5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 1/19
MAKALAH KIMIA ORGANIK I
SENYAWA ORGANOLOGAM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Organik I
Dosen :
Hayat Sholihin, M.Sc
Oleh ;
Elsa Diana Putri (0905811)Fina K. Frima (0905818)
Aninda S. Utami (0905821)
Siti Auliaddina (0905826)
Iin Kurniasih (0905827)
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2011
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 2/19
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb.
Alhamdulillah, penulis limpahkan kehadirat Allah swt. yang telah
memberikan kekuatan serta keistiqamahan pada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ´Organologam´.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Baginda alam Rasulullah
saw. yang telah membawa risalahnya kepada umatnya. Dalam makalah ini, penulis
membahas mengenai Senyawa Organologam, baik sifat fisik fisika, sifat kimia,
reaksi, pembuatan serta manfaat atau penggunaannya.
Dalam penyeleseaian makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah menyumbangkan waktu, tenaga dan pikiran sehingga
makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan di masa mendatang.
Bandung, Mei 2011
Penulis
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 3/19
A. Struktur Kimia
Senyawa organologam ialah senyawa yang karbonnya terikat langsung
ke suatu atom logam (seperti raksa, seng, timbal, magnesium atau litium) atau
ke metalloid-metaloid tertentu (seperti silicon, arsen atau selen). Berikut
merupakan sedikit penjelasan dari senyawa-senyawa organologam:
1. Lithiuim
Salah satu senyawa organologam yang memiliki unsur Lithium adalah
Metillithium (CH3Li)4. Organologam yang mengandung Lithium
mempunyai rumus molekul sebagai berikut RLi(LiX)1-6. Bentuk molekul
dari Metillithium adalah tetrahedral dengan Li4 dengan gugus CH3 terletak
secara simetris di atas setiap bidang tetrahedron. Berikut merupakan
bentuk molekul dari Metillithium
2. Magnesium
Senyawa yang terbentuk antara karbon dan magnesium dapat membentuk
rumus molekul seperti berikut RMgX. Dengan R merupakan alkil dan X
merupakan halide (F, Br, dan I) contohnya pada pereaksi Grignard. Atom
Mg biasanya terkoordinasi tetrahedral.
Dalam kebanyakan senyawa organik karbon tidak bermuatan . Dalam
senyawa organologam karbon kaya akan elektron dan bermuatan negatif. Hal
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 4/19
tersebut dikarenakan karbon dalam senyawa organologam terikat pada suatu
unsur elektropositif yang berarti karbon tersebut akan berfungsi sebagai basa
atau nukleofil dan karena itu karbon tersebut bermuatan negatif.
CH3CH2-Br + Mg CH3CH2-Mg-Br
Pada umumnya memang karbon lebih elektronegatif dan bermuatan
negatif jika atom itu terikat pada suatu atom logam, suatu ion dengan atom
karbon bermuatan negatif disebut karbanion. Oleh karena itu karbon yang
terikat pada sebuah atom logam mempunyai karakter karbanion.
Senyawa karbonil logam yang terdiri atas logam dan ligan CO
biasanya dipreparasi dengan reaksi langsung serbuk logam yang
kereaktifannya tinggi dengan karbon monoksida, atau dengan reduksi garamlogam ke valensi nol diikuti dengan reaksi dengan karbon monoksida tekanan
tinggi. Namun, tetrakarbonilnikel, ditemukan pertamakali di akhir abad 19,
terbentuk dengan reaksi logam nikel dan karbon monoksida pada suhu kamar
dan tekanan atmosfer. Preparasi senyawa karbonil logam yang lain, di pihak
lain memerlukan suhu dan tekanan tinggi.
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 5/19
Senyawa karbonil logam mononuklir memiliki struktur koordinasi
polihedral yang bersimetri tinggi. Kromium, molibdenum, dan tungsten
heksakarbonil, M(CO)6, mempunyai struktur oktahedral reguler, penta-
koordinat pentakarbonilbesi, Fe(CO)5, berstruktur segitiga bipiramid, dan
tetrakarbonilnikel, Ni(CO)4, memiliki koordinasi tetrahedral reguler (Gambar
6.14). Atom karbon ligan karbonil berkoordinasi dengan logam, dan
lingkungan CO berorientasi searah dengan sumbu logam-karbon. Karbonil
logam binuklir Mn2(CO)10 memiliki ikatan Mn-Mn yang menghubungkan dua
piramida bujur sangkar Mn(CO)5. Dalam Fe2(CO)9, dua sub satuan Fe(CO)3
dijembatani tiga ligan CO, dan dalam Co2(CO)8, dua satuan Co(CO)3
digubungkan dengan tiga jembatan CO dan sebuah ikatan Co-Co.
Ada sejumlah senyawa karbonil logam dengan ikatan logam-logam
yang menghubungkan tiga atau lebih logam, dan CO terminal, µ-CO
(jembatan di antara dua logam), dan µ -CO (jembatan yang menutupi tiga
logam) berkoordinasi dengan kerangka logam (lihat bagian 6.3 (f)). Banyak
karbonil kluster yang dibentuk dengan reaksi senyawa karbonil mononuklir
dan karbonil binuklir. Senyawa karbonil logam khas dan sifatnya diberikan di
Tabel 6.4.
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 6/19
B. Tatanama
Senyawa organologam ialah senyawa yang karbonnya terikat langsung
ke suatu atom logam (seperti raksa, seng, timbal, magnesium atau litium) atau
ke metalloid-metaloid tertentu (seperti silicon, arsen atau selen).
CH3CH2CH2CH2Li (CH3)4Si CH3ONa
n-butillitium tertrametisilana (TMS) natrium metoksida
organologam organologam tidak dianggap sebagai organologam
(tak ada ikatan karbon-logam)
Senyawa organologam biasanya dinamakan sebagai logam diganti,
misalnya alkil logam atau logam alkil halida. senyawa Organomagnesium
umumnya disebut sebagai pereaksi Grignard. Contoh: CH3Li = lithium metil,
CH3MgBr = metil magnesium bromida.
Cara penamaan organologam yang diterima umum adalah sebagai berikut:
1. Gunakan nama kumpulan organic R, sebagai awalan kepada nama logam.
Contoh: C2H5Na: et ilnatr ium
2. Jika terdapat lebih daripada satu kumpulan R, tambahkan awalan (se4perti
di-, tri-, «atau bis, tris,«bagi kumpulan kompleks) dan dicantumkankepada nama diatas.
Contoh: (C2H5)2Mg: d iet ilmagne sium
3. Jika kumpulan yang serupa terikat kepada logam, sebatian tersebut
dinamakan dengan menyebut nama kumpulan tersebut mengikuti susunan
abjad.
Contoh: (C6H5)2Sn(CH3)2: d if enil d imet il t imah
4. Jika kumpulan anion yang lain seperti H, X, OOCR, OR atau NR 2
berikatan dengan logam, nama kumpulan ini yang diakhiri dengan ±ida
diletakkan setelah nama logam.
Contoh: (C2H5)2SnCl2: d iet il t imah d iklor id a
5. Kita juga boleh menambahkan anion itu sebagai awalan bagi nama sebatian
tetapi awalan yang berakhir dengan O hendaklah disambungkan kepada
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 7/19
kumpulan R yang lain mengikuti susunan abjad seperti hidrido, kloro,
nitride, okso dan sebagainya.
Contoh: (C2H5)2SnCl2: d iet il d iklor ot imah
6. Senyawa silikon dan beberapa mettaloid lainnya diberi nama sebagai
turunan (derivat) dari hidridanya dengan satu suku kata
Contoh: SiH4 silana
(CH3)2SiH2 d imet ilsilana
(C6H5)2Si(CH3)2 d if enil d imet ilsilana
C. Sifat Fisik dan Sifat Kimia
1. Senyawaan ionik dari logam elektropositif
Senyawaan organo dari logam yang sangat elektropositif biasanya
ionic, tidak larut dalam pelarut hidrokarbon, dan sangat reaktif terhadap udara,
air, dan sejenisnya. Kestabilan dan kereaktifan senyawaan ionic ditentukan
dalam satu bagian oleh kestabilan ion karbon. Senyawaan yang mengandung
anion tidak stabil (misalnya CnH2n+1-) umumnya sangat reaktif dan seringkali
tidak stabil dan sulit diisolasi. Garam logam ion-ion karbon yang
kestabilannya diperkuat oleh delokalisasi rapatan electron lebih stabil
meskipun tetap sangat reaktif ; contohnya adalah (C6H5)3C- Na+ dan (C5H5
-
)2Ca2+.
2. Senyawaan terikat-
Senyawaan organo dimana sisa organiknya terikat pada suatu atom
logam dengan suatu ikatan kovalen normal 2-elektron (sekalipun dalam
beberapa kasus dengan sifat ionic yang dapat diterima) dibentuk oleh
kebanyakan logam dengan keelektropositifan rendah dan tentu saja oleh
unsure-unsur nonlogam. Hokum valensi normal diterapkan dalam kasus-kasus
ini, dan terjadi substitusi parsial halide, hidroksida, dan sebagainya. Dalam
kebanyakan senyawaan ini, ikatan terutama adalah kovalen dan kimiawinya
dari kimiawi karbon sehubungan dengan factor-faktor berikut :
a. Kemungkinan penggunaan orbital d yang lebih tinggi seperti dalam
contoh, SiR 4 yang tidak tampak pada CR 4.
b. Kemampuan donor alkil atau aril dengan pasangan electron menyendiri
seperti dalam Pet3, SMe2, dan sebagainya.
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 8/19
c. Keasaman Lewis sehubungan dengan kulit valensi yang tidak penuh
seperti dalam ZnR 2.
d. Pengaruh perbedaan keelektronegatifan antara ikatan-ikatan M-C atau C-C
Logam transisi dapat membentuk alkil sederhana atau aril, namun hal ini biasanya kurang stabil daripada senyawaan-senyawaannya dengan unsure-
unsur golongan utama. Terdapat banyak senyawaan dimana terdapat ligan
tambahan seperti CO atau PR 3.
3. Senyawaan yang terikat secara nonklasik
Dalam banyak senyawaan organologam terdapat suatu jenis ikatan
logam pada karbon yang tidak dapat dijelaskan dalam bentuk ikatan ionic atau
pasangan elektron. Salah satu kelas alkil terdiri atas Li, Be, dan Al yang
mempunyai gugus-gugus alkil berjembatan. Di sini, terdapat kekurangan
elektron seperti dalam bor hidrida, dan ikatannya mirip jenis yang berpusat banyak. Kelas kedua yang jauh lebih besar terdiri atas senyawaan logam-
logam transisi dengan alkena, alkuna, benzene, dan system cincin lainnya
seperti C5H5-. Mula-mula akan diperlihatkan senyawaan organo dari unsure-
unsur golongan utama, termasuk yang berikatan nonklasik, dan kemudian
pada senyawaan logam transisi.
4. Organologam biasanya disimpan dalam larutan dalam pelarut organik karena
memiliki reaktivitas yang sangat tinggi (terutama dengan H 2 O, O 2 dll)
5. Carbon-Metal (C-M) dari Organolithium dan organomagnesium (pereaksiGrignard memiliki ikatan antara atom C dan logam, ikatan tersebut sangat
polar, dan memiliki ikatan kovalen karena logam tersebut elektropositif.
6. Pereaksi Grignardmerupakan basa kuat karena memilki muatan negatif pada
karbon.
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 9/19
Senyawa Organologam SIFAT FISIK SIFAT KIMIA
Organolithium
Berupa cairan atau padatan
bertitik leleh rendah, dan
berupa kristal putih
(metillithium);
Larut dalam senyawa
hidrokarbon dan cairan
nonpolar;
Tingkat penguapan tinggi.
Lebih reaktif dibandingkan
pereaksi grignard;
Bereaksi cepat dengan oksigen,
biasanya secara spontan
menyala dalam udara, dengan
cairan air, dan dengan uap air.
Organonatrium
dan
Organokalium
Tidak larut dalam
senyawa hidrokarbon;
Mudah menguap.
Sangat reaktif;
Terhidrolisis kuat dalam air.
Organomagnesium Berupa kristal
Reaktif;
Mudah teroksidasi oleh udara;
Mudah terhidrolisis.
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 10/19
Senyawa Organologam SIFAT FISIK SIFAT KIMIA
Organomerkuri Berupa padatan
kristal;
Lebih larut dalam
cairan organik
daripada air;
Pada alkil atau aril
cairan nonpolar,
mudah menguap,
beracun, tidak
berwarna, padatan
bertitik leleh rendah;
Zat kovalen
nonpolar;
Tidak reaktif
terhadap udara
dan air;
Organoaluminium Berupa cairan Reaktif;
Tidak menyala
dalam udara dan
tidak meledak
dalam air;
D. Reaksi-reaksi Senyawa Organologam
Reaksi Pembuatan Senyawa Organologam
Terdapat banyak cara untuk membentuk ikatan-ikatan logam antara karbon
dengan logam transisi dan nontransisi. Beberapa yang penting adalah sebagai berikut:
1. Reaksi logam langsung (Frankland, 1848)
Mg + CH3I CH3MgIeter
2. Penggunaan zat pengalkilasi
PCl3 + 3C6H5MgCl P(C6H5)3 + 3MgCl2
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 11/19
VOCl3 + 3(CH3)SiCH2MgCl VO(CH2SiMe3)3 + 3MgCl2
PtCl2(Pet3)2 + CH3MgCl PtCl(CH3)(Pet2)2 + MgCl2
3. Interaksi hidrida logam atau nonlogam dengan alkena atau alkuna
1/2 B2H6 + 3 C=C B-(C=C)3 4. Reaksi oksidasiAdidi
Dimana alkil atau aril halida ditambahkan kepada senyawa logam transisiterkoordinasi tidak jenuh menghasilkan ikatan logam karbon.
RhCl(PPh3)3 + CH3I RhClI(CH3)(PPh3)2 + PPh3
5. Reaksi Inseri
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 12/19
Reaksi-reaksi senyawa organologam
Bagan 1. reaksi senyawa organologam dengan senyawa karbonil
Bagan2. Reaksi senyawa organologam
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 13/19
1. Substitusi
Reaksi penggantian suatu ugus dengan gugus lain
2. Eliminasi
Reaksi penggantian ikatan, dari ikatan tunggal menjadi rangkap.
3. Oksidasi
4. Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pengubahan senyawa yang berikatan
rangkap (tak jenuh) menjadi senyawa yang berikatan tunggal (jenuh) dengan
cara menambahkan atom dari senyawa lain. Reaksi adisi hanya dapat terjadi
pada senyawa yang memiliki ikatan rangkap. Atau dengan kata lain reaksi
adisi adalah reaksi penambahan suatu atom atau gugus atom kedalam
senyawa.
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 14/19
E. Kegunaan Senyawa Organologam
Kegunaan senyawa organologam diantaranya untuk mensintesis senyawa-
senyawa hidrokarbon seperti alcohol dan asama karboksilat dengan mereaksikan
senyawa aldehid dan keton menggunakan regensia Grignard.
Selain itu, senyawa organologam juga berfungsi sebagai katalis, salah
satu katalis yang paling terkenal adalah katalis Ziegler-Natta.
Katalis Ziegler-Natta ditemukaan poleh Ziegler pada tahun 1953 yang digunakan
untuk polimerisasi etana, yang selanjutnya pada tahun 1955 Natta menggunakan
katalis tersebut untuk polimerisasi propena dan monomer jenuh lainnya. Katalis
Ziegler-Natta dapat dibuat dengan mencampurkan alkil atau aril dari unsur
golongan 11-13 pada susunan berkala, dengan halida sebagai unsur transisi.
Saat ini katalis Ziegler-Natta digunakan untuk produksi masal polietilen dan
polipropilen. Polietilen dan polipropilen digunakan untuk memproduksi plastik.
Struktur molekul polietilen Rumus kimia polipropilen
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 15/19
F. Pereaksi Grignard a. Pengertian pereaksi Grignard Pereaksi Grignard memiliki rumus umum RMgX dimana X adalah sebuah
halogen, dan R adalah sebuah gugus alkil atau aril (berdasarkan pada sebuah cincin
benzen). Pada pembahasan halaman ini, kita menganggap R sebagai sebuah gugusalkil.
Pereaksi Grignard sederhana bisa berupa CH3CH2MgBr.
b. Pembuatan pereaksi Grignard Pereaksi Grignard dibuat dengan menambahkan halogenalkana ke dalam
sedikit magnesium pada sebuah labu kimia yang mengandung etoksietana (umumnyadisebut dietil eter atau hanya "eter"). Labu kimia dihubungkan dengan sebuah
kondensor refluks, dan campuran dipanaskan di atas penangas air selama 20 hingga30 menit.
Segala sesuatunya akan mengering sempurna karena pereaksi Grignard
bereaksi dengan air (lihat berikut).Setiap reaksi yang menggunakan pereaksi Grignard dilakukan dengan
campuran yang dihasilkan dari reaksi di atas. Digunakan campuran sebab pereaksiGrignard tidak bisa dipisahkan.
c. Reaksi-reaksi pereaksi Grignard dengan aldehid dan keton Reaksi-reaksi yang terjadi antara pereaksi Grignard dengan aldehid dan keton
tidak lain adalah reaksi ikatan rangkap C=O, sehingga aldehid dan keton bereaksi
dengan mekanisme yang persis sama ± yang membedakan hanya gugus-gugus yang
terikat pada ikatan rangkap C=O.Apa yang terjadi pada reaksi ini jauh lebih mudah dipahami dengan
mencermati persamaan umumnya (menggunakan gugus "R" bukan gugus tertentu) ±
setelah anda memahami dengan gugus R barulah bisa diganti dengan gugus yangsesungguhnya jika diperlukan. Gugus "R" bisa berupa hidrogen atau alkil dalam
kombinasi apapun.Pada tahap pertama, pereaksi Grignard diadisi ke ikatan rangkap C=O:
Asam encer selanjutnya ditambahkan untuk menghidrolisisnya.
Alkohol terbentuk. Salah satu kegunaan penting dari pereaksi Grignard adalah
kemampuannya untuk membuat alkohol-alkohol kompleks dengan mudah.
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 16/19
Jenis alkohol yang dihasilkan tergantung pada senyawa karbonil yang
digunakan ± dengan kata lain, gugus R dan R¶ yang dimiliki.
Reaksi antara pereaksi Grignard dengan metanal
Pada metanal, kedua gugus R adalah hidrogen. Metanal merupakan aldehid paling sederhana yang bisa terbentuk.
Dengan mengasumsikan bahwa anda memulai dengan CH3CH2MgBr dan
menggunakan persamaan reaksi umum di atas, maka alkohol yang diperoleh akanselalu dalam bentuk berikut:
Karena kedua gugus R adalah atom hidrogen, maka produk akhirnya akanmenjadi:
Sebuah alkohol primer terbentuk. Sebuah alkohol primer hanya memiliki satu
gugus alkil terikat pada atom karbon yang mengikat gugus -OH.Jika anda menggunakan pereaksi Grignard yang berbeda, maka akan
terbentuk alkohol primer yang berbeda pula.
Reaksi antara pereaksi Grignard dengan aldehid-aldehid lain Aldehid setelah metanal adalah etanal. Salah satu dari gugus R nya adalah
hidrogen dan yang lainnya adalah CH3.
Untuk memudahkan, anggap kembali gugus-gugus ini sebagai gugus R dan R¶
pada persamaan umum. Alkohol yang terbentuk adalah:
Jadi kali ini produk akhir memiliki satu gugus CH3 dan satu gugus hidrogenterikat padanya:
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 17/19
Sebuah alkohol sekunder memliki dua gugus alkil (bisa sama atau berbeda)terikat pada atom karbon yang mengikat gugus -OH.
Anda bisa merubah sifat dari alkohol sekunder ini dengan salah satu cara berikut:
y Mengubah sifat-sifat pereaksi Grignard ± yang mana akanmengubah gugus CH3CH2 menjadi beberapa gugus alkil yang lain;
y mengubah sifat-sifat aldehid ± yang mana akan mengubahgugus CH3 menjadi beberapa gugus alkil lainnya.
Reaksi antara pereaksi Grignard dengan keton Keton memiliki dua gugus alkil yang terikat pada ikatan rangkap C=O. Keton
yang paling sederhana adalah propanon.
Kali ini, jika gugus R diganti pada rumus umum untuk alkohol yang
terbentuk, maka akan dihasilkan alkohol tersier.
Alkohol tersier memiliki tiga gugus alkil yang terikat pada atom karbon yang
mengikat gugus -OH. Ketiga gugus alkil tersebut bisa sama atau berbeda.
d. Reaksi pereaksi Grignard dengan air Pereaksi Grignard bereaksi dengan air menghasilkan alkana. Inilah sebabnya
mengapa segala sesuatunya harus menjadi kering selama pembuatan seperti
dijelaskan di atas.Sebagai contoh:
Produk organik yang dihasilkan pada reaksi di atas, Mg(OH)Br, disebut
sebagai sebuah "bromida basa". Anda bisa menganggap produk ini sebagai produk transisi antara magnesium bromida dan magnesium hidroksida.
e. Reaksi pereaksi Grignard dengan karbon dioksida Pereaksi Grignard bereaksi dengan karbon dioksida dalam dua tahapan. Pada
tahapan pertama, pereaksi Grignard diadisi ke karbon dioksida.
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 18/19
Karbon doksida kering digelembungkan melalui sebuah larutan pereaksi
Grignard dalam etoksietana, yang dibuat seperti dijelaskan di atas.Sebagai contoh:
Produk yang terbentuk ini selanjutnya dihidrolisis (direaksikan dengan air)dengan bantuan asam encer. Biasanya, anda bisa menambahkan asam sulfat encer
atau asam hidroklorat encer ke dalam larutan yang dihasilkan oleh reaksi denganCO2.
Jika ditambahkan satu atom karbon lagi, maka akan terbentuk asamkarboksilat bukan pereaksi Grignard.
Persamaan reaksinya bisa dituliskan sebagai berikut:
Hampir semua sumber menyebutkan pembentukan sebuah halida basa seperti
Mg(OH)Br sebagai produk lain dari reaksi ini. Anggapan ini tidak tepat karenasenyawa-senyawa ini bereaksi dengan asam-asam encer. Hasil dari reaksi ini adalah
campuran antara ion-ion magnesium terhidrasi biasa, ion-ion halida dan ion-ion sulfatatau klorida ± tergantung pada asam encer apa yang ditambahkan.
DAFTAR PUSTAKA
5/8/2018 organologam (kelompok 7) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/organologam-kelompok-7 19/19
Cotton dan Wilkinson. 2009. K imia Anor ganik Dasar .Jakarta:UI Press
Fessenden dan Fessenden.1986. K imia Or ganik .Jakarta:Erlangga
Sitorus, Marham. (2008). K imia Or ganik Fisik . Yogyakarta: Graha Ilmu
Ano.2011. S ejar ah d an P er k embangan K at alis.
http://all4chemistry.blogspot.com/2010/02/sejarah-dan-perkembangan-katalis.html
Recommended