Download pdf - Panduan HKS 2013 (Draft)

Transcript
Page 1: Panduan HKS 2013 (Draft)

1Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

Page 2: Panduan HKS 2013 (Draft)

2 3Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

Panduan Hari Kesehatan Sedunia7 April 2013

“Waspadai Hipertensi““Kendalikan Tekanan Darah”

(“Blood Pressure Take Control”)

Daftar Isi

Lampiran

04. World Health Day “Blood Pressure-Take Control”05. Sambutan Menteri Kesehatan RI07. Pendahuluan08. Tema dan Slogan09. Tujuan, Sasaran, Kegiatan11. Kegiatan di Pusat13. Gerakan Pengukuran Tekanan Darah Bagi Masyarakat 14. Kegiatan di Daerah15. Fakta dan Hipertensi17. Pesan Kunci

18. Keputusan MenKes RI Nomor : /Menkes/SK/ /2013 Tentang Panitia Peringatan Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013

22. Petunjuk Penggunaan Media Kampanye Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013

29. Prosedur Pengukuran Tekanan darah

35. Form Rekapitulasi Gerakan Pengukuran Tekanan Darah Bagi Masyarakat Dalam Rangka Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013

36. Petunjuk Pengisian Form Rekapitulasi Gerakan Pengukuran Tekanan Darah Bagi Masyarakat Dalam Rangka Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013

Page 3: Panduan HKS 2013 (Draft)

4 5Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

WHO Representative Remarks World Health Day 2013“Blood Pressure-Take Control”

A Call to Collaborate to Control High Blood Pressure

Every 7 April members of the World Health Organization(WHO) celebrate the World Health Day as the starting day of one year campaign to raise global awareness on one crucial health issue demanding immediate actions. For 2013, the health issue chosen is high blood pressure. We call for blood pressure control through the slogan of the World Health Day 2013: “Blood Pressure – Take Control”.

Indeed, blood pressure can be controlled. High blood pressure can be prevented. More importantly, preventing and controlling blood pressure will decrease the risk of getting heart attack and stroke, the diseases with the highest numbers of deaths in Indonesia.

We can prevent and control blood pressure through the commonly prescribed healthy behaviour such as well-balanced diet and active physical activities.Not smoking cigarettes and limited consumption of salt could essentially decrease your risk of getting hypertension.

For those who have high blood pressure, discipline medication as prescribed by doctors, is an essential way to maintain a healthy blood pressure.

The health authorities of countries including the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, has developed and continuously develop environment which enables the people of Indonesia to have healthier blood pressure. The Ministry has also disseminated information about blood pressure control. However, any message could only be widely spread when a lot of people talk about it.

Herewith, we invite as many as possible individuals and organisations to join us in the World Health Day campaign, sending information about blood pressure and how to prevent and control it. More importantly, all of us could act upon the messages; create activities which reinforce healthy behaviour. Let’s help each other, informing, pursuing people to change their attitude their behaviour. Partnership is powerful.

Together, we could do a lot of activities for “Blood Pressure – Take Control”.

WHO Representative to IndonesiaDr Khanchit Limpakarnjanarat

Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia WHO tahun 2011 ada satu milyar orang di dunia menderita hipertensi dan dua per-tiga diantaranya berada di negara berkembang yang berpenghasilan rendah-sedang. Prevalensi hipertensi diperkirakan akan terus meningkat, dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi, sedangkan di Indonesia angkanya mencapai 31,7%. Hipertensi dikenal dengan tekanan darah tinggi dan sering disebut sebagai “sillent killer” karena terjadi tanpa tanda dan gejala, sehingga penderita tidak mengetahui jika dirinya terkena hipertensi, dari hasil penelitian mengungkapkan sebanyak 76,1 % tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi.

Peringatan Hari Kesehatan Sedunia tahun 2013 mengusung tema Waspadai Hipertensi dengan slogan “Kendalikan Tekanan Darah” (“Blood Pressure Take Control”). Melalui tema Waspadai Hipertensi diharapkan kita semua akan lebih memperhatikan dampak dan tantangan kesehatan masyarakat akibat hipertensi.

Hipertensi pada dasarnya dapat dicegah dan diobati. Pencegahan dapat dilakukan melalui perilaku hidup sehat seperti rajin melakukan aktivitas fisik, diet seimbang dan mengurangi asupan garam. Selain itu sekalipun hipertensi tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat dideteksi dengan melakukan pengukuran tekanan darah.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,Salam Damai dan Sejahtera untuk Kita semua,

Sambutan Menteri Kesehatan

Sam

butan Menkes

Page 4: Panduan HKS 2013 (Draft)

6 7Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

Pengukuran tekanan darah merupakan pemeriksaan dasar yang harus dilakukan pada semua orang dewasa yang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Pemeriksaan ini juga merupakan deteksi dini faktor risiko komplikasi seperti, penyakit jantung, stroke, gagal ginjal dan lain-lain sehingga perlu selalu dilakukan.

Melalui momen peringatan HKS Tahun 2013 ini marilah kita waspadai dan kendalikan hipertensi di masyarakat melalui kegiatan Posbindu PTM sebagai implementasi perilaku CERDIK, peningkatan pendidikan kesehatan masyarakat tentang hipertensi serta peningkatan pelayanan kesehatan melalui deteksi dini, monitoring dan tatalaksana hipertensi di fasilitas pelayanan kesehatan dasar.

Partisipasi dan kontribusi dari semua pihak baik perorangan, kelompok masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, Pemerintah di berbagai sektor dan swasta merupakan kekuatan yang luar biasa dalam pengendalian hipertensi. Untuk itu mari bersama-sama kita waspadai dan kendalikan tekanan darah dengan mencegah dan mengendalikan tekanan darah demi mencapai masyarakat sehat yang mandiri.Jakarta, April 2013

MENTERI KESEHATAN R.I

NAFSIAH MBOI

Pendahuluan

Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi yang fatal, seperti serangan jantung, stroke dan gagal ginjal. Hipertensi juga dapat menyebabkan kebutaan, irama jantung tak beraturan dan gagal jantung. Namun demikian, masih banyak orang yang tidak memahami bahaya ini, bahkan sebagian besar orang tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi, karena seringkali tidak bergejala. Oleh karenanya hipertensi juga dikenal sebagai “silent killer”.

Kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Proporsi angka kematian akibat PTM meningkat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi 60% pada tahun 2007. Data Riskesdas 2007 menunjukan PTM mendominasi 10 urutan teratas penyebab kematian pada semua kelompok umur, dengan STROKE yang merupakan komplikasi hipertensi sebagai penyebab kematian nomer satu.

Dari berbagai survei didapatkan dalam sepuluh tahun terakhir prevalensi hipertensi di Indonesia meningkat secara bermakna. Pada tahun 1995 satu dari sepuluh orang berusia 18 tahun keatas menderita hipertensi, meningkat menjadi satu dari tiga pada tahun 2007. Perempuan memiliki prevalensi hipertensi sedikit lebih tinggi daripada laki-laki. Peningkatan prevalensi

hipertensi, menjadi ancaman serius bagi pembangunan kesehatan Indonesia, karena disamping mengakibatkan mortalitas dan morbiditas yang tinggi juga mahalnya biaya pengobatan yang harus diberikan sepanjang hidup, sehingga berpotensi mengancam pertumbuhan ekonomi nasional. Padahal hipertensi dapat dicegah dan dikontrol.

Hari Kesehatan Sedunia diperingati setiap tanggal 7 April, dimaksudkan untuk menandai didirikannya Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) pada tahun 1948. Setiap tahun dipilih tema khusus yang mengangkat masalah Kesehatan Masyarakat di dunia. Peringatan Hari Kesehatan Sedunia (HKS) tahun 2013 mengambil tema HIPERTENSI, dengan tujuan menarik perhatian dunia pada dampak dan tantangan kesehatan akibat hipertensi di masyarakat, dengan fokus pada bagaimana gaya hidup sehat dapat mencegah terjadinya hipertensi dan memperpanjang harapan hidup manusia.

Kemitraan, menjadi kunci keberhasilan dalam upaya penanganan masalah hipertensi. Oleh karenanya, diperlukan upaya untuk mendapatkan komitmen antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, swasta, organisasi internasional dalam mengatasi masalah hipertensi di Indonesia.

Page 5: Panduan HKS 2013 (Draft)

8 9Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

TEMA:

SLOGAN:

Tema dan Slogan

“Kendalikan Tekanan Darah” (“Blood Pressure Take Control”)

“Waspadai Hipertensi“

Tujuan Khusus

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyebab dan akibat hipertensi.

2. Mendorong masyarakat untuk mengubah perilaku tidak sehat yang berisiko menimbulkan hipertensi

3. Mendorong masyarakat untuk memeriksa tekanan darah secara berkala.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap pengelolaan hipertensi

5. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan masyarakat berperilaku sehat.

Tujuan Umum

Meningkatkan kesadaran masyarakat dan kualitas pelayanan kesehatan terhadap pengelolaan hipertensi melalui perilaku hidup sehat, deteksi dini dan lingkungan yang mendukung dapat mencegah hipertensi serta komplikasinya, seperti serangan jantung, stroke dan gagal ginjal.

Sasaran1. Stakeholder : lintas program

di Kementerian Kesehatan dan Kementerian lain terkait. Lintas sektor, pemerintah pusat dan daerah sebagai pembuat kebijakan.

2. Organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan dan kelompok media sebagai agent of change yang dapat mempengaruhi lingkungan agar mendukung program pemerintah dalam mencegah dan mengendalikan hipertensi.

3. Sektor swasta – yang dengan berbagai sumber dayanya dapat mendukung program pencegahan dan pengendalian hipertensi

4. Lembaga Swadaya Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya :• Kelompok ibu-ibu–yang dapat

menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka bisa membimbing keluarganya berpola hidup sehat untuk menghindari hipertensi.

• Kelompok remaja dan anak sekolah–yang dapat mengaplikasikan gaya hidup sehat agar terhindar dari hipertensi di kemudian hari.

Page 6: Panduan HKS 2013 (Draft)

10 11Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

Peringatan HKS Tahun 2013 dirayakan melalui kemitraan dengan multi sektor.

Program-program pencegahan dan pengendalian hipertensi yang dilaksanakan dalam HKS membuat membuat pemerintah pusat dan daerah memahami pentingnya menyediakan lingkungan yang kondusif.

Misalnya: menetapkan car free day

pada hari minggu di jalan protokol, sehingga masyarakat mempunyai akses untuk olah raga masal dan menikmati udara segar, bebas dari polusi.

Kegiatan K

egiatan

Program-program pencegahan dan pengendalian hipertensi yang dilaksanakan dalam HKS hendaknya memungkinkan untuk dilanjutkan dalam aplikasi kehidupan sehari-hari.

Peringatan HKS di tingkat Pusat dengan panitia yang berasal dari lintas unit utama, melakukan kegiatan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No…….

• Masyarakat selalu ingat dan mengingatkan kerabatnya tentang bahaya hipertensi

• Masyarakat menerapkan perilaku sehat mencegah hipertensi dalam kehidupan sehari-hari

• Masyarakat mampu mengukur tekanan darah sendiri di rumah masing-masing

• Memudahkan akses masyarakat untuk mengukur tekanan darahnya secara periodik

• Masyarakat sadar bahwa hipertensi dapat ditangani dengan perubahan perilaku hidup.

• Penderita hipertensi memahami bahwa minum obat secara teratur merupakan keharusan dalam mencegah komplikasi.

• Sektor swasta :- didorong untuk menyediakan alat

pengukur tekanan darah digital di perkantoran, sehingga pegawainya dapat melakukan pemeriksaan sendiri setiap saat.

- didorong untuk mengurangi garam dalam makanan pegawainya

- restoran didorong untuk mengurangi pemberian garam dalam makanan yang dijualnya

1.2. 3.Kegiatan:

Page 7: Panduan HKS 2013 (Draft)

12 13Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

NO

1

2

3

4

5

6

KEGIATAN

Gerakan Pengukuran Tekanan Darah bagi Masyarakat tanggal 07–14 April 2013

Peluncuran Pedoman Teknis Pengendalian Hipertensi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar

Peluncuran Permenkes Pencantuman Informasi Kandungan Gula Garam dan lemak serta Pesan Kesehatan pada Pangan Olahan dan Siap Saji

Lokakarya :• Pendekatan Multi sektoral tentang

pengendalian hipertensi di Indonesia (Sosialisasi Permenkes Gula, Garam dan Lemak, Strategi Nasional Diet, Physical Activity and Smoking)

• Seminar Awam tentang Hipertensi• Seminar Profesi tentang Hipertensi

(Petugas Kesehatan dan Kader)

Pemberian penghargaan kepada perorangan dan LSM sebagai Penggerak/ Pahlawan “Kesehatan Masyarakat” dalam mencegah hipertensi

Pameran Kesehatan

WAKTU

7-14April 2013

10 April 2013

10 April 2013

10 April2013

April

April

TEMPAT

FasyankesPosbindu PTM.TTU

Balai KartiniJakarta

Balai KartiniJakarta

Balai KartiniJakarta

PENANGGUNG JAWAB

Lembaga negaraDinkes DaerahSektor SwastaMasyarakat

Dit PPTM

Dit PPTMBiro Hukormas

Dit PPTMBiro Hukormas

PAPDI InaSH

PuskomlikPuspromkesDit PPTMPenerima penghargaan InaSH, YJI, Yastroki, PERKI dll

PuskomlikDitjen PP&PL

KEGIATAN DI PUSAT

NO

7

8

9

10

11

12

KEGIATAN

Konferensi Pers dengan Nara Sumber Menteri Kesehatan RI, Kepala Perwakilan WHO di Indonesia dan Ketua Panitia Peringatan HKS 2013

Surat Edaran Menteri Kesehatan RI, kepada seluruh lembaga negara serta berbagai sektor swasta tentang Pekan Ukur Tekanan Darah nasional dan pelaksanaan HKS tahun 2013

Penyebar luasan informasi melalui berbagai media cetak, elektronik dan media traditional serta lomba jurnalistik tentang Hipertensi

Upacara Puncak Peringatan HKS 2013 :• Senam massal • Sepeda Gowes• Talkshow bersama bu Menkes• Demo masak makanan sehat

Pendistribusiam Spanduk/Sticker : Cegah kematian dengan mengukur Tekanan darah teratur. atau Mengurangi garam mencegah Tensi tinggi!

Pendistribusian Booklet tentang Hipertensi sebagai panduan penyuluhani bagi petugas kesehatan

WAKTU

Maret

Feb - Maret

7 April 2013

TEMPAT

Kementerian Kesehatan RI/Monas

PENANGGUNG JAWAB

Dit PPTMPuskomlik

Dit PPTMSekjen

Promkes PuskomlikDit.PPTM

Ditjen PPPL Protokoler Biro umumPuspromkes

Kemenkes dan LSM

Dit . PPTMLSM

Kegiatan Pusat

Page 8: Panduan HKS 2013 (Draft)

14 15Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

Gerakan PengukuranTekanan Darah Bagi Masyarakat

• Setiap orang dewasa yang berusia >18 tahun mengukur tekanan darahnya pada tanggal 07 April – 14 April 2013 di fasilitas pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Pemerintah maupun swasta, Puskesmas, klinik-klinik swasta, posbindu PTM, klinik kesehatan di perkantoran pemerintah dan swasta serta di

tempat-tempat umum lainnya.

• Pemeriksaan tekanan darah dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan kesehatan di fasilitas yang bersangkutan atau oleh masyarakat secara mandiri memakai alat pengukur tekanan darah air raksa atau otomatis

• Pengukuran tekanan

darah menggunakan standar prosedur operasional yang ada. Hasil pengukuran tekanan darah dilaporkan dengan menggunakan format pelaporamn terlampir kepada Sekretariat Panitia Peringatan HKS 2013 dengan alamat email [email protected] paling lambat tanggal 16 April 2013

Penyebarluasan informasi melalui berbagai media cetak, elektronik dan media tradisional

Launching Car Free Day diberbagai kota

Seminar masyarakat : Pola Hidup Sehat - Investasi untuk mencegah hipertensi

Gerakan pengukuran Tekanan Darah Bagi MasyarakatSetiap sarana pelayanan kesehatan, kantor pemerintah dan swasta serta tempat-tempat umum menyediakan fasilitas pengukuran tekanan darah gratis selama 1 minggu, mulai tanggal 07 – 14 April

Acara Puncak Peringatan HKS 2013 :• Peluncuran Gerakan Pengukuran Tekanan Darah bagi Masyarakat• Senam massal pencegahan penyakit jantung dan hipertensi• Pameran Kesehatan• Pemberian penghargaan kepada NGO sebagai Penggerak/Pahlawan “Kesehatan Masyarakat” dalam mencegah hipertensi

Bekerjasama dengan komunitas sepeda dan produsen sepeda untuk mengadakan lombaSepeda Sehat, dilengkapi dengan sosialisasi : topik hipertensi, dan cara pencegahannya

Bekerjasama dengan Pasar Traditional dan Supermarket untuk memberikan diskon khusus sayur dan buah-buahan serta memberikan demo masakan sehat

Bekerjasama dengan produsen/toko alat olahraga untuk memberikan diskon khusus.

Bekerjasama dengan perkumpulan/organisasi kewanitaan untuk mengadakan lomba masak makanan sehat pada saat peringatan hari Kartini

Lomba menulis tentang gaya hidup sehat ala remaja bagi para pelajar sekolah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

KEGIATAN DIDAERAH

No. Usulan Kegiatan

• Peringatan Hari Konsumen Nasional 20 April • Peringatan Hari Kartini 21 April

EVEN YANG BISA DIMANFAATKAN

Page 9: Panduan HKS 2013 (Draft)

16 17Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

BEBERAPA FAKTA HIPERTENSI dan KESEHATAN SERTA IMPLIKASI TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT

• Hipertensi –yang juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi - meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal.

• Hipertensi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan kebutaan, penyimpangan gangguan detak jantung dan gagal jantung.

• Risiko komplikasi meningkat lebih tinggi dengan adanya faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya seperti kadar kholesterol dan kadar gula darah yang tinggi (diabetes).

• Laporan Statistik Kesehatan Dunia 2012 menyebutkan bahwa satu dari tiga orang dewasa di seluruh dunia, menderita tekanan darah tinggi - suatu kondisi yang merupakan penyebab sekitar setengah dari semua kematian akibat stroke dan penyakit jantung.

• Proporsi penderita hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia, dari 10% pada usia 20- 30 tahun menjadi 50% pada usia 50 tahun.

• Di dunia prevalensi hipertensi tertinggi berada di beberapa

negara berpendapatan rendah di Afrika. Diperkirakan lebih dari 40% orang dewasa di negara tersebut terkena hipertensi.

• Hipertensi pada kehamilan (Pre-eklampsia dan eklampsia) bertanggung jawab atas 12% dari kematian ibu di seluruh dunia. Selain itu juga secara signifikan berkontribusi terhadap kematian dan morbiditas perinatal.

• Di Indonesia Pada tahun 1995 satu dari sepuluh orang berusia 18 tahun keatas menderita hipertensi. Kondisi ini meningkat menjadi satu dari tiga pada tahun 2007. Perempuan memiliki prevalensi hipertensi sedikit lebih tinggi dari laki-laki.

• Karakteristik hipertensi di Indonesia berdasarkan data Riskesdas 2007 adalah dari 31,7 % prevalensi hipertensi hanya 23,9% yang mengetahui menderita hipertensi, terdiagnosis dan minum obat selebihnya sebesar 76,1% tidak mengetahui dan tidak terdiagnosis jika tidak dilakukan pengukuran tekanan darah pada saat survei.

• Prevalensi hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Prevalensi hipertensi pada kelompok usia 55-64 tahun 4

kali lebih tinggi dibandingkan kelompok usia 18-24 tahun. (Salah satu dari 8 orang dalam kelompok usia 18-24 tahun yang memiliki hipertensi, sementara satu dari 2 orang dalam kelompok usia 55-64 yang memiliki hipertensi

• Beberapa kondisi memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi, diantaranya adalah: tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi rendah, kelebihan berat badan, obesitas perut, gangguan emosi yang tinggi, kadar kolesterol dan gula dalam darah.

• Hipertensi dapat dicegah dan diobati. Di beberapa negara-negara maju pencegahan,dan pengobatan hipertensi, bersama dengan pengendalian faktor risiko kardiovaskular lainnya, telah menurunkan kematian akibat penyakit jantung.

• Risiko terkena hipertensi dapat dikurangi dengan:1. Mengurangi asupan garam2. Makan diet seimbang3. Menghindari konsumsi alkohol

berbahaya4. Melakukan aktifitas fisik secara rutin5. Mempertahankan berat badan

yang sehat6. Menghindari merokok

Page 10: Panduan HKS 2013 (Draft)

18 19Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

• Ketahui tekanan darah anda dan periksalah secara teratur

• Terapkan perilaku sehat di keluarga anda agar terhindar dari hipertensi- Kurangi asupan garam, lemak dan gula - Makan buah dan sayuran segar 5 kali sehari - Kendalikan berat badan - Lakukan aktivitas fisik 30 menit minimal

5 kali seminggu - Berhenti merokok dan menghindari

asap rokok - Hindari konsumsi alkohol berlebihan - Kendalikan stress

• Ajarkan perilaku sehat di keluarga anda agar terhindar dari hipertensi

• Pilih makanan sehat yang kurang garam, lemak dan gula dan banyak buah dan sayuran

• Kendalikan berat badan dan lakukan aktivitas fisik secara rutin sebagai investasi untuk sehat

• Hipertensi dapat dicegah dengan mengurangi makan makanan asin, goreng-gorengan dan lemak dalam diet anda

• Berhenti merokok dan menghindari asap rokok dapat mencegah terjadinya hipertensi

• Makan buah dan sayur paling kurang 5 kali sehari dapat mengurangi risiko hipertensi

• Mengurangi konsumsi alkohol dan mengendalikan stress dapat mencegah hipertensi

• Minum obat antihipertensi secara teratur sesuai anjuran dokter dapat mencegah komplikasi hipertensi

Pesan Kunci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR : /Menkes/SK/ /2013TENTANGPANITIA PERINGATAN HARI KESEHATAN SEDUNIA TAHUN 2013MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa Hari Kesehatan Sedunia (HKS) merupakan momen yang tepat untuk peduli terhadap Hipertensi sebagai penyakit dan juga salah satu faktor risiko Pengendalian Penyakit Tidak Menular;

b. Bahwa WHO telah menetapkan tema global Hari Kesehatan Sedunia tahun 2013; “Hipertensi”

c. bahwa untuk meningkatkan kesehatan masarakat, perlu meningkatkan komitmen dan dukungan nyata pemangku kepentingan termasuk sektor swasta dan dunia usaha dalam pengendalian Hipertensi, agar masyarakat terhindar dari penyakit jantung dan pembuluh darah;

d. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b di atas perlu diselenggarakan peringatan Hari Kesehatan Sedunia baik di Pusat maupun di Daerah dengan mengikutsertakan unsur masyarakat termasuk dunia usaha dan pemerintah;

e. bahwa sehubungan dengan huruf a, b dan c di atas perlu dibentuk Panitia Peringatan Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013 dengan Keputusan Menteri Kesehatan;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;

4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1144/Menkes/Per/VIII /2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

Page 11: Panduan HKS 2013 (Draft)

20 21Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Pertama : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PANITIA PERINGATAN HARI KESEHATAN SEDUNIA TAHUN 2013. Kedua

Kedua : Tema Nasional Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013 adalah “ Hipertensi ”

Ketiga : Membentuk Panitia Peringatan Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013 Tingkat Pusat dengan susunan panitia sebagaimana terlampir

Keempat : Panitia Peringatan Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013 sebagaimana dimaksud diktum ketiga bertugas:

a. Menyelenggarakan rangkaian peringatan Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013, termasuk Acara Puncak. b. Memberikan Panduan Peringatan Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013 untuk daerah. c. Mengkoordinasikan kegiatan dari berbagai pihak dalam kerangka kegiatan Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013.

Kelima : Menghimbau kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia untuk menyelenggarakan peringatan Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013 untuk wilayahnya dengan mengikut sertakan masyarakat.

Keenam : Anggaran biaya peringatan di Pusat dan di Daerah digali dari berbagai sumber yang tidak bertentangan dengan perundangan yang berlaku.

Ketujuh : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : Februari 2013

MENTERI KESEHATAN RI,Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATANNOMOR : /Menkes/SK/ /2013TANGGAL : Februari 2013

Penasehat : MENTERI KESEHATAN R.IPengarah : Para Pejabat Eselon I, Kementerian KesehatanPenanggungjawab : Sekretaris Jenderal Kementerian KesehatanKetua Umum : Direktur Jenderal PP dan PL Wakil Ketua Umum : Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes (Direktur Pengendalian PTM)Ketua I : Ekowati Rahajeng (Direktur Pengendalian PTM) Ketua II : dr. Lily S. Sulistyowati, MM (Ka. Pusat Promosi Kesehatan)Sekretaris : dr. H.M. Subuh, MPPM (Sekretaris Ditjen PP dan PL)Wakil Sekretaris : dr. Lily Banonah Rivai, M.Epid (Direktorat PPTM)Bendahara : Sukendar Adam DIM, M.Kes (Kepala Biro Umum)

Bidang Acara PuncakKetua : dr. Lily S. Sulistyowati, MM (Ka. Pusat Promosi Kesehatan)Wakil Ketua : dr. Prima Yosephine Berliana T. Hutapea, MKM (Dit. PPTM)Anggota : 1 Titi Sari Renowati BSc,SKM,MScPH (Direktorat PPTM) 2 Robert Meison Saragih SKM, M.Kes (Direktorat PPTM) 3 Dr. Sedya Dwisangka ( Direktorat PPTM) 4 Dra. Mieke Agustin, M.Kes (Pusat Promkes) 5 Ardian Atmantoro, SPd (Kepala Sub Bagian Protokol) 6 Tanti Siswanti, SKM, M.Kes (Kepala Bagian Rumah Tangga, Setjen Kemkes) 7 Dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO (Dit. Bina Kesja dan OR) 8 Suroto, SKM, MKM (Dit. Bina Gizi) 9 Giri Inayah Abdullah, S.Sos (Pusat Komunikasi Publik) 10 Diah Yuniar Setiawati, SKM,MPS (Pusat Komunikasi Publik) 11 Yayasan Jantung Indonesia (YJI) 12 Indonesian Society of Hypertension (InaSH)

Bidang IlmiahKetua : Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes (Direktur Pengendalian PTM)Wakil Ketua : dr. Lily Banonah Rivai, M.Epid (Direktorat PPTM)Anggota : 1 dr. Tiara Pakasi, (Direktorat PPTM) 2 dr. Esti Widyastuti (Direktorat PPTM) 3 Dr. Aries Hamzah ((Direktorat PPTM) 4 Barlian SH, M.Kes (Kabag HOH Ditjen PP dan PL) 5 Dr. Drs. Nana Mulyana, SKM, M.Kes (Bidang Advokasi dan Kemitraan, Pusat Promkes 6 Iip Syaiful SKM, M.Kes (Dit. Bina Gizi) 7 Dr. Lucas Cocong Hermawan, M.Kes (Dit. Bina Kesehatan Ibu) 8 Riati Anggriani, SH. MARS, M.Hum (Biro Hukum) 9 Maskuri, SE (Biro Umum) 10 Dr. Hernani (WHO) 11 Dra. Prihatiwi Setiati, Apt, M.Kes (Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian 12 Indonesian Society of Hypertension (InaSH) 13 Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)

Page 12: Panduan HKS 2013 (Draft)

22 23Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

Bidang Gerakan MasyarakatKetua : dr. H.R. Dedi Kuswenda, M.Kes (Direktur BUK Dasar)Wakil Ketua : Suhartati SKp. M.Kes (Direktur Keperawatan)Anggota : 1 dr. Fathum Basalamah, MKM (Direktorat PPTM) 2 dr. Farina Andayani, M.Sc (Dit.PPTM) 3 drg. Rarit Gempari, MARS (Pusat Promkes) 4 Tutti Aprianti SKp, M.Kes (Dit.Keperawatan) 5 Muhani, SKM, MKM (Pusat Promosi Kesehatan) 6 Resty Kiantini, SKM, M.Kes (Pusat Komunikasi Publik) 7 Nursila Dewi (WHO) 8 Dr. Kamba M Taufiq, M.Kes (Direktorat BUK Dasar) 9 Dr. Cut Putri Arianie, MHKes (Direktorat BUK Rujukan) 10 Dr. Dina Dariana, MKK (Direktorat Bina Kesehatan Kerja) 11 Sari Mutiarani S.Si, Apt (Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian) Bidang Publikasi, Dokumentasi dan PameranKetua : drg. Murti Utami, MPH (Kepala Pusat Komunikasi Publik)Wakil Ketua : Rita Djupuri, BSc, DCN, M.Epid (Direktorat PPTM)Anggota : 1 dr. Tristiyenny Pubianturi, M.Kes (Direktorat PPTM) 2 Sri Handini, SH, M.Kes (Bagian HOH Ditjen PP dan PL) 3 Achmad Prihatna, SKM, MKM (Sekretariat Ditjen PP dan PL) 4 Herawati (Kabid MT Pusat Promosi Kesehatan) 5 Dr. Ganda Raja Partogi Sinaga (Dit BUK Dasar) 6 Drs. Heru Sunaryo, Apt (Dit. Obat Publik) 7 Diah Yuniar (Pusat Komunikasi Publik) 8 Busroni (Pusat Komunikasi Publik) 9 Dra. Mieke Agustin, M.Kes (Pusat Promkes) 10 Umarjono (Pusat Promkes)

Sekretariat Koordinator : Slamet Mulsiswanto, SKM, M.Kes (Ka. Bag Kepeg & Umum Ditjen PP dan PL)Anggota : 1 Edi Kusnadi, SE (Dit. PPTM) 2 Dwi Puspitasari, SKM (Bagian Kepeg & Umum, Ditjen PP dan PL) 3 Dr. Iqbal (Bagian PI, Ditjen PP dan PL) 4 Imam Setiaji, SH (Bagian HOH, Ditjen PP dan PL ) 5 Fajar Kurniawan, SH (Organisasi Ditjen PP dan PL ) 6 Dwi P (Direktorat PPTM)

Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : Februari 2013

MENTERI KESEHATAN RI,Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH

Petunjuk Penggunaan Media Kampanye Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013

Warna yang digunakan adalah:

Warna merah menggambarkan darah yang segar dan sehat, orange sendiri juga menyimbolkan keenerjikan dan semangat, sedangkan warna biru memvisualisasikan siluet pentingnya buah, sehatnya hidup tanpa rokok dan manfaat berolahraga.

Mencerminkan Perilaku Hidup sehat, semangat, enerjik, pentingnya konsumsi buah-buahan, berolahraga dan sehatnya hidup tanpa rokok

Visualisasi:

C: 0 M: 100

Y: 0 K: 0

C: 0 M: 70

Y: 100 K: 0

C: 100 M: 10

Y: 90 K: 0

C: 0 M: 100

Y: 100 K: 0

Page 13: Panduan HKS 2013 (Draft)

24 25Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

DESAIN KAOS OBLONG (Lengan Panjang & Pendek)Bahan : Katun Combed 20s dengan orange di lenganUkuran: S, M, L, XL, XXL, XXXLVisual di bagian depan : SablonVisual di bagian samping : Sablon

DESAIN KAOS VIP (Lengan Panjang & Pendek)Bahan : Polo Shirt dengan orange di lenganUkuran: S, M, L, XL, XXL, XXXLVisual di bagian depan : BordirVisual di bagian samping : Bordir

DESAIN TOPI :Bahan : Topi Kain, kombinasi warna putih dan OrangeUkuran : StandarLogo di bagian depan : SablonLogo di bagian samping : Sablon

DESAIN PIN:Ukuran : Diameter 4,2 cmFinishing : Glousy

DESAIN MUG : Ukuran : Berdiameter 20 cm

Page 14: Panduan HKS 2013 (Draft)

26 27Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

DESAIN PAYUNG :Bahan : ParasutWarna : kombinasi Orange dan Putih

DESAIN GOODY BAG :Bahan : Seperti Kanvas (lihat dummy)Warna Bahan :Bodi tas : OrangePunggung & Tali : KuningUkuran : 30 x 40 cmLogo : Sablon

DESAIN SPANDUK : Ukuran : 500 x 100 cmCetak : Fleksi full colour

Page 15: Panduan HKS 2013 (Draft)

28 29Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

DESAIN UMBUL-UMBUL : Ukuran : 500 x 100 cmCetak : Fleksi full colour

MONITORING dan EVALUASI • HasilPemeriksaantekanandarahakandiolahdisekretariatPanitiaPeringatan

HKStahun2013dandiklasifikasikanberdasarkanklasifikasihipertensiJNCVII, 2003 (lihat Lampiran)

• PencatatandanPelaporanhasilpemeriksaanGerakanPengukuranTekananDarah bagi Masyarakat dilaporkan melalui email langsung ke Sekretariat Panitia Peringatan HKS 2013 dengan alamat email [email protected]

1.

2.

3.

4.

5.

No.< 120 / <80 mm/Hg

120-139 / 80-90 mm/Hg

140-150 / 90-99 mm/Hg

>160 / >100 mm/Hg

> 140 / <90 mm/Hg

Tekanan DarahNormal

Prehipertensi

Hipertensi derajat 1

Hipertensi derajat 2

Hipertensi Sistolik Terisolasi

Klasifikasi

Klasifikasi Tekanan Darah (JNC VII, 2003)

Page 16: Panduan HKS 2013 (Draft)

30 31Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

a. Alat dan Bahan: a) Tensimeter Digital atau Tensimeter manual (Air Raksa) b) Mancet besarb. Cara Pengukuran menggunakan Tensi Meter Digital: a) Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat.

b) Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, responden sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik seperti olah raga, merokok, dan makan, minimal 30 menit sebelum pengukuran. Dan juga duduk beristirahat setidaknya 5- 15 menit sebelum pengukuran.

c) Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres. Pengukuran sebaiknya dilakukan dalam ruangan yang tenang dan dalam kondisi tenang dan posisi duduk.

d) Pastikan responden duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kanan responden di atas meja sehinga mancet yang sudah terpasang sejajar dengan jantung responden.

Prosedur Pengukuran Tekanan darah

Gambar.Cara Mengaktifkan Tensimeter Digital

STARTSTOP

MEMORY

mmHg

mmHg

PULSE

DIA

/mm 7010:08PM

Gambar. Posisi Pengukuran Tekanan Darah

Jangan bicara Janganbanyakbergerak

Janganmemegangmanset

e) Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kanan responden dan memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara pada saat pengukuran. Apabila responden menggunakan baju berlengan panjang, singsingkan lengan baju ke atas tetapi pastikan lipatan baju tidak terlalu ketat sehingga tidak menghambat aliran darah di lengan.

Duduk denganposisi badantegak.

Lipat lengan pakaian hinggamemungkinkan manset untuk dipakai.

Letakkan tangan dalam posisisedemikian hingga posisi manset sejajar dengan jantung.

Jangan biarkan posisilengan menahan /menggantung pada saatpengukuran berlangsung

HAL YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN SAAT PENGUKURAN BERLANGSUNG

Page 17: Panduan HKS 2013 (Draft)

32 33Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

d) Perhatikan jarak manset dengan garis siku lengan ± 1 ~ 2 cm.

Gambar.Cara Pemasangan Manset Pada Lengan

Gambar.Cara Pemasangan Manset Pada Tensimeter Digital

SYS

DIA

PULSE

Masukkan ujungpipa manset padabagian alat

Jika manset sudahterpasang dengan benar,rekatkan manset

Perhatikan jarak mansetdengan garis siku lengankurang lebih 1 - 2 cm

Pastikan posisi selang sejajar denganjari tengah, dan posisi tanganterbuka keatas

Perhatikan arahmasuknya perekatmanset

Pakai manset,perhatikan arahselang

c. Prosedur penggunaan manset a) Masukkan ujung pipa manset pada bagian alat. b) Perhatikan arah masuknya perekat manset. c) Pakai manset, perhatikan arah selang.

f) Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan terbuka ke atas. Pastikan tidak ada lekukan pada pipa mancet.

g) Ikuti posisi tubuh, lihat gambar dihalaman berikut. h) Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis kembali dan hasil

pengukuran akan muncul. Alat akan menyimpan hasil pengukuran secara otomatis.

i) Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika Anda lupa untuk mematikan alat, maka alat akan mati dengan sendirinya dalam 5 menit.

Gambar.Contoh Angka Hasil Pengukuran Tensimeter Digital

e) Pastikan selang sejajar dengan jari tengah, dan posisi lengan terbuka keatas.f) Jika manset sudah terpasang dengan benar, rekatkan manset.g) Pastikan cara menggunakan manset dengan baik dan benar, sehingga

menghasilkan pengukuran yang akurat.h) Catat angka sistolik, diastolik dan denyut nadi hasil pengukuran tersebut

pada formulir hasil pengukuran dan pemeriksaan.

i) Pengukuran dilakukan dua kali, jarak antara dua pengukuran sebaiknya antara 2 menit dengan melepaskan mancet pada lengan.

j) Apabila hasil pengukuran satu dan kedua terdapat selisih > 10 mmHg, ulangi pengukuran ketiga setelah istirahat selama 10 menit dengan melepaskan mancet pada lengan.

k) Apabila responden tidak bisa duduk, pengukuran dapat dilakukan dengan posisi berbaring, dan catat kondisi tersebut di lembar catatan.

d. Pengukuran Tekanan Darah dengan Tensimeter manual1) Duduk dengan tenang dan rileks sekitar 5 (lima) menit2) Jelaskan manfaat rileks tersebut, yaitu agar nilai tekanan darah yang terukur adalah nilai yang stabil3) Pasang manset pada lengan dengan ukuran yang sesuai, dengan jarak sisi manset paling bawah 2,5 cm dari siku dan rekatkan dengan baik4) Posisikan tangan di atas meja dengan posisi sama tinggi dengan letak jantung5) Bagian yang terpasang manset harus terbebas dari lapisan apapun

Sistolik

7010:08PM

Diastolik

Denyut

Page 18: Panduan HKS 2013 (Draft)

34 35Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

6) Pengukuran dilakukan dengan tangan di atas meja dan telapak tangan terbuka ke atas.7) Rabalah nadi pada lipatan lengan, pompa alat hingga denyutan nadi tidak teraba lalu dipompa lagi hingga tekanaan meningkat sampai 30 mmHg di atas nilai tekanan nadi ketika denyutan nadi tidak teraba8) Tempelkan steteskop pada perabaan denyut nadi, lepaskan pemompa perlahan-lahan dan dengarkan suara bunyi denyut nadi.9) Catat tekanan darah sistolik yaitu nilai tekanan ketika suatu denyut nadi yang pertama terdengar dan tekanan darah diatolik ketika bunyi keteraturan denyut nadi tidak tersengar10) Sebaiknya pengukuran dilakukan 2 kali. Pengukuran ke-2 setelah selang waktu 2 (dua) menit.11) Jika perbedaan hasil pengukuran ke-1 dan ke-2 adalah 10 mmHg atau lebih harus dilakukan pengukuran ke-3.12) Apabila responden tidak bisa duduk, pengukuran dapat dilakukan dengan posisi berbaring, dan catat kondisi tersebut di lembar catatan.

1) Manset tensimeter dipasang (diikatkan) pada lengan atas. Manset sedikitnya harus dapat melingkari 2/3 lengan atas dan bagian bawahnya sekitar 2 jari di atas daerah lipatan lengan atas untuk mencegah kontak dengan stetoskop. Stetoskop ditempatkan pada lipatan lengan atas (pada arteri brakhialis pada permukaan ventral/depan siku agak ke bawah manset tensimeter).

2) Sambil mendengarkan denyut nadi, tekanan dalam tensimeter dinaikkan dengan memompa sampai tidak terdengar lagi. Kemudian tekanan di dalam tensimeter diturunkan pelan-pelan.

3) Pada saat denyut nadi mulai terdengar kembali, baca tekanan yang tercantum dalam tensimeter, tekanan ini adalah tekanan atas (sistolik).

4) Suara denyutan nadi selanjutnya menjadi agak keras dan tetap terdengar sekeras itu sampai suatu saat denyutannya melemah atau menghilang sama sekali. Pada saat suara denyutan yang keras itu melemah, baca lagi tekanan dalam tensimeter, tekanan itu adalah tekanan bawah (diastolik).

5) Tekanan darah orang yang diperiksa adalah rata-rata pengukuran yang dilakukan sebanyak 2 kali.

Hal yang perlu diperhatikan :

Beberapa hal yang perlu diketahui berkaitan dengan pengukuran tekanan darah, yaitu bahwa hasil pengukuran tekanan darah bisa “tidak benar” akibat minum kopi atau minuman beralkohol akan meningkatkan tekanan darah dari nilai sebenarnya. Demikian juga merokok, rasa cemas (tegang), terkejut, dan stress. Ingin kencing, karena kandung kemih penuh, juga dapat meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, sebaiknya:

- Buang air kecil terlebih dahulu (kosongkan kandung kemih),

- Tidak minum kopi atau minuman beralkohol, dan tidak merokok.

- Sebaiknya tenangkan pikiran dan perasaan, misalnya dengan duduk santai selama lebih kurang lima menit. Duduklah dengan menapakkan kaki di lantai atau di injakan kaki dan sandarkan punggung. Injakan kaki dan sandaran punggung akan membantu untuk rileks dan memberikan hasil pengukuran tekanan darah yang lebih akurat.

Agar pengukuran tekanan darah yang dilakukan

hasilnya valid, maka harus diperhatikan validitas alat pengukuran tekanan darah, terutama alat pengukur tekanan darah di Rumah (ATDR).

Page 19: Panduan HKS 2013 (Draft)

36 37Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

FORM REKAPITULASIGERAKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH BAGI MASYARAKAT

DALAM RANGKA HARI KESEHATAN SEDUNIA TAHUN 2013

Provinsi : ..............................................................................Kab/Kota : ..............................................................................Tempat pengukuran : ..............................................................................Tanggal Pengukuran : ..............................................................................

PETUNJUK PENGISIAN FORM REKAPITULASI GERAKANPENGUKURAN TEKANAN DARAH BAGI MASYARAKATDALAM RANGKA HARI KESEHATAN SEDUNIA TAHUN 2013

1. Gerakan Pengukuran Tekanan Darah bagi masyarakat dilaksanakan selama 1 minggu mulai tanggal 7-14 April 2013 , dilakukan oleh tenaga medis dan orang awam dengan prosedur yang tercantum pada panduan HKS 2013 dan melaporkan hasil pengukuran tekanan darah ke Direktorat PPTM atau Pusat Promosi Kesehatan menggunakan form rekapitulasi yang dapat di download di www.promkes.depkes.go.id

2. Provinsi Isilah sesuai dengan Provinsi tempat Pengukuran tekanan darah

berlangsung

3. Kabupaten/Kota Isilah sesuai dengan Kabupaten/Kota tempat pengukuran tekanan

darah berlangsung

4. Tempat Pengukuran Isilah nama tempat pengukuran tekanan darah berlangsung, seperti Puskesmas, Praktek Dokter Umum, Posbindu PTM, Posyandu Lansia, Balai pengobatan, Apotik, Mal, Pusat Perbelanjaan, dll.

5. Kolom NO Isilah mulai dengan nomor urut 1 untuk data responden yang

melakukan pengukuran tekanan darah

6. Kolom Jenis Kelamin Isilah dengan huruf “L” untuk jenis kelamin Laki-laki dan huruf “P” untuk jenis kelamin Perempuan

7. Kolom Umur Isilah kolom ini sesuai dengan umur responden yang melakukan pengukuran tekanan darah

Page 20: Panduan HKS 2013 (Draft)

38 39Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia

7 April 2013

8. Kolom Hasil Pengukuran Tekanan Darah Isilah kolom ini dengan hasil pengukuran tekanan darah , untuk hasil pengukuran pertama pada lengan kiri dituliskan pada kolom angka 1, untuk hasil pengukuran tekanan kedua pada lengan kanan dituliskan pada kolom angka 2.

Apabila selisih pengukuran tekanan darah pertama dan kedua berbeda > 15 mmHg maka lakukan pemeriksaan ketiga pada lengan kiri dan catat hasil pada kolom angka 3.

9. Kolom Catatan Isilah kolom ini bila ada kondisi yang tidak sesuai dengan prosedur

pengukuran tekanan darah yang terdapat di buku panduan Ukur Tekanan Darah Nasional misalnya, posisi pengukuran berbaring , setelah melakukan aktivitas fisik, dll.

10. Form rekapitulasi yang sudah terisi lengkap dikirimkan via email ke:

www. [email protected] Paling lambat tanggal 16 Maret 2013

Page 21: Panduan HKS 2013 (Draft)

40 Panduan PeringatanHari Kesehatan Sedunia7 April 2013

KEMENTERIAN KESEHATANREPUBLIK INDONESIA