DINAS KELAUTAN DAN PERIKANANDINAS KELAUTAN DAN PERIKANANPROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAMPROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAMJlnJln. . TgkTgk. . MalemMalem No. 7 No. 7 TelpTelp../Fax./Fax. +62+62--651651--2295122951EE--mail : [email protected] : [email protected] ACEHBANDA ACEH (23121)(23121)
Selayang Pandang ..............secara geografis Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam letaknya cukupstrategis, di pesisir Utara Timur berbatasan dengan Selat Malaka danSumatera Utara, di pesisir Barat-Selatan berbatasan dengan SamuderaHindia. Posisi Nanggroe Aceh Darussalam yang berada di ujung baratIndonesia yang sangat strategis ini berperan sebagai pintu gerbang(gate) lalu lintas perdagangan Internasional terutama kawasan AsiaTenggara dan Australia. Potensi kelautan sangat beraneka ragam yangdapat dimanfaatkan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakatAceh khususnya.
Dengan letak dan posisi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yangterletak diujung utara/barat Pulau Sumatera dan dikelilingi oleh laut,secara umum dipengaruhi oleh persimpangan arus dan gerakanSamudera Hindia, Selat Malaka dan Laut Cina Selatan yangberinteraksi dengan Pulau Sumatera, Semenanjung Malaka, KepulauanAndaman dan Nicobar, maka menampilkan ekosistem laut disepanjangpesisir Aceh dengan berbagai kehidupan biota laut. Oleh karena ituProvinsi Nanggroe Aceh Darussalam memiliki kekayaan hayati kelautandan perikanan yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Kondisi ini menjadikan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagaiminiatur dari wilayah Indonesia secara keseluruhan. Luas wilayah daratanNanggroe Aceh Darussalam mencapai 57.365,57 km2 atau 5.736.557 ha,dan memiliki panjang garis pantai ± 1.660 km dengan luas perairan lautseluas 295.370 km2 terdiri dari perairan teritorial dan perairan kepulauanseluas 56.563 km2 dan zona ekonomi ekslusif disekitar perairan Acehseluas ± 238.807 km2. Wilayah ini terdiri dari gugusan pulau-pulau besardan kecil sebanyak + 180 pulau, diantara jumlah tersebut yang berpenghuni44 pulau dan 136 pulau tidak berpenghuni. Disamping itu Aceh terdapat 73sungai penting yang mengalir hingga ke muara, menjadikan provinsi inisebagai salah satu wilayah yang memiliki potensi besar di sektor kelautandan perikanan
Sesuai arah pembangunan Departemen Kelautan dan Perikanan tahun 2007,Sesuai arah pembangunan Departemen Kelautan dan Perikanan tahun 2007,difokuskan untuk mewujudkan tiga pilar pembangunan pro-poor, pro-job danpro-growth yang perlu didukung dengan penciptaan iklim usaha yang menunjangsehingga mendorong investasi di bidang kelautan dan perikanan (pro-bisnis).Salah satu kegiatan adalah Revitalisasi Perikanan, yang memfokuskan padabidang perikanan tangkap dengan tiga komuditi ekonomis penting, yakni tuna,udang dan rumput laut. Pengembangan tiga komoditas tersebut sesuai denganpotensi dan karakteristik setiap daerah/lokasi pengembangan.
KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANANPROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
IR. RAZALI AR, M.Si
GAMBARAN UMUM
► Letak pada 2°- 6° LU, 95°- 98° BT
► Jumlah penduduk 4.084.586 jiwa (Th. 2006) dan Luas daerah 57.365,57 km²
► Terdiri dari 23 Kabupaten/Kota (18 kab/kota berada di Wil. Pesisir)
► Panjang garis pantai 1.660 km dan 180 pulau
► Luas Perairan Laut 295.370 km²(teritorial dan kepulauan 56.563 serta ZEE 238.807 km²)
► Batas wilayah : Utara : Selat MalakaSelatan : Prov. Sumut Timur : Selat Malaka Barat : Samudera Hindia
KEUNGGULAN KOMPARATIF
Ø Sabang telah dibuka kembali menjadi kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas.
Secara geografis letak Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sangat strategissebagai pusat pertumbuhan ekonomis di Asia Tenggara.
Keunggulan komperatif merupakan salahKeunggulan komperatif merupakan salahsatu peluang pengembangan pasar danindustri di Asia Tenggara, selain didukungoleh keberadaan antar negara dan budayayang relatif sama juga sarana danprasarana yang mulai dioptimalkan dandibuka bebas.
ØMerupakan pintu gerbang perdagangan maritim internasional(Menghubungkan perairan Indonesia dengan negara-negaraseperti Malaysia, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Kamboja danTimur Tengah).
Hubungan tersebut terbuka ketika Sabangsebagai kawasan pelabuhan danperdagangan bebas mulai diaktifkanperdagangan bebas mulai diaktifkankembali. Hal ini sangat berdekatan denganbeberapa negara di Asia, seperti Malaysia,Singapura, Thailand, Burma, Philipina,Srilangka dan Bangladesh.
Selain letak yang strategis potensi kelautan dan perikanan Aceh juga belumoptimal dimanfaatkan, khususnya di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia(ZEEI). Potensi unggulan di perairan Indonesia merupakan komoditipermintaan masyarakat Internasional, seperti Tuna (Thunnus), cakalang(Skipjack tuna) dan tongkol (Little tuna). Sementara nelayan Aceh dalam
ØWilayah ZEE belum di eksploitasi secara optimal
(Skipjack tuna) dan tongkol (Little tuna). Sementara nelayan Aceh dalamoperasional penangkapannya masih menggunakan sarana penangkapan skalakecil, artinya bahwa, penangkapan ikan dilakukan hanya pada wilayah pesisirlaut Aceh. Sementara sarana penangkapan yang operasionalnya diatas 12 millaut hanya dimanfaatkan kapal-kapal yang berukuran > 30GT, denganmenggunakan metode penangkapan yang sederhana.
Kebijakan pemerintah dalam menciptakanpeluang dan menarik investor sebagai upayakerjasama pemanfaatan potensi kelautandan perikanan adalah dengan penerapan
Kondisi pasca bencana alam tsunami yang terjadi di Aceh, bantuan terhadapnelayan Aceh yang diberikan oleh Pemerintah, NGO dan lembaga sosiallainnya, umumnya kapal-kapal berukuran kecil (small boat). Gambaran inimenunjukan bahwa potensi ikan kelautan dan perikanan di Aceh khususnyadiperairan yang lebih dari 12 mil laut belum optimal dimanfaatkan.
dan perikanan adalah dengan penerapansabang sebagai kawasan pelabuhan danperdagangan bebas, efesiensi birokrasi,menciptakan kondisi usaha yang kondusif,menciptakan kondisi politik dan keamananyang kondusif dan pengembangan wilayahSumatera Bagian Barat.
TUPOKSI DKP PROV NAD
VISI DAN MISI
ARAH KEBIJAKAN
PROGRAM DKP PROV NAD 2007-2012
KEGIATAN INDIKATIFARAH KEBIJAKAN STRATEGIS
KEGIATAN INDIKATIF
SaranaProduksi
Masyarakat Perikanan
Insfrastruktur
Lingkungan Pengawasan
”Terwujudnya masyarakat kelautan dan perikanan Provinsi NAD yang tangguh, modern perikanan Provinsi NAD yang tangguh, modern
dan sejahtera”.
1. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Wilayah Pesisir
2. Meningkatkan Kemampuan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Terpadu dan BerkelanjutanBerkelanjutan
3. Melaksanakan Pembangunan dan pengembangan Perikanan Tangkap dan Budidaya
4. Meningkatkan Peran Penyuluhan dan Daya Saing Usaha Perikanan
5. Menciptakan Sentra Pengembangan Perikanan Budidaya
Penentuan arah kebijakan strategis berdampakpemerataan akibat peningkatan kesejahteraan
melalui pengelolaan, pengendalian dan pengawasan
sumberdaya kelautan dan perikanan yang terintegrasi
Arah Kebijakan Strategis dan Program Kelautan dan Perikanan
1. Pemberdayaan Ekonomi
2. Pengendalian dan kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan
3. Revitalisasi perikanan
4. Pengembangan SDM
5. Penguatan kelembagaan usaha
6. Pengembangan kawasan
ARAH KEBIJAKAN STRATEGIS
1. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir.
Dalam rangka mengembangkan dan mengelola secara optimal sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan mengacu pada visi dan misi
serta kebijakan strategis
PROGRAM 2007-2012
6. Program Pengembangan Budidaya Perikanan.Masyarakat Pesisir.
2. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan.
3. Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut.
4. Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut.
5. Program Peningkatan Kegiatan Budaya Kelautan dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat.
Perikanan.7. Program Pengembangan Perikanan
Tangkap.8. Program Pengembangan Sistem
Penyuluhan PerikananSocialization system of fisheries development programs.
9. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan.
10. Program Pengembangan Budidaya Laut, Air Payau dan AirTawar.
Kebijakan Strategis Pengembangan Investasi di ACEH :
• Menciptakan iklim usaha yang kondusif
• Mengurangi hambatan birokrasi
• Menetapkan Sabang sebagai kawasanpelabuhan dan perdagangan bebaspelabuhan dan perdagangan bebas
• Pengembangan Wilayah Sumatera Bagian Barat
• Menjalin kerjasama regional segitigapertumbuhan IMT-GT dan IMS-GT
SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG EKSTERNALSARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG EKSTERNAL
1. Akses jalan : Memadai (lebar 6-8 m) ke PPP/PPI : Perikanan Budidaya (tambak) perlu peningkatan dan pemeliharaan
2. Pos dan Telekomunikasi : Kantor pos, jaringan selular,
3. Lapangan Udara : Sultan Iskandar Muda (Bandara transit internasional) Malikul Saleh, Abdya, Sabang, Sinabang, Bener Meriah, Tgk Cut Ali, Cut Nyak Dhien
4. Pelabuhan Laut : Sabang (pelabuhan bebas), Krueng Raya, Krueng Geukueh, Labuhan Haji, Kuala Langsa, Kuala Idi, Meulaboh, Singkil, Tapaktuan dan Simeulue
5. Perbankan : BRI, BNI.46, BPD, Bank Mandiri, BCA, Bukopin, Danamon, BII, BTN, Permata Bank,Panin Bank dan Bank-Bank Syariah.
6. Perhotelan/Penginapan : Di setiap Ibukota kab/kota
7. Sumber Air Bersih : Di setiap Ibukota kab/kota
8. Jaringan Listrik : Di setiap Ibukota kab/kota
KONSUMSI PER KAPITA SEKTOR PERIKANAN TAHUN 2007
Target Konsumsi Nasional : 26 Kg/Kapita/Tahun
Konsumsi Konsumsi Rata-rata
Nasional : 19 Kg/Kapita/TahunNasional : 19 Kg/Kapita/Tahun
Prov. NAD : 35 Kg/Kapita/Tahun
Jumlah Penduduk :4.084.586 jiwa
(Sumber : BPS Prov. NAD)
Produksi Sektor Perikanan Tahun 2007 : 155.042 Ton
Asumsi Kebutuhan Produk Perikanan : 142.960 Ton/Tahun
Selisih Produksi Perikanan : 12.082 Ton/Tahun
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO(Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000)
Dalam Juta Rupiah
LAPANGAN USAHA 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
1. PERTANIAN 6.983.016,53 7.214.472,55 7.368.266,89 7.609.133,78 8.068.975,59 7.754.983,01 7.872.777,58 1. PERTANIAN 6.983.016,53 7.214.472,55 7.368.266,89 7.609.133,78 8.068.975,59 7.754.983,01 7.872.777,58 a. Tanaman Bahan Makanan 2.628.580,44 2.873.595,31 3.005.952,33 3.021.957,97 3.253.368,60 3.144.807,03 3.179.085,43 b. Tanaman Perkebunan 1.065.665,02 1.053.235,62 1.040.674,89 1.188.189,35 1.453.887,64 1.529.854,34 1.533.769,08 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1.344.533,86 1.364.703,73 1.384.256,00 1.428.364,27 1.413.995,22 1.296.301,46 1.325.879,68 d. Kehutanan 909.006,61 857.375,03 831.435,99 823.201,46 621.325,82 531.286,23 547.204,70 e. Perikanan 1.035.230,60 1.065.562,86 1.105.947,69 1.147.420,73 1.326.398,31 1.252.733,94 1.286.838,69
PERBANDINGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (NON MIGAS & MIGAS)(Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000)
NON MIGAS
(%)
MIGAS (%)
NON MIGAS
(%)
MIGAS (%)
NON MIGAS
(%)
MIGAS (%)
NON MIGAS
(%)
MIGAS (%)
NON MIGAS
(%)
MIGAS (%)
NON MIGAS
(%)
MIGAS (%)
NON MIGAS
(%)
MIGAS (%)
1. PERTANIAN 35,58 17,68 36,92 20,46 34,93 17,40 34,78 17,03 36,25 19,99 34,42 21,37 32,44 21,36
LAPANGAN USAHA
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
1. PERTANIAN 35,58 17,68 36,92 20,46 34,93 17,40 34,78 17,03 36,25 19,99 34,42 21,37 32,44 21,36 a. Tanaman Bahan Makanan 13,39 6,65 14,71 8,15 14,25 7,10 13,81 6,76 14,61 8,06 13,96 8,67 13,10 8,63 b. Tanaman Perkebunan 5,43 2,70 5,39 2,99 4,93 2,46 5,43 2,66 6,53 3,60 6,79 4,22 6,32 4,16 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 6,85 3,40 6,98 3,87 6,56 3,27 6,53 3,20 6,35 3,50 5,75 3,57 5,46 3,60 d. Kehutanan 4,63 2,30 4,39 2,43 3,94 1,96 3,76 1,84 2,79 1,54 2,36 1,46 2,25 1,48 e. Perikanan 5,27 2,62 5,45 3,02 5,24 2,61 5,25 2,57 5,96 3,29 5,56 3,45 5,30 3,49
Peluang Potensi PerikananPotensiPotensi PerikananPerikanan
PotensiPotensi PePenngolahangolahan dandanPemasaranPemasaran hasilhasil
Semakin meningkatnyapermintaan akan produkperikanan baik di dalam
maupun luar NegeriMasih besarnya potensi
Kelautan dan Perikanan baikbidang penangkapan maupun
Budidaya
PeluangPengembangan
Potensi PerikananBudidaya
PotensiPotensi PerikananPerikananTangkapTangkap
Kondisi daerah yang semakinkondusif sehingga dapat
memberikan kesempatanpengembangan usaha
Pusat Pengembangan Kelautan dan Perikanan Aceh
Penangkapan Ikan
Budidaya Air Payau
Budidaya Air Tawar
Budidaya Laut
URAIANTAHUN
2003 2004 2005 2006 2007 *)
Perikanan Laut 134.076,4 102.721,4 81.162,8 124.964,1 111.472,4
Perairan Umum 944,8 1.539,6 1.319,0 1.419,7 1.367,0
Produksi (Satuan : Ton)
Jumlah 135.021,2 104.261,0 82.481,8 126.383,8 112.839,4
URAIANTAHUN
2003 2004 2005 2006 2007 *)
Perikanan Laut 863.417.302 878.211.688 677.235.700 958.146.486 1.502.383.581
Perairan Umum 7.909.503 16.226.213 13.723.412 13.615.985 10.831.428
Jumlah 871.326.605 894.437.901 690.959.112 971.762.471 1.513.215.009
Nilai Produksi (Satuan : Rp. 1.000,-)
*) Angka Sementara
Sabang :PPI : 1 unit(Lengkap, B.O)SPDN : 1 unit
Banda Aceh :PPS : 1 unit (MP)PPP : 1 unit (OP)SPDN : 1 unit
Aceh Jaya :PPI : 1 unit(Tahap Pembangunan)
Pidie :PPI : 3 unit(Tahap Pembangunan)SPDN : 1 unit
Bireuen :PPI : 1 unit(Tahap Pembangunan)SPDN : 1 unit
Lhoksemawe :PPI : 1 unit(Tahap Pemb. O.P)SPDN : 1 unit
Aceh Utara :
ProfilProfil Perikanan TangkapPerikanan TangkapSarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana
Aceh Singkil :PTM = 421 MT = 112KM = 579
Aceh Barat :PPI : 1 unit(Lengkap, O.P)
A.Selatan :PPI : 3 unit(Tahap Pembangunan)SPDN : 2 unit
Langsa :PPI : 1 unit(Tahap Pembangunan)
Aceh Tamiang :PPI : 1 unit (DED)
Aceh Singkil :PPI : 1 unit(Tahap Pembangunan)
Abdya :PPI : 1 unit(Tahap Pembangunan)
Aceh Utara :PPI : 2 unit(Tahap pembangunan)
Aceh Timur :PPP : 1 unitPPI : 1 unit(Tahap Pemb, O.P)SPDN : 2 unit
Simeulu :PPI : 1 unit (DED)SPDN : 1 unit
Produksi Perikanan Tangkap di Sentra Pelabuhan Perikanan
PPP Idi± 35 Ton/Hari
PPP Lampulo± 20 Ton/Hari
KONDISI ARMADA PERIKANAN TANGKAP TAHUN 2007
Sabang :PTM = 38MT = 69KM = 283
Banda Aceh :PTM = 3MT = 14KM = 130
Aceh Jaya :PTM = 61 MT = 71KM = 38
Pidie :PTM = 220 MT = 337KM = 429
Bireuen :PTM = 160 MT = 136KM = 1.120
Lhoksemawe :PTM = 28MT = 376KM = 753
Aceh Besar :PTM = 9 MT = 93KM = 209
Aceh Utara :PTM = 412MT = 62KM = 1614
Keterangan :PTM = Perahu Tanpa Motor MT = Motor Tempel KM = Kapal Motor NAD : PTM = 3.845 MT = 3.717 KM = 8.746
KM = 38
Aceh Barat :PTM = 189 MT = 138KM = 553
Nagan Raya :PTM = 85MT = 22KM = 221
A.Selatan :PTM = 691 MT = 805KM = 454
Aceh Tamiang :PTM = MT = 73KM = 752
Aceh Singkil :PTM = 2 MT = 267KM = 141
Abdya :PTM = 134 MT = 282KM = 238
KM = 1614
Aceh Timur :PTM = 99MT = 59KM = 1.135
Simeulu :PTM = 1.626 MT = 851KM = 50
Langsa :PTM = 88MT = 62KM = 626
Pusat Pengembangan Perikanan Tangkap Prov. NAD
Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo Banda Aceh
PPI Labuhan Haji Aceh Selatan Pelabuhan Perikanan
Pengelolaan Perikanan Tangkap Wilayah Utara Perairan Aceh
PPI Labuhan Haji Aceh Selatan Pelabuhan Perikanan Pantai Labuhan Haji
Pengelolaan PerikananTangkap Wilayah
Barat Selatan Perairan Aceh
PPI Idi Aceh Timur Pelabuhan Perikanan Pantai Idi Aceh Timur
Pengelolaan Perikanan TangkapWilayah Timur Perairan Aceh
Komuditi Unggulan1. Tuna2. Cakalang3. Tongkol
JENIS INVESTASI JENIS INVESTASI LOKASILOKASI KETERANGAN KETERANGAN
PeluangPeluang eksploitasieksploitasi : 62,8% (137.005 ton/: 62,8% (137.005 ton/tahuntahun) ) didi ZEE (ZEE (PelagisPelagis besarbesar) )
11
USAHA USAHA PENANGKAPAN PENANGKAPAN IKAN DIKAN DENGAENGAN N ARMADA > 30 GT ARMADA > 30 GT DI ZEEI DI ZEEI
PerairanPerairan PantaiPantaiBBaratarat dandan Selatan Selatan AcehAceh
didi ZEE (ZEE (PelagisPelagis besarbesar) )
Home Base Home Base didi PelabuhanPelabuhan PerikananPerikanan InternasionalInternasionalLampuloLampulo ((dalamdalam prosesproses pembangunanpembangunan) )
EksportEksport melaluimelalui BandaraBandara InternasionalInternasional Sultan Sultan IskandarIskandar MudaMuda
TersedianyaTersedianya SDM (SDM (NelayanNelayan yang yang terampilterampil))
TersedianyaTersedianya kawasankawasan untukuntuk pengembanganpengembanganindustriindustri perikananperikanan (UPI) (UPI)
JENIS INVESTASI JENIS INVESTASI LOKASILOKASI KETERANGAN KETERANGAN
2
INDUSTRI KAPAL IKAN DAN BAHAN ALAT PERIKANAN
Banda Aceh (Lampulo, Aceh Timur(Idi) danAceh Selatan (Labuhan
► Bahan Baku fiber glass dan Logam► Peralihan bahan baku pembuatan kapal ikan
dari kayu ke fiber dan logam, karenamoratorium logging
► Produk kapal ikan dapat di eksport ke negaratetangga, dengan standarPERIKANAN (Labuhan
Haji)
tetangga, dengan standar► Permintaan bahan alat perikanan yang tinggi.
URAIANTAHUN
2003 2004 2005 2006 2007 *)
Budidaya Tambak 18.779,3 22.374,6 14.848,6 19.596,0 22.447,3
Budidaya Kolam 7.033,9 9.137,5 8.727,8 9.016,3 12.040,5
Budidaya Karamba 1.680,4 1.760,2 411,9 29,2 4,1
Budidaya Sawah 2.575,8 3.249,5 3.123,1 3.263,3 7.628,3
Budidaya Jaring Apung -- -- -- 360,2 82,6
Jumlah 30.069,4 36.521,8 27.111,4 32.264,9 42.202,8
Produksi (Satuan : Ton)
Jumlah 30.069,4 36.521,8 27.111,4 32.264,9 42.202,8
*) Angka Sementara
URAIANTAHUN
2003 2004 2005 2006 2007 *)
Budidaya Tambak 526.467.118 577.596.875 354.190.398 522.962.988 460.118.796
Budidaya Kolam 81.226.242 100.335.632 94.154.700 126.426.227 184.006.942
Budidaya Karamba 22.534.750 25.623.847 4.051.400 459.200 156.100
Budidaya Sawah 26.523.732 34.306.405 33.775.300 37.973.800 112.369.602
Budidaya Jaring Apung -- -- -- 4.908.930 2.540.668
Jumlah 656.751.842 737.862.759 486.171.798 692.731.145 759.192.108
Nilai Produksi (Satuan : Rp. 1.000,-)
KONDISI LAHAN USAHA PERIKANAN BUDIDAYA TAHUN 2007
Sabang :Tambak = 46,0Kolam = 3,6Karamba = 0,0
Banda Aceh :Tambak = 159,2
Aceh Jaya :Tambak = 368,2
Aceh Barat :Tambak = 289,0Kolam = 37,0
Pidie :Tambak = 4.805,0Kolam = 60,0
Bireuen :Tambak = 4.945,7Kolam = 53,5
Lhoksemawe :Tambak = 701,0Karamba = 0,1
Langsa :Tambak =2.333,0
Aceh Besar :Tambak = 345,0
Aceh Utara :Tambak = 10.552,5Kolam = 106,8
Aceh Timur :Tambak = 13.480,0Kolam = 28,0
Aceh Tengah :
Bener Meriah :Kolam = 166,0
Keterangan : Dalam Hektar NAD : Luas Lahan Usaha Perikanan Budidaya : 47.335,7 Ha
Kolam = 37,0
Nagan Raya :Kolam = 388,3
A.Selatan :Tambak = 15,0 Kolam = 57,1
Aceh Tamiang :Tambak = 3.860,0Kolam = 130,0
Aceh Singkil :Kolam = 190,0
Abdya :Tambak = 57,0 Kolam = 50,0Karamba = 0,0
Simeulu :Jrg Apung = 0,6
Aceh Tengah :Kolam = 413,5J. Apung = 1,2
Aceh Tenggara :Kolam = 1.112,0Karamba = 0,6Sawah = 2.458,0
Gayo Lues :Kolam = 102,0Sawah = 19,9
Bireuen :BBI : 1 unit(Kap. Prod. 1,2 Jt ekor/Thn
Bener Meriah :BBI : 1 unit
Aceh Besar :BBI : 1 unitBBAP : 1 unit
Aceh TenggaraBBI : 1 unit(kap. Prod. : 1,5 jt ekor/thn)
PROFIL PROFIL PERIKANAN BUDIDAYAPERIKANAN BUDIDAYA
Prov. NAD
Sarana dan PrasaranaSarana dan Prasarana
Aceh Singkil :PTM = 421 MT = 112KM = 579
Nagan Raya :BBI : 2 unit
A.Selatan :BBI : 1 unit
Aceh Tengah BBI : 2 unit(Kap. Prd : 1,5 jt ekor/thn)
Gayo Luwes :BBI : 2 unit
Simeulu :BBIP : 1 unit(Tahap Konstruksi)
Aceh Singkil :BBI : 1 unit
Prov. NAD
Kab./Kota
Pusat Pengembangan Perikanan Budidaya
Pidie : 4.298,0 Ha
Bireuen : 4.352,2 Ha
Lhok : 1.027,6 Ha
Pengembangan Budidaya Air Payau
Langsa :1.983,0 Ha
A.Tamiang : 3.279 Ha
A.Utara : 9.574,2 Ha
A.Timur : 1,458,0 Ha
Aceh Besar472 Ha
Komoditi Unggulan :1. Udang Windu2. Udang Putih3. Udang Kelong4. Kepiting Sangkak
KAWASAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUTKAWASAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT
Pulau Aceh
Lhokseudu
Krueng Raya Sabang
Rigah
Komoditi Unggulan :1. Rumput Laut
Teluk Dalam
Teluk Sibigo
Teluk Sinabang
Pulau Banyak
1. Rumput Laut2. Ikan Kerapu3. Udang Lobster4. Potensi lainnya :
- Tripang
Aceh Tengah1251,1 Ha
Bener Meriah159,0 Ha
Nagan Raya64,1 Ha
Pengembangan Budidaya Air Tawar
Aceh Tenggara3.178 Ha
Gayo Lues108,1 Ha
64,1 Ha
Komoditi Unggulan :1. Ikan Nila2. Ikan Mas3. Ikan Mujair
PELUANG INVESTASI BIDANG BUDIDAYA PERIKANAN
JENIS INVESTASI LOKASI KETERANGAN
1 REVITALISASI TAMBAK RAKYAT
PANTAI UTARA TIMUR ACEH
► Luas tambak 42.198,6 ha Produksi 14.848 ton (rata-rata 351 kg/ha/thn).► Belum optimal karena, Penyakit dan Carrying capacity rendah.► Perlu introduksi teknologi baru yang berwawasan lingkungan dengan
Pola kemitraan .
2 REVITALISASI TAMBAK SWASTA
PANTAI UTARA TIMUR ACEH
► Tambak milik swasta tidak difungsikan.► Perlu negosiasi lebih lanjut dgn pemilik tambak (Matang Speng Raya,
Bahari Lestari dan Haji Jafar).
► Daya dukung lahan cukup besar (daerah kepulauan).
3 BUDIDAYA KERAPU SIMEULUE DAN PULAU BANYAK
► Daya dukung lahan cukup besar (daerah kepulauan).► Tersedianya BBIP.► Tersediannya SDM Pembudidaya yang terampil.► Peluang pasar yang strategis. ► Tersedianya sarana transportasi.
5BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
ACEH BESAR, SIMEULUE, ACEH JAYA, ACEH SINGKIL
► Daya dukung lahan cukup besar (daerah kepulauan).► Teknologi sederhana.► SDM pembudidaya tersedia. ► Produksi cepat.► Pengembangan selama ini skala kecil.
6 BUDIDAYA BETUTUACEH UTARA DAN ACEH TIMUR
► Daya dukung lahan cukup besar.► Teknologi budidaya tersedia.► SDM pembudidaya tersedia.► Pengembangan selama ini skala kecil (pembesaran, benih alam).
JENIS INVESTASI LOKASI KETERANGAN
7
BUDIDAYA NILA Oreochromis nilotica DAN BELUT Fluita alba
ACEH TENGAH, ACEH TENGGARA, GAYO LUES, NAGAN RAYA, ACEH BESAR, PIDIE
► Daya dukung lahan cukup besar.► Teknologi budidaya tersedia.► SDM pembudidaya tersedia. ► Pengembangan selama ini skala kecil (pembesaran, benih
alam).
PROFIL PROFIL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANANPENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN
Fasilitas Pengolahan :
1. Laboratorium LPPMHP : 1 unit (Banda Aceh)
2. Cold Storage : 2 unit (A.Timur, Bireuen:40 ton)
(2007 operasional)
(operasional 1 unit di Aceh Timur Kap. 30 ton)
Sarana dan PrasaranaSarana dan Prasarana
3. Pabrik EsDi lokasi Pelabuhan Perikanan/PPI : 8 unit (operasional 5 unit)(Kapasitas : 10 – 80 ton/hari/unit)
Di luar Lokasi PPP/PPI : 33 unitKebutuhan es sebesar ± 250 ton/hari
4. Unit Pengolahan Ikan : 216 UPI(Skala rumah tangga)
(operasional 1 unit di Aceh Timur Kap. 30 ton)
JENIS INVESTASI LOKASI KETERANGAN
1 PABRIK PAKAN BIREUEN
• Tersedia kawasan industri (Cot Batee Glungku).• Tersedia bahan baku.• Permintaan pasar lokal (Aceh) sangat besar disamping unit
eksport.
PELUANG INVESTASI BIDANG PENGOLAHAN & PEMASARAN PERIKANAN
eksport.
2 PEMASARAN HASIL PERIKANAN
BANDA ACEH (LAMPULO), ACEH TIMUR (IDI) DAN A. SELATAN (LABUHAN HAJI)
• Permintaan eksport untuk jenis ikan ekonomis penting sangattinggi.
• Membuka akses langsung ke pasar luar negeri.• Tersedianya lembaga sertifikasi eksport hasil perikanan di
Banda Aceh (LPPMHP).• Belum ada eksportir hasil perikanan.
PERIZINAN PERIZINAN BIDANG USAHA PERIKANANBIDANG USAHA PERIKANAN
DASAR DASAR HUKUMHUKUM
óó UndangUndang--UndangUndang NomorNomor 31 31 TahunTahun 2004 2004 TentangTentang PerikananPerikanan..óó UndangUndang--UndangUndang NomorNomor 11 11 TahunTahun 2006 2006 TentangTentang PemerintahanPemerintahan
Aceh.Aceh.Aceh.Aceh.óó PeraturanPeraturan MenteriMenteri KelautanKelautan dandan PerikananPerikanan NomorNomor
Per.17/men/2006 Per.17/men/2006 TentangTentang Usaha Usaha PerikananPerikanan TangkapTangkap..óó PeraturanPeraturan MenteriMenteri KelautanKelautan dandan PerikananPerikanan NomorNomor
Per.05/men/2008 Per.05/men/2008 TentangTentang Usaha Usaha PerikananPerikanan TangkapTangkap..óó QanunQanun ProvinsiProvinsi NanggroeNanggroe Aceh Aceh NomorNomor 17 17 TahunTahun 2002 2002 TentangTentang
IzinIzin Usaha Usaha PerikananPerikanan..óó KeputusanKeputusan GubernurGubernur ProvinsiProvinsi NanggroeNanggroe Aceh Darussalam Aceh Darussalam NomorNomor
24 24 TahunTahun 2003 2003 TentangTentang KetentuanKetentuan pelaksanaanpelaksanaan PemberianPemberian IzinIzinUsaha Usaha PerikananPerikanan..
ll PermendagriPermendagri No. 24 No. 24 TahunTahun 20062006..ll PermendagriPermendagri No. 20 No. 20 TahunTahun 20082008..ll PergubPergub NAD No. 12 NAD No. 12 TahunTahun 2007 2007 TentangTentang PenunjukanPenunjukan
DasarDasar HukumHukum PembentukanPembentukan LembagaLembaga
ll PergubPergub NAD No. 12 NAD No. 12 TahunTahun 2007 2007 TentangTentang PenunjukanPenunjukanTempatTempat dandan PenyelenggaraPenyelenggara PelayananPelayanan TerpaduTerpadu SatuSatu PintuPintuProv. NADProv. NAD..
ll PergubPergub NAD No. 34 NAD No. 34 TahunTahun 2007 2007 TentangTentang PembentukanPembentukanOrganisasiOrganisasi dandan Tata Tata KerjaKerja P2TSP Prov. NADP2TSP Prov. NAD..
ALUR PELAYANAN IZINALUR PELAYANAN IZINPEMOHON MENGAJUKAN BERKAS
PENERIMAAN BERKASPENELITIAN
VALIDASIKOMPUTERISASI
TIM TEKNIS/ PEMERIKSAAN LAPANGAN
RAPAT TIM TEKNIS/
PENYERAHAN DOKUMEN
RAPAT TIM TEKNIS/ PERTIMBANGAN KELAYAKAN IZIN
OUTPUT :1. DITOLAK
2. DITUNDA
3. DITERIMA
PEMBAYARAN RESTRIBUSI PADA LOKET
1. DikembalikanPROSES PENANDATANGAN
CETAK DOKUMEN
2. Diberikan waktu melengkapi syarat
3. Perhitungan
PERSYARATAN PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH IZINUNTUK MEMPEROLEH IZIN
SIUP dapat diberikan apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Surat Permohonan bermaterai Rp. 6000 kepada Gubernur.b. Rencana Usaha sesuai form.c. NPWP dan/atau NPWZ.
1. 1. SuratSurat IzinIzin Usaha Usaha PerikananPerikanan (SIUP)(SIUP)
c. NPWP dan/atau NPWZ.d. Akte Pendirian Perusahaan/koperasi.e. Dokumen teknis kapal yang telah dimiliki.f. Izin lokasi Pemerintah Daerah (bagi Usaha Pembudidayaan Ikan) untuk
luas >20 ha dan luas <20 ha diatur oleh pemerintah Kabupaten/kota.g. Penyajian informasi lingkungan atau Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) bagi perusahaan pembudidayaan ikan.h. Photo copy KTP.i. Pas Photo berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 2 lembar.
Setelah persyaratan administrasi lengkap akan dilakukan peninjauan lapangan.
2. 2. SuratSurat IzinIzin PenangkapanPenangkapan IkanIkan (SIPI)(SIPI)
Setiap kapal penangkap ikan berukuran lebih besar dari 10 GT yang melakukan penangkapan ikan diperairan Nanggroe Aceh Darussalam, wajib memiliki SIPI dengan persyaratan sebagai berikut:a. Salinan SIUP yang dilegalisir.b. Tanda Pendaftaran Kapal (Grosse Akte).b. Tanda Pendaftaran Kapal (Grosse Akte).c. Surat Ukur Kapal.d. Sertifikat Kesempurnaan.e. Dokumen Teknis Alat Penangkapan ikan.
Setelah persyaratan administrasi lengkap akan dilakukan pemeriksaancek fisik kapal.
3. 3. SuratSurat IzinIzin KapalKapal PengangkutPengangkut IkanIkan (SIKPI)(SIKPI)
Setiap orang atau badan usaha perikanan yang telah memperoleh SIUP, sebelum melakukan usaha pengangkutan ikan wajib memiliki SIKPI bagi setiap kapal yang dipergunakan, dengan persyaratan sebagaiberikut:
a. Surat Permohonan bermaterai Rp.6000 kepada Gubernur.a. Surat Permohonan bermaterai Rp.6000 kepada Gubernur.b. Salinan SIUP yang dilegalisir.c. Salinan tanda pendaftaran kapal (Grosse Akte).d. Salinan surat ukur kapal.e. Salinan dokumen teknis alat penangkapan ikan yang digunakan.f. Hasil pemeriksaan fisik kapal (Asli).g. Nama Pelabuhan perikanan tempat memuat dan pelabuhan tujuan.