ii
PANDUAN PEMBUATAN
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag
Ketua
Dr. H. Suwito, M.Ag
Anggota
Ahmad Muttaqin, M.Si. Kholil Lur Rochman, S.Ag., M.Pd.I.
Safrudin Aziz, S.IP., M.Pd.I Rofina Dienasari, S.H.I.
Nursalim, M.Pd.I Risqi Dias Kurniawan, S.Kom
Editor
Arif Hidayat, S.Pd., M.Hum
Penerbit Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto Jl. Jend. A. Yani No. 40 A Purwokerto Telp. 0281-635624, Fax.
0281-636553 Email: [email protected]
All Right Reserved Hak Cipta dilindungi Undang-undang
iii
Kata Pengantar
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan suatu
pembahasan yang penting berkaitan dengan karya-karya intelektual
antara lain yang meliputi ilmu pengetahuan, seni, sastra dan Inovasi
teknologi. HKI merupakan hak yang berasal dari hasil kegiatan
kreatif suatu kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan
kepada khalayak umum dalam berbagai bentuknya yang memiliki
manfaat serta berguna dalam menunjang kehidupan manusia, juga
mempunyai nilai ekonomi. HKI sebagai suatu hak milik yang timbul
dari karya, karsa, cipta manusia, atau dapat pula disebut sebagai
hak atas kekayaan yang timbul karena kemampuan intelektualitas
manusia. Hasil kreasi tersebut dalam masyarakat diakui bahwa yang
menciptakan boleh menguasai untuk tujuan yang
menguntungkannya.
Perguruan tinggi sebagai gudangnya pemikir dan ilmuwan
pastinya banyak melahirkan ide, gagasan serta penemuan baru
yang bersifat mutakhir baik karya tulis, seni ataupun karya teknologi
yang semua itu harus di hak ciptakan. HKI dalam perguruan tinggi
selain sebagai pelindung karya pribadi serta otoritas hak milik juga
menjadi salah satu item pendukung akreditasi program studi dan
institusi. Sehingga perguruan tinggi yang maju pastinya memiliki
hasil karya unggulan, terpublis secara nasional ataupun
internasional sekaligus melekat hak karya ciptanya melalui
kepemilikan HKI.
iv
Seiring dengan perihal di atas, IAIN sebagai kampus yang
unggul dalam memproduk karya ilmiah, karya seni dan karya
teknologi perlu menyusun panduan pembuatan HKI. Perihal tersebut
dimaksudkan memberi pemahaman kepada seluruh dosen dan
tenaga kependidikan tentang tata cara membuat HKI.
Purwokerto, Januari 2017 Rektor,
Dr. H.A. Luthfi Hamidi, M.Ag. NIP. 196708151992031003
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
TIM PENYUSUN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................... v
SK REKTOR ................................................................................... 1
BAB I DEFINISI ............................................................................... 3
BAB II TUJUAN ............................................................................... 4
BAB III PENGUSUL......................................................................... 4
BAB IV PEMBIAYAAN ..................................................................... 4
BAB V JENIS KARYA ...................................................................... 5
BAB VI SYARAT KELENGKAPAN .................................................. 5
BAB VII TEKNIS PENGUSUL ......................................................... 6
BAB VIII WAKTU PEMBUATAN ...................................................... 6
BAB IX SERTIFIKAT ....................................................................... 6
BAB X PENUTUP ............................................................................ 7
1
KEPUTUSAN REKTOR
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
NOMOR: 13 TAHUN 2017
TENTANG
PEDOMAN PEMBUATAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO TAHUN 2017
Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan
kegiatan pembuatan HKI di IAIN
Purwokerto, perlu disusun Pedoman
tentang Pembuatan Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) IAIN Purwokerto tahun
2017.
b. bahwa untuk memenuhi maksud
sebagaimana tersebut pada point a di atas,
maka perlu ditetapkan dengan keputusan
Rektor Institut Agama Islam Negeri
Purwokerto tahun 2017.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi (lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2012
nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5336).
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014
tentang penyelenggaraan Perguruan Tinggi
(Lembaran Negara RI tahun 2014 nomor
2
16, Tambahan Lembaran Negara RI nomor
5500).
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana diubah menjadi
peraturan Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015
nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5670)
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 139 Tahun 2014 tentang Perubahan
STAIN Purwokerto menjadi IAIN
Purwokerto (Lembaran negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 280).
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor 3 tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja IAIN Purwokerto.
8. Peraturan Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor 61 tahun 2016 tentang
Statuta IAIN Purwokerto
3
Memutuskan
Menetapkan
Pertama
: Dokumen Panduan Pelaksanaan Pembuatan Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) di IAIN Purwokerto.
BAB I
DEFINISI
Pasal 1 (1) Institut Agama Islam Negeri Purwokerto selanjutnya disebut
IAIN.
(2) Rektor adalah Rektor IAIN Purwokerto.
(3) Dekan adalah Dekan Fakultas di Lingkungan IAIN Purwokerto.
(4) Ketua Lembaga adalah ketua Lembaga di Lingkungan IAIN
Purwokerto.
(5) Dosen adalah tenaga pendidik di perguruan tinggi yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan Tri Dharma PT.
(6) Penduan adalah acuan yang bersifat menyeluruh
menggambarkan proses kegiatan dan teknis pelaksanaan.
(7) Karya dosen adalah berbagai bentuk hasil karya dosen berupa
karya ilmiah, karya seni, karya teknologi, dan sejenisnya.
(8) HKI adalah hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang
menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk
manusia.
4
BAB II
TUJUAN
Pasal 2
Tujuan disusunnya panduan ini adalah sebagai: acuan dalam
membuat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi dosen dan tenaga
kependidikan di IAIN Purwokerto.
BAB III
PENGUSUL
Pasal 3 Pengusul proses penyusunan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
adalah Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Purwokerto.
BAB IV
PEMBIAYAAN
Pasal 4
(1) Pembiayaan pembuatan Hak Kekayaan Intelektuan (HKI)
ditanggung oleh (dosen) setiap pengusul.
(2) Lembaga menanggung seluruh pembiayaan pembuatan Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) apabila diperlukan secara mendesak
untuk kegiatan pendukung akreditasi program studi dan
akreditasi institusi perguruan tinggi.
(3) Besarnya biaya pembuatan HKI sesuai dengan aturan yang
dikeluarkan oleh Direktorat Kekayaan Intelektual Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.
5
BAB V
JENIS KARYA
Pasal 5
(1) Jenis karya yang dapat di HKI kan berupa karya tulis, karya seni
dan karya teknologi.
(2) Jenis karya tulis yang dapat di HKI kan diantaranya berupa
skripsi, tesis, disertasi, monograf, artikel, karya dalam jurnal,
karya dalam proseding, makalah.
(3) Jenis karya seni yang dapat di HKI kan antara lain: puisi, lagu,
hymne, lukisan, foto, alat musik, dan sejenisnya.
(4) Jenis karya teknologi yang dapat di HKI kan diantaranya
berbagai program komputer dan aplikasi berbasis teknologi
informasi.
BAB VI
SYARAT KELENGKAPAN
Pasal 6
(1) Beberapa persyaratan dalam pengusulan HKI di antaranya:
meterai (2 helai) Scan KTP, Scan NPWP, Surat Pernyataan
bermeterai, surat kuasa bermeterai, soft file karya, soft file
musik, lagu, hymne berupa soft file rekaman atau text,
(2) Seluruh karya tulis dan karya musik yang diajukan berbentuk
soft file pdf.
(3) Program komputer yang akan di HKI kan harus disertai manual,
tampilan aplikasi, koding serta soft file program.
6
BAB VII
TEKNIS PENGUSULAN
Pasal 7
Teknis pengusulan pembuatan HKI sebagai berikut:
(1) Dosen mengusulkan pembuatan HKI kepada Lembaga
Penjaminan Mutu (LPM)
(2) Dosen menyerahkan syarat-syarat serta pembayaran yang
telah ditentukan.
(3) LPM memproses pengusulan pembuatan HKI ke Direktorat
Direktorat Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia RI secara online serta pembayaran via online.
BAB VIII
WAKTU PEMBUATAN
Pasal 8
Waktu pembuatan HKI berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu
dan selama-lamanya 1 bulan.
BAB IX
SERTIFIKAT
Pasal 9
Sertifikat HKI diunduh secara online melalui web Direktorat
Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
RI. dan diserahkan LPM kepada dosen yang bersangkutan.