Panduan UDG Jatim 2012
1
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian
Dalam tata tertib ini yang dimaksud dengan :
1. Pantia UDG Jatim ialah panitia Utsawa Dharmagìtà Jawa Timur tahun 2012 yang
ditetapkan Oleh PHDI Jawa Timur
2. Peserta ialah utusan dari masing-masing Kontingen Kabupaten / Kota se – Jawa Timur :
a. Peserta remaja adalah peserta per Juli 2012 berusia max. 20 tahun
b. Peserta dewasa adalah peserta per Juli 2012 berusia max. 45 tahun 3. Juri ialah Tim Juri yang ditunjuk oleh Ketua Panitia meliputi bidang ; Sloka, Palawakya,
Dharma Widya, Dharma Wecana, Menghafal Mantra Weda dan Kidung Dearah Jawa
Timur.
Pasal 2
Materi Utsawa Dharmagìtà
1. Materi pembacaan Sloka Wajib dan Pilihan adalah terlampir.
2. Materi pembacaan Palawakya Sarasamuscaya Wajib dan Pilihan adalah terlampir.
3. Materi Dharma Widya / Cerdas Cermat, diambil dari kurikulum pelajaran agama Hindu
terakhir tingkat SD,SLTP, dan SLTA.
4. Dharma Wacana, judul materinya dipilih dari thema pilihan terlampir.
5. Menghafal Mantra Weda Materinya Sloka Bhagawadgìtà Bab III 1-15 terlampir
6. Materi Kidung daerah Jawa Timur adalah Sinom Jawa Timuran, naskah terlampir
Pasal 3
Pendaftaran peserta
1. Pendaftaran peserta melalui Sekretaris Panitia :
a. I Gusti Ketut Budiartha : 031-70950202
b. Jarianto : 031-70794166
2. Dokumen pendaftaran ditandatangani oleh Ketua Kontingen/ ketua PHDI Kab./Kota
3. Pendaftaran harus sudah diterima di Sekretariat Panitia, paling lambat 1 Juli 2012.
Pasal 4
Pakaian peserta
1. Dalam pelaksanaan semua jenis kegiatan lomba, peserta diwajibkan menggunakan pakaian
sembahyang/Adat , bebas, rapi dan sopan.
BAB II
REGISTRASI KEDATANGAN & AKOMODASI PESERTA.
Pasal 5
Registrasi kedatangan peserta
1. Seluruh peserta wajib melakukan registrasi pada hari H pelaksanaan
2. Registrasi akan dilakukan oleh petugas registrasi dari Panitia.
Panduan UDG Jatim 2012
2
Pasal 6
Akomodasi Transportasi Peserta.
1. Transportasi Kontingen Kab/Kota tidak ditanggung Panitia.
2. Peserta yang ingin bermalam disediakan Penginapan Sederhana dari panitia di Pasraman
Pura JSA Juanda.
3. Biaya akomodasi yang ditanggung Panitia adalah biaya makan siang serta snack sesuai
dengan kegiatan, selain hal tersebut diluar tanggungjawab Panitia.
BAB III
TECHNICAL MEETING
Pasal 7
Ketentuan technical meeting
1. Sebelum perlombaan dimulai akan diadakan rapat technical meeting untuk menjelaskan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan tata tertib/ peraturan lomba.
2. Rapat technical meeting diikuti oleh Ketua dan Wakil Ketua Kontingen dari masing-
masing Kota/Kabupaten.
3. Technical meeting dipimpin oleh Kordinator Lomba dan dihadiri oleh Dewan Juri.
4. Hanya Ketua dan Wakil Ketua Kontingen dapat memberikan usul-usul pada saat technical
meeting, dan usul tersebut dipertimbangkan oleh Pimpinan dan Dewan juri untuk
diputuskan oleh Pimpinan rapat.
5. Hasil rapat technical meeting menjadi pedoman pelaksanaan lomba dan harus ditàti oleh
semua peserta.
6. Masing-masing Ketua Kontingen bertanggungjawab atas penyampaian hasil rapat technical
meeting kepada seluruh peserta kotingennya.
BAB IV
ACARA PEMBUKAAN
Pasal 8
Acara Pembukaan
1. Seluruh peserta wajib mengikuti acara pembukaan dan sudah harus hadir 30 menit sebelum
acara dimulai.
2. Selama acara peserta wajib menempati tempat duduk masing-masing yang disediakan dan
tidak diperkenankan meninggalkan tempatnya sebelum acara pembukaan selesai.
3. Seluruh peserta diwajibkan ikut menjaga ketertiban pelaksanaan acara pembukaan dengan
cara menjaga ketertiban diri dan keluarga masing-masing.
BAB V
PEDOMAN LOMBA.
Pasal 9
Pra Lomba
1. Pada saat menjelang kegiatan lomba, senantiasa diawali dengan melakukan sembahyang
pagi di Pura setempat.
2. Seluruh peserta wajib mengikuti persembahyangangan bersama tersebut yang
diselanggarakan oleh Panitia.
Panduan UDG Jatim 2012
3
Pasal 11
Ketentuan Umum Lomba
1. Peserta untuk masing-masing jenis lomba, akan mendapat nomor urut lomba yang
selanjutnya dijadikan identitas yang bersangkutan sehingga dalam lomba tidak
diperkenankan menggunakan identitas lain selain nomor urut lomba tersebut.
2. Pada waktu mengikuti lomba peserta menggunakan pakaian sembahyang/Adat dan
menyesuaikan dengan jenis lomba yang diikuti.
3. Peserta harus hadir minimal 15 menit sebelum acara dimulai.
4. Giliran tampil ditentukan dengan undian, setiap pergantian peserta.
5. Selama lomba berlangsung peserta tidak diperkenankan untuk meninggalkan tempat lomba.
6. Bila pada gilirannya untuk tampil peserta dipanggil oleh petugas selama tiga kali berturut-
turut dengan interval waktu 1 (satu) menit belum juga hadir maka dinyatakan gugur.
7. Tepuk tangan hanya diperkenankan sebelum dan sesudah penampilan peserta sehingga
selama penampilan tidak diperkenankan untuk memberikan aplus termasuk komentar
apapun.
8. Semua peserta dilarang berbuat gaduh sehingga dapat mengganggu jalannya lomba.
9. Naskah wajib dibawakan dengan cara membaca teks yang tertulis pada lampiran buku
pedoman ini atau buku lain dengan teks yang sama seperti yang ditentukan oleh Panitia.
10. Naskah pilihan, dibawakan dengan cara membaca teks yang tertulis pada lampiran buku
pedoman ini atau buku lain dengan teks yang sama seperti yang telah ditentukan dalam
buku pedoman, dengan menyebutkan Code naskah yang dipilih.
11. Penterjemah, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar boleh secara hafalan
maupun membaca teks yang tertulis pada lampiran buku pedoman ini atau buku lain
dengan teks yang sama seperti yang telah ditentukan dalam buku pedoman.
12. 12. Jumlah Naskah Wajib maupun Pilihan untuk Sloka maupun Palawakya yang harus
dibawakan oleh masing-masing peserta sebanyak 2 (dua) bait : 1 baitnaskah Wajib dan 1
bait naskah Pilihan
Pasal 12
Sloka
1. Pembacaan Sloka terdiri dari 2 orang peserta secara berpasangan yaitu pembaca Sloka dan
penterjemah.
2. Pada tampil peserta menyampaikan salam panganjali dan diakhiri dengan paramasanti.
3. Pelafalan teks disesuaikan dengan dialek masing-masing daerah kecuali bunyi ‚A‛ dibaca
sesuai dengan bunyi ‚A‛ dalam bahasa Indonesia.
4. Gaya Irama (Reng) Sloka memakai reng Sruti.
5. Rentang Nilai/ Interval nilai 70 sampai 85 bagi setiap juri untuk masing-masing kriteria.
Jumlah total nilai dibagi jumlah kriteria penilaian menjadi nilai peserta.
Pasal 13
Palawakya
1. Pembacaan Palawakya terdiri dari 2 orang peserta secara berpasangan yaitu pembaca
Palawakya dan penterjemah .
2. Pada waktu tampil peserta menyampaikan salam panganjali dan diakhiri dengan
paramasanti.
3. Pelafalan teks disesuaikan dengan dialek masing-masing daerah kecuali bunyi ‚A‛ dibaca
sesuai dengan bunyi ‚A‛ dalam bahasa Indonesia.
4. Rentang Nilai / Inteval nilai 70 sampai 85 bagi setiap juri untuk masing-masing kriteria.
Jumlah total nilai dibagi jumlah kriteria menjadi nilai peserta.
Panduan UDG Jatim 2012
4
Pasal 14
Dharma Widya
1. Atribut peserta berupa tanda nomor peserta masing-masing dipasang di dada sebelah kiri.
2. Ketua regu harus memperkenalkan nama anggotanya masing-masing saat acara dimulai,
atas arahan penyelenggara.
3. Peserta diorganisasikan dengan sistim kelompok/ regu dan setiap regu terdiri dari 3 (tiga)
orang, pria, wanita atau campuran.
4. Naskah soal disusun berdasarkan materi kurikulum SD, SLTP dan SLTA
5. Naskah soal disiapkan untuk babak penyisihan, semi final dan final.
6. Pembagian soal dilakukan dengan cara undian yang diwakilkan untuk setiap regu.
7. Untuk soal rebutan dipegang oleh penyelenggara dan juri.
8. Bentuk soal Multiple Choise/ pilihan ganda dan soal yang dijawab langsung.
9. Jumlah soal dibabak penyisihan masing-masing regu disiapkan satu amplop berisi 5 soal
dan soal rebutan untuk semua regu satu amplop berisi 10 soal.
10. Babak semi final; diikuti oleh regu yang juara pool. Dalam babak ini masing-masing regu
disiapkan amplop berisi 5 soal dan soal rebutan untuk semua regu berisi 10 soal.
11. Babak final diikuti oleh lima regu pemenang semi final. Dalam babak ini masing-masing
regu disiapkan amplop berisi 5 soal dan soal rebutan untuk semua regu berisi 10 soal.
Pasal 15
Dharma Wacana.
1. Atribut peserta berupa tanda peserta / nomor urut akan diberikan oleh panitia dan dipasang
di dada sebelah kiri.
2. Naskah Dharma Wacana dibuat oleh peserta lomba mempergunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
3. Naskah dibuat diatas kertas HVS ukuran A4, jarak spasi 1,5 dengan besar huruf 11, jenis
Arial.
4. Jumlah halaman minimal 3 dan maksimal 5 lembar.
5. Thema Naskah dapat dipilih antara lain :
Dana Punia
Cinta Kasih
Peningkatan Bhakti.
Pengendalian Diri.
Pembinaan Keluarga Hindu.
Pengabdian
Tirtha Yatra
Dharma Gìtà
6. Naskah dikumpulkan saat Registrasi Peserta di Panitia.
7. Pada saat tampil naskah boleh dibawa seluruhnya, namun tidak perlu dibaca secara
menyeluruh, hanya boleh mengambil point-point yang penting saja.
8. Pada waktu tampil peserta wajib menyampaikan salam Panganjali dan diakhiri dengan
Paramasanti.
9. Peserta sudah siap 15 (lima belas) menit sebelum perlombaan dimulai.
10. Peserta yang dipanggil sampai tiga kali dengan interval waktu 2 menit tidak hadir
dinyatakan gugur.
11. Peserta diberikan waktu maksimal 20 (dua puluh menit) untuk menyampaikan makalahnya.
Panduan UDG Jatim 2012
5
Pasal 16
Kidung Sinom Jawa Timuran
1. Atribut peserta berupa tanda peserta / nomor urut akan diberikan oleh panitia dan dipasang
di dada sebelah kiri.
2. Peserta kidung terdiri dari 5-10 orang yang diambilkan dari peserta lomba.
3. Pada waktu tampil peserta menyampaikan salam panganjali dan diakhiri dengan
paramasanti.
4. Pembawàn kidung dengan hafalan / tanpa teks.
5. Pelafalan teks disesuaikan dengan dialek masing-masing daerah kecuali bunyi ‚A‛ dibaca
sesuai dengan bunyi ‚A‛ dalam bahasa Indonesia.
6. Naskah kidung adalah Kidung Sinom Jawa Timuran terlampir
7. Rentang Nilai / Inteval nilai 70 sampai 85 bagi setiap juri untuk masing-masing kriteria.
Jumlah total nilai menjadi nilai peserta.
Pasal 17
Menghafal Mantra Weda
1. Menghafal Mantra Weda perorangan Remaja Putra Dan Putri yaitu Menghafal Mantra
Weda serta arti terjemahannya.
2. Bait Mantra yang dibawakan sebanyak 3 bait Mantra beserta terjemahannya.
3. Nomor Mantra yang dibawakan ditentukan sesaat akan tampil, ditentukan oleh undian
nomor Mantra, yang pengundiannya dilakukan oleh panitia lomba
4. Pada tampil peserta menyampaikan salam panganjali dan diakhiri dengan paramasanti.
5. Pelafalan teks disesuaikan dengan dialek masing-masing daerah kecuali bunyi ‚A‛ dibaca
sesuai dengan bunyi ‚A‛ dalam bahasa Indonesia.
6. Gaya Irama ( Reng) / Pengucapan tidak diwajibkan secara pembacaan Sloka yang
memakai reng Sruti.
7. Rentang Nilai/ Interval nilai 70 sampai 85 bagi setiap juri untuk masing-masing kriteria.
Jumlah total nilai dibagi jumlah kriteria penilaian menjadi nilai peserta.
BAB VI
SISTIM PENILAI DAN KRITERIA NYA
Pasal 18
Penilai
1. Penilai adalah tim juri yang ditunjuk oleh Panitia, untuk semua jenis lomba.
2. Tiap tiap tim juri terdiri dari 3 orang anggota juri dan penilaian harus dilakukan oleh ketiga
anggota juri.
3. Tim juri dipimpin oleh Ketua Tim juri yang ditunjuk oleh Panitia.
4. Sebelum melakukan penilaian semua anggota juri harus mengikuti ‘Upacara Mejaya-Jaya’.
5. Dalam proses penialaian tim Juri dibantu oleh petugas pembantu juri yang ditunjuk oleh
Panitia.
Panduan UDG Jatim 2012
6
Pasal 19
Kriteria Penilaian lomba pembacaan Sloka.
1. Kriteria penilaian Pembaca Sloka meliputi.
Keserasian busana.
Ketenangan dalam penguasaan audience
Suara/ Vokal meliputi ; nada, reng, tekanan.
Ucapan yaitu pengucapan yang benar meliputi suara sandi, jeda dan jeda akhir.
Ekspresi yaitu tentang mimik dan penjiwaan.
2. Kriteria penilaian Penterjemah meliputi :
Keserasian busana.
Ketenangan dalam penguasaan audience
Tidak demam panggung.
Suar/ Vokal meliputi ; nada, reng, tekanan.
Ekspresi yaittu tentang mimik dan penjiwaan.
Pasal 20
Kriteria Penilaian lomba pembacaan Palawakya
1. Kriteria penilaian Pembaca Palawakya meliputi :
Keserasian busana.
Ketenangan dalam penguasaan audience
Suara/ Vokal meliputi ; nada, reng, tekanan. Irama lagu.
Ucapan yaitu irama bacàn, tekanan dalam pembacaan, sehingga guru basa terpenuhi.
Ekspresi yaittu tentang mimik dan penjiwaan
2. Kriteri penilaian Penterjemah Palawakya, meliputi :
Keserasian busana.
Ketenangan dalam penguasaan audience
Suara/ Vokal meliputi ; nada, reng, tekanan. Irama lagu.
Ucapan yaitu irama bacàn, tekanan dalam pembacaan, sehingga guru basa terpenuhi.
Ekspresi yaitu tentang mimik dan penjiwaan
Pasal 21
Kriteria Penilaian lomba Dharma Wacana
1. Keserasian busana.
2. Ketenangan dalam penguasaan audience
3. Bahasa.
4. Sistematika.
5. Penguasaan materi.
Pasal 22
Kriteria Penilaian lomba Kidung
1. Busana.
2. Ketenangan dalam penguasaan audience
3. Vokal, kejelasan kata-kata.
4. Lagu, irama nada.
5. Ketepatan waktu, tidak lebih dari 20 menit.
Panduan UDG Jatim 2012
7
Pasal 23
Penilaian dan tata laksana lomba Dharma Widya
1. Tata cara Penilaian Lomba Dharma Widya adalah sebagai berikut :
Setiap regu diberikan modal nilai 100 (seratus) pada saat perlombaan dimulai, untuk
menghindari adanya nilai minus.
Setiap jawaban yang benar diberi nilai 100 ( seratus).
Setiap jawaban wajib yang salah diberi nilai 0 (nol).
Untuk jawaban rebutan yang jawabannya salah diberikan nilai –25 ( kurangi dua puluh
lima).
Bila diakhir babak terdapat nilai yang sama diantara regu, maka diberikan soal rebutan
lagi sampai mendapatkan nilai berbeda.
Tidak ada pelemparan soal kepada regu yang lain, baik soal wajib maupun rebutan.
Kesempatan menjawab untuk satu soal adalah 3 (tiga) detik.
2. Tatalaksana lomba Dharma Widya adalah sebagai berikut :
Satu orang Ketua tim, yang bertugas mengkoordinir pelaksanaan lomba dan langsung
membuka acara lomba.
Dua orang bertugas untuk membaca soal.
Satu orang bertugas mencatat dan menulis nilai pada papan setelah diputuskan
nilainya oleh Juri.
Satu orang bertugas mengukur waktu dan membunyikan tanda stop / bel bila
waktunya telah habis.
Tiga orang pengamat yang bertugas untuk mengamati pelaksanaan lomba, jika ada
kesalahan agar dapat memberikan saran atau koreksi yang ditujukan kepada tim Juri.
Pada bagian akhir lomba, pengamat dapat memberikan komentar atas permintàn ketua
tim pelaksana.
Pasal 24
Kriteria Penilaian lomba Menghafal Mantra Weda.
1. Kriteria penilaian Menghafal meliputi.
Ketepatan bait Sloka
Ketepatan Terjemahan
Suara/ Vokal meliputi ; nada, lafal, tekanan.
Ucapan yaitu pengucapan yang benar meliputi suara sandi, jeda dan jeda akhir.
Ekspresi yaitu tentang mimik dan penjiwaan.
Pasal 25
Umpan Balik dan Penjelasan Dewan Juri
Setelah perlombaan selesai berlangsung kepada seluruh peserta diberikan umpan balik sebagai
penjelasan dewan juri atas kelebihan atau kekurangan yang dilakukan oleh peserta lomba,
sebagai proses pembelajaran.
Panduan UDG Jatim 2012
8
BAB IX
PENETAPAN PEMENANG DAN HADIAH
Pasal 26
Penetapan pemenang pembacaan Sloka
1. Penetapan pemenang.
Urutan Pemenang lomba pembacaan Sloka mulai dari urutan perolehan nilai tertinggi.
Bilamana terdapat nilai yang sama maka urutannya ditentukan berdasarkan bobot
kriteria yang dirundingkan juri.
Pemenang ditentukan dalam Sidang Dewan Juri.
2. Pemenang Lomba Sloka terdiri dari :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Pasal 27
Penetapan pemenang dan Lomba Palawakya
1. Penetapan pemenang.
Urutan Pemenang lomba pembacaan Palawakya mulai dari urutan perolehan nilai
tertinggi.
Bilamana terdapat nialai sama maka urutan pemenang ditentukan berdasarkan bobot
kriteria yang dirundingkan juri.
Pemenang ditentukan dalam Sidang Dewan Juri.
2. Pemenang Lomba Palawakya terdiri dari :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Pasal 28
Penetapan pemenang Lomba Dharma Wecana.
1. Penetapan pemenang.
Urutan pemenang lomba Dharma Wecana mulai dari urutan perolehan nilai tertinggi.
Bilamana ada nilai yang sama maka urutan pemenang ditentukan berdasarkan bobot
kriteria yang dirundingkan juri.
Pemenang ditentukan dalam siding dewan juri.
1. Pemenang Lomba Dharma Wecana terdiri dari :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Panduan UDG Jatim 2012
9
Pasal 29
Penetapan pemenang Lomba Dharma Widya
1. Penetapan pemenang.
Urutan pemenang lomba Dharma Widya mulai dari urutan perolehan nilai tertinggi.
Pemenang ditentukan dalam sidang dewan juri.
2. Pemenang Lomba Dharma Widya terdiri dari :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Pasal 30
Penetapan pemenang Lomba Kidung Sinom Jawa Timur
1. Penetapan pemenang
Urutan pemenang lomba Kidung Sinom Jawa Timur mulai dari urutan perolehan nilai
tertinggi.
Pemenang ditentukan dalam sidang dewan juri.
2. Pemenang Lomba Kidung Sinom Jawa Timur terdiri dari :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Pasal 31
Penetapan pemenang Menghafal Mantra Weda
1. Penetapan pemenang.
Urutan Pemenang lomba menghafal Mantra Weda mulai dari urutan perolehan nilai
tertinggi.
Bilamana terdapat nilai yang sama maka urutannya ditentukan berdasarkan bobot
kriteria yang dirundingkan juri.
Pemenang ditentukan dalam Sidang Dewan Juri.
2. Pemenang Lomba Menghafal Mantra Weda terdiri dari :
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
BAB VIII
PIALA DAN HADIAH
Pasal 32
Pemberian Piala dan Hadiah
1. Kepada masing-masing pemenang Juara I,II,III diberikan Piala Tetap, Piagam Penghargaan.
2. Kepada masing-masing pemenang Juara harapan I,II diberikan, Piagam Penghargaan.
Panduan UDG Jatim 2012
10
3. Bagi regu utusan yang memperoleh juara terbanyak serta nilai skor tertinggi ditetapkan
sebagai Juara Umum, dan kepada kontingen yang bersangkutan berhak menerima Piala
tetap Juara Umum “serta Piagam Penghargaan.
BAB IX
ACARA PENUTUPAN
Pasal 33
Gladi bersih Penutupan
1. Seluruh peserta wajib mengikuti acara penutupan dan sudah harus hadir 30 menit sebelum
acara dimulai.
2. Pada acara penutupan akan dilaksanakan penyerahan pemenang semua jenis lomba.
3. Seluruh peserta diwajibkan ikut menjaga ketertiban pelaksanaan acara penutupan dengan
cara menjaga ketertiban diri dan keluarga masing-masing.
BAB X
PENUTUP
Segala usaha dalam penyusunan tata tertib ini tentunya jauh dari harapan semua pihak, sehingga
tidak terlepas akan adanya ketidak sempurnàn. Maka dari itu apabila terdapat kekurangan-
kekurangan terutama yang berkaitan dengan tata tertib lomba dapat disempurnakan pada saat
technical meeting dan bila dipandang perlu akan diatur kemudian atas kesepakatan bersama.
Ditetapkan di : Sidoarjo
Pada tanggal : Mei 2012
Panitia Utsawa Dharmagìtà
Jawa Timur 2012
I Putu Sudira, ST. I Gusti Ketut Budiartha, S.Ag
Ketua Sekretaris
Mengetahui,
Ketua PHDI Propinsi Jawa Timur Ketua PHDI Kab. Sidoarjo
Drs. I Ketut Sudiarta, S.Ag Ir. Nyoman Anom Mediana, S.Pd.H
Panduan UDG Jatim 2012
11
NASKAH - NASKAH
PEMBACAAN SLOKA BHAGAWADGÌTÀ
PEMBACAAN PALAWAKYA SARASAMUSCAYA
KIDUNG SINOM JAWA TIMUR
MENGHAFAL MANTRAM WEDA (BHAGAWADGÌTÀ)
UDG Jawa Timur 2012
Panduan UDG Jatim 2012
12
Lampiran 1
UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012
NASKAH PEMBACAAN SLOKA WAJIB
______________________________________________________________
1. Yada Yada ih DaMaRSYa Gl/aiNa>aRviTa >àrTa ) A>YauTQàNaMaDaMaRSYa TadaTMàNa& Sa*JàMYahMa( ))
yadà yadà hi dharmasya
glànir bhawati bhàrata
abhyutthànam adharmasya
tadàtmànaý såjàmy aham
(Bhagawad Gìtà IV.7)
Sesungguhnya bila dharma
tidak lagi dipatuhi, oh Arjuna
dan kebatilan merajalela
saat itu Aku akan lahir kedunia ini
2. Pair}à<àYa SàDaUNà& ivNàXàYa c duZk*-TàMa( ) DaMaRSa&SQàPaNàQàRYa SaM>avaiMa YauGae YauGae ))
paritràóàya sàdhùnàý
winàúàya ca duûkåtàm
dharmasaýsthàpanàrthàya
saýbhawàmi yuge yuge
(Bhagawad Gìtà IV.8)
Untuk melindungi orang-orang yang bajik,
dan memusnahkan kejahatan,
serta untuk menegakkan dharma
Aku lahir ke dunia dari masa kemasa
Panduan UDG Jatim 2012
13
Lampiran 2
UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012
NASKAH PEMBACAAN SLOKA PILIHAN
Code : À
1. VYàiMaé[e<aev vaKYaeNa buiÖ& MàehYaSaqv Mae ) Tadek&- vd iNaiêTYa YaeNa-é[eYàe_hMàPanuYàMa( ))
wyàmiúreóewa wàkyena
buddhiý mohayasìwa me
tad ekaý wada niúcitya
yena úreyoham àpnuyàm
(Bhagawad Gìtà III.2)
Ajaran-Mu agak membingungkan pikiranku,
oleh karena itu ajarkanlah saya yang meyakinkan
jalan satu-satunya
yang dapat saya lakukan
2. l/aeke-_iSMaiNÜivDà iNaïa Paura Pa[ae¢-a MaYàNaga ) jaNaYàeGaeNa Sà&:YàNà& k-MaRYàeGaeNa YàeiGaNàMa( ))
lokesmin dwiwidhà niûþhà
purà proktà mayànagha
jñànayogena sàòkhyànàý
karmayogena yoginàm
(Bhagawad Gìtà III.3)
Sejak dahulu telah kukatakan oh Anagha,
ada dua jalan, yaitu
jalan ilmu pengetahuan bagi cendikiawan
dan jalan kerja bagi para karyawan.
______________________________________________________________
Panduan UDG Jatim 2012
14
Lampiran 3
UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012
NASKAH PEMBACAAN SLOKA PILIHAN
Code : BB
1. YaiSTviNd]Yài<a MaNaSà iNaYaMYàr>aTae_JauRNa ) k-MaeRiNd]YaE" k-MaRYàeGaMaSa¢-" Sa iviXaZYaTae ))
yas twindriyàói manasà
niyamyàrabhaterjuna
karmaindriyaiá karmayogam
asaktaá sa wiúiûyate
(Bhagawad Gìtà III.7)
Sesungguhnya orang yang dapat mengendalikan
pancaindrianya dengan pikiran, oh Arjuna,
dengan panca indrianya bekerja tanpa keterikatan,
Ia adalah sangat dihormati
2. iNaYaTa& ku-å k-MaR Tv& k-MaR JYàYàe ùk-MaR<a" ) XarqrYà}àiPa c Tae Na Pa[iSaÖyedk-MaR<a" ))
niyataý kuru karma twaý
karma jyàyo hy akarmaóaá
úarìrayàtràpi ca te
na prasidhyed akarmaóaá
(Bhagawad Gìtà III.8)
Bekerjalah sesuai aturannya
sebab bekerja itu lebih baik dari pada tidak bekerja.
bahkan tubuhpun tidak terawat,
tanpa berkarya
______________________________________________________________
Panduan UDG Jatim 2012
15
Lampiran 4
UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012
NASKAH PEMBACAAN SLOKA PILIHAN
Code : CC
1. Yad*C^al/a>aSaNTauíae ÜNÜaTaqTàe ivMaTSar" ) SaMa" iSaÖaviSaÖaE c k*-TvaiPa Na iNabDYaTae ))
yadåcchàlàbhasaýtuûþo
dwandvàtìto wimatsaraá
samaá siddhàw asiddhau
ca kåtwàpi na nibadhyate
(Bhagawad Gìtà IV.22)
Ia yang puas akan apa-apa yang diperolehnya,
bebas dari pertentangan, tidak iri hati,
dalam sukses maupun kegagalan,
walaupun bekerja dia tidak akan terikat.
2. GaTaSa®SYa Mau¢-SYa jaNàviSQaTaceTaSa" ) YajaYàcrTa" k-MaR SaMaGa]& Pa[ivl/IYaTae ))
gatasaògasya muktasya
jñànàwasthitacetasaá
yajñàyàcarataá karma
samagraý pravilìyate
(Bhagawad Gìtà IV.23)
Mereka yang bebas dari keterikatan,
terpusat pada ilmu pengetahuan,
melaksanakan kerja demi pengabdian,
segala kerjanya menuju kelepasan.
______________________________________________________________
Panduan UDG Jatim 2012
16
Lampiran 5
UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012
NASKAH PEMBACAAN SLOKA PILIHAN
Code : DD
1. Yae Tau SavaRi<a k-MàRi<a MaiYa SaNNYaSYa MaTPara" ) ANaNYaeNaEv YàeGaeNa Mà& DYàYaNTa oPàSaTae ))
ye tu sarwàói karmàói
mayi saýnyasya matparaá
ananyenaiwa yogena màý
dhyàyanta upàsate
(Bhagawad Gìtà XII.6)
Sesungguhnya mereka yang menumpahkan
segala kerja mereka kepada-Ku, mempersembahkan
dari padaKu, bermeditasi dan berbhakti hanya pada-Ku,
dengan yoga yang tidak terbagi-bagi.
2. AÜeía SavR>aUTàNà& MaE}a" k-å<a Wv c ) iNaMaRMàe iNarhªar" SaMadu"%Sau%" +aMaq ))
adweûþà sarwabhùtànàý
maitraá karuóa ewa ca
nirmamo nirahaýkàraá
samaduákhasukhaá kûamì
(Bhagawad Gìtà XII.13)
Dia yang tidak membenci segala mahluk,
bersahabat dan cinta kasih,
bebas dari kesombongan dan tidak egois,
sama dalam suka dan duka,
______________________________________________________________
Panduan UDG Jatim 2012
17
Lampiran 6
UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012
NASKAH PALAWAKYA WAJIB
1.
apan ikang loka, karma pinaka kaliliranya, kalinganya, úubhàúubhakarmaphala
juga tinëmunya, niyata masambandha lawan úubhàúubhakarma ta pwa ya,
sangkûépanya, inatanging pùrwakarmanya, ikang loka ngaranya, paramàrthanya,
kinawacàkëning pùrwakarma kita kabéh
(Sàrasamuúccaya 27.352)
Sebab dunia itu, karma diumpamakan sebagai warisannya, artinya, baik buruk
adalah buah dari perbuatan yang didapatkannya, tergantung dari baik atau buruk
perbuatan orang-orang itu, singkatnya, ditentukan oleh perbuatannya terdahulu
orang-orang didunia ini, artinya, kita semua dipengaruhi oleh perbuatan terdahulu
2.
tàtan anggà tan kabhuktya ikang pùrwakarma, sakalwiring phalanika, dénikang
makakarma ya, mwang tan kémuran dumunung irikang kàrta ngùni, kadi
kramanikang anak ring ning lëmbu, tan kémuran umët kawitanya, yadyan
màtusatusa ikang lëmbu sëðëngnya amisusu, pamoranikang rawwitnya, méngët
juga ya tan kémuran i rawwitnya.
(Sàrasamuúcaya 27. 353)
Mau tak mau perbuatan terdahulu itu akan dikecap hasilnya semua oleh yang
berbuat, lagi pula buah perbuatan itu tidak keliru perginya menuju kepada yang
berbuat dulu, sebagai halnya anak lembu tidak akan keliru mencari induknya,
walaupun beratus-ratus lembu yang sedang menyusui bercampur dengan anak
lembu itu, namun lembu itu ingat saja, tidak keliru mendapatkan induknya
.
Panduan UDG Jatim 2012
18
Lampiran 7
UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012
NASKAH PALAWAKYA PILIHAN
Code : AA
1.
kapwa màti kang loka, mahyun ring sukha asama-sama, kunang apan yathàúakti
dényàgawe dharmasàdhana, ya tan tinùt nikang karmaphala tinëmunya.
(Sàrasamuúccaya 27.358)
Sesungguhnya orang-orang di dunia ini, berharap akan kebahagiàn yang tiada
taranya, adapun karena kemampuan mereka hanya dapat melaksanakan dharma
sesuai dengan dharmanya, itulah yang diikutinya sebagai karma phala yang
diperolehnya
2.
nàng twang, nàng sampé, nàng saubhàgya, nàng nirbhàgya, nàng kûaya, nàng
wåddhi, ika ta kabéh, lunghà tëka ika, irikang sarwaloka, tingkah nikang
pùrwakarma ngùni, tinùt ning kabhuktyanya mangke.
(Sàrasamuúcaya 27. 359)
Orang yang rendah hati, orang pembenci, orang yang berbahagia, orang yang
tidak berbahagia, orang yang serba kekurangan dan orang yang berlebihan,
semuanya itu silih berganti pergi datang keadànnya bagi semua orang di dunia
ini, sebagai hasil perbuatannya yang lampau, diperolehnya sebagai apa yang
dinikmati sekarang ini
______________________________________________________________
Panduan UDG Jatim 2012
19
Lampiran 8
UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012
NASKAH PALAWAKYA PILIHAN
Code : BB
1.
lawan ikang wastu inipuk, tan patuwuh ika lén sangkérikang inipuk, mangkana
tikang pùrwakarma, yatika tinùt ning phala kabhukti dlaha.
(Sàrasamuúccaya 27.361)
Bahwa apapun yang ditabur itulah yang akan dipetik, tidak akan tumbuh lain dari
pada bibit yang ditabur itu; demikianlah perbuatan pada waktu hidup dulu itulah
yang akan menimbulkan hasil yang dikenyam kemudian
2.
yan ring swargaloka, sukha kéwala ikang bhinukti ngkana, kunang yan ngké ring
martyaloka, sukhaduákha ikang kabhukti, kunang ring naraloka, duákha kéwala
ikang bhinukti ngkana, yapwan ring mokûapada, paramasukha ikang kabhukti
ngkana.
(Sàrasamuúcaya 27. 362)
Bila di sorga, hanya kesenangan saja yang dinikmati disitu, akan tetapi di dunia
ini, suka duka, yang dialami. Adapun di neraka hanya penderitàn saja yang
dialami disitu; sedangkan di alam moksa, kebahagiàn tertinggi yang diperolehnya
disitu
______________________________________________________________
Panduan UDG Jatim 2012
20
Lampiran 9
UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012
NASKAH PALAWAKYA PILIHAN
Code : CC
1.
lawan tëkapaning mangarjana, makapagwanang dharma ta ya, ikang dàna
antukning mangarjana, yatika patëlun, sadhana ring tëlu, kayatnàkëna.
(Sàrasamuúccaya 20.261)
Adalah caranya untuk memperoleh sesuatu, hendaklah berdasarkan dharma, dapat
yang diperoleh karena usaha, hendaklah dibagi tiga, sebagai sarana mencapai
yang tiga itu; perhatikanlah itu baik-baik.
2.
nihan kramanyan pinatëlu, ikang sabhàga, sàdhana ri kasiddhaning dharma, ikang
kaping rwaning bhàga, sàdhana ri kasiddhaning kama ika ikang kaping tiga,
sàdhana ri kasiddaning artha ika, wåddhyakëna muwah, mangkana kramanyan
pinatiga, dénika sang mahyun manggihakënang hayu.
(Sàrasamuúcaya 20. 262)
Inilah hakekatnya maka dibagi tiga yang satu bagian sarana mencapai dharma,
bagian yang kedua adalah sarana untuk kebutuhan hidup, dan bagian yang ketiga
adalah modal untuk melakukan kegiatan usaha dalam bidang artha, itu agar
berkembang kembali, demikian hakekatnya maka dibagi tiga, oleh orang yang
ingin memperoleh kebahagiaan.
_____________________________________________________________
Panduan UDG Jatim 2012
21
Lampiran 10
UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012
NASKAH KIDUNG SINOM JAWA TIMUR
Bawa : Sinom Jawa Timuran
Ora susah neka neka, wong urip bakale bali
Angagungna kang kawasa, tresna asih mring sesami
Pituduh Wedha Suci, nenuntun cedhak Hyang Agung
Alelandhesan Dharma, mestuti dhawuh Hyang Widhi
Hastungkara yekti tekan, kang jinangka
Ceria
Ayo.. ayo..ayo..ayo, padha ngidung
Kidunge, kidung suci kunjuk mring Hyang Widhi
Kae..kae..kae,, wus dha padha mrene
Tindak Pura rame-rame netepi kuwajibane
Clunthang.
Gumredeg sahiyeg umat Hindu sagung
Tumuju papan manembah Hyang Agung
Resik agemane, lan resik atine
Mlaku gliyak-gliyak, purnama wulane
Sahiyeg saeka kapti lan manteb
Sedyane manembah Gustine
Duh Gusti, Sang Maha Gung mugi keparanga
Paduka peparinga cahya suci maring dasih, Agung
Mrebawani akarya weninging pikir
Pepajar amimbuhi tyas tentrem raharja sadarum
Panduan UDG Jatim 2012
22
Gayatri
Om Bhur Bvah Svah,
Tat Sawithur varinyam
Bhargo Devasya Dimahi
Dyoyonah pracodayat
Manembah
Anenuwun….. kang cinipta mung kedheting nala
Gumolong dharma bhaktine
Pindha mrica binubut
Amancorong amadhangi budi
Usiking pancadriya
Ceria
Mrih tan carut marut
Pasrah jiwa miwah raga
Mrih tinata saneskara kang kahesti
Tuhu setya tuhu setya kwajiban
RENGU
Tri kaya parisudha
Nggo gegarane nggayuh kamulyane urip
Bhekti Hyang Widhi trisna ing sesami
Leluhur jo padha lali
Yo ayo padha eling
Eling mring kang nyipto bumi,agung pangwasane
sadumuk bathuk, patut disesuci
mrih yuwana kang pinardi
Panduan UDG Jatim 2012
23
Lampiran 10
UTSAWA DHARMA GÌTÀ JAWA TIMUR 2012
NASKAH MENGHAFAL MANTRAM WEDA
BHAGAWAD GÌTÀ BAB-III
KARMA YOGA
1. JYaaYaSaq ceTk-MaR<aSTae MaTaa buiÖJaRNaadRNa ) TaiTk&- k-MaRi<a gaaere Maa& iNaYaaeJaYaiSa ke-Xav )) 1 ))
arjuna uwàca
jyàyasì cet karmaóas te
matà buddhir janàrdana
tat kiý karmaói ghore màý
niyojayasi keúawa
3.1 Arjuna berkata :
Wahai Janardana, kalau Engkau berpikir bahwa ilmu pengetahuan lebih mulia
dari pada kerja, mengapa engkau menganjurkan kepadaku melakukan perbuatan
yang kejam ini, wahai Kesawa?
2. VYaaiMaé[e<aev vaKYaeNa buiÖ& MaaehYaSaqv Mae ) Tadek&- vd iNaiêTYa YaeNa é[eYaae_hMaaPanuYaaMa( )) 2 ))
wyàmiúreóewa wàkyena
buddhiý mohayasìwa me
tad ekaý wada niúcitya
yena úreyoham àpnuyàm
3.2
Terjemahan :
AjaranMu agak membingungkan pikiranku, oleh karena itu ajarkanlah kepadaku
yang meyakinkan jalan satu-satunya yang dapat ku lakukan.
3. é[q>aGavaNauvac l/aeke-_iSMaiNÜivDaa iNaïa Paura Pa[ae¢-a MaYaaNaga ) jaNaYaaeGaeNa Saa&:YaaNaa& k-MaRYaaeGaeNa YaaeiGaNaaMa( )) 3 ))
úrìbhagawàn uwàca
lokesmin dwiwidhà niûþhà
purà proktà mayànagha
jñànayogena sàòkhyànàý
karmayogena yoginàm
3.3
Terjemahan :
Sri Bhagawan bersabda :
Sejak dulu telah kukatakan, wahai Anagha, ada dua disiplin, yaitu jalan ilmu
pengetahuan bagi cendekiawan dan jalan kerja bagi yang giat
4. Na k-MaR<aaMaNaarM>aaàEZk-MYa| Pauåzae_énuTae ) Na c SaNNYaSaNaadev iSaiÖ& SaMaiDaGaC^iTa )) 4 ))
na karmaóàm anàrambhàn
naiûkarmyaý puruûoúnute
na ca saýnyasanàd ewa
siddhiý samadhigacchati
3.4
Panduan UDG Jatim 2012
24
Terjemahan :
Tanpa kerja orang tidak akan mencapai kebebasan, demikian juga ia tak akan
mencepai kesempurnaan karena menghindari kerja.
5. Na ih k-iêT+a<aMaiPa JaaTau iTaïTYak-MaRk*-Ta( ) k-aYaRTae ùvXa" k-MaR SavR" Pa[k*-iTaJaEGauR<aE" )) 5 ))
na hi kaúcit kûaóam api
jàtu tiûþhaty akarmakåt
kàryate hy awaúaá karma
sarwaá prakåtijair guóaiá
3.5
Terjemahan :
Walaupun untuk sesaat tak seorangpun mampu untuk tidak berbuat, karena setiap
manusia dibuat tak berdaya oleh hukum alam, yang memaksanya bertindak.
6. k-MaeRiNd]Yaai<a Sa&YaMYa Ya AaSTae MaNaSaa SMarNa( ) wiNd]YaaQaaRiNvMaU!aTMaa iMaQYaacar" Sa oCYaTae )) 6 ))
karmendriyàói saýyamya
ya àste manasà smaran
indriyàrthàn wimùðhàtmà
mithyàcàraá sa ucyate
3.6
Terjemahan :
Ia yang duduk mengendalikan panca indranya tetapi pikirannya ingat menikmati
yang menjadi ogjek indranya, sesungguhnya ia adalah orang hipokrit (orang
munafik).
7. YaiSTviNd]Yaai<a MaNaSaa iNaYaMYaar>aTae_JauRNa ) k-MaeRiNd]YaE" k-MaRYaaeGaMaSa¢-" Sa iviXaZYaTae )) 7 ))
yas tw indriyàói manasà
niyamyàrabhaterjuna
karmaindriyaiá karmayogam
asaktaá sa wiúiûyate
3.7
Terjemahan :
Sesungguhnya orang yang dapat mengendalikan pacan indranya dengan pikiran,
wahai arjuna, dengan pacan indranya bekerja tanpa keterikatan, ia adalah sangat
dihormati
8. iNaYaTa& ku-å k-MaR Tv& k-MaR JYaaYaae ùk-MaR<a" ) XarqrYaa}aaiPa c Tae Na Pa[iSaÖyedk-MaR<a" )) 8 ))
niyataý kuru karma twaý
karma jyàyo hy akarmaóaá
úarìrayàtràpi ca te
na prasidhyed akarmaóaá
3.8
Terjemahan :
Bekerjalah seperti yang telah ditentukan, sebab berbuat lebih baik dari pada tidak
berbuat, dan bahkan tubuhpun tak akan berhasil terpelihara tanpa berkarya.
Panduan UDG Jatim 2012
25
9. YajaQaaRTk-MaR<aae_NYa}a l/aek-ae_Ya& k-MaRbNDaNa" ) TadQa| k-MaR k-aENTaeYa Mau¢-Sa®" SaMaacr )) 9 ))
yajñàrthàt karmaóonyatra
lokoyaý karmabandhanaá
tadarthaý karma kaunteya muktasaògaá
samàcara
3.9
Terjemahan:
Dari tujuan berbuat yajna itu menyebabkan dunia ini terikat oleh hukum karma,
karena itu wahai arjuna, bekerjalah tanpa pamrih, tanpa kepentingan pribadi,
wahai Kuntiputra.
10. SahYaja" Pa[Jaa" Sa*îa Pauraevac Pa[JaaPaiTa" ) ANaeNa Pa[SaivZYaßMaez vae_iSTvík-aMaDauk(- )) 10 ))
sahayajñàá prajàá såûþwà
purowàca prajàpatiá
anena prasawiûyadhwam
eûa wostw iûþakàmadhuk
3.10
Terjemahan :
Sesungguhnya sejak dahulu dikatakan, Tuhan setelah menciptakan manusia
melalui yajna, berkata : dengan cara ini engkau akan berkembang, sebagaimana
sapi perah yang memenuhi keinginanmu sendiri.
11. devaN>aavYaTaaNaeNa Tae deva >aavYaNTau v" ) ParSPar& >aavYaNTa" é[eYa" ParMavaPSYaQa )) 11 ))
dewàn bhàwayatànena
te dewà bhàwayantu waá
parasparaý bhàwayantaá
úreyaá param awàpsyatha 3.11
Terjemahan :
Adanya pada dewa adalah karena ini, semoga mereka menjadikan engkau
demikian, dengan saling memberi engkau akan memperoleh kebajikan yang
paling utama
12. wíaN>aaeGaaiNh vae deva daSYaNTae Yaj>aaivTaa" ) TaEdRtaaNaPa[daYaE>Yaae Yaae >au»e STaeNa Wv Sa" )) 12 ))
iûþàn bhogàn hi wo dewà
dàsyante yajñabhàwitàá
tair dattàn apradàyaibhyo
yo bhuòkte stena ewa saá
3.12
Terjemahan :
Sesungguhnya keinginan untuk mendapat kesenangan telah diberikan kepadamu
oleh para dewa karena yajnamu, sedangkan ia yang telah memperoleh
kesenangan tanpa memberi yajna sesungguhnya adalah pencuri.
13. YajiXaíaiXaNa" SaNTaae MauCYaNTae SavRik-iLbzE" >auÅTae Tae Tvga& PaaPaa Yae PacNTYaaTMak-ar<aaTa( )) 13 ))
yajñaúiûþàúinaá santo
mucyante sarwakilbiûaiá
bhuñjate te tw aghaý pàpà
ye pacanty àtmakàraóàt
3.13
Panduan UDG Jatim 2012
26
Terjemahan :
Ia yang memakan sisa yajna akan terlepas dari segala dosa, tapi ia yang memasak
makanan hanya bagi diri sendiri, sesungguhnya makan dosa.
14. AàaÙviNTa >aUTaaiNa PaJaRNYaadàSaM>av" ) YajaÙviTa PaJaRNYaae Yaj" k-MaRSaMauÙv" )) 14 ))
annàd bhawanti bhùtàni
parjanyàd annasaýbhawaá
yajñàd bhawati parjanyo
yajñaá karmasamudbhawaá
3.14
Terjemahan :
Adanya mahluk hidup karena makanan, adanya makanan karena hujan, adanya
hujan karena yajna, adanya yajna karena karma
15. k-MaR b]øaeÙv& iviÖ b]øa+arSaMauÙvMa( ) TaSMaaTSavRGaTa& b]ø iNaTYa& Yaje Pa[iTaiïTaMa( )) 15 ))
karma brahmodbhawaý widdhi
brahmàkûarasamudbhawam
tasmàt sarwagataý brahma
nityaý yajñe pratiûþhitam
3.15
Terjemahan
Ketahuilah, adanya karma karena Bhrahma yang ada dari Yang Maha Abadi,
karena itu Brahma melingkupi semuanya itu selalu berkisar disekitar
persembahan.
16. Wv& Pa[viTaRTa& c§&- NaaNauvTaRYaTaqh Ya" ) AgaaYauiriNd]YaaraMaae Maaega& PaaQaR Sa JaqviTa )) 16 ))
ewaý prawartitaý cakraý
nànuwartayatìha yaá
aghàyur indriyàràmo
moghaý pàrtha sa jìwati
3.16
Terjemahan :
Demikian sebab terjadinya perputaran roda, ia yang tidak ikut dalam
perputarannya itu, berbuat jahat, selalu berusaha berusaha memenuhi nafsu
indranya, sesungguhnya ia hidup sia-sia wahai Partha.
17. YaSTvaTMariTarev SYaadaTMaTa*áê MaaNav" ) AaTMaNYaev c SaNTauíSTaSYa k-aYa| Na ivÛTae )) 17 ))
yas tw àtmaratir ewa syàd
àtmatåptaú ca mànawaá
àtmany ewa ca saýtuûþas
tasya kàryaý na widyate
3.17
Terjemahan
Ia yang bersenang hati pada sang diri, terpuaskan dengan sang diri, dan
terpusatkan pada sang Dirinya itu, sesungguhnya baginya tidak ada kewajiban
yang harus dilakukan
Panduan UDG Jatim 2012
27
18. NaEv TaSYa k*-TaeNaaQaaeR Naak*-TaeNaeh k-êNa ) Na caSYa SavR>aUTaezu k-iêdQaRVYaPaaé[Ya" )) 18 ))
naiwa tasya kåtenàrtho
nàkåteneha kaúcana
na càsya sarwabhùteûu
kaúcid arthawyapàúrayaá
3.18
Terjemahan :
Baginya di dunia ini, tak ada yang dicari dengan melakukan kegiatan kerja,
ataupun merasa rugi karena tidak bekerja, ataupun tidak merasa tergantung lagi
pada siapapun juga
19. TaSMaadSa¢-" SaTaTa& k-aYa| k-MaR SaMaacr ) ASa¢-ae ùacrNk-MaR ParMaaPanaeiTa PaUåz" )) 19 ))
tasmàd asaktaá satataý
kàryaý karma samàcara
asakto hy àcaran karma
param àpnoti pùruûaá
3.19
Terjemahan :
Oleh karena itu, laksanakanlah segala kerja sebagai kewajiban tanpa terikat (pada
akibatnya) sebab dengan melakukan kegiatan kerja yang bebas dari keterikatan,
orang itu sesungguhnya akan mencapai yang utama
20. k-MaR<aEv ih Sa&iSaiÖMaaiSQaTaa JaNak-adYa" ) l/aek-Sa°hMaevaiPa SaMPaXYaNk-TauRMahRiSa )) 20 ))
karmaóaiwa hi saýsiddhim
àsthità janakàdayaá
lokasaýgraham ewàpi
saýpaúyan kartum arhasi
3.20
Terjemahan :
Sesungguhnya dengan kerja itu saja, prabu Janaka dan lainnya mencapai
kesempurnaan. Terpeliharanya dunia sesungguhnya demikian juga, engkau
hendaknya memperhatikan dalam melakukannya.