Transcript
Page 1: PARIWARA IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 001 Tahun... · Untuk kategori PTN-BH, penghargaan diberikan dengan ... telah mewariskan karya dan kinerja yang luar

Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Dimas Ramdhani

Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin, Waluya S, Aris Solikhah, Reza Fahmi, Iman Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : Dimas R Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Volume 001/ Tahun 2018

PARIWARA IPB

Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali menorehkan prestasi. Rektor IPB, Dr. Arif Satria menerima penghargaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI sebagai Peringkat 1 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) terbaik dalam Pelaksanaan Program dan Anggaran PTN Dengan Raport Kinerja Terbaik pada penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2018 di Medan (17/1).

Penutupan Rakernas 2018 kali ini disemarakkan dengan pemberian apresiasi terhadap unit-unit kerja dengan prestasi kinerja terbaik pada Tahun Anggaran 2017. Dalam penilaian prestasi kinerja Tahun Anggaran 2017, unit-unit kerja dikelompokkan dalam empat kategori, antara lain PTN Satuan Kerja (Satker), PTN Badan Layanan Umum (BLU), PTN Badan Hukum (PTN-BH), dan Kopertis.

Untuk kategori PTN-BH, penghargaan diberikan dengan mempertimbangkan indikator-indikator antara lain tingkat capaian kontrak kinerja, capaian realisasi BP PTN-BH, capaian fisik output gaji dan tunjangan dari APBN, capaian realisasi anggaran output gaji dan tunjangan dari APBN, kepatuhan pelaporan Uang

Kuliah Tunggal (UKT), serta kepatuhan pelaporan dana non APBN yang dilaporkan melalui aplikasi SIMonev.

“Terima kasih kepada Prof.Dr. Herry Suhardiyanto dan jajaran yang telah mewariskan karya dan kinerja yang luar biasa. Semoga menjadi modal penting bagi kemajuan IPB ke depan,” ujar Rektor IPB, Dr. Arif Satria.

Menurut Dr. Arif Satria, pencapaian tersebut bukan kerja instant tapi buah kesabaran, ketekunan dan dukungan semua unit. Mulai dari merencanakan kegiatan dan anggaran, disipl in membelanjakan dan patuh aturan pertanggungjawaban. Lebih sulit lagi ketika aturan eksternal berubah, misalnya berakhirnya masa transisi PTN-BH, penetapan BOPTN dan akhirnya BPPTN BH. IPB sangat aktif terlibat dalam membantu penyusunan PP dan Permen pendanaan PTN BH, bahkan dalam beberapa hal menjadi inisiator butir peraturan tersebut.

“Dukungan auditor baik eksternal maupun internal juga penting, karena semua instansi masih gagap dengan aturan unik pada PTN-BH. Semoga IPB dan PTN-BH lainnya menjadi pioner dalam kemajuan pendidikan bangsa,” ujar Sekretaris Institut IPB, Dr. Ibnul Qayim.

Sementara itu, menurut Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Kajian Strategis IPB, Prof. Dr. Hermanto Siregar, IPB sangat serius d a l a m m e r e n c a n a k a n p r o g r a m k e r j a y a i t u d e n g a n mengkombinasikan bottom up dan top down. Bottom up, dengan merumuskan program-program berdasarkan kebutuhan unit-unit kerja. Top down berdasarkan agenda strategis dari rektorat yang tentunya terkait juga dengan agenda kerja dari pemerintah pusat. Semua ini direncanakan dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran baik dari APBN maupun non-APBN yang dapat dibangkitkan.

“Dengan demikian, alhamdulillah apa-apa yang direncanakan umumnya dapat dicapai. Tentunya semua ini adalah atas dukungan dan kerja keras semua pihak,” tutur Prof. Hermanto. (zul)

Kinerja IPB Terbaik di Tingkat Nasional

Page 2: PARIWARA IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 001 Tahun... · Untuk kategori PTN-BH, penghargaan diberikan dengan ... telah mewariskan karya dan kinerja yang luar

Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil meraih juara ketiga kategori Publisitas dalam Anugerah Humas Perguruan Tinggi Negeri (PTN)-Kopertis 2017 yang digelar oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Pengumuman pemenang dilakukan di Universitas Sumatera Utara (USU), bersamaan dengan Rapat Kerja Nasional Kemenristekdikti 2018, Selasa (16/1) malam. Kegiatan ini bertujuan sebagai ajang apresiasi atas kinerja humas PTN dan Kopertis selama tahun 2017 yang telah berperan sebagai diseminator informasi Kemenristekdikti.

“Ini adalah prestasi yang luar biasa untuk humas IPB. Ke depan humas harus semakin ditingkatkan kualitasnya untuk memberikan pelayanan terbaik. Yang jelas adalah memberikan pelayanan informasi yang lengkap dan akurat itu kuncinya. Dan itu merupakan hak publik untuk bisa mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari humas kita,” ujar Rektor IPB, Dr. Arif Satria setelah memimpin acara wisuda di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga (17/1).

Sementara itu menurut Kepala Biro Hukum, Promosi dan Humas IPB, Yatri Indah Kusumastuti, penghargaan ini tidak akan bisa diraih tanpa kerjasama yang baik dari seluruh warga IPB. Khususnya para peneliti, inovator, para mahasiswa yang selalu berkreasi dan berprestasi.

“IPB berisi lautan konten yang harus digarap menjadi berita-berita baik. Kami berharap hal ini ke depan dapat disebarluaskan ke berbagai media sehingga melalui publisitas, Humas IPB tidak hanya mengawal reputasi institusi tetapi juga berperan mencerdaskan bangsa melalui penyebarluasan informasi. Kami belum menjadi yang terbaik, tetapi semoga penghargaan ini akan menjadi awal untuk menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.

Penjurian pada Anugerah Humas PTN dan Kopertis telah dilakukan sejak pertengahan tahun 2017 oleh dewan juri yang ditunjuk oleh Kemenristekdikti. Dewan Juri Anugerah Humas PTN dan Kopertis 2017 merupakan para profesional dalam bidang komunikasi dan kehumasan baik dengan berbagai latar belakang antara lain akademisi, pakar maupun praktisi yang bekerja secara independen dalam menilai kinerja humas PTN dan Kopertis dalam beberapa kategori antara lain publisitas, website, dan media sosial.

Pada proses penjurian, PTN dan Kopertis dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu PTN BH, PTN BLU dan Satker, PTN Baru, Politeknik, serta

Kopertis.

Adapun pemenang Anugerah Humas PTN dan Kopertis 2017 antara lain:

I. Kelompok PTN BH

a.Kategori Website: 1. Universitas Indonesia, 2. Institut Teknologi Sepuluh November, 3. Universitas Padjadjaran

b. Kategori Publisitas: 1. Universitas Padjadjaran, 2. Universitas Indonesia, 3. Institut Pertanian Bogor

c. Kategori Media Sosial: 1. Universitas Indonesia, 2. Universitas Gadjah Mada, 3. Institut Teknologi Bandung

II. Kelompok PTN BLU / Satker

a. Kategori Website: 1. Universitas Brawijaya, 2. Universitas Sebelas Maret, 3. Universitas Negeri Semarang

b. Kategori Publisitas: 1. Universitas Sebelas Maret, 2. Universitas Brawijaya, 3. Universitas Udayana

c. Kategori Media Sosial: 1. Universitas Terbuka, 2. Universitas Sebelas Maret, 3. Universitas Negeri Semarang

III. Kelompok PTN Baru

a. Kategori Website: 1. UPN Veteran Jakarta, 2. UPN Veteran Jawa Timut, 3. UPN Veteran Yogyakarta

b. Kategori Publisitas: 1. UPN Veteran Yogyakarta, 2. Universitas Sembilan Belas November Kolaka, 3. Institut Seni Budaya Indonesia Aceh

c. Kategori Media Sosial: 1. Institut Teknologi Kalimantan, 2. Institut Teknologi Sumatera, 3. UPN Veteran Yogyakarta

IV. Kelompok Politeknik

a. Kategori Website: 1. Politeknik Negeri Malang, 2. Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung, 3. Politeknik Negeri Madiun

b. Kategori Publisitas: 1. Politeknik Negeri Semarang, 2. Politeknik Negeri Ujung Pandang, 3. Politeknik Negeri Pontianak

c. Kategori Media Sosial: 1. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, 2. Politeknik Negeri Padang, 3. Politeknik Negeri Bali

V. Kelompok Kopertis

a. Kategori Website: 1. Kopertis Wilayah VII Jawa Timur, 2. Kopertis Wilayah XI Kalimantan, 3. Kopertis Wilayah V Yogyakarta

b. Kategori Publisitas: 1. Kopertis Wilayah II Palembang, 2. Kopertis Wilayah X Padang, 3. Kopertis Wilayah V Yogyakarta

c. Kategori Media Sosial: 1. Kopertis Wilayah V Yogyakarta, 2. Kopertis Wilayah X Padang, 3. Kopertis Wilayah XIII Aceh

Humas IPB Juara 3 Anugerah Humas PTN-Kopertis Kategori Publisitas

Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan PT. Pulau Sambu sepakat melakukan kerja sama. Penandatanganan Naskah Kesepahaman Kerja Sama (MoU) IPB dengan PT. Pulau Sambu dilakukan di Executive Lounge Kampus IPB Baranangsiang, Bogor (13/1). Acara penandatanganan MoU ini dihadiri sejumlah pakar di lingkungan IPB. Hadir pula antara lain Direktur Kerja Sama dan Program Internasional IPB, Dr. Edy Hartulistiyoso; serta Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Dr. Sofyan Sjaf.

Rektor IPB, Dr. Arif Satria menyampaikan bahwa interaksi bisa membawa perbaikan. “Senang bisa berkolaborasi dengan PT. Pulau Sambu. Hal ini dilakukan sebagai upaya bagaimana interaksi pada perbaikan. Kami tidak ingin apa yang dilakukan di dalam IPB kehilangan keterkaitan dengan dunia luar. S e l a i n i t u , k a m i t e r u s m e l a k u k a n improvement, bagaimana membuat kurikulum dan riset yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sehingga IPB butuh kerja sama dengan berbagai pihak baik swasta, pemerintah, LSM untuk melakukan pekerjaan bersama,” ujarnya.

Menurutnya, kerja sama seperti ini cocok untuk mendorong dan menyemangati mahasiswa. Dengan demikian, suatu saat mereka dapat menjadi pengusaha-pengusaha yang dibutuhkan, melalui proses transfer, proses pemagangan, bisa menjadi strategi untuk merangsang skill.

Presiden Direktur PT. Pulau Sambu, Tay Enoku mengaku sangat senang bisa bertemu dengan sivitas IPB. Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan sejarah perusahaannya yang dimulai pada tahun 1967. Perusahaan yang memproduksi produk santan kara ini, kini telah memiliki 18 ribu orang tenaga kerja.

“Filosofi pengembangan industri adalah harus dapat menguntungkan semua orang atau win win win. Ini adalah sebuah cara membuat industri tetap sustainable. Demi mengembangkan filosofi tersebut, kami siap kerja sama dengan IPB,” tandasnya.(dh)

IPB Sepakat Kerja Sama dengan PT. Pulau Sambu

2

Page 3: PARIWARA IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 001 Tahun... · Untuk kategori PTN-BH, penghargaan diberikan dengan ... telah mewariskan karya dan kinerja yang luar

Kabupaten Manggarai Barat sampai saat ini masih termasuk salah satu kabupaten yang tertinggal secara ekonomi bila dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain di Indonesia. Meski memiliki destinasi wisata yang mulai dikenal di kancah internasional, yakni Labuan Bajo yang terkenal dengan pulau komodo nya, hal itu belum cukup untuk m e n g u r a n g i p e n g a n g g u r a n d a n mengentaskan kemiskinan di Manggarai Barat yang saat ini masih di angka sekira 20 persen. Oleh karena itu, diperlukan strategi p e m b a n g u n a n y a n g t e r p a d u d a l a m mendorong pengembangan sektor-sektor lain yang sesuai dengan potensi lokal guna melakukan percepatan pembangunan di Manggarai Barat.

Hal ini terungkap dalam pertemuan tim ahli dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Bupati Manggarai Barat beserta para Kepala Dinas di kantor Bupati Manggarai Barat. Dalam kesempatan tersebut, tim ahli yang terdiri dari Dr. Alim Slamet Setiawan, Farida Ratna Dewi, Annisa dan Nesti Handayani, memaparkan hasil survey potensi yang telah dilakukan sepanjang akhir Desember 2017 di seluruh kecamatan yang berada di kabupaten Manggarai Barat.

Dalam paparannya, Alim menjelaskan, sejak ditetapkannya Pulau Komodo yang berada di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai salah satu dari sepuluh kawasan wisata utama nasional, kunjungan w i s a w a t a n b a i k d o m e s t i k m a u p u n mancanegara meningkat tajam dalam dua tahun terakhir dan akan menjadi trend di tahun-tahun medatang. Peningkatan ini, menurutnya, member i pe luang dan tantangan bagi sektor-sektor lain dalam konteks pembangunan daerah yang bisa mendukung laju pertumbuhan di sektor pariwisata.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh tim IPB, meningkatnya jumlah dan rata-rata lama tinggal wisatawan memerlukan pasokan yang memadai berupa produk-produk hasil pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Tantangannya adalah kesiapan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan sumber daya manusia di Kabupaten Manggarai Barat

sendiri dalam merespon dan memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga pariwisata bisa menjadi penggerak ekonomi sektor-sektor lain.

Sebenarnya, Kabupaten Manggarai Barat memiliki potensi sumber daya alam, kesuburan tanah, agroklimat dan topografi yang mendukung pengembangan pertanian dalam arti luas. Untuk pertanian misalnya, Kabupaten Manggarai Barat terkenal sebagai salah satu lumbung padi di provinsi NTT. Komoditas sayuran dan buah-buahan baik dataran tinggi maupun dataran rendah juga potensial dikembangkan di daerah ini. Sektor perkebunan banyak menghasilkan kelapa, cengkeh, kakao, vanili dan kopi manggarai yang sudah terkenal.

Sayangnya, potensi tersebut masih belum berkembang secara optimal. Oleh karena itu Bupati Manggarai Barat, Drs. Agustinus Ch. Dula mengatakan dirinya ingin sekali bekerja sama dengan IPB sebagai Perguruan Tinggi pertanian terbesar di Indonesia untuk sama-sama membangun Manggarai Barat.

Dalam pertemuan dengan tim ahli dari IPB, Bupati meminta agar segera dibuat Memorandum of Understanding (MoU) antara pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat dengan IPB sesegera mungkin. “Kami sangat berharap IPB mau membantu kami melakukan akselerasi pembangunan di Kabupaten Manggarai Barat, karena kami yakin IPB memiliki pengetahuan dan teknologi yang bisa membantu kabupaten kami menjadi lebih maju,” tutur Dula.

Merespon undangan Bupati Manggarai Barat tersebut, ketua Departemen Manajemen FEM IPB, Dr. Mukhamad Najib mengatakan bahwa IPB selalu siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. “Kerja sama dengan pemerintah daerah, termasuk dengan Kabupaten Manggarai Barat, merupakan bagian dari pengabdian kami sebagai sivitas akademika dalam mendorong kemajuan daerah-daerah di Indonesia. Oleh karena itu, kami sangat senang dan sangat terbuka dengan ajakan kerja sama dari pak Bupati,” jelasnya.

Menurut Najib, hasil pertemuan tim dengan bupati nantinya akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian kerja sama. Najib menjelaskan, IPB sudah memiliki banyak perjanjian kerja sama dengan berbagai pemerintah daerah, jadi hal itu bukanlah hal yang sulit. “Di samping itu memang membangun Indonesia dari daerah juga merupakan salah satu komitmen rektor kami, Dr Arief Satria. Insya Allah bulan Februari nanti kita akan selesaikan penandatanganan perjanjian kerja samanya,” ujarnya.***

Akselerasi Pembangunan, Bupati Manggarai Barat Undang FEM IPB

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Hurriyyah Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan “Pelatihan Haji dan Umroh 2018”, di Ruang Sidang 1 Masjid Al-Hurriyyah Kampus IPB Dramaga, Bogor (12/1). Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pemahaman sivitas IPB tentang ibadah haji dan umroh.

Dalam kesempatan ini, salah satu narasumber pelatihan, Ustad Syamsuddin, menyampaikan materi tentang “Mempersiapkan Haji dan Umroh” . Dikatakannya, ibadah haji merupakan ibadah yang hanya diwajibkan bagi mereka yang telah mampu, karena memang tidak semua umat muslim memiliki kemampuan untuk melaksanakan ibadah haji. Mampu yang dimaksud di sini adalah mampu dalam segala hal. Karena ibadah umroh dan haji merupakan ibadah yang sangat membutuhkan banyak persiapan, tidak hanya persiapan dari segi finansial saja, akan tetapi juga persiapan diri, baik secara fisik maupun secara mental.

Menurutnya, mempersiapkan haji dan umroh dilakukan agar kedua ibadah ini bisa lancar dan khusyu. “Sebelum memutuskan untuk berangkat ke tanah suci dan mempersiapkan hal lain, hal pertama yang harus dipersiapkan adalah niat. Luruskan niat pergi ke tanah suci untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima, untuk memenuhi panggilan Allah dan hanya mengharapkan ridho-Nya. Jika niat bukan untuk ibadah, maka sebaiknya harus segera merubah niatan tersebut. Seperti misalnya ingin foto-foto, jalan-jalan, mendapatkan gelar haji, agar terpandang di masyarakat, dan sebagainya. Fokuskan saja niat untuk beribadah kepada Allah, itu yang utama,” ujarnya.

Ia menambahkan, persiapkan fisik dengan baik, olahraga fisik sangat dibutuhkan untuk menjaga kondisi badan kita agar tetap sehat selama melaksanakan ibadah haji di tanah suci. Lakukan persiapan olahraga fisik, seperti rutin berlari pagi atau berjalan kaki. Ia menegaskan, setiap amalan yang kita lakukan pasti ada kaitannya dengan ilmu. Amal yang dilakukan tanpa ilmu, maka amal tersebut akan sia-sia atau bahkan bisa tertolak. Oleh karena itu, sangat penting untuk membekali diri dengan ilmu sebelum melaksanakan ibadah haji dan umroh.

“Mungkin sejak beberapa bulan sebelumnya, Bapak/Ibu sudah pernah melaksanakan manasik haji. Namun, manasik haji saja tidaklah cukup, kita juga harus membekali diri dengan ilmu-ilmu yang tidak hanya berkaitan dengan praktik saja. Rajin membaca ayat Alquran tentang haji, membaca siroh nabawiyah untuk mengetahui bagaimana Rasulullah SAW berhaji, dan membaca buku saku yang telah diberikan oleh pemandu juga merupakan salah satu ikhtiar kita untuk memperbanyak ilmu. Tentu semua itu dilakukan untuk membekali dir i k ita dengan pengetahuan-pengetahuan tentang haji dan umroh agar ibadah haji ataupun umroh yang kita jalani sesuai dengan tuntunan syariat dan dapat diterima di sisi Allah SWT,” ujarnya.(Awl)

DKM Al-Hurriyyah IPB Gelar Pelatihan Haji dan Umroh 2018

3

Page 4: PARIWARA IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 001 Tahun... · Untuk kategori PTN-BH, penghargaan diberikan dengan ... telah mewariskan karya dan kinerja yang luar

4

Expo Jamu bertema "Hidup Sehat dengan Jamu" digelar di Plaza DKSHE Fakultas Kehutanan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tanggal 29 Desember 2017 lalu. Kegiatan yang d i p e l o p o r i o l e h L a b o r a t o r i u m T u m b u h a n O b a t , D e p a r t e m e n Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (DKSHE) Fahutan IPB ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan pengetahuan mahasiswa maupun kalangan umum mengenai berbagai produk jamu. Seluruh jamu yang dipamerkan dan dibagikan secara gratis pada acara ini merupakan produk buatan mahasiswa DKSHE IPB.

"Kegiatan in i bertujuan untuk m e n d o r o n g m i n a t m a s y a r a k a t maupun memperkenalkan ke khalayak umum bahwa mahasiswa Konservasi bukan hanya berbicara tentang satwa. Banyak peluang usaha yang bisa diperoleh selama kita menekuni perkuliahan dengan baik, salah satunya melalui jamu, yang pangsa pasarnya baik dalam maupun luar negri terus berkembang dengan dorongan gaya hidup back to nature. Sudah saatnya mahasiswa dituntut untuk mengembangkan produk alami tradisi bangsa kita sendiri yang mulai tergerus oleh globalisasi," ujar Ketua Pelaksana, Davit Aldi.

Kegiatan expo yang dilakukan selama dua jam itu terlihat ramai, baik dari kalangan mahasiswa, dosen maupun umum yang datang. Berbagai tanggapan positif dan apresiasi diberikan oleh pengunjung terutama karena rasa jamu yang dihasilkan. "Saya rasa jamu buatan mahasiswa ini lebih baik daripada jamu gendong yang dijual kebanyakan," kata Dr Iwan Hilwan, salah satu dosen Departemen Silvikultur, Fahutan IPB.***

Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB Gelar Expo Jamu

Grand closing “Bogor Art Festival” berlangsung meriah di Graha Widya Wisuda (GWW) Institut Pertanian Bogor (IPB) menutup tahun 2017 lalu. Rangkaian acara dimeriahkan dengan penampilan dari GAC (Gamaliel Audrey Cantika), Sujiwo Tejo, Paduan Suara Mahasiswa (PSM) IPB Agriaswara, Sanggar Etnika Daya Sora, dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Gentra Kaheman IPB.

Bogor Art Festival merupakan acara yang rutin dilaksanakan guna melestarikan seni dan kebudayaan Indonesia. Berbagai perlombaan ikut mewarnai kemeriahan acara, seperti paduan suara, fotografi, dan dance. Selain itu, acara ini juga menggelar bazar produk ekonomi-kreatif yang bertemakan seni dan budaya, pariwisata serta kuliner khas daerah Jawa Barat dan produk handycraft yang berada di wilayah Bogor.

Tampak hadir dalam grand closing ini di antaranya Rektor IPB, Dr. Arif Satria; Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB, Dr. Lukman Mohammad

Baga; serta Kepala Bidang Seni dan Perfilman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, Dra. Sri Herlina Nasution, MM.

“Teringat nasihat orang tua saya, setiap orang mempunyai potensi yang perlu ditumbuhkan sehingga terjadi keseimbangan antara kecerdasan IQ dan EQ untuk berkembang menjadi bibit unggul bangsa. Salah satu cara mengembangkan kecerdasan tersebut adalah dengan adanya acara seperti ini,” ujar rektor.

Sementara itu, Dr. Lukman Mohammad Baga mengatakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEM IPB ingin memberi konstribusi besar bagi kota tempat mereka belajar yaitu Bogor. “Sehingga, kami mengangkat seni dan budaya dengan tema tertentu guna menjaga kelestarian seni dan budaya Indonesia agar tidak punah. Potensi seni dan budaya khususnya Bogor, Jawa Barat perlu diperkenalkan kepada masyarakat luas,” katanya.

“Luar biasa! Ini merupakan kewajiban kita untuk menjaga kelestarian seni dan budaya, terutama adik-adik mahasiswa. IPB cukup interest dalam melestarikan seni dan budaya, terbukti ini merupakan kali ketujuh acara ini terselenggara dan harus tetap berlanjut dengan inovasi baru,” imbuh Dra. Sri Herlina Nasution, MM.

Antusiasme masyarakat terlihat jelas dalam memeriahkan Grand Closing ”Bogor Art Festival” ini. Masyarakat yang hadir dalam acara ini tidak hanya mahasiswa IPB saja, melainkan banyak dari luar IPB.(DI/nm)

Kemeriahan Grand Closing Bogor Art Festival di Kampus IPB

Beberapa hari lalu, telah terjadi kebakaran di kampung Coblong RT 05 RW 01 Kelurahan Gudang Kecamatan Bogor Tengah. Korban sekitar 40 KK dan dievakuasi ke SDN Empang. Melihat kondisi ini, Mobil Curhat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen (Himaiko) dan Forum Anak Kota Bogor melakukan trauma healing pada korban kebakaran.

Mobil Curhat ini menjadi wadah konsultasi masyarakat terhadap permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan gizi, kesehatan, keluarga, dan anak. Sasaran utamanya adalah pada anak-anak dan remaja yang lebih rentan terhadap depresi dan stres akibat kebakaran yang dialami keluarga mereka.

Tujuan utama kegiatan trauma healing ini adalah

untuk mengembalikan kembali rasa percaya diri anak dan mengalihkan pikiran mereka akan kejadian kebakaran yang menimpa mereka beberapa hari lalu.

“Banyak anak-anak yang cerita bahwa mereka tidak bisa tidur. Ada juga yang merasa tidak percaya bahwa rumah mereka sudah hangus terbakar. Ada juga yang masih mencari barang-barang sisa kebakaran di rumah masing-masing dengan harapan masih ada barang yang bisa di selamatkan,” ujar Eka Wulida Latifah, salah satu konselor Mobil Curhat.

Sebagai upaya untuk menumbuhkan rasa nyaman pada anak-anak dan remaja yang tinggal pada posko-posko pengungsian, trauma healing yang disusun oleh Tim Mobil Curhat dan Himaiko mengajak mereka untuk bermain, menonton film, dan berlomba untuk mendapatkan hadiah.

Kegiatan trauma healing ini dilakukan seminggu sekali selama dua bulan ke depan dengan mekanisme yang lebih terstruktur. Sementara itu untuk orangtua yang mengalami depresi dan stres akan diadakan taruma healing khusus bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran, Program Magister Psikologi, Universitas Indonesia.

“Dengan adanya kegiatan trauma healing ini, saya harap masyarakat semakin peduli akan pentingnya membantu para korban bencana bukan hanya dalam bentuk bantuan materiil, namun juga bantuan psikologis,”tutur Eka.(umi/Zul)

Mobil Curhat Fema IPB Lakukan Trauma Healing pada Anak-anak dan Remaja Korban Kebakaran Kampung Gudang Bogor

Page 5: PARIWARA IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 001 Tahun... · Untuk kategori PTN-BH, penghargaan diberikan dengan ... telah mewariskan karya dan kinerja yang luar

Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali mengadakan kegiatan pesta cendawan pada akhir tahun lalu. Kegiatan tahunan ini menampilkan olahan makanan dan juga minuman yang berbahan dasar cendawan. Aneka makanan yang dibuat dan dipamerkan oleh para mahasiswa ini di antaranya milkshake jamur, jamur larva, jamur teriyaki, longsor shitake, sate jamur, float cake, ekstrim, tonva, funy bunny cup mush, blue morning pleurotus, perkedel, nasi liwet kuping dan masih banyak lagi. Kegiatan ini merupakan salah satu r a n g k a i a n d a r i p r a k t i k u m biodiversitas cendawan.

“Mata kuliah ini tidak hanya m e n j a b a r k a n t e n t a n g keanekaragaman cendawan dan siklus hidupnya, tetapi juga mengajarkan kepada mahasiswa terkait manfaat penggunanya dalam berbagai aspek kehidupan,” ujar Sumiati , se laku asisten praktikum mata kuliah biodiversitas cendawan.

Cendawan atau dalam masyarakat luas lebih dikenal dengan istilah jamur merupakan jenis lauk-pauk yang umum dikonsumsi. Selama ini olahan jamur di masyarakat hanya sebatas tumis-tumisan ataupun sup, sehingga minat masyarakat terhadap jenis masakan ini masih tergolong rendah dibandingkan dengan masakan dari olahan daging sapi. Diadakannya pesta c e n d a w a n i n i s e t i a p t a h u n diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa terkait jamur dan pemanfaatannya.

Mega, salah satu mahasiswa Biologi angkatan 53 menuturkan kegiatan ini dapat memberikan ide terkait diversifikasi pangan sebagai solusi k e k i n i a n g u n a m e n y o k o n g ketahanan pangan Indonesia. Jadi jamur yang kita makan tidak melulu dalam bentuk tumisan atau sup bukan?.(SUM/nm)

Departemen Biologi IPB Gelar Pesta Cendawan

Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar open house kos dan kontrakan untuk mahasiswa IPB. Acara digelar di Auditorium Mandiri, kampus IPB Dramaga, Bogor akhir tahun lalu.

Direktur Kemahasiswaan IPB, Dr. Sugeng Santoso, menyampaikan acara ini digelar dalam rangka memudahkan mahasiswa mendapatkan kos-kosan sesuai yang diharapkan. Ia mengatakan di masa yang akan datang akan makin banyak lagi pemilik kos yang bekerja sama, sehingga akan semakin baik untuk kerja sama dalam membina dan pengelolaannya agar bisa menyediakan rumah kos-kosan dan kontrakan yang sehat, aman dan nyaman. "Juga tidak hanya sekadar menyewakan kos, tetapi juga bisa memonitor penghuni kos di tempat bapak atau ibu sekalian," ujarnya di

hadapan para pemilik kos dan mahasiswa yang hadir.

Dr Sugeng mengatakan pihaknya menyampaikan terima kasih bila para pemilik kos sering melakukan komunikasi untuk mendiskusikan hal-hal yang perlu didiskusikan. "Kami informasikan bahwa bank BNI Syariah siap memfasilitasi pengusaha kos-kosan untuk memperbaiki rumah kos-kosan, agar memenuhi syarat dari segi kesehatan, keamanan dan kenyamanan," ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Babakan, Saehu, berharap mahasiswa yang memilih kos-kosan di wilayah Desa Babakan untuk tidak sungkan dan ragu menganggap wilayah tempat kosan yang ditinggali seperti kampung halaman sendiri, sehingga bisa sama-sama dalam memelihara kebersihan, keamanan dan ketertiban lingkungan.

Selain itu, ia menyampaikan mahasiswa bisa bersosialisasi dan bekerja sama dengan masyarakat sekitar. "Kami punya keinginan yang sama, yaitu terciptanya keamanan, ketertiban dan kenyamanan sehingga proses belajar mengajar tidak terganggu oleh hal-hal yang bisa mengganggu ketertiban umum. Terkait proses administrasi kependudukan, kami akan buatkan surat keterangan domisili. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pemilik kos-kosan yang telah memberikan perhatian, sehingga mahasiswa bisa melaksanakan proses belajar dengan aman dan nyaman," paparnya.(dh)

IPB Gelar Open House Kos dan Kontrakan untuk Mahasiswa

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Hurriyyah Institut Pertanian Bogor (IPB) mengundang segenap sivitas akademika IPB untuk melakukan Gerakan Qiyamul Lail dan Shalat Subuh Berjamaah dengan tema "Bangun Karakter Kehidupan Sivitas Akademika IPB dengan Cinta Masjid". Hadir dalam Gerakan Subuh Berjamaah ini adalah Rektor IPB, Dr. Arif Satria; Pembina Sahabat Subuh, Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin; Ketua DKM Al-Hurriyyah IPB, Dr. Asep Nurhalim; para pimpinan di lingkungan IPB, dan mahasiswa IPB. Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Al-Hurriyyah Kampus IPB Dramaga, Bogor (6/1).

Rektor IPB menyampaikan pentingnya shalat subuh berjamaaah di masjid. Dikatakannya, shalat subuh menjadi gerbang pembuka pintu langit yang akan menjadikan hari yang kita jalani lebih berkah. “Sebab kita mengawalinya dengan penuh makna dan cahaya hidayah. Shalat subuh merupakan shalat yang istimewa dari shalat-shalat lainnya, selain ada banyak sekali keutamaan dalam pelaksanaannya. Untuk menunaikan shalat ini kita harus melawan rasa kantuk yang luar biasa serta bangkit untuk meninggalkan kasur yang empuk dan selimut yang hangat,” ujarnya.

Rektor juga menyampaikan tausyiah mengenai surat Al-Baqarah ayat 30 yaitu “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata, mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan

mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

“Intinya adalah bahwa kita diciptakan oleh Allah SWT di muka bumi, tujuan utamanya adalah untuk beribadah, beriman, bertawakal, untuk berbuat kebaikan, menciptakan perdamaian, memelihara dan mencintai sesama manusia. Tujuan akhirnya agar kita bisa menjalankan roda kehidupan di muka bumi ini dengan damai dan sejahtera,” ujarnya.

Sementara, Pembina Sahabat Subuh, Prof. Didin Hafidhuddin memberikan tausyiah mengenai peradaban dimulai dari masjid. Ia menjelaskan, masjid merupakan tempat sentral yang menjadi pusat berkumpulnya umat Islam untuk beribadah kepada Sang Khaliq. Masjid juga menjadi tempat bagi umat Islam untuk mengembangkan keislaman. "Pada zaman nabi, masjid bukan hanya sebagai tempat untuk melakukan ibadah, akan tetapi masjid juga dijadikan sebagai sarana untuk membangun peradaban. Dari masjid inilah peradaban Islam tersebar hingga ke seluruh penjuru dunia,” paparnya.

Prof Didin mengatakan keadaan (kejayaan) umat ini dipengaruhi oleh kualitas ibadahnya. Islam belum bisa bangkit kalau gerakan-gerakan shalat subuh berjamaahnya belum ada. Tidak akan bisa leading di aspek politik, ekonomi, pendidikan, dan teknologi jika amalan mendasar seperti ini belum masif di kalangan umat Islam. Masjid tidak akan memperlihatkan dampak peradaban yang besar jika kegiatan positif seperti ini tidak ada dilakukan di Masjid. “Gerakan shalat subuh harus mulai dimasifkan,” tandasnya.

Ia menegaskan, masjid sejatinya tidak hanya difungsikan sebagai tempat shalat saja, tetapi juga aktivitas positif yang lainnya. Sejak zaman Rasulullah SAW, masjid difungsikan juga sebagai tempat menimba ilmu, pusat aktivitas pemerintah, dan lain sebagainya, sehingga masjid menjadi sentral peradaban suatu bangsa. “Alhamdulillah, fungsi-fungsi ini telah dihidupkan kembali oleh sebagian umat muslim, namun sebagian yang lain belum,” imbuhnya. Usai shalat subuh berjamaah, kebersamaan juga dibangun melalui sarapan yang dilakukan secara berjamaah. (Awl)

IPB Kobarkan Gerakan Shalat Subuh Berjamaah

5

Page 6: PARIWARA IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 001 Tahun... · Untuk kategori PTN-BH, penghargaan diberikan dengan ... telah mewariskan karya dan kinerja yang luar

Institut Pertanian Bogor (IPB) menjalin kerja sama dengan Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia yang ditandai dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) oleh Rektor IPB, Dr. Arif Satria dengan Wakil Rektor Universitas Sultan Zainal Abidin, Prof. Dato’ Dr. Ahmad Zubaidi Bin A. Latif. Acara digelar di ruang Sidang Rektor Kampus IPB Dramaga, Bogor, (4/1).

Fokus kerja sama ini dalam bidang pendidikan sebagai wujud dalam melaksanakan tugas-tugas pendidikan tinggi untuk meningkatkan sumberdaya manusia di bidang keilmuan dalam membangun bangsa.

Rektor IPB, Dr. Arif Satria, menyambut baik kerja sama ini. Ia menaruh harapan besar terhadap kerja sama ini sejak diamanatkan menjadi Rektor IPB. “Sekarang jumlah mahasiswa Malaysia yang kuliah atau belajar di IPB merupakan yang terbanyak dibanding mahasiswa asing lainnya. Jumlah mahasiswa Malaysia yang belajar di IPB sebanyak 150 orang dan diharapkan terus meningkat seiring dengan dikembangkan kerja sama ini," kata rektor.

Rektor menjelaskan, IPB telah mengukir berbagai prestasi membanggakan pada tahun 2017, di antaranya lembaga pemeringkatan internasional QS mengumumkan bahwa IPB menjadi salah satu dari 100 Perguruan Tinggi

terbaik di dunia versi QS World University Ranking by Subject yaitu Agriculture and Forestry. Pada pemeringkatan tersebut IPB berada di posisi ke-61 di antara perguruan tinggi terbaik dunia. IPB juga mencapai peringkat ke-3 setelah ITB dan UGM dalam klusterisasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI. “Yang membanggakan IPB mendapat Anugerah Widyapadhi peringkat 1 nasional dari Kemenristekdikti sebagai penghargaan atas upaya IPB mengembangkan dan mengkomersialisasi inovasi,” imbuhnya.

Rektor menambahkan, kerja sama ini dapat dikembangkan dengan menciptakan kegiatan summer course untuk membuka pengetahuan dari negara-negara internasional, seperti Malaysia. Harapannya melalui summer course tersebut akan menjadi inisiator bagi negara lain untuk melaksanakan summer course, sehingga akan terjalin kerja sama yang erat antar negara.

Sementara, Wakil Rektor Universitas Sultan Zainal Abidin, Prof. Dato’ Dr. Ahmad Zubaidi Bin A. Latif menyampaikan, kerja sama ini merupakan sebuah terobosan yang prospektif karena relevan dengan kebutuhan negara, khususnya kebutuhan akan sumberdaya manusia (SDM) yang profesional di bidang pendidikan. “Kami juga sangat menyambut baik dengan akan diadakannya kegiatan summer course. Ini sangat membuka wawasan dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa kami,”ujarnya.

Selain itu, menurutnya, dengan kerja sama ini, maka generasi muda di negara Malaysia termasuk aparatur pemerintahannya yang berminat kuliah di IPB atau mengikuti program S2 dan S3 akan mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Malaysia. “Harapannya IPB akan selalu terbuka untuk kerja sama - kerja sama bidang pendidikan, pertukaran staf dosen, pelatihan, bidang kemahasiswaan bahkan pertukaran mahasiswa untuk melakukan kredit poin kuliah di IPB,” pungkasnya.

Nampak hadir dalam acara ini di antaranya Sekretaris Institut (SI) IPB, Dr. Ibnul Qayim; Direktur Kerja Sama dan Program Internasional (KSPI) IPB, Dr. Edy Hartulistiyoso; dan tim dari Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia.(Awl)

IPB Jalin Kerja Sama dengan Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia

Sebanyak 40 mahasiswa dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB) resmi dilantik menjadi pengurus Finance Club, di Kampus FEM IPB Dramaga, Bogor (6/1). Lembaga ini bertugas mengelola Galeri Investasi Syariah di Departemen Manajemen yang merupakan kerja sama antara FEM IPB, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan MNC Sekuritas.

Galeri investasi syariah sendiri di Departemen Manajemen telah diresmikan pada bulan November 2017 oleh BEI. Pelantikan pengurus dilakukan oleh Reza Sadat Shahmeini, SE, MM, selaku Head of Representative Office BEI Jawa Barat dan dihadiri oleh pihak MNC Sekuritas serta dosen-dosen di lingkungan FEM IPB.

Ketua Departemen Manajemen FEM IPB, Dr. Mukhamad Najib, menyampaikan bahwa Finance Club ini nantinya akan memainkan peran strategis dalam mengubah mindset mahasiswa khususnya dan sivitas IPB pada umumnya dalam memandang sebuah investasi.

Menurutnya, selama ini orang lebih suka menabung daripada berinvestasi, padahal seharusnya sumberdaya termasuk harta itu jangan mengendap di satu tempat tapi harus berputar di tengah masyarakat sehingga kemanfaatannya bisa lebih menyebar.

“Dalam Islam, harta yang ditabung akan habis oleh zakat. Namun, harta yang diinvestasikan akan bertumbuh dan berkembang dan yang lebih

penting lagi sumber daya yang diinvestasikan akan memberikan manfaat dan nilai tambah yang lebih besar bagi masyarakat karena dapat menggerakkan roda perekonomian," jelasnya.

Pada kesempatan ini Najib juga menyampaikan bahwa keberadaan Galeri Investasi Syariah di Departemen Manajemen merupakan sarana mendidik sivitas IPB untuk menjadi investor, menjadi pemilik-pemilik perusahaan secara langsung dengan membeli saham-saham perusahaan yang telah listing di bursa.

“Saya berharap aktivitas di galeri ini bisa mengubah pola fikir mahasiswa. Selama ini mereka berfikir setelah lulus mau kerja di perusahaan apa? Dengan pendidikan menjadi investor ini, saya berharap mereka akan berfikir setelah lulus mau beli perusahaan apa?," tutur Najib.

Ketua Galeri Investasi Syariah yang baru saja dilantik, Rindang Matoati, mengungkapkan bahwa Galeri ini bukan hanya untuk mahasiswa FEM IPB saja, tapi juga terbuka untuk seluruh sivitas IPB. Rindang mengatakan, setiap mahasiswa dan dosen bisa membuka akun untuk bisa melakukan trading saham di galeri ini. Namun transaksi berikutnya bisa dilakukan via gadget masing-masing karena sudah ada aplikasinya, jadi tidak harus datang ke galeri hanya untuk transaksi.

Sementara itu, Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi, Departemen Manajemen, Dr. Budi Purwanto yang membawahi Galeri Investasi Syariah mengatakan aktivitas di Galeri ini nantinya bukan hanya menerima pembukaan akun untuk main di pasar modal, tapi lebih dominan pada unsur pendidikan bagaimana menjadi seorang investor. Oleh karena itu, pada tahun ini kita akan menyelenggarakan sekolah pasar modal secara reguler yang bisa diikuti oleh seluruh sivitas IPB.

Budi juga berharap yang melek investasi nantinya bukan hanya sivitas akademika, tapi juga warga desa di sekitar lingkungan kampus. ”Akan lebih baik jika warga desa bisa ikut main saham, daripada uang mereka digunakan untuk aktivitas non produktif," tambah Budi.

Kegiatan pelantikan ini juga diikuti dengan kegiatan pelatihan pasar modal edisi perdana. Pelatihan yang dilaksanakan seharian penuh ini diasuh langsung oleh Sutrisna Amijaya, analis pasar modal syariah dari MNC Sekuritas.***

Departemen Manajemen IPB Didik Sivitas jadi Investor

6

Page 7: PARIWARA IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 001 Tahun... · Untuk kategori PTN-BH, penghargaan diberikan dengan ... telah mewariskan karya dan kinerja yang luar

7

Sejumlah mahasiswa Departemen Geofisika dan Meteorologi (GFM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan pengamatan pencemaran udara di Centre for Climate Risk and Opportunity Management (CCROM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB yang berada di Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, pada tanggal 31 Desember 2017 lalu. Pengamatan dilakukan untuk memotret monitor observasi kondisi atmosfer dan konsentrasi polutan secara bergantian oleh mahasiswa GFM setiap sepuluh menit sekali. Selain itu, monitor juga menyajikan informasi grafik harian yang menunjukkan fluktuasi konsentrasi polutan dan akumulasi partikulat yang terukur.

Pada pukul 23.45 WIB, pengamatan terhadap kembang api mulai dilakukan dengan empat kamera yang dibiarkan merekam seluruh sudut Kota Bogor pada empat sisi (Timur-Selatan-Barat-Utara). Perekaman ini bertujuan untuk melihat pengaruh kembang api yang dibakar di Kota Bogor saat perayaan Malam Tahun Baru 2018 terhadap peningkatan gas polutan.

Hasil pengamatan pencemaran udara menunjukkan ada beberapa zat pencemar yang meningkat yaitu SOx, CO, dan aerosol. Peningkatan terutama terjadi sekitar pukul 20.00 WIB akibat meningkatnya jumlah kendaraan di pusat kota dan saat puncak perayaan tahun baru yakni pukul 0.00 WIB dini hari. Jumlah aerosol berisi molekul partikulat meningkat hingga lebih dari 300 persen saat puncak perayaan tahun baru oleh banyaknya kembang api dan petasan yang dinyalakan di seluruh penjuru. Sedangkan konsentrasi CO mencapai lebih dari dua kali lipat dari kondisi normal saat puncak meningkatnya kendaraan pada pukul 20.00 WIB.

Sementara itu, konsentrasi SOx meningkat mencapai nilai tertinggi 14 ppb, sedangkan konsentrasi CO meningkat menjadi 1820.76 ppb dan jumlah aerosol meningkat mencapai 125.8 ug. Menurut Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) 2002, standard kesehatan untuk gas sulfur dioksida (SOx) adalah 80 ug/m3 (30 ppb); gas karbon monoksida (CO) adalah 10 mg/m3 (9000 ppb); dan untuk partikulat matter (aerosol) adalah 50 ug/m3 selama satu tahun (150 ug/m3). Berdasarkan angka tersebut, kualitas pencemaran udara di Kota Bogor pada malam Perayaan Tahun Baru 2018 masih dikatakan dalam “status normal” meskipun jika dilihat dar i konsentrasi masing-masing gas menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari kondisi biasanya.

Gas-gas di atas cukup berbahaya jika keberadaannya berada di atas ambang normal. Peningkatan karbon monoksida (CO) dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Gas SOx merupakan gas yang berbau tajam tapi tidak berwarna. Dalam jumlah yang berlebihan, gas ini dapat menimbulkan serangan asma, apabila bereaksi di atmosfir gas ini akan membentuk zat asam. Partikel debu dalam emisi gas buang terdiri dari bermacam-macam komponen. Bukan hanya berbentuk padatan tapi juga berbentuk cairan yang mengendap dalam partikel debu. Dalam debu tersebut terkandung debu sendiri dan beberapa kandungan metal oksida yang paling berbahaya adalah butiran-butiran halus sehingga dapat menembus bagian terdalam paru-paru.

Perayaan pergantian tahun menyebabkan terjadi peningkatan jumlah kendaraan di wilayah perkotaan, apalagi ditambah dengan pesta kembang api yang dirayakan oleh seluruh warga perkotaan akan memberikan dampak yang buruk pada lingkungan. Apabila kondisi ini juga terjadi di berbagai tempat di seluruh Indonesia maupun dunia, maka peningkatan aktivitas manusia pada malam pergantian tahun akan memberikan dampak yang sama terhadap peningkatan konsentrasi gas hasil emisi di atmosfer. Pada konsentrasi yang lebih tinggi, pencemaran udara akan memberikan dampak bagi kesehatan seluruh makhluk hidup.

Melihat dampak yang dihasilkan, mari dengan bijak kita mengadakan perayaan tahun baru dengan kegiatan yang lebih bermanfaat bagi pengembangan diri, orang lain, masyarakat dengan melakukan hal-hal yang tidak mencemari lingkungan dan memberikan manfaat untuk bumi kita tercinta!***

Mahasiswa IPB Amati Cemaran Udara pada Malam Pergantian Tahun Baru di Bogor

Kementerian Kebijakan Nasional dan Kebijakan Daerah, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar diskusi umum bertema “LGBT : Permasalahan Hukum di Indonesia” di Auditorium Mandiri Kampus IPB Dramaga, Bogor (6/1). Dengan narasumber, Prof. Dr. Euis Sunarti, Guru Besar IPB di bidang keluarga yang beberapa waktu lalu sempat meramaikan jagat publik dengan usulan aspek perundang-undangan terkait hukuman bagi pelaku perzinaan, pemerkosaan dan homoseks yang ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Sementara, ratusan mahasiswa yang hadir berasal dari IPB, Universitas Indonesia dan Universitas Airlangga.

Dalam kesempatan ini, Prof. Euis menyampaikan hal-hal terkait isu Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) , mula i dar i se jarah berkembangnya LGBT di Indonesia, semakin meningkatnya pelecehan seksual sesama jenis hingga langkah-langkah hukum yang telah ditempuh untuk meminimalisir dampak negatif yang lebih luas.

“Sejak dua tahun lalu, kami berjuang bersama 11 rekan lainnya dari berbagai latar belakang dan disiplin ilmu serta didukung oleh Aliansi Cinta Keluarga (AILA) mengajukan draft peraturan terkait kejelasan pasal perzinaan, pemerkosaan dan hubungan sesama jenis. Setelah melalui sidang yang rumit selama 22 kali, pengajuan ini ditolak dan dinyatakan kalah. Meskipun sempat merasakan kecewa, tetapi bagi kami ini dapat menjadi momentum yang tepat untuk menyadarkan masyarakat bahwa isu ini tidak bisa dianggap sebelah mata,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya bersama Penggiat Keluarga Indonesia (Giga) telah melakukan penelusuran data, diskusi dan kajian terkait LGBT. Bahkan Giga telah meluncurkan tiga petisi kepada Komnas HAM dan DPR, yakni petisi untuk pencegahan upaya legalisasi LGBT, petisi perlindungan tujuh pejabat publik yang digugat organisasi LGBT, dan petisi dibentuknya Komisi Nasional Kewajiban Asasi Manusia. Bahkan salah satu petisi yang diajukan ditandatangani lebih dari 169 ribu tanda tangan dari masyarakat.

Prof Euis berharap dengan adanya diskusi umum ini diharapkan mahasiswa IPB dapat lebih peka dengan menyadarkan teman-teman sekitar yang mengarah ke LGBT dan turut ikut ambil bagian dalam mendukung adanya kejelasan hukum terkait perilaku terlarang ini.

Tampak hadir dalam acara ini di antaranya Direktur Kemahasiswaan IPB, Dr. Sugeng Santoso dan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB Dr. Lukman Mohammad Baga.(FI/nm)

BEM KM IPB Ajak Mahasiswa Peduli Isu LGBT

Page 8: PARIWARA IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 001 Tahun... · Untuk kategori PTN-BH, penghargaan diberikan dengan ... telah mewariskan karya dan kinerja yang luar

8

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria, melantik sekira 1.500 mahasiswa dari 106 Organisasi K e m a h a s i s w a a n ( O r m a w a ) d i lingkungan IPB, bertempat di Kampus IPB Dramaga, Bogor (7/1). Ormawa-ormawa tersebut meliputi Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Keluarga Mahasiswa (KM); Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) KM; Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM; seluruh DPM dan BEM tingkat fakultas; 39 Himpunan Profesi (Himpro) di tingkat sarjana; 5 Himpunan Profesi Sekolah Vokasi; serta 35 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di bidang bakat dan penalaran.

Rektor IPB menyampaikan selamat kepada seluruh Ormawa karena telah resmi dilantik untuk periode 2017-2018. Pada era yang semakin berkembang ini, rektor berpesan agar seluruh Ormawa dapat lebih siap menempa diri untuk menghadapi perubahan. “Masa ini adalah waktu yang tepat bagi tiap Ormawa untuk bersanding dalam berkolaborasi bukan malah bersaing. S e t i a p o r m a w a h a r u s m a m p u menerapkan 3C yaitu critical thinking, creative thinking dan communication. Aktivis mahasiswa juga diharapkan mampu menjadi role model bagi sekitarnya dengan berprestasi, tidak hanya di non-akademik tetapi juga di bidang akademik,” ujarnya.

D a l a m k e s e m p a t a n i n i , r e k t o r mengundang beberapa mahasiswa yang berani untuk beradu suara menyanyikan lagu “Mahasiswa” ciptaannya. Enam mahasiswa dari berbagai fakultas yang terpilih, masing-masing mendapatkan penghargaan b e r u p a s a t u b u a h b u k u a t a s keberaniannya beradu suara di atas panggung.

Tampak hadir dalam acara ini di antaranya Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof. Dr. Yonny Koesmaryono; Direktur Kemahasiswaan IPB, Dr. Sugeng S a n t o s o ; s e r t a p a r a d e k a n d i lingkungan IPB. (FI/nm)

Rektor IPB Lantik Ribuan Mahasiswa Aktivis

Segera wujudkan Kota Ramah Air, para akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesai (UI) dan Monash University Australia yang tergabung dalam The Australia - Indonesia Centre kerja sama dengan Sentul City melakukan benchmarking dalam bentuk Focus Group Discussion (9/1). Acara yang menghadirkan peserta dari akademisi, bisnis, government, community dan media (ABGCM) ini digelar di Taman Budaya Sentul City, Bogor.

Motor penggerak penelitian yang juga Guru Besar IPB, Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin menyampaikan kegiatan penelitian yang mereka lakukan harus didukung secara pentha helix, atau lima unsur yang terdiri dari ABGCM yaitu akademisi, bisnis, government, community dan media. “Jika dukungan pentha helix itu kuat maka Kota Ramah Air akan bisa cepat terwujud, tidak perlu hingga 50 tahun. Namun, dengan teknologi yang ada, bisa diwujudkan dalam 5-10 tahun ke depan dengan melakukan lompatan-lompatan,” ujarnya.

Prof. Hadi menyampaikan melalui acara FGD bisa dipikirkan bersama bagaimana mewujudkan Kota Ramah Air. Dikatakannya, di masa yang akan datang, diharapkan air tidak menjadi persoalan. “Air tidak

hanya memenuhi kebutuhan hidup manusia, tetapi bagaimana sumberdaya air sekaligus memberi manfaat untuk meningkatkan kenyamanan tinggal di kota. Kota yang ramah air adalah kota yang tidak kebanjiran di musim hujan dan tidak mengalami kekeringan di musim kemarau,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, manusia harus belajar dari alam. Kita harus bisa melihat mengapa sungai itu selalu berkelok, padahal Tuhan bisa saja membuat sungai itu lurus. Karena air merupakan sumber kehidupan, Tuhan menciptakan sungai berkelok karena akan banyak masyarakat yang memanfaatkan air dari satu desa ke desa lainnya, sehingga air tidak cepat terbuang ke laut.

“Konsep kota dengan ramah air bisa dilakukan dengan green technology, rain garden atau taman hujan (taman yang memanen air hujan). Bisa juga dalam skala pekarangan, bisa dengan tanaman. Dengan konsep itulah kami teliti. Kota juga punya perencanaan mela lui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), ruang terbuka hijaunya dimana, ruang terbuka birunya dimana, jadi biopori juga salah satu bentuk rain garden. Prinsipnya saat musim kemarau kita tidak kekeringan,” paparnya.

Prof. Hadi dan tim saat ini tengah melakukan penelitian di Sentul City, Cibinong dan Pulo Geulis Kota Bogor. Perwakilan Sentul City, Ricky Teh, mengaku gembira bisa kerja sama dengan IPB. Dengan studi kasus dibuat di Sentul City, maka Sentul City bisa menjadi model suatu kota mandiri, bisa menjadi contoh kota-kota lain di Indonesia. Prof Hadi berharap Kota Ramah Air menjadi suatu gerakan, menjadi suatu kebijakan pemerintah.(dh)

Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni (DPKHA) Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali menggelar Studium Generale Pra Wisuda (16/1), bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor. Acara ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada para wisudawan yang akan memasuki jenjang karir yang akan dihadapi para lulusan IPB.

Rektor IPB, Dr. Arif Satria, mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang telah meraih prestasi akademik gemilang. “Mari kita songsong dunia nyata hidup dan bekerja di tengah-tengah masyarakat. Untuk mendapatkan masa depan bahagia perlu menyusun rencana masa depan dengan baik.Masa depan akan dinaungi oleh keberuntungan, maka itu

keberuntungan muncul dimana kesempatan bertemu dengan persiapan, jadi kita harus m e m p e r s i a p k a n d i r i d e n g a n b a i k d a l a m menyongsong masa depan. Tidak semua orang bisa merencanakan kehidupannya sendiri, oleh karena itu kita juga harus bisa belajar untuk menyusun masa depan tanpa pengaruh banyak orang,” ujarnya.

Rektor menambahkan, para wisudawan harus bisa mengambil keputusan dengan baik dalam mencari pekerjaan. Ada beberapa tips untuk memilih pekerjaan, antara lain: cari pekerjaan yang disenangi, bekerja menurut panggilan hati, sehingga dalam bekerja kita akan merasa senang dan bahagia, dan hasil dalam pekerjaan juga akan maksimal.

“Harapannya para lulusan segera mungkin membuat rencana masa depan, mustahil kalau tidak direncanakan akan mendapatkan kehidupan yang bahagia. Semuanya butuh rencana, oleh karena itu siapkan dan mulai menyusun beberapa rencana yang bisa membuat masa depan lebih pasti dan terjamin,” katanya.

Dalam Studium General Pra Wisuda kali ini menghadirkan dua narasumber, yakni Direktur Utama Detikcom, Abdul Aziz; dan Ketua Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta, Doto Yogantoro. Para narasumber ini memberikan motivasi dan semangat untuk mencari kerja. (Awl)

Pesan Rektor IPB untuk Calon Wisudawan

Para Akademisi IPB Siap Wujudkan Kota Ramah Air

Page 9: PARIWARA IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 001 Tahun... · Untuk kategori PTN-BH, penghargaan diberikan dengan ... telah mewariskan karya dan kinerja yang luar

Institut Pertanian Bogor (IPB) membahas untuk persiapkan lulusan agro industri yang adaptif terhadap perubahan yang begitu cepat melalui acara IPB Talk on Agroindustri 4.0 : Tantangan dan Peluang bagi Sumberdaya Manusia Agroindustri. Acara ini digelar atas kerja sama Direktorat Riset dan Inovasi IPB; IPB Science Technopark; Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian (TIN - Fateta) IPB; serta Asosiasi Agroindustri Indonesia. Acara digelar di Ruang Mahoni Kampus IPB Taman Kencana, Bogor (15/1).

Wakil Rektor bidang Riset dan Kerjasama IPB, Prof. Dr. Anas M Fauzi menyampaikan acara ini erat kaitannya dengan bagaimana IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi yang kompeten dapat adaptif terhadap kemajuan teknologi yang begitu cepat. “Bagaimana materi ajar yang bisa mengikuti perkembangan teknologi digital. Melalui kerja sama dengan Asosiasi Agroindustri dapat menjadi ajang berdiskusi, sharing, berkumpul, menghasilkan pemikiran yang bisa disampaikan pada pemangku kepentingan dan pengambil keputusan. Intinya bagaimana industri ini sangat dipengaruhi oleh pengembangan digital,” ujarnya.

Dikatakannya, kemajuan itu sudah terbukti bagaimana saat ini kita tidak perlu lagi harus datang ke restoran, tidak perlu lagi ada armada distribusi pertanian sendiri dengan adanya Go Box. Agrologistik tidak harus membangun supermarket yang besar. “Cyber digital, agrologistik, sudah ada dimana-mana,” imbuhnya.

Dalam forum ini ia mengingatkan bahwa bagaimanapun agroindustri bagian dari industri, sehingga intinya sangat dipengaruhi perkembangan digital. Dengan agroindustri 4.0 harus ada terobosan semua siklus berputar menjadi sangat pendek.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual, Kementerian Perindustrian RI, Sony Sulaksono, menyampaikan revolusi ke-3 adalah elektronik. Namun, saat ini sudah masuk revolusi 4, sudah i atau internet. “Petani zaman now akan berbicara kapan akan dapat keuntungan dan berapa persen, tidak bicara lagi akan tanam apa. Petani sudah dikendalikan oleh smartphone, akan banyak pengurangan jumlah tenaga kerja, tapi juga akan timbul kesempatan-kesempatan baru yang dimungkinkan karena adanya revolusi 4.0,” paparnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, perubahan mendasar mengubah paradigma produksi massal menjadi simple atau fleksible production. “Polanya ini smiling curve, R and D yang memiliki wilayah terbesar. Seperti IPB sudah tepat memiliki Scince Technopark, sudah pas,” katanya.(dh)

Industri di Era Digital, IPB Talk on Agroindustri 4.0 Digelar

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan PT. Holcim Indonesia Tbk mengadakan Launching Pelatihan Keterampilan Pemuda Bidang Otomotif dan Instalasi Listrik, di Club House PT. Holcim Indonesia Tbk Kelapanunggal Bogor (16/1). Pelatihan dengan tema “Membangun Wirausahawan di Kalangan Pemuda” ini diikuti 40 orang pemuda di wilayah Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor.

Kepala P2SDM LPPM IPB, Dr. Amiruddin Saleh, mengatakan dalam era globalisasi ini untuk memberikan semangat dan motivasi yang tinggi terhadap pemuda harus dibekali dengan kompetensi termasuk memiliki business plan. Pemuda harus memiliki komitmen dalam

memajukan desa melalui program Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). “Pemuda perlu memiliki jejaring untuk mengembangkan diri dan komitmen diri dalam membangun desa, pemuda perlu aksi bukan banyak bicara,” tegasnya.

Ia menegaskan, pemuda harus memiliki kompetensi, manajemen dan jejaring yang kuat d a l a m m e n g h a d a p i p e r s a i n g a n d a l a m membangun pekerjaan. “Harapannya para pemuda dapat mengelola potensi daerahnya, sehingga bisa berkontribusi nyata dalam memilih sebagai penerima upah atau pemberi upah,” imbuhnya.

Manajer PT. Holcim Indonesia Tbk, Edi Prayitno menyampaikan, dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatan minat dan bakat, terutama keterampilan pemuda untuk lebih maju dan berkembang ke arah yang lebih baik. Ia berharap k e d e p a n p a r a p e m u d a i n i d i b e r i k a n pendampingan untuk mampu mengelola usaha di bidang otomotif dan instalasi listrik dengan baik. Para pemuda yang mendapatkan pelatihan ini diharapkan dapat memiliki keterampilan yang dapat membantu untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya.

Hadir sebagai narasumber dalam pelatihan ini adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Drs. Yous Sudrajat, M.Si, dan peneliti P2SDM LPPM IPB Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si.(Awl)

P2SDM LPPM IPB Launching Pelatihan Keterampilan Pemuda

Fakultas Peternakan (Fapet) Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) PT. Ciomas Adisatwa Parung Bogor bekerja sama dengan Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) menyelenggarakan Pelatihan Forum Logistik Peternakan di Ruang Sidang Fapet IPB Kampus IPB Dramaga, Bogor (18/1). Acara pelatihan ini mengusung tema “Manajemen dan Sistem Penjaminan Mutu Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) dan Site Visit ke RPHU”.

Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fapet IPB, Dr. Rudi Afnan mengatakan, kegiatan ini dikemas secara tematik untuk membantu memberikan pemahaman kepada pelaku usaha perunggasan tentang RPHU yang memenuhi standar, higienis dan berdaya saing. Selain itu, untuk mempelajari tata kelola RPHU yang berdaya saing dan menguntungkan sebagai sebuah bisnis yang menjanjikan.

Menurutnya, IPB sangat berkompeten dan berkorelasi dengan rumah pemotongan unggas yang dikaitkan dengan penerapan teknik p e m o t o n g a n u n g g a s y a n g m e m e n u h i persyaratan halal, sehingga kepuasan konsumen dapat terjaga dengan baik.

Ia menambahkan, dengan pertumbuhan bisnis RPHU ini juga didorong oleh kebijakan Permentan No.61 tahun 2016 yang mewajibkan bagi para peternak atau kelompok ternak/koperasi yang sudah mencapai kapasitas 300 ribu ekor per

minggu harus mempunyai RPHU yang memiliki rantai pendingin. Saat ini sebagian besar pemotongan unggas di Indonesia dilakukan di Tempat Pemotongan Unggas (TPU) dengan skala k e c i l , b e r l o k a s i d i t e m p a t y a n g t i d a k direkomendasikan, belum menerapkan praktik higienis dan keamanan pangan, antara lain sertifikasi halal dan sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) serta sistem pendingin.

Untuk itu, terangnya, RPHU dan FLPI harus melakukan pengawasan mutu maksimal, yang terdiri dari proses produksi, pengolahan, dan pemasaran produk. Pengawasan mutu perlu dilakukan pada setiap tahapan produksi dimulai sejak penerimaan bahan baku (ayam hidup), selama proses sampai produk jadi (karkas/daging ayam) dan siap dijual ke konsumen. Aspek yang perlu diperhatikan dalam sistem tersebut adalah faktor higiene, sanitasi , kehalalan, dan kesejahteraan hewan. Dalam hal ini kebutuhan konsumen harus benar-benar diperhatikan dengan baik dan maksimal. Tujuan pengawasan mutu adalah untuk mencapai standar mutu yang telah ditetapkan. Pengawasan mutu berguna untuk mengendalikan proses pengolahan, membina pengembangan industri, membina pemasaran, dan yang paling penting untuk melindungi konsumen.

Pada acara ini menghadirkan keynote speech “Regulasi RPHU di Indonesia” oleh Direktur Kesmavet-Ditjen PKH drh. Syamsul Ma’arif, M.Si.

Hadir sebagai narasumber pelatihan adalah Manager at Aeres Training Center Netherland, Bertus Bronkhorst dan Herman Voortman; Subdit Higiene dan Sanitasi, Kesmavet-Ditjen PKH, Agus J a e l a n i ; D o s e n A n a t o m i H i s t o l o g i d a n Farmakologi, Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB, drh. Supratikno, M.Si, PAVet; Manajer Poultry Slaughterhouse PT. Ciomas Adisatwa, Patrick Dennykrisnamurti; dan Ketua Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia, Hasanuddin Yasni. (Awl)

Fapet IPB dan FLPI Gelar Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu RPH Unggas

9

Page 10: PARIWARA IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 001 Tahun... · Untuk kategori PTN-BH, penghargaan diberikan dengan ... telah mewariskan karya dan kinerja yang luar

Prestasi membanggakan berhasil diraih Dr. drh. Diah Iskandriati, dosen Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (FKH IPB). Dr. Diah berhasil meraih Biosafety Heroes Awards 2017 yang diselenggarakan oleh International Federation of Biosafety Association (IFBA). Selain mengajar di bidang primatologi, Dr. Diah merangkap sebagai peneliti senior, Biosafety Officer dan Ketua Komisi Biorisiko di Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)-Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB.

Dr. Diah memaparkan bahwa IFBA merupakan organisasi nonpemerintah dan nirlaba yang anggotanya terdiri dari asosiasi-asosiasi biosafety sedunia. Organisasi ini memiliki kepentingan bersama dalam menerapkan dan memajukan biosafety serta biosecurity. Sedangkan IFBA Biosafety Heroes adalah individu-individu yang dinilai istimewa dan dipilih komunitas global karena kontribusinya membuat keadaan biosafety dan biosecurity menjadi lebih baik.

“Biosafety Heroes merupakan role models yang menunjukkan kepada masyarakat bahwa masing-masing individu dapat berperan penting dalam membantu mencegah penyebaran penyakit infeksi melalui penerapan kaidah biosafety dan biosecurity yang baik dan benar. Dalam prosesnya, Biosafety Heroes dinominasikan dan dipilih berdasarkan prestasi, kontribusi, peran seseorang yang dianggap l u a r b i a s a d a l a m b i d a n g b i o s a f e t y d a n biosecurity,”ungkapnya.

Lebih jauh, Dr. Diah menjelaskan bahwa saat mencari nominee, komisi khusus IFBA akan melihat siapa saja individu di dunia (terutama negara berkembang) yang berperan dari mulai memperkenalkan biosafety di lingkungannya sampai berhasil membuat komunitas di sekitarnya menerapkan prinsip dan sistem biosafety dan biosecurity.

“Saya tidak mendaftar atau mengikuti event, tetapi dipilih oleh kolega/sejawat. Saya juga tidak tahu siapa saja yang menominasikan saya karena sifatnya rahasia, lalu diberikan kepada IFBA. Selanjutnya dari sana akan diseleksi lagi oleh komisi khusus (peers-panelist) untuk menentukan yang pantas menerima award sebagai Biosafety Heroes,” papar Dr. Diah.

Dokter hewan ini, aktif sebagai pengurus di Asosiasi Biorisiko Indonesia dan juga Asia Pacific Biosafety Association yang berbasis di Singapura. Selain itu, Dr. Diah juga merupakan seorang assesor untuk proses akreditasi internasional fasilitas hewan laboratorium di wilayah Asia sebagai adhoc specialist di organisasi Association for Assessment and Accreditation of Laboratory Animal Care (AAALAC) International. Tahun ini Dr. Diah juga merupakan salah satu orang Indonesia yang lulus sertifikasi asesor World Health Organization (WHO) untuk berperan sebagai asesor di National Authority of Containtment, Kemenkes RI.

“Visi saya menjadi orang yang layak dihargai dan dicintai lingkungan keluarga, teman dan komunitas saya. Dan misi saya yakni memiliki integritas, menghormati, menghargai dan menjaga perasaan orang lain serta berbuat kebaikan dan membantu orang dimanapun saya berada. Menurut saya, tidak ada yang tidak bisa dilaksanakan selama kita berusaha dan istiqamah,” pungkasnya. (HSCW/ris)

Peneliti IPB, Dr. drh. Diah Iskandriati Raih Biosafety Heroes Award 2017

Pada Wisuda Tahap IV Tahun Akademik 2017/2018 ini menjadi sangat istimewa, karena Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria, untuk pertama kalinya mewisuda para lulusan setelah dilantik sebagai rektor periode 2017-2022 pada tanggal 15 Desember 2017 lalu. Acara wisuda digelar di Graha Widya Wisuda Kampus IPB Dramaga, Bogor (17/1).

Pada wisuda kali ini IPB menyerahkan ijazah kepada 750 orang lulusan, yang terdiri dari 21 orang lulusan bergelar Doktor, 191 orang lulusan bergelar Magister Sains, 21 orang lulusan bergelar Magister Manajemen, 3 orang lulusan bergelar Magister Profesional, dan 513 orang lulusan bergelar Sarjana.

Atas nama seluruh sivitas akademika IPB, rektor menyampaikan selamat kepada para lulusan atas keberhasi lan menyelesaikan pendidikan. Dikatakannya, kontribusi dan peran IPB di masa depan akan lebih dituntut dalam pemberdayaan dan pengayaan masyarakat/bangsa Indonesia (Social Enrichment), dengan tetap fokus pada pendidikan unggul berkualitas untuk semua, penelitian unggul dan terdepan, serta mampu menjadi solusi permasalahan bangsa.

“Upaya membawa masa depan ke dalam masa kini tersebut harus dij iwai dengan semangat memperkuat marwah perguruan tinggi sebagai pilar kekuatan integritas keilmuan dan moral serta pilar independensi untuk senantiasa menebar kebaikan dan terus memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu, kampus tidak cukup hanya dengan memiliki kecerdasan teknokratik, tetapi juga kecerdasan intelektual dan kepekaan hati yang tinggi, sehingga senantiasa selalu peka terhadap problem yang dihadapi bangsa ini,” ujarnya.

Rektor menegaskan, IPB harus mengedepankan peran-peran terkini, di antaranya peran IPB dalam menghasilkan lulusan unggul adaptif terhadap perubahan yang mampu mendukung proses transformasi ekonomi yang lebih merata di era s h a r i n g e c o n o m y , m e l a l u i t u m b u h n y a technopreneur dengan start-up bisnis serta socio-preneur dalam pengembangan masyarakat melalui inovasi-inovasi yang dihasilkan. IPB adalah ladang persemaian yang subur bagi calon-calon pemimpin bangsa.

“Salah satu hal baru yang akan kita lakukan pada tahun 2018 ini adalah membuka jalur baru seleksi masuk IPB, yaitu jalur Ketua OSIS atau jalur talenta kepemimpinan. Pada tahun 2018 ini IPB akan mengundang para Ketua OSIS dari SMA terbaik di Indonesia untuk melanjutkan studi di IPB. IPB akan mengasah potensi mereka untuk kita jadikan calon-calon pemimpin bangsa, baik di bidang technopreneur, teknokrat, sociopreneur, maupun di bidang lainnya,” tandasnya.

Rektor menambahkan, pada tahun 2018 ini pula IPB akan membuka kelas internasional sebagai bentuk

komitmen kita untuk makin mendunia. Tentu jalur-jalur regular seperti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) serta jalur mandiri lainnya tetap kita selenggarakan dengan terus berorientasi pada peningkatan kualitas calon mahasiswa. “Karena itu, saya berharap bahwa para wisudawan semua dapat menjadi duta-duta IPB untuk mempromosikan IPB. Mengajak sahabat dan kerabat mendaftar menjadi calon mahasiswa IPB, serta mengajak para Ketua OSIS untuk bergabung ke IPB,” imbuhnya.

Peran IPB lainnya adalah dalam pengembangan keilmuan terkini (frontiers) harus menjadi bagian dari solusi atas segala persoalan riil di masyarakat serta menjadi rujukan utama dalam bidang pertanian, kelautan dan biosains tropika baik nasional maupun global. Keilmuan terkini seperti data sciences makin berkembang. Insya Allah pada tahun 2018 ini akan segera berdiri Center for Sustainability Science dan Halal Center.

Selanjutnya, peran riset IPB, diarahkan untuk menghasilkan inovasi konkrit dalam menggerakkan ekonomi rakyat di sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan kelautan maupun memperkuat industri nasional. IPB akan selalu hadir di tengah petani, nelayan, peternak, masyarakat sekitar hutan untuk memperkuat kedaulatan pangan, energi, maritim, dan lingkungan.

Terakhir atau peran keempat IPB adalah dalam penentuan arah kebijakan pembangunan nasional harus diisi dengan semangat keberpihakan kepada petani, peternak, nelayan dan masyarakat sekitar hutan.

Rektor menjelaskan, IPB dalam sepuluh tahun berturut-turut (2008-2017), menjadi kontributor terbesar inovasi dalam Daftar Inovasi Paling Prospektif Indonesia yang diterbitkan oleh Business Innovation Center (BIC) Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi / Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) / Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yaitu 407 inovasi atau 38,9 persen dari total 1.045 inovasi Indonesia. Pada usianya yang ke-54 ini, IPB telah mengukir berbagai prestasi membanggakan, IPB menjadi salah satu dari 100 Perguruan Tinggi terbaik di dunia versi QS World University Ranking by Subject yaitu Agriculture and Forestry. Pada tanggal 17 Agustus 2017, IPB mencapai peringkat ke-3 setelah UGM dan ITB dalam klusterisasi PTN Indonesia yang diadakan oleh Kemenristekdikti RI. IPB juga mendapat Anugerah Widyapadhi peringkat 1 nasional dari Kemenristekdikti RI sebagai penghargaan atas upaya IPB untuk mengembangkan inovasi dan komersialisasi inovasi.

“Hal yang menggembirakan juga, peringkat IPB di Asia berdasarkan Asia University Ranking (AUR) meningkat tajam dari peringkat 191 pada tahun lalu menjadi peringkat 147 pada tahun ini. Selain itu, akreditasi IPB berdasarkan BAN-PT telah mendapatkan nilai akhir yaitu 376 dengan Akreditasi A, nilai ini merupakan capaian terbaik yang diraih oleh IPB,” kata rektor.

Rektor berharap para lulusan dapat bekerja di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan masa depan yang gemilang. Untuk para alumni IPB dapat terus meningkatkan dan mengembangkan kerja sama yang telah ada untuk kemajuan almamater. Sampai dengan wisuda pada tahap ini, IPB telah memiliki 149.643 orang alumni.(Awl)

Perdana, Wisuda IPB oleh Rektor Baru

10

Page 11: PARIWARA IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 001 Tahun... · Untuk kategori PTN-BH, penghargaan diberikan dengan ... telah mewariskan karya dan kinerja yang luar

Pada awal tahun 2018 ini, Institut Pertanian Bogor (IPB) meraih prestasi sebagai Peringkat 1 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) terbaik dalam Pelaksanaan Program dan Anggaran PTN dengan Raport Kinerja Terbaik. Meski demikian IPB terus berbenah dalam pencapaian kinerja internal. Salah satunya adalah dengan menggelar Workshop Laporan Capaian Kinerja IPB Tahun 2017 dengan Menggunakan Sistem Manajemen Kinerja (Simaker) secara Online. Acara workshop yang diselenggarakan oleh Direktorat Sumberdaya Manusia (SDM) IPB ini digelar di Ruang Sidang Senat, Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor (19/1).

Rektor IPB, Dr. Arif Satria memberikan catatan penting terkait lulusan tidak tepat waktu yang masih terjadi, hingga dalam hal standar target capaian fakultas yang masih beragam. Berbagai saran dan masukan pun dihimpun dari masing-masing fakultas.

Dalam kesempatan ini, rektor menyampaikan gambaran lama lulusan di berbagai negara. Sekolah Pascarsarjana di Inggris misalnya yang ditempuh dalam jangka waktu sebelas bulan; Australia dan Inggris untuk strata 1 hanya tiga tahun. "Namun tetap dengan lulusan yang berkualitas. Meski demikian, untuk IPB dibutuhkan riset sendiri terkait apakah IPB harus tetap dengan skripsi untuk prasyarat kelulusan seluruh program, ataukah ada diferensiasi untuk sekolah bisnis misalnya dengan membuat business plan. Apakah ada keterkaitan antara skripsi terhadap alumni IPB yang mampu bekerja dalam segala bidang, dalam hal keseriusannya, daya tajam analisisnya, ini tentu diperlukan riset," ujar rektor.

Selain itu masukan internal terkait jadwal perencanaan seminar lebih awal, hingga dorongan memberikan beasiswa terhadap mahasiswa dan juga perubahan-perubahan mekanisme dosen pembimbing dinilai bisa mempercepat proses lulusan tepat waktu. "Di Jepang, proposal penelitian dibuat di awal mahasiswa baru masuk, sehingga akan terlihat minat mahasiswa," imbuh rektor.

Acara dihadiri oleh para dekan, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), direktur, kepala kantor, kepala biro, dan para ketua departemen di lingkungan IPB.(dh)

IPB Terus Berbenah dalam Pencapaian Kinerja Internal

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria dan Bupati Pulau Taliabu H. Aliong Mus, ST menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Ruang Sidang Rektor, Kampus IPB Dramaga, Bogor (16/1). Bupati Pulau Taliabu mengatakan melalui kerja sama dengan IPB ini diharapkan dapat meningkatkan potensi pertanian Pulau Taliabu.

Rektor IPB, Dr. Arif Satria menyampaikan karakteristik geografis Pulau Taliabu sangat

khas, cocok dengan keilmuan yang ada di IPB. “Untuk itu, kami akan mendukung program Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu. Kami memiliki Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), 10 fakultas, Sekolah Bisnis dan Sekolah Vokasi, sehingga IPB memiliki keragaman kompetensi,” ujar rektor.

Untuk peningkatan sumberdaya manusia (SDM) di Pulau Taliabu, kata rektor, IPB membuka kesempatan bagi para calon mahasiswa dari Pulau Taliabu untuk kuliah di IPB melalui skema Beasiswa Utusan Daerah (BUD). Skema akan diarahkan untuk peningkatan kapasitas SDM, ketika lulus di IPB bisa kembali ke daerah.

B u p a t i P u l a u T a l i a b u , H A l i o n g M u s menyampaikan harapan IPB bisa masuk ke Pulau Taliabu. “Semoga pertemuan pada hari ini menjadi langkah awal untuk pembangunan lebih baik di Kabupaten Pulau Taliabu,” ujarnya.(dh)

IPB Siap Bantu Majukan Pembangunan Pulau Taliabu

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan PT. Holcim Indonesia Tbk mengadakan panen perdana kebun pembibitan hijauan pakan ternak, yaitu panen rumput gajah mini (odot) dan indigofera (18/1) di lahan bekas tambang Desa Nambo Kecamatan Klapanunggal Bogor.

Sekretaris P2SDM LPPM IPB, Warcito, SP, MM mengatakan bahwa program bertajuk stasiun lapang agrokreatif pembibitan pakan hijauan ternak ini dirintis sejak tahun 2016. Program pendampingan yang dilakukan adalah mendampingi petani pengguna lahan PT. Holcim untuk menanam rumput gajah (odot) dan indigofera, sehingga para peternak sapi dan domba dapat dengan mudah mengambil untuk ternak peliharaannya. Selain itu, IPB juga mengembangkan skala usaha pembangunan stasiun lapang agrokreatif untuk penggemukan ternak domba di wilayah kerja PT. Holcim Tbk.

Manajer PT. Holcim Indonesia Tbk, Edi Prayitno menyampaikan program pembibitan rumput gajah mini (odot) dan indigofera merupakan upaya PT. Holcim Tbk dalam membantu menyediakan pakan ternak bagi peternak di sekitar wilayah kerja PT. Holcim Tbk. “Harapannya peternak dapat dengan mudah mencari dan mendapatkan makanan ternak

atau pakan untuk penggemukan ternaknya,” ujarnya.

T e n a g a a h l i y a n g m e r u p a k a n d o s e n Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan (Fapet) IPB, Ir. M. Agus Setiana, MS menjelaskan bahwa program ini selain bermanfaat untuk masyarakat juga bagi PT. Holcim. Lahan reklamasi tambang PT. Holcim dapat dijadikan sumber pakan ternak hijauan, seperti rumput gajah mini (odot) dan indigofera. Dikatakannya, Hijauan Pakan Ternak (HPT) merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi peternak sapi dan domba. Tanpa ketersediaan pakan yang baik, niscaya ternak sapi dan domba yang dipelihara tidak berproduksi secara optimal, karena makanan yang diberikan tidak dapat tersedia secara tetap. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara yang tepat untuk mengatur agar HPT yang diperlukan oleh ternak tidak terganggu pengadaannya.

Ia menambahkan, pakan adalah pendukung utama suatu usaha industri peternakan, seperti ternak besar/ruminansia (sapi, kambing, domba, dan lain-lain). Dalam industri peternakan sapi atau domba, ada salah satu jenis pakan yang wajib ada, karena jenis pakan ini sangat mendukung keberhasilan usaha peternakan. Jenis pakan ini adalah pakan alami maupun ternak ruminansia lainnya. Jenis pakan yang dimaksud adalah hijauan atau biasa disingkat dengan istilah Hijauan Makanan Ternak (HMT). “Belakangan ini jenis pakan ternak berupa hijauan yang sedang sangat populer adalah rumput gajah (odot) dan indigofera. Odot adalah jenis pakan hijauan dari bangsa rumput sedangkan indigofera adalah jenis legume unggul dengan kandungan protein yang sangat tinggi,” kata Agus Setiana. (Awl)

IPB dan PT Holcim Gelar Panen Perdana Rumput Gajah (Odot) dan Indigofera

11

Page 12: PARIWARA IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 001 Tahun... · Untuk kategori PTN-BH, penghargaan diberikan dengan ... telah mewariskan karya dan kinerja yang luar

12

Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali melantik 11 pejabat di lingkungan IPB. Acara pelantikan digelar di Lobi Gedung Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor (11/1). Pelantikan pejabat ini dimaksudkan untuk menghindari potensi stagnasi dan kesenjangan operasional dalam pelaksanaan tugas-tugas dan pelayanan publik agar tetap berjalan, terutama yang terkait dengan tugas dan fungsi masing-masing unit. Kegiatan pelantikan pejabat ini juga merupakan bagian dari kehidupan organisasi dalam rangka pemantapan dan peningkatan kapasitas kelembagaan, serta merupakan bagian dari pola pembinaan karir pegawai.Rektor IPB, Dr. Arif Satria mengucapkan selamat dan sukses kepada yang dilantik atas prestasi yang telah dicapai dan dedikasi yang diberikan kepada IPB selama ini. Menurut rektor, jabatan yang diemban merupakan amanah yang harus ditunaikan dengan penuh tanggung jawab untuk menyongsong “IPB Masa Depan” dengan optimis dan penuh semangat. “Agar IPB tetap menjadi institusi pendidikan yang membanggakan dengan berbagai kontribusi bagi kemajuan bangsa juga peradaban dunia,” ujar rektor.ektor menyampaikan bahwa rencana jangka panjang IPB (RJP-IPB) 2019-2045 telah meneguhkan IPB menjadi Techno-Socio-Entrepreneurial University. Maka kontribusi dan peran IPB di masa depan akan lebih dituntut dalam pemberdayaan dan pengayaan masyarakat/bangsa Indonesia, dengan tetap fokus pada pendidikan unggul berkualitas untuk semua, penelitian unggul dan terdepan, serta mampu menjadi solusi permasalahan bangsa. “Maka dengan itu harus dijiwai dengan semangat memperkuat marwah perguruan tinggi sebagai pilar kekuatan integritas keilmuan dan moral serta pilar independensi untuk senantiasa menebar kebaikan, terus memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu, kampus tidak cukup hanya dengan kecerdasan teknokratik, tetapi juga kecerdasan intelektual dan kepekaan hati yang tinggi,“ kata rektor.Rektor menambahkan, ke depan IPB harus dapat memainkan peran-peran kekinian yang selalu berpegang teguh kepada visi dan misi IPB dengan langkah-langkah strategis dan konkrit. “Saya berharap kita semua dapat bekerja sama untuk menjalankan langkah-langkah yang tercermin dalam 5 (lima) tonggak capaian IPB, yaitu excellent innovation ecosystem, engaged and competent humancapital, excellent innovation, enriched and empowered cociety, dan local-global interconnectivity. Hasil yang telah dicapai merupakan hasil kerja bersama yang akan terus dibangun agar dapat menghasilkan

yang optimum,” imbuhnya.Kepada pejabat yang baru dilantik, rektor mengatakan agar secara sungguh-sungguh untuk melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan manajemen unit kerja, membina hubungan dan kerja sama yang baik antara sesama staf, atasan, bawahan, dan dengan mitra kerja. Semua harus membangun budaya kerja yang lebih mandiri, kreatif, bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi, sehingga IPB menjadil lebih maju lagi. (Awl)Berikut adalah nama pejabat yang dilantik :

Pelantikan Pejabat Perdana di Era Rektor Baru IPB

No. Nama Ditugaskan dalam jabatan

1 Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc Dekan Fakultas Ekologi Manusia

2 Dr. Ir. Baba Barus, M.ScKetua Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian

3Dr. Ir. Afra Donatha Nimia Makalew, M.Sc

Ketua Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian

4 Dr. Ir. Sugeng Hari Wisudo, M.SiKetua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

5 Dr. Sri Suhar�, S.Pt, M.SiKetua Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan

6 Dr. Irma Isnafia Arief, S.Pt, M.SiKetua Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan

7 Dr. Rahmat Hidayat, S.Si, M.Si

Ketua Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matema�ka dan Ilmu Pengetahuan Alam

8 Dr. Syamsul Falah, S.Hut,M.SiKetua Departemen Biokimia, Fakultas Matema�ka dan Ilmu Pengetahuan Alam

9Dr. Ir. Arya Hadi Dharmawan, M.Sc.Agr

Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia

10Dr. Tin Herawa�, S.P, M.Si

Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia

11Dr. Ir. Sri Anna Marliya�, MS

Ketua Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia

Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:

www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id


Recommended