DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN KEPEGAWAIAN
Dr. DJOKO SUTRISNO, M.Si
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
1. Pelimpahan status kepegawaian pusat ke daerah karena kebijakan otonomi daerah berjumlah ± 2,3 juta PNS
2. Kebijakan Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi PNS berjumlah 899. 866 CPNS
3. Kebijakan Pengangkatan Sekdes menjadi PNS berjumlah 46.521 PNS
4. Persentase antara jumlah belanja pegawai dengan belanja publik didalam APBD tidak rasional
I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN PNS
2
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
LANJUTAN LATAR BELAKANG PERMASALAHAN PNS
7. Kebijakan Peleburan/penggabungan/pembubaran instansi (kementerian sosial, kementerian penerangan)
5. Pemekaran Wilayah/Daerah yang berdampak pada penambahan Formasi PNS.
6. Perkembangan Teknologi Informasi secara cepat dan pesat.
3
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
1.Mismatch yaitu kesenjangan antara kompetensi PNS dengan syarat kompetensi jabatan yang didudukinya
2. Under employment yaitu kinerja PNS yang belum produktif dan belum adanya target atau kontrak kinerja berupa sasaran kinerja individu yang harus dilakukan PNS dalam melaksanakan tugasnya, sehingga pelayanan PNS terhadap masyarakat belum memuaskan.
3. Alokasi dan distribusi PNS yang tidak proporsional antara jumlah PNS dengan tugas dan fungsi organisaasi yang harus dilaksanakan.
II. MASALAH PNS
4
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
III. KONDISI OBJEKTIF PNS
1. Jumlah PNS per 13 Mei 2011 adalah
= 4.708.330
2.Ratio PNS terhadap penduduk adalah
4.708.330 : 237.556.363 = 1 : 50.45
Prosentase PNS terhadap penduduk
adalah 1.98%
5
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
3. Arahan Presiden pada RETRET ke III Sidang
Kabinet yang diperluas dengan para Gubernur
pada tanggal 5-6 Agustus 2010 di Bogor
kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, serta unsur daerah untuk
merumuskan jumlah pegawai yang tepat untuk
di daerah, dan dapat melaksanakan tugas
dengan baik sesuai dengan kemampuan
keuangan negara serta melihat kembali
Peraturan Pemerintah Nomor: 41 Tahun
2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
6
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
NO NEGARA PROSENTASE %
1 Indonesia 1,98
2 Malaysia 3,7
3 Filipina 2,9
4 Thailand 1,9
5 Kamboja 1,2
6 Laos 1,8
7 Vietnam 2,1
8 Darussalam 11,4
9 Myanmar 0,7
4. Rasio PNS terhadap penduduk Indonesia 1,98% masih cukup moderat
Sebagai perbandingan beberapa Negara ASEAN
Sumber data: Kementerian Luar Negeri tahun 20097
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
5. Pertumbuhan Pegawai Negeri Sipil Menurut Jenis Kelamin, 2003 - 2011
8
Tahun Pria %
Wanita %
Jumlah %
Pertumbuhan
Pertumbuhan
Pertumbuhan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2003 2.172.285 1.475.720 3.648.005
2004 2.130.299 -1,93 1.457.038 -1,27 3.587.337 -1,66
2005 2.131.674 0,06 1.530.662 5,05 3.662.336 2,09
2006 2.144.320 0,59 1.580.911 3,28 3.725.231 1,72
2007 2.292.555 6,91 1.774.646 12,25 4.067.201 9,18
2008 2.257.408 -1,53 1.825.952 2,89 4.083.360 0,40
2009 2.455.269 8,76 2.068.936 13,31 4.524.205 10,80
2010 2.460.283 0,20 2.137.817 3,33 4.598.100 1,63
2011 2.403.178 -2.32 2.167.640 1,40 4.570.818 -0.59
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
6. Komposisi PNS berdasarkan Jenis Jabatan
JABATAN JUMLAH
Struktural Esl. I 436
Esl. II 5.240
Esl. IIII 33.616
Esl. IV 143.362
Esl. V 10.036
Fungsional Tertentu 2.155.193
Fungsional Umum 2.222.935
JUMLAH 4.570.818
9
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
7. Komposisi PNS menurut Jenis Jabatan Fungsional Tertentu
10
Jabatan Fungsional Tertentu
Pria %
Wanita %
Jumlah %
Pertumbuhan
Pertumbuhan
Pertumbuhan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tenaga Pendidik/Guru 708,868 41.96 980,719 58,04 1,689,587 78.40
Tenaga Medis 11,375 41.09 16,308 58,91 27,683 1.28
Tenaga Paramedis 47,901 23.78 153,556 76,22 201,457 9.35
Dosen/Guru Besar 48,984 62.84 28,965 37,16 77,949 3.62
Lainnya 110,334 69.60 48,183 30,40 158,517 7.36
Jumlah 927,462 43.031,227,73
156,97
2,155,193
100.00
Per 31 Desember 2011
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
8. Komposisi PNS Menurut Tingkat Pendidikan
11
Tingkat Pendidikan Akhir
Pria %
Wanita %
Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
SD 78,409 93.97 5,028 6.03 83,437 1.83
SLTP 108,986 88.01 14,848 11.99 123,834 2.71
SLTA 862,528 56.93 652,552 43.07 1,515,080 33.15
D I 25,515 33.78 50,026 66.22 75,541 1.65
D II 260,724 37.65 431,778 62.35 692,502 15.15
D III 172,024 39.94 258,648 60.06 430,672 9.42
D IV 12,454 65.38 6,595 34.62 19,049 0.42
S1 801,824 52.93 713,082 47.07 1,514,906 33.14
S2 74,248 68.99 33,371 31.01 107,619 2.35
S3 6,466 79.07 1,712 20.93 8,178 0.18
Jumlah 2,403,178 52.58 2,167,640 47.42 4.570.818
100.00
Per 31 Desember 2011
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
9. Komposisi PNS Menurut Kelompok Umur dan Tingkat Pendidikan Tertinggi
12
Kelompok Umur
SD SLTP SLTA D I D II D III D IV S1 S2 S3 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
18 - 20 - 6 3,282 333 13 43 - - - - 3,677
21 - 25 267 1,173 24,638 4,300 20,690 59,811 2,792 45,705 183 - 159,559
26 - 30 2,454 7,996 121,739 6,498 61,504 95,016 6,065 199,635 4,329 5 505,241
31 - 35 5,153 12,401 162,046 15,278 53,271 81,514 3,126 239,442 9,259 95 581,585
36 - 40 8,335 17,238 192,732 15,408 58,709 44,018 2,594 234,562 13,934 362 587,892
41 - 45 12,214 24,185 344,577 7,667 100,531 44,794 2,090 273,224 19,106 902 829,290
46 - 50 21,198 27,635 353,095 12,290 175,066 52,446 1,525 273,049 24,443 1,889 942,636
51 - 55 31,460 31,021 260,006 11,315 145,817 40,240 709 193,229 24,404 2,017 740,218
56 - 60 2,356 2,179 52,965 2,452 76,901 12,790 148 53,322 9,170 1,585 213,868
61 - 65 - - - - - - - 2,675 2,748 1,042 6,465
65 + - - - - - - - 63 43 281 387
Jumlah 83,437 123,834 1,515,080
75,541 692,502 430,672 19,049 1,514,906
107,619 8,178 4,570,818
Per 31 Desember 2011
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
10. PNS yang akan mencapai Usia Pensiun 2011-2014 sejumlah 488.494 dengan
Tahun 2011 : 107.418Tahun 2012 : 124.175Tahun 2013 : 123.167Tahun 2014 : 133.734
Total : 488.494
13
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
Kelompok
% Belanja Pegawai dengan APBD
Jumlah Instansi
%
I ≤ 30 52 9,92
II 31 s.d 40 76 14,50
III 41 s.d 50 106 20,23
IV 51 s.d 60 145 27,67
V 61 s.d 76 145 27,67
IV. ANGGARAN BELANJA PEGAWAI PEMERINTAH DAERAH
14
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
UNDANG –UNDANG NOMOR 43 TAHUN 1999
Pasal 3
(1)Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah dan pembangunan.
Pasal 7(2) Gaji yang diterima oleh Pegawai Negeri harus
mampu memacu produktivitas dan dan menjamin kesejahteraannya
15
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
V. STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN PNS
16
Penundaan Sementara Penerimaan CPNS Penundaan Sementara Penerimaan CPNS (Moratorium)(Moratorium)
Peraturan Bersama Menteri PAN & RB, Menteri Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan
Nomor : 02/SPB/M.Pan-RB/8/2011, 800-632 Tahun 2011, 141/PMK.01/2011
24 Agustus 2011
Pemerintah melakukan penataan organisasi dan penataan Pegawai Negeri Sipil / rightsizing
Dalam pelaksanaannya pemerintah telah mengeluarkan kebijakan
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
Prinsip Penundaan Sementara Pegawai Negeri Sipil
1. Dilakukan penundaan sementara penetapan tambahan formasi untuk penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil berlaku mulai tanggal 1 September 2011 sampai dengan 31 Desember 2012.
2. Melakukan penghitungan Jumlah Kebutuhan PNS Yang Tepat berdasarkan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja dan Hasilnya dilaporkan kepada Menpan dan RB dan Ka BKN paling lambat akhir bulan Desember 2011.
3. Pimpinan Instansi Pusat dan Daerah melakukan Redistribusi (penyaluran ke satuan organisasi yang membutuhkan) pegawai sesuai dengan kompetensi di instansi masing-masing berdasarkan hasil penataan organisasi dan PNS dan Hasilnya dilaporkan Tim Reformasi Birokrasi Nasional.
4. Instansi Pusat dan Daerah menyusun Proyeksi Kebutuhan PNS selama 5 (lima) tahun ke depan yang pemenuhannya dilakukan secara berkesinambungan dengan sasaran prioritas per tahun yang jelas sesuai dengan kemampuan keuangan negara dan hasilnya disampaikan paling lambat tanggal 30 Juni 2012
17
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
PERKA BKN NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENATAAN PNS
Penataan PNS adalah suatu proses analisis secara sistematis dan
berkelanjutan untuk memperoleh kuantitas, kualitas, komposisi dan distribusi pegawai
yang tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi, sehingga dapat mewujudkan visi dan misi organisasi menjadi kinerja nyata.
PENGERTIAN
18
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
PENATAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
ORGANISASI
KUANTITAS, KUALITAS,
KOMPOSISI , DAN
DISTRIBUSI PEGAWAI
KUANTITAS, KUALITAS,
KOMPOSISI , DAN
DISTRIBUSI PEGAWAI
MENGHITUNG JUMLAH
PEGAWAI TEPAT
MENGHITUNG JUMLAH
PEGAWAI TEPAT
Analisis Jabatan dan
Analisis Beban Kerja
Analisis Jabatan dan
Analisis Beban Kerja
PENATAAN PEGAWAI
PENATAAN PEGAWAI
19
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
VI. PROSEDUR PENATAAN PNS
1. PERSIAPAN PENATAAN PNS
2. PELAKSANAAN PENATAAN PNS
20
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
1. PERSIAPAN PENATAAN
Informasi
Jabatan :
a.Uraian
Jabatan
b.Syarat
Jabatan
c.Peta Jabatan
dan Kekuatan
Pegawai
Informasi
Jabatan :
a.Uraian
Jabatan
b.Syarat
Jabatan
c.Peta Jabatan
dan Kekuatan
Pegawai
Peninjauan Kembali
Menyusun Informasi Jabatan
Tidak Ada
Ada
ANALISIS JABATAN
21
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
a. Uraian Jabatan
Uraian jabatan meliputi nama jabatan, kode jabatan, ikhtiar jabatan, uraian
tugas, bahan kerja, perangkat kerja, hasil kerja, tanggung jawab, wewenang,
korelasi jabatan, kondisi lingkungan kerja, dan resiko bahaya
22
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
b. Syarat Jabatan
Syarat jabatan terdiri atas pangkat/golongan ruang, pendidikan,
kursus/diklat, pengalaman kerja, pengetahuan kerja, keterampilan kerja, bakat kerja, temperamen kerja, minat
kerja, upaya fisik, kondisi fisik, dan fungsi pekerja
23
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
c. Peta Jabatan
Peta jabatan terdiri atas susunan nama dan tingkat jabatan struktural dan fungsional yang tergambar dalam struktur unit organisasi dari tingkat yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi.
Peta jabatan menggambarkan seluruh jabatan yang ada dan kedudukan dalam unit organisasi serta memuat jumlah pegawai, pangkat/golongan ruang, kualifikasi pendidikan, dan beban kerja unit organisasi
24
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
Contoh Peta Jabatan pada Biro Kepegawaian
25
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
2. PELAKSANAAN PENATAAN PNS
Analisis Kesenjangan Profil
dengan Jabatan
Menghitung Jumlah
Kebutuhan Pegawai
Kategori Jumlah
Pegawai
Langkah Tindak Lanjut
34
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
3. PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PNS
GURU
PNS pada SARANA PELAYANAN KESEHATAN
TENAGA STRUKTURAL
PERKA BKN NO. 4/2010
KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN
SESUAI DENGAN STRUKTUR
JABATAN FUNGSIONAL UMUM
PERATURAN MENPAN & RB
JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU
INSTANSI PEMBINA
35
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
PERATURAN BERSAMA
(1)(1) Untuk menghitung jumlah kebutuhan PNS berdasarkan Untuk menghitung jumlah kebutuhan PNS berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja analisis jabatan dan beban kerja pada Pemerintah Daerah, pada Pemerintah Daerah, Menpan&RB menugaskan Gubernur dan Bupati/Walikota untuk Menpan&RB menugaskan Gubernur dan Bupati/Walikota untuk menghitung jumlah kebutuhan PNS dilingkungan masing-masing menghitung jumlah kebutuhan PNS dilingkungan masing-masing sebagaimana diatur dalam sebagaimana diatur dalam PerMenpan&RB No. 26 Th 2011PerMenpan&RB No. 26 Th 2011 tentang Perhitungan Jumlah Kebutuhan PNS Yang Tepat Untuk Daerah tentang Perhitungan Jumlah Kebutuhan PNS Yang Tepat Untuk Daerah dan dan hasilnya dilaporkan kepada Menpan&RB dan Kepala BKN hasilnya dilaporkan kepada Menpan&RB dan Kepala BKN paling lambat pada akhir bulan Desember 2011;paling lambat pada akhir bulan Desember 2011;
(1)(1) Untuk menghitung jumlah kebutuhan PNS berdasarkan Untuk menghitung jumlah kebutuhan PNS berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja analisis jabatan dan beban kerja pada Pemerintah Daerah, pada Pemerintah Daerah, Menpan&RB menugaskan Gubernur dan Bupati/Walikota untuk Menpan&RB menugaskan Gubernur dan Bupati/Walikota untuk menghitung jumlah kebutuhan PNS dilingkungan masing-masing menghitung jumlah kebutuhan PNS dilingkungan masing-masing sebagaimana diatur dalam sebagaimana diatur dalam PerMenpan&RB No. 26 Th 2011PerMenpan&RB No. 26 Th 2011 tentang Perhitungan Jumlah Kebutuhan PNS Yang Tepat Untuk Daerah tentang Perhitungan Jumlah Kebutuhan PNS Yang Tepat Untuk Daerah dan dan hasilnya dilaporkan kepada Menpan&RB dan Kepala BKN hasilnya dilaporkan kepada Menpan&RB dan Kepala BKN paling lambat pada akhir bulan Desember 2011;paling lambat pada akhir bulan Desember 2011;
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan
(No. 02/SPB/M.PAN-RB/8/2011; No. 800-632 Th 2011; No. 141/PMK.01/2011)
(2) (2) Untuk menghitung jumlah kebutuhan PNS berdasarkan Untuk menghitung jumlah kebutuhan PNS berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja pada Pemerintah Pusatanalisis jabatan dan beban kerja pada Pemerintah Pusat, , Menpan&RB meminta para Menteri dan Pimpinan Lembaga untuk Menpan&RB meminta para Menteri dan Pimpinan Lembaga untuk menghitung jumlah kebutuhan PNS dilingkungan masing-masing menghitung jumlah kebutuhan PNS dilingkungan masing-masing sebagaimana diatur dalam sebagaimana diatur dalam Keputusan Menpan&RB No. Keputusan Menpan&RB No. KEP.75/M.PAN/7/2004 KEP.75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi PNS dan Penyusunan Formasi PNS dan hasil perhitungan jumlah hasil perhitungan jumlah kebutuhan PNS berdasarkan kelompok jabatan tersebut kebutuhan PNS berdasarkan kelompok jabatan tersebut disampaikan kepada Menpan&RB dan Kepala BKN paling disampaikan kepada Menpan&RB dan Kepala BKN paling lambat pada akhir bulan Desember 2011lambat pada akhir bulan Desember 2011
(2) (2) Untuk menghitung jumlah kebutuhan PNS berdasarkan Untuk menghitung jumlah kebutuhan PNS berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja pada Pemerintah Pusatanalisis jabatan dan beban kerja pada Pemerintah Pusat, , Menpan&RB meminta para Menteri dan Pimpinan Lembaga untuk Menpan&RB meminta para Menteri dan Pimpinan Lembaga untuk menghitung jumlah kebutuhan PNS dilingkungan masing-masing menghitung jumlah kebutuhan PNS dilingkungan masing-masing sebagaimana diatur dalam sebagaimana diatur dalam Keputusan Menpan&RB No. Keputusan Menpan&RB No. KEP.75/M.PAN/7/2004 KEP.75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi PNS dan Penyusunan Formasi PNS dan hasil perhitungan jumlah hasil perhitungan jumlah kebutuhan PNS berdasarkan kelompok jabatan tersebut kebutuhan PNS berdasarkan kelompok jabatan tersebut disampaikan kepada Menpan&RB dan Kepala BKN paling disampaikan kepada Menpan&RB dan Kepala BKN paling lambat pada akhir bulan Desember 2011lambat pada akhir bulan Desember 2011 36
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja dalam Rangka Penyusunan
Formasi PNS Kep.Men.PAN Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004
Perhitungan Kebutuhan Pegawai dengan Metode UmumPerhitungan Kebutuhan Pegawai dengan Metode Umum
Pendekatan yang dapat dilakukan untuk menghitung kebutuhan pegawai adalah mengidentifikasi beban kerja melalui:
a.Hasil kerja
b.Objek kerja
c.Peralatan kerja
d.Tugas per tugas jabatan37
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
a.a. Pendekatan Hasil KerjPendekatan Hasil KerjaDalam menggunakan metode ini, informasi yang diperlukan adalah:
wujud hasil kerja dan satuannya; jumlah beban kerja yang tercermin dari target hasil kerja yang harus
dicapai; standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja.
Perhitungan Kebutuhan Pegawai dengan Metode Umum (lanjutan)
Rumus menghitung dengan pendekatan metoda ini adalah: Beban kerja
Standar kemampuan Rata-rataX 1 orang
Contoh:Jabatan : Pengentri DataHasil Kerja : Data EntrianBeban Kerja/Target Hasil : 200 data entrian setiap hariStandar Kemampuan Pengentrian : 30 data per hari
Perhitungannya adalah:
200 data entrian
30 data entrianX 1 orang = 6,67 orang
Dibulatkan menjadi 7 orang 38
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
b. b. Pendekatan Objek KerjaPendekatan Objek KerjaMetoda ini memerlukan informasi:
wujud objek kerja dan satuannya; jumlah beban kerja yang tercermin dari banyaknya objek yang harus
dilayani; standar kemampuan rata-rata untuk melayani objek kerja.
Perhitungan Kebutuhan Pegawai dengan Metode Umum (lanjutan)
Rumus menghitung dengan pendekatan metoda ini adalah: Objek kerja
Standar kemampuan Rata-rataX 1 orang
Contoh:Jabatan : DokterObjek Kerja : PasienBeban Kerja : 80 pasien per hariStandar Kemampuan Pemeriksaan : 25 pasien per hari
80 pasien
25 pasienX 1 Dokter = 3,2 orang Dokter
dibulatkan menjadi 3 orang 39
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
c. c. Pendekatan Peralatan KerjaPendekatan Peralatan KerjaDalam menggunakan metoda ini, informasi yang diperlukan adalah:
o satuan alat kerja;o jabatan yang diperlukan untuk pengoperasian alat kerja;o jumlah alat kerja yang dioperasikan;o rasio jumlah pegawai per jabatan per alat kerja (RPK).
Perhitungan Kebutuhan Pegawai dengan Metode Umum (lanjutan)
Rumus penghitungannya adalah: Peralatan kerja
Rasio Penggunaan Alat KerjaX 1 orang
Contoh: Bis angkutan pegawai
Satuan alat kerja : Bis
Jabatan yang diperlukan untuk pengoperasian alat kerja
: • Pengemudi Bis
• Kernet Bis
• Montir Bis
Jumlah alat kerja yang dioperasikan : 20 bis
Rasio Pengoperasian Alat Kerja : • 1 Pengemudi 1 Bis
• 1 Kernet 1 Bis
• 1 Montir 5 Bis
40
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
Perhitungan Kebutuhan Pegawai dengan Metode Umum (lanjutan)
• Pengemudi Bis:
20 bis
1 bisX 1 Pengemudi = 20 Pengemudi
• Kernet Bis:
20 bis
1 bisX 1 Kernet = 20 Kernet Bis
• Montir Bis:
20 bis
5 bisX 1 Montir = 4 Montir Bis
Jumlah pegawai yang diperlukan:
41
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
d. d. Pendekatan Tugas per Tugas JabatanPendekatan Tugas per Tugas JabatanInformasi yang diperlukan untuk dapat menghitung dengan metoda ini adalah
uraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas; waktu penyelesaian tugas; jumlah waktu kerja efektif per hari rata-rata.
Perhitungan Kebutuhan Pegawai dengan Metode Umum (lanjutan)
Rumusnya adalah: Waktu Penyelesaian Tugas
WaktuKerja Efektif
Waktu Penyelesaian Tugas disingkat WPT. Sedangkan Waktu Kerja Efektif disingkat WKE
42
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
Perhitungan Kebutuhan Pegawai dengan Metode Umum (lanjutan)
Contoh:Jabatan : Pengadministrasi Umum
NO.
URAIAN TUGAS BEBAN TUGAS
S K R W P T
1 2 3 4 5 (3X4)
1 Mengetik surat 70 lb/hari 12 menit/lb 840 menit
2 Mengagenda surat 24 surat/hari 6 menit/surat 144 menit
3 Mengarsip surat 24 surat/hari 5 menit/surat 120 menit
4 Melayani tamu 4 tamu/hari 6 menit/tamu 24 menit
5 Menyusun laporan Daftar hadir
1 laporan/hari 30 menit/lap 30 menit
6 Mengadministrasikan Kepegawaian
16 data/hari 90 menit/data 1.440 menit
7 Dan seterusnya n menit
WPT 2.598 + n menit
43
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
Perhitungan Kebutuhan Pegawai dengan Metode Umum (lanjutan)
Jumlah waktu kerja rata-rata per hari yang ditetapkan sebagai waktu kerja efektif adalah 270 menit. Jadi jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk jabatan Pengadministrasi Umum adalah:
2.598 + n menit
270 menitX 1 orang = ….. orang
44
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
Penetapan Jumlah pegawai adalah jumlah total dari kebutuhan jabatan struktural, kebutuhan jabatan fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu
a. Perhitungan jumlah PNS untuk jabatan Struktural : Dilakukan dengan menghitung seluruh struktur
organisasi yang diatur berdasarlkan peraturan daerah tentang organisasi dan tata kerja perangkat daerah baik yang dibentuk berdasarkan PP 41 tahun 2007 maupun peraturan perundangan lainnya
Dihitung berdasarkan jumlah struktur organisasi sesuai Perda tentang SOTK
X 1
(kecuali Rumah Sakit, Puskesmas)
4. Tata Cara Menghitung Jumlah Pegawai yang Tepat Untuk Daerah Berdasarkan Permenpan dan RB No. 26 Th 2011
45
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
b. Perhitungan jumlah PNS untuk jabatan fungsional yang memberikan pelayanan tidak langsung pada masyarakat :Dilakukan dengan menghitung jumlah :1) Unit organisasi teknis terendah (eselon IV atau V) dikalikan 2
pegawai, contoh: analis, pengadministrasi umum; Apabila unit organisasi teknis terendahnya eselon III dikalikan 3
s/d 5 pegawai 2) Unit organisasi kesekretariatan terendah (eselon IV atau V)
dikalikan 3 s.d. 5 pegawai, contoh : pengadministrasi umum: layanan surat/telepon, pengetikan, pencatatan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan/RT)
Jabatan fungsional yang memberikan pelayanan tidak langsung pada masyarakatyang organisasi terendahnya eselon IV dan Vorganisasi terendahnya setingkat eselon IIIUnit organisasi Kesekretariatan
2P x jumlah eselon IV atau V
3P s/d 5P x jumlah eselon III
3P s/d 5P x jumlah eselon IV atau V 46
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
Dengan ketentuan sbb :
Daerah Kabupaten / Kota :
• 3P bagi Daerah dg jmlh pddk kurang dari 500.000 jiwa• 4P bagi Daerah dg jmlh pddk 500.001 s/d 1.500.000 jiwa• 5P bagi Daerah dg jmlh pddk lebih dari 1.500.000 jiwa
• 3P bagi Provinsi dg wilayah koordinasi kurang dari 10 Kab/Kota• 4P bagi Provinsi dg wilayah koordinasi 10 s/d 20 Kab/Kota• 5P bagi Provinsi dg wilayah koordinasi lebih dari 20 Kab/Kota
Daerah Provinsi :
47
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
c. Perhitungan jumlah kebutuhan PNS untuk jabatan fungsional yang memberikan pelayanan langsung pada masyarakat yang bersifat administrasi;
Dilakukan dengan menghitung jumlah unit organisasi terendah (eselon IV) yang berfungsi memberikan pelayanan langsung pada masyarakat yang bersifat administrasi seperti perijinan, pelayanan keterangan, kartu penduduk/ kartu kuning dll. Dikalikan 3 s/d 7 pegawai
Jabatan fungsional yang memberikan pelayanan langsung pada masyarakat yang bersifat teknis administratif
3P s/d 7P x jumlah eselon IV dan atau V yang memberikan layanan langsung yang bersifat teknis administratif
48
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
Dengan ketentuan sbb :
Daerah Kabupaten / Kota :• 3P bagi Kab/Kota dg jmlh pddk kurang dari 250.000 jiwa• 4P bagi Kab/Kota dg jmlh pddk 250.001 s/d 500.000 jiwa• 5P bagi Kab/Kota dg jmlh pddk 500.001 s/d 1.000.000 jiwa• 6P bagi Kab/Kota dg jmlh pddk 1.000.001 s/d 2.000.000 jiwa• 7P bagi Kab/Kota dg jmlh pddk lebih dari 2.000.000 jiwa
• 3P Bagi Provinsi dg wilayah koordinasi kurang dari 6 Kab/Kota• 4P Bagi Provinsi dg wilayah koordinasi antara 6 s/d 12 Kab/Kot• 5P Bagi Provinsi dg wilayah koordinasi antara 13 s/d 18 kab/Kota• 6P Bagi Provinsi dg wilayah koordinasi antara 19 s/d 25 Kab/Kota• 7P Bagi Provinsi dg wilayah koordinasi lebih dari 25 Kab/Kota
Daerah Provinsi :
49
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
d. Perhitungan jumlah kebutuhan PNS untuk jabatan fungsional yang memberikan pelayanan langsung pada masyarakat yang bersifat lapangan seperti Penyuluh Pertanian, Penyuluh KB, Instruktur, Pengawas Ketenagakerjaan, Pengawas Teknik Tata Bangunan dan Perumahan dll Dilakukan dengan menghitung rasio antara : - objek kerja - hasil kerja - tugas/waktu kerja - perangkat kerja
sesuai karakteristik masing-masing jabatanMisalnya : 1P Pengawas Ketenagakerjaan mengawasi 98 Perusahaan
(pelayanan langsung pada Masyarakat)1P Penyuluh KB memberikan penyuluhan bagi 1.000
Pasangan usia subur
Jabatan fungsional yang memberikan pelayanan langsung pada masyarakat yang bersifat dan bertugas dilapangan
Sesuai dengan besarnya obyek / hasil perangka/ waktu kerja tugas
50
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
Nama jabatan Satuan Obyek Kerja
Volume Standar Kemampuan
Pegawai
Kebutuhan Pegawai
1. Penyuluh KB
2. Penyuluh Perikanan
Pasangan Usia Subur (PUS)
Kecamatan Potensial perikanan
10.000 orang
3 kec Sangat Potensial perikanan
2 kecamatan potensial perikanan
2 kecamatan kurang potensial perikanan
1.000 PUS 1 Penyuluh
Bagi Kec sangat potensial 2 penyuluh per kecamatan
Bagi Kec potensial 1 penyuluh perkecamatan
Bagi kec kurang potensial 1 penyuluh/ 2 kec
10 orang
6P
2P
1P
51
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
44
e. Menghitung jumlah kebutuhan tenaga Guru pada sekolah yang diselenggarakan Pemerintah yaitu :
e. Menghitung jumlah kebutuhan tenaga Guru pada sekolah yang diselenggarakan Pemerintah yaitu :
Guru kelas dihitung dengan 1 orang dikalikan dengan jumlah rombongan belajar yang ada di seluruh sekolah pada Propinsi/ Kab/Kota (1 x Jmlh rombongan belajar)
Guru Penjaskes, Guru Agama dan Kepala Sekolah dengan menghitung jumlah sekolah (3 x jmlh sekolah)
Guru kelas dihitung dengan 1 orang dikalikan dengan jumlah rombongan belajar yang ada di seluruh sekolah pada Propinsi/ Kab/Kota (1 x Jmlh rombongan belajar)
Guru Penjaskes, Guru Agama dan Kepala Sekolah dengan menghitung jumlah sekolah (3 x jmlh sekolah)
3). Guru SD/SLB Negeri 3). Guru SD/SLB Negeri
1). Guru TK1). Guru TK
Guru`TK dihitung dengan 1 orang dikalikan jumlah rombongan belajar yang ada di seluruh Kabupaten/Kota
Guru`TK dihitung dengan 1 orang dikalikan jumlah rombongan belajar yang ada di seluruh Kabupaten/Kota
2). Guru TK Negeri 1 x jumlah Rombongan Belajar
4). Guru SD/SLB Negeri
a). Guru kelas 1 x jumlah Rombongan belajar
b). Guru Penjaskes, Agama dan Kepala Sekolah (3 x Jumlah Sekolah)
Lanjutan Menghitung jumlah kebutuhan tenaga GuruLanjutan Menghitung jumlah kebutuhan tenaga Guru
5). Guru SMP/SMU/SMK Negeri5). Guru SMP/SMU/SMK Negeri
Guru bidang studi dihitung dengan mengalikan jumlah jam wajib dikalikan jumlah rombongan belajar dibagi 24 jam
Guru BP/ BK dihitung dengan jumlah seluruh siswa dibagi 150 (jml siswa/150)
Ditambah 1 Kepala Sekolah untuk tiap Sekolah
Guru bidang studi dihitung dengan mengalikan jumlah jam wajib dikalikan jumlah rombongan belajar dibagi 24 jam
Guru BP/ BK dihitung dengan jumlah seluruh siswa dibagi 150 (jml siswa/150)
Ditambah 1 Kepala Sekolah untuk tiap Sekolah
6). Guru SMP/SMU/SMK Negeri
a. Guru Mata Pelajaran jmlh jam wajib per minggu x jmlh Rombongan belajar dibagi 24 jam
b. Guru BP (jmlh siswa dibagi 150)
c. Kepala Sekolah 1 x jmlh sekolah
45
f. Menghitung jumlah kebutuhan pegawai pada sarana pelayanan kesehatan milik Pemerintah :
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Untuk kebutuhan pegawai RSUD berdasarkan tipe Rumah Sakit
f. Menghitung jumlah kebutuhan pegawai pada sarana pelayanan kesehatan milik Pemerintah :
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Untuk kebutuhan pegawai RSUD berdasarkan tipe Rumah Sakit
RSUD tipe A kebutuhan jumlah pegawai adalah 2.038 orang RSUD tipe B (I) kebutuhan jumlah pegawai adalah 927 orang RSUD tipe B (II) kebutuhan jumlah pegawai adalah 597 orang RSUD tipe C kebutuhan jumlah pegawai adalah 207 orang RSUD tipe D kebutuhan jumlah pegawai adalah 54 orang
RSUD tipe A kebutuhan jumlah pegawai adalah 2.038 orang RSUD tipe B (I) kebutuhan jumlah pegawai adalah 927 orang RSUD tipe B (II) kebutuhan jumlah pegawai adalah 597 orang RSUD tipe C kebutuhan jumlah pegawai adalah 207 orang RSUD tipe D kebutuhan jumlah pegawai adalah 54 orang
Tipe Rumah Sakit Umum
Kebutuhan PegawaiTenaga
KesehatanTenaga Non Kesehatan
Jumlah
RSUD Tipe A
RSUD Tipe B (1)\
RSUD Tipe B (2)
RSUD Tipe C
RSUD Tipe D
1.690
645
315
120
26
348
282
282
87
28
2.038
927
597
207
54
46
Standar Kebutuhan Minimal Formasi Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Umum
NO JENIS TENAGA RS
Kelas A RS Kelas
B (P) RS Kelas
B (NP) RS Kelas
C RS Kelas
D
1 Dokter Spesialis 304 102 36 7 -
2 Dokter Umum - 11 11 11 3
3 Dokter Gigi 6 3 3 2 1
4 Keperawatan 1240 464 200 80 16
5 Kefarmasian 24 12 12 3 1
6 Kesehatan Masyarakat
6 3 3 2 1
7 Gizi 24 12 12 3 1
8 Keterapian Fisik 34 15 15 5 1
9 Keteknisan Medis 52 23 23 7 2
10 Non Tenaga Kesehatan :
348 282 282 87 28
- Pengadministrasi ruang rawat inap
- Pramusaji
- Juru masak
- Juru cuci
- Pemulasaraan
jenazah
- Sopir
Jumlah 2038 927 597 207 54
47
Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD)
RSKD tipe A kebutuhan jumlah pegawai adalah 158 orang RSKD tipe B kebutuhan jumlah pegawai adalah 118 orang RSKD tipe C kebutuhan jumlah pegawai adalah 69 orang RSKD tipe D kebutuhan jumlah pegawai adalah 45 orang
RSKD tipe A kebutuhan jumlah pegawai adalah 158 orang RSKD tipe B kebutuhan jumlah pegawai adalah 118 orang RSKD tipe C kebutuhan jumlah pegawai adalah 69 orang RSKD tipe D kebutuhan jumlah pegawai adalah 45 orang
Tipe Rumah Sakit Khusus
Kebutuhan PegawaiTenaga
KesehatanTenaga Non Kesehatan
Jumlah
RSKD Tipe
RSKD Tipe
RSKD Tipe C
RSKD Tipe D
120
93
54
35
38
25
15
10
158
118
69
45
48
Standar Kebutuhan Minimal Formasi Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Khusus
NO JENIS TENAGA RS
Kelas A RS
Kelas B RS
Kelas C RS
Kelas D
1 Dokter Spesialis 15 10 5 3
2 Dokter Umum 1 2 2 1
3 Dokter Gigi 2 2 1 1
4 Keperawatan 75 56 32 20
5 Kefarmasian 4 2 1 1
6 Kesehatan Masyarakat 2 1 1 1
7 Gizi 8 6 4 2
8 Keterapian Fisik 8 7 4 3
9 Keteknisan Medis 8 7 4 3
10 Non Tenaga Kesehatan 38 25 15 10
Jumlah 161 118 69 45
49
50
Puskesmas Perawatan di daerah strategis adalah daerah pusat perkembangan perekonomian daerah perdangan barang-barang yang berasal dari pedalaman ataupun daerah transito antar kota kebutuhan jumlah pegawai adalah 42 orang
Puskesmas Perawatan di daerah terpencil adalah daerah terpencil yang ditandai dengan sulitnya hubungan geografis yang mengakibatkan masyarakat sulit menjangkau puskesmas demikian juga merujuk ke rumah sakit terdekat, kebutuhan jumlah pegawai adalah 27 orang.
Puskesmas Perawatan di daerah kepulauan adalah letaknya terisolasi dan kesulitan hubungan laut, kebutuhan jumlah pegawai adalah 38 orang
Puskesmas Perkotaan kebutuhan jumlah pegawai adalah 40 orang
Puskesmas Pembantu I (Pustu) kebutuhan jumlah pegawai adalah 8 orang ditambah 1 dokter gigi yang melayani 3 Pustu.
Puskesmas Pembantu II (Pustu) kebutuhan jumlah pegawai adalah 2 orang.
Puskesmas Perawatan di daerah strategis adalah daerah pusat perkembangan perekonomian daerah perdangan barang-barang yang berasal dari pedalaman ataupun daerah transito antar kota kebutuhan jumlah pegawai adalah 42 orang
Puskesmas Perawatan di daerah terpencil adalah daerah terpencil yang ditandai dengan sulitnya hubungan geografis yang mengakibatkan masyarakat sulit menjangkau puskesmas demikian juga merujuk ke rumah sakit terdekat, kebutuhan jumlah pegawai adalah 27 orang.
Puskesmas Perawatan di daerah kepulauan adalah letaknya terisolasi dan kesulitan hubungan laut, kebutuhan jumlah pegawai adalah 38 orang
Puskesmas Perkotaan kebutuhan jumlah pegawai adalah 40 orang
Puskesmas Pembantu I (Pustu) kebutuhan jumlah pegawai adalah 8 orang ditambah 1 dokter gigi yang melayani 3 Pustu.
Puskesmas Pembantu II (Pustu) kebutuhan jumlah pegawai adalah 2 orang.
UPT Kesehatan Untuk Kebutuhan pegawai pada UPT Kesehatan berdasarkan jenis:
UPT Kesehatan Untuk Kebutuhan pegawai pada UPT Kesehatan berdasarkan jenis:
Puskesmas
Jenis Puskesmas
Kebutuhan Tenaga
Tenaga Kesehatan
Tenaga Non Kesehatan
Jumlah
Puskesmas Perawatan Daerah Strategis
Puskesmas Perawatan Daerah Terpencil
Puskesmas Perawatan Daerah Kepulauan
Puskesmas Perkotaan
Puskesmas Perdesaan
Puskesmas Daerah Terpencil
Puskesmas Pembantu I
Puskesmas Pembantu II
28
18
29
30
18
12
7
1
9
9
9
10
5
5
1
1
37
27
38
40
23
17
8 + 1 Drg untuk 3 Pustu
2
51
Puskesmas di daerah terpencil/tertinggal/perbatasan kebutuhan jumlah pegawai adalah 17 orang.
Puskesmas Pedesaan adalah puskesmas yang letaknya dikecamatan dengan penduduk sekitar 20.000 kebutuhan jumlah pegawai adalah 23 orang.
Poliklinik Desa kebutuhan jumlah pegawai adalah 2 orang.
Puskesmas di daerah terpencil/tertinggal/perbatasan kebutuhan jumlah pegawai adalah 17 orang.
Puskesmas Pedesaan adalah puskesmas yang letaknya dikecamatan dengan penduduk sekitar 20.000 kebutuhan jumlah pegawai adalah 23 orang.
Poliklinik Desa kebutuhan jumlah pegawai adalah 2 orang.
g. Jumlah Sekretaris Desa yang Berstatus PNS
Dihitung 1 orang untuk setiap Desa
52
PENENTUAN JUMLAH KEBUTUHAN PNS YANG TEPAT UNTUK DAERAH
PENENTUAN JUMLAH KEBUTUHAN PNS YANG TEPAT UNTUK DAERAH
Jumlah kebutuhan pegawai Jabatan struktural + Jumlah kebutuhan Jabatan fungsional (untuk pelayanan tidak langsung, pelayanan yang bersifat administrasi, pelayanan yang bersifat lapangan) + jumlah kebutuhan Guru + jumlah Kebutuhan Tenaga Kesehatan
Jumlah kebutuhan pegawai Jabatan struktural + Jumlah kebutuhan Jabatan fungsional (untuk pelayanan tidak langsung, pelayanan yang bersifat administrasi, pelayanan yang bersifat lapangan) + jumlah kebutuhan Guru + jumlah Kebutuhan Tenaga Kesehatan
Catatan :Yang dihitung hanya pada satuan organisasi pemerintah
daerah termasuk Sekolah hanya sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah (Negeri) dan sarana pelayanan kesehatan pemerintah
Catatan :Yang dihitung hanya pada satuan organisasi pemerintah
daerah termasuk Sekolah hanya sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah (Negeri) dan sarana pelayanan kesehatan pemerintah
53
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
ANALISIS PERSEDIAAN PEGAWAI
DAFTAR INFORMASI JABATAN
Nama Instansi : ………………………..Tahun : ………………………..
No Ada* Tidak Ada* Keterangan**
1 3 4 5
1 Uraian Jabatan
2 Syarat Jabatan
3 Peta Jabatan
4 Daftar Kekuatan Pegawai
Ket : *) Cukup diisi dengan tanda centang () pada salah satu kolom**)
Informasi Jabatan
2
Diisi dengan keterangan-keterangan lain yang diperlukan seperti masih dalam proses atau dibuat pada tahun ….. 62
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
ANALISIS PERSEDIAAN PEGAWAI
I II III IV V I II III IV V
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
JUMLAHKELEBIHAN /
KEKURANGAN
Jumlah
KEBUTUHAN PEGAWAI
Eselon
PERSEDIAAN PEGAWAI Per…
NON STRUKTURAL
JUMLAH STRUKTURALNON
STRUKTURAL
2
NO UNIT ORGANISASI
DATA KELEMBAGAAN
Eselon
KEBUTUHAN IDEAL PEGAWAI NEGERI SIPIL
Nama Instansi : ………………………..Tahun : ………………………..
63
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
ANALISIS PERSEDIAAN PEGAWAI
Analisisi Kesenjangan
Sesuai/Belum Sesuai
1 4 5 6
1 Pendidikan
2
3
4 Keahlian
5 Keterampilan
Pendidikan dan Latihan
Pengalaman Jabatan
NoSyarat Jabatan
UraianProfil Pegawai Tindak Lanjut
32
Unsur
ANALISIS KESENJANGAN ANTARA PROFIL PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN SYARAT JABATAN
Nama Instansi : ………………………..Unit Kerja : ………………………..Nama Pegawai : ………………………..Jabatan : ………………………..Tahun : ………………………..
64
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
ANALISIS KESENJANGAN ANTARA PROFIL PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN SYARAT JABATAN
Unit Kerja : Direktorat Perencanaan kepegawaian dan FormasiNama Pegawai : Drs. Budi, MMJabatan : Ka. Sub Direktorat Perencanaan Pengembangan Pegawai
ANALISIS KESENJANGAN JABATAN
NoSyarat Jabatan
Profil PegawaiAnalisisi Kesenjangan
Tindak LanjutUnsur Uraian Sesuai/Belum Sesuai
1 2 3 4 5 6
1 Pendidikan S1 Manajemen / Administrasi S2 Sesuai -
2 Pendidikan dan Latihan
Manajemen / Perencanaan Pengembangan PNS
Pengembangan SDM Belum Sesuai Diklat …..
3 Pengalaman Jabatan
Berperan aktif dalam kegiatan bidang pengembangan pegawai
- Membidangi bintek manajemen kepegawaian
Sesuai -
- Menangani kasus-kasus kepegawaian
4 Keahlian Desain Pengembangan SDM Menganalisis jumlah kebutuhan dan kualitas pengembangan
Belum Sesuai Diklat …..
5 Keterampilan Menganalisis kebutuhan pengembangan dan faktor-faktor terkait
Mengklasifikasikan daftar kebutuhan dan faktor yang terkait pengembangan pegawai
Sesuai -
65
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
PENATAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
Nama Instansi : ………………………..Tahun : ………………………..
ANALISIS PERSEDIAAN PEGAWAI
KURANG (K) / SESUAI (S) / LEBIH (L)
TINDAK LANJUT YANG TELAH DILAKSANAKAN** :
Ket: *
**
KATEGORI INSTANSI* :
Kategori instansi diisi berdasarkan hasil penghitungan total terhadap unit organisasi.Diisi secara naratif mengenai pelaksanaan tindak lanjut yang dilakukan instansi setelah diketahui masuk dalam kategori kurang/sesuai/lebih.
66
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
Contoh :-Jumlah PNS pada Kab. TJT adalah 4.700 orang.-Setelah dilakukan penghitungan kebutuhan pegawai, ternyata pegawai yang dibutuhkan adalah 5.000.-Dengan toleransi 2,5% maka jumlah pegawai yang tepat adalah minimal 4.875. -Dengan demikian Kab. TJT saat ini termasuk dalam Kategori Kurang (K).
KATEGORI JUMLAH PEGAWAI
KURANG (K)
67
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
Contoh :-Jumlah PNS pada Kab. Bk adalah 4.955 orang.-Setelah dilakukan penghitungan kebutuhan pegawai, ternyata pegawai yang dibutuhkan adalah 4.892 .-Dengan toleransi 2,5% maka jumlah pegawai yang tepat adalah antara 4.780 sampai dengan 5.014. -Dengan demikian Kab. Bk saat ini termasuk dalam Kategori Sesuai (S).
KATEGORI JUMLAH PEGAWAI
SESUAI (S)
68
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
Contoh :-Jumlah PNS pada Kota Sy adalah 23.000 orang.-Setelah dilakukan penghitungan kebutuhan pegawai, ternyata pegawai yang dibutuhkan adalah 15.000.-Dengan toleransi 2,5% maka jumlah pegawai yang tepat adalah maksimal 15.375. -Dengan demikian Pemerintah Kota Sy saat ini termasuk dalam Kategori Lebih (L).
KATEGORI JUMLAH PEGAWAI
LEBIH (L)
69
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
KATEGORI KURANG (K)
TINDAK LANJUT
1. Distribusi pegawai dari unit yang lebih ke yang kurang1. Distribusi pegawai dari unit yang lebih ke yang kurang2. Penarikan PNS dari instansi lain sesuai syarat jabatan2. Penarikan PNS dari instansi lain sesuai syarat jabatan3. Pemberdayaan pegawai melalui diklat & pengayaan tugas3. Pemberdayaan pegawai melalui diklat & pengayaan tugas
4. Menyusun perencanaan pengembangan pegawai4. Menyusun perencanaan pengembangan pegawai5. Menyusun perencanaan pegawai 5 tahun kedepan dengan pendekatan Positive Growth, atau melakukan penerimaan pegawai yang jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan pegawai yang berhenti dan memperhatikan kemampuan keuangan negara.
5. Menyusun perencanaan pegawai 5 tahun kedepan dengan pendekatan Positive Growth, atau melakukan penerimaan pegawai yang jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan pegawai yang berhenti dan memperhatikan kemampuan keuangan negara.
70
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
KATEGORI SESUAI (S)
2. Pemetaan potensi untuk mengetahui minat dan bakat pegawai2. Pemetaan potensi untuk mengetahui minat dan bakat pegawai
TINDAK LANJUT
1. Distribusi pegawai dari unit yang lebih ke yang kurang1. Distribusi pegawai dari unit yang lebih ke yang kurang
4. Menyusun perencanaan pengembangan pegawai4. Menyusun perencanaan pengembangan pegawai5. Menyusun perencanaan pegawai untuk 5 tahun kedepan dengan pendekatan Zero Growth, atau melaksanakan penerimaan pegawai yang jumlahnya sama dengan pegawai yang berhenti dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan negara.
5. Menyusun perencanaan pegawai untuk 5 tahun kedepan dengan pendekatan Zero Growth, atau melaksanakan penerimaan pegawai yang jumlahnya sama dengan pegawai yang berhenti dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan negara.
3. Mengangkat JFU menjadi JFT3. Mengangkat JFU menjadi JFT
71
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
TINDAK LANJUT
KATEGORI LEBIH (L)
4. Pemberlakuan PP 32/1979 tentang pemberhentian pegawai4. Pemberlakuan PP 32/1979 tentang pemberhentian pegawai
3. Pemeringkatan bagi pegawai yang tidak memenuhi syarat jabatan3. Pemeringkatan bagi pegawai yang tidak memenuhi syarat jabatan
2. Melakuakan Penilaian kinerja, Penegakkan disiplin dan Penilaian Kompetensi2. Melakuakan Penilaian kinerja, Penegakkan disiplin dan Penilaian Kompetensi
1. Distribusi pegawai dari unit yang lebih ke yang kurang 1. Distribusi pegawai dari unit yang lebih ke yang kurang
5. Menyusun perencanaan pegawai untuk 5 tahun kedepan dengan pendekatan Minus Growth, atau melaksanakan penerimaan pegawai yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pegawai yang berhenti berdasarkan skala prioritas sesuai dengan kemampuan keuangan negara.
5. Menyusun perencanaan pegawai untuk 5 tahun kedepan dengan pendekatan Minus Growth, atau melaksanakan penerimaan pegawai yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pegawai yang berhenti berdasarkan skala prioritas sesuai dengan kemampuan keuangan negara.
6. Evaluasi dan analisis Organisasi (tugas, fungsi, dan struktur)6. Evaluasi dan analisis Organisasi (tugas, fungsi, dan struktur)
72
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
73
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
PERATURAN BERSAMA
Instansi Pusat dan Daerah selain menghitung jumlah kebutuhan Instansi Pusat dan Daerah selain menghitung jumlah kebutuhan PNS juga menyusun proyeksi kebutuhan PNS selama 5 (lima) PNS juga menyusun proyeksi kebutuhan PNS selama 5 (lima) tahun kedepan yang pemenuhannya dilakukan secara tahun kedepan yang pemenuhannya dilakukan secara berkesinambungan dengan sasaran prioritas per tahun yang berkesinambungan dengan sasaran prioritas per tahun yang jelas sesuai dengan kemampuan keuangan negara dan jelas sesuai dengan kemampuan keuangan negara dan hasilnya disampaikan paling lambat tanggal 30 juni hasilnya disampaikan paling lambat tanggal 30 juni 2012.2012.
Instansi Pusat dan Daerah selain menghitung jumlah kebutuhan Instansi Pusat dan Daerah selain menghitung jumlah kebutuhan PNS juga menyusun proyeksi kebutuhan PNS selama 5 (lima) PNS juga menyusun proyeksi kebutuhan PNS selama 5 (lima) tahun kedepan yang pemenuhannya dilakukan secara tahun kedepan yang pemenuhannya dilakukan secara berkesinambungan dengan sasaran prioritas per tahun yang berkesinambungan dengan sasaran prioritas per tahun yang jelas sesuai dengan kemampuan keuangan negara dan jelas sesuai dengan kemampuan keuangan negara dan hasilnya disampaikan paling lambat tanggal 30 juni hasilnya disampaikan paling lambat tanggal 30 juni 2012.2012.
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan
Instansi Pusat dan Daerah yang belum selesai menghitung jumlah kebutuhan PNS dilarang mengembangkan/menamah organisasinya dan tidak diberikan alokasi tambahan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil.
Instansi Pusat dan Daerah yang belum selesai menghitung jumlah kebutuhan PNS dilarang mengembangkan/menamah organisasinya dan tidak diberikan alokasi tambahan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil.
A. Pasal 6A. Pasal 6
B. Pasal 7B. Pasal 7
(No. 02/SPB/M.PAN-RB/8/2011; No. 800-632 Th 2011; No. 141/PMK.01/2011)
74
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)
1.Instansi membuat laporan hasil penataan PNS dan disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara paling lambat 1 (satu) bulan sejak berakhirnya pelaksanaan penataan PNS.
2.Laporan hasil penataan PNS dibuat menurut contoh sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran.
3.Bagi instansi yang tidak melaporkan hasil pelaksanaan penataan PNS akan dikenakan sanksi berupa pembatasan formasi penambahan pegawai baru.
75
TERIMA KASIH
JUMLAH DAN
KOMPOSISI PEGAWAI
TEPAT
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (2011)