7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
1/35
1
MALUKU
MALUKU
1. PENDAHULUAN
Pengelolaan potensi sumber daya
alam daerah harus mampu
meningkatkan peluang daerah
untuk dijadikan target dan tujuan
investasi yang menarik. Salahsatu upaya peningkatan peluang
tersebut adalah melalui pendeka-
tan berbagai aspek/sektoral yang
secara umum menggambarkan
kondisi geografi, sosial dan per-
ekonomian, serta menunjukkanlokasi kegiatan sektoral tersebut
dapat dikembangkan.
Ketersediaan data dan informasi
tentang potensi daerah dan
keberadaannya menjadi sangat
penting dalam perumusan
kebijakan investasi di daerah.
Informasi potensi sumberdaya
tersebut juga diharapkan dapat
membantu para calon investor
memilih dan memutuskan minat
investasinya, diantaranya dengan
1. INTRODUCTION
Managing natural resources
should be able to increase the
regional opportunities to be
targeted and attractive at
investment destination. One of theefforts to increase these
opportunities is through the
approach of the various
aspects/sectors which generally
describe the geographic, social and
economic, as well as indicate thelocation of these sectoral activities
can be developed.
The availability of data and
information on local potential and
its existence becomes very
important in the formulation of
investment policy in the region.
Information resource potential is
also expected to assist the
prospective investors to choose and
decide their investment interests,
among others by mapping
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
2/35
2
melakukan pemetaan potensi
investasi daerah.
Kajian potensi investasi daerah
dilakukan dengan menampung
aspirasi dan permintaan
Pemerintah Daerah terkait
dengan potensi investasi serta
memperhatikan arahan rencana
pembangunan jangka panjang
dan rencana pembangunan
jangka menengah dari setiap
sektor atau kementerian yang
terkait dengan investasi daerah.
2. KONDISI UMUM WILAYAH
2.1. Letak dan Luas
Provinsi Maluku merupakan
daerah kepulauan yang terdiri
dari 632 pulau besar dan kecil.
Pulau terbesar adalah PulauSeram (18.625 Km), kemudian
Pulau Buru (9.000 Km), Pulau
Yamdena (5.085 Km) dan Pulau
Wetar (3.624 Km). Pulau-pulau
di daerah ini digolongkan atas
dua bagian utama yaitu pulau
vulkanis dan pulau karang yang
potential areas of investment.
Study on regional investment
potential made by the aspirations
and demands associated with the
Local Government and concerned
about the direction of investment
potential long-term development
plans and medium term
development plans of each sector
or ministry related to regional
investment.
2. GENERAL CONDITIONS
2.1. Location and Area
Maluku province is an area
consisting of 632 islands large and
small islands. The largest island is
Seram Island (18,625 km), thenthe island of Buru (9,000 km),
Yamdena Island (5,085 km) and
Wetar Island (3,624 km). The
islands in this region are classified
into two major parts, namely the
island of volcanic and coral islands
that occur from the meeting
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
3/35
3
terjadi dari pertemuan antara
system orogenetik dan lingkar
pasifik dengan system orogenetik
sunda. Di pulau-pulau ini terdapat
empat gunung , 11 danau dan 113
sungai besar dan kecil, sekitar
83% desa di provinsi ini berada
pada ketinggian 0-100 m dpl.
Provinsi Maluku dengan Ibukota
Ambon, terletak diantara 3 LU
8.30 LS dan 125-135 BT seluas
712.479,69 Km, masing-masing
luas daratan 54.185 Km dan luas
lautan 658.294,69 Km denganbatasan sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasandengan Provinsi Maluku Utara
Sebelah Selatan berbatasandengan Negara Timor Leste
dan Australia Sebelah Barat berbatasan
dengan Provinsi Sulawesi
Tenggara dan Sulawesi Tengah
Sebelah Timur berbatasandengan Provinsi Irian Jaya
Provinsi Maluku secara
between orogenetik system and the
pacific rim with system orogenetik
Sunda. On these islands there are
four mountains, 11 lakes and 113
rivers big and small, around 83%
of villages in the province is
located at an altitude of 0-100 m
above sea level.
With a capital of Ambon, Maluku
Province, located between 3 N
08.30 S and 125-135 E covering
an area of 712,479.69 km, each
land area of 54,185 km and the
vast sea of 658,294.69 km withrestrictions as follows:
North adjacent to North MalukuProvince
Southern border withDemocratic Republic of Timor
Leste and Australia The West is bordered by the
Province of Southeast Sulawesi
and Central Sulawesi
East is bordered by the Provinceof Irian Jaya
Maluku province is
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
4/35
4
administratif terbagi atas tujuh
(7) kabupaten dan satu (1) kota,
yaitu:
Kabupaten Maluku Tengahdengan 11 kecamatan, 161
desa dan 6 kelurahan.
Kabupaten Maluku Tenggaradengan 10 kecamatan, 112
desa dan 4 kelurahan
Kabupaten Maluku TenggaraBarat dengan 17 kecamatan,
187 desa dan 1 kelurahan
Kabupaten Buru dengan 10kecamatan, 94 desa
Kota Ambon dengan 3kecamatan, 30 desa dan 20
kelurahan.
Kabupaten Seram BagianBarat dengan 4 kecamatan, 87
desa
Kabupaten Seram BagianTimur dengan 4 kecamatan, 56desa
Kabupaten Kepulauan Arudengan 3 kecamatan, 30 desa
dan 20 kelurahan
2.2. Karakteristik Fisik Wila-
yah
administratively divided into seven
(7) regencies and one (1) cities,
namely:
Central Maluku regency with 11regencies, 161 villages and 6
wards.
Southeast Maluku regency with10 regencies, 112 villages and 4
wards
West Southeast Maluku regencywith 17 regencies, 187 villages
and 1 municipality
Regency of Buru with 10regencies, 94 villages
The city of Ambon with 3regencies, 30 villages and 20
wards.
West Seram Regency 4regencies, 87 wards
East Seram Regency 4 regencies,56 wards
Regency Aru Islands with 3regencies, 30 villages and 20
wards
2.2. Area Physical Characteris-
tics
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
5/35
5
2.2.1. Topografi
Rata-rata kondisi topografi
wilayah Kota Ambon agak datar
mulai dari pesisir pantai sampai
dengan wilayah pemukiman.
Morfologi daratan Kota Ambon
bervariasi dari datar, berombak,
bergelombang dan berbukit serta
bergunung dengan lerengdominan agak landai sampai
curam. Daerah datar memiliki
kemiringan lereng 0-3%, daerah
berombak kemiringan lereng 3-
8%, daerah bergelombang 8-15%,
daerah berbukit 15-30% dandaerah bergunung kemiringan
lerengnya lebih besar dari 30%.
Topografi terdiri dari gunung-
gunung, pulau-pulau yang me-
manjang dari Barat ke Timur dan
dari Utara ke Selatan sepanjang
1.150 Km. Daratan Provinsi
terdiri dari tiga bagian yakni :
Tanah datar seluas : 1.251.630Ha (14,6%)
Tanah berombak seluas :2.417.530 Ha (28,2%)
2.2.1. Topography
The average area of Ambon city
topography rather flat start from
the coast to the residential areas.
The morphology of the mainland
city of Ambon varies from flat,
wavy, undulating and hilly and
mountainous with dominant slopes
slightly sloping to steep. Flat areahas a slope 0-3%, the region 3-8%
slope choppy, bumpy areas 8-15%,
15-30% hilly areas and
mountainous regions slope greater
than 30%.
Topography consists of mountains,
islands stretching from west to
east and from north to south along
the 1,150 km. Mainland province
consists of three parts namely:
Flat land area: 1,251,630 ha(14.6%)
Land choppy area: 2,417,530 ha(28.2%)
The land of hills and mountains:
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
6/35
6
Tanah bukit dan pegunungan :4.903.640 Ha (57,2%)
Tanah dataran tinggi hampir
tidak ada. Pegunungan
merupakan sebuah punggung
yang membentang di tengah-
tengah pulau membentuk deretan
gunung dengan ketinggian
tertinggi 3.055 m dpl.
Keadaan topografi wilayah
Maluku Tengah, Seram Bagian
Barat dan seram Bagian Timur
umumnya berbukit, disebabkan
karena pertemuan dua buahlempeng yang disebut dengan
sirkum Pasifik dan Mediterania.
Pembentukan ini menyebabkan
topografi wilayahnya merupakan
dataran tinggi dengan tingkat
kemiringan di atas 40%. Wilayahdengan kategori kemiringan ini
ini termasuk dalam kategori
sangat curam. Pembagian tingkat
kelerengan sesuai RTRW Maluku
menunjukkan 4 kelas lereng,
masing-masing : lereng datar 0-
2%, landai/bergelombang 3-15%,
4,903,640 ha (57.2%)
Land plateau almost nothing.
Mountains is a back that ran in the
middle of a row of islands forming
the highest mountain with an
altitude of 3,055 m above sea level.
Topography of Central Maluku,
West Seram and sinister Eastern
generally hilly, caused by the
confluence of two plates of fruit
called circum Pacific andMediterranean. This causes the
formation of its territory is a
plateau topography with slopes
above 40%. Areas with this slope
category are included in the
category of very steep. Distributionof slope degree according RTRW
slope Maluku shows 4 classes,
respectively: 0-2% slope flat, gently
sloping / undulating 3-15%, 15-
40% moderately steep and very
steep 40%.
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
7/35
7
agak curam 15-40%, dan sangat
curam 40%.
Topografi wilayah Maluku
Tenggara dibagi atas dataran,
berbukit dan bergunung dengan
lereng datar (0-3%),
landai/berombak (3-8%),
bergelombang (8-15%), agak
curam (15-30%) dan sangat
curam (>50%). Ketinggian dari
muka laut kawasan ini dibagi
dalam 3 kelas ketinggian yaitu
daerah rendah (ketinggian 0-100
m), daerah tengah (100-500 m),
dan dataran tinggi denganketinggian (> 500 m).
Daerah ketinggian pada wilayah
Kabupaten Maluku Tenggara
Barat dibagi atas 3 kelas, yaitu :
(1) daerah rendah denganketinggian 0-100 m; (2) daerah
tengah dengan ketinggian 100-
500 m; dan (3) daerah tinggi
dengan ketinggian > 500 m.
Distribusi pemukiman desa
umumnya berada pada daerah
rendah atau pada daerah dengan
Topography of Southeast Maluku
region is divided over the plains,
hilly and mountainous with a flat
slope (0-3%), gently sloping /
undulating (3-8%), corrugated (8-
15%), somewhat steep (15-30%)
and very steep (> 50%). The height
of sea surface area is divided into 3
classes of local low-altitude
(elevation 000-100 m), middle
region (100-500 m), and the
plateau with the altitude (> 500
m).
Altitude area in West Southeast
Maluku regency is divided into 3
classes, namely: (1) low area with
a height of 0-100 m, (2) the middlearea with an altitude of 100-500
m, and (3) highlands with an
altitude > 500 m . Distribution of
rural settlements are generally
located in low areas or in areas
with an altitude of 0-100 m.
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
8/35
8
ketinggian 0-100 m.
Topografi wilayah Kabupaten
Buru sebagian besar merupakan
daerah perbukitan dan
pegunungan dengan kemiringan
lereng 15-40% dan > 40%,
sementara sebaran ketinggian
datarannya bervariasi. Puncak
gunung tertinggi adalah gunung
Kapalamada berada di wilayah
Kecamatan Buru Utara Barat
dengan elevasi 2.736 meter di
atas permukaan laut, menyusul
kawasan di sekitar danau Rana
dengan elevasi lebih dari 1.000meter dpl, di samping itu Danau
Rana sendiri diperkirakan berada
pada kisaran 700-750 meter dpl,
sementara terdapat tanah
dataran yang tersebar di
Kecamatan Buru Utara Timur danBuru Utara Selatan terutama di
dataran Waeapu. Dengan
menggunakan pendekatan
bentang alam, Kabupaten Buru
dikelompokkan atas dataran
pantai, perbukitan dan
pegunungan termasuk di
Buru Regency topography is
largely hilly and mountainous
areas with slope 15-40% and>
40%, while the distribution of
terrain elevation varies. The
highest mountain peak is Mount
Kapalamada located in the
subregency of West North Buru
with an elevation of 2,736 meters
above sea level, following the Rana
region around the lake with an
elevation of more than 1,000
meters above sea level, in addition
to the Lake Rana alone areestimated in the range of 700-750
meters asl, while there were
scattered plain land in the Regency
of North Buru North South East
and particularly in the plains
Waeapu. By using a landscapeapproach, Buru Regency classified
on the coastal plains, hills and
mountains including the plateau
varies with the slope. Altitude area
on Buru regency is divided into 3
classes, namely: (1) Low Regional
with a height of 0-100 m, (2)
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
9/35
9
dalamnya dataran tinggi dengan
kelerengan bervariasi. Daerah
ketinggian pada wilayah
Kabupaten Buru dibagi atas 3
kelas, yaitu : (1) Daerah Rendah
dengan ketinggian 0-100 m; (2)
Daerah Tengah dengan ketinggian
100-500 m; dan (3) Daerah Tinggi
dengan ketinggian > 500 m.
Distribusi pemukiman desa
umumnya berada pada Daerah
Rendah atau pada daerah dengan
ketinggian 0-100 m.
2.2.2. Iklim
Provinsi Maluku mengenal dua
musim yakni : musim Barat atau
Utara dan Tenggara dan Timur
yang di seling oleh dua macam
pancaroba yang merupakan
transisi kedua musim tersebut.
Musim Barat antara Desember
dan Maret, sedangkan bulan April
adalah masa transisi ke musim
Tenggara. Musim Tenggara
berlaku rata-rata enam bulan
antara Mei dan Oktober. Masa
transisi ke musim Barat terjadipada bulan November. Keadaan
Central Region with an altitude of
100-500 m, and (3) Highlands with
a height > 500 m. Distribution of
rural settlements are generally
located in the Low Region, or in
areas with an altitude of 0-100 m.
2.2.2. Climate
Maluku province which recognize
two seasons: winter and the North
West or South East and East of the
alternately by two kinds of
transition which is the second
transition season. West season
between December and March,
while April was the transition to
the East season. Southeast season
apply an average of six months
between May and October. The
transition to the West season
occurs in November. The situationis not homogeneous in the sense of
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
10/35
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
11/35
11
Pulau Babar, Tanibar, Aru dan
sebagian pulau Buru,
kepulauan Sula, Bacan dan
sekitar Tobelo.
Curah hujan antara 2.000-3.000 mm / tahun. Terjadi di
Pulau Seram, Gorom, Obi,
Morotai dan Kei Kecil.
Curah hujan lebih dari 3.000mm / tahun terdapat di Pulau
Lease, pulau Kei kecil, Pulau
Ambon dan Kao.
Curah hujan tertinggi terdapat di
Gunung Darlisa (di Pulau Seram
bagian Barat ) sebesar 3.384 mm/ tahun. Sedangkan curah hujan
terendah terdapat di Tiwakr
(pulau Wetar) sebesar 991 mm /
tahun.
2.2.3. Jenis Tanah
Jenis tanah yang tersebar di
Provinsi Maluku yaitu tanah
kompleks, tanah latosol, tanah
regosol, dan tanah alluvial.
2.2.4. Penggunaan Lahan
island of Babar, Tanibar, Aru
and part of the island of Buru,
Sula Archipelago, Bacan and
around Tobelo.
rainfall between 2,000-3,000mm / year. Occurred on the
island of Seram, Gorom, Obi,
Morotai and Kei Kecil.
rainfall over 3,000 mm / yearcontained in the Lease Islands,
Kei small island, the island of
Ambon and Kao.
The highest rainfall in the Mount
Darlisa (in western Seram Island)
of 3,384 mm / year. While there isthe lowest rainfall in Tiwakr
(Wetar island) of 991 mm / year.
2.2.3. Soil Type
Type of soil spread over the
provinces of Maluku, a land of
complex, land latosol regosol soil,
and alluvial soil.
2.2.4. Land Use
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
12/35
12
Luas lahan potensial untuk
pengembangan pertanian di
Maluku berdasarkan peta zona
agro-ekologi (ZAE) diperkirakan
sebesar 858.398 (Ha). Maluku
Tenggara Barat dan Kepulauan
Aru memiliki lahan potensial
yang paling luas. Sementara itu
diperkirakan kurang lebih
1.398.683 Ha lahan di Maluku
cocok untuk pengembangan
perkebunan.
Kawasan konservasi di daerah
Maluku, yang telah ditunjuk atau
ditetapkan sebagai suatukawasan konservasi tetap oleh
Menteri Kehutanan maupun
Menteri Pertanian mencakup 19
kawasan dengan 20 fungsi
kawasan. Luas areal hutan di
provinsi Maluku (setelahpemekaran) Provinsi Maluku
menjadi Maluku dan Maluku
Utara sebesar 4.663.346 ha dari
total luas daratan 5.418.500 ha,
dimana 755.154 ha dari total luas
daratan tersebut merupakan
areal penggunaan lain (APL). Luas
Potential land area for
agricultural development in
Maluku based on agro-ecological
zone map (ZAE), estimated at
858,398 (Ha). West Southeast
Maluku and Aru Islands has the
potential of the most extensive
land. While it is estimated that
approximately 1,398,683 hectares
of land in the Moluccas suitable for
plantation development.
Conservation area in the Moluccas,
who had been appointed or
designated as a conservation areafixed by the Minister of Forestry
and the Ministry of Agriculture
includes 19 regions with 20
function areas. The area of forest
in the province of Maluku (after
division) of Maluku province intoMaluku and North Maluku of
4,663,346 ha of total land area of
5,418,500 ha, of which 755,154 ha
of total land area is the area for
other use (APL). Area of
production forest (HPT and HP) in
Maluku Province is an area of
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
13/35
13
hutan produksi (HPT dan HP)
yang ada di Provinsi Maluku
adalah seluas 1.794.649 ha.
2.3. Kependudukan
Penduduk asli Provinsi Maluku
adalah orang Ambon. Banyak pula
orang-orang dari daerah lainnya
yang menetap di Maluku,misalnya orang Jawa dan orang
Bugis yang berprofesi sebagai
pedagang. Penyebaran penduduk
tidak merata, dimana konsentrasi
penduduk pada umumnya di
pulau-pulau kecil seperti Ambon,
Kepulauan Lease, Kei Kecil dan
sebagian pulau sedang dan besar
dapat dikatakan jarang
penduduknya.
Berdasarkan proyeksi data Badan
Pusat Statistik (BPS) Provinsi
Maluku tahun 2010, pada tahun
2010 jumlah penduduk mencapai
1.440.014 jiwa. Penyebaran
penduduk di Provinsi Maluku
sangat tidak merata. Berdasarkan
hasil Registrasi Penduduk 2006
1,794,649 ha.
2.3. Population
Indigenous peoples are the people
of Ambon of Maluku province.
Many people from other areas who
settled in the Moluccas, forexample, the Javanese and Bugis
people who work as traders.
Uneven population distribution,
where the concentration of the
population in general on small
islands like Ambon, Lease Islands,
Kei Small and some medium and
large islands can be said sparsely
populated.
Based on projections of Central
Bureau of Statistics (BPS) of
Maluku Province in 2010, in 2010
the population reached 1,440,014
people. The spread of population in
Maluku Province is very uneven.
Based on the results of 2006
Population Registration
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
14/35
14
persentase penduduk Kabupaten
Maluku Tengah Tercatat lebih
tinggi dari Kabupaten yang lain
yaitu 25,81%, sementara
Kabupaten Aru hanya mencapai
5,23%. Di Maluku, wilayah yang
memiliki tingkat kepadatan
tertinggi ialah Kota Ambon
dengan kepadatan 684 km. Dari
total jumlah penduduk di Maluku,
62,81% atau 824.694 jiwa
merupakan angkatan kerja. Dari
jumlah itu, 50,63% merupakan
kelompok penduduk yang
bekerja; 11,11% ialah pencari
kerja; 11,26% bersekolah; danyang bekerja dengan mengurus
rumah tangga 22,06%.
3. PEREKONOMIAN DAERAH
PROVINSI MALUKU
Pertumbuhan ekonomi Malukupada Triwulan II 2010 terutama
didorong oleh konsumsi
pemerintah dan konsumsi rumah
tangga. Sementara sisi investasi
tumbuh positif seiring dengan
membaiknya persepsi ekonomimasyarakat serta sebagai bagian
percentage of the population of
Central Maluku regency Noted
higher than the other that is
25.81%, while the Aru regency only
reached 5.23%. In Maluku, the
region has the highest density with
the density of Ambon city is 684
km. Of the total population in the
Moluccas, 62.81% or 824,694
people are labor force. Of that
amount, 50.63% is the working
population group, 11.11% is the
job seeker; 11.26% in school, and
who worked with 22.06% of
household care.
3. ECONOMIC CONDITIONS OF
MALUKU
PROVINCE
Second Quarter of 2010 primarily
driven by government
consumption and household
consumption. While the positive
growth of investment in line with
the improving economic
perceptions of society and as part
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
15/35
15
dari realisasi proyek pemerintah
dan proyek swasta dalam
mempersiapkan Sail Banda 2010.
Perekonomian Maluku pada
Triwulan laporan terutama
didorong oleh konsumsi
konsumsi pemerintah yang
tumbuh sebesar 9,09% dan
menyumbang pangsa sebesar
2,10% terhadap total
pertumbuhan ekonomi yang
mencapai 7,19%. Pertumbuhan
ekonomi Triwulan II 2010 ini
lebih tinggi dibandingkan
Triwulan yang sama pada tahun
sebelumnya yang tercatatmencapai 4,95%.
Perekonomian Provinsi Maluku
yang diukur berdasarkan besaran
PDRB atas dasar harga berlaku
pada Triwulan I tahun 2010mencapai Rp. 1.855.400,99 juta,
sedangkan PDRB atas dasar harga
konstan 2000 adalah Rp.
1.017.272,51 juta. PDRB Maluku
pada Triwulan I tahun 2010
mengalami penurunan sebesar-
2,40% terhadap Triwulan III
of the realization of government
projects and private projects in
preparing for Sail Banda 2010.
Maluku's economy in the quarter
was primarily driven by consumer
reports of government
consumption grew by 9.09% and
accounted for 2.10% share of total
economic growth reached 7.19%.
Economic growth in the second
Quarter 2010 was higher than the
same quarter the previous year
which recorded a 4.95%.
Maluku province's economy as
measured by the amount of GDP at
current prices in the first quarter
of 2010 reached Rp. 1,855,400.99million, while GDP at constant
prices 2000 was Rp. 1,017,272.51
million. Maluku GDP in First
Quarter of 2010 decreased by-
2.40% of the Third Quarter of
2009. This decline occurred in
almost all economic sectors except
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
16/35
16
tahun 2009. Penurunan ini terjadi
pada hampir semua sektor
ekonomi kecuali sektor Listrik &
Air Bersih dan Bangunan.
Atas dasar harga berlaku, sektor
ekonomi yang menunjukkan nilai
tambah bruto yang terbesar pada
Triwulan I tahun 2010 adalah
Sektor Pertanian sebesar Rp.
604.616,73 juta, kemudian Sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran
sebesar Rp. 538.647,30 disusul
oleh Sektor Jasa-Jasa Rp.
317.757,09 juta, Sektor
Pengangkutan dan Komunikasi
sebesar Rp. 168.231,47 juta,Sektor Industri Pengolahan
sebesar Rp. 82.813,78 juta, Sektor
Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan sebesar Rp.
84.866,07 juta, Sektor Bangunan
/ Konstruksi Rp. 33.413,17,Sektor Pertambangan dan
Penggalian Rp.14.072,62, serta
Sektor Listrik dan Air Bersih Rp.
11.247,31 juta.
Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga pada Triwulan I tahun
Electricity & Water Supply sectors
and Buildings.
At current prices, the economic
sector which showed the largest
gross value added in the First
Quarter of 2010 was the
agricultural sector amounted to
Rp. 604,616.73 million, then Trade,
Hotels and Restaurants of Rp.
538,647.30 followed by Services
Sector Rp. 317,757.09 million,
Transport and Communication
Sector of Rp. 168,231.47 million,
Sector Industry Rp. 82,813.78million, Financial Sector, Renting
and Business Services Rp.
84,866.07 million, Sector Building
/ Construction Rp. 33,413.17,
Mining and Quarrying Sector Rp.
14,072.62, and Electricity andWater Supply Sector Rp. 11,247.31
million.
Household Consumption
Expenditure in the First Quarter of
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
17/35
17
2010 dibandingkan dengan
Triwulan IV tahun 2009 turun
secara riil sebesar -3,6%,
sementara Pengeluaran Konsumsi
Lembaga Swasta Tidak Mencari
Untung naik sebesar 1,57%,
Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah turun sebesar -
7,97%, sementara Pembentukan
Modal Tetap Bruto turun menjadi
1,94%, ekspor turun sebesar-
0,71% selanjutnya komponen
Impor Barang dan Jasa turun
sebesar-3,26%.
4. PELUANG INVESTASIUNGGULAN DAERAH
MALUKU
Sejak tahun 2001 sampai dengan
September 2007, nilai investasi di
Maluku melalui Proyek
Penanaman Modal Dalam Negeri(PMDN) yang terealisasi sebesar
Rp. 77.422.000.000 dari rencana
Rp. 283.221.226.000 dan telah
menyerap 106 orang tenaga kerja
Indonesia. Sedangkan investasi
yang dilakukan melalui Proyek
Penanaman Modal Asing (PMA)
2010 compared with fourth
quarter of 2009 decreased in real
terms for -3,6%, while
Consumption Expenditure
increased by 1.57%, down by the
Government Consumption
Expenditure -7.97% , while the
Gross Fixed Capital Formation
down to 1.94%, exports decreased
by -0.71% of the next component of
Imports of Goods and Services
decreased by-3, 26%.
4. REGIONAL INVESTMENTOPPORTUNITIES MALUKU
Since 2001 until September 2007,
the value of investments in the
Moluccas through Project
Domestic Investment (PMDN) arerealized as much as Rp.
77,422,000,000 of the plan Rp.
283,221,226,000 and 106 people
have absorbed. While the
investment made through its
Foreign Investment (FDI) from
2001-2007 in the province of
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
18/35
18
dari tahun 2001-2007 di Provinsi
Maluku terealisasi sebesar US$
28.267,485 dari rencana sebesar
US $ 386.504.000.
Sementara itu, peningkatan
investasi terutama bersumber
dari realisasi penyelesaian
proyek-proyek pembangunan
berbagai sarana penunjang
seperti jalan, pelabuhan, bandara,
dan fasilitas objek wisata serta
akomodasi (hotel) dalam rangka
Event Sail Banda 2010 dan
banyaknya pembangunan ruko
dan perumahan Real Estate dikota Ambon, seiring dengan iklim
investasi yang kondusif.
Dari sisi permintaan, konsumsi
dan investasi merupakan prime
mover pertumbuhan ekonomiMaluku pada Triwulan II 2010.
Sumber peningkatan konsumsi
masyarakat terutama berasal dari
realisasi peningkatan UMP,
kenaikan gaji PNS,TNI dan Polri
serta didukung oleh faktor
musiman berupa liburan sekolah.
Maluku realized as much as US$
28,267.485 of the plan of US$
386,504,000.
Meanwhile, increased investment
mainly comes from the realization
of the completion of development
projects various support facilities
such as roads, ports, airports, and
tourist facilities and
accommodation (hotel) in the
framework Event Banda Sail 2010
and the number of office and
residential development in the city
of Ambon Real Estate , along witha conducive investment climate.
From the demand side,
consumption and investment is the
prime mover of economic growthin Maluku in the second Quarter
2010. Sources of increased
consumption comes primarily from
the realization of increased UMP, a
raise of salary civil servants,
military and police, and supported
by seasonal factors in the form of
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
19/35
19
Berbagai aktivitas ekonomi
menjelang Event internasional
Sail Banda 2010 dan
pencanangan Maluku sebagai
lumbung ikan nasional juga
berpengaruh pada peningkatan
pendapatan dan konsumsi
masyarakat.
Di sisi penawaran, pertumbuhan
positif terjadi di seluruh sektor
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
terutama didorong oleh pertum-
buhan pada sektor pertanian,
sektor Perdagangan Hotel dan
Restoran (PHR) dan sektorKonstruksi/Bangunan. Kinerja
sektor pertanian terutama
bersumber dari meningkatnya
produksi ikan tangkap dan musim
panen komoditas holtikultura
seperti buah-buahan, sayur-sayuran serta dimulainya panen
tanaman bahan makanan (beras)
di beberapa sentra pertanian.
Kinerja pada sektor PHR
terutama didorong oleh masuk-
nya musim liburan sekolah dan
penambahan jumlah armada
school holidays. Various economic
activities towards the
international event Sail Banda
2010 and the launching of the
national fish barn Maluku as well
as influence on increasing income
and consumption.
On the supply side, positive growth
occurred in all economic sectors.
Economic growth was primarily
driven by growth in the
agricultural sector, trade sector
and Hospitality (PHR) and the
sectors of Construction. Theperformance of the agricultural
sector mainly due to the increased
production of fish catch and
harvest horticulture commodities
like fruits, vegetables and the
commencement of harvest of foodcrops (rice) in some agricultural
centers. Performance on the PHR
sector primarily driven by the
entry of the school holiday season
and the addition of the transport
fleet as well as opening some new
routes that serve areas in Maluku.
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
20/35
20
transportasi serta pembukaan
beberapa rute penerbangan baru
yang melayani daerah-daerah di
Maluku. Sementara itu pelaksa-
naan proyek-proyek pembangu-
nan berbagai sarana penunjang
seperti jalan, pelabuhan, bandara,
fasilitas-fasilitas umum di obyek
wisata serta akomodasi (hotel)
sebagai rangkaian persiapan
pelaksanaan Sail Banda 2010
berdampak positif bagi kinerja
sektor konstruksi/bangunan.
4.1. Sektor Pangan dan
Pertanian
Provinsi Maluku dengan kondisi
dominan wilayahnya adalah
perairan (92,4%) sangat
berpeluang untuk pengembangan
usaha perikanan tangkap,
pengembangan potensi budidayalaut dan pengembangan industri
pengolahan ikan. Potensi
sumberdaya perikanan sebesar
1.640.030 ton/tahun, sementara
tangkapan yang diperbolehkan
sesuai dengan SK MentanNo:995/KPTS/Ik.210/9/99,
Meanwhile, the implementation of
development projects various
support facilities such as roads,
ports, airports, public facilities in
the tourism and accommodation
(hotel) as a series of preparation of
the Banda 2010 Sail positive
impact on the performance of the
construction sector / building.
4.1. Food and Agriculture
Sector
Maluku province with the
dominant area is water (92.4%) is
very likely for the development of
capture fisheries, developing the
potential of marine aquaculture
and fish processing industrydevelopment. Potential fishery
resources of 1,640,030 tons / year,
while the allowable catch in
accordance with the Decree of
Agriculture Ministry No.:
995/KPTS/Ik.210/9/99,September 27, 1999 was 1,301.800
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
21/35
21
tanggal 27 September 1999
sebesar 1.301.800 ton/tahun.
Potensi sumberdaya perikanan
dimaksud terdiri dari berbagai
jenis antara lain :
ikan pelagis besar : 261.490ton/tahun
ikan pelagis kecil : 980.120ton/tahun
ikan demersal : 295.500ton/tahun
ikan karang : 47.600ton/tahun
udang : 44.000 ton/tahun lobster : 800 ton/tahun cumi : 10.520 ton/tahunPotensi sumberdaya Perikanan
Tangkap baru dimanfaatkan
sebesar 657.453 ton/tahun atau(40,09%) dari potensi yang ada.
Hasil kelautan dan perikanan
setiap tahunnya sebesar
1.035.230 ton, terdiri dari: ikan
pelagis besar (tuna, cakalang,tongkol, kakap, tenggiri) sebesar
tons / year.
Fishery resource potential is
composed of various types, among
others:
the large pelagic fish: 261,490tons/year
small pelagic fish: 980,120tons/year
demersal fish: 295,500tons/year
reef fish: 47,600 tons / year shrimp: 44,000 tons / year lobster: 800 tons / year squid: 10,520 tons / year
Potential new fisheries resources
exploited by 657,453 tons / year or
(40.09%) of the existing potential.
The result of marine and fisheries
amounted to 1,035,230 tons
annually, consists of: large pelagic
fish (tuna, skipjack, tuna, snapper,
mackerel) amounted to 424,260tons / year; small pelagic fish
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
22/35
22
424.260 ton/tahun; ikan pelagis
kecil (ikan teri, kembung, layang
selar, julung) sebesar 169.834,33
ton/tahun; ikan demersal (kakap
merah. lengcan, ekor kuning, dan
baronang) sebesar 6.7801,78
ton/pertahun; lobster sebesar
14.992,37 ton/tahun; cumi cumi
sebesar 22.874,16 ton/tahun;
udang peneid sebesar 26.545,26
ton/tahun; rumput laut sebesar
16.387 ton/tahun; ikan kerapu
sebesar 38.484 ton/tahun, ikan
nila dan ikan mas sebesar 19.682
ton/tahun, udang windu sebesar
3.556 ton/tahun.
Pada bidang perkebunan, peluang
investasi yang dapat
dimanfaatkan oleh para
pengusaha adalah komoditi
rempah-rempah yakni Pala danCengkeh, disamping komoditi
lainnya semisal Minyak Kayu
Putih. Komoditi Pala menjadi
andalan Maluku sebab sejak
jaman penjajahan Maluku
terkenal dengan komoditi pala,
dan data ekspor menunjukkan
(anchovy, mackerel, flying small
opening for the first time) for
169,834.33 tons / year; demersal
fish (red snapper. lengcan, yellow
tail, and baronang) of 6,7801.78
tons / year; lobster at 14992.37
tons / year; squid of 22,874.16 tons
/ year; shrimp peneid of 26,545.26
tons / year; seaweed at 16,387 tons
/ year; grouper at 38,484 tons /
year, tilapia and carp at 19 682
tons / year, amounting to 3556
tons of shrimp annually.
In the plantation sector,
investment opportunities can be
exploited by entrepreneurs is a
commodity that is the spice
nutmeg and cloves, as well as othercommodities such as minyak kayu
putih. Commodity pala became a
mainstay of Maluku because since
the colonial era is famous for its
nutmeg commodities, and export
data shows that most of nutmeg
exports to Europe come from the
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
23/35
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
24/35
24
4.2. Sektor Pertambangan
Maluku memiliki berbagai potensigalian dan mineral yang belum
dikembangkan secara optimal.
Emas banyak terdapat di Pulau
Wetar dan Lirang, sementara
kaolin, pasir kuarsa, belerang,
kapur, batu apung, asbes,mangan, tembaga, krom, dan
bahan mineral lainnya tersebar di
40 daerah lokasi pertambangan
di Maluku. Selain itu, telah
ditemukan lokasi tambang
minyak dan gas bumi di sekitar
pulau Seram, Buru, Kepulauan
Aru, dan Tanimbar.
Pertambangan dan bahan galian
yang ada di Maluku meliputi
antara lain nikel, minyak dan gas,
batu apung, mangan, emas, perak,
barite dan merkuri. Perusahaan
pertambangan di Maluku pada
1998 berjumlah 24 unit. Jumlah
ini mengalami penurunan sekitar
33,33% dibandingkan tahun
1997. begitu pula, hasil tambangtahun 1998 yang besarnya
4.2. Mining Sector
Maluku has a variety of mineralsand mineral potential that has not
developed optimally. Gold is widely
available in the island of Wetar
and Lirang, while kaolin, quartz
sand, sulfur, lime, pumice, asbestos,
manganese, copper, chrome, andother minerals scattered across 40
mine sites in the Maluku region. In
addition, mine sites have been
found oil and gas reserves around
the island of Seram, Buru, Aru
Islands, and Tanimbar.
Mining and minerals that exist in
Maluku include nickel, oil and gas,
pumice, manganese, gold, silver,
barite and mercury. Mining
companies in Maluku in 1998
totaled to 24 units. This number
has decreased by about 33.33%
compared to 1997. as well, mining
production in 1998 that amount
reached 2,702,524.53 tons and ithas decreased drastically. This is
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
25/35
25
mencapai 2.702.524,53 ton
mengalami penurunan drastis.
Hal itu disebabkan karena
beberapa jenis hasil tambang dan
galian seperti emas, perak, barite
dan batu apung tidak
berproduksi. Jenis pertambangan
dan energi yang ada antara lain
pertambangan nikel dan
pertambangan emas. Sedangkan
potensi tambang dan energi yang
dapat diolah antara lain: nikel
dengan perkiraan cadangan
42.763.460 ton, emas dengan
perkiraan cadangan 192.000.000
ton, tembaga dengan perkiraancadangan mencapai 240.000.000
ton, dan pasir besi dengan
perkiraan cadangan mencapai
68.840 ton.
4.3. Sektor Infrastruktur
Provinsi Maluku yang terdiri dari
banyak pulau menghendaki
perhubungan antar pulau melalui
alat transport laut. Perhubungan
laut dapat dilihat dari jumlah
kapal yang beroperasi yangmencapai 34 buah, masing-
due to some types of mining and
quarrying, such as gold, silver,
barite and pumice stones are not in
production. Type of existing mining
and energy, among others, the
mining of nickel and gold mining.
While mining and energy potential
that can be processed include:
nickel with an estimated reserves
of 42,763,460 tons, of gold with an
estimated 192,000,000 tons of
reserves, with estimated reserves of
copper reached 240,000,000 tons,
and iron sand with an estimated
reserve reaches 68,840 tons.
4.3. Infrastructure Sector
Maluku Province which consists of
many islands require
communication between islands
via sea transport facilities.
Transportation of the sea can be
seen from the number of shipsoperating the approximately 34
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
26/35
26
masing kapal penumpang 12
buah, kapal untuk tujuan
melayani kegiatan pertambangan
1 buah, kapal perikanan 1 buah
dan kapal kehutanan 20 buah.
units, each with 12 units passenger
ships, ships for the purpose of
serving the mining activity 1 unit, 1
unit of fishing boats and ships
forestry 20 units.
Tabel 1. Fasilitas Dermaga Penunjang Investasi di Provinsi Maluku
Kabupaten/KotaD E R M A G A
Perikanan Kehutanan Pertambangan Pertamina Penelitian
Ambon Benteng Bt. Gong - Wayame Kate-Kate
Kate-Kate
Galata
Tantui
Maluku Tengah Waai - - Masohi -
Hitu
Tutehu
Maluku Tenggara - Lerbokla Tual -
Seram Bag. Barat - Waisarissa - -
Seram Bag. Timur - Buta - -
Maluku TenggaraBarat Larat - Saumlaki -
Aru Kalar - Dobo
Benjina
Buru Namle Wainibe - Namlea -
Table 1. Facilities Pier For Supporting Investments in Maluku Province
Regency/
Municipality
Port
Fishery Forestry Mining Pertamina Research
Ambon Benteng Bt. Gong - Wayame Kate-KateKate-Kate
Galata
Tantui
Maluku Tengah Waai - - Masohi -
Hitu
Tutehu
Maluku Tenggara - Lerbokla Tual -
Seram Bag. Barat - Waisarissa - -
Seram Bag. Timur - Buta - -
Maluku TenggaraBarat
Larat - Saumlaki -
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
27/35
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
28/35
28
Table 2. Distribution Facility of Pier Passenger in Maluku Province
PORT
Regency/
Municipality
Area
(m)
Construction
(m)
Facilities
Warehouse
(m3)AMBON
1. Yos Sudarso 576 x 8 Concrete 7,735
2. Siwabe sty 60 x 6 Concrete 6.830
3. Slamet Riyadi 150 x 6 Concrete -
MALUKU TENGAH
1. Tulehu 4 (50 x 5) Concrete -
2. Amahai 72 x 6 Concrete 300
3. Sapmua 50 x 5 Concrete/Wood -
4. Banda 92.25 x 6 Concrete 300
S. Hit u 40x 10 Concrete/Wood -MALUKU TENGGARA
1 Tual 125 x 6 Concrete
2. Elat 50 x 6 Concrete/Wood -
MALUKU TENGGARA BARAT
1. Kiser 16.60 x 4,50 Concrete 300
2. Larat 56 x 6 Concrete 300
3. Saumlaki 100 x 8 Concrete 200
4. Tepa 16,60 x 4.50 Concrete -
BURU
1. Namlea 60 x 6 Concrete 2502. Leksula 42 x 6 Concrete -
SERAM BAGIAN BARAT
1. Kairatu 16.60 x 4.50 Wood -
2. Piro 48 x 5 Concrete -
SERAM BAGIANTIMUR
1. Wahai 70 x 6 Wood 300
2. Geser 50 x 6 Wood -
3. Gorong 45 x 5 Concrete -
5. Kobisadar - -
6.Kataloka 50x5 Concrete/Wood -ARU
Sampai dengan akhir tahun 2007
panjang jalan di Provinsi Maluku
untuk jalan Nasional 985,46 km
(Aspal 644,29 km, Kerikil 188,24
km, tanah 152, 93 km), dan jalan
Until the end of 2007 the long road
in the province of Maluku to the
National road 985.46 km (644.29
km Asphalt, Gravel 188.24 km, land
152, 93 km), and roads throughout
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
29/35
29
Provinsi sepanjang 899,77 Km
(Aspal 647,21 km, Kerikil 50, 12
km, Tanah 202,44 km).
Sementara jumlah kendaraan
yang ada di Maluku berjumlah
5.016 buah yang terdiri dari
mobil bus umum 2.049 buah,
mobil bus non umum 101 buah,
mobil barang umum 794 buah,
dan mobil barang non umum
2.072 buah.
Infrastruktur perhubungan udara
di Provinsi Maluku memiliki
jumlah lapangan terbang
sebanyak 13 buah yang dapatdidarati oleh jenis pesawat Foker
dan C. 212 sedangkan khusus
untuk kota Ambon dapat didarati
oleh jenis pesawat A. 300 dan
Dumatubun Langgur Foker 27.
the Province of 899.77 km (647.21
Asphalt km, Gravel 50, 12 km, Land
202.44 km). While the number of
vehicles in 5,016 totaled Maluku
fruit that consists of 2,049 public
buses, non-public buses 101, 794
cars general merchandise, and the
car non-public goods 2072 pieces.
Maluku has airstrips 13 which can
accommodate varies types of
aircraft including. Foker 212
whereas for the city of Ambon itcan accommodate the type of plane
Airbus 300 and Foker 27.
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
30/35
30
Tabel 3. Fasilitas Bandar Udara Penunjang Investasi di ProvinsiMaluku
Hama Bandara Kelas Kapasitas Ukuran
Pattimura, Ambon C A-300 2.500 X45 mDumatubun, Langgur B F-27 1.300 X30 m
Namlea A C-212 750 X 23 m
Amahai A C-212 1.050 X23 m
Banda Neira, Banda A C-212 900 X 30 m
Saumlaki A C-212 900 X 23 m
Dobo A C-212 800 X 23 m
Buta 985 X 30 m
Benjina, Aru 1.400 X 14 m
Wahai A C-212 750 X 23 m
Kisar A C-212 800 X 23 mLarat A C-212 800 X 23 m
Namrole A C-212 900 X 23 m
Table 3. Airport Facilities Supporting Investments in Maluku Province
Airport Name Class Capacity Size
Pattimura, Ambon C A-300 2,00 X45 m
Dumatubun, Langgur B F-27 1,300 X30 m
Namlea A C-212 750 X 23 mAmahai A C-212 1,050 X23 m
Banda Neira, Banda A C-212 900 X 30 m
Saumlaki A C-212 900 X 23 m
Dobo A C-212 800 X 23 m
Buta 985 X 30 m
Benjina, Aru 1,400 X 14 m
Wahai A C-212 750 X 23 m
Kisar A C-212 800 X 23 m
Larat A C-212 800 X 23 m
Namrole A C-212 900 X 23 m
Untuk sarana angkutan sungai
dan danau, fasilitas yang sangat
dominan adalah angkutan ferry
yang digunakan untuk
penyeberangan antar pulau.
For river and lake transportation
facilities, dominant transport
facility used ferry crossing between
islands.
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
31/35
31
Tabel 4. Fasilitas Kapal Feri Penunjang Investasi di Provinsi Maluku
Nama Jumlah Feri Tujuan
Sepat, Gabus, Tenggiri 3 Poka-Galala
Terubuk, Berkata Prima, 3 Hunimua Waipirit
Cendrawasih
Tanjung Buram 1 Tual-Elat Larat-Saumlaki-
Bobo
Danau Rana, Kerapu 2 Ambon-Namlea
Mujair 1 Ambon-Haruku-Saparua
Table 4. Ferries Ship Investment Support Facility in Maluku Province
Name Number of
Ferries
Lane
Sepat, Gabus, Tenggiri 3 Poka-Galala
Terubuk, Berkata Prima, 3 Hunimua Waipirit
Cendrawasih
Tanjung Buram 1 Tual-Elat Larat-Saumlaki-Bobo
Danau Rana, Kerapu 2 Ambon-Namlea
Mujair 1 Ambon-Haruku-Saparua
Pelayanan pos dan
telekomunikasi di ProvinsiMaluku telah menjangkau seluruh
kabupaten/kecamatan yang saat
ini telah mengalami kemajuan
yang sangat berarti. Jangkauan
pelayanan dari berbagai
perusahaan telekomunikasi ini
telah sampai ke seluruh kota dan
Postal and telecommunications
services in Maluku Province hasreached all regencies and
regencies that currently have
experienced significant progress.
Range of services from various
telecom companies have gone out
to all cities and counties. Below are
presented the number of telephone
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
32/35
32
kabupaten. Di bawah ini akan
disajikan jumlah sentral telepon,
jumlah jalur yang tersedia dan
jumlah pelayanan telepon yang
disediakan oleh masyarakat.
exchange, the number of channels
available and the number of
telephone services provided by
community.
Tabel 5. Fasilitas Telekomunikasi Penunjang Investasi di ProvinsiMaluku
Jenis SatuanKabupaten/Kota
AMBON TUALA. TELEPON
Kantor Daerah Telepon Buah 1 1
Kantor Cabang Telepon Buah 7 6
Sentral. Telepon:
Otomat Buah - -
Lokal. Batrey Buah 8 4
Kapasitas Sentral:
Otomat SST 26.750 3.700
Lokal. Batrey SST -
Total. Kapasitas SST 26.750 3.700Kapasitas Terisi:
Otomat SST 18.371 3.565
Lokal. Batrey SST -
Total terisi SST 22.812 3.565
B. KBU RADIO TELEPON
Sentral. Telex
Kapasitas SST 28.052 5.528
Terisi SST 23.397 5.216
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
33/35
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
34/35
34
Pegadaian dan berbagai
Perusahaan Asuransi. Pada
pertengahan 2007 juga telah
hadir beberapa lembaga
pembiayaan di kota Ambon
seperti Mandala Finance, FIF
Finance dan BFI Finance. Ini
menunjukkan bahwa masyarakat
di Provinsi Maluku di samping
memenuhi dana untuk
berinvestasi dari perbankan juga
dapat memenuhinya dari
lembaga keuangan lain.
Jumlah hotel berbintang maupun
tidak yang tersebar di seluruhkota dan kabupaten di Provinsi
Maluku dalam jumlah yang
sangat banyak. Dalam tahun
2007, jumlah hotel di Provinsi
Maluku sebanyak 168 buah yang
terdiri atas hotel berbintang 14buah dan hotel non bintang
sebanyak 154 buah. Jumlah
kamar hotel berbintang 504
kamar, sedangkan non-bintang
1.444 kamar dan jumlah tempat
tidur hotel berbintang 703 buah
dan non-bintang 2.372 buah.
attended several financial
institutions in the city of Ambon
such as Mandala Finance, FIF and
BFI Finance. This shows that
people in Maluku province in
addition to meet the funds to invest
than banks can also be filled from
another financial institution.
The number of star hotels and
scattered throughout the city andregency in the province of Maluku
in very much. In 2007, the number
of hotels in Maluku Province 168
units consisting of 14 star hotels
and non star hotel of 154 units.
Total 504 room for five-star hotel ,while the non-star rooms is 1,444,
703 rooms for star hotels and non-
fruit star hotel there are 2,372
room.
7/30/2019 Peluang Dan Potensi Investasi Provinsi Maluku 2010
35/35
Gambar 1. Peta Potensi dan Investasi Provinsi Maluku
(Figure 1. Map of Maluku Province and Investment Potential)