PEMBAHASAN EVALUASI UPAYA
TANGGAP DARURAT DAN PEMULIHAN
Bambang Heriyanto
Pusat Studi Bencana dan Lingkungan (PSBL)
UNIVERSITAS DR. SOETOMO - SURABAYA
Kasus Bencana Erupsi Gunung Rokatenda - NTT
MATERI BAHASAN
I. PENDAHULUAN
II. TELAAH TOERITIK DAN ANALISIS
III. INVENTARISASI DATA LAPANGAN
IV. PENUTUP
Pencegahan dan Mitigasi
Kesiapsiagaan
Tanggap Darurat
BENCANA
1.1. SIKLUS MANAJEMEN BENCANA
Rehabilitasi Rekonstruksi
Pemulihan
I. PENDAHULUAN
Pra Bencana
Saat Tanggap Darurat
Pasca Bencana
Situasi Tidak
Ada Bencana
Situasi Terdapat
Potensi Bencana
Rehabilitasi
Rekonstruksi
Perencanaan
Pencegahan
Pengurangan Risiko
Pendidikan
Pelatihan
Penelitian
Penaataan Tata Ruang
Mitigasi
Peringatan Dini
Kesiapsiagaan
Kajian Cepat
Status Keadaan Darurat
Penyelamatan & Evakuasi
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Perlindungan
Pemulihan
Prasarana & Sarana
Sosial
Ekonomi
Kesehatan
Kamtib
Lingkungan
MEMBANGUN DATA BASE
POTENSI SESUAI DAERAH
RAWAN BENCANA
Identifikasi & Kompilasi Data
Analisis dan Kajian Data
Klasifikasi Data Kependudukan
Nama & Alamat
Jenis Kelamin
Umur & Status Keluarga
Pekerjaan Pokok
Tingkat Pendidikan
Ketrampilan/Keahlian
Nama dan Alamat Sanak
Keluarga/Famili Terdekat
Di lokasi Aman Bencana
DATA PENTING UNTUK
KEBIJAKAN DAN ANTISIPASI
PENANGANAN PENGUNGSI
SAAT DIPERLUKAN SEHINGGA
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS
DAN EFISIENSI SERTA
MEMPERKECIL RESIKO
YANG MENYANGKUT :
Jumlah kebutuhan Pengungsi yang
benar2 diperlukan dibanding barang
/bantuan yang ada / tidak perlu
Salah alokasi dan penyaluran dlm
pemenuhan kebutuhan Pengungsi
Penyimpangan/Deviasi dalam hal
pengambilan kebijakan kebutuhan /
Tenda Pengungsi / Huntara dan
alokasi Pengungsi sesuai kondisi
.Akurasi dan sinkronisasi Data
Pengungsi untuk kebijakan masa
Pemulihan, Rehalitisasi, dan
Rekonstruksi.
TRANSISI
Pasca Bencana (Rehabilitasi & Rekonstruksi)
Build Back Better (Membangun Dengan Lebih Baik)
Tanggap Darurat (Saat Bencana)
SAFE MORE VICTIMS (Selamatkan Lebih Banyak Korban)
Pra –Bencana (Living Harmony With Disaster)
Jauhkan Masy Dari Bencana Jauhkan Bencana Dari Masy
1.3. Prinsip Penanggulangan Bencana
KONSEPSI
IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN
KEBUTUHAN DATA
FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) WAWANCARA
VARIABEL
IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN
(Edward III)
STRUKTUR
BIROKRASI
SKPD yang Terlibat Penanganan Erupsi
Bentuk-Bentuk Keterlibatan SKPD
Dukungan Unit Monitoring
Good Will & Political Will Birokrasi
.Kerjasama Lintas Pelaku (Masy, NGO) Pimpinan Daerah
Pimpinan SKPD
(Kadis / Kabid)
Staf SKPD yang
Terlibat
Lintas Pelaku dan
Stakeholder
Camat, Kades,
Tomas / Toga
Korban / Pengungsi
KOMUNIKASI
(Vertikal / Horisontal)
Komunikasi / Koordinasi antar SKPD
Komunikasi / Koordinasi SKPD Lintas Pelaku
Komunikasi dgn INstansi Pusat / BNPB
SUMBER DAYA
(BIROKRASI)
Daya Dukung Anggaran Monev
Daya Dukung Personal Monev
Dukungan dlm Pelaksanaan Program
Sharing pendanaan Pelaksanaan Program
DISPOSISI
(Sikap Implementor)
Sikap Birokrasi atas Pelaksanaan Program
Saat Ini
Rencana Birokrasi atas Pelaksanaan Program
Ke Depan / Yang Akan Datan
Kendala Dihadapi Birokrasi Terkait
Pelaksanaan Program
Dukungan Peraturan yang Telah / Sedang
Disiapkan
2.1. Telaah Teoritik ; Matriks Kisi-Kisi Kebijakan Publik
HUMAN
1. Sebagian besar masyarakat Palue memiliki keterampilan sebagai petani /
peladang dan peternak ayam itik, babi, kambing ( + )
2. Hampir semua perempuan di P. Palue memiliki keterampilan menenun ( + )
3. Hanya sedikit masyarakat P. Palue yang memiliki keterampilan sbg nelayan
padahal P.Palue berada dipinggir pantai/laut ( - )
4. Sikap mental komunitas yang cenderung pasrah pada keadaan khususnya
dalam usaha tenun yang kurang melakukan akses pasar ( - )
5. Sebagian besar masyarakat P. Palue tidak melanjutkan ke SLTA ( - );
PHYSICAL
1. Sarana dan fasilitas umum untuk masyarakat cukup memadai khususnya
untuk layanan dasar sarana peribadatan, kesehatan dan pendidikan ( + )
2. Prasarana jalan belum memadai sebagai penghubung antar dusun/desa ( - );
3. Medan terjal, berjurang, posisi pemukiman di tepi sungai berhulu di puncak
(berpotensi terlanda awan panas guguran kuah lava) ( - )
4. Sampai saat ini di P. Palue belum dijangkau pelayanan listrik PLN dan
jaringan telekomunikasi terbatas ( - )
5. P. Palue tidak memiliki mata air, sumber air sebagian besar dari air hujan ( - )
2.2. Analisis Pentagon : Implementasi Di Pulau Palue
FINANCIAL
1. Adanya dukungan skema pinjaman modal usaha bagi masyarakat dari Program
PNPM ( + )
2. Cash in Flow sebagian penduduk yang menjadi TKI (4500 – 5000 org)
memberikan kotribusi bagi penguatan ekonomi lokal ( + )
3. Akses sumber permodalan untuk pengembangan usaha produktif masyarakat
sangat terbatas ( - )
4. Potensi investasi sangat kecil dan masyarakat cederung berpola konsumtif ( - )
5. Skema pembiayaan untuk kegiatan / ritual adat cukup besar ( - )
SOCIAL
1. Semangat gotong royong masyarakat di Palue masih cukup terjaga ( + )
2. Paroki yang ada di P. Palue memiliki posisi cukup kuat di hadapan masyarakat
sekaligus menjadi agent of change dalam masyarakat P. Palue ( + )
3. Kecenderungan perkembangan jumlah penduduk tiap tahun turun karena
banyak usia produktif keluar wilayah dan meninggalkan kelompok rentan ( - )
4. Ketaatan terhadap hukum adat yang direpresentasikan oleh kehadiran Laki
Musa sangat tinggi dan cenderung mengabaikan tindakan-tindakan rasional ( - )
5. Ketaataan kepada pemerintah relatif rendah ( - )
NATURAL
1. Potensi lahan perkebunan cukup banyak tersedia dan merupakan lahan yang
cukup subur ( + )
2. Ancaman erupsi Gn. Rokatenda masih aktf dan berpotensi membahayakan
lingkungan sekitar di P. Palue ( - )
3. Karena lokasi yang berada di Gunung berapi aktif, maka berpotensi ancaman
pencemaran air permukaan dan udara ( - )
4. Komposisi area hutan sangat rendah ( 3,94 % ) dibanding semak belukar
sehingga potensi penyimpanan air tanah sangat minim dan potensi kebakaran
di musim kering cukup tinggi ( - )
URAIAN POS % Naik
ANGGARAN 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2013 ** (Turun)
1 2 3 4 5 6 7 8
I PENDAPATAN 409.538,5 491.930,5 555.235,0 596.530,0 685.735,0 13,49
1 P A D 26.219,6 28.802,2 30.708,6 46.345,9 47.340,1 16,11
2 Dana Perimbangan 372.967,3 377.541,5 426.877,4 505.837,7 579.286,2 11,06
3 Lain2 Pendapatan Sah 10.351,6 85.586,8 97.649,0 44.346,4 59.108,7 94,20
II BELANJA 566.769,5 517.979,2 580.090,2 644.570,8 716.926,0 5,30
1 Tidak Langsung 228.932,5 308.278,2 357.370,0 421.161,9 444.294,4 18,81
2 Belanja Langsung 337.837,0 209.701,0 222.720,2 223.408,9 272.632,4 (3,86)
III PEMBIAYAAN
1 Penerimaan - 26.048,7 25.855,2 49.040,8 35.191,8 -
2 Pengeluaran - - 1.000,0 1.000,0 4.000,0 -
Pembiayaan Netto 26.048,7 24.855,2 48.040,8 31.191,8 -
Sisa Lebih / SILPA - - - - - -
NO.TAHUN ANGGARAN ( Dalam Jutaan Rupiah )
2.3. Financial Analisys Background
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
90000
100000
2009 2010 2011 2012 2013
PAD Lain2 Pendapatan
2.4. Grafik Perkembangan PAD
No. Butir-Butir Nilai Bobot Hasil
1. Ancaman ( T )
a. Bidang Tugas dan Fungsi 7,00 0,35 2,45
b. Bidang Sarana Prasarana 5,00 0,40 2,00
c. Bidang Adm. & Pengawasan 2,00 0,25 0,50
Nilai Kelompok Ancaman 4,95
2. Peluang ( O )
a. Bidang Tugas dan Fungsi 3,00 0,35 1,05
b. Bidang Sarana Prasarana 5,00 0,40 2,00
c. Bidang Adm. & Pengawasan 2,00 0,25 0,50
Nilai Kelompok Peluang 3,55
Nilai Eksternal (1,40)
3. Kelemahan ( W )
a. Bidang Tugas dan Fungsi 4,00 0,35 1,40
b. Bidang Sarana Prasarana 3,00 0,40 1,20
c. Bidang Adm. & Pengawasan 2,00 0,25 0,50
Nilai Kelompok Kelemahan 3,10
4. Kekuatan ( S )
a. Bidang Tugas dan Fungsi 3,00 0,35 1,05
b. Bidang Sarana Prasarana 5,00 0,40 2,00
c. Bidang Adm. & Pengawasan 2,00 0,25 0,50
Nilai Kelompok Kekuatan 3,55
Nilai Internal 0,45
2.5. Institutional TOWS Analysis
Belanja Lain25%
Pencegahan Dini7%
Pasca Bencana
1%
Belanja TL67%
Belanja Lain16%
Pencegahan Dini26%
Pasca Bencana2%
Belanja TL56%
Belanja Lain Pencegahan Dini Pasca Bencana Belanja TL
2.6. Pergeseran Porsi Dana P.B.
3.1. PEMKAB SIKKA / WABUP
1. Adanya dinamika pro kontra tentang Relokasi atau tidak.
2. Perlu dievaluasi dan dikaitkan dengan kondisi sosiologis masyarakat.
3. BPBD secara teknis juga banyak menghadapi kendala.
4. Setuju dengan adanya Frame Time untuk kondisi darurat dan pasca bencana
5. Kondisi Pulau Besar untuk relokasi jauh lebih menjanjikan dibanding di Palue
dan ketiak inginan masyarakat pindah lebih karena alasan nenek moyang.
6. Manajemen Posko Pengungsi perlu didukung perbaikan dan akuntabilitas serta
untuk pembelajaran bagi pihak lain.
3.2. BPBD KABUPATEN SIKKA
1. Sampai saat ini (September 2014) telah selesai dibangun sekitar 264 Huntap di lokasi
Haewuli untuk pengungsi dari Posko Eks. Kantor Bupati dan Transito, sisa pengungsi
lainnya dipersiapkan Relokasi ke Pulau Besar.
2. Huntap yang telah dibangun rata-rata belum dilengkapi dengan MCK dan Dapur, serta aliran
Air Bersih yang akan diprogramkan dengan ABPD Kabupaten SIKKA
3. Di Pulau Besar sudah sekitar 40 rumah dibangun dengan model Rumah Panggung Bugis
belum termasuk MCK, Dapur dan Air Bersih Untuk sementara pembangunan rumah di Pulau
Besar dihentikan karena adanya penolakan warga pengungsi yang tidak mau pindah atau
relokasi ke Pulau Besar. Sedang masyarakat inginnya semua ditanggung pemerintah secara
lengkap, tinggal mereka pindah. Untuk sementara pembangunan MCK dan Dapur akan
ditanggung APBD
4. Status tanah di Pulau Besar masih dalam proses dan menunggu jin dari pihak Kehutanan.
5. Informasi adanya anggapan tempat pengungsian di Kota Maumere sebagai tempat kost dan
adanya intervensi, membuat BPBD tidak berani mencoret nama-nama pengungsi yang tidak
lagi tinggal atau menetap di Posko Pengungsian.
6. Data terakhir, ada sekitar 45 KK yang mau pindah ke Pulau Besar, sementara rumah yang
dibangun baru selesai 40 rumah.
7. Posisi rumah di relokasi Pulau Besar yang dibangun dari hasil kunjungan ke lapangan Tim
Evaluasi datanya adalah sebagai berikut :
7.1. Selesai terbangun = 25 rumah belum lengkap pintu jendela
7.2. Dalam bentuk kerangka = 9 rumah
7.3. Berbentuk Pondasi = 12 rumah
3.3. KEMENKES / CRISIS CENTER
1. Di bidang kesehatan pengungsi, dilaporkan ada perubahan cukup baik dengan tidak
terjadinya kejadian luar biasa/KLB wabah/penyakit yang berkembang di lokasi
pengungsian.
2. Beberapa hal perlu Perbaikan, Review dan Optimalisasi, antara lain sebagai berikut;
1. Data sasaran
2. Sistem rujukan
3. Sosialisasi perlunya pengetahuan dan perilaku untuk kesadaran kesehatan.
4. Program kesehatan Jiwa, dan reproduksi
3. Akan meningkatkan fasilitasi layanan kesehatan untuk pengungsi selama proses
relokasi berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka.
4. Hasil pengamatan dan perhitungan rencana jumlah penghuni di areal relokasi 400 KK,
diproyeksikan perlu pembangunan satu Puskesmas di areal relokasi Pulau Besar.
3.4. DINAS KESEHATAN Dilaporkan bahwa pelayanan bagi pengungsi di berbagai lokasi pengungsian dan
atau relokasi dilaksanakan dengan jadwal, khusus untuk di daerah Ende
dilaksanakan satu bulan satu kali.
1. Sosialisasi untuk relokasi pengungsi, khususnya ke Pulau Besar harus terus
dilaksanakan dengan mempertimbangkan assesment yang dilakukan baik
oleh Pemerintah Kabupaten Sikka maupun sejumlah NGO/LSM.
2. Untuk materi sosialisasi, hal-hal yang perlu disampaikan harus memuat 3
(tiga) pertimbangan mendasar, yaitu : (i) kemudahan akses penghidupan dan
atau mata pencaharian; (ii) pengembangan wilayah / tempat relokasi; dan
(iii) status tanah untuk hunian.
3. Dalam rangka peningkatan akuntabilitas pelayanan publik, disarankan agar
finalisasi data, sarana prasarana dasar serta tempat pemukiman pengungsi,
khususnya untuk relokasi pengungsi ke Pulau Besar segera dituntaskan
sesuai Time Limit Schedule yang telah disepakati, agar dana bantuan dalam
rangka penanganan darurat dapat dipergunakan sesuai rencana sehingga
dapat mengurangi resiko tertundanya penggunaan dana & penyimpangan.
4. Format Surat Pernyataan bagi warga di zona merah yang berada di Pulau.
Palue, perlu dibuat dan di-sosialisasi-kan kepada warga yang masih
bertahan tidak ingin relokasi ke Pulau Besar. Selain untu mengurangi
resiko over lapping pendataan pengungsi, surat tersebut bisa digunakan
sebagai motivasi agar tidak bertahan di zona merah.
4.1. BEBERAPA REKOMENDASI
NO
PERMASALAHAN KONDISI DAN MASA ( BULAN ) PENANGANAN PENGUNGSI / KORBAN TERDAMPAK
KEBUTUHAN TRANSISI DARURAT TRANSISI REHABILITASI & REKONSTRUKSI PIHAK
PENGUNGSI/TERDAMPAK 0 - 3 > 3 - 6 > 6 - 9 > 9 - 12 > 12 - 15 > 15 - 18 TERKAIT
ARAH KEBIJAKAN PENYESUAIAN PEMULIHAN & MONEV PEMBERDAYAAN DAN MONEV
1 Kebutuhan Dasar
1.1. Papan/Pos Pengungsi
1.2. Pangan
1.3. Sandang
1.4. Pendidikan
1.5. Kesehatan
2 Psikis dan Eksistensi
2.1. Trauma Healing
2.2. Keamanan Lingkungan
3 Ekonomi Potensi
3.1. Ekonomi Keluarga
1) Cash For Work
2) Modal Kerja
3) Industrial Link 1. Pem. Daerah
3.2. Ekonomi Lingkungan 2. Pem. Provinsi
1) Perbaikan SDA 3. Pem. Pusat
2) Pelatihan Ekonomi 4. Swasta Persh
3) Penyediaan Pasar 5. Perbankan
3.3. Debt Trap Economy 6. Pengungsi
1) Rescheduling
2) Reconditioning
3) Restructuring
4) PUSO
3.4. Kemandirian Ekonomi
4 Pelayanan Publik
4.1. Sarana Prasarana
4.2. Hunian Sementara
4.3. Hunian Tetap
4.4. Relokasi Pemukiman
5 Monitoring Evaluasi
5.1. Analisis Lingkungan
5.2. Revisi Kebijakan
5.3. Pemberdayaan
Alumni 1. Fakultas Ekonomi, UNEJ, 1981
2. Pusat Pengembangan Manajemen FE - UGM, 1983
3. SUSKATSAR, Sekolah Lanjutan Perwira POLRI, 1985
4. Institut Pendidikan & Pembinaan Manajemen (IPPM), 1987
5. Institut Bankir Indonesia ( IBI ), Jakarta, 1994
6. Program Pasca Sarjana UNAIR, Surabaya, 1994/1995
7. Pasca Sarjana UNIBRAW, Malang, 2001
Pengalaman Kerja/Jabatan/Profesi 1. PNS Keuangan TNI-AD, 1971-1978
2. Asisten Dosen / Dosen FE UNEJ, 1980 - 1982
3. BANKIR, 1982 – 1999 ( Counterpart Fiserv USA, Branch Manager, Project Manager )
4. Trainer / Tim Ahli pada P2KP, World Bank – LPM Unej, 2000 – 2001
5. Dosen Tetap STIE - DN dan Dosen Luar Biasa di beberapa PTN/PTS, Thn 2000 – Saat Ini
6. Sekretaris Tim Asistensi (Staf Ahli) Pemerintah Kabupaten Jember, 2001 - 2005
8. Anggota Badan Pengawas PDAM Jember, 2004 – 27 Februari 2006
9. Direktur Utama BUMD Kabupaten Situbondo (Hotel & Pariwisata), 17-01-2006 s/d 18-01-2010
10. Tenaga Ahli DPRD Kabupaten Sidoarjo, September – Desember 2010
11. Anggota Unsur Pengarah Masyarakat Profesional/Ahli BPBD Provinsi Jawa Timur, 2012 – 2017
12. Tim Ahli Pusat Studi Bencana dan Lingkungan, UNITOMO, Surabaya
13. Asesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), 2014
Pengalaman Luar Negeri :
Seminar, Short Course, Job Training
Singapore, USA, Hongkong
Bambang Heriyanto
Email : [email protected]