33
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
A. Putusan Pengadilan Negeri Salatiga No. 176 / Pid. B / 2010 / PN. Sal
1. Kronologis Perkara
Bulan juli 2006 kira - kira jam 10.00 WIB, bertempat di Jl. Merbabu
No. 5/13 RT 02/RW IV Kel. Kalicacing Kec. Sidomukti Kota Salatiga, yang
masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Salatiga, Agoes Witjaksono
Bin Untung Soebarjadi dengan sengaja memiliki tanpa hak sesuatu barang
berupa satu BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru muda
metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R, yang sama
sekali atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang lain, dan barang itu ada
dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, yang dilakukan terdakwa
dengan cara – cara sebagai berikut :
Berawal ketika terdakwa menjual satu unit mobil Izusu TBR 541 LS 25
LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No.
Pol. H – 8470 – GB No. Rangka MHCTBR54F1K209717 Nosin E 209717
kepada saksi Sadjiarto Mulyono kemudian terdakwa menawarkan jasa dapat
mengurus untuk mutasi dan balik nama atas nama anak saksi korban yaitu
Maria Ratna Melani R ke kota Salatiga yang sebelumnya dari karisidenan
34
Surakarta / Solo. Selanjutnya karena saksi Sadjiarto Mulyono percaya dan
sudah kenal lama dengan terdakwa, lalu menyerahkan syarat – syarat
administrasi untuk pengurusan mutasi mobil termasuk di antaranya STNK
dan BPKB mobil tersebut. Kemudian sekitar empat hari, mobil Izusu TBR
541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda
metalik No. Pol. H – 8470 – GB beserta STNK yang sudah dimutasi oleh
terdakwa tersebut diserahkan oleh terdakwa ke rumah Sadjiarto Mulyono
(saksi korban), namun BPKBnya tidak diserahkan, dan ketika ditanyakan
kepada terdakwa dijawab BPKB belum jadi. Terdakwa berdalih demikian
karena sewaktu mobil, BPKB, dan STNK masih ditangan terdakwa, terdakwa
tanpa seijin pemiliknya yaitu saksi korban Sadjiarto Mulyono, BPKB mobil
Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna
biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB, STNK dan mobil dibawa ke
Koperasi Simpan Pinjam Inti Dana Cabang Ambarawa untuk dijadikan
Agunan / pinjaman uang. Selanjutnya setelah diperiksa / disurvei petugas
Koperasi Simpan Pinjam Inti Dana Cabang Ambarawa barang tersebut diakui
milik terdakwa sendiri, lalu BPKB ditinggal di Koperasi Simpan Pinjam Inti
Dana Cabang Ambarawa untuk dijadikan agunan pinjaman uang sebesar Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sebagai modal usaha paving blok di
Karangjati Kab. Semarang. Setelah lama ditunggu ternyata terdakwa tidak
kunjung menyerahkan BPKB tersebut sehingga saksi korban curiga, lalu saksi
korban melakukan pengecekan di Samsat tentang BPKB miliknya tersebut
yang ternyata BPKB mobilnya sudah jadi. Atas perbuatan terdakwa tersebut
35
saksi korban tidak terima apalagi saksi korban didatangi oleh petugas dari
Koperasi Simpan Pinjam Inti Dana Cabang Ambarawa atas keterlambatan
membayar pinjaman yang tidak pernah saksi korban lakukan apalagi
menyuruh terdakwa untuk meminjam uang dengan jaminan BPKB mobil
tersebut, selanjutnya melaporkan perbuatan terdakwa tersebut kepada pihak
yang berwajib.
2. Dakwaan
Jaksa Penuntut Umum yaitu Kejaksaan Negeri Salatiga menghadapkan
terdakwa di muka persidangan Pengadilan Negeri Salatiga dengan rangkaian
surat dakwaan yang telah dibacakan dan diperdengarkan di muka Pengadilan
Negeri Salatiga tertanggal 21 Januari 2011 yang pada pokoknya berpendapat
sebagai berikut :
a. Dakwaan Primair
Akibat perbuatan terdakwa (Agoes Witjaksono Bin Untung
Soebarjadi) tersebut saksi korban Sadjiarto Mulyono menderita
kerugian sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Perbuatan
terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372
KUHP.
b. Dakwaan Subsidair
Akibat perbuatan terdakwa (Agoes Witjaksono Bin Untung
Soebarjadi) tersebut saksi korban Sadjiarto Mulyono menderita
36
kerugian sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Perbuatan
terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378
KUHP.
Selanjutnya untuk membuktikan kebenaran dakwaannya, penuntut
umum telah mengajukan barang bukti berupa :
a. satu unit kendaraan bermotor mobil Izusu Panther tahun 2001 warna
biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB No. Rangka
MHCTBR54F1K209717 Nosin E 209717;
b. satu lembar STNK asli KBM mobil Izusu Panther tahun 2001 warna
biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB No. Rangka
MHCTBR54F1K209717 Nosin E 209717 berikut kunci kontaknya.
Dalam persidangan terdakwa Agoes Witjaksono juga telah memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
- bahwa benar sekitar bulan Juli tahun 2006 terdakwa pernah disuruh
oleh saksi Sadjiarto Mulyono untuk membalik nama BPKB mobil Izusu
panther ke atas nama putrinya bernama Maria Ratna Melani R;
- bahwa terdakwa menyanggupi untuk mengurus balik nama BPKB tanpa
diberi imbalan jasa karena terdakwa sudah kenal lama dengan Sadjiarto
Mulyono seperti layaknya saudara terdakwa sendiri;
- bahwa surat – surat yang terdakwa terima dari saksi Sadjiarto Mulyono
di rumahnya di Salatiga untuk mengurus balik nama BPKB antara lain
37
BPKB asli, Faktur CKD, uang kurang lebih Rp. 1.000.000,- (satu juta
rupiah), STNK asli, dan KTP atas nama Maria Ratna melani R;
- bahwa benar terdakwa mencabut berkas di samsat Semarang kemudian
membalik nama STNK dan BPKB mobil Izusu Panther warna biru di
samsat Salatiga ke atas nama Maria Ratna Melani R;
- bahwa benar mobil tersebut adalah milik saksi Sadjiarto Mulyono yang
dibeli dari terdakwa seharga Rp. 117.000.000,- (seratus tujuh belas juta
rupiah) yang sebagian dibayar kontan sebagiannya dicicil secara kredit
melalui leasing dengan jangka waktu selama tiga tahun dan sudah
lunas;
- bahwa setelah terdakwa mengambil STNK, plat nomor dan BPKB yang
sudah dibalik nama atas nama Maria Ratna Melani R di samsat
Salatiga, terdakwa hanya menyerahkan STNK dan plat nomor mobil
tersebut kepada saksi Sadjiarto Mulyono sedangkan BPKB asli tidak
diserahkan oleh terdakwa melainkan dijaminkan ke KSP Inti Dana
Ambarawa karena terdakwa membutuhkan uang untuk tambahan modal
usaha paving;
- bahwa terdakwa tidak memberitahu atau meminta ijin terlebih dahulu
kepada saksi Sadjiarto Mulyono untuk menjaminkan BPKB di KSP Inti
Dana Cabang Ambarawa;
- bahwa terdakwa menjaminkan BPKB mobil tersebut dengan
mengajukan permohonan kredit ke KSP Inti Dana Cabang Ambarawa
melalui telepon kemudian orang KSP datang ke tempat terdakwa
38
mensurvey usaha paving terdakwa kemudian terdakwa menyerahkan
foto copy kelengkapan administrasinya antara lain KTP, KK, SIUP dan
foto copy BPKB;
- bahwa setelah karyawan Inti Dana melakukan survey pagi hari
kemudian siang hari ditelepon dari KSP Inti Dana Cabang Ambarawa
lalu terdakwa datang ke kantor KSP Inti Dana Ambarawa membawa
mobil dan menyerahkan BPKB asli lalu kredit terdakwa cair;
- bahwa terdakwa mengajukan permohonan kredit sebesar Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah);
- bahwa pihak KSP Inti Dana Cabang Ambarawa tidak menanyakan
kepada terdakwa, apakah BPKB milik terdakwa atau bukan karena
mereka sudah percaya dengan usaha terdakwa;
- bahwa terdakwa tidak dapat melunasi kreditnya sampai selesai karena
usahanya macet atau bangkrut;
- bahwa setelah kredit terdakwa cair, saksi Sadjiarto pernah datang ke
rumah terdakwa menanyakan BPKBnya dan terdakwa menyatakan
pinjam BPKB dan meminta waktu dua bulan untuk mengembalikan
BPKB tersebut namun sampai batas waktu dua bulan terdakwa belum
dapat mengembalikan BPKB dan saksi Sadjiarto lapor polisi dan
terdakwa melarikan diri;
- bahwa terdakwa ditangkap polisi bulan September 2010;
- bahwa setahu terdakwa BPKB mobil milik Sadjiarto Mulyono masih
ada di KSP Inti Dana Cabang Ambarawa;
39
- bahwa terdakwa membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di
persidangan;
- bahwa terdakwa membenarkan surat – surat kelengkapan administrasi
dan surat pernyataan tanggal 27 Februari 2007 beserta surat
permohonan kreditnya BPKB asli mobil Izusu Panther No. Pol. H –
8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R yang diperlihatkan di
persidangan;
- bahwa terdakwa membenarkan keterangannya dalam BAP polisi.
3. Tuntutan Pidana
Pada persidangan di Pengadilan Negeri Salatiga, Jaksa Penuntut Umum
membacakan surat tuntutan terdakwa Agoes Witjaksono yang pada pokoknya
berpendapat dan menuntut agar Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan sebagai berikut :
a. menyatakan terdakwa Agoes Witjaksono Bin Untung Soebarjadi telah
terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“penggelapan” sebagaimana diatur dalam dakwaan kesatu Pasal 372
KUHP;
b. menjatuhkan pidana terhadap Agoes Witjaksono Bin Untung Soebarjadi
dengan pidana penjara selama satu tahun enam bulan dikurangi selama
terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan;
40
c. menyatakan barang bukti berupa satu unit mobil Izusu TBR 541 LS 25
LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda
metalik No. Pol. H – 8470 – GB Noka. MHCTBR54F1K209717 Nosim
E 209717, STNK atas nama Maria Ratna Melani R dan kunci
kontaknya beserta BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther)
model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H
– 8470 – GB Noka. MHCTBR54F1K209717 Nosim E 209717, STNK
atas nama Maria Ratna melani R yang merupakan satu kesatuan dan
melekat serta nyata – nyata saksi korban tidak pernah dimintai
persetujuan pada saat menjaminkan BPKB tersebut di KSP Inti Dana
maka supaya dikembalikan kepada pemilik yang sah yaitu saksi
Sadjiarto Mulyono (ayah kandung Maria Ratna melani R).
d. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar
Rp. 1000,-.
4. Fakta – fakta Hukum
a. bahwa benar sekitar bulan Juli 2006 terdakwa pernah dimintai
bantuannya oleh saksi korban Sadjiarto Mulyono untuk mengurus balik
nama surat – surat mobil Izusu Panther warna biru ke atas nama anak
Sadjiarto Mulyono yang bernama Maria Ratna Melani R;
b. bahwa benar mobil Izusu Panther warna biru No. Pol. H – 8470 – GB
sebagai barang bukti dalam perkara ini adalah milik saksi Sadjiarto
41
Mulyono yang dibeli dari terdakwa pada tahun 2002 melalui leasing
sebesar Rp. 117.000.000,- (seratus tujuh belas juta rupiah) namun
STNK dan BPKB mobil tersebut masih atas nama Dicky (orang lain)
dari Semarang;
c. bahwa benar untuk mengurus balik nama tersebut terdakwa telah
menerima surat – surat mobil dari saksi Sadjiarto Mulyono berupa
BPKB asli, Faktur CKD, STNK asli, KTP atas nama Maria Ratna
Melani R dan biaya administrasi sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta
rupiah);
d. bahwa benar setelah terdakwa mengambil STNK asli No. Pol. H – 8470
– GB, plat nomor kendaraan, BPKB mobil yang sudah dibalik nama ke
atas nama Maria Ratna Melani R di samsat Salatiga, terdakwa hanya
menyerahkan STNK asli dan plat nomor kendaraan sedangkan BPKB
asli mobil tersebut tidak diserahkan kepada saksi Sadjiarto Mulyono
melainkan dijaminkan oleh terdakwa di KSP Inti Dana Ambarawa
sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah);
e. bahwa benar BPKB mobil Izusu panther warna biru muda No. Pol. H –
8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R yang dijaminkan terdakwa
kepada KSP Inti Dana Ambarawa tersebut tanpa sepengetahuan dan ijin
Sadjiarto Mulyono maupun saksi Maria Ratna Melani R terbukti tidak
ada akta persetujuan pemberian jaminan BPKB dari pemiliknya dan
tidak ada sertifikat jaminan fiducia yang diterbitkan Departemen
Hukum dan HAM sebagai dokumen legal yang menyertai BPKB mobil
42
tersebut untuk disimpan dan dipergunakan sebagai jaminan pelunasan
kredit terdakwa oleh KSP Inti Dana Ambarawa;
f. bahwa benar Polres Salatiga pernah melakukan penyitaan terhadap
BPKB asli mobil Izusu Panther tersebut untuk dijadikan barang bukti
dalam perkara ini namun gagal karena sudah dilakukan penyitaan
terlebih dahulu oleh Polres Semarang atas laporan KSP Inti Dana
tanggal 10 November 2010 sesuai bukti surat laporan polisi No. Pol.
LP/B/323/XI/2010/JTG/RES/RESKRIM tanggal 10 November 2010
dan Berita Acara Penyitaan polisi tertanggal 10 November 2010;
g. bahwa benar BPKB mobil Izusu Panther No. Pol. H – 8470 – GB atas
nama Maria Ratna Melani R yang disita polisi Polres Semarang tersebut
adalah untuk kepentingan penyidikan perkara pidana penipuan yang
diduga dilakukan oleh terdakwa (Agoes Witjaksono) ketika meminjam
uang di KSP Inti Dana Ambarawa dengan jaminan BPKB asli mobil
Izusu Panther tersebut sekitar bulan Juli 2006 yang diakui terdakwa
sebagai miliknya;
h. bahwa akibat perbuatan terdakwa saksi korban Sadjiarto Mulyono
merasa dirugikan karena tidak dapat memperoleh kembali haknya atas
BPKB mobil tersebut untuk dimiliki dan digunakan saksi korban karena
ditahan dan disimpan KSP Inti Dana Ambarawa sebagai jaminan kredit
terdakwa sejak tahun 2006 kemudian ditahan Polres Semarang sampai
sekarang sudah berlangsung lama sudah sekitar kurang lebih lima
tahun.
43
5. Pertimbangan Hakim
Majelis hakim Pengadilan Negeri Salatiga yang memeriksa perkara
tersebut menimbang, bahwa dari fakta – fakta hukum yang esensial telah
terungkap di persidangan, maka majelis akan mempertimbangkan apakah
perbuatan terdakwa sebagaimana diterangkan oleh saksi – saksi dan terdakwa
dalam kaitannya dengan obyek perbuatan terdakwa yaitu barang bukti yang
diajukan di persidangan, apakah terdakwa dapat dipersalahkan melakukan
tindak pidana sebagaimana didakwakan terhadap dirinya, maka perbuatan
terdakwa haruslah memenuhi semua unsur – unsur dari pasal yang
didakwakan kepada terdakwa.
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Salatiga yang memeriksa perkara No.
176 / Pid. B / 2010 / PN. Sal ini, setelah membaca dan mempelajari secara
cermat surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum yang disusun dalam bentuk
alternatif maka Majelis memilih untuk mempertimbangkan dakwaan Penuntut
Umum yang dianggap sesuai dan relevan dengan fakta – fakta yang terungkap
dalam persidangan yaitu dakwaan primair Pasal 372 KUHP yang unsur –
unsurnya sebagai berikut :
a. barang siapa;
b. dengan sengaja memiliki dengan melawan hukum;
c. sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian termasuk kepunyaan
orang lain;
d. barang itu ada padanya bukan karena kejahatan.
44
Atas dakwaan primair Jaksa Penuntut Umum sebagaimana tersebut di
atas, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Salatiga yang memeriksa perkara ini
memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut :
a. Tentang unsur “Barang Siapa”
Tentang unsur barang siapa, Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Salatiga memandang bahwa yang dimaksud dengan barang siapa adalah
siapa saja yang dapat dipertanggungjawabkan terhadap tindak pidana
yang dilakukannya sebagaimana ditentukan oleh undang – undang.
Bahwa sesuai dengan fakta yang terungkap di persidangan baik melalui
keterangan para saksi serta keterangan terdakwa sendiri telah menunjuk
pelaku dalam tindak pidana ini yaitu Agoes Witjaksono, dengan
demikian unsur “barang siapa” telah terbukti.
b. Dengan sengaja memiliki dengan melawan hukum
Mengingat efektifitas pembuktian unsur ini, maka Majelis Hakim
mempertimbangkan sekaligus unsur yang kedua tersebut bersama –
sama unsur yang ketiga tentang “sesuatu barang yang seluruhnya atau
sebagian termasuk kepunyaan orang lain” agar nampak jelas tergambar
tindak pidana yang dilakukan.
Yang dimaksud dengan sengaja menurut penerapan pasal ini adalah
merupakan kehendak yang didasari yang ditunjukkan untuk melakukan
kejahatan tersebut dari sengaja sama dengan dikehendaki, dengan kata
lain bahwa sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya
sesuatu tindak pidana beserta akibatnya yang artinya bahwa seseorang
45
yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja harus menghendaki
serta menginsyafi tindakan tersebut atau akibatnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan “memiliki” menurut Arrest Hoge
raad (Mahkamah Agung Belanda) adalah pemegang barang yang
menguasai atau bertindak sebagai pemilik barang itu berlawanan
dengan hukum yang mengikat padanya sebagai pemegang barang itu
dipandang sebagai “memiliki”. Misalnya menjual, menggadaikan,
menjaminkan, dan lain sebagainya.
Yang dimaksud dengan “melawan hak” adalah bertentangan dengan
hukum atau peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Yang dimaksud “memiliki dengan melawan hak” adalah bertindak
seakan – akan pemilik atau ia tidak pernah mempunyai hak milik atas
barang itu sedangkan sesuatu barang adalah benda yang berwujud
maupun tidak berwujud yang harus mempunyai nilai ekonomis artinya
dapat dinilai dengan sejumlah uang, mempunyai nilai ritual atau sejarah
sebagai pemiliknya.
Berdasarkan dari fakta – fakta yang diperoleh di persidangan seperti
tersebut di atas bahwa dengan dijaminkannya BPKB mobil atas nama
Maria Ratna Melani R oleh terdakwa kepada KSP Inti Dana Ambarawa
sekitar bulan Juni 2006 seharga Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) terdakwa telah bermaksud untuk berbuat seolah – olah barang
itu adalah miliknya. Dengan demikian unsur “dengan sengaja memiliki
46
dengan melawan hukum” dan unsur “sesuatu barang yang seluruhnya
atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain” telah terbukti.
c. Barang itu ada padanya bukan karena kejahatan
Berdasarkan keterangan saksi – saksi dan terdakwa di muka
pengadilan maka didapat fakta – fakta bahwa BPKB mobil Izusu
Panther berada di dalam kekuasaan terdakwa bukan karena kejahatan
karena diserahkan oleh saksi Sadjiarto Mulyono untuk mengurus balik
nama atas nama Maria Ratna Melani R yang adalah anak saksi Sadjiarto
Mulyono. Penyerahan BPKB mobil tersebut didasarkan atas saling
kepercayaan karena terdakwa dan saksi Sadjiarto Mulyono sudah
bertahun – tahun sudah saling kenal seperti saudara. Bahwa dari
pertimbangan tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur “barang itu ada
padanya bukan karena kejahatan” telah terbukti dan terpenuhi.
6. Putusan Hakim Pengadilan Negeri Salatiga No. 176 / Pid. B / 2010 /
PN. Sal
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Salatiga pada persidangan hari jumat,
tanggal 21 Januari 2011 telah menjatuhkan putusan terhadap perkara atas
terdakwa Agoes Witjaksono oleh Laurensius Bapa, SH. sebagai Hakim
Ketua, Adhi Satrija Nugroho, SH. dan Wuryanti, SH. masing – masing
sebagai Hakim Anggota. Putusan diucapkan dalam persidangan yang terbuka
untuk umum oleh Hakim Ketua didampingi oleh para Hakim Anggota yang
47
dibantu oleh Wedowati, SH. selaku Panitera Pengganti dan Sujiyati, SH.
Selaku jaksa Penuntut Umum serta dihadiri oleh terdakwa, dengan amar
putusan yang berbunyi sebagai berikut :
M E N G A D I L I
1. menyatakan terdakwa Agoes Witjaksono Bin Untung Soebarjadi
terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana “PENGGELAPAN”;
2. menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut di atas dengan
pidana penjara selama sepuluh bulan;
3. menetapkan lamanya terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan;
5. menetapkan barang bukti berupa :
satu unit mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station
Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 –
GB Noka. MHCTBR54F1K209717 Nosim E209717, STNK atas
nama Maria Ratna Melani R dan kunci kontaknya beserta BPKB
asli mobi Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station
Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 –
GB Noka. MHCTBR54F1K209717 Nosim E 209717, STNK atas
nama Maria Ratna Melani R yang merupakan satu kesatuan dan
melekat serta nyata – nyata saksi korban tidak pernah dimintai
persetujuan pada saat menjaminkan BPKB asli tersebut di KSP Inti
48
Dana Cabang Ambarawa maka diperintahkan untuk dikembalikan
kepada pemiliknya yang sah yaitu Sadjiarto Mulyono (ayah
kandung saksi Maria Ratna Melani R);
6. membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp. 1.000,-
(seribu rupiah).
B. BAP No. Pol. LP / B / 323 / XI / 2010 / JTG / RES. SMG
1. Kronologis Perkara
Bermula sekitar tahun 2006, tersangka Agoes Witjaksono menjaminkan
sebuah BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru muda metalik
No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R milik Sadjiarto
Mulyono (korban) ke KSP Inti Dana Cabang Ambarawa. Saat pengajuan
pinjaman kredit atas nama Agoes Witjaksono, BPKB tersebut diakui milik
tersangka sendiri guna kepentingan modal usaha paving blok di Karangjati
Kab. Semarang. Setelah Agoes Witaksono melengkapi syarat – syarat
kelengkapan administrasi permohonan pinjaman kredit berupa foto copy
KTP, KK, STNK, BPKB dan Surat Ijin Usaha, lalu Henry selaku pegawai
KSP Inti Dana Cabang Ambarawa bersama dengan Ibu Susilowati selaku
Kepala Kantor atau Wakil Manager KSP Inti Dana Cabang Ambarawa
semasa adanya pengajuan pinjaman kredit atas nama Agoes Witjaksono
melakukan survey dengan analisis Henry ke lokasi tempat usaha pembuatan
paving di Karangjati Kab. Semarang bahwa hasil survey yang Henry laporkan
49
secara lisan memang benar ada usahanya dan melihat adanya mobil Izusu
Panther tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB yang
sesuai tertera dalam syarat pengajuan pinjaman kredit ditempat usaha
tersangka.
Tidak lama kemudian setelah survey, kredit atas nama Agoes
Witjaksono cair. Namun pada tahun 2007 kredit atas nama Agoes Witjasono
tersebut mengalami kredit macet karena tersangka tidak melakukan
pembayaran kepada KSP Inti Dana Cabang Ambarawa. Zulkifli Fadela selaku
pegawai KSP Inti Dana Cabang Ambarawa diberi tugas untuk menangani
kredit macet atas nama Agoes Witjaksono dan melakukan penelusuran
terhadap keberadaan tersangka baik di rumahnya maupun di tempat usahanya
namun tidak pernah bertemu dengan yang bersangkutan. Akhrinya sekitar
bulan Agustus 2007, karena petugas KSP Inti Dana Cabang Ambarawa tidak
menemukan keberadaan tersangka lalu petugas KSP Inti Dana Cabang
Ambarawa mendatangi rumah Sadjiarto Mulyono sebanyak tiga kali dan
memberitahukan bahwa angsuran kredit tersangka macet dan meminta
Sadjiarto Mulyono untuk melunasi hutangnya tersangka baru BPKB mobil
akan diserahkan.
Setelah dijelaskan kepada Sadjiarto Mulyono (pemilik BPKB sekaligus
saksi korban) bahwa BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru
muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R
dijadikan jaminan pinjaman oleh tersangka di KSP Inti Dana Cabang
50
Ambarawa justru Sadjiarto Mulyono mengatakan tidak mengetahui kalau
BPKB miliknya djaminkan oleh tersangka.
Lalu Sadjiarto Mulyono melaporkan Agoes Witjaksono ke Polres
Salatiga. Setelah tertangkapnya tersangka oleh penyidik Polres Salatiga
sekitar bulan September tahun 2010, lalu pihak KSP Inti Dana Cabang
Ambarawa yang diwakilkan pegawainya Adrianus Baskoro juga melaporkan
perbuatan tersangka dengan dalih tindak pidana penipuan kepada Polres
Semarang.
2. Berkas Perkara
a. Perkara : Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri
sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama
palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun dengan
rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan
barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun
menghapuskan piutang, diancam, karena penipuan, dengan pidana
penjara paling lama empat tahun;
b. Melanggar : Pasal 378 KUHP;
c. Tersangka : Sdr. Agoes Witjaksono Bin Untung Soebarjadi, Umur 45
tahun, Agama Islam, Pekerjaan Swasta, Jenis Kelamin Laki – laki,
51
Alamat Saparua RT 06 / RW VII Kel. Tegalrejo Kec. Argo Mulyo
Kota Salatiga.
d. Pelapor : Adrianus Baskoro S.Kom., Umur 31 tahun, Agama
Katolik, Jenis Kelamin Laki – laki, Karyawan KSP Inti Dana Cabang
Ambarawa, Alamat Kantor KSP Inti Dana Cabang Ambarawa Jl.
Pandansari No. 619 RT 02 / RW II Kel. Pandansari Kec. Semarang
Tengah Kab. Semarang Jawa Tengah;
e. Posisi Kasus : Sementara masih dalam proses penyelidikan dan
penyidikan.
3. Pendapat Penyidik Polres Semarang
Menurut Iptu Geri Narwantoro selaku Kanit IV Reskrim Polres
Semarang yang menangani kasus tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh
Agoes Witjaksono dan istrinya yaitu Sumiyati dengan obyek perkara sebuah
BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru muda metalik No. Pol.
H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R, berpendapat bahwa perkara
yang sedang dalam proses penyelidikan dan penyidikan ini akan tetap
dilanjutkan ke proses persidangan meskipun mengalami kendala. Alasannya
adalah, polri (dalam hal ini Polres Semarang) akan menindaklanjuti setiap
laporan dan aduan yang masuk guna terciptanya rasa keamanan dan kepastian
hukum bagi masyarakat. Berhubung TKP (tempat kejadian perkara), locus
delictinya berada di wilayah hukum Polres Semarang dengan kasus penipuan
yang memakan korban KSP Inti Dana Cabang Ambarawa, sehingga pihak
52
penyidik Polres Semarang akan memproses atau tetap melanjutkan perkara
tersebut sampai ke pengadilan.
4. Hambatan
Ketika pada saat akan diajukannya proses penyelidikan dan penyidikan,
penyidik Polres Semarang tidak menemukan keberadaan kedua tersangka di
tempat tinggalnya yang terakhir di Jl. Saparua RT 06 / RW VII Kel. Tegalrejo
Kec. Argo Mulyo Kota Salatiga dan di tempat usahanya yang berada di
Karangjati Kab. Semarang pasca pembebasan Agoes Witjaksono yang telah
menjalani hukuman pidana yang telah diperiksa dan diputus oleh Pengadilan
Negeri Salatiga No. 76 / Pid. B / 2010 / PN. Sal, dengan perkara penggelapan
BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru muda metalik No. Pol.
H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R atas korban Sadjiarto
Mulyono.
Ketika peneliti bertanya kepada Iptu Geri Narwantoro kenapa tidak
adanya upaya penahanan setelah bebasnya Agoes Witjaksono, beliau
mengungkapkan bahwa tidak adanya koordinasi antara penyidik Polres
Semarang dengan Kejaksaan Negeri Salatiga selaku pelaksana putusan
mengenai kapan bebasnya si tersangka Agoes Witjaksono, dan sampai saat
ini belum ada tanda – tanda keberadaan Agoes Witjaksono dengan Sumiyati.
Namun meskipun keberadaan kedua tersangka belum diketahui, beliau
mengungkapkan akan tetap mencari dan memproses perkara ini.
53
C. Analisis Hambatan Dalam Proses Penyidikan LP No. Pol LP / B / 323 /
XI / 2010 / JTG / RES. SMG di Polres Semarang Dikaitkan Dengan
Putusan Pengadilan Negeri Salatiga No. 176 / Pid. B / 2010 / PN. Sal
Dari hasil penelitian sebagaimana merupakan analisis mengenai dua perkara
tindak pidana yang berbeda namun masih dilakukan oleh seorang pelaku tindak
pidana yang sama yaitu Agoes Witjaksono dengan memakan dua korban yang
berbeda serta terjadi di dua tempat kejadian perkara yang berbeda. Tindak pidana
yang pertama adalah tindak pidana penggelapan BPKB mobil Izusu TBR 541 LS
25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No.
Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R dengan memakan korban
Sadjiarto Mulyono (ayah kandung dari Maria Ratna Melani R) dengan tempat
kejadian perkara di Salatiga yang telah diputus oleh Pengadilan Negeri Salatiga
dengan nomor Putusan 176 / Pid. B / 2010 / PN. Sal.
Dan tindak pidana yang kedua yang masih dilakukan oleh Agoes Witjaksono
yang masih dalam proses penyidikan dengan nomor registrasi perkara LP No. Pol
LP / B / 323 / XI / 2010 / JTG / RES. SMG di Polres Semarang, yaitu tindak
pidana penipuan dengan obyek perkara BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG
(Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H –
8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R yang korbannya adalah KSP Inti
Dana Cabang Ambarawa dan tempat kejadian perkara tersebut masih berada di
wilayah hukum Polres Semarang.
54
Jika dilihat dari kedua rangkaian tndak pidana yang dilakukan Agoes
Witjaksono, menurut penulis merupakan suatu serangkaian perbuatan perbarengan
karena perbuatan tersebut dilakukan oleh seorang pelaku yang mana perbuatan
tersebut melanggar dua ketentuan pidana yang berlaku. Untuk itu penulis akan
mencoba menguraikan pemenuhan unsur perbuatan Agoes Witjaksono tersebut
dikaitkan dengan teori perbarengan yang sekaligus akan menjawab persoalan
kasus hukum ini.
1. Perbuatan Berlanjut
Suatu tindak pidana dikatakan perbuatan perlanjut apabila :3233
a. Harus ada satu keputusan kehendak si pembuat, dalam arti rentetan
beberapa perbuatan pidana yang terjadi harus timbul dari satu
kehendak atau niat jahat.
Adanya satu keputusan kehendak niat jahat pelaku yaitu ketika Agoes
Witjaksono sejak pertama kali ingin menguasai BPKB mobil Izusu TBR
541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru
muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R
dari Sadjiarto Mulyono (korban) dengan dalih membantu untuk
mengurus mutasi dan balik nama atas nama Maria Ratna Melani R (anak
korban).
Lalu akhirnya setelah BPKB mobil tersebut berada dalam
penguasaannya pelaku Agoes Witjaksono, pada saat setelah selesai
32
Adami Chazawi, pelajaran Hukum Pidana 2, Penafsiran Hukum Pidana Dasar Peniadaan, Pemberatan dan Peringanan Pidana Kejahatan Aduan Perbarengan dan Ajaran Kausalitas, Raja Grafindo, Jakarta, 2002, halaman 131. 33
55
pengurusan mutasi dan balik nama atas nama Maria Ratna Melani R
(anak korban), Agoes Witjaksono tidak mengembalikan BPKB mobil
kepada Sadjiarto Mulyono selaku pemilik, namun malah tanpa seijin
Sadjiarto Mulyono membawa BPKB mobil tersebut ke KSP Inti Dana
Cabang Ambarawa untuk dijadikan agunan pinjaman uang sebesar Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sebagai modal usaha paving
bloknya di Karangjati Kab. Semarang.
Dalam membuat perjanjian kreditnya dengan pihak KSP Inti Dana
Cabang Ambarawa, Agoes Witjaksono mengakui bahwa BPKB mobil
yang dijadikan sebagai jaminan kredit tersebut diakui sebagai miliknya
padahal pemilik sebenarnya adalah Sadjiarto Mulyono.
b. Beberapa perbuatan haruslah sejenis atau paling tidak sama kualifikasi
deliknya.
Tindak pidana pertama yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono adalah
penggelapan BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model
Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 –
GB atas nama Maria Ratna Melani R dengan sengaja melawan hukum
mengakui suatu barang yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan
orang lain yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan.
Tindak pidana kedua yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono adalah
penipuan yaitu dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara
melawan hukum dengan memakai nama palsu, dengan tipu muslihat,
56
ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk
menyerahkan sesuatu kepadanya atau supaya memberikan utang (dalam
hal ini menyakinkan pihak KSP Inti Dana Cabang Ambarawa dengan
rangkaian kebohongan pelaku guna memperoleh pengutangan uang
sebesar Rp. 50.000.000,- dengan mengakui bahwa BPKB mobil Izusu
TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna
biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna
Melani R adalah kepunyaan Agoes Witjaksono).
c. Jarak waktu antara melakukan tindak pidana yang satu dengan tindak
pidana yang lain tidak boleh terlalu lama atau harus tidak dalam
tenggang waktu yang lama.
jarak waktu antara tindak pidana penggelapan BPKB mobil Izusu
TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna
biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna
Melani R yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono dengan tindak pidana
penipuan dengan menjaminkan BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG
(Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No.
Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R kepada KSP Inti
Dana Cabang Ambarawa tidak terlalu lama yaitu hanya selang beberapa
hari.
Didahului dengan tindak pidana penggelapan BPKB mobil tersebut
yang dilakukan dan diikuti beberapa hari berikutnya tindak pidana
57
penipuan yang dilakukan Agoes Witjakono dengan menjaminkan BPKB
mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun
2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria
Ratna Melani R tanpa sepengetahuan dan seijin Sadjiarto Mulyono.
2. Concursus Realis
Suatu tindak pidana dikatakan memenuhi kriteria Concursus Realis bila:34
a. Seorang melakukan beberapa perbuatan.
Agoes Witjaksono melakukan beberapa perbuatan, didahului dengan
perbuatan penggelapan BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther)
model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H –
8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R dan diikuti perbuatan
penipuan BPKB mobil yang sama selang beberapa hari berkutnya.
BPKB mobil tersebut ada dalam penguasaan Agoes Witjaksono bukan
karena kejahatan namun karena Sadjiarto Mulyono meminta tolong
kepada Agoes Witjaksono atas sikap rasa saling percaya karena telah
kenal lama dan telah menganggapnya sebagai saudara sendiri untuk
mengurus mutasi dan balik nama ke atas nama anak korban yaitu Maria
Ratna Melani R tanpa diberi imbalan.
Namun selang empat hari, setelah proses mutasi dan balik nama atas
nama Maria Ratna Melani R anak Sadjiarto Mulyono selesai, tanpa
sepengetahuan dan seijin Sadjiarto Mulyono, justru Agoes Witjaksono
34
Teguh Prasetyo, Op. Cit., halaman 187.
58
membawa BPKB mobil tersebut ke KSP Inti Dana Cabang Ambarawa
untuk dijadikan jaminan utang sebesar Rp. 50.000.000,- sebagai modal
usaha paving bloknya di Karangjati Kab. Semarang.
Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan untuk menyakinkan
KSP Inti Dana Cabang Ambarawa bahwa BPKB mobil tersebut milik
Agoes Witjaksono sendiri.
b. Perbuatan itu berdiri sendiri sebagai suatu tindak pidana (tidak perlu
sejenis dan tidak perlu berhubungan).
Tindak pidana yang pertama adalah tindak pidana penggelapan BPKB
mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun
2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria
Ratna Melani R. Tindak pidana mengenai penggelapan BPKB ini telah
diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Negeri Salatiga dengan terdakwa
Agoes Witjaksono dengan korban Sadjiarto Mulyono ayah Maria Ratna
Melani R. Terdakwa telah menjalani putusan dan sudah bebas.
Sebelum tindak pidana penggelapan BPKB ini diperiksa oleh
Pengadilan Negeri Salatiga, bahwa Agoes Witjaksono juga telah
dilaporkan oleh pihak KSP Inti Dana Cabang Ambarawa dalam tindak
pidana penipuan dengan obyek perkara yang sama yaitu BPKB mobil
Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001
warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna
59
Melani R. Namun mengenai perkara tindak pidana penipuan ini masih
dalam tahap penyidikan sampai sekarang ini.
Mengenai kedua tindak pidana yang dilakukan oleh Agoes
Witjaksono masih saling berhubungan, karena masih dalam satu
rangkaian perbuatan yang berlanjut didahului dengan penguasaan BPKB
mobil tersebut baik sebagian maupun seluruhnya bukan karena kejahatan
karena dimintai tolong oleh Sadjiarto Mulyono untuk mengurus mutasi
dan balik nama atas nama Maria Ratna Melani R. Seelah pengurusan
mutasi dan balik nama selesai justru tanpa sepengetahuan dan sejin
Sadjiarto Mulyono, Agoes Witjaksono malah membawanya ke KSP Inti
Dana Cabang Ambarawa untuk dijadikan jaminan utang yang akan
dijadikan sebagai modal usaha paving bloknya di Karangjati Kab.
Semarang.
Jadi mengenai tidak keterhubungannya tindak pidana yang dilakukan
oleh Agoes Witjaksono menurut penulis kriteria ini tidak memenuhi.
c. Di antara tindak pidana itu tidak terdapat keputusan hakim
Kasus hukum yang menjerat Agoes Witjaksono yang melanggar dua
ketentuan pidana ini dalam tindak pidana penggelapan dan tindak pidana
penipuan, mengenai putusan hakim bahwa tindak pidana yang pertama
yaitu tindak pidana penggelapan BKPB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG
(Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No.
Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R milik Sadjiarto
60
Mulyono telah diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Negeri Salatiga
bahwa Agoes Witjaksono telah menyakinkan bersalah sesuai dengan
bukti – bukti yang telah tertera, dan Agoes Witjaksono telah menjalani
putusan Pengadilan Negeri Salatiga No. 176 / Pid. B / 2010 / PN. Sal.
Dan bahkan sudah bebas.
Sedangkan tindak pidana yang kedua yaitu tindak pidana penipuan
atas obyek perkara yang sama yaitu BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25
LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik
No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R dengan koran
KSP Inti Dana Cabang Ambarawa, sampai pada saat ini masih dalam
tahap penyidikan di Polres Semarang.
Mengenai kriteria yang ketiga, menurut penulis ini juga tidak
memenuhi unsur concursus realis sesuai penjelasan di atas bahwa
mengenai tindak pidana yang pertama yaitu tindak pidana penggelapan
telah diperiksa dan di putus oleh Pengadilan Negeri Salatiga sedangkan
tindak pidan yang kedua masih dalam tahap penyidikan di Polres
Semarang.
Jika melihat dari uraian pemenuhan unsur perbarengan yang penulis jabarkan
di atas mengenai tindak pidana yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono yang
melanggar dua ketentuan pidana serta memakan dua korban yang berbeda yaitu
Sadjiarto Mulyono dengan locus delictinya di Salatiga dan KSP Inti Dana Cabang
Ambarawa dengan locus delictinya berada di wilayah hukum Polres Semarang,
menurut penulis bahwa serangkaian tindak pidana yang diakukan oleh Agoes
61
Witjaksono adalah bahwa lebih relevan telah memenuhi kriteria perbuatan
berlanjut.
Penulis berpendapat bahwa sebelum kedua tindak pidana tersebut diakukan
oleh Agoes Witjaksono, penulis berasumsi bahwa dari serangkaian perbuatan
yang dilakukan pelaku patut diduga bahwa pelaku melakukan kejahatan tersebut
adalah guna mendapatkan pinjaman uang sebagai modal usahanya yang macet.
Namun setelah aksinya berjalan lancar guna memberi kehidupan bagi usahanya,
justru di luar dugaan bahwa usaha yang dijalankannya mengalami kemacetan lagi
dan bangkrut. Akibat inilah yang tidak diperkirakan sebelumnya oleh pelaku
Agoes Witjaksono.
Pengaturan mengenai perbuatan berlanjut diatur dalam Pasal 64 ayat (1) yang
berbunyi, jika antara beberapa perbuatan, meskipun masing – masing merupakan
kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus
dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut (voortgezette handeling), maka
hanya dikenakan satu aturan pidana; jika berbeda – beda, yang dikenakan yang
memuat ancaman pidana pokok yang paling berat.
Berdasarkan ketentuan hukum Pasal 64 ayat (1) KUHP cukup jelas bahwa
dari serangkaian perbuatan berlanjut yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono
seharusnya cukup dikenakan satu aturan pidana pokok yang memuat ancaman
pidana pokok paling berat sesuai dengan teori perbuatan berlanjut yang
dikemukakan oleh Prof. Teguh Prasetyo bahwa sistem pemberian pidana bagi
perbuatan berlanjut menggunakan sistem absorbsi yaitu hanya dikenakan satu
62
aturan pidana terberat, dan bilamana berbeda – beda, maka dikenakan ketentuan
yang memuat pidana pokok terberat.35
Tujuan pemberian pemidanaan sistem absorbsi sebagaimana teori tersebut
adalah agar terciptanya rasa kepastian hukum baik bagi pelaku maupun bagi
korban maupun bagi para penegak hukum. Pihak pelaku adalah adanya rasa
kepastian bahwa konsekuensi dari perbuatan berlanjut adalah pemberian sanksi
pidana yang memuat ancaman pidana pokok paling berat sesuai Pasal 64 ayat (1)
KUHP sehingga proses hukum ini cepat selesai.
35
Ibid.