!I~I
PEMERINTAH KOTA MEDANSEKRETARIAT DAERAH KOTAJalan Kapten Maulana Lubis No.2 Telepon : 4512412
MEDAN - 20112
KEPUfUSAN WAUKOTA MEDANNOMOR : 35 TAHUN 2002-
TENrANG
PELAKSANAAN PERAlURAN DAERAH KOTA MEDAN
NOMOR 10 TAHUN 2002 TENrANG RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI,PERDAGANGAN, GUDANGIRUANGAN DAN TANDA
DAFTAR PERUSAHAAN
WALIKOTA MEDAN
Menimbang
Mengingat
bahwa Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 10 Tahun 2002
tentang Retribusi Izin Usaha Industri, Perdagangan, Gudang/Rv.angan dan Tanda Daftar Perusahaan, telah mendapatPersetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medandengan Keputusan Nomor 10/DPRD12oo2 tanggal25 Juli 2002dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota MedanNomor 4 Tahun 2002 Seri C tanggal13 Agustus 2002, untukpelaksanaannya perlu ditetapkan dalam satu Keputusan.
1. Un~ng-Undang No. 7 Drt Tahun 1955 tentang Pengusutan,Penindakan dan Peradilan Tmdak P"ldanaEkonomi
2. Undang-Undang No. S Drt Tahun 1956 tentang PembentukanDaerah Otonom Kota-Kota Besar dalam Ungkungan DaerahPropinsi Surnatera Utara
3. Undang-Undang No. 11 Tahun 1965 tentang PenempatanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Tahun1960 tentang Pergudangan.
4. Undang-UndangNo. STahun 1981 tentangHukumAcaraPl:lana
71
5. Undang-Undang No.3 Tahun 1982 tentang Wajib DaftarPerusahaan.
6. Undang-Undang No.5 Tahun 1984 tentang prindustrian.
7. Undang-Undang No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang.
8. Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang PerseroanTerbatas.
9. Undang-Undang No.9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil.
10. Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerahdan Retribusi Daerah.
11. Undang-Undang No. 32 Tahun 1997 tentang PerdaganganBerjangka Komoditi.
12. Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang PemerintahariDaerah.
13. Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
14. Undang-UndangNo. 34 Tahun2000tentangPerubahanatasUndang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerahdan Retribusi Daerah.
15. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1973 tentang PerluasanDaerah Kotamadya Medan.
16. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 1977 tentangPengakhiran Usaha Asing di Bidang Perdagangan.
17. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1983 tentang PelaksanaanUndang-UndangNo.8 Tahun 1981tenlangHukumAcara Pidana
18. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 1986 tentangKewenangan Pengaturan, Pembinaan dan PengembanganIndustri.
19. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1986 tentang KawasanBerikat
72
20. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 1995 tentang lzin UsahaIndustri.
21. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1997 tentang Retribusi.
22. Peraturan Pemerintah No. 105 Tahu~ 2000 tentangPengeJoIaan clan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
23. Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2001 tentang RetribusiDaerah.
24. Keputusan Presiden No. 44 Tahun 1999 tentang Tehnil<'Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan dan BentukRancangan Undang-Undang, Rancang~n PeraturanPemerintah clan Rancangan Keputusan Presiden.
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.4 Tahun 1997 tentangPenyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan PemerintahDaerah.
26. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 84 Tahun 1983 tentangBentuk Peraturan Daerah clan Peraturan Daerah Perubahan.
27. Keputusan MenteriDaJamNegeri No. 174 Tahun 1997 tentangKetentuan Pedoman Tata Cara Pemungutan RetribusiDaerah.
28. Keputusan MenteriDaJam Negeri No. 175 Tahun 1997 tentangTata Cara Pemeriksaan di Bidang Retribusi Daerah.
29. Keputusan Menteri Perindustrian clan Perdagangan RepublikIndonesia No. 254/MPPlKEPn /1997 tentang KriteriaIndustriKecil clan Dagang Kecil di lingkungan Depperindag.
30. Keputusan Menteri Perindustrian clan Perdagangan RepublikIndonesia No. 257IMPPlKEPn/1997 tentang Penyusunan~poran Perkembangan Industri Kecilclan Menengah (lKM).
31. KepUtusan Menteri Perindustrian clan Perdagangan RepublikIndonesia No. 105IMPP1KEP12I98 tentang Penataan danPembinaan Pergudangan.
32. Keputusan Menteri Perindustrian clan Perdagangan Republik
73
Indonesia No. 590IMPPIKEP/10199 tentang Ketentuan danTatacara Pemberian lzin Usaha Industri, Izin Perluasan danTanda Daftar Industri (TOI).
Ditetapkan diPada tanggal
Medan20 Agustus 2002
33. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.2891MPRlKEP/10/00 tentang Ketentuan Standar PemberianSurat lzin Usaha Perdagangan (SIUP).
34. Keputusan Menteri DaIam Negeri No: 43 Tahun 1999 tentangSistem dan Prosedur AdministrasiPajak Daerah dan RetribusiDaerah serta Pendapatan Daerah lainnya.
35. Peraturan Daerah Kota Medan No. 4 Tahun 2001 tentangPembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas diLingkungan Pemerintah Kota Medan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Melaksanakan Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 Tahun 2002tentang Retribusi Izin Usaha Industri, Perdagangan, GudanglRuangan dan Tanda Daftar Perusahaan yang telah diundangkandalam Lembaran Daerah Kota Medan No.4 Seri C Tahun 2002
sebagaimana terlampir dalam Keputusan ini
Pasall
Pelaksanaan Peraturan Daerah inidiserahkan kepada Kepala DinasPerindustrian dan Peniagangan Kota Medan.
Pasal2
Hal-hal yang menyangkut teknis pelaksanaannya akan diatur leb:'lanjut dengan Keputusan KepaJa Daerah
PasaI3
Keputusan ini mulai berIaku sejak tanggal ditetapkan, deng,ketentuan segala sesuatunya akan diadakan perubahan daperbaikan kembali, jika temyata dikemudian hari terdapakesalahan dan atau kekeliruan didalamnya.
74
WALIKOTA MEDAN
Dto.
DRS.H.ABDnLAH,AK,MBA
~lC3n:
1. Ketua DPRD Kota Medan.2. Kepaia Badan Pengawas Kota Medan.3. Para Asisten Setda Kota Medan.4. Kakan, Kadis, Kabag, Carnat dan Lurah
di Lingkungan Pemko Medan.5. Arsip.
Disalin sesuai dengan bunyi aslinya,SEKRETARISDAERAH KOTAMEDAN
J
DRS. H. RAMU, MM.PEMBINA TK. INIP.400023264
75
RETRIBUSIIZIN USAHA INDUSTRI, PERDAGANGAN,GUDANGIRUANGAN DAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN
d. bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu diatur dcptditetapkan da1am satu Peraturan Daerah (PERDA).
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAWALIKOTA MEDAN
1. Undang-undang No.7 Drt Tahun 1955 tentang Pengusutan,Penindakan dan Peradllan Tindak Pidana Ekonomi (LNTahun1955 No. 27, Tambahan LN. No. 801) sebagaimana telahdiubah dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 1964 (LNTahun 1964 No. 101, Tambahan LN No. 2692).
2. Undang-undang Nomor 8 Drt Tahun 1956 tentangPembentukan Daerah Otonom Kota-Kota Besar dalam
Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara.
3. Undang-Undang No.l1 Tahun 1965 tentang PenempatanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Tahun1960 tentang Pergudangan (LN. Tahun 1962 No. 31).
4. Undang-Undang No.5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (LNTahun 1984 No. 22 TLN No. 3274).
5. Undang-Undang Nomor. 8 Tahun 1981 tentang Hukum AcaraPidana.
6. Undang-Undang No.3 Tahun 1982 tentang Wajib DaftarPerusahaan (LNTahun 1982 No.7, Tambahan LN No. 3214).
7. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang PenataanRuang.
8. Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang PerseroanTerbatas (LN. Tahun 1995 No. 13 Tambahan LN. No. 3587).
9. Undang-Undang No.9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil(LN.Tabun 1995 No. 74, Tambahan LN. No. 3611).
10. Undang-Undang No. 32 Tahun 1997 tentang PerdaganganBerjangka Komoditi (LN. Tahun 1997 No. 93, Tambahan LN.No. 3720)
11. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentangPemerintahan Daerah.
12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
13. Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas
•MengingatSERI :
LEMBARAN DAERAH KOTA MEDANTAHUN2002
TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA MEDANNOMOR : 10 TAHUN 2002
b. bahwa peranan duma usaha disektor industri dan perdagangandi Kota Medan sangat mendukung pengembangan potensidaerah clan juga merupakan salah satu sumber PendapatanAsIiDaerah (PAD).
a bahwa untuk melaksanakan Undang-Undang No. 22 Tahun1999, tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan PemerintahNo. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah danKewenangan Propinsi sebagai daerah Otonomi, DaerahBerwenang dan mengurus kepentingan setempat menurutprakarsa sendiri sesuai Peraturan Perundang-undangan yangberIaku.
c. bahwa da1am rangka meningkatkan peranan duma usaha disektor industri clanperdagangan dipandang perlu mengadakanketentuan-ketentuan yang dapat menunjang pertumbuhanindustri dan perdagangan di daerah sekaligus akan dapatmemberikan kemudahan, kepastian dan perluasankesempatan berusaha serta sebagai alat pembinaan bagiPemerintah Daerah.
NOMOR:4
Menimbang
76 77
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adaIah Kota Medan.
2. Pemerintah Daerah adaIah Pemerintah Kota Medan.
3. Kepala Daerah adalah Walikota Medan.
4. Dewan Perwakilim Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat DaerahKotaMedan.
5. Dinas adalah Dinas Perindustrian dan Perclagangan Kota Medan.
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perindusbian dan Perdagangan KotaMedan.
Undang-Undang No. 18 Tabun 1997 tentang Pajak Da,dan Retribusi Daerah.
14. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 1977 tentaPengakhiran Usaha Asingdi bidang Perdagangan (LN. Tah1997 No. 60, tambahan LN. No. 3113) sebagaimana t,beberapa kaIidiubah terakhir dengan PP No. 15 Tabun 1No. 25 (LN. Tabun 1998 No. 25, Tambahan LN. No. 380.
15. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1983 tentaPeIaksanaan Undang-Unclang Hukum Acara Pidana.
16. Peraturan Pemerintah No. 22 Tabun 1986 tentang KawaBerikat (Bonded Zone). LN. Tabun 1986 No. 30, TambahLN. No. 3334.
17. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 1986 tentanKewenangan Pengaturan, Pembinaan dan PengembanIndusbi (LN. Tahun 1986 No. 23 Tambahan LN. No. 3330
18. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 1995 tentang mn UsaIndusbi (LN. Tahun 1995 No. 25 Tambahan LN. No. 3596
19. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1997 tentang Retrib
20. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentaRetribusi Daerah.
21. Keppres No. 44 Tabun 1999 tentang Tehnik PenyusuPeraturan Perundang-Undangan clanbentuk RancanganRancangan Pp, dan RancansJan Keppres.
22. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 19tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan di bidang RetribDaerah.
23. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175 Tabun 1tentang Tata Cara Pemeriksaan dibidang Retribusi Daerah.
24. Keputusan Menteri Perindusbian dan Perdagangan RI N254IMPP/KEPn /97 tentang KriteriaIndustri Kecildan DagaKedl dilingkungan Depperindag.
25. Keputusan Menteri Perindusbian dan Perclagangan RI N
78
Menetapkan
257/MPP/Kepl7/1997 tentang Penyusunan LaporanPerkembangan Industri Kecildan Menengah (IKM).
26. Keputusan Menteri Perindusbian dan Perdagangan RI No.105/MPP/KEP/2/98 tentang Penataan dan Pembinaanpergudangan.
27. Keputusan Menteri Perindusbian clan Perdagangan RI No.590/MPP/KEP/IO/99 tentang Ketentuan dan Tata CaraPemberian IzinUsaha Industri, IzinPerfuasan clanTanda DaftarIndusbi (TDI).
28. Keputusan Menteri Perindusbian dan Perclagangan RI No.289IMPP/KEP/10/00 tentang Ketentuan Standar PemberianSurat IzinUsaha Perdagangan (SIUP).
Dengan PersetujuanDEWANPERWAKILANRAKYATDAERAH
KOTAMEDAN.
MEMUTUSKAN
PERATURANDAERAH KOTAMEDANTENTANG RETRIBUSIIZIN USAHA INDUSTRI, PERDAGANGAN, GUDANGIRUANGAN DAN TANDADArrAR PERUSAHAAN.
BABIKETENTUAN UMUM
PasaI1
79
7.
8.
9.
Kas Daerah adalah Kas Daerah Kota Medan.
Pejabat adalah Pegawai yang diberikan Tugas tertentu dibidang Perpajakandan atau Retribusi Daerah sesuai dengan Perundang-Undangan yang berlaku.
Badan adalah suatu bentuk Badan Usaha yang meliputi Perseroan TerbaPerseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha MilikNegara atauDaerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, Persekutuan, PerkumpulanHrma, Kongsi, Koperasi Yayasan atau Organisasi yang sejenis, Lembaga DaPensiunan, Bentuk Usaha Tetap serta bentuk Badan Usaha lainnya.
dari perusahaan industrinya yang dapat berkedudukan ditempat yangberlainan dan dapat bersifat berdiri sendiri atau bertugas untuk meIaksanakansebagian tugas dari perusahaan industrinya.
18. PerwakiIan perusahaan adalah perusahaan yang bertindak mewakili kantorpusat perusahaan untuk meIakukan suatu kegiatan dan atau pengurusannyaditentukan sesuai wewenang yang diberikan ..
19. Perwakilan perusahaan yang ditunjuk adalah perusahaan yang diberikewenangan bertindak untuk mewakiIi kantor pusat perusahaan dan bukanmerupakan bagian dari kantor pusat
20.10. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usahayang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan dan bekerja sertajberkedudukan dalam wilayah Kota Medan dengan tujuan untuk memperolehkeuntungan atau laba.
11. Industri adalah kegiatan ekonorni yang mengolah bahan mentah, bahan baku,barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang lebih tinggi untukpenggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaanIndustri.
12. Kawasan Industri adalah suatu areal yang disediakan secara khusus untukmelakukan kegiatan Industri yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dansarana dikelola oleh suatu Badan Usaha tersendiri.
13. lzin Usaha Perdagangan adalah izin untuk dapat melakukan kegiatan usaha ..perdagangan.
14. Gudang adalah suatu tempat tidak bergerak yang dapat ditutup atau dibukadan tidak untuk dikunjungi oleh umum yang dipergunakan untuk menyirnpanbarang-barang pemiagaan.
15. Ruangan adalah suatu tempat tertentu pada suatu perusahaan mempunyaibatas-batas tertentu yang secara khusus dipergunakan atau diperuntukkansebagai tempat penyimpanan barang-barang pemiagaan.
16. Perubahan perusahaan adalah perubahan dalam perusahaan yang meliputiperubahan nama perusahaan, bentuk perusahaan, alamat kantor perusahaan,nama pemiliklpenanggung jawab perusahaan, NPwp, Madan dan kekayaanbersih (Netto), kelembagaan, bidang usaha dan jenis barang dagangan utama.
17. Cabang perusahaan adalah perusahaan yang merupakan unit atau bagian
80
Kawasan Pabean adaIah dengan batas-batas tertentu di pelabuhan!aut, udaraatau tempat lain yang ditetapkan untuk Ialu Iintas barang yang sepenuhnyaberada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan CiIkai.
21. Kawasan Berikat (Bonded Zone) adalah Badan Usaha Milik Negara yangdidirikan dalam bidang pengelolaan Kawasan Berikat sebagaimana dirnaksuddalam Peraturan Pemerintah No. 34 Tabun 1990.
22. lzin Usaha Industri adalah pemberian izin kepada orang pribadi atau badanuntuk dapat melakukan kegiatan usaha industri.
23. Izin Gudang adalah pemberian izin kepada perusahaan, perorangan,persekutuan maupun badan hukum dilokasi tertentu untuk dapatmemanfaatkan gudang melakukan kegiatan, menampung, menyimpanmenumpuk barang-barang perniagaan.
24. Barang pemiagaan adaIah semua barang-barang yang boIeh diperdagangkan.
25. Retribusi lzin Usaha Industri adaIah penguatan daerah sebagai pembayaranatas jasa atau pemberlan izin usaha industri.
26. Retribusi lzin Usaha Perdagangan adalah pungutan daerah dalam rangkapemberian izinkepada orang atau barlan yang climaksudkanuntuk pembinaan,pengaturan, pengendalian dan pengawasan atau kegiatan usaha perdagangan.
27. Retribusi lzin G~danglRuangan adaIah pungutan daerah dalam rangkapemberlan izinkepada perorangan atau persekutuan maupun Badan Hukumuntuk maksud pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan ataskegiatan pernanfaatan gudanglruangan untuk menjaga kelancaran distribusidan melindungi kepentingan umum.
81
28. Retribusi adalah pungutan yang dikenakan terhadap penerbitan izin usahindustri, perdagangan, tanda daftar gudang/ruangan dan Tanda DaftaPerusahaan.
29. Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturaperundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayararetribusi termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu.
30. Perizinan tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangpemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untu.pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan atas kegiatapemanfaatan ruang, penggunaan Sumber Daya Alam, barang prasaransatana atau fasilitastertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjalkelestarian lingkungan.
31. Surat Setoran Retribusi Daerah (SSRD) adalah surat yang digunakan wajiretribusi untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yanterhitung ke Kas Daerah atau ketempat pembayaran lain yang ditetapkaoleh Kepala Daerah.
32. Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) adalah surat keputusan yanmenentukan besamya jumlah retribusi yang terhutang.
33. Surat Ketetapan Retribusi Daerah lebih bayar, yang dapat disingkat SKRDLadalah surat keputusan yang menentukan jumlah keJebihan pembayaranpembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar dari paretribusi yang terhutang atau tidak seharusnya terhutang.
34. Surat Tagihan Retribusi Daerah (STRD)adalah Surat untuk melakukan tagihRetribusi dan atau sanksi adrninistrasi berupa bunga dan atau benda.
35. Penyidik Tindak Pidana dibidang Retribusi adalah serangkaian tindakan yadilakukan penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut penyid'untuk mencari serta mengumpulkan bukti, dengan bukti itu membuat teratindak pidana dibidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukatersangkanya.
36. Tanda Da~r Perusahaan adalah tanda daftar yang diberikan oleh kantpendaftaran perusahaan kepada perusahaan yang telah disyahkapendaftarannya.
82
BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN
Pasal2
pemberian izinusaha industri, izinusaha perdagangan, izinusaha gudang/ruangan..••• tanda daftar perusahaan dimaksudkan untuk mengatur, mengendalikan,_gawasi dan melakukan pembinaan terhadap pertumbuhan dan berbagaiatlfjvitasusaha dalam daerah.
Pasal3ie::1
liin usaha industri, izin usaha perdagangan, izin usaha gudang/ruangan dan tandadaftar perusahaan bertujuan untuk mewujudkan tertib usaha baik ditinjau dari segiJokasirnaupun hubungannya dengan perkembangan perekonomian dan kelestarianlingkungan.
BAB IIIPELAYANAN
Pasal4
Pemerintah Daerah melakukan pengaturan, pembinaan dan pengembanganterhadap usaha industri, usaha perdagangan, dan usaha gudangiruangan untuk :1) Mewujudkan perkembangan usaha industri, usaha perdagangan, dan usaha
gudang/ruangan yang lebih baik secara sehat dan berhasil guna.
2) Mengembangkan persaingan yang baik dan sehat serta mencegah persainganyang tidak jujur.
3) Mencegah pemusatan atau penguasaan industri, perdagangan, gudang/ruangan oleh suatu kelompok atau perorangan dalam bentuk monopoli yangmerugikan masyarakat.
4) Melindungi perusahaan yang berusaha dengan jujur.
BABIVPERIZINAN
PasalS
1) Setiap perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha industri, perdagangan,dan gudangiruangan wajib mernilikiizinusaha industri, izinusaha perdagangan,izin usaha gudang/ruangan dan wajib didaftarkan dalam daftar perusahaan.
83
2) Izin usaha industri terdiri dari :a. Izinusaha industri kecil!>1Clituizinuntuk usaha industri dengan nilaiinvestasi
sampai dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuktanah clan bangunan tempat usaha.
b. Izin usaha industri menengah yaitu izin untuk usaha industri dengan nilaiRp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.500.000.000,- (limaratusjuta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunantempat usaha.
c. Izinusaha industri besar yaitu izinuntuk usaha industri dengan nilaiinvestasidiatas Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) tidak termasuk tanah danbangunan tempat usaha.
3) Izin usaha perdagangan terdiri dari :a. Izinusaha Perdagangan goIongan kecilyaitu perusahaan yang melakukan
kegiatan usaha perdagangan dengan modal disetor dan kekayaan bersihseluruhnya sampai dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidaktermasuk tanah clan bangunan tempat usaha.
b. lzin usaha Perdagangan golongan menengah yaitu perusahaan yangmelakukan kegiatan usaha perdagangan dengan modal disetor dankekayaan bersih se1uruhnya sampai dengan Rp. 200.000.000, - (dua ratusjuta rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
c. Izinusaha Perdagangan golongan besar yaitu perusahaan yang melakukankegiatan usaha perdagangan dengan modal disetor dan kekayaan bersihse1uruhnyadiatas Rp. 500.000.000,- (limaratus juta rupiah) tidak termasuktanah clan bangunan tempat usaha.
4) Usaha industri kecil tertentu dan usaha perdagangan kecil tertentu yang tidakterkait dengan dampak lingkungan atau sumber bahan baku tertentu denganniIai investasi kurang dari Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) tidak termasuktanah dan bangunan tempat usaha, dikecualikan dari ketentuan Pasal5 (1)Peraturan Oaerah ini
5) Pembukaan kantor cabang perusahaan.Perusahaan pemegang izin usaha perdagangan yang akan membuka kantorcabang perusahaan wajib melapor secara tertuliskepada Walikotadisampaikanmelalui kantor cabang perusahaan yang bersangkutan dengan tembusankepada Dinas yang bertanggung jawab di bidang perdagangan.
84
Pasal6
1) Izinusaha gudanglruangan dapat diberikan pada lokasi yang diperuntukkanuntuk itu.
2) Lokasi gudanglruangan yang diperuntukkan untuk itu ditetapkan sesuaiKeputusan Kepala Oaerah.
BABVPERSYARATAN PEMBERIAN IZIN USAHA
DAN TANDA DAFTAR PERUSAHAANPasal7
1) IzinUsaha Industri :a. Foto copy AIde Pendirian Perusahaan ( apabila perusahaan berbadan
hukum )b. Foto copy HO bagi yang dipersyaratkan berdasarkan ketentuan izinusaha
industri.c. Foto copy NPWPd. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (bukti diri lainnya).e. Pas Photo 3 x 4 em sebanyak 2 lembar berwama.f.. Khusus bagi industri kecilyang tidak mengeluarkan limbah 83, dilengkapi
surat pemyataan tidak keberatan diketahui oleh Kepala Kelurahan.
2) IzinUsaha Perdagangan.a. Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT)
1. Foto copy AIde Pendirian Perusahaan.2. Foto copy Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari Menteri
Kehakiman dan HAM.3. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP), Direktur UtamalDirektur,
Komisaris Utama/Komisaris Perusahaan.4. Foto copy NPWP Perusahaan.5. Foto copy HO Non Industri bagi kegiatan usaha perdagangan yang
dipersyaratkan berdasarkan ketentuan Undang-Undang Gangguan(HO).
6. Pas photo· penanggung jawab perusahaan 3 x 4 sebanyak 3 lembarberwama.
7. Neraca awal perusahaan.
b. Perusahaan yang berbentuk Persekutuan Komanditer (eV) danPersekutuan ruma (Fa) atau bentuk usaha lainnya :
85
b. Perusahaan berbentuk koperasi.1. Copy Akte Pendirian Koperasi.2. Copy KTP Pengurusan dan BPK.3. Copy Pengesahan sebagai Badan Hukum daripejabat yang berwenang.4. Copy izin usaha atau keterangan atau Surat Keterangan yang diper
samakan dengan itu yang dterbitkan oleh instansi yang berwenang.5. Copy Surat lzin Gangguan (HO).6. Copy NPWP.
87
c. Perusahaan yang berbentuk CV/Firma1. Copy Akte Pendirian Perusahaan yang telah didaftarkan di Pengadilan
Negeri.2. Copy KTP Pengurus Perusahaan.3. Copy lzin Usaha atau Surat Keterangan yang dipersamakan yang
diterbitkan oleh instansi berwenang.4. Copy Surat Izin Gangguan (HO).5. Copy NPWP.
d. Foto copy Pengesahan Badan Hukum bagi Perseroan Terbatas (PHe. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pimpinan Cabang.f. Foto copy Tanda Daftar Perusahaan Kantor Pusat.g. Foto copy Izin Gangguan (HO) Non Industri bagi kegiatan usaha
perdagangan.h. Foto copy lzin Mendirikan Bangunan (1MB)Kantor Cabang.
5) Pendaftaran Perusahaan.
a. Perusahaan berbentuk Perusahaan Terbatas1. Foto copy Akte Pendirian Perusahaan.2. Asli data Akte Perusahaan yang te1ah berbadan hukum (copy data
akte bagi perusahaan yang belum berbadan hukum).3. Copy akte Perubahan Pendirian Perseroan Terbatas (apabila ada).4. Aslikeputusan Pengesahan Badan Hukum (Copy Surat Permohonan
Pengesahan Badan Hukum dari Notaris kepada Menteri Kehakimandan HAM serta bukti pernbayaran adrninistrasi proses pengesahanbadan hukum dari Departemen Kehakiman dan HAM).
5. Copy KTP penguruslpemegang saham perusahaan.6. Copy izin usaha atau Surat Keterangan yang dipersamakan dengan
itu yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang.7. Copy Surat Izin Gangguan HO.8. Copy NPWP.
3) lzin Usaha GudangIRuangan:a. Foto copy izin usaha perdagangan atau izin lainnya yang dipersamaka
dengan itu.b. Foto copy Tanda Daftar Perusahaan.c. Foto copy NPWP.d. Foto copy KTP pemiliklpenanggung jawab.e. Skets· atau gambar situasi gudanglruangan.f. Surat Izin Mendirikan Bangunan (1MB).g. Pas photo penanggung jawab gudanglruangan 3 x 4 sebanyak 2 lem
berwarna.
h. Foto copy Tanda Bukti Kepemilikan Gudang (MilikSendiri!Sewa) ataSurat Keterangan dipersamakan dengan itu.
i. Foto copy HO penyimpanan barang.
4) Kantor Cabang :a. Fotocopy Izin Usaha Perdagangan Kantor Pusat.b. Foto copy Akte Pendirian Perusahaan Kantor Pusat.c. Foto copy Akte Kantor Cabang.
c. Perusahaan Perorangan.1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk PemilikIPenanggung jawa
perusahaan.2. Foto copy NPWP
3. Foto copy HO Non Industri bagi kegiatan usaha perdagangan yandipersyaratkan berdasarkan ketentuan Undang-Undang Ganggua(HO).
4. Pas photo penanggung jawab perusahaan 3 x 4 sebanyak 21embberwama.
5. Neraca awal perusahaan.
86
1. Foto copy AIde Pendirian Perusahaan yang telah didaftarkanPengadilan Negara.
2. Foto copy Kartu Tanda Penduduk penanggung jawab perusahaan dapara Persero.
3. Foto copy NPWP.
4. Foto copy HO Non Industri bagi kegiatan usaha perdagangan Yan:'dipersyaratkan berdasarkan ketentuan Undang-Undang(HO).
5. Pas photo penanggung jawab perusahaan 3 x 4 sebanyak 2 lemberwama.
6. Neraca awaI perusahaan.
Pasal 11
Pemegang lzinUsaha Industri, lzinUsaha Perdagangan, lzinUsaha GudangIRuangandan Tanda Daftar Perusahaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 (1) diwajibkan:a. Menyediakan racun api dan a1at-a1atpencegah kebakaran serta bertanggung
jawab atas kemungkinan terjadinya kebakaran yang ditimbulkan olehperusahaan yang· bersangkutan.
b. Bertanggung jawab atas Iimbah yang bersumber dari kegiatan usaha.
c. Mendaftar ulang dan membayar retribusi setiap 3 (tiga) tahun sekali bagi izinusaha dan 5 (lima) tahun sekali bagi Tanda Daftar Perusahaan.
d. Perusahaan yang berbentuk perorangan.1. Copy KTP PemiliklPenanggung jawab.2. Copy Izin Usaha atau Surat Keterangan yang dipersamakan yang
diterbitkan oIeh instansi berwenang.3. Copy Surat Izin Gangguan (HO).4. Copy NPWP.
e. Badan Usaha lainnya.1. Copy Akte Pendirian Perusahaan (apabila ada) atau surat keterangan
lain yang menunjukkan keberadaan perusahaan yang bersangkutan.2. Copy KTP PenguruslPemegang saham perusahaan.3. Copy Izin Usaha atau Surat Keterangan yang dipersamakan yan<
diterbitkan oIeh instansi be{wenang.4. Copy Surat Izin Gangguan (HO).5. Copy NPWP.
f. Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan.1. Copy AIdePendirian Perusahaan Kantor Pusat, atau Surat Penunjukan
atau Surat Keterangan yang dipersarnakan dengan itu sebagai kantorcabang/perwakilan.
2. Copy KTP Pimpinan CabangIPerwakilan.,3. Copy Izin Usaha atau Surat Keterangan yang dipersamakan yang
diterbitkan oleh instansi berwenang.4. Copy Surat IzinGangguan (HO).5. Copy NPWP Kantor CabangIPerwaki1an.
BABDTATACARA PERMINTAAN IZIN USAHA INDUSTRI/IZIN USAHA
PERDAGANGAN. IZIN USAHA GUDANGIRUANGANDAN TANDA DAFrAR PERUSAHAAN
Pasa18
1) Untuk memperoleh izin usaha clan Tanda Daftar Perusahaan sebagaimanadimaksud pada Pasal 5 (1) si pemohon mengajukan permohonan secaratertulis kepada Kepaia Daerah atau pejabat yang ditunjuk.
2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipersamakan denganSPTRD.
3) Izin Usaha Indusm, Izin Usaha Perdagangan, lzin Usaha GudangIRuangandan Tanda Daftar Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdiberikan setelah jumlah retribusi yang ditetapkan untuk itu dilunasi.
1)
2)
1)
2)
3)
4)
Pasal9
Jangka waktu berlaku izin usaha industri, izin usaha perdagangan, dan izinusaha gudang/perdagangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 (1)ditetapkan selama usaha tersebut masih menjalankan kegiatan usaha danbagi Tanda Daftar Perusahaan berlaku selama 5 (lima) tahun.
Dalam rangka pengendalian dan pengawasan terhadap izin usaha industri,izin usaha perdagangan, dan izin usaha gudanglruangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) pasal ini wajib dilakukan pendaftaran uIang setiap 3(tiga) tahun sekali, dan bagi Tanda Daftar Perusahaan wajib dilakukanpembaharuan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebeIum masa berlakunyaberakhir.
PasaI 10
lzin Usaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, lzin Usaha GudangIRuangandan Tanda Daftar Perusahaan diberikanatas nama pemohon.
Dalam surat lzin Usaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, lzin Usaha GudanglRuangan dan Tanda Daftar Perusahaan dimuat ketentuan-ketentuan yangharus dipenuhi dan dipatuhi oleh pemegang izin.
lzin Usaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, lzin Usaha GudangIRuangandan Tanda Daftar Perusahaan tidak dapat dipindahtangankan kepada pihaklain kecuali atas persetujuan Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk.
Syarat-Syarat pengalihan izin usaha industri, izin usaha perdagangan, izinusaha gudanglruangan dan Tanda Daftar Perusahaan akan diatur lebih lanjutdengan keputusan Kepala Daerah.
88 89
d. Memasang turunan surat lzin Usaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, IziUsaha Gudang/Ruangan dan Tanda Daftar Perusahaan pada din dinbangunan yang mudah dibaca.
e. Melayani dan membantu petugas dalam hal kelancaran pemeriksaan lapangan
PasaJ 12
1) lzin Usaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, lzin Usaha Gudang/Ruangadan Tanda Daftar Perusahaan sebagaimana dimaksud pada Pasa15 (1) dapadilakukan perubahan apabiia usaha tersebut dialihkan atau dipindahtangankakepada pihak ketiga, diadakan penggantian nama perusahaan dan atau ganmerek, terjadi perubahan klasifikasiusaha setelah mendapat persetujuan daKepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk.
2) Setiap perubahan lzin Industri, lzin Usaha Perdagangan, IzinUsaha GudanRuangan dan Tanda Daftar Perusahaan sebagaimana dimaksud Pasa15 (1)dipungut retribusi sebesar 75% dan retribusi izin.
PasaJ15
Terhadap pencabutan Izin Usaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, lzin Usaha(;udang/Ruangan dan Tanda Daftar Perusahaan sebagaimana dimaksud pada Pasa!la. pemegang lzin Usaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, lzin Usaha GudanglRuangan dan Tanda Daftar Perusahaan tidak dapat mengajukan pengembalianretribusi yang telah dibayar dan menuntut ganti rugi kepada Kepala Daerah.
BABVnNAMA, SUBJEK DAN OBJEK RETRIBUSI
PasaJ 16
Dengan nama retribusi lzin Usaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, lzin UsahaGudangIRuangan dan Tanda Daftar Perusahaan dipungut retribusi atas setiappemberian lzin Usaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, lzin Usaha GudanglRuangan dan Tanda Daftar Perusahaan.
PasaJ 17
b. Setiap usaha yang melakukan kegiatan usaha menyimpan sementara barangmUiksendiri atau milikorang lain sebelum barang tersebut didistribusikan.
Objek Retribusi Izin Usaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, lzin Usaha GudanglRuangan dan Tanda Daftar Perusahaan sebagai berikut:a. Setiap bentuk usaha pribadi atau badan yang menjalankan kegiatan usaha
yang bersifat tetap dan terus menerus yang bertujuan untuk memperolehkeuntungan.
PasaJ 13
Izin Usaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, lzin Usaha GudangIRuangan danTanda Daftar Perusahaan sebagaimana dimaksud pada Pasa15 (1) dapat dicabudan dinyatakan tidak berlaku lagi serta tidak memiliki hukum lagi apabUa :a. Pemegang usaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, Izin Usaha Gudangi.
Ruangan dan Tanda Daftar Perusahaan diperoleh secara tidak sah.
b. Terjadi pernindahan letakllokasi perusahaan dan perubahan klasifikasiusaha.
c. Pemegang izintidak memenuhi kewajiban-kewajiban sebagaimana dimaksudpada Pasa!l 0 dan lokasi tempat usaha tidak sesuai lagidengan perkembanganpenataankota.
PasaJ 14
Perusahaan dUarang menjalankan kegiatan usaha tanpa memiliki izin operasionaldan melakukan kegiatan :
1. Melakukan perdagangan yang dikaitkan dengan perhimpunan danamasyarakat.
1)
2)
Subjek retribusi adalah setiap pribadi atau badan yang memerlukan pelayananuntuk mendapatkan lzin Usaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, lzin UsahaGudang/Ruangan dan Tanda Daftar Perusahaan.
WajibRetribusiadalah setiap orang atau badan berkewajiban untuk membayarretribusi Izin Usaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, lzin Usaha GudanglRuangan dan Tanda Daftar Perusahaan.
PasaJ 18
2. Melakukan kegiatan usaha perdagangan penggandaan uang.
3. Pemberian imbalan atau kompensasi yang tidak wajar.
90
c. Setiap perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha baik perorangan maupunbadan hukum perusahaan asing.
91
BABVIDGOLONGAN RETRIBUSI
Pasa119
Retribusi IzinUsaha Industri, IzinUsaha Perdagangan, IzinUsaha GudangIRuan~dan Tanda Daftar Perusahaan digolongkan sebagai retribusi perizinan tertentu.
BABIXTATACARA PENGUKURAN TINGKAT
PENGGUNAAN JASAPasa120
Tmgkat penggunaan jasa diukur berdasarkan bentuk dan klasifikasiusaha :
1) Golongan perusahaan untuk izin industri dan izin usaha perdagangan.
2) Luas bangunan untuk gudanglruangan.
BABXPRINSIP DAN SASARAN DAN PENETAPAN TARIF
PasaI 21
Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi dimaksud untuk menutup bia'pengecekan, pengukuran, pemeriksaan dan pengendalian serta biaya pembindan pengaturan.
BABXISTRUKTUR BESARNYA TARIF RETRIBUSI
PasaI 22
1) Retribusi Izin Usaha Industri :a. Perusahaan Usaha Industri Kecil.
1. Nilai Investasi Rp. 5.000.000,- sId Rp. 50.000.000.- sebesaRp. 1SO.000.
2. Nilai Investasi Rp. 50.000.000,- sId Rp. 200.000.000,- sebesarRp. 300.000,-
b. Perusahaan Industri Menengah
1. Nilai Investasi Rp. 200 juta sid Rp.2 milyar, sebesar Rp. 600.000,2. Nilai Investasi Rp. 2 milyar sid 5 milyar sebesar Rp. 900.000,-
c. Perusahaan besar sebesar Rp. 1.500.000,-
2) Retribusi Izin Usaha Perdagangan.
92
a. Izin Usaha Perdagangan golongan kecil.1. Nilai Investasi Rp. 5.000.000,- sId Rp. 50.000.000-, sebesar
Rp. 75.000,-2. Nilai Investasi Rp. 50.000.000,- sId 200.000.000,- sebesar
Rp. 1SO.000,-b. Izin Usaha Perdagangan golongan Menengah sebesar Rp. 300.000,c. lzin Usaha Perdagangan golongan Besar sebesar Rp. 450.000,-
3) Retribusi Izin Usaha GudangIRuangana. Perusahaan yang memilikigudanglruangan yang luasnya sampai dengan
200 m2 besamya retribusi Rp. 300.000,-b. Perusahaan yang memiliki gudanglruangan yang luasnya 201 - 500 m2
besamya retribusi Rp. 450.000,-c. Perusahaan yang memiliki gudang/ruangan yang luasnya S01-1OOO m2
besamya retribusi Rp. 600.000,-d. Perusahaan yang memilikigudanglruangan yang luasnya lebih dari 1001
m2 besamya retribusi Rp. 750.000,-
4) Retribusi Tanda Daftar Perusahaan.a. Perseroan Terbatas Rp. 300.000,-b. Persekutuan Komanditer Rp. 150.000,-c. Koperasi Rp. 120.000,-d. rmna Rp. 150.000,-e. Perusahaan AsingRp. 1.000.000,-f. Perusahaan MilikNegara/Daerah Rp. 500.000,-g. Bentuk Perusahaan lainnya Rp. 150.000,h. Perusahaan perorangan Rp. 120.000,-
5) Setiap salinan resrni dari Daftar Perusahaan dikenakan biaya administrasisebesar Rp. SO.000,-
6) Setiap Petikan Resrni Daftar Perusahaan dikenakan biaya administrasi sebesarRp. 25.000,-
PasaI 23
1) Berdasarkan perl:1itungan retribusi sebagaimana dimaksud pada pasal 21diterbitkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) secara jabatan.
2) Apabila berdasarkan pemeriksaan ditemukan data baru clan atau semula beJumterungkap yang menyebabkan penambahan retribusi yang terhutang makaditerbitkan Surat Ketetapan Retribusi Oaerah (SKRD) tambahan.
93
BABXDWILAYAHPEMUNGUTAN
Pasal24
Retribusi IzinUsaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, lzin Usaha GudangIRuandan Tanda Daftar Perusahaan dipungut dalam daerah .
BAB XIIITATACARA PEMUNGUTAN .
PasaI25
1) Pemungut retribusi tidak dapat diborongkan.
2) Retribusi dipungut dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Dae(SKRD) atau dokumen lain yang dipersamakan.
BABXIVSANKSI ADMINISTRASI
PasaI26
Dalam hal retribusi tidak membayar retribusi tepat pada waktunya atau tagiharetribusi, dikenakan sanksi adrninistrasi berupa bunga 2% sebelum dari retribuyang terhutang ditagih dengan menggunakan surat tagihan retribusi daerah (STRD
BABXVTATACARA PEMBAYARAN
PasaI27
1) Pembayaran retribusi harus dilakukan secara tunai atau lUnas.2) Pembayaran retribusi lzin Usaha Industri, lzin Usaha Perdagangan, lzin Usa
Gudang/Ruangan dan Tanda Daftar Perusahaan dilakukan di Kas Daeatau di tempat lain yang ditunjuk sesuai waktu yang ditentukan denmenggunakan SKRD, SKRD jabatan dan SKRD tambahan.
3) Dalam hal pembayaran diIakukan di tempat lain yang ditunjuk, maka hapenerimaan retribusi daerah harus disetor ke kas daerah seiambat-lambatn1 kali 24 jam atau daIam waktu yang ditentukan oleh Kepala Daerah.
4) Pembayaran retribusi IzinUsaha Industri, IzinUsaha Perdagangan, lzinUsahGudangIRuangan dan Tanda Daftar Perusahaan harus dilunasi.a. Bagi perusahaan baru pembayaran retribusinya harus dilunasi pada sa
penerbitan izin usaha dan tanda Daftar Perusahaan yang bersangkutan.
94
b. Bagi perusahaan lama pembayaran retribusinya harus dilunasi selambatlambatnya 1 bulan seteIah berakhir masa berlakunya pembayaran retribusiterdahulu.
PasaI28
.Ifjgi perusahaan yang terlambat mendaftar u1ang, dikenakan sanksi administrasiseIJesar 10% dari kewajiban biaya retribuzi izinyang harus dibayar.
PasaI29
,) Pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada Pasal26 diberikan tanda,'. bukti pembayaran.
2) Setiap pembayaran" dicatat daJam buku penerimaan.
3) Bentuk, isi, kualitas, ukuran buku dan bukti pembayaran retribusi ditetapkanoIeh Kepala Daerah.
PasaI30
Kepada petugas pemungut diberikan biaya pemungutan sebesar 5% (lima persen)dari reali.sasiyang disetor ke kas daerah.
BABXVITATA CARA PENAGDiAN RETRIBUSI
PasaI31
1) Pengeluaran surat tegoranlperingatanlsurat lain sejenis sebagai awal tindakanpelaksanaan penagihan retnbusi dikeluarkan segera setelah 7 (tujuh) hari sejakjatuh tempo pembayaran.
2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari ~ tanggal surat tegoranlperingatanlsurat lain yang sejenisnya wajib retribusi harus melunasi retribusinya yangterhutang.
3) Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh pejabatyang ditunjuk.
PasaI32
Bentuk-bentuk formuliryang dipeIgunakan untuk peJaksanaan penagihan retribusiIzin Usaha Industri, Izin Usaha Perdagangan, Izin Usaha GudangIRuangan danTanda Daftar Perusahaan ditetapkan oIeh Kepala Daerah.
95
1)
2)
3)
BAB XVIITATA CARA PEMERIKSAAN
Pasal33
Pemeriksaan lapangan dilakukan dengan cara :a. Memeriksa tanda pelunasan retribusi dan keterangan sebagai b
pelunasan kewajiban retribusi daerah.b. Memeriksa buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnya tl
keluarga dari media komputer dan perangkat elektronik pengolah dalainnya.
c. Meminjam buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnyakeluarga dari media komputer dan perangkat elektronik pengolah dalainnya dengan mernberikan tanda terirna.
d. Meminta keterangan lisandan atau tertulisdari wajibretribusiyang •.e. Memasuki tempat atau ruangan yang diduga merupakan tempal
penyimpanan dokumen uang, barang yang dapat memberi petunjuk"tentang keadaan usaha wajibretribusidan atau tempat-tempat lainnyadianggap penting serta melakukan pemeriksaan ditempat-tempat tersebut
f. Melakukan penyegelan tempat atau ruangan tersebut pada huruf e apab'wajib retribusi atau wakiI atau kuasanya tidak memberikan kesempa'untuk memasuki tempat atau ruangan dimaksud, atau tidak ada ditempada saat pemeriksaan.
g. Meminta keterangan dan at)u bukti yang diperlukan dari pihak k,yang mempunyai hubungan dengan wajib retribusi yang diperiksa.
Pemeriksaan kantor diIakukan dengan cara :a. Memberitahukan agar wajib retribusi mernbawa tanda pelunasan retrib:
buku-buku, catatan dan dokurnen pendukung lainnya termasuk keldari media komputer dan perangkat elektronik pengoIah data lainnya.
b. Meminjam buku-buku, catatan dan dokurnen pendukung lainnya ter'masuk keluaran dari media komputer dan perangkat elektronik pengoidata lainnya dengan rnemberikan tanda terima.
c. Meminjam buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnya tlkeluaran dari media komputer dan perangkat elektro~ pengo1ah da'lainnya.
d Meminta keterangan lisandan atau tertuIisdari wajibretribusiyang diperiksa.e. Meminta keterangan dan atau bukti yang diperlukan dari pihak k, ..
yang mempunyai hubungan dengan wajib retribusi yang diperiksa.
Tata Cara Penyegelan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f ditetapoleh Kepala Daerah.
96
Pasal34
Apabila pada saat dilakukan pemeriksaan lapangan, wajib retribusi atau wakilatau kuasanya tidak ada ditempat, pemeriksaan tetap dilaksanakan sepanjangada pihak yang mempunyai kewenangan untuk bertindak mewakili wajib
. / retribusi sesuai batas kewenangannya, dan selanjutnya pemeriksaan ditundat·IJtt,<, untuk dilanjutkan pada kesempatan berikut.'" .
'oiU·,
Untuk keperluan pengamanan pemeriksaan sebelum pemeriksaan lapanganditunda, pemeriksa dapat melakukan penyegelan tempat atau ruang yangdiperlukan.
Apabila pada saat pemeriksaan lapangan dilanjutkan setelah dUakukanpenundaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, wajib retribusi atau wakUatau kuasanya tidak ada juga ditempat, pemeriksaan diIakukan dengan terlebihdahulu meminta pegawai wajib retribusi yang bersangkutan untUkmewakilkanwajib retribusi guna membantu kelancaran perneriksaan.
Apabila wajib retribusi atau wakil atau kuasanya tidak memberikan izinuntukmemasuki tempat atau ruangan yang dianggap perlu dan tidak memberibantuan guna kelancaran pemeriksaan serta memberikan yang diperlukan,wajib retribusi atau wakU atau kuasanya harus menandatangani suratpeno1akan pemeriksaan.
5) Apabila pegawai wajib retribusi yang diminta mewakili wajib retribusisebagaimana dimaksud pada ayat 3 menolak untuk membantu' keIancaranpemeriksaan, yang bersangkutan harus menandatangani surat pemyataanpenolakan membantu kelancaraan pemeriksaan.
6) Apabila terjadi peno1akan untuk menandatangani surat sebagaimana dimaksudpada ayat 4 atau ayat 5, pemeriksa membuat berita acara penolakanpemeriksaan yang ditandatangani oleh pemeriksa.
SUrat pernyataan penolakan pemeriksaan, surat pernyataan penoIakanmembantu keIancaran pemeriksaan dan berita acara peno1akan perneriksaansebagaimana dimaksud pada ayat 4 atau ayat 5, dan ayat 6 dapat dijadikandasar untuk penetapan besarnya retribusi terhutang secara jabatan ataudiIakukan penyidjJ<an.
PasaI36
1) Pemberian tanggapan atas hasil pemeriksaan dan pembahasan akhirpemeriksaan lengkap diselesaikan daIam waktu paling lama 21 (dua puluhsatu) hari seteIah pemeriksaan selesai diIakukan.
97
BABXIXPENYIDIKAN
Pasal39
Tmdak pidana sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1), (2) dan (3) diatas'adalah tindak pidana pelanggaran.
Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah diberiwewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak
pidana dibidang Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah :
a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan menelitiketerangan atau laporanberkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusidaerah agar keteranganatau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas.
b. Meneliti,mencari mengumpu1kan keterangan mengenai orang pribadi ataubadan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengantindak pidana retribusi daerah.
c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badansehubungan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah.
d. Memeriksa buku-buku catatan-catatan dan dokumen lain sehubungandengan tindak pidana retribusi daerah.
e. Merninta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana retribusi daerah.
f. Memanggil untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangkaatau saksi.
g. Menghentikan penyidikan.
h. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindakpidana retribusi daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.
3) Penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) memberitahukan dimulainyapenyidikan dan menyampaikannya kepada Penuntut Umum sesuai denganketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1981 tentangHukum Acara Pidana.
2) Setiap perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha sebagaimana teldiwajibkan pada pasal 5 ayat 1 tetap tidak melaksanakan kewajibasebagaimana mestinya, diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bul,atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).
Pasa137
BABXVrnKETENTUAN PIDANA
Pasa138
3) Bagi perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha tanpa memiliki iz'operasional dan kegiatan tersebut melakukan penghimpunan dana masy,dan atau penggandaan uang yang patut disangka akan menimbulkan keru~.bagi masyarakat, diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atadenda sebanyak-banyaknya Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).
2) Pemberian tanggapan atas hasilpemeriksaan lapangan dilakukan dalam wapaling lama 7 (tujuh) hari setelah pemeriksaan lapangan selesai dilakukan.
3) Hasil pemeriksaan kantor disampaikan kepada wajib retribusi segera setelpemeriksaan selesai dilakukan dan tidak menunggu tanggapan wajib retrib
4) Apabila wajib retribusi tidak memberikan tanggapan sebagaimana dimakspada ayat 2 atau tidak menghasilkan pembahasan akhir hasil pemeriksaasurat ketetapan retribusi daerah dan atau surat tagihan retribusi daer,diterbitkan secara jabatan, berdasarkan hasil pemeriksaan yang disampa'kepada wajib retribusi.
5) Pemberitahuan hasil pemeriksaan kepada wajib retribusi sebagaimadirnaksud pada ayat 3 tidak dilakukan apabila pemeriksaan dilanjutkan denpenyidikan.
Apabila dalam pemeriksaan ditemukan bukti permulaan tentang adanya tindpidana retribusi daerah pemeriksaan tetap dilanjutkan dan pemeriksa memblaporan pemeriksaan.
1) Wajibretribusi yang tidak me1aksanakan kewajibannya sebagaimana dimaks:pada pasalll sehingga merugikan keuangan daerah diancam pidana kurung,paling lama 3 (tiga) bulan atau denda sebanyak-banyaknya 4 (empat)jumlah retribusi yang terhutang.
98 99
BABXXKE:f1=JITUAN PENUTUP
Pasal40
1) Hal-hal yang beIum diatur daIam Peraturan Daerah ini akan diatur kemu •.dengan Keputusan Kepala Daerah sepanjang mengenai pelaksanaannya. j
2) Dengan diberlakukannya Peraturan Daerah ini, maka segala ketentuan~bertentangan dan tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidaberlaku Iagi.
Pasal41
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, rnemerintahkan pengundangan Peraturan Daeralini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Medan.
Ditetapkan diPada tanggal
Medan13 Agustus 2002
WALIKOTA MEDAN
010.
DRS.H.ABDnLAH,AK,MBA
Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota MedanNomor : 4 Seri C Tahun 2002Tanggal : 13 Agustus 2002
SEKRETARIS DAERAH KOTA MEDAN
"/
DRS. H.RAMU, MMPEMBINA TK. INIP 400023264
100