Download pdf - Pemetaan Situasi tim 39

Transcript

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH MODUL VII PEMETAAN SITUASI KELOMPOK 39 Muhammad Ridho1106139512 Rika Yunitasari1106139746 Yudhistira Achmad1106139922 Tanggal Praktikum:14 November 2011 Asisten Praktikum :Gloria Patricia Manurung Tanggal Disetujui:17 November 2011 Nilai : ParaI: LABORATORIUM SURVEY DAN PEMETAAN DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2011

I. Tujuan 1. Untukmengumpulkandatageometrispadapermukaanbumidansegala sesuatu yang ada di atasnya, baik alami maupun buatan manusia. 2. Melakukan pemetaan situasi, yaitu menggambarkan data-data geometris di permukaan bumi ke suatu bidang datar dengan skala tertentu. 3. Memilihcarayangtepatdalammenentukankerangkadasarpengukuran situasi sesuai dengan kondisi lapangan pada alat yang dipakai. II. Peralatan 1. Digital Theodolit Nikon NE-100 series1 buah 2. Rambu Ukur1 buah 3. Meteran1 buah 4. Patok5 buah 5. Payung1 buah 6. StatiI1 buah 7. Unting-unting1 buah III. Dasar Teori Pemetaansituasidandetailadalahpemetaansuatudaerahatau wilayahukuryangmencakuppenyajiandalamdimensihorisontaldan vertikal secara bersama-sama dalam suatu gambar peta. Untukpenyajiangambarpetasituasitersebutperludilakukan pengukuran sebagai berikut : a. Pengukuran titik Iundamental ( Xo, Yo, Ho dan ao ) b. Pengukuran kerangka horisontal ( sudut dan jarak ) c. Pengukuran kerangka tinggi ( beda tinggi ) d. Pengukurantitikdetail(arah,bedatinggidanjarakterhadap titik detail yang dipilih sesuai dengan permintaan skala ) Pada dasarnya prinsip kerja yang diperlukan untuk pemetaan suatu daerah selalu dilakukan dalam dua tahapan, yaitu : 1. Penyelenggaraan kerangka dasar sebagai usaha penyebaran titik ikat

2. PengambilandatatitikdetailyangmerupakanwakilgambaranIisik bumi yang akan muncul di petanya. Kedua proses ini diakhiri dengan tahapan penggambaran dan kontur. Dalampemetaanmedanpengukuransangatberpengaruhdan ditentukanolehkerangkasertajenispengukuran.Bentukkerangkayang didesaintidakharussebuahpolygon,namundapatsajakombinasidari kerangka yang ada. a. Pengukuran Horisontal Terdapatduamacampengukuranyangdilakukanuntukposisihorisontal yaitu pengukuran polygon utama dan pengukuran polygon bercabang. b.Pengukuran Beda Tinggi Pengukuransituasiditentukanolehduajenispengukuranketinggian, yaitu: - Pengukuran siIat datar utama. - Pengukuran siIat datar bercabang. c. Pengukuran Detail Padasaatpengukurandilapangan,datayangdiambiluntukpengukuran detail adalah : - Bedatinggiantaratitikikatkerangkadantitikdetailyang bersangkutan. - Jarak optis atau jarak datar antara titik kerangka dan titik detail. - Sudutantarasisikerangkadenganarahtitikawaldetail yangbersangkutan, atau sudutjurusanmagnetisdari arah titikdetail yang bersangkutan.

Adapun metode pengukuran situasi sendiri ada dua, yaitu: 1. METODE OFFSET Padametodeinialatutamayangdigunakanadalahpita/rantaidanalat bantuuntukmembuatsiku(prisma).MetodeoIIsetterdiridariduacara, yaitu: a. Metode siku-siku ( garis tegak lurus ) Titik-titikdetaildiproyeksikansiku-sikuterhadapgarisukurAB. Kemudiandiukurjarak-jaraknyadenganmengukur jarak aa`,bb`,cc`, dd`, posisi titik a, b, c dan d secara relatiI dapat ditentukan. b. Metode Mengikat ( Interpolasai ) Titik-titikdetaildiikatdengangarisluruspadagarisukur. Ada dua cara : 1. Pengikatan pada sembarang titik. TentukansembaranggarispadagarisukurAB titik-titika`, a,b;, b,c`,c.Usahakansegitigaa`aa,b`bb,c`ccmerupakan segitiga samasisi atau samakaki. Dengan mengukur jarak Aa`, Aa, Ab`,Ab,Ac`,Ac,Bc,Bc`,Bb,Bb`,Ba`,Ba,a`a,aa,b`b, bb, c`c, cc maka posisi titik-titik a, b, c dapat ditentukan.

2. Perpanjangan sisi 3. Cara Trilaterasi Sederhana 2. METODE POLAR Alat: theodolit kompas (missal To) atau theodolit repetesi. 1. Dengan unsur Azimuth dan jarak 2. Dengan unsur sudut dan jarak - Pengukuran sudut dilakukan dari titik dasar teknik - Pengukuran jarak datar dilakukan dengan pita ukur atau EDM.

Dalammenentukantitikbatasdibutuhkanminimaltigadataukuranyang dikukur dengan menggunakan minimal dua titik tetap ( reIerensi ). Contoh: 1. Sudut, sudut, sudut

Setelahpengukuranpemetaansituasidandetailtelahselesai dilaksanakanlangkahberikutnyayaitumelakukanperhitunganterhadap data yang telah diperoleh danmenyajikannya dalam bentuk penggambaran peta yang dilengkapi dengan garis kontur. Gariskonturadalahyangadadipermukaanbumiyang menghubungkantitiktitikdenganketinggianyangsamadarisuatu bidangreIerensitertentu.Konsepdarigariskonturinidapatmudah dipahamidenganmembayangkankolamair.Jikaairdalamkeadaan tenang,makatepidaripermukaanairituakanmenunjukangarisyang ketinggiannyasama.Garistersebutakanmenutuppadatepikolamdan membentuk garis kontur. Adapun kegunaan dari garis kontur ini antara lain: 1. Sebagai dasar untuk menentukan penampang tegak suatu permukaan tanah 2. Sebagai dasar untuk perencanaan besarnya galian atau timbunan . 3. Memperlihatkanketinggiantanahdalamlokasiataupetatersebut,dan sebagainya . Rumus-rumus yang dipakai dalam praktikumi ini: A = _. on0 -b = (o -b)cos20 Dimana: A selisih tinggi antara tempat theodolit dengan titik yang ditembak = tinggi alat = jarak horizontal antara tempat theodolit dengan titik yang ditembak. b = benang tengah (dalam meter) o = benang atas (dalam meter) b = benang bawah (dalam meter) 0 sudut miring/sudut vertikal Denganrumus-rumusdiatas,sertarumus-rumusdasaruntukmenentukan koordinat, yaitu: XQ XP DPQ sin u PQ YQ YP DPQ cos u PQ

Dimana: DPQ jarak dari P ke Q u PQ sudut jurusan dari P ke Q ARA KER1A: PERSIAPAN: 1. Melakukan survey lapangan dan membuat sketsanya. 2. Memilih cara pengukuran kerangka dasar yang sesuai. 3. Tentukantitikacuanyangsesuaidengancarapengukurankerangka dasar yang dipilih. 4. Mencantumkan di dalam sketsa, titik-titik pengikat rencana (titik-titik poligon)sedemikianrupasehinggaseluruhdetailyangdiperlukan dapat dijangkau. 5. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan PELAKSANAAN 1. Memasangtheodolitdititikpengikatpertamalalumengukurtinggi alat. 2. Melakukanpengukurantinggimatahariuntukmenentukanbesarnya Koreksi Boussole. 3. Membidiktitikacuandanmelakukanpengukuranhinggadidapat azimuth, beda tinggi dan jaraknya. 4. Membidiktitikpengikatyanglainlalumelakukanpengukuranyang diperlukanuntukmendapatkankerangkadasarpengukuransituasi (mendatar & tinggi) 5. Membidik titik-titik detail yang diperlukan, termasuk titik-titik detail untukmembentukgariskontur.Titik-titikdetailyangkhusus hendaknya diberi keterangan.

IV. Data Pengamatan Sketsa Lokasi 1216 1115 109D1314 21AB56 37 48 Z ( tinggi alat 148 cm) Data Pengamatan Titik Titik Bacaan Benang (cm) Sudut Azimuth Sudut Vertikal Jarak Sudut Azimuth Sudut Vertikal AlatBidikBABTBB ' " ' " Pembacaan (m) HexagesimalHexagesimal Z A145.5141136.5296164590009296.279 90.000 B150147144393559000639.58590.000 C1511371233371430900028337.24290.000 D154140.5127243109000272.71990.000 1138.5133.5128.52905115900010290.85490.000 2139.5133126.52871655900013287.28290.000 3158154150283393090008283.65890.000 4141.9138134.1260205590007.8260.34990.000 5154150146495409000849.09490.000 616015515055193590001055.32690.000 7151.5144.5137.55355090001453.09790.000 8151.2144.9138.6751110900012.675.18690.000 91491351213332520900028333.42290.000 10126.5111.596.53294125900030329.69090.000 111231181133382145900010338.36390.000 121301149833990900032339.15090.000

V. Pengolahan Data Daridatayangdidapatselanjutnyadapatdigunakanuntukmencari data lainnya.Sudut Heling Suduthelingadalahsudutvertikalyangdiukurdaribidangdatar, digunakannantinyauntukmencaribedatinggi.Berikutcontoh perhitungannya: Titik A Bacaan sudut V 90o 00` 00 90,00o Sudut Heling (0) 90o90,00o 0,00o ( 0o artinya sudut telah tegak lurus dengan sudut zenithnya) Jarak Mendatar (D) = (o -b)cos20 Contoh perhitungan (titik A): = (o -b)cos20 100 x (145,5-136,5) x cos2 0o 9 m Beda tinggi (A) A = _ . tano -b Contoh perhitungan (titik A): A = -+. tan 0 (148141)/100 ( 9 x tan 0o) 0,07 m 13143.5129114.5618159000296.30490.000 141511371231018590002810.30190.000 15141126111152509000301.88190.000 16143128113113159000301.22190.000

Tinggi dari muka laut Dengan asumsi tinggi titik tempat alat adalah 100 m dari muka laut maka kita dapat mengetahui tinggi titik lainnya dari muka laut yakni 100 ditambah beda tinggi. Berikut contoh perhitungannya (titik A): Tinggi titik A 100 (0,07) 100,07 m Sudut azimuth (u) Sudut azimuth segaris dengan garis Titik Alat ke titik A dan karena titik alat hanya satu titik (tidak berpindah) maka sudut azimuth sudut horizontal. Titik Koordinat X XQ XP DPQ sin u PQ Contoh perhitungan (titik L): XL XTA DTA-L sin u TA-L 0 9 sin 296,279 -8,0698 m Titik Koordinat Y YQ YP DPQ cos u PQ Contoh perhitungan (titik L): YL YTA DTA-L cos u TA-L 0 9 cos 296,279 3,9847 m Data hasil perhitungan tertera pada tabel terlampir. Koreksi Sudut Dalam Data berupa sudut dalam didapatkan dengan memplotkan data ke dalam gambar poligon. Sudut dalam yang dikoreksi adalah sudut dalam bangunan pada lokasi.

i. Sudut dalam sebelum koreksi TitikSudut dalam (o) A94,130 B86,589 C88,213 D91,069 _ Sudut360,001 ii. Koreksi sudut Polygon segi-n R (n-2) x 180Polygon segienam, maka n 64, sehinggaRu (4-2) x 180 360 Faktor koreksi Fu (360 - 360,001)/4 -0,00025o iii. Sudut dalam sesudah koreksi TitikSudut Dalam Terkoreksi A94,12975 B86,58875 C88,21275 D91,06875_ Sudut Dalam Terkoreksi 360 iv. Sudut jurusan TitikSudut Jurusan (O) Sudut Bearing Z - A296,279N 63,721 W Z - B39,585N 39,585 E Z - C337,242N 22,758 W Z - D2,719N 2,719 E

Koreksi 1arak (Koordinat) i. Proyeksi terhadap sumbu x Titik L (meter)Sudut Jurusan (u) X L sin u (meter) A - C22,009 352,791 -2,7619 CD12,167 84,579 12,1126 D - B22,489 173,510 2,54193 B - E11,910 266,921 11,6544 _68,575 -0,0002 Koreksi jarak terhadap sumbu x (Adij x) A =_ I_I - =-, ,98,= -, - =-, ,8,= -, - =-, ,898,= -, - =-, ,98,= -, Tabel Proyeksi terhadap sumbu X Setelah Koreksi: Titik L (meter)Sudut Jurusan (u) X L sin u (meter) X terkoreksi (m) A - C22,009 352,791 -2,7619-2.7618 C - D12,167 84,579 12,112612.1126 DB22,489 173,510 2,541932.5420 B - A11,910 266,921 11,6544-11.8928 _68,575 -0,00020 ii. Proyeksi terhadap sumbu y Titik L (meter)Sudut Jurusan (u) Y L cos u (meter) A - C22,009 352,791 21,835 C - D12,167 84,579 1,14946 DB22,489 173,510 -22,3449

B - A11,910 266,921 -0,63972 _68,575 -0,00013 Koreksi jarak terhadap sumbu y (Adij y) A =_ I_I - =-, ,98,= -, - =-, ,8,=-, - =-, ,898,= -, - =-, ,98,= -, Tabel Proyeksi terhadap sumbu Y Setelah Koreksi: Titik L (meter)Sudut Jurusan (u) Y L cos u (meter) Y terkoreksi (m) A-C22,009 352,791 21,83521,8351 C-D12,167 84,579 1,149461,1495 D-B22,489 173,510 -22,3449-22,3448 B-A11,910 266,921 -0,63972-0,6397 _68,575 -0,000130 b. Koordinat titik Tabel Koordinat Titik: titikxy A-C-2.761821,8351 C-D12.11261,1495 D-B2.5420-22,3448 B-A-11.8928-0,6397 VI. Analisis 1. Analisis Praktikum Dalampraktikumpemetaansituasiinidiawalidenganmelakukan surveylapangandanmembuatsketsanya.Selanjutnyamemilihcara

pengukurankerangkadasaryangsesuai.Setelahitumenentukantitik acuanyangsesuaidengancarapengukurankerangkadasaryangdipilih. Mencantumkandidalamsketsa,titik-titikpengikatrencana(titik-titik poligon)sedemikianrupasehinggaseluruhdetailyangdiperlukandapat dijangkau. Lalu mempersiapkan peralatan yang diperlukan. Setelahmelakukanpersiapanselanjutnyamemasangtheodolitdi titikpengikatpertamalalumengukurtinggialat.Kemudianmelakukan pengukuran tinggi matahari untuk menentukan besarnya Koreksi Boussole lalumembidiktitikacuandanmelakukanpengukuranhinggadidapat azimuth,bedatinggidanjaraknya.Setelahitumembidiktitikpengikat yang lain lalu melakukan pengukuran yang diperlukan untuk mendapatkan kerangkadasarpengukuransituasi(mendatar&tinggi).Selanjutnya membidik titik-titik detail yang diperlukan, termasuk titik-titik detail untuk membentukgariskontur.Titik-titikdetailyangkhusushendaknyadiberi keterangan. Data yang diperoleh dari praktikum berupa tempat alat, tinggi alat, titik tinjau, bacaan benang, bacaan sudut horizontal dan vertikal. 2. Analisis Perhitungan Perhitungandatadigunakanuntukmencarinilaijarak,bedatinggi sudut azimuth/ jurusan dan koordinat berikut hasilnya: Titik TitikSudut Azimuth Sudut Vertikal Jarak Sudut Azimuth Sudut Vertikal AlatBidik ' " ' " Pembacaan (m) HexagesimalHexagesimal Z A296164590009296.279 90.000 B393559000639.58590.000 C3371430900028337.24290.000 D243109000272.71990.000 12905115900010290.85490.000 22871655900013287.28290.000 3283393090008283.65890.000 4260205590007.8260.34990.000

Dariperhitungandiatasdidapatkannilaikoordinatxdanyyang merupakantitikdetailsituasi.Darinilaikoordinatxdanykitadapat menggambar pemetaan situasi dan juga kontur. Gambar terlampir. TinggiTitik Titik Bacaan Benang (cm)BedaElevasi AlatAlatBidikBABTBB Tinggi (m) (meter) 148Z A145.5141136.50.07100.07 B1501471440.01100.01 C1511371230.11100.11 D154140.51270.075100.075 1138.5133.5128.50.145100.145 2139.5133126.50.15100.15 3158154150-0.0699.94 4141.9138134.10.1100.1 5154150146-0.0299.98 6160155150-0.0799.93 7151.5144.5137.50.035100.035 8151.2144.9138.60.031100.031 91491351210.13100.13 10126.5111.596.50.365100.365 111231181130.3100.3 12130114980.34100.34 13143.5129114.50.19100.19 141511371230.11100.11 5495409000849.09490.000 655193590001055.32690.000 75355090001453.09790.000 8751110900012.675.18690.000 93332520900028333.42290.000 103294125900030329.69090.000 113382145900010338.36390.000 1233990900032339.15090.000 13618159000296.30490.000 141018590002810.30190.000 15152509000301.88190.000 16113159000301.22190.000

151411261110.22100.22 161431281130.2100.2 Koordinat titik yang didapat dari analisis data, yaitu : Dari perhitungan di atas didapatkan elevasi. Gambar terlampir. 3. Analisis Kesalahan Beberapasumberkesalahanyangmenyebabkanhasilpengukuran memiliki kesalahan dan koreksi adalah: - Kesalahan praktikan dalam pembacaan sudut dan pengukuran - Paralaks Pada percobaan kali ini, kesalahan yang palingmungkin dilakukan oleh praktikan adalah ketidaktepatan sudut yangdiukur sehingga akhirnya data yang didapatkan menjadi tidak benar-benar akurat. VII. Kesimpulan 1. Metodepemetaansituasidapatdigunakanuntukmengumpulkandata geometrispadapermukaanbumidansegalasesuatuyangadadiatasnya, baik alami maupun buatan manusia. 2. Metodepemetaansituasidapatdigunakanuntukmenggambarkandata-datageometrisdipermukaanbumikesuatubidangdatardenganskala tertentu. 3. Denganmemilihcarayangtepatdalammenentukankerangkadasar pengukuransituasisesuaidengankondisilapanganakanmempermudah proses pengukuran dan didapatkan data yang lebih akurat.4. Pengunaanalat,pembacaandanpengukuranharusdilakukandenganbaik dantelitiagarmendapatkanhasilyanglebihakuratdanmemperkecil adanya kesalahan yang terjadi. titikxy A-C-2.761821,8351 C-D12.11261,1495 D-B2.5420-22,3448 B-A-11.8928-0,6397

VIII. Referensi PedomanPraktikumIlmuUkurTanah.1996.Depok:Universitas Indonesia. Setyono,Widi,dkk.JobSheetPraktikumIlmuUkurTanahII.Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta. 2008


Recommended