Download pdf - pemisahan campuran resmi

Transcript

I.Judul Percobaan: Pemisahan CampuranII.Hari/Tanggal Percobaan: Jumat/ 22 November 2013; 13.30 WIBIII.Selesai Percobaan: Jumat/ 22 November 2013; 17.00 WIBIV.Tujuan Percobaan:1. Memisahkan zat padat dari zat cair2. Memisahkan zat padat dari zat padat3. Memisahkan zat cair dari zat cairV.Tinjauan PustakaMetode pemisahan merupakan cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mngetahui keberadaan suatu zat dalam (analisis laboratorium).Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan masih memiliki sifat sifat zat asalnya.Jika kita mencampur minyak dan air, terlihat ada batas diantara kedua cairan tersebut.Jika kita mencampur dengan alkohol batas antara keduanya tidak terlihat.Minyak dan air membentuk campuran heterogen.Campuran heterogen adalah campuran yang tidak serba sama, membentuk dua fasa atau lebih dan terdapat batas yang jelas diantara fasa fasa tersebut. Alkohol dan air membentuk cmapuran homogen. Campuran homogen adalah campuran yang serba sama di seluruh bagiannnya dan membentuk satu fasa. Contoh campuran heterogen : Campuran tepung beras dengan air Campuran kapur dengan pasir Campuran serbuk besi dengan karbon.Contoh campuran homogen : Campuran gula atau garam dapur dengan air Air teh yang sudah disaring Campuran gas di udara.Campuran homogenbiasa disebut larutan.Larutanadalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent).Larutan dapat berwujud padat, cair, dan gas.1. Larutan berwujud padat. Larutan berwujud padat biasa ditemukan pada paduan logam. Contohnya : Kuningan yang merupakan paduan seng dan tembaga.2. Larutan berwujud cair. Contohnya : Larutan gula dalam pelarut air.3. Larutan dalam wujud gas. Contohnya : Udara yang terdiri atas bermacam-macam gas, diantaranya adalah nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida.

DASAR PEMISAHAN CAMPURANZat atau Materi dapat dipisahkan dari campurannya karena campuran tersebut memiliki perbedaan sifat, itulah yang mendasari pemisahan campuran atau dasar pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai berikut :1. Perbedaan Ukuran PartikelJika ukuran partikel suatu zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode penyaringan (metode filtrasi).Untuk keperluan ini kita harus menggunakan penyaring dengan ukuran yang sesuai. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan disebuthasil penyaringandan zat pencampurnya akan terhalang dan disebutresidu/ ampas.2. Perbedaan Titik didihUntuk memisahkan campuran zat yang memiliki perbedaan titik didih, kita dapat melakukannya denganmetode destilasi. Zat yang memiliki titik didih lebih tinggi akan lebih dulu menguap. Jika yang kita inginkan adalah zat yang memiliki titik didih yang lebih tinggi, maka langkah selanjutnya kita mengembunkan uap dari zat tersebut (pendinginan) dan mengalirkannya ke wadah tertentu. Jika yang kita inginkan adalah zat yang memiliki titik didih lebih rendah, maka kita cukup memanaskan campuran tersebut saja, sampai suhu mencapai titik didih zat yang akan kita cari.

3. Perbedaan KelarutanSuatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar (pelarut yang memiliki kutub), seperti air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter.Dengan hal menggunakan perbedaan kelarutan, kita dapat memisahkan campuran dengan pelarut tertentu.4. Perbedaan PengendapanSuatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam larutan yang berbeda. Zat yang memiliki berat jenis lebih besar daripada pelarutnya akan mudah mengendap. Bila dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda, kita dapat melakukan pemisahan campuran tersebut dengan metode sedimentasi atau sentrifugsi atau pemusingan. Jika dalam campuran terdapat lebih dari satu zat yang akan kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi yang dikombinasi dengan metode filtrasi.5. Difusi (bergerak mengalir dan bercampur)Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi satu sama lain. Aliran ini dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu untuk memperoleh zat murni. Metode pemisahan campuran dengan menggunakan bantuan listrik disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa.6. Adsorbsi (Penyerapan sampai permukaan)Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh zat lain sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.

METODE PEMISAHAN CAMPURAN :1. Filtrasi / PenyaringanFiltrasi adalah metode pemisahan zat yang memiliki ukuran partikel yang berbeda dengan menggunakan alat berpori (penyaring/filter). Penyaring akan menahan zat yang ukuran partikelnya lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu (ampas).Metode penyaringan dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.2. DekantasiDekantasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling campur (suspensi).Contoh : pemisahan campuran air dan pasir 3. Penguapan atau EvaporasiPenguapan atau Evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan sponton menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umunya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan. Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konnsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada Evaporasi biasanya hanya terdiri dari satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak, diadakan usaha untuk memisahkan komponen-komponennya.Dalam evaporasi zat cair pekat merupakan produk yang dipentingkan, sedangkan uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang.4. SublimasiSublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Bahan bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.5. KristalisasiKristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan.Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali). Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula.Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.6. DistilasiDistilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda.Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.7. EkstraksiEkstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai.Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.8. AdsorbsiAdsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat kotoran.9. KromatografiKromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan). Contoh proses kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.Pada proses pemisahan suatu campuran ada yang memerlukan metode pemisahan, ada pula yang dikombinasi lebih dari saru jenis metode. VI.Alat dan BahanAlat-alat:1. Gelas Kimia2. Spirtus3. Kaki Tiga4. Kasa5. Gelas ukur6. Corong7. Cawan Penguapan8. Kertas Saring9. Kaca Arloji10.Spatula 11.Termometer 12.Kondensor 13.Klem dan Statif 14.Batu Didih 15.Labu Distilasi 16.Selang Pipa

Bahan:1. NaCl(Garam Dapur)2. CaCO3(Kapur Tulis)3. SiO3(Pasir)4. CuSO4.5H2O5. C10H8(Kapur Barus)6. AgNO3 0,1 M

VII.Cara Kerja1. Dekantasi

1 Sendok pasir

- + air dalam gelas kimia- Diaduk sampai rata

Campuran

- Diendapkan-dituang larutan bagian atas

Pasir dan air terpisah

2. Penyaringan

Bubuk kapur tulis

- + air dalam gelas kimia-diaduk sampai rata-disaring dengan corong dan kertas saring

Air dan bubuk kapur tulis terpisah

3. Penyaringan dan Penguapan

Garam dapur

- Dilarutkan dengan 5ml air dalam gelas kimia

Larutan homogen

- Disaring dengan kertas saring

Larutan tetap homogen

-diuapkan hingga air habis dalam cawan penguapan

Air habis dan hanya tersisa garam

4. Penguapan dan Kristalisasi

1 gram garam

- Dilarutkan dalam 10ml air.

Larutan garam

-diuapkan-didinginkan

Kristal

5. Penyaringan dan penguapan

1 sendok pasir dan 1 sendok garam dapur

- dicampurkan air dalam gelas kimia

Larutan heterogen

- Dipanaskan- Disaring dengan corong dan kertas saring

Zat padat

- Dicuci air 5 ml sebanyak 2-3 kali

Air cucianAir hasil penyaringan

-dicampur-diuapkan hingga airnya hampir habis-dibiarkan menguap

kristal garam

6. Penguapan dan Kristalisasi

1 gram kapur barus

- dikotori dengan menggunakan pasir atau natrium karbonat lalu ditumbuk-dimasukkan kedalam cawan penguapan -ditutup dengan kaca arloji yang berisi air-dipanaskan

zat padat pada kaca arloji

- Didinginkan- dikumpulkan

Kristal-kristal kapur barus

7. Distilasi

1 gram NaCl

-ditambahkan 100ml air-dilarutkan

Beberapa butir batu didih Larutan homogen

-air dijalankan melaui kondensor-labu distilasi dipansakan sampai mendidih-diamati kenaikan temperature pada thermometer sampai temperature konstan

Distilat

Dibandingkan kemurnian antara distilat dengan larutan mula-mula(sebelum distilasi ) dengan menggunakan larutan AgNO30,1 M.

5ml larutan distilasi 5ml larutan sebelum distilasi

-ditambahkan AgNO3 0,1 M -Diamati dan dicatat pengamatan yang terjadi

Hasil Pengamatan

VIII.Hasil PengamatanNoHasil PengamatanDugaan/ReaksiKesimpulan

SebelumSesudah

1Vair = 80 mLPasir =10 sendok spatulaAir bening,pasir berwarna hitamVair =80 mlAir menjadi sedikit keruh,terbentuk endapan pasirSiO3(s)+ H2O(aq)-Massa jenis pasir lebih besar dari massa jenis air sehingga terjadi endapan.-proses yang digunakan adalah dekantasi.

2Vair =80mLKapur =10 sendok spatulaAir keruh dan terdapat endapan di bawah permukaan gelas kimiaVair =80 mlAir menjadi bening,bubuk kapur tulis terpisah di kertas saring,setelah disaring air menjadi jernih kembali-CaCO3(s)+H2O(aq)

-menghasilkan filtrate air bening dan residu endapan kapur di kertas saring.-metode : filtrasi

3Vair = 5mLGaram =5 sendok spatulaAir berwarna bening,setelah dicampur garam air tetap bening-Hasil saringan air tetap bening-Diuapkan sampai air habis dan terbentuk serbuk garam berwarna putihNaCl(s)+H2O(aq)NaCl(aq)-Terbentuk kristal garam berwarna putih-metode : kristalisasi

41 gram garam CuSO4.5H2OVair =10mlWarna larutan garam adalah berwarna biru jernihTerbentuk kristal garam CuSO4.5H2O berwarna biru kehijuan-CuSO4.5H2O+ H2O(aq)CuSO4(aq)-terbentuk Kristal garam CuSO4.5H2O berwarna biru-metode kristalisasi

5Garam =10 sendok spatulaPasir =10 sendok spatulaVair =80 mLSesudah diadukairnya keruh karena adanya endapan pasir dan terdapat butir-butir putih dari garam.Setelah dipanaskan terbentuk serbuk putih,setelah disaring air berwarna bening,zat padat dicuci dengan air,air hasil penyaringan dicampur dengan air cucianHasil penguapan yaitu kristal garam berupa serbuk berwarna putih-SiO3(s) + H2O(l) -NaCl(s) + H2O(l) NaCl(aq) -Terbentuk Kristal garam berwarna putih-Metode filtrasi dan evaporasi

6Kapur barus dikotori dengan pasir lalu ditumbuk,diletakkan dicawan penguapan kemudian ditutup kaca arloji yang berisi air-terbentuk kristal kapur barus menempel pada kaca arloji-kristal berbentuk runcing-runcing seperti jarum berwarna putihC10H8(s)+ SiO3-Terbentuk Kristal garam berwarna putih-Metode sublimasi

71 gram garamVair =100ml2 butir batu didihSetelah dicampur garam air berwarna keruhTempeeratur =30C-temperature konstan mencapai 94C-hasil distilat yang sesudah diuapkan menjadi air,lalu dicampur AgNO3 berubah warna menjadi bening-larutan mula-mula(sebelum distilat) lalu dicampur AgNO3 menjadi putih keruh-NaCl(aq) +AgNO3(aq)AgCl(s) +NaNO3(aq)

-AgNO3(aq)+ H2O(aq)

-Warna hasil distilat setelah dicampur AgNO3 adalah menjadi bening-Warna larutan sebelum distilat dicampur AgNO3 berubah warna menjadi putih keruh-Metode distilasi

IX.Analisis Data/ Perhitungan/ Persamaan Reaksi yang TerlibatPada percobaan pertama yaitu dengan mencampurkan air dengan volume 80ml dan pasir sebanyak 10 sendok spatula kedalam gelas kimia kemudian di aduk dan ditunggu beberapa saat sampai pasir mengendap.Setelah itu larutan bagian atas dituang kedalam gelas kimia yang kosong sehingga didapat filtrat berupa air dan sedikit keruh, residu berupa pasir.Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa metode yang digunakan untuk memisahkan antara air dan pasir adalah dekantasi. Pada percobaan ini reaksi persamaannya :SiO3(s)+H2O(aq)Pada percobaan yang kedua yaitu dengan memasukkan bubuk kapur tulis yang sudah dihaluskan sebanyak 10 sendok spatula kedalam gelas kimia yang berisi air dengan volume 80ml dan diaduk sampai larutan menjadi homogen dan berubah warna menjadi putih keruh.Air yang telah tercampur tersebut disaring menggunakan corong dan kertas saring, sehingga diperoleh filtrat berupa air yang jernih dan residu berupa kapur tulis yang tertinggal pada kertas saring.Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa metode yang digunakan untuk memisahkan antara bubuk kapur tulis dengan air adalah filtrasi.Persamaan reaksinya: CaCO3(s)+H2O(aq)Pada percobaan yang ketiga yaitu dengan mencampurkan garam dapur sebanyak 5 sendok spatula kedalam gelas kimia yang berisi air dengan volume 5ml kemudian diaduk sampai rata hingga air dan garam menjadi larutan yang homogen setelah itu disaring menggunakan corong dan kertas saring, larutan tetap homogen. Lalu larutan yang sudah disaring diuapkan kedalam cawan penguapanhingga air habis dan terbentuk kristal garam berwarna putih.Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa metode yang digunakan untuk memisahkan antara garam dapur dengan air adalah kristalisasi.Persamaan Reaksinya: NaCl(s)+H2O(aq) NaCl(aq)Pada percobaan keempat yaitu dengan mencampurkan 1 gram garam yang dilarutkan pada 10 ml air kemudian diuapkan dengan cawan penguapan sampai volumenya hampir habis kemudian didinginkan sehingga terbentuk kristal garam berwarna biru kehijauan.Sehingga, proses pemisahan campuran ini termasuk jenis pemisahan metode kristalisasi.Persamaan Reaksinya: CuSO4.5H2O+ H2O(aq) CuSO4(aq)Pada percobaan kelima yaitu mencampurkan 10 sendok spatula pasir dan 10 sendok spatula garam dapur kedalam gelas kimia yang berisi air bervolume 80ml. kemudian dipanaskan setelah itu dilakukan proses penyaringan dengan corong dan kertas saring. Zat padat yang tertinggal pada kertas saring dicuci dengan air kurang lebih 5 ml sebanyak 2 sampai 3 kali.Air hasil penyaringan dan air cucian di jadikan satu kemudian diuapkan pada cawan penguapan sampai air hampir habis kemudian didinginkan dan dibiarkan menguap sendiri.Sehingga menghasilkan kristal garam berupa serbuk berwarna putih. Percobaan kelima ini melibatkan 2 proses pemisahan, yaitu filtrasi dan evaporasi.Persamaan reaksinya: SiO3(s) + H2O(l) -NaCl(s) + H2O(l) NaCl(aq) Pada percobaan keenam yaitu dengan mencampurkan 1 gram kapur barus yang diberi pengotor (pasir) kemudian ditumbuk dan diletakkan kedalam cawan penguapan kemudian ditutup dengan kaca arloji yang diberi air lalu dipanaskan sampai terdapat kristal berwana putih yang menempel di bagian cekung kaca arloji yang menutupi gelas kimia. Berbentuk runcing seperti jarum.Proses pemisahan ini termasuk jenis sublimasi.Persamaan reaksinya: C10H8(s)+ SiO3(s)

Pada percobaan ketujuh yaitu dengan 1 gram NaCl dimasukkan dalam gelas kimia yang berisi air 100ml , diaduk sampai larutan homogen. Dimasukkan 2 butir batu didih ke dalam labu distilasi kemudian memasukkan larutan NaCl.Menjalankan air pada kondensor menggunakan selang pipa. Menyalakan spirtus lalu dipanaskan sampai terbentuk uap air yang berubah menjadi air (distilat) dengan temperature konstan air mencapai 94C. hasil distilat dan larutan mula-mula (sebelum distilat) dimasukkan pada tabung reaksi berbeda dan ditambahkan larutan AgNO30,1 M. Pada hasil distilat terjadi perubahan warna menjadi bening(hal ini membuktikan bahwa air terpisah secara murni dari larutan NaCl karena tidak ada lagi kandungan ion Cl-dalam destilat yaitu air) sedangkan pada larutan sebelum distilat terjadi perubahan putih keruh. Persamaan reaksinya: NaCl(aq) +AgNO3(aq) AgCl(s) +NaNO3(aq) AgNO3(aq)+ H2O(aq)X.PembahasanPercobaan pertama, yaitu pemisahan air dengan pasir.Pasir termasuk zat padat yang tidak dapat larut dalam air, sehingga pemisahan air dengan pasir dapat dilakukan dengan metode dekantasi, yaitu dengan mengendapkan pasir yang tercampur dalam air.Semakin lama waktu yang digunakan untuk mengendapkan pasir maka semakin jernih pula hasil yang diperoleh. Hal tersebut dikarenakan massa jenis pasir lebih besar dari massa jenis air sehingga terjadi endapan pasir.Prinsip dekantasi adalah perbedaan wujud zat dalam campuran, yaitu antara zat padat dan zat cair sehingga dengan menggunakan teknik dekantasi, cairan dapat terpisah dari campurannya. Percobaan kedua, yaitu pemisahan bubuk kapur tulis dengan air. Pada proses pemisahan ini menggunakan metode filtrasi yaitu pemisahan zat padat pada suatu larutan berdasarkan ukuran partikel yang berbeda dengan menggunakan kertas saring. Bubuk kapur tulis akan tersaring di atas kertas saring karena partikel kapur tulis tidak dapat menembus pori-pori kertas saring, sedangkan air dapat melewati kertas saring karena partikel air lebih kecil dari pada pori-pori kertas saring.menghasilkan filtrate air bening dan residu endapan kapur di kertas saring. Prinsip dari filtrasi adalah adanya perbedaan ukuran partikel dalamcampuran.Pada percobaan ketiga, dilakukan metode kristalisasi, yaitu metode pemisahan yang dilakukan dengan memisahkan zat padat berbentuk kristal berupa garam dapur dari air. Dari percobaan yang ketiga dihasilkan kristal garam dengan warna yang lebih putih daripada warna garam yang sebelum diuapkan. Hal ini terjadi karena proses penguapan pada air dan molekul-molekul garam akan menggumpal sehingga akan terbentuk kristal-kristal garam yang lebih murni, karena komponen larutan lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal.Prinsip daro metode kristalisasi adalah berdasarkan titik jenuh larutan.Percobaan keempat, yaitu metode kristalisasi garam yang berwana biru dengan 10 ml air (larutan berwarna biru jernih)dan menghasilkan kristal berwarna biru kehijauan. Hal itu dikarenakan sewaktu proses penguapan kandungan air dalam tidak semuanya menguap sehingga kristal masih berwarna biru kehijauan. Percobaan kelima, yaitu pemisahan campuran pada garam dapur, pasir dan air. Proses pemisahan ini dilakukan dengan tahap-tahap yaitu filtrasi dan evaporasi. Proses pertama diawali dengan pemanasan larutan garam, pasir, dan air. Proses ini bertujuan agar garam dan air menjadi larutan heterogen. Selanjutnya dilakukan proses penyaringan dengan menggunakan corong dan kertas saring sehingga pasir terpisah dan diperoleh larutan garam. Kemudian residu yang terdapat pada kertas saring ditambahi air yang kemudian di campur dengan larutan garam hasil penyaringan. Proses selanjutnya yakni larutan garam dipanasnya hingga air habis, dan hanya tersisa kristal garam yang berwarna putih.Percobaan keenam, yaitu proses pemisahan antara kapur barus dengan pengotornya, yaitu berupa pasir. Proses ini disebut sebagai proses sublimasi yaitu pemisahan zat murni yang didasarkan pada perbedaan titik sublim yakni pemisahan komponen yang dapat menyublim dari campuran yang tidak dapat menyublim.Yang dihasilkan pada proses penyubliman tersebut adalah kristal kapur barus berwarna putih. Berbentuk runcing-runcing seperti jarum.Hal ini terjadi karena pada proses sublimasi kapur barus menguap akibat pengaruh dari pemanasan, kemudian uap-uap tersebut mengkristal dan menempel pada bagian cekung kaca arloji yang digunakan sebagai penutup gelas kimia sebagai akibat dari air yang diletakkan pada bagian atas kaca arloji.Prinsip pemisahan campuran dengan menggunakan sublimasi adalah partikel yang bercampur harus memiliki perbedaan titik didih yang besar, sehingga kita dapat menghasilkan uap dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Percobaan ketujuh yaitu proses pemisahan menggunakan metode distilasi.Percobaan destilasi ini dilakukan untuk campuran yang terdiri dari zat-zat berfasa cair-cair dan dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didih dan perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. atmosfer.. NaCl memiliki titik didih yang jauh lebih tinggi daripada air (100oC) sehingga air akan lebih cepat membentuk fase uap. Zat yang memilikititik didih lebihrendah akan menguap lebih dulu. Fase uap akan segera terbentuk setelah sejumlah cairan dipanaskan, sedangkan NaCl tetap dalam fase cair.Uap air jenuh yang terbentuk dicairkan melalui kondensor hingga terbentuk tetesan pertama pada labu destilat berupa air murni.

XI.DiskusiDi dalam NaCl (garam dapur) masih terdapat zat pengotor sehingga pada larutan NaCl diperlukan penyaringan untuk menghilangkan pengotor yang akan tertinggal pada kertas saring disebut residu sehingga didapatkan kemurnian larutan NaCl. Pada percobaan kelima dilakukan pencucian residu 2-3 kali sebanyak 5 m.Hal tersebut berfungsi untuk memurnikan endapan atau dicuci untuk menghilangkan pengotor. Percobaan distilasi berhasil ditunjukkan dengan warna bening pada hasil distilat setelah dicampur AgNO3.Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu suhu larutan yang dipanaskan merata dengan baik di permukaan labu sehinggamasing-masing komponen menguap pada titik didihnya. XII.Kesimpulan Pemisahan zat padat dari zat cair, bisa dilakukan menggunakan metode :1.dekantasi2. filtrasi3.evaporasi4. kristalisasi Pemisahan zat padat dari zat padat ,bisa dilakukan menggunakan metode : 1.Sublimasi 2.Melarutkan dan menyaring Pemisahan zat cair dari zat cair,bisa dilakukan menggunakan metode : 1.Distilasi

XIII.Jawaban PertanyaanApa sebabnya aliran di dalam pendingin dibuat berlawanan arah dengan aliran distilat?Hal ini dimaksudkan agar suhu larutan menjadi tinggi dan tekanannya juga tinggi , sehingga uap yang dihasilkan banyak. Uap tersebut akan didinginkan dan berubah menjadi distilat. Jika uap yang dihasilkan banyak, maka jumlah distilat yang dihasilkanpun banyak.

XIV.Daftar PustakaGoenawan.1998.Kimia Larutan.Jakarta:Departemen Pendidikan Kamilasi,Nurul.2006.Mengenal Kimia.Jakarta:Yudhistira(halaman 25)Tim Kimia Dasar. 2013. Petunjuk Praktikum KimiaUmum. Surabaya:Unipress ( Halaman 27)

LAMPIRAN

Percobaan 1 (Dekantasi)

Campuran antara air dan pasir

Pasir mengendapLarutan bagian atas yang dituangResidu (pasir)

Hasil penyaringanDisaringCampuran antara air dan bubuk kapur tulisPercobaan 2 (filtrasi)

Percobaan 3 (Evaporasi)

Terbentuk kristal garamLarutan dipanaskanLarutan garam dapur

Percobaan 4 (Kristalisasi)

Kristal Larutan garam dipanaskanLarutan garam

Percobaan 5 (Evaporasi dan kristalisasi)

Air cucian kertas saring Campuran antara hasil penyaringan dengan air cucian kertas saringHasil penyaringan Residu pada kertas saring Larutan dipanaskan Larutan garam dengan pasir

Campuran dipanaskan air menguap terbentuk kristal garam

Percobaan 6 (Sublimasi)

Terbentuk kristal pada bagian cembung kaca arlojiKapur barus kotor dipanaskanKapur barus kotor

Percobaan 7(Distilasi)

Larutan NaClsebelum distilasi

proses distilasi

Temperatur uap air saat konstan mencapai 940 C

Hasil distilasi yaitu distilat

Hasil distilasi yang dicampur dengan AgNo3 berwarna bening Hasil larutan sebelum distilasi dicampur AgNo3berwarna keruh


Recommended