KARYA TULIS ILMIAH
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
RAWAT INAP VIP RSUD .SOLOK
OLEH :
AMELYA RETNO PRATIWI (09-066)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Tulis Ilmiah : Standar Operasional Prosedur Rawat Inap
RSUD Solok.
Bidang Ilmu : Manajemen Administrasi Rumah Sakit
Penulis : Amelya Retno Pratiwi (09-066)
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
dr. Susi Rahmawati, MARS. dr. Gangga Mahatma
Mengetahui
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Baiturrahmah
Prof. Dr. Amir Muslim Malik,PhD
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia dan rahmat yang dilimpahkanNya , penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Standar Operasional Prosedur Rawat Inap
VIP RSUD.SOLOK “.
Dalam menyusun makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada Pihak-pihak yang telah membantu, terutama Dekan Fakultas
Kedokteran, pembimbing I dan pembimbing II , Semoga kebaikan yang diberikan
kepada penulis dapat menjadi amal shaleh yang senatiasa mendapat pahala dari
Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari Karya Tulis ini tidak terlepas dari kekurangan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
penyempurnaan Karya Tulis ini, Akhir kata Penulis mengucapakan Terima
KASIH.
Padang, Januari 2013
Penulis
Abstract
To run a job every hospital should have a rule in the implementation of Medical and non-medical services, which are usually referred to as the Hospital Management. In the Hospital Management in arranging one of which is the Standard Operating Procedure in any portion Hospital.
Standard Operating Procedure is written standards or guidelines used to encourage and mobilize a group to achieve organizational goals. This paper discusses the standard operating procedures in VIP Hospital Inpatient Courant. Solok City Hospital is one type B hospital in the province of West Sumatra, where Solok City Hospital is a means to observe and interview the author of the Standard Operating Procedures particularly Courant Vip inpatient ward.
Based on these observations, Solok City Hospital has an excellent management, in accordance with the guidelines for Hospital Management Indonesia, especially in the inpatient ward bahgian kegitannya already have the VIP in a Standard Operating Procedure in the field of nursing and its implementation are in accordance with the Standard Operating Procedures set
Abstract
Dalam menjalankan tugasnya setiap Rumah Sakit memiliki suatu aturan dalam pelaksanaan pelayanan Medis maupun non medis, Yang biasanya disebut dengan Manajemen Rumah Sakit. Dalam Manajemen Rumah Sakit yang di atur salah satunya adalah Standar Operasional Prosedur di setiap bahagian Rumah Sakit. Standar Operasional Prosedur adalah Suatu standar atau pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Pada makalah ini membahas tentang Standar Operasional Prosedur di Bahagian Rawat Inap VIP RSUD Kota Solok.
RSUD Kota Solok merupakan salah satu rumah sakit tipe B di Provinsi Sumatera Barat, dimana RSUD Kota Solok ini menjadi sarana penulis melakukan pengamatan dan wawancara mengenai penerapan Standar Operasional Prosedur khususnya di bahagian rawat Inap Vip.
Berdasarkan pengamatan , RSUD Kota Solok memilki Manajemen yang baik, sesuai dengan pedoman Manajemen Rumah Sakit Indonesia, Khususnya di bahagian rawat Inap VIP dalam kegitannya telah memilki suatu Standar Operasional Prosedur di bidang Keperawatan dalam pelaksanaannya sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan.
DAFTAR ISI
Halaman Kulit.............................................................................................i
Lembar Pengesahan.....................................................................................ii
Kata Pengantar............................................................................................iii
Abstract........................................................................................................iv
Abstrak.........................................................................................................v
Daftar Isi.......................................................................................................vi
BAB I. Pendahuluan.......................................................................................1
1.1. Latar
Belakang..........................................................................1-2
1.2. Tujuan
Penulisan........................................................................3
1.3. Manfaat
Penulisan.....................................................................3-4
1.4. Metode
Penulisan.....................................................................4
BAB II. Tinjauan Kepustakaan....................................................................5
2.1. Defenisi Rumah Sakit................................................................5
2.2. Defenisi Rawat Inap.................................................................5
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK.............................................................................................................................
... 1
ABSTRACT...........................................................................................................................
.... 2
KATA
PENGANTAR....................................................................................................................
3
DAFTAR
ISI................................................................................................................................. 4
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................................
5
1.1. Latar Belakang
Masalah ........................................................................................ 5
1.2. Tujuan
Penulisan.................................................................................................... 5
1.3. Manfaat
Tulisan....................................................................................................... 5
1.4. Metode Penulisan.....................................................................................BAB
II TINJAUAN
KEPUSTAKAAN.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit merupakan suatu intitusi yang fungsi utamanya memberikan
pelayanan kepada pasien secara diagnostik dan terapeutik untuk berbagai penyakit
dan masalah kesehatan baik yang bersifat bedah maupun non bedah (American
Hospital Association, 1978). Upaya kesehatan dilakukan dengan melakukan
pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang
dilaksanakan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan.
Rumah sakit memiliki berbagai bentuk pelayanan, salah satunya pelayanan
rawat inap. Rawat inap merupakan pelayanan kesehatan perorangan yang
meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan
menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah dan
swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah bersalin, yang oleh karena
penyakitnya penderita harus menginap. Dalam menjalankan kegiatan di ruang
rawat inap membutuhkan berbagai fasilitas, tenaga medis dan non medis.
Dalam rangka menjalankan fungsi rumah sakit sebagai sarana
pelayanan kesehatan, Khususnya di ruang rawat inap agar sesuai dengan
visi dan misi dari RS maka setiap rawat inap membutuhkan standar
operasional prosedur untuk melaksanakan pelayanan kepada masyarakat
agar sesuai dengan standar pelayanan kesehatan di Indonesia.
Dalam pelayanan kesehatan, standar sangat membantu tenaga medis juga
tenaga Rumah Sakit untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga para
tenaga medis dan tenaga rumah sakit harus berpikir realistis tentang pentingnya
evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi. Namun
keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada
individu tenaga medis dan tenaga rumah sakit itu sendiri, usaha bersama dari
semua staf dalam suatu organisasi, disamping partisipasi dari seluruh anggota
profesi. Sehingga Standar sangat diperlukan dalam pelayanan kesehatan. Standar
sangat membantu tenaga medis dan tenaga rumah sakit untuk mencapai asuhan
yang berkualitas.
Keberadaan ruang perawatan VIP DI Rumah Sakit pemerintah,dapat
membuat tenaga kesehatan termotivasi untuk memberikan kinerja terbaik, sebab
tenaga kesehatan dapat meningkatakan pendapatannya. Pada sisi lain, sebagian
masyarakat percaya mutu merupakan sesuatu yang bersifat luks, mewah dan
mahal.
1.2 Tujuan Penulisan
Penulis merasa perlu untuk mengetahui bagian Rawat Inap di RSUD Kota
Solok dengan tujuan :
a.Tujuan Umum :
Mengetahui tentang Rawat Inap di RSUD Kota Solok.
b. Tujuan Khusus :
Mengetahui tentang Standar Operasional Prosedur rawat inap VIP
di RSUD Kota Solok.
1.3. Manfaat Penulisan
Bagi RSUD :
a. RSUD Kota Solok , dapat memanfaatkan hasil penulisan ini untuk
pengambilan kebijakan pengembangan RSUD termasuk
pengembangan ruang rawat inap VIP.
b. RSUD Kota Solok, dapat memanfaatkan hasil penulisan ini untuk
meningkatkan fasilitas dan pelayanan, terutama dalam melaksanakan
Standar Operasional Prosedur di ruang rawat inap VIP.
Bagi Penulis :
a. Sebagai lahan untuk mempraktekkan Ilmu Manajemen Rumah Sakit.
b. Memperoleh pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan keahlian khusus
mengenai analisis kelayakan yang dapat digunakan dan dikembangkan
bila bekerja di rumah sakit.
c. Dapat menambah pengetahuan di bidang Manajemen Rumah Sakit
khususnya mengenai Standar Operasional Prosedur di rawat inap VIP.
1.4. Metode Penelitian :
Metode Wawancara
yang dilakukan dengan kepala ruang rawat inap VIP RSUD Kota
Solok.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1. Defenisi Rumah Sakit
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan
rumah sakit dinyatakan bahwa rumah sakit sebagai sarana pelayanan
kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau
dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya
pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan (Depkes ,RI 2000).
Berdasarkan Permenkes RI Nomor 986/Menkes/Per/11/1992
pelayanan rumah sakit umum pemerintah Departemen Kesehatan dan
Pemerintah Daerah diklasifikasikan menjadi kelas/tipe A,B,C,D dan E
(Azwar,1996).
2.2. Defenisi Rawat Inap
Rawat inap merupakan suatu bentuk perawatan, dimana pasien dirawat
dan tinggal untuk jangka waktu tertentu. Selama pasien dirawat, rumah sakit harus
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien(Posma,2001).
Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan terhadap pasien masuk rumah
sakit yang menempati tempat tidur perawatan observasi, diagnosa,terapi,
rehabilitasi medik dan atau pelayanan medik lainnya.(Depkes RI,1997).
Kegiatan pelayanan rawat inap
a. Penerimaan pasien
b. Pelayanan Medik
c. Pelayanan Penunjang Medik
d. Pelayanan Perawatan
e. Pelayanan Obat
f. Pelayanan makanan
g. Pealyanan Administrasi dan keuangan.
2.3. Standar Operating Procedure (SOP)
2.3.1. Defenisi Standar Operasional Prosedur.
1. Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan
menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Protap merupakan tatacara atau tahapan yang harus dilalui dalam suatu
proses kerja tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang berwenang
atau yang bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat penampilan
atau kondisi tertentu sehingga suatu kegiatan dapat diselesaikan secara
efektif dan efisien. (Depkes RI, 1995)
3. SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus
dialui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. (KARS, 2000)
2.4. Tujuan Standar Operasional Prosedur :
1. Agar petugas menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas atau tim
dalam organisasi atau unit.
2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam
organisasi
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas
terkait.
4. Melindungi organisasi dan staf dari malpraktek atau kesalahan
administrasi lainnya.
5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan
inefisiensi
Tujuan khusus SPO sebagai acuan (check list) dalam melaksanakan kegiatan
tertentu bagi tenaga administrasi dan tenaga profesi di RS, untuk menjelaskan alur
tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas terkait, untuk menjaga
konsistensi tingkat penampilan kinerja atau kondisi tertentu dan menjaga
keamanan petugas dan lingkungan dalam melaksanakan pekerjaan, untuk
menghindari kesalahan, keraguan, duplikasi atau pemborosan dalam pelaksanaan
kegiatan, untuk menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya lain secara
efiseien.
2.5. Manfaat Standar Operasional Prosedur
1. Memperlancar tugas petugas atau tim.
2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4. Mengarahkan petugas untuk sama-sama disiplin dalam bekerja
5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
2.6. Tahap-tahap Penyusunan Standar Operasional Prosedur :
1. Merumuskan tujuan protap
- Menentukan judul
2. Menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan protap :
- Menterjemahkan policy/kebijakan/ketentuan-ketentuan/peraturan-
peraturan kebijakan berguna untuk :
a. Terjaminnya suatu kegiatan
b. Membuat standar kinerja
c. Menyelesaikan suatu konflik dalam tim kerja.
3. Membuat aliran proses
- Bentuk bagan-bagan yang menggambarkan proses atau urutan
jalannya suatu produk/tatacara yang mencatat segala peristiwa;
a. Memberi gambaran lengkap tentang apa yang
dilaksanakan
b. Membantu setiap pelaksanaan untuk memahami peran
dan fungsinya dengan pihak lain.
- Syarat suatu bagan harus dibuat atas dasar pengamatan langsung,
tidak boleh dibuat atas dasar apa yang diingat serta disusun dalam
“Flow of Work”
Teknik membuat pertanyaan-pertanyaan dasar :
a. Tujuan : Apa sebenarnya yang dikerjakan dan mengapa ?
b. Tempat : Dimana saja dilakukan dan mengapa ?
c. Urutan : Kapan dilakukan dan mengapa waktu itu ?
d. Petugas : Siapa yang melakukan dan mengapa oleh dia ?
e. Cara : Metoda apa yang dipakai dan mengapa dengan caa
itu ?
Menyusun prosedur atau pelaksanaan kegiatan secara jelas, runtut dan
tertulis. Prosedur atau pelaksanaan disusun berdasarkan atas hasil pertanyaan-
pertanyaan tersebut diatas (flow of work) yang menggambarkan suatu unit
kegiatan yang terbagi habis sehingga tercapai kepuasan kerja dan tercapainya
tujuan.
2.7. Format Sop Rumah Sakit
1.Sesuai dengan lampiran SE dari Direktur Pelayanan Medik Spesialistik
YM. 00.02.2.2.837 tertanggal 1 Juni 2001, perihal bentuk SOP
2.Mulai diberlakukan Januari 2002
3.Format ini dapat diberi tambahan (judul) materi sesuai dng ketentuan yg
berlaku di RS yang bersangkutan, kebutuhan RS, & atau standar profesi
terkait
2.8. Jenis dan ruang lingkup SOP Rumah Sakit:
1. SOP pelayanan profesi : dalam hal ini terdapat dua kelompok.
a. SOP untuk aspek keilmuan adalah SOP mengenai proses kerja untuk
diagnostik dan terapi, meliputi :
Pelayanan medis, meliputi : Komite medik / SMF, Rawat Inap,
Rawat Jalan, Pelayanan Gawat Darurat, ICCU/ICU, Kamar
Bedah dsb. Contoh : SOP untuk Diagnostik/terapi
Pelayanan penunjang, meliputi : Laboratorium, Radiologi,
Rehabilitasi medis, Farmasi,dsb. Contoh : SOP pemeriksaan
(teknis) Laboratorium
Pelayanan keperawatan. Contoh : SOP/Standar asuhan
Keperawatan, SOP persiapan pasien Operasi.
b. SOP untuk aspek manajerial adalah SOP mengenai proses kerja yang
menunjang SOP keilmuan dan pelayanan pasien non-keilmuan.
Contoh : Prosedur Dokter Jaga Ruangan, Prosedur Konsultasi Medis
2. SOP administrasi mengatur tata cara kegiatan dalam organisasi termasuk
hubungan antar unit kerja dan kegiatan – kegiatan non medis.
SOP administrasi mencakup:
a. Perencanaan program/kegiatan
b. Keuangan
c. Perlengkapan
d. Kepegawaian
2.9. Format Standar Operasional Prosedur
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Profil RSUD SOLOK
RSUD Kota Solok berada di jalan simpang Rumbio kota Solok.
VISSI:
"Menjadi Terunggul Dalam pelayanan Di Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2015”
MOTTO:
"Santun Dalam Melayani Cepat dan Tepat Bertindak”
Nama Rumah Sakit RSUD SOLOK
Pemilik Pemerintah Provinsi SUMBAR
Tipe B
Jumlah Tempat Tidur 212/TT
Luas Area 3,5 H
Direktur Dr.Hj.YUSNELLY
Status Terakreditasi
Jenis Pelayanan:
Bedah
Penyakit Dalam
Anak
Obsgyn
Kulit Kelamin
Paru
THT
Mata
Syaraf
Badah Tulang
Jiwa
Jantung
Gigi
Pelayanan Penunjang:
Radiologi
Labor
Gizi
Anesthesi
Fisioterapi
IPSRS
Loundry
Tenaga:
Dokter Spesialis ; 23 orang
Dokter Umum ; 16 orang
Dokter Gigi ; 3 orang
Apoteker ; 4 orang
Perawat ; 170 orang
Tenaga Lainnya ; 12 orang
3.2. Hasil Wawancara :
Pewawancara : Apakah bagian ruang rawat Inap VIP RSUD Kota Solok
mempunyai
Standar operasional Prosedur?
Kepala Ruangan : Tentu. Karena setiap bagian rumah Sakit wajib memilki standar
Operasional prosedur.
Pewawancara : Apakah kegiatan medis yang dilakukan di rawat inap VIP RS
RSUD
Kota Solok sudah mengacu pada Standar operasional prosedur
(SOP)
yang sudah ditetapkan?
Kepala Ruangan : Sudah. Dan saat ini Standar Operasional Prosedur sedang di
Revisi
untuk sementara masih dipakai SOP Tahun lalu.
Pewawancara : Apakah dalam pelaksanaksanaan Standar Operasional
Prosedur pernah
terjadi kelalaaian dan tidak sesuai dengan SOP?
Kepala Ruangan : Selama saya menjabat sebagai kepala ruangan di Rawat Inap
VIP ini belum
pernah terjadi kelalaian dalam menjalankan SOP.
.
Pewawancara : Seandainya terjadi kelalaian dalam menjalankan kerja pada
anggota anda,
katakanlah tidak sesuai dengan SOP, Apa yang anda
lakukan?
Kepala Ruangan : Saya akan segera memanggil anggota yang bersangkutan,
dan jika benar-
benar fatal melanggar SOP, saya akan membicarakannya
dengan Komite
Medis.
.
3.3. Standar Operasional Prosedur di ruang rawat Inap RSUD Solok
Beberapa macam standar operasional prosedur Tindakan Keperawatan ruang
rawat inap VIP RSUD KOTA SOLOK :
1. Prosedur memandikan pasien
2. Prosedur menyuapi pasien
3. Prosedur memberikan O2
4. Prosedur melakukan suction
5. Prosedur Pemasangan Kateter
6. Prosedur Memasang Infus
7. Prosedur pemasangan NGT
8. Prosedur mengukur Tekanan darah
9. Prosedur memberikan obat melalui suntikan
10. Prosedur menghitung nadi dan pernafasan
11. Prosedur mengukur suhu badan
12. Prosedur pengambilan dan penyediaan spesimen untuk dikirim ke
laboratorium
13. Dsb.
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa RSUD Kota Solok dalam
menerapkan standar operasional prosedur di rawat inap VIP sudah sesuai dengan
standar operasional prosedur yang di terapkan oleh bahagian rawat inap VIP
RSUD Kota Solok. Adapun penjelasan dari kepala Ruangan Rawat inap,
mengatakan bahwa selama dia menjabat sebagai kepala ruangan, tidak ada kasus
kelalaian yang dilakukan oleh bawahannya dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan di bahagian rawat inap.
Menurut kepala ruangan rawat inap RSUD Kota Solok di ruang rawat inap ini
juga memiliki peraturan, jika seandainya tenaga medis tidak bekerja sesuai standar
operasional prosedur akan mendapatkan sanksi, dan begitu sebaliknya, jika tenaga
medis bekerja sesuai standar opersional prosedur maka akan mendapatkan reward.
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan, serta wawancara secara langsung dengan petugas
ruangan Rawat Inap VIP RSUD Kota Solok dtahun 2012 disimpulkan bahwa :
1. RS RSUD Kota Solok, terutama bahagian rawat inap ruang VIP memiliki
Standar Operasional Prosedur.
2. Dalam pelaksanaan pelayanan medis, sudah menerapkan Standar
Operasional Prosedur yang telah ditetapkan.
3. Selama kurun waktu Kepala Ruangan menjabat, tidak ditemukan
kesalahan dalam pelaksanaan pelayanan medis yang sesuai dengan standar
operasional prosedur.
4.2. SARAN
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan , maka
penulis memberikan saran kepada RSUD Kota Solok sehingga RSUD Kota Solok
kedepannya semakin baik terutama dalam pelayanan medis, antara lain:
1. RSUD Kota Solok supaya tetap melaksanakan pelayanan medis di ruang
rawat inap VIP tetap mematuhi standar operasional prosedur yang telah
ditetapkan.
2. RSUD Kota Solok agar selalu melakukan evaluasi terhadap tenaga medis
di ruang rawat inap VIP dalam memberikan pelayanan medis sehingga
diharapkan selalu melakukan pelayanan sesuai dengan standar
opreasional prosedur.
3. RSUD Kota Solok agar lebih menerapkan sistem Reward dan Punishment
kepada tenaga medis,supaya dalam pelaksanaan kegiatannya sesuai
dengan standar operasional prosedur, sehingga mutu pelayanan di raunag
rawat inap VIP terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
1. Analisis Pelayanan, Wildan Pahlevi, FKM UI,2009.
2. .Bencana-kesehatan.net/index.php?...com...
3. Depkes RI, (2000). Kebijakan Pengembangan Tenaga Kesehatan tahun
2000-2001, Jakarta Depkes RI.
4. Depkes RI, Standart Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit,
Jakarta.2000.
5. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/6849 .
6. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Standar
Rumah Sakit Pendidikan, Jakarta . 2005