0
0
PENELITIAN MANDIRI
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO
SOLVABILITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA
PERUSAHAAN PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2015-2018
Oleh :
Peneliti LPPM STIE YAI
Elon Manurung SE, MM, Ak., CA / 13103302403660
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAI
JAKARTA
2021
1
1
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian : Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas,
dan Rasio Solvabilitas terhadap
Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan
Perdagangan yang terdaftar di BEI Periode
2015 - 2018
2. Bidang Penelitian : Ekonomi
3. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Elon Manurung, SE, MM, Ak., CA
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. No. Serdos : 1310 3302 4036 60
d. Disiplin Ilmu : Ekonomi
e. Pangkat/Golongan : Lektor
f. Jabatan : Dosen STIE YAI
g. Fakultas/Jurusan : Akuntansi
h. Alamat : Jl. Kramat Raya no. 98 Jakarta Pusat
i. Telepon/Fax/E-mail : 08161975005 / [email protected]
j. Alamat Rumah : Jl. Gelong Baru Barat VI No. 1, RT. 005
RW. 003 Tomang, Grogol Petamburan,
Jakarta Barat 11440
4. Anggota Peneliti : Elon Manurung, SE, MM, Ak., CA
5. Pusat Penelitian : LPPM STIE YAI
6. Jumlah Biaya yang diusulkan : Rp. 8.000.000,00
Jakarta, 27 Januari 2021
Mengetahui
Ketua Lembaga Penelitian dan Peneliti
Pengabdian Kepada Masyarakat
(Dr. Hj. Nuzulul Hidayati, SE, Ak. M.M)
NIDN : 0317045702
(Elon Manurung, SE, MM, Ak., CA)
NIDN: 0328036102
Menyetujui untuk dilaksanakan,
Ketua STIE Y.A.I
( Dr. Reschiwati, SE, MM, Ak., CA )
NIDN : 0309116603
2
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………………. 2
RINGKASAN
……………………………………………………………………………. 3
BAB 1 PENDAHULUAN
……………………………………………………………............. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
……………………………………………............................... 7
BAB 3 METODE PENELITIAN
…………………………………………………………... 14
BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
…………………………………....……... 15
BAB 5 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
…………………………………............... 21
BAB 6 PENUTUP
…………………………………………………………………………... 22
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………….......... 23
3
3
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO
SOLVABILITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN
PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2015-2018
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah
rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perdagangan sub
sektor perdagangan besar barang produksi dan konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2015-2018.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder.
Terdapat 16 perusahaan yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai
sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
Variabel penelitian yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio
aktivitas, rasio solvabilitas dan pertumbuhan laba. Penelitian ini
menggunakan metode analisis data panel dan menggunakan aplikasi
program EViews 9.0.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas,
rasio aktivitas dan rasio solvabilitas tidak berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba.
Kata Kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas dan
Pertumbuhan Laba.
4
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Pertumbuhan laba merupakan kenaikan laba dari tahun
sebelumnya. Jumlah laba perusahaan dapat berubah tiap
periodenya karena perubahan penjualan, perubahan harga pokok
penjualan, peningkatan beban operasional, dan berbagai faktor
lainnya. Secara umum laba perusahaan akan meningkat dengan
tiga cara yaitu menaikkan nilai penjualan, menurunkan biaya, dan
gabungan dari keduanya. Apabila dua hal ini dapat dilakukan
sekaligus, maka laba perusahaan akan bertumbuh jauh lebih besar.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan laba tidak bisa terlepas
dari kinerja keuangan perusahaan. Manajemen perusahaan
menggunakan informasi pertumbuhan laba untuk mengevaluasi
kegiatan operasional perusahaan di masa lalu, sebagai dasar
penyusunan rencana kerja perusahaan di masa yang akan datang.
Evaluasi di bidang keuangan yang paling umum dilakukan di
antaranya adalah analisa terhadap laporan keuangan. Salah satu
alat analisis keuangan yang paling sering digunakan adalah rasio
keuangan.
Rasio keuangan merupakan perbandingan angka-angka saldo
perkiraan-perkiraan yang terdapat di neraca dan laporan laba rugi.
Perbandingan antara satu perkiraan dengan perkiraan yang lain
harus saling berhubungan sehingga hasilnya dapat diinterpretasikan
5
5
untuk mengetahui kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, hasil perhitungan rasio
keuangan harus dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Rasio yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, dan rasio aktivitas.
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang
jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang paling sering digunakan
dan rasio yang juga digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio
Lancar (Current Ratio). Alasan pemilihan variabel dalam penelitian
karena rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek yang akan
segera jatuh tempo. Semakin tinggi rasio lancar maka akan semakin
besar kemampuan perusahaan untuk membayar berbagai
tagihannya.
Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya
aktiva sebuah perusahaan yang didanai dengan hutang. Artinya
seberapa besar beban hutang yang ditanggung oleh perusahaan
dibanding dengan aktivanya. Rasio solvabilitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER). Alasan
peneliti memilih Debt to Equity Ratio (DER) karena rasio ini
merupakan indikator hutang yang sering diperhatikan oleh investor
dimana hutang yang jumlahnya lebih kecil dari modal dan hartanya
masih bisa dibilang baik.
6
6
Rasio Aktivitas adalah rasio yang menunjukkan keefektifan
sebuah perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.
Jenis rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Total Asset Turnover (TAT). Alasan pemilihan rasio ini karena
keefektifan perusahaan dalam menghasilkan penjualan dengan
menggunakan aktivanya dan memiliki keterkaitan dengan laba. Total
Assets Turnover (TAT) adalah perbandingan antara penjualan
dengan total aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini
menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam satu
periode tertentu.
Berdasarkan bukti empiris yang menghubungkan antara rasio
keuangan (CR, DER, TAT) terhadap pertumbuhan laba masih
menunjukkan hasil yang berbeda-beda, maka penelitian ini menguji
bagaimana pengaruh rasio-rasio keuangan tersebut terhadap
pertumbuhan laba terutama pada perusahaan perdagangan sub
sektor perdagangan besar barang produksi dan konsumsi yang
terdaftar di bursa efek indonesia ( BEI ) sejak tahun 2015-2018.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Peneliti memilih
perusahaan perdagangan sub sektor perdagangan besar barang
produksi dan konsumsi sebagai objek penelitian untuk mengetahui
apakah dengan menggunakan sampel yang berbeda hasilnya akan
sama dengan penelitian sebelumnya. Berdasarkan latar belakang
7
7
yang telah diuraikan maka penulis mengangkat judul penelitian ini
dengan judul “PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO
AKTIVITAS DAN RASIO SOLVABILITAS TERHADAP
PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN
YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2015-2018”
8
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Rasio Likuiditas
Rasio likuditas adalah rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau
membayar utang jangka pendeknya. Rasio likuiditas
merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan
membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada
saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang
tersedia. Likuiditas tidak hanyaberkenaan dengan keadaan
keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan
dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu
menjadi uang kas. Apabila perusahaan mampu memenuhi
kewajiban yang dimiliki, maka perusahaan tersebut likuid,
namun apabila mereka tidak mampu memenuhi kewajibannya
berarti perusahaan tersebut ilikuid. Semakin tinggi tingkat
likuiditasnya, maka kinerja perusahaan dianggap semakin
baik. Perusahaan dengan rasio likuiditas tinggi biasanya lebih
mudah dalam mendapatkan bantuan keuangan dari pihak lain.
perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi
perusahaan, namun juga bagi pihak luar perusahaan. Bagi
pihak luar perusahaan seperti pihak penyandang dana
9
9
Aset Lancar Current Ratio =
Kewajiban Lancar
(kreditor),investor, distributor, dan masyarakat luas rasio
likuiditas bermanfaat untuk menilai perusahaan dalam
membayar kewajiban kepada pihak ketiga.
Dari sekian banyak Rasio Likuiditas yang ada, Rasio yang
digunakan dalam Penerlitian ini adalah Rasio Lancar (Current
Ratio). Kasmir (2016:134) menerangkan bahwa: “Rasio
lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan”. Menurut Hanafi dan Halim
(2016:77) menyatakan bahwa Current Ratio dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Aset Lancar: Kas + Setara dengan Kas.
Kewajiban Lancar: Kewajiban yg jatuh tempo <1th.
B. Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan
besarnya aktiva sebuah perusahaan yang didanai dengan
hutang. Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2016:81)
10
10
Rasio Solvabilitas adalah “Rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
panjangnya”. Rasio ini juga mengukur likuiditas jangka panjang
perusahaan dan dengan demikian memfokuskan pada sisi
kanan neraca. Artinya, seberapa besar beban hutang yang
ditanggung oleh perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.
Rasio ini menunjukan seberapa banyak aset perusahaan yang
dimiliki oleh pemegang saham dibandingkan dengan aset yang
dimiliki oleh Kreditor (pemberi hutang). Jika pemegang saham
memiliki lebih banyak aset, maka perusahaan tersebut
dikatakan kurang Leverage. Namun jika kreditor (pemberi
Hutang) memiliki mayoritas aset, maka perusahaan yang
bersangkutan dikatakan memiliki tingkat leverage yang tinggi.
Perusahaan yang memiliki rasio solvabilitas yang tinggi memiliki
resiko kerugian yang lebih besar daripada perusahaan dengan
rasio solvabilitas yang rendah karena hal ini akan berdampak
timbulnya risiko kerugian lebih besar.
Dari antara bermacam-macam jenis-jenis rasio solvabilitas,
maka dalam penelitian ini yang di yaitu Rasio Hutang terhadap
Ekuitas (Debt to Equity Ratio). Menurut Kasmir (2016:157) debt
to equity ratio (DER) adalah “Debt to Equity Ratio merupakan
rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas.
Untuk mencari rasio ini dengan cara membandingkan antara
11
11
Total Hutang Debt to Equity Ratio =
Total Ekuitas
seluruh hutang, termasuk hutang lancar dengan seluruh
ekuitas”. Debt to Equity Ratio dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan:
Total Hutang: Total Kewajiban Lancar + Total Kwajiban
Jangka Panjang + Total Kewajiban Lain-lain
Total Ekuitas: Total Modal Sendiri.
C. Pertumbuhan Laba
Laba secara operasional merupakan perbedaan
antara pendapatan yang direalisasi selama satu periode
dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut.
Laba dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan
kekayaan seorang investor sebagai hasil menanam modalnya,
setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan
penanaman modal tersebut. Pengertian laba menurut
Soemarso (2010:230) adalah “Selisih lebih pendapatan atas
beban sehubungan dengan kegiatan usaha. Apabila biaya
(beban) lebih besar dari pendapatan, selisihnya disebut rugi.
Laba atau rugi merupakan hasil perhitungan secara periodik
(berkala). Dwi Martani (2012:113) menyatakan bahwa “Laba
12
12
merupakan pendapatan yang diperoleh apabila jumlah
finansial (uang) dari asset neto pada akhir periode (di luar
dari distribusi dan kontribusi pemilik perusahaan)
melebihi aset neto pada awal periode”.
Menurut Angkoso (2006) laba memiliki beberapa
karakteristik sebagai berikut:
1. Laba didasarkan pada transaksi yang benar-benar
terjadi, yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk
mendapatkan hasil tertentu.
2. Laba didasarkan pada postulat periodisasi, artinya
merupakan prestasi perusahaan pada periode
tertentu.
3. Laba didasarkan pada prinsip pendapatan yang
memerlukan pemahaman khusus tentang definisi,
pengukuran dan pengakuan pendapatan. Artinya
dilakukan berdasarkan jumlah uang yang akan diterima
atau diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau
yang akan diterima perusahaan.
4. Laba memerlukan pengukuran tentang biaya dalam
bentuk biaya historis yang dikeluarkan perusahaan
untuk mendapatkan pendapatan tertentu.
5. Laba didasarkan pada prinsip penandingan (matching)
antara pendapatan dan biaya yang relevan dan
berkaitan dengan pendapatan tersebut, artinya hasil
13
13
dikurangi biaya yang dikeluarkan dalam periode
yang sama.
Untuk menilai konsistensi perusahaan dalam menghasilkan
laba maka dapat ditentukan dari pertumbuhan laba. Menurut
Hanafi dan Halim sebagaimana dikutip Angkoso (2006:20)
menyebutkan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain:
1) Besarnya perusahaan
Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan
pertumbuhan laba yang diharapkan semakin tinggi.
2) Umur perusahaan
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman
dalam meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih
rendah.
3) Tingkat Leverage
Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka
manajer cenderung memanipulasi laba sehingga dapat
mengurangi ketepatan pertumbuhan laba.
4) Tingkat penjualan
Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi
tingkat penjualan di masa yang akan datang sehingga
pertumbuhan laba semakin tinggi.
5) Perubahan laba masa lalu
14
14
LabaBersihTahunt – LabaBersihTahunt−1 Pertumbuhan Laba =
LabaBersihTahunt−1
Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak
pasti laba yang diperoleh di masa mendatang.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan laba, disebutkan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan laba adalah besarnya
perusahaan. Salah satu indikator untuk melihat besarnya
perusahaan dapat dilihat dari tenaga kerja yang dimiliki
perusahaan tersebut. Dengan memiliki banyak tenaga kerja,
hal tersebut bisa membantu perusahaan dalam menjalankan
perusahaannya guna mencapai tujuan yang diharapkan.
Namun begitu pertumbuhan laba juga dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor luar seperti adanya peningkatan harga akibat
inflasi dan adanya kebebasan manajerial (manajerial
discreation) yang memungkinkan manajer memilih metode
akuntansi dan membuat estimasi yang dapat meningkatkan
laba (Gunawan dan Wahyuni, 2013:65). Menurut Harahap
(2011:310) Pertumbuhan laba dihitung dengan cara
mengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode
sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode
sebelumnya. Pertumbuhan laba dirumuskan sebagai berikut:
15
15
Keterangan:
Laba Bersih Tahunt: Laba bersih tahun berjalan
LabaBersihTahunt-1: Laba bersih tahun sebelumnya.
D. Kerangka Pemikiran
H1
H2
H3
H4
E. Hipotesis Penelitian
H1: Rasio Likuiditas memiliki pengaruh terhadap
Pertumbuhan Laba H2: Rasio Aktivitas memiliki
pengaruh terhadap Pertumbuhan Laba H3: Rasio
Solvabilitas memiliki pengaruh terhadap
Pertumbuhan Laba
H4: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, dan Rasio
Ratio Likuiditas
(X1)
Ratio Aktivitas
(X2)
Ratio Solvabilitas
(X3)
Harga Saham
(Y)
16
16
Solvabilitas memiliki pengaruh secara bersama-sama
terhadap Pertumbuhan Laba.
17
17
BAB 3
METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel
Variable dependen (Y) dalam penelitian ini adalah Rasio
Likuiditas,. Sementara Variable Independen (X) terdiri dari
Rasio Likuiditas (X1), Rasio Aktivitas (X2), dan Rasio
Solvabilitas (X3).
Operasional Variable
a. Rasio Likuiditas (X1)
Rasio likuditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar
utang jangka pendeknya. Rasio inilah yang digunakan untuk
melakukan pengukuran dari seberapa likuidnya sebuah
perusahaan. Rasio Likuiditas pada penelitian ini
menggunakan Rasio Lancar atau Current Ratio (CR) dalam
metode penghitungannya. Current Ratio merupakan
perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban lancar.
Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi
kewajiban-kewajiban lancar.
b. Rasio Aktivitas (X2)
Rasio Aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif
perusahaan memanfaatkan aset mereka untuk
18
18
menghasilkan pendapatan. Rasio Likuditas pada penelitian
ini menggunakan Rasio Perputaran Total Aset atau Total
Asset Turnover Ratio (TAT) dalam metode
penghitungannya. Total Assets Turnover merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva
yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah
penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.
c. Rasio Solvabilitas (X3)
Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya
aktiva sebuah perusahaan yang didanai dengan hutang.
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban- kewajiban jangka panjangnya. Rasio Solvabilitas
pada penelitian ini menggunakan Rasio Hutang Atas Modal
atau Debt to Equity Ratio (DER). Rasio Hutang Atas Modal
(Debt to Equity Ratio), merupakan rasio yang digunakan
untuk mengetahui hubungan antara utang jangka panjang
dengan jumlah modal sendiri yang telah diberikan oleh
pemilik perusahaan, dengan maksud untuk mengetahui
berapa jumlah dana yang disediakan kreditor dengan
pemilik perusahaan.
d. Variabel Dependen (Y)
Peneliti menggunakan data sekunder yang merupakan
19
19
data yang telah dikumpulkan oleh suatu lembaga
pengumpulan data serta dipublikasikan agar bisa di gunakan
oleh masyarakat yang membutuhkan datanya. Dimana
variabel dependen merupakan variabel yang memiliki
ketergantungan dengan variabel lainnya. Menurut Sugiyono
(2011:61) variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel
Dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Pertumbuhan Laba. Pertumbuhan laba merupakan
kemampuan perusahaan dalam meningkatan laba yang
diperoleh dibandingkan dengan laba yang diperoleh tahun
sebelumnya. Pertumbuhan menunjukan persentase
peningkatan atau penurunan nilai laba bersih yang
dihasilkan perusahaan dalam suatu periode.
20
20
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis Regresi Data
a. Common Effect Model (CEM)
Model common effect merupakan model sederhana yaitu
menggabungkan seluruh data time series dengan cross
section, selanjutnya dilakukan estimasi model dengan
menggunakan dengan menggunakan OLS (Ordinary Least
Square).Model ini menganggap bahwa intersep dan slop dari
setiap variabel untuk setiap objek observasi.
1. Tabel 4.1
Hasil Regresi Common Effect Model
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Sample: 2015 2018
Periods included: 4
75
.
Sumber : Data yang diolah penulis menggunakan EViews 9.0 for windows
Berdasarkan tabel 4.1 model regresi linier berganda untuk common effect model:
Y = -0.086029 + 0.100667*X1 – 0.001018*X2 + 0.146186*X3
Keterangan:
Y: Pertumbuhan Laba
X1: Rasio Likuiditas
X2: Rasio Aktivitas
X3: Rasio Solvabilitas
b. Fixed Effect Model (FEM)
Metode ini mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antara
waktu. Hasil perhitungan dengan menggunakan program Eviews.9, maka
output dari regresi menggunakan model Fixed Effect Model (FEM) adalah
sebagai berikut:
Cross-sections included: 16
Total panel (balanced) observations: 64
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
-0.086029
0.446577 -
0.192642
0.8479
X1 0.100667 0.184762 0.544846 0.5879
X2 -0.001018 0.000712 - 1.429481 0.1581
X3 0.146186 0.123953 1.179366 0.2429
R-squared
0.064305
Mean dependent var
0.235938
Adjusted R-squared 0.017520 S.D. dependent var 0.891328
S.E. of regression 0.883486 Akaike info criterion 2.650578
Sum squared resid 46.83282 Schwarz criterion 2.785508
Log likelihood -80.81850 Hannan-Quinn criter 2.703734
F-statistic 1.374476 Durbin-Watson stat 2.683111
Prob(F-statistic) 0.259234
76
2. Tabel 4.2
Hasil Regresi Fixed Effect Model
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section weights)
Sample: 2015 2018
Periods included: 4
Cross-sections included: 16
Total panel (balanced) observations: 64
Linear estimation after one-step weighting matrix
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.821974 0.371077 -2.215101 0.0319
X1 0.407292 0.136589 2.981887 0.0046
X2 -0.000783 0.000826 -0.948335 0.3480
X3 0.305725 0.160945 1.899562 0.0639
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
Weighted Statistics
R-squared 0.307876 Mean dependent var 0.506692
Adjusted R-squared 0.031027 S.D. dependent var 1.103916
S.E. of regression 0.969454 Sum squared resid 42.29283
F-statistic 1.112072 Durbin-Watson stat 2.947950
Prob(F-statistic) 0.372360
Unweighted Statistics
R-squared 0.149088 Mean dependent var 0.235938
Sum squared resid 42.58927 Durbin-Watson stat 2.888159
Sumber: Data yang diolah penulis menggunakan EViews 9.0 for windows
rdasarkan tabel 4.5 model data regresi linier berganda untuk fixed effect
model:
Y = -0.821974 + 0.407292*X1 - 0.000783*X2 + 0.305725*X3
Keterangan:
Y: Pertumbuhan Laba
97
X1: Rasio Likuiditas
X2: Rasio Aktivitas
X3: Rasio Solvabilitas
c. Random Effect Model (REM)
Tabel 4.6
Random effect model (REM)
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Sample: 2015 2018
Periods included: 4
Cross-sections included: 16
Total panel (balanced) observations: 64
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.086029 0.491421 -0.175063 0.8616
X1 0.100667 0.203316 0.495126 0.6223
X2 -0.001018 0.000784 -1.299034 0.1989
X3 0.146186 0.136401 1.071743 0.2881
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.000000 0.0000
Idiosyncratic random 0.972204 1.0000
Weighted Statistics
R-squared 0.064305 Mean dependent var 0.235938
Adjusted R-squared 0.017520 S.D. dependent var 0.891328
S.E. of regression 0.883486 Sum squared resid 46.83282
F-statistic 1.374476 Durbin-Watson stat 2.683111
Prob(F-statistic) 0.259234
Unweighted Statistics
R-squared 0.064305 Mean dependent var 0.235938
Sum squared resid 46.83282 Durbin-Watson stat 2.683111
Sumber : Data yang diolah penulis menggunakan EViews 9.0 for windows
98
Model Random Effect adalah metode yang akan mengestimasi data panel
dimana variabel gangguan mungkin akan saling berhubungan antar waktu
dan antara individu. Berdasarkan tabel 4.6 model regresi linier berganda untuk
model random effect model:
Y= -0.086029 + 0.100667*X1 - 0.001018*X2 + 0.001018*X3
Keterangan:
Y: Pertumbuhan Laba
X1: Rasio Likuiditas
X2: Rasio Aktivitas
X3: Rasio Solvabilitas
99
BAB 5
BIAYA DAN JADUAL PENELITIAN
Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian
No Jenis Biaya Penelitian Biaya yang Diusulkan (Rp)
1. Honor 1.200.000
2. Pembelian Bahan Habis Pakai 545.000
3. Perjalanan 300.000
4. Lain-lain 955.000
5. Publikasi 5.000.000
JUMLAH TOTAL 8.000.000
Jadual Penelitian
No Jenis Kegiatan Penelitian
Waktu Pelaksanaan Penelitian
Tahun 2020-2021
Minggu ( Mulai Mid Desember )
1 2 3 4 5 6
1. Persiapan Penelitian (Uji Coba Instrumen
Penelitian)
2. Penyebaran/ Pengiriman Instrumen
Penelitian
3. Pengumpulan Instrumen Penelitian
4. Tabulasi Data Penelitian
5. Pengolahan Data Penelitian
6. Laporan Hasil Penelitian
7. Seminar Laporan Hasil Penelitian
8. Penyusunan Naskah Publikasi Ilmiah
9. Evaluasi Akhir Proses Penelitian
100
BAB 6
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujan yang telah
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai koefisien regresi variabel rasio likuiditas sebesar 0.100667
mengindikasikan bahwa rasio likuiditas berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan laba. Nilai thitung < ttabel yaitu sebesar 0.495126 < 1.67065
dengan nilai signifikansi sebesar 0,6223 > 0,05 yang berarti rasio
likuiditas memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Dengan demikian hipotesis penelitian H1 tidak terbukti.
2. Nilai koefisien regresi variabel rasio aktivitas sebesar -0.001018
mengindikasikan bahwa rasio aktivitas berpengaruh negatif terhadap
pertumbuhan laba. Nilai thitung < ttabel yaitu sebesar -1,299034 < 1,67065
yang berarti berpengaruh negatif, dengan signifikansi sebesar 0,1989 >
0,05 yang berarti rasio aktivitas memiliki pengaruh tidak signifikan
terhadap pertumbuhan laba. Dengan demikian hipotesis penelitian H2
tidak terbukti.
3. Nilai koefisien regresi variabel rasio solvabilitas sebesar 0.146186
mengindikasikan bahwa rasio solvabilitas berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan laba. Nilai thitung < ttabel yaitu sebesar 1,071743 < 1,67065
yang berarti berpengaruh positif, dengan signifikansi sebesar 0,2881 >
0,05 yang berarti rasio solvabilitas memiliki pengaruh tidak signifikan
101
terhadap pertumbuhan laba. Dengan demikian hipotesis penelitian H3
tidak terbukti.
4. Nilai fhitung 1,374476 < ftabel 2,76 dengan nilai signifikansi sebesar
0,259234 > 0,05 yang berarti rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio
solvabilitas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pertumbuhan laba. Nilai adjusted R-square sebesar
0.017520, artinya besarnya kofesien determinasi sebesar 0.017520. Hal
ini menyatakan bahwa variabel independen dipengaruhi oleh variabel
dependen sebesar 1.752% dan sisanya 98,248% sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Dengan demikian
hipotesis penelitian H4 tidak terbukti.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dan dengan mempertimbangkan
keterbatasan yang ada, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat
memperluas sampel perusahaan, memperbanyak variabel penelitian,
dan dapat mengembangkan dengan menambah jumlah data serta
memperpanjang periode penelitian.
2. Pengambilan periode penelitian yang hanya 2016-2018, diharapkan
untuk pengembangan penelitian selanjutnya dapat memperpanjang
periode penelitian agar hasil yang diperoleh dapat lebih mencerminkan
kondisi yang sebenarnya.
102
DAFTAR PUSTAKA
Angkoso. 2006. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba
Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI”.
Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.
Cahyaningrum, Ndaru Hesti, 2012. “Analisis Manfaat Rasio Keuangan
Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Studi Kasus:Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005
sampai dengan 2010”. Skripsi, Universitas Dipenogoro.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM
SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Gunawan, Ade dan Sri Fitri Wahyuni, 2013. “Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perdagangan
Indonesia”. Jurnal Manajemen & Bisnis Vol 13, No. 01, April 2013
ISSN 1693-7619.
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim, 2016. Analisis Laporan Keuangan,
Edisi Kelima, Penerbit ISBN, Jakarta.
Hanafi MM, Halim A, 2014. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:UPP
STIM YKPN.
98
Harahap, Sofyan Syarfri. 2011. “ Analisis Kritis Laporan Keuangan, Edisi
Kesatu”. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Harjito Agus, Martono. 2008. Manajemen Keuangan,edisi1.yogyakarta:
EKONISIA
Kasmir. 2013, Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan ke-6. Jakarta:
Rajawali Pers.
Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Mahaputra, I Nyoman Kusuma Adnyana. 2012. “Pengaruh Rasio-Rasio
Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol
7 No 2: 243 254.
Martani, Dwi. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK.
Jakarta:Salemba Empat.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4.
Yogjakarta: BPFE.
Soemarso. 2010. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi 5. Cetakan keenam.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sukma, Dennie Anggara. 2017. “PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT
TO EQUITY RATIO, PROFIT MARGIN TERHADAP
PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN LQ 45 YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2011-2013”. Skripsi, Universitas Negeri
Semarang.
99
Silvia, Agustina. 2012. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia:. Jurnal Wira Ekonomi
Mikroskil vol 2, no 2, hal 113-122
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulfida, Syahliza Amin NST. 2010. “Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Barang
Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi.
Medan : Universitas Sumatera Utara.
Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Syamsuddin, Lukman. 2016. Manajemen Keuangan
Perusahaan:Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan,
Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Jakarta:PT.
RajaGrafindo Persada.