i
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) UNTUK
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA N 1
DEPOK YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh:
SUSI SULASTRI
041334039
Oleh: Aprilia Setyarini NIM: 061334032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Orang tuaku tercinta sebagai tanda bakti, cinta, hormat dan
pemenuhan janji yang selama ini telah membesarkan dengan
kasih saying, mendoakan siang dan malam serta mendukung
dengan segenap keikhlasan.
Dhama Hujayana suamiku tercinta yang selalu memberikan
nasehat, semangat, dukungan dan motivasi.
Anakku tersayang Dhaffa Putra Pratama yang selalu
mewarnai hari-hari penuh kecerian.
Dan untuk Almamaterku “Universitas Sanata Dharma”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Hanya Kepada Engkau kami menyembah dan Hanya kepada
Engkaulah kami mohon pertolongan”.
“Ridho Allah berada pada ridho kedua orang tua dan murka Allah
(akibat) murka kedua orang tua”.
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila
kamu telah selesai dari satu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh urusan yang lain. Hanya kepada Tuhanmulah kamu
berharap”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
petunjuk yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT)
Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas XI SMA N 1 Depok Yogyakarta”.
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis
menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
4. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran
untuk kesempurnaan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
5. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd, S.I.P., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan
saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Natalina Premastuti B, S.Pd, M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran
untuk kesempurnaan skripsi ini.
7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.
8. Seluruh mahasiswa angkatan 2006 yang juga telah memberi kritik dan saran,
masukan serta dukungannya.
9. SMA N 1 Depok Yogyakarta, yang telah memberikan izin dalam pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini.
10. Bapak Drs.Tri Nardono selaku guru mitra dalam penelitian tindakan kelas ini.
11. Siswa-siswi kelas XI IPS 3 selaku subjek dalam penelitian ini.
12. Orangtuaku, yang telah memberikan doa, semangat, dukungan materiil, dan
dukungan moral.
13. Suamiku Dhama Hujayana yang telah memberikan doa, dukungan, semangat, dan
motivasi.
14. Anakku tersayang Dhaffa Putra Pratama yang telah menceriakan hari-hariku.
15. Mertuaku yang telah memberikan doa, semangat, dan dukungannya.
16. Adikku Nusi Fiatna yang telah memberikan support dan doanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRAK
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) UNTUK
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA N 1 DEPOK
YOGYAKARTA Aprilia Setyarini
Universitas Sanata Dharma 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan metode kooperatif tipe TGT pada pembelajaran ekonomi untuk peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 3, SMA N 1 Depok Yogyakarta. Dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Setelah itu diadakan evaluasi untuk melihat perkembangan hasil belajar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi keterlibatan belajar siswa di kelas, lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar kegiatan guru dalam proses pembelajaran, lembar instrument pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan siswa dalam kelompok, dan instrument refleksi, juga perhitungan nilai perkembangan siswa yang kemudian dimasukkan ke daftar nilai. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan komponen mengajukan pertanyaan (13,51,%), menjawab pertanyaan (27,03%), mengerjakan lembar kerja/tugas (86,49%), kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif (86,49%), dan menanggapi pendapat (27,03%). Pada siklus II menunjukkan komponen mengajukan pertanyaan (21,62%), menjawab pertanyaan (21,62%), mengerjakan lembar kerja/tugas (89.18%), kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif (86,49%), dan menanggapi pendapat (24,32%). Dari kedua siklus tersebut menyatakan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif dengan tipe TGT mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam 3 hal yaitu dalam komponen mengajukan pertanyaan, komponen mengerjakan lembar kerja/tugas, dan komponen diskusi/interaksi dalam kelompok, sedangkan 2 hal lainnya yaitu komponen menjawab pertanyaan dan menanggapi pendapat mengalami penurunan. Sedangkan untuk hasil belajar, pada siklus I yang mendapat nilai diatas batas minimum sebanyak 32 siswa (86,48 %) dari keseluruhan siswa, dengan rata-rata tim 20 yang berpredikat baik. Kemudian pada siklus II, 33 siswa juga mendapat nilai diatas batas minimum (89,18 %). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa hasil evaluasi pada siklus II mengalami peningkatan dan mendapat rata-rata tim 23,33 yang berpredikat hebat. Itu berarti penerapan proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRACT THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING OF TEAMS GAMES
TOURNAMENT (TGT) METHOD TO INCREASE STUDENT’S ACTIVITY AND FINAL SCORE ON ECONOMICS ON THE ELEVENTH GRADE OF 1 DEPOK
SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA Aprilia Setyarini
Sanata Dharma University 2010
This research aims to know the effect of the application of TGT method on economics to increase student’s activity and score. This research was held on the Eleventh grade of the Social Sciences Departement of Senior High School Depok Yogyakarta. The implementation of this action class research was divided into two cycles, they are the first cycle and the second cycle. Each cycle consists of four steps. They are planning, action, observation, and reflection. The next step is the evaluation to know the progress of learning. The data were collected by using observation instrument of students’ involvement in the class, observation sheet of teachers’ activity, observation sheet of students’ activity, observation sheet of class’s activity, the sheet of teachers’ activity in learning process, instrument sheet of monitoring class, observation sheet of student’s activity in group, and reflection instrument, and also the calculation of students’ score. All of them were put in score list. The data were analyzed by using descriptive analysis and comparative analysis. The result of the first cycle shows that giving question component is 13,51%, answering question is 27,03%, finishing worksheet is 86,49%, the students’ ability in cooperative group discussion/interaction is 86,49%, and responding opinion is 27,03%. The second cycle shows that giving question component is 21,62%, answering question is 21,62%, finishing worksheet is 89,18%, the students’ ability in cooperative group discussion/interaction is 86,49%, and responding opinion is 24,32%. Those cycles state that research shows that the application of cooperative learning of TGT can increase the students’ activities on three cases, they are giving question component, finishing worksheet component, and group discussion/interaction component, whereas two others, answering question component and responding opinion component decrease. The final score shows that there are 32 students (86,48%) who get score above minimum standard and the average is 20 students with good predicate in the first cycle. There are 33 students (89,18%) get score above minimum standard in the second cycle. From the result, the second cycle increase and get the average of team with best predicate. It means that the application of learning, process using cooperative learning method TGT type can increase the result of students learning process.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………...…..…. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………..…..… ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………….....….... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………… iv
MOTTO ……………………………………………………………………….... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……..…………………………….…...vi
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..…..viii
ABSTRAK ……………………………………………………………….…….. xi
ABSTRACT ……………………………………………………………………. xii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..…... xiii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….... xvi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………....... xviii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………...….. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Batasan Masalah …………………………………….………………….... 4
C. Rumusan Masalah ……...………………………………………………... 5
D. Tujuan Penelitian ...………...………………………………………......... 5
E. Manfaat Penelitian ………………...……………………………….......... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………...…………………………………... 7
A. Kajian Teoritis …………………………………………………………… 7
1. Pembelajaran Kooperatif ........................................................................ 7
2. Tipe Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ………………..………..........… 11
4. Keaktifan …………………………………….……………….........… 15
5. Hasil belajar …………….…………………….………………........... 19
6. Mata Pelajaran Ekonomi ……………………………...….….………. 20
B. Kajian Penelitian Yang Relevan….…………………….......……..……. 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………..……….. 24
A. Jenis Penelitian.......................................................................................... 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 24
C. Subyek dan Obyek Penelitian……………………………………..……. 24
D. Prosedur Penelitian .……………………………………………..…........ 25
E. Instrumen Penelitian... …………...………………..….............…............ 29
F. Pengumpulan dan Analisis Data ………….……….…………………… 33
BAB IV GAMBARAN UMUM …………...………………………………….. 38
A. Sejarah SMA N 1 Depok Yogyakarta ..………………..……………….. 38
B. Visi Misi SMA N 1 Depok Yogyakarta.…………………...……...……. 39
C. Mutu dan relevansi Pendidikan SMA N 1 Depok Yogyakarta…………. 41
D. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta ………….......….… 44
E. Siswa SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta ………………..…………….…........ 48
F. Proses Belajar Dan Mengajar SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta ...................... 49
G. Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA N 1 Depok Yogyakarta..……….……... 49
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..……….……………. 51
A. Deskripsi Penelitian ……………………………….………………......... 51
1. Pra Penelitian ………………………………….……….…………….. 51
2. Siklus Pertama ………………….…………………….…………........ 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
a. Perencanaan ………………………………………..……………... 54
b. Tindakan ………………………...………………………..………. 58
c. Observasi …………………………………………………...…….. 61
d. Refleksi ……………………………………...……………………. 69
3. Siklus Kedua ……………………………...………………………….. 78
a. Perencanaan …………………...………………………………….. 79
b. Tindakan …………………………...………………………...…… 82
c. Observasi …………………………………………………………. 85
d. Refleksi ………………………………...…………………………. 92
B. Analisis Komparatif Tingkat Keaktifan dan Hasil Belajar…………….. 106
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN.……………. 114
A. Kesimpulan ……………………………….……..................................... 114
B. Keterbatasan Penelitian ………………...……………….…….…...…… 115
C. Saran ……………………………………………………………...……. 116
DAFTAR PUSTAKA ….………………….……………………...…... 118
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Aktivitas Guru Pada Siklus I ................................................................ 61
Tabel 2.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Pertama ............................................. 64
Tabel 2.3 Instrumen Pengamatan Kelas ............................................................... 65
Tabel 2.4 Instrumen Pengamatan Kelas …………………………..….…….…... 67
Tabel 2.5 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I ................... 70
Tabel 2.6 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT Siklus I .............................................................. 73
Tabel 2.7 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam Proses
Pembelajaran pada Siklus I .................................................................. 75
Table 2.8 Daftar Nilai Siswa Siklus I………………………………………….... 76
Tabel 3.1 Aktivitas Guru Pada Siklus II .............................................................. 85
Tabel 3.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Kedua ................................................ 88
Tabel 3.3 Pengamatan terhadap Kelas ................................................................. 89
Tabel 3.4 Pengamatan terhadap kelas ……………………………………..….... 90
Tabel 3.5 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II .................. 93
Tabel 3.6 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT Siklus II ............................................................. 96
Tabel 3.7 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam
Proses Pembelajaran pada Siklus II ..................................................... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 4.1 Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Kelas XI IPS 3
Pokok Bahasan Perdagangan Internasional .......................................... 99
Tabel 4.2 Daftar Nilai Siswa Siklus II ……………………………………...… 102
Tabel 4.3 Daftar Nilai Siswa Siklus I dan Siklus II ………………………...… 105
Tabel 5 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Belajar Siswa
dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II ..................... 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skenario Pembelajaran
Lampiran la Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran Ib Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 2a Materi Siklus I: Perdagangan Internasioanal
Lampiran 2b Materi Siklus II : Kebijakan Perdagangan Internasioanal
Lampiran 3a Soal games siklus I: Mix and Match
Lampiran 3b Soal games siklus II: Estafet
Lampiran 4a Soal turnamen siklus I: Pertanyaan Berantai
Lampiran 4b Soal turnamen siklus II: Cerdas Cermat
Lampiran 4c Soal Evaluasi siklus I
Lampiran 4d Soal Evaluasi siklus II
Lampiran 5a Daftar Nama Siswa Kelas XI IPS 3 SMAN 1 Depok Yogyakarta
Lampiran 5b Grouping/Nama Kelompok
Lampiran 5c Skor Games dan Tournaments Siklus I
Lampiran 5d Skor Games dan Tournaments Siklus II
Lampiran 6 Lembar Kegiatan Pra Penelitian
Lampiran 6a Lembar Observasi Kegiatan Guru Pra Penelitian
Lampiran 6b Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pra Penelitian
Lampiran 6c Lembar Observasi Kegiatan Kelas Pra Penelitian
Lampiran 7 Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa Pra
Penelitian .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran 8 Daftar Nilai Siswa Pra Penelitian
Lampiran 9 Lembar Kegiatan Siklus I
Lampiran 9a Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I
Lampiran 9b Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I
Lampiran 9c Lembar Observasi Kegiatan Kelas Siklus I
Lampiran 10a Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran
Lampiran 10b Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Lampiran 10c Instrumen Pengamatan Kelas
Lampiran 10d Intrumen Pengamatan Kelas secara ringkas
Lampiran 10e Intsrumen Refleksi Guru
Lampiran 10f Instrumen Refleksi Siswa
Lampiran 10g Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam Proses
Pembelajaran Siklus I
Lampiran 11 Daftar Nilai Siswa Siklus I
Lampiran 12 Instrumen wawancara
Lampiran 12a Hasil wawancara siswa Siklus I
Lampiran 12b Hasil wawancara teman sejawat siklus I
Lampiran 12c Hasil wawancara guru mitra siklus I
Lampiran 13 Lembar Kegiatan Siklus II
Lampiran l3a Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II
Lampiran l3b Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II
Lampiran l3c Lembar Observasi Kegiatan Kelas Siklus II
Lampiran 14a Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Lampiran 14b Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Lampiran 14c Instrumen Pengamatan Kelas
Lampiran 14d Intrumen Pengamatan Kelas secara ringkas
Lampiran 14e Intrumen Refleksi Guru
Lampiran 14f Intrumen Refleksi Siswa
Lampiran 15 Daftar Nilai Siswa siklus II
Lampiran 16 Instrumen wawancara
Lampiran 16a Hasil wawancara siswa siklus II
Lampiran 16b Hasil wawancara teman sejawat siklus II
Lampiran 16c Hasil wawancara guru mitra siklus II
‘
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya pendidikan adalah proses terjadinya interaksi antara
guru dan siswa. Dalam proses interaksi tersebut guru sebagai pendidik tidak hanya
mentransfer ilmu yang dia miliki kepada para siswanya, namun juga harus mampu
memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang materi yang diberikan kepada
siswanya agar hasil belajar yang didapatnya nanti dapat optimal. Hal tersebut
dapat dilakukan guru dengan csara memberikan inovasi yang lain dalam proses
kegiatan belajar mengajarnya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan
membuat perencanaan dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa. Guru
harus berusaha semaksimal mungkin agar siswa benar-benar terlibat secara aktif
baik secara fisik, mental, intelektual, dan emosional. Aktivitas siswa sangat
diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Namun, hingga saat ini penerapan
metode mengajar guru di kelas masih dirasa sangat monoton dan kurang
bervariasi. Banyak guru yang menerapkan teknik mengajar yang sama meskipun
materi pelajarannya berbeda. Guru sebagai pengajar umumnya menyampaikan
materi dari buku pelajaran kepada siswa. Umumnya guru kurang kreatif dan
pandai berinovasi dalam menciptakan suatu proses pembelajaran agar menjadi
proses yang menyenangkan. Metode ceramah dan diskusi merupakan metode yang
sering digunakan oleh guru dalam prosers pembelajaran. Pada saat guru
menerapkan ceramah, kecenderungan siswa merasa bosan dalam mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pelajaran, siswa tidak mendengarkan, acuh tak acuh, bahkan ada yang tidak
memperhatikan pelajaran sama sekali. Begitu pula dengan kegiatan diskusi, siswa
cenderung banyak yang ngobrol, sibuk sendiri, tidak mau berpendapat,dll.
Padahal dengan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan, maka diharapkan
akan membuat siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran juga
mendapatkan hasil yang maksimal.
Paradigma lama dalam pembelajaran adalah guru memberikan
pengetahuan kepada siswa secara searah. Seorang guru memberikan pengetahuan
kepada siswa, sedangkan siswa hanya menerima pengetahuan dari gurunya. Jika
diandaikan, pengetahuan siswa dianggap seperti botol kosong dan guru akan
mengisi kekosongan botol tersebut. Berbeda dengan paradigma baru dimana
pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan dikembangkan oleh siswa. Siswa
membangun pengetahuan secara aktif dengan interaksi pribadi di antara para
siswa dan interaksi antar guru dan siswa.
Berdasarkan pengalaman yang telah dialami peneliti selama duduk di
bangku SMA, serta pengamatan peneliti di SMA N 1 Depok Yogyakarta ketika
guru mengajar dengan menerapkan metode ceramah, pada awalnya siswa masih
dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menyimak penjelasan dari guru.
Namun lama kelamaan siswa mulai kurang memperhatikan materi yang diberikan
oleh guru, ada yang ribut ngobrol dengan teman, ada yang sibuk sendiri, intinya
banyak siswa yang cenderung tidak merespon lagi pembelajaran dari guru.
Kemudian ketika guru mengajar dengan menerapkan metode diskusi kurang lebih
kondisinya sama dengan ketika guru menerapkan metode ceramah. Sekilas siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memang tampak aktif di dalam kelompoknya, namun jika dilihat lebih dalam
ternyata hanya beberapa siswa yang benar-benar aktif sedangkan yang lain
cenderung pasif. Siswa yang pasif kebanyakan hanya menggantungkan diri pada
jawaban teman yang aktif yaitu dengan menyalin jawaban teman ke dalam lembar
tugasnya. Dari kasus di atas menunjukkan bahwa penerapan metode ceramah dan
diskusi kurang begitu efektif dalam proses pembelajaran sehingga hal ini
menyebabkan kurangnya keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran. Maka
dari itu, dengan menggunakan metode pembelajaran tertentu dapat mendorong
siswa untuk lebih antusias lagi dalam mengikuti pelajaran.
Ada berbagai pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan guru
dalam mengatasi kondisi pembelajaran seperti : Cooperative Learning, CTL,
Active Learning, Quantum Learning. Adapun alasan mengapa menggunakan
pembelajaran kooperatif adalah agar dengan pembelajaran tersebut, siswa dapat
meningkatkan belajarnya dimana tercipta aktivitas dan interaksi siswa dalam
kelompok. Metode pembelajaran ini pada dasarnya merupakan pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam suatu
kelompok kecil dengan kemampuan yang heterogen (tinggi, rendah, sedang).
Keaktifan siswa dalam kelompok tersebut dapat menimbulkan kerja sama dan
saling membantu dengan siswa lainnya dalam tugas tugas terstruktur dimana
guru bertindak sebagai fasilitator.
Ada berbagai macam pembelajaran kooperatif yang bisa digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar, salah satunya pembelajaran kooperatif tipe Teams-
Games-Tournamens (TGT). Metode pembelajaran ini adalah salah satu metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pembelajaran yang relatif mudah untuk diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar di dalam suatu kelas. Pembelajaran tipe ini melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa membedakan status, peran siswa sebagai tutor sebaya dan di
dalamnya mengandung unsur permainan yang sangat menyenangkan (Slavin,
1995:84). Dengan penerapan metode TGT ini, diharapkan siswa dapat termotivasi
untuk mengikuti proses belajar mengajar, meningkatkan keaktifan dalam proses
pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka
penulis berkeyakinan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dapat
digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa di kelas dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan fenomena tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas yaitu “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournaments (TGT) untuk Meningkatkan Keaktifan dan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SMA N 1 Depok
Yogyakarta”.
B.Batasan Masalah
Penerapan metode pembelajaran kooperatif bisa dilihat dari berbagai tipe,
tetapi dalam penelitian ini hanya membatasi pada pembelajaran kooperatif tipe
TGT untuk meningkatkan keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran dan hasil
belajar siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan :
1) Apakah ada peningkatan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan
penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pembelajaran ekonomi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2) Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pembelajaran ekonomi ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
peningkatan keaktifan belajar siswa dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi melalui penerapan metode kooperatif tipe TGT.
E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi :
1) Bagi peserta didik
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peserta didik untuk
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar dalam mata pelajaran Ekonomi.
2) Bagi peneliti
Sebagai calon seorang pendidik, penelitian ini sangat bermanfaat dalam
pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama kuliah ke dalam
pembelajaran di kelas yang sesuai dengan tujuan pendidikan saat ini yaitu
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
3) Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi program studi terutama
guru bidang studi dalam rangka mengefektifkan pendidikan dan pengelolaan
sumber-sumber belajar.
4) Bagi Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya
berkaitan dengan terapan strategi pembelajaran dan aktivitas pengajaran di
lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Kajian teoritis
1. Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (1995:2), pembelajaran kooperatif adalah suatu model
pembelajaran dimana para siswa dalam kelompok kecil untuk saling membantu
dalam mempelajari materi pelajaran. Sulihatin (2005:5), berpendapat bahwa pada
dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau
perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur
kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih
dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan setiap anggota
kelompok itu sendiri. Cooperative learning juga dapat diartikan sebagai suatu
struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota
kelompok.
Sedangkan menurut Lie (2002:12), sistem pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam
tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem pembelajaran gotong royong
atau pembelajaran kooperatif dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai
fasilitator. Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi
dengan tujuan agar para siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berfikir
kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan
kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
diri sendiri maupun teman lain. Pembelajaran kooperatif juga merupakan suatu
model pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas pembelajaran yang
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut difokuskan pada
pertukaran informasi terstruktur antar para pelajar dalam suatu kelompok yang
bersifat sosial dan masing-masing pelajar bertanggung jawab penuh atas
pembelajaran yang mereka jalani (Kagan, 1994:8). Dengan model pembelajaran
ini, diharapkan siswa semakin aktif dalam memperoleh dan mempelajari berbagai
konsep atau teori, pengetahuan, dan keterampilan dengan bekerja sama dengan
siswa lainnya.
Unsur- unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif (Nur, 2000: 193) adalah sebagai berikut :
a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompok.
b. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
c. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
d. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi. e. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan
keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. f. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta untuk
mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Selain dari unsur- unsur di atas, metode kooperatif juga memiliki beberapa
ciri- ciri (Carin, 1993: 69), yang diantaranya adalah sebagai berikut: a. Setiap anggota memiliki peran. b. Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa. c. Setiap kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman- teman
sekelompoknya. d. Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal
kelompok. e. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
2. Tipe Pembelajaran Kooperatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif (Slavin, 1995:4-8)
yang diantaranya adalah:
a. Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Dalam STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen. Setiap kelompok
terdiri dari 4-5 orang. Guru memulai pelajaran dengan mempresentasikan
sebuah materi yang kemudian siswa bekerja dalam kelompok-kelompok
untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menuntaskan
materi tersebut. Pada akhirnya semua siswa diberi kuis secara individual
tentang materi ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor
secara individual.
b. Teams Games Tournaments (TGT)
Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara
heterogen, setiap kelompok terdiri 4-5 orang. Guru memulai dengan
mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam
kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok
menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam TGT diganti dengan
turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok
lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota
akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya.
Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok.
Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.
c. Jigsaw
Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara
heterogen. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas
menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model jigsaw,
setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi
ahli pada topik yang sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi
bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan mengemukakan
pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan
pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi bagiannya, para ahli
tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Mereka bertugas
mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan
terakhir dari model Jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk
seluruh topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada
peningkatan nilai individu sama seperti STAD.
c. Learning Together
Siswa melakukan presentasi bahan mata pelajaran, setelah itu siswa dalam
kelompok heterogen terdiri 4 sampai 5 orang mengerjakan satu lembar kerja.
Guru menilai hasil kerja kelompok. Siswa kemudian secara individual
mengerjakan kuis yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual.
d. Group Investigation
Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan
kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas. Siswa
diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa
yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok mereka sendiri bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan
hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.
3. Pembelajaran Kooperatif tipe Teams games tournaments ( TGT)
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya dan mengandung unsur permainan.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang pembelajaran
kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab, persaingan sehat, keterlibatan, dan kerja
sama.
Lima komponen utama dalam komponen dalam TGT yaitu (Slavin,
1995:84-88)
a. Presentasi Kelas
Materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar
diperkenalkan kepada siswa melalui presentasi kelas. Kegiatan ini
biasanya dilaksanakan melalui pengajaran secara langsung yang dipandu
oleh guru. Pada saat guru menyampaikan materi, siswa diharapkan
memperhatikan materi tersebut. Hal ini dikarenakan akan memudahkan
siswa dalam memahami materi dan mengerjakan soal-soal pada kegiatan
belajar kelompok.
b. Kelompok (team)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota kelompok
bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh guru pada lembar latihan dan membantu teman satu kelompok
menguasai materi pembelajaran tersebut.
Sebelum kegiatan belajar kelompok dimulai, guru terlebih dahulu
menjelaskan beberapa sikap yang harus diperhatikan siswa agar
kerjasama dalam kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat diskusi
berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan suara yang
pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok,
mendiskusikan tugas secara bersama- sama, jika ada suatu pertanyaan di
dalam kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu kepada
guru karena mungkin dari salah satu teman kelompok ada yang bisa
menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa
terjawabkan oleh salah satu teman kelompok, baru bisa meminta
penjelasan dari guru.
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang
anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis kelamin dan ras atau
etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama
teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota
kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
c. Permainan
Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa setelah
mengikuti presentasi kelas dan belajar kelompok. Game terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang
didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan
game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa
memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai
dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan
mendapat skor.
d.Turnamen (Tournament)
Turnamen disini merupakan suatu pertandingan antar anggota-
anggota yang berbeda. Pelaksanaan turnamen biasanya dilakukan setelah
guru menjelaskan materi dan setelah siswa melakukan belajar dalam
kelompok. Pada awal turnamen, guru menugaskan siswa untuk pindah
pada suatu meja turnamen yang sudah ditentukan sebelumnya, penentuan
meja turnamen dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan oleh
guru kelas dan hasil dari tes sebelumnya (dalam penelitian ini ada 5 meja
turnamen yaitu meja I, meja II, meja III, meja IV dan V yang terdiri dari
3-4 orang siswa).
Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut : para siswa yang berada di
meja turnamen secara bergantian mengambil nomor kartu (pengambilan
nomor kartu berdasarkan urutan yang telah disepakati bersama) dan
menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor kartu yaitu pertanyaan-
pertanyaan yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Apabila ada
siswa yang mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan,
maka pertanyaan bisa dilempar ke teman yang lain dalam satu meja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
turnamen sesuai dengan urutan yang telah disepakati, dan yang menjawab
dengan benar berhak menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat
nantinya yang akan dijadikan skor untuk penghargaan kelompok.
e. Penghargaan Kelompok
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-
masing tim akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor
memenuhi kriteria yang ditentukan. Pemberian penghargaan tiap
kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapat
dengan menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar permainan
setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor rata-ratanya.
4. Keaktifan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:17) aktivitas diartikan
sebagai keaktifan, kegiatan, kesibukan. Kata aktivitas berasal dari bahasa
Inggris dari kata activity yang berarti kegiatan (Budiono ,1998:13).
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer disebut
aktivitas berasal dari kata kerja yang berarti giat, rajin, selalu berusaha,
bekerja atau belajar dengan sungguh-sungguh supaya mendapat prestasi
yang gemilang.
Menurut Sriyono (http://keaktifanhemow.wordpress.com), aktivitas
adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani.
Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu
indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan
kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada
proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-
tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa
lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Aktifnya siswa
selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya
keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki
keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti : sering bertanya
kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain
sebagainya.
Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran
adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan
menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun
dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas
menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan
kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa
akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang
akan mengarah pada peningkatan prestasi.
Aktivitas peserta didik dalam menjalani proses belajar mengajar
adalah salah satu kunci keberhasilan pencapaian peranan pendidikan.
Aktivitas merupakan asas penting dalam asas didaktik karena belajar
sendiri merupakan suatu kegiatan dan tanpa adanya kegiatan tidak mungkin
seseorang belajar. Aktivitas sendiri tidak hanya aktivitas fisik saja tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
juga aktivitas psikis. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat-aktif dengan
anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya
duduk dan mendengarkan, melihat hanya pasif. Sedangkan aktivitas psikis
adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau
banyak berfungsi dalam rangka pengajaran (Rohani, 2004:6).
Dalam konsep belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman
pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan
merupakan pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada anak
didiknya. Sedangkan mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan
agar siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara aktif
dalam kegiatan belajar. Menurut Piaget (Pardjono, 2001:2006), ada 4
prinsip belajar aktif, yaitu: (1) siswa harus membangun pengetahuannya
sendiri, sehingga bermakna, (2) cara belajar yang paling baik adalah jika
mereka aktif dan berinteraksi dengan objek yang konkrit, (3) belajar harus
berpusat pada siswa dan bersifat pribadi. Jadi dalam proses belajar
mengajar, siswalah yang harus membangun pengetahuannya sendiri.
Sedangkan guru berperan untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan
mendukung bagi terciptanya pembelajaran yang bermakna. Siswa (peserta
didik) harus mengalami dan berinteraksi langsung dengan obyek yang
nyata.
Jadi belajar harus dialihkan yang semula berpusat pada guru menjadi
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Karena sekolah merupakan sebuah
miniator dari masyarakat maka dalam proses pembelajaran harus terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
saling kerjasama dan interaksi antar berbagai komponen yang terbaik.
Pendidikan modern lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati, dimana
siswa belajar dengan mengalaminya sendiri pengetahuan yang dia pelajari.
Dengan mengalami sendiri, siswa memperoleh pengetahuan pemahaman
dan ketrampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan nilai.
Hal ini tidak berarti guru pasif atau tidak aktif dalam pembelajaran
berlangsung, tetapi guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator agar
siswa menjadi lebih aktif dan kreatif belajar. Herman Handoyo (Rias,
1988:121-123) mengklasifikasikan aktivitas belajar atau yang menurutnya
disebut aktivitas intelektual siswa seperti pada uraian di bawah :
1. Menguji. Pada waktu guru memberikan materi, guru hendaknya melibatkan intelektual siswa yaitu dengan menguji dan eksplorasi situasi. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengabstraksi dan menemukan. Mengabstraksi berarti mengidentifikasi esensi dari bentuk atau struktur dari hal yang diketahui sedangkan menemukan berarti menghasilkan sesuatu yang dianggap baru dengan menggunakan imajinasi, pikiran atau eksperimen.
2. Mengungkapkan. Aktivitas ini mengharapkan siswa dapat menghasilkan kata, kalimat, bagan atau tabel dengan menggunakan simbol yang sesuai dengan situasi masalahnya. Ini merupakan proses belajar untuk mengkonstruksi model–model dari situasi masalah yang dihadapi.
3. Membuktikan. Apabila siswa sudah berhasil merumuskan sesuatu, mereka perlu membuktikan berdasarkan argument atau alasan yang terstruktur.
4. Mengaplikasikan masalah. Konsep dan prosedur yang telah diketahui perlu diaplikasikan ke situasi baru. Dalam mengaplikasikan mungkin siswa harus dapat mengabstraksikan.
5. Menyelesaikan masalah. Dari suatu masalah komplek yang dihadapi namun belum pernah diselesaikan, seorang siswa harus menyelesaikan dengan konsep atau teorema serta prosedur yang telah dikuasai.
6. Mengkomunikasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Aktivitas ini berupa pertukaran informasi diantara siswa, masing–masing dengan menggunakan simbol yang sama. Para siswa harus mendapat kesempatan untuk menyatakan gagasan secara verbal dan tertulis, mengkomprehensikan dan menginterpretasikan gagasan–gagasan yang nyatakan siswa lain.
Klasifikasi aktivitas belajar dari Herman Hudoyo di atas menunjukkan
bahwa aktivitas dalam pembelajaran cukup kompleks dan bervariasi. Aktivitas
disini tidak hanya terbatas pada aktivitas jasmani saja yang dapat secara
langsung diamati tetapi juga meliputi aktivitas rohani.
5. Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dari hasil belajar dapat memberikan informasi tentang kemajuan siswanya demi mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Selanjutnya informasi tersebut dapat menjadikan kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk individu ataupun bersama.
(http://technoly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-hasil-belajar/)
Sujana (1989:3) berpendapat bahwa penilaian fungsi sebagai alat ukur dalam
proses belajar mengajar dan dasar penyusunan laporan kemajuan belajar siswa
pada orang tua, sedang tujuan penilaian adalah untuk mendiskripsikan kelebihan
dan kekurangan siswa, mengetahui keberhasilan pendidikan dan pengajaran agar
siswa mempunyai aspek intelektual, sosial, emosional, moral dan ketrampilan,
menentukan tindak lanjut hasil penilaian dan memberikan pertanggungjawaban
pada orang tua dan masyarakat.
Ada 3 macam hasil belajar :
a) Ketrampilan dan kebiasaan
b) Pengetahuan dan pengertian
c) Sikap dan cita-cita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Hasil belajar yang diharapkan dapat dikuasai siswa dalam penelitian ini
adalah aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Berdasarkan teori Taksonomi
Bloom (Sujana, 1989:3) rinciannya sebagi berikut :
a) Ranah Kognitif, meliputi :
1) Ingatan dan pengetahuan
2) Pemahaman
3) Penerapan
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
b) Ranah Afektif , meliputi :
1) Stimulasi
2) Jawaban
3) Penilaian
4) Organisasi
5) Karakteristik
c) Ranah Psikomotorik
Dalam ranah psikomotorik tampak dalam bentuk ketrampilan dan
kemampuan bertindak individu, seperti gerakan reflek, ketrampilan
gerakan dasar, dan kemampuan bidang fisik.
6. Mata Pelajaran Ekonomi
Menurut Fajar (2002:128), ekonomi merupakan mata pelajaran yang
mengkaji tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi dan berkembang dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi,
distribusi. Ruang lingkup mata pelajaran ekonomi dimulai dari masalah-
masalah ekonomi yang terjadi dalam kehidupan. Adapun ruang lingkupnya
adalah perilaku ekonomi dan kesejahteraan, mencakup aspek-aspek
ekonomi, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian kerja, perkoperasian,
kewirausahaan dan pengelolaan keuangan perusahaan. Sedangkan menurut
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, ekonomi merupakan ilmu tentang
perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang
bervariasi dan berkembang dengan sumberdaya yang ada melalui pilihan-
pilihan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Fungsi dari mata pelajaran ekonomi di SMA adalah mengembangkan
kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan ekonomi, dengan cara
mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa-peristiwa ekonomi, memahami
konsep dan teori serta terlatih dalam memecahkan masalah ekonomi yang
ada pada masyarakat.
Tujuan dari mata pelajaran ekonomi di SMA adalah : a) membekali
siswa dengan sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk lebih
mendalami ilmu ekonomi, b) membekali siswa dengan nilai-nilai etika
ekonomi, c) membantu siswa untuk memiliki jiwa wirausaha, d) membantu
siswa untuk mengetahui dan mengerti peristiwa serta permasalahan
ekonomi dalam kehidupan sehari- hari.
Ruang lingkup ekonomi terdiri atas perilaku ekonomi dan
kesejahteraan, mencakup aspek-aspek ekonomi, ketergantungan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
spesialisasi dan pembagian kerja, kewirausahaan dan pengelolaan keuangan
perusahaan.
B. Kajian penelitian yang relevan
Dalam penelitian yang dilakukan Susi Sulastri (2009), dengan judul
penelitian “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games
Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi”, jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas yaitu
penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan subtantif
dalam dua siklus.
Hasil dari penelitiannya adalah siklus I, sebesar 75% dan berada pada
kualifikasi tinggi. Indikator keberhasilan siswa pada siklus I dengan capaian skor
tertinggi adalah siswa aktif mengerjakan tugas dan siswa aktif dalam diskusi.
Kemudian untuk indikator keberhasilan tingkat keaktifan siswa pada siklus II
sebesar 90% dan berada pada kualifikasi sangat tinggi.
Juga dalam penelitian Rohmawati, Yuana. 2010. Penerapan Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Malang Pada Mata
Pelajaran Ekonomi. Skripsi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ekonomi
Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universiras Negeri Malang. Hasil belajar ekonomi
siswa mengalami peningkatan dimana siklus pertama ketuntasan belajarnya sebesar
77% dan pada siklus kedua menjadi sebesar 86%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas, yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian
dengan tindakan substantif yaitu suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin
inkuiri, atau usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat
dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins, 1993:44). Penelitian ini
merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan
nyata dan proses pengembangan, kemampuan dalam mendeteksi dan
memecahkan masalah.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMA N 1 Depok Sleman Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Maret-Mei 2010.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA N 1 Depok Sleman
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Obyek penelitian
Obyek penelitiannya adalah pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan
menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT.
D. Prosedur Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengawali
dengan kegiatan pra-penelitian. Kegiatan ini dilakukan terhadap pembelajaran di
kelas sebelum menggunakan metode TGT. Kegiatan yang dilakukan yaitu
mengadakan observasi terhadap situasi awal di dalam kelas yang mencakup
observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Selain
dengan observasi, guna mendukung data yang diperoleh peneliti juga
mengadakan wawancara terhadap guru dan siswa. Setelah mengadakan kegiatan
pra-penelitian, peneliti mengadakan penelitian di dalam kelas setelah
menggunakan metode TGT.
Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Masing-masing
siklus terdiri dari empat langkah :
1. Perencanaan, merumuskan masalah, menentukan tujuan, dan metode
penelitian serta membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
meningkatkan keaktifan siswa.
2. Tindakan, yaitu pelaksanaan rencana tindakan sebagai upaya meningkatkan
keaktifan siswa.
3. Observasi, yaitu pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4. Refleksi, yaitu analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi terhadap
kegiatan belajar mengajar dalam upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa.
Secara operasional, penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam
penelitian ini diuraikan sebagai berikut :
a. Siklus pertama.
Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan atau
tatap muka di kelas. Kegiatan yang dilakukan meliputi :
1) Perencanaan
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan
pembelajaran kooperatif tipe TGT, yang meliputi:
a) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk
memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya dan membagi
siswa secara heterogen menjadi kelompok-kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam
tahap ini adalah: rencana pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dan materi presentasi.
b) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi :
(1) lembar observasi kegiatan guru (catatan anekdotal);
(2) lembar observasi kegiatan siswa (catatan anekdotal);
(3) lembar observasi kegiatan kelas (catatan anekdotal);
(4) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran;
(5) lembar instrumen pengamatan kelas;
(6) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok;
(7) instrumen refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2) Tindakan
Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe
TGT sesuai dengan rencana tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
a) Guru bidang studi ekonomi bertindak sebagai guru yang membimbing
dan mengarahkan siswa.
b) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok
terdiri dari 4-6 anggota/siswa yang memiliki karakteristik yang heterogen.
c) Games/ Permainan
Games terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk
menguji pengetahuan yang didapat siswa dalam presentasi kelas dan
belajar kelompok. Pertanyaan-pertanyaan itu berisi pertanyaan-
pertanyaan sederhana bernomor, siswa memilih kartu bernomor dan
mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor tersebut.
Jika siswa tersebut menjawab benar maka akan mendapatkan skor
yang nantinya akan dikumpulkan siswa untuk babak turnamen.
d) Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu setelah guru
melakukan presentasi kelas dan kelompok. Turnamen yang pertama,
guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa
dikelompokkan pada meja I, tiga siswa berikutnya pada meja II, dan
seterusnya.
d) Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tahap ini, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Di dalam
tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil dari
pelaksanaan tindakan, yaitu keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran. Keaktifan siswa tampak dari keberanian
mengemukakan pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan,
partisipasi siswa dalam kelompok, dan kemampuan mengerjakan
lembar kerja yang diberikan. Pengamatan juga direkam dengan
menggunakan video camcorder .
e) Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan
hasil observasi terhadap hasil prestasi belajar siswa. Ada dua macam
refleksi yang dilakukan, yaitu :
1) Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, digunakan untuk
mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan
pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya.
2) Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui
apakah target yang ditetapkan sesuai dengan indikator keberhasilan
tindakan telah tercapai. Secara teknis, peneliti melakukan self-
reflection dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa
dalam kegiatan masing-masing fase, kemudian dilakukan refleksi
dan diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan dalam
siklus kedua.
b. Siklus kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama
dengan siklus pertama, hanya yang membedakan adalah tindakannya. Pada
siklus kedua ini tindakan ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
E. Instrumen Penelitian
Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1. Perencanaan
Dalam tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Dalam RPP ini guru dan peneliti menetapkan langkah-langkah apa saja
yang akan dilakukan dalam pembelajaran, serta kegiatan-kegiatan apa
saja yang harus dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan
perbaikan yang direncanakan. Hal-hal yang terkandung di dalam RPP
yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator keberhasilan,
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, dan strategi/
prosedur pembelajaran
b. Grouping
Dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini, siswa
dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Adapun
pembagian kelompok di sini telah ditentukan terlebih dahulu oleh guru
mitra sebagai pihak yang lebih mengerti tentang siswa yang heterogen.
2. Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tindakan ini merupakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe TGT
yang telah direncanakan. Instrumen yang dibutuhkan dalam mengukur
tingkat keaktifan siswa dipilah menjadi tiga bagian, yaitu secara
menyeluruh (kelas), kelompok, dan secara individu. Dalam mengukur
keaktifan kelas digunakan lembar observasi keaktifan dan keterlibatan
belajar siswa, sedangkan untuk mengukur keaktifan siswa di dalam
kelompok instrumen yang diperlukan yaitu lembar observasi kegiatan
belajar siswa dalam kelompok.
3. Observasi
Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
teliti dan sistematis (Arikunto, 1998:139). Pengumpulan data melalui
observasi dilakukan sendiri oleh peneliti pada kelas yang dijadikan sampel
untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa di
kelas. Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini mengacu pada
Bergerman, 1992 dan Tantra (2006:15) yang mengacu pada tiga kelompok
yaitu: instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher), instrumen
untuk mengobservasi kelas (observing classroom), dan instrumen untuk
mengobservasi perilaku siswa (observing student).
a. Observasi pra penelitian
1) Instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher)
Dalam penelitian ini, observasi terhadap kegiatan guru dalam
proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat
catatan anekdotal. Catatan anekdotal berisi tentang jabaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
bersifat lebih spesifik mengenai aktivitas yang dilakukan oleh
guru selama pembelajaran.
2) Instrumen untuk mengobservasi kelas (observing classroom)
Dalam penelitian ini, observasi terhadap kegiatan kelas dalam
proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat
catatan anekdotal. Catatan anekdotal berisi tentang jabaran yang
bersifat lebih spesifik mengenai aktivitas yang terjadi di kelas
selama pembelajaran.
3) Instrumen untuk mengobservasi perilaku siswa (observing
student).
Dalam penelitian ini, observasi terhadap aktivitas siswa dalam
proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat
catatan anekdotal. Catatan anekdotal di sini berisi tentang jabaran
yang bersifat lebih spesifik tentang aktivitas siswa selama
pembelajaran.
b. Observasi saat PTK dilaksanakan
1) Instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher)
Dalam penelitian ini, observasi terhadap kegiatan guru dalam
proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat
catatan anekdotal dan dalam bentuk lembar observasi kegiatan
guru. Catatan anekdotal berisi tentang jabaran yang bersifat lebih
spesifik mengenai aktivitas yang dilakukan oleh guru selama
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2) Instrumen untuk mengobservasi perilaku siswa (observing
student).
Dalam penelitian ini, observasi terhadap perilaku siswa dilakukan
peneliti dengan membuat lembar observasi kegiatan siswa untuk
mengetahui tingkat keaktifan dan keterlibatan siswa selama proses
belajar mengajar serta dengan membuat catatan anekdotal.
3) Instrumen untuk mengobservasi kelas (observing classroom)
Dalam penelitian ini, observasi terhadap aktivitas kelas dalam
proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat
catatan anekdotal dan dalam bentuk instrumen pengamatan kelas .
Catatan anekdotal di sini berisi tentang jabaran yang bersifat lebih
spesifik tentang aktivitas siswa selama pembelajaran.
4. Refleksi
Dalam tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan pembuatan
kesimpulan hasil observasi. Instrumen yang diperlukan adalah lembar
refleksi guru dan lembar refleksi siswa.
F. Pengumpulan dan Analisis Data
1. Pengumpulan Data
Data dalam penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam
pembelajaran dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar yang
dihasilkan dari tindakan yang mengajar. Pengumpulan data dilakukan
dengan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
1) Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas
dilihat dari sudut pandang yang lain (Hopkins, 1993:125). Teknik ini
digunakan untuk mendapatkan data berkaitan dengan aktivitas belajar
siswa serta pandangan dari guru dan siswa terhadap metode TGT yang
diterapkan dalam pembelajaran ekonomi.
2) Observasi
Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
teliti dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 1998:28). Pengumpulan data
melalui observasi dilakukan sendiri oleh peneliti pada kelas yang
dijadikan sampel untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan
belajar siswa dikelas.
3) Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang perencanaan
pembelajaran ekonomi. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data
mengenai jumlah siswa dan latar belakang siswa sebagai dasar
menentukan jumlah kelompok dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Selanjutnya, audio-visual digunakan untuk mendukung 2 teknik terdahulu
dan penguat hasil penelitian.
4) Tes
Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar yang dicapai
siswa selama proses belajar mengajar menggunakan metode TGT.
2. Analisis Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a) Analisis Deskriptif
Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data/informasi tentang suatu gejala
yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari metode kooperatif tipe TGT
sebagaimana adanya dalam bentuk paparan naratif maupun tabel.
b) Analisis Komparatif
Analisis komparatif dilakukan untuk melihat perkembangan keaktifan
dan hasil belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada masa pra
penelitian, siklus pertama, dan siklus kedua.
Tabel
Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan dalam Proses Pembelajaran
Indikator Keberhasilan
Komponen Situasi Awal (%)
Target (%)
Siklus I (%)
Siklus II (%)
Deskriptor
Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan.
5 25 Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan.
Keberaniaan siswa dalam menjawab pertanyaan
20 30 Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan
Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja/ tugas
10 50 Jumlah siswa yang mengerjakan lembar kerja/ tugas
Kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif
20 50 Jumlah siswa yang aktif (berbagi informasi, berbagi tafsiran, negosiasi makna) dalam pemecahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
masalah dalam kelompok.
Kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat guru/temannya
10 25 Jumlah siswa yang dapat menanggapi pendapat guru/temannya
Situasi awal diketahui dari hasil observasi di dalam kelas sebelum
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari situasi awal kemudian
ditentukan target berapa persen tingkat keberhasilan yang ingin dicapai. Target yang
ditentukan peneliti yaitu naik minimal 50 % dari situasi awal. Target juga diperoleh
dari referensi skripsi milik Susi Sulastri (2009), dengan judul penelitian “Penerapan
Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Games Tournament (TGT) untuk
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi”
Untuk pengukuran hasil belajar dilakukan dengan mengadakan tes setelah
melakukan pembelajaran dengan metode pembelajaran tipe TGT. Jika nilai siswa
menjadi lebih baik berarti hasil belajar siswa meningkat.
Teknik penilaiannya pada metode pembelajaran tipe TGT ini terdiri dari tiga
bagian yaitu :
1) Skor dasar
Skor dasar = total skor : frekuensi
2) Skor kuis terkini
Tes dikerjakan secara individu, skor diperoleh setelah siswa mengerjakan tes yang
diberikan guru.
3) Skor perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Skor ini diperoleh jika tes yang diberikan guru hasilnya dapat melewati skor dasar
yang dimiliki setiap siswa.
Contoh panduan skor perkembangan
Nilai kuis Nilai
tambah
Lebih dari sepuluh poin dibawah skor dasar 5
Sepuluh poin dibawah sampai satu poin dibawah skor
dasar
10
Sampai sepuluh poin diatas skor dasar 20
Sepuluh poin sampai limabelas poin diatas skor dasar 30
Pekerjaan sempurna 30
Rata-rata tim :
15-20 : baik
21-25 : hebat
Lebih dari 25 : super
Rata-rata individu :
15-20 :cukup baik
21-25 : baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Lebih dari 25 : sangat baik
Dari ketiga bagian skor tersebut memperlihatkan pula seberapa tinggi tingkat kenaikan
hasil belajar siswa setelah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT pada
proses belajar mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. SEJARAH SMA NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA
SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta merupakan salah satu sekolah andalan
yang ada di wilayah Depok Sleman Yogyakarta. SMA Negeri 1 Depok ditinjau
dari letak geografisnya adalah dipinggiran kota Yogyakarta di belahan timur
masuk wilayah Kabupaten Sleman belahan selatan, berada dalam lingkungan
pendidikan perguruan tinggi. Pengaruh pendidikan setingkat SMA cenderung
pada sekolah di Kota. SMA Negeri 1 Depok berada di Wilayah Kecamatan
Depok cakupan pelayanan pendidikan yaitu dari
1. SLTP/MTs Negeri/Swasta dalam satu wilayah Kecamatan Depok = 60
%
2. SLTP/MTs Negeri/Swasta diluar Kecamatan dalam satu wilayah
Kabupaten = 20 %
3. SLTP/MTs Negeri/Swasta diluar Kabupaten Sleman dalam Propinsi =
10%
4. SLTP/MTs Negeri/Swasta diluar Propinsi D.I. Yogyakarta = 10 %
SMA ini berdiri pada tanggal 17 Januari 1977 dengan nama SMA Negeri 2 Sleman,
dengan SK pertama pendirian 0478/0/1977,tanggal 25 Oktober 1977. SMA Negeri 1
Depok memiliki luas tanah 7973 dengan luas bangunan 2639 .
Siswa Kelas I baru adalah hasil penerimaan murid baru melalui 2 jalur
seleksi yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
a. Jalur tanpa tes bagi siswa-siswa berprestasi dari wilayah Kabupaten Sleman
dengan persyaratan-persyaratannya sehingga dapat menampung siswa
berkualitas dari wilayah kabupaten Sleman sebesar 30 % dari jumlah daya
tampung kelas I = 216 murid.
b. Jalur tes dari wilayah Kabupaten Sleman bagi siswa tidak memenuhi syarat
poin a. dan bagi calon-calon siswa dari luar wilayah Kabupaten Sleman dapat
terseleksi untuk mendapatkan calon-calon siswa berkualitas sebesar 69,5 %
dari dari jumlah daya tampung 216 calon murid kelas I baru.
B. VISI MISI SMA NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA
1. VISI
SMA YANG BERPRESTASI TINGGI, BERKEPRIBADIAN DAN KREATIF.
Yang dimaksud dari Visi tersebut adalah
a. Berprestasi tinggi adalah : meningkatkan kualitas pembelajaran yang
effektif sehingga materi kurikulum terkuasai 100% , memperoleh (Nilai
Ujian Akhir Nasional) NUAN yang tinggi dan mampu bersaing seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi Negeri dan Favorit.
Mengembangkan system seleksi penerimaan siswa baru sehingga
diperoleh calon siswa yang berkualitas.
b. Berkepribadian adalah warga sekolah harus mempunyai kepribadian
nasional
c. Kreatif adalah mampu memanfaatkan peluang yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Indikator Visi SMA Negeri 1 Depok antara lain :
a. Unggul dalam aktifitas keagamaan minimal juara di tingkat Kabupaten dan
Propinsi;
b. Unggul dalam kedisiplinan dan ketertiban 99% mentaati aturan/ketentuan
yang berlaku
c. Unggul dalam lingkungan sekolah yang bersih dan sehat;
d. Unggul dalam berbagai lomba disegala bidang setiap lomba yang diikuti
mendapat minimal mendapat juara harapan;
e. Unggul dalam ketrampilan berbahasa Asing terutama Bahasa Inggris 90 %
dari jumlah siswa mampu mengucapkan dengan baik dan benar;
f. Unggul dalam ketrampilan Komputer 80 % dari jumlah siswa minimal
mampu mengoperasikan program Microsoft. Word dan Microsoft Exel;
g. Unggul dalam ketrampilan dan kreativitas Seni;
h. Unggul dalam perolehan rata-rata NUAN minimal rata 6,50;
i. Unggul dalam persaingan SPMB minimal mencapai 40 % PTN dan 50 %
PTS;
2. MISI
Misi dalam mewujudkan Visi sekolah adalah :
a. Melaksanakan kurikulum 1994 dan 2004 yang efektif;
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien
c. Melaksanakan pembinaan iman dan taqwa warga sekolah
d. Mengembangkan manajemen kelembagaan berdasarkan MPMBS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
e. Membina minat dan kreatifitas siswa
C. MUTU DAN RELEVANSI PENDIDIKAN
1. Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan sangat penting, karena apabila mutu pendidikan rendah akan
berdampak / mengakibatkan banyak hal.
a. Input calon siswa yang berkualitas merupakan modal dasar siswa untuk
dapat berprestasi menuju ke mutu pendidikan.
b. Proses pengelolaan pendidikan di sekolah sangat berperan sekali untuk
mencapai mutu pendidikan. Dalam hal ini ditentukan oleh beberapa hal dan
faktor antara lain :
a. Siswa
b. Guru dan Tenaga kependidikan lainnya
c. Fasilitas (Sarana Prasarana)
d. Dukungan masyarakat (publik)
e. Manajemen sekolah yang andal
f. Lingkungan yang nyaman, aman dan kondusif.
Faktor-faktor tersebut dan lain-linnya yang mendukung proses
pembelajaran di sekolah maupun di rumah.
c. Output akan dapat berkualitas dan bermutu diawali dari Input yang
berkwlitas apabila dikelola dengan profesional dengan mendayagunakan
potensi yang dimiliki seoptimalnya dengan menyamakan langkah menuju
pada pencapaian hasil mutu pendidikan yang berkualitas dapat diandalkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mampu untuk bersaing dalam menempuh seleksi ke perguruan tinggi atau
mencari kerja.
2. Relevansi Pendidikan
Relevansi Pendidikan SMA setelah lulus diharapkan dapat melanjutkan
pendidikan di perguruan tinggi. Sesuai dengan tujuan pendidikan sekolah
menengah umum adalah memberi bekal kemampuan kepada peserta didik (siswa)
untuk mengembangkan kehidupan sesuai pribadi anggota masyarakat, warga
negara dan umat manusia , serta mempersiapkan untuk melanjutkan pendidikan di
Perguruan Tinggi.
Bagi siswa yang tidak dapat melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi
perlu diberi pembekalan ilmu pengetahuan dan ketrampilan tentang kecakapan
hidup (life skill education).
Dengan kecakapan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki dapat
membekali siswa untuk mencari kerja sebagai bekal hidup.
3. Efisiensi Pendidikan
Mutu Pendidikan ditentukan juga oleh efisiensi pendidikan yaitu bermula
dari input, proses interaksi selama menjadi siswa dan output serta kelanjutan
setelah lulus termasuk ketepatan menyelesaikan studi. Efisien dari segi waktu,
biaya. Dan tenaga.
Efisien waktu yaitu siswa dapat menyelesaikan studi sesuai dengan batas
waktu minimal harus sudah lulus. Tidak ada siswa mengulang krena tinggal kelas
atau cepat tuntas dalam mengikuti proses pembelajaran. Efisiensi waktu sangat
mempengaruhi efisiensi biaya dan tenaga. Kondisi efisiensi di SMA Negeri 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Depok cukup tinggi.angka siswa mengulang atau D.O. yaitu 1 / 240 X 100% =
0,025 %.
4. Manajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan di SMA Negeri 1 Depok dilaksanakan dengan
transparan, akuntabel, pertanggungjawaban dan partisipatifnya cukup tinggi.
Semua warga sekolah di ikut sertakan dan berperan serta untuk mengerjakan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) belum bisa dilaksanakan sepenuhnya
karena masih harus mengikuti dan mentaati ketentuan-ketentuan serta kebijakan
pemerintah.
Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah sangat komit terhadap peningkatan
mutu pendidikan yang digalakkan oleh pemerintah Kabupaten Sleman melalui
Dinas Pendidikan. Tugas dan fungsi dari Dewan Pendidikan dan Komite tingkat
efektifitasnya tinggi.
Pemahaman sekolah andalan dihubungkan dengan kapasitas sumber daya
manusia (SDM) di pemerintahan Kabupaten sampai di tingkat kalurahan dan
Dinas Pendidikan termasuk warga sekolah belum semua faham dan mengerti.
Untuk bisa dipahami dan di mengerti oleh semua pihak sampai ke publik perlu
adanya suatu pensosialisasian secara bertahap dan berkelanjutan perkembangan
dan hasilnya.
D. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta
1. Personalia dan Pembagian Tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
a. Kepala Sekolah
SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta dikepalai oleh bapak Riswiyanto
Mp,S.Pd. Pada umumnya, kepala sekolah berfungsi sebagai :
1) Edukator, yaitu melaksanakan proses belajar mengajar secara
efektif dan efisien
2) Manajemen, yaitu menyusun perencanaan, mengorganisasikan
kegiatan, mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan,
melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap
kegiatan, menentukan kebijakan, mengadakan rapat, mengambil
keputusan
3) Administrasi, yaitu menyelenggarakan kegiatan administrasi
(perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,
pengawasan, dan sebagainya)
4) Supervisor, yaitu menyelenggarakan proses KBM, kegiatan BK,
kegiatan Ekstrakurikuler, kegiatan Ketatausahaan, kegiatan
Kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait, sarana
prasarana, kegiatan OSIS, kegiatan 7 K
5) Pemimpin (leader), yaitu dapat dipecaya, memahami kondisi
lingkungan (guru, karyawan, siswa), memiliki visi dan memahami
misi sekolah, mengambil keputusan urusan intern dan ekstern
sekolah, mencari gagasan baru.
6) Inovator, yaitu melakukan pembaruan (KBM, BK, Ekstra
kurikuler), melaksanakan pembinaan guru dan karyawan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
melakukan Pembaharuan dalam menggali sumber daya di Komite
sekolah dan masyarakat.
7) Motivator, yaitu mengatur ruang kantor yang kondusif untuk
bekerja, mengatur ruang kantor yang kondusif untuk BK,
mengatur ruang kelas yang kondusif untuk KBM, mengatur ruang
laboratorium yang kondusif untuk praktik, mengatur ruang
perpustakaan yang kondusif untuk belajar
b. Wakil Kepala Sekolah
Dalam melaksanakan tugas kedinasan, kepala sekolah tidak bekerja
sendiri melainkan dibantu oleh wakil kepala sekolah. Di SMA Negeri
1 Depok memiliki 5 (lima) wakil kepala sekolah, antara lain :
1) Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum
Bertugas menyusun kalender pendidikan, jadwal pelajaran,
program pengajaran, mengatur kegiatan intra kurikuler dan ekstra
kurikuler.
2) Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan
Bertugas mengatur program BK, mengatur program 7 K,
mengatur dan membina program Kegiatan OSIS.
3) Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana Prasana
Bertugas merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk
KBM, merencanakan program pengaduan, mengatur pemanfaatan
sarana prasarana.
4) Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Bertugas mengatur dan mengembangkan hubungan masyarakjat
dan peran komite sekolah, menyelenggarakan bakti social,
menyelenggarakan hasil pendidikan di sekolah.
5) Wakil Kepala Sekolah Bagian Penelitian dan Pengembangan
c. Dewan Guru
Dewan guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar tetapi juga
merangkap sebagai :
1) Guru bidang studi, yaitu mengatur segala hal yang berhubungan
dengan proses belajar mengajar di dalam kelas
2) Guru wali kelas, yaitu mengatur administrasi kelas
3) Guru piket, yaitu mengisi daftar presensi guru dan mengisi jam
kosong
4) Guru bimbingan konseling, yaiu memberikan bimbingan baik
bimbingan karir, personal terhadap siswa dan guru
d. Wali Kelas
Wali Kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan – kegiatan
sebagai berikut : pengelolaan kelas, penyelenggaraan administrasi
kelas, pengisian daftar kumpulan nilai siswa ( Legger )
e. Karyawan
Karyawan SMA Negeri 1 Depok, dapat digolongkan menjadi:
1) Bagian Tata Usaha
Kepala Tata Usaha bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah
dan mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
meliputi kegiatan - kegiatan sebagai berikut : menyusun program
tata usaha sekolah, mengelola keuangan sekolah, mengurus
administrasi ketenagaan dan siswa, membina dan pegembangan
karir pegawai tata usaha sekolah, menyusun administrasi
perlengkapan sekolah, menyusun dan penyajian data/statistik
sekolah, mengkoordinasikan dan melaksanakan 6 K
2) Bagian Perpustakaan
Bagian perpustakaan bertugas: merencanakan pengadaan buku,
mengurus pelayanan perpustakaan, merencanakan pengembangan
perpustakaan, memelihara dan perbaikan buku cetak
3) Bagian Ekstra Kurikuler
Bertugas membuat angket pilihan ekstrakurikuler, membuat
jadwal ekstrakurikuler, mengkoordinasi kegiatan ekstra dengan
guru pengampu ekstra, membuat presensi kehadiran guru
pengampu ekstra dan siswi peserta ekstra.
4) Bagian Kebersihan
5) Jaga Malam
E. Siswa SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta
Siswa adalah warganegara yang terdidik, oleh sebab itu harus dapat
menjadi warga negara yang baik dan memiliki sikap hidup; takwa, jujur,
bertanggung jawab, kebersamaan dan menghargai. untuk itu perlu peraturan
tata tertib siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berdasarkan kurikulum yang berlaku di SMA Negeri 1 Depok untuk
kelas X, XI, XII menggunakan KTSP. Pembagian penjurusan dilakukan di
kelas XI pada saat penerimaan siswa baru. Adapun program keahlian yang
terdapat di SMA Negeri 1 Depok, yaitu:
1. Program IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
2. Program IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
F. Proses Belajar Dan Mengajar SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta
Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMA Negeri 1 Depok
Yogyakarta diadakan 6 hari seminggu dari Senin hingga Sabtu. Sebelum
proses KBM berlangsung diawali dengan doa bersama. KBM umumnya
dimulai pukul 07.00. Pada hari Senin-Kamis, juga Sabtu, KBM berakhir pada
pukul 13.30 sedangkan hari Jumat berakhir pukul 11.45. Pada hari Senin-
Kamis dan Sabtu terdapat dua kali waktu istirahat, yaitu : Istirahat I (15
menit) di sela-sela jam ke-3 dan ke-4 dan istirahat II (15 menit) di sela-sela
jam ke-6 dan ke-7. Sedangkan waktu KBM hari Jumat lebih singkat dari hari
lainnya, pada hari tersebut hanya ada satu kali jam istirahat (15 menit). Satu
jam pelajaran terdiri dari 45 menit yang dimanfaatkan semaksimal mungkin
dengan asas ketercapaian tujuan. Seandainya ada guru yang berhalangan
untuk mengajar, guru tersebut akan menitipkan tugas pada guru piket untuk
dikerjakan siswa dan kemudian dikumpulkan lagi pada guru piket. Selain
mata pelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta juga terdapat beberapa
program tambahan yang dilaksanakan setelah pulang sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
G. Fasilitas Pendidikan dan Latihan
Salah satu bentuk komitmen dalam meningkatkan kualitas lulusan,
SMA Negeri 1 Depok berusaha meningkatkan berbagai macam fasilitas
pendidikan dan latihan bagi para siswa-siswinya. Fasilitas belajar yang
dimiliki SMA Negeri 1 Depok, antara lain :
1. Ruang kelas
Memiliki 18 kelas yang berukuran 7 x 8 meter dengan sirkulasi udara dan
cahaya yang cukup. Tiap ruang kelas terdapat 20 meja dan 40 kursi. Tiap
kelas dilengkapi dengan 2 papan tulis white board dan penghapus yang
selalu tersedia. Tiap kelas memiliki hiasan yang beragam sesuai dengan
kreativitas siswa dari masing-masing kelas.
2. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan sarana yang menyediakan buku penunjang
kegiatan belajar mengajar. Koleksi buku perpustakaan SMA Negeri 1
Depok cukup banyak, yaitu sekitar 2.042 buku fiksi dan 13.194 buku non
fiksi.
3. Laboratorium
a. Laboratorium Fisika
b. Laboratorium Kimia
c. Laboratorium Biologi
d. Laboratorium Bahasa
4. Ruang Komputer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
SMA Negeri 1 Depok memiliki 45 unit komputer. Ruang komputer ini
digunakan oleh siswa dalam pelajaran TI dan kegiatan ekstra kurikuler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB V
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournamens (TGT) pada pokok bahasan perdagangan internasional ini
telah dilaksanakan pada siswa kelas XI-IPS 3, SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta.
Penelitian tersebut diawali dengan observasi terlebih dahulu pada tanggal 13
Maret 2010 pada jam ke-1 yaitu jam 07.00-08.30 WIB. Adapun tujuan dari
observasi ini adalah untuk mengetahui kondisi awal dari kegiatan belajar
mengajar di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Depok. Setelah observasi, penelitian
dilakukan dalam dua siklus, yaitu siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 24
April 2010 dan siklus II 1 Mei 2010. Dalam implementasinya, siklus I dan siklus
II membutuhkan waktu 2x45 menit. Adapun penerapan model pembelajaran
kooperatif dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Observasi pra penelitian
Observasi ini dilakukan pada tanggal 13 Maret 2010 jam ke-1 yaitu jam
07.00-08.30 WIB. Guru yang mengajar mata pelajaran Ekonomi tersebut
adalah Bapak Drs. Tri Nardono. Jumlah siswa kelas XI IPS 3 sebanyak 37
orang dan pada observasi ini semua siswa hadir. Kegiatan belajar mengajar
pada saat itu adalah membahas gambaran umum dari perdagangan
internasional. Ada 3 hal yang diobservasi sebelum penelitian dilakukan.
a. Observasi guru (observing teacher)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Pada saat mengajar, guru cenderung lebih menerapkan metode ceramah dan
tanya jawab. Pembelajaran kali ini adalah pembahasan materi. Dalam KBM kali
ini selain membahas materi sesekali guru juga memberikan soal atau pertanyaan
lisan pada siswa. Terkadang ada siswa yang bisa menjawab dan juga ada yang
tidak bisa menjawab. Maka dari itu, setelah soal dibahas, guru langsung
menyempurnakan jawaban siswa dan menjelaskan secara rinci jawaban tersebut.
Ada siswa yang bertanya kepada guru karena belum jelas dan guru pun
menjawab pertanyaan siswa tersebut. Kegiatan guru dalam mengajar dapat
dilihat pada catatan anekdotal yang berisi observasi kegiatan guru. (lampiran 6a)
b. Observasi siswa (observing student)
Pada pembelajaran ini, siswa cenderung pasif. Hal ini terlihat pada saat guru
memberi soal atau pertanyaan lisan, siswa baru menjawab pertanyaan guru
apabila ditunjuk, terkadang pada saat ditunjuk ada siswa yang tidak bisa
menjawab. Kebanyakan siswa merasa tegang di saat guru akan menunjuk siswa
untuk menjawab pertanyaan. Tetapi dengan gaya mengajar guru yang humoris,
membuat siswa menjadi lebih rileks sehingga siswa tidak takut lagi untuk
menjawab. Pada saat guru menyempurnakan jawaban, ada beberapa siswa yang
mengajukan pertanyaan yang tidak mereka ketahui. Dalam pembelajaran
tersebut juga masih terdapat beberapa siswa yang kurang memperhatikan dan
asyik dengan kegiatannya sendiri. Kegiatan siswa selama pembelajaran tersebut
dapat dilihat pada catatan anekdotal yang berisi observasi kegiatan siswa.
(lampiran 6b)
c. Observasi kelas (observing class)
Di awal pembelajaran suasana kelas masih kurang kondusif. Di saat guru
menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan soal, keadaan kelas sangat tegang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dan hening karena siswa masih belum siap untuk menjawab pertanyaan guru.
Tetapi lama kelamaan dengan adanya canda dari guru menjadikan suasana kelas
lebih ramai karena siswa dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan santai dan
tidak peduli jawaban itu benar atau salah. Keadaan kelas selama pembelajaran
tersebut dapat dilihat pada catatan anekdotal yang berisi observasi kegiatan
kelas. (lampiran 6c)
Untuk hasil belajar yang diperoleh siswa sebelum penelitian atau sebelum
menggunakan pembelajaran dengan metode kooperatif tipe TGT ada yang cukup
baik dapat mencapai batas nilai minimum akan tetapi ada juga yang memperoleh
nilai dibawah batas nilai minimum yang telah ada. Nilai minimum yang
ditentukan guru adalah 7,0. Jadi masih ada beberapa siswa yang nilainya
dibawah 7,0.(lampiran 8)
2. Siklus Pertama
Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 24 April 2010 pada pukul
07.00 WIB sampai dengan pukul 08.30 WIB yaitu pada jam pertama sampai
dengan kedua. Materi yang dipelajari pada siklus pertama ini adalah tentang
perdagangan internasional sampai dengan valuta asing atau devisa. Guru
mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah Bapak Drs. Tri Nardono
selaku guru bidang studi Ekonomi kelas XI. Dari 37 siswa, siswa yang hadir
pada siklus pertama ini sebanyak 32 siswa. Berikut ini diuraikan penerapan
metode kooperatif tipe Teams Games Tournamens (TGT ) pada siklus
pertama.
a. Perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan
yang diterapkan pada siklus I.
1) Peneliti dan guru mitra menggali data awal tentang karakteristik siswa
dengan melihat nilai mata pelajaran ekonomi dan keaktifan siswa
selama proses belajar mengajar berlangsung untuk memetakan para
siswa berdasarkan kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut
selanjutnya menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok-
kelompok yang heterogen. Siswa dengan prestasi atau nilai akademik
tinggi akan ditempatkan pada ranking tinggi, siswa dengan prestasi
sedang akan ditempatkan pada ranking sedang, dan siswa dengan
prestasi rendah ditempatkan pada pada ranking bawah. Dari hasil
pembagian kelompok tersebut terbentuk lima kelompok dengan
kemampuan akademik yang beragam. Lima kelompok yang terbentuk
selanjutnya diberi nama kelompok satu, dua, tiga, empat dan lima.
2) Peneliti kemudian mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan
digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), materi presentasi (hand out), Lembar evaluasi
siswa, meja turnamen, dan hadiah. Berikut ini disajikan uraian
masing-masing perangkat pembelajaran.
(a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. Dalam RPP tersebut berisi
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pembelajaran, materi, metode pembelajaran, sumber dan media
pembelajaran, skenario pembelajaran, dan evaluasi yang
seluruhnya telah dibuat secara rinci dan sistematis (lampiran 1a).
(b) Materi presentasi
Materi ajar pada siklus pertama adalah pengertian perdagangan
internasional, manfaatnya, kurs valuta asing, dan devisa. Guru
mitra memberikan bahan/ materi dan selanjutnya peneliti
membuat hand out dengan pokok bahasan perdagangan
internasional. Hand out akan dibagikan kepada masing-masing
kelompok. Isi hand out mencakup materi tentang perdagangan
internasional sampai devisa yang akan digunakan pada saat
pembelajaran (lampiran 2a).
(c) Lembar Evaluasi Siswa
Lembar Evaluasi meliputi daftar pertanyaan dan soal-soal. Lembar
tersebut digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT
(lampiran 4c)
(d) Meja turnamen
Jumlah meja turnamen ada lima buah. Jumlah meja turnamen ini
sesuai dengan jumlah kelompok yang dibentuk. Masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
meja disusun berjajar dan dilengkapi dengan papan nama
kelompok
(e) Hadiah
Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok terbaik
pada siklus pertama. Hadiah berwujud makanan kecil (snack).
3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.
Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari :
(a) lembar observasi kegiatan guru (catatan anekdotal), lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan
guru pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 9a);
(b) lembar observasi kegiatan siswa (catatan anekdotal), lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan
siswa pada saat mengikuti pembelajaran (lampiran 9b);
(c) lembar observasi kegiatan kelas (catatan anekdotal), lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di
dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 9c);
(d) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran.
Cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain:
keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan
pembelajaran kooperatif tipe TGT, keikutsertaan guru dalam
pembentukan kelompok, keterampilan guru dalam mendampingi
siswa belajar kelompok, dan keterampilan guru memotivasi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
untuk terlibat aktif dalam belajar kelompok dan belajar mandiri
(lampiran 10a);
(e) lembar instrumen pengamatan kelas yang mencakup : sarana dan
prasarana belajar, kerjasama antar siswa, situasi kelas, interaksi
siswa (lampiran 10c);
(f) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok
kooperatif. Cakupan isi lembar observasi kegiatan belajar siswa
dalam kelompok kooperatif antara lain: keaktifan siswa mengikuti
kegiatan diskusi kelompok, keterlibatan siswa dalam hal:
mengambil giliran dan berbagi tugas dalam pengerjaan tugas,
mengajukan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
materi diskusi, serta menghargai saran dan pendapat teman
kelompok (lampiran 10b);
(g) lembar observasi keterlibatan belajar siswa di kelas. Cakupan isi
lembar observasi partisipasi siswa antara lain: keaktifan dan
keterlibatan siswa dalam diskusi kelas serta frekuensi keaktifan
dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran (lampiran 10g).
b. Tindakan
Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran
kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Tindakan penelitian
ini dilakukan 1 kali pertemuan (2 x 45 menit). Langkah-langkah pada
tahap ini sebagai berikut.
1) Presentasi kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi
pembelajaran tentang pengertian perdagangan internasional,
manfaatnya, kurs valuta asing, dan devisa. . Penyajian materi dilakukan
guru dengan melaksanakan presentasi di kelas dalam waktu +20
menit. Presentasi ini dilakukan guru dalam bentuk pengajaran langsung
dengan metode ceramah dan tanya jawab dengan siswa. Pada saat
presentasi, guru juga memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
terbuka bagi seluruh siswa dalam kelas.
2) Membagi siswa dalam kelompok
Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal
perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 5
kelompok siswa dengan anggota 6 -7 orang. Pada tahap ini guru hanya
menyebutkan kembali nama-nama kelompok berikut anggota-
anggotanya. Kemudian guru mempersilahkan masing-masing siswa
untuk berkumpul dengan kelompoknya dan segera menempati meja
yang telah diberi papan nama kelompok. Guru selanjutnya menjelaskan
skenario pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan dilakukan.
3) Permainan (games)
Permainan (games) pada siklus pertama ini diberi nama mix and
match. Pada permainan ini guru dan peneliti menyiapkan potongan-
potongan kertas yang dituliskan pertanyaan dan jawaban tentang
materi. Potongan-potongan kertas tersebut disusun rapi dalam sebuah
amplop. Setiap kelompok akan mendapatkan amplop yang berisi 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
potongan kertas yang terdiri dari 10 potongan pertanyaan dan 10
potongan jawaban. Setiap kelompok bertugas memadukan pertanyaan
dan jawaban tersebut menjadi suatu yang selaras. Kertas-kertas
tersebut ditempel pada kertas berbentuk persegi panjang. Setelah
semua kelompok meyelaraskan jawaban dan pertanyaan tersebut
dengan benar, masing-masing kelompok menukarkankan jawabannya
untuk dibahas dan dikoreksi oleh kelompok lain. Kemudian guru dan
semua kelompok membahas soal tersebut secara bersama-sama.
Pengerjaan soal-soal tersebut dilakukan siswa dengan
mendiskusikannya dengan teman satu kelompok berdasarkan
pemahaman yang mereka peroleh melalui permainan tersebut.
4) Turnamen
Turnamen dilakukan setelah permainan selesai dilaksanakan.
Turnamen pada siklus pertama ini diberi nama pertanyaan berantai.
Pada sesi turnamen guru dan peneliti telah menyiapkan daftar
pertanyaan untuk tiap-tiap kelompok, masing-masing kelompok
mendapat 3 soal jika kelompok yang mendapat giliran tidak bisa
menjawab maka kelompok lain boleh menjawab dengan beradu cepat
dengan kelompok lainnya. Sebagai pembuka turnamen, pertanyaan
dimulai dari guru. Guru mengajukan satu pertanyaan, pada kelompok
yang mendapat giliran. Apabila kelompok yang seharusnya menjawab
tetapi tidak menjawab, maka kelompok tersebut mendapat point 0, dan
pertanyaan akan diberikan untuk rebutan pada kelompok lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Sedangkan kelompok yang menjawab secara tepat akan mendapatkan
point 10, demikian seterusnya sampai dengan pertanyaan yang
terakhir. Dalam turnamen ini berlaku aturan: bila jawaban salah -10,
bila jawaban benar 10. Selama turnamen berlangsung, masing-masing
kelompok harus dapat bekerja sama dengan baik untuk mendapatkan
poin tertinggi.
5) Penghargaan kelompok
Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games dan
turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor
jawaban dan penyusunan ranking. Berdasarkan ranking ditentukan
juara I dan juara II. Pada siklus pertama ini, kelompok terbaik pertama
adalah kelompok satu dengan poin yang diperoleh sebanyak 140 dan
kelompok terbaik kedua adalah kelompok keempat dengan poin yang
diperoleh sebanyak 130. Guru selanjutnya memberikan hadiah bagi
kedua kelompok tersebut berbentuk bingkisan yang berisi makanan
kecil atau snack.
c. Observasi
Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
dipaparkan sebagai berikut.
1) Pengamatan terhadap guru
Pengamatan terhadap guru ini dilakukan bersamaan dengan
dilaksanakannya tindakan pada siklus pertama. Aktivitas guru selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 2.1 Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Deskriptor SIKLUS I 1. Guru menjelaskan
pembelajaran berbasis masalah dan kooperatif dengan tipe TGT
Tidak
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT
Ya
No Deskriptor SIKLUS I 4 Guru ikut berperan dalam
pembentukan kelompok TGT yang heterogen
Ya
5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok
Ya
6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.
Ya
7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
Ya
8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
Ya
9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
Ya
10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah
Ya
12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
Tidak
13 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri
Ya
No Deskriptor SIKLUS I 15 Guru hanya berinteraksi
dengan kelompok yang mengalami kesulitan
Tidak
16 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja
Tidak
17 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain
Tidak
18 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku
Tidak
19 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan
Tidak
20 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam meja turnamen
Ya
21 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam turnamen
Ya
22 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik
Ya
23 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan
Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 2.1 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu
mengelola pembelajaran koperatif tipe TGT dengan baik. Dalam
siklus pertama ini dapat kita lihat bahwa guru mampu menjelaskan
dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru dapat
berperan serta dalam pembentukan kelompok, guru melakukan
presentasi kelas dengan baik, guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, guru memotivasi siswa
untuk belajar mandiri serta terlibat aktif dalam kelompok, guru dapat
berinteraksi dengan baik dengan seluruh siswa, guru mendorong siswa
untuk dapat memecahkan suatu masalah, guru melakukan evaluasi
proses pembelajaran melalui games dan turnamen yang menjadi
bagian dari pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru memotivasi siswa
untuk aktif dalam games maupun turnamen, guru mengamati setiap
kelompok dalam mengerjakan soal dan membantu siswa ketika siswa
mengalami kesulitan, guru juga mengadakan evaluasi hasil belajar
melalui kuis pada akhir pembelajaran.
2) Pengamatan terhadap siswa
Tabel 2.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Pertama
Keterangan Ya Tidak
1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
2. Saling bertukar pendapat 3. Berbagi tugas dalam pengerjaan
tugas 4. Pertanyaan yang diajukan ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
kaitannya dengan pembelajaran 5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan
maksud dan tujuan pertanyaan 6. Menghargai saran dan pendapat
teman satu kelompok
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 2.2 berdasarkan pengamatan beberapa siswa dari lima
kelompok yang ada. Menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran,
perhatian siswa tertuju pada materi. Ketika berada dalam kelompok,
seluruh siswa saling beragumentasi/bertukar pendapat atas pemikiran
masing-masing. Dalam hal pengerjaan tugas, masing-masing siswa
dalam kelompok mendapatkan tugasnya sesuai dengan pembagian
tugas yang talah dilakukan sebelumnya. Pada saat diskusi kelompok,
terdapat saling bertanya satu sama lain dan pertanyaan yang diajukan
itu berkaitan dengan materi. Ketika salah satu rekannya dalam
kelompok tersebut menjawab pertanyaan, siswa lain mendengarkan
dan menghargai saran dan pendapat rekannya tersebut.
3) Pengamatan terhadap kelas
Tabel 2.3 Instrumen Pengamatan Kelas
No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa
yang memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (sekolah)
No Deskriptor Ya Tidak 6 Kerja di dalam kelompok
terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.
10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.
11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang sama.
16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas.
17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.
19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling
memberikan pendapat atau masukan buat kelompok.
Sumber : Data hasil penelitian diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 2.3 lebih dari 80 % siswa menunjukkan kondisi kelas
yang baik, itu dilihat dari pengamatan beberapa siswa pada lima
kelompok yang ada. Juga dengan merangkum dari refleksi seluruh
siswa dan dari wawancara dengan beberapa siswa perwakilan tiap-tiap
kelompok.
Dari tabel tersebut dapat dirangkum seperti pada tabel di
bawah ini :
Tabel 2.4 Pengamatan terhadap Kelas
No Aspek yang Diamati Skor Pengamatan
Siklus I
Nilai Kategori
A Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. pembauran 4 Sangat baik 2. kepuasan 3 Baik 3. demokrasi 3 Baik 4. kepekaan 2 Cukup 5. kepedulian 3 Baik 6. kekompakan 4 Sangat baik 7. persaingan 2 Cukup 8. motivasi tinggi 4 Sangat baik
B Lingkungan kelas : 1.perangkat pembelajaran tersedia
lengkap 4 Sangat baik
2.terorganisir dengan baik dan efisien 3 Baik 3. aktif dan produktif 4 Sangat baik
C Tata Tertib : 1. ada sanksi/teguran 3 Baik
2. pembelajaran berjalan tertib 3 Baik Skor Rata-rata Siklus I 3,23
Nilai Kategori Baik Sumber : Data hasil penelitian diolah
Keterangan :
Tabel 2.4
berasal dari pengamatan peneliti memberi skor tersebut atas dasar
Skor Nilai Mutu4 Sangat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Kurang 0 Jelek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
pengamatan pada tiap-tiap kelompok. Menunjukkan bahwa suasana
kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran. Kondisi kelas pada
siklus I dipandang cukup mendukung proses pembelajaran. Berdasarkan
pengamatan tersebut, terlihat bahwa pada siklus I ini banyak sekali
penyesuaian-penyesuaian yang dialami siswa yang berkaitan dengan
metode pembelajaran kooperatif tipe TGT yang baru pertama kali
diterapkan oleh guru. Hal ini terlihat dengan pencapaian skor rata-rata
3,23 yang masuk dalam kategori baik.
Pengamatan terhadap kelas dapat dilihat dari tiga aspek yaitu :
hubungan kerja sama antar siswa, lingkungan kelas, dan tata tertib
kelas. Dalam aspek hubungan kerja sama antar siswa tampak bahwa
hubungan kerja sama antar siswa dalam hal pembauran, demokrasi,
kekompakan, persaingan, dan motivasi tinggi berada dalam kategori
baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pembauran yang sangat baik
melalui terbentuknya kelompok-kelompok yang heterogen untuk
menghindari adanya pengelompokan-pengelompokan siswa dalam
kelas, setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk
memberikan saran atau pendapatnya (demokrasi), hampir semua siswa
dalam kelompok bekerja sama dengan sangat baik dalam pengerjaan
tugas (kekompakan), sebagian besar siswa merasa tertantang untuk ikut
terlibat dalam proses pembelajaran (motivasi tinggi). Sementara dalam
hal kepekaan, dan persaingan berada dalam kategori cukup. Hal ini
dikarenakan dalam pembelajaran ini, setiap siswa dalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
tidak ingin saling menunjukkan siapa yang paling baik tetapi lebih
untuk bekerja sama dengan baik sehingga apa yang diinginkan tercapai.
Sedangkan pada aspek lingkungan kelas tampak bahwa perangkat
pembelajaran pada siklus I telah tersedia dengan lengkap serta aktif dan
produktif untuk mendukung proses pembelajaran. Dalam teknis
pelaksanaannya guru mitra dapat menggunakannya dengan efektif dan
efisien. Pada aspek tata tertib, sanksi/teguran dan pembelajaran berjalan
tertib berada pada kategori baik. Guru telah memberikan teguran pada
siswa yang mengganggu proses pembelajaran. Namun demikian,
masalah tersebut dapat teratasi dan proses pembelajaran pada siklus I
dapat berjalan tertib.
d. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan
penyimpulan hasil observasi. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi
segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir
siklus pertama. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama.
1) Refleksi Guru Mitra
Tabel 2.5 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I No Uraian Komentar
1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran : a. Materi Ajar b. Soal Kuis/Tes bab c. Contoh RPP d. Tes Hasil Belajar
a. Terlalu sedikit untuk 2
JP. b. Terlalu mudah. c. Sesuai dengan format
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
e. Suasana Kelas f. Cara Kerja Siswa g. Keterampilan Kooperatif
yang Dilatihkan
d. Cukup memuaskan. e. Bagus. f. Bagus. g. Kurang tergali.
2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-
idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun
a. Ya b. Ya c. Kurang d. Ya e. Tidak f. Tidak
3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Siswa menjadi lebih aktif
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan
Kurangnya waktu untuk mempersiapkan media pembelajaran
No Uraian Komentar
5 Menurut Anda apakah siswa akan berminat mengikuti pelajaran jika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lagi?
Ya, berminat
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 2.5 memperlihatkan kesan guru mitra terhadap
perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
setelah melakukan serangkaian proses belajar mengajar dengan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Secara umum guru mitra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
menganggap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan cukup
membantu dalam proses belajar mengajar dan sangat bermanfaat,
baik bagi guru sendiri, terlebih bagi siswa. Selama kerja kelompok
siswa mengikuti dengan baik dan tidak mengacaukan kegiatan ataupun
melamun.
Penilaian guru mitra terhadap komponen pembelajaran antara
lain guru mitra berpendapat bahwa materi ajar yang dipakai dapat
membantu dan bisa dipahami oleh siswa, soal kuis telah mencakup
semua materi, RPP yang dirancang sudah sesuai dengan format sekolah,
tes hasil belajar baik karena sebagian besar siswa memperoleh nilai
tinggi, suasana kelas terkondisi dengan baik, cara kerja siswa kompak,
dan keterampilan kooperatif yang dilatihkan dapat berlangsung dengan
baik.
Penilaian guru selama kerja kelompok berlangsung antara lain
siswa mendengarkan orang lain dan ide atau saran dari anggota
kelompoknya, mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun teman
dalam satu kelompok, tetapi dalam mengorganisasikan ide-idenya
dalam pengerjaan tugas kelompok masih dirasa kurang, siswa
mengorganisasikan kelompoknya dalam hal pembagian tugas bagi
masing-masing anggota kelompok, tidak ada siswa yang mengacaukan
kegiatan maupun melamun selama proses pembelajaran berlangsung.
Keuntungan yang diperoleh guru adalah pembelajaran
kooperatif tipe TGT dapat digunakan sebagai variasi model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
pembelajaran dan mendorong siswa menjadi lebih aktif. Selain itu,
penghargaan kelompok dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk
mengikuti pembelajaran dan persaingan yang sehat antar siswa.
Menurut guru mitra hambatan yang mungkin akan ditemui bila
guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah persiapan dalam
perangkat pembelajaran yang membutuhkan waktu dan biaya lebih.
Guru menganggap bahwa persiapan dalam perangkat pembelajaran
kooperatif tipe TGT memerlukan waktu yang panjang bila melihat
kesibukan yang harus dihadapi guru serta biaya yang lebih mengingat
banyaknya alat dan bahan yang akan dipakai dalam proses
pembelajaran. Namun demikian, guru mitra merasa yakin bahwa bila
model pembelajaran tersebut diterapkan kembali siswa akan berminat
untuk mengikuti kegiatan belajar- mengajar yang akan dilakukan.
2) Refleksi Siswa
Tabel 2.6 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT Siklus I Skala Penilaian % N
o Aspek yang diamati
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : a. Topik/materi yang dipelajari
b. Materi Ajar
8,3
8,3
83,33
91,67
33,33
8,3
0
8,3
0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
c. Suasana Kelas d. Penampilan Guru e..Keterampilan kooperatif yang
dilatihkan
58,33
25
25
75
75
0 0
0 0
Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
100
0
Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :
a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas
91,67 100
66,67 91,67 100
8,33
0 33,33 8.22
0
No
Aspek yang diamati
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Dapat membantu memahami materi pelajaran
Membuat siswa tidak menjadi mengantuk
Menyenangkan dan tidak membosankan
Lebih aktif dalam proses pembelajaran
Komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Sumber : Data hasil penelitian diolah Berdasarkan refleksi yang dilakukan peneliti, ada beberapa hal
yang perlu diperbaiki pada siklus pertama yaitu : (1) alokasi waktu yang
tidak sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang, (2)
penempatan meja turnamen tidak tepat.
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada siklus I,
indikator yang telah dicapai pada saat pembelajaran dengan
menggunakan tipe TGT adalah sebagai berikut.
Tabel 2.7 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam Proses
Pembelajaran pada Siklus I No Komponen yang
diobservasi Frekuensi Persentase
(%) Target (%)
1 Siswa mengajukan pertanyaan
5 13,51 25
2 Siswa menjawab pertanyaan 10 27,03 30
3 Siswa aktif mengerjakan tugas
32 86.49 50
4 Siswa aktif dalam diskusi 32 86,49 50
5 Siswa mengemukakan/
menanggapi pendapat
10 27,03 25
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 2.7 menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa terlibat.
Pada siklus I ini jumlah siswa yang hadir adalah 32 orang. Dengan
demikian indikator keberhasilan tingkat keaktifan siswa pada siklus I
5 Hambatan yang saya temui, selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan.
Waktu yang diberikan untuk memahami pelajaran terlalu cepat
Kurangnya kekompakan dalam kelompok
Kurangnya keseriusan siswa Terkadang membuat siswa menjadi
cepat lupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
sebesar 86,49 % dan berada pada kualifikasi tinggi. Indikator
keberhasilan siswa pada siklus I dengan capaian skor tertinggi adalah
siswa aktif mengerjakan tugas dan siswa aktif dalam diskusi. Dengan
adanya permainan membuat siswa lebih antusias untuk mengerjakan
tugas dan bekerja sama dengan baik sehingga siswa lebih mudah
dalam menjawab soal-soal.
Pada siklus pertama indikator keberhasilan tingkat keaktifan
siswa dalam bentuk mengajukan pendapat dan menjawab pertanyaan
masih sedikit. Hal ini kemungkinan disebabkan siswa masih malu
atau kurang percaya diri untuk mengajukan sebuah pertanyaan dan
menjawab pertanyaan dari guru. Demikian juga dengan indikator
keberhasilan dalam menanggapi pendapat dari temannya masih
sedikit. Hal tersebut dikarenakan masih kurang yakin dengan apa
yang akan diungkapkan.
Sedangkan untuk keberhasilan dalam mengukur hasil belajar
siswa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.8 DAFTAR NILAI SISWA
SMA N 1 Depok YOGYAKARTA Tahun Pelajaran 2009/2010
Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : XI IPS 3
Semester : Genap
No. urut
Nama Siswa L/P Skor Dasar
Skor Terkini
I Skor
Perkembangan Keterangan
1 AGATA RANGGA L 65 70 20 Cukup baik 2 AGUNG PRASETYO L 70 75 20 Cukup baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3 ANGGA PUSPA W L 67,5 75 20 Cukup baik 4 DESTIYANA P 70 75 20 Cukup baik 5 DIANDRA W.R P 75 80 20 Cukup baik
6 EVI LISTYANINGRUM P 65 75 20 -
7 FARIS BAGUS L 75 - - Cukup baik
8 FEBRIANSA CAHYA U L 60 70 20 Cukup baik
9 GILANG WENING PERTIWI P 80 90 20 Cukup baik
10 HARRIYADI L 65 70 20 Cukup baik 11 IKA ALYA P 70 75 20 Cukup baik 12 ISTI RAHAYU P 70 75 20 Cukup baik
13 KUNTI R P 67,5 70 20 Cukup baik
No. urut
Nama Siswa L/P Skor Dasar
Skor Terkini
I Skor
Perkembangan Keterangan
14 LENSI FEBRIANA P 67,5 75 20 Cukup baik 15 LUSIYANI P 65 75 20 Cukup baik 16 M. FARID L 60 - - - 17 M. FIRMANSYAH L 70 75 20 Cukup baik
18 NANDA WICAKSONO P L 60 70 20 Cukup baik
19 NUGROHO ADI W L 65 75 20 Cukup baik
20 OCTAVIANI MAHA PUTRI P 70 75 20 Cukup baik
21 PATRISIUS PRISMA L 70 75 20 Cukup baik 22 POERNAMA S L 67,5 70 20 Cukup baik 23 PRADANA RIZKY D L 67,5 75 20 Cukup baik 24 PRAYUDHI S. N L 70 75 20 Cukup baik
25 RAHADIAN PRATAMA L 65 75 20 Cukup baik
26 REZKY ERTNO ARVIANITA P 70 75 20 Cukup baik
27 RINDY FEBRIANA P 75 80 20 Cukup baik 28 RISKA DIAN S. P P 80 85 20 Cukup baik 29 RISWIANA L 70 75 20 Cukup baik 30 ROSTANTO L 55 - - -
31 SANANG HENDRIATMA L 65 75 20 Cukup baik
32 TEGAR MANDIRI L 67,5 75 20 Cukup baik 33 TIARA P P 67,5 75 20 Cukup baik 34 WIDYA OKTI P 70 - - - 35 YANWAR DWI L 75 80 20 Cukup baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Berdasarkan tabel 2.8 diatas dapat dilihat bahwa dari
perolehan skor dasar siswa setelah menggunakan metode pembelajaran
TGT evaluasi yang di kerjakan siswa dapat mengalami peningkatan.
Skor terkini evaluasi siswa mengalami peningkatan 2,5-10 poin diatas
skor dasar. Sehingga siswa mendapat tambahan poin untuk skor
perkembangan 20 poin.
Seluruh siswa yang mengikuti evaluasi berada dalam kategori
peningkatan yang baik karena berada dalam range sampai sepuluh poin
diatas skor dasar. Jadi untuk siklus I rata-rata tim mendapat 20,
sehingga mendapat predikat baik. Dengan demikian dapat dilihat pada
siklus I hasil belajar siswa mengalami peningkatan 86,48 % karena
seluruh siswa yang hadir yaitu 32 siswa dari 37 siswa dan mengikuti
kuis seluruhnya mendapat skor perkembangan 20 poin.
3. Siklus Kedua
Siklus kedua dalam penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Mei
2010 pada pukul 07.00-08.30 WIB yaitu pada jam pertama sampai dengan
kedua. Adapun siklus kedua ini dilakukan karena dirasa masih kurang puas
dengan hasil pada siklus I, hal tersebut terlihat dalam komponen mengajukan
pertanyaan dimana dari seluruh siswa yang berjumlah 32 orang yang hadir,
HANIF 36 YOVITA RIANDHINI P 80 90 20 Cukup baik 37 YULIUS EKA L 55 - - -
Sumber : Data hasil penelitian diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
hanya terdapat 5 orang saja yang mengajukan pertanyaan dan menanggapi
pendapat teman lain. Hal lain juga terdapat pada komponen menjawab
pertanyaan dan mengemukakan pendapat, meskipun komponen tersebut telah
mencapai target, tetapi hasil tersebut dirasa masih kurang memuaskan. Hal itu
terjadi karena masih ada siswa yang ragu-ragu untuk bertanya, adanya
perasaan takut jika pertanyaannya tidak sesuai, ragu-ragu akan pendapat yang
akan diungkapkan, adanya perasaan malu, hingga tergantung dengan suasana
hati juga sering terjadi. Jumlah siswa yang hadir pada siklus II sebanyak 33
siswa. Adapun materi yang dipelajari pada siklus kedua adalah pokok
bahasan konsep tarif, kuota sampai dumping. Berikut ini diuraikan penerapan
metode pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus kedua.
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan
yang diterapkan pada siklus II.
1) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang akan digunakan. Namun demikian, sebelum siklus
II dilaksanakan ada beberapa perbaikan dari siklus pertama yang
menjadi tindak lanjut pada siklus kedua yaitu : (1) dalam penyusunan
skenario pembelajaran guru mitra dan peneliti berdiskusi
menyamakan persepsi yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan
agar tidak terjadi kesalahpahaman, (2) alokasi waktu ditetapkan secara
tepat sesuai dengan waktu yang dibutuhkan pada masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
tahap. Adapun perangkat pembelajaran yang dibutuhkan mencakup:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi presentasi (hand
out), Lembar Evaluasi, meja turnamen, dan hadiah. Berikut ini
disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran.
(a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP memuat standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
materi, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran,
skenario pembelajaran, dan evaluasi yang kesemuanya telah
dibuat secara rinci dan sistematis (lampiran 1b).
(b) Materi Presentasi
Guru mitra memberikan bahan/materi dan kemudian peneliti
membuat hand out dengan pokok bahasan permasalahan yang
dihadapi pemerintah di bidang ekonomi (lampiran 2b).
(c) Lembar Evaluasi Siswa
Lembar Evaluasi meliputi daftar pertanyaan dan soal-soal. Lembar
tersebut digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT
(lampiran 4 d)
(d) Meja Turnamen
Meja turnamen dibuat sebanyak lima buah meja turnamen sesuai
dengan jumlah kelompok yang dibentuk. Meja turnamen ini
didesain sama pada saat siklus pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
(e) Hadiah
Hadiah yang digunakan sebagai penghargaan bagi kelompok
terbaik pada siklus kedua ini adalah makanan kecil / snack.
2) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data,
meliputi:
(a) lembar observasi kegiatan guru (catatan anekdotal), lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan
guru pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 13a) ;
(b) lembar observasi kegiatan siswa (catatan anekdotal), lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan
siswa pada saat mengikuti pembelajaran (lampiran 13b);
(c) lembar observasi kegiatan kelas (catatan anekdotal), lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di
dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 13c);
(d) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran.
Cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain:
keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan
pembelajaran kooperatif tipe TGT, keikutsertaan guru dalam
pembentukan kelompok, keterampilan guru dalam mendampingi
siswa belajar kelompok, dan keterampilan guru memotivasi siswa
untuk terlibat aktif dalam belajar kelompok dan belajar mandiri
(lampiran 14a);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
(e) Lembar instrumen pengamatan kelas yang mencakup : sarana dan
prasarana belajar, kerjasama antar siswa, situasi kelas, interaksi
siswa (lampiran 14c);
(f) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok
kooperatif. Cakupan isi lembar observasi kegiatan belajar siswa
dalam kelompok kooperatif antara lain: keaktifan siswa mengikuti
kegiatan diskusi kelompok, keterlibatan siswa dalam hal :
mengambil giliran dan berbagi tugas dalam penngerjaan tugas,
mengajukan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
materi diskusi, serta menghargai saran dan pendapat teman satu
kelompok. (lampiran 14b);
(g) lembar observasi keterlibatan belajar siswa di kelas. Cakupan isi
lembar observasi partisipasi siswa antara lain : keaktifan dan
keterlibatan siswa dalam diskusi kelas serta frekuensi keaktifan
dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. (lampiran 14g).
b. Tindakan
Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran
kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan siklus II. Tindakan
penelitian siklus II ini berlangsung selam 1 kali pertemuan (2 x 45 menit)
Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut:
1) Presentasi kelas
Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi pembelajaran
tentang konsep tarif, kuota, sampai dumping. Penyajian materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dilakukan guru dengan melaksanakan presentasi di kelas dalam
waktu +20 menit. Presentasi ini dilakukan guru dalam bentuk
pengajaran langsung dengan metode ceramah dan tanya jawab. Pada
saat presentasi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
terbuka bagi seluruh siswa dalam kelas dan memberikan kesempatan
pada siswa untuk bertanya dalam diskusi kelas.
2) Membagi siswa dalam kelompok
Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal
perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 5
kelompok siswa dengan anggota 6-7 orang. Pada tahap ini guru hanya
menyebutkan kembali nama-nama kelompok berikut anggota-
anggotanya. Kemudian guru mempersilahkan masing-masing siswa
untuk berkumpul dengan kelompoknya dan segera menempati meja
yang telah diberi papan nama kelompok. Guru selanjutnya
menjelaskan skenario pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan
dilakukan pada siklus II.
3) Permainan/games
Permainan atau games pada siklus kedua ini diberi nama estafet.
Untuk menguji apakah siswa sudah paham dengan penjelasan guru
pada saat presentasi, dibuatlah permainan yang disebut dengan estafet.
Dalam permainan tersebut masing-masing anggota didalam kelompok
mendapat 1 soal, jika salah satu mendapat giliran mengerjakan, teman
yang lain menuliskan, begitu pula seterusnya. Masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
kelompok diberikan waktu + 15menit untuk mengerjakan soal.
Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugasnya, hasil
pengerjaan dibahas bersama-sama bersama guru. Pada saat
pembahasan diharapkan seluruh siswa dapat menyimak dengan baik
karena pemahaman masing-masing siswa akan diuji dalam tahap
turnamen.
4) Turnamen
Turnamen dilakukan setelah permainan selesai dilaksanakan.
Turnamen pada siklus kedua ini diberi nama cerdas cermat . Pada sesi
turnamen, guru dan peneliti telah menyiapkan daftar pertanyaan.
Pertanyaan terdiri dari 8 soal. Masing-masing siswa dalam kelompok
harus siap untuk menjawab pertanyaan karena ini akan berpengaruh
terhadap poin-poin yang akan didapatkan. Untuk soal yang benar
diberi nilai 10, dan untuk jawaban yang salah diberi nilai 0.
5) Penghargaan Kelompok
Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games dan
turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor
jawaban dan penyusunan ranking. Berdasarkan ranking ditentukan
juara I dan juara II. Pada siklus kedua ini, kelompok terbaik pertama
adalah kelompok 5 dengan poin yang diperoleh sebanyak 110 dan
kelompok terbaik kedua adalah kelompok 4 dengan poin yang
diperoleh 100. Guru selanjutnya memberikan hadiah bagi kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
kelompok tersebut berbentuk bingkisan yang berisi makanan ringan /
snack.
c. Observasi
Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
dipaparkan sebagai berikut.
1) Pengamatan terhadap guru
Pengamatan terhadap guru ini dilakukan bersamaan dengan
dilaksanakannya tindakan pada siklus kedua. Aktivitas guru selama
proses pembelajaran pada siklus II disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.1 Aktivitas Guru Pada Siklus II
No Deskriptor SIKLUS II 1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah
dan kooperatif dengan tipe TGT Tidak
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT
Ya
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas
Ya
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen
Ya
5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok
Ya
6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.
Ya
7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
Ya
8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
Ya
No Deskriptor SIKLUS II 9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan
kelompok selama berdiskusi. Ya
10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah
Ya
12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
Tidak
13 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri
Ya
14 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusof.
Tidak
15 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan
Tidak
16 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja
Tidak
17 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu siswa lain
Tidak
18 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku
Tidak
19 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan
Tidak
20 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam meja turnamen
Ya
21 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam turnamen
Ya
22 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik
Tidak
23 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan
Ya
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 3.1 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu
mengelola pembelajaran koperatif tipe TGT dengan baik. Dalam
siklus kedua ini dapat kita lihat bahwa guru mampu menjelaskan dan
mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
melakukan presentasi kelas dengan baik, guru dapat turut serta dalam
pembagian kelompok, guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk bekerja sama dalam kelompok, guru memotivasi siwa untuk
belajar mandiri serta terlibat aktif dalam kelompok, guru mendorong
siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah, guru melakukan
evaluasi proses pembelajaran melalui games dan turnamen yang
menjadi bagian dari pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru
memotivasi siswa untuk aktif dalam games maupun turnamen, guru
memberikan penghargaan kepada kelompok dengan skor terbaik, dan
mengadakan evaluasi hasil belajar melalui kuis pada akhir
pembelajaran.
2) Pengamatan terhadap siswa
Tabel 3.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus II Keterangan Ya Tidak
1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
2. Saling bertukar pendapat 3. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas 4. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya
dengan pembelajaran 5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan
maksud dan tujuan pertanyaan 6. Menghargai saran dan pendapat teman
satu kelompok
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Table 3.2 menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa terlibat
dalam proses pembelajaran, dilihat dari pengamatan pada tiap-tiap
kelompok yang ada. Pada tabel keterlibatan siswa pada siklus II ini
sama halnya dengan siklus I bahwa pada saat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
berlangsung, seluruh perhatian siswa tertuju pada materi yang
diajarkan. Ketika berada dalam kelompok, seluruh siswa saling
beragumentasi/bertukar pendapat atas pemikiran masing-masing.
Dalam hal pengerjaan tugas, masing-masing siswa dalam kelompok
mendapatkan tugasnya sesuai dengan pembagian tugas yang telah
dilakukan sebelumnya. Pada saat diskusi kelompok, terdapat saling
bertanya satu sama lain dan pertanyaan yang diajukan itu berkaitan
dengan materi. Ketika salah satu rekannya dalam kelompok tersebut
menjawab pertanyaan, siswa lain mendengarkan dan menghargai
saran dan pendapat rekannya tersebut.
3) Pengamatan terhadap kelas
Tabel 3.3 Pengamatan terhadap Kelas
No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang
memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (sekolah)
5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.
6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.
10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.
11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang sama.
16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas.
No Deskriptor Ya Tidak 17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak
mengenal satu sama lain dengan baik.
18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.
19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling
memberikan pendapat atau masukan buat kelompok.
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif
dalam proses pembelajaran berdasarkan pengamatan pada lima
kelompok yang ada juga berdasarkan rangkuman refleksi seluruh siswa
dan wawancara beberapa siswa perwakilan tiap-tiap kelompok. Kondisi
kelas pada siklus II dipandang cukup mendukung proses pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan tersebut , terlihat bahwa pada siklus II ini
banyak sekali penyesuaian-penyesuaian yang dialami siswa yang
berkaitan dengan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT yang baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
pertama kali diterapkan oleh guru. Dari beberapa pengamatan kelas di
atas dapat dirangkum seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.4 Pengamatan terhadap Kelas
No
Aspek yang Diamati Skor Pengamatan
Siklus I
Nilai Kategori
A Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. pembauran 4 Sangat baik 2. kepuasan 4 Sangat baik 3. demokrasi 3 Baik 4. kepekaan 3 Baik 5. kepedulian 3 Baik 6. kekompakan 4 Sangat baik
No
Aspek yang Diamati Skor Pengamatan
Siklus II
Nilai Kategori
7. persaingan 3 Cukup 8. motivasi tinggi 4 Sangat baik
B Lingkungan kelas : 1.perangkat pembelajaran tersedia lengkap 4 Sangat
baik 2.terorganisir dengan baik dan efisien 3 Baik 3. aktif dan produktif 4 Sangat baik
C Tata Tertib : 1. ada sanksi/teguran 3 Baik
2. pembelajaran berjalan tertib 3 Baik Skor Rata-rata Siklus I 3,46
Nilai Kategori Baik Sumber : Data hasil penelitian diolah
Keterangan :
Skor Nilai Mutu 4 Sangat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Kurang 0 Jelek
Berdasar pengamatan peneliti terhadap kelas dan siswa pada
tiap-tiap kelompok, peneliti memberi skor tersebut. Pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
terhadap kelas dapat dilihat dari tiga aspek yaitu : hubungan kerja sama
antar siswa, lingkungan kelas, dan tata tertib kelas. Dalam aspek
hubungan kerja sama antar siswa tampak bahwa hubungan kerja sama
antar siswa dalam hal pembauran, demokrasi, kekompakan, persaingan,
dan motivasi tinggi berada dalam kategori baik. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya pembauran yang sangat baik melalui terbentuknya
kelompok-kelompok yang heterogen untuk menghindari adanya
pengelompokan-pengelompokan siswa dalam kelas, setiap siswa
mempunyai kesempatan yang sama untuk memberikan saran atau
pendapatnya (demokrasi), hampir semua siswa dalam kelompok bekerja
sama dengan baik dalam pengerjaan tugas (kekompakan), sebagian
besar siswa merasa tertantang untuk ikut terlibat dalam proses
pembelajaran (motivasi tinggi). Dalam hal persaingan pun sudah baik,
hal ini dikarenakan dengan adanya cerdas cermat setiap kelompok
memang ingin menjadi kelompok yang terbaik. Pada aspek lingkungan
kelas tampak bahwa perangkat pembelajaran pada siklus II telah
tersedia dengan lengkap secara aktif dan produktif untuk mendukung
proses pembelajaran, dalam teknis pelaksanaannya guru mitra juga
sudah bisa memanfaatkannya dengan efektif dan efisien. Pada aspek
tata tertib, sanksi/teguran dan pembelajaran berjalan tertib berada pada
kategori baik. Guru telah memberikan teguran pada siswa yang
mengganggu proses pembelajaran. Namun demikian, masalah tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
dapat teratasi dan proses pembelajaran pada siklus II dapat berjalan
baik.
e. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan
penyimpulan hasil observasi . Refleksi yang dilakukan merupakan
refleksi segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada
akhir siklus pertama. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus kedua.
1) Refleksi Guru Mitra
Tabel 3.5 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II No
Uraian Komentar
1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran : a. Materi Ajar b. Soal Kuis/evaluasi c. Contoh RPP d. Suasana Kelas e. Cara Kerja Siswa f. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
Bagus, struktur RPP sesuai
2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun
Bagus
3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Siswa menjadi lebih aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan
Persiapan media terlalu memakan waktu dan biaya
5 Menurut Anda apakah siswa akan berminat mengikuti pelajaran jika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lagi?
Ya, berminat
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 3.5 memperlihatkan kesan guru mitra terhadap
perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
setelah melakukan serangkaian proses belajar mengajar dengan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Secara umum guru mitra
menganggap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dapat
membantu dalam proses belajar mengajar dan sangat bermanfaat,
baik bagi guru sendiri, terlebih bagi siswa. Selama kerja kelompok
siswa mengikuti dengan baik dan tidak mengacaukan kegiatan ataupun
melamun.
Penilaian guru mitra terhadap komponen pembelajaran antara
lain guru mitra berpendapat bahwa materi ajar yang dipakai dapat
membantu dan bisa dipahami oleh siswa, soal kuis telah mencakup
semua materi, RPP yang dirancang telah sesuai dengan format sekolah,
tes hasil belajar baik karena sebagian besar siswa memperoleh nilai
tinggi, suasana kelas terkondisi dengan baik, cara kerja siswa kompak,
dan keterampilan kooperatif yang dilatihkan dapat berlangsung dengan
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Penilaian guru selama kerja kelompok berlangsung antara lain
siswa mendengarkan orang lain dan ide atau saran dari anggota
kelompoknya, mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun teman
dalam satu kelompok, siswa mengorganisasikan ide-idenya dalam
pengerjaan tugas kelompok, siswa mengorganisasikan kelompoknya
dalam hal pembagian tugas bagi masing-masing anggota kelompok,
tidak ada siswa yang mengacaukan kegiatan maupun melamun selama
proses pembelajaran berlangsung.
Keuntungan yang diperoleh guru adalah pembelajaran
kooperatif tipe TGT dapat digunakan sebagai variasi model
pembelajaran dan mendorong siswa untuk aktif dan bisa bekerja sama
dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mitra, guru
mitra menuturkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
ini siswa lebih berminat untuk belajar. Hal itu diperkuat dengan
pendapat dari seluruh siswa yang tercantum dalam tabel 2.6 yang
menyatakan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe TGT ini membuat siswa menjadi lebih memahami
materi yang diajarkan, menjadikan siswa menjadi lebih aktif dan banyak
terlibat dalam kegiatan pembelajaran serta siswa tidak merasa bosan
untuk mengikuti pelajaran. Selain itu, penghargaan kelompok dapat
menumbuhkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dan
persaingan yang sehat antar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Menurut guru mitra hambatan yang dihadapi hampir sama
pada siklus I yaitu persiapan dalam perangkat pembelajaran yang
membutuhkan waktu dan biaya lebih. Guru menganggap bahwa
persiapan dalam perangkat pembelajaran kooperatif tipe TGT
memerlukan waktu yang panjang serta biaya yang lebih mengingat
banyaknya alat dan bahan yang akan dipakai dalam proses
pembelajaran. Namun demikian, guru mitra merasa yakin bahwa bila
model pembelajaran tersebut diterapkan kembali siswa akan berminat
untuk mengikuti kegiatan belajar- mengajar yang akan dilakukan.
2) Refleksi Siswa
Tabel 3.6 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT Siklus II Skala Penilaian % No Aspek yang diamati
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : a. Topik/materi yang dipelajari b.Materi Ajar c. Suasana Kelas d.Penampilan Guru e. Keterampilan kooperatif yang
dilatihkan
33,33 40 40 20
33,33
67,67 60 60 80 60
0 0
8,3 0
6,67
0 0 0 0 0
Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
86,67
13,33
Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :
a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan
93,33 93,33
40 66,67
6,67 6,67 60
33,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
e. Mengerjakan tugas
100 0
No
Aspek yang diamati
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Lebih cepat memahami materi Tidak Membuat siswa mengantuk Menyenangkan dan tidak membosankan Lebih aktif dalam proses pembelajaran
5 Hambatan yang saya temui, selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan.
Waktu yang diberikan untuk memahami pelajaran terlalu cepat Kurangnya kekompakan dalam kelompok Kurangnya keseriusan siswa Terkadang membuat siswa menjadi cepat lupa
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Berdasarkan refleksi yang dilakukan peneliti, ada beberapa hal
yang perlu diperbaiki pada siklus kedua yaitu : (1) alokasi waktu yang
tidak sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang, (2)
diharapkan bisa meminimalkan/menghemat biaya dalam penyediaan
media pembelajaran.
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada siklus II,
indikator yang telah dicapai pada saat pembelajaran dengan
menggunakan tipe TGT adalah sebagai berikut.
Tabel 3.7 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam Proses
Pembelajaran pada Siklus II No Komponen yang
diobservasi Frekuensi Persentase
(%) Target
(%) 1 Siswa mengajukan
pertanyaan 8 21,62 25
2 Siswa menjawab pertanyaan
8 21,62 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
3 Siswa aktif mengerjakan tugas
33 89,18 50
No Komponen yang diobservasi
Frekuensi Persentase (%)
Target (%)
4 Siswa aktif dalam diskusi
32 86,49 50
5 Siswa mengemukakan/ menanggapi pendapat
9 24,32 25
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 3.7 menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa terlibat .
Dengan demikian indikator keberhasilan tingkat keaktifan siswa pada
siklus II sebesar 89,18 % dan berada pada kualifikasi tinggi. Indikator
keberhasilan tingkat keaktifan siswa pada siklus II dengan capaian
skor tertinggi adalah siswa aktif mengerjakan tugas. Pada siklus
kedua indikator keberhasilan tingkat keaktifan siswa dalam bentuk
menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat masih sedikit.
Hal ini kemungkinan disebabkan siswa masih malu, enggan, atau
kurang percaya diri untuk mengemukakan pendapatnya dan menjawab
pertanyaan dari guru.
Berdasarkan hasil observasi yang telah diuraikan di atas, maka
secara ringkas pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada
kelas XI IPS 3 dengan pokok bahasan perdagangan internasional
dapat disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.1 Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Kelas XI IPS 3
Pokok Bahasan Perdagangan Internasional Uraian Siklus I Siklus II
1. Perencanaan a. Pemetaan siswa
Berdasarkan
Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
b. Perangkat pembelajaran
c. Instrumen
penelitian 2. Tindakan
a. Presentasi kelas
b. Pembagian kelompok
c. Permainan/ games
d. Turnamen
e. Penghargaan kelompok
3. Observasi a. Pengamatan
terhadap guru
b. Pengamatan terhadap siswa
c. Pengamatan terhadap kelas
4. Refleksi a. Respon guru
b. Respon siswa
kemampuan akademik Tersedia dengan baik Lembar observasi dan lembar penilaian Ceramah dan Tanya jawab Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan Mix and match Pertanyaan Berantai Makanan ringan Guru mampu mengelola pembelajaran dengan baik Tingkat keterlibatan tinggi Cukup kondusif
Membantu dan sebagai variasi
metode mengajar dalam proses pembelajaran
Siswa berminat dan
kemampuan akademik Tersedia dengan baik Lembar observasi dan lembar penilaian Ceramah dan Tanya jawab Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan Estafet Cerdas cermat Makanan ringan Guru mampu mengelola pembelajaran dengan baik Tingkat keterlibatan tinggi Cukup kondusif Membantu dan sebagai variasi metode mengajar dalam proses pembelajaran Siswa berminat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
termotivasi dalam belajar
termotivasi dalam belajar
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 4 menunjukkan proses pelaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe TGT secara keseluruhan pada masing-masing siklus.
Pelaksanaan pembelajaran tersebut terbagi dalam empat fase yaitu :
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tahap perencanaan
meliputi pemetaan siswa, penyediaan perangkat pembelajaran, dan
penyedian instrumen penelitian. Dalam tabel di atas, dapat kita lihat
bahwa pada tahap perencanaan yakni pemetaan siswa telah dilakukan
pada masing-masing siklus berdasarkan kemampuan akademik siswa.
Tahap perencanaan yakni perangkat pembelajaran pada setiap siklus
telah tersedia dengan baik. Sedangkan intrumen penelitian yang
dibutuhkan pada siklus pertama dan kedua berupa lembar observasi
dan lembar penilaian.
Sementara tahap tindakan dibagi dalam lima tahap yaitu :
presentasi kelas, pembagian kelompok, games, turnamen, dan
penghargaan kelompok. Presentasi kelas pada masing-masing siklus
dilakukan guru dengan metode ceramah dan tanya jawab. Pembagian
kelompok dilakukan berdasarkan pemetaan siswa yang telah
dilakukan sebelumnya. Hal ini berlaku sama untuk masing-masing
siklus. Pada tahap permainan atau games, siklus I menggunakan
games yang diberi nama mix and match, siklus II menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
games yang diberi nama estafet. Pada tahap turnamen, siklus pertama
dilakukan dengan pertanyaan berantai, dan siklus kedua dengan
cerdas cermat. Penghargaan kelompok pada masing-masing siklus
berupa makanan ringan.
Pada tahap observasi dilakukan pengamatan terhadap guru,
siswa, dan kelas. Pengamatan terhadap guru pada siklus pertama dan
kedua menunjukkan bahwa secara umum guru mampu mengelola
pembelajaran dengan baik. Sedangkan pengamatan terhadap siswa
menunjukkan bahwa tingkat keterlibatan siswa pada setiap siklusnya
semakin meningkat yakni siklus I dengan tingkat keterlibatan tinggi,
siklus II dengan tingkat keterlibatan sangat tinggi. Untuk pengamatan
terhadap kelas, tabel di atas memperlihatkan bahwa kelas pada siklus I
dan siklus II cukup kondusif dalam proses pembelajaran.
Tahap refleksi dalam penelitian ini dilihat dari dua sudut
pandang yang bersumber dari respon guru dan respon siswa. Dalam
penelitian ini, guru berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif tipe
TGT membantu dan dapat digunakan sebagai variasi metode mengajar
dalam proses pembelajaran. Sedangkan respon siswa terhadap
pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagian besar siswa
berminat dan termotivasi dalam belajar.
Sedangkan untuk tingkat keberhasilan hasil belajar siswa di
siklus kedua naik melebihi kenaikan siklus pertama, meskipun
kenaikannya tidak terlalu besar akan tetapi masih berada pada range
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
sampai sepuluh diatas skor dasar dan mendapat tambahan skor
perkembangan 20 poin juga ada yang kenaikkannya sudah melebihi
sepuluh diatas skor dasar sehingga mendapat tambahan skor
perkembangan 30 poin, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2
DAFTAR NILAI SISWA SMA N 1 Depok YOGYAKARTA
Tahun Pelajaran 2009/2010
Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : XI IPS 3
Semester : Genap
No. urut
Nama Siswa L/P Skor Dasar
Skor Terkini
II
Skor Perkembangan Keterangan
1 AGATA RANGGA L 65 75 20 Cukup baik
2 AGUNG PRASETYO L 70 80 20 Cukup baik
No. urut
Nama Siswa L/P Skor Dasar
Skor Terkini
II
Skor Perkembangan Keterangan
3 ANGGA PUSPA W L 67,5 80 30 Sangat baik 4 DESTIYANA P 70 80 20 Cukup baik 5 DIANDRA W.R P 75 80 20 Cukup baik
6 EVI LISTYANINGRUM P 65 80 30 Sangat baik
7 FARIS BAGUS L 75 - - -
8 FEBRIANSA CAHYA U L 60 75 30 Sangat baik
9 GILANG WENING PERTIWI P 80 90 20 Cukup baik
10 HARRIYADI L 65 75 20 Cukup baik 11 IKA ALYA P 70 80 20 Cukup baik 12 ISTI RAHAYU P 70 80 20 Cukup baik 13 KUNTI R P 67,5 75 30 Sangat baik 14 LENSI FEBRIANA P 67,5 75 30 Sangat baik 15 LUSIYANI P 65 75 20 Cukup baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Dapat dilihat pada tabel 4.2 pada siklus II semakin ada
peningkatan itu dapat dilihat pada kenaikan skor siswa dari skor dasar
semua mengalami peningkatan. Kenaikan tingkat hasil belajar siswa
mencapai 89,18 % karena dari keseluruhan siswa yang hadir sebanyak
16 M. FARID L 60 - - - 17 M. FIRMANSYAH L 70 80 20 Cukup baik
18 NANDA WICAKSONO P L 60 75 30 Sangat baik
19 NUGROHO ADI W L 65 75 20 Cukup baik
20 OCTAVIANI MAHA PUTRI P 70 80 20 Cukup baik
21 PATRISIUS PRISMA L 70 80 20 Cukup baik
22 POERNAMA S L 67,5 75 30 Sangat baik
23 PRADANA RIZKY D L 67,5 80 30 Sangat baik
24 PRAYUDHI S. N L 70 75 20 Cukup baik
25 RAHADIAN PRATAMA L 65 80 30 Sangat baik
26 REZKY ERTNO ARVIANITA P 70 80 20 Cukup baik
27 RINDY FEBRIANA P 75 80 20 Cukup baik 28 RISKA DIAN S. P P 80 85 20 Cukup baik 29 RISWIANA L 70 80 20 Cukup baik 30 ROSTANTO L 55 - - -
No. urut
Nama Siswa L/P Skor Dasar
Skor Terkini
II
Skor Perkembangan Keterangan
31 SANANG HENDRIATMA L 65 75 20 Cukup baik
32 TEGAR MANDIRI L 67,5 75 30 Sangat baik 33 TIARA P P 67,5 80 30 Sangat baik 34 WIDYA OKTI P 70 75 20 Cukup baik
35 YANWAR DWI HANIF L 75 80 20 Cukup baik
36 YOVITA RIANDHINI P 80 90 20 Cukup baik
37 YULIUS EKA L 55 - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
33 siswa 22 siswa mendapat skor perkembangan 20 poin dan 11 siswa
mendapat 30poin. Pada siklus II rata-rata tim 23,33 dan masuk pada
kategori hebat. Maka pada siklus II tingkat kenaikan hasil belajar
siswa sangat baik.
Untuk dapat membandingkan tingkat kenaikan hasil belajar
siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3 DAFTAR NILAI SISWA
SMA N 1 Depok YOGYAKARTA Tahun Pelajaran 2009/2010
Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : XI IPS 3 Semester : Genap
No. urut
Nama Siswa L/P
Skor Dasar
Skor Siklus
I
Skor Siklus II
Rata-rata Skor Perkembangan Keterangan
1 AGATA RANGGA L 65 70 75 20 Cukup Baik 2 AGUNG PRASETYO L 70 75 80 20 Cukup Baik 3 ANGGA PUSPA W L 67,5 75 80 25 Baik 4 DESTIYANA P 70 75 80 20 Cukup Baik 5 DIANDRA W.R P 75 80 80 20 Cukup Baik
6 EVI LISTYANINGRUM P 65 75 80 25 Baik
7 FARIS BAGUS L 75 - - - -
8 FEBRIANSA CAHYA U L 60 70 75 25 Baik
9 GILANG WENING PERTIWI P 80 90 90 20 Cukup Baik
10 HARRIYADI L 65 70 75 20 Cukup Baik 11 IKA ALYA P 70 75 80 20 Cukup Baik 12 ISTI RAHAYU P 70 75 80 20 Cukup Baik 13 KUNTI R P 67,5 70 75 25 Baik 14 LENSI FEBRIANA P 67,5 75 75 25 Baik 15 LUSIYANI P 65 75 75 20 Cukup Baik 16 M. FARID L 60 - - - - 17 M. FIRMANSYAH L 70 75 80 20 Cukup Baik 18
NANDA WICAKSONO P L 60 70 75 25 Baik
19 NUGROHO ADI W L 65 75 75 20 Cukup Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa dari
perolehan skor dasar siswa setelah menggunakan metode pembelajaran
TGT baik pada siklus I maupun siklus II mengalami peningkatan.
Bahkan setelah siklus II peningkatan itu semakin dapat terlihat.
B. Analisis Komparatif Tingkat Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa dengan
Menggunakan Pembelajaran Kooeratif Tipe TGT
Aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara
jasmani/fisik atau rohani/psikis. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar
merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas
20 OCTAVIANI MAHA PUTRI P 70 75 80 20 Cukup Baik
21 PATRISIUS PRISMA L 70 75 80 20 Cukup Baik 22 POERNAMA S L 67,5 70 75 25 Baik 23 PRADANA RIZKY L 67,5 75 80 25 Baik
No. urut
Nama Siswa L/P
Skor Dasar
Skor Siklus
I
Skor Siklus II
Rata-rata Skor Perkembangan Keterangan
24 PRAYUDHI S. N L 70 75 75 20 Cukup baik
25 RAHADIAN PRATAMA L 65 75 80 25 Baik
26 REZKY ERTNO ARVIANITA P 70 75 80 20 Cukup baik
27 RINDY FEBRIANA P 75 80 80 20 Cukup baik 28 RISKA DIAN S. P P 80 85 85 20 Cukup baik 29 RISWIANA L 70 75 80 20 Cukup Baik 30 ROSTANTO L 55 - - - -
31 SANANG HENDRIATMA L 65 75 75 20 Cukup Baik
32 TEGAR MANDIRI L 67,5 75 75 25 Baik 33 TIARA P P 67,5 75 80 25 Baik 34 WIDYA OKTI P 70 - 75 10 Kurang baik
35 YANWAR DWI HANIF L 75 80 80 20 Cukup Baik
36 YOVITA RIANDHINI P 80 90 90 20 Cukup Baik
37 YULIUS EKA L 55 - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar
mengajar. Aktivitas fisik disini adalah peserta didik giat-aktif dengan anggota
badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan
mendengarkan, melihat hanya pasif. Sedangkan aktivitas psikisnya adalah peserta
didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya berfungsi dalam rangka
pengajaran. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah
pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-
tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain,
serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah
keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan
interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri
serta mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif. Dalam proses
belajar mengajar ini, siswa membangun pengetahuannya sendiri.
Adapun tingkat keberhasilan penerapan proses pembelajaran kooperatif tipe
TGT terhadap tingkat keaktifan belajar siswa berdasarkan pelaksanaan tindakan
dapat disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Belajar Siswa dalam Proses
Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II
Indikator Keberhasilan
Komponen Situasi Awal
Target (%)
Siklus I (%)
Siklus II (%)
Deskriptor
Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan.
5 25 13,51 21,62 Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan.
Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan
20 30 27,03 21,62 Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan
Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja/ tugas
10 50 86,49 89,18 Jumlah siswa yang mengerjakan lembar kerja/ tugas
Kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif
20 50 86,49 86,49 Jumlah siswa yang aktif (berbagi informasi, berbagi tafsiran, negosiasi makna) dalam pemecahan masalah dalam kelompok.
Kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat guru/temannya
10 25 27,03 24,32 Jumlah siswa yang dapat menanggapi pendapat guru/temannya
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 5 menunjukkan indikator keberhasilan penerapan proses
pembelajaran kooperatif terhadap tingkat keaktifan belajar siswa berdasarkan
pelaksanaan tindakan. Berdasarkan tabel 5, dapat kita lihat bahwa keberanian
siswa dalam mengajukan pertanyaan pada pembelajaran kooperatif tipe TGT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
pada siklus I sebesar 13,51 %, siklus II sebesar 21,62 %, keberaniaan siswa
dalam menjawab pertanyaan pada siklus I sebesar 27,03 % dan pada siklus II
sebesar 21,62 %. Dalam kelompok kooperatif, tingkat keaktifan siswa dalam hal
kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja/ tugas pada siklus I sebesar
86,49 % dan siklus II sebesar 89,18 %, kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi
dalam kelompok kooperatif pada siklus I sebesar 86,49 % dan siklus II sebesar
86,49 %, kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat gur/temannya pada
siklus I sebesar 27,03 % dan pada siklus II sebesar 24,32 %.
Dengan demikian penerapan proses pembelajaran kooperatif terhadap
tingkat keaktifan belajar siswa pada masing-masing siklus dikatakan berhasil
karena memenuhi kriteria/target belajar tuntas. Pada komponen keberanian siswa
dalam menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat dari siklus I sampai
siklus II mengalami penurunan, hal ini dikarenakan kurangnya kesiapan siswa
dan keraguan siswa dalam menjawab pertanyaan serta siswa merasa kurang yakin
dengan pendapat yang akan diungkapkan. Lain halnya pada komponen
keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan, mengerjakan lembar
kerja/tugas, diskusi dalam kelompok kooperatif, indikator keberhasilannya
mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal tersebut dikarenakan dalam
kegiatan kelompok, siswa lebih terpacu untuk mengikuti proses pembelajaran.
Meskipun dalam komponen siswa mengajukan pertanyaan mengalami
peningkatan, tetapi hal tersebut kurang maksimal karena belum mencapai target
yang seharusnya 25%. Hal itu juga terjadi pada komponen siswa mengajukan
pertanyaan, namun itu terjadi pada siklus I. Berdasarkan uraian di atas, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
disimpulkan bahwa penerapan proses pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk
dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini
dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh
perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. Dari proses pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ini mampu
meningkatkan hasil belajar siswa. Itu terbukti dari naiknya nilai evaluasi siswa
setelah pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Adapun tingkat keberhasilan penerapan proses pembelajaran kooperatif tipe
TGT terhadap hasil belajar siswa berdasarkan pelaksanaan tindakan dapat
disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.3
DAFTAR NILAI SISWA SMA N 1 Depok YOGYAKARTA
Tahun Pelajaran 2009/2010
Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : XI IPS 3
Semester : Genap
No. urut
Nama Siswa L/P
Skor Dasar
Skor Siklus
I
Skor Siklus II
Rata-rata Skor Perkembangan Keterangan
1 AGATA RANGGA L 65 70 75 20 Cukup Baik 2 AGUNG PRASETYO L 70 75 80 20 Cukup Baik 3 ANGGA PUSPA W L 67,5 75 80 25 Baik 4 DESTIYANA P 70 75 80 20 Cukup Baik 5 DIANDRA W.R P 75 80 80 20 Cukup Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
6 EVI LISTYANINGRUM P 65 75 80 25 Baik
7 FARIS BAGUS L 75 - - - -
8 FEBRIANSA CAHYA U L 60 70 75 25 Baik
9 GILANG WENING PERTIWI P 80 90 90 20 Cukup Baik
10 HARRIYADI L 65 70 75 20 Cukup Baik 11 IKA ALYA P 70 75 80 20 Cukup Baik 12 ISTI RAHAYU P 70 75 80 20 Cukup Baik 13 KUNTI R P 67,5 70 75 25 Baik 14 LENSI FEBRIANA P 67,5 75 75 25 Baik 15 LUSIYANI P 65 75 75 20 Cukup Baik 16 M. FARID L 60 - - - - 17 M. FIRMANSYAH L 70 75 80 20 Cukup Baik
18 NANDA WICAKSONO P L 60 70 75 25 Baik
19 NUGROHO ADI W L 65 75 75 20 Cukup Baik
20 OCTAVIANI MAHA PUTRI P 70 75 80 20 Cukup Baik
21 PATRISIUS PRISMA L 70 75 80 20 Cukup Baik 22 POERNAMA S L 67,5 70 75 25 Baik
No. urut
Nama Siswa L/P
Skor Dasar
Skor Siklus
I
Skor Siklus II
Rata-rata Skor Perkembangan Keterangan
23 PRADANA RIZKY L 67,5 75 80 25 Baik 24 PRAYUDHI S. N L 70 75 75 20 Cukup baik
25 RAHADIAN PRATAMA L 65 75 80 25 Baik
26 REZKY ERTNO ARVIANITA P 70 75 80 20 Cukup baik
27 RINDY FEBRIANA P 75 80 80 20 Cukup baik 28 RISKA DIAN S. P P 80 85 85 20 Cukup baik 29 RISWIANA L 70 75 80 20 Cukup Baik 30 ROSTANTO L 55 - - - -
31 SANANG HENDRIATMA L 65 75 75 20 Cukup Baik
32 TEGAR MANDIRI L 67,5 75 75 25 Baik 33 TIARA P P 67,5 75 80 25 Baik 34 WIDYA OKTI P 70 - 75 10 Kurang baik
35 YANWAR DWI HANIF L 75 80 80 20 Cukup Baik
36 YOVITA RIANDHINI P 80 90 90 20 Cukup Baik
37 YULIUS EKA L 55 - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Siswa yang mendapat nilai dasar diatas nilai batas minimum sebanyak 18
orang, atau 48,65 % dari keseluruhan siswa. Pada siklus I siswa yang mendapat
nilai diatas batas minimum sebanyak 32 orang atau 86,48 % dari keseluruhan
siswa. Itu berarti ada peningkatan hasil belajar atau evaluasi siswa setelah
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Untuk itu rata-rata timnya 20
yang berpredikat baik dalam perkembangan nilai evaluasi atau hasil
pembelajarannya. Kemudian pada siklus II seluruh siswa yang masuk yaitu 33
anak juga mendapat nilai diatas batas minimum atau 89,18 %. Dari hasil tersebut
dapat dilihat bahwa hasil evaluasi pada siklus II makin mengalami peningkatan
dan mendapat rata-rata tim 23,33 yang berpredikat hebat dalam perkembangan
nilai evaluasi atau hasil pembelajaran. Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa penerapan proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa
proses pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar siswa kelas XI SMA N 1 Depok Yogyakarta.
Hal ini tampak dari indikator keaktifan belajar siswa yang menunjukkan
hasil sebagai berikut.
1. Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan pada pembelajaran
kooperatif tipe TGT pada siklus I sebesar 13,51%, siklus II sebesar 21,62%.
Siklus I mengalami peningkatan sebesar 8,51% dari kondisi awal dan untuk
siklus II meningkat 8,11% dari siklus I sehingga dapat mencapai target.
2. Keberaniaan siswa dalam menjawab pertanyaan pada siklus I sebesar 27,03%
dan pada siklus II sebesar 21,62%. Siklus I mengalami peningkatan sebesar
7,03% dari kondisi awal dan untuk siklus II mengalami penurunan 5,41% dari
sikus I sehingga tidak dapat mencapai target.
3. Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja/ tugas pada siklus I
sebesar 86,49% dan siklus II sebesar 89,18%. Siklus I mengalami peningkatan
sebesar 76,49% dari kondisi awal dan siklus II mengalami peningkatan 2,69%
dari siklus I sehingga dapat mencapai target.
4. Kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif pada
siklus I sebesar 86,49% dan siklus II sebesar 86,49%. Siklus I mengalami
peningkatan sebesar 66,49% dari kondisi awal dan untuk siklus II tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
mengalami peningkatan dan tidak mengalami penurunan dari siklus I atau
sama, telah mencapai target.
5. Kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat guru/temannya pada siklus I
sebesar 27,03% dan pada siklus II sebesar 24,32%. Siklus I mengalami
peningkatan sebesar 17,03% dari kondisi awal dan untuk siklus II justru
mengalami penurunan 2,71% dari siklus I sehingga tidak mencapai target.
Sementara untuk hasil belajar siswa, pada siklus I seluruh siswa mendapat
skor perkembangan 20 poin atau kategori cukup baik. Rata-rata tim juga
menunjukkan pada kategori baik yaitu dengan nilai 20. Itu berarti bahwa
kenaikan hasil belajar siswa berada pada tahapan baik. Kemudian untuk siklus II
ada 22 siswa yang mendapat skor perkembangan 20 dan 11 siswa yang mendapat
skor perkembangan 30, dan mendapat rata-rata tim 23,33 yang berkategori hebat.
Dari perbandingan situasi awal dan dari kedua siklus tersebut ada peningkatan
yang baik untuk hasil belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran dengan
metode kooperatif tipe TGT.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Kurangnya komunikasi yang efektif antara guru mitra dan peneliti yang
mengakibatkan adanya perbedaan persepsi dalam pelaksanaan tindakan
sehingga tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan skenario pembelajaran.
2. Alokasi waktu yang kurang sesuai dengan skenario pembelajaran sehingga
pelaksanaan tindakan dan hasil yang diperoleh menjadi kurang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
3. Kurangnya persiapan yang matang dalam hal perangkat pembelajaran yang
digunakan sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
C. Saran
Dari penelitian ini, terdapat beberapa saran sebagai berikut.
1. Bagi Guru
a. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT harus disesuaikan dengan
materi ajar yang akan diberikan. Materi ajar dalam kategori mudah dapat
menggunakan metode pembelajaran dengan mengkombinasikan permainan
(metode kooperatif tipe TGT) dan materi ajar yang dipandang sukar dapat
menggunakan metode mengajar dengan lebih banyak menonjolkan
kegiatan diskusi.
b. Pengelolaan atau manajemen kelas yang baik oleh guru merupakan salah
satu faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran.
2. Bagi Peneliti
a. Perlu adanya komunikasi yang intensif antara guru mitra dan peneliti
untuk menghindari adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan
tindakan dari rencana tindakan yang telah ditetapkan.
b. Pentingnya alokasi waktu yang efektif dan efisien untuk menghindari
adanya penggunaan waktu yang berlebihan maupun pemadatan waktu
yang tidak seharusnya dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
c. Perlu adanya persiapan yang matang dalam hal perangkat pembelajaran
yang digunakan dan skenario pembelajaran yang akan diterapkan untuk
menghindari kesalahan-kesalahan selama proses pembelajaran
berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Fajar, A. 2005. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja Reksadana.
Hopkins, D. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research (2nd
ed.). Buckingham: Open University Press.
Http://Keaktifan hemow.wordpress.com/2007/06/27
(http://technoly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-hasil-belajar/)
Kagan, S. 1994. Cooperatif Learning. Sajuan Capistrano, CA : Kagan Cooperatif Learning.
Kunandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo.
Nurhadi. 2004.Kurikulum 2004:pertanyaan dan Jawaban.Jakarta : PT Grasindo
Rohmawati, Yuana. 2010. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Malang Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universiras Negeri Malang.
Sanjaya, Wina.M. Pd. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi KBK. Bandung:
Kencana Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice (2nd ed.).
Boston: Allyn and Bacon. Solihatin, Etin & Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model
Pembelajaran IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 1989. Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Sulastri, Susi. 2009. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) untuk Meningkatkan Kektifan Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.
Sumantri, Mulyani. M.Ed. 2001. Strategi Belajar Mengajar. CV Maulana Bandung.
www.google.com (model pembelajaran dengan pendekatan kooperatif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 1 Skenario Pembelajaran
1. Membuka dan memulai pembelajaran dengan salam.
2. Mempresentasikan materi.
• Menyampaikan materi 20 menit.
3. Guru membagi sisw adalam kelompok-kelompok kecil.
• Berdasarkan daftar kelompok yang telah dibuat / ditentukan.
4. Guru menjelaskan tugas siswa dalam masing-masing kelompok.
• Siswa diminta mendiskusikan tugas yang telah diberikan.
5. Guru mengawasi jalannya diskusi.
• Siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan guru.
• Guru membantu mengatasi masalah yang mereka temukan.
6. Guru membahas soal diskusi.
• Guru menjelaskan jawaban soal.
7. Guru menjelaskan jalanya turnamen.
• Guru memberikan kartu bernomor pada masing-masing kelompok.
• Guru menyebutkan nomor.
• Guru menginstruksikan kepada siswa yan disebutkan nomornya untuk bersiap-siap menjawab pertanyaan turnamen.
• Guru memberikan skor untuk jawaban yang benar + 10 , dan yang salah 0.
8. Guru mengawasi dan memimpin jalannya turnamen.
• Guru membacakan pertanyaan turnamen.
• Guru memilih siswa yang paling cepat mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan.
• Guru memberikan skor untuk jawaban yang benar + 10 , dan yang salah 0.
9. Guru memilih kelompok terbaik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
• Guru mengumumkan kelompok yang memiliki skor tertinggi.
• Jika terdapat skor yang sama, guru memberikan satu pertanyaan rebutan untuk dijawab oleh kelompok tersebut untuk menentukan kelompok yang terbaik.
10. Guru menutup pelajaran denagn salam penutup.
• Guru membagikan lembar refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 1a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Siklus I
Sekolah : SMA N 1 DEPOK YOGYAKARTA
Mata pelajaran : Ekonomi
Kelas/ semester : XI/II
Standar Kompetensi : 4. Memahami perekonomian terbuka
Kompetensi Dasar : 4.1 Mengidentifikasi manfaat, keunggulan dan faktor-
faktor pendorong perdagangan internasional.
4.2 Mengidentifikasi kurs tukar valuta asing dan
neraca pembayaran.
Indikator : 4.1.1 Mengidentifikasi manfaat perdagangan
internasional
4.1.2 Mengidentifikasi keunggulan perdagangan
internasional
4.1.3 Mengidentifikasi faktor-faktor perdagangan
internasional
4.2.1 Mengidentifikasi kurs valuta asing
4.2.2 Mengidentifikasi neraca pembayaran
Alokasi waktu : 2 x 45’
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi manfaat perdagangan internasional
2. Siswa mampu mengidentifikasi keunggulan perdagangan internasional
3. Siswa mampu mengidentifikasi faktor-faktor perdagangan
internasional
4. Siswa mampu mengidentifikasi kurs valuta asing
5. Siswa mampu mengidentifikasi neraca pembayaran
B. Materi Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
• Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama.
• Manfaat dari Perdagangan internasional antara lain :
1. Memperoleh barang yang tidak diproduksi dalam negeri.
2. Sumber devisa.
3. Menjaga stabilitas harga
4. Memperluas lapangan kerja.
5. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
6. Memperluas pasar industry dalam negeri.
7. Transfer teknologi modern dan meningkatkan produktivitas.
8. Memperluas konsumsi.
• Keunggulan dalam Perdagangan Internasional
a. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory)
Adam Smith mengemukakan teori keunggulan mutlak (absolute)
melalui bukunya The Wealth of Nation. Keunggulan absolute adalah
kemampuan suatu negara untuk menghasilkan jenis barang-barang
tertentu dengan biaya yang lebih murah dari biaya negara lain.
b. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory)
David Ricardo dalam bukunya On the Principlesof Ekonomy and
Taxation mengatakan bahwa setiap negara dapat memperoleh
keuntungan dari perdagangan internasional untuk memiliki atau tidak
memiliki keunggulan absolutnya sendiri. Dalam keunggulan komparatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
setiap negara akan memperoleh keuntungan dari mengekspor barang-
barang atau jasa yang merupakan keunggulan komparatifnya.
• Faktor-faktor yang mendorong Perdagangan internasional antara lain:
1. Perbedaan kepemilikan faktor-faktor produksi.
2. Perbedaan iklim, kesuburan tanah, dan keluasan wilayah.
3. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Perbedaan biaya produksi barang-barang industry.
5. Keterbatasan alat pemuas kebutuhan (barang dan jasa).
6. Kelebihan hasl produksi yang terjadi di masing-masing negara.
• Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai
mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang yang lain.
Artinya, kurs valuta asing merupakan representasi jumlah uang domestic
yang dibutuhkan.
• Untuk keperluan jual-beli valuta asing, bursa valas mengeluarkan harga
(kurs) :
1. Kurs jual adalah kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas untuk menjual
satu unit mata uang asing (valas) tertentu.
2. Kurs beli adalah kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas untuk membeli
satu unit mata uang asing (valas) tertentu.
3. Kurs tengah adalah rata-rata dari harga (kurs) jual dan kurs beli.
• Jenis Devisa (Valuta Asing) :
1. Valuta Asing Fisik yaitu uang asing dalam pengertian sebenarnya ,
berbentuk uang kartal baik dalam bentuk uang logam ,uang kertas
negara maupun uang bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
2. Valuta Asing Non-Fisik yaitu valuta asing dalam bentuk surat-surat
berharga / uang giral seperti dalam bentuk wesel, cek,dll.
• Fungsi Valuta Asing :
1. Alat tukar internasional.
2. Alat pembayaran internasional.
3. Alat pengendal kurs.
4. Alat memperlancar perdagangan internasional.
• Sumber perolehan valuta asing :
1. Ekspor barang.
2. Ekspor jasa.
3. Pijaman luar negeri.
4. Penanaman modal asing.
5. Kunjungan wisatawan manca negara.
6. Bantuan-bantuan luar negeri.
• Penentuan kurs dalam Pasar Bebas :
1. Permintaan mata uang asing.
2. Penawaran mata uang asing.
3. Harga keseimbangan mata uang asing.
• Sebab terjadinya perubahan nilai tukar :
1. Perubahan dalam cita rasa masyarakat.
2. Perubahan harga barang ekspor dan impor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
3. Kenaikan harga umum (inflasi).
4. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi.
5. Pertumbuhan ekonomi.
• Neraca pembayaran adalah suatu neraca pembukuan yang menunjukkan
nilai berbagai jenis transaksi (mutasi) keuangan yang dialakukan diantara
satu negara dengan negara-negara lain dalam satu tahun tertentu.
• Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan menjadi dua macam
transaksi :
1. Transaksi debit yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus
uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi yang
menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
2. Transaksi kredit yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus
uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi yang
menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa.
• Transaksi-transaksi yang terdapat dalam neraca pembayaran :
1. Pos transaksi dagang.
2. Pos pendapatan modal.
3. Pos transaksi unirateral.
4. Pos penanaman modal langsung.
5. Pos utang piutang jangka panjang / jangka menengah.
6. Pos sector moneter.
• Fungsi neraca pembayaran :
1. Untuk menerangkan kegiatan ekonomi internasional suatu negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
2. Alat bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan moneter.
3. Alat untuk menerangkan tentang sumber-sumber pendapatan dan
penggunaan devisa luar negeri.
4. Alat untuk mendapatkan gambaran tentang pengaruh transaksi luar
negeri terhadap pendapatan nasional.
C. Metode Pembelajaran
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ( presentasi, diskusi, games, turnamen,
penghargaan kelompok )
D. Strategi Pembelajaran
Kegiatan No
Waktu Guru Siswa
Metode
1. 1’ Membuka dan memulai pelajaran dengan salam
Menanggapi sapaan guru
2 15’ Mempresentasikan materi
Mendengarkan dan memperhatikan
Ceramah
3 1’ Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil
Aktif terlibat
4 2’ Guru menjelaskan tugas siswa dalam masing-masing kelompok
Mendengarkan dan memperhatikan
Ceramah
5 15’ Guru mengawasi jalannya diskusi (Games Kertas Bulan)
Aktif terlibat mengerjakan tugas yang diberikan guru
Latihan soal
6 10’ Guru membahas soal diskusi
Mempresentasikan jawabannya
7
3’ Guru menjelaskan jalannya turnamen (Pertanyaan Berantai: Pertanyaan dan jawaban yang berurutan)
Mendengarkan dan memperhatikan
Ceramah
8 15’ Guru mengawasi dan memimpin jalannya turnamen)
Aktif terlibat dalam turnamen
Pertanyaan Berantai
9 5’ Guru memilih kelompok yang terbaik
Mendengarkan dan memperhatikan
10 20’ Guru mengadakan kuis Aktif mengerjakan Soal Kuis 11 2’ Guru menutup pelajaran
dengan salam penutup Menaggapi sapaan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
E. Sumber Bahan
Waluyo,Indarto & Subroto, J. 2007. Ekonomi Kontekstual untuk SMA kelas
XI. Jakarta: Mediatama.
Sukiaty.Dra. Janel,Sudirman.Drs. & Sukamto, Slamet.Drs. 2006. Ekonomi
SMA kelas XI. Bandung: Yudistura.
F. Evaluasi
1. Hasil
Lembar jawab soal latihan dan skor kelompok
2. Proses
a. Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan
b. Keaktifan siswa menjawab pertanyaan
c. Keaktifan siswadalam proses pembelajaran
Yogyakarta, 7 April 2010
Observer Guru Bidang Studi
( Aprilia Setyarini ) ( Drs. Tri Nardono )
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA N 1 Depok
( Riswiyanto, Mp, S.Pd.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 1b RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II
Sekolah : SMA N 1 DEPOK YOGYAKARTA Mata pelajaran : Ekonomi Kelas/ semester : XI/II Standar Kompetensi : 4. Memahami perekonomian terbuka Kompetensi Dasar : 4.3 Menjelaskan konsep tariff, kuota, larangan ekspor,
larangan impor, subsidi, premi, diskriminasi harga dan dumping.
Indikator : 4.3.1 Menjelaskan konsep tarif, kuota, larangan ekspor, larangan impor, subsidi, premi, diskriminasi harga dan dumping.
Alokasi waktu : 2 x 45’ A. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menjelaskan konsep tarif, kuota, larangan ekspor, larangan impor, subsidi, premi, diskriminasi harga dan dumping.
B. Materi Pembelajaran
Terdapat dua kelompok yang pro dan yang kontra tehadap perdagangan internasional tersebut, melahirkan peraturan-peraturan perdagangan internasional berupa kebijakan-kebijakan perdagangan internasional, berupa tarif kuota, larangan ekspor, laranagn impor, subsidi, premi, diskriminasi harga dan dumping.
1. Tarif atau Bea Masuk
Tarif atau bea masuk merupakan salah satu cara untuk melindungi produksi dalam negeri dari serbuan produk impor. Kebijakan tarif terdiri dari dua, yaitu sebagai berikut :
a. Kebijakan Tariff Barrier
1) Tariff rendah antara 0 % - 5 %, dikenakan untuk bahan kebutuhan pokok.
2) Tariff sedang antara 5 % - 20 %, dikenakan untuk barang setengah jadi.
3) Tariff tinggi diatas 20 %, dikenakan untuk barang-barang mewah dan barang-barang yang sudah cukup diproduksi dalam negeri dan bukan kebutuhan pokok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
b. Kebijakan Nontarif Barrier
1) Pembatasan spesifik, terdiri dari larangan impor secara mutlak, pembatasan impor atau kuota system, dll.
2) Peraturan bea cukai, terdiri dari tatalaksana impor tertentu, penetapan harga pabean, dll.
3) Campur tangan pemerintah, terdiri dari kebijakan pengadaan pemerintahan, subsidi dan intensif ekspor, dll.
2. Kuota
Kuota adalah suatu pembatasan atau jumlah barang yang dapat diimpor oleh suatu Negara dari semua Negara atau dar Negara-negara tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan. Kuota terdiri dari :
a. Absolute quota, mengizinkan pemasukan komoditas tertentu dalam jumlah yang ditetapkan selama jangka waktu tertentu.
b. Tariff rate quota, mengizinkan pemasukan barang dalam jumlah tertentu ke suatu Negara dengan tariff yang diturunkan selama jangka waktu tertentu.
Menurut WTO system kuota hanya dapat digunakan hal : 1) Untuk melindungi hasil pertanian.
2) Untuk menjaga keseimbangan neraca pembeyaran internasional.
3) Untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional.
3. Larangan Ekspor
Sebenarnya larangan ekspor lebih kepada kemauan pemerintah suatu negara untuk melarang sama sekaliekspor komoditas tertentu seperti rotan baku, kayu gergajian, dan minyak sawit. Tujuannya agar industry berkembang membuka kesempatan kerja baru dan memberantas penyelundupan.
4. Larangan Impor
Larangan Impor adalah kebijakan perdagangan internasionalyang melarang secara mutlak impor komoditas tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
5. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada industry dalam negeri dalam bentuk modal, bias berupa mesin-mesin, peralatan, keahlian, keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, dan subsidi harga yang bertujuan menambah produksi dalam negeri, mempertahankan jumlah konsumsi didalam negeri, serta menjual produk dengan harga yang lebih murah daripada produk impor.
6. Premi
Premi adalah penambahan dana kepada produsen yang berhasil mencapai target produksi yang ditentukan oleh pemerintah.
Dengan adanya premi dan subsidi dalam negeri maka :
a. Harga jual barang lebih murah lebih terjangkau oleh masyarakat menyebabkan permintaan bertambah banyak.
b. Hasil produksi meningkat.
c. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
7. Diskriminasi harga
Diskriminasi harga ialah penetapan harga jual yang berbeda pada dua pasar atau lebih yang berbeda terhadap barang yang sama. Tujuannya untuk mengadakan pengawasan terhadap harga jual dan harga beli sehingga dpat diketahui elastisitas permintaan.
8. Dumping
Dumping adalah suatu kebijakan diskriminasi harga secara internasionalyang dilakukan dengan menjual suatu komoditas diluar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan yang dibayar konsumen didalam negeri.
Ada tiga tipe dumping :
a. Persistent dumping, yaitu kecenderungan monopoli yang berkelanjutan dari suatu perusahaan di pasar domestic untuk memperoleh profit maksimum dengan menetapkan harga yang lebih tinggi di dalam negeri dari pada di luar negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
b. Predatory dumping, yaitu tindakan perusahaan untuk menjual barangnya diluar negeri dengan harga yang lebih murah untuk sementara hingga dapat menggusur perusahaan lain dari persaingan bisnis, setelah itu harga kembali dinaikan
C. Metode Pembelajaran
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ( presentasi, diskusi, games, turnamen, penghargaan kelompok )
D. Strategi Pembelajaran
Kegiatan No
Waktu Guru Siswa
Metode
1. 1’ Membuka dan memulai pelajaran dengan salam
Menanggapi sapaan guru
2 15’ Mempresentasikan materi
Mendengarkan dan memeperhatikan
Ceramah
3 1’ Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil
Aktif terlibat
4 2’ Guru menjelaskan tugas siswa dalam masing-masing kelompok
Mendengarkan dan memperhatikan
Ceramah
5 15’ Guru mengawasi jalannya diskusi
Aktif terlibat mengerjakan tugas yang diberikan guru
Latihan soal
6 10’ Guru membahas soal diskusi
Mempresentasikan jawabannya
7 3’ Guru menjelaskan jalannya turnamen (Cerdas Cermat )
Mendengarkan dan memperhatikan
Ceramah
8 15’ Guru mengawasi dan memimpin jalannya turnamen)
Aktif terlibat dalam turnamen
Cerdas Cermat
9 5’ Guru memilih kelompok yang terbaik
Mendengarkan dan memperhatikan
10 20’ Guru mengadakan kuis Aktif mengerjakan Soal Kuis 11 2’ Guru menutup pelajaran
dengan salam penutup Menaggapi sapaan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
E. Sumber Bahan
Waluyo,Indarto & Subroto, J. 2007. Ekonomi Kontekstual untuk SMA kelas XI. Jakarta: Mediatama.
Sukiaty.Dra. Janel,Sudirman.Drs. & Sukamto, Slamet.Drs. 2006. Ekonomi SMA kelas XI. Bandung: Yudistura.
F. Evaluasi
1. Hasil
Lembar jawab soal latihan dan skor kelompok
2. Proses
a. Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan
b. Keaktifan siswa menjawab pertanyaan
c. Keaktifan siswadalam proses pembelajaran
Yogyakarta, 26 April 2010
Observer Guru Bidang Studi
( Aprilia Setyarini ) ( Drs. Tri Nardono ) Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA N 1 Depok
( Riswiyanto, Mp, S,Pd. )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 2a
Materi Perdagangan Internasional
• Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama.
• Manfaat dari Perdagangan internasional antara lain :
9. Memperoleh barang yang tidak diproduksi dalam negeri.
10. Sumber devisa.
11. Menjaga stabilitas harga
12. Memperluas lapangan kerja.
13. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
14. Memperluas pasar industry dalam negeri.
15. Transfer teknologi modern dan meningkatkan produktivitas.
16. Memperluas konsumsi.
• Keunggulan dalam Perdagangan Internasional
c. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory)
Adam Smith mengemukakan teori keunggulan mutlak (absolute)
melalui bukunya The Wealth of Nation. Keunggulan absolute adalah
kemampuan suatu negara untuk menghasilkan jenis barang-barang
tertentu dengan biaya yang lebih murah dari biaya negara lain.
d. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
David Ricardo dalam bukunya On the Principlesof Ekonomy and
Taxation mengatakan bahwa setiap negara dapat memperoleh
keuntungan dari perdagangan internasional untuk memiliki atau tidak
memiliki keunggulan absolutnya sendiri. Dalam keunggulan komparatif
setiap negara akan memperoleh keuntungan dari mengekspor barang-
barang atau jasa yang merupakan keunggulan komparatifnya.
• Faktor-faktor yang mendorong Perdagangan internasional antara lain:
7. Perbedaan kepemilikan faktor-faktor produksi.
8. Perbedaan iklim, kesuburan tanah, dan keluasan wilayah.
9. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
10. Perbedaan biaya produksi barang-barang industry.
11. Keterbatasan alat pemuas kebutuhan (barang dan jasa).
12. Kelebihan hasl produksi yang terjadi di masing-masing negara.
• Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai
mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang yang lain.
Artinya, kurs valuta asing merupakan representasi jumlah uang domestic
yang dibutuhkan.
• Untuk keperluan jual-beli valuta asing, bursa valas mengeluarkan harga
(kurs) :
4. Kurs jual adalah kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas untuk menjual
satu unit mata uang asing (valas) tertentu.
5. Kurs beli adalah kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas untuk membeli
satu unit mata uang asing (valas) tertentu.
6. Kurs tengah adalah rata-rata dari harga (kurs) jual dan kurs beli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
• Jenis Devisa (Valuta Asing) :
3. Valuta Asing Fisik yaitu uang asing dalam pengertian sebenarnya ,
berbentuk uang kartal baik dalam bentuk uang logam ,uang kertas
negara maupun uang bank.
4. Valuta Asing Non-Fisik yaitu valuta asing dalam bentuk surat-surat
berharga / uang giral seperti dalam bentuk wesel, cek,dll.
• Fungsi Valuta Asing :
5. Alat tukar internasional.
6. Alat pembayaran internasional.
7. Alat pengendal kurs.
8. Alat memperlancar perdagangan internasional.
• Sumber perolehan valuta asing :
7. Ekspor barang.
8. Ekspor jasa.
9. Pijaman luar negeri.
10. Penanaman modal asing.
11. Kunjungan wisatawan manca negara.
12. Bantuan-bantuan luar negeri.
• Penentuan kurs dalam Pasar Bebas :
4. Permintaan mata uang asing.
5. Penawaran mata uang asing.
6. Harga keseimbangan mata uang asing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
• Sebab terjadinya perubahan nilai tukar :
6. Perubahan dalam cita rasa masyarakat.
7. Perubahan harga barang ekspor dan impor.
8. Kenaikan harga umum (inflasi).
9. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi.
10. Pertumbuhan ekonomi.
• Neraca pembayaran adalah suatu neraca pembukuan yang menunjukkan
nilai berbagai jenis transaksi (mutasi) keuangan yang dialakukan diantara
satu negara dengan negara-negara lain dalam satu tahun tertentu.
• Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan menjadi dua macam
transaksi :
3. Transaksi debit yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus
uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi yang
menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
4. Transaksi kredit yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus
uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi yang
menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa.
• Transaksi-transaksi yang terdapat dalam neraca pembayaran :
7. Pos transaksi dagang.
8. Pos pendapatan modal.
9. Pos transaksi unirateral.
10. Pos penanaman modal langsung.
11. Pos utang piutang jangka panjang / jangka menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
12. Pos sector moneter.
• Fungsi neraca pembayaan :
5. Untuk menerangkan kegiatan ekonomi internasional suatu negara.
6. Alat bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan moneter.
7. Alat untuk menerangkan tentang sumber-sumber pendapatan dan
penggunaan devisa luar negeri.
8. Alat untuk mendapatkan gambaran tentang pengaruh transaksi luar
negeri terhadap pendapatan nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 2b
Materi Kebijakan Perdagangan Internasional
Terdapat dua kelompok yang pro dan yang kontra tehadap perdagangan
internasional tersebut, melahirkan peraturan-peraturan perdagangan
internasional berupa kebijakan-kebijakan perdagangan internasional, berupa
tarif kuota, larangan ekspor, laranagn impor, subsidi, premi, diskriminasi
harga dan dumping.
9. Tarif atau Bea Masuk
Tarif atau bea masuk merupakan salah satu cara untuk melindungi
produksi dalam negeri dari serbuan produk impor. Kebijakan tarif terdiri
dari dua, yaitu sebagai berikut :
c. Kebijakan Tariff Barrier
4) Tariff rendah antara 0 % - 5 %, dikenakan untuk bahan kebutuhan
pokok.
5) Tariff sedang antara 5 % - 20 %, dikenakan untuk barang setengah
jadi.
6) Tariff tinggi diatas 20 %, dikenakan untuk barang-barang mewah
dan barang-barang yang sudah cukup diproduksi dalam negeri dan
bukan kebutuhan pokok.
d. Kebijakan Nontarif Barrier
4) Pembatasan spesifik, terdiri dari larangan impor secara mutlak,
pembatasan impor atau kuota system, dll.
5) Peraturan bea cukai, terdiri dari tatalaksana impor tertentu,
penetapan harga pabean, dll.
6) Campur tangan pemerintah, terdiri dari kebijakan pengadaan
pemerintahan, subsidi dan intensif ekspor, dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
10. Kuota
Kuota adalah suatu pembatasan atau jumlah barang yang dapat diimpor
oleh suatu Negara dari semua Negara atau dar Negara-negara tertentu
dalam jangka waktu yang ditentukan. Kuota terdiri dari :
c. Absolute quota, mengizinkan pemasukan komoditas tertentu dalam
jumlah yang ditetapkan selama jangka waktu tertentu.
d. Tariff rate quota, mengizinkan pemasukan barang dalam jumlah
tertentu ke suatu Negara dengan tariff yang diturunkan selama jangka
waktu tertentu.
Menurut WTO system kuota hanya dapat digunakan hal :
4) Untuk melindungi hasil pertanian.
5) Untuk menjaga keseimbangan neraca pembeyaran internasional.
6) Untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional.
11. Larangan Ekspor
Sebenarnya larangan ekspor lebih kepada kemauan pemerintah suatu
negara untuk melarang sama sekaliekspor komoditas tertentu seperti rotan
baku, kayu gergajian, dan minyak sawit. Tujuannya agar industry
berkembang membuka kesempatan kerja baru dan memberantas
penyelundupan.
12. Larangan Impor
Larangan Impor adalah kebijakan perdagangan internasionalyang
melarang secara mutlak impor komoditas tertentu.
13. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau
bantuan kepada industry dalam negeri dalam bentuk modal, bias berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
mesin-mesin, peralatan, keahlian, keringanan pajak, pengembalian pajak,
fasilitas kredit, dan subsidi harga yang bertujuan menambah produksi
dalam negeri, mempertahankan jumlah konsumsi didalam negeri, serta
menjual produk dengan harga yang lebih murah daripada produk impor.
14. Premi
Premi adalah penambahan dana kepada produsen yang berhasil mencapai
target produksi yang ditentukan oleh pemerintah.
Dengan adanya premi dan subsidi dalam negeri maka :
d. Harga jual barang lebih murah lebih terjangkau oleh masyarakat
menyebabkan permintaan bertambah banyak.
e. Hasil produksi meningkat.
f. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
15. Diskriminasi harga
Diskriminasi harga ialah penetapan harga jual yang berbeda pada dua
pasar atau lebih yang berbeda terhadap barang yang sama. Tujuannya
untuk mengadakan pengawasan terhadap harga jual dan harga beli
sehingga dpat diketahui elastisitas permintaan.
16. Dumping
Dumping adalah suatu kebijakan diskriminasi harga secara
internasionalyang dilakukan dengan menjual suatu komoditas diluar
negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan yang dibayar
konsumen didalam negeri.
Ada tiga tipe dumping :
c. Persistent dumping, yaitu kecenderungan monopoli yang
berkelanjutan dari suatu perusahaan di pasar domestic untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
memperoleh profit maksimum dengan menetapkan harga yang lebih
tinggi di dalam negeri dari pada di luar negeri.
d. Predatory dumping, yaitu tindakan perusahaan untuk menjual
barangnya diluar negeri dengan harga yang lebih murah untuk
sementara hingga dapat menggusur perusahaan lain dari persaingan
bisnis, setelah itu harga kembali dinaikan .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 3a Soal games 1 : Mix and Match
Cocokanlah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini menjadi suatu pernyataan yang benar ! Teori keunggulan absolute Perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Valuta Non-Fisik 9. Untuk menerangkan kegiatan ekonomi internasional suatu negara.
10. Alat bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan moneter.
Faktor-faktor pendorong Perdagangan Internasioanal
Uang asing dalam pengertian sebenanya , berbentuk uang kartal baik dalam bentuk uang logam ,uang kertas negara maupun uang negara bank.
Neraca Pembayaran Harga atau nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang yang lain.
Perdagangan Internasional 1. Memperoleh barang yang tidak diproduksi dalam negeri.
2. Sumber devisa. 3. Memperluas lapangan kerja. 4. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
Valuta Fisik Suatu neraca pembukuan yang menunjukkan nilai berbagai jenis transaksi (mutasi) keuangan yang dialakukan diantara satu negara dengan negara-negara lain dalam satu tahun tertentu.
Sumber Devisa Valuta asing dalam bentuk surat-surat berharga / uang giral seperti dalam bentuk wesel, cek,dll.
Kurs Valuta Asing Kemampuan suatu negara untuk menghasilkan jenis barang-barang tertentu dengan biaya yang lebih murah dari biaya negara lain.
Manfaat Perdagangan Internasional
13. Perbedaan kepemilikan faktor-faktor produksi. 14. Perbedaan iklim, kesuburan tanah, dan keluasan
wilayah. 15. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi. 16. Perbedaan biaya produksi barang-barang industry.
Fungsi Neraca Pembayaran 13. Ekspor barang. 14. Ekspor jasa. 15. Pijaman luar negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 3b
Soal games 2 : Estafet
1. Tuliskan presentase tarif dari kebijakan Tariff Barrier dan dikenakan
untuk barang apa ?
2. Apa perbedaan dari Absolute Quota dan Tarif Rate Quota ?
3. Apa yang dimaksud larangan ekspor itu ? dan apa tujuannya ?
4. Kuota hanya dapat digunakan dalam hal apa saja, sebutkan !
5. Apa yang dimaksud dengan Subsidi ?
6. Apa penyebab suatu Negara melakukan diskriminasi harga ?
7. Sebutkan 3 tipe dumping dan tujuan dari politik dumping !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 4a Turnamen 1 : Pertanyaan Berantai
Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan Perdagangan internasional ? Jawaban : Perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Pertanyaan : Sebutkan 5 manfaat perdagangan internasional ! Jawaban :
17. Memperoleh barang yang tidak diproduksi dalam negeri.
18. Sumber devisa.
19. Menjaga stabilitas harga
20. Memperluas lapangan kerja.
21. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
22. Memperluas pasar industry dalam negeri.
23. Transfer teknologi modern dan meningkatkan produktivitas.
Pertanyaan : Sebutkan 2 teori keunggulan perdagangan internasional !
Jawaban : Teori Keunggulan Mutlak dan Teori Keunggulan Komparatif.
Pertanyaan : Sebutkan 4 faktor-faktor yang mendorong perdagangan internasional !
Jawaban :
1. Perbedaan kepemilikan faktor-faktor produksi.
2. Perbedaan iklim, kesuburan tanah, dan keluasan wilayah.
3. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Perbedaan biaya produksi barang-barang industry.
5. Keterbatasan alat pemuas kebutuhan (barang dan jasa).
6. Kelebihan hasl produksi yang terjadi di masing-masing negara.
Pertanyaan : Apa pengertian dari kurs valuta asing itu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Jawaban ; Harga atau nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam nilai
mata uang yang lain.
Pertanyaan ; Sebutkan 2 jenis valuta asing !
Jawaban : Valuta Asing Fisik dan Valuta Asing Non-Fisik.
Pertanyaan : Apa pengertian dari valuta asing Non-Fisik itu ?
Jawaban : valuta asing dalam bentuk surat-surat berharga / uang giral seperti
dalam bentuk wesel, cek,dll.
Pertanyaan : Sebutkan 2 fungsi valuta asing !
Jawaban : 1. Alat tukar internasional.
2. Alat pembayaran internasional.
3. Alat pengendal kurs.
4. Alat memperlancar perdagangan internasional.
Pertanyaan : Sebutkan 3 sumber perolehan devisa !
Jawaban : 1. Ekspor barang.
2. Ekspor jasa.
11. Pijaman luar negeri.
12. Penanaman modal asing.
13. Kunjungan wisatawan manca negara.
14. Bantuan-bantuan luar negeri.
Pertanyaan : Sebutkan 2 penentuan kurs dalam pasar bebas !
Jawaban : 1. Permintaan mata uang asing.
2. Penawaran mata uang asing.
3. Harga keseimbangan mata uang asing.
Pertanyaan : Sebutkan 2 saja sebab terjadinya perubahan nilai tukar uang !
Jawaban : 1. Perubahan dalam cita rasa masyarakat.
2. Perubahan harga barang ekspor dan impor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
3. Kenaikan harga umum (inflasi).
4. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi.
5. Pertumbuhan ekonomi.
Pertanyaan : Apa pengertian dari neraca pembayaran itu ?
Jawaban : Suatu neraca pembukuan yang menunjukkan nilai berbagai jenis transaksi
(mutasi) keuangan yang dialakukan diantara satu negara dengan negara-negara lain
dalam satu tahun tertentu.
Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan transaksi kredit itu ?
Jawaban : Transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar
negeri ke dalam negeri. Transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan
devisa
Pertanyaan : Sebutkan 2 saja transaksi yang pada neraca pembayaran !
Jawaban : 1. Pos transaksi dagang.
2. Pos pendapatan modal.
3. Pos transaksi unirateral.
4. Pos penanaman modal langsung.
5. Pos utang piutang jangka panjang / jangka menengah.
6. Pos sector moneter.
Pertanyaan : Sebutkan 2 saja fungsi dari neraca pembayaran !
Jawaban :
1. Untuk menerangkan kegiatan ekonomi internasional suatu negara.
2. Alat bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan moneter.
3. Alat untuk menerangkan tentang sumber-sumber pendapatan dan
penggunaan devisa luar negeri.
4. Alat untuk mendapatkan gambaran tentang pengaruh transaksi luar
negeri terhadap pendapatan nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 4b
Turnamen 2 : Cerdas Cermat
1. Jelaskan pengertian tariff dan akibatnya bagi konsumen !
2. Dalam Kebijakan Tariff Barrier dibagi 3 tarif, yaitu tariff rendah,
sedang, dan tinggi. Sebutkan presentasenya dan dikenakan untuk
barang apa tariff sedang itu ?
3. Kebijakan Nontarif Barrier dikelompokkan menjadi 3, sebutkan!
4. Apakah akibat dari larangan impor ?
5. Apakah tujuan dari adanya diskriminasi harga ?
6. Dumping dibagi menjadi 3 tipe, yaitu persistent dumping,
predatory dumping, dan sporadic dumping. Jelaskan pengertian
dari predatory dumping !
7. Jelaskan pengertian dari premi !
8. Mengapa subsidi lebih baik dibandingkan kebijakan lainnya dalam
perdagangan internasional ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiaran 4c Evaluasi
A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang ( x ) pada
jawaban yang anda anggap benar !
1. Berikut ini adalah beberap pengertian perdagngan internasional, kecuali
….
a. Perdagangan yang dilakukan antar penduduk di wilayah suatu negara
b. Perdagangan yang dilakukan melewati batas wilayah suatu negara
c. Perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk Negara lain
d. Proses pertukaran barang dan jasa antara satu negara dengan negara
lain
e. Perdagangan yang dilakukan oleh suatu negara dengan satu atau
beberapa negara lain
2. Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perdagangan
internasional ….
a. Perbedaan iklim
b. Perbedaan IPTEK
c. Perbedaan tenaga kerja
d. Perbedaan kepentingan
e. Perbedaan sumber daya alam
3. Kebutuhan kendaraan bermotor di Indonesia sebagian besar masih dipasok
dari negara Jepang, walaupun Indonesia sebenarnya SDA-nya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
memungkinkan untuk memproduksi kendaraan bermotor. Terjadi
perdagangan internasional antara Indonesia dengan Jepang dalam hal ini
disebabkan oleh ….
a. Perbedaan iklim
b. Perbedaan tenaga kerja
c. Perbedaan IPTEK
d. Perbedaan SDA
e. Perbedaan modal
4. Munculnya perusahaan-perusahaan waralaba seperti KFC, CFC dan lain-
lain, menandakan adanya perdagangan internasional yang dilakukan
masyarkat Indonesia dengan masyarakat Amerika didorong oleh adanya
….
a. Persamaan selera
b. Perbedaan SDA
c. Perbedaan penduduk
d. Perbedaan pendapatan
e. Perbedaan selera
5. Berikut ini adalah manfaat perdagangan internasional, kecuali ….
a. Menjaga kestabilan harga dalam negeri
b. Menjaga stabilitas perekonomian dunia
c. Transfer teknologi dan IPTEK
d. Menambah aneka barang konsumsi
e. Menambah devisa negara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
6. Terjadinya perdagangan internasional karena masing-masing negara
memiliki keunggulan efisien dari produk yang dihasilkan. Hal tersebut
sesuai dengan teori ….
a. Comparative advantage
b. Competitive advantage
c. Absolute advantage
d. Equal advantage
e. Cooperative advantage
7. Suatu ikhtisar yang mencatat mengalirnya arus uang ke dalam negeri dan
arus uang ke luar negeri dalam jangka waktu tertentu disebut ….
a. Neraca pembayaran
b. Neraca perdagangan
c. Neraca barang
d. Neraca jasa
e. Neraca moneter
8. Fungsi dari neraca pembayaran adalah sebagai berikut, kecuali ….
a. Menerangkan keadaan hubungan internasional suatu Negara
b. Menjelaskan besarnya pendapatan per kapita suatu Negara
c. Sebagai petunjuk bagi suatu negara dalam menentukan kebijakan
moneter.
d. Menerangkan sumber-sumber dan penggunaan devisa suatu Negara.
e. Gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan
nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
9. Apabila ada orang Indonesia mempunyai dolar Amerika Serikat dan akan
ditukarkan ke bank, maka dasar perhitungannya menggunakan ….
a. Kurs jual
b. Kurs beli
c. Kurs tengah
d. Kurs tetap
e. Kurs pemerintah
10. Valuta asing adalah ….
a. Devisa
b. Devisa yang berwujud mata uang asing
c. Semua kekayaan Negara yang ada diluar negeri
d. Semua mata uang asing
e. Mata uang dalam negeri yang ada diluar negeri.
B. Essay
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas !
1. Apa saja manfaat dari perdagangan internasional bagi suatu Negara ?
2. Sebutkan faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan
internasional !
3. Sebut dan jelaskan 2 macam jenis devisa / valuta asing !
4. Sebutkan sumber-sumber perolehan valuta asing !
5. Apa yang dimaksud dengan kurs ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 4d
Evaluasi
A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang ( x ) pada
jawaban yang Anda anggap benar !
1. Indonesia menjual barang di Negara lain lebih murah daripada di dalam
negerinya sendiri. Kebijakan tersebut disebut ….
a. Kuota d. Autarki
b. Dumping e. Proteksi
c. Pengawasan devisa
2. Subsidi akan dapat merugikan Negara lain apabila ….
a. Kebijakan tersebut dapat membuat produsen dalam negeri dapat
bersaing
b. Memberikan bantuan berupa dana kepada produsen dalam negeri
c. Kebijakan tersebut dijalankan dalam jangka waktu yang panjang
d. Memberikan bantuan berupa fasilitas kepada produsen dalam negeri
e. Kebijakan tersebut ditujukan untuk merusak industry serupa Negara
lain
3. Agar industry berkembang, membuka kesempatan kerja baru, dan
memberantas penyelundupan, merupakan tujuan dari ….
a. Tariff d. Dumping
b. Larangan ekspor e. Kuota
c. Larangan impor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
4. Penambahan dana kepada produsen yang berhasil mencapai target
produksi yang ditentukan pemerintah, disebut ….
a. Subsidi d. Tarif
b. Kuota e. Dumping
c. Premi
5. Negara Jepang menjual produk task e Indonesia seharga Rp 100.000,00
padahal biaya produksinya Rp 110.000,00. Maka kebijakan yang
dilakukan Jepang adalah ….
a. Subsidi d. Proteksi
b. Dumping e. tariff / bea masuk
c. Kuota
B. Essay
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas !
1. Apa keuntungan dari larangan ekspor produk tertentu ?
2. Apa akibat larangan impor yang diberlakukan untuk produk tertentu ?
3. Jelaskan pengertian diskriminasi harga dan apa tujuannya !
4. Apa keuntungan dari subsidi ?
5. Apa bedanya politik dumping dengan politik diskriminasi harga ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 5a DAFTAR NILAI SISWA
SMA N 1 DEPOK YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010
MATA PELAJARAN : EKONOMI KELAS :
XI IPS 3
SEMESTER : GENAP
NO.
URUT NAMA SISWA L/P
1 AGATA RANGGA L 2 AGUNG PRASETYO L 3 ANGGA PUSPA W L 4 DESTIYANA P 5 DIANDRA W.R P 6 EVI LISTYANINGRUM P 7 FARIS BAGUS L 8 FEBRIANSA CAHYA U L 9 GILANG WENING PERTIWI P
10 HARRIYADI L 11 IKA ALYA P 12 ISTI RAHAYU P 13 KUNTI R P 14 LENSI FEBRIANA P 15 LUSIYANI P 16 M. FARID L 17 M. FIRMANSYAH L 18 NANDA WICAKSONO P L 19 NUGROHO ADI W L 20 OCTAVIANI MAHA PUTRI P 21 PATRISIUS PRISMA L 22 POERNAMA S L 23 PRADANA RIZKY D L 24 PRAYUDHI S. N L 25 RAHADIAN PRATAMA L 26 REZKY ERTNO ARVIANITA P 27 RINDY FEBRIANA P
NO. URUT NAMA SISWA L/P
28 RISKA DIAN S. P P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
29 RISWIANA L 30 ROSTANTO L 31 SANANG HENDRIATMA L 32 TEGAR MANDIRI L 33 TIARA P P 34 WIDYA OKTI P 35 YANWAR DWI HANIF L 36 YOVITA RIANDHINI P 37 YULIUS EKA L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 5b
Grouping / Nama Kelompok
Kelompok 1 Agata, Febriansa, Ika, Primayudi,
Riska, Sanang, Tiara
Kelompok 2 Agung, Destiyana, Harriyadi, Firman, Rindi, Rostanto, Octa
Kelompok 3 Angga, Lusiyani, Prisma, Farid, Yanwar, Gilang, Kunti
Kelompok 4 Andra, Isti, Nugroho, Pradana, Faris, Lensi, Widya
Kelompok 5 Nanda, Poernomo, Rahadan, Yovita, Riswiana, Tegar, Evi, Yulius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 5c
SKOR GAMES SIKLUS I : MIX AND MATCH KELOMPOK
1 2 3 4 5 100 100 100 100 80
SKOR TOURNAMENT SIKLUS I : PERTANYAAN BERANTAI KELOMPOK
1 2 3 4 5 40 20 20 30 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 5d
SKOR GAMES SIKLUS II : ESTAFET KELOMPOK
1 2 3 4 5 80 70 70 80 70
SKOR TOURNAMENT SIKLUS II : CERDAS CERMAT KELOMPOK
1 2 3 4 5 10 0 10 20 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Perangkat Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Instrumen Pra Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 7 Tabel I
Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa Hari/tanggal : Waktu : Kelas :
No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase (%)
1 Siswa mengajukan pertanyaan
2 Siswa menjawab pertanyaan
3 Siswa aktif mengerjakan tugas
4 Siswa aktif dalam diskusi
5 Siswa mengemukakan/
menanggapi pendapat
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 6a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Aprilia Setyarini Tanggal dan waktu observasi : Sabtu, 13 Maret 2010 Lamanya observasi : 1 jam pelajaran (45 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Bpk Drs. Tri Nardono Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : XI IPS 3 semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondisi awal kegiatan
pembelajaran
Guru memasuki ruang kelas, mengucapkan salam disertai memeriksa kesiapan
siswa. Guru mengabsen siswa satu per satu. Guru memberikan apersepsi pada siswa.
Setelah itu guru mengulas kembali materi sebelumnya. Guru bertanya pada siswa
apakah ada yang belum jelas pada materi sebelumnya. Untuk lebih mengimgat materi
yang lalu guru memberikan beberapa pertanyaan materi yang lalu pada beberapa
siswa. Hal ini bertujuan untuk merangsang pemikiran siswa dalam memasuki materi
yang akan diberikan. Pada saat menjelaskan materi guru cenderung menggunakan
metode yang sering digunakan yaitu metode ceramah, di mana peran guru lebih
dominan. Sesekali guru mengaitkan materi dengan contoh konkrit dalam kehidupan
sehari-hari, hal ini kadang keluar dari jalur pokok materi yang diajarkan sehingga
perhatian siswa terhadap materi semakin berkurang. Guru juga menegur siswa yang
sibuk sendiri seperti mengobrol dengan teman. Hal ini berakibat interaksi guru dan
siswa dirasa kurang saat proses belajar mengajar berlangsung karena siswa sibuk
sendiri. Pada saat siswa mengalami kesulitan dalam materi yang diajarkan, guru
memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. Setelah menjelaskan materi,
guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal yang diberikan guru. Pada saat
siswa mengerjakan latihan soal, guru hanya duduk di depan saja tanpa memantau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
kegiatan siswa dalam mengerjakan latihan soal. Setelah itu soal yang telah dikerjakan
dibahas di depan kelas. Dikarenakan waktu telah habis, guru menutup pelajaran tanpa
menarik kesimpulan atas materi pembelajaran yang telah diajarkan. Sebelum
meninggalkan kelas, guru mengucapkan salam penutup.
Yogyakarta, 13 Maret 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 6b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Aprilia Setyarini Tanggal dan waktu observasi : 13 Maret 2010 Lamanya observasi : 1 jam pelajaran (45 menit ) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswa kelas XI IPS 3 Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : XI IPS 3 semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondsi awal kegiatan
pembelajaran
Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu mempersiapkan diri
untuk mengikuti pelajaran. Setelah mempersiapkan diri, siswa menyimak penjelasan
guru tentang materi yang diajarkan. Pada saat menjelaskan materi, ada yang
mendengarkan penjelasan guru dengan baik dan ada pula yang kurang fokus terhadap
materi yang diajarkan, misalnya terdapat siswa yang sibuk dengan kegiatannya
sendiri, mengobrol dengan teman, main handphone,dll. Pada pembelajaran ini siswa
cenderung pasif. Disini terlihat jelas bahwa siswa merasa jenuh dengan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Tetapi pada saat guru
memberikan contoh konkrit yang terkadang keluar dari jalur pokok materi yang
diajarkan, siswa cenderung terlihat asyik dan fokus yang mengakibatkan kegaduhan
siswa di dalam kelas. Ketika siswa diberikan kesempatan guru untuk bertanya tentang
materi yang kurang dimengerti, hanya ada 2 siswa yang mengajukan pertanyaan.
Pada saat ada pertanyaan dari guru, ada 4 orang yang dapat menjawab pertanyaan
dari guru tentang materi yang baru saja diajarkan, dan ada pula 2 orang siswa yang
mengemukakan pendapat. Ketika siswa mengerjakan latihan soal, sebagian besar
siswa kurang serius dalam mengerjakan latihan soal tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Yogyakarta, 13 Maret 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lampiran 6c
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Aprilia Setyarini Tanggal dan waktu observasi : 13 Maret 2010 Lamanya observasi : 1 jam pelajaran (45 menit ) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswa kelas XI IPS 3 Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : XI IPS 3 semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondsi awal kegiatan
pembelajaran
Secara fisik ruangan kelas cukup memadai dan nyaman untuk dilakukannya
kegiatan pembelajaran. Terdapat 1 white board, 2 papan tulis hitam kecil, 1 papan
kehadiran siswa, 1 papan struktur organisasi kelas, 1 papan mading, 1 meja kursi
guru, meja kursi yang cukup untuk 37 siswa, ventilasi yang memadai, pencahayaan
yang cukup. Di awal pembelajaran suasana kelas kurang kondusif. Di saat guru
masuk kelas dan meminta siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti pelajaran,
masih terdapat keributan kecil misalnya masih terdapat siswa yang mengobrol dengan
teman. Suasana mulai kondusif ketika guru menjelaskan materi. Tetapi suasana kelas
kembali gaduh ketika guru memberikan contoh konkrit yang keluar dari pokok
bahasan materi. Ketika terjadi kegaduhan guru dengan sigap menertibkan siswa yang
kurang fokus terhadap pelajaran. Pada saat pengerjaan latihan soal, suasana kelas
cukup kondusif tetapi kurang adanya pantauan dari guru terhadap siswa yang
mengerjakan latihan soal. Ketika waktu habis suasana kelas sedikit gaduh.
Yogyakarta, 13 Maret 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 7 Tabel I
Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa Hari/tanggal : Sabtu, 13 Maret 2010 Waktu : Pukul 07.00 – 08.30 WIB Kelas :XI IPS 3 SMA N 1 Depok Yogyakarta
No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase (%)
1 Siswa mengajukan pertanyaan 2 5
2 Siswa menjawab pertanyaan 4 20
3 Siswa aktif mengerjakan tugas 2 10
4 Siswa aktif dalam diskusi 4 20
5 Siswa mengemukakan/
menanggapi pendapat
2 10
Yogyakarta, 13 Maret 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 8
TABEL I
DAFTAR NILAI SISWA SMA N 1 Depok YOGYAKARTA
Tahun Pelajaran 2009/2010 Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas :
XI IPS 3
Semester : Genap
No.
urut Nama Siswa L/P UL. 1 UL. 2
1 AGATA RANGGA L 70 60 2 AGUNG PRASETYO L 70 70 3 ANGGA PUSPA W L 65 70 4 DESTIYANA P 70 70 5 DIANDRA W.R P 80 70 6 EVI LISTYANINGRUM P 65 65 7 FARIS BAGUS L 70 80 8 FEBRIANSA CAHYA U L 60 60 9 GILANG WENING PERTIWI P 75 85
10 HARRIYADI L 60 70 11 IKA ALYA P 70 70 12 ISTI RAHAYU P 75 65 13 KUNTI R P 65 70 14 LENSI FEBRIANA P 65 70 15 LUSIYANI P 60 70 16 M. FARID L 60 60 17 M. FIRMANSYAH L 65 75 18 NANDA WICAKSONO P L 60 60 19 NUGROHO ADI W L 60 70 20 OCTAVIANI MAHA PUTRI P 70 70 21 PATRISIUS PRISMA L 65 75 22 POERNAMA S L 65 70 23 PRADANA RIZKY D L 70 65 24 PRAYUDHI S. N L 60 80 25 RAHADIAN PRATAMA L 65 65
No. urut Nama Siswa L/P UL. 1 UL. 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
26 REZKY ERTNO ARVIANITA P 70 70
27 RINDY FEBRIANA P 70 80 28 RISKA DIAN S. P P 90 70 29 RISWIANA L 70 70 30 ROSTANTO L 60 50 31 SANANG HENDRIATMA L 70 60 32 TEGAR MANDIRI L 65 70 33 TIARA P P 70 65 34 WIDYA OKTI P 70 70 35 YANWAR DWI HANIF L 80 70 36 YOVITA RIANDHINI P 75 85 37 YULIUS EKA L 55 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
INSTRUMEN SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 9
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 10 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran
Hari/tanggal : Waktu : Kelas :
No Deskriptor Ya / tidak 1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah dan
kooperatif dengan tipe TGT
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam
kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen
5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok
6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.
7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
No Deskriptor Ya / tidak 11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber
atau informasi untuk memecahkan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok
13 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri
14 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
15 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan
16 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja
17 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu siswa lain
18 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku
19 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan
20 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam meja turnamen
21 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam turnamen
22 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik
23 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan
Yogyakarta, ……….2010 Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Kelompok
Hari/tanggal :
Waktu :
Kelas :
Keterangan Ya Tidak
1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi 2. Saling bertukar pendapat
m pengerjaan tugas ukan ada kaitannya dengan pembelajaran 5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan 6. Menghargai saran dan pendapat teman satu
kelompok
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lembar Pengamatan Terhadap Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran
Hari/tanggal : Waktu : Kelas :
No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (sekolah)
5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.
6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.
10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.
No Deskriptor Ya Tidak 11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika
menghadapi kesulitan.
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang
sama.
16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas.
17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
diberikan mudah. 19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling memberikan
pendapat atau masukan buat kelompok.
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lembar Pengamatan terhadap Kelas Hari/tanggal : Waktu : Kelas :
No Aspek yang Diamati Skor Pengamatan
Nilai Kategori
A Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. pembauran 2. kepuasan 3. demokrasi 4. kepekaan 5. kepedulian 6. kekompakan 7. persaingan 8. motivasi tinggi
B Lingkungan kelas : 1.perangkat pembelajaran tersedia
lengkap
2.terorganisir dengan baik dan efisien 3. aktif dan produktif
C Tata Tertib : 1. ada sanksi/teguran
2. pembelajaran berjalan tertib Skor Rata-rata Nilai Kategori
Keterangan :
Skor Nilai Mutu 4 Sangat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Kurang 0 Jelek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Tabel Lembar Refleksi
Kesan Guru Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
No Uraian Komentar 1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran :
a. Materi Ajar b. LKS c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
2 Selama kerja kelompok siswa : g. Mendengarkan orang lain h. Mengajukan pertanyaan i. Mengorganisasikan ide-idenya j. Mengorganisasikan kelompok k. Mengacaukan kegiatan l. Melamun
3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan
5 Menurut Anda apakah siswa akan berminat mengikuti pelajaran jika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lagi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Lembar Refleksi
Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Skala Penilaian % No Aspek yang diamati Sangat Setuju
Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini :
b.Topik/materi yang dipelajari c. LKS d.Materi Ajar e. Suasana Kelas f. Penampilan Guru g.Keterampilan kooperatif yang
dilatihkan
2 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
3 Selama kerja kelompok saya :
a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas
No
Aspek yang diamati
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Komentar 5 Hambatan yang saya temui,
selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Tabel Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa Hari/tanggal : Waktu : Kelas :
No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase (%)
1 Siswa mengajukan pertanyaan
2 Siswa menjawab pertanyaan
3 Siswa aktif mengerjakan tugas
4 Siswa aktif dalam diskusi
5 Siswa mengemukakan/
menanggapi pendapat
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 12
Pedoman Wawancara Responden Siswa
Hari/tanggal :
Waktu :
Kelas :
1. Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang baru saja kalian ikuti?
2. Apakah kalian senang dengan pembelajaran yang kalian ikuti? Mengapa?
3. Bagaimana pendapatmu tentang cara gurunmenerangkan atau menjelaskan materi
pelajaran? Jelaskan!
4. Bagaimana evaluasi yang dilakukan guru? Jelaskan!
5. Apakah kalian dapat memahami pelajaran yang baru saja kalian ikuti?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Pedoman Wawancara Responden Teman Sejawat
Hari/tanggal :
Waktu :
Kelas :
1. Bagaimana pendapat Anda tentang PBM yang dilakukan guru?
2. Bagian mana yang sudah baik?
3. Bagian mana yang perlu diperbaiki?
4. Apakah anda yakin bahwa dengan menggunakan pembelajaran tipa TGT dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa dan hasil belajar siswa? Jelaskan?
5. Apa saran Anda untuk PBM selanjutnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Pedoman Wawancara Responden Guru Mitra
Hari/tanggal :
Waktu :
Kelas :
1. Metode pembelajaran apa yang sering Bapak gunakan?
2. Bagaimana pendapat Bapak tentang pelaksanaan pembelajaran dengan tipe TGT
dikelas?
3. Menurut pendapat Bapak bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT?
4. Menurut Bapak melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT apakah dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
5. Menurut Bapak kendala apa saja yang dihadapi selama proses pembelajaran
menggunakan tipe TGT?
6. Apakah Bapak berminat menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT
lagi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Lampiran 9a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Aprilia Setyarini Tanggal dan waktu observasi : Sabtu, 24 April 2010 Lamanya observasi : 2 jam pelajaran (90 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Bpk Drs. Tri Nardono Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : XI IPS 3 semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondisi kegiatan
pembelajaran siklus I
Guru memasuki ruang kelas, mengucapkan salam disertai memeriksa
kesiapan siswa. Guru mempresensi siswa satu per satu. Guru memberikan apersepsi
pada siswa. Setelah itu guru mengulas kembali materi sebelumnya. Guru bertanya
pada siswa apakah ada yang belum jelas pada materi sebelumnya sambil
membagiakan handout. Untuk lebih mengingat materi yang lalu guru memberikan
beberapa pertanyaan materi yang lalu pada beberapa siswa. Hal ini bertujuan untuk
merangsang pemikiran siswa dalam memasuki materi yang akan diberikan. Setelah
materi dijelaskan, guru membagi siswa dalam kelompok – kelompok. Setelah guru
membagi dalam kelompok – kelompok, guru langsung memberikan amplop yang
berisikan sejumlah pertanyaan untuk dijawab oleh masing – masing kelompok. Guru
menjelaskan aturan dalam permainan tersebut. Guru bersama siswa membahas soal
tersebut. Setelah soal dibahas, guru mengumumkan nilai yang diperoleh masing –
masing kelompok.
Setelah permainan selesai, guru meminta kelompok untuk bersiap turnamen.
Guru menjelaskan aturan turnamen tersebut. Guru menyiapkan pertanyaan turnamen
dan membacakan soal tersebut satu per satu untuk masing-masing kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Setelah berakhirnya turnamen, guru mengumumkan nilai yang diperoleh
masing – masing kelompok. Guru kemudian menggabungkan nilai masing – masing
kelompok dalam permainan dan turnamen. Guru mengumumkan kelompok juara
pertama sampai juara terakhir. Guru memberikan hadiah pada masing – masing
kelompok sesuai dengan prestasi yang diperoleh kelompok. Kemudian guru
membagikan soal evaluasi kepada siswa yang harus dikerjakan secara individu.
Setelah selesai mengerjakan soal tersebut dikumpulkan kepada guru. Guru juga
menyimpulkan materi yang telah dipelajari secara singkat dan menutup pelajaran
dengan mengucap salam.
Yogyakarta, 24 April 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lampiran 9b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Aprilia Setyarini Tanggal dan waktu observasi : 24 April 2010 Lamanya observasi : 2 jam pelajaran (90 menit ) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswa kelas XI IPS 3 Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : XI IPS 3 semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondsi kegiatan
pembelajaran siklus I
Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu mempersiapkan diri
untuk mengikuti pelajaran. Setelah mempersiapakan diri, siswa menyimak penjelasan
guru tentang materi yang diajarkan. Pada saat menjelaskan materi, ada yang
mendengarkan penjelasan guru dengan baik dan ada pula yang kurang fokus terhadap
materi yang diajarkan, misalnya terdapat siswa yang sibuk dengan kegiatannya
sendiri, mengobrol dengan teman, main handphone,dll. Setelah mendengarkan
penjelasan guru, siswa berkumpul dalam kelompok kemudian siswa mendengarkan
aturan permainan yang harus diikuti oleh masing – masing kelompok. Masing –
masing kelompok mendapatkan bahan untuk dikerjakan. Pada saat diskusi / kerja
kelompok, antusias para siswa sangat tinggi untuk mengerjakan tugas tersebut. Hal
itu karena siswa merasa senang dengan metode yang diberikan sehingga mereka tidak
merasa bosan. Setelah diskusi selesai masing – masing kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya. Setelah itu siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti turnamen.
Siswa mendengarkan aturan turnamen yang dibacakan guru. Siswa dengan seksama
mendengarkan pertanyaan yang diberikan guru kepada tiap-tiap kelompok agar
kelompoknya mendapat nilai. 4 kelompok dapat menjawab semua pertanyaan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
guru. Setelah turnamen berakhir, siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan
guru secara individu. Memang ada beberapa siswa yang masih melirik pekerjaan
temannya saat mengerjakan evaluasi. Setelah itu siswa mendengarkan kesimpulan
singkat dari guru. Siswa menanggapi sapaan guru ketika pelajaran berakhir.
Yogyakarta, 24 April 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Lampiran 9c LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Aprilia Setyarini Tanggal dan waktu observasi : 24 April 2010 Lamanya observasi : 2 jam pelajaran (90 menit ) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswa kelas XI IPS 3 Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : XI IPS 3 semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondsi pembelajaran siklus
I
Keadaan kelas masing ribut sebelum bel masuk berbunyi. Suasana
menjadi kondusif disaat guru masuk kelas menyapa siswa, dan mempresensi siswa.
Suasana kelas kondusif ketika guru menjelaskan materi. Namun pada saat permainan
dan turnamen, keadaan kelas menjadi lebih hidup. Kelas dibagi menjadi 5 kelompok.
Pada saat berkumpul dalam kelompok, suasana kelas sedikit gaduh karena siswa
berpindah tempat duduk. Suasana kembali tenang dan kondusif ketika siswa
berkumpul dan mengerjakan tugas dalam kelompok. Suasana hidup kembali ketika
masing – masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Siswa berperan aktif
dalam mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain menanggapinya. Pada
saat turnamen kelas terlihat lebih hidup, dan ramai. Suasana kembali kondusif ketika
guru membagikan soal evaluasi dan meminta siswa mengerjakannya secara individu.
Kemudian guru mennyimpulkan materi yang diajarkan.
Yogyakarta, 24 April 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran 10a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 24 April 2010 Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : XI IPS 3 Observer : Aprilia Setyarini
Tabel 2.1 Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Deskriptor SIKLUS I1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah dan
kooperatif dengan tipe TGT Tidak
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT
Ya
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas
Ya
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen
Ya
5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok
Ya
6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.
Ya
7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
Ya
8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
Ya
9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
Ya
10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
Ya
No Deskriptor SIKLUS I11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber
atau informasi untuk memecahkan masalah Ya
12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
Tidak
13 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri
Ya
14 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusof.
15 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan
Tidak
16 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja
Tidak
17 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu siswa lain
Tidak
18 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku
Tidak
19 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan
Tidak
20 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam meja turnamen
Ya
21 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam turnamen Ya 22 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang
memiliki skor terbaik Ya
23 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan
Ya
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Yogyakarta, 24 April 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Lampiran 10b Tabel 2.2
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok Nama Pengamat : Aprilia Setyarini Hari/tanggal : Sabtu, 24 April 2010
Keterangan Ya Tidak
1 .Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
7. Saling bertukar pendapat 8. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas 9. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya
dengan pembelajaran 10. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud
dan tujuan pertanyaan 11. Menghargai saran dan pendapat teman satu
kelompok
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Yogyakarta, 24 April 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Lampiran 10c
Tabel 2.3 Instrumen Pengamatan Kelas
Nama Pengamat : Aprilia Setyarini Tanggal dan Waktu Observasi : Sabtu, 24 April 2010, pukul 07.00 – 08.30 Kelas : XI IPS 3 Tujuan Observasi : Mengetahui kondisi kegiatan pembelajaran kelas
No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (sekolah)
5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.
6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
No Deskriptor Ya Tidak 9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga
menghambat kerja kelompok.
10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.
11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang
sama.
16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.
19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling memberikan
pendapat atau masukan buat kelompok.
Sumber : Data hasil penelitian diolah Yogyakarta, 24 April 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Lampiran 10d
Tabel 2.4 Pengamatan terhadap Kelas
No Aspek yang Diamati Skor Pengamatan
Siklus I
Nilai Kategori
A Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. pembauran 4 Sangat baik 2. kepuasan 3 Baik 3. demokrasi 3 Baik 4. kepekaan 2 Cukup 5. kepedulian 3 Baik 6. kekompakan 4 Sangat baik 7. persaingan 2 Cukup 8. motivasi tinggi 4 Sangat baik
B Lingkungan kelas : 1.perangkat pembelajaran tersedia
lengkap 4 Sangat
baik 2.terorganisir dengan baik dan efisien 3 Baik 3. aktif dan produktif 4 Sangat baik
C Tata Tertib : 1. ada sanksi/teguran 3 Baik
2. pembelajaran berjalan tertib 3 Baik Skor Rata-rata Siklus I 3,23
Nilai Kategori Baik Sumber : Data hasil penelitian diolah
Keterangan :
Skor Nilai Mutu 4 Sangat Baik3 Baik 2 Cukup 1 Kurang 0 Jelek
Yogyakarta, 24 April 2010
Guru Observer ( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Lampiran 10e Tabel 2.5
Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I
No Uraian Komentar 1 Penilaian guru tentang komponen
pembelajaran : h. Materi Ajar i. Soal Kuis/Tes bab j. Contoh RPP
k. Tes Hasil Belajar l. Suasana Kelas m. Cara Kerja Siswa n. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
h. Terlalu sedikit untuk 2
JP. i. Terlalu mudah. j. Sesuai dengan format
sekolah. k. Cukup memuaskan. l. Bagus. m. Bagus. n. Kurang tergali.
2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun
g. Ya h. Ya i. Kurang j. Ya k. Tidak l. Tidak
3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Siswa menjadi lebih aktif
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan
Kurangnya waktu untuk mempersiapkan media pembelajaran
5 Menurut Anda apakah siswa akan berminat mengikuti pelajaran jika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lagi?
Ya, berminat
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Yogyakarta, 24 April 2010 Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Lampiran 10f Tabel 2.6
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I
Skala Penilaian % No Aspek yang diamati Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : a. Topik/materi yang dipelajari b. Materi Ajar c. Suasana Kelas d. Penampilan Guru e..Keterampilan kooperatif yang
dilatihkan
8,3
8,3
58,33
25
25
83,33 91,67 33,33
75 75
8,3 0
8,3 0 0
0 0 0 0 0
Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
100
0
Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :
f. Mengemukakan pendapat g. Ikut berpartisipasi h. Mengajukan pertanyaan i. Menjawab pertanyaan j. Mengerjakan tugas
91,67 100
66,67 91,67 100
8,33
0 33,33 8.22
0 No
Aspek yang diamati
Komentar 4 Keuntungan yang saya peroleh
dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Dapat membantu memahami materi pelajaran
Membuat siswa tidak menjadi mengantuk
Menyenangkan dan tidak membosankan
Lebih aktif dalam proses pembelajaran
Komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Yogyakarta, 24 April 2010 Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
5 Hambatan yang saya temui, selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan.
Waktu yang diberikan untuk memahami pelajaran terlalu cepat
Kurangnya kekompakan dalam kelompok
Kurangnya keseriusan siswa Terkadang membuat siswa menjadi
cepat lupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Lampiran 10g Hari/tanggal : Sabtu, 24 April 2010 Waktu : Pukul 07.00 – 08.30 WIB Kelas :XI IPS 3 SMA N 1 Depok Yogyakarta
Tabel 2.7 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam Proses
Pembelajaran pada Siklus I No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase
(%) Target (%)
1 Siswa mengajukan pertanyaan 5 13,51 25
2 Siswa menjawab pertanyaan 10 27,03 30
3 Siswa aktif mengerjakan tugas 32 86.49 50
4 Siswa aktif dalam diskusi 32 86,49 50
5 Siswa mengemukakan/
menanggapi pendapat
10 27,03 25
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Yogyakarta, 24 April 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Tabel 2.8 DAFTAR NILAI SISWA
SMA N 1 Depok YOGYAKARTA Tahun Pelajaran 2009/2010
Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : XI IPS 3
Semester : Genap
No. urut
Nama Siswa L/P Skor Dasar
Skor Terkini
I
Skor Perkembangan Keterangan
1 AGATA RANGGA L 65 70 20 Cukup baik 2 AGUNG PRASETYO L 70 75 20 Cukup baik 3 ANGGA PUSPA W L 67,5 75 20 Cukup baik 4 DESTIYANA P 70 75 20 Cukup baik 5 DIANDRA W.R P 75 80 20 Cukup baik
6 EVI LISTYANINGRUM P 65 75 20 -
7 FARIS BAGUS L 75 - - Cukup baik
8 FEBRIANSA CAHYA U L 60 70 20 Cukup baik
9 GILANG WENING PERTIWI P 80 90 20 Cukup baik
10 HARRIYADI L 65 70 20 Cukup baik 11 IKA ALYA P 70 75 20 Cukup baik 12 ISTI RAHAYU P 70 75 20 Cukup baik 13 KUNTI R P 67,5 70 20 Cukup baik 14 LENSI FEBRIANA P 67,5 75 20 Cukup baik 15 LUSIYANI P 65 75 20 Cukup baik 16 M. FARID L 60 - - - 17 M. FIRMANSYAH L 70 75 20 Cukup baik
18 NANDA WICAKSONO P L 60 70 20 Cukup baik
No. urut
Nama Siswa L/P Skor Dasar
Skor Terkini
I
Skor Perkembangan Keterangan
19 NUGROHO ADI W L 65 75 20 Cukup baik
20 OCTAVIANI MAHA PUTRI P 70 75 20 Cukup baik
21 PATRISIUS PRISMA L 70 75 20 Cukup baik 22 POERNAMA S L 67,5 70 20 Cukup baik 23 PRADANA RIZKY D L 67,5 75 20 Cukup baik 24 PRAYUDHI S. N L 70 75 20 Cukup baik
25 RAHADIAN PRATAMA L 65 75 20 Cukup baik
26 REZKY ERTNO ARVIANITA P 70 75 20 Cukup baik
27 RINDY FEBRIANA P 75 80 20 Cukup baik 28 RISKA DIAN S. P P 80 85 20 Cukup baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Sumber : Data hasil penelitian diolah Yogyakarta, 24 April 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
Lampiran 12a
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS XI IPS 3 PADA SIKLUS 1
Peneliti : “Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang baru saja kalian
ikuti?”
29 RISWIANA L 70 75 20 Cukup baik 30 ROSTANTO L 55 - - -
31 SANANG HENDRIATMA L 65 75 20 Cukup baik
32 TEGAR MANDIRI L 67,5 75 20 Cukup baik 33 TIARA P P 67,5 75 20 Cukup baik 34 WIDYA OKTI P 70 - - -
35 YANWAR DWI HANIF L 75 80 20 Cukup baik
36 YOVITA RIANDHINI P 80 90 20 Cukup baik
37 YULIUS EKA L 55 - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Siswa : “Menyenangkan, pengalaman baru buat saya.”
Peneliti :“Apakah anda senang dengan pembelajaran yang anda ikuti? Mengapa?”
Siswa : “Ya! Karena menjadi lebih jelas dan asyik”
Peneliti :“Bagaimana pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau
menjelaskan materi pelajaran? Jelaskan!”
Siswa : “Cukup dapat dipahami karena guru memakai contoh dalam
menjelaskan”
Peneliti :“Bagaimana evaluasi yang dilakukan guru?
Siswa : “Sudah baik.
Peneliti :“Apakah kalian dapat memahami pelajaran yang baru saja kalian ikuti?”
Siswa : “Ya”
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS XI IPS 3 PADA SIKLUS 1
Peneliti : “Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang baru saja kalian
ikuti?”
Siswa : “Menyenangkan, beda dari biasanya.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Peneliti :“Apakah Anda senang dengan pembelajaran yang anda ikuti?
Mengapa?”
Siswa : “Ya! Karena lebih seru”
Peneliti :“Bagaimana pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau
menjelaskan materi pelajaran? Jelaskan!”
Siswa : “Dapat dipahami karena guru memakai contoh konkrit”
Peneliti :“Bagaimana evaluasi yang dilakukan guru?
Siswa : “Lebih bisa dimengerti.
Peneliti :“Apakah kalian dapat memahami pelajaran yang baru saja kalian ikuti?”
Siswa : “Ya”
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS XI IPS 3 PADA SIKLUS 1
Peneliti : “Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang baru saja kalian
ikuti?”
Siswa : “Beda dari biasanya, seru.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Peneliti :“Apakah Anda senang dengan pembelajaran yang anda ikuti?
Mengapa?”
Siswa : “Ya! Karena tidak membuat bosan”
Peneliti :“Bagaimana pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau
menjelaskan materi pelajaran? Jelaskan!”
Siswa : “Dapat dimengerti, karena guru memakai contoh konkrit”
Peneliti :“Bagaimana evaluasi yang dilakukan guru?
Siswa : “Baik.
Peneliti :“Apakah kalian dapat memahami pelajaran yang baru saja kalian ikuti?”
Siswa : “Ya”
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS XI IPS 3 PADA SIKLUS 1
Peneliti : “Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang baru saja kalian
ikuti?”
Siswa : “Pengalaman baru.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Peneliti :“Apakah anda senang dengan pembelajaran yang anda ikuti? Mengapa?”
Siswa : “Ya! Karena asyik”
Peneliti :“Bagaimana pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau
menjelaskan materi pelajaran? Jelaskan!”
Siswa : “Cukup jelas karena guru memakai contoh dalam menjelaskan”
Peneliti :“Bagaimana evaluasi yang dilakukan guru?
Siswa : “Sudah baik.
Peneliti :“Apakah kalian dapat memahami pelajaran yang baru saja kalian ikuti?”
Siswa : “Ya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS XI IPS 3 PADA SIKLUS 1
Peneliti : “Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang baru saja kalian
ikuti?”
Siswa : “Asyik.”
Peneliti :“Apakah anda senang dengan pembelajaran yang anda ikuti? Mengapa?”
Siswa : “Ya! Karena ada hadiahnya”
Peneliti :“Bagaimana pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau
menjelaskan materi pelajaran? Jelaskan!”
Siswa : “Dapat dipahami karena guru memakai contoh dalam menjelaskan”
Peneliti :“Bagaimana evaluasi yang dilakukan guru?
Siswa : “Sudah baik.
Peneliti :“Apakah kalian dapat memahami pelajaran yang baru saja kalian ikuti?”
Siswa : “Ya, lebih baik dari biasanya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Lampiran 12b
HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN SEJAWAT PADA SIKLUS 1
Peneliti : “Bagaimana pendapat Anda tentang PBM yang dilakukan guru?”
Teman : “ Sudah lumayan bagus, terlihat dari penguasaan guru terhadap materi
dan kondisi kelas.”
Peneliti : “ Bagian mana yang sudah baik?”
Teman : “Pemberian stimulus untuk membangkitkan keaktifan siswa”
Peneliti :“Bagian mana yang perlu diperbaiki ?”
Teman : “ Gamenya mungkin bisa lebih bervariatif”
Peneliti :“ Apakah anda yakin bahwa dengan menggunakan pembelajaran tipe
TGT dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dan hasil belajar
siswa? Jelaskan?
Teman : “ Bisa, melihat kondisi dan keaktifan siswa. Mereka jadi lebih semangat
dengan adanya game dan turnamen dan adanya perbedaan suasana
belajar.
Peneliti :“Apa saran anda untuk PBM selanjutnya ?”
Teman : “ Gamenya dibuat lebih seru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Lampiran 12c
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU MITRA PADA SIKLUS 1
Peneliti : “Metode pembelajaran apa yang sering Bapak gunakan?”
Guru : “ Ceramah, Tanya jawab, dan diskusi kelompok.”
Peneliti : “Bagaimana pendapat Bapak tentang pelaksanaan pembelajaran dengan
tipe TGT dikelas?”
Guru : “Menjadikan kelas lebih hidup dan siswa lebih aktif”
Peneliti :“ Menurut pendapat Bapak bagaimana respon siswa terhadap
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT?”
Guru : “ Senang, dan antusias pada kegiatan pembelajaran”
Peneliti :“ Menurut Bapak melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT apakah
dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa?”
Guru : “ Ya bisa, karena melihat saat dikelas mereka sangat antusias mengikuti
pelajaran”
Peneliti :“ Menurut Bapak kendala apa saja yang dihadapi selama proses
pembelajaran menggunakan tipe TGT?”
Guru : “ Waktu, karena sangat terbatas.
Peneliti : “Apakah Bapak berminat menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe TGT lagi?
Guru : “ Berminat”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
INSTRUMEN
SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Lampiran 13
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Lampiran 14 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran
Hari/tanggal : Waktu : Kelas :
No Deskriptor Ya / tidak 1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah dan
kooperatif dengan tipe TGT
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen
5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok
6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.
7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
No Deskriptor Ya / tidak 11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber
atau informasi untuk memecahkan masalah
12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok
13 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri
14 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
15 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
mengalami kesulitan 16 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu
saja
17 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu siswa lain
18 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku
19 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan
20 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam meja turnamen
21 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam turnamen
22 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik
23 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan
Yogyakarta, ……….2010 Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Kelompok
Hari/tanggal :
Waktu :
Kelas :
Keterangan Ya Tidak
1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi 2. Saling bertukar pendapat
m pengerjaan tugas ukan ada kaitannya dengan pembelajaran 5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan 6. Menghargai saran dan pendapat teman satu
kelompok
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Lembar Pengamatan Terhadap Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran
Hari/tanggal : Waktu : Kelas :
No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (sekolah)
5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.
6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.
10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.
No Deskriptor Ya Tidak 11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika
menghadapi kesulitan.
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang
sama.
16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas.
17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling memberikan
pendapat atau masukan buat kelompok.
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Lembar Pengamatan terhadap Kelas Hari/tanggal : Waktu : Kelas :
No Aspek yang Diamati Skor Pengamatan
Nilai Kategori
A Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. pembauran 2. kepuasan 3. demokrasi 4. kepekaan 5. kepedulian 6. kekompakan 7. persaingan 8. motivasi tinggi
B Lingkungan kelas : 1.perangkat pembelajaran tersedia
lengkap
2.terorganisir dengan baik dan efisien 3. aktif dan produktif
C Tata Tertib : 1. ada sanksi/teguran
2. pembelajaran berjalan tertib Skor Rata-rata Nilai Kategori
Keterangan :
Skor Nilai Mutu 4 Sangat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Kurang 0 Jelek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Tabel
Lembar Refleksi Kesan Guru Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT No Uraian Komentar 1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran :
j. Materi Ajar k. LKS l. Soal Kuis/Tes bab m. Contoh RPP n. Kunci LKS o. Tes Hasil Belajar p. Suasana Kelas q. Cara Kerja Siswa r. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
2 Selama kerja kelompok siswa : m. Mendengarkan orang lain n. Mengajukan pertanyaan o. Mengorganisasikan ide-idenya p. Mengorganisasikan kelompok q. Mengacaukan kegiatan r. Melamun
3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan
5 Menurut Anda apakah siswa akan berminat mengikuti pelajaran jika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lagi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Lembar Refleksi
Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Skala Penilaian % No Aspek yang diamati Sangat Setuju
Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini :
h.Topik/materi yang dipelajari i. LKS j. Materi Ajar k.Suasana Kelas l. Penampilan Guru m. Keterampilan kooperatif
yang dilatihkan
2 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
3 Selama kerja kelompok saya :
f. Mengemukakan pendapat g. Ikut berpartisipasi h. Mengajukan pertanyaan i. Menjawab pertanyaan j. Mengerjakan tugas
No
Aspek yang diamati
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Komentar 5 Hambatan yang saya temui,
selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
Tabel Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa Hari/tanggal : Waktu : Kelas :
No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase (%)
1 Siswa mengajukan pertanyaan
2 Siswa menjawab pertanyaan
3 Siswa aktif mengerjakan tugas
4 Siswa aktif dalam diskusi
5 Siswa mengemukakan/
menanggapi pendapat
Yogyakarta, ……….2010
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Lampiran 16
Pedoman Wawancara Responden Siswa
Hari/tanggal :
Waktu :
Kelas :
6. Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang baru saja kalian ikuti?
7. Apakah kalian senang dengan pembelajaran yang kalian ikuti? Mengapa?
8. Bagaimana pendapatmu tentang cara gurunmenerangkan atau menjelaskan materi
pelajaran? Jelaskan!
9. Bagaimana evaluasi yang dilakukan guru? Jelaskan!
10. Apakah kalian dapat memahami pelajaran yang baru saja kalian ikuti?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
Pedoman Wawancara Responden Teman Sejawat
Hari/tanggal :
Waktu :
Kelas :
6. Bagaimana pendapat Anda tentang PBM yang dilakukan guru?
7. Bagian mana yang sudah baik?
8. Bagian mana yang perlu diperbaiki?
9. Apakah anda yakin bahwa dengan menggunakan pembelajaran tipa TGT dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa dan hasil belajar siswa? Jelaskan?
10. Apa saran Anda untuk PBM selanjutnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Pedoman Wawancara Responden Guru Mitra
Hari/tanggal :
Waktu :
Kelas :
7. Metode pembelajaran apa yang sering Bapak gunakan?
8. Bagaimana pendapat Bapak tentang pelaksanaan pembelajaran dengan tipe TGT
dikelas?
9. Menurut pendapat Bapak bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT?
10. Menurut Bapak melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT apakah dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa?
11. Menurut Bapak kendala apa saja yang dihadapi selama proses pembelajaran
menggunakan tipe TGT?
12. Apakah Bapak berminat menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT
lagi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
Lampiran 13a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Aprilia Setyarini Tanggal dan waktu observasi : Sabtu, 1 Mei 2010 Lamanya observasi : 2 jam pelajaran (90 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Bpk Drs. Tri Nardono Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : XI IPS 3 semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondisi kegiatan
pembelajaran siklus II
Guru memasuki ruang kelas, mengucapkan salam disertai memeriksa
kesiapan siswa. Guru mempresensi siswa satu per satu. Guru memberikan apersepsi
pada siswa. Setelah itu guru mengulas kembali materi sebelumnya. Guru bertanya
pada siswa apakah ada yang belum jelas pada materi sebelumnya sambil membagikan
handout. Untuk lebih mengingat materi yang lalu guru memberikan beberapa
pertanyaan materi yang lalu pada beberapa siswa. Hal ini bertujuan untuk
merangsang pemikiran siswa dalam memasuki materi yang akan diberikan. Setelah
materi dijelaskan, guru meminta siswa bergabung dalam kelompok masing – masing
yang telah dibagi pada siklus I.
Guru memberikan amplop yang berisikan soal – soal yang dikemas secara
menarik agar siswa lebih tertarik dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Guru
tidak lupa untuk menjelaskan aturan permainan. Pada saat siswa mengerjakan tugas
tersebut, guru berkeliling untuk memonitoring diskusi. Setelah tugas selesai
dikerjakan, guru meminta masing – masing kelompok untuk mengumpulkan hasil
kerjanya. Setelah itu guru mengundi kelompok mana dulu yang harus
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain berhak menanggapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
ataupun melengkapi. Setelah soal dibahas, guru mengumumkan nilai yang diperoleh
masing – masing kelompok. Sesudah permainan selesai, guru meminta siswa untuk
siap – siap mengikuti turnamen. Guru menjelaskan aturan turnamen. Guru
menyiapkan pertanyaan turnamen untuk dijadikan rebutan. Guru menunjuk kelompok
untuk menjawab pertanyaan dengan melihat kelompok mana yang lebih dulu
menyelesaikan soal dan mengangkat tangan.
Setelah berakhirnya turnamen, guru mengumumkan nilai yang diperoleh
masing – masing kelompok. Guru kemudian menggabungkan nilai masing – masing
kelompok dalam permainan dan turnamen. Guru mengumumkan kelompok juara
pertama sampai juara terakhir. Guru memberikan hadiah pada masing – masing
kelompok sesuai dengan prestasi yang diperoleh kelompok. Kemudian guru
membagikan soal evaluasi kepada siswa yang harus dikerjakan secara individu.
Setelah selesai mengerjakan soal tersebut dikumpulkan kepada guru. Guru juga
menyimpulkan materi yang telah dipelajari secara singkat dan menutup pelajaran
dengan mengucap salam.
Yogyakarta, 1 Mei 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Lampiran 13b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Aprilia Setyarini Tanggal dan waktu observasi : 1 Mei 2010 Lamanya observasi : 2 jam pelajaran (90 menit ) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswa kelas XI IPS 3 Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : XI IPS 3 semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondsi kegiatan
pembelajaran siklus II
Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Siswa menyapa guru
dan menanggapi sapaan guru. Setelah dipresensi siswa mendengarkan penjelasan
guru tentang materi yang diajarkan. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa
berkumpul dalam kelompok. Kemudian siswa mendengarkan aturan permainan yang
harus diikuti oleh masing – masing kelompok. Masing – masing kelompok
mendapatkan bahan untuk dikerjakan. Pada saat diskusi / kerja kelompok, antusias
siswa sangat tinggi untuk mengerjakan tugas tersebut. Hal itu karena siswa merasa
sangat tinggi untuk mengerjakan tugas tersebut. Hal itu karena siswa merasa senang
dengan metode yang diberikan sehingga mereka tidak merasa bosan. Setelah diskusi
selesai masing – masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah itu
siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti turnamen.
Siswa mendengarkan aturan turnamen yang dibacakan guru. Siswa dengan
seksama mendengarkan pertanyaan yang diberikan guru agar kelompok mereka dapat
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru secara rebutan. Setelah turnamen
berakhir, siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru secara individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
Memang ada beberapa siswa yang masih melirik pekerjaan temannya saat
mengerjakan evaluasi. Setelah itu siswa mendengarkan kesimpulan singkat dari guru.
Siswa menanggapi sapaan guru ketika pelajaran berakhir.
Yogyakarta, 1 Mei 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Lampiran 13c
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Aprilia Setyarini Tanggal dan waktu observasi : 1 Mei 2010 Lamanya observasi : 2 jam pelajaran (90 menit ) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswa kelas XI IPS 3 Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : XI IPS 3 semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondsi pembelajaran siklus
II
Keadaan kelas masing ribut sebelum bel masuk berbunyi. Suasana
menjadi kondusif disaat guru masuk kelas menyapa siswa, dan mempresensi siswa.
Suasana kelas kondusif ketika guru menjelaskan materi. Namun pada saat permainan
dan turnamen, keadaan kelas menjadi lebih hidup. Kelas dibagi menjadi 5 kelompok
sama seperti siklus I. Pada saat berkumpul dalam kelompok, suasana kelas sedikit
gaduh karena siswa berpindah tempat duduk. Suasana kembali tenang dan kondusif
ketika siswa berkumpul dan mengerjakan tugas dalam kelompok. Suasana hidup
kembali ketika masing – masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Siswa
berperan aktif dalam mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain
menanggapinya. Pada saat turnamen kelas terlihat lebih hidup, dan ramai. Suasana
kembali kondusif ketika guru membagikan soal evaluasi dan meminta siswa
mengerjakannya secara individu. Kemudian guru mennyimpulkan materi yang
diajarkan.
Yogyakarta, 1 Mei 2010
Guru Observer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
( Drs. Tri Nardono ) ( Aprilia Setyarini )
Lampiran 14a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 1 Mei 2010 Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : XI IPS 3 Observer : Aprilia Setyarini
Tabel 3.1 Aktivitas Guru Pada Siklus II
No Deskriptor SIKLUS II
1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah dan kooperatif dengan tipe TGT
Tidak
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT
Ya
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas
Ya
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen
Ya
5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok Ya 6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam
kelompok. Ya
7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
Ya
8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
Ya
9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
Ya
No Deskriptor SIKLUS II
10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
Ya
11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah
Ya
12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
Tidak
13 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri
Ya
14 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusof.
15 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan
Tidak
16 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja Tidak 17 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas
menjadi gaduh dan menggangu siswa lain Tidak
18 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku
Tidak
19 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan
Tidak
20 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam meja turnamen
Ya
21 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam turnamen Ya 22 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki
skor terbaik Tidak
23 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan
Ya
Sumber : Data hasil penelitian diolah Yogyakarta, 1 Mei 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) (Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
Lampiran 14b
Nama Pengamat : Aprilia Setyarini Hari/tanggal : Sabtu, 1 Mei 2010
Tabel 3.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Kedua
Keterangan Ya Tidak
7. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
8. Saling bertukar pendapat 9. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas 10. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya
dengan pembelajaran 11. Menjawab pertanyaan sesuai dengan
maksud dan tujuan pertanyaan 12. Menghargai saran dan pendapat teman
satu kelompok
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Yogyakarta, 1 Mei 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) (Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
Lampiran 14c
Tabel 3.3 Pengamatan terhadap Kelas
No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (sekolah)
5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.
6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.
10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.
11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
No Deskriptor Ya Tidak 12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber
referensi yang digunakan.
13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang
sama.
16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas.
17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling memberikan
pendapat atau masukan buat kelompok.
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Yogyakarta, 1 Mei 2010
Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) (Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
Lampiran 14d
Tabel 3.4 Pengamatan terhadap Kelas
No Aspek yang Diamati Skor Pengamatan
Siklus II
Nilai Kategori
A Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. pembauran 4 Sangat baik 2. kepuasan 4 Sangat baik 3. demokrasi 3 Baik 4. kepekaan 3 Baik 5. kepedulian 3 Baik 6. kekompakan 4 Sangat baik 7. persaingan 3 Cukup 8. motivasi tinggi 4 Sangat baik
B Lingkungan kelas : 1.perangkat pembelajaran tersedia lengkap 4 Sangat baik 2.terorganisir dengan baik dan efisien 3 Baik 3. aktif dan produktif 4 Sangat baik
C Tata Tertib : 1. ada sanksi/teguran 3 Baik
2. pembelajaran berjalan tertib 3 Baik Skor Rata-rata Siklus I 3,46
Nilai Kategori Baik Sumber : Data hasil penelitian diolah
Keterangan :
Skor Nilai Mutu 4 Sangat Baik3 Baik 2 Cukup 1 Kurang 0 Jelek
Yogyakarta, 1 Mei 2010 Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) (Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
Lampiran 14e
Tabel 3.5 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II No Uraian Komentar
1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran : g. Materi Ajar h. Soal Kuis/evaluasi i. Contoh RPP j. Suasana Kelas k. Cara Kerja Siswa l. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
Bagus, struktur RPP sesuai
2 Selama kerja kelompok siswa : g. Mendengarkan orang lain h. Mengajukan pertanyaan i. Mengorganisasikan ide-idenya j. Mengorganisasikan kelompok k. Mengacaukan kegiatan l. Melamun
Bagus
3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Siswa menjadi lebih aktif
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan
Persiapan media terlalu memakan waktu dan biaya
5 Menurut Anda apakah siswa akan berminat mengikuti pelajaran jika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lagi?
Ya, berminat
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Yogyakarta, 1 Mei 2010 Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) (Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
Lampiran 14f Tabel 3.6
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II
Skala Penilaian % No Aspek yang diamati Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : f. Topik/materi yang dipelajari g.Materi Ajar h.Suasana Kelas i. Penampilan Guru j. Keterampilan kooperatif yang
dilatihkan
33,33 40 40 20
33,33
67,67 60 60 80 60
0 0
8,3 0
6,67
0 0 0 0 0
Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
86,67
13,33
Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :
f. Mengemukakan pendapat g. Ikut berpartisipasi h. Mengajukan pertanyaan i. Menjawab pertanyaan j. Mengerjakan tugas
93,33 93,33
40 66,67 100
6,67 6,67 60
33,33 0
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Lebih cepat memahami materi Tidak Membuat siswa mengantuk Menyenangkan dan tidak membosankan Lebih aktif dalam proses pembelajaran
5 Hambatan yang saya temui, selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan.
Waktu yang diberikan untuk memahami pelajaran terlalu cepat Kurangnya kekompakan dalam kelompok Kurangnya keseriusan siswa Terkadang membuat siswa menjadi cepat lupa
Sumber : Data hasil penelitian diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Yogyakarta, 1 Mei 2010 Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) (Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
Lampiran 14g
Tabel 3.7 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam
Proses Pembelajaran pada Siklus II No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase
(%) Target
(%) 1 Siswa mengajukan pertanyaan 8 21,62 25
2 Siswa menjawab pertanyaan 8 21,62 30
3 Siswa aktif mengerjakan tugas 33 89,18 50
4 Siswa aktif dalam diskusi 32 86,49 50
5 Siswa mengemukakan/
menanggapi pendapat
9 24,32 25
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Yogyakarta, 1 Mei 2010 Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) (Aprilia Setyarini )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
Lampiran 15
Tabel 4.2 DAFTAR NILAI SISWA
SMA N 1 Depok YOGYAKARTA Tahun Pelajaran 2009/2010
Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : XI IPS 3
Semester : Genap
No. urut
Nama Siswa L/P Skor Dasar
Skor Terkini
II
Skor Perkembangan Keterangan
1 AGATA RANGGA L 65 75 20 Cukup baik
2 AGUNG PRASETYO L 70 80 20 Cukup baik
3 ANGGA PUSPA W L 67,5 80 30 Sangat baik 4 DESTIYANA P 70 80 20 Cukup baik 5 DIANDRA W.R P 75 80 20 Cukup baik
6 EVI LISTYANINGRUM P 65 80 30 Sangat baik
7 FARIS BAGUS L 75 - - -
8 FEBRIANSA CAHYA U L 60 75 30 Sangat baik
9 GILANG WENING PERTIWI P 80 90 20 Cukup baik
10 HARRIYADI L 65 75 20 Cukup baik 11 IKA ALYA P 70 80 20 Cukup baik 12 ISTI RAHAYU P 70 80 20 Cukup baik 13 KUNTI R P 67,5 75 30 Sangat baik 14 LENSI FEBRIANA P 67,5 75 30 Sangat baik 15 LUSIYANI P 65 75 20 Cukup baik 16 M. FARID L 60 - - - 17 M. FIRMANSYAH L 70 80 20 Cukup baik
18 NANDA WICAKSONO P L 60 75 30 Sangat baik
19 NUGROHO ADI W L 65 75 20 Cukup baik
20 OCTAVIANI MAHA PUTRI P 70 80 20 Cukup baik
No. urut
Nama Siswa L/P Skor Dasar
Skor Terkini
II
Skor Perkembangan Keterangan
21 PATRISIUS PRISMA L 70 80 20 Cukup baik
22 POERNAMA S L 67,5 75 30 Sangat baik
23 PRADANA RIZKY D L 67,5 80 30 Sangat baik
24 PRAYUDHI S. N L 70 75 20 Cukup baik
25 RAHADIAN PRATAMA L 65 80 30 Sangat baik
26 REZKY ERTNO ARVIANITA P 70 80 20 Cukup baik
27 RINDY FEBRIANA P 75 80 20 Cukup baik 28 RISKA DIAN S. P P 80 85 20 Cukup baik 29 RISWIANA L 70 80 20 Cukup baik 30 ROSTANTO L 55 - - -
31 SANANG HENDRIATMA L 65 75 20 Cukup baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Yogyakarta, 1 Mei 2010 Guru Observer
( Drs. Tri Nardono ) (Aprilia Setyarini )
32 TEGAR MANDIRI L 67,5 75 30 Sangat baik 33 TIARA P P 67,5 80 30 Sangat baik 34 WIDYA OKTI P 70 75 20 Cukup baik
35 YANWAR DWI HANIF L 75 80 20 Cukup baik
36 YOVITA RIANDHINI P 80 90 20 Cukup baik
37 YULIUS EKA L 55 - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
Lampiran 16A HASIL WAWANCARA
DENGAN SISWA KELAS XI IPS 3 PADA SIKLUS II
Peneliti :“Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang baru saja kalian
ikuti?”
Siswa : “Menarik, pengalaman baru.”
Peneliti :“Apakah anda senang dengan pembelajaran yang anda ikuti? Mengapa?”
Siswa : “Ya! Karena menjadi lebih jelas dan tidak membosankan”
Peneliti :“Bagaimana pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau
menjelaskan materi pelajaran? Jelaskan!”
Siswa : “Cukup dapat dipahami karena guru memakai contoh dalam
menjelaskan”
Peneliti :“Bagaimana evaluasi yang dilakukan guru?
Siswa : “Sudah baik.
Peneliti :“Apakah kalian dapat memahami pelajaran yang baru saja kalian ikuti?”
Siswa : “Ya, setidaknya lebih baik dari biasanya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS XI IPS 3 PADA SIKLUS II
Peneliti :“Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang baru saja kalian
ikuti?”
Siswa : “Pengalaman baru.”
Peneliti :“Apakah anda senang dengan pembelajaran yang anda ikuti? Mengapa?”
Siswa : “Ya! Karena tidak membosankan”
Peneliti :“Bagaimana pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau
menjelaskan materi pelajaran? Jelaskan!”
Siswa : “Dapat dipahami karena guru memakai contoh nyata”
Peneliti :“Bagaimana evaluasi yang dilakukan guru?
Siswa : “Baik.
Peneliti :“Apakah kalian dapat memahami pelajaran yang baru saja kalian ikuti?”
Siswa : “Ya, lebih baik dari biasanya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS XI IPS 3 PADA SIKLUS II
Peneliti :“Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang baru saja kalian
ikuti?”
Siswa : “Menyenangkan.”
Peneliti :“Apakah anda senang dengan pembelajaran yang anda ikuti? Mengapa?”
Siswa : “Ya! Karena asyik”
Peneliti :“Bagaimana pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau
menjelaskan materi pelajaran? Jelaskan!”
Siswa : “Dapat dimengerti karena guru memakai contoh”
Peneliti :“Bagaimana evaluasi yang dilakukan guru?
Siswa : “Baik.
Peneliti :“Apakah kalian dapat memahami pelajaran yang baru saja kalian ikuti?”
Siswa : “Ya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS XI IPS 3 PADA SIKLUS II
Peneliti :“Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang baru saja kalian
ikuti?”
Siswa : “Beda dari biasanya, lebih seru.”
Peneliti :“Apakah Anda senang dengan pembelajaran yang anda ikuti?
Mengapa?”
Siswa : “Ya! Karena asyik dan ada hadiahnya”
Peneliti :“Bagaimana pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau
menjelaskan materi pelajaran? Jelaskan!”
Siswa : “Lebih jelas karena memakai contoh”
Peneliti :“Bagaimana evaluasi yang dilakukan guru?
Siswa : “ Sudah Baik.
Peneliti :“Apakah kalian dapat memahami pelajaran yang baru saja kalian ikuti?”
Siswa : “Ya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS XI IPS 3 PADA SIKLUS II
Peneliti :“Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang baru saja kalian
ikuti?”
Siswa : “Sesuatu yang baru, menyenangkan.”
Peneliti :“Apakah anda senang dengan pembelajaran yang anda ikuti? Mengapa?”
Siswa : “Ya! Karena lebih dapat memahami materi”
Peneliti :“Bagaimana pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau
menjelaskan materi pelajaran? Jelaskan!”
Siswa : “Dapat dimengerti karena lebih jelas dalam menjelaskannya ada contoh
juga”
Peneliti :“Bagaimana evaluasi yang dilakukan guru?
Siswa : “Baik.
Peneliti :“Apakah kalian dapat memahami pelajaran yang baru saja kalian ikuti?”
Siswa : “Ya, lebih paham dari biasanya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
Lampiran 16b
HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN SEJAWAT PADA SIKLUS II
Peneliti : “Bagaimana pendapat Anda tentang PBM yang dilakukan guru?”
Teman : “ Sudah bagus, terlihat dari penguasaan guru terhadap materi dan
kondisi kelas.”
Peneliti : “ Bagian mana yang sudah baik?”
Teman : “Pemberian stimulus untuk membangkitkan keaktifan siswa dan game
yang lebih seru dari siklus I”
Peneliti :“Bagian mana yang perlu diperbaiki ?”
Teman : “ Pengelolaan waktu”
Peneliti :“ Apakah anda yakin bahwa dengan menggunakan pembelajaran tipe
TGT dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dan hasil belajar
siswa? Jelaskan?
Teman : “ Bisa, melihat kondisi dan keaktifan siswa. Mereka jadi lebih semangat
dengan adanya game dan turnamen.
Peneliti :“Apa saran anda untuk PBM selanjutnya ?”
Teman : “ Waktu lebih dilihat lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
Lampiran 16c
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU MITRA PADA SIKLUS II
Peneliti : “Metode pembelajaran apa yang sering Bapak gunakan?”
Guru : “ Ceramah, Tanya jawab, dan diskusi kelompok.”
Peneliti : “Bagaimana pendapat Bapak tentang pelaksanaan pembelajaran dengan
tipe TGT dikelas?”
Guru : “Siswa lebih aktif dikelas”
Peneliti :“ Menurut pendapat Bapak bagaimana respon siswa terhadap
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT?”
Guru : “ Antusias dalam mengikuti pembelajaran”
Peneliti :“ Menurut Bapak melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT apakah
dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa?”
Guru : “ Ya bisa, karena melihat saat dikelas mereka sangat antusias mengikuti
pelajaran dan hasil dari pengematan dan kuis siklus I meningkat”
Peneliti :“ Menurut Bapak kendala apa saja yang dihadapi selama proses
pembelajaran menggunakan tipe TGT?”
Guru : “ Waktu dan belum biasa menggunakan metode tipe TGT”
Peneliti : “Apakah Bapak berminat menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe TGT lagi?
Guru : “ Berminat,jika ada kesempatan saya akan mencoba memakai metode
TGT”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI