i
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS X SMA NEGERI 3
DOMPU
SKRIPSI
Oleh
Uswatun Hasanah
NIM 10539 1228 14
UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULKTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JANUARI 2020
ii
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS X SMA NEGERI 3
DOMPU
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Unversitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Uswatun Hasanah
NIM 10539 1228 14
UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULKTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JANUARI 2020
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan
baginya jalan ke surga, sesungguhnya para malaikat menaungkan sayap-sayapnya
kepada orang yang menuntut ilmu karena senang terhadap apa yang diperbuat”
(Rasulullah saw).
“Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan sebuah tujuan”.
Usaha sering lebih penting dari pada hasilnya”.
“Belajar tenang, karena saya pernah menyesal terburu-buru”.
“Belajar berhenti marah, karena saya sering melihat penyesalan karena marah”.
“Belajara ikhlas, karena saya tau Allah maha adil”
“Belajar memulai lagi, karna hidup terus berjalan”
“Karya ini, aku persembahkan untuk Mama, Bapak, kakak-kakak serta keluaga
besar yang tak pernah lelah senantiasa berpikir, berdoa, dan berusaha untuk masa
depanku, dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan serta senantiasa menjadi
motivator dan alasan untukku tersenyum”.
vii
ABSTRAK
Uswatun Hasanah, 2020. Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X MIA SMA Negeri 3 Dompu. Skripsi
Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Abd. Samad, dan Pembimbing II
Rahmini Hustim.
Masalah utama dalam penelitian ini adalah apakah terdapat peningkatan
hasil belajar peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 3 Dompu setelah diterapkan
strategi pembelajaran inkuiri (SPI).Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
besarnya peningkatan hasil belajar peserta didik kelas X MIA SMA 3 Dompu
setelah diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI).
Jenis Penelitian ini adalah Pra-Eksperimen dengan One Group Pretest-
Posttest. Jumlah peserta didik sebanyak 22 peserta didik yang terdiri dari 1 kelas
yang dipilih secara Sample Purposive yang didasarkan dengan pertimbangan
tertentu yang dipilih oleh peneliti yang digunakan adalah peserta didik kelas X
MIA 1, yang memiliki nilai rata-rata hasil belajar fisika peserta didik adalah
kategori rendah. Prosedur penelitian meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan,
dan tahap akhir. Instrument penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar
fisika.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar fisika peserta didik
sebelum diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) diperoleh skor rata-rata
sebesar 12,09. Sementara, pada hasil belajar fisika peserta didik setelah diterapkan
strategi pembelajaran inkuiri (SPI) diperoleh skor rata-rata 21,86. Peningkatan
hasil belajar fisika peserta didik kelas X MIA SMA 3 Negeri Dompu setelah
diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) diperoleh sebesar 0,74 dan berada
pada kategori tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan hasil
belajar fisika peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 3 Dompu yang di ajar
menggunakan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) mengalami peningkatan.
Adapun saran agar penerapan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) terlaksana
dengan optimal perlu melakukan pengelolaan waktu secara tepat sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI), Hasil Belajar.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tiada kata indah selain ucapan syukur Alhamdulillah, segala puji hanya
milik Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan
Hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Fisika Kelas X MIA SMA Negeri 3 Dompu”.
Tulisan ini diajukan sebagai syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Salam dan shalawat senantiasa tercurahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW sang revolusioner sejati sepanjang masa,
juga kepada seluruh ummat beliau yang tetap istiqamah di jalan-Nya dalam
mengarungi bahtera kehidupan dan melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga
hari akhir. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini takkan terwujud tanpa
adanya uluran tangan dari orang-orang yang telah digerakkan hatinya oleh Sang
Khalik untuk memberikan dukungan, bantuan, bimbingan baik secara langsung
maupun tidak langsung bagi penulis, oleh karena itu di samping rasa syukur
kehadirat Allah SWT, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus
kepada pihak yang selama ini memberikan bantuan hingga terselesainya skripsi
ini. Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa berterima kasih kepada kedua
orang tuaku tercinta, Ayahandaku Rifaid dan Ibundaku Ante atas segala jerih
ix
pengorbanan dalam mendidik, membimbing, dan mendo’akan penulis dalam
setiap langkah menjalani hidup selama ini hingga selesainya studi (S1) penulis.
Juga terima kasih buat kakak-kakakku Diana, Nur, Rahma, Sri, Rauda, dan Bahar
beserta keluarga besar ku atas semangat, dukungan, perhatian, kebersamaan dan
do’anya untuk penulis. Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi
ini, penulis mengalami hambatan, namun berkat bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Olehnya itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya dan
setulusnya kepada bapak Drs. H. Abd. Samad. M.Si selaku pembimbing I dan
Ibunda Dra. Hj. Rahmini Hustim, M.Pd selaku pembimbing II yang selalu
bersedia meluangkan waktunya dalam membimbing penulis, memberikan ide,
arahan, saran dan bijaksana dalam menyikapi keterbatasan pengetahuan penulis,
serta memberikan ilmu dan pengetahuan yang berharga baik dalam penelitian ini
maupun selama menempuh proses perkuliahan. Semoga Allah SWT memberikan
perlindungan, kesehatan dan pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang
telah dicurahkan kepada penulis selama ini. Pada kesempatan ini dengan
kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada
Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M. sebagai Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. selaku Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ibu Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd. dan Bapak Ma’ruf, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua dan
Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Ayahanda dan Ibunda Dosen
x
Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar atas
segala ilmu dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis. Pengorbanan dan
jasa-jasamu selama ini tidak akan pernah penulis lupakan untuk selamanya.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada:
Ibu Kepala SMA Negeri 3 Dompu telah menerima dan memberi kesempatan
kepada penulis untuk melakukan penelitian. Bapak dan Ibu guru fisika sekaligus
guru pamong SMA Negeri 3 Dompu yang selalu memberikan arahan selama
melakukan kegiatan penelitian dan semua IMPEDANSI A 2014 yang telah
menjadi sahabat yang baik yang selalu membantu dalam suka dan duka serta
membuat keberadaanku menjadi lebih berarti dan jadi lebih bermakna, semoga
semua kenangan yang ada akan menjadi cerita indah dalam lembar kehidupan
kita. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2014 program studi Pendidikan Fisika,
yang telah bersama-sama penulis menjalani masa-masa perkuliahan, atas
sumbangsi dan motivasinya selama ini. Semoga persaudaraan kita tetap terajut
untuk selamanya. Adik-adik seluruh peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 3
Dompu atas perhatian dan kerjasamanya selama pelaksanaan penelitian ini, terima
kasih atas motivasi dukungan dan doanya. Seluruh pihak yang tak sempat penulis
sebutkan namanya satu persatu. Hal ini tidak mengurangi rasa terima kasihku atas
segala bantuannya.
Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa tak ada manusia
yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya
yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Dengan harapan dan do’a
xi
penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu
khususnya di bidang pendidikan fisika.
Aamiin Yaa Rabbal Alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Makassar, Januari 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iv
SURAT PERJANJIAN ...................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ........................ 7
A. Kajian Pustaka ....................................................................... 7
1. Hakekat Pembelajaran Fisika .......................................... 7
2. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) ................................. 8
3. Pengertian Hasil Belajar ................................................ 13
B. Kerangka Pikir ................................................................... 15
xiii
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 17
A. Jenis dan Lokasi Penelitian ................................................ 17
a. Jenis Penelitian ............................................................. 17
b. Lokasi Penelitian .......................................................... 17
B. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................... 17
a. Populasi Penelitian ....................................................... 17
b. Sampel Penelitian ......................................................... 17
C. Variabel dan Desain Penelitian .......................................... 17
1. Variabel Penelitian ....................................................... 17
2. Desain Penelitian .......................................................... 18
D. Definisi Operasional Variabel ............................................ 18
E. Pengembangan Instrumen .................................................. 18
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 20
G. Teknik Analisis Data .......................................................... 20
1. Analisis Deskriptif ...................................................... 20
2. Analisis Inferensial (Uji N-Gain) ................................. 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 23
A. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ............................. 23
B. Hasil Penelitian .................................................................. 24
1. Hasil Analisis Deskriptif .............................................. 24
2. Hasil Analisis Inferensial (Uji N-Gain) ....................... 26
C. Pembahasan ....................................................................... 27
BAB V PENUTUP ................................................................................... 29
A. Kesimpulan ........................................................................ 29
B. Saran .................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 30
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Acuan Skor Ideal Hasil Belajar Fisika ......................................................... 21
3.2 Interpretasi ց Peningkatan Hasil Belajar Fisika .......................................... 22
4.1 Hasil Analisis Validasi Perangkat Pembelajaran ........................................ 23
4.2 Statistik Skor Pretest dan Posttest Hasil Belajar Fisika Peserta Didik
Kelas X MIA 1 SMA Negeri 3 Dompu ....................................................... 24
4.3 Distribusi Interval Skor, Persentase dan Kategori Tes Hasil Belajar
Fisika peserta didik Pada Pretest dan Posttest ............................................ 25
4.4 Distribusi Perolehan Gain Ternomalisasi Peserta Didik ............................. 27
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Alur Kerangka Pikir ..................................................................................... 16
4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Kumulatif dan Persentasi Skor Hasil
Belajar Fisika peserta didik Kelas X MIA 1 SMA Negeri 3 Dompu
pada pretest ................................................................................................. 26
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
Lampiran A ...................................................................................................... 31
A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................... 32
A.2 Bahan Ajar ................................................................................................. 43
A.3 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ........................................................ 57
Lampiran B ....................................................................................................... 64
B.1 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ......................................................................... 65
B.2 Instrumen Penelitian yang Valid ............................................................... 80
Lampran C ........................................................................................................ 87
C.1 Skor dan Nilai Pretest dan Posttest ............................................................ 88
Lampiran D ...................................................................................................... 89
D.1 Validitas Item ............................................................................................ 90
D.2 Analisis Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 99
D.3 Analisis Deskriptif .................................................................................. 102
D.4 Analisis Inferensial (Uji N-Gain) ............................................................ 105
Lampiran E .................................................................................................... 107
E.1 Daftar Hadir Peserta Didik ...................................................................... 108
E.2 Dokumentasi ............................................................................................ 109
Lampran F (Hasil Validasi Instrumen Oleh Validator ................................... 111
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu pendidikan di Indonesia dewasa ini masih dalam kategori rendah,
penyebabnya adalah karena rendahnya kualitas pendidikan. Pembelajaran
merupakan inti dari penerapan, untuk pemecahan masalah maka kualitas
pendidikan harus difokuskan pada kualitas pembelajaran.
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang memerlukan dorongan
yang kuat bagi peserta didik dalam memahami materi pemahaman konsep
fisika yang diberikan, namun sampai saat ini masih ada sebagian peserta didik
menganggap bahwa fisika itu sulit bagi mereka.
Sebagian besar pembelajaran pada tiap sekolah di Indonesia masih
menampakkan ciri-ciri sistem belajar konvesional (ceramah). Setiap aspek dari
proses pembelajaran itu dinilai mengandung banyak kelemahan, bahkan
secara agregat menjadi kontrak produktif terhadap pengembangan diri dan
kompetensi peserta didik. Walaupun demikian, paradigma baru pendidikan
yang menyusun kurikulum berbasis kompetensi berupaya melakukan
perubahan sistem pembelajaran konvesional.
Berbagai inovasi program pendidikan telah dilaksanakan, diantaranya
perubahan kurikulum, pengadaan buku ajar dan pengadaan pelatihan bagi
tenaga-tenaga pendidik. Semua itu diadakan karena mengingat begitu penting
peranan pendidikan dalam pembangunan, dalam hal ini sebagai wadah untuk
2
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, dalam memenuhi
pendidikan yang berkualitas maka guru hendaklah memiliki peran yang bisa
mewujudkan pendidikan yang diharapkan. Salah satu cara yang mesti ditempuh
oleh guru adalah menerapkan inovasi akan metode-metode, pendekatan atau
teknik pembelajaran untuk mampu mewujudkan pembelajaran yang menarik,
sehingga dengan memotivasi akan meningkatkan hasil belajarnya peserta didik
dari sebelumnya. Dengan memenuhi hal tersebut, maka untuk mencapai
pendidikan yang berkualitas dapat terwujud.
Melalui strategi pembelajaran inkuiri (SPI) untuk memecahkan masalah
yang dihadapi peserta didik, sehingga memotivasi dan hasil belajarnya
meningkat dalam belajar fisika. Melalui strategi ini peserta didik memperoleh
pengetahuan dari guru yang sudah diolah sedemikian rupa, memberikan
pelatihan dan menjawab latihan soal yang taraf kesukarannya jauh dari
pemahaman peserta didik terhadap pokok bahasan yang sudah disampaikan.
Oleh karena itu, membuat peserta didik merasa kesulitan dalam memahami dan
memecahkan soal yang diberikan. Selain itu dalam pendekatan pembelajaran
yang digunakan jarang menyisipkan hal-hal yang menarik perhatian dan minat
peserta didik dalam mata pelajaran fisika. Dengan proses pembelajaran yang
seperti itu peserta didik memungkinkan memperoleh nilai yang selalu dibawah
standar kompetensi baik nilai ulangan harian maupun nilai rapor dalam mata
pelajaran fisika.
Pada dasarnya fisika juga memerlukan suatu tindakan berupa praktikum,
dengan adanya praktikum maka proses belajar fisikapun tidak akan membuat
3
peserta didik bosan atau jenuh dengan pelajaran fisika yang biasanya hanya
menghafal rumus dan mengerjakan soal latihan. Strategi pembelajaran inkuiri
(SPI) ini dapat menitik beratkan kepada hasil belajar peserta didik melalui
praktikum. Oleh karena itu peserta didik tidak hanya membaca dan mendengar
cerita guru namun peserta didik bisa langsung mencoba sendiri dengan
melakukan eksperimen dengan alat yang berkaitan dengan pokok bahasan yang
sudah dipahami sebelumnya.
Pembelajaran fisika masih berpusat pada guru, sehingga peserta didik
kurang aktif dalam proses pembelajaran, kurang termotivasi dalam belajar
fisika, dan peserta didik kurang paham konsep fisika. Berdasarkan hasil
wawancara pada kelas X MIA 1 dari 22 orang peserta didik hamper seluruhnya
mengatakan pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami
dan terlalu banyak rumus. Hal ini dikarenakan pada saat melakukan proses
belajar mengajar pada umumnya guru langsung mulai memaparkan materi
kemudian memberi contoh soal dan selanjutnya mengevaluasi peserta didik
dengan cara memberi latihan soal.
Dengan demikian, peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul
“Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) untuk meningkatkan hasil
belajar fisika kelas X SMA Negeri 3 Dompu”. Untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik, maka dibutuhkan strategi pembelajaran penyampaian
informasi yang tidak membuat peserta didik bosan untuk belajar, yakni melalui
strategi pembelajaran inkuiri (SPI).
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini:
1. Seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik Kelas X MIA SMA Negeri 3
Dompu sebelum diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) ?
2. Seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik Kelas X MIA SMA Negeri 3
Dompu setelah diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) ?
3. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik Kelas X MIA SMA
Negeri 3 Dompu setelah diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis adalah:
1. Untuk mendeskripsikan besarnya hasil belajar peserta didik Kelas X MIA
SMA Negeri 3 Dompu sebelum diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI).
2. Untuk mendeskripsikan besarnya hasil belajar peserta didik Kelas X MIA
SMA Negeri 3 Dompu setelah diterapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI).
3. Untuk mendeskripsikan besarnya peningkatan hasil belajar peserta didik Kelas
X MIA SMA Negeri 3 Dompu setelah diterapkan strategi pembelajaran inkuiri
(SPI).
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran
terhadap upaya peningkatan hasil belajar peserta didik itu sendiri.
2. Manfaat Praktis
1. Bagi peserta didik
Proses belajar dengan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dapat
melatih peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran dan
mengembangkan kemampuan belajar mandiri peserta didik.
2. Bagi peneliti
a. Memperoleh pelajaran dan pengalaman dalam melakukan penelitian
terhadap pembelajaran fisika di sekolah.
b. Menambah pengalaman dalam melaksanakan tugas pembelajaran di
sekolah yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengajar serta
mengembangkan pembelajaran.
3. Bagi pendidik
Sebagai bahan referensi atau masukan tentang strategi
pembelajaran inkuiri (SPI) yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam
mengajar sebagai upaya peningkatan hasil belajar peserta didik.
6
4. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam rangka perbaikan dan pengembangan proses pembelajaran di
sekolah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik serta tercapainya
ketuntasan belajar peserta didik dalam pembelajaran fisika.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Hakekat Pembelajaran Fisika
a. Belajar
Menurut Budiningsih (2015:51) Belajar adalah perubahan,
persepsi, dan pemahaman yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang
dapat diamati dan diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang
telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam
bentuk struktur kognitif yang dimilikinya.
Menurut Aprida Pane, dkk (2017:335) belajar merupakan aktivitas
yang dilakukan oleh seseorang yang disadari atau disengaja. Aktivitas ini
menunjuk pada keaktifan seseorang dalam melakukan aspek mental yang
memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya.
Menurut Nidawati (2013:14) belajar merupakan suatu perubahan
tingkah laku dalam menuju tingkah laku yang lebih baik, dimana
perubahan tersebut terjadi melalui latihan atau pengalaman. Perubahan
yang menyangkut pemecahan suatu masalah/berfikir, keterampilan,
kecakapan, atau sikap.
Dari uraian pendapat dapat disimpulkan bahwa, belajar merupakan
suatu perubahan tingkah laku dalam menuju tingkah laku yang lebih
baik, dimana perubahan tersebut bukan hanya diamati dan dapat diukur
dari tingkah laku saja, juga dapat dikatakan bahwa setiap orang telah
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk
8
struktur kognitif yang dimilikinya tanpa disadari atau disengaja. Aktivitas
ini menunjuk pada keaktifan seseorang dalam melakukan aspek mental
yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya.
b. Pembelajaran
Menurut Sanjaya (2016:129) pembelajaran adalah proses
penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir
informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh peserta didik,
maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa yang harus
dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Menurut Aprida Pane, dkk (2017:339) pembelajaran adalah usaha
sadar dari seorang guru untuk membelajarkan peserta didiknya
(mengarahkan interaksi peserta didik dengan sumber belajar lain) dengan
maksud agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Dari uraian pendapat dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran
merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan atau merangsang
seseorang baik itu usaha sadar dari interaksi seorang guru kepada peserta
didiknya, sehingga peserta didik dapat belajar lebih baik lagi dan tujuan
pembelajaran yang sudah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan
efisien.
2. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
a. Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) : Majid (2013 : 221)
Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) menekankan kepada proses
mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara
langsung. Peran peserta didik dalam strategi ini adalah mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai
fasilitator dan pembimbing peserta didik untuk belajar.
9
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan
melalui Tanya jawab antara guru dan peserta didik.
b. Ciri-Ciri Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Menurut Majid (2013:222) Terdapat beberapa ciri-ciri strategi
pembelajaran inkuiri (SPI), diantaranya sebagai berikut :
1. Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas peserta didik secara
maksimal untuk mencari dan menemukan. Dimana peserta didik
tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran, namun juga
mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran
itu sendiri.
2. Seluruh aktivitas peserta didik diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan
sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self-
belief).
3. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan
kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian
dari proses mental.
Dalam strategi pembelajaran inkuiri peserta didik selain
dituntut untuk menguasai materi pelajaran, tetapi juga bagaimana
mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Peserta didik
yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan
10
kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, peserta didik akan
dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala mereka
bisa menguasai materi pelajaran yang sedang dihadapi.
c. Prinsip-Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Menurut Sanjaya (2016:198) prinsip-prinsip penggunaan strategi
pembelajaran inkuiri (SPI), sebagai berikut :
1. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan
kemampuan berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini
selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses
belajar.
2. Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi,
baik interaksi antara peserta didik maupun interaksi peserta didik
dengan guru, bahkan interaksi peserta didik dengan lingkungan.
Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru
bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan itu
sendiri.
3. Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan SPI
adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan peserta didik
untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan
sebagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru
untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.
4. Prinsip Belajar untuk Berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi
belajar adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses
mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak
kanan, baik otak reptile, otak limbic, maupun otak neokortek.
11
Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak
secara maksimal.
5. Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang
menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus
dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang
untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan
kebenaran hipotesis yang diajukannya.
d. Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Menurut Majid (2013:224) secara umum proses pembelajaran
dengan menggunakan strategi dapat mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Orientasi
Langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang
responsive. Pada langkah ini, guru mengkondisikan agar peserta
didik siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang
mengajak peserta didik untuk berpikir memecahkan masalah.
2. Merumuskan Masalah
Langkah melibatkan peserta didik pada suatu persoalan yang
mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan untuk menantang
peserta didik berpikir memecahkan teka-teki tersebut karena masalah
pasti ada jawabannya sehingga peserta didik didorong untuk mencari
jawaban yang tepat.
3. Merumuskan Hipotesis
Jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji
kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis buka sembarang perkiraan
12
tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh sehingga
hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis.
4. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang ajukan. Dalam strategi
pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental
yang sangat penting dalam pengembangan intelektual.
5. Menguji Hipotesis
Proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai
data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencari tingkat
keyakinan peserta didik atas jawaban yang diberikan.
6. Merumuskan Kesimpulan
Proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan
gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena
banyaknya data yang diperoleh menyebabkan kesimpulan yang
dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendak dipecahkan.
e. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
1. Keunggulan
a. SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap
lebih bermakna.
b. SPI dapat memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar
sesuai dengan gaya belajar mereka.
13
c. SPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap
belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman.
d. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani
kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan diatas rata-
rata artinya, peserta didik yang memiliki kemampuan belajar
bagus tidak akan terhambat oleh peserta didik yang lemah dalam
belajar.
2. Kelemahan
a. Jika SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan peserta didik.
b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena
terbentur dengan kebiasaan peserta didik dalam belajar.
c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan
waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya
dengan waktu yang telah ditentukan.
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan
peserta didik menguasai materi pelajaran, maka SPI akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.
14
3. Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah proses perubahan pada diri baik dalam tingkah laku,
sikap, akademik, sosial dan aspek yang ada didalamnya. Oleh adanya
belajar seseorang akan mendapatkan hasil. Hasil belajar yang diperoleh
tergantung pada kemampuan seseorang tersebut akan jauh lebih baik atau
tidak berubah sama sekali.
Menurut Budiningsih (2015:20) belajar adalah bentuk perubahan
yang dialami peserta didik dalam kemampuannya untuk bertingkah laku
dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
Menurut Magfirah (2017:11) belajar adalah kemampuan yang
dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya. Dengan
kata lain bahwa hasil belajar adalah keberhasilan yang didapatkan oleh
peserta didik setelah melalui proses pembelajaran yang didalamnya telah
melatih pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik sehingga
melalui proses tersebut mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dari
sebelumnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar merupakan
suatu tahapan yang dialami oleh seorang guru dan peserta didik dilakukan
dari awal pembelajaran, dimana guru berperan memberikan materi dan
mengamati peserta didik didalam pembelajaran tersebut, sehingga guru
mendapatkan nilai disetiap pertemuan terhadap peserta didik dan
mengetahui dan mengikuti perubahan-perubahan dan perkembangan-
perkembangan yang dilihatkan oleh peserta didik. Selanjutnya peserta
didik mengikuti proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan
pengetahuannya, rasa keingintahuannya bahkan sikap berani menunjukkan
15
potensi yang dimilikinya kepada guru, sehingga peserta didik mengalami
suatu peningkatan disetiap proses belajar berlangsung.
Hasil belajar adalah tahapan akhir yang dialami oleh peserta didik
dalam suatu kegiatan belajar dimana peserta didik mengalami terlebih
dahulu berbagai tahapan-tahapan belajar secara sistematis perubahan
dalam belajar pada setiap peserta didik, tidak hanya dalam bidang
pengetahuannya, namun juga dalam segi aspek lainnya. Seperti sikap,
tanggung jawab, percaya diri, agamis dan berperilaku baik itupun menjadi
penilaian sebagai hasil akhir kegiatan belajar dan pembelajaran untuk
melanjutkan proses belajar ketahap selanjutnya.
B. Kerangka Pikir
Dalam proses pembelajaran, peran utama guru adalah pengelola
pengajaran, pemilihan model, pendekatan, strategi maupun metode
pembelajaran yang sesuai, akan membuat peserta didik lebih berhasil dalam
mencapai tujuan belajarnya, khususnya dalam mata pelajaran fisika. Masalah
yang dihadapi peserta didik adalah sulit untuk memahami fisika karena ada
beberapa materi sulit untuk melihat gejala fisika yang dipelajari, akibatnya
hanya sebagian kecil peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran secara
terfokus.
Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah salah satu alternatif untuk
mengatasi masalah seperti yang dikemukakan diatas, karena peserta didik
diberi kesempatan mengamati, menganalisis, serta memprediksi gejala-gejala
dalam fisika.
16
Dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) maka peserta
didik lebih aktif dalam proses pembelajaran dan mampu mengaitkan materi
pembelajaran dengan kehidupan nyata, disamping itu, peserta didik mampu
mengembangkan keterampilan mereka dan bertukar pikiran dengan teman
kelasnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa jenuh dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar, khususnya mata pelajaran fisika karena peserta
didik berperan aktif dalam proses pembelajaran dan peran guru (pendidik)
bukan hanya sekedar pemberi informasi, tapi memberi bimbingan/arahan bagi
peserta didik untuk menyimpulkan informasi yang diberikan.
Gambar 2.1 Alur Kerangka Pikir
Orientasi
PROSES PEMBELAJARAN FISIKA
STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI)
Merumuskan
Masalah
HASIL BELAJAR
Merumuskan
Hipotesis
Mengumpulkan
Data
Menguji
Hipotesis
Merumuskan
Kesimpulan
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
a. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian Pre Experimental Designs (Pra
Eksperimen).
b. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di SMAN 3 Dompu.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X MIA
SMA Negeri 3 Dompu Tahun Ajaran 2019/2020 yang berjumlah 90 orang
terdiri dari 4 kelas.
b. Sampel penelitian
Sampel dalam penelitian ini akan dipilih satu kelas yang ditentukan
dengan cara Sample Purposive dengan pertimbangan bahan populasi
adalah homogen, sehingga terpilih kelas X MIA 1 SMA Negeri 3 Dompu
sebagai sampel penelitian.
C. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti ada 2 yaitu: variabel
bebas yakni strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dan variabel terikat yakni
hasil belajar fisika peserta didik.
18
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah One Group pretest-posttest
Design adalah sebagai berikut:
O1 X O2
Sugiyono (2018:74)
dengan:
O1 = Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)
O2 = Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)
X = Pemberian Perlakuan (Strategi Pembelajaran Inkuiri)
D. Definisi Operasional Variabel
1. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) adalah pembelajaran yang lebih
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
2. Hasil Belajar Fisika adalah skor yang di peroleh melalui tes hasil belajar
fisika peserta didik yang mencakup ranah kognitif pengetahuan (C1),
pemahaman (C2), aplikasi (C3) dan analisis (C4).
E. Pengembangan Instrumen
Dalam penelitian ini digunakan instrumen tes hasil belajar fisika peserta
didik yang terdiri 5 kemungkinan jawaban (a, b, c, d dan e).
Tes hasil belajar fisika sebelumnya diuji cobakan pada kelas bukan sampel
untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.
a. Untuk uji validitas sebagai item tes dengan menggunakan rumus :
19
√
(Sudijono, 2014:258)
dengan :
= Koefisien korelasi biserial
= Rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban
benar.
= Rerata skor total
= Standar deviasi dari skor total
P = Proporsi peserta tes yang jawaban benar pada soal (tingkat
kesukaran)
Q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah (1-p)
b. Uji reliabilitas dengan menggunakan rumus : *
+ *
+
(Sugiyono:2016:186)
dengan :
= Realiabilitas instrument
K = Jumlah butir pertanyaan
= Proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1
= 1 -
= Varians total
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan tes
hasil belajar peserta didik. Data hasil belajar peserta didik dikumpulkan
20
melalui pemberian tes, yakni pretest diberikan sebelum proses pembelajaran
berlangsung dan posttest diberikan setelah treatment (strategi pembelajaran
inkuiri)
G. Teknik Analisis Data
Pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis interferensial.
1. Analisis Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran umum data yang diperoleh yaitu nilai-nilai hasil belajar
fisika peserta didik terhadap pembelajaran fisika dengan menggunakan
penerapan strategi pembelajaran inkuiri (SPI). Pengolahan datanya dengan
cara membuat tabel distribusi frekuensi, mencari skor rata-rata dan standar
deviasi untuk mendeskripsikan karakteristik variabel penelitian.
a. Menentukan skor rata-rata peserta didik dengan menggunakan rumus :
∑
∑
dengan :
= Rata-rata
= Frekuensi yang sesuai tanda kelas
= Tanda kelas interval
b. Menentukan standar deviasi dengan menggunakan rumus :
√ ∑
∑
21
dengan :
S = Standar deviasi (simpangan baku)
n = Banyaknya data
fi = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas
xi = Tanda kelas interval
Muliani Lestari (2019:23)
Tabel 3.1 Acuan Skor Ideal Hasil Belajar Fisika
Interval Skor Kategorisasi
0 - 20 Sangat rendah
21 - 40 Rendah
41 - 60 Sedang
61 - 80 Tinggi
81 - 100 Sangat tinggi
(Riduwan, 2012 : 20)
2. Analisis Ujin N-Gain
Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan
kategori peningkatan hasil belajar fisika peserta didik setelah pembelajaran
dilakukan oleh guru dengan rumus N-gain.
g = ( ) ( )
( )
dimana :
g : Gain
: Skor terakhir
: Skor terakhir
: Skor ideal dari tes awal dan akhir
22
Tabel 3.2 Interpretasi ց Peningkatan Hasil Belajar Fisika
Nilai gain ternomalisasi ց Kriteria
{ց}˂ 0,70 Tinggi
0,30 ≤ {ց} ≤ 0,70 Sedang
{ց} > 0,30 Rendah
Riduwan, (2015:225)
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), buku ajar peserta didik, lembar kerja peserta didik
(LKPD), dan instrumen tes hasil belajar yang telah divalidasi oleh dua orang
validator, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Gregory.
Tabel 4.1 Hasil analisis validasi perangkat pembelajaran.
o Perangkat Pembelajaran R Keterangan
1 Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
1 Layak Digunakan
2 Buku Peserta Didik 1 Layak Digunakan
3 Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD)
1 Layak Digunakan
4 Tes Hasil Belajar Fisika
Peserta Didik
1 Layak Digunakan
Berdasarkan tabel di atas dengan menggunakan uji Gregory (R ≥ 0,75)
dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, lembar kerja peserta didik
(LKPD), dan tes hasil belajara fisika peserta didik layak digunakan dalam
penelitian karena hasil analisis yang diperoleh melebihi syarat uji Gregory.
24
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan
untuk memperoleh data melalui pemberian tes sebelum dan setelah dilakukan
suatu perlakuan pada kelas penelitian. Variabel yang diteliti adalah hasil
belajar fisika menggunakan strategi pembelajaran inkuiri (SPI), dengan materi
kinematika gerak lurus pada peserta didik kelas X MIA 1 SMAN 3 Dompu
tahun ajaran 2019/2020 sebagai sampel penelitian.
1. Hasil Analisis Deskriptif
Adapun gambaran hasil tes hasil belajar fisika siswa sebelum diajar
dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dan setelah diajar
dengan strategi pembelajaran inkuiri (SPI).
Statistik skor hasil belajar fisika peserta didik sebelum dan setelah
diajar dengan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) pada peserta didik kelas X
MIA 1 SMAN 3 Dompu dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2: Statistik Skor Pretest dan Posttest Hasil Belajar Fisika Peserta
Didik Kelas X MIA 1 SMA Negeri 3 Dompu.
Statistik Skor statistic
Pretest Posttest
Ukuran sampel 22 22
Skor tertinggi 21 26
Skor terendah 7 18
Skor ideal 30 30
Rentang skor 14 8
Skor rata-rata 12,1 21,8
Standar deviasi 4,58 4,31
25
Tabel 4.3 Distribusi Interval Skor, Persentase dan Kategori Tes Hasil Belajar
Fisika peserta didik Pada Pretest dan Posttest
Skor Pretest Posttest Kategori
frekuensi Persentasi Frekuensi Persentasi
0 - 6 0 0 0 0 Sanga Rendah
7 - 12 3 9,09 0 0 Rendah
13 - 18 5 22,73 0 0 Sedang
19 - 24 4 18,18 16 72,73 Tinggi
25 - 30 0 0 6 7,27 Sangat
Tinggi
Jumlah 22 100 22 100
Dari tabel 4.3 dapat terlihat bahwa tes hasil belajar fisika peserta didik
sebelum diajar dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) terdapat 4
peserta didik atau (18,18%) berada dalam kategori tinggi, 5 peserta didik atau
(22,73%) dalam kategori sedang, 13 orang peserta didik atau (59,09%) dalam
kategori rendah dan tidak terdapat peserta didik yang memenuhi kategori sangat
tinggi dan sangat rendah. Sedangkan tes hasil belajar fisika peserta didik setelah
diajar dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) terdapat 6 orang
peserta didik atau (27,27%) dalam kategori sangat tinggi, 16 orang peserta didik
atau (72,73%) dalam kategori tinggi tidak ada peserta didik yang memenuhi
kategori sedang, rendah dan sangat rendah. Jadi frekuensi yang lebih banyak pada
pretest berada pada interval 7-12 dengan kategori rendah sedangkan pada posttest
frekuensi yang lebih banyak berada pada interval skor 19-24 dengan kategori
tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada diagram berikut ini :
26
Gambar 4.1 Diagram Kategori dan Frekuensi dengan Tes Hasil Belajar Fisika
Peserta Didik saat Pretest dan Posttest
2. Hasil Analisis Inferensial (Uji N-Gain)
Berikut ini dikemukakan hasil uji N-gain pencapaian hasil belajar
fisika secara umum peserta didik SMA Negeri 3 Dompu, kelas X MIA 1
SMA Negeri 3 Dompu dan Frekuensi rata-rata N-Gain berdasarkan kriteria
indeks gain pada kelas X MIA 1. Untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar fisika peserta didik berada pada kategori rendah, sedang, dan tinggi
maka dianalisis dengan menggunakan uji N-Gain. Untuk melihat kategori
peningkatan hasil tes hasil belajar peserta didik rata-rata gain
ternormalisasi (N-Gain), berikut disajikan distribusi dan perolehan rata-
rata N-Gain berdasarkan kriteria indeks gain.
𝑔 =
= 0,74
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
24-27 18-23 12--17 6--11 0--5
Series1
Series2
Pretest
Posttes
t
Fre
kuen
si
27
Tabel 4.4 Distribusi Perolehan Gain Ternomalisasi Peserta Didik
Kriteria Indeks Gain Indeks Gain
Tinggi g>0,70
0,74 Sedang 0,70≥g≥0,30
Rendah g<0,30
Jumlah
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa peserta kelas X MIA SMA Negeri 3
Dompu tahun ajaran 2019/2020 sebelum dan setelah menerapkan strategi
pembelajaran inkuiri (SPI) memperoleh gain ternormalisasi sebesar 0,74 yang
merupakan kategori tinggi.
B. Pembahasan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan
analisis deskriptif dan inferensial, maka hasil yang diperoleh pada analisis
deskriptif menunjukkan bahwa pretest hasil belajar fisika peserta didik SMA
Negeri 3 Dompu pada kelas X MIA 1 yaitu rata-rata skor peserta didik adalah
12,09 dan standar deviasi yaitu 4,58 sedangkan hasil yang diperoleh pada
analisis deskriptif menunjukkan bahwa posttest hasil belajar fisika peserta
didik SMA Negeri 3 Dompu pada kelas X MIA 1 yaitu rata-rata skor peserta
didik adalah 21,86 dan standar deviasi yaitu 4,31
Hasil analisis skor yang diperoleh peserta didik dapat dilakukan
pengkategorisasian skor ideal menggunakan skala lima yang diperoleh bahwa
kategorisasi skor pretest hasil belajar fisika peserta didik kelas X MIA 1
berada pada kategori sedang, sedangkan kategorisasi skor posttest hasil belajar
fisika peserta didik kelas X MIA 1 berada pada kategori tinggi.
28
Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar fisika peserta didik
pada kelas X MIA 1 setelah diberikan perlakuan lebih tinggi dibanding hasil
belajar fisika peserta didik sebelum diberikan perlakuan. Dengan demikian
dapat dikemukakan bahwa ada kecenderungan memperoleh skor dengan
kategorisasi tinggi dikarenakan strategi pembelajaran Inkuiri (SPI) yang
digunakan pada kelas X MIA 1.
Dalam proses pembelajaran, penelitian dilaksanakan dengan
menerapkan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dimana peserta didik di
tekankan untuk mencari dan menemukan materi pelajaran, sedangkan guru
berperan sebagai pembimbing peserta didik untuk belajar. Dalam rangkaian
kegiatan peserta didik di tuntut pada proses berpikir kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan dalam lembar kerja tersebut yang merupakan perangkat
pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya, penelitian ini berorientasi
pada penelitian kelompok dan didalam kelompok tersebut memegang peranan
penting yang berbeda-beda.
Faktor kesulitan belajar yang dapat mempengaruhi skor hasil belajar
peserta didik diantaranya faktor internal dimana keadaan yang muncul dari
dalam diri peserta didik sendiri atau ketidak mampuan peserta didik dalam
ranah kognitif, setiap peserta didik berbeda dalam kemampuan mental yang
mendasari mereka memperoses dan menggunakan informasi dan perbedaan
tersebut mempengaruhi hasil belajar.
29
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Hasil belajar Fisika peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 3 Dompu
sebelum diajar dengan strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) berada pada
kategori rendah dengan skor rata-rata 12,09.
2. Hasil belajar Fisika peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 3 Dompu
setelah diajar dengan menggunakan strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
berada pada kategori tinggi dengan skor rata-rata 21,86.
3. Terdapat peningkatan hasil belajar Fisika peserta didik kelas X MIA SMA
Negeri 3 Dompu setelah diajar dengan strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
berada pada kategori tinggi (0,74).
B. Saran
1. Adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan maka disarankan kepada
guru Fisika hendaknya dapat menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri
(SPI) yang menjadi acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang
lebih baik untuk yang akan datang.
2. Diharapkan kepada para peneliti selanjutnya dibidang pendidikan
khususnya pada pembelajaran Fisika apabila ingin melakukan penelitian
dengan judul yang sama agar penelitian lebih disempurnakan lagi dengan
sampel yang berbeda.
30
DAFTAR PUSTAKA
Aprida Pane, Muhammad Darwis Dasopang. 2017. Belajar dan Pembelajaran.
[email protected].@gma
il.Com.Web:jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/F.
Budiningsih, C.A. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Magfirah, Fitri. 2017. Penerapan Pendekatan Keterampilan Dasar Proses Sains
Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 14
Gowa. Universitas Muhammadiyah Makassar. Kota Makassar.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Muliani Lestari. 2019. Penerapan Strategi Pembelajaran Ekspositori Dengan
Memberikan Kuis Pada Proses Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar
Fisika Peserta Didik Kelas X IPA Pada MAN 1 Polewali Mandar. Kota
Makassar. Univeristas Muhammadiyah Makassar.
Nidawati. 2013. Belajar Dalam Perspektif Psikologi Dan Agama. Jurnal Pionir,
Volume 1, Nomor 1, Juli-Desember 2013.
Sanjaya,Wina. 2016. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana prenada media.
Sudijono. Anas. 2014. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2016. Model penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Riduwan. 2012. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung.
Alfabeta
Riduwan. 2015. Dasar-Dasar Statistika. Bandung. Alfabeta
31
LAMPIRAN A
A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
A.2 Bahan Ajar (Kinematikan Gerak Lurus)
A.3 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
32
A.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA Negeri 3 Dompu
Kelas / Semester : X/1
Mata Pelajaran : Fisika
Topik : Kinematika Gerak Lurus
Alokasi Waktu : 3 (Pertemuan (9 x 45 Menit)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, displin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun)
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi diatas berbagai permasalahan dalam interaksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
33
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Materi
Pembelajaran
Kompetensi
Dasar
Indikator
Gerak lurus 1.1 Menganalisis besaran-
besaran fisis pada gerak
lurus dengan kecepatan
konstan dan gerak lurus
denganpercepatan konstan
1.Membedakanpengertian
perpindahan dan jarak
2.Membedakanpengertian
Kelajuan dan kecepatan
3.Merumuskanpersamaan
Kelajuan dan kecepatan rata-
rata.
4.Merumuskanpersamaan
Kelajuandankecepatan sesaat
5.Menganalisisgeraklurus
beraturan.
6.Merumuskanpercepatandan
besar percepatan.
7.Menganalisisgeraklurus berubah
beraturan
8. Mengamati gerak jatuh
bebas dan gerak vertikal.
2.1 Menyajikan data dan
grafik hasil percobaan
untuk menyelidiki
sifat gerak benda yang
bergerak lurus dengan
kecepatan konstan dan
gerak lurus dengan
percepatan konstan,
1. Mengemukakan hasil
percobaan menentukan jarak
dan perpindahan
2. Mengemukakan hasil
percobaan gerak lurus
beraturan (GLB).
3. Mengemukakan hasil
percobaan gerak jatuh
bebas.
34
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah diberikan peragaan sederhana mengenai gerak diharapkan peserta
didik mampu menjelaskan konsep dasar gerak dengan benar.
2. Setelah diberikan contoh dari jarak dan perpindahan melalui peragaan dan
gambar di papan tulis peserta didik mampu membedakan antara jarak den
gan perpindahan dengan benar.
3. Dengan melalui diskusi kelompok peserta didik mampu membedakan
antara kecepatan sesaat dengan kecepatan rata-rata dan percepatan sesaat
dengan percepatan rata-rata dengan benar.
4. Dengan melalui diskusi kelompok peserta didik akan mampu membedakan
gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan
konstan dengan benar.
5. Setalah mampu membedakan GLB dan GLBB peserta didik mampu
menguraikan besaran-besaran fisika pada gerak lurus beraturan dengan
benar.
6. Setelah melakukan praktikum peserta didik dapat menggambarkan grafik
antara GLB dan GLBB dengan benar.
7. Setelah melakukan diskusi kelompok peserta didik mampu menganalisis
besaran-besaran fisika dalam gerak jatuh bebas dengan benar.
8. Setelah melakukan diskusi kelompok peserta didik mampu menganalisis
besaran-besaran fisika dalam vertikal ke atas dan ke bawah dengan benar.
9. Dengan mengerjakan soal dengan membuka buku peserta didik mampu
menghitung besarnya jarak, kecepatan dan percepatan pada gerak suatu
benda dengan benar.
D. Materi Pelajaran
1. Jarak dan perpindahan
2. Kecepatan dan kelajuan
3. Percepatan
4. Gerak lurus beraturan (GLB)
5. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
6. Grak jatuh bebas
35
7. Gerak vertical
E. Strategi Pembelajaran
Strategi : Inkuiri (SPI)
Metode : ceramah, demonstrasi, diskusi, eksperimen dan penugasan
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam
2. Guru mengajak peserta didik
berdoa bersama
3. Guru menanyakan kabar dan
melakukan komunikasi tentang
kehadiran peserta didik
Orientasi
1. Guru memberikan gambaran
tentang pentingnya memahami materi jarak
dan perpindahan, kelajuan dan kecepatan,
serta percepatan dalam kehidupan.
2. Guru menyampiakan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
3. Guru melakukan sebuah
demonstrasi tentang jarak dan
perpindahan, kelajuan dan
kecepatan, serta percepatan.
25 Menit
36
Inti
Merumuskan Masalah
1. Guru memancing peserta didik
untuk bertanya tentang
demonstrasi yang dilakukan oleh guru
2. Guru membimbing peserta didik
untuk merumuskan masalah yang
akan dipecahkan bersama tentang
jarak dan perpindahan, kelajuan,
kecepatan, dan percepatan.
90 Menit
Membagi peserta didalam beberapa kelompok yang
Beranggotakan 5-6 orang.
Merumuskan Hipotesis
1. Peserta didik dibimbing untuk Membuat
suatu hipotesis atau Jawaban sementara
tentang masalah yang telah disaksikan.
Mengumpulkan Data
1. Mengumpulkan informasi tentang
Materi jarak dan perpindahan,
Kelajuan dan kecepatan, serta
Percepatan yang diperoleh peserta didik
melalui eksperimen kemudian
mengerjakan LKPD 1
2. Guru membimbing peserta didik
Untuk mengidentifikasi masalah,
Hipotesis, mengumpulkan data,
membuktikan hipotesis, dan Menarik
kesimpulan.
Menguji Hipotesis
1. Membandingkan antara hipotesis yang
telah di buat sebelumnya dengan hasil
eksperimen
37
2. Guru membantu peserta didik untuk
melakukan refleksi dan evaluasi terhadap
penyelidikan yang peserta didik lakukan.
3. Peserta didik mengumpulkan hasil
identifikasi masalah yang telah
didiskusikankemudian mempresentasikan
hasilnya.
Penutup
Penarikan Kesimpulan
1. Guru meminta peserta didik
menyimpulkan tentang jarak dan
perpindahan, kelajuan dan
kecepatan, serta percepatan
2. Guru menyampaikan arahan untuk
pertemuan selanjutnya
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan untuk tetap
belajar dan meningkatkan
sikap yang baik dirumah.
4. Guru meminta salah seorang peserta didik
untuk menutup pertemuan dengan doa.
10 Menit
Total Waktu 135 Menit
Pertemuan II
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam
2. Guru mengajak peserta didik berdoa
bersama
3. Guru menanyakan kabar dan melakukan
komunikasi tentang kehadiran peserta
didik
25 Menit
38
Orientasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
pentingnya memahami materi GLB dan
GLBB
2. Guru menyampiakan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
3. Guru melakukan sebuah demonst rasi
tentang GLB dan GLBB
Inti
Merumuskan Masalah
1. Guru memancing peserta didik
untuk bertanya tentang demonstrasi
yang dilakukan oleh guru
3. Guru membimbing peserta didik
untuk merumuskan masalah yang
akan dipecahkan bersama tentang GLB
dan GLBB
90 Menit
Membagi peserta didalam beberapa kelompok yang
Beranggotakan 5-6 orang.
Merumuskan Hipotesis
1. Peserta didik dibimbing untuk
Membuat suatu hipotesis atau Jawaban
sementara tentang masalah yang telah
disaksikan.
Mengumpulkan Data
1. Mengumpulkan informasi tentang
Materi GLB dan GLBB yang diperoleh
peserta didik melalui eksperimen
kemudian mengerjakan LKPD 2
2. Guru membimbing peserta didik
untuk mengidentifikasi masalah,
hipotesis, mengumpulkan data,
membuktikan huipotesis, dan Menarik
kesimpulan.
39
Menguji Hipotesis
1. Membandingkan antara hipotesis
yang telah di buat sebelumnya dengan
hasil eksperimen
4. Guru membantu peserta didik untuk
melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap penyelidikan yang peserta didik
lakukan.
5. Peserta didik mengumpulkan
hasil identifikasi masalah yang telah
didiskusikankemudianmempresentasikan
hasilnya.
Penutup
Penarikan Kesimpulan
1. Guru meminta peserta didik
menyimpulkan tentang GLB dan GLBB
2. Guru menyampaikan arahan untuk
pertemuan selanjutnya
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan untuk tetap
belajar dan meningkatkan sikap yang
baik dirumah.
4. Guru meminta salah seorang peserta
didik untuk menutup pertemuan dengan
doa.
10 Menit
Total Waktu 135 Menit
Pertemuan III
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam
2. Guru mengajak peserta didik berdoa
bersama
3. Guru menanyakan kabar dan
25 Menit
40
melakukan komunikasi tentang
kehadiran peserta didik
Orientasi
1. Guru memberikan gambaran
tentang pentingnya memahami materi
gerak jatuh bebas dan vertikal.
2. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
3. Guru melakukan sebuah demonst
rasi tentang gerak jatuh bebas dan
gerak vertical
Inti
Merumuskan Masalah
1. Guru memancing peserta didik untuk
bertanya tentang demonstrasi yang
dilakukan oleh guru
2. Guru membimbing peserta didik
untuk merumuskan masalah yang
akan dipecahkan bersama tentang
gerak jatuh bebas dan gerak vertical
90 Menit
Membagi peserta didalam beberapa kelompok yang
Beranggotakan 5-6 orang.
Merumuskan Hipotesis
1. Peserta didik dibimbing untuk
Membuat suatu hipotesis atau
Jawaban sementara tentang masalah
yang telah disaksikan.
Mengumpulkan Data
1. Mengumpulkan informasi tentang
Materi gerak jatuh bebas dan gerak
vertikal yang diperoleh peserta didik
melalui eksperimen kemudian
41
mengerjakan LKPD 3
2. Guru membimbing peserta didik
untuk mengidentifikasi masalah,
hipotesis, mengumpulkan data,
membuktikan hipotesis, dan Menarik
kesimpulan.
Menguji Hipotesis
1. Membandingkan antara hipotesis
yang telah di buat sebelumnya
dengan hasil eksperimen
2. Guru membantu peserta didik
untuk melakukan refleksi dan
evaluasi terhadap penyelidikan
yang peserta didik lakukan.
3. Peserta didik mengumpulkan
hasil identifikasi masalah yang
telah didiskusikan kemudian
mempresentasikan hasilnya.
Penutup
Penarikan Kesimpulan
1. Guru meminta peserta didik
menyimpulkan tentang gerak jatuh
bebas dan gerak vertikal
2. Guru menyampaikan arahan
untuk pertemuan selanjutnya
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan untuk
tetap belajar dan meningkatkan
sikap yang baik dirumah.
10 Menit
42
4. Guru meminta salah seorang peserta
didik untuk menutup pertemuan
dengan doa.
Total Waktu 135 Menit
G. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media
a. Papan tulis
b. Lembar kerja peserta didik (LKPD)
c. komputer dan proyektor LCD (jika tersedia)
d. Alat peraga sederhana yang disiapkan oleh guru demonstrasi
2. Sumber belajar
a. Buku Pelajaran Fisika SMA
b. Berbagai sumber informasi dari internet
H. Penilai Hasil Belajar
Teknik penilaian yang digunakan yaitu sebagai berikut :
Aspek penilaian Teknik penilaian Bentuk instrument
pengetahuan Tes tertulis Pilihan ganda
Makassar, 2019
Mahasiswa Peneliti
Uswatun Hasanah
43
A.2 BAHAN AJAR
KINEMATIKA GERAK LURUS
Pada kehidupan sehari-hari anda pasti pernah melihat orang yang
berjalan, mobil yang melaju, mangga yang jatuh dari pohonnya, dan lain
sebagainya. Semua itu Anda katakan sebagai contoh gerak. Lantas, apa yang
dimaksud dengan Gerak ?
Di SMP Anda telah mempelajari bahwa benda dikatakan bergerak
apabila kedudukannya senatiasa berubah terhadap suatu acuan tertentu.
Misalnya, Anda dikaitkan bergerak apabila yang dijadikan titik acuan adalah
rumah, hal ini karena kedudukan Anda terhadap rumah senantiasa akan
berubah.
Namun, jika yang dijadikan titik acuan adalah mobil, maka Anda
dikatakan tidak bergerak, karena kedudukan Anda dengan mobil tetap.
Pada bab ini anda akan mempelajari tentang kinematika. Kinematika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerak tanpa memperhatikan
penyebab timbulnya gerak. Sedangkan ilmu yang mempelajari gerak suatu
benda dengan memperhatikan penyebabnya disebut dinamika. Dinamika akan
Anda pelajari pada saat Anda mempelajari hukum-hukum Newton.
44
KINEMATIKA GERAK LURUS
A. GERAK dan GERAK LURUS
Dalam kehidupan sehari-hari, jika kita berdiri di pinggir jalan,
kemudian ada mobil yang melintas di depan kita maka dapat dikatakan mobil
tersebut bergerak terhadap kita. Mobil diam jika dilihat oleh orang yang
berada di dalam mobil tetapi jika dilihat oleh orang yang ada dipinggir jalan
tersebut maka mobil tersebut bergerak. Oleh karena itu mobil bergerak atau
diam adalah relatif. Benda disebut bergerak jika kedudukan benda itu
mengalami perubahan terhadap acuannya. Suatu benda yang bergerak pada
lintasan lurus merupakan benda yang bergerak lurus atau benda dikatakan
bergerak lurus jika lintasan berupa garis lurus.
B. JARAK dan PERPINDAHAN
Ingatlah ketika anda pergi ke sekolah melewati jalan yang biasa anda
lewati. Tahukah Anda, berapa jauhkah jarak yang telah anda tempuh dari
rumah hingga kesekolah ? Berapakah perpindahan Anda ? ke mana arahnya ?
Mungkin jawaban akan berbeda-beda antara anda dan teman anda. Akan
tetapi, tahukah Anda maksud dari jarak dan perpindahan tersebut ?
Jarak dan perpindahan adalah besaran fisika yang saling berhubungan
dan keduanya memiliki dimensi yang sama, tetapi memiliki makna fisis yang
berbeda. Jarak merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan merupakan
besaran vector. Jarak didefinisikan sebagai panjang lintasan seseungguhnya
yang ditempuh oleh suatu benda yang bergerak. Perpindahan didefinisikan
sebagai perubahan kedudukan suatu benda.
C. KECEPATAN dan KELAJUAN
Ketika Anda mengendarai sebuah mobil, pernahkan Anda
memperhatikan jarum penunjuk pada speedometer ? Menunjukkan nilai apakah
yang tertera pada speedometer tersebut ? apakah kecepatan atau kelajuan ? Dua
besaran turunan ini sama jika dipandang dari segi satuan dan dimensi, tetapi
arti secara fisisnya berbeda. Tahukah Anda dimana letak perbedaan fisisnya ?
kelajuan merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran
vektor. Nilai yang terbaca pada speedometer adalah nilai kelajuan sebuah
mobil karena yang terbaca hanya nilainya, sedangkan arahnya tidak
ditunjukkan oleh alat ukur tersebut.
Kelajuan didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh suatu benda
persatuan waktu. Konsep kecepatan serupa dengan konsep kelajuan, tetapi
berbeda karena kecepatan mencakup arah gerakan. Kecepatan didefinisikan
sebagai perpindahan persatuan waktu yang diperlukan benda tersebut untuk
berpindah.
45
v
…..(1.1)
dengan :
v = kecepatan (m/s)
Δx = perubahan posisi/perpindahan (m)\
Δt = selang waktu (s)
Grafik hubungan antara posisi dengan waktu tempuh t pada GLB diberikan
dalam gambar 1.1
t (s)
Gambar 1.1
Hubungan posisi (x) dengan waktu (t) Hubungan antara kecepatan dengan
waktu untuk benda bergerak lurus beraturan seperti pada gambar dibawah ini :
V (m/s)
t (s)
Gambar 1.2 Hubungan v dengan t
1. Kecepatan Rata-rata
Suatu benda yang bergerak dalam selang waktu tertentu dan dalam
geraknya tidak pernah berhenti meskipun sesaat, biasanya benda tersebut
tidak selalu bergerak dengan kelajuan tetap. Bagaimana Anda dapat
mengetahui kelajuan suatu benda yang tidak selalu tetap tersebut ?
perhatikan gambar 1.3 :
B 20 km C
5 cm (Sekolah) 5 km
A D
Gambar 1.3 Kecepatan rata-rata dan Kecepatan sesaat
Mifta berangkat kesekolah dari rumahnya (titik A) yang berjarak 20 km
dengan menggunakan sepeda motor. Saat melewati jalan lurus, Mifta
meningkatkan kelajuan sepeda motornya sampai kelajuan tertentu dan
46
mempertahankannya. Ketika melewati tikungan (titik B dan C), Mifta
mengurangi kelajuan sepeda motornya dan kemudian meningkatkannya
kembali. Menjelang tiba di sekolah (titik D). Mifta memperlambat
kelajuannya sampai berhenti.
Pada perjalanan dari rumah ke sekolah, kelajuan Mifta pasti tidak selalu
tetap. Saat di jalan yang lurus kelajuannya besar dan saat ditikungan
kelajuannya berkurang. Berdasarkan ilustrasi tersebut, kelajuan rata-rata
didefinisikan sebagai hasil bagi antara jarak total yang ditempuh dengan
waktu untuk menempuhnya.
v =
… (1.3 )
Bagaimana dengan kecepatan rata-rata Mifta ? kecepatan rata-rata
adalah hasil bagi antara perpindahan dengan selang waktunya. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut :
v =
… (1.4)
keterangan :
v = kecepatan rata-rata (m/s)
= posisi awal (m)
= posisi akhir (m)
= waktu awal (s)
= waktu akhir (s)
47
2. Kelajuan sesaat dan kecepatan sesaat
2. Kelajuan sesaat dan kecepatan sesaat
Jika kita mengendarai sepeda motor ke sekolah yang jaraknya 10 km
dalam waktu 15 menit, maka kecepatan rata-rata kita mengendarai sepeda
motor adalah 10 km/0,25 jam = 40 km/jam. Kecepatan kita selama dalam
perjalanan ini kadang 60 km/jam tetapi pada saat yang lain kecepatan kita
hanya 20 km/jam bahkan jika lampu pengatur lalu lintas menyala merah kita
berhenti (artinya kecepatan kita adalah nol). Jadi kecepatan kita saat
mengendarai sepeda motor selalu berubah-ubah. Kecepatan yang terjadi pada
saat mengendarai sepeda motor selalu berubah-ubah. Kecepatan yang terjadi
pada saat itu disebut kecepatan sesaat, dan besar kecepatan sesaat ini sama
dengan laju sesaat.
Ketika sebuah mobil bergerak dengan kelajuan tertentu, Anda dapat
melihat besarnya kelajuan mobil tersebut pada speedometer. Kelajuan
sebuah mobil dalam kenyataannya tidak ada yang konstan, melainkan
berubah-ubah. Akan tetapi, Anda menentukan kelajuan sesaat merupakan
besaran skala, sedangkan kecepatan sesaat merupakan besaran vektor. Oleh,
karena itu kelajuan sesaat disebut juga sebagai nilai dari kecepatan sesaat.
Kelajuan atau kecepatan sesaat.
Contoh 1.1
Berdasarkan gambar 1.3 dan ilustrasi pada uraian diatas, tentukan kelajuan
rata-rata Mifta ?
Jawab :
Diketahui : 𝐴𝐵 = 𝐶𝐷 = 5 km
𝐵𝐶 = 20 km
t = 1 jam
karena pada gambar jarak yang ditempuh Mifta selama 1 jam adalah 20 km,
jadi 𝑥 = 0 km dan 𝑥 = 20 km
a. Kelajuan rata-rata Mifta
v = 𝑠
𝑡 =
𝐴𝐵 +𝐵𝐶+ 𝐶𝐷
𝑗𝑎𝑚 =
+ 0+
= 30 km/jam
b. Kecepatan rata-rata Mifta
v = 𝑥 − 𝑥1
𝑡 −𝑡1 =
0 0
0 = 20 km/jam =
0.000 m
3 00 s = 5,56 m/s
48
berlaku untuk mendekati nilai nol. Umunya, konsep kelajuan dan
kecepatan sesaat digunakan pada kejadian yang membutuhkan waktu yang
sangat pendek. Misalnya, kelajuan yang tertera pada speedometer.
Kecepatan sesaat secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
v =
=
….. (1.5)
D. PERCEPATAN
Kalau kita mengendarai sepeda motor pada saat awal, mesin motor
dihidupkan tetapi sepeda motor masih belum bergerak. Pada saat sepeda motor
mulai bergerak maka kecepatannya makin lam makin besar. Hal ini berarti
telah terjadi perubahan kecepatan. Pada saat sepeda motor diam kecepatan nol,
baru kemudian kecepatan sepeda motor tersebut makin lama makin cepat.
Sepeda motor tersebut mengalami perubahan kecepatan dalam selang waktu
tertentu dengan kata lain, sepeda motor tersebut mengalami percepatan adalah
besaran vektor dan definisikan sebagai perubahan kecepatan dalam selang
waktu tertentu. Ditulis dengan persamaan sebagai berikut :
α =
….(1.6)
a. Percepatan rata-rata
Percepatan dalam kehidupan sehari-hari, sulit menemukan benda atau
materi yang bergerak dengan kecepatan yang konstan. Sebuah benda yang
bergerak cenderung di percepat atau diperlambat gerakannya. Proses
mempercepat dan memperlambat ini adalah suatu gerakan perubahan
kecepatan dalam selang waktu tertentu atau disebut sebagai percepatan.
Percepatan merupakan besaran vektor, sedangkan nilainya adalah perlajuan
yang merupakan besaran scalar. Secara matematis, percepatan dan perlajuan
dapat dituliskan sebagai berikut :
….(1.7)
Keterangan :
Δv = perubahan kecepatan (m/s)
Δt = selang waktu (s)
= kecepatan awal benda (m/s)
= kecepatan akhir benda (m/s)
49
b. Percepatan Sesaat
Percepatan sesaat dapat didefinisikan sebagai perubahan kecepata
b. Percepatan Sesaat
Percepatan sesaat dapat didefinisikan sebagai perubahan kecepatan pada saat
selang waktu yang singkat. Seperti halnya kecepatan sesaat, percepatan sesaat
terjadi dalam kejadiaan yang memiliki selang waktu yang sangat pendekatan
mendekati nol.
E. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
1. Pengertian Gerak Lurus Beraturan
Dalam kehidupan sehari-hari, jarang dijumpai benda yang bergerak
beraturan, karena pada umumnya gerak dari sebuah benda diawali dengan
percepatan dan diakhiri dengan perlambatan. Hal ini terjadi karena ada
hambatan-hambatan sebagai contoh, hambatan yang terjadi dijalan raya,
disebabkan kendaraan yang tidak seimbang dengan luas jalan. Fenomena
tersebut beraturan merupakan contoh pendekatan gerak lurus beraturan
dapat diungkapkan, misalnya gerak kereta api dilintasan yang lurus.
Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa gerak lurus beraturan (GLB)
adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan memiliki kecepatan
setiap saat tetap.
Hubungan antara nilai perpindahan (s) dan nilai kecepatan v
dinyatakan dengan persamaan.
s = v. t …. (1.9)
Grafik kecepatan terhadap waktu pada gerak lurus beraturan.
Contoh 1.2
Kecepatan gerak sebuah mobil berubah dari 10 m/s menjadi 16 m/s dalam
selang waktu 3 sekon. Berapakah percepatan rata-rata mobil dalam selang
waktu tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑣 = 10 m/s
𝑣 = 16 m/s
Δt = 3 s
Ditanya : α = … ?
Jawab ∶ α = 𝛥𝑣
𝛥𝑡 =
𝑣 𝑣1
𝛥𝑡
0
3 = 2 𝑚 𝑠
50
(s)
Gambar 1.4 Grafik kecepatan terhadap waktu
Jika pada gerak lurus berubah beraturan dibuatkan grafik hubungan
kecepatan terhadap waktu (v - t) maka jarak tempuh benda dapat dinyatakan
sebagai luas bawah grafik kecepatan, seperti ditunjukkan pada gambar 1.4
F. Gerak Lurus Berubah Beraturan
1. Definisi dan Perumusan GLBB
a. Sifat-sifat gerak GLBB
Dalam kehidupan sehar-hari banyak dijumpai beberapa contoh
gerak lurus berubah beraturan, salah satu contohnya dapat dilihat pada
gambar berikut ini :
Gambar 1.5 contoh GLBB
Roller coaster merupakan salah satu contoh dari GLBB. Selama
bergerak keatas maka roller coaster mengalami perlambatan secara
beraturan menurut selang waktu tertentu, sehingga pada titik tertinggi
besar kecepatannya menjadi nol.
Jadi gerak lurus berubaha beraturan adalah gerak dengan lintasan
lurus dan percepatan tetap contoh lainnya adalah gerak pesawat saat akan
take of maupun saat landing.
51
Dari contoh pengertian diatas dapatkah kalian menjelaskan sifat-
sifat gerak GLBB ? kalian pasti mengingat lintasannya yaitu harus lurus.
Kemudian kecepatannya berubah secara beraturan, berarti pada gerak ini
memiliki percepatan.
b. Kecepatan sesaat
Bagaimana hubungan percepatan benda α dengan kecepatan
sesaat benda v ? Tentu kalian sudah mengerti bahwa hubungan ini dapat
dirumuskan secara matematis. Melalui grafik α-t, perubahan kecepatan
benda dapat menyatakan luas kurva, jika kecepatan awal benda 0 maka
kecepatan benda saat t memenuhi:
v = 0+ Δv
v = 0 { daerah terasir bagaian c)
v = 0 + αt
Jadi hubungan v dan α gerak GLBB memenuhi persamaan berikut :
v = 0 + αt
Keterangan :
v = kecepatan sesaat (m/s)
0 = kecepatan awal (m/s)
α = percepatan (m )
t = selang waktu (s)
Contoh 1. 4 :
Sebuah mobil mulai bergerak dari keadaan diam dengan percepatan tetap 8 m/ .
Berapakah kecepatan mobil setelah bergerak selama 6 sekon ?
penyelesain:
D:ik 0 = 0
α = 8 m/
t = 6 s
NOTE
GLBB dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. GLBB dipercepat dengan tanda positif
b. GLBB diperlambat dengan tanda negatif, di sebut
perlambatan.
52
Dit : = 0 + αt = 0 + 8 m/ . 6 s = 48 m/s.
c. Jarak tempuh
Grafik kecepatan dan persamaannya telah kalian pelajaran di sub bab ini.
Tentu kalian bisa mengembangkannya untuk menentukannya hubungan jarak
tempuh benda dengan kecepatan dan percepatan pada gerak GLBB. Jika
diketahui grafik v-t maka jarak tempuh benda dapat ditentukan dari luas yang
dibatasi oleh kurvanya. Coba kalian ingat kembali persamaan1.11. Jika benda
awal di titik acuan maka jarak benda setelah t detik memenuhi :
s =
( jumlah sisi sejajar). Tinggi
s =
( 0 + v) t
subtitusikan nilai v dari persamaan dapat diperoleh :
s =
( 0 + 0 ) t
= 0 +
Jadi jarak tempuh benda pada saat t detik memenuhi persamaan berikut :
s = 0 +
….(1.12)
Keterangan :
s = jarak tempuh (m)
0 = kecepatan awal (m/s)
= percepatan (m )
t = selang waktu (s)
Dari persamaan ini dapat ditentukan waktu t memenuhi persamaan berikut.
t =
…. (1.13)
Nilai t ini dapat kalian subtitusikan pada persamaan (1.12). Perhatikan
subtitusikan berikut :
s = 0 +
s = 0
) +
(
s =
+
+
s =
-
2 s = 0
53
Dari persamaan diatas diperoleh hubungan S, v dan pada gerak GLBB
seperti persamaan dibawah.
0 + 2 s
…. (1.14)
Contoh 1.5 :
Sebuah truk bergerak dari keadaan diam, kemudian direm sehingga
kelajuannya berkurang secara beraturan dari 54 km/jam menjadi sepanjang
lintasan 50 m.
a. Hitunglah percepatan truk
b. Berapa jauh truk bergerak sampai berhenti sejak pengereman
Jawab :
Dik : = 18 km/jam = 5 m/s
0 = 54 km/jam = 15 m/s
s = 50 m
Dit : a dan s
Penyelesaian :
2 s = - 0
=
a. =
0
=
00
= 00
00
= - 2m/
2 s = - 0
s =
b. = 0
s =
→ s = 56,25 m
54
G. Gerak Vertikal
Gerak vertikal dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Gerak Vertikal Ke atas
Gerak vertikal keatas adalah gerak yang termasuk dalam gerak lurus
berubah beraturan dan mempunyai kecepatan awal. Banyak contoh dalam
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan gerak ini. Misalnya,
melemparkan bola kasti kearah atas ataupun memerhatikan gerakan air
mancur taman.
Gerak tersebut mempunyai kecepatan awal gerak, karena dipengaruhi
oleh medan gravitasi bumi (percepatan gravitasi bumi) maka terlihat bahwa
kecepatan tersebut semakin lama semakin berkurang. Benda yang
dilemparkan keatas, seolah-olah berhenti pada titik maksimumnya. Sebelum
kembali bergerak ke bawah. Pada titik tertinggi tersebut bendanya berhenti
(diam sejenak) karena benda diam sejenak maka kecepatannya menjadi 0
atau = 0
Persamaan-persamaan untuk gerak vertikal keatas adalah :
h = ( +
h = 0t -
ɡ ….(1.17)
Keterangan :
v = kecepatan sesaat (m/s)
0 = kecepatan awal (m/s)
t = selang waktu (s)
ɡ = percepatan gravitasi (m )
h = ketinggian suatu benda (m)
2. Gerak vertikal ke Bawah ( ҂ 0)
Gerak vertikal kebawah hampir sama dengan gerak vertikal keatas.
Perbedaannya yaitu pada gerak vertikal ke bawah, benda hanya bergerak
pada satu arah. Jadi setelah diberi kecepatan awal dari ketinggian tertentu,
benda tersebut bergerak dengan arah ke bawah menuju permukaan bumi.
Pada gerak vertikal ke atas, setelah diberi kecepatan awal, benda
bergerak ke atas sampai mencapai ketinggian maksimum. Setelah itu benda
bergerak kembali ke permukaan bumi. Dinamakan gerak vertikal ke atas
karena benda bergerak dengan arah ke atas alias menjauhi permukaan bumi.
Persoalannya, benda tersebut tidak mungkin tetap berada diudara karena
gravitasi bumi akan menariknya kembali. Dengan demikian, pada kasus
gerak vertikal ke atas, kita tidak hanya menganalisis gerakan ke atas, tetapi
55
juga ketika benda bergerak kembali ke permukaan bumi ini yang membuat
gerak vertikal ke atas sedikit berbeda.
Gerak vertikal ke bawah adalah gerak lurus berubah beraturan yang
mempunyai kecepatan awal. Contonhya dalam kehidupan sehar-hari
misalnya, melemparkan sebuah benda dari gedung bertingkat. Benda akan
memiliki kecepatan awal dari hasil lemparan tersebut. Persamaan gerak
vertikal kebawaha :
h = ( +
atau h = h = 0t -
ɡ …. (1.18)
Keterangan :
v = kecepatan sesaat (m/s)
0 = kecepatan awal (m/s
t = selang waktu (s)
ɡ = percepatan gravitasi
h = ketinggian suatu benda (m)
3. Gerak Jatuh Bebas ( = 0)
Ketika buah kelapa tua jatuh dari pohonnya dari tangkainya dapatlah
kita anggap kelapa mengalami gerak jatuh bebas. Kelapa jatuh bebas karena
ia lepas dari tangkainya dari keadaan diam ( 0 = 0) dan ditarik kebawah
oleh gaya gravitasi bumi yang bekerja pada kelapa. Jika selama jatuhnya
hambatan udara diabaikan, selama jatuhnya dari keadaan diam, kelapa
mengalami percepatan tetap, disebut percepatan garvitasi ɡ.
Gerak jatuh bebas didefinisikan sebagai gerak jatuh benda dengan
sendirinya mulai dari keadaan diam ( 0 = 0) dan selama bergerak jatuhnya
hambatan udara diabaikan, sehingga benda hanya mengalami percepatan ke
bawah yang tetap, yaitu percepatan gravitasi. Karena dalam gerak jatuh
bebas, percepatan benda tetap, maka gerak jatuh bebas termasuk suatu
GLBB.
Di bumi percepatan gravitasi bernilai kira-kira 9,80 m/ .
Sesungguhnya, nilai ɡ dipermukaan bumi berkisar 9,832 m/ . (paling kecil)
disekitar kutub. Mengapa percepatan gravitasi dikutub lebih besar dari pada
di khatulistiwa. Untuk mempermudah perhitungan dalam soal ɡ sering
dibulatkan menjadi ɡ = 10 m/ . Karena itu jika tidak dituliskan tetapi
diperlukan dalam soal maka ɡ yang diambil adalah 10 m/ . Persamaan-
persamaan untuk gerak jatuh bebas yaitu :
h =
…. (1.19)
= 2 …. (1.20)
Contoh 1.6 :
56
1. Sebuah bola dilempar keatas dan mencapai titik tertinggi 10 meter berapa
kecepatan awalnya ? ɡ = 10 m/
= 0 - 2ɡh
0 = 0 – 2 (10 m/ ) (10 m)
0 = 200
0 = 14,14 m/s
2. Misalnya anda memanjat pohon mangga untuk memetik buah mangga.
Setelah dipetik, buah mangga anda lempar ke bawah dari ketinggian 10
meter, dengan kecepatan awal 5 m/s. berapa kecepatan buah mangga
ketika menyetuh tanah ? g = 10 m/ .
Karena diketahui h, vo dan g, maka kita menggunakan persamaan.
= 0 + 2ɡh
= ( 5 m/ + 2 (10 m/ ) (10 m)
= 25 + 200
= 15 m/s
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Satya Palupi, Karyono, Suharyanto. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas
X. Jakarta : Rineka Cipta.
Dewanto Harjuno Wibowo, Nurul Fitrianingrum, Widha Sunarno. 2013. Analisis
Miskonsepsi Gerak Melingkar pada Buku Sekolah elekrtonik (BSE)
Fisika SMA kelas X Semester 1. Jurnal Pendidikan Fisika. Surakarta.
Universitas Sebelas Maret. Vol 1.
57
A.3 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD 1)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/1
Hari/Tanggal :
Alokasi Waktu :
Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan
konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan
(tetap) berikut makna fisisnya.
4.4 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat
gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan
gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna fisisnya.
Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan percobaan/eksperimen peserta didik diharapkan :
a. Mampu menentukan besar jarak dan perpindahan
b. Mampu menentukan besar kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata
dari suatu gerak benda.
NAMA KELOMPOK
:
1.
2.
3.
4.
58
A. Alat dan Bahan
1. Mistar/Meteran
2. Stopwatch
3. Penanda posisi
4. Kertas grafik
B. Prosedur Kerja
1. Ukurlah lebar suatu ruangan buat garis lurus pada lebar ruangan yang
anda telah ukur.
2. Membuat 3 titik yaitu O,P,Q
3. Menyiapkan 3 orang teman sebagai objek yang akan bergerak dengan
kecepatan yang berbeda.
4. Orang pertama berjalan dari suatu tepi ruangan (O) ke tengah ruangan
(P), kemudian terus kembali ke tepi yang lain (Q) dan kembali ke
tengah ruangan (P) seperti pada gambar dibawah ini.
5. Catat wakrtu yang dibutuhkan orang pertama untuk berjalan dari O ke
P, dari O ke P ke Q, dan dari O ke P ke Q ke P
6. Ulangi kegiatan 5 dan 6 dengan orang yang berbeda sebanyak 2 orang
C. Hasil Pengamatan
Tabel pengamatan 1.1 hasil pengukuran jarak, perpindahan dan
waktu tempuh.
N
o
Lintasan Jarak (m) Perpindahan
(m)
Waktu
Tempuh (s)
1.
Orang pertama
(berjalan lambat)
O ke P O ke P ke Q
O ke P ke Q ke P
Orang kedua
(berjalan sedang)
O P Q
59
2
.
O ke P O ke P ke Q
O ke P ke Q ke P
3
.
Orang ketiga
(berjalan cepat)
O ke P O ke P ke Q
O ke P ke Q ke P
D. Analisis
1. Tentukan kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata perjalanan orang I,
II, dan III.
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
2. Gambar grafik hubungan posisi terhadap waktu dari perjalanan orang I,
II, dan III.
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
E. Kesimpulan
…….......................................................................................................
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
60
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD 2)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/1
Hari/Tanggal :
Alokasi Waktu :
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan
konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap)
berikut makna fisisnya.
4.5 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat
gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan
gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna fisisnya.
Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan percobaan/eksperimen peserta didik diharapkan dapat
mengetahui gerak lurus beraturan pada mobil-mobilan.
A. Alat dan Bahan
1. Mobil-mobilan
2. Stopwatch
3. Papan halus/lantai kelas
4. Mistar/meteran
5. Penanda posisi/spidol
NAMA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
61
B. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengukur lantai sampai 120 cm. Kemudian memberi tanda berupa
3. garis pada jarak 30 cm, 60 cm, 90 cm, dan 120 cm
4. Menghidupkan tombol “ON” pada mobil-mobilan, kemudian
meletakkan monil-mobilan pada garis 0 (start). Setelah itu, memencet
stopwatch pada HP setiap melintasi garis 30 cm, 60 cm, 90 cm, dan 120
cm.
5. Mencatat penunjukan waktu pada stopwatch ke dalam tabel
pengamatan.
C. Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan
No Jarak (m) Waktu (s) Kecepatan (m/s)
1
.
2
.
3
.
4
.
D. Analisis
……………………………………………………………………
.…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
E. Gambar Grafik Hubungan Antara Jarak (s) dan Waktu (s)
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
F. Kesimpulan
..........................................................................................................
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
62
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD 3)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/1
Hari/Tanggal :
Alokasi Waktu :
Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan
konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap)
berikut makna fisisnya.
4.6 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat
gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan
gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna fisisnya.
Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran peserta didik diharapkan mampu
menyelidiki hubungan antara tinggi suatu benda dengan waktu pada gerak
jatuh bebas pada gerak jatuh bebas.
A. Alat dan Bahan
1. Kelereng
2. Meteran
3. Stopwatch
NAMA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
5.
6
63
B. Posedur Kerja
1. Menentukan ketinggian untuk dilalui benda jatuh bebas 30 cm, 60 cm,
90 cm, 120 cm, dan 150 cm.
2. Menjatuhkan kelereng sambil menekan stopwatch tersebut dari
ketinggian yang berbeda-beda 30 cm, 60 cm, 90 cm, 120 cm, dan 150
cm.
3. Mencatat hasil penunjukan stopwatch
C. Hasil Pengamatan
Catatan percepatan gravitasi 9,8 m/ atau 10 m/
Tabel Pengamatan
No Beban Tinggi
(m)
Waktu (s) Kecepatan Akhir
(m/ )
1
.
2
.
3
.
4
.
5
.
D. Analisis
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
E. Kesimpulan
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
64
LAMPIRAN B
B.1 KISI-KISI TES HASIL BELAJAR
B.2 INSTRUMEN PENELITIAN YANG VALID
65
B.1 KISI-KISI TES HASIL BELAJAR
Kompetensi Dasar Soal
Kunci
Jawaban
Aspek Pemahaman Konsep
Fisika
C
1
C
2
C
3
C
4
3.4Menganalisis besaran
besaran fisika pada gerak
dengan kecepatan dan
percepatan konstan.
4.4Menyajikan data dan
grafik hasil percobaan
untuk menyelidiki sifat
gerak benda yang
bergerak lurus dengan
kecepatan konstan dan
gerak lurus dengan
1. Panjang seluruh lintasan yang ditempuh
disebut sebagai …
a. Jarak
b. Gerak
c. Perpindahan
d. Arah
e. Posisi
2. Alat yang digunakan untuk mengukur
kelajuan benda disebut …
a. Voltmeter
b. Hydrometer
c. Speedometer
d. Amperemeter
e. Thermometer
A
C
√
√
66
percepatan konstan. 3. Berikut ini pertanyaan yang benar mengenai
jarak dan perpindahan …
a. Jarak merupakan besaran skalar,
perpindahan merupakan besaran vektor
b. Jarak merupakan besaran vektor,
perpindahan meruapakan besaran skalar
c. Jarak dan perpindahan merupakan besaran
vektor
d. Jarak dan perpindahan merupakan besaran
skalar
e. Jarak dan perpindahan memiliki arah dan
nilai
A √
4.Jika suatu benda bergerak, maka …
a. Kedudukan benda dan titik acuan tidak
berubah
b. Kedudukan benda tetap terhadap titik acuan
c. Kedudukan benda dan titik acuan
d. Kedudukan benda berubah terhadap titik
acuan
e. Kedudukan benda dan titik acuan berubah
D √
67
5. Berikut ini pertanyaan yang benar mengenai
kecepatan dan kelajuan adalah
a. Kecepatan merupakan besaran skalar,
kelajuan merupakan besaran vektor
b. Kecepatan merupakan besaran vektor,
kelajuan merupakan besaran skalar
c. Kelajuan dan kecepatan merupakan
besaran vektor
d. Kelajuan dan kecepatan merupakan bsaran
skalar
e. Kelajuan dan kecepatan memiliki arah dan
nilai
B √
6. Pertanyaan yang benar mengenai gerak lurus
beraturan adalah …
a. Kecepatannya semakin bertambah
b. Percepatannya konstan
c. Kecepatannya tetap
d. Percepatannya semakin bertambah
e. Percepatannya tetap
7. Benda yang bergerak jatuh bebas memiliki …
(1) Kecepatan awal nol
(2) Percepatan tetap
(3) Geraknya dipercepat beraturan
(4) Kecepatannya tergantung pada masa
benda Yang benar adalah pernyataan …
C
D
√
√
68
a. 4 saja
b. 2 dan 4
c. 1 dan 3
d. 1, 2, dan 3
e. Semuanya benar
8. Perhatikan peristiwa-peristiwa berikut :
(1) Bola dilempar vertikal keatas
(2) Bola bergerak menuruni bidang miring
(3) Bola digelindingkan diatas permukaan
tanah yang datar
(4) Bola diajtuhkan dari atas menara
Contoh gerak lurus berubah beraturan yang
dipercepat adalah …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 1 dan 4
9. Kecepatan (v) benda yang bergerak lurus
terhadap waktu (t) seperti diperlihatkan pada
grafik v-t, jarak yang ditempuh benda dalam
waktu 10 s adalah …
D
√
69
a. 10 m
b. 20 m
c. 30 m
d. 40 m
e. 50 m
10. Perhatikan ciri-ciri gerak berikut !
(1) Lintasan gerak berupa garis lurus
(2) Percepatan geraknya nol
(3) Percepatan geraknya stabil
(4) Kecepatan gerak konstan
Pertanyaan yang merupakan ciri-ciri GLB
ditunjukkan oleh nomor …
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 1. 2, dan 4
e. 1, 2, 3, dan 4
E
70
11. Jika v adalah kecepatan, s adalah jarak yang
ditempuh dan t adalah waktu tempuh, maka
hubungan antara ketiga besaran dapat
dirumuskan …
a. v =
b. v =
c. s =
d. s =
e. t =
12. Perubahan kedudukan benda yang hanya
ditentukan nilainya tersebut …
a. Jarak
b. Kelajuan
c. Kecepatan
d. Perpindahan
e. Kelajuan
D
√
√
71
13. Pernyataan berikut ini menggambarkan
definisi gerak secara lengkap menurut fisika,
kecuali …
a. Dian berlari karena dikejar anjing
b. Bus itu baru saja meninggalkan stasiun
c. Para pelari mulai dari garis start
d. Kami berjalan meninggalkan kantin
e. Tuti berjalan kaki dari rumah kesekolah
14. Berikut ini yang termasuk GLBB dipercepat
adalah …
a. Batu yang dilempar vertikal keatas
b. Bola yang menggelinding turun pada
bidang miring licin
c. Mobil yang sedang direm hingga
berhenti
d. Mobil yang sedang berputar
e. Semua benar
A
B
√
√
15. Tabel dibawah ini merupakan tabel sebuah
kereta dengan t menyatakan waktu dalam
sekon dan v menyatakan kecepatan dalam
m/s …
C √
72
T 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
v 0 2 4 6 8
4 0 4 -4
Perpindahan kereta selama 10 sekon adalah
…
a. 24 m
b. 30 m
c. 32 m
d. 38 m
e. 40 m
16. Benda jatuh bebas adalah benda yang
memiliki :
(1) Kecepatan awal nol
(2) Percepatan sama dengan percepatan
gravitasi
(3) Arah percepatan kepusat bumi
(4) Waktu tempuh yang kecil saat
ketinggiannya besar.
Pernyataan diatas yang benar adalah
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
D √
73
c. 1, 3, dan 4
d. 2, 3, dan 4
e. 2 dan 4
17. Sebuah batu dilemparkan secara vertikal ke
atas dengan kecepatan awal ( 0) 20 m/s.
ketinggian maksimum bola adalah (g) 10
m/ …
a. 10 m
b. 20 m
c. 40 m
d. 80 m
e. 100 m
B
18. Pada waktu bersamaan dua bola dilempar
Ke atas, masing-masing dengan kelajuan
= 10 m/s (Bola A) dan = 20 m/s (Bola
B). jarak antara kedua bola pada saat bola A
mencapai titik tertinggi adalah …
a. 30 m
b. 25 m
c. 20 m
d. 10 m
e. 15 m
D √
19. Benda A dan B ditembakan vertikal ke atas
secara bersamaan dengan kecepatan masing- D √
74
masing 20 m/s dan 30 m/s, maka
perbandingan tinggi maksimum benda A dan
B adalah …
a. 2 : 3
b. 3 : 2
c. 1 : 1
d. 4 : 9
e. 9 : 4
20. Terdapat dua buah bola yang berjarak 100
m. Bola pertama bergerak jatuh bebas dan
pada saat bersamaan bola kedua
dilemparkan ke atas dengan kecepatan awal
40 m/s. jarak kedua bola setelah 2 sekon
adalah …
a. 10 m
b. 20 m
c. 40 m
d. 60 m
e. 80 m
B √
21. Perhatikan grafik berikut ini !
v (m/s)
25
t(s)
0 2 4 6 8 10
D
75
Jarak yang ditempuh oleh benda selama 10 s
adalah …
a. 25 m
b. 50 m
c. 100 m
d. 250 m
e. 500 m
22. Kereta api A dan B yang terpisah sejauh 6
km, bergerak berlawanan arah. Kecepatan
setiap kereta api adalah 60 km/jam untuk
kereta api A dan 40 km/jam untuk kereta
api B. kapan dan dimanakah kedua kereta
api tersebut berpapasan ?
a. 2,6 menit, 2,4 km dari kereta A
b. 2,6 menit, 2,4 km dari kereta B
c. 3,6 menit, 3,6 km dari kereta A
d. 3,6 menit, 3,6 km dari kereta B
e. 3,6 menit, 2,4 km dari kereta A
C √
23. Mobil A bergerak dengan kelajuan tetap 60
km/jam. Satu jam kemudian mobil B mulai
berangkat dengan kelajuan tetap 90 km/jam
E
76
mengikuti mobil A. Selang berapa lama
mobil B akan mendahului mobil A …
a. 30 menit
b. 45 menit
c. 60 menit
d. 90 menit
e. 120 menit
24. Sebuah benda bergerak lurus beraturan
dalam waktu 10 sekon dan menempuh jarak
80 meter, kecepatan benda tersebut adalah
…
a. 4 m/s
b. 6 m/s
c. 8 m/s
d. 10 m/s
e. 12 m/s
C
25. Waktu yang diperlukan sebuah mobil yang
bergerak dengan percepatan 2 m/ , untuk
menjadi 30 m/s adalah …
a. 10 s
b. 20 s
c. 30 s
E √
77
d. 40 s
e. 50 s
26. Perhatikan grafik gerak suatu benda berikut
ini !
v (m/s)
12
4
Besar percepatan benda adalah …
a. 0, 4 m/
b. 0, 8 m/
c. 1, 2 m/
d. 1, 6 m/
e. 2, 4 m/
A √
27. Dua buah benda A dan B bergerak dengan
grafik seperti berikut !
v (m/s)
20 A
B
t (s)
D √
78
10
Jika keduanya bergerak lurus dari titik yang
sama maka kedua benda tersebut akan
bertemu setelah …
a. 5 s
b. 10 s
c. 15 s
d. 20 s
e. 25 s
28. Budi berjalan ke barat sejauh 50 meter lalu
berbalik ke arah timur sejauh 10 meter.
Jarak dan perpindahan yang ditempuh budi
adalah …
a. 60 m dan 40 m
b. 60 m dan 60 m
c. 40 m dan 40 m
d. 50 m dan 10 m
e. 10 m dan 50 m
E √
29. Nyatakan vektor berikut dalam persamaan
vektor satuan
√
79
a. 5 i + 2 j
b. 2 i + 2 j
c. 3 i + 2 j
d. 2 i + 5 j
e. 5 i + 3 j
30. Sebuah materi bergerak pada bidang datar
dengan lintasan sembarang dari titik A (3,5)
ke titik B (5,1), tentukan besarnya
Perpindahan …
a. √
b. √
c. √
d. √
e. √
E
D
√
80
B.2 INSTRUMEN PENELITIAN YANG VALID
Sekolah : SMA Negeri 3 Dompu
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/1
Materi : Kinematika Gerak Lurus dan Analisis Vektor pada Gerak
Waktu : 135 Menit
1. Alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan benda disebut …
a. Voltmeter
b. Hydrometer
c. Speedometer
d. Amperemeter
e. Thermometer
2. Berikut ini pertanyaan yang benar mengenai jarak dan perpindahan …
a. Jarak merupakan besaran skalar, perpindahan merupakan besaran vector
b. Jarak merupakan besaran vektor, perpindahan meruapakan besaran scalar
c. Jarak dan perpindahan merupakan besaran vector
d. Jarak dan perpindahan merupakan besaran skalar
e. Jarak dan perpindahan memiliki arah dan nilai
3. Jika suatu benda bergerak, maka …
a. Kedudukan benda dan titik acuan tidak berubah
b. Kedudukan benda tetap terhadap titik acuan
c. Kedudukan benda dan titik acuan
d. Kedudukan benda berubah terhadap titik acuan
e. Kedudukan benda dan titik acuan berubah
4. Berikut ini pertanyaan yang benar mengenai kecepatan dan kelajuan adalah …
a. Kecepatan merupakan besaran skalar, kelajuan merupakan besaran vector
b. Kecepatan merupakan besaran vektor, kelajuan merupakan besaran scalar
c. Kelajuan dan kecepatan merupakan besaran vector
d. Kelajuan dan kecepatan merupakan bsaran scalar
e. Kelajuan dan kecepatan memiliki arah dan nilai
5. Pertanyaan yang benar mengenai gerak lurus beraturan adalah …
a. Kecepatannya semakin bertambah
b. Percepatannya konstan
c. Kecepatannya tetap
d. Percepatannya semakin bertambah
e. Percepatannya tetap
81
6. Benda yang bergerak jatuh bebas memiliki …
(1) Kecepatan awal nol
(2) Percepatan tetap
(3) Geraknya dipercepat beraturan
(4) Kecepatannya tergantung pada masa benda Yang benar adalah pernyataan
…
a. 4 saja
b. 2 dan 4
c. 1 dan 3
d. 1, 2, dan 3
e. Semuanya benar
7. Perhatikan peristiwa-peristiwa berikut :
(1) Bola dilempar vertikal keatas
(2) Bola bergerak menuruni bidang miring
(3) Bola digelindingkan diatas permukaan tanah yang datar
(4) Bola diajtuhkan dari atas menara Contoh gerak lurus berubah beraturan yang
dipercepat adalah …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 1 dan 4
8. Kecepatan (v) benda yang bergerak lurus terhadap waktu (t) seperti
diperlihatkan pada grafik v-t, jarak yang ditempuh benda dalam waktu 10 s
adalah …
a. 10 m
b. 20 m
c. 30 m
d. 40 m
e. 50 m
82
9. Jika v adalah kecepatan, s adalah jarak yang ditempuh dan t adalah waktu
tempuh, maka hubungan antara ketiga besaran dapat dirumuskan …
a. v =
b. v =
c. s =
d. s =
e. t =
10. Perubahan kedudukan benda yang hanya ditentukan nilainya tersebut …
a. Jarak
b. Kelajuan
c. Kecepatan\
d. Perpindahan
e. Kelajuan
11. Pernyataan berikut ini menggambarkan definisi gerak secara lengkap menurut
fisika, kecuali …
a. Dian, berlari karena dikejar anjing
b. Bus itu baru saja meninggalkan stasiun
c. Para petani mulai dari garis start
d. Kami berjalan meninggalkan kantin
e. Tuti berjalan kaki dari rumah kesekolah
12. Berikut ini yang termasuk GLBB dipercepat adalah …
a. Batu yang dilempar vertikal keatas
b. Bola yang menggelinding turun pada bidang miring licin
c. Mobil yang sedang direm hingga berhenti
d. Mobil yang sedang berputar
e. Semua benar
13. Tabel dibawah ini merupakan tabel sebuah kereta dengan t menyatakan waktu
dalam sekon dan v menyatakan kecepatan dalam m/s …
T 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
V 0 2 4 6 8
4 0 4 -4
Perpindahan kereta selama 10 sekon adalah …
a. 24 m
b. 30 m
c. 32 m
d. 38 m
e. 40 m
83
14. Benda jatuh bebas adalah benda yang
memiliki :
(1) Kecepatan awal nol
(2) Percepatan sama dengan percepatan gravitasi
(3) Arah percepatan kepusat bumi
(4) Waktu tempuh yang kecil saat ketinggiannya besar.
Pernyataan diatas yang benar adalah
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 3, dan 4
d. 2, 3, dan 4
e. 2 dan 4
15. Sebuah batu dilemparkan secara vertikal ke atas dengan kecepatan awal ( 0)
20 m/s. ketinggian maksimum bola adalah (g) 10 m/ …
a. 10 m
b. 20 m
c. 40 m
d. 80 m
e. 100 m
16. Pada waktu bersamaan dua bola dilempar
Ke atas, masing-masing dengan kelajuan = 10 m/s (Bola A) dan = 20
m/s (Bola B). jarak antara kedua bola pada saat bola A mencapai titik tertinggi
adalah …
a. 30 m
b. 25 m
c. 20 m
d. 10 m
e. 15 m
17. Benda A dan B ditembakan vertikal ke atas secara bersamaan dengan
kecepatan masing-masing 20 m/s dan 30 m/s, maka perbandingan tinggi
maksimum benda A dan B adalah …
a. 2 : 3
b. 3 : 2
c. 1 : 1
d. 4 : 9
e. 9 : 4
84
18. Terdapat dua buah bola yang berjarak 100 m. Bola pertama bergerak jatuh
bebas dan pada saat bersamaan bola kedua dilemparkan ke atas dengan
kecepatan awal 40 m/s. jarak kedua bola setelah 2 sekon adalah …
a. 10 m
b. 20 m
c. 40 m
d. 60 m
e. 80 m
19. Perhatikan grafik berikut ini !
v (m/s)
25
t (s)
0 2 4 6 8 10
Jarak yang ditempuh oleh benda selama 10 s adalah …
a. 25 m
b. 50 m
c. 100 m
d. 250 m
e. 500 m
20. Kereta api A dan B yang terpisah sejauh 6 km, bergerak berlawanan arah.
Kecepatan setiap kereta api adalah 60 km/jam untuk kereta api A dan 40
km/jam untuk kereta api B. kapan dan dimanakah kedua kereta api tersebut
berpapasan ?
a. 2, 6 menit, 2,4 km dari kereta A
b. 2,6 menit , 2,4 km dari kereta B
c. 3, 6 menit, 3,6 km dari kereta A
d. 3, 6 menit, 3,6 km dari kereta B
e. 3, 6 menit, 2,4 km dari kereta A
21. Mobil A bergerak dengan kelajuan tetap 60 km/jam. Satu jam kemudian mobil
B mulai berangkat dengan kelajuan tetap 90 km/jam mengikuti mobil A.
Selang berapa lama mobil B akan mendahului mobil A …
a. 30 menit
b. 45 menit
c. 60 menit
d. 90 menit
e. 120 menit
85
22. Sebuah benda bergerak lurus beraturan dalam waktu 10 sekon dan menempuh
jarak 80 meter, kecepatan benda tersebut adalah …
a. 4 m/s
b. 6 m/s
c. 8 m/s
d. 10 m/s
e. 12 m/s
23. Dua buah benda A dan B bergerak dengan grafik seperti berikut !
v (m/s)
20 A
B
t (s)
10
Jika keduanya bergerak lurus dari titik yang sama maka kedua benda tersebut
akan bertemu setelah …
a. 5 s
b. 10 s
c. 15 s
d. 20 s
e. 25 s
24. Nyatakan vektor berikut dalam persamaan vektor satuan
a. 5 i + 2 j
b. 2 i + 2 j
c. 3 i + 2 j\
d. 2 i + 5 j
e. 5 i + 3 j
25. Sebuah materi bergerak pada bidang datar dengan lintasan sembarang dari
titik A (3,5) ke titik B (5,1), tentukan besarnya
Perpindahan …
a. √
b. √
c. √
d. √
e. √
86
KUNCI JAWABAN
1. C 11. A 21. E
2. A 12. B 22. C
3. D 13. C 23. E
4. B 14. D 24. A
5. C 15. B 25. D
6. D 16. D
7. D 17. D
8. E 18. B
9. A 19. D
10. D 20. C
87
LAMPIRAN C
C.1 SKOR DAN NILAI PRETEST DAN
POSTTEST
88
C.1 SKOR DAN NILAI PRETEST DAN POSTTEST
Untuk mengetahui nilai yang diperoleh peserta didik, maka skor yang
diperoleh dikonversi dalam bentuk nilai dengan menggunakan rumus :
N =
Tabel 1.Skor dan nilai peserta didik pada pretest dan posttest
NO NAMA FRE TEST POST TEST
Skor Nilai Skor Nilai
1 Ade irawan 10 33 20 67
2 Ajarun 9 30 22 73
3 Darman 9 30 21 70
4 Hairunisa 13 43 23 77
5 Icha Puspita Ayu 9 30 20 67
6 Imansyah Putra 18 60 25 87
7 Ikbar 8 27 19 63
8 Jainab 8 27 18 60
9 Lilis Iryani 10 33 21 70
10 Lasti Komalasari 9 30 20 67
11 M. Agus 14 47 25 83
12 M. Abin 10 33 22 73
13 Muhamad Fitra 7 23 20 67
14 Nila Rosa 15 50 24 80
15 Nurwahdaniah 17 57 21 70
16 Rira 7 23 19 63
17 Sakinah 21 70 25 87
18 Sirozul Nurul Huda 12 40 25 83
19 Triyati Puspitasari 12 40 25 87
20 WindaNuru Khotimah 10 33 23 77
21 Saifulah 7 23 19 63
22 Roni Suryadin 7 23 20 67
89
LAMPIRAN D
D.1 VALIDITAS ITEM
D.2 ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS
D.3 ANALISIS DESKRIPTIF
D.4 ANALISIS INFERENSIAL (UJI N-GAIN)
90
D. 1 VALIDITAS ITEM
RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6 7
A1 1 0 1 1 0 0 0
A2 0 1 1 0 1 1 0
A3 0 1 0 0 1 1 1
A4 0 1 0 0 0 0 1
A5 1 0 0 0 0 0 1
A6 0 0 0 1 0 0 1
A7 0 0 1 1 1 0 0
A8 0 0 1 1 1 1 1
A9 0 0 1 1 1 1 0
A10
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
A10 0 0 1 0 1 1 0
A12 0 0 0 1 0 0 1
A13 0 1 1 1 0 1 1
A14 0 1 1 1 1 1 1
A15 0 1 1 1 1 1 1
A16 1 1 0 1 1 1 0
A17 0 1 1 0 1 0 0
A18 0 1 1 1 1 1 0
A19 0 1 1 1 1 1 1
A20 0 1 0 1 0 0 1
A21 1 0 0 1 0 0 1
A22 0 0 0 0 0 0 0
A23 0 0 0 1 0 0 0
91
RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6 7
A24 0 1 0 0 0 0 0
A25 0 1 1 1 1 1 1
A26 0 1 1 1 1 1 1
A27 0 1 0 0 0 0 1
A28 0 0 0 0 0 0 0
A29 0 0 0 0 0 1 0
A30 1 1 1 1 1 1 1
5 16 16 19 16 16 16
Validitas
P 0,167 0,533 0,533 0,633 0,533 0,533 0,533
Q 0,833 0,467 0,467 0,367 0,467 0,467 0,467
Mp 18,000 18,688 18,750 17,684 18,250 18,125 18,563
Mt 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000
St 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915
pbi 0,151 0,486 0,497 0,374 0,407 0,384 0,463
Status Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Reliabilitas
N 30
30 30 30 30 30 30
Variansi 24,764
24.764
24.764
24.764
24.764
24.764
24.764
p*q 0.116 0.249 0.249 0.249 0.249 0.246 0.249
KR-20 0.829
92
RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL
8 9 10 11 12 13 14
A1 1 1 1 1 0 1 0
A2 1 1 1 0 1 1 1
A3 1 0 1 0 1 0 1
A4 1 0 1 1 1 0 1
A5 0 0 1 1 1 1 1
A6 0 1 0 1 1 1 1
A7 0 1 0 1 1 1 0
A8 0 1 0 0 0 0 0
A9 0 1 0 0 0 0 0
A10 1 0 1 0 0 0 0
A11 1 0 1 1 0 1 0
A12 0 0 1 1 0 1 1
A13 0 1 1 1 1 1 1
A14 1 1 1 0 1 1 1
A15 1 1 1 0 1 0 1
A16 1 0 0 0 1 0 1
A17 1 0 0 1 0 1 0
A18 1 1 0 1 1 1 0
A19 0 1 0 1 0 1 0
A20 0 0 0 0 1 1 0
A21 0 0 0 0 1 0 1
A22 1 0 1 0 1 0 1
A23 1 1 1 0 1 1 1
A24 0 1 1 1 1 1 1
A25 1 1 0 1 1 1 1
A26 1 1 0 1 1 1 1
A27 0 0 0 0 0 0 0
93
RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL
8 9 10 11 12 13 14
A28 0 0 0 0 0 0 0
A29 0 0 0 0 0 0 0
A30 1 1 0 1 1 0 1
16 16 14 15 19 17 17
Validitas
P 0,533 0,533 0,467 0,500 0,633 0,567 0,567
Q 0,467 0,467 0,533 0,500 0,367 0,433 0,433
Mp 18,250 18,438 17,429 19,267 18,000 18,471 18,235
Mt 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000
St 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915
pbi 0.407 0.441 0.226 0.552 0.444 0.478 0.432
Status Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid
Reliabilitas
N 30 30 30 30 30 30 30
Variansi 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764
p*q 0.249 0.249 0.246 0.250 0.232 0.246 0.249
KR-20 0.829
RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL
15 16 17 18 19 20 21
A1 1 1 0 1 1 0 1
A2 1 1 1 0 1 0 1
A3 0 1 1 0 1 0 1
A4 0 1 1 0 1 1 1
A5 0 1 1 1 1 1 1
A6 0 0 1 1 0 1 0
94
RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL
15 16 17 18 19 20 21
A7 1 0 0 1 0 1 0
A8 1 0 0 1 0 0 0
A9 1 1 0 1 0 0 0
A10 1 1 0 0 0 0 1
A11 1 1 0 0 0 1 1
A12 1 0 0 1 0 1 1
A13 1 0 0 1 1 1 1
A14 1 0 1 0 1 1 1
A15 0 1 1 1 1 1 0
A16 0 0 1 1 0 0 0
A17 1 1 1 1 0 0 1
A18 1 1 1 1 1 0 1
A19 1 1 1 1 1 1 1
A20 0 0 0 1 1 1 1
A21 0 1 0 0 1 1 0
A22 0 0 0 0 0 1 0
A23 1 1 1 0 0 0 1
A24 1 1 1 0 0 0 1
A25 1 1 1 1 0 1 1
A26 1 1 0 1 1 1 0
A27 0 0 0 0 1 0 0
A28 0 0 0 0 0 0 1
A29 0 0 0 0 1 0 0
A30 1 1 1 1 1 1 1
18 18 15 17 16 16 19
Validitas
P 0,600 0,600 0,500 0,567 0,533 0,533 0,633
95
RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL
15 16 17 18 19 20 21
Q 0,400 0,40 0,500 0,433 0,467 0,467 0,367
Mp 18,000 18,28 18,933 18,000 18,125 18,750 17,947
Mt 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000
St 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915
p 0.414 0.472 0.496 0.387 0.384 0.497 0.433
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Reliabilitas
N 30 30 30 30 30 30 30
Variansi 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764
p*q 0.240 0.232 0.249 0.246 0.249 0.249 0.232
KR-20 0.829
RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL
22 23 24 25 26 27 28
A1 1 0 1 0 0 0 1
A2 1 0 1 1 0 1 1
A3 1 0 1 1 0 1 1
A4 1 0 1 1 0 1 1
A5 1 1 1 1 1 1 1
A6 1 1 1 1 1 1 1
A7 1 1 0 0 1 0 1
A8 1 1 0 1 0 0 1
A9 0 1 0 1 0 0 0
A10 0 1 1 1 0 0 1
A11 1 1 1 0 0 1 1
A12 1 1 1 0 1 1 0
96
RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL
22 23 24 25 26 27 28
A13 1 1 1 0 1 1 0
A14 1 0 1 0 1 0 0
A15 0 0 0 1 0 0 0
A16 0 0 0 0 0 0 1
A17 1 0 0 1 0 1 1
A18 0 1 1 0 0 1 1
A19 0 1 1 0 1 1 0
A20 1 1 1 0 1 0 0
A21 1 1 0 0 1 0 0
A22 1 0 0 0 1 0 0
A23 0 0 0 0 0 1 0
A24 0 0 0 1 0 1 1
A25 1 1 1 1 0 1 0
A26 1 1 0 0 1 0 0
A27 0 0 1 1 0 0 1
A28 0 0 0 0 0 0 0
A29 0 0 1 0 1 1 0
A30 1 1 1 1 1 1 0
19 16 18 14 13 16 14
Validitas
P 0,633 0,533 0,600 0,467 0,433 0,533 0,467
Q 0,367 0,467 0,400 0,533 0,567 0,467 0,533
Mp 18,158 18,063 18,222 17,143 17,154 18,438 16,286
Mt 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000
St 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915 5,915
pbi 0.479 0.373 0.460 0.181 0.171 0.441 0.045
Status Valid Valid Valid Drop Drop Valid Drop
97
RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL
22 23 24 25 26 27 28
Reliabilitas
N 30 30 30 30 30 30 30
Variansi 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764 24.764
p*q 0.232 0.249 0.222 0.240 0.240 0.249 0.222
KR-20 0.829
RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL
29 30
A1 1 0
A2 1 1
A3 1 1
A4 1 1
A5 0 1
A6 0 1
A7 0 0
A8 0 0
A9 0 0
A10 1 1
A11 1 1
A12 1 1
A13 1 0
A14 1 0
A15 1 1
A16 0 1
A17 0 0
A18 0 0
98
RESPONDEN NOMOR BUTIR SOAL
29 30
A19 0 1
A20 1 1
A21 1 1
A22 0 1
A23 1 0
A24 0 0
A25 1 1
A26 1 1
A27 1 0
A28 0 0
A29 0 0
A30 1 1
17 16
Validitas
P 0,567 0,533
Q 0,433 0,467
Mp 18,294 18,313
Mt 16,000 16,000
St 24.764 24.764
pbi 0.444 0.418
Status Valid Valid
Reliabilitas
N 30 30
Variansi 24.764 24.764
p*q 0.246 0.246
KR-20 0,829
99
D.2. ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Semua item yang telah disusun diuji validitasnya, diperoleh bahwa
dari 30 item soal yang divalidasi terdapat 25 item soal yang valid dan yang
drop sebanyak 5 item. Adapun jumlah anggota yang digunakan untuk uji
coba sebanyak 22 peserta didik.Validitasi instrumen dianalisis
menggunakan persamaan koefisien korelasi biseral dengan rumus sebagai
berikut:
√
dengan :
= Koefesien korelasi biserial
= Rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban
benar.
= Rerata skor total
= Standar deviasi dari skor total
P = Proporsi peserta tes yang jawaban benar pada soal (tingkat
kesukaran)
Q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah (1-p)
Dengan kriteria jika tabel maka item dinyatakan valid dan
jika tabel maka item dinyatakan drop. Dengan tabel = 0,361. Untuk
lebih jelasnya, perhitungan validitas item instrumen dipaparkan pada tabel
dibawah ini.
100
1. Untuk validasi soal no 1 dari 30 soal yang telah diteskan kepada 30 peserta didik
a. Rata-rata peserta didik yang menjawab benar
𝑔
𝑔
b. Mean dari skor total
c. Proporsi peserta didik yang menjawab benar
p =
30
q = 1 – p = 1 – 0,167 = 0,833
√
√
√
0,338 . 0,447
0,151
Karena yang diperoleh dalam perhitungan . ternyata lebih kecil dari
(0,361), maka dapat diambil kesimpulan bahwa butir item nomor 1 tersebut
drop.
2. Untuk validasi soal no 3 dari 30 soal yang telah diteskan kepada 30 peserta didik
a. Rata-rata peserta didik yang menjawab benar
𝑔
𝑔
300
b. Mean dariskor total
101
c. Proporsi peserta didik yang menjawab benar
p =
30
q = 1 – p = 1 – 0,533 = 0,467
√
√
√
0,465 . 1,068
Karena yang diperoleh dalam perhitungan ternyata lebih
besar dari (0,361), maka dapat diambil kesimpulan bahwa butir item
nomor 3 tersebut valid.
B.2.UJI REALIBILITAS INSTRUMEN PENELITIAN
(
) (
∑
)
𝚺pq = 6,008
n = 30
Jumlah skor peserta didik (∑ ) = 480
Jumlah kuadrat skor tiap peserta didik (∑ ) =
a. Mencari varians
∑ ∑
102
b. Mencari realibilitas (r)
(
)(
∑
)
(
)(
)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai reliabilitas tes yaitu 0,871 dan
berada pada rentang 0,800–1,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa tes hasil
belajar fisika peserta didik memiliki kategori reliabilitas sanga tinggi.
Tabel. Kriteria Reliabilitas
Rentang Kategori
0,800 – 1,000 Sangat tinggi
0,600 – 0,800 Tinggi
0,400 – 0,600 Cukup
0,200 – 0,400 Rendah
0,000 – 0,200 Sangat rendah
D.3 ANALISIS DESKRIPTIF
1) Skor dan ketuntasan Pretest Peserta Didik Kelas X MIA 1 SMA Negeri 3
Dompu
No Nama Skor
1 Ade irawan 10
2 Ajarun 9
3 Darman 9
4 Hairunisa 13
5 Icha Puspita Ayu 9
6 Imansyah Putra 18
7 Ikbar 8
8 Jainab 8
9 Lilis Iryani 10
10 Lasti Komalasari 9
11 M. Agus 14
12 M. Abin 10
13 Muhamad Fitra 7
14 Nila Rosa 15
15 Nurwahdaniah 17
16 Rira 7
103
17 Sakinah 21
18 Sirozul Nurul Huda 21
19 Triyati Puspitasari 21
20 Winda Nuru Khotimah 17
21 Saifulah 7
22 Roni Suryadin 7
a. Skor tertinggi = 21
b. Skor terendah = 7
c. Rentang Skor (R) = Skor tertinggi – Skor terendah (21-7 = 14)
d. Banyaknya Data (n) = 22
e. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 22
= 5,429 5 (dibulatkan)
f. Panjang kelas interval (i) =
=
= 2, 578 3 (dibulatkan)
Tabel 1. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Peserta Didik
Interval Skor fi xi xi2 fi.xi fi.xi
2
7 - 9 10 8 64 80 640
10 - 12 3 11 121 33 363
13 - 15 3 14 196 42 588
16 - 18 3 17 289 51 867
19 - 21 3 20 400 60 1200
Jumlah 22 70 1070 266 3658
g. Skor rata-rata ( ) = ∑ .
∑ =
= 12,09
h. Standar Deviasi = √ ∑ . ∑ .
= √ .
= √ 0 0
= √ 0
104
√
2. Skor dan ketuntasan Posttest Peserta Didik Kelas X MIA 1 SMA Negeri 3
Dompu
No Nama Skor
1 Ade irawan 20
2 Ajarun 22
3 Darman 21
4 Hairunisa 23
5 Icha Puspita Ayu 20
6 Imansyah Putra 26
7 Ikbar 19
8 Jainab 18
9 Lilis Iryani 21
10 Lasti Komalasari 20
11 M. Agus 25
12 M. Abin 22
13 Muhamad Fitra 20
14 Nila Rosa 24
15 Nurwahdaniah 21
16 Rira 19
17 Sakinah 26
18 Sirozul Nurul Huda 25
19 Triyati Puspitasari 26
20 WindaNuru Khotimah 23
21 Saifulah 19
22 Roni Suryadin 20
a. Skor tertinggi = 26
b. Skor terendah = 18
c. Rentang Skor (R) = skor tertinggi – skor terendah (26-18= 8)
d. Banyaknya Data (n) = 22
e. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 22
= 5,43 5 (dibulatkan)
f. Panjang kelas interval (i) =
=
= 1,5 2 (dibulatkan)
105
Tabel 1.Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Peserta Didik Kelas
Eksperimen
Interval Skor Tepi Kelas fi xi xi2 fi.xi fi.xi
2
Bawah Atas
18 - 19 17,5 19,5 4 18,5 342,25 74 1,369
20 - 21 19,5 21,5 8 20,5 420,25 164 3,362
22 - 23 21,5 23,5 4 22,5 506,25 90 2,025
24 - 25 23,5 25,5 3 24,5 600,25 73,5 1800,75
26 - 27 25,5 27,5 3 26,5 702,25 79,5 2106,75
Jumlah 22 481 3914,256
a. Skor rata-rata ( ) = ∑ .
∑ =
= 21,86
b. Standar Deviasi = √ ∑ . ∑ .
= √ 3
= √ 3 3 3
= √
√ 4,31
D.4 ANALISIS INFERENSIAL (UJI N-GAIN)
Kelas X MIA 1 SMA Negeri 3 Dompu
Rosponden Spre Spost N-Gain Kategori
Ade irawan 10 20 0.77 Sedang
Ajarun 9 22 1,01 Tinggi
Darman 9 21 0.98 Tinggi
Hairunisa 13 23 0.77 Tinggi
Icha Puspita Ayu 9 20 0,85 Sedang
Imansyah Putra 18 25 0,54 Tinggi
Ikbar 8 19 0.85 Sedang
Jainab 8 18 0.77 Sedang
Lilis Iryani 10 21 0.85 Tinggi
Lasti Komalasari 9 20 0.85 Sedang
M. Agus 14 25 0,85 Tinggi
M. Abin 10 22 0.93 Tinggi
Muhamad Fitra 7 20 1,01 Tinggi
Nila Rosa 15 24 0,69 Tinggi
106
Nurwahdaniah 17 21 0,31 Sedang
Rira 7 19 0,93 Sedang
Sakinah 21 25 0,31 Tinggi
Sirozul Nurul Huda 21 25 0,31 Tinggi
Triyati Puspitasari 21 25 0,31 Tinggi
WindaNuru Khotimah 17 23 0,46 Tinggi
Saifulah 7 19 0,93 Sedang
Roni Suryadin 7 20 1,01 Tinggi
Jumlah 267 477 16,29
Rata-rata 12,14 21,68 0.74 Tinggi
Tabel Kategori Tingkat N-Gain
Kriteria Indeks
Gain
Frekuensi Persentase
(%)
Tinggi g>0,70 14 64
Sedang 0,70≥g≥0,30 8 36
Rendah g<0,30 0 0
Jumlah 22 100
𝑔 =
= 0,74
Terlihat juga bahwa peserta didik kelas X MIA 1 memiliki skor rata-rata
gain ternormalisasi sebesar 0,74 yang merupakan kategori tinggi berdasarkan hal
tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan hasil belajar fisika peserta didik
setelah diajar dengan strategi pembelajaran inkuiri (SPI) berada pada kategori
“Tinggi” berdasarkan kriteria N-Gain.
107
LAMPIRAN E
E.1 Daftar Hadir Peserta Didik
E.2 Dokumentasi
108
E.1 Daftar Hadir Peserta Didik
No Nama Peserta Didik Kehadiran
1 Ade Irawan √ √ √ √ √ √ √ √
2 Ajarun √ a √ √ √ √ √ √
3 Darman √ a √ √ √ √ √ √
4 Hairunisa √ √ √ √ √ √ √ √
5 Icha Puspita Ayu √ √ √ √ √ √ √ √
6 Imansyah Putra √ √ √ √ √ √ √ √
7 Ikbar √ √ √ √ √ √ √ √
8 Jainab √ √ √ √ √ √ √ √
9 Lilis Suryani √ √ √ √ √ √ √ √
10 Lasti Komalasari √ √ √ √ √ √ √ √
11 M. Agus √ s √ √ √ √ √ √
12 M. Abin √ √ √ √ √ √ √ √
13 Muhamad Fitra √ √ √ √ √ √ √ √
14 Nila Rosa √ √ √ √ √ √ √ √
15 Nurwahdaniah √ √ √ √ √ √ √ √
16 Rira √ √ √ √ √ √ √ √
17 Sakinah √ √ √ √ √ √ √ √
18 Sirozul Nurul Huda √ √ √ √ √ √ √ √
19 Triyati Puspitasari √ √ √ √ √ √ √ √
20 Winda Nuru Khotimah √ √ √ √ √ √ √ √
21 Saifulah √ √ √ √ √ √ √ √
22 Roni Suryadin √ √ √ √ √ √ √ √
109
E.2 DOKUMENTASI
Gambar 1. Tes Soal Pretest dan Posttets
Gambar 2. Mengajar
Gambar 3. Peserta Didik Melakukan Pengamatan atau Percobaan
110
Gambar 4. Tes Hasil Belajar
Foto Bersama Peserta Didik SMA Negeri 3 Dompu
111
LAMPIRAN F
HASIL VALIDASI INSTRUMEN OLEH VALIDATOR
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
RIWAYAT HIDUP
USWATUN HASANAH, lahir di Dompu 24 Juni 1995, buah
cinta pasangan dari Rifaid dengan Ante.
Penulis memulai pendidikannya pada tahun 2002 di SD Negeri
26 Dompu Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu dan tamat
sekolah dasar penulis melanjutkan.
Studinya di SMP Negeri 2 Dompu Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu
pada tahun 2008 tamat tahun 2011. Pada tahun 2011 pula penulis masuk di SMA
Negeri 2 Dompu dan selesai 2014. Kemudian di tahun yang sama pula 2014
penulis melanjutkan studinya di Universitas Muhammmadiyah Makassar dengan
mengambil program Studi Pendidikan Fisika.