1
PENERTIBAN TANAH TERLANTAR
OlehDr. Ir. Ruslan, MS.
Direktur Pengendalian Penerapan Kebijakan dan Program
Juli 2009
2
PENDAHULUAN1. Tanah untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.2. Menyelenggarakan dan melaksanakan kebijakan, perencanaan dan
program di bidang pertanahan3. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah4. Pengendalian Penerapan Kebijakan dan Program Pertanahan:
a. Penertiban Hak Atas Tanah (HGU,HGB, HP, HPL)b. Penertiban Dasar Penguasaan Atas Tanah
5. HAT hapus bila tanahnya diterlantarkan (UUPA Psl 27,34 dan 40)
6. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang/badan hukum dg tanah, menjadi Tanah Yang Dikuasai Langsung Oleh Negara
7. Evaluasi & pemantauan penyediaan tanah utk berbagai kepentingan masyarakat, badan usaha, pemerintah dalam rangka memenuhi kepentingan strategis
3
PENGERTIAN
• Tanah yang diindikasikan terlantar adalah tanah yang dikuasai dengan Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai, Hak Pengelolaan atau dasar penguasaan atas tanah yang tidak diusahakan, tidak dipergunakan, atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan keadaan atau sifat dan tujuan pemberian hak atau dasar penguasaannya.
• Tanah terlantar adalah tanah yang diindikasikan terlantar yang telah diidentifikasi dan telah ditetapkan oleh Kepala BPN RI.
• Penertiban tanah terlantar adalah proses identifikasi, penelitian dan peringatan terhadap hak atas tanah dan atau dasar penguasaan atas tanah.
4
TANAH TERINDIKASI TERLANTAR
1. BPN telah menerbitkan sertipikat tanah (HM, HGU, HGB, HP, HPL) dan PEMDA menerbitkan Ijin Lokasi.
2. Subyek hak wajib mengusahakan, menggunakan dan memanfaatkan obyek hak (tanah) SK HAT
3. Kenyataan ada yang menerlantarkan obyek haknya.
4. Tanah diterlantarkan aset tidur tdk memberikan kesejahteraan rakyat.
5. Tanah yang diindikasikan terlantar 7,3 juta Ha (2008):a. tanah hak (HGU, HGB, HP, HPL) seluas 3.064.003 Ha,b. telah memperoleh dasar penguasaan atas tanah tetapi belum
memperoleh HAT seluas 4.322.286 Ha
6. Kerugian Negara (ekonomi, tenaga kerja, dll)
7. Perlu ditertibkan :
a. Pelepasan sebagian atau seluruh obyek hak oleh subyek hak.
b. Pembatalan hak sesuai ketentuan (UUPA, PP 36/98 dan Kep KaBPN 24/2002)
5
MAKSUD dan TUJUAN PENERTIBAN TANAH TERLANTAR
Maksud : - Menghidupkan aset tanah tidur (diterlantarkan);- Tanah terlantar dpt dimanfaatkan secara optimal,
sehingga masuk ke putaran politik dan ekonomi pertanahan;
- Setiap jengkal tanah untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Tujuan :- Memberi kesempatan subyek hak untuk memanfaatkan
obyek hak yang terlantar.- Apabila subyek hak tdk memanfaatkannya (setelah 3 kali
peringatan) dibatalkan HAT-nya (melalui proses sesuai ketentuan yg berlaku)
6
PENERTIBAN DAN PENDAYAGUNAAN PENERTIBAN DAN PENDAYAGUNAAN TANAH TERLANTARTANAH TERLANTAR
(PP No. 36 Tahun 1998)(PP No. 36 Tahun 1998)
7
PENDAHULUANPENDAHULUAN
Tanah terlantar adalah tanah yang diterlantarkan oleh pemegang hak atas tanah, pemegang Hak Pengelolaan atau pihak yang telah memperoleh dasar penguasaan atas tanah tetapi belum memperoleh hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengertian (PP Pengertian (PP 36/1998)36/1998)
8
KRITERIA TANAH TERLANTARKRITERIA TANAH TERLANTAR
Hak Hak MilikMilik Hak Guna Hak Guna
BangunanBangunan Hak Guna UsahaHak Guna Usaha Hak PakaiHak Pakai
Kriteria Tanah Terlantar Kriteria Tanah Terlantar berdasarkan status hak:berdasarkan status hak:
Hak Hak PengelolaanPengelolaan Tanah yang sudah diperoleh Tanah yang sudah diperoleh
dasar dasar penguasaannya tetapi belum penguasaannya tetapi belum diperolehdiperoleh hak atas tanahnya hak atas tanahnya
9
HAK HAK MILIKMILIK
KRITERIA TANAH TERLANTARKRITERIA TANAH TERLANTAR
Dengan sengaja tidak dipergunakan oleh pemegang haknya
sesuai dengan keadaannya atau sifat
dan tujuan haknya
Dengan sengaja tidak dipergunakan oleh pemegang haknya
sesuai dengan keadaannya atau sifat
dan tujuan haknya
Tidak dipelihara dengan baik
Tidak dipelihara dengan baik
1
2
Tidak dipergunakan sesuai dengan peruntukannya menurut RTRW
Tidak dipergunakan sesuai dengan peruntukannya menurut RTRW
10
HAK GUNA HAK GUNA BANGUNAN BANGUNAN & HAK PAKAI& HAK PAKAI
KRITERIA TANAH TERLANTARKRITERIA TANAH TERLANTAR
Dengan sengaja tidak dipergunakan oleh pemegang haknya
sesuai dengan keadaannya atau sifat
dan tujuan haknya
Dengan sengaja tidak dipergunakan oleh pemegang haknya
sesuai dengan keadaannya atau sifat
dan tujuan haknya
Tidak dipelihara dengan baik
Tidak dipelihara dengan baik
1
2
Tidak dipergunakan sesuai dengan peruntukannya menurut RTRW
Tidak dipergunakan sesuai dengan peruntukannya menurut RTRW
Tidak dipecah menjadi bidang-bidang tanah dalam rangka pengembangannya sesuai dengan rencana kerja.
Tidak dipecah menjadi bidang-bidang tanah dalam rangka pengembangannya sesuai dengan rencana kerja.
11
HAK GUNA HAK GUNA USAHAUSAHA
KRITERIA TANAH TERLANTARKRITERIA TANAH TERLANTAR
Dengan sengaja tidak dipergunakan oleh pemegang haknya
sesuai dengan keadaannya atau sifat
dan tujuan haknya
Dengan sengaja tidak dipergunakan oleh pemegang haknya
sesuai dengan keadaannya atau sifat
dan tujuan haknya
Tidak dipelihara dengan baik
Tidak dipelihara dengan baik
1
2
Tidak diusahakan sesuai dengan kriteria pengusahaan tanah pertanian yang baik
Tidak diusahakan sesuai dengan kriteria pengusahaan tanah pertanian yang baik
12
HAK HAK PENGELOLAANPENGELOLAAN
KRITERIA TANAH TERLANTARKRITERIA TANAH TERLANTAR
Kewenangan hak menguasai dari negara atas tanah tersebut tidak dilaksanakan oleh
pemegang Hak Pengelolaan sesuai tujuan pemberian pelimpahan kewenangan tersebut.
Kewenangan hak menguasai dari negara atas tanah tersebut tidak dilaksanakan oleh
pemegang Hak Pengelolaan sesuai tujuan pemberian pelimpahan kewenangan tersebut.
13
KRITERIA TANAH TERLANTARKRITERIA TANAH TERLANTAR
Tanah yang sudah diperoleh Tanah yang sudah diperoleh dasar dasar
penguasaannya tetapi belum penguasaannya tetapi belum diperolehdiperoleh
hak atas tanahnya hak atas tanahnya
Tidak dimohon haknya
Tidak dimohon haknya
Tidak dipelihara dengan baik
Tidak dipelihara dengan baik
1 2
14
Skema Penertiban Tanah Terlantar (PP 36 Th 1998)
Kepala Kantor Pertanahan
(Laks Identifikasi)
Kakanwil BPN Prov.
(penilaian)
Peringatan 3 kali(3 x 12 bulan)
Penetapan Menteri
Tanah Terlantar(tnh langs dikuasai negara)
Usulan dan Saran
Instansi Terkait
Bupati/Walikota
Pemegang Hak
Usulan dan Saran
Diberi Waktu 3 Bln untuk pengalihan
Pemegang Hak Baru rugi
ganti Bekas Pemegang
Hak
Rekomendasi, pembinaan, peringatan
15
Tahapan Kegiatan Tahapan Kegiatan Identifikasi Tanah Terlantar:Identifikasi Tanah Terlantar:
PerencanaanPerencanaan1
PelaksanaanPelaksanaan2
PengolahanPengolahan3
PelaporanPelaporan4
16
PerencanaanPerencanaan
a.Pengumpulan Data dan Peta
b.Penentuan Lokasi Prioritas
c.Penyusunan Rencana Kerja
d.Penyiapan Bahan dan Materi, Tenaga serta Administrasi
e.Pemberitahuan kepada Pemegang Hak atau Pihak yang telah memperoleh dasar penguasaan tanah.
17
PelaksanaanPelaksanaan
Pengumpulan dan Pengecekan Lapangan mengenai:a.Nama dan Alamat Orang atau
Badan Hukum Pemegang HAT atau Pihak yang mempunyai dasar penguasaan tanah.
b.Letak, Luas, status Hak dan Keadaan Fisik Tanah.
c.Data atau keadaan yang mengakibatkan tanah ybs dapat dinyatakan sebagai tanah terlantar.
d.Jumlah Bidang dan Luas Tanah-tanah yang sudah dimiliki.
e.Permasalahan serta upaya penyelesaiannya.
18
PengolahanPengolahan
Berpedoman pada Kriteria yang diatur dalam Bab III PP No. 36 Tahun 1998 dengan memperhatikan:a.Penggunaan Tanah saat inib.Kesesuaian dengan RTRWc.Kesesuaian dengan Siteplan
Proposal dalam permohonan HAT.
d.Peruntukan Tanah dalam Pemberian Haknya atau dasar penguasaannya.
e.Persyaratan dalam Surat Keputusan Pemberian Hak
f.Hal-hal lain sesuai dengan kondisi daerah
19
PelaporanPelaporan
a. Berupa fakta dan penjelasan mengenai kondisi pemanfaatan tanah yang dilaksanakan oleh pemegang hak baik berupa peta maupun narasi.
b. Pelaporan disampaikan kepada Panitia Penilai Kabupaten/Kota melalui Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota.
20
JANGKA WAKTU MINIMAL JANGKA WAKTU MINIMAL UNTUK DILAKUKAN UNTUK DILAKUKAN
IDENTIFIKASI TANAH IDENTIFIKASI TANAH TERLANTAR sejak TERLANTAR sejak
diterbitkannya sertipikat HAT diterbitkannya sertipikat HAT yang bersangkutan:yang bersangkutan:A.Hak Milik : 5 Tahun
B.Hak Guna Usaha: 5
Tahun
C.Hak Guna Bangunan : 3 Tahun
D.Hak Pakai : 3 Tahun
E.Hak Pengelolaan: 5
Tahun
21
Bentuk Tindakan dan Langkah Penanganan dalam rangka Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar:
REKOMENDASI REKOMENDASI1
PEMBINAANPEMBINAAN
PERINGATAN PERINGATAN
2
3
22
REKOMENDASI DIBERIKAN APABILA:REKOMENDASI DIBERIKAN APABILA:
1. Telah Diusahakan Tanahnya di atas 50%.2. Belum Dipenuhi/Dilaksanakan Beberapa Syarat atau
Kewajiban Pemanfaatan Tanah.
Langka-langkah yang perlu dilakukan agar memanfaatkan sisa tanah yang dikuasainya dalam
jangka waktu paling lama 12 bulan.
LANGKAH REKOMENDASILANGKAH REKOMENDASI
23
PEMBINAAN DIBERIKAN APABILA:PEMBINAAN DIBERIKAN APABILA:
1. Pemegang HAT perorangan tidak mampu dari segi ekonomi.
2. Pemegang HAT tidak melakukan usaha pemeliharaan tanah
3. Pemegang HAT tidak mempergunakan tanah sesuai RTRW
1. Pembinaan Teknis Penggunaan Tanah.2. Pembinaan Teknis Konservasi Tanah dan Lingkungan Hidup.3. Fasilitas Bantuan Permodalan / Kerjasama Pemanfaatan Tanah4. Jangka waktu paling lama 12 bulan
LANGKAH PEMBINAAN:LANGKAH PEMBINAAN:
24
PERINGATAN DIBERIKAN APABILA:PERINGATAN DIBERIKAN APABILA:
1. Rekomendasi dan Pembinaan tidak dilaksanakan oleh Pemegang HAT.
2. Pemegang HAT mengusahakan tanah di bawah 50% atau sama dengan 50% dari luas keseluruhan.
3. Tidak melaksanakan syarat dan kewajiban pemanfaatan tanah seperti tecantum dalam Surat Keputusan Pemberian Hak
Tegoran untuk melaksanakan tindakan atau langkah penanganan sesuai rekomendasi atau
pembinaan atau kewajiban atau ketetapan yang menjadi dasar penguasaan tanah.
25
Sanksi:Sanksi:
Pemegang HAT wajib menyusun Rencana Kerja dalam rangka melaksanakan Rekomendasi, Pembinaan dan
Peringatan.
Apabila tidak melaksanakan Rencana Kerja
PERINGATAN I, II & III(DALAM JANGKA WAKTU 3 TAHUN)
SK. MENTERI
TANAH TERLANTAR
26
PERUBAHAN atau PENGGANTIAN PP 36 Th 1998
• Hak Atas Tanah hapus antara lain karena diterlantarkan (Psl 27, 34 dan 40 UUPA)
• Penelantaran tanah semakin memicu terjadinya kesenjangan sosial, ekonomi dan kesejahteraan rakyat
• PP 36 Th 1998 kurang efektif untuk penyelesaian tanah terlantar (waktu rekomendasi, pembinaan dan peringatan lama, ada waktu pengalihan hak, ada ganti rugi)
• Perlu adanya perubahan/penggantian PP 36 Th 1998
27
PENGERTIAN(perubahan PP)
Tanah Terlantar adalah tanah hak atau dasar penguasaan atas tanah yang tidak diusahakan, tidak dipergunakan dan tidak dimanfaatkan sesuai dg keadaan atau sifat dan tujuan pemberian hak atau dasar penguasaannya
28
MAKSUD DAN TUJUAN PERUBAHAN PP No. 36 Th 1998
Maksud1. Penataan kembali P4T thd obyek hak dan dasar penguasaan atas
tanah yang diterlantarkan.
2. Penertiban penggunaan dan pemanfaatan tanah yang diterlantarkan
3. Mewujudkan tanah sebagai sumber kemakmuran dan meningkatkan kesejahteraan rakyat
4. Menjamin keberlanjutan sistem kemasyarakatan
5. Tanah tdk sebagai sumber sengketa dan konflik
Tujuan1. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
2. Menciptakan lapangan kerja
3. Mengurangi kemiskinan
4. Meningkatkan ketahanan pangan dan energi
5. Penyediaan tanah untuk cadangan strategis (aspek pertahanan negara, aspek bencana alam, dll)
29
Skema Penertiban Tanah Terlantar yg Diharapkan:
Kepala BPN
Kakanwil BPN Prov.
(Laks Identifikasi)
Peringatan 3 kali
Penetapan KaBPN- Menjadi Tnh Terlantar- Pembatalan HAT- Hapus hub hukum S & O hak
TANAH NEGARA(untuk masyarakat, badan
usaha dan pemerintah/ kepentingan strategis)
Apabila tdk dilaksanakan, Kakanwil BPN mengusulkan
Pemegang Hak-Wajib beri keterangan lengkap- wajib beri data teks & spasial
menugaskan Lapor hasilnya
Hasil identifikasi ada tanah terlantar
Pemegang Hak-Wajib melaksanakan langkah-
langkah dlm peringatan
CATATAN:Proses Penertiban Tanah
Terlantar diharapkan selesai dalam waktu 1
(satu) tahun
30
JANGKA WAKTU MINIMAL JANGKA WAKTU MINIMAL UNTUK DILAKUKAN UNTUK DILAKUKAN
IDENTIFIKASI DAN PENELITIAN IDENTIFIKASI DAN PENELITIAN TANAH TERLANTARTANAH TERLANTAR
a.HM, HGU, HGB, HP, HPL = 3 (tiga) tahun sejak terbit sertipikat
b.Dasar Penguasaan Atas Tanah = 1 (satu) tahun sejak diterbitkan ijin/keputusan/surat dari pejabat yg berwenang
31
TERIMA KASIH