HAND OUT
PENGANTAR IKM
Semester II
Pengertian dan Ruang Lingkup
Ilmu Kesehatan Masyarakat.
TIM PIKM
Pertemuan Ke-1
Definisi / Batasan KesMas
1. Batasan tertua “Upaya2 untuk mengatasi masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan (KesMas = Sanitasi)”.
2. Akhir abad ke-18 “kegiatan kesmas adalah pencegahan penyakit yg terjadi di masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan & pencegahan penyakit melalui imunisasi (ditemukannya bakteri2 penyebab penyakit)”.
3. Awal abad 19 “Suatu upaya integrasi antara ilmu sanitasi dg ilmu kedokteran”
4. Diartikan bahwa sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi & pengobatan (kedokteran) dlm mencegah penyakit yg melanda penduduk/masyarakat.
“aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi & ilmu sosial dlm mencegah penyakit yg terjadi di masyarakat”
5. Winslow (abad 20) “Ilmu & seni dlm mencegah penyakit, memperpanjang umur, & meningkatkan kesehatan melalui usaha2 pengorganisasian masyarakat untuk :
Perbaikan sanitasi lingk
Pemberantasan penyakit2 menular
Pendidikan u/ kebersihan perorangan
Pengorganisasian pelayanan2 medis & perawatan u/ diagnosis dini & pengobatan
Pengembangan rekayasa sosial u/ menjamin tiap orang terpenuhi kebutuhan hidup & memelihara kes
• Jadi….Kesehatan Masyarakat adalah :
“Kombinasi antara teori (ilmu) & praktik (seni) yg bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang usia hidup &
meningkatkan kesehatan penduduk/masy” +
Pengorganisasian Masyarakat (menghimpun &
mengembangkan potensi masyarakat dlm usaha : preventif,
kuratif, promotif & rehabilitatif”
Ruang Lingkup Kesehatan
Masyarakat
• Pada awalnya 2 disiplin keilmuan, yaitu ilmu
biomedis & ilmu2 sosial.
• Perkembangan mencakup : ilmu biologi, ilmu
kedokteran, ilmu kimia, fisika, ilmu lingkungan,
sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu pendidikan
dsb. (ilmu yg multidisplin)
• Secara garis besar, pilar utama IKM :
1. Epidemiologi
2. Biostatistik/statistik kesehatan
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehatan & ilmu perilaku
5. Administrasi kesehatan masyarakat
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja
• Masalah kesmas “Multi Kausal” pemecahannya dg multidisiplin.
• Pengkategorian upaya2 Kesmas : 1. Pemberantasan penyakit
2. Perbaikan sanitasi lingkungan
3. Perbaikan lingkungan pemukiman
4. Pemberantasan vektor
5. Pendidikan/penyuluhan kesmas
6. Pelayanan KIA
7. Pembinaan gizi masyarakat
8. Pengawasan sanitasi tempat2 umum
9. Pengawasan obat & minuman
10. Pembinaan peran serta masyarakat dsb
Sejarah Kesehatan
Masyarakat
TIM :
Liena Sofiana, S.KM, M.Sc
Pertemuan Ke-2
Sejarah Kesehatan Masyarakat
1. Asclepius melakukan pendekatan setelah penyakit tsb
terjadi pada seseorang (pengobatan penyakit).
2. Higeria :
a. Pendekatan kesehatan melalui hidup seimbang
(menghindari makanan/minuman beracun, makan
makanan bergizi, istirahat yg cukup, & olahraga).
b. Jika sudah sakit menganjurkan upaya2 secara
alamiah u/ menyembuhkan penyakitnya (lebih baik
memperkuat tubuh dg makanan bergizi drpd
pengobatan/pembedahan).
• Dari mitos Yunani diatas (Asclepius & Higeria), muncul 2
aliran/kelompok :
1. Kelompok cenderung setelah sakit
Kuratif
Dokter, dokter gigi, psikiater & praktisi
pengobatan lainnya.
2. Kelompok cenderung melakukan upaya pencegahan
& promosi kesehatan
sebelum tjd penyakit
Para petugas kesehatan masyarakat
• Perkembangan selanjutnya timbul jurang pemisah
antara 2 kelompok tersebut (kuratif & preventif)
Kuratif Preventif
1 Sasarannya individual,
kontak dg sasaran hanya 1
kali, jarak dokter-pasien
cenderung jauh
Sasarannya masyarakat, yg
ditangani adalah masalah
masyarakat, hubungan lebih
bersifat kemitraan
2 Bersifat reaktif
menunggu masalah datang
Proaktif tdk menunggu, ttp
mencari masalah
3 Menangani lebih ke sistem
bioogis manusia
Melihat manusia secara utuh
& hoistik
Perkembangan Kesehatan
Masyarakat
1. Periode sebelum Ilmu Pengetahuan
Kebudayaan Babylonia, Mesir, Yunani, Roma sudah
melakukan usaha u/ penanggulangan masalah kes-
mas & penyakit.
Ditemukan dokumen & peraturan ttg pembuangan
air limbah/drainase pemukiman pembangunan kota,
pengaturan air minum.
Sudah ada bangunan tempat pembuangan kotoran
umum (latrin) & membuat sumur
Romawi Kuno peraturan masyarakat harus
mencatatkan pembangunan rumah, melaporkan hewan
peliharaan, keharusan pemerintah u/ melakukan
supervisi ke tempat2 umum.
Abad 1-7 beberapa penyakit muncul & terjadi
epidemi dan endemi (kolera, lepra) mengatasi dg
memperhatikan sanitasi lingkungan & higiene
Abad ke-14 ada wabah pes di India, Cina, Mesir,
Gaza. Penyakit yg dulu masih ada.
Belum ada pemecahan masalah secara menyeluruh
2. Periode Ilmu Pengetahuan
Abad ke-19 masalah kes adalah masalah yg
kompleks, pemecahannya hrs secara komprehensif &
multisektoral.
Ditemukan penyebab penyakit & pencegah (vaksin)
Louis Pasteur (vaksin pencegah cacat), Joseph
Lister (asam karbol), W.Martoon (eter)
1832 saat Inggris terjadi wabah kolera, Edwin
Chardwich berhasil menyelidiki : terdapat sanitasi
yg jelek, sumur deket dg pembuangan limbah, masy
miskin.
UU ttg upaya2 peningkatan kes penduduk (sanitasi,
STTU)
Lanjuut...
Akhir abad 19 & awal abad 20
dikembangkan pendidikan tenaga kesehatan
(didirikan FKU)
Tahun 1855 Amerika membentuk DepKes
pertama kalinya.
Tahun 1872 ada pertemuan hasilnya
“Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika”
Kesehatan Masyarakat di
Indonesia
Abad ke-16 ada upaya pemberantasan cacar &
kolera.
Tahun 1807-1952 diadakan pelatihan dukun bayi
dlm praktik persalinan (penurunan AKB)
Tahun 1851 didirikan :
a. sekolah dokter jawa “STOVIA” Fak Kedokteran
Universitas Indonesia (1947)
b. 1913, sekolah dokter ke-2 di surabaya
Tahun1888 berdiri Pusat Laboratorium Kedokteran di
Bandung berubah Lembaga Eykman (1938)
Lanjuuut...
Tahun 1922 ada penyakit pes & terjadi epidemi,
tahun 1935 dilakukan pemberantasan pes dg
penyemprotan DDT & tahun 1941 telah memperoleh
vaksinasi.
Tahun 1925 Hydrich melakukan pengamatan &
menyimpulkan : bahwa tingginya angka morbiditas &
mortalitas akibat jeleknya kondisi sanitasi lingk &
perilaku pddk.
melakukan “propaganda penyuluhan kesehatan”
sebagai Awal Kesehatan Masyarakat di Indonesia
Tahun 1951 “Bandung Plan” o/ Dr. Y. Leimena &
dr. Patah (Patah-Leimena) diperkenalkan
Pelayanan Kesehatan mengandung aspek kuratif &
preventif.
Ahirnya pd tahun 1968 dicetuskan pendirian
PUSKESMAS (kuratif & preventif)
Tahun 1984 POSYANDU
TIDAK BISA TERPISAHKAN ANTARA
KURATIF & PREVENTIF
BERSAMA-SAMA DALAM
MENANGGULANGI MASALAH KESEHATAN
KONSEP SEHAT DAN SAKIT
Pertemuan Ke-3
SEHAT
• Sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna
fisik, mental dan sosial; tidak terbatas pada bebas
dari penyakit dan kelemahan saja (WHO)
• Health is a state of complete physical, mental and social
well being and not merely the absence of disease or
infirmity.
• Secara lebih jelas ruang lingkup sehat dan masalah kesehatan
dapat meliputi 6D yakni :
1. Death (kematian)
2. Disease (kesakitan/penyakit)
3. Disability (cacat)
4. Discomfort (kegelisahan)
5. Dissatisfaction (ketidakpuasan)
6. Destitution (kemiskinan)
KONSEP SEHAT DAN SAKIT
• Sehat dan sakit adalah suatu kejadian yang
merupakan rangkaian proses yang berjalan terus
menerus dalam kehidupan masyarakat.
• Berkembangnya konsep sakit yang semula single
kausa menjadi multi kausa.
SAKIT DAN PENYAKIT
• Terjadinya penyakit dapat dikatakan sebagai hasil interaksi antara faktor penjamu dengan faktor agen.
• Untuk terjadi perubahan, faktor agen memapar (melakukan pemaparan) terhadap penjamu, faktor penjamu sendiri menjadi peka sakit tergantung kepada kerentanannya.
• Perubahan status sehat ke status sakit berkaitan dengan hasil keterpaparan yang dilakukan oleh agen, dan kerentanan tubuh manusia dalam menghadapi keterpaparan itu.
Konsep Penyebab Penyakit
AGENT
Agent
• Di dalam epidemiologi tdk dikenal adanya penyebab
tunggal, akan tetapi Multiple Causation.
• Penyebab penyakit terbagi menjadi:
1. Penyebab primer/utama (Agent)
a. Biologis (m.o = virus, bakteri, jamur)
b. Nutrisi (vitamin, mineral, iodium dll)
c. Kimiawi (logam berat, insektisida dll)
d. Fisika (suhu, suara, pukulan, getaran dll)
e. Psikis & genetik (stress, kelainan bawaan dll)
2. Penyebab sekunder (faktor risiko)
- Suatu faktor atau keadaan yg menyebabkan/mendukung penyebab
primer dpt menimbulkan suatu penyakit/peristiwa kesehatan.
- Contoh : imunitas, keadaan sanitasi
HOST
Host
• Adalah semua karakteristik yg dimilikinya yg semuanya ini berpengaruh terhadap terjadinya suatu peristiwa kesehatan mati, sakit, cacat, sehat. Karakteristik itu meliputi :
1. Umur, JK
2. Faal tubuh/anatomi
3. Status kesehatan
4. Imunitas
5. Kebiasaan hidup
• Didalam ilmu penyakit menular dibedakan : 1. Definitive Host (manusia)
2. Intermediate Host (Vektor, inang bagi agent)
ENVIRONMENT
Environment
1. Lingkungan Biologis ♥ terdiri dr unsur2 biologis yg dpt mjd sumber makanan,
sumber penularan, maupun vektor penyakit.
♥ Yg termasuk kedalam lingkungan biologis manusia lain, binatang, tumbuh2an.
2. Lingkungan Fisik ♥ Terdiri dr tanah, udara, air, keadaan geografi, iklim dll yg dpt
menunjang terjadinya suatu penyakit/ peristiwa kes.
3. Lingkungan Sosial ♥ Sistem ekonomi, sistem pelayanan kesehatan, kepadatan,
adat istiadat.
Hubungan Interaksi antara Kerentanan Penjamu dan
Pemaparan Agen
Pejamu dan Agen Keterpaparan (oleh
agen)
Ya Tidak
Kerentanan
(dari
penjamu)
Ya Sakit Sehat
Tidak Sehat Sehat
• Untuk menderita sakit seseorang harus mengalami
keterpaparan dan rentan/peka terhadap
keterpaparan itu.
• Konsep ini sekaligus memberikan gambaran bahwa
untuk mencegah penyakit dapat dilakukan dengan 2
cara utama:
1. Menghindari keterpaparan
2. Menurunkan kerentanan penjamu sehingga
lebih tahan terhadap gangguan
Hubungan Penyebab dan Penyakit
• Beberapa faktor yang berkaitan dengan terjadinya
suatu penyakit dapat menciptakan suatu model:
“jaringan kausa”(web of causation)/ Jaringan kausal
sarang laba-laba.
• Jika suatu penyakit mempunyai beberapa
kemungkinan penyebab berarti masalah itu dapat
“diserang” dengan upaya pencegahan dari
berbagai arah.
• Jika satu serangan gagal serangan lain mungkin
berhasil dan memberikan keberhasilan memutus
sarang laba-laba sang penyakit.
Model Jaring-Jaring (sarang laba-laba)
F1
F2
F3
F4
F5
SAKIT Manusia
Terjadinya penularan penyakit karena manusia kontak
dengan penyebab sakit, diantara penyebab sakitpun berin
teraksi untuk memperkuat/melemahkan terjadinya sakit
Model Hubungan Kausal
• Hubungan antara faktor kausa dan penyakit dapat
mempunyai beberapa bentuk:
1. Single Cause/Single Effect Model
2. Multiple Cause/Multiple Effect Model
e.g: Penyakit Jantung---faktor2 kausa meliputi
merokok, hipertensi, tinggi kadar kolesterol,
diabetes, stress, kurang exercise, riwayat
keluarga.
Faktor Agen Penyakit
• Faktor Biologis : Bakteri, protozoa, fungi, virus
• Faktor Fisik: radiasi, trauma
• Faktor Kimiawi: asbes, cobal
• Faktor sosial: perilaku, gaya hidup
Upaya pencegahan penyakit sangat ditentukan
pada tahap mana penyakit berada, sesuai
riwayat alamiahnya.
-Masa sebelum masuknya penyebab sakit ke dalam tubuh - Tidak tampak adanya keluhan sakit
-Masih dalam kondisi sehat
PENYAKIT DINI
Manusia dalam kondisi sakit dini
PENYAKIT LANJUT
Masa masuknya penyakit ke dalam tubuh dan munculnya gejala sakit
Manusia dalam kondisi penyakit berlanjut
-Sembuh: sempurna, cacat -Carrier -Mati
PRE PATHOGENESIS
INKUBASI
PENY.
DINI
PENY.
LANJUT
AKHIR
PENYAKIT
I. Health Promotion II. Specific Protection
III. Early Diagnosis and Prompt Treatment
IV. Disability Limitation
V. Rehabilitation
Konsep Asosiasi Profesional
Kesehatan Masyarakat
Pertemuan Ke-4
Pengertian Asosiasi Profesional kesehatan
Masyarakat ??
Asosiasi Professional : Profesi biasanya memiliki badan yang
diorganisasi oleh para anggotanya
bertujuan untuk meningkatkan status para
anggotanya
Organisasi tersebut biasanya memiliki
persyaratan khusus untuk menjadi
anggotanya
PERSAKMI
PERSAKMI
↓
( Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia )
The Indonesian Public Health Union
TUGAS
PERSAKMI
????
Mengadakan serta menyelenggarakan program kegiatan melalui pertemuan ilmiah yang bersifat lokal, nasional dan internasional
Mengadakan dan membina hubungan dan kerjasama dengan organisasi nasional yang berkaitan dengan KESEHATAN MASYARAKAT dan organisasi internasional serupa.
Meningkatkan mutu pelayanan anggota kepada kemanusiaan dan masyarakat luas.
Memantapkan peran anggota dalam usaha:
Melindungi masyarakat terhadap masalah kesehatan masyarakat.
Pengawasan kesehatan lingkungan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan.
Memberikan advokasi kepada anggota berkaitan dengan masalah yurisprudensi
Melaksanakan kegiatan penelitian dan memanfaatkan hasil penelitian pihak lain untuk kegiatan pengembangan program organisasi.
VISI & MISI
• VISI
“Terwujudnya SKM sebagai penggerak
utama dalam pembangunan kesehatan
masyarakat di Indonesia”
MISI
1. Membina & mengembangkan SDM Sarjana Kesehatan Masyarakat
2. Menggali potensi dalam masyarakat guna meningkatkan pembangunan kesehatan di Indonesia
3. Menyusun & mengembangkan program kesehatan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat segala program pembanguna kesehatan di Indonesia
5. Memandirikan masyarakat untuk hidup sehat & produktif
Keanggotaan
• Anggota biasa yaitu SKM yang terdaftar
sebagai anggota dan diangkat oleh
pengurus
• Anggota Kehormatan yaitu mereka yang
telag berjasa terhadap PERSAKMI dan
siangkat oleh pengurus
Syarat Anggota Biasa
1. Warga Negara Indonesia
2. Lulusan SKM pada perguruan-perguruan
tinggi di Indonesia
3. Menyetujui dan bersedia mentaati
AD/ART dan/atau peraturan berita
ketentuan lainnya perhimpunan ini.
IAKMI
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
IAKMI
• Suatu organisasi yang bergerak dalam
bidang kesehatan masyarakat, tidak
mencari keuntungan, organisasi yg
independent & bersifat multidisipliner
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
• Didirikan 22 Februari 1971
MAKSUD & TUJUAN
1. Turut dalam pengembangan ilmu pengetahuan dlm
bidang kesmas.
2. Turut dalam peningkatan derajat kesehatan Indonesia
khususnya & umat manusia umumnya.
3. Melindungi kepentingan anggota IAKMI &
memberikan peran aktif untuk lebih meningkatkan
peranan anggota IAKMI.
4. Membantu pemerintah dalam pembangunan nasional
IAKMI Berupaya untuk:
1. Turut melaksanakan & mempertinggi mutu pendidikan &
latihan bidang kesmas
2. Melakukan penelitian & pengembangan bidang kesmas
3. Melaksanakan & mendorong untuk melakukan
pengabdian kepada masayarakat pada bidang kesmas
4. Mengadakan & membina hubungan kerjasama dgn
berbagai instansi & organisasi yang setujuan, pemerintah
ataupun swasta, didalam maupun diluar negeri.
THE TEN ESSENTIAL PUBLIC HEALTH SERVICES
The Ten Essential Public Health Services
1. Monitor health status to identify community health problems
2. Diagnose and investigate health problems and health hazards in
the community
3. Inform, educate, and empower people about health issues
4. Mobilize community partnerships to identify and solve health
problems
5. Develop policies and plans that support individual and community
health efforts
6. Enforce laws and regulations that protect health and ensure
safety
• Lanjutan.....
7. Link people to needed personal health services and assure the provision of health care when otherwise unavailable
8. Assure a competent public health and personal health care workforce
9. Evaluate effectiveness, accessibility, and quality of personal and population-based health services
10.Research for new insights and innovative solutions to health problems
SEKIAN...
MANAJEMEN KESEHATAN
MASYARAKAT
TIM
Pertemuan Ke-5
MANAJEMEN
1. Ilmu & seni ttg bagaimana menggunakan sumber daya
scr efisien, efektif, & rasional untk mencapai 7an organsasi
yg telah ditetapkan sblmnya.
2. Terry Planning, Organizing, Actuating & Controling
(POAC)
3. L. Gullick Planning, Organizing, Staffing, Directing,
coordinating, and controling.
Lanjut….
4. Siagian 4 sudut pandang :
a. Hrs tetap bersifat situasional “seni”
b. Berkaitan dg orgns ada yg memimpin & ada yg
menjalankan kegiatan operasional
c. Keberhasilan kemahiran manajerial pimpinan &
ketrampilan teknis pelaksana
d. Bersatu untk pencapaian 7an bersama
MANAJEMEN KESEHATAN
• Manajemen Kesehatan suatu kegiatan atau seni u/ mengatur para petugas kes dan non petugas kes guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.
• Manajemen Kesehatan Masyarakat Penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesmas sehingga yg menjadi objek atau sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesmas.
SIKLUS MANAJEMEN
ORGANIZING
EVALUATION
PLANNING
ACTUATING
CONTROLLING
1. PERENCANAAN
Batasan Proses untuk
a. Merumuskan masalah2 kes yg berkembang di
masy
b. Menentukan kebutuhan & SD yg tersedia
c. Menetapkan tujuan program yg paling pokok
d. Menyusun langkah2 praktis untk mencapai 7an yg
telah ditetapkan
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
1. Analisis Situasi
- Analisis data laporan yg dimiliki oleh pel-kes (data primer)
atau mengkaji laporan dr lembaga lain (sekunder)
- Observasi & Wawancara
2. Mengidentifikasi masalah & prioritasnya
Data PE di suatu Wil (informasi) Mencari tanggapan
masy ttg masalah kes potensi pel-kes untk memecahkan
intervensi
3. Menentukan 7an Program
SMART
- Spesific jelas sasaran & mudah dipahami o/ staff
- Measurable dapat diukur kemajuannya
- Appropriate sesuai d/ strategi nasional, 7an
program, visi & misi
- Realistis dpt dilaksanakan sesuai dgn fasilitas &
kapasitas yg tersedia
- Time bound SD dpt dialokasikan & kegiatan sesuai
d/ target waktu yg ditetapkan
4. Mengkaji hambatan & kelemahan program
- Hambatan yg bersumber pd kemampuan orgnisasi
- Hambatan yg terjadi pd lingkungan
5. Menyusun rencana kerja operasional (RKO)
- Why?
- What?
- How?
- who?
CONTOH
Analisi Situasi
Masalah : KIA (Anemia remaja), KESLING (kecacingan), P2M
(TBC, DBD, Diare), GIZI (BBLR)
Prioritas : Diare
KESLING “Meningkatkan cakupan pemasangan jamban
keluarga dan Sumber air bersih”
Dan
Penyuluhan tentang Diare dan pencegahannya
Hambatan orgns : Motivasi kerja staf rendah, pengetahuan &
ketramp <, Staf blm mampu mengembangkan partisipasi
masy.
Hambatan Lingk : jalan rusak,musim hujan, tingkat
pendidikan masy <, sikap & budaya may tdk kondusif.
- Susun daftar semua hambatan
- Pilih hambatan & kendala yg dpt dihilangkan
- Kaji kembali 7an operasional
RKO : Penyuluhan Diare dan
Pencegahannya
2. PENGORGANISASIAN
• Langkah untk menetapkan, menggolongkan &
mengatur berbagai kegiatan, menetapkan tugas
pokok & wewenang, pendelegasian.
• Manfaat : Pembagian tugas, hub organisatoris,
pendelegasian wewenang, pemanfaatan staf &
fasilitas fisik yg dimiliki orgns.
LANGKAH2 PENGORGANISASIAN
1. 7an orgns harus dipahami oleh staf disusun saat
perencanaan
2. Membagi habis pekerjaan dlm bentuk kegiatan pokok untk
mencapai 7an
3. Menggolongkan kegiatan pokok ke dlm satuan kegiatan
yg praktis
4. Menetapkn kewajiban yg harus dilaksanakan oleh staf &
fasilitas pendukung
Lanjut….
5. Penugasan personel yg cakap
- Memilih
- Menempatkan staf yg di pandang mampu
6. Pendelegasian wewenanng
3. ACTUATING
• Hubungan antara fungsi perencanaan dg fungsi
Aktuasi
Penentuan masalah
Penetapan 7an
Penetapan tugas & SD penunjang
Menggerakkan & Mengarahkan
Menilai keberhasilan
SD
• TUJUAN FUNGSI AKTUASI :
1. Menciptakan kerjasama yg lebih efisien
2. Mengembangkan kemampuan & ketrampilan staf
3. Menumbuhkan rasa memiliki & menyukai pekerjaan
4. Mengusahakan suasana lingk kerja yg meningkatkan
motivasi & prestasi
5. Membuat organisasi berkembang secara dinamis
• FAKTOR PENGHAMBAT :
- Hambatan : Kegagalan manajer menumbuhkan motivasi staf
krn manajer < memahami hakekat perilaku & hub antar manusia
- Kebutuhan menurut Maslow :
1.Keseimbangan faali
2.Rasa aman
3.Diterima oleh lingkungan sosial
4.Diakui
5.Menunjukkan keampuan diri
4. CONTROLLING
Bertujuan :
Agar penggunaan SD dapat lebih diefesienkan,
tugas2 staf untk mencapai 7an lebih diefektifkan.
Standar Pengawasan :
a. Standar Norma berdasar pengalaman staf
b. Standar Kriteria diterapkan o/ petugas yg
sudah mendapat pelatihan.
Manfaat Pengawasan
• Mengetahui sejauh mana kegiatan program sudah
dilaksanakan
• Mengetahui adanya penyimpangan pd pemahaman stf
dlm melaksanakan tugas
• Mengetahui apakah waktu & SD lain mncukupi kebut &
dimanfaatkan
• Mengetahui sebab2 terjadinya penyimpangan
• Mengetahui staf yg perlu diberi penghargaan,
dipromosikan/ diberi pelatihan lanjut
Proses Pengawasan
• Mengukur hasil/prestasi yg telah dicapai oleh
staf/organisasi
• Membandingkan hasil dengan tolak ukur yg
telah ditetapkan sebelumnya
• Memperbaiki penyimpangan yg terjadi
5. EVALUASI
• Kegiatan utk membandingkan antara hasil yg telah
dicapai dengan rencana yang telah ditentukan
• Evaluasi pelayanan kes bersifat multidemisional
mencakup : riwayat penyakit,proses
pelayanan,sasaran efisiensi.effektivitas,demensi-2
mutu dan sistem pelayanan kesehatan
Komponen utama penilaian
pelaksanaan program kes
Kesesuaian yg berkaitan dg alasan -2 atau
maksud mengadakan program,rencana
kegiatan, pelayanan atau unit -2
Tinjauan terhadap kemajuan program
Daya guna dan hasil guna program
Dampak pelaksanaan program
4 komponen pelayanan kes yg hrs
diperhatikan ( evaluasi )
• Kepuasaan pasien terhadap pelayanan
• Penampilan profesional ( tecnical quality )
• Sumber daya yang digunakan ( efisiensi )
• Manajemen resiko ( resiko sakit,luka )
Penilaian dan pemberdayaan Masyarakat
Pertemuan Ke-6
Latar belakang…….
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar
perananya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas
Keberhasilan dari pengembangan kesehatan harus di
dukung oleh semua sektor, baik masyarakat maupun tim
kesehatan
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran hidup sehat, kemampuan untuk melakukan hidup
sehat. Agar tercipta derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Maka dari itu diperlukan sebuah pendekatan
Mengapa Perlu dilakukan Pemberdayaan Masyarakat ???
Agar masyarakat ikut berpartsipasi dalam
program kesehatan
Agar masyarakat mengetahui tentang
berbagai macam faktor-faktor penyebab
masalah kesehatan
Faktor-Faktor umum masalah Kesehatan di Indonesia Terbatasnya sumber dana dan sumber daya alam,yang
menyebabkan pendapatan perkapita rendah.
Angka kelahiran yang masih tinggi dan angka kematian yang relattif menurun,akan menghasilkan komposisi penduduk yang tidak seimbang. Dengan jumlah anak-anak muda yang tinggi akan menghasilkan resiko ketergantungan yang tinggi pula.
System pendidikan tenaga kesehatan yang kurang adekuat akan menghasilkan tenaga kesehatanyang rendah,baik kualitas maupun kuantitas.
Pola penyakit yang mudah menular,yakni
TBC,diare,penyakit kulit,dan sebagainya.
Penyakit kekurangan gizi (malnutrition),dan
penyakit-penyakit yang umum menyerang
masyarakat.
Perbandingan antarapertambahan
penduduk dan pendapatan nasional (gross
national product)sangat tidak seimbang
“masalah kesehatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga
merupakan tanggug jawab masyarakat”
PARTISIPASI
Partisipasi adalah keadaan dimana individu, keluarga,
maupun masyarakat umum ikut serta bertanggung jawab
terhadap kesehatan diri, keluarga ataupun kesehatan
lingkungannya. Dalam suatu masyarakat bagaimanapun
sederhananya, selalu ada suatu stimulus. Mekanisme ini
disebut pemecahan masalah atau proses pemecahan
masalah (Depkes, 2006)
Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat merupakan suatu bentuk peran
serta atau keterlibatan masyarakat dalam program
pembangunan.Partisipasi masyarakat ini menunjukkan
bahwa masyarakat merasa terlibat dan merasa bagian
dari pembangunan. Hal ini akan sangat berdampak
positif terhadap keberhasilan pelaksanaan suatu
program pembangunan (Soetomo, 2006).
Nilai-Nilai Partisipasi Masyarakat (Notoatmodjo,2007)
Partisipasi masyarakat adalah cara paling murah. Dengan
ikut berpartisipasi masyarakat dalam program-program
kesehatan, itu berarti diperoleh sumber daya dan dana
dengan mudah untuk melengkapi fasilitas kesehatan mereka
sendiri.
Bila partisipasi itu berhasil, bukan hanya salah satu bidang
saja yang dapat dipecahkan, tetapi dapat menghimpun
dana dan daya.
Partisipasi masyarakat membuat semua orang bertanggung
jawab untuk kesehatannya sendiri
Lanjutan…
• Partisipasi masyarakat didalam pelayanan kesehatan adalah rangsangan dan bimbingan dari atas, bukan sesuatu yang dipaksakan dari atas. Ini adalah suatu pertumbuhan yang alamiah, bukan yang semu.
• Partisipasi masyarakat akan menjamin suatu perkembangan yang langsung, karena dasarnya adalah kebutuhan dan kesadaran masyarakat.
• Melalui partisipasi, setiap anggota masyarakat dirangsang untuk belajar berorganisasi, mengambil peran yang sesuai dengan kemampuan masing-masing
Faktor–Faktor Menumbuhkan Partisipasi Masyarakat (Cary dalam Notoatmodjo (2005))
• Merdeka untuk berpartisipasi, berarti ada kondisi yang memungkinkan anggota masyarakat untuk berpartisipasi.
• Mampu untuk berpatisipasi, adanya kapasitas dan kompetensi anggota masyarakat sehingga mampu untuk memerikan sumbangan saran yang kontruksif untuk program.
• Mau berpartisipasi, kemauan atau kesediaan anggota masyarakat untuk berpatisipasi dalam program.
Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Kesehatan
(Notoatmodjo, 2007)
Community felt need apabila pelayanan itu diciptakan oleh
masyarakat sendiri, berakti masyarakat itu memerlukan pelayanan
tersebut, artinya pelayanan kesehatan bukanlah berdasarkan
kebutuhan penguasa tapi benar-benar kebutuhan masyarakat itu.
Organisasi pelayanan kesehatan masyarakat yang berdasarkan
partisipasi masyarakat adalah salah satu bentuk
pengorganisasian masyarakat, ini berakti fasilitas pelayanan
kesehatan itu timbul dari masyarakat sendiri
Pelayanan kesehatan akan dikerjakan oleh masyarakat
sendiri, artinya tenaga dan penyelenggaranya akan ditangani
oleh anggota masyarakat itu sendiri yang didasarkan
sukarela
Metode Partisipasi
Masyarakat
Paksaan
(enforsement
partisipation)
persuasi dan edukasi
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Definisi
• Adalah kegiatan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
• Adalah upaya menumbuhkan kemampuan masy agar mempunyai daya atau kekuatan u/ hidup sehat, disertai dgn pengembangan iklim yg mendukung
• Pemberdayaan masy proses
• Kemandirian masy di bidang kes output
Tujuan
• Umum
“peningkatan kemandirian masy & keluarga dlm bidang kes membuat masy dpt memberi andil dlm meningkatkan derajat kesehatannya”.
• Khusus 1. Meningkatnya pengetahuan masy dlm bidang kes
2. Meningkatnya kemampuan masy dlm pemeliharaan & peningkatan derajat kes sendiri
3. Meningkatnya pemanfaatan sfasilitas pelkes oleh masy
4. Masy mampu mengenali, memelihara, melindungi & meningkatkan kualitas kesehatannya.
Model & Bentuk Pemberdayaan
Masyarakat
1. Pemberdayaan pimpinan masyarakat sarasehan
2. Pengembangan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat posyandu
3. Pemberdayaan pendanaan masyarakat dana sehat
4. Pemberdayaan sarana masyarakat membangun sumur atau jamban masyarakat
5. Peningkatan pengetahuan masyarakat lomba asah trampil
Langkah-Langkah Pemberdayaan Masyarakat melalui upaya pendampingan masy melalui siklus pemecahan
masalah
Identifikasi masalah
Perumusan alternatif
pemecahan
Tetapkan &
laksanakan
pemecahan masalah
Pemantauan &
Evaluasi SIKLUS PEMECAHAN
MASALAH
Prinsip, Model/Bentuk, dan Langkah Kegiatan
dalam Pemberdayaan Masyarakat
Prinsip pemberdayaan:
Peningkatan
1. Potensi masy
2. Kontribusi masy
3. Kegotong-royongan
4. Bekerja bersama masy
5. Promosi dg potensi
setempat
6. Kemitraan
7. desentralisasi
Model/Bentuk
Pemberdayaan Masy:
1. Pimpinan masy
2. Organisasi
3. Pendanaan
4. Sarana
5. Pengetahuan
6. Teknologi
7. Pengambilan keputusan
Langkah kegiatan di
tingkat operasional:
1. Advokasi
2. SDM/Diagnosis
3. Prescription
4. Development
Indikator Keberhasilan
Pemberdayaan Masyarakat
Jumlah SDM, dana, &
sarana yg berperan
digunakan
Jumlah & jenis
kegiatan yg dilakukan
Jumlah pimpinan
masy yg berperan
aktif, jumlah rumah
yg sehat
INPUT PROSES OUTPU
T
Kegiatan Teknis dalam Penggerakan &
Pemberdayaan Masyarakat :
1. Pengamatan Epidemiologi sederhana
(surveilans epidemiologi berbasis
masyarakat)
2. Promosi Kesehatan
3. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
4. PHBS
Manajemen Data Kesehatan Untuk Public Health
Pertemuan Ke-7
BAGAIMANA
MEMPELAJARI STATISTIK
• Baca Buku/ Pelajari Stat. dari A - Z, Tidak
Loncat2, Sabar, Step By Step,k e c u a li Jenius
!!!
• Statistik = Apllied Science, Cobakan pd Fakta
/Data Aktual. Sering Latihan.
• Kemajuan dlm Mempelajari Stat = Sejalan dgn
Penguasaan Teori & Kecekatan Mengerjakan
Data dlm
• Latihan.
• Beli & Selidiki Buku2 Stat Lain.
(Budiarto, 2001)
Pengertian. . .
Statistik
kumpulan angka yang dihasilkan
dari pengukuran atau
perhitungan yang disebut data
diartikan sebagai statistik sampel
suatu metode ilmiah yang dapat
digunakan sebagai alat bantu
dalam mengambil keputusan,
mengadakan analisis data hasil
penelitian, dal lain-lain.
a. Marguerrite F. Hall
Suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa data dan menyimpulkan dan mengadakan penafsiran data yang berbentuk angka.
b. Anderson & Bancrofi
ilmu dan seni mengembangkan dan menerapkan metoda yang paling efektif untuk mengumpulkan, mentabulasi, menginterpretasi kan data kuantitatif sedemikian rupa sehingga kemungkinan salah dalam kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan dengan menggunakan penalaran induktif berdeasarkan matematika probabilitas.
Pengertian Statistik Menurut Para Ahli
c. Sujana
Pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpuam fakta, pengolahan serta penganalisanya, penarikan kesimpulan, penyajian dan publikasi dari data-data yang berbentuk angka
d. Sudrajat
Ilmu pengetahuan mengenai cara dan aturan dalam hal pengumpulan data, pengolahan, analisa, penarikan keseimpulan, penyajian dan publikasi dari kata-kata yang berbentu angka.
•Statistik Ilmu yang berurusan dengan pengumpulan, penyajian dan analisis data untuk menarik kesimpulan dan memanfaatkannyan dalam menentukan keputusan pada keadaan tidak pasti
• Untuk menjawab permasalahan dan
membuktikan sesuatu yang belum terbukti
kebenarannya.
• Meringkas data sehingga data tersebut
menghasilkan informasi yang mudah
dimengerti
Tujuan Statistik
Penerapan Statistik Statistik
Hampir di setiap bidang
Pertanian
Industri
Psikologi
Ekonomi
Manajemen
Kesehatan
Statistik Kesehatan…
Statistik kesehatan
Administrasi Kesehatan
data atau informasi yang
berkaitan dengan masalah kesehatan
Merencanakan Program
Pelayanan Kesehatan
menemukan alternatif
penyelesaian masalah kesehatan
melakukan analisis tentang
berbagai penyakit selama periode
waktu tertentu
Lanjutan..
Statistik Kesehatan
menentukan penyebab
timbulnya penyakit baru
yang belum diketahui
Ruang Lingkup Statistik
Statistika
Statistika Inferensial
Statistika Deskriptif
Statistika Nonparametrik
Statistika Parametrik
a. Statistik Diskriptif Kegiatan statistik yang dilakukan meliputi pengumpulan data,
pengolahan data, penyajian data, dan penyimpulan data untuk mencari gambaran tentang ; ciri – ciri, bentuk, karakter, pada penduduk, masyarakat, organisasi berdasarkan data yang diperoleh
b. Statistik Inferensial Merupakan Statistik yang menaksir secara umum suatu
populasi dengan menggunakan sampel, termasuk didalamnya teori penaksiran dan teori uji. Kegiatan statistik ini mulai pengumpulan data sampai dengan uji hypotesis.
c. Statistika Parametrik: statistika untuk menganalisa data yang diambil dari populasi berdistribusi normal
d. Statistika Nonparametrik: statistika untuk menganalisa data dari populasi yang bebas distribusi
Penjelasan…
masalah
Hipotesis
Menentukan Sampel
Mengumpulkan sampel
Membuat Kesimpulan
Menganalisa Data
Menyajikan Data
Perlu Statistika
Hubungan Penelitian
dan
statistik…???????
RUANG LINGKUP STATISTIK
KESEHATAN
• Ruang lingkup statistik kesehatan :
1. Statistik perikehidupan kelahiran, kematian &
perkawinan
2. Mortalitas
3. Fertilitas
4. Morbiditas
5. Pelayanan Kesehatan
6. Demografi
7. Lingkungan
8. Gizi
GUNA STATISTIK KESEHATAN
1. Mengukur derajat kesehatan masyarakat
2. Memonitor kemajuan status kesehatan di suatu
daerah
3. Mengevaluasi program kes
4. Membandingkan status kes di berbagai daerah
5. Memotovasi tenaga kes & policy maker u/
menyelesaikan masalah kes
6. Menentukan prioritas masalah kes
APLIKASI STATISTIK DLM
KESEHATAN
• Mengukur vital event( kelahiran,kematian,
kesakitan, perkawinan, dll)
• Mengukur,membandingkan,meramalkan status
kesehatan masyarakat dan masalah kesehatan
masyarakat
• Alat evaluasi suatu program kesehatan
• Perencanaan kesehatan
• Research masalah kesehatan
• Publikasi ilmiah dan media massa
PENGOLAHAN & ANALISIS DATA
• Dapat dilakukan dgn :
1. Manual
2. Perangkat
Lunak
(Software)
• Cara-cara pengolahan secara MANUAL :
1. Membuat tabel Distribusi Frekuensi
a. Menentukan banyaknya kelas (nilai terbesar, nilai
terkecil, rentang)
b. Membuat kelas interval
2. Mencari nilai rata-rata (Mean)
3. Median nilai tengah
4. Modus
1. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
• Nilai ujian mata
kuliah “Pengantar
IKM” untuk 80
orang mahasiswa:
79 49 48 74 81 98 87 80
80 84 90 70 91 93 82 78
70 71 92 38 56 81 74 73
68 72 85 51 65 93 83 86
90 35 83 73 74 43 86 88
92 93 76 71 90 72 67 75
80 91 61 72 97 91 88 81
70 74 99 95 80 59 71 77
63 60 83 82 60 67 89 63
76 63 88 70 66 88 79 75
a. Banyaknya kelas
1. Nilai terbesar : 99
2. Nilai terkecil : 35
3. Rentang : 99-35 = 64
b. Membuat Kelas Interval
1. Banyak kelas interval = 1+ (3,3) log n = 1 + (3,3) log 80
= 1 + (3,3) (1,9031)
= 7,2802 (dibulatkan 7)
2. Panjang kelas interval ( p ) = rentang / banyak kelas = 64 / 7
= 9,14 (dibulatkan 9 atau 10 )
Nilai Ujian Frekuensi (f)
35 – 44 3
45 – 54 3
55 – 64 8
65 – 74 23
75 – 84 20
85 – 94 19
95 - 104 4
Jumlah 80
Nilai Ujian Frekuensi (f)
31 – 40 2
41 – 50 3
51 – 60 5
61 – 70 14
71 – 80 24
81 – 90 20
91 - 100 12
Jumlah 80
atau
Tabel 1. Nilai Ujian PIKM
Untuk 80 Mahasiswa
Tabel 1. Nilai Ujian PIKM
Untuk 80 Mahasiswa
2. Mean (Rata-rata)
Nilai Ujian Frekuensi
fi)
Tanda Kelas
(xi)
fi.xi
31 – 40 2 35,5 71,0
41 – 50 3 45,5 136,5
51 – 60 5 55,5 277,5
61 – 70 14 65,5 917,0
71 – 80 24 75,5 1.812,0
81 – 90 20 85,5 1.710,0
91 - 100 12 95,5 1.146,0
Jumlah 80 - 6.070,0
Rata-rata ( x ) = Σfi.xi / Σfi = 6070 / 80
= 75,87
3. Median
• Median menentukan nilai tengah setelah data diurutkan.
1. Jika banyaknya data ganjil Me adalah data paling tengah
contoh : 4, 12, 5. 7, 8, 10, 10
: 4, 5, 7, 8 , 10, 10, 12 (setelah diurutkan)
2. Jika banyaknya data genap Me adalah rata2 hitung dua data
contoh : 12, 7, 8, 14, 16, 19, 10, 8
: 7, 8, 8, 10, 12, 14, 16, 19 (setelah diurutkan)
Me = ½ (10 + 12 ) = 11
3. Jika berdasarkan daftar tabel distribusi frekuensi, maka Me dihitung dgn rumus :
Me = b + p (½ n – F)
f • Keterangan :
b = batas bawah kelas median
p = panjang kelas median
n = banyaknya data
F = jumlah semua frekuensi dengan tanda
kelas lebih kecil dari tanda kelas median
f = frekuensi kelas median
setengah dari data ½ 80 = 40 (di kelas interval ke-5)
Nilai Ujian Frekuensi (f)
31 – 40 2
41 – 50 3
51 – 60 5
61 – 70 14
71 – 80 24
81 – 90 20
91 - 100 12
Jumlah 80
b = 70,5
p = 10
f = 24
F = 2 + 3 + 5 + 14 24
Me = 70,5 + (10) (40 – 24)
24
= 77,16
4. Modus (Mo)
• Contoh 1, jika data :
12, 34, 14, 34, 28, 34,
34, 28, 14
frek terbanyak adalah
4, Mo = 34
xi Fi
12 1
14 2
28 2
34 4
Jika data dalam Distribusi Frekuensi
• Rumus : Mo = b + p ( b1 )
b1 + b2
Kelas modal = kelas ke-5
b = 70,5
b1 = 24 – 14 = 10
b2 = 24 – 20 = 4
Mo = 70,5 + (10) ( 10 )
10 + 4
= 77,64
Nilai Ujian Frekuensi (f)
31 – 40 2
41 – 50 3
51 – 60 5
61 – 70 14
71 – 80 24
81 – 90 20
91 - 100 12
Jumlah 80
MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT
TIM :
Liena Sofiana, S.KM, M.Sc
Pertemuan Ke-8
Pengertian Masalah
Standar / Goal /
Expected
Observed/ Reality
/Result
Ada GAP /
Kesenjangan
Masalah Kesehatan
• Masalah terkait dgn “Derajat Kesehatan”, yaitu :
1. Morbiditas / angka kesakitan
2. Mortalitas / angka kematian
• Masalah terkait dgn faktor-faktor yang mempengaruhi
derajat kesehatan, yaitu :
1. Lingkungan
2. Perilaku
3. Pelayanan Kesehatan (yankes)
4. Keturunan
HL BLUM Faktor Yang Mempengaruhi Derajat
Kesehatan
DERAJAT
KESEHATAN
Keturunan
Perilaku
Lingkungan YanKes
Changing Mortality Pattern
1900
• Pneumonia/influenza
• Tuberculosis
• Heart Disease
• Stroke
• Diarrhea
• Cancer
• Accidents
• Diphtheria
1990’s • Heart Disease
• Cancer
• Stroke
• Chronic lung disease
• Unintentional injuries (luka yg tdk disengaja)
• Pneumonia / influenza
• Diabetes mellitus
• HIV / AIDS
• Suicide (bunuh diri)
Faktor yg Mempengaruhi
Perubahan Pola :
• Perbaikan dalam industrialisasi:
1. Nutrition
2. Environmental Sanitation, water supply and housing
• Kemajuan dalam Medis:
1. Immunization
2. Program surveilans penyakit
• Masalah terkait dengan industrialisasi :
1. Environmental pollutants
2. Increase in smoking
3. Excess consumption of calories and dietary fats
4. Lack of exercise, physical activity
5. Stress
6. Alcohol, drug use
Tantangan Kedokteran
Modern • Behavioral aspects of health :
1. Promotion of healthy lifestyles
a. Diet
b. Exercise
c. Tobbacco, alcohol, drugs
d. Sexual behavior
2. Management of stress
• New disease AIDS, SARS
Masalah Kesehatan & Pola
Perubahan Penyakit
• Masalah kesehatan & pola perubahan penyakit yg
terjadi, berkaitan dgn :
Transisi Demografi
Transisi
Epidemiologi
yi : Perubahan struktur penduduk
yi : Perubahan pola penyakit
TRANSISI
KESEHATAN
Teori Transisi Demografi
• Teori yg menerangkan proses perubahan penduduk
dari tingkat pertumbuhan yg stabil tinggi (angka
fertilitas & mortalitas sama2 ↑) ke tingkat pertumbuhan
yg rendah (angka fertilitas & mortalitas sama2 ↓).
• Perubahan tsb berkaitan dengan pembangunan
ekonomi
Hubungan antara Demografi,
Epidemiologi & Transisi
Kesehatan
Kematian akibat Penyakit infeksi/menular
Kematian akibat penyakit tidak menular
(degeneratif)
Demographic
Transition:
• Peningkatan penduduk
usia tua (lansia)
• urbanization
Epidemiological
Transition:
• Move from infectious to
chronic disease
• Non communicable
disease emerge
Dampak Transisi Epidemiologi di
Indonesia :
• Dihadapkan pada dua masalah besar bidang kesehatan:
1. Jenis/jumlah penyakit masih mirip dengan keadaan
negara berkembang: ISPA, TB, Malaria, Dengue, tifoid
dll
2. Jenis/jumlah penyakit yang mirip dengan situasi negara
maju: penyk jantung dan pembuluh darah, rematik,
hipertensi, DM, stroke, kecelakaan, penyalahgunaan
narkoba/drug, obesitas dll
• adanya beban ganda yang harus dihadapi, yaitu tingginya
penyakit infeksi yang masih menjadi masalah, sedangkan
penyakit degeneratif sudah cenderung meningkat
Determinan Kesehatan
Masyarakat
• Faktor Determinan: faktor utama atau penentu yang
berpengaruh pada kesehatan
• Faktor-faktor:
1. Biologi manusia (keturunan/bawaan dll)
2. Lingkungan (internal dan eksternal)
3. Cara dan gaya hidup (perilaku)
4. Kondisi ekonomi
5. Pelayanan kesehatan (primer, sekunder dan
tersier)
PERMASALAHAN BIDANG KESEHATAN
di Indonesia:
1. Masih cukup tingginya perbedaan status kesehatan
antar tingkat sosial ekonomi.
2. Mobilitas penduduk yang cukup tinggi
3. Kondisi kesehatan lingkungan masih rendah
4. Perilaku hidup sehat masyarakat yang masih rendah
5. Keterbatasan pelayanan kesehatan
Lanjuuut....
6. Jumlah tenaga kesehatan masih kurang merata, masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya, masih rendahnya kinerja SDM Kesehatan.
7. Pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada belum optimal
8. Akses masyarakat untuk mencapai fasilitas kesehatan yang ada belum optimal.
9. Peran lintas sektor dalam bidang kesehatan belum optimal
Masalah Kesehatan di
Indonesia 1. Peran serta masyarakat dan kerjasama lintas
sektoral
2. Pendidikan kesehatan masyarakat
3. Angka kesakitan dan kematian masih tinggi
4. Manajemen dan palaksanaan upaya kesehatan
5. Sumberdaya, terutama tenaga dan dana yang
masih terbatas
6. Hal-hal yang dapat menyebabkan cacat fisik dan
gangguan jiwa
Kesimpulan
• Gambaran pola penyakit penyebab utama kematian di
Indonesia telah menunjukkan transisi epidemiologi yaitu
bergesernya penyebab kematian tertinggi dari penyakit
infeksi ke penyakit non infeksi (degeneratif).
• Transisi epidemiologi ini berlangsung sejalan dengan
transisi demografi yaitu pergeseran struktur penduduk
dari umur muda ke arah umur yang lebih tua.
• Beban yang dihadapi oleh pemerintah adalah beban
ganda (double burden), penyakit infeksi dan penyakit
degeneratip terdapat secara bersama-sama
PELAYANAN KESEHATAN
DASAR
TIM:
Liena Sofiana, S.KM, M.Sc
Pertemuan Ke-9
Perkembangan YanKes di Indonesia
(Globalisasi Kesehatan)
• Globalisasi :
Perang ekonomi
Arus barang yang tidak bisa dicegah meskipun
oleh politik
Bagaimana mempertahankan
pelayanan kes diera globalisasi
• Daya saing
(negara, bangsa, lembaga,manusia nya )
• Peningkatan kualitas
(Manusia, manajemen kelembagaan, neg )
• Regulasi melindungi ketidak mampuan kita
dalam berkompetisi
Sumber Pembiayaan Sektor Kesehatan
• Sesuai d/ UU No. 23 dan 25 tahun 1999, sumber dana u/
pembangunan kesehatan di daerah terdiri atas :
1. Pemerintah APBN disalurkan ke daerah
2. APBD bersumber dari PAD (pendapatan asli
daerah)
3. Bantuan luar negeri hibah atau pinjaman
Batasan
• Puskesmas adalah
“Suatu kesatuan organisasi fungsional yg langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
kpd masyarakat dlm satu wilayah kerja ttt dlm
bentuk usaha-usaha kesehatan pokok”
Visi & Misi Puskesmas
• Visi “Terwujudnya kecamatan sehat tahun
2010”
• Misi :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan
2. Memberdayakan masyarakat & keluarga dlm
pembangunan
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yg
bermutu
• Fungsi Puskesmas : “sebagai penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat & keluarga dlm
pembangunan dan sebagai pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama
Program Pokok Puskesmas
1. Kesehatan Ibu & Anak
(KIA)
2. KB
3. Pemberantasan
Penyakit Menular
4. Peningkatan gizi
5. KesLing
6. Pengobatan
7. Penyuluhan KesMas
8. Laboratorium
9. Kesehatan Sekolah
10. Perawatan KesMas
11. Kesehatan jiwa
12. Kesehatan gigi
• Dari 12 program pokok puskesmas diatas, “basic seven WHO” hrs lebih diprioritaskan:
1. MCHC (Maternal and Child Care)
2. MC (Medical Care)
3. ES (Environmental Sanitation)
4. HE (Health Education)
5. Simple Laboratory (Lab. Sederhana)
6. CDC (Comunicable Disease Control)
7. Simple Statistic (Pencatatan & Pelaporan)
• Mengacu pd definisi Public Health Winslow,
pengembangan puskesmas terdiri dari 3
komponen pokok:
1. Preventing Disease (pencegahan)
2. Prolonging life (memperpanjang hidup) usaha
kesling, imunisasi, pendidikan kes, pengenalan
penyakit dini
3. Community Participation (Peran serta masyarakat)
kelompok2 masyarakat yg terorganisasi
Kegiatan Pokok & Kegiatan
Terintegrasi Program Puskesmas
PROGRAM
POKOK
Kegiatan Utama Kegiatan Integrasi
KIA/KB ANC Pertolongan
persalinan
Latihan dukun
Pemasangan alat
kontrasepsi
Pemeriksaan efek
samping
Imunisasi
Pemeriksaan Hb
Penimbangan BB
anak
Pembagian Fe
Pembagian Vit A
Konseling
P2M Surveilan epid
Imunisasi
Pemberantasan vektor
Penyuluhan
Kebersihan lingk
Pengobatan
GIZI Penimbangan anak
Pemeriksaan Hb
PMT, Vit A, Fe
Penyuluhan
Konseling
Pengobatan Pemeriksaan pasien
Diagnosis
Pengobatan
Rujukan
Pendidikan kesehatan
Konseling
Kesehatan
Lingkungan
Pengawasan tempat2
umum
Pengadaan SPAL
Perlindungan sumber
air minum pddk
Penyuluhan
PKM Penyuluhan secara
berkelompok
Masalah kesehatan
masing2 program yg
akan dijadikan topik
penyuluhan
PHN Perawatan pasien di
rumah
Penyuluhan/konseling
Kegiatan pengobatan
Kegiatan kesling
Kegiatan KIA
Laboratorium Pemeriksaan sediaan
(darah, urin, sputum,
faces)
Rujukan
UKG Pemeriksaan gigi
Pengobatan
Rujukan
Penyuluhan
UKS Pelkes yg dilakukan di
sekolah dg sasaran
murid & lingk sekolah
Pemeriksaan kes
Pengobatan
Pemeriksaan ggi
Penyuluhan
Imunisasi
UKJ Pemeriksaan Kes
Jiwa
Pengobatan
Rujukan
Penyuluhan
Konseling
Komponen Sistem Manajemen
Puskesmas
Sumber Daya
(Logistik, dana,
Personalia)
Kegiatan
Integratif
Sistem
Pencatatan &
Pelaporan
Kegiatan Pokok
Tujuan
Operasional
Tujuan
Umum
Program
Pengertian Posyandu
• “sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan
program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan
terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan
atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan
masyarakat (BKKBN, 1989).”
• “Suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan
masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan
serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga
berencana”
Lanjut….
• Adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari,
oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas
kesehatan.
Jadi, Posyandu merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat
di bidang kesehatan dengan penanggung jawab kepala desa.
• Adalah Pelayanan kesehatan terpadu (yandu) adalah suatu
bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di
suatu wilayah kerja puskesmas.
• Konsep TERPADU meliputi keterpaduan dalam
aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek
petugas penyelenggara, aspek dana dll.
Tujuan penyelenggara Posyandu
1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan dan nifas)
2. Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera).
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.
Waktu & Tempat Pelaksanaan
• Kegiatan tdk dilakukan setiap hari, tapi 1 bulan 1
kali .
• Tempat pelaksanaan di balai dusun, balai
kelurahan, RW, dan sebagainya disebut dengan
Pos pelayanan terpadu (Posyandu)
Kegiatan Pokok Posyandu :
1. KIA
2. KB
3. lmunisasi.
4. Gizi.
5. Penggulangan Diare.
Pengelola Posyandu
1. Penanggungjawab umum : Kades/Lurah
2. Penggungjawab operasional : Tokoh Masyarakat
3. Ketua Pelaksana : Ketua Tim Penggerak PKK
4. Sekretaris : Ketua Pokja IV Kelurahan/desa
5. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas
KB-Kes (Puskesmas)
Pembentukan Posyandu
1. Langkah – langkah pembentukan :
Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.
Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah
bimbingan teknis unsur kesehatan dan KB .
Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey
mawas diri, sarana dan prasarana posyandu, biaya posyandu
Pemilihan kader Posyandu.
Pelatihan kader Posyandu.
Pembinaan.
2. Kriteria pembentukan Pos
syandu.
Pembentukan Posyandu
sebaiknya tidak terlalu
dekat dengan Puskesmas
agar pendekatan pelayanan
kesehatan terhadap
masyarakat lebih tercapai
sedangkan satu Posyandu
melayani 100 balita.
3. Kriteria kader Posyandu :
Dapat membaca dan
menulis.
Berjiwa sosial dan mau
bekerja secara relawan.
Mengetahui adat istiadat
serta kebiasaan masyarakat.
Mempunyai waktu yang
cukup.
Bertempat tinggal di wilayah
Posyandu.
Berpenampilan ramah dan
simpatik.
Diterima masyarakat
setempat.
4. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu.
Pelayanan masyarakat dengan system 5 meja yaitu
a. Meja I : Pendaftaran.
b. Meja II : Penimbangan
c. Meja III : Pengisian KMS
d. Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.
e. Meja V : Pelayanan KB & Kes :
Imunisasi
Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap bulan Februari dan Agustus.
Pembagian pil atau kondom
Pengobatan ringan.
Kosultasi KB-Kesehatan
• Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan meja pelayanan paramedis (Bindes, perawat dan petugas KB).
Sasaran Posyandu :
• Bayi/Balita.
• Ibu hamil/ibu menyusui.
• WUS dan PUS.
5. Pelayanan di Posyandu :
a. KIA
– Pemberian pil Fe (ibu hamil)
– Pemberian vit A dosis tinggi (bulan Februari & Agustus)
– PMT
– Imunisasi.
– Penimbangan balita rutin perbulan. Keberhasilan program
terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.
b. Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.
c. Pemberian Oralit dan pengobatan.
d. Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS baita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
– S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu.
– K : Semua balita yang memiliki KMS.
– D : Balita yang ditimbang.
– N : Balita yang naik berat badannya.
Keberhasilan Posyandu berdasarkan :
– 1 ) D / S : baik/kurangnya peran serta masyarakat
– 2) N / D : Berhasil tidaknyaProgram posyandu
6. Dana.
– Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya
masyarakat melalui gotong royong dengan kegiatan
jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta
sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang
dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat.
STRATA POSYANDU dikelompokkan
menjadi 4 :
1. Posyandu Pratama :
– belum mantap.
– kegiatan belum rutin.
– kader terbatas.
2. Posyandu Madya : – kegiatan lebih teratur
– Jumlah kader 5 orang
3. Posyandu Purnama : – kegiatan sudah teratur.
– cakupan program/kegiatannya baik.
– jumlah kader 5 orang
– mempunyai program tambahan
4. Posyandu Mandiri : – kegiatan secara terahir
dan mantap
– cakupan program/kegiatan baik.
– memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap.
dapat disimpulkan beberapa indikator sebagai penentu
jenjang antar strata Posyandu adalah :
– Jumlah buka Posyandu pertahun.
– Jumlah kader yang bertugas.
– Cakupan kegiatan.
– Program tambahan.
– Dana sehat/JPKM.
Posyandu akan mencapai strata Posyandu Mandiri sangat
tergantung kepada kemampuan, keterampilan diiringi rasa
memiliki serta tanggungjawab kader PKK, LPM sebagai
pengelola dan masyarakat sebagai pemakai dari pendukung
Posyandu.
Program Pelayanan kesehatan Masyarakat
TOBACCO CONTROL
Pertemuan Ke 10
Pengertian Rokok Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang
bila digunakan mengakibatkan bahaya
kesehatan bagi diri sendiri maupun
masyarakat, oleh karena itu diperlukan
berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi
kesehatan. Rokok adalah hasil olahan
tembakau terbungkus termasuk cerutu atau
bentuk lainnya yang mengandung nikotin dan
tar dengan atau tanpa bahan tambahan
Kandungan Rokok
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan
mengeluarkan lebih 4 000 bahan kimia beracun yang
membahayakan dan boleh membawa maut. Dengan ini
setiap sedutan itu menyerupai satu sedutan
maut..Bagaimanapun, racun paling penting adalah Tar,
Nikotin dan karbon monoksida. Tar mengandung
sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui
menjadi penyebab kanker (karsinogen).
BAHAYA MEROKOK
Perlunya Pengendalian Dampak Negafif Rokok
meningkatnya tingkat prevalensi (jumlah penduduk
perokok terhadap jumlah penduduk nasional)
Perlunya upaya untuk menghindari dan mengatasi dampak
negatif rokok
masih rendahnya komponen pajak dalam harga rokok di
Indonesia dibandingkan dengan di negara2 lain, khususnya
negara ASEAN
Upaya Pencegahan
1. Meskipun orang tuamu merokok, kamu tidak perlu harus meniru,
karena kamu mempunyai akal yang dapat kamu pakai untuk membuat keputusan sendiri.
2. Iklan-iklan merokok sebenarnya menjerumuskan orang. Sebaiknya kamu mulai belajar untuk tidak terpengaruh oleh iklan seperti itu.
3. Kamu tidak harus ikut merokok hanya karena teman-temanmu merokok. Kamu bisa menolak ajakan mereka untuk ikut merokok.
4. Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain (misal: orangtua)
Kebijakan pemerintah
PIKM 10/ II/ 2013 1
9
6
1. Peningkatan cukai
Pengendalian tembakau tidak merugikan perekonomian negara, namun justru memberikan dampak positif. Peningkatan cukai sebesar 100% meningkatkan output perekonomian sebesar Rp. 335 milyar, pendapatan masyarakat sebesar Rp. 492 milyar dan lapangan pekerjaan sebanyak 281.135 pekerjaan baru. Sementara setiap kenaikan cukai sebesar 10% hanya akan mengurangi konsumsi sebesar 4% di negara maju dan 8% di negara berkembang. Kenaikan harga rokok karena naiknya cukai hanya akan dirasakan oleh orang miskin dan remaja.
PIKM 10/ II/ 2013 1
9
7
2. Larangan iklan secara menyeluruh :
Pelarangan iklan rokok menyeluruh mencakup iklan, promosi dan sponsorship yang meliputi pelarangan (1) iklan, baik langsung maupun tidak langsung di semua media massa; (2) promosi dalam berbagai bentuk, misalnya potongan harga, hadiah, peningkatan citra perusahaan dengan menggunakan nama merek atau perusahaan dan (3) sponsorship dalam bentuk pemberian beasiswa, pemberian bantuan untuk bidang pendidikan, kebudayaan, olah raga, lingkungan hidup, dll.
PIKM 10/ II/ 2013 1
9
8
3. Penerapan kawasan tanpa rokok :
Penerapan Kawasan Tanpa Rokok juga semakin
menyadarkan banyak orang akan bahaya adiktif
rokok dan mengembalikan norma untuk tidak
merokok di tempat umum, utamanya diruangan
tertutup.
PIKM 10/ II/ 2013 1
9
9
4. Peringatan kesehatan berbentuk gambar :
Peringatan kesehatan berbentuk gambar pada bungkus
rokok adalah sarana informasi dan edukasi yang murah
dan efektif. Murah karena pemerintah tidak perlu
mengeluarkan anggaran khusus untuk mendidik
masyarakat akan bahaya merokok, khususnya
masyarakat yang buta huruf. Gambar yang ditampilkan
dapat mempengaruhi perilaku dan merubah sikap
orang untuk tidak merokok.
Peraturan
PIKM 10/ II/ 2013 2
0
0
• UU Kesehatan No. 36/ 2009 tentang Pengamanan Produk
Tembakau sebagai Zat Adiktif bagi Kesehatan
• Undang Undang No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah &
Retribusi Daerah
• RPP Pengamanan Produk Tembakau sebagai Zat Adiktif bagi
Kesehatan merupakan turunan dari UU Kesehatan No. 36 tahun
2009. UU tersebut pada pasal 113 memberikan mandat bahwa
zat adiktif harus diamankan karena membahayakan kesehatan
dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (pasal 116)
selambat-lambatnya satu tahun (pasal 202).
Strategi
PIKM 10/ II/ 2013 2
0
1
• Monitor Penggunaan Tembakau dan
Pencegahannya
• Perlindungan terhadap Asap Tembakau
• Optimalkan Dukungan untuk Berhenti Merokok
• Waspadakan Masyarakat akan Bahaya
Tembakau
• Eliminasi iklan, Promosi dan Sponsor terkait
Tembakau
• Raih Kenaikan Cukai Tembakau
TERIMA KASIH. .
Pertemuan Ke-11
Program Dalam Pelayanan
Kesehatan Masyarakat
“Alcohol And Other
Drugs Problems”
Apa
itu
“NAPZA”
NARKOTIKA
ALCOHOL
PSIKOTROPIKA
ZAT ADIKTIF LAINNYA
Mengapa Pemakaian NAPZA perlu dibatasi ?????
Zat psikoaktif
memiliki sifat adiksi dan dependensi yaitu
menimbulkan kecanduan dan
ketergantungan bagi yang menggunakan
PENGGUNA - PENYALAHGUNA – ADIKSI
Pengguna: tidak akan memiliki masalah akibat penggunaannya
karena semua aspek kehidupan masih berjalan lancar
Penyalahguna: lebih sering menggunakan dan mencari situasi di mana ia memiliki alasan untuk menggunakan atau ia menggunakan setiap kali ada masalah
Adiksi ketergantungan/kecanduan: kebutuhan untuk
mengkonsumsi napza secara teratur dan tidak mampu menghentikan. Proses ini terjadi bertahap dalam beberapa waktu tanpa terasa
PENGGUNAAN VS PENYALAHGUNAAN PENGGUNAAN
PENGGUNAAN
Selama menjadi bagian dari kultur setempat dengan
kontrol sosial, tidak menjadi masalah sosial yang besar
PENYALAHGUNAAN
Ketika digunakan siapa saja, di mana saja, dan kapan
saja, tanpa memperhatikan kepentingan pengobatan atau kultural, menjadi masalah besar
ALASAN PENGGUNAAN NAPZA
Coba – coba: rasa ingin tahu
Pengobatan
Tekanan lingkungan: ingin diterima
kelompoknya
Tuntutan pekerjaan
Budaya
Adiksi
DAMPAK BURUK
PENYALAHGUNAAN NAPZA
Fisik
Psikologis
Ekonomi
Sosial
Efek yang dapat ditimbulkan dari pemakaian zat psikoaktif:
Keinginan yang tak tertahankan (an overpowering desire) terhadap obat
tersebut.
Kecenderungan untuk menambah dosis sesuai toleransi
tubuh
Ketergantungan Fisik dan Psikis
Bahaya Napza
Mengakibatkan kerusakan/ ketergantungan fisik/ mental individu;
Menimbulkan kerugian materi dan uang;
Menimbulkan suasana dis-harmoni dan aib keluarga
Menimbulkan terjadinya bentuk-bentuk kriminal lainnya
Merusak generasi muda sebagai penerus dan kader pimpinan bangsa
Mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat
Menghambat upaya mensejahtera-kan masyarakat/ bangsa
Mengancam ketahanan nasional dan kelestarian kehidupan bangsa/
negara
Merendahkan derajat manusia dan hidup kemanusiaan
Tidak mencoba-coba
Yakinkan diri Anda bahwa Anda tidak membutuhkan NAPZA
Batasi pergaulan intensif dengan kelompok pengguna NAPZA
Hindari ketergantungan (dalam relasi sosial) terhadap pengguna NAPZA
Upaya Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba
1. Peran Remaja
• Pelatihan keterampilan
• Kegiatan alternatif untuk mengisi waktu luang,
seperti: kegiatan olah raga, kesenian, dll.
2. Peran Orang Tua
• Menciptakan rumah yang sehat,
serasi, harmonis, cinta, kasih sayang
dan komunikasi terbuka.
• Mengasuh, mendidik anak yang baik.
• Menjadi contoh yang baik.
• Menjadi pengawas yang baik.
3. Peran Tokoh Masyarakat dan
Pemerintah
• Mengikutsertakan dalam pengawasan narkoba dan pelaksanaan Undang-Undang.
• Mengadakan penyuluhan, kampanye pencegahan penyalahgunaan narkoba.
• Merujuk korban narkoba ke tempat pengobatan.
• Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinir program-program pencegahan penyalahgunaan narkoba.
TERIMA KASIH. . .
Program Pelayanan kesehatan Masyarakat
Pengendalian Penyakit Menular
Pertemuan Ke-12
Pengertian :
Penyakit Menular
Penyakit yang disebabkan oleh kuman
yang menyerang tubuh manusia.
Kuman dapat berupa virus, bakteri,
amuba, atau jamur.
Sumber Penularan
Penderita
Pembawa kuman
Binatang sakit
Tumbuhan/benda
Cara Penularan
Kontak langsung
Melalui udara
Melalui makanan atau minuman
Melalui vector
Pengertian :
Penyakit Menular Seksual (PMS) atau
biasa disebut penyakit kelamin adalah
penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seksual.
PMS
Contoh :
Setia pada Pasangan (Tidak berganti-ganti
pasangan)
Memastikan jarum suntik yang kita pakai steril
(ketika kita butuh untuk disuntik)
Menjaga kesehatan organ intim
Cara Pencegahan PMS
Program puskesmas dalam
pengendalian PMS
Penyuluhan
Bahaya PMS Car Pencegahan
PMS
kesadaran akan arti
pentingnya sikap setia
kesadaran apa akibat bila tidak
bisa menjaga kebersihan organ
intim.
Penyakit yang daya penularannya sangat dan sistematik, yakni sejenis bakteri yang tahan asam aerob
penyakit infeksi yang di sebabkan oleh mycrobacterium tubercolosis dengan gejala yang sangat bervariasi
TBC pada anak biasa disebut Flek/PKTB yaitu penyakit akibat infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis sistemik sehingga dapat mengenai hampir semua organ tubuh,
lokasi terbanyak di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer
TBC
Apakah TB Menular
TB dapat menular, apabila dalam
dahaknya ditemukan kuman TB
Penularan melalui udara
Apa yang diperiksa untuk penyakit TB Tes Mantoux/ PPD tes
Pemeriksaan rontgen paru
Pemeriksaan darah
Sputum BTA
Perawatan Pasien TB Minum obat teratur selama 6 bulan
Melibatkan anggota keluarga untuk
mengawasi dan memastikan pasien
minum obat TB dengan benar
Pencegahan TBC
Memakan makanan
yg bergizi
Istirahat Cukup
Olahraga teratur
Hindari ROKOK
Menutup mulut saat
batuk
Jangan Meludah
sembarangan
Lingkungan sehat
Vajsinasi bayi dan anak
PREVENTION
IS PRIMARY!
Protect patients…protect
healthcare workers… promote quality
healthcare!
Mathernal and Child Health
Pertemuan Ke-13
Kehamilan…
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin
yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di
dalam rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau
9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai
melahirkan.
Lanjutan… Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum
dari perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7
sampai ke-9
(Adriaansz, Wiknjosastro dan Waspodo, 2007. p. 89)
Persalinan…
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya
serviks, dari janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran
adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar
melalui jalan lahir
(Sarwono, 2001 )
Lanjutan…
• Persalinan normal disebut juga partus spontan adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam ( Rustam Mochtar, 1998 )
• Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin ( Prawirohardjo, 2001 )
Faktor Reproduksi
Risiko kematian ibu & anak terjadi paling banyak pada
periode kelahiran
LAHIR MATI
KEMATIAN IBU
KEMATIAN BBL
KEMATIAN ANAK
INDONESIA ADALAH SALAH SATU DARI 68 NEGARA YANG MEMILIKI KEMATIAN IBU DAN NEONATAL YANG BURUK
BESARAN MASALAH KEMATIAN IBU (Kehamilan, Persalinan dan Nifas)
Sumber SDKI 2002-2003
Indikator Jumlah Kematian
AKI
307/100.000KH
Per tahun
18300
Per hari
50
Per jam
2
Penyebab langsung
kematian: 1. Perdarahan 28%
2. Keracunan Kehamilan
24%
3. Infeksi 11 %
4. Komplikasi nifas 8%
5. Persalinan macet/lama
5%
6. Keguguran 5%
Penyebab tdk langsung:
3 terlambat 1.Terlambat mengenal tanda
bahaya dan mengambil
keputusan
2.Terlambat mencapai
fasilitas kesehatan
3.Terlambat mendapatkan
pertolongan di fasilitas
kesehatan
Faktor risiko
4 terlalu 1.Terlalu muda melahirkan
(<20 th), 0.3%
2.Terlalu sering melahirkan
(>3 anak) 37%
3.Terlalu rapat jarak
melahirkan (< 2th) 9.4%
4.Terlalu tua untuk
melahirkan (>35 th) 13.9%
Penyebab tidak langsung lainnya
Status gizi;anemia gizi besi (penyebab perdarahan,BBLR): 40%
Kurang Energi Kronik/KEK (Lingkaran lengan kiri/Lila ki < 23.5 cm)
Prinsip Pengelolaan Program KIA
Bertujuan untuk memantapkan &
meningkatkan jangkauan serta mutu
pelayanan KIA secara efektif & efisien.
Pemantapan pelayanan KIA diutamakan
pada kegiatan pokok:
• Peningkatan pelayanan antenatal
• Peningkatan pertolongan persalinan
• Peningkatan deteksi dini risiko tinggi/
komplikasi,
• Peningkatan penanganan komplikasi
• Peningkatan pelayanan neonatal & ibu
nifas
Pelayanan Antenatal Pelayanan antenatal selengkapnya
mencakup anamnesis, pemeriksaan fisik, px laboratorium atas indikasi, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Penerapan operasional: 1. Timbang badan & ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid lengkap
5. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
6. Tes laboratorium (rutin& khusus)
7. Temu wicara /Konseling
Pertolongan Persalinan Tenaga kesehatan yang berhak
menolong persalinan: dokter umum, dokter obsgyn, bidan, perawat.
Prinsip penolong persalinan yang baik, prinsipnya:
• Sterilitas/ pencegahan infeksi.
• Metode pertolongan persalinan sesuai standar pelayanan.
• Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan lebih tinggi.
Deteksi Dini Ibu Hamil Berisiko Faktor resiko ibu hamil:
Primigravida ≤ 20 tahun/ ≥ 35 tahun
Anak ≥ 4
Jarak persalinan terakhir & kehamilan sekarang kurang dari 2 th
Tinggi badan ≤ 145 cm
BB ≤ 38 kg / Lila ≤ 23,5 cm
Kelainan bentuk tubuh, ex: kelainan tl belakang / panggul
Lanjutan…
• Riwayat hipertensi
• Sedang / pernah menderita penyakit kronis
• Riwayat kehamilan buruk
• Riwayat persalinan beresiko
• Riwayat nifas beresiko
• Riwayat keluarga menderita DM, hipertensi, cacat kongenital
Penanganan komplikasi • Pelayanan Obstetri, meliputi:
Pencegahan & penanganan perdarahan
Pencegahan & penanganan preeklamsi&
eklamsi
Pencegahan & penanganan infeksi
Penanganan partus lama / macet
Pencegahan & penanganan abortus
Lanjutan….
• Pelayanan Neonatal, meliputi:
Pencegahan & penanganan asfiksia
Pencegahan & penanganan hipotermi
Pencegahan & penanganan BBLR
Pencegahan & penanganan kejang/ ikterus
ringan sedang
Pencegahan & penanganan gangguan minum
Pelayanan kesehatan neonatal
• Bertujuan meningkatkan akses neonatus thdp pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila tdpt kelainan pada bayi/ bayi mengalami mslh kesehatan.
• Pelayanan kesehatan neonatal dasar menggunakan pendekatan komprehensif, meliputi: pemeriksaan tnd bhya spt kemungkinan infeksi
bakteri
Perawatan tali pusat
Lanjutan..
• Pelayanan kesehatan neonatal dasar menggunakan pendekatan komprehensif, meliputi:
pemeriksaan tnd bhya spt kemungkinan infeksi bakteri
Perawatan tali pusat
Imunisasi
Konseling pada ibu & keluarga
Penanganan & rujukan kasus
Penanganan kesh neonatus oleh tenaga kesh sdktnya 2 x dlm mgg pertama & 1 x dlm mgg kedua stlh lahir
Pelayanan kesehatan bayi
• Pemberian imunisasi dasar (BCG, Polio 1-4, Hepatitis B 1 s/d 3 & campak)
• Stimulasi deteksi intervensi tumbang bayi
• Pemberian vit A (6-11 bln)
• Konseling ASI eksklusif & pemberian mak pndmpng ASI
• Konseling pencegahan hipotermi & perawatan kesh bayi di rumah
• Penanganan & rujukan kasus
• Pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap
bulan yang tercatat dlm buku KIA/ KMS
• Pemantauan tumbuh kembang ( motorik
kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi &
kemandirian) minimal 2 x/ thn
• Suplementasi vit A dosis tinggi (200.000 IU)
diberikan pd balita min 2 x/ thn
• Kepemilikan & pemanfaatan buku KIA oleh
setiap anak balita
Pelayanan kesehatan balita
Pelayanan KB berkualitas
• Pelayanan KB berkualitas → pelayanan
KB sesuai standar dgn menghormati hak
individu shg diharapkan mampu
meningkatkan derajat kesehatan &
menurunkan tingkat fertilitas (kesuburan).
• Pelayanan KB bertujuan untuk menunda,
menjarangkan dengan metode
kontrasepsi.
Buku KIA Sebagai alat integrasi pelayanan kesehatan Ibu
dan Anak
Manfaat Buku KIA Umum
Ibu dan anak mempunyai catatan kesehatan yang lengkap, sejak ibu hamil sampai anak berumur lima tahun
Khusus
1. Untuk mencatat dan memantau kesehatan ibu dan anak
2. Alat komunikasi dan penyuluhan yang dilengkapi dengan informasi penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat tentang kesehatan, gizi dan standar pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
3. Alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak
4. Catatan pelayanan gizi dan kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya
KOMPONEN STRATEGI
BUKU KIA
Menyediakan informasi tentang kesehatan dan gizi ibu dan anak di tingkat keluarga
Meningkatkan komunikasi antara petugas dan ibu/keluarga mengenai KIA
Meningkatkan jangkauan & kualitas pelayanan KIA yang paripurna dan berkesinambungan
Komponen Ibu dalam Buku KIA
Kesehatan
• Ibu Hamil
• Ibu Bersalin
• Ibu Nifas
• KB
Catatan Kesehatan Ibu
P4K (Perencanaan Persalinan
& Pencegahan Komplikasi)
Faktor Penyebab Kematian Ibu
Faktor Reproduksi
Faktor Obstetrik
Usia
Paritas
Kehamilan yang tidak
diinginkan
Perdarahan
Abortus
KEI
Partus Lama
Perdarahan Post-Partum
Pre Ekslamsia dan
Ekslamsia
Jenis Kematian Ibu
Kematian Obstetrik Langsung
(Direct Obstetric Death)
Kematian Obstetrik Tidak
Langsung
(Indirect Obstetric Death)
Komponen Anak dalam
Buku KIA
Kesehatan Anak
Perawatan Bayi Baru Lahir sampai Balita
Perawatan sehari-hari balita
Perawatan Anak Sakit
Cara memberi makan anak
Cara merangsang perkembangan anak
Cara membuat MP-ASI
Catatan Kesehatan Anak
Kartu Menuju Sehat
Buku KIA dalam mendukung Kesehatan Ibu dan Anak
1. Sebagai alat untuk mobilisasi sosial dan pemberdayaan masyarakat
2. Sebagai Alat untuk meningkatkan kualitas pelayanan KIA:
- standar pelayanan oleh petugas
- hak ibu menerima pelayanan sesuai standar
- kerjasama petugas dan masyarakat
untuk mewujudkan pelayanan KIA yang
berkualitas
Buku KIA dalam mendukung Kesehatan Ibu dan Anak (2)
3. Sebagai alat untuk meningkatkan surveilance,
monitoring dan sistem informasi
- catatan kesehatan berguna dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak walaupun diberikan oleh petugas kesehatan yang berbeda - indikator komitmen pemerintah terhadap kesehatan ibu dan anak
Buku KIA
dalam mendukung Kesehatan Ibu dan Anak (3)
4. Sebagai Alat untuk meningkatkan pembiayaan kesehatan, melalui:
- Menjangkau masyarakat miskin. Diupayakan
Buku KIA dapat memfasilitasi bumil dan balita
dari golongan masyarakat miskin mendapat
pelayanan kesehatan gratis
TERIMA KASIH…
FUTURE OF PUBLIC HEALTH Pertemuan Ke-14
Sejarah Kesehatan Masyarakat
Berbicara tentang kesehatan
masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh
Yunani yaitu Asclepius &Higeia
Asclepius (Pendekatan Kuratif) Sasaran –> individual, kontak dengan pasien
sekali saja, jarak antara petugas & pasien
cenderung jauh
Bersifat reaktif
Secara partial
Higeia
(Pendekatan Preventif)
Sasaran –> masyarakat, masalahnya adalah masalah
masyarakat dan hubungan antara petugas dengan
masyarakat bersifat kemitraan.
Bersifat proaktif
Secara holistik
Periode Perkembangan Kesehatan Masyarakat Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan
Telah ditemukan dokumen-dokumen tertulis tentang
pembuangan air limbah, pengaturan air minum
Telah dibangun latrin umum –> bukan alasan
kesehatan.
Telah dibuat sumur, karena air sungai sudah kotor dan
terasa tidak enak
Abad ke-7 diindia terjadi endemi kolera
Abad ke-14 terjadi wabah pes diindia dan cina.
Periode ilmu pengetahuan Bangkitnya ilmu pengetahuan pada akhir abad ke-18
mempunyai dampak yang luas terhadap aspek kehidupan
manusia. Oleh karena itu kesehatan merupakan masalah yang
kompleks dan harus dilaksanakan secara komprehensif dan
multi sektoral.
• Pada tahun 1967 diadakan seminar yang merumuskan program kesehatan masyarakat terpadu. Dibuat konsep Puskesmas oleh Dr Ahmad Dipodilogo yang mengacu pada konsep Bandung dan Bekasi.
• Pada tahun 1968 dilaksanakan Rakernas yang menetapkan Puskesmas merupakan sistem pelayanan terpadu yang kemudian dikembangkan oleh pemerintah menjadi Pusat Pelayanan
Kesehatan Masyarakat.
• Tahun 1984 tanggung jawab puskesmas ditingkatkan dengan berkembangnya program paket terpadu kesehatan dan keluarga berencana (Posyandu)
Posyandu
(Pos Pelayanan Terpadu) Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat, dimana
masyarakat melaksanakan sekaligus memperoleh
pelayanan kesehatan secara terpadu yang meliputi : • KIA
• Gizi
• Imunisasi
• Penanggulangan diare
• KB
Tujuan Penyelenggaraan Posyandu • Menurunkan angka kematian bayi, Anak balita dan kematian
ibu (BUMIL/BUHIR/BUFAS) serta pengaturan kelahiran.
• Meningkatkan kemampuan masyarakat menyelenggarakan
kegiatan masyarakat dan kegiatan-kegiatan lain yang
menunjang, sesuai kebutuhan dan kemampuannya.
Peranan Kesehatan Masyarakat Paradigma yang digunakan SKM adalah paradigma
sehat yang berarti mendorong masyarakat menjaga
kesehatannya, ketimbang mengobati masyarakat yang
telah terkena penyakit