1
PENGARUH FASILITAS, JUMLAH TENAGA KERJA, JAM KERJA, DAN
PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA NELAYAN
KELONG PADA KELOMPOK NELAYAN BAWAL DI DESA X
Maisyarah1
Myrna Sofia,S.E.,M.Si2
Akhirman,S.Sos.,MM3
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas, jumlah tenaga
kerja, jam kerja dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap produktivitas tenaga
kerja nelayan kelong bawal putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan di dalam penelitian
ini berjumlah sebanyak 45 orang dari 20 kelong. Hasil pengujian menunjukkan nilai
nilai t hitung fasilitas sebesar 0,347 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t
hitung 0,347 < dari t tabel 2,014 sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa fasilitas
tidak berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau
Pucung Desa Malang Rapat. Nilai t hitung jumlah tenaga kerja sebesar 4,995
sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 4,995 > dari t tabel 2,014 dan
nilai signifikasi yaitu 0,000 < dari 0,05 sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa
jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Nelayan
Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Nilai t hitung jam kerja
sebesar 2,028 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 2,028 > dari t
tabel 2,014 dan nilai signifikasi yaitu 0,049 < dari 0,05 sehingga hal ini dapat
diasumsikan bahwa jam kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja
Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Nilai t hitung
pengalaman kerja sebesar 2,626 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung
2,626 > dari t tabel 2,014 dan nilai signifikasi yaitu 0,012 < dari 0,05 sehingga hal ini
dapat diasumsikan bahwa pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap
Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat.
Hasil pengujian secara simultan membuktikan bahwa fasilitas, jumlah tenaga kerja,
jam kerja dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja
1 Penulis, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
2
Kata kunci : Fasilitas, Jumlah Tenaga Kerja, Jam Kerja, Pengalaman Kerja dan
Produktivitas Kerja
PENDAHULUAN
Masyarakat nelayan identik dengan kemiskinan, banyak hal yang menyebabkannya
yaitu tidak tersedianya fasilitas yang memadai yang dimiliki para nelayan serta
fasilitas pendukung lainnya, jumlah tenaga kerja yang minim, jam kerja yang statis
untuk pergi dan pulang melaut serta pengalaman kerja yang masih terbatas. Penyebab
lain seperti faktor sosial seperti rendahnya pengetahuan dalam pengelolaan hasil
tangkap, rendah sarana dan prasarana untuk meningkatkan produktivitas kelong
nelayan, kurangnya perhatian pemerintah untuk nelayan kelong padahal nelayan
kelong merupakan potensi untuk membangun maritim yang dimiliki oleh wilayah
Bintan.
Sebagai suatu daerah kepulauan di Provinsi Kepulauan Riau dengan jumlah pulau
sekitar 241 pulau, Kabupaten Bintan memiliki rentang wilayah pantai yang panjang
sekitar 966,5 4 km garis pantai serta wilayah laut sangat luas yaitu 86,398,33 km²
atau 98,51% dari total wilayah Kabupaten Bintan. Oleh karena itu potensi ekonomi
untuk sektor kelautan merupakan prime mover yang dapat dimanfaatakan untuk
mengatasi krisis ekonomi menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya. Hal ini
selaras dengan visi Kabupaten Bintan yaitu terwujudnya Kabupaten Bintan yang
Madani dan Sejahtera melalui pencapaian Bintan Gemilang (Gerakan Melangkah
Maju dibidang Kelautan, Pariwisata, dan Kebudayaan).
Di Kabupaten Bintan khususnya di Pulau Pucung Desa Malang Rapat masyarakat
nelayan ada yang menggunakan Kelong. Kelong berfungsi sebagai penangkapan ikan
oleh para nelayan. Kelong terdiri dari dua jenis yaitu, kelong apung dan kelong
tancap. Dalam pengoperasiannya kelong apung dapat dipindahkan, kelong dapat
ditarik ke daerah penangkapan ikan yang baru dan dapat pula ditarik ke arah pantai
sewaktu-waktu bila diinginkan oleh nelayan. Sementara itu kelong tancap tidak dapat
dipindahkan ( David, 2005).
Produktivitas juga mencerminkan etos kerja karyawan yang disana tercermin juga
sikap mental yang baik. Dengan demikian, baik pengusaha maupun karyawan yang
terlibat berupaya, untuk meningkatkan produktivitasnya, dengan berbagai kebijakan
yang secara efisien mampu meningkatkan produktivitas karyawan (Sulaiman, 2014 :
91)
Moenir ( 1992 : 119) mengemukakan bahwa sarana adalah segala jenis peralatan,
perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama / pembantu dalam
pelaksanaan pekerjaan dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan
organisasi kerja.
3
Menurut Sedarmayanti (2015), tenaga kerja adalah penduduk pada usia kerja (15
tahun ke atas) atau 15-64 tahun, atau penduduk yang secara potensial dapat bekerja.
Menurut Masyhuri dalam Sujarno (2008:39), Pada umumnya penangkapan ikan
lepas pantai yang dilakukan dalam waktu yang lebih lama dan lebih jauh dari daerah
sasaran tangkapan ikan mempunyai lebih banyak kemungkinan memperoleh hasil
tangkapan (produksi) yang lebih banyak dan tentu memberikan pendapatan yang
lebih besar dibandingkan dengan penangkapan ikan dekat pantai.
Menurut Foster (dalam Nuryani Ratnaningsih, 2013) pengalaman kerja adalah
sebagai suatu ukuran tentang lama waktu atau masa kerjanya yang telah ditempuh
seseorang dalam memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakannya
dengan baik.
BAHAN DAN METODE
Objek penelitian ini adalah seluruh nelayan dalam kelompok nelayan bawal putih di
Desa Malang Rapat. Dalam penelitian ini melalui pengajuan angket atau kuesioner
kepada anak buah nelayan yang bekerja di kelong Desa Malang Rapat. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka,
kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik untuk membantu
menganalisis data kegiatan perhitungan statistik menggunakan program SPSS
(Statistic Package Social Sciences) 22. Penelitian ini menggunakan sampel dari
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data serta data yang
bersumber dari ketua kelompok nelayan bawal putih Desa malang Rapat.
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang pegawai harus memiliki produktivitas kerja
yang tinggi dan sesuai dengan standar yang berlaku pada perusahaan. Dari uraian
landasan teori, tujuan penelitian, dan hasil penelitian terdahulu maka dapat disajikan
kerangka pemikiran tentang pengaruh motivasi, kepemimpinan, dan kompetensi
terhadap produktivitas kerja pegawai sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Fasilitas (X1)
Jumlah Tenaga Kerja (X2)
Jam Kerja (X3)
Produktivitas Kerja
(Y)
Pengalaman Kerja (X4)
H1
H2
H3
H4
H5
4
Populasi dalam penelitian ini adalah anak buah nelayan dalam kelompok nelayan
bawal putih desa Malang Rapat dan berdasarkan data yang diperoleh dari pihak
manajemen jumlah seluruh anak buah nelayan yaitu berjumlah 45 orang .
Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam
penelitian ini, teknik yang peneliti gunakan adalah teknik sampling jenuh. Hal ini
peneliti lakukan karena sampel yang diambil merupakan jumlah keseluruhan dari
populasi yaitu berjumlah 45 sampel.
Analisis regresi linear berganda di dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Selain iu analisis regresi
juga digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis.
Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
Fasilitas, Modal, dan Pengalaman Kerja terhadap Pendapatan Nelayan di Pulau
Pucung Desa Malang Rapat. Model hubungan dapat disusun dalam persamaan linier
sebagai berikut (Sugiyono,2012):
Y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + ei
Ket :
Y = Produktivitas kerja Nelayan
a = konstanta
b1 – b3 = koefisien regresi, merupakan besarnya perubahan variabel terikat
akibat perubahan tiap-tiap unit variabel bebas.
x1 = Fasilitas
x2 = Jumlah Tenaga Kerja
x3 = Jam Kerja
x4 = Pengalaman Kerja
ei = kesalahan residual (error)
HASIL
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat gambaran umum dari data yang
digunakan dalam penelitian ini. Berikut hasil perhitungan statistic deskriptif dengan
SPSS 22 sebagai berikut:
5
Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
FASILITAS 45 50.00 83.00 71.5111 7.74192
JUMLAH_TENAGA_KERA 45 78.00 124.00 106.6000 10.53652
JAM_KERJA 45 17.00 40.00 32.8889 5.06872
PENGALAMAN_KERJA 45 79.00 149.00 125.4667 17.72979
PRODUKTIVITAS_KERJA 45 95.00 144.00 127.7111 10.14805
Valid N (listwise) 45
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 22, 2018
Dari pemaparan tabel diatas dapat diketahui bahwa bahwa variabel
Produktivitas Kerja (Y) terdapat nilai minimum 95.00, nilai maximum 144.00, dan
nilai rata-rata 127.71. Variabel Fasilitas (X1) dapat diketahui memiliki nilai minimum
50.00, nilai maximum 83.00 dan nilai rata-rata 71.51. Variabel Jumlah tenaga kerja
(X2) memiliki nilai minimum 78.00, nilai maximum 124.00 dan nilai rata-rata
106.60. Variabel jam kerja (X3) memiliki nilai minimum 17.00, nilai maximum
40.00, dan nilai rata-rata 32.88. Variabel pengalaman kerja (X4) memiliki nilai
minimum 79.00, nilai maximum 149.00, dan nilai rata-rata 125.46.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, kedua variabel
(bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati
normal (Ghozali, 2013).
Gambar I. Grafik Normal P-Plot
Sumber : Output Data Olahan SPSS Versi 22
6
Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Apabila terjadi korelasi, maka
dinamakan terdapat problem multikolinearitas (Ghozali, 2013).
Tabel 1. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
FASILITAS .162 6.171
JUMLAH_TENAGA_KERA .498 2.009
JAM_KERJA .169 5.918
PENGALAMAN_KERJA .119 8.424
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KERJA
Sumber : Output Data Olahan SPSS Versi 22
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
(Ghozali, 2013).
Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga
model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja berdasarkan masukan variabel
independen pendidikan, pelatihan, kompetensi dan penempatan kerja.
7
Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 2. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 42.294 5.875 7.200 .000
FASILITAS .058 .166 .044 .347 .730
JUMLAH_TENAGA_KERA .347 .069 .360 4.995 .000
JAM_KERJA .502 .248 .251 2.028 .049
PENGALAMAN_KERJA .222 .084 .388 2.626 .012
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KERJA
Sumber : Ouput Data Olahan SPSS Versi 22
Hasil pengujian tabel 2 diatas dapat ditulis dalam bentuk persamaan regresi sebagai
berikut : Y = 42.294 + 0.058X1 + 0.347X2 + 0.502X3 + 0.222X4 + e. Nilai a adalah
konstanta dan b adalah koefisien regresi pada masing-masing variabel bebas. Dari
hasil tersebut dapat dibuat persamaan sebagai berikut:
1. Dapat diketahui nilai koefisioen regresi fasilitas yaitu 0,058 sehingga dapat
diasumsikan jika variabel fasilitas meningkat dengan asumsi variable lainnya
tetap, maka Produktivitas Kerja juga akan meningkat.
2. Dapat diketahui nilai koefisien regresi jumlah tenaga kerja yaitu 0,347 sehingga
dapat diasumsikan jika variabel jumlah tenaga kerja meningkat dengan asumsi
variabel lainnya tetap, maka Produktivitas Kerja juga akan meningkat.
3. Dapat diketahui nilai koefisien regresi jam kerja yaitu 0,502 sehingga dapat
diasumsikan jika variabel jam kerja meningkat dengan asumsi variabel lainnya
tetap, maka Produktivitas Kerja juga akan meningkat.
4. Dapat diketahui nilai koefisien regresi pengalaman kerja yaitu 0,222 sehingga
dapat diasumsikan jika variabel pengalaman kerja meningkat dengan asumsi
variabel lainnya tetap, maka Produktivitas Kerja juga akan meningkat.
Pengujian Hipotesis
1. Hasil Uji T
Uji t (parsial) dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh antar variabel
independent terhadap variabel dependen sebagai berikut :
8
Tabel 3. Hasil Uji T (Secara Parsial)
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 42.294 5.875 7.200 .000
FASILITAS .058 .166 .044 .347 .730
JUMLAH_TENAGA_KERA .347 .069 .360 4.995 .000
JAM_KERJA .502 .248 .251 2.028 .049
PENGALAMAN_KERJA .222 .084 .388 2.626 .012
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KERJA
Sumber : Output Data Olahan SPSS Versi 22
1. Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung fasilitas sebesar 0,347
sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 0,347 < dari t tabel 2,014
sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa fasilitas tidak berpengaruh terhadap
Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang
Rapat.
2. Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung jumlah tenaga kerja
sebesar 4,995 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 4,995 >
dari t tabel 2,014 dan nilai signifikasi yaitu 0,000 < dari 0,05 sehingga hal ini
dapat diasumsikan bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan
terhadap Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung
Desa Malang Rapat.
3. Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung jam kerja sebesar
2,028 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 2,028 > dari t tabel
2,014 dan nilai signifikasi yaitu 0,049 < dari 0,05 sehingga hal ini dapat
diasumsikan bahwa jam kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas
Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat.
4. Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung pengalaman kerja
sebesar 2,626 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 2,626 >
dari t tabel 2,014 dan nilai signifikasi yaitu 0,012 < dari 0,05 sehingga hal ini
dapat diasumsikan bahwa pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap
Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang
Rapat.
2. Hasil Uji F
Uji F Simultan dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara keseluruhan variabel
independen terhadap variabel dependen sehingga dapat diketahui hasil dari pengujian
secara simultan sebagai berikut :
9
Tabel 4. Hasil Uji F (Secara Simultan)
ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4062.693 4 1015.673 86.708 .000b
Residual 468.551 40 11.714 Total 4531.244 44
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KERJA b. Predictors: (Constant), PENGALAMAN_KERJA, JUMLAH_TENAGA_KERA, JAM_KERJA, FASILITAS
Sumber : Output Data Olahan SPSS Versi 22
Berdasarkan dari pemaparan table diatas dapat diketahui bahwa nilai F Hitung
berdasarkan dari hasil pengujian dengan SPSS 22 yaitu sebesar 86,708 dengan tingkat
signifikasi sebesar 0,000. Untuk mengetahui hasil pengujian secara simultan dapat
dibandingkan dengan nilai f table dan tingkat signifikasi yang lebih kecil dari 0,05.
Untuk melihat nilai f tabel dapat diklasifikasi nilai penyebut dan pembilang dimana
untuk pembilang df=k-1 dimana (k) adalah jumlah variabel independen sehingga nilai
df untuk pembilang df= 4-1 =3, selanjutnya untuk nilai penyebut dapat diketahui dari
df=n-k-1 dimana (n) adalah jumlah data dalam penelitian dan (k) adalah jumlah
varaibel independen sehingga nilai df untuk penyebut adalah df=45-4-1 = 40.
Sehingga dari hal terebut dapat diketahui nilai F table dalam penelitian ini adalah
2,84. Berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui bahwa F Hitung (86,708) > dari F
Tabel (2,84) dan nilai signifikasi 0,000 < 0,05 sehingga berdasarkan nilai tersebut
dapat disimpulkan bahwa secara semultan Fasilitas, Jumlah Tenaga Kerja, Jam Kerja
dan Pengalaman Kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja.
Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 5. Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .947a .897 .886 3.42254 1.516
a. Predictors: (Constant), PENGALAMAN_KERJA, JUMLAH_TENAGA_KERA,
JAM_KERJA, FASILITAS
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KERJA
Sumber : Output Data Olahan SPSS Versi 22
Berdasarkan dari pemaparan table Koefisien Determinasi diatas dapat diketahui nilai
Adjusted R Square dimana nilai tersebut dapat digunakan untuk melihat besaran
persentase pengaruh variabel fasilitas, jumlah tenaga kerja, jam kerja serta
pengalaman kerja terhadap Produktivitas Kerja, dimana berdasarkan nilai tersebut
10
dapat dilihat besarnya nilai Adjusted R Square yaitu sebesar 0,886 hal ini bermakna
bahwa pengaruh yang diberikan oleh fasilitas, jumlah tenaga kerja, jam kerja serta
pengalaman kerja sebesar 88,6% terhadap Produktivitas Kerja, sedangkan sisanya
sebesar 11,4% dipengaruhi oleh factor lainnya seperti pendidikan dan pelatihan.
PEMBAHASAN
Pengaruh Fasilitas terhadap Produktivitas Kerja
Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung fasilitas sebesar 0,347
sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 0,347 < dari t tabel 2,014
sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa fasilitas tidak berpengaruh signifikan
terhadap Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa
Malang Rapat. Hal ini tidak sejalan dengan dengan penelitian Rino (2015) yang
menyatakan bahwa fasilitas berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja. Pada
penelitian lain hal ini sejalan dengan penelitian Koyong Albert (2011) yang
menyatakan fasilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja.
Pengaruh Jumlah tenaga kerja terhadap Produktivitas Kerja Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung jumlah tenaga kerja sebesar
4,995 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 4,995 > dari t tabel 2,014
dan nilai signifikasi yaitu 0,000 < dari 0,05 sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa
jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Nelayan
Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Setyadi Sugeng (2011) yang menyatakan bahwa
jumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Pengaruh Jam Kerja terhadap Produktivitas Kerja
Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung jam kerja sebesar 2,028
sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 2,028 > dari t tabel 2,014 dan
nilai signifikasi yaitu 0,049 < dari 0,05 sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa jam
kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal
Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Efni Supriadi (2015) yang menyatakan bahwa jam kerja berpengaruh
terhadap produktivitas kerja.
Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas Kerja
Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung pengalaman kerja sebesar
2,626 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 2,626 > dari t tabel 2,014
dan nilai signifikasi yaitu 0,012 < dari 0,05 sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa
pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Nelayan
Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ratnaningsih Nuryani (2013) yang menyatakan bahwa
adanya pengaruh yang signifikan antara pengalaman kerja terhadap produktivitas
kerja.
11
KESIMPULAN
1. Pengujian secara parsial membuktikan bahwa fasilitas tidak berpengaruh
signifikan terhadap Produktivitas Kerja.
2. Pengujian secara parsial membuktikan bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh
terhadap Produktivitas Kerja
3. Pengujian secara parsial membuktikan bahwa jam kerja berpengaruh terhadap
Produktivitas Kerja
4. Pengujian secara parsial membuktikan bahwa pengalaman kerja berpengaruh
terhadap Produktivitas Kerja
5. Hasil pengujian secara simultan membuktikan bahwa fasilitas, jumlah tenaga
kerja, jam kerja dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja
6. Dapat diketahui nilai Adjust R Square yang diperoleh sebesar 0,886 hal ini
bermakna bahwa pengaruh yang diberikan oleh fasilitas, jumlah tenaga kerja, jam
kerja serta pengalaman kerja sebesar 88,6% terhadap Produktivitas Kerja,
sedangkan sisanya sebesar 11,4% dipengaruhi oleh factor lainnya seperti
pendidikan dan pelatihan.
DAFTAR PUSTAKA
David Octavianus Siahaan. (2005). Penambahan Rumpon Untuk Meningkatkan Hasil
Tangkapan Kelong Tancap Di Daerah Kawal, Kabupaten Tanjungpinang,
Kepulauan Riau
Efni,Supriadi, (2015), Jurnal Ekonomi : Pengaruh Tingkat Upah, Jam Kerja, Usia
Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Perusahaan Mie Kuning Lima
Saudara. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sumatera Barat.
Foster, Bill, (2001) .Pembinaan Untuk Peningkatan Kinerja Karyawan,Jakarta :
PPM.
Ghozali, Imam.2013. Aplikasi Analisis Multivariate denga Program SPSS.Edisi
Ketujuh.Semarang:Badan Penerbit Universitas Ponegoro.
Koyong, Albert (2011), Jurnal Manajemen : Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan.
Moenir., A S, 1992. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta:Bumi Aksara
Ratnaningsih, Nuryani, (2013), Pengaruh Motivasi kerja dan Pengalaman Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. TASPEN (PERSERO)
Kantor Cabang Yogyakarta,Universitas Negeri Yogyakarta.
Rino Silfa,(2015), Jurnal Ekonomi : Pengaruh Kemampuan dan Fasilitas Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT. Marita
Makmur Jaya Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis, Universitas Riau
Pekanbaru.
12
Sedarmayanti. 2015. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Mandar
Maju.
Setyadi,Sugeng, (2011), Jurnal Ekonomi, Pengaruh Jumlah Unit Usaha, Jumlah
Tenaga Kerja, dan Investasi Terhadap Produktivitas Industri Hasil Pertanian
dan Kehutanan di Kabupaten Banyumas, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
Sugiyono. 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung.
Alfabeta