Transcript
Page 1: Pengaruh Kualitas Madu Terhadap Perlakuan Termal

PENGARUH KUALITAS MADU TERHADAP PERLAKUAN TERMAL

PENGARUH KUALITAS MADU TERHADAP PERLAKUAN TERMAL

 

Oleh kelompok 19 :

JOKO NUGROHO (201010200311006)

JOKO ARI PRASETYO (201010200311008)

LARAS PRATAMI (201010200311054)

 

Oleh kelompok 19 :

JOKO NUGROHO (201010200311006)

JOKO ARI PRASETYO (201010200311008)

LARAS PRATAMI (201010200311054)

Page 2: Pengaruh Kualitas Madu Terhadap Perlakuan Termal

• Madu dapat dianggap sebagai suplemen diet karena berisi beberapa komponen penting termasuk tokoferol, asam askorbat, flavonoid dan fenolat.

• Komposisi dan sifat madu tergantung pada asal-usul bunga, kondisi iklim daerah diproduksi dan pengolahan dan metode penyimpanan.

• Walaupun madu mentah yang terbaik, pemanasan madu adalah satu-satunya metode praktis untuk mencegah atau menunda kristalisasi

Page 3: Pengaruh Kualitas Madu Terhadap Perlakuan Termal

TUJUANTUJUAN

• Dalam studi ini, bertujuan untuk menentukan dampak pengaruh termal pada kandungan HMF dari dua sampel madu selama proses pemanasan isotermal pada suhu ringan.

• Kadar air, jumlah formol, keasaman total, nilai pH dan mineral juga ditentukan dalam kedua jenis madu sebagai karakteristik mereka dengan komposisi berbeda, yang mampu mempengaruhi laju pembentukan HMF.

Page 4: Pengaruh Kualitas Madu Terhadap Perlakuan Termal

BAHANBAHAN

• Pada percobaan ini menggunakan sampel madu segar jenis honeydew dan floral honey

Page 5: Pengaruh Kualitas Madu Terhadap Perlakuan Termal

CARA KERJACARA KERJA

• HMF dianalisis dengan metode HPLC-RP.• Satu gram sampel dicampur dengan 9mL dari air suling.• Campuran lalu disentrifugasi pada 15.000 rpm selama

10 menit untuk menghilangkan kotoran dalam sampel.• Supernatan dipanaskan pada suhu 75,90 dan 100 ˚C

untuk 15, 30, 45, 60, 75 dan 90 menit, didinginkan dan dianalisis.

• Sampel diisikan ke dalam tabung pemanas (100 7.5mm i.d.) dan disegel kedap udara. Sebuah termokopel dimasukkan ke pusat geometris dari sebuah tabung untuk memonitor suhu sampel.

• Proses pengolahan thermal dimulai.

Page 6: Pengaruh Kualitas Madu Terhadap Perlakuan Termal

HASILHASIL

• Dalam hal nilai pH, keasaman total, kalium (K), kalsium (Ca), sampel honeydew secara signifikan lebih tinggi dari sampel floral honey. Konsentrasi dari beberapa mineral dan konduktivitas elektrolitik dapat berkontribusi pada perbedaan antara honeydew dan floral honey. K dan mineral yang paling banyak ditemukan pada jenis honeydew.

Page 7: Pengaruh Kualitas Madu Terhadap Perlakuan Termal

HASILHASIL

• Untuk nilai HMF, sampel yang dipanaskan pada 75, 90 dan 100˚C sampai 90 menit dan kinetik data, masing-masing. Kandungan HMF awal semua madu lebih rendah dari batas maksimum yang diperbolehkan dari 40 mg kg- 1

Page 8: Pengaruh Kualitas Madu Terhadap Perlakuan Termal

KESIMPULANKESIMPULAN

• Madu yang terlalu panas tidak diperlukan untuk proses pengisian dan pengemasan.

• Dengan demikian, peternak lebah atau pabrik tidak perlu memanaskan madu pada suhu tinggi.

• Sebaliknya, suhu ringan cukup untuk mengurangi viskositas dan mencegah kristalisasi.

• Kedua jenis madu tidak mengandung sejumlah besar HMF pada suhu ringan praktis.

• Oleh karena itu, variasi kandungan HMF yang ditemukan pada sampel tidak mungkin merupakan indikasi overheating, walaupun asal madu menentukan pembentukan dari HMF.

Page 9: Pengaruh Kualitas Madu Terhadap Perlakuan Termal

MATUR THANK YOU………….!!!!!

WONTEN QUESTION…………?????


Recommended