PENGARUH PENGETAHUAN KEUANGAN, SIKAP KEUANGAN, DAN
KEPRIBADIAN TERHADAP PERILAKU MANAJEMAN KEUANGAN
PADA PELAKU UMKM PENGHASIL SUSU DI PUJON
(STUDI KASUS PADA KOPERASI SUSU SAE PUJON)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Oleh:
ULFA BADDRIN AFDILLA
NPM. 21601081519
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2020
PENGARUH PENGETAHUAN KEUANGAN, SIKAP KEUANGAN, DAN
KEPRIBADIAN TERHADAP PERILAKU MANAJEMAN KEUANGAN
PADA PELAKU UMKM PENGHASIL SUSU DI PUJON
(STUDI KASUS PADA KOPERASI SUSU SAE PUJON)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Oleh:
ULFA BADDRIN AFDILLA
NPM. 21601081519
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2020
ABSTRACT
This research was conducted at SAE Milk Cooperative Pujon Malang. This type of
research is qualitative research (quantitative research). The purpose of this study was to
determine the effect of financial knowledge, financial attitudes and personality on financial
management behavior on milk-producing MSMEs in Pujon. The independent variables used
are financial knowledge, financial attitudes, and personality. while the dependent variable
is the behavior of financial management. The sample used in this study were 60 respondents
who were MSME players in the SAE Pujon milk cooperative. The data collection technique
used a questionnaire. The analytical method used is the instrument test, reliability test,
normality test, classic assumption test, multicollierity test, heteroscedasticity test, multiple
linear regression test, f test and t test using the help of SPSS 25 computer software data
processing. The results of this study indicate that financial knowledge has a significant
positive effect on financial management behavior, financial attitudes have a significant
positive effect on financial management behavior, personality has a significant positive
effect on financial management behavior.
(Keyword : Financial Knowlagde, Financial Attitude, and Personality)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang biasa disebut dengan UMKM ialah unit
usaha yang berdiri sendiri dan dikelola oleh perorangan maupun kelompok. Berdasar
informasi dari Kementerian Bagian Data-Biro Perencanaan Kementerian Negara
Koperasi dan UKM Republik Indonesia, UMKM memberi berbagai jenis kontribusi,
diantaranya ialah investasi nasional yang salah satunya ditopang olehb kontribusi
UMKM. Untuk memaksimalkan kontribusi UMKM perlu adanya pengembangan dan
pemberdayaan yang dilakukan secara terus menerus guna mengatasi masalah yang
dialami.
Dengan semakin kompetitifnya persaingan dunia usaha., untuk mempertahankan
kelangsungan usaha harus dipertahanakan oleh pelaku usaha dengan memiliki
kemampuan yang baik, pada umumnya usaha yang tidak dapat bersaing di dunia
perkonomian disebabkan oleh kurangnya kemampuan pelaku usaha dalam mengelola
usaha, jadi sangat penting pelaku usaha memiliki keunggulan dalam hal memanajemen
keuangan.
Permasalahan keterampilan keuangan yang selanjutnya ialah dalam hal investasi.
Permasalahan Pengetahuan keuangan tidak hanya dalam hal anggaran dan investasi saja,
dalam hal kredit juga para pelaku UMKM juga mengalami kendala. Pengetahuan
mengenai kredit para pelaku UMKM masih sangat rendah.
Pelatihan yang buruk ialah hasil dari kurangnya informasi keuangan. Pendidikan
formal dan non-formal dapat dilakukan untuk mempelajari informasi keuangan seperti
program seminar, sekolah menengah atau perguruan tinggi dan kelas pendidikan di luar
sekolah.
Selain pengetahuan akuntansi yang tidak memadai, masalah lain yang berdampak
perilaku manajemen keuangan UKM ialah masalah dalam sikap keuangan. Sikap buruk
dialami oleh banyak UKM dalam manajemen keuangan. Terbukti dengan lemahnya
motivasi dalam peningkatan kemampuan pengelolaan usahanya. Peningkatan
kemampuan dalam manajemen keuangan dapat dilakukan dengan cara memotivasi para
pelaku usaha UMKM.
Selain itu, perilaku manajemen keuangan dipengaruhi oleh variabel sikap keuangan.
Menurut pemahaman yang dikembangkan oleh (Humaira & Sagoro, 2018b),
pemahaman tentang sikap keuangan ditafsirkan sebagai keadaan pikiran, visi dan
penilaian keuangan, menurut (Mulyanti, 2017).Menurut (Suci et al., 2017). Sikap
keuangan ialah kecenderungan psikologis yang diungkapkan ketika mengevaluasi
berbagai tingkat perjanjian dan ketidaksepakatan dan praktik manajemen keuangan yang
diusulkan.
Wilayah dengan tingkat perkembangan industri kreatif yang relatif tinggi ialah Jawa
Timur Malang. Kabupaten Malang memiliki pusat industri kecil dan menengah seperti
Pujon, Sanan, Plaosan Timur, Jabung dan banyak pusat lainnya. Salah satunya ialah Sae
Pujon Dairy Cooperative Center, yang memiliki potensi produk berkualitas ekspor. Pusat
Koperasi Susu Sae Kabupaten Malang terletak di daerah bawah Pujon.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Perilaku Manajemen Keuangan di industri kreatif UMKM, terutama
di Sae Pujon Dairy Cooperative Center. Berkat penelitian ini, peneliti “PENGARUH
PENGETAHUAN KEUANGAN, SIKAP KEUANGAN, DAN KEPRIBADIAN ATAS
PERILAKU MANAJEMEN KEUANGAN PADA PELAKU UMKM KOPERASI
SUSU SAE PUJON”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, makan rumusan masalah
yang dapat diambil sebagai berikut :
1. Bagaimana pengetahuan keuangan, sikap keuangan, dan kepribadian berpengaruh
secara simultan atas perilaku manajemen keuangan?
2. Bagaimana pengetahuan keuangan berpengaruh secara parsial atas perilaku
manajemen keuangan?
3. Bagaimana sikap keuangan berpengaruh secara parsial atas manajemen keuangan?
4. Bagaimana kepribadian berpengaruh secara parsial atas perilaku manajemen
keuangan?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang telah saya lakukan ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan keuangan, sikap keuangan, dan
kepribadian atas perilaku manajemen keuangan.
2. Untuk mengetahui pengaruh keuangan atas perilaku manajemen keuangan.
3. Untuk mengetahui pengaruh sikap keuangan atas manajemen keuangan.
4. Untuk mengetahui pengaruh kepribadian atas perilaku manajemen keuangan.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini bisa diharapkan akan memberikan manfaat dan
juga mendukung kontribusi untuk studi tentang Informasi Keuangan, Sikap
Keuangan dan Pengaruh Kepribadian pada Perilaku Manajemen Keuangan pada
Pemain UMKM.
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan pembaca tentang
dampak Perilaku Manajemen Keuangan pada UKM.
2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi oleh peneliti selanjutnya,
terutama bagi peneliti dengan objek penelitian yang sama.
1
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Responden
Dalam penelitian ini, Investigasi Dampak UMKM dalam Susu pada
Informasi Keuangan, Sikap Keuangan dan Kepribadian pada
Manajemen Keuangan dengan 60 Demonstran UMKM. Dapat
diperoleh hasil gambaran karakteristik responden yang telah dilakukan
pengamatan diantaranya jenis kelamin, pekerjaan dan usia. Gambaran
karakteristik dijelaskan sebagai berikut :
1. Deskripsi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik berdasarkan jenis kelamin digunakan sebagai
pedoman Apakah pelaku UMKM koperasi susu sae pujon tergantung
pada jenis kelamin atau tidak.menurut hungu , (Roles & Identity,
1999) jenis kelamin (sex) ialah perbedaan antara perempuan dengan
laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir.
Perilaku konsumen ialah faktor utama yang dapat berdampak
seseorang dalam kegiatan konsumsi, selain karena faktor perbedaan
jenis kelamin yang sangat menentukan pilihan pelaku ekonomi.
Deskripsi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
1 Laki-laki 36 60%
2 Perempuan 24 40%
2
Jumlah 60 100%
Sumber : Data primer diolah (2020)
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa pelaku UMKM laki-
laki sejumlah 36 atau 60 % dan pelaku UMKM sejumlah 24 atau
40 % .
2. Deskripsi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden dapat diketahui pada tabel 2.1
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Sumber: data primer diolah 2020
Bisa dikatakan bahwa pelaku UMKM Koperasi Susu Sae
yang paling tinggi pada usia >25-30 yang berjumlah 30 .
4.1.2 Deskripsi Jawaban Responden
Deskripsi jawaban responden dapat dilihat pada penjelasan sebagai
berikut:
1. Variabel Pengetahuan Keuangan (X1)
Jenis Usia Jumlah Persentase (%)
>19-25 tahun 23 38,4 %
>25-30 tahun 30 50%
>30 tahun 7 11,7 %
Total 60 100%
3
Tabel 2.2 Deskripsi jawaban responden variabel Pengetahuan
Keuangan (X1)
Diperoleh rata-rata 3.98bahwa pelaku UMKM Koperasi
Susu Sae Pujon memiliki kinerja yang sesuai dengan yang
dibutuhkan.
Item X1.2. Diperoleh rata-rata 3.95 bahwa pelaku UMKM
Koperasi Susu Sae Pujon memiliki pengetahuan yang sesuai
kriteria yang dibutuhkan dengan standar kinerja perusahaan.
Item X1.3 Diperoleh rata-rata item 3.78bahwa dari data
kuesioner menghasilkan informasi bahwa pelaku usaha UMKM
Koperasi Susu Sae Pujon sangat memahami aspek investasi.
Item X1.4 Diperoleh rata-rata item 3.98 bahwa responden
menyatakan pelaku UMKM Koperasi Susu Sae Pujon selalu
mempertimbangkan risiko dalam setiap pengambilan keputusan.
Secara dapat disimpulkan bahwa kemampuan pengelolaan
keuangan sesuai standar serta keberanian mengambil risiko dalam
Indeks SS S
TS STS Jumlah
Sampel
Rata-
Rata
Item
F % F % F % F % F %
X1.1 25 41,7% 13 21,7% 18 20.9% 0 0.0% 4 6,7% 60 3.98
X1.2 27 16,2% 16 26,7% 9 32.8% 3 5 % 5 8.3% 60 3.95
X1.3 25 41.7% 9 15% 19 31.3% 2 3.3% 5 8.3% 60 3.78
X1.4 22 36.7% 26 43.3% 5 31.3% 3 5% 4 6.7% 60 3.98
Rata-Rata 3.92
4
pengambilan keputusan dimiliki oleh setiap pelaku UMKM
Koperasi Susu Sae Pujon.
2. Variabel Sikap Keuangan (X2)
Indeks SS S N TS STS Jumlah
Sampel
Rata-Rata
Item F % F % F % F % F %
X2.1 24 40% 12 20% 18 30% 4 7% 2 3% 60 3.86
X2.2 19 32% 13 22% 20 33% 6 10% 2 3% 60 3.68
X2.3 19 32% 4 6% 25 42% 10 17% 2 3% 60 3.46
X2.4 27 45% 12 20% 13 22% 4 6% 4 7% 60 3.9
Rata-Rata 3.72
Berdasarkan Tabel 2.3 Diperoleh rata-rata 3.86 catatan
keuangan perusahaan ialah tanggung jawab semua pihak.
Item X2.2 Diperoleh rata-rata item 3.68 data dapat
disimpulkan bahwa berhutang ialah hal yang dianggap wajar oleh
pelaku UMKM Koperasi Susu Sae Pujon.
Item X2.3 Diperoleh rata-rata item 3.46 bahwa data hasil
kuesioner dapat disimpulkan bahwa sikap pelaku UMKM Koperasi
Susu Sae Pujon mayoritas memiliki kesiapan pendanaan dalam
menangani keadaan darurat yang dihadapinya.
Item X2.4 Diperoleh rata-rata item 3.9 bahwa data hasil
kuesioner dapat disimpulkan bahwa mayoritas pelaku UMKM
Koperasi Susu Sae Pujon sudah memiliki kesiapan mengenai
manajemen keuangan terbukti dengan kinerjanya dalam
perusahaan.
Secara dapat disimpulkan bahwa indeks yang paling unggul
ialah kemauan memahami ilmu keuangan dasar yang dimiliki
setiap pelaku UMKM Koperasi Susu Sae Pujon.
5
3. Variabel Kepribadian (X3)
Indeks SS S N TS STS
Jumlah
Sampel
Rata-Rata
Item
F % F % F % F % F %
X3.1 20 33% 11 18% 4 7% 22 37% 3 5% 60 3.38
X3.2 19 32% 11 18% 22 37% 6 10% 2 3% 60 3.65
X3.3 20 33% 10 16% 22 37% 4 7% 4 7% 60 3.63
X3.4 20 33% 6 10% 27 45% 5 8% 2 3% 60 3.61
Rata-Rata 3.56
Berdasarkan Tabel 2.4 Diperoleh rata-rata item 3.38 bahwa
data kuesioner dapat disimpulkan bahwa pelaku UMKM Koperasi
Susu Sae Pujon dipastikan mampu mengelola keuangan perusahaan
sesuai standar.
Item X3.2 diperoleh rata-rata item 3.65data kuesioner dapat
disimpulkan bahwa pelaku UMKM Koperasi Susu Sae Pujon
memiliki tanggung jawab dalam kinerjanya.
Item X3.3 diperoleh rata-rata item 3.63bahwa data kuesioner
dapat disimpulkan pelaku UMKM Koperasi Susu Sae Pujon
memiliki jiwa kepemimpinan sesuai yang standar yang dibutuhkan.
Item X3.4 diperoleh rata-rata item 3.61data kuesioner dapat
disimpulkan bahwa pelaku UMKM Koperasi Susu Sae Pujon selalu
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa indeks yang
paling unggul ialah keberanian pelaku UMKM Koperasi Susu Sae
Pujon dalam mengambil risiko pengambilan keputusan perusahaan
disertai tanggung jawab penuh.
6
4. Variabel Perilaku Manajemen Keuangan (Y)
Indeks SS S N K TP Jumlah
Sampel
Rata-
Rata
Item F % F % F % F % F %
Y1 22 37% 18 33% 9 15% 7 12% 4 7% 60 3.78
Y2 27 45% 20 33% 8 13% 5 8% 0 0% 60 4.15
Y3 22 37% 11 18% 16 27% 10 17% 1 1% 60 3.71
Y4 24 40% 12 20% 10 17% 9 15% 5 8% 60 3.68
Rata-Rata 3.83
Berdasarkan Tabel 2.5. diperoleh rata-rata item 3.78 data
kuesioner dapat disimpulkan bahwa pelaku UMKM Koperasi
Susu Sae Pujon mampu menyusun anggaran pengeluaran dan
belanja perusahaan.
Item Y1.2 Diperoleh rata-rata item 4.15data kuesioner
dapat disimpulkan bahwa pelaku UMKM Koperasi Susu Sae rajin
menabung.
Item Y1.3 diperoleh rata-rata item 3.71data kuesioner
dapat disimpulkan bahwa pelaku UMKM Koperasi Susu Sae
selalu berhati hati dalam pengambilan keputusan kredit atau
utang investasi.
Item Y1.4. diperoleh rata-rata item 3.68data kuesioner
dapat disimpulkan bahwa pelaku UMKM Koperasi Susu Sae
Pujon selalu mengevaluasi pengeluaran dengan perencanaan
keuangan yang telah disusun secara periodik sesuai dengan
standar yang berlaku di perusahaan.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa indeks yang
paling unggul ialah kemampuan pelaku UMKM Koperasi Susu
7
Sae Pujon dalam mengatur keuangan pribadinya terbukti dengan
adanya tabungan yang dilakukan secara periodik dan rutin.
4.1.3 Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas ialah uji yang digunakan untuk menunjukkan
valid atau tidaknya sebuah instrument. Pada penelitian ini yang
digunakan ialah Kaiser Mayer Olkin (KMO) dengan anggapan
kuesioner dikatakan valid jika nilai KMO > 0.05. Berikut hasil dari
pengujian:Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Kaiser Mayer Olkin (KMO)
No Variabel Nilai
KMO
Kriteria
Valid
Keterangan
1 Pengetahuan
Keuangan
0.692 > 0,5 Valid
2 Sikap Keuangan 0.796 > 0,5 Valid
3 Kepribadian 0.830 > 0,5 Valid
4 Perilaku Manajemen
Keuangan
0.729 > 0,5 Valid
Sumber : data primer diolah, 2019
Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel valid
karena mempunyai KMO yang lebih tinggi dari batas minimum
yang sudah ditetapkan ialah sebesar 0,50.
2. Uji Realiabilitas
Uji reliabilitas ialah uji yang digunakan untuk mengukur
apakah suatu instrument penelitian dapat dipercaya sebagai alat
pengumpul data. Uji reliabilitas yang ada dalam penelitian
8
menggunakan Kolmogrov Smirnov dengan menggunakan asumsi
bila nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 bisa dikatakan instrument
penelitian dapat dinyatakan andal reliable untuk menggunakan
(Ghozali, 2006). Berikut ialah dari hasil pegujian Kolmogrov
Smirnov:Tabel 4.2 Hasil Reliabilitas
No. Variabel Cronbach
Alpha
Kriteria
Reliabel Keterangan
1
Pengetahuan
Keuangan 0.864 > 0,60 Reliabel
2 Sikap Keuangan 0.922 > 0,60 Reliabel
3 Kepribadian 0.937 > 0,60 Reliabel
4
Perilaku
Manajemen
Keuangan 0.838 > 0,60 Reliabel
Sumber: data primer diolah, 2019
Dapat diketahui bahwa variabel Pengetahuan Keuangan
mempunyai Cronbach Alpha sebesar 0.864 > 0,60. Variabel Sikap
Keuangan mempunyai Cronbach Alpha sebesar 0.922 > 0,60.
variabel Kepribadian mempunyai Cronbach Alpha sebesar 0.937 >
0,60. variabel Perilaku Manajemen Keuangan mempunyai Cronbach
Alpha sebesar 0.838> 0,60. Jadi variabel yang digunakan
mempunyai Cronbach Alpha lebih dari 0,60 maka semua variabel
dalam penelitian ini dapat dikatakan Reliabel.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal (Ghozali, 2006). Salah satu bentuk pengujianya dengan
menggunakan Kolmogrov smirnov test. Dengan nilai signifikan >
9
0,05 maka data terdistribusi normal namun sebaliknya, jika nilai
signifikan < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal. Berikut hasil
UJi Normalitas:
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pengetahuan
Keuangan
Sikap
Keuangan Kepribadian
Perilaku
manajemen
Keuangan
N 67 67 67 67
Normal
Parameters
a
Mean 15.0448 14.9552 15.1343 15.0299
Std.
Deviati
on
1.80431 1.77894 1.84962 1.79199
Most
Extreme
Difference
s
Absolut
e .150 .162 .143 .165
Positive .104 .162 .133 .115
Negativ
e -.150 -.152 -.143 -.165
Kolmogorov-
Smirnov Z 1.224 1.323 1.169 1.351
Asymp. Sig. (2-
tailed) .100 .060 .130 .052
a. Test distribution
is Normal.
Bersadarkan tabel 4.11 dapat dikatakan Brand Personality
mempunyai nilai Asymp.Sig (2-Tailed) sebesar 0,100 > 0,05. Sales
Promotion mempunyai nilai Asymp.Sig (2-Tailed) sebesar 0,060 >
0,05. Brand Equity mempunyai nilai Asymp.Sig (2-Tailed) sebesar
0,130 > 0,05. Keputusan Pembelian mempunyai nilai Asymp.Sig (2-
Tailed) sebesar 0,052 > 0,05. Jadi semua variabel dalam penelitian
dapat dikatakan bahwa berdistribusi normal.
10
4.1.4 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas ialah uji yang dilakukan untuk
memastikan apakah di dalam sebuah model regresi ada interkorelasi
atau kolinieritas antar variabel bebas. Dalam model regresi tidak
diperbolehkan adanya korelasi diantara variabel bebas. Tetapi
diperbolehkan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk
mengetahui apakah di antara variabel bebas terjadi kolinieritas maka
digunakan nilai varian inflation factor (VIF). Apabila nilai VIF >
10 mengindikasikan adanya masalah kolinieritas dalam model
regresi (antar variabel bebas). Begitu pula sebaliknya apabila nilai
VIF < 10 maka model regresi tidak terjadi multikolinieritas. Hasil
pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.486 1.084 2.294 .025
X1 .220 .095 .234 2.319 .024 .483 2.071
X2 .372 .163 .444 2.290 .025 .130 7.668
X3 .176 .176 .214 .999 .321 .107 9.352
a. Dependent
Variable: Y
Berdasarkan hasil pengujian asumsi multikolinieritas dapat
diketahui nilai VIF pada variabel Pengetahuan Keuangan diperoleh
2, 071, Sikap Keuangan 7,66, Kepribadian 9,352. ketiga variabel
11
tersebut memiliki nilai VIF <10. Hasil pengujian ini menunjukkan
bahwa antara Keempat variabel tidak terjadi kolinieritas sehingga
asumsi multikolinieritas sudah terpenuhi.
2. Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidaknyamanan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Dengan ketentuan apabila nilai
signifikasi antara variabel independen dengan absolut residualnya ≥
0.05 Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukannya masalah
heterokedasitas pada model regresi. Model regresi yang baik ialah
yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134).
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Const
ant) 1.607 .610
2.636 .010
X1 -.013 .053 -.044 -.246 .807
X2 -.004 .092 -.014 -.042 .966
X3 .013 .099 .048 .127 .899
a. Dependent Variable: ABS_RES
Dari Tabel 4.13 menunjukkan semua variabel independen pada
penelitian ini memiliki tingkat signifikan > 0,05, maka dapat
disimpulkan model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.
4.1.5 Model Persamaan Regresi Berganda
Pengujian regresi untuk memprediksi pengaruh variabel
independen atas variabel dependen serta membuktikan hipotesis
12
yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya. Untuk melihat hasil
dari pengujian linier ini dapat diketahui sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.486 1.084 2.294 .025
X1 .220 .095 .234 2.319 .024 .483 2.071
X2 .372 .163 .444 2.290 .025 .130 7.668
X3 .176 .176 .214 .999 .321 .107 9.352
a. Dependent
Variable: Y
Berdasarkan hasil dari pendugaan koefisien regresi dengan
bantuan software SPSS 20 dihasilkan persamaan sebagai berikut:
Y = 2,486 + 0,220 X1 + 0,372 X2 + 0,175 X3
Persamaan ini memiliki makna:
Nilai konstanta = 2,486 memiliki arti bahwa jika Pengetahuan
Keuangan, Sikap Keuangan, Kepribadian bernilai nol maka Perilaku
Manajemen Keuangan akan bernilai 2,486.
Nilai koefisien regresi Pengetahuan Keuangan = 0,220
memiliki arti bahwa setiap kenaikan Pengetahuan Keuangan sebesar
1 maka akan meningkatkan Perilaku Manajemen Keuangan sebesar
0,220.
Nilai koefisien regresi Sikap Keuangan = 0,372 memiliki
arti bahwa setiap kenaikan Sikap Keuangan sebesar 1 maka akan
meningkatkan Perilaku Manajemen Keuangan sebesar 0,372.
13
Nilai koefisien regresi Kepribadian = 0,175 memiliki arti bahwa
setiap kenaikan variabel Kepribadian sebesar 1 maka akan
meningkatkan variabel Perilaku Manajemen Keuangan sebesar0,175
14
4.1.6 Uji Hipotesis
1. Uji t (Uji Parsial)
Ialah uji t yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
variabel exsogen atas variabel endogen. Adapun hasil uji t sebagai
berikut.
a. Hasil uji t Pengetahuan Keuangan (X1)
Berdasarkan tabel 4.7 dari variabel independen yang dimasukkan
ke dalam model regresi, variabel Pengetahuan Keuangan dengan
signifikansi pada tingkat 0,024 < 0,05. Hal tersebut berarti bahwa H1
diterima sehingga,dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat
pengaruh antara Pengetahuan Keuangan atas Perilaku Manajemen
Keuangan.
b. Hasil uji t Sikap Keuangan (X2)
Berdasarkan tabel 4.7 dari variabel independen yang dimasukkan
ke dalam model regresi, variabel Pengetahuan Keuangan dengan
signifikansi pada tingkat 0,025 < 0,05. Hal tersebut berarti bahwa H2
diterima sehingga,dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat
pengaruh antara Sikap Keuangan atas Perilaku Manajemen Keuangan.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.486 1.084 2.294 .025
X1 .220 .095 .234 2.319 .024 .483 2.071
X2 .372 .163 .444 2.290 .025 .130 7.668
X3 .176 .176 .214 .999 .321 .107 9.352
a. Dependent Variable:
Y
15
c. Hasil uji t Kepribadian (X3)
Berdasarkan tabel 4.7 dari variabel independen yang dimasukkan
ke dalam model regresi, variabel Pengetahuan Keuangan dengan
signifikansi pada tingkat 0,321 < 0,05. Hal tersebut berarti bahwa H3
diterima sehingga,dapat disimpulkan bahwa secara signifikan terdapat
pengaruh antara Kepribadian atas Perilaku Manajemen Keuangan.
4.1.7 Uji F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah variabel independen
termasuk dalam model yang memiliki efek simultan pada variabel dependen.
Uji F digunakan untuk menentukan sejauh mana variabel independen
(Informasi Keuangan, Sikap Keuangan, Kepribadian) berdampak variabel
dependen (Perilaku Manajemen Keuangan).
Dari tabel 4.15 diperoleh dari F hitung >F tabel dengan tingkat
signifikan 0.000 yang berada dibawah 0.05, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa model regresi bisa dipakai untuk memprediksikan Perilaku
Manajemen Keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Pengetahuan
Keuangan, Sikap Keuangan, Kepribadian secara bersama-sama berpengaruh
atas Perilaku Manajemen Keuangan yang berarti bahwa semuanya variabel
bebas yang digunakan dalam model secara bersama-sama dapat menjelaskan
variabel dependen.
ANOVAb
Model Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 516.330 3 172.110 46.053 .000a
Residual 246.656 66 3.737
Total 762.986 69
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
16
a. Uji 𝐑𝟐 (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi ialah antara 0 dan 1. Nilai R² yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Berdasarkan hasil output Model Summary diketahui nilai R sebesar 0,677
yang menyatakan bahwa 67,7% faktor independen ialah Pengetahuan
Keuangan, Sikap Keuangan, Kepribadian berdampak nilai perusahaan,
sedangkan 32,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada
penelitian ini.
4.1.8 Implikasi Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Informasi
Keuangan, Sikap Keuangan dan Kepribadian atas Perilaku Manajemen
Keuangan di UKM Koperasi Sae Pujon. Menurut hasil analisis, deskripsi efek
masing-masing variabel ialah sebagai berikut:
1. Pengaruh Pengetahuan Keuangan atas Perilaku Manajemen
Keuangan pada Pelaku UMKM Koperasi Susu Sae Pujon
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .823a .677 .662 1.933 2.393
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
17
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Informasi Keuangan memiliki
efek positif pada Perilaku Manajemen Keuangan di UKM Sae Pujon Dairy
Cooperative. Hasil statistik uji-t untuk variabel independen yang termasuk
dalam model regresi dibuktikan oleh variabel Informasi Keuangan dengan
tingkat signifikansi 0,024 <0,05, oleh karena itu, sebagian membuktikan
bahwa ada pengaruh parsial pada Perilaku Manajemen Keuangan di antara
Informasi Keuangan. "Informasi Keuangan Memiliki Efek Positif pada
Perilaku Manajemen Keuangan di UKM Koperasi Sae Pujon.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan mempunyai pengaruh yang
positif signifikan atas perilaku manajemen keuangan.
Hasil tersebut memberikan makna bahwa semakin individu
meningkatkan pengetahuan keuangan yang dimiliki maka semakin baik pula
perilaku manajemen keuangan yang dilakukan.
Informasi keuangan yang dimiliki dapat menjadi modal yang kuat
untuk membantu individu mengatasi risiko apa pun yang mungkin timbul
selama manajemen keuangan dan pengambilan keputusan. Setiap individu
harus belajar pengetahuan keuangan dengan belajar dari pendidikan formal
dan pengalaman masa lalu dari sumber-sumber informal. lingkungan, seperti
keluarga, teman atau kolega. Informasi keuangan dari pengalaman masa lalu
dapat menjadi kekuatan pendorong atau penghalang bagi individu untuk
melakukan perilaku manajemen keuangan yang lebih bertanggung jawab. Ini
berarti bahwa individu dengan pengetahuan keuangan akan didorong untuk
membuat keputusan yang tepat dalam manajemen keuangan, investasi,
konsumsi dan kegiatan tabungan.
18
Hasil penelitian ini mendukung teori bahwa peningkatan informasi
keuangan dapat menjadi alat dan alat dalam proses menciptakan perilaku
manajemen keuangan yang cerdas dan bertanggung jawab. Informasi
keuangan dapat menjadi faktor pendukung bagi individu untuk mengelola
keuangan secara lebih cerdas. Individu yang mengetahui prinsip-prinsip
keuangan dasar akan memiliki rencana pensiun yang lebih baik, memiliki
lebih banyak kekayaan, dan lebih baik menghindari hutang untuk kegiatan
konsumsi (Humaira & Sagoro, 2018a).
Untuk memiliki informasi keuangan yang cukup untuk mewujudkan
perilaku manajemen keuangan yang lebih baik, perlu belajar bagaimana
mengembangkan keterampilan keuangan dan menggunakan instrumen
keuangan.
Keterampilan keuangan terkait dengan teknik pengambilan keputusan
dalam manajemen keuangan; instrumen keuangan ialah cek, kartu debit, kartu
kredit, surat berharga, dll. Ini ialah alat yang digunakan untuk membuat
keputusan keuangan. . Pengembangan keterampilan keuangan dapat
dilakukan oleh individu dalam pendidikan formal, seperti program sekolah
atau kelas seminar, dan dengan sumber daya informal seperti keluarga, teman
dan kolega, serta kelas pendidikan di luar sekolah. Banyak penelitian telah
menyimpulkan bahwa menyediakan sumber informasi formal untuk
konsumen dan pendidikan keuangan akan membantu menentukan tingkat
utang, pengeluaran, dan tabungan yang sesuai (Humaira & Sagoro, 2018a).
Hasil penelitian ini kompatibel dengan penelitian (Thi et al., 2015).
Dalam penelitian (Thi et al., 2015) koefisien regresi informasi keuangan ialah
0,348 dengan kesalahan standar yang sama.
19
Koefisien regresi lebih besar dari 0, yang berarti bahwa peningkatan
informasi keuangan akan mengarah pada peningkatan tanggung jawab
perilaku manajemen keuangan pribadi. Informasi Keuangan memiliki
dampak langsung yang signifikan atas perilaku manajemen keuangan pribadi
(nilai p = .000, kurang dari .05).
Kemudian penelitian (Kuncoro, Amin; Ermawati, 2017) ada hubungan
yang signifikan antara informasi keuangan dan perilaku manajemen
keuangan. Peserta dengan pengetahuan keuangan yang lebih tinggi cenderung
lebih pintar dalam perilaku keuangan mereka dibandingkan dengan mereka
yang memiliki tingkat informasi keuangan yang lebih rendah. Ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi informasi keuangan yang dimiliki
individu, semakin besar kecenderungan untuk menampilkan perilaku
keuangan yang lebih cerdas dalam ketepatan waktu dalam penganggaran,
manajemen, dan pemenuhan kewajiban keuangan.
Hasil penelitian ini juga kompatibel dengan penelitian sebelumnya oleh
(Silvy & Yulianti, 2013) yang menunjukkan bahwa informasi keuangan
memiliki dampak pada perilaku keuangan, terutama dalam hal perencanaan
investasi. Mengetahui tingkat suku bunga, dampak inflasi dan informasi
keuangan seperti konsep diversifikasi risiko akan berdampak baik pada
perencanaan, pengambilan keputusan dan analisis portofolio dalam
pengembangan strategi investasi.
Selain itu, penelitian ini kompatibel dengan teori yang dikemukakan oleh
(Silvy & Yulianti, 2013) yang menemukan bahwa konsumen dengan
pengetahuan keuangan yang tinggi lebih cenderung memiliki perilaku
manajemen keuangan yang bertanggung jawab.
20
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa informasi keuangan dapat
menjadi salah satu kebutuhan dasar individu untuk mengatasi masalah
keuangan. Informasi keuangan memengaruhi bagaimana seseorang
memengaruhi perilaku tabungan, kegiatan kredit, investasi, dan manajemen
keuangan seseorang. Keahlian pengetahuan keuangan juga menekankan
pemahaman individu yang lebih baik tentang tahap bagaimana menerapkan
konsep dasar ekonomi dan keuangan secara lebih tepat.
Selain itu, kesalahan dalam manajemen keuangan karena kurangnya
informasi keuangan dapat menyebabkan keterbatasan keuangan yang akan
berdampak negatif pada manajemen keuangan masing-masing individu.
2. Pengaruh Sikap Keuangan atas Perilaku Manajemen
Pembiayaan UKM Sae Pujon Dairy Cooperatives Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Sikap Keuangan memiliki pengaruh positif atas Perilaku
Manajemen Keuangan Sae Pujon Dairy Cooperatives. Hal ini dibuktikan
dengan hasil statistik uji-t untuk variabel independen yang dimasukkan ke
dalam model regresi dengan hasil variabel Sikap Keuangan dengan tingkat
signifikansi 0,025 <0,05, sehingga membuktikan efek parsial antara Sikap
Keuangan atas Perilaku Manajemen Keuangan.
Semakin baik sikap keuangan, perilaku manajemen keuangan
pemilik juga akan lebih baik. Sikap finansial berdampak perilaku
manajemen keuangan seseorang. Sikap finansial mengarahkan seseorang
untuk mengelola berbagai perilaku finansial. Dengan sikap finansial yang
baik, seseorang akan lebih baik dalam membuat berbagai keputusan tentang
manajemen keuangan. Seseorang dengan sikap keuangan yang baik akan
menyesuaikan bahwa pola pikir yang baik tentang uang ialah persepsi tentang
21
masa depan, kemampuan untuk mengendalikan situasi keuangan mereka,
mengakhiri penggunaan uang, tidak ingin menghabiskan uang, dan memiliki
pandangan yang terus berkembang tentang uang atau memiliki pandangan
kuno. . sehingga mereka dapat mengendalikan konsumsi mereka,
menyeimbangkan pengeluaran dan pendapatan mereka, mengalokasikan
uang untuk tabungan dan investasi, dan mengelola keuangan untuk
kesejahteraan mereka.
Menurut (Silvy & Yulianti, 2013). Semakin positif sikap atas
manajemen keuangan dan semakin besar jumlah informasi keuangan,
semakin banyak praktik manajemen keuangan yang dapat diterapkan. Sikap
finansial memainkan peran penting dalam menentukan perilaku finansial
orang tersebut di (Thi et al., 2015). Sikap finansial membentuk cara orang
menghabiskan waktu, menabung, menabung, dan membelanjakan uangnya di
(Thi et al., 2015).
Sangat cocok untuk penelitian yang dilakukan oleh hasil penelitian
ini.
(Thi et al., 2015) memiliki hubungan yang signifikan antara sikap
keuangan dan perilaku manajemen keuangan. Jika seseorang memiliki sikap
finansial yang baik, ia cenderung memiliki perilaku finansial yang lebih
cerdas. Hasil penelitian ini kompatibel dengan penelitian oleh (Herdjiono et
al., 2016).
Seseorang dengan sikap keuangan yang lebih baik cenderung lebih
pintar dalam perilaku keuangannya dibandingkan dengan orang-orang
dengan sikap keuangan yang buruk. Hasil penelitian ini kompatibel dengan
penelitian Amanah (2016) Financial Attitude dengan nilai t lebih besar dari t
22
tabel. Karena nilai hitung> t tabel (2,367> 2,258) Sikap keuangan secara
parsial berdampak Perilaku Manajemen Keuangan
3. Pengaruh Kepribadian atas Perilaku Manajemen Keuanganpada Pelaku
UMKM Koperasi Susu Sae Pujon
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koperasi Susu PUMUM
memiliki efek positif atas Perilaku Manajemen Keuangan UKM. Ini
dibuktikan dengan hasil statistik uji-t untuk variabel independen yang
dimasukkan ke dalam model regresi, dengan variabel Kepribadian 0,321
<signifikansi 0,05, dengan demikian membuktikan bahwa Kepribadian tidak
memiliki dampak parsial pada Perilaku Manajemen Keuangan.
Hasil penelitian ini bertepatan dengan pandangan bahwa (Humaira &
Sagoro, 2018b) aspek kepribadian ialah salah satu indeks yang secara
signifikan berdampak keberhasilan seseorang dalam mengelola situasi
keuangan mereka.
Selain itu, menurut (Lown, 2011) ia menemukan bahwa ada
perbedaan kepribadian antara wanita mengenai tabungan pensiun dan
toleransi risiko. Hal ini menyebabkan perilaku keuangan berbeda, sehingga
hasil keseluruhan penelitian menemukan bahwa wanita perlu belajar tentang
risiko, efek waktu pada nilai uang, dan yang penting ialah kebutuhan untuk
menetapkan tujuan keuangan yang tepat.
Diketahui oleh (Idris, 1989) bahwa faktor psikologis umumnya
dianggap sebagai kunci untuk proses pengambilan keputusan keuangan
keluarga. Penggunaan jenis Bigfive ternyata berdampak pada bagaimana
membuat rencana keuangan keluarga dan cara mengimplementasikannya
dengan benar.
23
Selain itu, aspek kepribadian sering berdampak manajemen keuangan
keluarga karena menyebabkan manajemen yang buruk.
4. Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan, danKepribadian
atas Perilaku Manajemen Keuangan pada PelakuUMKM Penghasil
Susu Sae Pujon
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sae Pujon Dairy Producers
memiliki efek positif pada Informasi Keuangan, Sikap Keuangan dan
Perilaku Manajemen Keuangan Kepribadian.
Studi ini berhasil membuktikan hipotesis bahwa "Sae Pujon Dairy
Producers Memiliki Efek Positif pada Informasi Keuangan, Sikap Keuangan
dan Perilaku Manajemen Keuangan Kepribadian". Menurut (Thi et al., 2015)
faktor keuangan berdampak perilaku manajemen keuangan, informasi
keuangan dan kepribadian.
Menurut (Humaira & Sagoro, 2018b) kepribadian ialah salah satu
faktor penting yang berdampak perilaku finansial. Karena aspek pribadi ialah
penyebab manajemen yang buruk, biasanya berdampak manajemen
keuangan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan studi (Agung & Husni, 2017) dan
43.098 F diperoleh dari hasil output. Karena tabel hitung> F (43.098> 2.650),
dapat disimpulkan bahwa fokus informasi keuangan, sikap keuangan dan
kontrol eksternal berdampak perilaku manajemen keuangan pribadi pada saat
yang sama.
Dapat dikatakan bahwa penelitian yang dilakukan oleh (Agung &
Husni, 2017) kompatibel dengan penelitian ini, tetapi dalam penelitian ini,
fokus variabel kontrol selain Kepribadian tidak digunakan. Dalam studi ini,
24
Informasi Keuangan, Sikap Keuangan dan Kepribadian memiliki dampak
positif yang signifikan atas Sae Pujon Dairy Producers.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, I. M., & Husni, D. (2017). Pengukuran Konsep Amanah dalam Pendekatan Kualitatif
dan Kuantitatif. Jurnal Psikologi. https://doi.org/10.22146/jpsi.11233
Aminatuzzahra. (2014). Persepsi Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan, Sosial
Demografi Terhadap Perilaku Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Investasi
Individu. Bisnis Strategi.
Andrew, V., & Linawati, N. (2014). Hubungan Faktor Demografi dan Pengetahuan
Keuangan Dengan Perilaku Keuangan Karyawan Swasta di Surabaya. Finesta.
ARNESIH, A. (2016). STRATEGI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM RUMAH
TANGGA (BERBASIS EKONOMI SYARIAH ). HISTORIA: Jurnal Program Studi
Pendidikan Sejarah. https://doi.org/10.33373/his.v1i1.387
Bismala, L. (2016). Model Manajemen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk
Meningkatkan Efektivitas Usaha Kecil Menengah. Jurnal Enterpreuner Dan
Enterpreneurship.
Dewi, D. A. N. N. (2018). Modul Uji Validitas dan Reliabilitas. Researchgate.
Djou, L. G. (2019). Analisis Pengaruh Literasi Keuangan, Sikap Keuangan dan Kepribadian
Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Umkm di Kabupaten Ende. Jurnal Magisma.
Faisal, A., Samben, R., & Pattisahusiwa, S. (2018). Analisis kinerja keuangan. KINERJA.
https://doi.org/10.29264/jkin.v14i1.2444
Febriantoro, W. (2018). KAJIAN DAN STRATEGI PENDUKUNG PERKEMBANGAN
E-COMMERCE BAGI UMKM DI INDONESIA. Jurnal MANAJERIAL.
https://doi.org/10.17509/manajerial.v17i2.10441
Febriyantoro, M. T., & Arisandi, D. (2018). Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha
Mikro, Kecil Dan Menengah Pada Era Masyarakat Ekonomi Asean. JMD: Jurnal Riset
Manajemen & Bisnis Dewantara. https://doi.org/10.26533/jmd.v1i2.175
Ghozali, I. (2011). tujuan uji heterokedasitas. In Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program IBM SPSS 19. Semarang.
Hafni, R., & Rozali, A. (2017). Analisis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (umkm)
terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia. Ilmu Ekonomi Dan Studin
Pembangunan.
Hapsoro, B. B., Palupiningdyah, & Slamet, A. (2019). Peran Digital Marketing sebagai
Upaya Peningkatan Omset. Jurnal Pengabdian Masyarakat.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15294/abdimas.v23i2.17880
Herdjiono, I., Damanik, L. A., & Musamus, U. (2016). Pengaruh Financial Atitude ,
Financial Knowledge , Parental Income Terhadap Financial Management. Manajemen
Teori Dan Terapan.
Humaira, I., & Sagoro, E. M. (2018a). Pada Pelaku Umkm Sentra Kerajinan Batik
Kabupaten the Influence of Financial Knowledge , Financial Attitude , and Personality
Towards Financial Management Behavior on Small. In Jurnal Nominal.
Humaira, I., & Sagoro, E. M. (2018b). PENGARUH PENGETAHUAN KEUANGAN,
SIKAP KEUANGAN, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP PERILAKU
MANAJEMEN KEUANGAN PADA PELAKU UMKM SENTRA KERAJINAN
BATIK KABUPATEN BANTUL. Nominal, Barometer Riset Akuntansi Dan
Manajemen. https://doi.org/10.21831/nominal.v7i1.19363
Idris, A. Y. & F. (1989). TEORI PSIKOLOGI. In Fakulti Pendidikan, Universiti Teknologi
Malaysia.
Kirana, K. C., Kusrini, K., & Purwanto, M. I. (2017). ANALISIS FAKTOR INTENSI
KEWIRAUSAHAAN TENAGA KERJA WANITA PURNA GUNUNG KIDUL
UNTUK KEMANDIRIAN. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan).
https://doi.org/10.24034/j25485024.y2017.v1.i3.2404
Kotler, P. (1991). Kotler on…. Management Decision.
https://doi.org/10.1108/00251749110004961
Kuncoro, Amin; Ermawati, N. (2017). Pengaruh Independensi, Pengalaman, Pengetahuan
dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Materialitas. Jurnal Monex.
Lown, J. M. (2011). Development and validation of a financial self-efficacy scale. Journal
of Financial Counseling and Planning.
Mukhlis, I. (2015). Ekonomi Keuangan & Perbankan. In Ekonomi Keuangan &
Perbankanrbankan.
Mulyanti, D. (2017). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi.
Pradiningtyas, T. E., & Lukiastuti, F. (2019). Pengaruh Pengetahuan Keuangan dan Sikap
Keuangan terhadap Locus of Control dan Perilaku Pengelolaan Keuangan Mahasiswa
Ekonomi. Jurnal Minds: Manajemen Ide Dan Inspirasi.
https://doi.org/10.24252/minds.v6i1.9274
Putri, F. K., & Hakim, M. S. (2017). Pengaruh Faktor Kepribadian terhadap Toleransi Risiko
Keputusan Investasi Saham. Jurnal Sains Dan Seni ITS.
https://doi.org/10.12962/j23373520.v6i1.21318
Rochjadi Hafiluddin, M., & Saleh, C. (2014). Strategi Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Berbasis “Community Based Economic Development” (Studi
pada pelaku UMKM di Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo). Wacana–.
Roles, G., & Identity, G. (1999). Gender, gender roles, and gender identity. Identity.
Rustiaria, A. P. (2017). Pengaruh pengetahuan keuangan, sikap keuangan, dan tingkat
pendidikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan keluarga. Journal of Business and
Banking.
Rustiarini, N. W. (2014). SIFAT KEPRIBADIAN SEBAGAI PEMODERASI
HUBUNGAN STRES KERJA DAN PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT. Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan Indonesia. https://doi.org/10.21002/jaki.2014.01
Setiawan, A. (2016). PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN. Jurnal SIKAP (Sistem Informasi,
Keuangan, Auditing Dan Perpajakan). https://doi.org/10.32897/sikap.v1i1.41
Setiyawati, Y., & Hermawan, S. (2018). PERSEPSI PEMILIK DAN PENGETAHUAN
AKUNTANSI PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
ATAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Riset Akuntansi Dan Keuangan
Indonesia. https://doi.org/10.23917/reaksi.v3i2.6629
Silvy, M., & Yulianti, N. (2013). SIKAP PENGELOLA KEUANGAN DAN PERILAKU
PERENCANAAN INVESTASI KELUARGA DI SURABAYA. Journal of Business
and Banking. https://doi.org/10.14414/jbb.v3i1.254
Suci, Y. R., Tinggi, S., & Ekonomi, I. (2017). Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil
Menengah) di Indonesia. Jurnal Ilmiah Fakultasi Ekonomi.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V. W. (2016). Kupas Tuntas Penelitian Akuntansi dengan SPSS. In Animal
Genetics.
Sutrisno. (2013). Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. In Manajemen
Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi.
Sutrisno, E. (2017). PENGARUH PENGEMBANGAN SDM DAN KEPRIBADIAN
TERHADAP KOMPETENSI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.
BARATA INDONESIA DI GRESIK. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan).
https://doi.org/10.24034/j25485024.y2008.v12.i4.2089
Thi, N., Mien, N., & Thao, T. P. (2015). Factors Affecting Personal Financial Management
Behaviors: Evidence from Vietnam. Economics, Finance and Social Sciences.
Tri U, D. D. (2013). Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Berbasis
Ekonomi Kreatif Di Kota Semarang. In Ilmu ekonomi.
Vidyanindita, A. N., Agustin, R. W., & Setyanto, A. T. (2017). Perbedaan penyesuaian diri
ditinjau dari konsep diri dan tipe kepribadian antara mahasiswa lokal dan perantau di
fakultas kedokteran universitas sebelas maret. Jurnal Wacana Psikologi.
Widi, R. (2011). Uji Validitas Dan Reliabilitas Dalam Penelitian Epidemiologi Kedokteran
Gigi. Stomatognatic.
Widjaja, Y. R., Alamsyah, D. P., Rohaeni, H., & Sukajie, B. (2018). Peranan Kompetensi
SDM UMKM Dalam Meningkatkan Kinerja. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.