PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP
HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA KETERAMPILAN
MENULIS CERITA MURID KELAS III SDI TARANTANG
KECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ST. HERAWATI K
10540 9063 14
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram
(Q.S. ar-Ra’ad 13: 28)
Dimana ada kemauan, disitu ada jalan
Dimana ada jalan, disitu ada rintangan
Dimana ada rintangan, disitu ada usaha
Dan dimana ada usaha, Insya Allah disitu ada hasil
Lakukanlah sesuatu dengan niat yang tulus dan berikhtiar
Niscaya Allah swt yang Maha menentukan
Satu hati dan kata dalam langkah perjuangan
Hasil yang indah bukanlah tujuan utama
Melainkan sebuah perjuangan yang bermakna
Berusaha dan doa merupakan kunci kesuksesan
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk ayahandakudanibundaku
tercinta serta sahabat-sahabatku tersayang yang selalu membuatku
tersenyum sebagai perwujudan cinta dan baktiku........
ABSTRAK
St. Herawati. K, 2018. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Seri terhadap
Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Keterampilan Menulis Cerita Murid Kelas
III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar, dibimbing oleh Sulfasyah dan Tasfif Akib.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana penggunaan media
gambar seri dapat mempengaruhi hasil belajar bahasa indonesia pada
keterampilan menulis cerita murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan
Bajeng Kabupaten Gowa, dan apakah penggunaan media gambar seri dapat
mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita
untuk murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan media gambar seri agar kualitas
pembelajaran Bahasa Indonesia lebih efektif di kelas III SD Inpres Tarantang
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, dan dapat memberikan pengaruh terhadap
hasil belajar murid dengan melalui penguasaan materi pelajaran Bahasa Indonesia
secara tuntas oleh murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Pre Experimental
Design) dengan menggunakan analisis deskriptif dan Analisis statistic inferensial
yang dilaksanakan sebanyak 8x kali pertemuan. Populasi dalam penelitian ini
adalah murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa,
sampel diambil dengan semua murid kelas III yang berjumalah 16 orang. Setelah
menganalisis data, penulis menemukan bahwa pengaruh hasil belajar murid yang
dilaksanakan sebelum menggunakan media gambar seri tergolong rendah yaitu
nilai rata-rata hasil pretest adalah 61, 87. Selanjutnya nilai rata-rata hasil posttest
adalah 83,75. Jadi hasil belajar setelah menggunakan perlakuan lebih baik
daripada sebelum menggunakan perlakuan. Selain itu presentase kategori hasil
belajar murid juga meningkat yang mana murid yang tergolong sangat rendah 0%,
rendah 0%, sedang 18,75%, tinggi 75%, sangat tinggi 6,25%.
Kata kunci: hasil belajar, media gambar seri.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil Alamiin segala puji milik Allah SWT Tuhan
semesta alam, atas rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dicurahkan kepada
penulis dalam menyusun skripsi ini hingga selesai. Serta salam dan shalawat
senantiasa kita kirimkan kepada Nabiullah Muhammad SAW, keluarganya dan
sahabat-sahabatnya.
Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi
terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan
bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan,
bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang jika didekati.
Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi
kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya pun telah penulis
kerahkan untuk membuat tulisan ini.
Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai
pihak skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan seperti yang diharapkan. Oleh
karena itu, penulis patut menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE. MM., Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Makassar. Sulfasyah, S.Pd., M.A., Ph.D., dan Tasrif
Akib, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu
memberikan arahan dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini dan memberikan
bimbingan kepada penulis sampai pada tahap penyelesaian. Ibu Hj. Sasmiati,
S.Pd., selaku kepala sekolah SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa yang telah membantu selama penelitian dan memberikan motivasi kepada
penyusun, guru-guru dan staf serta murid-murid khususnya kelas III SD Inpres
Tarantang terima kasih atas segala pengertian dan kerjasamanya selama penyusun
melaksanakan penelitian.Teman-teman seperjuangan kelas B Angkatan 2014
PGSD S1 (terkhusus sahabatku: Irmayani Rahman, Mirnawati, dan Nur
Patmawati), yang selalu memberikan bantuan serta dukungannya selama ini.
Semoga persahabatan kita tidak selesai sampai disini.
Melalui tulisan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga, teristimewa kepada kedua orang tua tercinta ayahanda Abdul Kadir
dan Ibunda Hamsinah atas pengorbanan, kasih sayang yang diberikan sejak lahir,
dorongan dan semangat yang tiada henti-hentinya serta do‟a yang selalu
dipanjatkan dengan penuh rasa kasih sayang, serta seluruh keluargaku yang telah
memberikan do‟a dan dukungannya, kepada mereka penulis senantiasa
memanjatkan do‟a semoga Allah SWT mengasihi dan mengampuni dosa-dosanya.
Amiin yaa Rabbal Alamiin.
Penulis menyadari bahwa isi skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kritik dan saran membangun sangat diharapkan, Semoga segala bantuan,
motivasi, bimbingan dan doa dari berbagai pihak senantiasa mendapat pahala dan
rahmat dari Allah SWT. Amin
Makassar, Juli 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL. ............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iii
SURAT PERJANJIAN ........................................................................................ iv
SURAT PERNYATAAN...................................................................................... v
MOTO .................................................................................................................. vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian................................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, HIPOTESIS DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka ....................................................................................... 9
B. KerangkaPikir...................................................................................... 31
C. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 34
B. Design Penelitian................................................................................. 34
C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 35
D. Variable Penelitian ............................................................................. 36
E. Defenisi Operasional Variabel ............................................................ 37
F. Instrument Penelitian .......................................................................... 37
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 38
H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 43
B. Pembahasan ...................................................................................... 51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................................... 55
B. Saran ................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 57
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Halaman
3.1 Desain Penelitian .............................................................................................. 34
3.2.Keadaan siswa SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa...35
3.3. Sampel siswa kelas III………………………………………………………36
3.4 Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia………………………..40
4.1 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai pretest…………………...44
4.2 Tingkat Keterampilan Menulis Pretest…………………………………..…...45
4.3Deskripsi Ketuntasan hasil belajar pada Keterampilan Menulis………...……46
4.4 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest………………...47
4.5 Tingkat keterampilan Menulis posttest…………………………………...…48
4.6 Deksripsi ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia………………………48
4.7 Analisis Skor Pretest dan Posttest………………………..…………………..49
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Kerangka Pikir ................................................................................... 31
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
B. Lampiran 2 Soal Pretes- Postest
C. Lampiran 3 Daftar nilai Pretes- Postest
D. Lampiran 4 Data hasil belajar Pretes- Postest
E. Lampiran 5 Daftar Hadir Murid
F. Lampiran 6 Tabel Uji - t
G. Lampiran 7 Dokumentasi
H. Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dasar yang wajib di
kuasai oleh seluruh murid pada semua jenjang pendidikan. Mata pelajaran Bahasa
Indonesia di arahkan untuk penguasaan bahasa atau kemampuan berkomunikasi
murid. Oleh karena itu, Pembelajaran Bahasa Indonesia di arahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dengan baik dan
benar, baik secara lisan maupun tulisan.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) menitik beratkan
pada penggunaan bahasa untuk berkomunikasi secara efektif, meliputi empat
keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan berbicara, Keterampilan
mendengarkan, keterampilan membaca dan keterampilan menulis.
Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung
sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan, berlangsung di dalam
segala jenis, bentuk dan tingkat lingkungan hidup, yang kemudian mendorong
pertumbuhan segala potensi yang ada di dalam diri individu Suparlan, (2009: 49).
Pendidikan merupakan sarana yang menumbuh-kembangkan potensi- potensi
kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi menusia yang sempurna. Berbagai
upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah didalam meningkatkan
pendidikan yang berkualitas yaitu melalui perbaikan di berbagai sektor pendidikan
terutama di bidang wawasan kependidikan dan pemahaman konsep pembelajaran
yang mengarah pada proses pembelajaran yang aktif dan kreatif. Oleh karena itu,
pemerintah mempunyai tanggung jawab besar didalam meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia sebagai mana telah diamanatkan dalam UUD 1945,
khususnya yang menyangkut peningkatan kualitas pendidikan.
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 BAB I Ketentuan
Umum Pasal 1 (2006: 2) menyebutkan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecerdasan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang dicapai oleh
peserta didik setelah diselenggarakan kegitan pendidikan.Seluruh kegiatan
pendidikan, yakni bimbingan pengajaran atau latihan, diarahkan untuk mencapai
tujuan pendidikan itu.Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan
ini adalah dengan melalui Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.tujuan
pengajaran bahasa Indonesia menitik beratkan pada cara menggunakan bahasa
untuk berkomunikasi. Dengan demikian pengembangan pengajaran bahasa
Indonesia tentunya harus dapat mengembangkan keterampilan berbahasa siswa,
yang meliputi keterampilan menggunakan bahasa lisan, yaitu mendengarkan, dan
keterampilan menggunkan bahasa tulis, yaitu untuk membaca dan menulis
(mengarang).
Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam proses
pembelajaran agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya dalam keterampilan menulis cerita di kelas III yaitu dengan
menggunakan Media Gambar Seri dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Sebagaimana diketahui Peranan Media Gambar Seri dalam menulis dapat
membantu siswa untuk melihat hubungan antara konsep, peristiwa dan tokoh yang
ada dalam pelajaran, dengan Media Gambar Seri pula siswa lebih mudah melihat
hubungan antara berbagai komponen suatu teori atau isi pelajaran. Dengan
bantuan Media Gambar Seri guru lebih mudah mengatasi hambatan-hambatan
yang mengganggu perhatian siswa di kelas.
Media adalah salah satu media yang dapat diindera, yang berfungsi sebagai
perantara, sarana, alat untuk proses komunikasi belajar yang mencakup media
grafis, media yang menggunakan alat penampil, peta, model, globe dan
sebagainya. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang
mampu merubah sikap dan tingkah laku siswa kearah perubahan yang kreatif dan
dinamis. Peran media bukan lagi dipandang sekedar alat bantu, tetapi merupakan
bagian yang integral dalam sistem pendidikan dan pembelajaran. Tujuan
pemanfaaatan media dalam proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan dan
mengefesienkan proses pembelajaran itu sendiri.
Penggunaan Media Gambar Seri pada pembelajaran dapat mempermudah
siswa menerima pelajaran karena siswa dapat memahami lewat apa yang
dilihatnya dalam media gambar itu. Gambar merupakan media visual dua dimensi
di atas bidang yang tidak transparan. Guru dapat menggunakan gambar seri untuk
memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih konkret bila
diuraikan melalui kata-kata. Melalui media gambar ini, guru dapat
menterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistik dengan
menggunakan keterampilan menulis.
Menurut Djamarah (2006: 124) mengemukakan bahwa Media Gambar Seri
(media visual) adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan . media
visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai),
slide (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Adapula media visual
yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film
kartun. Jadi Media Gambar Seri merupakan salah satu jenis media pembelajaran
yang dapat di gunakan oleh guru. Menurut Soekartawi (Arsyad, 2014: 18) manfaat
media pembelajaran adalah :
(1) Memperjelas informasi atau pesan pengajaran, (2) Memberi
tekanan pada bagian-bagian yang penting, (3) Memperjelas struktur
pengajaran, (4). Memberi variasi pengajaran, (5). Memotifasi proses
belajar siswa.
Sejalan dengan pendapat diatas maka, gambar seri adalah media
pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyampaikan pesan sehingga tidak
menimbulkan verbalisme, salah tafsir serta dapat meningkatkan keaktifan dari
proses pembelajaran.
Melalui penggunaan Media Gambar Seri dalam proses belajar mengajar
khususnya dalam pembelajaran menulis di sekolah dasar, dapat meningkatkan
keterampilan menulis cerita, sebagaimana karakteristik siswa sekolah dasar sangat
tertarik terhadap sesuatu hal yang diamati, didengar dan dialaminya secara
langsung, karena dapat menimbulkan kesan bermakna dalam diri individu siswa.
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan
saja dan dimana saja.Jadi, manusia belajar terus menerus untuk mampu mencapai
kemandirian dan sekaligus mampu beradaptasi terhadap berbagai perubahan
lingkungan.Didalam proses belajar mengajar, semua komponen pengajaran
diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan, salah satu caranya adalah dengan menggunakan media pembelajaran.
Tugas guru disini tetu saja berusaha menciptakan suasana belajar yang
menggairahkan dan menyenangkan.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 1 Januari 2018
kelas III sangat kurang memahami langkah-langkah menulis dengan baik.salah
satu bidang studi yang sulit di pahami oleh siswa adalah Bahasa Indonesia. Hal ini
terjadi karena pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar tidak menggunakan
media dalam pembelajaran . Hal ini disebabkan pada umumnya guru hanya
menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran tanpa menggunakan
media untuk memperjelas materi yang diajarkan.
Perlu diketahui bahwa seorang guru dalam mengajar harus memberikan
metode atau jenis media yang menyenangkan yang dapat membangkitkan minat
serta motivasi seorang peserta didik agar peserta didik mampu menjadi seorang
anak yang akan menjadi murid yang mempunyai pengetahuan yang baik. Melihat
metode yang diterapkan disekolah, dimana yang ketika guru mengajar mereka
hanya menggunakan metode ceramah saja dan sudah jarang guru di SD tersebut
menggunakan alat peraga atau media yang dapat menumbuhkan keaktifan seorang
murid ini, apabila dibiarkan berlarut-larut seperti ini maka proses pembelajaran
dikelas tidak akan berjalan dengan baik karena dengan memberikan metode
ceramah maka anak akan menoton. Pandangannya hanya berpusat kepada guru
karena tertekan, dan juga murid akan merasa bosan mendengarkan penjelasan-
penjelasan dari gurunya karena setiap hari metode yang diterapkan itu- itu saja
yaitu menggunakan metode ceramah.
Melihat kondisi anak yang mulai merasa bosan dan jenuh dalam menerima
pelajaran dari gurunya maka peneliti akan memberikan sesuatu yang baru kepada
murid yang akan membuat proses pembelajaran menjadi suatu pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan. Karena jika murid dibiarkan terus-menerus untuk
mengikuti metode ceramah dari gurunya maka akan berdampak tidak baik karena
anak tidak merasa diberikan kesempatan untuk tampil didepan kelas dan
dihadapan teman- temannya karena murid merasa tidak ada lagi masalah yang
perlu dipertanyakan karena apa yang disampaikan oleh gurunya itulah yang
sebenarnya. Dan jika ini dibiarkan berlarut-larut maka akan berdampak buruk bagi
perkembangan belajar dan hasil belajar khususnya kelas III. Oleh karena itu,
peneliti bersama guru bermaksud untuk mengatasi permasalahan diatas dengan
melakukan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh penggunaan media gambar
seri terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita
murid Kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitin ini adalah : “Apakah ada pengaruh penggunaan media gambar seri
terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita murid
Kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa ?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media gambar seri
terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita murid
kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Adapun tujuan penelitian ini antara lain untuk:
1. Memperoleh gambaran hasil prestasi belajar dalam keterampilan menulis
cerita SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa
sebelum diberikan penggunaan media gambar seri.
2. Memperoleh gambaran hasil prestasi belajar dalam keterampilan menulis
cerita SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa
sesudah diberikan penggunaan media gambar seri.
3. Mengetahui apakah penggunaan media gambar seri dapat mempengaruhi
prestasi belajar menulis cerita SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Melalui hasil penelitian ini diharapkan guru Sekolah Dasar dan peneliti
memiliki pengetahuan dan wawasan tentang penggunaan Media Gambar Seri
dalam keterampilan menulis cerita sebagai salah satu bentuk inovasi
pembelajaran di Sekolah Dasar. Selain itu, diharapkan guru Sekolah Dasar dan
peneliti memiliki inovasi pembelajaran yang baru sehingga dapat dijadikan
sebagai sarana didalam meningkatkan kualitas pendidikan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Sebagai metode pembelajaran yang mengembangkan minat dan
motivasi belajar siswa serta meningkatkan pemahaman dalam menyerap
materi sehingga proses dan hasil belajar akan lebih meningkat.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif guru sekolah
dasar mendapat pengalaman secara langsung menggunakan Media
Gambar Seri dalam meningkatkan keterampilan menulis
c. Bagi Sekolah
Dapat menjadi acuan untuk menetapkan kebijakan dalam pembelajaran
dengan memperhatikan bagaimana kinerja guru harus lebih kreatif
dalam mengajar.
d. Bagi Mahasiswa
Aktualisasi tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESISIS
PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka yang diuraikan dalam penelitian ini pada dasarnya dijadikan
acuan untuk mendukung dan memperjelas penelitian ini. Sehubungan dengan
masalah yang akan diteliti, kerangka teori yang dianggap relevan dengan
penelitian ini di uraikan sebagai berikut
1. Penelitian yang Relevan
Media gambar seri ini telah mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam
menulis cerita (narasi), hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh
beberapa peneliti terdahulu diantaranya:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Warsito dalam skripsinya yang berjudul
“Penggunaan Media Gambar Seri dalam Membantu Meningkatkan
Kemampuan Menulis Cerita Narasi Fiksi Murid Kelas V SD Tarakanita IV
Jakarta”.
Penggunaan media gambar seri dalam penelitian tindakan kelas ini menitik
beratkan pada peningkatan kemampuan menulis cerita narasi fiksi yaitu
dengan cara mengurutkan gambar seri, kemudian menentukan pikiran pokok
dan selanjutnya mengembangkan pikiran pokok pada setiap gambar seri.
Hasil penelitian setelah tiga kali putaran diadakan kegiatan belajar mengajar
dalam pelajaran Bahasa Indonesia adalah berupa peningkatan kemampuan
menulis cerita narasi fiksi bagi siswa.
Berdasarkan prosentase rata-rata hasil pelaksanaan tindakan dapat diketahui
hasilnya pada pretest adalah 74%, dan pada Postest 82%. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan media gambar seri
sangat membantu siswa dalam menumbuhkan gagasan apabila siswa
menemui kebuntuan.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Mu‟alim Fatah Zein dalam
skripsinya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan
dengan Menggunakan Media Gambar Seri pada Siswa Kelas III SDN 03
Klareyan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran
2008/2009”.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media gambar seri terbukti
dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa kelas III SDN 03
Klareyan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil tes pretest yang
memperoleh nilai 52,4 serta skor rata-rata siklus 68,5 dan skor rata-rata
Postest 83,4. Berdasarkan analisis data kualitatif dapat diketahui bahwa
siswa merasa senang menulis karangan dengan menggunakan media gambar
seri.
Berdasarkan hal tersebut di atas, jelaslah bahwa media gambar seri, sangat
membantu dalam upaya keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah, terutama mampu meningkatkan kemampuan menulis cerita siswa
di kelas III MI Bendiljati Wetan Sumbergempol Tulungagung.
2. Media Gambar Seri dalam Menulis Cerita
a. Pengertian Media
Guna menunjang kelancaran kegiatan pembelajaran dibutuhkan alat yang
dapat membantu mempermudah penyampaian pesan serta ransangan belajar
dari pembawa pesan kepada penerima pesan untuk belajar. Alat yang
digunakan biasa disebut dengan media. Menurut Arief S. Sadiman (2009: 6)
menyatakan bahwa kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Sedangkan Gearlach dan Ely seperti yang dikutif Azhar Arsyad (2005: 3)
berpendapat bahwa media apabila dipaham secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kindisi yang membuat siswa
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru,
buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara khusus
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai
alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Dengan banyaknya pendapat para ahli Arief S. Sadiman (2003: 7) turut
mengurai pendapat bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima pesan. Dalam proses
belajar mengajar, penerima pesan adalah siswa. Media interaksi dengan siswa
melalui udara mereka.Siswa dirangsang untuk menerima pesan
tersebut.Bahkan adakalanya digunakan kombinasi beberapa indera untuk
menerima pesan yang lebih lengkap. Pesan yang ingin disampaikan adalah ini
pelajaran yang berasal dari penjabaran kurikulum.
Dari beberapa pendapat yang telah ditemukan oleh para ahli maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa media dalah segala bentuk perantara atau penyalur
yang terdiri dari berbagai jenis alat fisik dalam lingkungan siswa yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.
b. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan bahan pengajaran sehingga dapat merangsang perhatian, minat,
pikiran, dan perasaan pembelajar (siswa) dalam kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu Jauhar (2011: 95). Kata media berasal
dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah,perantara atau
pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan. Tetapi secara lebih khusus, pengertian
media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun
kembali informasi visual atau verbalArsyad, (2014: 3). Gerlach dan Ely
(Arsyad 2014: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. dalam
pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
Kata pembelajaran merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu
instruction yang diartikan sebagai proses interaktif antara guru dan siswa yang
berlangsung secara dinamis. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut
Muliati (2010: 3) bahwa Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat tetjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan ssikap dan kepercaayaan
pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif, dimana penerima pesan (siswa)
dapat melakukan proses belajar yang efektif dan efisien.
c. Ciri- ciri Media Pembelajaran
Ciri-ciri media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely (Azhar Aryad,
2009: 12) ada 3 yaitu :
1). Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan keterampilan media merkam, menyimpan,
melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.
2). Ciri Manipulatif (Manipulatif Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media
memiliki cirri manipulative.Kejadian yang memakan waktu berhari-
hari dapat disajikan dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik
pengambilan gambar time- lapse recording.
3). Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributive dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
transportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman
yang relative sama terhadap kejadian tersebut.
d. Manfaat media pembelajaran
Menurut Azhar Arsyad (2009: 26) beberapa manfaat praktis
penggunaan media pembelajaran didalam proses belajar mengajar sebagai
berikut ;
1) Media Pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan keterampilan siswa dan minatnya.
3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu.
4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,
dan lingkungannya.
e. Fungsi dan tujuan media pembelajaran
Secara umum, penggunaan media pembelajaran bertujuan agar peserta
didik yang terlihat didalam kegiatan belajar terhindar dari segala verbalisme,
yaitu mengetahui kata-kata yang disampaikan guru tetapi tidak memahami arti
atau maknanya.
Secara khusus media pembelajaran digunakan dengan tujuan sebagai berikut :
1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami
konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu.
2) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan berrvariasi sehingga
lebih merangsang minat peserta didik unruk belajar.
3) Memudahkan sikap dan keterampilan tertentu dalam teknologi karena
peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media
tertentu.
4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.
Adapun fungsi media pembelajaran menurut Sumantri(2001) adalah sebagai
berikut :
1) Membangkitkan motivasi belajar (Engage the student’s motivation)
2) Mengulang apa yang telah dipelajari(Recall earlier learning)
3) Menyediakan stimulus belajar (Provide new learning stimuli)
4) Mengaktifkan respon peserta didik(Active the student’s response)
5) Memberikan balikan dengan cepat /segera(Give speedy feed back)
f. Jenis dan Prinsip Pemilihan Media Pengajaran
Berbagai bentuk media pengajaran dapat digunakan untuk meningkatkan
pengalaman belajar agar menjadi lebih konkret.Pengajaran dengan menggunakan
media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal).Dengan
demikian, dapat diharapkan hasil pengalaman belajar yang lebih berarti bagi
murid.
Penggunaan media dalam mengkomunikasikan pesan kepada murid
mengalami perkembangan yang lebih lanjut dari fungsi komunikasi bergeser
kepada fungsi keterlibatan langsung dan interaksi antara murid dengan media
pengajaran yang sering disebut sumber belajar.Walaupun tanpa didampingi guru
murid dapat melibatkan diri secara langsung (berinteraksi) dengan media sebagai
sumber belajar untuk mengkaji pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
Di samping itu dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran
sebaiknya guru mengetahui prinsip pemilihan media yang berkaitan dengan bahan
pengajaran yakni sebagai berikut : (1). Berorientasi kepada tujuan;
(2). Objektivitas pemilihan media; (3). Fleksibilitas pemilihan media; (4).Sesuai
dengan metode dan meteri pengajaran; (5).Berorientasi kepada kemauan dan
kerakteristik murid.
Dalam proses pembelajaran hendaknya seorang guru menggunakan media
pembelajaran yang sesuai agar tujuan pembelajaran tercapai secara optimal.
Adapun prinsip-prinsip pemilihan media meliputi :
1) Memilih media harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran dan bahan
ajar yang akan disampaikan.
2) Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta
dididk.
3) Memilih media harus disesuaikan dengan kemampuan guru, baik dalam
pengadaan, dan penggunaannya.
4) Memilih media harus, disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada
waktu, tempat dan situasi yang tepat.
5) Memilih media harus memahamo karakteristik dari media itu sendiri.
Berdasarkan jenis dan prinsip-prinsip pemilihan media tersebut, guru dapat
memilih media mana yang akan membantu atau mempermudah tugasnya sebagai
pengajar dan yang paling efektif untuk digunakan. Dengan demikian, pemilihan
media gambar (dalam hal ini sebagai objek penelitian penulis) untuk tingkat kelas
rendah Sekolah Dasar dalam proses belajar mengajar dirasa sangat tepat. Gambar-
gambar yang dipilih dan diadaptasi secara tepat membantu murid memahami dan
mengingat isi informasi bahan-bahan verbal yang menyertainya karena
penggunaan media gambar dapat merangsang minat atau perhatian murid.
g. Pengertian Gambar Seri
Kunaefi (2001: 13) menjelaskanbahwa gambar seri merupakan salah satu
bentuk media gambar yang memiliki suatu urutan waktu tertentu yang
menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian dan dapat pula berbentuk suatu
cerita tersusun .media gambar ini sangat cocok digunakan untuk membentuk
pikiran yang teratur.
Media ini juga disebut dengan flow chart atau gambar susun.Media gambar seri
dapat dibuat dari kertas manila lebar yang berisi beberapa buah gambar atau
dibuat dari kertas biasa yang berisi beberapa buah gambar kemudian dibagikan
kepada siswa. Gambar tersebut berhubungan dengan satu sama lain sehingga
merupakan rangkaian cerita.Setiap gambar diberi nomor urut sesuai dengan jalan
cerita.Media ini sangat sesuai untuk melatih keterampilan menulis terutama dalam
menulis suatu cerita.
Azhar Arsyad (2009: 119) mengungkapkan gambar seri adalah gambar yang
merupakan rangkaian kegiatan atau cerita yang disajikan secara berurutan. Siswa
berlatih menceritakan setiap gambar, yang nantinya hasil cerita setiap gambar
yang lain saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Artinya ketika
menceritakan kejadian dalam gambar seri seseorang harus memperhatikan urutan
kejadian dalam gambar tersebut, dan cara menceritakannya harus runtut sesuai
dengan gambar.
Jadi yang dimaksud dengan gambar seri adalah kumpulan gambar yang
berbeda antara yang satu dengan yang lain tetapi saling berurutan dan berkaitan
satu sama lain.
Gambar seri yang baik digunakan untuk sumber belajar yaitu memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
1. Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu
2. Memberi kesan kuat dan menarik perhatian
3. Merangsang orang yang melihat untuk ingin mengungkapkan tentang
objek-objek dalam gambar
4. Berani dan dinamis
5. Ilustrasi tidak banyak, tetapi menarik dan mudah dipahami.
h. Pengertian Media Gambar Seri (Media Visual)
Gambar merupakan media grafis yang merupakan hasil lukisan yang
menggambarkan orang, tempat dan benda dalam berbagai variasi. Media gambar
(visual) adalah sarana atau media yang berbentuk poster, lukisan, foto, karikatur
dan sebagainya yang fungsinya untuk mendukung pembelajran secara visual.
Menurut Arsyad (2014: 89) Bentuk visual biasanya berupa: (1) gambar
representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana
tampaknya suatu benda;(2) diagram yang melukiskan hubungan -hubungan
konsep, organisasi, dan struktur isi material;(3) peta yang menunjukkan
hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi;(4) grafik seprti isi
table, grafik,dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran/kecenderungan data
atau hubungan antar hubungan seperangkat gambar atau angka-angka.
Media gambar adalah media yang paling umun digunakan, karena mudah
dimengerti serta dinikmati oleh semua orang dimana-mana.Pesan yang
disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Gambar
berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menangkut indera
penglihatan.
i. Kelemahan dan kelebihan gambar seri
Adam (2010:18) mengemukakan kelebihan dan kekurangan Gambar seri
memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
(a)Sifatnya konkret,gambar lebih realities menunjukkan pokok
masalah dibandingkan dengan media verbal semata, (b) gambarnya
dapat membatasi batas ruang waktu, (c) mudah digunakannya,
(d) lebih realitis,(e)umumnya murah harganya ,(f) mudah didapat.
Namun demikian Media Gambar Seri juga memiliki keterbatasan, antara lain :
(a)semata-mata hanya medium visual, (b) ukuran gambar sering kali
tepat untuk pengajaran dalam kelompok besar, (c) memerlukan
ketersediaan sumber, keterampilan dan kejelianguru untuk dapat
memanfaatkannya.
j. Manfaat Media Gambar Seri
Sudjana dan Rivai Arsyad (2014: 28) mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah :
(1)Pembelajaran akan lebih menarik pelatihan siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar, (2) Bahan pembelajaran akan lebih
jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan
memungkingkan siswa dan mencapai tujuan pembelajaran, (3) Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap
jam pelajaran,(4) siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan
belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga
aktivitas lain, seperti mengamati melakukan, mendemonstrasikan, dan
memerankan.
k. Penggunaan Media Gambar Seri dalam Menulis Cerita
Supriyadi (1994:270) bahwa tujuan yang harus dicapai melalui pengajaran
menulis di SD ialah agar siswa memahami cara menulis berbagai hal yang telah
dikemukakan serta mampu mengkomunikasikan ide atau pesan melalui tulisan.
Untuk mencapai tujuan tersebut guru dituntut mengupayakan strategi dan model
pembelajaran yang baik serta ketepatan dalam menggunakan media dalam proses
pembelajaran. Untuk itu pembelajaran hendaknya dikemas dalam aktivitas yang
menarik, bermakna, bervariasi, menantang, dan sesuai dengan dunia anak. Untuk
itu pembelajaran harus di bentuk sedemikian rupa sehingga tampak
menyenangkan anak, misalnya dengan permainan, pengalaman praktis ataupun
penggunaan media yang bisa menarik perhatian siswa yang sesuai dengan minat
dan kebutuhan siswa. Dewasa ini keterampilan menulis siswa dikelas awal belum
begitu menggembirakan. Kendala yang sering dihadapi dalam pembelajaran
menulis salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran yang kurang
menarik perhatian siswa.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu
alternatif yang tepat didalam proses pembelajaran khususnya penggunaan Media
Gambar Seri didalam keterampilan menulis cerita siswa kelas III.
Adam Bahruddin (2011:21) untuk lebih jelasnya dari penggunaan Media Gambar
Seri dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita maka, dapat dilakukan
dengan langkah- langkah pembelajaran sebagai berikut:
(1) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, (2) Menyajikan meteri sebagai pengantar, (3) Memperlihatkan gambar-gambar
kegiatan berkaitan dengan materi, (4) Memanggil siswa secara
bergantian mengurutkan menjadi urutan yang logis,
(5) Menanyakan alasan pemikiran urutan gambar tersebut, (6) Dari
alasan tersebut guru menanamkan konsep sesuai kompetensi yang
akan dicapai, (7) Menulis karangan berdasarkan gambar tersebut,
(8) Kesimpulan, (9) Evaluasi, (10) Penutup.
3. Hakikat Menulis Cerita
a. Pengertian Menulis
Menulis adalah sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi)
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.Menurut
Suparno dan Yunus (2007: 3) Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa
penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis
melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan,
saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.
Memiliki kemampuan menulis tentu saja memungkinkan manusia
mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalaman kepada orang lain.
Kemampuan menulis ini dimiliki melalui latihan dan bimbingan yang intensif
yang sudah mesti dilatihkan di sekolah dasar.
Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang
kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan
mengorganisasikan isi tulisannya serta menunagkannya dalam formulasi ragam
bahasa tulis mengandung banyak manfaat bagi pengembangan mental,
intelektual, dan social seseorang.Menulis dapat meningkatakan kecerdasan,
mengembangkan daya insiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, serta
merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
Menulis sebagai aktivitas berbahasa tidak dapat dilepaskan dari kegiatan
berbahasa lainnya.Apa yang diperoleh melalui menyimak, membaca, dan
berbicara, akan memberinya masukan berharga untuk kegiatan menulis.
b. Proses Menulis
Henry Guntur Tarigan (2006: 23) menyatakan bahwa sebagai proses
menulis melibatkan serangkaian kegiatan yang terdiri atas tahap prapenulisan,
penulisan, dan pascapenulisan.
1) Prapenulisan
Fase prapenulisan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mempersiapkan sebuah tulisan.Didalamnya terdiri dari kegiatan memilih
topic, tujuan dan sasaran karangan, mengumpulkan bahan, serta
menyusun kerangka karangan.
2) Penulisan
Fase penulisan dimulai dengan pengembangan butir demi butir atau
menjabarkan ide-ide kedalam bentuk tulisan yang runtut, logis, dan enak
dibaca kemudian dituangkan dalam bentuk paragraph.Selanjutnya
paragraph-paragraf itu dirangkai secara utuh menjadi satu cerita.
3) Pascapenulisan
Fase pascapenulisan dimulai dengan penyuntingan dan perbaikan ketika
buram (draft) cerita selesai. Pada fase ini koreksi penyuntingan dan
perbaikan dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur suatu
cerita dan kebahasaan dan ddilkukan berkali-kali untuk memperoleh
sebuah cerita yang sesuai dengan harapan penulisnya.
c. Jenis-Jenis Menulis
Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut
pandang yang berbeda.Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau
aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari
produk menulis itu.Klasifikasi keterampilan menulis berdasarkan sudut
pandang kedua menghasilkan pembagian produk menulis atau empat
kategori, yaitu; karangan narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Di
berikut ini akan dijelaskan satu persatu.
1) Eksposisi
Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk
karangan yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis
suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan
seseorang.Penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah secara
analisis dan terperinci memberikan interpretasi terhadap fakta yang
dikemukakan.Dalam tulisan eksposisi, teramat dipentingkan informasi
yang akurat dan lengkap. Eksposisi merupakan tulisan yang sering
digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah, skripsi,
tesis, desertasi, atau artikel pada surat kabar atau majalah.
2) Deskripsi
Deskrisi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu
benda, tempat, suasana atau keadaan. Seorang penulis deskripsi
mengharapkan pembacanya, melalui tulisannya, dapat „ melihat‟ apa
yang dilihatnya, dapat „mendengar‟ apa yang didengarnya, „merasakan‟
apa yang dirasakanya, serta sampai kepada „kesimpulan‟ yang sama
dengannnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa deskripsi merupakan
hasil dari obesrvasi melalui panca indera, yang disampaikan dengan kata-
kata
3) Narasi
Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yang bertujuan
menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan
perkembangan dari waktu ke waktu. Paragraf narasi itu dimaksudkan
untuk memberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang telah
diketahui atau apa yang dialami oleh penulisnya. Narasi lebih
menekankan pada dimensi waktu dan adanya konflik
4) Argumentasi
Argumentasi merupakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan
pendapat penulis meyakinkan atau mempengaruhi pembaca agar
amenerima pendapanya.Argumentasi berusaha meyakinkan pembaca.
Cara menyakinkan pembaca itu dapat dilakukan dengan jalan menyajikan
data, bukti, atau hasil-hasil penalaran .
5) Persuasi
Persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-ajuk, ataupun
berdaya himbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk
meyakini dan menuruti himbauan implisit maupun eksplisit yang
dilontarkan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan dengan
masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa.
d. Tujuan Menulis
Menurut Junus dan Fatimah (2011: 104) menyatakan bahwa, pada
prinsipnya, setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan, yaitu
1) memberitahukan atau mengajar, 2) meyakinkan atau mendesak,
3) menghibur atau menyenangkan, 4) mengutarakan perasaan dan emosi yang
berapi-api.
Menurut Supriyadi (200:223) menyatakan bahwa, tujuan menulis siswa
di sekolah dasar untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan sebagian besar
tugas-tugas yang diberikan di sekolah dengan harapan melatih keterampilan
berbahasa dengan baik.
Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas yang
fleksibel.Rangkaian aktivitas yang fleksibel maksudnya meliputi pra menulis,
menulis draf, revisi penyuntingan, dan publikasi atau pembahasan.
Perkembangan anak dalam menulis permulaan juga terjadi secara perlahan-
lahan, dalam tahap ini anak perlu mendapat bimbingan dalam memahami dan
menguasai cara mentransfer pikiran kedalam tulisan.
e. Manfaat dan Peranan Menulis
Kemampuan menulis permulaan memiliki manfaat terutama pada
kemampuan menulis lanjutan yang berhubungan dengan proses belajar
mengajar, manfaat tersebut antara lain:
a) Memperluas dan meningkatkan pertumbuhan kosa kata.
b) Meningkatakan kelancaran tulis menulis dan menyusun kalimat
c) Sebuah karangan pada hakikatnya berhubungan bahasa dan kehidupan
d) Mendorong calon penulis terbiasa mengembangkan suatu gaya
penulisan pribadi dan terbiasa mencari pengorganisasian yang sesuai
dengan gagasannya sendiri.
Jadi menulis memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting
dalam pengajaran berbahasa di sekolah dasar karena hanya dengan
keterampilan menulislah para siswa akan mampu berbahasa Indonesia yang
baik dan benar, hal ini disebabkan karena keempat keterampilan berbahasa
yaitu : menyimak, berbicara, membaca dan menulis merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, tetapi hanya dapat dibedakan.
Keterampilan yang satu, bergabung kepada keterampilan yang lainnya,
misalnya seseorang dapat berbicara karena ia mampu menyimak atau terampil
membaca dan menulis demikian pula seseorang terampil menulis kalau
terampil menyimak, berbicara dan membaca.
Apabila kita kaitkan keempat komponen keterampilan berbahasa dan
tujuan kurikulum pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar ternyata
memiliki kaitan yang sangat erat, oleh karena itu siswa sekolah dasar
diharapkan menguasai keterampilan berbahasa secara lengkap. Tidak dikatakan
siswa mampu berbahasa yang baik dan benar bila mereka hanya terampil
menyimak, berbicara dan membaca, tetapi tidak terampil menulis. Jelaslah
keterampilan menulis harus benar-benar diperhatikan di sekolah dasar karena
hanya dengan cara itu kita dapat mencetak para siswa sekolah dasar agar
memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
f. Faktor yang Mempengaruhi Belajar Menulis
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses belajar dan hasilnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil/ prestasi siswa adalah :
1) Faktor dalam atau internal
a. Kondisi fisik
Kondisi fisik siswa baik itu kesehatannya maupun kesempatan
anggota tubuh sangat mempengaruhi prestasi belajar/hasil belajar.
Dengan demikian proses belajar siswa akan terganggu jika keadaan
fisiknya terganggu atau dalam keadaan tidak sehat.
b. Kondisi Psikologis
Kondisi psikologis siswa dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar
siswa adalah bakat, kecerdasan, minat dan motivasi.
2) Faktor eksternal/ luar
Faktor eksternal yang berengaruh terhadap belajar, dapat
dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu : faktor keluarga, faktor sekolah, dan
faktor masyarakat.
g. Penilaian Keterampilan Menulis.
Penilaian keterampilan menulis dalam upaya keterampilan menulis
cerita khususnya di kelas III maka perlu adanya rambu - rambu di dalam
menilai sejauh mana tingkat keberhasilan yang dilakukan oleh seorang guru
didalam mengajarkan penggunaan Media Gambar Seri dalam keterampilan
menulis cerita siswa. MenurutAdam (2010: 18) bahwa untuk melihat tingkat
keterampilan menulis cerita berdasarkan gambar seri dari siswa maka hal-hal
yang dinilai sebagai berikut:
1)Pengembangan topik (Logis, relevan dan jelas), 2)
Pengorganisasian isi (runtut, utuh dan koheren), 3) Struktur
(Morfologi, sintaksis), 4) Pilihan kata(diksi), 5) Penerapan ejaan
dan kerapian.
4. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan salah satu pelajaran
yang diajarkan dalam rangka meningkatkan kemampuan berbahasa murid.
Pembelajaran bahasa indonesia menyangkut aspek kemampuan membaca,
menulis, mendengar dan berbicara.
Pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting diberikan kepada murid,
karena bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang
memungkinkan ia unggul atas mahkluk-makhluk lain ciptaan Tuhan dimuka
bumi. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting sebagai alat komunikasi yang
digunakan seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain,
baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat maupun lingkungan
sekolah. Kemampuan berbahasa sangat menentukan perkembangan anak pada
aspek-aspek lainnya, seperti perkembangan emosi, tingkah laku dan sosial.
a. Prinsip dalam Pembelajaran Bahasa
Hambali (2002: 3) Ada beberapa prinsip dasar yang perlu dipahami
dalam pembelajran bahasa diantaranya:
1)Secara alami anak memiliki kemudahan untuk belajar bahasa,
(2) Membaca dan menulis merupakan perluasan pengembangan
bahasa yang alami, (3)Menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
merupakan proses bahasa yang akan dikuasai dengan baik apabila
aktivitas belajar berbahasa menekankan keterkaitan, (4) Anak belajar
membaca secara alami dalam praktek pengajaran yang dapat
memenuhi kebutuhan bahasa anak, (5) Lingkungan belajar hendaknya
memberi kesempatan untuk menggunakan bahasa lisan dan bahasa
tulisan baik secara individu, social, maupun akademik, (6) Belajar
bahasa terjadi dalam situasi yang mendorong munculnya diskusi dan
berbagai pendapat, (7) Anak-anak dibertujuan pilihan dalam
menyeleksi materi dan aktivitas, (8) Lingkungan belajar dapat
memotivasi dan mengarahkan anak untuk belajar sendiri, (9) Bagian
terpenting dari pengarah bahasa adalah aktivitas konteks.
b. Tujuan Pengajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar
Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar menurut kurikulum
Sekolah Dasar Tahun 1994, dapat dibedakan atas tujuan umum, tujuan khusus,
an tujuan kelas. Tujuan umum untuk pembelajaran bahasa Indonesia di semua
jenjang dan jenis sekolah. Tujuan khusus adalah tujuan yang ingin dicapai
dalam jenjang dan jenis sekolah tertentu.Tujuan pembelajaran khusus ini terdiri
tiga aspek kebahasaan, aspek pemahaman, dan aspek penggunaan.
1) Pengertian Belajar
Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam belajar
akan terjadi proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau
persoalan, menyimak dan latihan. itu sebabnya dalam proses belajar, guru
harus dapat membimbing dan memfasilitasi siswa supaya siswa dapat
melakukan proses-proses tersebut. Proses belajar harus diupayakan secara
efektif agar tejadi adanya perubahan tingkah laku siswa yang disebabkan oleh
proses-proses tersebut samad (2011: 10).
Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku dalam
bentuk peniruan pada diri individu untuk mendapatkan pengalaman,
pengetahuan dan keterampilan dalam upaya meningkatkan taraf hidupnya.
Belajar akan terjadi apabila proses interaksi dengan lingkungan.
Lingkungan yang dimaksud adalah narasumber, teman, guru,situasi, dan
kondisi nyata, lingkungan alam, lingkungan buatan dan lain-lain yang dapat
dijadikan sumber belajar. Dalam hal inilah peranan guru sebagai fasilisator dan
pembimbing harus dapat berfungsi secara optimal.
Menurut Emet Muliati (2011: 11) mengemukakan bahwa belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan.
perubahan itu disebabkan karena adanya dukungan dari lingkungan yang
positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif.
B. Kerangka Pikir
Proses belajar merupakan suatu proses yang mengandungserangkai
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan
timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi peristiwa belajar mengajar
mempunyai arti luas, tidak sekedar hubungan antara guru dan siswa, tetapi berupa
interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya menyampaikan pesan berupa materi
pembelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang
belajar.
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan guru di SD Inpres
Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesiamengenai penggunaan media gambar seri dalam menulis cerita terhadap
hasil belajar siswa adalah metode Eksperimen . Melalui penggunaan media
gambar ini siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga
dapat lebih memahami materi pembelajaran.
Media gambar adalah salah satu teknik untuk mengembangkan motivasi dan
perhatian siswa didalam diskusi kelompok kecil atau besar.
Selanjutnya peneliti melakukan kegiatan mengajar dikelas pada kegiatan belajar
mengajar yang diterapkan media gambar yaitu kelas eksperimen yaitu kelas III
dengan menggunakan media gambar seri dalam menulis cerita.
Setelah diadakan pretest dan posttest maka terlihat hasil belajar yang dicapai
siswa setelah menggunakan metode eksperimen. Apakah ada pengaruh hasil
belajar siswa setelah menggunakan media gambar atau sebaliknya. Untuk lebih
jelas, dapat dilihat pada bagan kerangka fikir dibawah ini :
Adapun gambaran penelitian yang mendasari kerangka pikir dapat
digambarkan dalam bentuk bagan di bawah ini :
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir
Berpengaruh Tidak Berpengaruh
BE
BBBBBBBerpengar
uh
Temuan
Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III
SD Inpres Tarantang
Menyimak
Penggunaan Media Gambar Seri dalam
Keterampilan Menulis Cerita
Pre-test (Tes Awal)
Sebelum Perlakuan
Post-test (Test Akhir)
Setelah Perlakuan
Analisis
Berbicara Menulis Membaca
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir maka dapat diambil hipotesis
penelitian ini adalah:
H1: Ada pengaruh penggunaan media gambar seri dalam menulis cerita
terhadap hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas III SD Inpres
Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
H0: Tidak ada pengaruh penggunaan media gambar seri dalam menulis
cerita terhadap hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas III SD Inpres
Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Adapun jenis penelitian eksperimen
yang digunakan yaitu Penelitian Pra-Eksperimental (Pre ExperimentalDesign).
Dalam penelitian ini digunakan desain One Group pretest-posttest Design (Satu
Kelompok Pretes-Postest) karena hanya melibatkan satu kelas sebagai kelas
eksperimen yaitu kelas III SD yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok.
Pre-Test digunakan untuk mengetahui hasil belajar Bahasa Indonesia
dalamketerampilanmenulis cerita murid sebelum diberi perlakuan. Dengan
demikian hasil pengetahuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.Sedangkan Post-Test
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.
B. Design Penelitian
Pada penelitian ini hasil perlakuan (treatment) akan dibandingkan dengan
keadaan sebelum diberi perlakuan(pre test). Adapun desain penelitian ini dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel.3.1. DesainPenelitian
Sebelum Perlakuan Sesudah
O1 X O2
(Sumber: Sugiyono, 2017)
Keterangan gambar:
O1= Tes sebelum penggunaan MediaGambar Seri Dalam Keterampilan Menulis
Cerita
O2= Tes akhir sesudah penggunaan Media Gambar Seri Dalam Keterampilan
Menulis Cerita
X = Perlakuan (Penerapan Media Gambar Seri Dalam Keterampilan Menulis
Cerita)
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IIISD Inpres
Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa sebanyak 16 orang. Lebih
jelasnya mengenai keadaan siswa SD Inpres TarantangKecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2.Keadaan siswa SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa
No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah
1. III
Perempuan Laki-Laki
16
9 7
Sumber: KTU SD Inpres Tarantang
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang ingin diteliti, sampel dianggap
sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala
yang diamati.
Melalaui penelitian ini, teknik pengambilan sampel adalah total
sampling populasi yaitu seluruh siswa kelas III SD Inpres Tarantang
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dengan jumlah siswa 16 orang yaitu 9
orang perempuan dan 7 orang laki-laki.
Tabel 3.3. Sampel siswa kelas III
No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah
1. III
Perempuan Laki-Laki
16
9 7
Sumber: KTU SD Inpres Tarantang
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut kemudian ditarik simpulannya (Sugiyono, 2015:17).
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebas adalah media gambar seri dalam menulis cerita.
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat adanya variabel bebas.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
terikatnya adalah hasil belajar siswa.
E. Defenisi Operasional Variabel
Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional
didefenisikan sebagai berikut :
1. Media Gambar Seri
Media gambar seri adalah gambar yang disajikan secara beruntun
merupakan rangkaian yang sambung menyambung terdiri dari dua potongan
gambar atau lebih yang apabila dirangkaikan merupakan suatu cerita yang
mengandung pesan tertentu.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan prestasi yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti
proses belajar mengajar yang berkenaan dengan materi suatu mata pelajaran.
Hasil belajar ini dapat diukur dengan menggunakan tes hasil belajar.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat penting
dalam penelitian. Instrumen penelitian berfungsi sebagai alat bantu yang dipilih
dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan
pengumpulan menjadi sistematis dan dipermudah. Dengan demikian, instrumen
harus relevan dengan masalah dan aspek yang akan diteliti agar memperoleh data
yang akurat.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes hasil
belajar yaitu untuk memperoleh informasi mengenai skor rata-rata kelas dan
ketuntasan belajar sebelum diberi perlakuan (pretest) dan setelah diberi perlakuan
(posttest) yaitu setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media
gambar seri dalam keterampilan menulis cerita
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
awal (pretest) dan tes akhir (posttest).Adapun langkah-langkah (prosedur)
pengumpulan data yang akan dilakukan
Tes keterampilan menulis
Tes dilakukan sebelum treatment.Pretest dilakukan untuk mengetahui
kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebelum diterapkannya penggunaan media
gambar seri dalam menulis cerita pada pembelajaran bahasa Indonesia.Langkah
selanjutnya yaitu pemberian perlakuan dalam hal ini peneliti menerapkan
penggunaan media gambar seri dalam menulis cerita pada pembelajaran bahasa
Indonesia. Setelah pemberian perlakuan, tindakan selanjutnya adalah posttest
untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.Atau setelah
melakukan media gambar seri dalam menulis cerita.
Tes bertujuan untuk menguji hasil belajar siswa dalam mata pelajaran. Tes
berisi pertanyaan-pertanyaan bidang studi Bahasa Indonesia berkaitan dengan
materi yang akan dan telah dipelajari saat proses belajar mengajar (perlakuan),
dalam bentuk tes.
H. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan
digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa
nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan . membandingkan kedua
nilai tersebut dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai
yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai post test. Pengajuan perbedaan
ini nilai hanya dilakukan terhadap rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu
digunakan teknik yang disebut dengan uji – t (t-test). Dengan demikian langkah-
langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest
Posttest Design adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2017:207) Statistik Deskriptif merupakan statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Adapun
langkah-langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut :
a) Rata-rata (Mean)
̅
∑
b) Persentase (%) nilai rata-rata
Dimana :
P = Angka persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
N = Banyaknya sampel responden.
Dalam analisis ini penelitian menetapkan tingkat kemampuan siswa dalam
penguasaan materi pelajaran sesuai dengan prosedur yang dicanangkan oleh
Dekdikbud (2003) yaitu :
Tabel 3.4 Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar
0 – 54
55 – 64
65 – 79
80 – 89
90– 100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Sumber : Dekdikbud (2003)
2. Analisis data Statistik Inferensial
Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistik
t (uji – t) . Dengan Tahap sebagai berikut :
t =
√∑
(Arikunto, 2011:275)
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (Posttest)
d = Deviasi masing-masing subjek
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
= Subjek pada sampel
Langkah-langkah dalam pengajuan hipotesis adalah sebagai berikut :
a) Mencari Harga “Md” dengan menggunakan rumus :
Md = ∑
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
∑ = Jumlah dari gain (Posttest – pretest)
N = Subjek pada sampel.
b) Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus :
∑ = ∑ – ∑
Keterangan :
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
∑ = Jumlah dari gain (posttest – pretest)
N = Subjek pada sampel
c) Menentukan harga t hitung dengan menggunakan rumus :
t =
√∑
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (Posttest)
d = Deviasi masing-masing subjek
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
= Subjek pada sampel
d) Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan.
Kaidah pengujian signifikan :
Jika t hitung> t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, berarti penggunaan
Media Gambar Seri berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa
Indonesia pada keterampilan menulis murid kelas III SD Inpres Tarantang
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Jika t hitung> t tabel maka H 0 diterima berarti penggunaan Media Gambar Seri tidak
berpengaruh terhadaphasil belajar mata pelajaran bahasa Indonesia pada
keterampilan menulis murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa.
Menentukan harga t tabel dengan mencari t tabel menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan = 0,05 dan di = N – 2
Membuat kesimpulan apakah penggunaan Media Gambar Seri
berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa Indonesia pada
keterampilan menulis murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, pada tanggal 7 juli 2018, peneliti
melakukan silaturahmi ke SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa, untuk membicarakan rencana penelitian bersama kepala sekolah dan wali
kelas III. Dari hasil diskusi menyatakan bahwa jadwal pelaksanaan penelitian
mengikuti jadwal mata pelajaran yang dilaksanakan dua kali seminggu yaitu
setiap hari senin dan jumat dimana murid masuk jam 7.15 pagi dan dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit.
Awal pelaksanaan penelitian yaitu pada hari senin tanggal 9 Juli 2018 pada
murid kelas III di SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Adapun mata pelajarannya yaitu Bahasa Indonesia mengenai membuat cerita
berdasarkan bahan yang telah disediakan, dengan menggunakan media gambar
seri kelas III.
Hasil penelitian ini adalah jawaban dari rumusan masalah yang telah
ditetapkan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan terhadap 16 siswa. Yaitu 9 orang
perempuan dan 7 orang laki-laki mengenai penggunaan media gambar seri
terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita di SD
Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.Penelitian ini merupakan
penelitian pra eksperimen dengan analisis data penelitian menggunkan teknik
statistik deskriptif dan statistik infrensial. Hasil analisis tersebut akan diuraikan
sebagai berikut.
a. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran
mengenai karakteristik subyek penelitian sebelum dan sesudah pembelajaran
keterampilan menulis dengan menggunakan media gambar seri.
1. Deskripsi HasilPretestBahasa Indonesia pada Keterampilan Menulis
Cerita Murid Kelas III SD Inpres Tarantang sebelum diterapkan Media
Gambar Seri.
Berdasarkan hasil belajar keterampilan Menulis murid sebelum diberikan
perlakuan atau sebelum diterapkan penggunaan media gambar seri terhadap hasil
belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita Murid Kelas III di SD
Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, maka diperoleh data-data
yang dikumpulkan melalui instrumen tes. Data hasil belajar kelas III SD Inpres
Tarantang dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan data pada lampiran untuk mencari mean (rata-rata) nilai
pretest dari Murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa dapat dilihat melalui tabel dibawah ini
Tabel 4.1 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai pretest
X F F.X
50 3 150
55 1 55
60 5 300
65 2 130
70 4 280
75 1 75
Jumlah 16 990
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ 990 , sedangkan
nilai dari N sendiri adalah 16. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai rata-rata
(mean) sebagai berikut :
̅ = ∑
=
= 61,875
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil belajar
murid kelas III SD Inpres Tarantang sebelum penerapan media gambar seri yaitu
61,87. Adapun dikategorikan pada pedoman Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (Depdikbud) , maka keterangan murid dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.2 Tingkat Keterampilan Menulis Pretest
Interval Kategori Hasil
Belajar
Frekuensi Persentase (%)
0-54 Sangat Rendah 3 18,75
55-64 Rendah 6 37,5
65-79 Sedang 7 43,75
80-89 Tinggi 0 0
90-100 Sangat Tinggi 0 0
Jumlah 16 100
Sumber : Dekdikbud (2003)
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel diatas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada tahap pretest dengan menggunakan
instrumen tes dikategorikan sangat rendah yaitu 18,75 %, rendah 37,5 %, dan
sedang 43,75 %. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa
tingkat kemampuan keterampilan Menulis murid sebelum diterapkan media
gambar seri tergolong rendah.
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan hasil belajar pada Keterampilan Menulis
Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 x < 65 Tidak Tuntas 9 56, 25%
6 65 x 100 Tuntas 7 43, 75%
Jumlah 16 100%
Apabila tabel 4.3 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar murid yang ditentukan oleh penelitian yaitu jumlah murid yang mencapai
atau melebihi nilai KKM (65) 75 % , sehingga dapat disimpulkan bahwa
keterampilan Mnulismurid kelas III SD Inpres Tarantang belum memenuhi
kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena murid yang tuntas hanya
43,75% 75 %.
2. Deskripsi Hasil Belajar (Posttest) Bahasa Indonesia Murid Kelas III SD
Inpres Tarantang setelah diterapkan media gambar seri pada
keterampilan menulis cerita.
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap murid setelah
diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya
diperoleh setelah diberikan posttest. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data
berikut ini :
Data Perolehan skor tes hasil keterampilan Menulis murid kelas III SD Inpres
Tarantang setelah penerapan Media Gambar Seri dapat dilihat pada lampiran 3.
Berdasarkan data pada lampiran 3, untuk mencari mean (rata-rata) nilai
pretest dari murid kelas III SD Inpres Tarantang dapat dilihat melalui tabel
dibawah ini:
Tabel 4.4 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest
X F F.X
70 1 70
75 2 150
80 3 240
85 5 425
90 4 360
95 1 95
Jumlah 16 1340
Dari data hasil posttest di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ =
1340. Dan nilai dari N sendiri adalah 16. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata
(mean) sebagai berikut :
̅ = ∑
=
= 83,75
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil
belajar murid kelas III SD Inpres Tarantang setelah penerapan Media Gambar Seri
yaitu 83,75 dari skor ideal 100. Adapun di kategorikan pada pedoman
Departemen pendidikan dan kebudayaan (Depdikbud) , maka keterangan murid
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5 Tingkat keterampilan Menulis posttest
Interval Kategori Hasil
Belajar
Frekuensi Persentase (%)
0-54 Sangat Rendah 0 0
55-64 Rendah 0 0
65-79 Sedang 3 18,75
80-89 Tinggi 12 75
90-100 Sangat Tinggi 1 6,25
Jumlah 16 100
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap posttest dengan menggunakan
instrumen tes dikategorikan sangat tinggi yaitu 6,25 %, tinggi 75%, Sedang 18,75
dan sangat rendah berada pada persentase 0,00 %. Melihat dari hasil persentase
yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat keterampilan murid dalam menulis
setelah diterapkan media gambar seri tergolong tinggi.
Tabel 4.6 Deksripsi ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 x < 65 Tidak tuntas 0 0
65 x 100 Tuntas 16 100
Apabila tabel 4.6 dikaitkan dengan indikator. Kriteria ketuntasan hasil
belajar murid yang ditentukan oleh peneliti Yaitu jika jumlah murid yang
mencapai atau melebihi nilai KKM (65) 75 % , sehingga dapat disimpulkan
bahwa keterampilan Menulis pada murid kelas III SD Inpres Tarantang telah
memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena murid yang
tuntas adalah 100 % 75 %.
3. Pengaruh Penerapan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan
Keterampilan Menulis pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas III
SD Inpres Tarantang.
Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “Terdapat pengaruh Penggunaan
Media Gambar Seri terhadap hasil pelajaran bahasa Indonesia pada keterampilan
menuliscerita murid kelasIII SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa”. Maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah
teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.
Tabel 4.7 Analisis Skor Pretest dan Posttest
No X1 (Pretest) X2 (Posttest) d= X2 - X1 d2
1 70 80 10 100
2 75 95 20 400
3 65 90 25 625
4 70 90 20 400
5 50 85 35 1225
6 70 90 20 400
7 65 85 30 900
8 60 80 20 400
9 60 85 25 625
10 50 80 30 900
11 55 75 20 400
12 60 85 25 625
13 60 75 15 225
14 70 85 15 225
15 60 90 30 900
16 50 70 20 400
JML 990 1340 350 8250
Langkah – langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut
1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑
=
= 21,875
2. Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus :
∑ = ∑ – ∑
= 8.250 -
= 8.250 –
= 8.250 – 7.656,25
= 593,75
3. Menentukan harga t hitung dengan menggunakan rumus :
t =
√∑
t =
√
t =
√
t =
√
t =
t =
4. Menentukan harga t tabel
Untuk Menentukan harga t tabel dengan mencari t tabel menggunakan tabel
distribusi t dengan taraf signifikan = 0,05 dan d.b = N-2= 16-2 = 14 maka
diperoleh t 0,05 = 2,145
Setelah diperoleh t hitung 13,42, t tabel = 2,145 maka diperoleh t hitung .> t tabel
atau 13,42> 2,145 sehingga dapat di simpulkan bahwa H 0 ditolak dan H 1
diterima . ini berarti bahwa terdapat pengaruh penggunaan media gambar seri
terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita murid
kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
B. Pembahasan
Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang ditemukan dalam penelitian. Hasil
yang dimaksudkan yaitu kesimpulan yang diambil berdasarkan data yang telah
dilakukan.
1. Deskripsi Hasil Pretest Bahasa Indonesia pada Keterampilan Menulis
Cerita Murid Kelas III SD Inpres Tarantang sebelum diterapkan Media
Gambar Seri.
Berdasarkan hasil pretest, nilai rata-rata hasil belajar murid
61,875%dengan kategori yaitu sangat rendah yaitu 18,75 %, rendah 37,5 %, dan
sedang 43,75 %. Melihat dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa
tingkat kemampuan keterampilan menulis murid sebelum diterapkan
penggunaan media gambar seri tergolong rendah.
Dimana ada 3 orang murid yang mendapatkan nilai 50, 1 orang yang
mendapat nilai 55, 5 orang yang mendapat nilai 60, 2 orang yang mendapat nilai
65, 4 orang yang mendapat nilai 70 dan 1 orang yang mendapatkan nilai 75. Ini
disebabkan karena murid di SD Inpres Tarantang pada saat pelaksanaan pretes
tidak terlalu memperhatikan penjelasan gurunya. Ada yang selalu mondar- mandir
dibelakang, dan ada juga anak yang bahkan tidak pernah ketempat rekreasi
sehingga kketika murid diarahkan untuk menceritakan pengalamannya mereka
acuh karena mereka tidak memiliki pengalaman yang hendak ia ceritakan
sehingga 3 orang murid ini mendapatkan nilai yang sangat rendah.
Selanjutnya, nilai pretes yang hasilnya rendah sebanyak 6 murid
penyebabnya karena guru jarang menyuruh murid untuk menulis cerita dimana
guru hanya menulis dipapan tulis yang ada dibuku paket saja, murid tidak pernah
mendapat kesempatan untuk berfikir menghayalkan sesuatu yang kreatif. 7 orang
yang mendapatkan nilai sedang disebabkan karena murid ini sering bertamasya
dan sudah memiliki pengalaman berlibur, sehingga ketika diberikan pretes dengan
tema liburan mereka cepat mengerjakannya.
2. Deskripsi Hasil Belajar (Posttest) Bahasa Indonesia Murid Kelas III SD
Inpres Tarantang setelah diterapkan media gambar seri pada
keterampilan menulis cerita.
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap murid setelah
diberi perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya diperoleh
setelah diberi posttest hasil belajar murid mengalami peningkatan dari 7 orang
pada pretes mendapat nilai sedang ketika diberikan posttest meningkat menjadi 16
orang murid tuntas dalam mengerjakan posttest. Dimana ada 3 orang yang hasil
belajarnya sedang, 12 orang mendapat nilai tinggi, dan 1 orang mendapat nilai
sangat tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa semua murid kelas III tuntas
dalam menulis cerita dengan menggunakan media gambar seri, ini disebabkan
karena mereka mudah dalam menulis cerita karena melihat gamabar yang
berwarna serta semangat ingin menyusun gambar tersebut disamping mereka
mengurutkan gambar mereka juga mengerjakan lembar postes dengan
memperhatikan gambar dan menceritakan tentang isi gambar yang diurutkan
dipapan tulis kemudian mereka mengerjakan di tes postes.
Nilai rata-rata hasil posttest adalah 83,75 % jadi keterampilan menulis
cerita murid setelah diterapkan penggunaan media gambar seri mempunyai hasil
belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum penerapan penggunaan media
gambar seri. Selain itu, persentase kategori hasil belajar Bahasa Indonesia murid
juga meningkat yakni sangat tinggi yaitu 6,25 %, tinggi 75%, Sedang 18,75%
dan sangat rendah berada pada persentase 0,00 %. Melihat dari hasil persentase
yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat keterampilan murid dalam menulis cerita
setelah diterapkan penggunaan media gambar seri tergolong tinggi.
Dimana 1 orang mendapatkan nilai 70, 2 orang yang mendapatkan nilai 75, 3
orang yang mendapatkan nilai 80, 5 orang yyang mendapatkan nilai 85, 4 orang
yang mendapatkan nilai 90 dan 1 orang yang m