PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014-2015
Skripsi
Oleh
ASIH BERLIANI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
2
ABSTRAK
PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014-2015
Oleh
Asih Berliani
Penelitianinibertujuanuntuk mengetahui pengaruh profitabilitas (Return on Assets)
terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan struktur modal (Long Term
Debt to Equity Ratio) sebagai variabel moderasi.
Populasidalampenelitianiniadalahseluruh perusahaan sektor barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah
23 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah Multiple Moderated
Regression Analysis (MMRA) dengan tingkat signifikansi alpha 5%.
Hasil uji F menyatakan bahwa profitabilitas dan struktur modal secara bersama-
sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan sebesar 26,372 dengan tingkat
signifikan sebesar 0,000. Hasil uji T menunjukkan bahwa secara parsial
profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan struktur modal tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil uji Multiple Moderated Regression
Analysis (MMRA) pada penelitian ini adalah struktur modal tidak memoderasi
profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
Kata Kunci : Nilai Perusahaan (Price to Book Value) , Profitabilitas (Return on
Assets) , Struktur Modal (Long Term Debt to Equity Ratio).
3
ABSTRACT
THE EFFECT OF THEPROFITABILITY ON FIRM VALUE WITH CAPITAL
STRUCTURE AS A MODERATING VARIABLE IN THE COMPANY OF
CONSUMER GOODS SECTOR LISTED ON INDONESIA STOCK
EXCHANGE 2014-2016 PERIOD
By
Asih Berliani
This research aims to determine the influence of profitability (Return on Assets) on
firm value. This research uses capital structure (Long Term Debt to Equity Ratio)
as a moderation variable. The population in this research is all company of
consumer goods sectorlisted year 2016 in Indonesia Stock Exchange. The sample in
this research is 23 companies. The analysis technique used was multiple moderated
regression analysis (MMRA) with alpha 5% significance level.
The result of F test shows that there is influence between profitability and capital
structure together to firm valueequal to 26,372 with significant level equal to 0,000.
T test results show that partially profitability has a positive effect on firm value and
capital structure have no effect on firm value. The result of Multiple Moderated
Regression Analysis (MMRA) in this research is capital structure does not
moderate profitability toward firm value.
Keywords: Firm Value (Price to Book Value), Profitability (Return On Assets),
Capital Structure (Long Term Debt to Equity Ratio).
4
PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014-2015
Oleh
ASIH BERLIANI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
5
6
7
8
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 27 Oktober 1995, sebagai anak
kelima dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Jarot Suryadi dan Ibu Isti Partiwi.
Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah pendidikan Taman Kanak-Kanak di
TK Fransiskus 1 Bandar Lampung (2002). Pendidikan Sekolah Dasar di SD
Fransiskus 1 Bandar Lampung (2008). Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di
SMP Negeri 25 Bandar Lampung (2011), dan pendidikan Sekolah Menengah Atas
di SMA Negeri 10 Bandar Lampung (2014).
Tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN. Selama menjadi
mahasiswi, penulis pernah menjadi Presidium Himpunan Mahasiswa Jurusan
Manajemen Periode 2016/2017 dan menjabat sebagai Kepala Bidang 1 Pengkajian
Keilmuan. Penulis juga pernah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada
Tahun 2017 selama 40 hari di Dusun Pematang Kuyung, Kecamatan Kelumbayan,
Kabupaten Tanggamus.
9
MOTTO
“Jika kau berada di jalan Allah berlarilah kencang, jika sulit maka tetaplah
berlari meski hanya lari-lari kecil, bila engkau lelah berjalanlah. Apabila
semua itu tak mampu kau lakukan tetaplah maju meski harus merangkak dan
jangan pernah sekalipun berbalik arah.”
(Al-Imam As-Syafi’i)
“Jangan menyerah. Hari ini sulit, besok akan lebih buruk, tetapi lusa akan
menjadi sinar matahari.”
(Jack Ma)
“Saat dimana kita harus fokus pada cahaya adalah pada masa tergelap kita.”
(Aristotle Onassis)
10
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-Nya
Kupersembahkan Skripsi ini untuk kedua orangtuaku tersayang yang selama ini
selalu mengajariku banyak hal, selalu bersabar menghadapiku, mendukungku dan
menyayangiku sehingga aku dapat menjalani hari-hariku dengan penuh semangat.
Skripsi ini juga aku persembahkan untuk kakak-kakak ku yang aku sayangi. Aku
harap aku bias menjadi adik bungsu yang bias kalian banggakan. Semoga ini adalah
langkah awal agar aku dapat membahagiakan kalian, keluargaku
Serta Almamaterku tercinta yang sangat aku banggakan,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
11
SANWACANA
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia dan izin-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, yang berjudul “Pengaruh
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel
Moderating pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI
Periode 2014-2016” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Proses pembelajaran yang penulis alami selama ini memberikan kesan dan makna
mandalam bahwa ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis masih sangat
terbatas. Bimbingan, keteladanan, dan bantuan dari berbagai pihak yang diperoleh
penulis mempermudaah proses pembelajaran tersebut. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. R.R Erlina, S.E., M.Si. dan ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Ketua
dan Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
3. Bapak Dr. Hi. Irham Lihan, S.E., M.Si. dan Bapak Prakarsa Panjinegara,
S.E., M.E. selaku Dosen Pembimbing I dan II yang telah berjasa
memberikan bimbingan, saran, motivasi dan mengajarkan bagaimana
menyelesaikan penelitian dengan benar.
12
4. Ibu Dr. Sri Hasnawati, S.E., M.Si. selaku Penguji Utama dalam ujian skripsi
yang telah memberikan masukan dan saran untuk memperbaiki penelitian
ini dengan benar, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
5. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si.selaku pembimbing akademik
yang telah memberikan semangat, masukan serta motivasi kepada peneliti
selama perkuliahan.
6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
7. Kedua orangtuaku yang menjadi semangat terbesarku selama ini dan selalu
setia mendengar keluh kesahku. Karena doa kalian lah aku dapat berada di
titik ini, semoga suatu hari aku dapat membahagiakan dan membanggakan
kalian sesuai dengan harapan kalian.
8. Kakak-kakak tersayang, mba Ika, mas Dwi, mba Ulan dan mas Budi.
Terimakasih atas nasihat dan dukungannya selama ini. Semoga aku dapat
menjadi adik yang bisa kalian banggakan.
9. Saudara sepengurusan presidium HMJ Manajemen 2016/2017 Hafez,
Emilda, Ardanta, Nyimas, Setu, Pipit, Reny, Udin, Olen, Miza, Aldy, Nata,
Satrio, Cicin, Thendy dan Erick. Terimakasih atas pengalaman, tawa dan
tangis yang sudah kita lalui menjadikan masa kuliah ini lebih berwarna.
10. Adik-adik HMJ Leni, Omi, Hansa, Opin, Sindy, Flora, Shelfina, Pradit,
Derry, Jin, Zuhri, Rival, Indah, Amel, Pristika, Nindy, Santi, Naura, Erina,
Faris, Dimas, Abdul, Pemi, Mia, Ratu, dan lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu per satu. Terimakasih atas semangat, canda tawa dan
bantuannya selama ini. Semoga kuliah kalian lancar dan sukses.
13
11. Bumblebee tersayang, Malinda, Kukun, Ridho dan Zidan. Terimakasih
sudah menjadi sahabat yang sangat baik selama ini, dan selalu ada disaat
suka dan duka. Semangat kuliahnya semoga dipermudah oleh Allah SWT.
12. Teman-teman pejuang sarjana, Melani, Zahra, Nenok, Hanifah, Lia, Tia,
Robert, Probo, Surya, Ivan, Yossi, dan Kak Dinni, Kak Tika, Kak Dessi,
Dea, Tamaria, Nasta, Rahma dan lain-lain. Terimakasih atas segala
bantuannya selama ini.
13. Muhammad Reza Eka Saputra. Terimakasih karena selama ini sudah sabar
dan setia menemani di masa tersulit dalam hidup. Semoga kita bisa sukses
bersama.
14. Alamamater yang kubanggakan, Universitas Lampung.
Semoga Allah senantiasa memberikan kasih sayang dan perlindungannya kepada
kita semua. Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan skripsi yang sederhana ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Bandar Lampung, 30 Juli 2018
Peneliti,
Asih Berliani
14
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
ABSTRACT ..................................................................................................... iii
COVER DALAM ............................................................................................ iv
MENYETUJUI ................................................................................................ v
MENGESAHKAN ........................................................................................... vi
PERNYATAAN ............................................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... viii
MOTTO ........................................................................................................... ix
PERSEMBAHAN ............................................................................................ x
SANWACANA ................................................................................................ xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
II. TINJAUAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka ................................................................................... 9
1. Teori Sinyal ................................................................................. 9
2. Kinerja Keuangan ...................................................................... 10
3. Analisis Rasio Keuangan ............................................................ 10
4. Profitabilitas Perusahaan ............................................................. 12
5. Nilai Perusahaan ........................................................................ 14
6. Struktur Modal ........................................................................... 17
B. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 22
C. Rerangka Pemikiran dan Hipotesis .................................................... 23
1. Rerangka Pemikiran .................................................................... 23
2. Hipotesis Penelitian .................................................................... 24
III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ............................................................................... 27
B. Definisi dan Operasional Variabel ..................................................... 27
15
C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 30
D. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 31
E. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 32
F. Metode Analisis Data ......................................................................... 32
G. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 36
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kinerja ................................................................................. 38
1. Analisis Kinerja Nilai Perusahaan (PBV) ................................... 38
2. Analisis Kinerja Profitabilitas (ROA) ......................................... 40
3. Analisis Kinerja Struktur Modal (LTDtER) ............................... 42
B. Hasil Uji Data .................................................................................... 44
1. Hasil Uji Normalitas ................................................................... 44
2. Hasil Uji Multikolienaritas ........................................................ 46
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 46
4. Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 47
C. Analisis Pengaruh .............................................................................. 48
1. Hasil Perhitungan F .................................................................... 48
D. Uji Hipotesis (Uji T) .......................................................................... 49
1. Uji Hipotesis 1 ............................................................................ 49
2. Uji Hipotesis 2 ............................................................................ 51
3. Uji Moderasi ............................................................................... 52
E. Pembahasan ......................................................................................... 54
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan ..................... 54
2. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan ................. 54
3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan
Struktur Modal sebagai Variabel Moderasi ................................ 55
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................................... 56
B. Saran ................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
16
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Jumlah Emiten Setiap Sub Sektor pada Sektor Barang Konsumsi yang
Terdaftar di BEI Periode 2016 .................................................................. 1
1.2 Perusahaan dengan Nilai ROA Tertinggi pada 5 Sub-Sektor di Sektor
Barang Konsumsi Tahun 2016 .................................................................. 2
1.3 Nilai PBV 5 Perusahaan di Setiap Sub-Sektor pada Sektor Barang
Konsumsi Tahun 2016 .............................................................................. 4
1.4 Nilai LTDtER 5 Perusahaan di Setiap Sub-Sektor pada Sektor Barang
Konsumsi Tahun 2016 ............................................................................. 5
2.1 PenelitianTerdahulu .................................................................................. 22
3.1 Definisi Operasional Variabel ................................................................... 29
3.2 Kriteria Pemilihan Sampel Penelitian ........................................................ 30
3.3 Daftar Sampel Penelitian............................................................................ 31
3.4 Uji Statistik Durbin Watson ....................................................................... 34
4.1 NilaiPrice to Book Value (PBV) Emiten Sektor Barang Konsumsi Tahun
2014-2016 ............................................................................................... 39
4.2 Rasio Profitabilitas (Return on Assets) Emiten Sektor Barang Konsumsi
Tahun 2014-2016 ...................................................................................... 41
4.3 Rasio Struktur Modal (Long Term Debt to Equity Ratio) Emiten Sektor
Barang Konsumsi Tahun 2014-2016 ........................................................ 43
4.4HasilUjiNormalitas ..................................................................................... 44
4.5HasilUjiMultikolinieritas ............................................................................ 46
4.6HasilUji Autokorelasi.................................................................................. 47
4.7 Hasil Perhitungan F dan Anova ................................................................ 48
4.8 Koefisien Determinasi (R2)
........................................................................
49
4.9 Hasil Perhitungan Koefisien Regresi Nilai T dan Sig Hitung Profitabilitas
(ROA) ........................................................................................................ 50
4.10Hasil Perhitungan Koefisien Regresi Nilai T dan Sig Hitung Profitabilitas
(ROA) dan Struktur Modal (LTDtER) ...................................................... 51
4.11 Hasil Perhitungan Koefisien RegresiNilai T danNilaiSignifikan
Moderated Regression Analysis ............................................................ 53
17
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Rerangka Pemikiran Variabel Moderasi .................................................... 19
2.2 RerangkaPemikiranVariabelMediasi ......................................................... 19
2.3 RerangkaPemikiran .................................................................................... 23
4.1 UjiNormalitasProbability Plot ................................................................... 45
4.2 HasilUjiHeteroskedastisitas ....................................................................... 47
18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data Populasi Emiten Sektor Barang Konsumsi ...................................... L-1
2. Data Sampel Emiten Sektor Barang Konsumsi Periode 2014-2016 ........ L-2
3. Tabel Data PBV, ROA, LTDtER, dan ROA*LTDtER, Pada Sampel
Emiten Sektor Barang Konsumsi Periode 2014-2016 .............................. L-3
4. Hasil Uji Normalitas ................................................................................. L-5
5. Hasil Uji Normalitas Probability Plot ..................................................... L-6
6. Hasil Uji Multikolienaritas........................................................................ L-7
7. Hasil Uji Heterokedastisitas ...................................................................... L-8
8. Hasil Uji Autokorelasi .............................................................................. L-9
9. Hasi Uji Statistik F .................................................................................... L-10
10. Hasil Uji R2 ...............................................................................................
L-11
11. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi Niai T dan Sig Hitung Profitabilitas
(ROA) ....................................................................................................... L-12
12. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi Niai T dan Sig Hitung Kebijakan
Profitabilitas (ROA) dan Struktur Modal (LTDtER) ................................ L-13
13. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi Niai T dan Nilai Signifikan
Moderated Regression Analysis ................................................................ L-14
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor barang konsumsi adalah bagian dari industri manufaktur yang terdiri
dari emiten yang menghasilkan produk yang selalu dibutuhkan dalam kehidupan
manusia seperti makanan dan minuman, obat-obatan, kosmetik, keperluan rumah
tangga dan kebutuhan perlengkapan rumah tangga. Sektor barang konsumsi terdiri
dari 36 emiten yangterbagi atas 5 sub sektor yaitu sub sektor makanan dan
minuman, sub sektor rokok, sub sektor farmasi, sub sektor kosmetik dan barang
rumah tangga serta sub sektor keperluan rumah tangga. Berikut ini merupakan
jumlah emiten setiap sub sektor pada sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI
Tahun 2016.
TABEL 1.1 JUMLAH EMITEN SETIAP SUB SEKTOR PADA SEKTOR
BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN
2016
No. Nama Sub Sektor Jumlah Emiten
1 Makanan dan Minuman 14
2 Rokok 4
3 Farmasi 9
2 Kosmetik dan Barang Rumah Tangga 6
3 Keperluan Rumah Tangga 3
Sumber : www.idx.co.id
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa sektor barang konsumsi terdiri atas
produsen yang menjual produk yang senantiasa dikonsumsi masyarakat sehari-hari.
Permintaan atas produk barang konsumsi akan terus meningkat seiring dengan
meningkatnya kebutuhan masyarakat. Untuk memenuhi permintaan masyarakat
2
terhadap produk barang konsumsi, maka perusahaan-perusahaan yang bergerak di
sektor barang konsumsi harus meningkatkan produktivitasnya.
Produktivitas dapat diukur dari tingkat profitabilitas.Profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Profitabilitas menunjukkan
apakah perusahaan mempunyai prospek yang bagus atau tidak di masa yang akan
datang, karena profitabilitas perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan tingkat keuntungan bagi para pemegang saham.
Profitabilitas suatu perusahaan dapat dihitung dengan return
onassets(ROA).ROA merupakan rasio yang menggambarkan sejauh mana tingkat
pengembalian dari seluruh asetyang dimiliki perusahaan. ROA pada sektor barang
konsumsi tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.2 yang menyajikan data 5
perusahaan yang memiliki profitabilitas tertinggi melalui nilai ROA pada tahun
2016 di sub-sektornya masing-masing di sektor barang konsumsi, diantaranya
adalah Multi Bintang Indonesia Tbkmewakili sub-sektor makanan dan minuman,
Unilever Indonesia Tbk mewakili sub-sektor kosmetik & keperluan rumah tangga,
Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbkmewakili sub-sektor farmasi, Handjaya
Mandala Sampoerna Tbk mewakili sub-sektor rokok, dan Chitos International Tbk
mewakili sub-sektor peralatan rumah tangga.
TABEL 1.2 PERUSAHAAN DENGAN NILAI ROA TERTINGGI PADA 5
SUB-SEKTOR DI SEKTOR BARANG KONSUMSI TAHUN
2016
Nama Perusahaan Sub-Sektor ROA (%)
Multi Bintang Indonesia Tbk Makanan dan Minuman 58,03
Unilever Indonesia Tbk Kosmetik dan Keperluan Rumah
Tangga
51,18
Taisho Pharmaceutical Indonesia
Tbk
Farmasi 45,88
Handjaya Mandala Sampoerna Tbk Rokok 40,02
Chitos International Tbk Peralatan Rumah Tangga 7,05
Sumber :www.idx.co.id
3
Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa ROA yang dihasilkan bervariasi
karena memiliki perbedaan total ROA yang cukup jauh. Total ROA tertinggi di
sektor industri barang konsumsi pada Tahun 2016 dihasilkan oleh Multi Bintang
Indonesia Tbk dengan ROA sebesar 58,03%. Sedangkan ROA terendah dihasilkan
oleh Chitos International Tbk memiliki ROA yang rendah yaitu 7.05%. Perusahaan
dengan nilai ROA rendah menandakan bahwa perusahaan tersebut kurang
produktif, sedangkan nilai ROA tinggi menandakan perusahaan tersebut sangat
produktif.
Maka dengan melihat tingkat ROA di Tabel 1.2 dapat dikatakan bahwa secara
keseluruhan sektor barang konsumsi memiliki profitabilitas yang baik di Tahun
2016. Profitabilitas yang tinggi merupakan sinyal positif bagi investor karena hal
tersebut menandakan bahwa perusahaan dikemudian hari dalam kondisi yang
menguntungkan. Tujuan perusahaan meningkatkan profitabilitas adalah untuk
mencapai tujuan utama perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli
apabila perusahaan tersebut dijual. Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar
kemakmuran yang akan diterima oleh pemegang saham. Harga saham yang tinggi
membuat nilai perusahaan juga tinggi (Husnan dan Pudjiastuti, 2006). Nilai
perusahaan dapat dilihat dari rasio harga saham atau price to book value (PBV).
PBV digunakan investor untuk membandingkan nilai pasar atau harga saham yang
akan dibayar per saham. PBV dihitung dengan membagi harga per lembar saham
perusahaan yang bersangkutan dengan nilai buku per lembar saham (book value per
share). Berikut ini merupakan Tabel nilai PBV di sektor barang konsumsi pada
tahun 2016:
4
TABEL 1.3 NILAI PBV 5 PERUSAHAAN DI SETIAP SUB SEKTOR PADA
SEKTOR BARANG KONSUMSI TAHUN 2016
Nama Perusahaan Sub-Sektor PBV (X)
Unilever Indonesia Tbk Kosmetik dan Keperluan Rumah
Tangga
2,80
Handjaya Mandala Sampoerna Tbk Rokok 2,39
Multi Bintang Indonesia Tbk Makanan dan Minuman 2,23
Taisho Pharmaceutical Indonesia
Tbk
Farmasi 1,94
Chitos International Tbk Peralatan Rumah Tangga 1,30
Sumber :www.idx.co.id
Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dilihat nilai perusahaan 5 perusahaan pada 5 sub-
sektor sektor barang konsumsi pada tahun 2016. Nilai perusahaan tertinggi
dihasilkan oleh Unilever Indonesia Tbkdengan nilai PBV sebesar 2,39 kali.
Sedangkan nilai perusahaan terendah dihasilkan oleh Chitos International Tbk
dengan nilai PBV sebesar1,30 kali.Price to book value atau PBV menggambarkan
seberapa besar pasar menghargai nilaibuku saham pada suatu perusahaan. Makin
tinggi rasio ini berarti pasar percaya akanprospek perusahaan tersebut. Perusahaan
yang berjalan dengan baik, umumnya rasioPBV nya mencapai di atas satu, yang
menunjukkan bahwa nilai pasar lebih besar darinilai bukunya (Ernawati dan
Widyawati, 2015).Berdasarkan Tabel 1.3 dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan sektor barang konsumsi memiliki nilai perusahaan yang baik, karena
sebagian besar perusahaan sudah memiliki nilai PBV diatas angka 1.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jantana (2013), Nopiyanti dan
Darmayanti (2016), serta Surantoet al.(2017) menunjukkan bahwa profitabilitas
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan olehMunawaroh dan Priyadi (2014), serta Astini dan Mertha (2015)
menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai
perusahaan.Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Salempang et al.
5
(2016) profitabilitas yang diukur dengan ROA tidak berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan data nilai ROA pada Tabel 1.2 dan PBV pada Tabel 1.3 dapat
dilihat bahwa nilai ROA tertinggi pada tahun 2016 dimiliki oleh Multi Bintang
Indonesia Tbk sedangkan PBV tertinggi pada tahun 2016 dimiliki oleh Unilever
Indonesia Tbk. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas tidak sejalan
dengan tingkat nilai perusahaan. Kemungkinan disebabkan adanya faktor lain yang
turut berpengaruh pada hubungan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Faktor
lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah struktur modal.
Struktur modal (capital structure) merupakan kombinasi hutang dan ekuitas
dalam struktur keuangan jangka panjang perusahaan (Arifin, 2005). Indikator yang
dapat digunakan untuk mengukur struktur modal adalahlong term debt to equity
ratio (LTDtER). Rasio ini menggambarkan seberapa besar modal sendiri yang
akandijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang. LTDtER dapat dihitung
dengan cara membandingkan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri
yang disediakan oleh perusahaan. Nilai LTDtER 5 perusahaan di setiap sub-sektor
pada sektor barang konsumsi tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.4.
TABEL 1.4 NILAI LTDtER 5 PERUSAHAAN DI SETIAP SUB
SEKTORPADA SEKTOR BARANG KONSUMSI TAHUN 2016
Nama Perusahaan Sub-Sektor LTDtER (%)
Unilever Indonesia Tbk Kosmetik dan Keperluan
Rumah Tangga 24,73
Multi Bintang Indonesia Tbk Makanan dan Minuman 15,61
Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk Farmasi 6,41
Handjaya Mandala Sampoerna Tbk Rokok 5,57
Chitos International Tbk Peralatan Rumah Tangga 3,43
Sumber :www.idx.co.id
Berdasarkan Tabel 1.3 dan Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa perusahaan yang
memiliki PBV dan LTDtER tertinggi dimiliki oleh Unilever Indonesia Tbk, serta
6
PBV dan LTDtER terendah dimiliki oleh Chitos International Tbk. Hal tersebut
menunjukkan bahwa tingkat LTDtER bergerak searah dengan tingkat PBV.
Artinya, selain profitabilitas penggunaan hutang jangka panjang turut
mempengaruhi tingkat nilai perusahaan. Maka variabel struktur modal ditambahkan
dalam penelitian ini sebagai variabel moderasi.
Dari pemaparan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian berjudul “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan dengan
Struktur Modal sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Barang
Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja profitabilitas, struktur modal dan nilai perusahaan pada
perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2014-
2016.
2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2014-
2016.
3. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2014-
2016.
4. Apakah struktur modal mampu memoderasi hubungan antara profitabilitas
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor barang konsumsi yang
terdaftar di BEI periode 2014-2016.
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas
maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kinerja profitabilitas, struktur modal dan nilai perusahaan
pada perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode
2014-2016.
2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2014-
2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2014-
2016.
4. Untuk mengetahui peran struktur modal dalam memoderasi hubungan
antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor
barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2014-2016.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak, antara lain:
1. Bagi akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai bagaiman kinerja perusahaan pada sektor barang konsumsi yang
terdaftar di BEI dan saling melengkapi dengan penelitian sebelumnya
maupun yang akan dilakukan oleh para peneliti yang akan datang serta
penelitian ini di harapkan dapat memacu penelitian yang lebih baik
8
mengenai pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan struktur
modal sebagai variabel moderasi.
2. Bagi investor
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi alat bantu dalam
mempertimbangkan keputusan investasi pada sektor barang konsumsi yang
terdapat di Indonesia.
3. Bagi perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan bahan
pertimbangan pengambilan keputusan agar dapat mengambil keputusan
dalam melakukan persiapan dan perbaikan kinerja melalui perubahan
strategi demi meningkatakan nilai perusahaan di masa yang akan datang.
9
II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Teori Sinyal
Teori sinyal (signaling theory) menjelaskan bahwa informasi yang dikeluarkan
perusahaan sangat penting karena mempengaruhi keputusan investasi dari pihak luar
perusahaan. Sinyal yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya suatu informasi tentang
kinerja pihak manajemen perusahaan agar keinginan pemilik dapat direalisasikan.
Laporan tahunan bisa menjadi sumber informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dan
bisa sebagai pemberi sinyal kepada investor, informasi pada laporan tahunan biasanya
berisi kondisi keuangan maupun non-keuangan perusahaan (Nopiyanti dan Darmayanti,
2016).
Pengungkapan price to book value, profitabilitas maupun struktur modal pada
pihak di luar perusahaan yang ditampilkan sebagai informasi adalah suatu cara bagi
perusahaan untuk memberikan penilaian dari pihak luar kepada perusahaan itu sendiri.
Pengungkapan informasi tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan nilai
perusahaan itu sendiri.Semakin tinggi angka profitabilitas yang tercantum pada laporan
keuangan, berarti semakin baik kinerja keuangan perusahaan, maka akan
mencerminkan kekayaan investor yang semakin besar dan prospek perusahaan kedepan
dinilai semakin menjanjikan. Pertumbuhan prospek tersebut oleh investor akan
ditangkap sebagai sinyal positif sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan di mata
investor yang tercermin dari meningkatnya harga saham perusahaan.
10
2. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi dibidang keuangan yang unsur-
unsurnya berkaitan dengan pendapatan, operasional secara menyeluruh, struktur
hutang dan hasil investasi. Kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu
gambaran mengenai kondisi perubahan yang meliputi posisi keuangan serta hasil-
hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang tercemin dalam laporan keuangan
(Harahap, 2015).Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dengan menganalisa
dan mengevaluasi laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan yang dianalisis
dan dievaluasi dapat berupa rasio-rasio keuangan.
3. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan perhitungan yang dirancang untuk
membantu mengevaluasi laporan keuangan. Teknik dengan menggunakan rasio ini
merupakan cara yang saat ini masih paling efektif dalam mengukur tingkat kinerja
serta prestasi keuangan perusahaan (Harahap, 2015). Terdapat enam jenis rasio
keuangan yang dapat digunakan dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan,
yaitu:
a) Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menurut Harahap (2015) adalah kemampuan suatu perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu dengan aktiva
lancarnya. Ada tiga ukuran yang dapat digunakan dalam mengukur rasio likuiditas
perusahaan yaitu:
1. Rasio lancar (current ratio)
2. Rasio cepat (quick ratio)
3. Rasio kas (cash ratio)
11
b) Rasio Aktivitas
Menurut Harahap (2015) rasio aktivitas merupakan rasio yang menggambarkan
aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinnya, baik dalam
kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya. Ada tiga ukuran yang dapat
digunakan dalam mengukur rasio aktivitas perusahaan yaitu:
1. Current asset turn over
2. Fixed asset turn over.
3. Total asset turn over
c) Rasio Profitabilitas
Menurut Harahap (2015) profitabilitas adalah menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba melalui semua kemampuan dan sumber yang
ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan
sebagainya dalam periode waktu tertentu. Ada tiga ukuran yang dapat digunakan
dalam mengukur rasio profitabilitas perusahaan yaitu:
1. Retrun On Equity (ROE)
2. Return On Asset (ROA)
3. Net Profit Margin (NPM)
d) Rasio Solvabilitas atau Leverage
Menurut Kasmir (2010) rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
Artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan
dengan aktivanya. Pengukuran rasio solvabilitas terdiri dari:
1. Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (Debt Assets ratio)
2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt Equity Ratio)
3. Long-Term Debt To Equity Ratio
4. Times Interest Earned
12
e) Rasio Pertumbuhan
Menurut Kasmir (2010) rasio pertumbuhan menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan
perekonomian dan sektor usahanya. Pengukuran rasio pertumbuhan dapat dilakukan
dengan menilai laba per saham Earning Per Share (EPS). Semakin tinggi nilai EPS
menyebabkan semakin besar laba dan kemungkinan peningkatan jumlah deviden
yang diterima pemegang saham. Selain earning per share, rasio pertumbuhan
lainnya dapat diukur melalui pertumbuhanpenjualan dan pertumbuhan aktiva.
f) Rasio Penilaian
Menurut Kasmir (2010) rasio penilaian (evaluation ratio) yaitu rasio yang
memberikan ukuran kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar
usahanya di atas biaya investasi. Ada tiga ukuran yang dapat digunakan dalam
mengukur rasio penilaian perusahaan yaitu:
1. Economic Value Added (Tambahan Nilai Ekonomis).
2. Market Value Added (Tambahan Nilai Pasar)
3. Price Earning Ratio (Rasio Harga Pasar Terhadap Nilai Buku)
4. Profitabilitas Perusahaan
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono, 2012).
Profitabilitas menggambarkan pendapatan yang dimiliki perusahaan untuk
membiayai investasi dan menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor.
Profitabilitas perusahaan yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik
dalam pandangan para investor yang selanjutnya akan direspon oleh para investor
sebagai sinyal positif dari perusahaan dan akan mempermudah manajemen
13
perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham. Apabila terdapat kenaikan
permintaan saham suatu perusahaan, maka secara tidak langsung akan menaikkan
harga saham perusahaan tersebut, sehingga nilai perusahaan pun akan meningkat.
Profitabilitas dalam suatu perusahaan dapat diukur menggunakan rasio
profitabilitas.
Hanafi dan Halim (2016) mendefinisikan rasio profitabilitas adalah suatu alat
yang digunkan untuk mengukur kinerja atau kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba atau keuntungan dalam periode tertentu melalui sumber daya
dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.Semakin baik rasio
profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan
keuntungan perusahaan. Pada umumnya metode-metode yang digunakan
perusahaan untuk mengukur kinerja keuangan menggunakan rasio profitabilitas
diantaranya adalah:
a) Return on Assets (ROA)
ROA merupakan rasio antara saldo laba bersih setelah pajak dengan jumlah
assetperusahaan secara keseluruhan. ROA menggambarkan sejauh mana tingkat
pengembalian dari seluruh asset yang dimiliki perusahaan. Menurut Pratama dan
Wirawati (2016) nilai ROA yang tinggi merupakan sinyal positif bagi investor
untuk memprediksi bahwa perusahaan dikemudian hari dalam kondisi yang
menguntungkan. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi
semua investor. Hasil perhitungan rasio ini menunjukkan efektivitas dari
manajemen dalam menghasilkan keuntungan yang berkaitan dengan ketersediaan
aktivaperusahaan. ROA dapat diukur menggunakan rumus (Ciaran, 2003):
14
Return on Assets (ROA)
b) Return on Equity (ROE)
Rasio ini memperlihatkan sejauh mana perusahaan dalam mengelola modalnya
secara efektif. Return on equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan
(income) yang tersedia bagi para pemilik atas modal yang mereka investasikan di
dalam perusahaan. ROE dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
Return on Equity (ROE)
c) Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin (NPM) menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh
perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Dengan kata lain ratio ini
mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Rumus dari net profit
margin adalah sebagai berikut:
Net Profit Margin (NPM)
5. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar.
Nilaiperusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara
maksimumapabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga
saham, makamakin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai nilai
perusahaanumumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada para
profesional.Para profesional diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris.
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli
apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga
sahamnya. Harga pasar dari sahamperusahaan yang terbentuk antara pembeli dan
penjual disaat terjadi transaksidisebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar
15
saham dianggap cerminan darinilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan
yang dibentuk melaluiindikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-
peluang investasi.Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang
pertumbuhanperusahaan dimasa yang akan datang, sehingga akan meningkatkan
harga saham,dengan meningkatnya harga saham maka nilai perusahaan pun akan
meningkat(Rahayu, 2010).
Terdapat beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan
menurut Rahayu (2010) antara lain:
a) Nilai nominal yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran
dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan
juga ditulis jelas dalam surat saham kolektif.
b) Nilai pasar sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari proses tawar
menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika saham
perusahaan dijual di pasar saham.
c) Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan nilai riil
suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini bukan
sekadar harga dari sekumpulan aset, melainkan nilai perusahaan sebagai
entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di
kemudian hari.
d) Nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep
akuntansi.
e) Nilai likuidasi itu adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai sisa itu merupakan
bagian para pemegang saham. Nilai likuidasi bisa dihitung berdasarkan
neraca performa yang disiapkan ketika suatu perusahaan akan likuidasi.
16
Nilai perusahaan dalam beberapa literatur disebut dengan beberapa istilah
diantaranya (Octavia, 2013):
a) Market Book Ratio
Market book ratio adalah perbandingan antara nilai buku per lembar saham
dengan nilai pasar saham. Nilai buku per lembar saham adalah nilai kekayaan
bersih ekonomis dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar. Kekayaan
bersih ekonomis adalah selisih total aktiva dengan total kewajiban.
b) Price Earning Ratio (PER)
Price earnings ratio yaitu harga yang bersedia dibayar oleh pembeli apabila
perusahaan itu dijual. PER dapat dirumuskan sebagai PER = price per share
dibagi earnings per share. Pendekatan PER disebut juga pendekatan multiplier,
karena investor akan menghitung berapa kali nilai earnings yang tercermin
dalam harga suatu saham.
c) Tobin’s Q
Tobin’s Q yaitu nilai pasar dari suatu perusahaan dengan membandingkan nilai
pasar suatu perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan dengan nilai
penggantian aset (asset replacement value) perusahaan.
d) Market to Book Assets Ratio
Market to book assets ratio yaitu ekspektasi pasar tentang nilai dari peluang
investasi dan pertumbuhan perusahaan yaitu perbandingan antara nilai pasar
aset dengan nilai buku aset.
e) Market Value of Equity
Market Value of Equity yaitu nilai pasar ekuitas perusahaan menurut
penilaianpara pelaku pasar. Nilai pasar ekuitas adalah jumlah (saham beredar)
dikali dengan harga per lembar ekuitas.
17
f) Enterprise Value
Enterprise value yaitu nilai kapitalisasi market yang dihitung sebagai
nilaikapitalisasi pasar ditambah total kewajiban ditambah minority interest dan
saham preferen dikurangi total kas dan ekuivalen kas.
g) Price To Book Value (PBV)
Price to book value yaitu perbandingan antara harga saham dengan nilai buku
saham. PBV yang tinggi akan membuat pasar percaya terhadap prospek
perusahaan di masa mendatang. Hal itu juga yang menjadi keinginan para
pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan
kemakmuran pemegang saham juga tinggi.
6. Struktur Modal
a) Pengertian Struktur Modal
Struktur modal (capital structure) merupakan kombinasi hutang dan ekuitas
dalam struktur keuangan jangka panjang perusahaan (Arifin, 2005). Sedangkan
menurut Fahmi (2014) struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi
finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari hutang
jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri (shareholders’ equity) yang
menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.Kebutuhan dana untuk memperkuat
struktur modal suatu perusahaan dapat bersumber dari internal dan eksternal,
dengan ketentuan sumber dana yang dibutuhkan tersebut bersumber dari tempat-
tempat yang dianggap aman (safety position) dan jika dipergunakan memiliki nilai
dorong dalam memperkuat struktur modal keuangan perusahaan.
Penentuan struktur modal akan melibatkan pertukaran antara risiko dan
pengembalian. Menggunakan utang dalam jumlah yang lebih besar akan
meningkatkan risiko yang ditanggung oleh pemegang saham. Namun,
18
menggunakan lebih banyak utang pada umumnya akan meningkatkan perkiraan
pengembalian atas ekuitas. Risiko yang makin tinggi terkait dengan utang dalam
jumlah yang lebih besar cenderung akan menurunkan harga saham, tetapi perkiraan
tingkat pengembalian yang lebih tinggi diakibatkan oleh utang yang lebih besar
akan menaikkannya. Jadi, perusahaan akan berusaha untuk mencari struktur modal
yang menghasilkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian yang akan
memaksimalkan harga saham (Brigham dan Houston, 2011).
b) Pengukuran Struktur Modal
Pengukuran struktur modal menggunakan rasio solvabilitas atau leverage.
Menurut Kasmir (2010) rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasioyang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai denganutang.
Artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaandibandingkan
dengan aktivanya. Pengukuran rasio solvabilitas terdiri dari:
1) Debt to Assets Ratio
Rasio ini menunjukkan seberapa besar dari keseluruhan aktiva perusahaanyang
dibelanjai oleh hutang atau seberapa besar proporsi antara kewajibanyang
dimiliki dengan kekayaan yang dimiliki. DAR diukur menggunakan rumus
(Harahap, 2015):
Debt to Assets Ratio
2) Debt to Equity Ratio
Rasio ini digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas sehingga rasio
iniberguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan pinjaman dengan
pemilik perusahaan. DER diukur menggunakan rumus (Harahap, 2015):
Debt to Equity Ratio
19
3) Long Term Debt to Equity Ratio
Long term debt to equity ratio merupakan rasio antara hutang jangka
panjang dengan modal sendiridan hasil perhitungannya menunjukkan seberapa
besar bagian dari setiapmodal sendiri dijadikan jaminan untuk hutang jangka
panjang. Long term debt to equity ratiodiukur menggunakan rumus (Harahap,
2015):
Long Term Debt to Equity Ratio
4) Times Interest Earned
Rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuanperusahaan
dalam memenuhi pembayaran bunga bagi kreditor. Rasio ini diukur
menggunakan rumus (Harahap, 2015):
Times Interest Earned
Struktur modal pada penelitian ini merupakan variabel yang memoderasi antara
profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Variabel moderasi adalah variabel
independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel
independen lainnya terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016). Berikut
merupakan contoh rerangka variabel moderasi dan mediasi:
GAMBAR 2.1 RERANGKA PEMIKIRAN VARIABEL MODERASI
GAMBAR 2.2 RERANGKA PEMIKIRAN VARIABEL MEDIASI
Y
M
X
X Y M
20
Keterangan:
X = Profitabilitas
Y = Nilai Perusahaan
M = Struktur Modal
Gambar 2.1 menggambarkan variabel M dapat memperkuat atau
memperlemah variabel X terhadap variabel Y. Sedangkan, pada Gambar 2.2
menggambarkan hubungan langsung antara variabel X dan variabel Y melalui
variabel M sebagai perantara.Variabel moderasi dapat diukur dengan analisis
regresi moderasi. Analisis regresi moderasi merupakan aplikasi khusus regresi
berganda linear yang dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi
(perkalian dua atau lebih variabel independen) (Ghozali, 2016).Sehingga dengan
menggunakan analisis regresi moderasi, peneliti dapat melihat apakah struktur
modal dapat memoderasi profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
Berikut merupakan persamaan untuk mengukur variabel moderasi:
Y= α +β1X + e ...................................................................... (1)
Y= α +β1X+ β2M + e ............................................................ (2)
Y= α +β1X+ β2M+ β3XM + e ............................................... (3)
Keterangan:
α: konstanta (intercept)
β: koefisien regresi (beta)
X: variabel bebas (Profitabilitas)
M: variabel moderasi (Struktur Modal)
Y: variabel terikat (Nilai Perusahaan)
XM: variabel interseksi (perkalian antara variabel bebas dan variabel terikat)
21
e:error term (tingkatkesalahanpenduga)
Dari hasil regresi persamaan-persamaan diatas dapat terjadi beberapa kemungkinan
sebagai berikut:
1. Jika dari hasil uji koefisien regresi persamaan 1 atau hasil uji koefisien
regresi persamaan 2 signifikan atau sebaliknya tidak signifikan, namun hasil
uji koefisien regresi variabel interseksi pada persamaan 3 tidak signifikan
maka variabel M tersebut bukanlah variabel moderator.
2. Jika dari hasil persamaan 3 signifikan dan persamaan 2 atau 1 signifikan
atau sebaliknya tidak signifikan maka variabel M tersebut dapat dikatakan
sebagai variabel moderator atau variabel moderasi.
Variabel pemoderasi dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
1. Variabel M (Struktur Modal) merupakan variabel moderator homologizer,
hal ini terjadi jika hasil uji koefisien regresi (βi) dari persamaan 1,2, dan 3
bernilai signifikan semuanya.
2. Variabel M (Struktur Modal) merupakan variabel moderator semu (quasi
moderator) atau variabel M dapat juga merupakan variabel intervening atau
variabel mediasi. Hal ini terjadi jika hasil uji koefisien regresi (βi) dari
persamaan2 bernilai signifikan dan hasil uji koefisien regresi (βi) variabel
interseksi dari persamaan 3 juga bernilai signifikan.
3. Variabel M (Struktur Modal) merupakan variabel moderator murni (pure
moderator), hal ini terjadi jika hasil uji koefisien regresi (βi) dari persamaan
2 bernilai tidak signifikan dan hasil uji koefisien regresi (βi) variabel
interseksi dari persamaan 3 bernilai signifikan.
22
4. Variabel M (Struktur Modal)bukan merupakan variabel prediktor moderasi,
hal ini terjadi jika hasil uji koefisien regresi persamaan 1 dan persamaan 2
bernilai signifikan, tetapi hasil uji koefisien regresi variabel interseksi dari
persamaan 3 bernilai tidak signifikan.
B. Penelitian Terdahulu
TABEL 2.1: PENELITIAN TERDAHULU
No. Peneliti Variabel Metode Hasil
1 Indra Jantana
(2013) Dependen :
Nilai
Perusahaan
Independen :
Struktur
Modal,
Profitabilitas
dan Likuiditas
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Hasil uji secara simultan (uji F) diperoleh
kesimpulan bahwa ada pengaruh positif
signifikan struktur modal, profitabilitas, dan
likuiditas terhadap nilai perusahaan.
2 Aisyatul
Munawaroh
dan Maswar
Patuh Priyadi
(2014)
Dependen :
Nilai
Perusahaan
Independen :
Profitabilitas
Moderasi :
CSR
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
1. ROA berpengaruh negatif signifikan
terhadap nilai perusahaan ROE dan
NPMberpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan.
2. CSR tidak mampu mempengaruhi
hubungan antara ROA danNPM
terhadap nilai perusahaan, sedangkan
CSR mampu mempengaruhi hubungan
antara ROE terhadapnilai perusahaan.
3 Setiawan Ari
Cahyanto,
Darminto dan
Topowijono
(2014)
Dependen:
Nilai
Perusahaan
Independen:
Struktur
modal dan
Profitabilitas
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Terdapat pengaruh signifikan secara parsial
variabel bebas DER, LDER, DAR dan ROE
terhadap nilai perusahaan.
4 Ni Putu Yeni
Ari Astini
dan I Made
Mertha
(2015)
Dependen :
Nilai
Perusahaan
Independen :
DER, DPR
dan ROA
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
1. DER berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.
2. DPR ltidak lberpengaruh lnamun
lmemiliki nilailkoefisienlpositif
terhadap nilai perusahaan.
3. ROA berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
5 Idha Ayu
Apsari,
Dwiatmanto
dan Devi
Farah Azizah
(2015)
Dependen:
PBV
Independen:
ROE, NPM,
DER, dan
LTDER
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
1. Secara parsial ROE dan NPM
berpengaruh positif signifikan terhadap
PBV
2. Sedangkan DER dan LTDER tidak
berpengaruh signifikan terhadap PBV
23
LANJUTAN TABEL 2.1: PENELITIAN TERDAHULU
6 Lita
Elisabeth
Salempang,
Jullie. J
Sondakh, dan
Rudy J.
Pusung,
(2016)
Dependen :
Nilai
Perusahaan
Independen :
ROA, DER,
Pertumbuhan
Penjualan
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
1. Struktur modal yang diukur dengan
DER secara parsial
berpengaruhsignifikan terhadap nilai
perusahaan.
2. Sedangkan profitabilitas yang diukur
dengan ROA serta pertumbuhan
penjualan secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
7 Nopiyanti
dan
Darmayanti
(2016)
Dependen:
Nilai
Perusahaan
Independen:
PER, Ukuran
Perusahaan,
dan
Profitabilitas
Moderasi:
Struktur
Modal
Moderated
Regression
Analysis
(MRA)
3. Nilai perusahaan dipengaruhi oleh
PER, ukuran perusahaan dan
profitabilitas dengan arah hubungan
yang positif.
4. Struktur modal tidak mampu
memoderasi hubungan PER, ukuran
perusahaan dan profitabilitas pada nilai
perusahaan.
8 V.A.H.M.
Suranto,G.B.
Nangoi, dan
S.K.
Walandouw
(2017)
Dependen :
PBV
Independen :
DER, ROA
dan NPL
Statistik
Deskriptif
dan
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
1. Struktur modal berpengaruh positif
tidaksignifikan terhadap nilai
perusahaan.
2. ROA berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan
3. NPL berpengaruhnegatif tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan
Sumber : Jurnal dan Skripsi Tahun 2013-2017
C. Rerangka Pemikiran dan Hipotesis
1. Rerangka Pemikiran
GAMBAR 2.3 RERANGKA PEMIKIRAN
Profitabilitas merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan. Tingkat
profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi para pemegang saham. Sehingga jumlah
pemegang saham akan meningkat dan hal ini mengakibatkan meningkatnya nilai
perusahaan. Selain meningkatkan profitabilitas, perusahaan harus dapat menentukan
struktur modal dengan baik demi kelangsungan hidup perusahaan dimasa
Struktur Modal
(M)
Profitabilitas
(X)
Nilai Perusahaan
(Y)
24
depan.Penetapan struktur modal dalam kebijakan pedanaan perusahaan akan
mempengaruhi profitabilitas perusahaan sehingga struktur modal diperlukan untuk
meningkatkan nilai perusahaan.Adanya hasil yangberagam mengenai penelitian
tentang hubungan profitabilitas terhadapnilai perusahaan mendorong peneliti untuk
memasukkan struktur modal sebagai variabel moderating yang diduga mampu
memperkuat ataumemperlemah hubungan langsung antara variabel independen
(profitabilitas) dengan variabeldependen (nilai perusahaan).
2. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran yang
dikemukakan diatas, maka hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan
Para investor dapat melakukan overview suatu perusahaan dengan melihat
profitabilitas perusahaan. Karena profitabilitas dapat mengukur seberapa efektif
perusahaan bagi para pemegang saham. Profitabilitas merupakan gambaran dari
penilaian kinerja keuangan, ukuran profitabilitas perusahaan dapat berbagai macam
seperti: laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian investasi dan tingkat
pengembalian ekuitas pemilik (Pratama dan Wirawati, 2016). Maka profitabilitas
dianggap menjadi salah satu faktor yang menjadi daya tarik para investor.
Rasio profitabilitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah return onassets
(ROA) yaitu sebagai alat analisis utama dalam indikator penilaian kinerja. ROA
yang tinggi merupakan sinyal positif bagi investor untuk memprediksi bahwa
perusahaan dikemudian hari dalam kondisi yang menguntungkan. Semakin tinggi
laba yang dihasilkan perusahaan maka nilai perusahaan juga akan meningkat.
Penelitian ini didukung oleh penelitian Jantana (2013), Nopiyanti dan
Darmayanti (2016), serta Suranto, et al. (2017) menunjukkan bahwa profitabilitas
25
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Semakin baik
profitabilitas maka kinerja keuangan perusahaan dikatakan baik, yang berakibat
pada naiknya harga saham perusahaan, sehingga harga saham dan jumlah saham
yang beredar akan mempengaruhi naiknya nilai perusahaan. Berdasarkan penjelasan
tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H1: Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
2. Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan
Menurut Yuliana, et al., (2013) struktur modal diperlukan untuk meningkatkan
nilai perusahaan karena penetapan struktur modal dalam kebijakan pedanaan
perusahaan menentukan profitabilitas perusahaan. Pengukuran struktur modal
dalam penelitian ini menggunakan LTDtER (Long Term Debt to Equity Ratio).
LTDtER menunjukkan persentase modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang
jangka panjang yang dihitung dengan membandingkan antara hutang jangka
panjang dengan modal sendiri. Penggunaan hutang jangka panjang dapat
menurunkan biaya modal perusahaan karena biaya atas hutang dapat meningkatkan
laba perusahaan karena adanya pengurangan pajak perusahaan dan biaya modal
perusahaan yang rendah akan berpengaruh pada harga saham perusahaan dan
akhirnya akan memberikan dampak pada nilai perusahaan (Agnes,
2013).Berdasarkan penjelasan tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai
berikut:
H2: Struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
26
3. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal
sebagai variabel moderasi
Pertumbuhan laba memiliki nilai yang berubah-ubah sehingga nilai tersebut
akan mempengaruhi nilai perusahaan. Sarasati (2013) menyebutkan terdapat dua
sisi yang dapat dilihat atas tingkat pengembalian modal yang di tanamkan yaitu dari
sisi investor maupun dari perusahaan. Jika investor menginginkan pengembalian
yang tinggi atas modal yang ditanamkan maka perusahaan harus mampu
mengoptimalkan struktur modalnya untuk dapat meningkatkan laba dari perusahaan
itu sendiri, sehingga pengembalian yang diberikan kepada investor dapat lebih
tinggi. Dilihat dari sisi perusahaan maka tingkat pengembalian yang diminta adalah
biaya yang harus dikeluarkan agar memperoleh modal dari pemegang saham.
Sehingga ketika perusahaan menggunakan pembiayaan berupa utang untuk dapat
meningkatkan tingkat pengembalian kepada investor maupun perusahaan dalam
bentuk laba, maka peningkatan jumlah utang yang relatif lebih besar dari modal
sendiri akan meningkatkan nilai perusahaan.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai
berikut:
H3: Struktur modalmemoderasi hubungan antara profitabilitas terhadapnilai
perusahaan.
27
III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Menurut Martono (2012) desain penelitian adalah penjelasan mengenai
berbagai komponen yang akan digunakan peneliti serta kegiatan yang akan
dilakukan selama proses penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai
variabel moderatingdengan data-data yang berasal dari laporan tahunan setiap
perusahaan manufaktur sektor barang konsumsiperiode 2014-2016 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalahanalisis deskriptif dan verifikatif.
Analisis deskriptif dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang variabel-
variabel yang diteliti berdasarkan data-data statistik yang diperoleh. Metode
deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan
profitabilitas dan nilai perusahaan. Sedangkan analisis verifikatif dilakukan untuk
menguji hipotesis dengan menggunakan alat uji statistik yaitu metode regresi
berganda. Metode verifikatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
B. Definisi dan Operasional Variabel
Variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada
nilai (Sekaran, 2009). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat
28
dikelompokkan menjadi tiga yaitu variabel terikat (dependent variable), variabel
bebas (independent variable) dan variabel moderator (moderating variable).
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang memengaruhi
variabel terikat, entah secara positif atau negatif. Yaitu, jika terdapat variabel bebas,
variabel terikat juga hadir, dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel bebas,
terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel terikat (Sekaran, 2009).
Penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu profitabilitas.
Rasio profitabilitas dapat mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan
memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets maupun laba
bagi modal sendiri (Sartono, 2012). Profitabilitas dalam penelitian ini diukur
dengan return on assets (ROA). Berikut ini merupakan rumus ROA (Ciaran, 2003):
Return on Assets (ROA)
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang menjadi
perhatian utama peneliti. Tujuan peneliti adalah memahami dan membuat variabel
terikat, menjelaskan variabilitasnya, atau memprediksinya (Sekaran, 2009).
Penelitian ini menggunakan variabel terikat (Y) yaitu nilai perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan total nilai dari harga pasar baik hutang hutang
perusahaan maupun saham perusahaan. Harga saham yang tinggi berdampak positif
terhadap nilai perusahaan. Nilaiperusahaan dapat memberikan kemakmuran
pemegang saham secara maksimumapabila harga saham perusahaan meningkat.
Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan PBV(price to
29
book value) yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku pada
suatu perusahaan, dirumuskan sebagai berikut (Brigham dan Houston, 2010) :
Price to Book Value
3. Variabel Moderator (Moderating Variable)
Variabel moderator (moderating variable) adalah variabel yang mempunyai
pengaruh ketergantungan (contingent effect) yang kuat dengan hubungan variabel
terikat dan variabel bebas (Sekaran, 2009). Variabel moderator yang digunakan
dalam penelitian ini adalah struktur modal.
Struktur modal dalam penelitian ini diukur dengan long termdebt to equity
ratio (LTDtER). Rasio ini menunjukkan persentase modal sendiri yang dijadikan
jaminan untuk hutang jangka panjang yang dihitung dengan membandingkan antara
hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Harahap, 2015).Berikut ini
merupakan rumus untuk menghitunglong term debt to equity ratiomenurut
(Harahap, 2015) :
Long Term Debt to Equity Ratio
TABEL 3.1 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Variabel
(1)
Proksi
(2)
Definisi Operasional
(3)
Skala
(4)
Profitabilitas Return on
Assets (X1)
Return on assets (ROA)merupakan
suatu ukuran tentang efektivitas
manajemen dalam mengelola
investasinya (Sartono, 2012).
Rasio
Struktur Modal Long Term
Debt to
Equity
Ratio (X2)
Long term debt to equity ratio
(LTDtER) berguna untuk mengetahui
persentase modal sendiri yang
dijadikan jaminan untuk hutang
jangka panjang
Rasio
Nilai
Perusahaan
Price to
Book Value
(Y)
Rasio PBV memberi gambaran
seberapa besar pasar menghargai
nilai buku pada suatu perusahaan
Rasio
30
C. Populasi dan Sampel
Populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian,
atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016 yaitu berjumlah 36 perusahaan.
Pemilihan sampel penelitian ini dilakukan melalui metode purposive sampling.
Metode purposive samplingyaitu metode pemilihan sampel berdasarkan
karakteristik populasi yang sudah ditentukan(Sekaran, 2006). Perusahaan yang
menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 23 perusahaan.
Adapun kriteria sampel penelitian dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Perusahaan yang tergabung dalam sektor industribarang konsumsidi
BEI periode 2016.
2. Perusahaan barang konsumsi yang aktif memperdagangkan sahamnya
selama periode 2014-2016.
3. Perusahaan barang konsumsi yang tidak mengalami kerugian selama
periode 2014-2016.
TABEL 3.2KRITERIA PEMILIHAN SAMPEL PENELITIAN
No. Kriteria Jumlah
Perusahaan
1 Perusahaan yang tergabung dalam sektor industri barang
konsumsidi BEI periode 2016 36
2 Perusahaan barang konsumsi yang tidak aktif memperdagangkan
sahamnya selama periode 2014-2016 (8)
3 Perusahaan barang konsumsi yang mengalami kerugian selama
periode 2014-2016 (5)
Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel 23
Sumber: data sekunder yang diolah
Menurut Surat Edaran Bursa Efek Jakarta No. SE-03/BEJ/II-1/1994, kriteria
saham aktif yang diperdagangkan adalah saham yang memiliki frekuensi
31
perdagangan minimal 300 kali atau lebih dalam setiap tahunnya. Apabila suatu
saham memiliki frekuensi perdagangan dibawah standar tersebut, maka saham
tersebut dikategorikan sebagai saham yang tidak aktif diperdagangkan atau saham
tidur. Setelah melalui kriteria tersebut, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak
23 perusahaan barang konsumsi dengan masa pengamatan 3 tahun. Daftar sampel
penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3.
TABEL 3.3 DAFTAR SAMPEL PENELITIAN
No. Kode Saham Nama Emiten
1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
2 CEKA Wilmar Cahaya IndonesiaTbk.
3 DLTA Delta Djakarta Tbk.
4 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
5 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
6 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.
7 MYOR Mayora Indah Tbk.
8 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk.
9 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk.
10 GGRM Gudang Garam Tbk.
11 HMSP Handjaya Mandala Sampoerna Tbk.
12 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk.
13 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk.
14 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk.
15 KLBF Kalbe Farma Tbk.
16 PYFA Pyridam Farma Tbk.
17 SIDO Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk.
18 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk.
19 ADES Akasha Wira International Tbk.
20 TCID Mandom Indonesia Tbk.
21 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
22 CINT Chitos International Tbk.
23 LMPI Langgeng Makmur Industry Tbk.
Sumber :www.idx.co.id
D. Jenis dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder yang berasal dari
laporan keuangan tahunan perusahaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2014-2016 yang termuat dalam situswww.idx.co.id.
32
E. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelusuran data sekunder, yaitu
dilakukan dengan kepustakaan dan manual. Data yang dipergunakan dalam
penelitian ini diperoleh darisitus www.idx.co.id.Metode yang digunakan adalah
metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari, mengumpulkan,
mencatat, dan mengkaji data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
dokumen, transkrip, buku, surat kabar, majalah, jurnal, situs dan sebagainya. Hal ini
dimaksudkan untuk mengumpulkan keseluruhan data yang dibutuhkan guna
menjawab persoalaan penelitian dan memperkaya literatur untuk menunjang data
kuantitatif yang diperoleh. Metode dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara mengumpulkan data sekunder yang dipublikasikan dari Bursa Efek
Indonesia (BEI) berupa laporan keuangan perusahaan tahunan sektor barang
konsumsi yang terdapat dalam situswww.idx.co.id.
F. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka data yang telah diinput akan diuji
terlebih dahulu dengan uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah data tersebut
memenuhi asumsi-asumsi dasar. Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian
ini adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji
autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t
dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau
33
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2006).
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas
di dalam model regresi dapat dilakukan dengan menganalisis matrik korelasi
variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang
cukup tinggi (umumnya di atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolonieritas (Ghozali, 2006).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,
2006).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
34
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual
(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2006).
Pengujian autokorelasi dapat dilakukan menggunakan uji durbin watson(DW
test). Menurut Ghozali (2006) uji durbin watsonhanya digunakan untuk autokorelasi
tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept
(konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel
independen.
TABEL 3.4 UJI STATISTIK DURBIN WATSON
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4
Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi, positif
atau negatif
Tidak ditolak du < d < 4 – du
Sumber: Ghozali, 2006
Tabel 3.4 menjelaskan tentang pengambilan keputusan ada tidaknya
autokorelasi dari DW test. DW test dilakukan dengan cara membandingkan nilai
DW hitung (d) dengan nilai dl dan du pada tabel Durbin Watson.
2. Moderated Regression Analysis (MRA)
Uji interseksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis
(MRA) merupakan pendekatan khusus regresi berganda linear yang dalam
persamaan regresinya mengandung unsur interseksi. Analisis MRA ini selain untuk
melihat apakah ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas juga untuk
melihat apakah dengan diperhitungkannya variabel moderasi dalam model, dapat
35
meningkatkan pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas atau malah
sebaliknya.Struktur
modalsebagaivariabelpemoderasidapatdilihatseberapabesarpengaruhnyaterhadaphub
unganantaraprofitabilitas sebagaivariabelindependendan nilai
perusahaansebagaivariabeldependen, apakahbersifatmenguatkanataumelemahkan.
Sebelum dilakukan analisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan pengujian
terhadap variabel moderator dengan melakukan regresi terhadap persamaan berikut:
Y= α +β1X + e ...................................................................... (1)
Y= α +β1X+ β2M + e ............................................................ (2)
Y= α +β1X+ β2M+ β3XM + e ............................................... (3)
Keterangan :
α : konstanta (intercept)
β : koefisien regresi (beta)
X : variabel bebas (profitabilitas)
M : variabel moderasi (struktur modal)
Y : variabel terikat (nilai perusahaan)
XM : variabel interseksi (perkalian antara variabel bebas dan variabel terikat)
e :error term (tingkatkesalahanpenduga)
Hasil regresi dari persamaan-persamaan diatas dapat terjadi dengan
kemungkinan sebagai berikut:
1. Jika hasil dari uji variabel profitabilitas pada persamaan (1) atau persamaan
(2) signifikan atau sebaliknya pada persamaan (1) dan (2) tidak signifikan
dan uji variabel interseksi pada persamaan (3) signifikan, maka struktur
modal merupakan variabel moderasi.
36
2. Jika hasil dari uji variabel profitabilitas pada persamaan (1) atau persamaan
(2) signifikan atau sebaliknya tidak signifikan dan uji interseksi pada
persamaan (3) tidak signifikan, maka struktur modal bukan variabel
moderasi.
3. Jika hasil dari uji variabel profitabilitas pada persamaan (1) tidak signifikan
dan hasil uji variabel profitabilitaspada persamaan (2) dan uji variabel
interseksi pada persamaan (3) signifikan, maka struktur modal merupakan
variabel moderasi.
4. Jika hasil dari uji variabel profitabilitas pada persamaan (1) signifikan,
namun hasil uji variabel profitabilitas pada persamaan (2) dan uji variabel
interaksi pada persamaan (3) tidak signifikan, maka struktur modal bukan
variabel moderasi.
G. Pengujian Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi berganda (R2) memiliki tujuan untuk mengetahui
adanya pengaruh antara variabel strukturmodal dan struktur aktiva secara bersama-
sama mempunyai pengaruh signifikanterhadap variabel terikat yaitu
profitablitas.Seberapa besar variabel (X) yangmempunyai kontribusi terhadap
variabel (Y) semakin besar R2 berarti semakintepat persamaan perkiraan regresi
linier tersebut dipakai sebagai alat prediksi,karena variasi perubahan variabel terikat
dapat dijelaskan oleh perubahan variabel bebas.Apabilai nilai R2 semakin dekat
dengan satu, maka perhitungan yangdilakukan sudah dianggap cukup kuat dalam
menjelaskan variabel bebas dengan variabel terikat.
37
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara bersama-sama apakah variabel
bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Ghozali,
2016). Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut:
1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila sig F > 0.05. Artinya variabel bebas secara
bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila sig F < 0.05. Artinya variabel bebas secara
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel-variabel terikat.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T)
Uji regresi parsial atau t-test digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel
independen terhdap variabel dependen (Ghozali, 2016). Taraf signifikan yang
digunakan adalah pada 0.05. Kriteria penerimaan atau penolakan H0 yaitu sebagai
berikut:
Jika H0 ditolak maka Ha diterima, apabila nilai t hitung > t tabel
Jika H0 diterima maka Ha ditolak, apabila nilai t hitung < t tabel
Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan p-value pada tingkat kepercayaan 95%
atau tingkat signifikan sebesar 0,05 adalah sebagai berikut :
a. Jika p-value > 0.05, maka H0 diterima. Artinya, tidak berpengaruh signifikan
secara parsial.
b. Jika p-value < 0.05, maka H0 ditolak. Artinya, terdapat pengaruh signifikan
secara parsial.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk melihat perkembangan kinerja profitabilitas,
kinerja nilai perusahaan serta kinerja struktur modal, dan juga untuk mengkaji
pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai
variabel moderating pada sektor barang konsumsi 2014-2016. Berdasarkan hasil
dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kinerja nilai perusahaan menunjukkan 13,04% dari 23 perusahaan yang
memiliki pergerakan nilai perusahaan yang semakin membaik selama Tahun
2014-2016, kinerja profitabilitas menunjukkan terdapat 34,78% perusahaan
yang memiliki pergerakan profitabilitas yang semakin baikselama Tahun 2014-
2016, kinerja struktur modal menunjukkan terdapat 26,08% perusahaan yang
memiliki struktur modal yang semakin membaik selama Tahun 2014-2016.
2. Hasil analisis pengaruh variabel secara bersama-sama menggunakan uji F
menunjukkan bahwa variabel independen (profitabilitas, struktur modal dan
interaksi antara profitabilitas dengan struktur modal) secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Koefisien determinasi (Uji
R2) menunjukkan bahwa nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel
profitabilitas, struktur modal dan interaksi antara profitabilitas dengan struktur
modal sebesar 44,4% sedangkan sisanya sebesar 55,6%dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti.
57
3. Hasiluji hipotesis 1 dengan menggunakan uji TmenunjukkanbahwaH1 diterima
dan Ho ditolak artinya profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.Hasiluji hipotesis 2 dengan menggunakan uji T
menunjukkanbahwabahwaHa ditolak dan Ho diterima artinya struktur modal
tidak berpengaruhterhadap nilai perusahaan.
4. Hasil uji Moderated Regression Analysis(MRA) menunjukkan bahwastruktur
modal bukanlah variabel moderasi, karena struktur modal tidak mampu
memoderasi hubungan antaraprofitabilitas terhadap nilai perusahaan.
B. Saran
1. Bagi Investor
Investor sebaiknya melakukan penilaian terlebih dahulu sebelum membuat
keputusan investasi pada emiten sektor barang konsumsi dengan melihat
perkembangan profitabilitas di setiap tahunnya, agar dapat mengetahui emiten
mana sajakah yang memiliki profitabilitas tinggi.
2. Bagi Perusahaan
Tingkat profitabilitas dapat mempengaruhi keputusan investor dalam
berinvestasi yang artinya investor hanya akan membeli saham-saham di
perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi. Perusahaan harus
mampu meningkatkan tingkat profitabilitas dengan baik, karena profitabilitas
tinggi menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan
hal ini berarti profitabilitas juga menggambarkan kinerja perusahaan.
58
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian selanjutnya, penelitidapat melakukan penelitian kembali dengan
variabel lain sebagai variabel moderasi untuk mengetahui variabel lain yang
mampu memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel profitabilitas
terhadap nilai perusahaan.
.
59
DAFTAR PUSTAKA
Agnes. 2013. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal dan Ukuran
Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Universitas Negeri Padang.
Apsari, Idha Ayu; Dwiatmanto dan Azizah, Devi Farah. 2015. “Pengaruh Return on
Equity, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio dan Longterm Debt to
Equity Ratio terhadap Price Book Value”. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.
27, No. 2.
Arifin, Zaenal. 2005. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Yogyakarta: Ekonisia.
Astini, Ni Putu Yeni Ari, dan Mertha, I Made. 2015. “Pengaruh Faktor
Fundamental terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Efek Indonesia”. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 11, No.2.
Brigham dan Houston. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.
Cahyanto, Setiawan Ari; Darminto dan Topowijono. 2014. “Pengaruh Struktur
Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Administrasi
Bisnis. Vol. 11, No. 1.
Ciaran, Walsh. 2003. Key Management Ratios. Jakarta: Erlangga.
Ernawati, Dewi dan Widyawati, Dini. 2015. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan
Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi. Vol. 4, No. 4.
Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
_____________. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanafi, Mamduh M., dan Halim, Abdul. 2016. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta : UPP STIMYKPN.
60
Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis atas Laporan keungan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Hidayati, Eva Eko. 2010. Analisis Pengaruh DER, DPR, ROE, dan Size Terhadap
PBV Perusahaan Manufaktur Yang Listingdi BEI Periode 2005-2007.
Skripsi.Universitas Diponegoro.
Husnan, Suad, dan Pudjiastuti, Enny. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Jantana, Indra. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan Likuiditas
terhadap Nilai Perusahan pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi Sub-
Sektor Rokok di BEI Tahun 2007-2011. Skripsi. Universitas Lampung.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana.
Mayogi, Dien Gusti dan Fidiana. 2016. “Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen
dan Kebijakan Utang terhadap Nilai Perusahaan”.JurnalIlmu dan Riset
Akuntansi. Vol. 5, No. 1.
Martono, Nanang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers.
Munawaroh, Aisyatul dan Priyadi, Maswar Patuh. 2014. “Pengaruh Profitabilitas
terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility sebagai
Variabel Moderating”. JurnalIlmu dan Riset Akuntansi. Vol. 3, No. 4.
Nopiyanti, I Dewa Ayu, dan Darmayanti, Ni Putu Ayu. 2016. “Pengaruh PER,
Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan
Struktur Modal sebagai Variabel Moderasi”. E-Jurnal Manajemen Unud.
Vol. 5, No. 12.
Octavia, Lusy. 2013. Analisis Pengaruh Kebijakan Utang, Dividen, Profitabilitas
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di BEI
Periode 2008-2012. Skripsi. Universitas Diponegoro
Pratama dan Wirawati. 2016. “Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap
Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial sebagai Pemoderasi”. E-
Jurnal Akuntansi. Vol. 15, No. 3.
Rahayu, Sri. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan
Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate
Governance sebagai Variabel Pemoderasi. Skripsi. Universitas Dipenogoro.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
BPFE.
Salempang, Lita Elisabeth; Sondakh, Jullie. J dan Pusung, Rudy J. 2016. “Pengaruh
Return on Asset, Debt to Equity dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Nilai
61
Perusahaan pada Sektor Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI
Tahun 2013-2014”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol. 16, No. 3.
Sarasati, Gusti.2013.Analisis Pengaruh Profitabilitas, Price Earning Ratio, Struktur
Aktiva, Operating Leverage, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur
Modal.Skripsi.Universitas Diponegoro.
Sartono, R. Agus. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPFE-YOGYAKARTA.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business. Jakarta: Salemba Empat.
___________. 2009. Research Methods for Business. Jakarta: Salemba Empat.
Suranto, V.A.H.M.; Nangoi, G.B. dan Walandouw, S.K. 2017. “Analisis Pengaruh
Struktur Modal dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal EMBA. Vol.5,
No.2.
Sutrisno. 2016. “Struktur Modal: Faktor Penentu dan Pengaruhnya pada Nilai
Perusahaan”. Jurnal Siasat Bisnis. Vol.20, No. 1.
Yuliana, Akbar, Dinnul Arfian dan Rini, Aprillia. 2013. “Pengaruh StrukturModal
Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Nilai Perusahaan PadaPerusahaan
Sektor Pertanian Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi.
_ _ _ _ 1994. Surat Edaran Bursa Efek Jakarta Nomor SE-03/BEJ/II-I/1994
_ _ _ _ www.idx.co.id, diakses pada 29 November 2017