PENGARUH PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA
KELAS XII IPS DI MAN 2 BOGOR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
NURHIKMALASARI
NIM. 1112015000055
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
i
ABSTRAK
Nurhikmalasari. 1112015000055. Pengaruh Program Bimbingan Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XII IPS di MAN 2 Bogor. SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.2016.
Penelitian yang berjudul Pengaruh Program Bimbingan Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa kelas XII IPS di MAN 2 Bogor ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program bimbingan belajar terhadap hasil belajar ekonomi, serta memberikan manfaat berupa kemudahan kepada siswa dalam belajar serta bahan kajian untuk evaluasi program bagi sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan bentuk pilihan ganda. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara program bimbingan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XII di MAN 2 Bogor. Hasil ini ditunjukan pada nilai Sig sebesar 0,032 pada koefisien regresi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0,032 < 0,05) dengan pengujian hipotesis juga dapat ditunjukan bahwa thitung > ttabel atau ditafsirkan dengan nilai 2,175 > 1,987. Maka dalam penelitian Ha = diterima dan Ho = ditolak. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara program bimbingan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XII IPS di MAN 2 Bogor. Dengan demikian peningkatan hasil belajar ekonomi siswa dipengaruhi oleh program bimbingan belajar.
Kata kunci : Program Bimbingan Belajar, Hasil Belajar, Ekonomi.
ii
ABSTRACT
Nurhikmalasari. 1112015000055. The influence of tutoring program toward the result of economics lesson study of social sciences student twelfth grade in Islamic Senior High School 2 Bogor. SKRIPSI. Educational Department of Social Sciences. Tarbiyah Faculty and Teaching. State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016.
The aim of study to determine the influence of tutoring program on learning outcomes of IPS Economy class XII students in Islamic Senior High School 2 Bogor. This research is using correlational method and quantitative approach. For taking samples is done by simple random sampling technique. The research instrument used is a questionnaire in multiple choice. Meanwhile, data analysis technique used is a simple linear regression. The results show that there is significant influence between tutoring program on learning outcomes in Economy class XII students of MAN 2 Bogor. These results are shown in the Sig amounted to 0,032 and on the regression coefficient that is smaller than the probability value 0.05 (0.032 <0.05). By hypothesis testing can also be shown that t count> t table or interpreted by a value of 2.175> 1.987. Thus, the value of Ha received and Ho rejected. This phenomenon shows that there is a significant influence between tutoring program to the learning outcomes of IPS Economy of class XII students in MAN 2 Bogor. As the result, the learning outcome of students was affected by the Economy tutoring program.
Key word: Tutoring Program, Learning Outcomes, Economy.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji syukur, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat-
Nyalah skripsi yang berjudul “Pengaruh Program Bimbingan Belajar terhadap
Hasil Belajar Ekonomi Kelas XII IPS di MAN 2 Bogor dapat diselesaikan,
walaupun banyak kendala dalam penyelesaiannya. Selanjutanya shalawat serta
salam semoga terlimpah curah kepada junjungan alam, baginda Nabi Muhammad
SAW. Nabi akhirul zaman yang telah membawa umat dari jalan kegelapan
menuju jalan ridha Allah. Tak lupa juga salam sejahtera semoga dilimpahkan
kepada keluarganya, para sahabat dan tabi’in serta seluruh umatya hingga akhir
zaman. Aamiin.
Penulis menyadari sesungguhnya dalam penyelesaian skripsi ini tentu
masih banyak kelemahan kemampuan penulis dalam berfikir serta fasilitias yang
dimiliki oleh penulis, oleh karena itu tentu dari berbagai aspek dalam skripsi ini
masih banyak kekurangannyan. Sungguhpun demikian, penulis telah berupaya
semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, yang dalam prosesnya tidak
sedikit cobaan, ujian serta hambatan yang dihadapi, namun Alhamdulillah atas
berbagai bantuan, bimbingan serta saran dari semua pihak memberikan
kemudahan bagi penulis hingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya
kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, dan Bapak Syaripulloh, M.Si., selaku Sekretasris
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang selama ini membantu
iv
dan membimbing penulis untuk dapat menyelasaikan studi S1 dengan
baik.
3. Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA., selaku dosen Pembimbing
Akademik, yang telah memberikan nasihat-nasihat pada tiap semester
yang telah dilalui oleh penulis.
4. Dosen pembimbing skripsi, Dr. H. Nurochim, MM., dan Neng Sri
Nuraeni, M.Pd., terimakasih atas bimbingan, arahan dan waktu nya untuk
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan pengetahuan, pemahaman serta pelayanan selama
penulis melaksanakan studi.
6. Seluruh Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakan FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kemudahan serta layanan
baik selama studi maupun dalam penulisan skripsi ini.
7. Seluruh Guru, Staf dan Karyawan MAN 2 Bogor. Terutama Bapak
Hawasi, M.Pd., selaku Kepala Sekolah, Ibu Sri Ningsih Nurhayati, S.E.,
dan Ibu Lela Solihah, S.E., selaku guru mata pelajaran ekonomi, tidak
lupa juga kepada siswa-siswi kelas XII IPS MAN 2 Bogor yang telah
bersedia menjadi responden.
8. Ayahanda tercinta Nyamat dan Ibunda tersayang Mamih, yang telah
menyayangi Ananda dengan penuh kasih sayang, memberikan dorongan
dan semangat yang disertai dengan pengorbanan, serta mendo’akan
Ananda untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Tak lupa pula Kakak ku, Abudzar Al-Ghifari, S.Pd.I., terimakasih telah
menjadi kakak terhebat dan telah menyayangi penulis dengan sepenuh
hati.
10. Keluarga Besar Bapak Mutar (almarhum) yang aku sayangi dan
banggakan, yang telah menjadi inspirasi dan motivasi bagi penulis.
v
11. Sahabat terbaik, Cut Aja Muliasari, Ismah, Herawati Suherli, Nenda
Muslihah, Dede Tiara Rachamawaty, Fildzah Octaviani, Nurwidi Oktaria,
Hani Pertiwi, Agustina Permatasari, dan Iis Mawati yang sudah mau
berbagi ilmu, ada di saat susah maupun senang dan selalu menyemangati
satu dan yang lain sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman seperjuangan angkatan 2012 khusunya Konsentrasi Ekonomi yang
telah berjuang selama kuliah. Kalian menjadi tempat berbagai cerita sedih
dan senang dan kalian sudah menjadi keluarga bagi penulis.
13. Sahabat PPKT SMPI Al-Muhlishin yaitu Nur Aini, Sri Utami, Farhan
Fauzi Basalamah dan Yayang Mahendra Djamin, yang telah berjuang
selama semester akhir serta memberikan motivasi dan membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Siti Latifah, Erni Muliawati, Silvia Junita dan Regina Septi Utami
Sahabat terbaik selama SMA, serta sahabat sepermainan Vivi terimakasih
kalian selalu menjadi motivator bagi penulis.
15. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Akhirnya, penulis berharap atas semua amal baik yang telah diberikan
semua pihak kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini semoga
memberikan tambahan pahala serta mendapat rahmat dan Ridho-Nya Allah
SWT.Aamiin. Semoga apa yang telah ditulis dalam skripsi ini dapat bemanfaat
bagi semua pihak. Aamiin yaa Robbal ‘alaamiin.
Jakarta, 25 September 2016
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT .............................................................................................................. ii
KATA PENGATAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 10
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 10
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 11
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 11
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 11
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS .......................... 13
A. Deskripsi Teoritik ........................................................................................ 13
1. Hasil Belajar ............................................................................................ 13
a. Pengertian Belajar ................................................................................ 13
b. Ciri-ciri Belajar .................................................................................... 14
c. Hasil Belajar ......................................................................................... 15
vii
d. Jenis-jenis Belajar ................................................................................ 16
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................ 18
f. Indikator Hasil Belajar ......................................................................... 21
2. Program Bimbingan Belajar ..................................................................... 23
a. Pengertian Bimbingan Belajar ............................................................. 23
b. Prinsip-prinsip Bimbingan Belajar ...................................................... 25
c. Masalah Kesulitan dalam Belajar ........................................................ 27
d. Teknik-Teknik Bimbingan Belajar ...................................................... 28
e. Upaya Guru Membantu Mengatasi Masalah Kesulitan Belajar .......... 29
3. Mata Pelajaran Ekonomi ........................................................................... 32
a. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi ................................................... 33
b. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Ekonomi ........................................... 33
c. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi .......................................................... 34
B. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 34
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 37
D. Pengajuan Hipotesis ..................................................................................... 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 40
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 40
B. Metodologi Penelitian .................................................................................. 41
C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 41
D. Operasional Variabel Penelitian .................................................................. 42
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 44
F. Teknik Analisis Data ................................................................................... 48
G. Hipotesis Statistik ........................................................................................ 51
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 52
A. Deskripsi Data .............................................................................................. 52
1. Gambaran Umum MAN 2 Bogor ............................................................. 52
a. Sejarah Singkat Madrasah ................................................................... 52
b. Visi, Misi dan Tujuan .......................................................................... 52
2. Karakteristik Responden ........................................................................... 54
a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................................... 54
b. Data Responden Berdasarkan Klasifikasi Kelas ................................. 56
c. Data Penelitian ..................................................................................... 57
d. Tabulasi Angket Program Bimbingan Belajar ..................................... 61
B. Pengujian Persyaratan Ananlisis dan Pengujian Hipotesis ....................... 74
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 74
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................... 76
a. Uji Normalitas ...................................................................................... 76
b. Uji Heteroskedositas ............................................................................ 77
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)............................................................. 78
3. Uji Linearitas ............................................................................................ 78
4. Uji Hipotesis .............................................................................................. 79
C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 81
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 84
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...................................... 85
A. Kesimpulan .................................................................................................. 85
B. Implikasi ...................................................................................................... 85
C. Saran............................................................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Hasil Belajar ................................ 21
Tabel 2.2 Penelitian yang Relevan....................................................................... 35
Tabel 3.1 Waktu Penyelesaian Skripsi ................................................................ 40
Tabel 3.2 Matrix Variabel Instrumen Program Bimbingan Belajar .................... 46
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Program Bimbingan Belajar .................................... 47
Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 55
Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Klasifikasi Kelas ................................. 56
Tabel 4.3 Data Responden dengan Nilai Angket Prgram Bimbingan Belajar dan Hasil Belajar Ekonomi ........................................................................ 57
Tabel 4.4 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Ekonomi dan Program Bimbingan Belajar ................................................................................................. 61
Tabel 4.5 Program Bimbingan Belajar Membantu Siswa dalam Belajar ............ 61
Tabel 4.6 Guru Ekonomi Melaksanakan Tugas Bimbingan Belajar ................... 62
Tabel 4.7 Guru Ekonomi Membantu Mengatasi Kesulitan Belajar .................... 62
Tabel 4.8 Guru Memberikan Cara Belajar yang Baik untuk Penguasaan Materi 63
Tabel 4.9 Guru Membantu Persiapan Ujian ........................................................ 63
Tabel 4.10 Guru Memberi Latihan Soal di Luar Jam Bimbingan Belajar .......... 64
Tabel 4.11 Guru Memberikan Penilaian Setelah Soal dikerjakan ....................... 64
Tabel 4.12 Bimbingan Belajar dilakukan dengan Penggunaan Modul ............... 65
Tabel 4.13 Penggunaan Modul Memudahkan Siswa dalam Mengerjakan Soal . 65
Tabel 4.14 Soal Latihan diberikan pada Materi yang Kurang dikuasai Siswa ... 66
Tabel 4.15 Teman Membantu Anda dalam Belajar ............................................. 66
Tabel 4.16 Kegiatan Diskusi diadakan dalam Belajar di Kelas .......................... 67
x
Tabel 4.17 Guru Memberikan Tambahan Belajar Bagi Siswa yang Belum Paham ............................................................................................................. 67
Tabel 4.18 Bimbingan Belajar Membantu Anda Memahami Pelajaran dengan Baik ..................................................................................................... 68
Tabel 4.19 Bimbingan Belajar Membantu Anda dalam Mengerjakan Ujian dengan Baik ........................................................................................ 68
Tabel 4.20 Bimbingan Belajar Memudahkan Anda dalam UNBK ..................... 69
Tabel 4.21 Bimbingan Belajar Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas ...... 69
Tabel 4.22 Mengikuti Bimbingan Belajar Membantu Anda Mencapai KKM Belajar ................................................................................................. 70
Tabel 4.23 Kegiatan Pengayaan dalam Bimbingan Belajar ................................ 70
Tabel 4.24 Kegiatan Remedial Mendorong Anda Rajin Belajar ......................... 71
Tabel 4.25 Guru Memberikan Bahan Tertulis dalam Bimbingan Belajar .......... 71
Tabel 4.26 Mengikuti Bimbingan Belajar Menjadikan Materi Ekonomi yang Sulit Mudah Anda Kerjakan ............................................................... 72
Tabel 4.27 Bimbingan Belajar Membuat Anda Memahami dan Menganalisa Soal dengan Baik ........................................................................................ 72
Tabel 4.28 Mengikuti Bimbingan Belajar Membantu Anda Mencapai SKL dengan Baik ........................................................................................ 73
Tabel 4.29 Mengikuti Bimbingan Belajar Membantu Anda mengikuti Tes ke Perguruan Tinggi ................................................................................ 73
Tabel 4.30 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Program Bimbingan Belajar ..... 74
Tabel 4.31 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 78
Tabel 4.32 Hasil Uji Linearitas ............................................................................ 78
Tabel 4.33 Uji Hipotesis (Uji T) .......................................................................... 79
xi
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 38
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............. 55
Gambar 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Kelas .................... 56
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Ekonomi ......................... 76
Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedositas pada Grafik Scatterplot ....................... 77
xii
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1 Angket Program Bimbingan Belajar ............................................... 90
Lampiran 2 Profil MAN 2 Bogor ....................................................................... 94
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................... 104
Lampiran 5 Hasil Analisis Data ........................................................................ 106
Lampiran 6 Biodata Penulis .............................................................................. 110
Lampiran 7 Surat-Surat
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu wadah keberhasilan suatu bangsa
menjadi bangsa yang maju dan terhormat dengan menjadikan anak-anak
bangsa menjadi anak yang unggul dan kompeten, baik di negara sendiri
maupun di negara lain bahkan unggul dan mampu bersaing dengan negara
lain dengan berbagai wujud prestasi yang akan diukirnya. Pendidikan
hendaknya dilaksanakan dengan baik guna mengembangkan potensi-potensi
yang ada pada diri anak dengan berbagai dukungan baik dari pemerintah
sebagai penyelenggara pendidikan maupun sekolah sebagai pelaksana
kegiatan belajar-mengajar.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal I menyatakan bahwa
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”1
Mengenai pengertian pendidikan, seorang praktisi pendidikan yaitu
Tardif yang dikutip dalam Psikologi pendidikan oleh Muhibbin Syah
mengatakan bahwa “Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses
dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,
pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.” 2
1Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang, Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal I.
2Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2013), Cet.18, h. 10.
2
Selanjutnya Mc.Leod yang dimuat dalam Muhibbin Syah mengartikan
bahwa “Pendidikan berasal dari kata educate (mendidik) artinya memberi
peningkatan (to elicit, to give rise to) dan mengembangkan (to evolve, to
develop), dalam arti yang lebih sempit pendidikan berarti perbuatan atau
proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.”3
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) “Pendidikan adalah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pendidikan.”4
Dapat diambil kesimpulan, bahwa pendidikan adalah proses yang
dilakukan untuk merubah apa yang dimiliki oleh siswa yaitu mulai dari
pengetahuannya, perilakunya serta keterampilan yang dilakukan oleh siswa
dengan melakukan proses pendewasaan melalui kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan oleh guru atau pendidik dengan menggunakan berbagai
metode yang diberikan, sehingga segala perilakunya, pengetahuannya dapat
digunakan sesuai kebutuhan.
Pendidikan sering dikaitkan dengan proses belajar. Belajar menurut
Gestalt adalah suatu fenomena kognitif, dimana organisme mulai melihat
solusi setelah memikirkan problem. Pembelajar akan memikirkan semua
unsur yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan menempatkannya
bersama (secara kognitif) dalam satu cara dan kemudian cara-cara lainnya
sampai problem terpecahkan.5
Keseluruhan sistem pendidikan menjelaskan bahwa tujuan pendidikan
merupakan salah satu komponen yang penting dalam pendidikan, karena
memberikan arah pada proses kegiatan pendidikan yang dilaksanakan.
Peserta didik yang mencapai target tujuan-tujuan tersebut dianggap sebagai
siswa yang berhasil. Sedangkan, siswa yang tidak mampu mencapai tujuan-
3Ibid. 4Ibid.
5Hergenhann dan Matthew H.Olson, Theories Of Learning (Teori Belajar) Edisi 7, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet.2, h. 291.
3
tujuan tersebut dapat dikatakan siswa yang mengalami kesulitan belajar.
seorang siswa dikatakan telah berhasil dalam belajar apabila telah menguasai
standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan yang disebut dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).6
Penilaian yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik, merupakan
bentuk potret dari hasil belajar yang dilakukan dari kegiatan belajar mengajar.
Untuk dapat membantu peserta didik meningkatkan hasil belajar sesuai yang
diharapkan oleh sekolah, guru, orang tua ataupun siswa itu sendiri, perlu
adanya peran guru sebagai pembimbing, guru harus dapat memberikan
bimbingan kepada peserta didik nya, baik bimbingan yang sifatnya akademis
atau pengetahuan maupun bimbingan dalam perubahan akhlak atau tingkah
laku pada diri siswa.
Indikator hasil belajar merupakan uraian kemampuan yang dapat
dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran. Peserta
didik diberi kesempatan menggunakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai-nilai yang sudah mereka kembangkan selama pembelajaran dan dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang sudah ditentukan.7
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar setiap peserta didik
diantaranya ada faktor yang berhubungan langsung dengan peserta didik atau
ada dalam diri peserta didik (internal) serta faktor yang berasal dari luar
(eksternal). Menurut Dalyono, faktor internal yang mempengaruhi hasil
belajar peserta didik bisa berupa kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan
emosi serta cara belajar yang dimiliki oleh peserta didik. Sedangkan faktor
yang berasal dalam diri peserta didik dapat berupa keluarga, sekolah,
masyarakat serta lingkungan sekitar.8
6Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), h. 37. 7Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. 3, h. 27. 8Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), Cet. 4, h. 55-60.
4
“Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi berbagai faktor, seperti
motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan
verbal, tingkat kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam
berkomunikasi. Jika faktor-faktor tersebut dipenuhi, maka melalui
pembelajaran, peserta didik dapat belajar dengan baik.”9
Kegiatan yang dilakukan ketika proses belajar mengajar adalah salah
satu kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan, maka untuk itu terdapat
faktor-faktor yang menentukan tingkat keberhasilan belajar peserta didik,
yang kita tidak bisa dilihat dengan satu kacamata saja yaitu peserta didik,
tetapi dalam hal ini guru pun berperan dalam hal meningkatkan hasil belajar
peserta didik menjadi lebih baik, sehinggga tingkat keberhasilan belajar
peserta didik dapat dicapai dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas, telah dijelaskan bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar peserta salah satunya dipengaruhi oleh faktor
internal, dimana sekolah dalam hal ini menjadi salah satu faktor yang
menentukan proses dan hasil belajar yang dimiliki oleh peserta didik.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang melaksanakan
tugas untuk memberikan pengajaran dan membantu masalah belajar yang
dihadapi oleh peserta didik. Maka, setiap proses pembelajaran yang terjadi di
sekolah, terlibat di dalamnya unsur peserta didik atau siswa, guru, materi
pelajaran serta media pembelajaran. Dengan diadakannya penilaian hasil
belajar mengajar, akan dapat dilihat tingkat keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran, tingkat keberhasilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran, serta efektifitas strategi pemebelajaran yang
digunakan.10
9Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2015), Cet, 13, h. 39. 10 Fadhillah Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Lemlit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), Cet. 1, h. 113.
5
Semua indikator hasil belajar yang baik dapat dicapai apabila semua
faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut dapat diatasi dan dilakukan
dengan baik serta kehati-hatian. Hasil belajar peserta didik yang berbeda
merupakan salah satu pengaruh yang diberikan dari faktor tesebut seperti
gaya belajar yang berbeda dari setiap peserta didik.
Berdasarkan observasi yang dilakukan dapat dilihat bahwa data hasil
belajar siswa kelas XII IPS di MAN 2 Bogor didapati beberapa peserta didik
dengan hasil belajar kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
telah ditentukan oleh sekolah, maka baik guru ataupun sekolah dituntut agar
dapat memberikan perubahan pada arah yang lebih baik, sehingga kegiatan
belajar mengajar di sekolah yang dilakukan oleh guru dapat dikatakan
berhasil dengan melihat perubahan yang ada pada tingkat keberhasilan belajar
yang dicapai oleh peserta didik
Terkait dengan teori belajar yang telah dikemukakan oleh Gestalt,
bahwasanya belajar merupakan proses kognitif untuk memecahkan masalah
melalui berbagai cara, khususnya cara belajar dari peserta didik, sehingga jika
cara yang digunakan benar dan sesuai, maka peserta didik akan mendapatkan
hasil belajar dalam bidang kognitifnya sesuai dengan kriteria yang sudah
ditentukan oleh sekolah.
Faktor intelegensi merupakan salah satu faktor yang umumnya sering
menjadi pengaruh tingkat keberhasilan belajar dari setiap peserta didik, dan
faktor ini juga yang membedakan tingkat keberhasilan belajar yang berbeda
pada setiap peserta didik, namun dalam hal ini intelegensi tidak saja berbicara
pada soal kualitas otak yang dimiliki oleh peserta didik, tetapi bisa juga
mengarah pada kemampuan psikofisik untuk mereaksi atau menyesuaikan
diri dengan lingkungannya dengan cara yang tepat. Jadi, tingkat kecerdesan
atau intelegensi (IQ) tidak dapat diragukan lagi, bahwa ini menentukan
tingkat keberhasilan belajar siswa itu sendiri.
6
Pergantian kurikulum dari KTSP ke 2013 juga mempengaruhi hasil
belajar yang akan dicapai oleh peserta didik. Berdasarkan observasi yang
telah dilakukan bahwa pada pelaksanaan ujian nasional dengan aturan
kurikulum 2013 terdapat beberapa masalah, salah satunya soal-soal yang ada
di ujian kan pada siswa kelas XII, memiliki tingkat kesulitan yang tinggi
sehingga peserta didik diharapkan mempunyai tingkat analisis yang tinggi
terhadap soal tersebut. Hal inilah yang menjadikan guru dan pihak sekolah
memberikan bimbingan dengan sering memberikan latihan soal-soal kepada
peserta didiknya.
Selain itu, teknis dalam pelaksanaan ujian nasional pun juga menjadi
salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh semua sivitas yang ada di
lingkungan sekolah. Pelaksanaan ujian nasional yang awalnya dengan paper
test dan setelah diterapkannya kurikulum 2013 maka ujian nasional
dilaksanakan berstandar komputer, diakui oleh guru bahwa pelaksanan ujian
ini sedikit rumit. Jika hal ini tidak dapat diatasi, maka dampaknya akan
berpengaruh pada hasil belajar yang akan diperoleh oleh peserta didik.
Mengenai informasi atau penjelasan mengenai materi pelajaran yang
diberikan kepada peserta didik, khususnya pelajaran yang memiliki
kompetensi dasar yang cukup banyak, seringkali keterbatasan waktu yang
dimiliki menjadi penghambat tersampainya materi pelajaran kepada siswa
secara utuh tersebut.
Keterbatasan waktu yang dimiliki dalam kegiatan belajar mengajar,
bisa diatasi dengan pengadaan program bimbingan belajar bagi peserta didik.
Namun, program bimbingan belajar yang tidak sesuai dengan rencana dan
aturan dari pihak sekolah juga akan menimbulkan masalah dalam kegiatan
belajar peserta didik.
Selanjutnya, menurut Nana Syaodih dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional tahun 1989 pendidikan dilaksanakan dalam bentuk
7
bimbingan, pengajaran dan latihan. Perkataan bimbingan mempunyai dua
makna, secara umum artinya sama dengan mendidik, atau menanamkan nilai-
nilai, membina moral, mengarahkan siswa supaya menjadi lebih baik.
Bimbingan juga mempunyai arti khusus, yaitu sebagai suatu upaya program
membantu mengoptimalkan perkembangan siswa.11
Sebagai seorang pendidik, peran guru tidak hanya sekedar pengajar
peserta didik, melainkan guru juga berperan sebagai pembimbing. Menurut
Mulyasa, sebagai pembimbing guru juga harus merumuskan tujuan secara
jelas, menetapkan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang harus ditempuh,
menggunakan petunjuk perjalanan serta menilai kelancarannya sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan peserta didik.12
Artinya, dalam hal ini tugas guru yaitu dituntut untuk dapat
merencanakan tujuan pembelajaran dan dapat mengidentifikasi kompetensi
yang hendak dicapai peserta didik, guru juga harus melibatkan peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini agar peserta didik menjadi lebih aktif
dalam proses berlangsungnya pembelajaran, kemudian guru juga harus dapat
memaknai kegiatan belajar yang telah dilakukan, sehingga siswa pun dapat
merasakan dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Dan yang
paling penting guru harus melaksanakan penilaian.
Berkaitan dengan mata pelajaran ekonomi, yang merupakan bagian
dari ilmu ekonomi, dimana menurut PA.Samoelson dikutip oleh Nur Laily,
bahwa ilmu ekonomi merupakan studi bagaimana orang-orang dan
masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang, dengan
menggunakan sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam
berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta
11Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 5, h. 233.
12 Mulyasa, op. cit., h. 41.
8
mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi sekarang dan di masa
mendatang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat.13
Selain itu ruang lingkup ilmu ekonomi pun dibagi menjadi dua
bagian, yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Ilmu ekonomi
mikro adalah ilmu yang mempelajari mengenai perilaku individu dalam
rangka memenuhi kebutuhannya secara khusus, dengan aspek analisa
diantaranya analisa biaya dan manfaat, teori permintaan dan penawaran,
elastisitas, model-model pasar, industri, teori harga, teori produksi dan lai-
lain. Sedangkan ilmu ekonomi makro ilmu yang mempelajari perilaku
masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya yang menyeluruh (agregat)
dengan aspek analisa diantara nya pendapatan nasional, kesempatan kerja,
inflasi, investasi, neraca pembayaran dan lain-lain.
Melihat kompleksnya masalah serta banyak nya materi yang ada
dalam mata pelajaran ekonomi, maka guru pun dituntut untuk melaksanakan
kegiatan belajar dengan efektif dan seefisen mungkin untuk memberikan
pengetahuan-pengetahuan yang ada dalam ilmu ekonomi tersebut, baik yang
sifatnya makro maupun mikro dengan memanfaatkan waktu seefisen
mungkin. Karena dalam kegiatan pembelajaran di sekolah khususnya jenjang
SMA ilmu tersebut baik makro ataupun mikro sudah mulai diajarkan kepada
siswa sehingga dalam kehidupan nyata di masyarakat nanti siswa dapat
mengamalkan dan menerapkannya mengenai hal yang ia dapatkan di sekolah
tersebut.
Agar tersampai nya materi secara utuh, dengan keterbatasan waktu
yang dimiliki, maka perlu adanya penambahan waktu belajar dengan cara
membuat atau melaksanakan program bimbingan belajar di sekolah, guna
untuk membantu guru dan peserta didik demi terciptanya suasana belajar
yang diinginkan terhadap hasil belajar yang diinginkan pula.
13 Nur Laily dan Budiyono, Teori Ekonomi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal. 2.
9
Mengenai bimbingan belajar Bernard & Fullmer yang dikutip oleh
Aip Badrujaman mendefinisikan “Bimbingan sebagai segala kegiatan yang
bertujuan meningkatkan realisasi setiap individu”. 14
Kutipan yang sama oleh Aip Badrujaman menjelaskan Gysbers &
Henderson yang mengemukakan bahwa potensi yang dikembangkan dalam
kurikulum “bimbingan merupakan seperangkat kompetensi berupa tugas
perkembangan siswa”.15
Jadi, bimbingan merupakan suatu kegiatan yang sengaja dilakukan
untuk membantu suksesnya kurikulum yang ada di sekolah dan suatu
kegiatan yang mengarah pada perkembangan potensi serta kompetensi yang
dimiliki oleh peserta didik dengan berpedoman pada kurikulum yang ada.
Berbagai pertimbangan yang ada, maka untuk itu sekolah berinisiatif
untuk membuat suatu program bimbingan belajar agar bisa meningkatkan
hasil belajar peserta didiknya, dengan harapan melalui program bimbingan
belajar yang dilakasanakan di lingkungan sekolah ini, yang dilakukan dengan
cara penguatan dari tiap materi serta pemberian dan pengulangan akan
latihan-latihan soal yang diberikan kepada peserta didik, peserta didik di
sekolah tersebut mendapatkan hasil belajar sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh semua pihak yang berada dalam lingkungan sekolah tersebut.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam program bimbingan tersebut
diharapkan dapat membantu peserta didik dalam menghadapi masalah
belajarnya dan memberikan pengalaman untuk menyelesaikan nya dengan
pemberian latihan-latihan soal serta penguatan materi, sehingga ketika
dihadapkan pada test yang berisi soal-soal yang memiliki tingkat kesulitan
yang cukup tinggi, mereka sudah mengetahui serta berpengalaman dalam
14Aip Badrujaman, Teori dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan Konseling, (Jakarta: PT.Indeks, 2014), Cet.4, h. 26-27. 15Ibid.,
10
menyelesaikan soal-soal tersebut dengan cara-cara yang telah diberikan
dalam bimbingan belajar yang diberikan.
Apabila hal seperti ini tidak dilakukan dengan perhitungan yang
matang, maka apa yang akan terjadi pada tingkat keberhasilan peserta didik,
apalagi khususnya pada peserta didik yang memang memerlukan hasil
belajar yang baik, guna diperuntukan untuk dapat mengikuti tes ujian masuk
ke perguruan tinggi, mereka akan mengalami kesulitan dalam hal tersebut.
Berdasarkan masalah-masalah diatas maka penulis berasumsi bahwa
program bimbingan belajar memang harus ada dan dilakukan oleh setiap
sekolah, untuk dapat membantu siswa nya mendapatkan tingkat keberhasilan
belajar yang diinginkan, serta mengatasi masalah belajarnya dan agar siswa
mampu meningkatkan hasil belajar nya, maka atas dasar inilah penulis ingin
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Program Bimbingan
Belajar terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas
XII IPS MAN 2 Bogor.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar peserta didik yang kurang dari KKM.
2. Intelegensi yang dimiliki peserta didik berbeda-beda.
3. Pergantian kurikulum pendidikan.
4. Teknis pelaksanaan ujian nasional yang cukup rumit.
5. Kurangnya waktu belajar yang diberikan.
6. Pelaksanaan bimbingan yang tidak sesuai dengan program yang ada.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar penelitian lebih
terfokus penulis membatasinya pada pelaksanaan program bimbingan yang
11
tidak sesuai dengan program yang ada dan hasil belajar peserta didik kurang
yang kurang dari KKM.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang sudah disebutkan, penelitian
ini memiliki rumusan masalah yaitu “Seberapa Besar Pengaruh Program
Bimbingan Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Ekonomi Siswa kelas XII
IPS MAN 2 Bogor?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh program bimbingan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas
XII IPS MAN 2 Bogor.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat diadakannya
penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat diadakan penelitian ini adalah sebagai kajian bagi para aktivis di
dunia pendidikan untuk dapat membuat program terencana dan sesuai sehingga
dapat membangkitkan dan meningkatkan potensi kecerdasan siswa dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dan sebagai bahan untuk perbandingan
penelitian penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Guru di Kelas
Sebagai kajian bagi para guru di kelas untuk memberikan dan
menyampaikan materi pembelajaran secara utuh dan dapat
memaksimalkan alokasi waktu dengan baik agar terciptanya keberhasilan
belajar siswa yang diinginkan.
12
b. Bagi Siswa
Memberikan kemudahan dan penguatan kepada siswa mengenai materi
pelajaran yang diberikan, serta memberikan kemudahan cara berlatih soal
sehingga mereka dapat mengingatnya ke dalam long term memory dari
apa yang telah mereka lakukan dalam pengalaman belajarnya.
c. Bagi Sekolah
Sebagai bahan evaluasi mengenai program bimbingan yang dilaksanakan,
serta memberikan kemudahan bagi sekolah dalam menganalisis hal-hal
yang dianggap lemah dan kuat dalam pelaksanaan program bimbingan
tersebut.
13
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh lembaga
formal di bawah pengawasan penuh pemerintah dalam bidang pendidikan
yang merupakan salah satu bidang penting dalam suatu negara guna untuk
mencetak dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Menurut Sumadi Suryarata dalam bukunya Psikologi Pendidikan
menyatakan bahwa “belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavior
changes, aktual maupun potensial), bahwa perubahan itu pada pokoknya
adalah didapatkannya kecakapan baru, dan perubahan itu terjadi karena
usaha.”1
Pengertian belajar lainnya yang dikemukakan oleh Cronbach yang
dikutip oleh Saiful Bahri Djamarah mengatakan bahwa “belajar adalah
suatu aktivitas yang ditunjukan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman”. 2
Selanjutnya Saiful Bahri menjelaskan kembali pengertian belajar
oleh Howard L Kingskey yang mengatakan “belajar adalah proses dimana
tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek
atau latihan.”3
Pengertian lainnya oleh Slameto, masih dalam kutipannya
mengungkapkan menurutnya “belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
1Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006), h. 232. 2Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), Cet. 3, h. 13.
3Ibid.,
14
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.”4
Pemahaman dari beberapa pengertian belajar di atas dapat
diasumsikan bahwa belajar merupakan suatu proses serangkaian aktivitas
yang dilakukan secara sadar melalui kegiatan yang sifatnya praktek atau
teori, dan melalui kegiatan belajar terdapat usaha yang dilakukan oleh tiap
individu guna menghasilkan suatu perubahan, atau membentuk suatu
perubahan yang baru sebagai hasil dari pengalaman serta interaksi antara
individu dengan lingkungannya.
Perubahan yang terjadi pada proses belajar dari tiap individu
adalah perubahan yang mengarah pada berubahnya tingkat kemampuan
peserta didik. Misalnya ia menyadari bahwa dengan belajar kemampuan
kognitif nya bertambah. Selain itu perubahan yang dihasilkan dari proses
belajar yang dilakukan adalah untuk merubah pola tingkah laku peserta
didik itu sendiri.
Konstruk yang dapat penulis gambarkan dari pengertian belajar di
atas adalah bahwa belajar merupakan suatu aktivitas yang secara sadar
dilakukan oleh tiap individu dimana dalam aktivitas tersebut terdapat
berbagai kegiatan yang dilakukan guna memberikan perubahan dalam hal
arti perubahan mengenai kemampuan yang dimiliki peserta didik baik
pengetahuannya, perkembangan tingkah laku serta perubahan yang terjadi
pada psikomotorik nya.
b. Ciri-Ciri Belajar
Ciri-ciri belajar dapat diketahui dari hakikat belajar yaitu
perubahan tingkah laku. Maka ciri-ciri belajar menurut Syaiful Bahri
Djamarah adalah sebagai berikut:
4Ibid.,
15
1) Perubahan yang terjadi secara sadar: perubahan ini berarti bahwa
individu yang belajar menyadari terjadinya perubahan yang terjadi
dalam dirinya.
2) Perubahan belajar yang bersifat fungsional: perubahan yang terjadi
dan berlangsung secara terus menerus.
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif: belajar tertuju
pada perubahan yang lebih baik dari sebelumnya, dan perubahan
yang terjadi karena usaha.
4) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah: perubahan tingkah
laku dicapai karena adanya tujuan yang akan dicapai.5
Perubahan-perubahan yang terjadi pada tiap individu dari peserta
didik merupakan sebuah ciri dari kegiatan belajar yang dilakukan oleh
peserta didik. Dapat dikatakan bahwa ciri dari belajar adalah
terbentuknya perubahan-perubahan baru dalam diri peserta didik, baik
perubahan yang terjadi pada psikologi nya maupun fisiknya.
c. Hasil Belajar
Penguasaan hasil belajar peserta didik dapat dilihat dari
kemampuan-kemampuan serta potensi yang dimilikinya, menurut Nana
Syaodih Sukmadinata, hasil belajar adalah:
“Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau
pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang
dimiliki seseorang.”6 Potensi yang dimiliki dan harus dikuasai oleh
peserta didik dapat dilihat dari tujuan pendidikan yang berkaitan dengan
perilaku peserta didik, yaitu penguasaan kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
5Ibid., h. 15. 6Syaodih Sukmadinata, op. cit., Cet.5, h. 102.
16
Hasil belajar merupakan hasil yang didapat dari evaluasi yang
dilakukan dan diberikan dalam kegiatan proses belajar mengajar.
Menurut Tardif yang dikutip oleh Muhibbin Syah, bahwa evaluasi adalah
assessment yang berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi
yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.7
Maka kriteria dari hasil belajar merupakan sebuah alat pengukur bagi
peserta didik dalam menentukan tingkat keberhasilan dalam belajarnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dapat diartikan
sebagai hasil dari serangkaian evaluasi yang dilakukan oleh guru sebagai
pendidik yang kriterianya sudah ditetapkan mengenai kompetensi-
kompetensi yang dimiliki peserta didik seperti pengetahuan, selama
berlangsungnya proses belajar mengajar.
d. Jenis-Jenis Hasil Belajar
Pada prinsipnya, hasil belajar yang ideal ialah meliputi seluruh
aspek psikologis yang selalu berubah pada tiap pengalaman dan proses
belajar yang dialami oleh siswa.8 Perubahan tersebut dapat dilihat pada
hasil belajar yang dimiliki oleh peserta didik yang merupakan salah satu
ukuran dari keberhasilan peserta didik dalam proses belajarnya.
Sistem pendidikan nasional mempunyai beberapa tujuan
diantaranya, tujuan umum, tujuan khusus dan tujuan yang berikaitan
dengan tingkah laku.9 Semua tujuan ini harus ada pada pelaksanaan di
setiap sekolah sebagai acuan untuk mengukur hasil pendidikan yang
diterima oleh siswa. Berkaitan dengan tujuan yang berkaitan dengan
tingkah laku, yang sering dikenal dengan kognitif, afektif dan
7Syah, op. cit., h. 139. 8Ibid., h. 148.
9Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) Ed.Revisi, Cet. 9, h. 115.
17
psikomotorik. Menurut Benyamin S.Bloom, hasil belajar dapat
dikelompokan menjadi tiga domain, yaitu:
a. Ranah Kognitif
Domain kognitif memiliki enam jenjang kemampuan, yaitu
pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan
(application), analisis (analysis), sintesis (synthesis) dan evaluasi
(evaluation). 10
b. Ranah Afektif
Ranah afektif meliputi kemampuan pada hal menerima
rangsangan (reesiving), merespon rangsangan (responding), penilaian
(valuing), organisasi nilai (organization), mewujudkan nilai
(characterization by value or value complex).11
c. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik merupan ranah yang sangat berkaitan dengan
keterampilan. Dalam kegiatan ini, kegiatan yang dilakukan dalam
pembelajaran merupakan suatu yang konkret (nyata) karena perbuatan
yang dilakukan tersebut merupakan kegiatan belajar yang saling
terintergrasi antara pengetahuan serta sikap. 12
Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menentukan hasil
balajar siswa dan mengukur selama proses pembelajaran berlangsung
yang biasa disebut dengan tes pengukur keberhasilan. Maka untuk
mengukur dan mengevaluasi keberhasilan belajar yang dicapai oleh
peserta didik, berikut akan dijelaskan tes hasil belajar berdasarkan tujuan
dan ruang lingkupnya.
10Arifin, op. cit., h. 21. 11Arikunto, op. cit., h. 138-139.
12Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 23.
18
1. Tes Formatif
Penilaian pada tes formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program atau pokok
bahasan tertentu. Sebagai contoh adalah ulangan harian dimana
pemberian informasi diberikan demi perbaikan dan penyampaian dalam
menentukan nilai.13
2. Tes Sumatif
Penilaian hasil belajar pada tes ini biasanya dilaksanakan setelah
pemberian sekelompok program atau atau sebuah program yang lebih
besar. Sebagai contoh penilaian dari tes ini dapat disamakan dengan
ulangan umum, dan hasil belajar yang didapat oleh peserta didik bisa
digunakan untuk kenaikan kelas dan menentukan rangking.14
3. Tes Subsumatif
Penilaian hasil belajar pada tes subsumatif merupakan penilaian
yang didapat dari hasil belajar yang ada pada tes sumatif dan formatif.
Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat dan taraf keberhasilan
belajar siswa pada suatu periode tertentu. Biasanya hasil tes ini
digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajarr dan
diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.
Tes-tes yang telah disebutkan di atas merupakan salah satu cara
untuk mengetahui hasil belajar yang telah dilakukan oleh peserta didik
dan sebagai acuan pemahaman dan tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh peserta didik.
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang didapat oleh peserta didik merupakan cerminan
dari kegiatan yang dilakukan selama proses belajar-mengajar
13 Arikuto, Op.Cit., Cet. 9, h. 36 14 Ibid.,
19
berlangsung. Secara garis beasar, hasil belajar peserta didik dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang berada di dalam individu yang
sedang belajar, diantaranya berupa kesehatan, intelegensi dan bakat, minat
dan emosi serta cara belajar yang dimiliki oleh peserta didik.15 Dalam hal
ini hasil belajar peserta didik lebih banyak ditentukan oleh pribadinya
sendiri, artinya lebih merujuk kepada diri yang ada pada peserta didik itu
sendiri pada proses kegiatan belajar-mengajar.
Selain faktor internal di atas, terdapat juga faktor eksternal yang
mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Faktor eksternal ini sering
dikenal dengan faktor yang berada di luar individu yang sedang belajar.
Berikut akan dijelaskan faktor eksternal secara mendalam yang
berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.
1) Keluarga
Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan
anak dalam belajar, mulai dari penghasilan yang dimiliki oleh orang tua,
serta keadaan rumah itu sendiri pun turut mempengaruhi keberhasilan
anak dalam belajar.16
Lingkungan sosial dalam keluarga seperti sifat orang tua,
ketegangan yang ada di keluarga pun sangat mempengaruhi, karena itu
keluarga harus memberikan suasana belajar yang tenteram dan keluarga
harus berperan sebagai fasilitator bagi anaknya agar tercapainya hasil
belajar yang baik untuk anaknya.
2) Sekolah
Lingkungan hidup yang kedua bagi peserta didik selain
keluarganya adalah sekolah atau lingkungan yang dijadikan oleh mereka
sebagai tempat untuk menuntut ilmu. 15Dalyono, op. cit., h. 55-57. 16Ibid., h. 59.
20
Sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah tempat untuk
mempersiapkan peserta didik menghadapi kehidupannya.17 Kualitas guru,
mulai dari cara mengajar turut mempengaruhi keberhasilan peserta didik,
selain itu kesesuaian kurikulum yang diterapkan pada sekolah yang
bersangkutan, tata tertib sekolah, program-program yang ada di sekolah,
semuanya yang berada pada lingkungan sekolah ini merupakan faktor
kedua terpenting yang harus diperhatikan dalam menciptakan hasil dari
pendidikan yang berkualitas.
3) Masyarakat
Kondisi seperti masyarakat dapat dikatakan sebagai lingkungan
nonsosial yang ikut berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.
Keadaan masyarakat, khususnya tempat tinggal akan mempengaruhi giat
belajar pada anak jika lingkungan tempat ia tinggal terdiri dari orang-
orang yang berpendidikan, begitu pun sebaliknya.18
Kondisi setiap masyarakat serta tempat dimana ia tinggal pasti
berbeda, maka dalam hal ini harus ada peran serta pengawasan dari orang
tua terhadap anak nya di lingkungan masyarakat tersebut.
4) Lingkungan sekitar
Lingkungan sekitar yang bisa mempengaruhi hasil belajar anak
bisa berupa keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar,
keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya.19
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik
sudah disebutkan di atas, tetapi untuk lebih jelasnya pada penelitian ini
peneliti merujuk pada faktor eksternal atau yang berasal dari kondisi
lingkungan belajar peserta didik. Faktor eksternal seperti sekolah
17Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 4, h. 228. 18Dalyono, op. cit., h. 60. 19Ibid.
21
merupakan salah satu faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap
hasil belajar peserta didik, karena di sekolah semua unsur yang terlibat
seperti kualitas guru mulai dari cara mengajarnya, kesesuain kurikulum,
sarana prasarana sekolah, jumlah murid per kelas, dan lain-lain nya turut
mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik.
Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan peserta didik pada hasil
belajarnya dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam ataupun dari
luar kondisi peserta didik, yang mempengaruhi pada berlangsungnya
proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri.
f. Indikator Hasil Belajar
Pengungkapan hasil belajar peserta didik meliputi ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik. Dari tiap ranah tersebut memiliki indikator atau
pencapaian yang berbeda-beda dan penggunaan alat evaluasi untuk
mengetahui hasil belajar dari tiap ranah juga berbeda, dan harus
disesuaikan dengan jenis dan indikatornya.
Indikator hasil belajar sendiri merupakan uraian kemampuan yang
dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran.
Peserta didik diberi kesempatan untuk menggunakan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang sudah mereka kembangkan
selama pembelajaran dan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sudah
ditentukan.20 Berikut ini akan disajikan tabel mengenai indikator
pencapaian hasil belajar peserta didik untuk memudahkan dan mengetahui
hasil yang didapatkan oleh peserta didik.
20Arifin, op. cit., h. 27.
22
Tabel 2.1
Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Hasil Belajar
Ranah/Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi A. Ranah Kognitif
1. Pengamatan
1. Dapat menunjukan 2. Dapat membandingkan 3. Dapat menghubungkan
1. Tes lisan 2. Tes tertulis 3. observasi
2. Ingatan 3. Pemahaman 4. Analisis 5. Aplikasi 6. Sistesis
1. Dapat menyebutkan 2. Dapat menunjukan kembali. 1. Dapat menjelaskan 2. Dapat mendefinisikan
dengan lisan sendiri
1. Dapat menguraikan 2. Dapat mengklasifikasi 1. Dapat memberikan contoh 2. Dapat menggunakan secara
cepat 1. Dapat menghubungkan 2. Dapat menyimpulkan 3. menggeneralisasikan
1. Tes lisan 2. Tes tertulis 3. Observasi
1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas 3. Observasi
1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas
1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas 3. Observasi 1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas
B. Ranah Afektif
1. Penerimaan
2. Sambutan
3. Apresiasi
1. Menunjukan sikap menerima 2. Menunjukan sikap menolak
1. Kesediaan berpartisipasi 2. Kesediaan memanfaatkan
1. Menganggap penting dan bermanfaat
2. Menganggap indah dan
1. Tes tertulis 2. Tes skala sikap 3. Observasi
1. Tes skala sikap 2. Pemberian tugas 3. Observasi 1. Tes skala
penilaian 2. Pemberian tugas 3. Observasi
23
4. Internalisasi
5. Karakterisasi
harmonis 3. Mengagumi 1. Mengakui dan meyakini 2. Mengingkari 1. Melembagakan atau
meniadakan 2. Menjelmakan dalam pribadi
dan prilaku sehari-hari
1. Tes skala sikap 2. Pemberian tugas
1. Pemberian tugas
ekpresip dan proyektif
2. Observasi
C. Ranah/Psikomotor
1. Ketrampilan bergerak dan bertindak
2. Kecakapan
ekspresi verbal dan non-verbal
1. Kecakapan mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya
1. Kefasihan melafalkan 2. Kecakapan membuat mimik
dan gerakan jasmani
1. Observasi 2. Tes tindakan 1. Tes lisan 2. Observasi 3. Tes tindakan
2. Program Bimbingan Belajar
a. Pengertian Bimbingan Belajar
Bimbingan berasal dari bahasa inggris dengan terjemahan
“guidance”. Secara harfiah istilah “guidance” berasal dari akar kata
“guide” yang memiliki beberapa arti: mengarahkan (to direct), memandu
(to pilot), mengelola (to manage), dan menyetir (to steer).21
Menurut Donal G. Mortensen dan Alan M. Schumuller yang
dikutip oleh Sutirna mengatakan bahwa:
“Bimbingan merupakan bagian total dari program sekolah yang
memberikan kesempatan membantu setiap peserta didik untuk dapat
21Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2014), Cet. 8, h. 25.
24
mengembangkan kemampuan dan kapasitas yang maksimal secara
demokratis”.22
Pengertian bimbingan yang dikemukakan di atas berarti bahwa
bimbingan merupakan suatu proses yang diperuntukan untuk semua
peserta didik yang ada di sekolah tersebut dengan tujuan membantu
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan dirinya.
Menurut Rochman Natawidjadja, bimbingan merupakan suatu
proses pemberian bantuan yang mempunyai sifat berkesinambungan, agar
peserta didik mampu memahami dirinya sesuai dengan keadaan
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakatnya, sehingga Ia dapat
memperoleh kebahagiaan serta kemudahan dan memberikan sumbangan
yang berarti bagi hidupnya dengan perkembangan nya yang sudah
optimal.23
Bimbingan artinya suatu proses yang dilaksanakan mempunyai
sifat yang direncanakan untuk membantu peserta didiknya dalam
memahami setiap keadaan yang ada pada lingkungan sekolahnya atau
lingkungan belajarnya, agar memberikan kemudahan bagi peserta didik
dalam mencapai sesuatu yang berarti dalam hidupnya.
Menurut Djumhur dan Moh.Surya, bimbingan merupakan proses
pemberian bantuan yang dilaksanakan secara terus menerus dan sistematis
kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar
tercapai kemampuan mengenai dirinya dan kemampuan untuk
merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi dalam mencapai
penyesuaian diri dengan lingkungan baik keluarga, sekolah ataupun
masyarakat.24
22Sutirna, Bimbingan dan Konseling, (Yogyakarta: Andi, 2013, .Ed.I. h. 6.
23Ibid. 24Ibid. h. 12.
25
Menurut peraturan menteri kebudayaan dan pendidikan,
pengertian Bimbingan diartikan sebagai bagian integral dari pendidikan
adalah upaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam rangka
tercapainya perkembangan yang utuh dan optimal.25
Beberapa pengertian bimbingan di atas menunjukan bahwa
bimbingan merupakan suatu proses kegiatan yang masih bagian dari
pendidikan dengan memiliki tujuan untuk membantu dan mengarahkan
peserta didik dalam mengembangkan kemampuannya secara optimal serta
memberikan pemahaman terhadap apa yang dimiliki oleh dirinya yang
pelaksanaan nya dilakukan secara berkesinambungan.
b. Prinsip-Prinsip Bimbingan Belajar
Prinsip merupakan bagian dari sebuah pedoman dalam
melaksanakan suatu kegiatan. Pelaksanaan bimbingan harus disertai
dengan prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan, guna tercapainya hasil
yang optimal dan tercapainya tujuan dari pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan serta direncanakan.
Prinsip-prinsip bimbingan pada hakikatnya terbagi ke dalam
empat bagian. (1) prinsip yang bersifat umum, (2) prinsip khusus yang
berhubungan dengan siswa, (3) prinsip khusus yang berhubungan dengan
pembimbing, dan (4) prinsip khusus yang berhubungan dengan
organisasasi dan adminisrasi.26
Berikut prinsip-prinsip bimbingan belajar ketika dilaksanakan
pada suatu unit lembaga pendidikan, adalah sebagai berikut:
25Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Bab IV ayat 1. 26Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi), (Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2007), Cet. I, h. 69-70.
26
1) Bimbingan belajar diberikan kepada semua siswa.27 Bimbingan
belajar diberikan kepada siswa, baik siswa yang pandai atau kurang
pandai, ketika bimbingan ini merupakan bagian dari program sekolah,
semua siswa harus mendapatkan kegiatan tersebut.
2) Bimbingan belajar merupakan usaha bersama.28 Artinya dalam hal ini
bimbingan tidak hanya dilakukan oleh beberapa guru saja, tetapi
bimbingan harus dilakukan oleh semua guru. Selain itu bimbingan
juga guru harus bekerja sama dengan staf sekolah.
3) Bimbingan menekankan berkembangnya potensi siswa secara
maksimum.29 Bimbingan harus dilaksanakan untuk perkembangan
potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.
4) Harus diadakan penilaian atau evaluasi secara berkesinambungan.30
Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil-hasil yang diperoleh dari
kegiatan bimbingan tersebut.
5) Pembimbing di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian,
pendidikan, pengalaman dan kemampuan.31
Sebelum merencanakan suatu program bimbingan belajar, hal
yang perlu diketahui dan diperhatikan bagi setiap akitvis di dunia
pendidikan adalah bahwa program bimbingan belajar yang akan
dilaksanakan harus terlebih dahulu direncanakan dengan sebaik mungkin,
mulai dari pemberian teknik bimbingan belajar yang pas bagi semua
peserta didik, adanya komunikasi yang terintegrasi dengan baik antara
guru dengan staf sekolah, sebagai seorang guru sebelum memberikan
bimbingan kepada anak didiknya hendaknya pula memperhatikan faktor-
faktor yang menjadi kesulitan belajar pada diri siswa.
27Syaodih Sukmadinata, Cet.5. op. cit., h. 242. 28Sutirna, Ibid., h. 25. 29Yusuf, op. cit., h.19. 30Tohirin, op. cit., h. 71. 31Ibid., h. 73.
27
Beberapa prinsip sudah disebutkan, maka dapat disimpulkan
bahwa dalam melaksanakan suatu program bimbingan belajar harus
tertuju pada peserta didik yang dimbimbingnya, dimana bimbingan
belajar yang diprogramkan atau direncanakan ini merupakan suatu usaha
untuk membantu peserta didik dalam mengatasi masalah dalam
belajarnya, kemudian pemberian bantuan tersebut harus disesuaikan
dengan kebutuhan peserta didiknya. Dalam kegiatan bimbingan belajar
pun selain memberikan bantuan kepada peserta didiknya yang berupa
penguatan materi agar hasil peserta didik meningkat, maka perlu ada
peran dari semua stakeholder sekolah untuk membentuk sebuah team
yang memliki kontsruk pemikiran yang sama dan tertuju pada masa
depan.
c. Masalah Kesulitan dalam Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan inti dalam proses pendidikan.
Kegiatan belajar tidak selamanya berjalan dengan baik, sebab dalam
kegiatan belajar dapat timbul masalah baik yang berasal dari peserta didik
maupun pendidik itu sendiri. Masalah yang biasanya dihadapi pendidik
dalam kegiatan belajar bisa berupa pemilihan metode alat dan sumber
belajar ketika berada di dalam kelas.
Masalah belajar (kesulitan belajar) yang biasa dihadapi oleh siswa
biasanya berupa pengaturan waktu belajar, cara belajar, penggunaan buku
pelajaran, belajar berkelompok, mempersiapkan ujian, memilih mata
pelajaran yang cocok, dan lain sebagainya.32
Terkait dengan argumen di atas, bahwa masalah belajar yang
dihadapi setiap peserta didik bermacam-macam jenisnya, karena peserta
didik pun memiliki karakter yang berbeda-beda, maka masalah belajar
yang biasa dihadapi oleh peserta didik pun berbeda-beda.
32Yusuf, op. cit., h. 222.
28
Siswa dikatakan memiliki kesulitan belajar jika menunjukan
kegagalan (failure) tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya.
Siswa dikatakan gagal dalam belajarnya jika siswa yang bersangkutan
tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan
minimal dalam pelajaran tertentu.33 Artinya siswa dikatakan berhasil
dalam belajarnya jika siswa tersebut mencapai tingkat minimum dari
pelajaran yang diajarkan.
Selain itu, jika siswa yang besangkutan tidak dapat mengerjakan
atau mencapai prestasi yang semestinya (berdasarkan ukuran tingkat
kemampuannya).34 Pernyataan ini mempunyai arti bahwa siswa tersebut
diramalkan dapat mencapai suatu prestasi tetapi pada konkretnya di
lapangan siswa tersebut tidak sesuai dengan kemampuannya.
Siswa dikatakan gagal jika yang bersangkutan tidak berhasil
mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai prasyarat pada
tingkat pelajaran berikutnya.35 Artinya, bahwa masalah belajar atau
kesulitan belajar ini lebih merujuk pada penguasaan materi, artinya siswa
belum matang terhadap suatu materi dasar yang akan dijadikan materi
pengantar untuk materi selanjutnya.
Jelaslah, bahwa dalam kegiatan belajar banyak masalah serta
kesulitan yang timbul dan dirasakan oleh peserta didik. Maka, disinilah
pentingnya peran sekolah yang memiliki tanggung jawab yang besar
dalam membantu peserta didiknya agar dapat berhasil dalam belajarnya.
d. Teknik-Teknik Bimbingan Belajar
Teknik-teknik yang digunakan dalam memberikan bimbingan atau
bantuan kepada peserta didik di antaranya ada dua, yaitu teknik
33Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 10. h. 308. 34Ibid. 35Ibid.
29
bimbingan yang bersifat individual dan kelompok. Kedua teknik ini
memiliki cara yang berbeda dalam mendalami dan memberikan bantuan
kepada peserta didiknya.
Teknik yang diberikan pada bimbingan yang bersifat individual
biasnya berupa ceramah, nasihat, penyampaian bahan-bahan tertulis dan
sebagainya,36 yang biasanya dikenal juga dengan teknik bimbingan yang
bersifat informatif. Sedangkan teknik bimbingan yang bersifat kelompok
biasanya berupa diskusi, belajar kelompok,37Artinya teknik bimbingan
kelompok ini lebih membantu individu dalam membina hubungan dan
meyesuaikan diri dengan orang lain, dan teknik ini bisa dikenal dengan
teknik bimbingan yang bersifat adjustif.
Sekolah yang memiliki tugas membantu peserta didiknya dengan
melaksanakan program bimbingan belajar, hendaknya memiliki langkah,
seperti diagnosis, prognosis dan treatment. Pada langkan prognosis ini
sekolah harus dapat memperkirakan bantuan apa yang dapat digunakan
dalam membantu siswa dalam mengatasi kesulitannya, memperkirakan
sejauh mana bantuan ini dapat diberikan, dan oleh siapa diberikannya.38
Setalah prognosis dilakukan, maka langkah yang selanjutnya
dilakukan adalah memberikan treatment atau pelaksanaan bantuan sesuai
dengan prioritas pada langkah sebelumnya. Pelaksanaan bimbingan dapat
dilaksanakan dengan teknik-teknik yang sudah dipaparkan di atas, dengan
menyesuaikan dengan kondisi dan kesulitan belajar yang dihadapi oleh
peserta didik,
e. Upaya Guru Membantu Mengatasi Masalah Kesulitan Belajar
Peran seorang guru tidak hanya sebagai seorang pendidik,
pengajar dan orang yang memberikan materi pelajaran di kelas saja, tetapi
36Syaodih Sukmadinata, op. cit., Cet. 5, h. 243. 37Ibid. 38Sagala, op. cit., h. 245.
30
guru juga harus berperan sebagai seorang pembimbing, penasihat, model
dan teladan, baik di dalam ataupun di luar kelas. Khusususnya dalam
membantu serta mengatasi masalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa
nya di kelas, maka guru haru berperan sebagai pembimbing yang baik dan
profesional.
Bimbingan belajar bertujuan membantu peserta didik untuk
menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai
hambatan belajar, memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif,
memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat, memiliki
keterampilan belajar yang efektif, memiliki keterampilan perencanaan dan
penetapan pendidikan selanjutnya, dan memiliki kesiapan menghadapi
ujian.39
Sebagai seorang pembimbing guru harus merumusakan tujuan
secara jelas dalam kegiatan belajar, selain itu merencanakan segala
perjalanan atau proses belajar, serta memberikan penilaian dalam
perjalanan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta
didik.40
Proses belajar artinya sama dengan perjalanan pada saat kegiatan
belajar mengajar dilakukan, maka dalam hal ini guru sebagai seorang
pembimbing yang harus mengetahui proses belajar peserta didiknya
terutama mengetahui masalah belajar yang dihadapi oleh peserta didik
selama proses belajar itu berlangsung, agar tujuan dalam kegiatan belajar
mengajar dapat tercapai dengan tepat.
Penanganan masalah kesulitan belajar yang dihadapi oleh peserta
didik, dapat dilakukan dengan pengajaran remedial yang merupakan salah
satu tahapan kegiatan utama yang dilakukan pada layanan bimbingan
39Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. 40Mulyasa, op. cit., h. 41.
31
belajar. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok,
tergantung pada jenis kesulitan yang dihadapi oleh siswa.
Berikut upaya yang perlu dilakukan untuk membantu peserta didik
mengatasi masalah kesulitan belajarnya, sebagai berikut:
1) Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial merupakan rangkaian kegiatan yang
diberikan kepada seseorang atau beberapa orang siswa untuk
membantu kesulitan belajar.41 Pengajaran ini biasanya disesuaikan
dengan jenis kesulitan belajar yang dihadapai oleh peserta didik.
Pengajaran remedial bisa dilakukan dalam bentuk:
a) Pengulangan pelajaran (terutama pada aspek yang belum dikuasai
siswa).
b) Penambahan pelajaran.
c) Latihan-latihan soal, serta
d) Memberikan penekanan pada aspek-aspek tertentu disesuiakan
dengan jenis dan tingkat kesulitan belajar yang dialami siswa.42
2) Kegiatan Pengayaan
Bantuan bimbingan belajar lainnya adalah pengayaan.
Pengayaan diberikan pada siswa yang mempunyai kelemahan yang
ringan bahkan secara akademik mungkin sangat kuat.43 Dalam sistem
pengajaran modul atau pengajaran yang berprogram pengayaan
disediakan dalam suatu modul atau program tersendiri, yang
merupakan perluasan atau pengayaan dari modul atau program
utama.44
41Tohirin, op. cit., h. 294. 42Ibid., h. 295. 43Syamsudin Makmun, op. cit., h. 360. 44Syaodih Sukmadinata, op.cit., Cet. 5, h.245.
32
3) Sistem Pengajaran Modul
Pengajaran modul ini dilakukan dimana unit demi unit atau
modul demi modul bisa dapat diteruskan dengan modul berikutnya
setelah mendapat umpan balik, dari pekerjaan pada setiap modul.45
4) Pengukuran Prestasi Belajar kembali
Hasil pengukuran diadakan setelah diselesaikannya pengajaran
perbaikan (remedial teaching) dengan tujuan mendapatkan informasi
mengenai perubahan yang terjadi.46
Upaya-upaya di atas merupakan salah satu upaya yang harus
dilakukan oleh guru dalam menangani masalah kesulitan belajar peserta
didiknya, dengan terlebih dahulu mendiagnosis jenis masalah dan
kesulitan yang dihadapi, kemudian memilih alternatif upaya
penyelesaiannya dengan cara memberikan pengajaran perbaikan dengan
beberapa bentuk yang ada di dalamnya, pengayaan, belajar dengan modul
dan memberikan hasil dari berbagai kegiatan yang dilakukan, dengan
tujuan mendapatkan informasi mengenai keberhasilan belajar dari peserta
didiknya.
3. Mata Pelajaran Ekonomi
Ekonomi atau Economic dalam dalam literatur ekonomi
disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “Oikos” atau “Oiku” dan
“Nomos” yang berarti aturan rumah tangga, dan secara umum
mengandung pengertian “usaha manusia”.47 Dengan kata lain pengertian
ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal yang berkaitan atau
berhubungan dengan perikehidupan dalam rumah tangga. Rumah tangga
45Syamsuddin Makmun, op. cit., h. 323. 46Ibid., h. 354. 47Nur Laily dan Budiono Pristyadi, Teori Ekonomi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Cet.1, h. 1.
33
ini tidak hanya sekedar pada satu keluarga, melainkan juga rumah tangga
yang lebih luas yaitu rumah tangga bangsa, Negara dan Dunia.
a. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana tiap
rumah tangga atau masyarakat mengelola sumber daya yang mereka
miliki untuk memenuhi kebutuhan mereka.48 Menurut Suherman Rosyidi
yang dikutip oleh Nur Laily “Ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan
pengertian tentang gejala-gejala masyarakat yang timbul karena perbuatan
manusia dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran.”49
Secara umum ilmu ekonomi dapat dikatakan sebagai ilmu yang di
dalamnya ada usaha untuk mengelola sumber daya dengan baik agar
terciptanya kesejahteraan masyarakat dengan cara memberikan
pengetahuan yang luas terhadap semua gejala alam serta sosial yang ada
di masyarakat.
b. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu sosial, karena obyek penelitiannya
adalah perilaku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Ilmu
ekonomi terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu ilmu ekonomi mikro dan
ilmu ekonomi makro. Ilmu ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari
perilaku individu manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Sedangkan ilmu ekonomi makro mempelajari perilaku masyarakat
(negara/bangsa) dalam memenuhi kebutuhannya yang menyeluruh
(agregat).50
48Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Ed.Revisi, Cet.8, h. 2. 49Laily, op.cit., h. 2.
50Ibid., h. 3.
34
Pelajaran atau pengetahuan yang ada dalam ilmu ekonomi ada
yang sifatnya makro dan mikro, artinya masalah yang ada dalam ilmu
ekonomi pun berbeda, jika dilihat dari segi luasnya kajian tentang ilmu
ekonomi itu sendiri.
c. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi
Tujuan daripada mempelajari ilmu ekonomi tidak terlepas pada
analisis-analisis yang ada dalam ilmu ekonomi itu sendiri. Analisis ilmu
ekonomi terapan biasanya menelaa tentang kebijaksaanaan yang perlu
dilakukan dalam masalah-masalah ekonomi.51 Maka tujuan dari ilmu
ekonomi adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan ekonomi mulai dari produksi,
distribusi dan konsumsi.
b. Mengetahui hubungan antara teori dengan praktik yang ada di
lapangan.
c. Mengetahui masalah ekonomi yang timbul akibat adanya kebijakan
yang dilakukan pemerintah dalam kegiatan perkonomian di Indonesia.
B. Penelitian yang Relevan
1. Cici Cici Indriyani (2011) dengan judul penelitian “Pengaruh Bimbingan
dan Konseling terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Babus Salam
Cimone-Tangerang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh yang diberikan bimbingan konseling terhadap motivasi
belajar siswa. Teknik sampling yang digunakan penelitian ini yaitu
random sampling. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan metode
penelitian korelasional dan teknik analisis data product moment. Adapun
hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan taraf signifikansi
sebesar 5% diperoleh harga rhitung = 0,639 lebih besar dengan harga yang
51Ibid., h. 4.
35
ada rtabel = 0,361 maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh
bimbingan dan konseling terhadap motivasi belajar siswa di SMP Babus
Salam Cimone Tangerang Tahun 2010/2011.52
2. Rosalina (2014) dengan judul penelitian “Pola Komunikasi Guru dan
Murid pada Lembaga Bimbingan Belajar Bintang Pelajar”. Penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mengetahui pola komunikasi guru dan murid
pada lembaga bimbingan belajar bintang pelajar. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analisis kualitatif.
Adapun hasil penelitian yang diperoleh bahwa pola komunikasi yang
dilakukan adalah pola guru-murid, murid-guru, murid-murid, guru
menjadi pusat perhatian yang utama dan murid dapat langsung bertanya
jika mengalami kendala, dan guru selalu siap menolong para muridnya.53
3. Siti Novi Pebriyanti (2014) dengan judul “Hubungan Intensitas
Bimbingan Orang Tua dengan Hasil Belajar Siswa di MI Nur As-Sholih
Lengkong Wetan Serpong” yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
intensitas bimbingan orang tua dengan hasil belajar siswa di MI As-
Sholih Lengkong Wetan Serpong. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian in adalah metode survey dengan teknik analisis data
product moment. Dari hasil pembahasan yang dilakukan angka korelasi
menunjukan 0.70-0.90 yang berarti ada hubungan antara intensitas
bimbingan orang tua dengan hasil belajar siswa di MI As-Sholih pada
kelas IV, V dan VI.54
52 Cici Indriyanti, “Pengaruh Bimbingan dan Konseling terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Babus Salam Cimone-Tangerang”, skripsi pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: 2011. 53 Rosalina, “Pola Komunikasi Guru dan Murid pada Lembaga Bimbingan Belajar Bintang Pelajar”, skripsi pada FDK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: 2009. 54 Siti Novi Pebriyanti, “Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua dengan Hasil Belajar Siswa di MI Nur As-Sholih Lengkang Wetan Serpong”, skripsi pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: 2014.
36
Tabel 2.2
Penelitian yang Relevan
No Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Variabel
Penelitian Hasil penelitian
1. Cici
Indriyani,
UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta,
(2011)
Pengaruh
Bimbingan dan
Konseling terhadap
Motivasi Belajar
Siswa SMP Babus
Salam Cimone-
Tangerang
Variabel X:
Bimbingan dan
Konseling
Variabel Y:
Motivasi Belajar
Dari hasil penelitian
yang dilakukan
bahwa terdapat
pengaruh bimbingan
dan konseling
terhadap motivasi
belajar siswa di SMP
Babus Salam Cimore
Tangerang.
2. Rosalina,
UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta,
(2014)
Pola Komunikasi
Guru dan Murid
pada Lembaga
Bimbingan Belajar
Bintang Pelajar
Pola komunikasi
yang dilakukan oleh
guru dan murid
adalah pola guru-
murid, murid-guru,
murid-murid. Guru
tidak menjadi pusat
perhatian yang utama
dan murid
memberikan
masukan, meminta
materi yang belum
mereka pahami,
murid dapat langsung
bertanya jika
37
mengalami Kendal
dan guru siap
menolong para
muridnya.
3. Siti Novi
Pebriyanti,
UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta
(2014)
Hubungan
Intensitas
Bimbingan Orang
Tua dengan Hasil
Belajar Siswa di
MI Nur As-Sholih
Lengkong Wetan
Serpong.
Variabel X:
Intensitas
Bimbingan Orang
Tua
Variabel Y: Hasil
Belajar Siswa
Ada hubungan antara
intensitas bimbingan
orang tua dengan
hasil belajar siswa di
MI As-Sholih
Lengkong Wetan
Serpong pada kelas
IV, V dan VI.
C. Kerangka Berpikir
Hasil belajar peserta didik belajar dapat diartikan sebagai hasil dari
serangkaian evaluasi yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik yang
kriterianya sudah ditetapkan mengenai kompetensi-kompetensi yang dimiliki
peserta didik seperti pengetahuan, selama berlangsungnya proses belajar
mengajar yang pada umumnya tidak terlepas pada pengaruh yang diberikan
dari lingkungannya baik yang ada di dalam maupun diluar belajarnya. Maka
dalam hal ini hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal. Salah satu dari faktor eksternal tersebut adalah sekolah,
yang di dalamnya terdapat kegiatan proses belajar mengajar, jika dalam
proses belajar mengajar dilaksanakan sebagaimana mestinya, maka masalah
kesulitan belajar pun akan di alami siswa. Maka diadakanlah bimbingan
sebagai salah satu upaya kegiatan untuk memfasilitasi peserta didik dalam
mengembangkan kompetensi dan kemampuannya untuk lebih optimal.
38
Kaitannya mengenai upaya yang harus dilakukan guru mengetasi masalah
belajar siswa ada beberapa hal yang dilakukan seperti melakukan sistem
pengajaran remedial, kegiatan pengayaan dan pembelajaran dengan sistem
modul. Dimana, dalam kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik.
Berikut disajikan gambaran mengenai kerangka berpikir dalam bentuk
bagan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Sumber: Modifikasi Penulis dari Berbagai Sumber
HASIL BELAJAR
Faktor Internal Faktor Eksternal
Sekolah
Proses Belajar Mengajar
Bimbingan Belajar
Masalah Kesulitan Belajar
Cici : 2011
Sity : 2014
Upaya Mengatasi Masalah Kesulitan Belajar
39
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian ini
dirumuskan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program bimbingan
belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XII IPS di
MAN 2 Bogor, maka penulis dalam hal ini mengajukan hipotesis sebagai
berikut:
Ha: Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara program bimbingan
belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa.
Ho: Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara bimbingan belajar
terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa.
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dalam penelitian ini adalah Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota
Bogor, dan yang menjadi objek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII
IPS di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor.
Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan. Dengan pembagian waktu
dalam penyusunan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Waktu Penyelesaian Skripsi
No Nama Kegiatan Tahun 2016
Bulan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Sep Okt Nov
1. Pengesahan Judul Skripsi dan Dospem
2. Revisi Proposal Skripsi Bab1-3 ke Dospem
3. Uji Validitas Instrumen
4. Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
5. Penyusunan Skripsi Bab1-5
6. Sidang Munaqasah
7. Revisi Skripsi
8. Wisuda 102 UIN Jakarta
41
B. Metodologi Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis korelasional
dengan pendekatan Kuantitatif. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Analisis regresi linear sederhana adalah analisis yang didasarkan pada
hubungan satu variabel dependen dengan satu variabel independen.2
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas
dengan satu variabel terikat yaitu itu Program Bimbingan Belajar (variabel
bebas) dan Hasil Belajar (variabel terikat) siswa pada mata pelajaran
ekonomi. Tujuan penggunaan metode ini untuk mencari bukti berlandaskan
data yang ada, mencari jawaban dari pertanyaan apakah ada pengaruh dari
variabel bebas terhadap variabel tak bebasnya.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh elemen/anggota dari suatu wilayah untuk
menjadi sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan dari objek
penelitian.3 Populasi yang dijadikan dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa-siswi kelas XII IPS yang berjumlah 111 siswa di Madrasah Aliyah
Negeri 2 Bogor.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.4 Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampel yaitu Simple Random
Sampling, dimana teknik pengambilan sampel ini teknik yang memiliki sifat
1Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2011), h. 2. 2Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS, (Yogyakarta: Gava Media, 2013), Cet.1, h. 40. 3Juliansyah Noor, Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah Edisi 1, (Jakarta: Kencana, 2012), Cet.1, h. 147. 4Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2014), Cet. 14, h. 174.
42
populasi yang homogen dan memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Besarnya sampel dalam penelitian ini peneliti menggunakan
perhitungan sampel yang dikembangkan oleh Slovin5. Dengan rumus sebagai
berikut:
Di mana: 6
n = Jumlah elemen/anggota sampel
N = Jumlah elemen/anggota populasi
e = Error level (tingkat kesalahan) = 5% atau 0,05
Atas dasar rumus yang dipaparkan di atas, maka jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
n = 88
Sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 88 siswa.
D. Operasional Variabel Penelitian
Variabel adalah adalah suatu konsep yang mempunyai variasi nilai,
ataupun mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan, kategori atau kondisi.7
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.8
5Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan. (Bandung: PT. Refika Aditama, 2014), h. 119. 6 Noor, op.cit., h. 158.
7Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Ciputat: Islamic Research Publishing, 2009), Cet.1, h. 75.
8Sugiyono, op. cit., h. 38.
43
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel independent
dan variabel dependent. Variabel independent (bebas) adalah variabel yang
memberi pengaruh kepada variabel dependent (terikat). Sedangkan variabel
dependent adalah variabel yang mendapat pengaruh dan menjadi akibat dari
adanya variabel bebas.
Karenanya, dalam penelitian yang menjadi indikator dari variabel
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (X): Program Bimbingan Belajar
Bimbingan merupakan suatu proses kegiatan yang masih bagian
dari pendidikan dengan memiliki tujuan untuk membantu dan
mengarahkan peserta didik dalam mengembangkan kemampuannya
secara optimal serta memberikan pemahaman terhadap apa yang dimiliki
oleh dirinya yang pelaksanaan nya dilakukan secara berkesinambungan.
Maka dalam masalah belajar yang dihadapi peserta didik upaya yang
dilakukan bisa dengan kegiatan pengayaan dan remedial yang bisa
dilakukan dengan memberikan tugas-tugas kepada siswa dengan
terencana, kemudian bisa dilakukan dengan memberikan sistem
pengajaran modul kepada siswa, serta cara mengembangkan
keterampilan belajar siswa dengan memberikan latihan-latihan soal agar
siswa memahami materi pelajaran dan bisa mengaplikasikannya pada
kurikulum yang sekolah gunakan.
2. Variabel Terikat (Y): Hasil Belajar
Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil dari serangkaian
evaluasi yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik yang kriterianya
sudah ditetapkan mengenai kompetensi-kompetensi yang dimiliki peserta
didik seperti pengetahuan, selama berlangsungnya proses belajar
mengajar.
44
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Mencari data dan mengumpukannya haruslah didukung dengan teknik
pengumpulan data, maka dalam hal ini peneliti perlu memperhatikannya,
sehingga informasi yang didapat benar-benar valid dan reliabel.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga
lebih mudah untuk diolah.9
Instrumen yang baik adalah instrumen yang terlebih dahulu diujikan
validitasnya sehingga dapat dipercaya, dengan kata lain instrumen yang valid
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharunya di ukur.
Uji Validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas
konstruk (Construct Validity) dan validitas isi (Content Validity). Uji
instrumen dengan Construct Validity digunakan setelah instrumen
dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur berdasarkan teori
tertentu.10 Sedangkan Content Validity digunakan untuk mengganti item soal
yang tidak valid, dengan kata lain berdasarkan konsep dari variabel yang
hendak di ukur.
Berikut rumus yang digunakan untuk menguji validitas dengan
menggunakan korelasi product moment.
9Suharsimi Arikunto, op. cit., Cet. 14, h. 203.
10Sugiyono, op. cit., h. 125.
45
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
n = Banyaknya subyek
∑ x = Jumlah nilai setiap butir soal
∑ y = Jumlah nilai total
∑ xy = Jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y
Uji Reliabilitas instrumen yaitu cara untuk mengetahui bahwa suatu
instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Uji
realiabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas internal, artinya
reliabilitas ini diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada
instrumen yang valid.
Hasil uji reliabilitas dapat dicari dengan rumus K-R.21 (Kuder
Richardson) berikut ini:
Keterangan:
r 11 = Reliabilitas instrument
k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
m = skor rata-rata
Vt = varians total, untu varians dapat dicari dengan
Selanjutnya, untuk penelitian ini penulis menggunakan teknik
pengumpulan data melalui kepustakaan (Library Research) dan penelitian
lapangan (Field Research).
1. Library Research (penelitian kepustakaan) pengumpulan data dalam
teknik ini dengan mengumpulkan sumber data baik yang berkaitan dengan
teori, sumber literatur, dan pendapat para ahli yang masih mempunyai
hubungan dengan permasalahan yang penulis teliti.
46
2. Field Research (penelitian lapangan) metode ini penulis gunakan karena
teknik pengumpulan data dari penelitian ini salah satunya datanya
didapatkan dari lapangan, maka untuk memperoleh data lapangan ini
penulis menggunakan instrumen pengumpulan data sebagai berikut:
a. Angket (Kuesioner)
Kuesioner adalah daftar berupa pertanyaan atau pernyataan
yang telah tersusun secara sistematis, yang diberikan kepada
responden untuk diisi.
Tabel 3.2
Matrix Variabel Instrumen Program Bimbingan Belajar
NO VARIABEL KONSEP DEFINISI
OPERASIONAL DIMENSI
VARIABEL 1. Bimbingan
Belajar Bimbingan merupakan suatu proses kegiatan yang masih bagian dari pendidikan dengan memiliki tujuan untuk membantu dan mengarahkan peserta didik dalam mengembangkan kemampuannya secara optimal serta memberikan pemahaman terhadap apa yang dimiliki oleh dirinya yang pelaksanaan nya dilakukan secara berkesinambungan.
Bimbingan adalah bantuan dalam belajar yang diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah belajarnya yang dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kewajiban untuk membimbing, agar tercapainya kemampuan dalam diri siswa khusunya kemampuan kognitif, dan bantuan yang diberikan untuk mencapai penyesuaian dengan sekolah.
1. Bantuan belajar
2. Kemampuan Kognitif
3. Sekolah
47
Tabel 3.3
Kisi-kisi Angket Program Bimbingan Belajar
Variabel Dimensi Indikator No.Butir Jumlah
Soal Program Bimbingan Belajar
1. Bantuan Belajar
1. Program Bimbingan
Belajar
2. Teknik Bimbingan
Belajar
3. Layanan Masalah
Kesulitan Belajar
4. Pemberian Latihan
dengan Soal-soal
5. Belajar dengan
Modul
6. Pengajaran
Remedial dan
Kegiatan Pengayaan
1,2,
11,12,21,
3,4,
6,7,
8,9,
10,13,19,20,
2
3
2
2
2
4
2. Kemampuan Kognitif
1. Pemahaman Materi Pelajaran
2. Mengaplikasikan Pengetahuan pada Soal
14,22,23,
5,15,16,25,
3
4
3. Sekolah 1. Penerapan dalam kurikulum sekolah 17,18,24 3
Jumlah 25
48
b. Studi Dokumenter
Studi Dokumenter (Documentary Study) merupakan suatu
teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik.11
F. Teknik Analisis Data
Sebelum data diolah kemudian dianalisis, ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan untuk mengolah data yang sudah terkumpul yang selanjutnya
akan dianalisis. Secara umum persiapan data dapat dilaksanakan dengan
proses sebagai berikut:
1. Editing (Memeriksa)
Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai
menghimpun data di lapangan.12 Kegiatan ini penting dilakukan karena
untuk mengetahui data yang sudah terkumpul memiliki kriteria yang
diharapkan oleh peneliti, artinya data tersebut tidak memiliki kejanggalan,
tumpang tindih, kurang atau bahkan terlewatkan.
2. Coding (Pengkodean)
Setelah proses editing selesai dilakukan tahap selanjutnya adalah
pengkodean. Maksudnya, pada tahap ini data yang telah diedit tersebut
selanjutnya akan diberikan identitas yang memberikan arti tertentu pada
saat menganalisis data. Pada penelitian ini pengkodean dengan frekuensi,
dimana jawaban pada poin memiliki bobot atau skor. Maka, ditetapkanlah
skor untuk angket yang telah dibuat sebagai berikut: Selalu = 4, Sering =
3, Kadang-Kadang = 2, Tidak Pernah = 1.
11Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006) Cet. 2, h. 221. 12Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet.1, h. 182.
49
3. Tabulating (Proses Pembeberan)
Tahap selanjutnya dari proses pengolahan data adalah tabulating,
yaitu memasukan data yang terkumpul pada tabel-tabel kemudian
menghitungnya sesuai angka-angka yang didapat.
Setelah proses persiapan data dilakukan, kegiatan selanjutnya
adalah mengolah dan menganalisis data tersebut ke dalam bentuk
statistik. Pengolahn data dalam bentuk statistik adalah proses pemberian
makna (arti) terhadap data melalui angka-angka pada penelitian
kuantitatif.13 Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses
penganalisisan data adalah sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas data dilakukan dan bertujuan untuk
mengetahui distribusi normal pada data yang dimiliki, sebab data
yang baik dan layak dalam penelitian adalah data yang memiliki
distribusi normal.14 Namun jika menggunakan perhitungan SPSS
for windows 20 bisa terlihat pada kolom Sig yang ada pada tabel
Model Summary. Dengan menentukan hasil hipotesis:
Ho: Distribusi normal, jika probabilitas > 0,05 (H0 diterima)
Ha: Distribusi tidak normal, jika probabilitas ≤ 0,05 (H0 ditolak)
b. Uji Heteroskedositas
Uji Heteroskedositas adalah dimana terjadinya ketidaksamaan
varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik
adalah model yang mengisyaratkan tidak adanya masalah
heteroskedositas.15 Data yang lulus uji heteroskedositas dapat
diketahui pada grafik Scatterplot, data dikatakan lulus uji
13 Syaodih Sukmadinata, op.cit., Cet. 2, h. 187. 14Nuraida, op. cit., h. 123. 15 Priyatno, op.cit., h. 74.
50
heteroskedositas apabila titik-titik yang ada pada grafik scatterplot
menyebar dan tidak membentuk suatu pola.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Analisis koefisien determinasi adalah analisis yang digunakan
pada analisis regresi untuk mengetahui seberapa besar persentase
sumbangan pengaruh vaiabel independen secara serentak terhadap
variabel independen. Artinya, nilai yang diperoleh dari perhitungan
koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
persentase yang diperoleh dari kedua variabel di atas.
2. Uji Linieritas
Analisis Regresi merupakan salah satu analisis yang untuk
mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain.16 Dalam
penelitian ini penulis menggunakan analisis regresi liniear sederhana,
karena analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari satu
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Berikut akan disajikan persamaan Regresi Liniear Sederhana :
Keterangan:
Y = variabel terikat
X = variabel bebas
a dan b = konstanta.
16 Nuraida, op.cit., h. 179.
51
Setelah persamaan regresi didapatkan selanjutnya adalah
melakukan pengujian linearitas yang bertujuan untuk mengetahui
persamaan yang diperoleh linear atau tidak
3. Uji Hipotesis
Pengambilan keputusan dari hipotesis Ho dan Ha diterima atau
ditolak, maka untuk itu dilakukanlah pengujian atas hipotesis ini dengan
menggunakan Uji t yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen
apakah pengaruhnya signifikansi atau tidak. Berikut akan disajikan
rumus Uji t.
Keterangan:
t = nilai t hitung r = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel
Setelah nilai t hitung didapatkan selanjutnya adalah membandingkan
dengan nilai t tabel. Jika t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Namun jika t hitung lebih kecil dari t tabel maka Ho diterima
dan Ha ditolak.
G. Hipotesis Statistik
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh program bimbingan
belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XII IPS di MAN 2 adalah:
a. Ho : = 0; Program Bimbingan Belajar tidak berpengaruh terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas XII IPS di MAN 2 Bogor.
b. Ha : ≠0; Program Bimbingan Belajar berpengaruh terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas XII IPS di MAN 2 Bogor.
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Gambaran Umum MAN 2 Bogor
a. Sejarah Singkat Madrasah
MA NEGERI 2 BOGOR adalah sekolah Madrasah Aliyah Negeri
yang terletak di Jl. Pajajaran No.6, Kelurahan Baranang Siang,
Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dengan Kode
Pos: 16143 dan nomor telp/fax: (0251) 8321740.
MA NEGERI 2 BOGOR pertama kali dibuka pada tahun 1992
dan secara resmi mendapat izin operasional dari Kepala Kantor Wilayah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
Sebelum secara resmi menjadi MA NEGERI 2 BOGOR seperti
saat ini, sekolah ini telah melalui beberapa perubahan. Tercatat pada
tahun 1952, sekolah ini bernama PGAN. Kemudian pada tahun 1990
berubah menjadi MA NEGERI BOGOR 2. Lalu pada tahun 1992 barulah
sekolah ini bernama MA NEGERI 2 BOGOR sampai saat ini.
Saat ini MA NEGERI 2 BOGOR berstatus Akreditasi A (Amat
Baik), dengan Nomor Statistik Sekolah 3.1.1.3.2.7.1.0.2.0.2.8. dan NPSN
20177119.
b. Visi, Misi, dan Tujuan
1) Visi
Terwujudnya Madrasah yang berbudaya, berprestasi, dan berakhlak
mulia.
2) Misi
Untuk mencapai visi sebagai sekolah yang memberikan layanan
pendidikan yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan minimal dan
53
standar oprasional prosedur, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan
jangka panjang dengan arah yang jelas dan sistematis. Berikut misi MA
NEGERI 2 BOGOR yang dirumuskan berdasarkan visi sekolah.
a) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sesuai dengan potensi
yang dimiliki.
b) Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan ajaran
Islam
c) Memelihara lingkungan yang sehat, kondusif, dan harmonis.
d) Menumbuhkembangkan Madrasah yang berbudaya dan
berprestasi.
e) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan warga
madrasah dan stakeholder.
3) Tujuan sekolah
Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan visi dan misi
sekolah. Berdasarkan dua hal tersebut, dapat dijabarkan tujuan MA
NEGERI 2 BOGOR adalah:
1) Nilai Ujian Nasional (UN) dan Ujian Madrasah (UM) mencapai
minimal 8.00.
2) Proporsi lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi minimal
80%.
3) Proporsi lulusan yang diterima pada perguruan tinggi negeri
melalui SNMPTN dan SBMPTN minimal 90%.
4) Memiliki kelompok peserta didik dalam olimpiade matematika,
fisika, kimia, biologi, ekonomi/akuntansi, geografi, dan lomba
Bahasa dan sastra serta mampu finalis di tingkat nasional.
5) Memiliki qari’ dan atau qari’ah serta menjadi finalis tingkat
provinsi.
54
6) Memiliki tim cepat tepat agama dan mampu menjadi finalis
tingkat nasional.
7) Peserta didik mahir dalam baca, tulis, al-qur’an (BTQ) minimal
90%.
8) Peserta didik hafal Al-qur’an minimal 3 (tiga) Juz sebanyak 20%.
9) Memiliki tim olah raga minimal 3 cabang dan mampu menjadi
finalis tingkat provinsi.
10) Menjadi finalis tingkat nasional minimal 3 (tiga) cabang
ekstrakulikuler.
11) Seluruh peserta didik mengamalkan ajaran Islam, berakhlak mulia,
disiplin dan berwawasan kebangsaan.
12) Mempertahankan predikat sebagai sekolah Adiwiyata Nasional
dan menjadi sekolah dengan katergori sekolah Adiwiyata Mandiri.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan teknik simple random sampling, maka penelitian ini
disebarkan kepada responden yang merupakan siswa-siswi kelas XII IPS
di MAN 2 Bogor sebanyak 88 kuesioner. Berikut akan lebih dijelaskan
mengenai data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah
dilakukan sebagai berikut:
a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, data ini dapat menggambarkan
perbandingan antara jumlah laki-laki dan perempuan pada siswa kelas XII
IPS di MAN 2 Bogor.
55
Tabel 4. 1 Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
LAKI-LAKI 32 36.4 36.4 36.4
PEREMPUAN 56 63.6 63.6 100.0
Total 88 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat digambarkan bahwa jumlah
responden yang terlibat dalam penelitian ini yaitu laki-laki sebanyak 32 orang
dengan persentase 36,4% dan perempuan sebanyak 56 orang atau dengan
prosestase 63,6%.
56
b. Data Responden Berdasarkan Klasifikasi Kelas
Beradasarkan pembagian kelas, maka dapat diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.2
Disribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Kelas
KELAS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
XII IPS 1 30 34.1 34.1 34.1
XII IPS 2 26 29.5 29.5 63.6
XII IPS 3 32 36.4 36.4 100.0
Total 88 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
Gambar 4.2
Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Kelas
Berdasarkan hasil yang tertera pada tabel dan grafik di atas dapat
digambarkan bahwa dalam penelitian ini responden yang berasal dari kelas
XII IPS 1 sebanyak 30 orang dengan persentase 34,1%, kelas XII IPS 2 26
orang dengan persentase 29,5% dan kelas XII IPS 3 sebanyak 32 orang
dengan persentase 36,4%.
57
c. Data Penelitian
Berikut akan disajikan data penelitian dari 88 responden dengan nilai masing-masing yang diperoleh dari angket variabel program bimbingan belajar dan hasil belajar ekonomi.
Tabel 4.3 Data Responden dengan Nilai Angket Program Bimbingan Belajar
dan Hasil Belajar Ekonomi No Nama Responden x y
1. Aqillah Fathia Mutiara 76 83
2. Muhammad Ammy Arfiansyah 72 84
3. Naufal Radiyta Krisna 70 91
4. Nabila Adzka 74 90
5. Shafira M.R 57 85
6. Nur Intan Safira 53 84
7. Shabika Azzaria 87 88
8. Dzilla Utari Viraozi 71 88
9. Livia Samrotul Binti Hoini 87 92
10. Kemal Pasha Senage 72 83
11 Mifro Naimullah R 74 88
12 Muhammad Ludvi A 59 81
13 Muhammad Habibunnazar 67 83
14 Gustiana Utari Lisdianti 75 81
15 Dwi Auliama Putri 63 90
16 Zalfa Ainun Nafisa 67 85
17 Shidqi Luthfir Rahman 83 88
18 Rachma Fauziyah 69 88
19 Yuliana Sri Rahmah 68 82
58
20 Alfathi Zidania Setiawan Putri 72 80
21 Nikeu Nurjannah 83 83
22 Nasahi Hizbatu Watanikar 97 98
23 Alisya Nur Aulia 78 91
24 Fajrul Husna Pranata Gama 68 82
25 Desti Rahmayanti 81 85
26 Fajar Malik 74 83
27 Salsabillah 76 82
28 Ridha Trianovianti 83 86
29 Sulastri 72 84
30 Rani Ramadhani Nur 78 89
31 Bagas Dwika Putra 72 82
32 Anggas Iga Saputra 70 90
33 Amirah Fithri Nazihah 64 85
34 Adisty Rizki Putri 59 88
35 Wilda Noer Moulidya 73 84
36 Shella Restu Lestari 78 83
37 Sulistia Rahmadhanti 85 87
38 Farros Salma 78 93
39 Bayu 58 83
40 Muhammad Azizy 96 91
41 Muhammad Taufan 63 90
42 Imalatunafisah 69 87
43 Alvianti Putri Agustini 56 83
44 Prilla Priatmo 78 85
59
45 Ansani Zalfi Nusli Lubis 71 84
46 Aulasysyifa Sholihah 72 83
47 Aditya Wirawan Utama 81 83
48 Arfiah Ramadhanti 79 90
49 Amara Liz Daniella 78 80
50 Dahlia Putri 83 83
51 Amalia Rizki 87 82
52 Dinar Ramadhan 60 91
53 Faisal Muhammad 82 83
54 Hermawati 78 83
55 Fathan Audia Rahman 74 80
56 Firmansyah Maulana Anugerah 87 84
57 Kirana Aulia Putri Yasmin 83 83
58 M.Omega Yuristyawarman 69 80
59 Muhammad Iqbal Sabili 76 83
60 M. Febri Akbar Perkasa 84 88
61 Muhammad Syarif R 81 88
62 Matahari Pertiwi 81 87
63 Zillan Dewi Nasmah 82 91
64 Lailatul Fajrin Ramadhan 87 83
65 Muhammad Rizky Maulana 79 84
66 Kania Dinda Alifia 83 84
67 Eneng Lasmi Salimah 81 91
68 Reza Fauzi Ikhsan 84 86
69 Rina Safitri 85 80
60
70 Oriana Putri Hermawan 77 81
71 Kartika Maria Ulfa 77 84
72 Yasmin Mutmainnah 78 82
73 Ratih Pratiwi Putri 82 88
74 Rubi Rahimia Dinata 80 91
75 Risfa Syafira Putri H 78 83
76 Naufal Sasotyadeno 79 80
77 Savira Asri Wulandari 81 83
78 Rahmatul Husni 77 82
79 Nurul Ulfah Hoeriyah 75 84
80 M. Dovan Adzanial M 63 79
81 Muhammad Rifqi 69 79
82 Siti Hertiwi Hasanah 63 87
83 Ossy Wardhanty 49 83
84 Nur Inayah 61 83
85 Syahrul Fadillah 69 88
86 Wildan Kurnia Ramadhan 86 88
87 Rizki Nurbaeti 73 81
88 M. Haikal Al Farras 70 82
61
Tabel 4.4 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Ekonomi dan Program Bimbingan Belajar
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
HASIL BELAJAR EKONOMI 85.11 3.774 88
PROGRAM BIMBINGAN
BELAJAR 74.76 9.211 88
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dari sebanyak 88 sampel yang
ada di penelitian ini memiliki rata-rata pada variabel hasil belajar sebesar 85,11
dengan deviasi standar sebesar 3,774 yang artinya data hasil belajar ini
memiliki sifat yang homogen dan memiliki rata-rata nilai yang tinggi.
Selanjutnya, rata-rata yang di peroleh pada variabel program bimbingan belajar
yaitu sebesar 74,76 dan deviasi standar sebesar 9.211 artinya bahwa variabel ini
memiliki rata-rata yang cukup tinggi.
d. Tabulasi Angket Program Bimbingan Belajar
Berikut akan digambarkan hasil tabulasi dengan frekuensi dari setiap
jawaban responden beserta persentasenya dari setiap item pertanyaan yang ada
dalam penelitian ini.
Tabel 4.5 Program Bimbingan Belajar Membantu Siswa dalam Belajar
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 1. a. Selalu 34 38,64%
b. Sering 32 36,36% c. Kadang-Kadang 20 22,73% d. Tidak Pernah 2 2,27%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa program bimbingan
belajar tersebut membantu mereka dalam belajar dapat dilihat pada responden
yang menjawab selalu dengan persentase 38,64% menjawab sering sebesar
36,36%, kadang-kadang sebesar 22,73% dan tidak pernah sebesar 2,27%. Maka
62
dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa program bimbingan belajar
membantu mereka dalam belajarnya.
Tabel 4.6 Guru Ekonomi Melaksanakan Tugas Bimbingan Belajar
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 2. a. Selalu 47 53,41%
b. Sering 36 40,91% c. Kadang-Kadang 5 5,68% d. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa guru ekonomi
melaksanakan tugas bimbingan belajar dapat dilihat pada responden yang
menjawab selalu dengan persentase 53,41% menjawab sering sebesar 40,91%,
kadang-kadang sebesar 5,68% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil
tersebut penulis menganalisis bahwa guru ekonomi melaksanakan tugasnya
dalam program bimbingan belajar.
Tabel 4.7 Guru Ekonomi Membantu Mengatasi Kesulitan Belajar
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 3. a. Selalu 38 43,18%
b. Sering 29 32,95% c. Kadang-Kadang 20 22,73% d. Tidak Pernah 1 1,14%
Jumlah 88 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pengaruh guru ekonomi
membantu mengatasi kesulitan belajar dapat dilihat pada responden yang
menjawab selalu dengan persentase 43,18% menjawab sering sebesar 32,95%,
kadang-kadang sebesar 22,73% dan tidak pernah sebesar 1,14%. Maka dari
63
hasil tersebut penulis menganalisis bahwa guru ekonomi yang ditugaskan
dalam bimbingan belajar membantu mengatasi kesulitan belajar siswanya.
Tabel 4.8 Guru Memberikan Cara Belajar yang Baik untuk Penguasaan Materi
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 4. a. Selalu 18 20,46%
b. Sering 38 43,18% c. Kadang-Kadang 32 36,36% d. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 88 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai guru yang memberikan cara belajar
yang baik dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab selalu dengan
persentase 20,46% menjawab sering sebesar 43,18%, kadang-kadang sebesar
36,36% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil tersebut penulis
menganalisis bahwa pada program bimbingan belajar guru membantu siswanya
dengan menyarankan cara belajar yang baik.
Tabel 4.9 Guru Membantu Persiapan Ujian
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 5. a. Selalu 44 50,00%
b. Sering 36 40,91% c. Kadang-Kadang 8 9,09% d. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 88 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai guru dalam membantu persiapan
siswa dalam ujian dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab
selalu dengan persentase 50,00% menjawab sering sebesar 40,91%, kadang-
kadang sebesar 9,09% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil tersebut
64
penulis menganalisis bahwa pada program bimbingan belajar guru membantu
siswanya dalam persiapan ujian.
Tabel 4.10 Guru Memberi Latihan Soal di Luar Jam Bimbingan Belajar
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 6. a. Selalu 7 7,95%
b. Sering 14 15,91% c. Kadang-Kadang 55 62,50% d. Tidak Pernah 12 13,64%
Jumlah 88 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai guru yang memberikan latihan soal
dai luar jam bimbingan belajar dapat diketahui pada jumlah responden yang
menjawab selalu dengan persentase 7,95% menjawab sering sebesar 15,91%,
kadang-kadang sebesar 62,50% dan tidak pernah sebesar 13,64%. Maka dari
hasil tersebut penulis menganalisis bahwa pada program bimbingan belajar
guru memberikan latihan soal di luar jam bimbingan belajar tidak setiap hari
melaksanakannya.
Tabel 4.11 Guru Memberikan Penilaian Setelah Soal dikerjakan
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 7. a. Selalu 35 39,77%
b. Sering 33 37,50% c. Kadang-Kadang 16 18,18% d. Tidak Pernah 4 4,55%
Jumlah 88
Berdasarkan tabel di atas mengenai guru yang memberikan penilaian
setelah soal latihan dikerjakan dapat diketahui pada jumlah responden yang
menjawab selalu dengan persentase 39,77% menjawab sering sebesar 37,50%,
65
kadang-kadang sebesar 18,18% dan tidak pernah sebesar 4,55%. Maka dari
hasil tersebut penulis menganalisis bahwa pada program bimbingan belajar
guru memberikan penilaian setelah siswa mengerjakan soal latihan yang
diberikan.
Tabel 4.12 Bimbingan Belajar dilakukan dengan Penggunaan Modul
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 8. a. Selalu 42 47,73%
b. Sering 32 36,36% c. Kadang-Kadang 14 29,50% d. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas mengenai bimbingan belajar yang dilakukan
dengan penggunaan modul dapat diketahui pada jumlah responden yang
menjawab selalu dengan persentase 47,73% menjawab sering sebesar 36,36%,
kadang-kadang sebesar 29,50% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil
tersebut penulis menganalisis bahwa program bimbingan belajar dilakukan
dengan penggunaan modul.
Tabel 4.13 Penggunaan Modul Memudahkan Siswa dalam Mengerjakan Soal
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 9. a. Selalu 31 35,23%
b. Sering 31 35,23% c. Kadang-Kadang 26 29,50% d. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 88 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai penggunan modul memudahkan siswa
dalam mengerjakan soal dapat diketahui pada jumlah responden yang
menjawab selalu dengan persentase 35,23% menjawab sering sebesar 35,23%,
66
kadang-kadang sebesar 29,50% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil
tersebut penulis menganalisis bahwa penggunaan modul memudahkan siswa
dalam mengerjakan soal.
Tabel 4.14 Soal Latihan diberikan pada Materi yang Kurang dikuasai Siswa
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 10. a. Selalu 21 23,86%
b. Sering 43 48,86% c. Kadang-Kadang 23 26,14% d. Tidak Pernah 1 1,14%
Jumlah 88 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai soal latihan diberikan pada materi
yang kurang dikuasai siswa dapat diketahui pada jumlah responden yang
menjawab selalu dengan persentase 23,86% menjawab sering sebesar 48,86%,
kadang-kadang sebesar 26,14% dan tidak pernah sebesar 1,14%. Maka dari
hasil tersebut penulis menganalisis bahwa soal latihan diberikan pada aspek
materi yang kurang dikuasai siswa.
Tabel 4.15 Teman Membantu Anda dalam Belajar
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 11. a. Selalu 17 19,32%
b. Sering 44 50,00% c. Kadang-Kadang 27 30,68% d. Tidak Pernah 1 1,14%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas mengenai teman membantu siswa dalam belajar
dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab selalu dengan
persentase 19,32% menjawab sering sebesar 50,00%, kadang-kadang sebesar
30,68% dan tidak pernah sebesar 1,14%. Maka dari hasil tersebut penulis
67
menganalisis bahwa peran teman sangat dibutuhkan dalam membant siswa
dalam belajar.
Tabel 4.16 Kegiatan Diskusi diadakan dalam Belajar di Kelas
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 12. a. Selalu 5 5,69%
b. Sering 45 51,12% c. Kadang-Kadang 37 42,05% d. Tidak Pernah 1 1,14%
Jumlah 88 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai kegiatan diskusi yang diadakan dalam
belajar di kelas dapat diketahui pada jumlah responden yang menjawab selalu
dengan persentase 5,69% menjawab sering sebesar 51,12%, kadang-kadang
sebesar 42,05% dan tidak pernah sebesar 1,14%. Maka dari hasil tersebut
penulis menganalisis bahwa kegaiatan diskusi diadakan dalam belajar di kelas.
Tabel 4.17 Guru Memberikan Tambahan Belajar Bagi Siswa yang Belum Paham
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 13. a. Selalu 9 10,23%
b. Sering 23 37,50% c. Kadang-Kadang 37 42,04% d. Tidak Pernah 9 10,23%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas mengenai guru yang memberikan tambahan
belajar bagi siswa yang belum paham dapat diketahui pada jumlah responden
yang menjawab selalu dengan persentase 10,23% menjawab sering sebesar
37,50%, kadang-kadang sebesar 42,04% dan tidak pernah sebesar 10,23%.
Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa pada program bimbingan
68
belajar guru memberikan latihan soal di luar jam bimbingan belajar tidak setiap
hari melaksanakannya.
Tabel 4.18 Bimbingan Belajar Membantu Anda Memahami Pelajaran dengan Baik
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 14. a. Selalu 26 29,55%
b. Sering 42 47,73% c. Kadang-Kadang 20 22,72% d. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas mengenai bimbingan belajar membantu siswa
memahami pelajaran dengan baik dapat diketahui pada jumlah responden yang
menjawab selalu dengan persentase 29,55% menjawab sering sebesar 47,73%,
kadang-kadang sebesar 22,73% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil
tersebut penulis menganalisis bahwa bimbingan belajar membantu siswa
memahami pelajaran dengan baik.
Tabel 4.19 Bimbingan Belajar Membantu Anda dalam Mengerjakan Ujian dengan
Baik
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 15. a. Selalu 16 18,18%
b. Sering 48 54,55% c. Kadang-Kadang 24 27,27% d. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas mengenai bimbingan belajar membantu siswa
mengerjakan ujian dengan baik dapat diketahui pada jumlah responden yang
menjawab selalu dengan persentase 18,18% menjawab sering sebesar 54,55%,
kadang-kadang sebesar 27,27% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil
69
tersebut penulis menganalisis bahwa bimbingan belajar membantu siswa dalam
mengerjakan ujian dengan baik.
Tabel 4.20 Bimbingan Belajar Memudahkan Anda dalam UNBK
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 16. a. Selalu 27 30,68%
b. Sering 36 40,91% c. Kadang-Kadang 22 25,00% d. Tidak Pernah 3 3,41%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas mengenai bimbingan belajar memudahkan
dalam UNBK dapat diketahui hasilnya dari jumlah responden yang menjawab
selalu dengan persentase 30,68% menjawab sering sebesar 40,91%, kadang-
kadang sebesar 25,00% dan tidak pernah sebesar 3,41%. Maka dari hasil
tersebut penulis menganalisis bahwa bimbingan belajar memudahkan siswa
mengahadapi UNBK.
Tabel 4.21 Bimbingan Belajar Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 17. a. Selalu 25 28,41%
b. Sering 36 40,91% c. Kadang-Kadang 27 30,68% d. Tidak Pernah 0 1,14%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas mengenai bimbingan belajar meningkatkan hasil
belajar di kela dapat diketahui dari jumlah responden yang menjawab selalu
dengan persentase 28,41% menjawab sering sebesar 39,77%, kadang-kadang
sebesar 30,68% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil tersebut penulis
menganalisis bahwa bimbingan belajar meningkatkan hasil belajar siswa di
kelas.
70
Tabel 4.22 Mengikuti Bimbingan Belajar Membantu Anda Mencapai KKM Belajar
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 18. a. Selalu 36 40,91%
b. Sering 32 36,36% c. Kadang-Kadang 20 22,73% d. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas mengenai bimbingan belajar membantu anda
mencapai KKM belajar dengan baik dapat diketahui hasilnya dari jumlah
responden yang menjawab selalu dengan persentase 40,91% menjawab sering
sebesar 36,36%, kadang-kadang sebesar 22,73% dan tidak pernah sebesar 0%.
Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa bimbingan belajar
membantu siswa dalam mengerjakan ujian dengan baik.
Tabel 4.23 Kegiatan Pengayaan dalam Bimbingan Belajar
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 19. a. Selalu 19 21,59%
b. Sering 48 54,55% c. Kadang-Kadang 16 18,18% d. Tidak Pernah 5 5,68%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas mengenai kegiatan pengayaan dalam bimbingan
belajar dapat diketahui hasilnya dari jumlah responden yang menjawab selalu
dengan persentase 21,59% menjawab sering sebesar 54,55%, kadang-kadang
sebesar 18,18% dan tidak pernah sebesar 5,68%. Maka dari hasil tersebut
penulis menganalisis bahwa kegiatan pengayaan dilakukan dalam bimbingan
belajar.
71
Tabel 4.24 Kegiatan Remedial Mendorong Anda Rajin Belajar
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 20. a. Selalu 19 21,59%
b. Sering 32 36,36% c. Kadang-Kadang 33 37,50% d. Tidak Pernah 4 4,55%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas mengenai kegiatan remedial mendorong siswa
untuk rajin belajar dapat diketahui hasilnya dari jumlah responden yang
menjawab selalu dengan persentase 21,59% menjawab sering sebesar 36,36%,
kadang-kadang sebesar 37,50% dan tidak pernah sebesar 4,55%. Maka dari
hasil tersebut penulis menganalisis bahwa kegiatan remedial mendorong siswa
untuk rajin belajar.
Tabel 4.25 Guru Memberikan Bahan Tertulis dalam Bimbingan Belajar
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 21. a. Selalu 33 37,50%
b. Sering 40 45,45% c. Kadang-Kadang 15 17,05% d. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas mengenai guru memberikan bahan tertulis
dalam bimbingan belajar dapat diketahui hasilnya dari jumlah responden yang
menjawab selalu dengan persentase 37,50% menjawab sering sebesar 45,45%,
kadang-kadang sebesar 17,05% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil
tersebut penulis menganalisis bahwa guru memberikan bahan-bahan tertulis
dalam bimbingan belajar.
72
Tabel 4.26 Mengikuti Bimbingan Belajar Menjadikan Materi Ekonomi yang Sulit
Mudah Anda Kerjakan
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 22. a. Selalu 31 35,23%
b. Sering 37 42,04% c. Kadang-Kadang 20 22,73% d. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas mengenai mengikuti bimbingan belajar
menjadikan materi ekonomi yang sulit menjadi mudah dikerjakan apat
diketahui hasilnya dari jumlah responden yang menjawab selalu dengan
persentase 35,23% menjawab sering sebesar 42,04%, kadang-kadang sebesar
22,73% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil tersebut penulis
menganalisis bahwa mengikuti bimbingan belajar materi ekonomi yang sulit
menjadi mudah dikerjakan.
Tabel 4.27 Bimbingan Belajar Membuat Anda Memahami dan Menganalisa Soal
dengan Baik
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 23. a. Selalu 20 22,73%
b. Sering 42 47,73% c. Kadang-Kadang 26 29,54% d. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas mengenai bimbingan belajar membuat anda
memahami dan menganalisa soal dengan baik dapat diketahui hasilnya dari
jumlah responden yang menjawab selalu dengan persentase 22,73% menjawab
sering sebesar 47,73%, kadang-kadang sebesar 29,54% dan tidak pernah
73
sebesar 0%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa bimbingan
belajar membuat siswa memahami dan menganalisa soal dengan baik.
Tabel 4.28 Mengikuti Bimbingan Belajar Membantu Anda Mencapai SKL dengan Baik
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 24. a. Selalu 14 15,90%
b. Sering 56 63,64% c. Kadang-Kadang 17 19,32% d. Tidak Pernah 1 1,14%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas mengenai bimbingan belajar membantu anda
mencapai SKL dengan baik dapat diketahui hasilnya dari jumlah responden
yang menjawab selalu dengan persentase 15,09% menjawab sering sebesar
63,64%, kadang-kadang sebesar 19,32% dan tidak pernah sebesar 1,14%. Maka
dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa bimbingan belajar membantu
siswa untuk mencapai SKL dengan baik.
Tabel 4.29 Mengikuti Bimbingan Belajar Membantu Anda mengikuti Tes ke
Perguruan Tinggi
No Alternatif Jawaban N F P (%) (1) (2) (3) (4) (5) 25. a. Selalu 39 44,32%
b. Sering 31 35,23% c. Kadang-Kadang 15 17,05% d. Tidak Pernah 3 3,40%
Jumlah 88 100% Berdasarkan tabel di atas mengenai bimbingan belajar membantu anda
mengikuti tes ke perguruan tinggi dapat diketahui hasilnya dari jumlah
responden yang menjawab selalu dengan persentase 44,32% menjawab sering
sebesar 35,23%, kadang-kadang sebesar 17,05% dan tidak pernah sebesar
74
3,40%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa bimbingan belajar
membantu siswa untuk mengikuti tes ke perguruan tinggi.
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Salah satu ciri dari penelitian kuantitatif adalah terdapat uji
validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian yang berupa
kuesioner atau angket yang digunakan, hal ini menjadi ukuran untuk
mengetahui baik atau tidaknya suatu instrumen yang akan digunakan
dalam penelitian. Maka dalam penelitian ini, kuesioner atau angket yang
akan diujikan untuk menentukan valid serta memiliki reliabilitas yang
baik, kuesioner ini dibagikan kepada responden sebanyak 29 orang.
Berikut deskripsi dari hasil uji validitas dan reliabilitas.
Tabel 4.30
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Program Bimbingan Belajar
Item No r hitung Kesimpulan 1 ,276 Tidak Valid 2 ,150 Tidak Valid 3 ,557 Valid 4 ,476 Valid 5 ,103 Tidak Valid 6 ,425 Valid 7 ,342 Tidak Valid 8 ,529 Valid 9 ,510 Valid 10 ,503 Valid 11 ,370 Valid 12 ,238 Tidak Valid 13 ,268 Tidak Valid 14 ,-019 Tidak Valid 15 ,309 Tidak Valid 16 ,410 Valid
75
N = 29 a = 0,05 (angka kritis r atau rtabel = 0,367) Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa hasil uji validitas
dari variabel program bimbingan belajar dinyatakan valid sebanyak 19
pertanyaan. Namun, untuk item yang tidak valid penulis mengganti 6 soal
yang tidak valid menggunakan validitas content atau validitas isi sehingga
terdapat 25 soal item yang mewakili variabel program bimbingan belajar.
Sedangkan hasil dari uji reliabilitas yaitu sebesar 0,794 dinyatakan
reliabel karena memenuhi kriteria > 0,6.
17 ,656 Valid 18 ,760 Valid 19 ,499 Valid 20 ,510 Valid 21 ,388 Valid 22 ,307 Tidak Valid 23 ,-192 Tidak Valid 24 ,467 Valid 25 ,-224 Tidak Valid 26 ,411 Valid 27 ,503 Valid 28 ,709 Valid 29 ,699 Valid 30 ,407 Valid
Reliabilitas 0,725 Reliabel
76
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Ekonomi
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
Berdasarkan grafik normal P-Plot di atas, dapat diketahui bahwa
data hasil belajar ekonomi siswa berdistribusi normal. Artinya data
berdistribusi normal apabila titik-titik berada disepanjang garis atau tidak
jauh dari garis, maka untuk itu, dalam penelitian ini data yang diperoleh
berdistribusi normal.
77
b. Uji Heteroskedositas
Gambar 4.4
Hasil Uji Heteroskedositas pada Grafik Scatterplot Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
Berdasarkan grafik scatterplot di atas, dapat diketahui bahwa titik-
titik menyebar dengan pola yang tidak jelas berada di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y. Sehinga model regresi ini tidak terjadi masalah
heteroskedositas, karena dalam penelitian yang menggunakan regresi
penelitian dikatakan baik jika penelitian tidak terjadi masalah
heteroskedositas.
78
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.31 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson R Square
Change
F
Change
df1 df2 Sig. F
Change
1 .228
a .052 .041 3.695 .052 4.729 1 86 .032 1.678
a. Predictors: (Constant), PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR
b. Dependent Variable: HASIL BELAJAR EKONOMI
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai R Square
atau Koefisien Determinasi (KD) yang yang menunjukan angka 0,052.
Nilai Koefisien yang diperoleh ditafsirkan sebesar 5,2 % (didapat dari
0,052 x 100 %). Jadi, pengaruh program bimbingan belajar terhadap
hasil belajar ekonomi siswa kelas XII IPS di MAN 2 Bogor adalah
sebesar 5,2 %
3. Uji Linearitas
Tabel 4.32 Hasil Uji Linearitas
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
HASIL BELAJAR
EKONOMI *
PROGRAM
BIMBINGAN
BELAJAR
Between
Groups
(Combined) 495.891 32 15.497 1.147 .321
Linearity 64.567 1 64.567 4.780 .033
Deviation from
Linearity 431.324 31 13.914 1.030 .451
Within Groups 742.972 55 13.509 Total 1238.864 87
79
Berdasarkan tabel di atas, nilai uji signifikansi diperoleh sebesar
0,451 lebih besar dari nilai probabilitas yaitu 0,05. Artinya, 0,451 > 0,05
maka dapat ditafsirkan bahwa terdapat hubungan linear secara signifikan
antara variabel X (Program Bimbingan Belajar) dengan variabel Y (Hasil
Belajar Ekonomi).
4. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis yang digunakan dalam penelitian yang
menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana ini adalah
menggunakan uji t (t-Test) . Penggunaan uji t sebagai pengujian hipotesis
ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel dependen secara
individual terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikansi
atau tidak.
Tabel 4.33 Uji Hipotesis (Uji T)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 78.122 3.239 24.116 .000
PROGRAM BIMBINGAN
BELAJAR .094 .043 .228 2.175 .032
a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR EKONOMI
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
Berdasarkan tabel coefficients di atas, dapat diketahui koefisen
regresi yang diperoleh pada harga komponen a = 78,122 dan harga
komponen b = 0,094. Maka dapat diperoleh persamaan regresi linear
sederhana sebagai berikut:
80
Pada persamaan di atas menunjukan nilai konstanta sebesar
78,122. Hal ini menjelaskan bahwa tidak ada kenaikan nilai dari variabel
independen, maka nilai hasil belajar (Y) adalah 78,122.
Koefisien regresi pada variabel program bimbingan belajar (X)
sebesar 0,094, sehingga dapat diartikan setiap penambahan (karena tanda
+) satu skor atau nilai program bimbingan belajar akan memberi kenaikan
skor sebesar 0,094 satuan.
Selanjutnya nilai thitung dapat diketahui sebesar 2.175. Koefisien
regresi dikatakan linear jika thitung > ttabel. Dalam penelitian ini diketahu
ttabel = 1,987. Berikut akan dijelaskan pengujian hipotesis menggunakan t-
Test sebagai berikut:
Ho : Tidak ada pengaruh positif antara program bimbingan belajar
terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XII IPS di MAN 2
Bogor
Ha : Terdapat Pengaruh positif program bimbingan belajar terhadap hasil
belajar ekonomi siswa kelas XII IPS di MAN 2 Bogor
Nilai-nilai yang di analisis adalah ttabel = 1,987 dan thitung = 2,175
Maka dapat diambil keputusan thitung > ttabel = Ho ditolak dan Ha =
diterima.
Maka terdapat pengaruh positif antara program bimbingan belajar
terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XII IPS di MAN 2 Bogor.
Dapat diketahui juga bahwa nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak,
Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif program bimbingan
belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XII IPS di MAN 2
Bogor.
81
C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui
bahwa nilai Sig = 0,032 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,05 ≥
0,032, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien regresi cukup
signifikan. Dapat disimpulkan bahwa program bimbingan belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar ekonomi siswa. Program bimbingan
belajar berupa upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar, pemberian
teknik bimbingan belajar selama program dilakukan, melaksanakan kegiatan
pengayaan, melakukan pengajaran remedial memiliki tingkat pengaruh
sebesar 5,2% pada nilai R-Square yang ada pada hasil uji koefisien
determinasi, sisanya hasil belajar ekonomi siswa dipengaruhi oleh faktor-
faktor lainnya.
Adanya pengaruh antara program bimbingan belajar terhadap hasil
belajar ekonomi siswa mengandung pengertian bahwa program sekolah
berupa bimbingan belajar ini memberikan kemudahan bagi peserta didik
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki nya, hal ini sesuai dengan apa yang
ada pada peraturan menteri kebudayaan dan pendidikan, bahwasanya
bimbingan diartikan sebagai bagian integral dari pendidikan adalah upaya
memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam rangka tercapainya
perkembangan yang utuh dan optimal.”1
Pengaruh yang disumbangkan dari variabel bebas (program
bimbingan belajar) sebesar 5,2% terhadap hasil belajar ekonomi siswa,
dengan tingkat persentase yang tidak begitu tinggi, menurut analisis peneliti
hal ini bertentangan dengan apa yang dikemukakan oleh Djumhur dan
Moh.Surya yang mengatakan bahwa bimbingan merupakan proses pemberian
bantuan yang diberikan kepada siswa dengan pelaksanaan yang terus menerus 1 Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Bab IV ayat 1.
82
dan sistematis untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswanya,
guna memberikan kontribusi kepada siswa untuk dapat mengenal diri, potensi
serta kemampuan yang ada pada nya sehingga dapat merealisasikannya sesuai
dengan lingkungan masyarakat atau pun sekolahnya.2 Hal ini bisa terlihat
pada hasil penelitian yang telah dilakukan yang terdapat pada beberapa
indikator instrumen diantaranya guru yang kurang memberikan latihan soal-
soal di luar jam bimbingan belajar, kegiatan diskusi di kelas, pemberian
tambahan belajar bagi siswa yang belum atau kurang memahami pelajaran,
yang memiliki angka persentase yang cukup tinggi pada pilihan jawaban
kadang-kadang yang diberikan oleh siswa, mungkin menurut peneliti hal ini
dikarenakan pelaksanaan kegiatan yang belum sepenuhnya dilaksanakan
secara sistematis oleh stakeholder yang ada di sekolah, khususnya guru yang
melaksanakan tugas sebagai salah satu penggerak pada program ini.
Hal lain terkait kecilnya persentase pengaruh yang diberikan variabel
program bimbingan belajar terhadap hasil belajar siswa ini bisa saja datang
dari faktor lain, faktor lain tersebut berupa faktor yang berasal dari dalam diri
siswa seperti intelegensi, minat, bakat, emosi, serta motivasi yang dimiliki
oleh siswa tersebut yang tidak peneliti gunakan dalam penelitian ini. Selain
faktor internal, terdapat juga faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa diantaranya berupa keluarga, sekolah, masyarakat serta
lingkungan sekitar yang dekat dengan siswa itu sendiri. Terkait penelitian ini,
peneliti hanya menggunakan faktor sekolah yang menjadi salah satu acuan
dalam penelitian, sedangkan faktor-faktor lainnya di atas tidak peneliti
gunakan agar penelitian lebih terfokus. Mungkin saja faktor-faktor lainnya
tersebut dapat memberikan sumbangan persentase pengaruh pada hasil belajar
yang di dapat oleh siswa, walaupun akan memiliki tingkat persentase yang
berbeda pula.
2 Ibid. h. 12.
83
Selanjutnya, jika kita kaitkan dengan hasil penelitian relevan yang
dilakukan oleh Siti Novi Pebriyanti dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta3
yang menunjukan bahwa hubungan intensitas bimbingan belajar terhadap
hasil belajar yang diperoleh oleh siswa terdapat pengaruh yang signifikan.
Menurut analisis peneliti hal ini bisa saja salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar yang akan diperoleh siswa, disamping pengaruh
yang diberikan oleh program bimbingan belajar yang dilaksanakan di
sekolah, peran orang tua sangat penting khusunya terkait pemberian
bimbingan terhadap anaknya yang menurut pengamatan peneliti memberikan
peluang untuk peningkatan hasil belajar siswa.
Selain itu, masih pada faktor yang sama yaitu faktor yang berkaitan
dengan kondisi lingkungan sekitar, sama seperti faktor yang sudah disebutkan
di atas, ditemukan dalam penelitian relevan oleh Rosalina dari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta4, peneliti menemukan bahwa pola komunikasi antara
guru dan murid dalam lembaga pendidikan bimbingan belajar ini pola antara
murid dengan murid, guru-murid dan murid dengan guru, artinya murid dapat
langsung bertanya dengan muridnya jika mengalami kendala, dan guru pun
siap menolong muridnya, peneliti pun menganalisis bahwa program
bimbingan belajar yang ada dalam penelitian ini lebih diarahkan kepada hasil
atau nilai yang akan di peroleh oleh peserta didik yang tujuan nya memang
untuk menciptakan siswa yang memiliki nilai di atas rata-rata atau sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan oleh sekolah, akan lebih jika antara
guru dengan murid membangun pola komunikasi yang baik dan searah,
sehingga dengan terbentuknya pola komunikasi yang baik, maka pengaruh
3 Siti Novi Pebriyanti, “Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua dengan Hasil Belajar Siswa di MI Nur As-Sholih Lengkang Wetan Serpong”, skripsi pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: 2014.
4 Rosalina, “Pola Komunikasi Guru dan Murid pada Lembaga Bimbingan Belajar Bintang Pelajar”, skripsi pada FDK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: 2009.
84
akan hal tersebut bisa saja memberikan peluang pada peningkatan hasil
belajar siswa, di samping dari pada pengaruh dari program bimbingan belajar
yang ada dalam penelitian ini.
D. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dan disusun sesuai dengan prosedur dan tata
cara penulisan karya ilmiah yang berlaku di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayaullah Jakarta. Meskipun demikian, penulis
menyadari bahwa dalam penelitian ini masih ditemukan berbagai kekurangan
dalam penyusunannya, antara lain:
1. Penyebaran kuesioner penelitian yang digunakan dengan sistem online
menjadikan peneliti tidak bisa mengawasi jawaban responden yang
diberikan.
2. Pengumpulan data hasil belajar yang cukup lama dikarenakan menunggu
waktu konfirmasi dari lembaga yang bersangkutan.
3. Penelitian ini hanya menggunakan satu faktor yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu faktor eksternal, yang belum cukup untuk membuktikan
faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar dalam kegiatan mengikuti
program bimbingan belajar, akan lebih baik untuk penelitian selanjutnya
menggunakan faktor-faktor lainnya.
85
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar Pengaruh
Program Bimbingan Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XII
IPS di MAN 2 Bogor. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa thitung ≥
ttabel maka diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif antara
program bimbingan belajar terhadap hasil belajar ekonomi kelas XII IPS di
MAN 2 Bogor sebesar 5,2%.
B. Implikasi
Adanya pengaruh yang positif antara program bimbingan belajar dan
hasil belajar memberikan implikasi terhadap pengelolaan bimbingan belajar
di sekolah untuk lebih optimal. Kemudian, memberikan evaluasi terhadap
program bimbingan belajar agar lebih diperhatikan dan dikembangkan. Selain
itu memberikan kesadaran kepada semua stakeholder yang ada untuk dapat
melaksanakan program dengan sebaik-baiknya.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dipaparkan di atas,
maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa hendaknya melaksanakan tugas yang diberikan pada saat
bimbingan dilakukan seperti sering berlatih soal-soal dari modul yang
diberikan, agar dapat menambah pemahaman materi dan menigkatkan
hasil belajar.
2. Bagi guru, hendaknya mengunakan waktu dengan efektif dan efisien agar
materi pelajaran dapat disampaikan dengan utuh serta memberikan
penjelasan dengan sangat rinci dan jelas kepada peserta didik.
86
3. Bagi Sekolah, seyogianya sekolah terus mengembangkan program,
berusaha selalu mengevaluasi kelemahan progra dan berinisiatif
melakukan kerja sama dengan stakeholder pendidikan yang ada di luar
lingkungan sekolah agar terdapat teknik mengajar yang berbeda untuk
diberikan kepada peserta didik.
4. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan, terdapat faktor lain yang
mempengaruhi hasil belajar seperti motivasi, keluarga, intelegensi,
masyarakat dan lingkungan sekitar. Maka akan lebih lengkap jika
diadakan penelitian lagi untuk dapat mengungkapkan mengenai variabel
variabel tersebut yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
87
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. III, 2011.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. IX, 2009.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. XIV, 2014.
Badrujaman, Aip. Teori dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan Konseling. Jakarta: PT.Indeks, Cet. IV, 2014.
Bungin, Burhan. Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta: Kencana, Cet. I, 2013.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. III, 2011.
Dalyono. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. IV, 2007.
Deliarnov. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers, Cet. VIII, 2014.
Hergenhahn dan Matthew H.Olson. Theories Of Learning (Teori Belajar) Edisi 7I. Jakarta: Kencana, Cet. II, 2009.
Laily, Nur dan Budiyono. Teori Ekonomi. (Yogyakarta: Graha Ilmu), Cet.I, 2013.
Mulyasa, Enco. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, Cet. XIII, 2015.
Nuraida dan Halid Alkaf. Metodologi Penelitian Pendidikan. Ciputat: Islamic Research Publishing, Cet. I, 2009.
Noor, Juliansyah. Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah Edisi . Jakarta: Kencana, Cet. I, 2012.
Priyatno, Duwi. Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media, Cet. I, 2013.
Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta, Cet. IV, 2013.
88
Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan.
Bandung: PT. Refika Aditama, 2014.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. XIV, 2009.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2011.
Suralaga, Fadhillah dan Solicha. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Lemlit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Cet. I, 2010.
Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Sutirna, Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Andi, 2013.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya, 2013.
Syamsudin Makmun, Abin. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, Cet. X, 2009.
Syaodih Sukmadinata, Nana. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. V, 2009.
Syaodih Sukmadinata, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. II. 2006.
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo, Cet. I, 2007.
Yudhawati, Ratna dan Dany Haryanto. Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011.
Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, Cet. VIII, 2014.
SKRIPSI
Cici Indrayanti, “Pengaruh Bimbingan dan Konseling terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Babus Salam Cimone-Tangerang”, skripsi pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: 2011.
Rosalina, “Pola Komunikasi Guru dan Murid pada Lembaga Bimbingan Belajar Bintang Pelajar”, skripsi pada FDK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: 2009.
89
Siti Novi Pebriyanti, “Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua dengan Hasil Belajar Siswa di MI Nur As-Sholih Lengkong Wetan Serpong”, skripsi pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2014.
PERATURAN PEMERINTAH Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilain Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
90
Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN
PENGARUH PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XII IPS
DI MAN 2 BOGOR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Saya adalah mahasiswi S1 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang mengadakan penelitian untuk keperluan skripsi mengenai “Pengaruh Program Bimbingan Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas Xii Ips Di Man 2 Bogor”. Untuk Itu, Saya akan sangat berterima kasih jika Anda dapat meluangkan waktu untuk mengisi semua pertanyaan dalam kuesioner berikut. Saya menjamin kerahasiaan data-data dari kuesioner ini dan hanya akan dipergunakan untuk keperluan penelitian semata. Semua jawaban Anda akan dihimpun dan diolah menjadi satu kesatuan. Dengan kata lain jawaban Anda tidak diolah secara individual. Maka diharapkan semua pertanyaan diisi dan tidak ada yang dikosongi. Terima kasih atas partisipasi, bantuan, dan kesediaan Anda mengisi kuesioner ini.
Hormat Saya,
Nurhikmalasari
A. DATA RESPONDEN/SISWA
No.Angket : …………………………….. Nama : …………………………….. Kelas : …………………………….. Jenis Kelamin :………………………………
B. PETUNJUK
1. Isilah data biodata dengan lengkap. 2. Setiap pertanyaan terdiri atas 4 jawaban, yaitu SL (selalu), SR(Sering). KD
(Kadang-Kadang) dan TP (Tidak Pernah) 3. Jawaban pertanyaan dituliskan dengan memberi tanda X (silang) pada
salah satu jawaban yang anda jawab. 4. Jawaban anda tidak ada kaitannya dengan nilai Ekonomi 5. Terimakasih atas kerjasama dan kesediaan anda untuk mengisi kuesioner
ini.
91
C. PERTANYAAN
1. Apakah program bimbingan belajar membantu kamu dalam belajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
2. Apakah guru ekonomi melaksanakan tugas bimbingan belajar di sekolah ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
3. Apakah guru ekonomi membantu kamu mengatasi kesulitan belajar?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
4. Apakah untuk menguasai materi guru di kelas memberikan cara belajar yang baik?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
5. Apakah guru membantu kamu untuk persiapan ujian ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
6. Apakah guru memberi latihan soal-soal di luar jam bimbingan belajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
7. Apakah guru memberi penilaian setelah mengerjakan soal latihan ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
8. Apakah bimbingan belajar dilakukan dengan penggunaan modul ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
9. Apakah dengan modul, memudahkan kamu dalam mengerjakan soal-soal latihan ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
10. Apakah latihan soal diberikan pada aspek materi yang kamu belum dikuasai?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
11. Apakah teman membantu kamu dalam belajar?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
12. Apakah ketika belajar di kelas diadakan kegiatan diskusi?
92
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
13. Apakah guru melakukan tambahan belajar bagi yang belum memahami materi pelajaran yang telah diajarkan sebelumnya ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
14. Apakah dengan adanya bimbingan belajar kamu memahami pelajaran dengan baik ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
15. Apakah dengan mengikuti bimbingan belajar kamu dapat mengerjakan ujian dengan baik ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
16. Apakah dengan mengikuti bimbingan belajar ujian berbasis komputer dengan mudah kamu kerjakan ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
17. Apakah program bimbingan belajar membantu meningkatkan hasil belajar di kelas ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
18. Apakah dengan mengikuti bimbingan belajar, KKM hasil belajar dapat kamu capai dengan baik ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
19. Apakah kegiatan pengayaan dilakukan dalam bimbingan belajar?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
20. Apakah dengan remedial membuat kamu terdorong untuk rajin belajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
21. Apakah guru memberikan bahan-bahan tertulis dalam bimbingan belajar di sekolah ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
22. Apakah dengan bimbingan belajar, materi ekonomi yang dianggap sulit menjadi mudah dikerjakan ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
93
23. Apakah bimbingan belajar membuat kamu memahami dan menganalisa soal ekonomi dengan baik ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
24. Apakah dengan bimbingan belajar SKL untuk ujian dapat kamu dapat kamu capai dengan baik ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
25. Apakah bimbingan belajar ini membantu kamu untuk mengikuti tes ke perguruan tinggi ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
94
Lampiran 2
PROFIL MAN 2 BOGOR
A. Sejarah Singkat Madrasah
MA NEGERI 2 BOGOR adalah sekolah Madrasah Aliyah Negeri
yang terletak di Jl. Pajajaran No.6, Kelurahan Baranang Siang, Kecamatan
Bogor Timur, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dengan Kode Pos: 16143
dan nomor telp/fax: (0251) 8321740.
MA NEGERI 2 BOGOR pertama kali dibuka pada tahun 1992 dan
secara resmi mendapat izin operasional dari Kepala Kantor Wilayah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
Sebelum secara resmi menjadi MA NEGERI 2 BOGOR seperti saat
ini, sekolah ini telah melalui beberapa perubahan. Tercatat pada tahun 1952,
sekolah ini bernama PGAN. Kemudian pada tahun 1990 berubah menjadi
MA NEGERI BOGOR 2. Lalu pada tahun 1992 barulah sekolah ini bernama
MA NEGERI 2 BOGOR sampai saat ini.
Saat ini MA NEGERI 2 BOGOR berstatus Akreditasi A (Amat Baik),
dengan Nomor Statistik Sekolah 3.1.1.3.2.7.1.0.2.0.2.8. dan NPSN 20177119.
B. Visi, Misi, dan Tujuan
1) Visi
Terwujudnya Madrasah yang berbudaya, berprestasi, dan berakhlak
mulia.
2) Misi
Untuk mencapai visi sebagai sekolah yang memberikan layanan
pendidikan yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan minimal dan
standar oprasional prosedur, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan
jangka panjang dengan arah yang jelas dan sistematis. Berikut misi MA
NEGERI 2 BOGOR yang dirumuskan berdasarkan visi sekolah.
95
a) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sesuai dengan potensi
yang dimiliki.
b) Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan ajaran
Islam
c) Memelihara lingkungan yang sehat, kondusif, dan harmonis.
d) Menumbuhkembangkan Madrasah yang berbudaya dan
berprestasi.
e) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan warga
madrasah dan stakeholder.
3) Tujuan sekolah
Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan visi dan misi sekolah.
Berdasarkan dua hal tersebut, dapat dijabarkan tujuan MA NEGERI 2
BOGOR adalah:
1) Nilai Ujian Nasional (UN) dan Ujian Madrasah (UM) mencapai
minimal 8.00.
2) Proporsi lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi minimal
80%.
3) Proporsi lulusan yang diterima pada perguruan tinggi negeri
melalui SNMPTN dan SBMPTN minimal 90%.
4) Memiliki kelompok peserta didik dalam olimpiade matematika,
fisika, kimia, biologi, ekonomi/akuntansi, geografi, dan lomba
Bahasa dan sastra serta mampu finalis di tingkat nasional.
5) Memiliki qari’ dan atau qari’ah serta menjadi finalis tingkat
provinsi.
6) Memiliki tim cepat tepat agama dan mampu menjadi finalis
tingkat nasional.
7) Peserta didik mahir dalam baca, tulis, al-qur’an (BTQ) minimal
90%.
96
8) Peserta didik hafal Al-qur’an minimal 3 (tiga) Juz sebanyak 20%.
9) Memiliki tim olah raga minimal 3 cabang dan mampu menjadi
finalis tingkat provinsi.
10) Menjadi finalis tingkat nasional minimal 3 (tiga) cabang
ekstrakulikuler.
11) Seluruh peserta didik mengamalkan ajaran Islam, berakhlak mulia,
disiplin dan berwawasan kebangsaan.
12) Mempertahankan predikat sebagai sekolah Adiwiyata Nasional
dan menjadi sekolah dengan katergori sekolah Adiwiyata Mandiri.
C. Guru dan Tenaga Kependidikan
Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan MA NEGERI 2 BOGOR
berjumlah 62 orang dengan rincian sebagai berikut:
No. Nama L/P Jabatan
1 Drs. H. Hawasi, M.Pd.I L Kepala
2 Drs. Lina Rosmalina P Guru / Waka
3 Dra. Susiati Nasikin M,Si P Guru
4 Dra. Mia Immawaty L Guru
5 Dra. Hj. Ruafni, M.Pd.i P Guru
6 Drs. Abdul Jamil P Guru
7 Dra. Hj. Fauziah Said L Guru
8 Drs. H. Imron Rosyadi Amir P Guru / Waka
9 Drs. H. Muhammad Ridwan P Guru
97
10 Dra. Yeni Andriani P Guru
11 Dra. Baeti Suharti P Guru
12 Drs. Wahyu Sarwono P Guru
13 Dra. Hj. Linjarwati P Guru
14 Hj. Lela Sholihah, M.M P Guru
15 Taufiq qurrohman, S.Ag P Guru
16 Dra. Nani Sumarni, M.Si P Guru
17 Dra. Mukti Hikmah, S.Pd L Guru
18 Lia Marliana, S.Ag P Guru
19 Shofiyah gumanti, S.Ag P Guru
20 H. Komarullah, S.Ag L Guru
21 H. Ade Rahman, M.Pkim L Guru / Waka
22 Suja, S.Pd L Guru
23 Yani Maryani, S.Pd P Guru
24 Idrus Sambasi, S.Pd, M.Pfis L Guru
25 Jizah Dhilhijah, S.Ag P Guru
26 Dra. Suminar P Guru
27 Sukaesih Nurliawati, S.Pd P Guru
28 Wulan Rosidah, S.Pd P Guru
29 Teti Sugiharti, S.E P Guru
30 Suhartini, S.Sn P Guru
31 Lala Nurmala, S.Pd P Guru
98
32 Yayat Supriatna, S.Pd L Guru / Waka
33 Nurul Qadariyah, S.Pd P Guru
34 Sri Ningsih Nurhayati, S.E P Guru
35 Abdul Mukti, S.Ag L Guru
36 Badriah, S.Pd.I P Guru
37 Evi Haryutsi, S.Hi P Guru
38 Rida Nurul Istiqamah, S.Pd P Guru
39 Hartuti, S.E P Guru
40 Faujiah, S.Pd.I P Guru
41 Dian Kardinah, S.Pd P Guru
42 Yayu Agustin Rahayu, S.Pd P Guru
43 Dedeh Dhohiyah, S.Ag P Guru
44 Siti Yulianah, S.E P Guru
45 Usep Saefulloh, S.Pd.I L Guru
46 Dra. Rahmawati P Guru
47 Retno Mujiarti, S.Pd, M.Si P Guru
48 Sobar Sofyan, S.Pd L Guru
49 Heryanto Nurjaman, S.Pd L Guru
50 Asep Syamsul Hidayat L Guru
51 H. Ukat Sukatma, S.Sos L Guru
52 Nurhasanah, S.Pd L Guru
53 Hendra Gunawan, S.Pd L Guru
99
54 Aditya Sukma Ghazali, S.Kom L Guru
55 Trimadya Arief L Guru
56 Sholihatunnisa, S.Pd P Guru
57 Ella Rahmalia, S.Pd P Guru
58 Rena Nuralitasari, S.Pd P Guru
59 Ihsan Ibadurrahman, S.Pd.I L Guru
60 Hilman Tantowi L Guru
61 Muhammad Hilman S L Guru
62 Imas Nurbayati, S.Pd P Guru
D. Siswa
Siswa MA Negeri 2 Bogor Tahun Pelajaran 2015/2016 berjumlah 1212
orang terdiri dari kelas X s.d. XII. Adapun rinciannya sebagai berikut:
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 X- IPA 1 14 26 40
2 X- IPA 2 16 25 41
3 X- IPA 3 12 28 40
4 X- IPA 4 13 27 40
5 X- IPA 5 17 23 40
6 X- IPA 6 15 29 39
7 X- IPS 1 18 22 40
8 X- IPS 2 20 22 42
100
9 X- IPS 3 19 22 41
10 X- Agama 17 23 40
11 XI- IPA 1 15 25 40
12 XI- IPA 2 16 25 41
13 XI- IPA 3 18 22 40
14 XI- IPA 4 17 23 40
15 XI- IPA 5 15 26 41
16 XI- IPA 6 17 23 40
17 XI- IPS 1 20 22 42
18 XI- IPS 2 19 21 40
19 XI- IPS 3 18 22 40
20 XI- Agama 22 19 41
21 XII- IPA 1 17 24 41
22 XII- IPA 2 18 22 40
23 XII- IPA 3 13 28 41
24 XII- IPA 4 16 24 40
25 XII- IPA 5 18 23 41
26 XII- IPA 6 17 23 40
27 XII- IPS 1 21 20 41
28 XII- IPS 2 18 23 41
29 XII- IPS 3 17 22 39
30 XII- Agama 19 21 40
Jumlah Keseluruhan 512 700 1212
101
E. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang ada di MAN 2 Bogor adalah sebagai
berikut:
No
Sarana dan Prasarana Pendukung
Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Masjid/musholah √
2 Perpustakaan √
3 Lapangan olahraga √
4 Alat-alat kesenian √
5 Alat-alat keterampilan √
6 Laboratorium M-IPA √
7 Laboratorium computer √
8 Laboratorium Bahasa √
9 Aula Sekolah √
10 Kantin Sekolah √
11 Ruang UKS √
12 Tempat Parkir Kendaraan √
13 WC Guru √
14 WC Siswa √
102
F. Lainnya yang relevan
Lainnya yang relevan pada bagian ini adalah kegiatan Ekstrakulikuler
yang ada di MAN 2 BOGOR :
No
Kegiatan Ekstrakurikuler
Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Pramuka √
2 Palang merah √
3 Pengajian siswa √
4 Marawis √
5 Seni Baca al-Qur’an √
6 Olah raga (termasuk beladiri) √
7 KIR √
8 Paskibra √
9 Marching Band √
10 Jurnalistik √
11 Teater / Seni Peran √
12 Seni Musik √
13 Seni Lukis/Kaligrafi √
14 3MC (Perfilman) √
103
G. Data Sekolah
No. Uraian Isi
1 Nama Sekolah MA NEGERI 2 BOGOR
2 Nomor Statistik Sekolah / NSS 3.1.1.3.2.7.1.0.2.0.2.8
3 NPSN 20177119
4 Provinsi Jawa Barat
5 Kotamadya / Kabupaten Kota Bogor
6 Kecamatan Bogor Timur
7 Kelurahan Baranang Siang
8 Jalan dan Nomor Jl. Pajajaran No. 6, Baranang Siang, Bogor Timu, Jawa Barat
9 Kode Pos 16143
10 Telepon / Fax (0251) 8321740
11 Daerah Perkotaan
12 Status Sekolah Negeri
13 Akreditasi Terakreditasi “ A “
14 Tahun Berdiri 1992
15 Kegiatan Belajar Mengajar Pagi
16 Bangunan Sekolah Milik Negara
17 Jumlah Rombel 30 ( X : 10, XI : 10, XII : 10 )
18 Jumlah Siswa ( X, XI, XII ) 1212
19 Jumlah Guru 57
20 Surel [email protected]
20 Website http://www.man2bogor.com
104
Lampiran 3
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 29 100.0
Excludeda 0 .0
Total 29 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
no1 172.24 347.975 .276 .720
no2 173.76 353.547 .150 .724
no3 172.69 339.650 .557 .713
no4 172.34 342.591 .476 .715
no5 172.24 353.261 .103 .724
no6 172.34 344.805 .425 .717
no7 172.45 347.899 .342 .720
no8 173.86 340.837 .529 .714
no9 172.72 337.921 .510 .712
no10 173.07 338.995 .503 .713
no11 172.90 342.953 .370 .716
no12 173.14 349.695 .238 .721
no13 172.83 346.719 .268 .720
no14 173.03 356.106 -.019 .727
no15 173.17 345.433 .309 .718
no16 173.62 341.172 .410 .715
no17 172.59 339.323 .656 .712
no18 172.83 335.219 .760 .708
no19 173.38 345.244 .499 .717
no20 172.55 342.613 .510 .715
no21 172.79 343.241 .388 .716
no22 172.31 348.436 .307 .720
no23 173.62 360.458 -.192 .731
no24 172.86 337.980 .467 .712
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.725 31
105
no25 173.24 361.475 -.224 .732
no26 172.90 344.525 .411 .717
no27 172.66 341.734 .503 .714
no28 172.83 335.291 .709 .708
no29 172.38 338.101 .699 .711
no30 172.55 340.899 .407 .715
jumlah 87.90 89.025 1.000 .834
106
Lampiran 4
HASIL ANALISIS DATA
Rata-Rata Nilai Hasil Belajar dan Program Bimbingan Belajar
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Hasil Uji Heteroskedositas pada Grafik Scatterplot
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
HASIL BELAJAR EKONOMI 85.11 3.774 88
PROGRAM BIMBINGAN
BELAJAR 74.76 9.211 88
Model Summaryb
Model R R
Squar
e
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson R Square
Change
F
Chang
e
df1 df2 Sig. F
Change
1 .228
a .052 .041 3.695 .052 4.729 1 86 .032 1.678
a. Predictors: (Constant), PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR
b. Dependent Variable: HASIL BELAJAR EKONOMI
107
Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Ekonomi
Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
HASIL BELAJAR
EKONOMI *
PROGRAM
BIMBINGAN
BELAJAR
Between
Groups
(Combined) 495.891 32 15.497 1.147 .321
Linearity 64.567 1 64.567 4.780 .033
Deviation from
Linearity 431.324 31 13.914 1.030 .451
Within Groups 742.972 55 13.509 Total 1238.864 87
108
Uji Hipotesis (Uji T)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 78.122 3.239 24.116 .000
PROGRAM BIMBINGAN
BELAJAR .094 .043 .228 2.175 .032
a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR EKONOMI
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Statistics
JENIS KELAMIN
N Valid 88
Missing 0
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
LAKI-LAKI 32 36.4 36.4 36.4
PEREMPUAN 56 63.6 63.6 100.0
Total 88 100.0 100.0
109
Data Responden Berdasarkan Klasifikasi Kelas
Statistics
KELAS
N Valid 88
Missing 0
KELAS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
XII IPS 1 30 34.1 34.1 34.1
XII IPS 2 26 29.5 29.5 63.6
XII IPS 3 32 36.4 36.4 100.0
Total 88 100.0 100.0
110
Lampiran 5
BIODATA PENULIS
Data Pribadi
Nama : Nurhikmalasari
Tempat/Tanggal Lahir: Bogor / 14 September 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kp.Sumurwangi RT001/007 No.26 Kel.Kayumanis Kec.Tanah Sareal Kota Bogor 16169
Nomor Telepon : 0857-7750-7259
Riwayat Pendidikan : - MI Nurul Huda
- MTs Nurul Huda
- MAN 2 Bogor
Data Orang Tua
Nama Ayah : Nyamat
Tempat/Tanggal Lahir: Bogor, 17 April 1963
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Kp.Sumurwangi RT001/007 No.26 Kel.Kayumanis Kec.Tanah Sareal Kota Bogor 16169
Nama Ibu : Mamih
Tempat/Tanggal Lahir: Bogor, 2 Mei 1974
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kp.Sumurwangi RT001/007 No.26 Kel.Kayumanis Kec.Tanah Sareal Kota Bogor 16169