Transcript
Page 1: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, ASSET

GROWTH, DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TAHUN SEBELUMNYA

TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG

TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2009-2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

REMBULAN RAHMADIA FITRI

NIM: 1111046100056

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/ 2015 M

Page 2: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
Page 3: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
Page 4: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
Page 5: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

v

ABSTRAK

Rembulan Rahmadia Fitri. NIM: 1111046100056. Pengaruh Return on

Asset, Debt to Equity Ratio, Asset Growth dan Dividend Payout Ratio tahun

sebelumnya terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan yang Terdaftar di

Jakarta Islamic Index Periode 2009-2014. Konsentrasi Perbankan Syariah,

Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ROA, DER, asset growth,

dan DPR tahun sebelumnya terhadap DPR pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Index periode 2009-2014. Pemilihan sampel dalam penelitian ini

menggunakan metode purposive sampling dan didapatkan 10 perusahaan yang sesuai

kriteria. Data penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dan didapatkan bahwa model

yang lebih tepat digunakan adalah common effect. Dari hasil penelitian didapatkan

nilai adjusted R-Square sebesar 72,88%. Secara parsial menunjukkan bahwa variabel

ROA berpengaruh signifikan positif terhadap DPR dengan koefisien regresi sebesar

0.317229. Asset Growth secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap DPR

dengan koefisien regresi sebesar -0.218273. DPR t-1 secara parsial berpengaruh

signifikan positif terhadap DPR dengan koefisien regresi sebesar 0.437055. Tetapi,

variabel DER secara parsial tidak berpengaruh terhadap DPR. Variabel yang

berpengaruh paling besar terhadap DPR adalah Dividend Payout Ratio tahun

sebelumnya (DPR t-1).

Kata kunci : Dividend Payout Ratio, Return on Asset, Debt to Equity Ratio,

Asset Growth dan Jakarta Islamic Index.

Pembimbing : Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, M.S., M.Ec., Ph.D.

Page 6: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahirrabbil’alamin. Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT

atas segala rahmat, nikmat, serta pertolongan-Nya yang tiada terhingga kepada semua

makhluk-Nya, khusunya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa dipanjatkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman

yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu

syarat kelulusan Strata 1 (S-1) Konsentrasi Perbankan Syariah Program Studi

Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa banyak pihak yang terulur

memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat dan terima kasih atas segala kepedulian

mereka yang telah memberikan bantuan, baik moril, kritik, saran, masukan, dorongan

semangat, doa, dukungan finansial maupun pemikiran dalam penulisan skripsi ini.

Oleh karena itu, perkenankan penulis secara khusus mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A., selaku Ketua dan

Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

vii

3. Bapak Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, M.S., M.Ec., Ph.D., selaku dosen

pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, saran, ilmu, pikiran,

semangat, solusi, serta meluangkan waktunya kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Bapak M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si., dan Ibu Dwi Nur'aini Ihsan, S.E.,

M.M., selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan ilmu, saran, dan

waktunya untuk membimbing serta mengoreksi skripsi ini agar menjadi lebih

baik.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah dengan sabar memberikan bekal ilmu

yang tak terhingga nilainya. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat, sehingga

menjadi amal kebaikan bagi kita semua. Aamiin.

6. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum,

serta Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang telah memberikan fasilitas untuk melakukan studi kepustakaan.

7. Bapak Aries Koentjoro, Bapak M. Nur Rianto Al Arif, Ibu Tini Anggraini, yang

telah meluangkan waktunya dan membantu mengarahkan penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

8. Kedua orang tua, yaitu Bapak Afrizon Anwar dan Ibu Surya Evida, yang selalu

memberikan dukungan dan doa yang tidak hentinya. Memberikan nasihat dan

semangat untuk tetap melalui proses kehidupan ini dengan baik, semoga karya

tulis ini dapat memberikan sedikit kebanggan. Tidak lupa juga, kakak-kakak

Page 8: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

viii

penulis yaitu Nanda Aftomi dan Tezar Dwi yang selalu memberikan dorongan

agar penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

9. Terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaik penulis yaitu Alvin Febianto, Dessy

Rachma, Riri Sartika, Sharfina Putri, Burhanudin Yusuf, Putri Dwi Kartika,

Anggita Shara, Dewi Kurnia Sari, Syifa Nisfiyani yang telah mendukung baik

secara moril dan memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

10. Terima kasih kepada sahabat-sahabat seperjuangan, keluarga besar Perbankan

Syariah 2011 khusunya PS B 2011, mahasiswa bimbingan Bapak Nadra, dan

keluarga KKN Medali 2014, yang senantiasa telah membantu, memberikan

motivasi dan mendoakan yang terbaik kepada penulis. Terima kasih atas semua

kenangan yang tidak terlupakan, semoga silaturahim kita dapat tetap terjalin

sampai kapanpun

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini,

penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT

mencatatnya sebagai amal yang baik dan membalasnya lebih baik lagi. Semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan. Aamiin.

Jakarta, September 2015

Rembulan Rahmadia Fitri

Page 9: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PERNYATAAN .......................................... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK .................................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah dan Pembatasan Penelitian ........................................... 8

C. Perumusan Masalah ...................................................................................... 11

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 11

1. Tujuan ........................................................................................................... 11

2. Manfaat ......................................................................................................... 11

E. Sistematika Penulisan ................................................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 15

A. Landasan Teori ............................................................................................. 15

1. Dividen ......................................................................................................... 15

2. Pasar Modal Syariah ..................................................................................... 30

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio ......................... 36

4. Penelitian terdahulu ...................................................................................... 41

B. Kerangka Analisis ........................................................................................ 48

C. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 49

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 51

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 51

Page 10: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

x

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................... 51

C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 53

D. Metode Analisis Data ................................................................................... 54

1. Metode Estimasi Model Regresi Data Panel ................................................ 55

2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 57

3. Tahap Pemilihan Regresi Data Panel ........................................................... 62

4. Uji Signifikansi ............................................................................................. 63

E. Definisi Operasional Variabel ...................................................................... 67

1. Variabel Dependen (Y): ............................................................................... 67

2. Variabel Independen (X): ............................................................................. 68

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................................ 70

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 70

B. Analisis dan Pembahasan ............................................................................. 72

1. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 72

a. Uji Normalitas ..................................................................................................... 72

b. Uji Autokorelasi .................................................................................................. 74

c. Uji Multikolinearitas ........................................................................................... 76

d. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................................ 78

2. Uji Pemilihan Regresi Data Panel ................................................................ 80

a. Uji Chow ............................................................................................................. 80

3. Uji Signifikansi ............................................................................................. 82

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................................................................... 82

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) .......................................................... 83

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) .............................................................. 84

4. Analisis Regresi ............................................................................................ 88

C. Interpretasi .................................................................................................... 89

1. Return on Asset (ROA) ................................................................................. 89

2. Debt to Equity Ratio (DER) ......................................................................... 90

3. Asset Growth ................................................................................................ 91

4. Dividend Payout Ratio tahun sebelumnya (DPR t-1) .................................... 92

Page 11: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

xi

BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 94

A. Kesimpulan ................................................................................................... 94

C. Saran ............................................................................................................. 98

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 101

LAMPIRAN ............................................................................................................. 105

Page 12: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 41

Tabel 3.2 Uji Autokorelasi ........................................................................................ 59

Tabel 4.1 Tabel Autokorelasi ................................................................................... 75

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas ...................................................................... 77

Tabel 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 79

Tabel 4.4 Hasil Uji Chow .......................................................................................... 81

Tabel 4.5 Hasil Estimasi Common Effect Model ................................................... 82

Hasil Uji Multikolinearitas ..................................................................................... 112

Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................................. 113

Hasil Uji Chow ........................................................................................................ 114

Hasil Estimasi Common Effect Model .................................................................... 114

Hasil Estimasi Fixed Effect Model ......................................................................... 115

Hasil Estimasi Random Effect Model ..................................................................... 116

Page 13: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Analisis ................................................................................ 48

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 73

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Setelah di LOG ................................................ 74

Page 14: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Investasi dapat diartikan sebagai penanaman modal untuk satu atau lebih

aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan

mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Seiring dengan

meningkatnya gairah masyarakat serta pelaku usaha dan bisnis dalam melakukan

investasi, pasar modal di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang cukup

signifikan. Namun, sistem mekanisme pasar modal konvensional yang

mengandung riba (bunga), gharar (ketidakpastian) dan maysir (judi) selama ini

telah menimbulkan keraguan dikalangan umat Islam. Pasar modal syariah

dikembangkan dalam rangka mengakomodir kebutuhan umat muslim maupun

non muslim yang ingin menginvestasikan dananya pada perusahaan yang telah

sesuai dengan prinsip Islam, sehingga memberikan ketenangan dan keyakinan

investor atas transaksi yang halal.1

Investasi pada saham syariah diwujudkan dengan adanya index syariah

yang saat ini diwakili dengan didirikannya Jakarta Islamic Index (JII).

Perusahaan yang dapat tergabung dalam JII merupakan perusahaan yang telah

memenuhi beberapa persyaratan diantaranya, perusahaan tidak menjalankan

usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah dan bukan lembaga keuangan

1 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 62.

Page 15: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

2

konvensional yang menerapkan sistem riba. Tujuan pembentukan JII adalah untuk

meningkatkan kepercayaan investor dalam melakukan investasi pada saham yang

berbasis syariah, serta menjadi pemandu bagi investor yang ingin menanamkan

dananya sesuai prinsip Islam tanpa takut tercampur dengan sistem konvensional

yaitu riba.

Umumnya para investor dalam melakukan investasi bertujuan untuk

memperoleh pendapatan berupa dividen dan selisih harga jual saham terhadap

harga belinya (capital gain). Dividen merupakan nilai pendapatan bersih

perusahaan setelah pajak dikurangi laba ditahan sebagai cadangan bagi

perusahaan. Investor sebagai pemegang saham berharap mendapatkan dividen

yang besar atau minimal relatif stabil dari tahun ke tahun. Dividen tersebut

diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham.2

Isu tentang dividen sangat penting dengan berbagai alasan, antara lain,

perusahaan menggunakan dividen sebagai cara untuk memperlihatkan kepada

pihak luar mengenai sinyal keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan.

Selanjutnya dividen memegang peranan penting pada struktur permodalan

perusahaan. Perusahaan biasanya enggan mengurangi pembayaran dividen,

karena harga saham juga dipengaruhi oleh pola dividen, selain itu dengan

membayarkan dividen harga saham perusahaan juga dapat meningkat.3

2 Henny Ritha dan Eko Koestiyanto, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout

Ratio”, e-Journal Manajemen dan Bisnis, Vol.1 No.1 (Oktober 2013) : h.1-15. 3 Kashif Imran, “Determinants of Dividend Payout Policy: A case of Pakistan Engineering

Sector”, The Romanian Economic Journal, Year XIV No.41 (September 2011) : h.47-60.

Page 16: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

3

Kebijakan dividen merupakan seluruh kebijakan manajerial yang

dilakukan untuk menetapkan berapa besar laba bersih yang akan dibayarkan

sebagai dividen dan berapa besar laba bersih yang bisa dipertahankan. Hal ini

menyebabkan sejumlah teori yang saling bertentangan. Diantaranya yaitu teori

dividend irrelevance dikemukakan Miller dan Modigliani (1961) yang

menyatakan bahwa keputusan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan dan

tidak mempengaruhi harga saham suatu perusahaan. Bird in the hand theory yang

dikemukakan Gordon dan Lintner (1962) menyatakan bahwa para investor lebih

yakin terhadap penerimaan dan pembagian dividen dibanding kenaikan nilai

modal. Teori signaling yang menyatakan bahwa perubahan dividen mengirim

sinyal kepada investor tentang masa depan perusahaan.4

Investor dalam menginvestasikan dananya, tentu menginginkan tingkat

pengembalian yang tinggi dalam bentuk dividen maupun capital gain. Menurut

teori yang dikemukakan oleh Gordon dan Lintner, mengatakan bahwa investor

jauh lebih menghargai uang yang diharapkan dari dividen daripada uang yang

diharapkan dari kenaikan nilai modal.5 Namun, jika dikaitkan dengan pajak,

investor lebih menyukai capital gain karena pajak atas capital gain baru dibayar

setelah saham dijual, sementara pajak atas dividen harus dibayar setiap tahun

4 Turki Alzomaia dan Ahmeed Al Kadhiri, “Determination of Dividend Policy: The Evidence

from Saudi Arabia”, Journal of Business and Social Science, Vol.4 No.1 (January 2013) : h.5-18. 5 J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham, Dasar-dasar Manajemen Keuangan Jilid 2,

(Jakarta: Erlangga, 2001), h.199.

Page 17: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

4

setelah pembayaran dividen. Apalagi umumnya pajak atas dividen lebih besar

daripada pajak atas capital gain. 6

Masalah dalam kebijakan pembagian dividen ini mempunyai dampak

yang sangat penting karena memiliki dua dampak yang berlawanan dan berbeda

kepentingan. Di satu sisi, perusahaan membutuhkan kucuran dana untuk

meningkatkan struktur permodalan dan meningkatkan pertumbuhan perusahaan

secara terus-menerus, selain itu perusahaan juga mempunyai kewajiban untuk

memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang saham

perusahaannya dengan pembagian dividen.

Apabila laba ditahan suatu perusahaan ditambah, dividen yang diberikan

kepada pemegang saham tentu akan dikurangi, begitupun juga sebaliknya.

Pembagian dividen tentu akan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.

Namun, hal tersebut berarti akan mengurangi dana investasi perusahaan tahun

mendatang. Sebaliknya, jika perusahaan meningkatkan jumlah laba ditahan, maka

dividen yang dapat dibagikan akan menurun dan mengurangi kesejahteraan

pemegang saham. Bagi para investor, perusahaan yang memiliki kemampuan

membayar dividen adalah perusahaan yang menguntungkan. Sehingga diperlukan

kebijakan dividen yang optimal guna menciptakan keseimbangan antara dividen

6 Agnes Sawir, Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2004), h.147.

Page 18: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

5

saat ini dan pertumbuhan perusahaan di masa mendatang, agar dapat

memaksimalkan harga saham perusahaan.7

Pertimbangan perusahaan dalam menetapkan kebijakan pembayaran

dividen menjadi semakin rumit apabila kepentingan berbagai pihak diakomodasi.

Di satu sisi, ada pihak yang cenderung berharap pembayaran dividen lebih besar

atau sebaliknya. Sementara pihak manajemen umumnya menahan pendapatan

untuk melunasi hutang atau meningkatkan investasi.8 Hanya perusahaan yang

menguntungkan yang dapat membagikan dividen kepada pemegang saham,

karena dividen diambil dari keuntungan perusahaan. Namun, fenomena yang

terjadi pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2009-

2014 menunjukkan bahwa dividend payout ratio perusahaan berfluktuasi tidak

mengikuti besarnya keuntungan perusahaan. Seperti yang terjadi pada tahun 2013,

PT. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) mengalami penurunan pengembalian

laba atas aktiva (return on asset) sebesar 2,09%, tetapi rasio pembayaran

dividennya mengalami kenaikan sebesar 10,46%. Hal ini mengindikasikan bahwa

ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam menentukan

besarnya pembagian dividen.

7 Farah Margaretha, Manajemen Keuangan Investasi dan Sumber Dana Jangka Panjang,

(Jakarta: Grasindo, 2005) h. 142. 8 Michell Suharli, “Studi Empiris Mengenai Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Harga

Saham terhadap Jumlah Dividen Tunai”, Jurnal MAKSI, Vol.6 N0.2 (Agustus 2006) : h.243-256.

Page 19: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

6

Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada dividend payout ratio nya

yaitu persenstase laba yang dibagikan dalam bentuk dividen tunai. Dividend

payout ratio memperlihatkan proporsi antara dividen dan laba ditahan dari laba

bersih perusahaan. Pihak manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan besar

kecilnya dividen yang dapat dibayarkan serta faktor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi kebijakan dividen yang ditetapkan perusaahan tersebut.

Faktor utama yang dapat mempengaruhi pembayaran dividen adalah

profitabilitas. Profitabilitas menjadi faktor penting dalam menentukan

pembayaran dividen perusahaan. Hal ini karena perusahaan bersedia membayar

jumlah dividen yang lebih tinggi jika profitabilitas perusahaan meningkat.9 Dalam

penelitian Ritha dan Koestiyanto (2013) menemukan hasil bahwa profitabilitas

tidak berpengaruh signifikan terhadap pembayaran dividen. Faktor kedua

solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh

kewajibannya. Pada dasarnya peningkatan hutang akan mempengaruhi tingkat

pendapatan bersih perusahaan yang tersedia bagi pemegang saham termasuk

dividen yang diterima, karena kewajiban untuk membayar hutang lebih

diutamakan daripada pembagian dividen.10

Dalam penelitian yang dilakukan

Aryati (2011) menemukan bahwa solvabilitas yang diproksikan dengan DER

berpengaruh signifikan negatif terhadap dividend payout ratio. Indriani (2014)

9 Turki Alzomania dan Ahmeed Al Kadhiri, Determination of Dividend Policy: The Evidence

fro, Saudi Arabia, Journal of Business and Social Science, Vol.4 No.1 (January 2013) : h.5-18. 10

Lisa Marlina dan Clara Danica, Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio dan

Return on Asset terhadap Divivdend Payout Ratio, Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol.2 No.1 (Januari

2009) : h.1-6.

Page 20: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

7

menemukan hasil yang berbeda yaitu solvabilitas ditemukan tidak berpengaruh

signifikan dan positif terhadap dividend payout ratio. Faktor ketiga, pertumbuhan

perusahaan yang digambarkan melalui pertumbuhan asetnya. Tingkat

pertumbuhan perusahaan yang tinggi, mengakibatkan perusahaan membutuhkan

dana yang besar untuk ditahan sebagai cadangan untuk reinvestasi. Sehingga

perusahaan cenderung akan menahan pendapatan dan tidak membagikannya

sebagai dividen kepada pemegang saham. Dalam penelitian yang dilakukan

Laksono (2006) menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan yang digambarkan

dengan pertumbuhan asetnya berpengaruh signifikan negatif terhadap dividend

payout ratio. Difah (2011) menemukan hasil yang berbeda yaitu pertumbuhan

perusahaan ditemukan berpengaruh signifikan positif terhadap dividend payout

ratio. Faktor keempat merupakan rasio pembayaran dividen tahun sebelumnya.

Perusahaan cenderung akan mempertahankan besarnya dividen dari tahun lalu

atau bahkan meningkatkan dividen ketika diramalkan akan meningkatnya

keuntungan perusahaan di tahun mendatang. Dalam penelitian yang dilakukan

Imran (2011) menemukan bahwa dividen tahun lalu berpengaruh signifikan

positif terhadap dividend payout ratio. Difah (2011) menemukan hasil yang

berbeda yaitu dividen tahun lalu ditemukan tidak berpengaruh signifikan terhadap

dividend payout ratio.

Telah banyak penelitian mengenai kebijakan dividen, namun sampai saat

ini tidak ada kesimpulan umum seperti apa faktor yang dapat mempengaruhi

kebijakan dividen perusahaan dan bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi.

Page 21: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

8

Sulit untuk menyimpulkan faktor mana yang paling dominan mempengaruhi

kebijakan dividen. Dengan melihat latar belakang permasalahan yang ada dan

adanya perbedaan hasil penelitian-penelitian terdahulu, maka perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut. Penelitian ini merupakan pengembangan penulis terdahulu

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Berdasarkan

uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah diatas, maka

penelitian ini diberi judul “Pengaruh Return on Asset, Debt to Equity Ratio,

Asset Growth dan Dividend Payout Ratio tahun sebelumnya terhadap

Dividend Payout Ratio pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic

Index Periode 2009-2014”.

B. Identifikasi Masalah dan Pembatasan Penelitian

Semakin meningkatnya gairah masyarakat dalam melakukan investasi,

menyebabkan pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan cukup pesat.

Namun, sistem mekanisme pasar modal konvensional selama ini yang

mengandung bunga dan ketidakpastian telah menimbulkan keraguan dikalangan

umat Islam, sehingga diperlukan alternatif lain yang mampu mengakomodir

kebutuhan umat muslim maupun non muslim yang ingin menginvestasikan

dananya pada investasi yang halal. Sehingga penulis memilih objek berupa

perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index guna memberikan informasi

kepada investor yang ingin menanamkan dananya pada perusahaan yang telah

sesuai dengan prinsip Islam.

Page 22: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

9

Penelitian ini mengambil periode terbaru dan dalam pengolahan data

diperlukan periode pengamatan yang panjang guna mendapat hasil yang mampu

menggambarkan kondisi sesungguhnya, sehingga diambil periode penelitian dari

tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. Selain itu yang terjadi pada perusahaan

yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2009-2014 menunjukkan bahwa

besarnya dividend payout ratio perusahaan berfluktuasi tidak mengikuti besarnya

keuntungan perusahaan. Sehingga perlu untuk melihat faktor lain yang dijadikan

acuan perusahaan dalam menetapkan pembayaran dividen.

Pihak manajemen perusahaan dalam menentukan kebijakan dividennya

perlu mempertimbangkan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

besarnya dividen yang dapat dibagikan kepada pemegang saham. Penulis memilih

beberapa faktor, pertama rasio profitabilitas, karena rasio ini bertujuan untuk

mengukur efisiensi aktivitas perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam

memperoleh keuntungan yang akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk

membayarkan dividen. ROA dipilih sebagai proksi profitabilitas karena rasio ini

mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan seluruh aktiva perusahaan untuk operasi. Sehingga ROA yang

tinggi memungkinkan perusahaan untuk membayarkan dividen yang lebih kepada

pemegang saham. Kedua rasio solvabilitas, karena untuk mengukur sejauh mana

kemampuan perusahaan membayarkan seluruh kewajibannya. DER dipilih

sebagai proksi solvabilitas karena rasio ini mencerminkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh

Page 23: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

10

beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang.

Sehingga ketika rasio hutang perusahaan meningkat, maka dapat mengurangi

kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen. Ketiga pertumbuhan aset

perusahaan, karena ketika perusahaan mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi

mengakibatkan perusahaan menahan dana lebih banyak sebagai cadangan dan

akan berdampak pada kemampuan perusahaan dalam membayarkan dividen.

Sehingga pertumbuhan perusahaan dapat menjadi faktor penting yang

mempengaruhi kemampuan perusahaan membayarkan dividen. Keempat besarnya

pembayaran dividen tahun lalu, karena umumnya perusahaan tidak bersedia

menurunkan besarnya dividen yang akan memberikan sinyal negatif kepada

pemegang saham. Sehingga besarnya dividen tahun lalu dapat dijadikan acuan

perusahaan untuk menentukan besarnya pembayaran dividen tahun ini.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, penulis melakukan

pembatasan penelitian meliputi:

1. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan go public yang terdaftar di Jakarta

Islamic Index.

2. Periode penelitian dari tahun 2009 sampai dengan 2014.

3. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari faktor internal

perusahaan berupa rasio keuangan yang digambarkan dengan 4 variabel yaitu

Return on Asset, Debt to Equity Ratio, Asset Growth dan Dividend Payout

Ratio tahun sebelumnya.

Page 24: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

11

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan penelitian diatas,

penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis seberapa besarkah pengaruh rasio

keuangan perusahaan terhadap rasio pembayaran dividen. Adapun permasalahan

pokok yang diangkat dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Apakah Return on Asset, Debt to Equity Ratio, Asset Growth dan Dividend

Payout Ratio tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout

Ratio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2009-

2014?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris yang dapat

menjawab pertanyaan yang sesuai dengan rumusan masalah diatas. Maka

tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:

Mengetahui dan menganalisis pengaruh Return on Asset, Debt to Equity

Ratio, Asset Growth dan Dividend Payout Ratio tahun sebelumnya terhadap

Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic

Index periode 2009-2014.

2. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:

Page 25: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

12

a. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat menjadi bukti empiris mengenai faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi pembayaran dividen, sehingga dapat

memberi tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan yang lebih mendalam,

serta memberikan kontribusi dalam memperkaya penelitian-penelitian

terdahulu.

b. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dasar

perluasan dan acuan untuk memulai penelitian selanjutnya, serta

mempertajam kemampuan dalam menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi kebijakan dividen.

c. Bagi Investor

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam

mempertimbangkan keputusan investasi terkait dengan tingkat

pengembalian berupa dividen yang dapat diberikan perusahaan.

d. Bagi Emiten

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

terhadap isu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pembayaran

dividen dan dapat menjadi acuan dalam penentuan kebijakan dividen

perusahaan, serta sebagai bahan evaluasi untuk lebih meningkatkan

kinerja perusahaan.

Page 26: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

13

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dan memberi arahan dalam penulisan, serta memberi

alur pemikiran yang tersusun secara sistematis, maka penulisan disusun dengan

sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan berisi paparan singkat yang menguraikan latar belakang

masalah yang diangkat, identifikasi dan pembatasan masalah, dilanjutkan

dengan perumusan masalah, selanjutnya dipaparkan mengenai tujuan dan

manfaat penelitian, dan diakhiri dengan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memaparkan mengenai landasan teori yang digunakan seagagai

acuan dalam penelitian, juga membahas mengenai hasil-hasil penelitian

terdahulu yang sejenis, terdapat juga kerangka pemikiran penelitian yang

akan menggambarkan hubungan antara variabel penelitian dan hipotesis

penelitian.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi uraian mengenai metodologi yang digunakan dalam

penelitian secara lebih terperinci. Pada bab ini menampilkan ruang

lingkup penelitian, pemilihan sampel, metode pengumpulan data, serta

metode analisis yang digunakan untuk menganalisis dan mengintrepertasi

data.

Page 27: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai analisis dan intrepertasi hasil temuan yang

diperoleh selama proses penelitian. Menjelaskan deskripsi objek

penelitian, seluruh proses dan teknik analisis data hingga hasil dari

pengujian seluruh hipotesis penelitian sesuai dengan metode yang

digunakan. Bab ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang

telah dikemukakan penulis.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan atas penjelasan-penjelasan yang sebelumnya

telah dijabarkan. Setelah itu, penulis akan memaparkan implikasi dan

saran mengenai permasalahan yang terkait.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 28: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Dividen

a. Kebijakan Dividen

Dividen dapat didefinisikan sebagai bagian dari keuntungan

perusahaan yang dibayarkan oleh perusahaan untuk para pemegang saham

sebagai imbalan atas investasi di perusahaan.11

Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

dengan keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen (dividend

policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada

akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen

atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di

masa yang akan datang.12

Manejemen mempunyai dua alternatif perlakuan

terhadap penghasilan bersih setelah pajak (earning after tax) perusahaan,

pertama dibagi kepada para pemegang saham perusahaan dalam bentuk

dividen, kedua diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan

11

Santhi Appannan dan Lee Wei Sim, “A Study on Leading Determinants of Dividend Policy

in Malaysia Listed Companies for Food Industry under Consumer Product Sector”, 2nd International

Conference on Business and Economic, (2011), h.946-976. 12

Agus Harjito dan Martono, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), h.253.

Page 29: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

16

(retained earning).13

Apabila laba ditahan ditambah, maka dividen harus

dikurangi, demikian juga sebaliknya. Kenyataan ini kemudian

menimbulkan pertanyaan, apakah sebaiknya perusahan membagikan

dividen yang sebesar-besarnya atau sekecil-kecilnya.

Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada dividend payout ratio

(DPR) yaitu persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada

pemegang saham sebagai dividen tunai. Dividend payout ratio

didefinisikan sebagai rasio antara dividend per share (DPS) terhadap

earning per share (EPS). Dividend per share (DPS) sendiri merupakan

perbandingan antara jumlah seluruh dividen yang dibagikan pada tahun

tertentu dengan jumlah saham yang beredar. Sementara earning per share

(EPS) merupakan perbandingan antara laba bersih perusahaan dengan

jumlah saham yang beredar. Dapat dikatakan bahwa EPS merupakan rasio

yang menunjukkan berapa besar keuntungan (laba) yang diperoleh

pemegang saham per lembar sahamnya.14

Kebijakan dividen mempunyai arti yang penting bagi perusahaan

karena empat alasan berikut:

1) Kebijakan keuangan ini berpengaruh pada sikap para investor.

Pemotongan dividen dapat dipandang negatif oleh para investor,

13

Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktik Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: Andi Offset,

2008), h. 285. 14

Nina Indriani, “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage dan Firm Size terhadap

Dividend Payout Ratio”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2014), h.27.

Page 30: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

17

karena pemotongan seperti itu sering dikaitkan dengan kesulitan

keuangan yang dihadapi perusahaaan.

2) Kebijakan keuangan ini berdampak pada program pendanaan dan

anggaran modal perusahaan.

3) Kebijakan keuangan ini dapat mempengaruhi arus kas perusahaan.

Perusahaan dengan likuiditas buruk dapat dipaksa untuk membatasi

pembayaran dividennya.

4) Kebijakan keuangan ini menurunkan niai ekuitas pemegang saham

biasa karena besarnya dividen ditentukan oleh besarnya laba ditahan.15

b. Bentuk Dividen

Terdapat beberapa bentuk dari pembayaran dividen yang dilakukan

perusahaan, diantaranya:

1) Cash Dividend (dividen tunai): dividen tunai ini merupakan jenis

dividen yang umum dan banyak digunakan oleh perusahaan, biasanya

melalui cek atau terkadang dengan menginvestasikan kembali dalam

saham biasa di perusahaan.

2) Stock Dividends (dividen saham): dividen saham dibayarkan dalam

lembar saham tambahan dan bukannya dalam bentuk uang tunai.

15

Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Malang: Bayumedia Publishing, 2003),

h.272.

Page 31: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

18

3) Property Dividend (dividen kekayaan): dividen kekayaan adalah

distribusi pro rata suatu aset fisik, aset tersebut biasanya berupa

produk yang dihasilkan perusahaan.16

c. Teori Kebijakan Dividen

1) Teori Dividend Irrelevance

Teori ini dikembangkan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani

(MM). Mereka berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan hanya

ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba serta

risiko bisnisnya, dengan kata lain, MM berpendapat bahwa nilai suatu

perusahaan tergantung semata-mata pada pendapatan yang dihasilkan

oleh aktivanya, bukan pada bagaimana pendapatan tersebut dibagi di

antara dividen dan laba ditahan.17

Kebijakan dividen perusahaan tidak

mempunyai pengaruh, baik terhadap nilai perusahaan, maupun biaya

modalnya, dengan kata lain kebijakan dividen sebenarnya tidak

relevan untuk dipersoalkan.18

Perubahan sejumlah besar dividen dapat mempengaruhi harga

saham dengan arah yang sama. MM berpendapat bahwa pengaruh

16

Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Malang: Bayumedia Publishing, 2003),

h.272. 17

J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham, Dasar-dasar Manajemen Keuangan Jilid 2,

(Jakarta: Erlangga, 2001), h.198. 18

Turki Alzomaia dan Ahmeed Al Kadhiri, “Determination of Dividend Policy: The

Evidence from Saudi Arabia”, Journal of Business and Social Science, Vol.4 No.1 (January 2013) :

h.5-18.

Page 32: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

19

tersebut tidak disebabkan oleh dividen, tetapi pada kandungan

informasi yang terdapat dalam perubahan dividen yang berkaitan

dengan laba yang akan datang. Tidak ada preferensi pemegang saham

terhadap dividen saat ini. Sementara, perubahan dividen naik atau

turun yang dipandang sebagai sinyal keadaan perusahaan bagi

pemegang saham yang menyebabkan peningkatan atau penuruanan

harga saham. Hal inilah yang sebenarnya mempengaruhi nilai

perusahaan.19

2) Teori The Bird in the Hand

Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner yang

berpendapat bahwa para investor lebih yakin terhadap penerimaan dan

pembagian dividen dibanding kenaikan nilai modal (capital gain) yang

akan dihasilkan dari laba ditahan. Gordon dan Lintner mengatakan

bahwa sesungguhnya investor jauh lebih menghargai uang yang

diharapkan dari dividen daripada uang yang diharapkan dari kenaikan

nilai modal. Pemegang saham akan menilai bahwa dividen yang

diterima mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan laba

yang ditahan.20

Karena dividen yang sudah ditangan lebih kecil

19

Ridwan S Sundjaja, dkk, Manajemen Keuangan Dua Edisi Keenam, (Jakarta: Literata

Lintas Media, 2010), h.384. 20

J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham, Dasar-dasar Manajemen Keuangan Jilid 2,

(Jakarta: Erlangga, 2001), h.199.

Page 33: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

20

risikonya dibanding dengan kemungkinan kenaikan nilai modal yang

belum jelas terealisasinya.

3) Teori Signaling Hypothesis

Kenyataan bahwa kenaikan dividen yang besar biasanya

menyebabkan kenaikan harga saham memberi kesan bagi sementara

orang bahwa investor secara keseluruhan lebih menyukai dividen

ketimbang kenaikan nilai modal. Akan tetapi, MM berpendapat lain.

Mereka memperhatikan adanya fakta yang cukup kuat bahwa

perusahaan selalu enggan menurunkan dividen, dan akibatnya,

manajer tidak akan menaikkan dividen kecuali kalau mereka

mengantisipasi laba yang lebih tinggi, atau sekurang-kurangnya laba

yang stabil di masa mendatang. Oleh karena itu, menurut MM dan

pengamat lainnya, bahwa suatu kenaikan dividen ini merupakan suatu

sinyal bagi investor bahwa manajemen perusahaan memperkirakan

peningkatan laba di masa mendatang, sebaliknya penurunan dividen

menandakan perkiraan laba yang rendah atau buruk di masa

mendatang.21

Perubahan dividen memang mengandung beberapa informasi,

tetapi sulit dikatakan apakah kenaikan atau penurunan harga saham

setelah adanya kenaikan atau penurunan dividen semata-mata

21

J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham, Dasar-dasar Manajemen Keuangan Jilid 2,

(Jakarta: Erlangga, 2001), h.203.

Page 34: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

21

disebabkan oleh efek sinyal atau preferensi terhadap dividen.

Perubahan harga saham hanya menunjukkan bahwa terdapat informasi

penting yang terkandung dalam pengumuman dividen, bukan

menandakan bahwa investor lebih meyukai dividen daripada laba

ditahan.

4) Teori Clientele Effect

Teori ini menyatakan bahwa kelompok pemegang saham yang

berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan

dividen perusahaan. Kelompok pemegang saham yang membutuhkan

penghasilan saat ini lebih menyukai dividend payout ratio yang tinggi.

Sebaliknya, kelompok pemegang saham yang tidak begitu

membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan

sebagian laba bersihnya. Jika ada perbedaan pajak bagi individu

(misalnya orang lanjut usia dikenai pajak lebih ringan), maka

pemegang saham yang dikenai pajak tinggi lebih menyukai capital

gain, karena dapat menunda pembayaran pajak. Kelompok ini lebih

senang jika perusahaan membagi dividen yang kecil. Sebaliknya,

kelompok pemegang saham yang dikenai pajak relative rendah,

cenderung menyukai dividen yang besar. Menurut MM, hal ini tidak

menunjukkan bahwa dividen besar lebih baik dari dividen kecil,

demikian sebaliknya. Efek clientele ini hanya mengatakan bahwa bagi

Page 35: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

22

sekelompok pemegang saham, kebijakan dividen tertentu lebih

menguntungkan mereka.22

Teori ini memberikan arti bahwa peruahaan memperoleh

langganan (clientele) tertentu berkat kebijakan dividennya. Adanya

efek langganan menunjukkan bahwa dalam hal ini kebijakan dividen

benar-benar mengandung pengaruh tertentu. Perubahan kebijakan

dividen hanya penting untuk mencegah berpindahnya investor

langganan ke perusahaan lain.23

5) Teori Tax Preference

Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy yang

menyatakan bahwa adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan

capital gain, para investor lebih menyukai capital gain, karena pajak

atas capital gain baru dibayar setelah saham dijual, sementara pajak

atas dividen harus dibayar setiap tahun setelah pembayaran dividen.

Apalagi umumnya pajak atas dividen lebih besar daripada pajak atas

capital gain, sehingga investor dapat memperoleh keuntungan dari

perbedaan pajak ini. Karena adanya keuntungan-keuntungan pajak ini,

22

Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktik Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: Andi Offset,

2008), h. 288. 23

John D Martin, dkk, Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi ke-5, (Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada, 1995), h.465.

Page 36: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

23

investor lebih suka bila manajemen perusahaan menahan sebagian

besar laba.24

d. Jenis Kebijakan Dividen

Terdapat beberapa kebijakan dividen yang dapat dilakukan

perusahaan, antara lain:

1) Kebijakan Dividen Mantap per Saham

Dalam jenis kebijakan dividen ini, pembayaran dividen dari waktu ke

waktu mempunyai jumlah yang sama. Kenaikan jumlah dividen akan

terlaksana jika manajemen yakin bahwa perusahaan sudah mampu

membayarnya dari waktu ke waktu. Sekali besarnya jumlah dividen

dinaikkan, maka jumlah ini tidak akan turun. Perusahaan yang

menjalankan kebijakan dividen yang stabil pada dasarnya ingin

memberikan kesan kepada investor bahwa perusahaaan mempunyai

prospek yang bagus di masa mendatang.

2) Rasio Pembayaran Dividen Konstan

Dalam kebijakan dividen ini, jumlah dividen dibakukan sekian persen

dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa perusahaan.

Ini berarti dengan laba yang berfluktuasi dari waktu ke waktu, maka

besarnya dividen yang dibayarkan perusahaan juga berfluktuasi. Jika

24

Agnes Sawir, Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2004), h.147.

Page 37: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

24

laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa perusahaan turun

sangat drastis, maka jumlah dividen yang dibayarkan akan sangat

berkurang, atau bahkan tidak ada.

3) Kebijakan Dividen Reguler Rendah dan Ekstra Tutup Tahun

Dalam kebijakan dividen ini, perusahaan secara regular (misalnya per

kuartal) membayar dalam jumlah yang kecil, namun di akhir tahun

perusahaan menambah ekstra dividen (apabila perusahaan

mendapatkan laba cukup besar). Kebijakan ini memberikan kepastian

bagi pemegang saham atas jumlah minimal setiap tahunnya meskipun

keadaan perusahaan memburuk. Namun, jika keadaan keuangan

perusahaan baik, maka pemodal tetap akan menerima jumlah dividen

yang minimal ditambah dengan ekstra.

4) Kebijakan Dividen Residual

Dalam kebijakan dividen ini, jumlah laba ditahan bergantung pada

tersedianya peluang investasi dalam satu tahun tertentu. Dividen

diambil dari laba residual setelah kebutuhan investasi perusahaan

terpenuhi. Jadi, jika kebutuhan akan dana investasi besar, mungkin

saja para pemegang saham tidak menerima dividen.25

25

Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Malang: Bayumedia Publishing, 2003),

h.274-275.

Page 38: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

25

e. Prosedur Pembayaran Dividen Tunai

Pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham perusahaan

diputuskan oleh dewan direksi perusahaan. Direksi umumnya mengadakan

pertemuan yang membahas tentang dividen setiap kuartal atau setengah

tahunan dimana mereka:

1) Mengevaluasi posisi keuangan periode lalu

2) Menentukan posisi yang akan datang dalam membagikan dividen

3) Menentukan jumlah dividen yang harus dibayar

4) Menentukan tanggal-tanggal yang berkaitan dengan pembayaran

dividen tunai seperti:

a) Tanggal tercatatnya pemegang saham, perusahaan menutup buku

mengenai transfer saham dan menyusun daftar tentang nama para

pemegang saham menurut keadaan hari itu.

b) Tanggal tanpa dividen, untuk mencegah terjadinya kekacauan

maka para pialang sudah mempunyai suatu peraturan yang

menyatakan bahwa pemegang saham berhak atas dividen sampai

tiga hari kerja sebelum tanggal tercatatnya pemegang saham.

c) Tanggal pembayaran, merupakan tanggal nyata dimana perusahaan

dalam kenyataan mengirimkan cek kepada nama-nama yang

tercatat itu pada tanggal pembayaran.26

26

Ridwan S Sundjaja, dkk, Manajemen Keuangan Dua Edisi Keenam, (Jakarta: Literata

Lintas Media, 2010), h.379.

Page 39: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

26

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

1) Peraturan hukum

a) Peraturan mengenai laba bersih menentukan bahwa dividen dapat

dibayar dari laba tahun-tahun yang lalu dan laba tahun berjalan.

b) Peraturan mengenai tindakan yang merugikan modal. Melindungi

para kreditur, dengan melarang pembayaran dividen yang berasal

dari modal dalam hal ini bukan membagikan keuntungannya.

c) Peraturan mengenai tak mampu bayar. Perusahaan boleh tidak

membayar dividen jika tidak mampu (bangkrut/ jumlah hutang

lebih besar daripada jumlah harta).

2) Posisi likuiditas

Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam bentuk aktiva yang

diperlukan untuk menjalankan usaha, bukan disimpan dalam bentuk

uang tunai. Oleh karena itu, suatu perusahaan yang keuntungannya luar

biasa mungkin saja tidak dapat membayar dividen karena keadaan

likuiditasnya (tidak tersedianya uang kas).

3) Membayar pinjaman

Jika perusahaan telah membuat pinjaman untuk memperluas usahanya

atau untuk pembiayaan lainnya maka perusahaan dapat melunasi

pinjamannya pada saat jatuh tempo atau perusahaan dapat

menyisihkan cadangan-cadangan untuk melunasi pinjaman itu

Page 40: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

27

nantinya. Dividen hanya dapat diberikan jika kewajiban perusahaan

membayar pinjaman telah terpenuhi.

4) Kontrak pinjaman

Kontrak pinjaman, apalagi jika menyangkut pinjaman jangka panjang,

seringkali membatasi kemampuan perusahaan untuk membayar

dividen tunai. Pembatasan-pembatasan yang dimaksudkan untuk

melindungi para kreditur yaitu:

a) Dividen yang akan datang hanya boleh dibayar dari keuntungan

yang diperoleh sesudah ditandatanganinya kontrak pinjaman

(artinya tidak boleh dibayarkan dari laba tahun lalu yang ditahan).

b) Dividen tidak boleh dibayarkan jika modal kerja bersih jumlahnya

lebih kecil dari suatu jumlah tertentu. Begitu pula persetujuan

mengenai saham preferen biasanya menyatakan bahwa dividen

atas saham biasa tidak boleh dibayarkan sebelum semua dividen

atas saham preferen selesai dibayar.

5) Pengembangan aktiva

Semakin cepat pertumbuhan perusahaan, semakin besar kebutuhannya

untuk membiayai pengembangan aktiva perusahaan. Semakin banyak

dana yang dibutuhkan dikemudian hari, semakin banyak laba yang

harus ditahan dan tidak dibayarkan sebagai dividen.

Page 41: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

28

6) Tingkat pengembalian

Tingkat pengembalian atas aset menentukan pembagian laba dalam

bentuk dividen yang dapat dibayarkan kepada pemegang saham.

Semakin tinggi tingkat pengembalian, tentu memungkinkan bagi

perusahaan untuk membayarkan dividen lebih.

7) Stabilitas keuntungan

Perusahaan yang keuntungannya relatif teratur seringkali dapat

memperkirakan bagaimana keuntungan di kemudian hari. Maka

perusahaan seperti itu kemungkinan besar akan membagikan

keuntungannya dalam bentuk dividen dengan persentasi yang lebih

besar dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya

berfluktuasi.

8) Pasar modal

Perusahaan besar yang sudah mantap dengan profitabilitas yang tinggi

dan keuntungan yang teratur, dengan mudah dapat masuk ke pasar

modal atau memperoleh macam-macam dana dari luar untuk

pembiayaannya. Perusahaan yang sudah mantap akan mempunyai

tingkat dividen yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan

kecil atau perusahaan baru.

9) Kendali perusahaan

Jika perusahaan hanya memperluas usahanya dari pembiayaan intern,

maka pembayaran dividen akan berkurang. Kebijakan ini dijalankan

Page 42: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

29

atas pertimbangan bahwa menambah modal dengan menjual saham

biasa akan mengurangi pengendalian atas perusahaan itu oleh

golongan pemegang saham yang kini sedang berkuasa. Selain itu,

penjualan saham tambahan akan memperbesar risiko berfluktuasinya

keuntungan bagi para pemegang saham.

10) Keputusan kebijakan dividen

Hampir semua perusahaan ingin mempertahankan dividen per saham

pada tingkat yang konstan. Tetapi, naiknya dividen selalu terlambat

dibandingkan dengan naiknya keuntungan. Artinya, dividen itu baru

akan dinaikkan jika sudah jelas bahwa meningkatnya keuntungan itu

benar-benar mantap dan cukup permanen. Saat dividen sudah naik,

maka segala daya dan upaya akan dikerahkan agar tingkat dividen

yang baru dapat dipertahankan. Jika keuntungan kemudian menurun,

tingkat dividen yang baru untuk sementara akan tetap dipertahankan

sampai betul-betul jelas bahwa keuntungan perusahaan memang tidak

pulih kembali.27

27

Ridwan S Sundjaja, dkk, Manajemen Keuangan Dua Edisi Keenam, (Jakarta: Literata

Lintas Media, 2010), h.386-387.

Page 43: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

30

2. Pasar Modal Syariah

a. Tinjauan Pasar Modal Syariah

Pasar modal syariah adalah kegiatan yang berhubungan dengan

perdagangan efek syariah perusahaan publik yang berkaitan dengan efek

yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan dengannya,

dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya berjalan tidak

bertentangan dengan hukum muamalat Islamiyah.28

Secara umum kegiatan pasar modal syariah tidak memiliki perbedaan

dengan pasar modal konvensional, namun terdapat beberapa karakteristik

khusus pasar modal syariah, yaitu produk dan mekanisme transaksi yang

tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam pasar modal

berprinsip syariah, penyertaan modal perusahaan dapat dilakukan selama

perusahaan tersebut tidak melanggar prinsip-prinsip Islam dalam kegiatan

operasionalnya. Seperti bergerak dalam bidang perjudian, riba, produksi

barang haram, dan lain-lain.

Di Indonesia, prinsip-prinsip penyertaan modal secara syariah tidak

diwujudkan dalam bentuk saham syariah maupun non syariah, melainkan

berupa pembentukan indeks saham yang memenuhi prinsip-prinsip Islam.

28

Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 62.

Page 44: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

31

Dalam hal ini, di Bursa Efek IndoFnesia tedapat Jakarta Islamic Index

yang merupakan kumpulan 30 saham yang memenuhi kriteria Islam.29

b. Jakarta Islamic Index (JII)

Jakarta Islamic Index (JII) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada

saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan

PT.Danareksa Investment Management. Saham syariah yang menjadi

konstituen JII terdiri dari 30 saham yang merupakan saham-saham syariah

paling likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. BEI melakukan

review JII setiap 6 bulan, yang disesuaikan dengan periode penerbitan

DES oleh OJK. Setelah dilakukan penyeleksian saham syariah oleh OJK

yang dituangkan ke dalam DES, BEI melakukan proses seleksi lanjutan

yang didasarkan kepada kinerja perdagangannya.

Adapun proses seleksi JII berdasarkan kinerja perdagangan saham

syariah yang dilakukan oleh BEI adalah sebagai berikut:

1) Saham-saham yang dipilih adalah saham-saham syariah yang

termasuk ke dalam DES yang diterbitkan oleh OJK.

2) Dari saham-saham syariah tersebut kemudian dipilih 60 saham

berdasarkan urutan kapitalisasi terbesar selama 1 tahun terakhir.

29

Mohamad Heykal, Tuntunan dan Aplikasi Investasi Syariah, (Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2012), h.38.

Page 45: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

32

3) Dari 60 saham yang mempunyai kapitalisasi terbesar tersebut,

kemudian dipilih 30 saham berdasarkan tingkat likuiditas yaitu urutan

nilai transaksi terbesar di pasar reguler selama 1 tahun terakhir.30

Filter syariah bukan satu-satunya syarat yang menjamin emiten masuk

ke Jakarta Islamic Index, terdapat dua syarat tambahan yang harus

dipenuhi yaitu, saham emiten harus memiliki nilai kapitalisasi yang cukup

besar di bursa, ini dapat dilihat dari jumlah saham yang dikeluarkan, dan

harga perlembar saham mempunyai harga yang bagus, serta saham yang

diterbitkan harus sering ditransaksikan (likuid).31

c. Prinsip Syariah dalam Pasar Modal

Saat dibukanya penawaran umum pada pasar perdana, terdapat

berbagai hal yang harus diperhatikan baik oleh investor maupun oleh

emiten, yaitu:

1) Instrumen atau efek yang diperjualbelikan harus sejalan dengan

prinsip syariah, yang terbebas dari unsur riba (bunga) dan gharar

(ketidakpastian).

2) Emiten yang mengeluarkan efek syariah, baik berupa saham ataupun

sukuk, harus mentaati semua aturan syariah, maka produk barang dan

jasa harus sejalan dengan etika ajaran Islam.

30

Bursa Efek Indonesia, “Indeks Saham Syariah”, artikel diakses pada 1 Juli 2015 dari

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/indekssahamsyariah.aspx. 31

Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 77.

Page 46: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

33

3) Semua efek harus berbasis pada harta (aset) atau transaksi yang riil

(‘ain), bukan mengharapkan keuntungan dari kontrak hutang piutang.

4) Semua transaksi tidak mengandung ketidakjelasan yang berlebihan

(gharar) atau spekulasi murni. Atau semua transaksi tidak

mengandung unsur judi atau pertukaran yang didasari oleh spekulasi

tinggi (qimar).

5) Mematuhi semua aturan Islam yang berhubungan dengan hutang

piutang, seperti tidak dibenarkan jual-beli utang dengan cara diskon,

emiten tidak boleh menerbitkan efek untuk membayar kembali hutang

(bai’ad-dain bi ad-dain), maka dana harta hasil penjualan efek

diterima perusahaan emiten untuk diinvestasikan pada usaha riil, tidak

boleh ada kompensasi yang berdasarkan pada pembaharuan

(restructuring/ rescheduling) dari utang, dan tidak dibenarkan

melakukan jual beli masa mendatang (forward) untuk transaksi valuta

asing.

Prinsip-prinsip dalam tataran operasional pasar modal syariah harus

memenuhi kriteria berikut:

1) Efek yang diperjualbelikan harus merupakan representasi dari barang

dan jasa yang halal.

2) Informasi harus terbuka tidak boleh menyesatkan, dan tidak ada

manipulasi fakta.

Page 47: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

34

3) Tidak boleh memprtukarkan efek sejenis dengan nilai nominal yang

berbeda.

4) Larangan terhadap rekayasa penawaran untuk mendapatkan

keuntungan diatas laba normal, dengan cara mengurangi supply agar

harga jual naik.

5) Larangan untuk merekayasa permintaan untuk mendapatkan

keuntungan diatas laba normal dengan cara menciptakan false demand.

6) Boleh melakukan dua transaksi dalam satu akad, dengan syarat; objek,

pelaku, dan periodenya sama.32

d. Kriteria Pemilihan Saham Syariah

Secara konsep saham syariah merupakan efek yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah. Namun demikian, tidak semua saham yang

diterbitkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik dapat disebut sebagai

saham syariah. Suatu saham dapat dikategorikan sebagai saham syariah

jika saham tersebut diterbitkan oleh:

1) Emiten dan Perusahaan Publik yang secara jelas menyatakan dalam

anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan

Publik tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah.

32

Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 63-

64.

Page 48: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

35

2) Emiten dan Perusahaan Publik yang tidak menyatakan dalam anggaran

dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan Publik tidak

bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah, namun memenuhi

kriteria sebagai berikut:

a) kegiatan usaha tidak bertentangan dengan prinsip syariah

sebagaimana diatur dalam peraturan IX.A.13, yaitu tidak

melakukan kegiatan usaha:

(1) perjudian dan permainan yang tergolong judi;

(2) perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan

barang/jasa;

(3) perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;

(4) bank berbasis bunga;

(5) perusahaan pembiayaan berbasis bunga;

(6) jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian

(gharar) dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi

konvensional;

(7) memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau

menyediakan barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi),

barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi)

yang ditetapkan oleh DSN-MUI; dan/atau, barang atau jasa

yang merusak moral dan bersifat mudarat;

(8) melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah);

Page 49: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

36

b) rasio total hutang berbasis bunga dibandingkan total ekuitas tidak

lebih dari 45%, dan

c) rasio total pendapatan bunga dan total pendapatan tidak halal

lainnya dibandingkan total pendapatan usaha dan total pendapatan

lainnya tidak lebih dari 10%.33

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio

a. Return on Asset (ROA)

Profitabilitas berpengaruh terhadap pembayaran dividen karena

dividen adalah bagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan. Oleh

karena itu, dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh

keuntungan.34

Profitabilitas bertujuan untuk mengukur efektivitas

manajemen yang tercermin pada imbalan atas hasil investasi melalui

kegiatan perusahaan.35

Rasio profitabilitas yang diambil sebagai bahan

penelitian berupa return on asset (ROA). ROA digunakan untuk

mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada atau

33

Otoritas Jasa Keuangan, “Pasar Modal Syariah”, artikel diakses pada 1 Juli 2015 dari

http://www.ojk.go.id/sharia-capital-id. 34

Erviliana Refra dan Maria C Widiastuti, “Pengaruh Profitability, Fimr Size, Tax, Investment

Opportunities, Life Cycle Stage terhadap Dividend Policy pada Industri Manufaktur di Indonesia”, e-

Journal Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Vol.1 No.2 (September 2014): 84-105. 35

Arief Sugiono dan Edy Untung, Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan,

(Jakarta: PT Grasindo, 2008), h.70.

Page 50: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

37

dapat dikatakan rasio ini menggambarkan efisiensi pada dana yang

digunakan dalam perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.36

Penulis memilih ROA sebagai proksi profitabilitas perusahaan yang

dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan membayarkan dividen,

karena rasio ini mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dengan memanfaatkan seluruh aktiva perusahaan untuk

operasi. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan yang

semakin baik karena tingkat pengembalian investasi atas investasi

perusahaan pada aktiva semakin besar. Sehingga pemegang saham dapat

memperhatikan besarnya ROA untuk mengukur keuntungan perusahaan

yang akan menjadi dasar besarnya dividen yang dibayarkan. Ketika ROA

perusahaan meningkat, maka memungkinkan perusahaan untuk

membayarkan dividen yang lebih besar kepada pemegang saham.

Hasil penelitian Amidu dan Abor (2006), Imran (2011), Shubiri

(2011), Patra, Poshakwale, dan Ow Yong (2012), Al-Kuwari (2009), Al-

Malkawi, Twairesh, Harery (2013), menunjukkan bahwa profitabilitas

memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap kemungkinan

perusahaan membayarkan dividen. Al Malkawi (2008) menemukan bahwa

profitabilitas adalah penentu utama terhadap tingkat pembayaran dividen

dan kemungkinan perusahaan untuk membayar dividen.

36

Arief Sugiono dan Edy Untung, Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan,

(Jakarta: PT Grasindo, 2008), h.71.

Page 51: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

38

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio solvabilitas bertujuan untuk melihat kemampuan perusahaan

dalam memenuhi seluruh kewajiban perusahaan yang meliputi utang

jangka pendek dan utang jangka panjang..37

Rasio yang digunakan pada

penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER). DER merupakan rasio

yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh

kewajibannya, yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang

digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini menunjukkan

semakin besar kewajiban perusahaan, sementara semakin rendah rasio ini

akan menunjukan kemampuan perusahaan yang lebih tinggi untuk

memenuhi kewajibannya. Apabila perusahaan menentukan bahwa

pelunasan hutangnya akan diambil dari laba ditahan, maka perusahaan

harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk membayar

hutang, yang berarti akan mengurangi keuntungan perusahaan yang dapat

dibayarkan sebagai dividen. Peningkatan DER akan mempengaruhi

tingkat keuntungan bersih perusahaan yang tersedia bagi pemegang

saham, karena keuntungan yang diperoleh lebih diutamakan untuk

melunasi kewajiban perusahaan. Sehingga ketika perusahaan memiliki

rasio hutang yang tinggi, cenderung akan membayarkan dividen yang

rendah kepada pemegang saham.

37

Danang Sunyoto, Analisis Laporan Keuangan untuk Bisnis, (Jakarta: CAPS, 2013), h.85.

Page 52: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

39

Hasil penelitian Al-Malkawi, Twairesh, Harery (2013), Alzomaia dan

Al-Khadiri (2013), menunjukkan bahwa DER berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kemungkinan perusahaan membayarkan dividen.

Rozeff (1982) menunjukkan bahwa perusahaan dengan leverage keuangan

yang tinggi cenderung memiliki pembayaran dividen yang rendah.

c. Asset Growth

Aset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional

perusahaan. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil

operasional yang didapat oleh perusahaan.38

Namun, perusahaan dengan

tingkat pertumbuhan yang tinggi dan peluang investasi akan

membutuhkan dana internal untuk membiayai investasi tersebut, dengan

demikian perusahaan cenderung akan membayar dividen yang rendah atau

bahkan tidak.39

Oleh karena itu, semakin tinggi potensi pertumbuhan

perusahaan, maka akan mengurangi kemampuan perusahaan

membayarkan dividen. Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan

perusahaan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi

kemampuan perusahaan membayarkan dividen.

38

Bagus Laksono, “Analisis Pengaruh ROA, Sales Growth, Asset Growth, Cash Flow dan

Likuiditas terhadap Dividend Payout Ratio”, (Tesis S2 Program Studi Magister Manajemen

Universitas Diponegoro Semarang, 2006), h.19. 39

Al Malkawi, Twairesh, Khadija Harey, “Determinants of the Likelihood to Pay Dividends:

Evidence from Saudi Arabia”, Jornal of American Science 9 (12), (2013) : h.518-528.

Page 53: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

40

Hasil penelitian Amidu dan Abor (2006), Alzomaia dan Al-Khadiri

(2013). Ritha dan Koestiyanto (2013), Pribadi dan Sampurno (2012),

menunjukkan hubungan yang signifikan negatif antara pertumbuhan

perusahaan dengan pembayaran dividen. Fama dan French (2001)

menegaskan bahwa peluang investasi mempengaruhi keputusan dividen.

Mereka menemukan bahwa perusahaan dengan pertumbuhan yang lebih

baik dan kesempatan investasi memiliki pembayaran dividen yang lebih

rendah. Dengan demikian, pertumbuhan dan peluang investasi perusahaan

memiliki hubungan negatif dengan pembayaran dividen.

d. Dividend Payout Ratio Tahun Sebelumnya (DPR t-1)

Dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak

dikurangi dengan laba ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan.

Umumnya besarnya dividen saat ini didasarkan pada besarnya dividen

tahun yang lalu. Teori ini didasarkan dari teori Lintner yang menyatakan

bahwa dividen saat ini dipengaruhi oleh dividen di masa lalu dan

keuntungan saat ini.40

Perusahaan biasanya enggan untuk menurunkan

jumlah dividen dari tahun lalu karena akan memberikan sinyal negatif

kepada pemegang saham. Sehingga perusahaan dapat menjadikan

besarnya pembayaran dividen tahun lalu sebagai pertimbangan untuk

menetapkan besarnya dividen saat ini.

40

Siti Syamsiroh Difah, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio

pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di BEI periode tahun 2004-2009”, (Skripsi S1 Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, 2011), h.37.

Page 54: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

41

Hasil penelitian Imran (2011), Alzomaia dan Al-Khadhiri (2013),

Appannan dan Wei Sim (2011) menunjukkan hubungan yang signifikan

positif antara dividen tahun sebelumnya dengan pembayaran dividen saat

ini. Karena perusahaan mencoba untuk meningkatkan rasio pembayaran

dividen dari tingkat sebelumnya.

4. Penelitian terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

NO Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan

1. Determinants of

Changes

Dividend

Behavior Policy:

Evidence from

the Amman Stock

Exchange oleh

Faris Nasif Al-

Shubiri. Far Fast

Journal of

Psycholgy and

Business, , Vol.4

No.2 (August

2011).

Metode regresi

tobit dan logit.

Variabel

independen:

Leverage,

Institutional

Ownership,

Profitability,

Business Risk,

Asset Structure,

Liquidity,

Growth

Opportunity,

Firm Size, dan

Free Cash

Flow.

Hasil penelitian

menunjukkan hubungan

signifikan negatif antara

rasio Leverage,

Intitutional Ownership,

Business Risk, dan Asset

Structure dengan

kebijakan pembayaran

dividen. Sementara itu,

terdapat hubungan

signifikan positif antara

Profitability, Growth

Opportunity, dan Firm

Size terhadap kebijakan

pembayaran dividen.

Liquidity dan Free Cash

Flow tidak berpengaruh

signifikan terhadap

kebijakan pembayaran

dividen.

Penulis menggunakan

proksi yang berbeda untuk

beberapa faktor yaitu

untuk profitabilitas

digambarkan dengan

ROA, leverage dengan

DER. Ditambahkan

dengan variabel Asset

Growth dan DPR tahun

sebelumnya sebagai

variabel penelitian.

Penulis menggunakan

perusahaan yang terdafatar

di JII sebagai objek

penelitian.

Page 55: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

42

2. Determinants of

Dividend payout

Policy: A Case of

Pakistan

Engineering

Sector oleh

Kashif Imran.The

Romanian

Economic

Journal, Year

XIV No.41

(September

2011).

Metode regresi

data panel

dengan

common effects

model

(CEM),fixed

effects model

(FEM), dan

random effects

model (REM).

Variabel

independen:

Dividen per

Share tahun

sebelumnya

(DPSt-1),

Earning per

Share(EPS),Pr

ofitability

(ROA),Cash

Flow

(CF),Sales

Growth(SG),

Firm Size, dan

Liqiudity.

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

Dividen per Share tahun

sebelumnya (DPSt-1),

Earning per Share (EPS),

Profitability (ROA) ,Sales

Growth (SG), Firm Size

berpengaruh positif

terhadap Dividen per

Share (DPS). Sementara

variabel Cash Flow (CF)

memiliki hubungan

negatif terhadap Dividen

per Share (DPS).

Penulis menggunakan

proksi yang berbeda untuk

beberapa faktor yaitu

untuk kebijakan dividen

digambarkan dengan

Dividend Payout Ratio,

pertumbuhan perusahaan

dengan Asset Growth,

Dividen tahun sebelumnya

dengan nilai DPRt-1.

Ditambahkan dengan

variabel DER sebagai

variabel penelitian.

Penulis menggunakan

perusahaan yang terdafatar

di JII sebagai objek

penelitian.

3

.

Determination of

Dividend Policy:

The Evidence

from Saudi

Arabia oleh

Turki SF

Alzomaia dan

Ahmed Al-

Khadhiri.

International

Journal of

Business and

Social Science,

Vol.4 No.1

(January 2013).

Metode regresi

data panel.

Variabel

independen:

Earning per

Share (EPS),

Dividend per

Share tahun

sebelumnya

(DPS t-1),

Growth, Debt

to Equity Ratio

(DER), Market

Risk dan Size.

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

Earning per Share, Size

dan Dividend per Share

tahun sebelumnya

berpengaruh secara

signifikan positif terhadap

Dividend per Share.

Sementara Growth, Debt

to Equity Ratio dan Market

Risk menunjukkan

hubungan yang negatif dan

tidak signifikan terhadap

Dividend per Share.

Penulis menggunakan

proksi yang berbeda untuk

beberapa faktor yaitu untuk

kebijakan dividen

digambarkan dengan DPR,

pertumbuhan perusahaan

dengan Asset Growth,

Dividen tahun sebelumnya

dengan nilai DPRt-1.

Ditambahkan dengan

variabel ROA sebagai

variabel penelitian. Penulis

menggunakan perusahaan

yang terdafatar di JII

sebagai objek penelitian.

Page 56: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

43

4

.

Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Dividend Payout

Ratio oleh Henny

Ritha dan Eko

Koestiyanto. e-

Jurnal

Manajemen dan

Bisnis, Vol.1

No.1 (Oktober

2013).

Metode analisis

regresi

berganda.

Variabel

independen:

Debt to Total

Asset Ratio,

Cash Ratio,

Size, ROA,

Growth, dan

Kepemilikan

Institusional.

Hasil penelitian

menunjukkan Debt to

Total Asset, Cash Ratio,

Kepemilikan Institusional

berpengaruh signifikan

positif terhadap Dividend

Payout Ratio (DPR) dan

Growth berpengaruh

signifikan negatif

terhadap Dividend Payout

Ratio (DPR). Sementara

variabel Size

menunjukkan hubungan

yang positif dan tidak

signifikan terhadap

Dividend Payout Ratio

(DPR) dan variabel ROA

menunjukkan hubungan

yang negatif dan tidak

signifikan terhadap

Dividend Payout Ratio

(DPR).

Penulis menggunakan

proksi yang berbeda untuk

beberapa faktor yaitu

untuk leverage

digambarkan dengan DER,

pertumbuhan perusahaan

dengan Asset Growth.

Ditambahkan dengan

variabel DPR tahun

sebelumnya sebagai

variabel penelitian.

Penulis menggunakan

perusahaan yang terdafatar

di JII sebagai objek

penelitian.

5

.

Pengaruh

Profitabilitas,

Likuiditas,

Leverage dan

Firm Size

terhadap

Dividend Payout

Ratio oleh Nina

Indriani. Skripsi,

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta, 2014.

Metode analisis

regresi linier

berganda.

Variabel

independen:

ROE, Cash

Ratio, DER,

dan Size.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

variabel profitabilitas

(ROE) berpengaruh

signifikan negatif

terhadap Dividend Payout

Ratio (DPR). Sementara

variabel likuiditas (CR),

firm size menunjukkan

hubungan yang negatif

dan tidak signifikan

terhadap Dividend Payout

Ratio (DPR) dan variabel

leverage (DER)

menunjukkan hubungan

positif dan tidak

signifikan terhadap

Dividend Payout Ratio.

Penulis menggunakan

proksi yang berbeda untuk

profitabilitas, yaitu

digambarkan dengan

ROA. Ditambahkan

dengan variabel DPR

tahun sebelumnya, Asset

Growth sebagai variabel

penelitian.

Page 57: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

44

6

.

A Study on

Leading

Determinants of

Dividend Policy

in Malaysia

Listed Companies

for Food Industry

under Consumer

Product Sector

oleh Santhi

Appannan dan

Lee Wei Sim.

2nd International

Conference on

Business and

Economic, 2011.

Metode analisis

korelasi

Pearson dan

model regresi.

Variabel

independen:

Current

Earnings, Cash

Flow, Debt

Equity Ratio,

Dividend per

Share tahun

sebelumnya,

Float, Sales

Growth dan

Firm Size.

Hasil penelitian

menegaskan bahwa

sebagian besar

perusahaan industri

makanan mengandalkan

Debt Equity Ratio (DER)

ketika memutuskan rasio

pembayaran dividen.

Debt Equity Ratio (DER)

terbukti berkorelasi

positif dengan Dividend

per Share saat ini dan

mempengaruhi banyak

keputusan perusahaan

saat menetapkan

kebijakan dividen.

Sementara sisanya

mengacu pada Dividend

per Share tahun

sebelumnya dalam

menentukan kebijakan

dividen.

Penulis menggunakan

proksi yang berbeda untuk

beberapa faktor yaitu

untuk kebijakan dividen

digambarkan dengan

Dividend Payout Ratio,

pertumbuhan perusahaan

dengan Asset Growth,

Dividen tahun sebelumnya

dengan nilai DPRt-1.

Ditambahkan dengan

variabel ROA sebagai

variabel penelitian.

Penulis menggunakan

perusahaan yang terdafatar

di JII sebagai objek

penelitian.

7

.

Analisis

Pengaruh Cash

Position, Firm

Size, Growth

Opportunity,

Ownership, dan

Return on Asset

terhadap

Dividend Payout

Ratio

oleh Anggit

Satria Pribadi dan

R.Djoko

Sampurno.

Diponegoro

Journal of

Management

Vol.1 No.1, 2012.

Metode analisis

regresi linier

berganda.

Variabel

independen:

Cash Position,

Firm Size,

Growth

Opportunity,

Ownership, dan

ROA.

Hasil penelitian

menunjukkan variabel

Cash Position, Firm Size

menunjukkan pengaruh

yang signifikan negatif

terhadap Dividend Payout

Ratio (DPR) dan variabel

Ownership, Return on

Asset menunjukkan

pengaruh yang signifikan

positif terhadap Dividend

Payout Ratio (DPR).

Sementara Growth

Opportunity

menunjukkan hubungan

yang negatif dan tidak

signifikan terhadap

Dividend Payout Ratio.

Penulis menambahkan

dengan variabel DPR

tahun sebelumnya dan

DER sebagai variabel

penelitian.

Penulis menggunakan

perusahaan yang terdafatar

di JII sebagai objek

penelitian.

Page 58: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

45

8

.

Analisis Faktor-

faktor yang

Mempengaruhi

Dividend Payout

Ratio pada

Perusahaan

BUMN yang

Terdaftar di BEI

periode tahun

2004-2009

oleh Siti

Syamsiroh Difah.

Skripsi

Universitas

Diponegoro

Semarang, 2011.

Metode analisis

regresi

berganda.

Variabel

independen:

ROA, Cash

Ratio, Asset

Growth, Firm

Size, dan

Dividen tahun

sebelumnya,

Hasil penelitian

menunjukkan variabel

Cash Ratio, Growth, Size

berpengaruh signifikan

positif terhadap Dividend

Payout Ratio (DPR).

Sementara variabel ROA

dan Dividen tahun

sebelumnya tidak

berpengaruh signifikan

terhadap Dividend Payout

Ratio (DPR).

Penulis menambahkan

dengan variabel DER

sebagai variabel

penelitian.

Penulis menggunakan

perusahaan yang terdafatar

di JII sebagai objek

penelitian.

9

.

Determinants of

Dividend Payout

Ratios in Ghana

oleh Mohammed

Amidu dan

Joshua Abor.

Journal of Risk

Finance, Vol.7

No.2 (2006).

Metode analisis

regresi

berganda.

Variabel

indepnden:

Profitability,

Risk, Cash

Flow, Tax,

Institusional

Holdings, Sales

Growth dan

Market to Book

Value.

Hasil penelitian

menunjukkan adanya

hubungan yang signifikan

dan positif antara variabel

Profitability, Cash Flow

dan Corporate Tax

terhadap Dividend Payout

Ratio. Terdapat hubungan

yang negatif dan tidak

signifikan antara Risk dan

Institutional Holdings

terhadap Dividend Payout

Ratio. Variabel Sales

Growth dan Market to

Book Value memiliki

pengaruh yang signifikan

negatif terhadap Dividend

Payout Ratio.

Penulis menggunakan

proksi yang berbeda untuk

beberapa faktor yaitu

untuk profitabilitas

digambarkan dengan

ROA, pertumbuhan

perusahaan dengan Asset

Growth. Ditambahkan

dengan variabel DPR

tahun sebelumnya, DER

sebagai variabel

penelitian.

Penulis menggunakan

perusahaan yang terdafatar

di JII sebagai objek

penelitian.

Page 59: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

46

10. Determinants of

the Diidend

Policy in

Emerging Stock

Exchanges: The

Case of GCC

Countries oleh

Duha Al-Kuwari.

Global Economy

& Finance

Journal Vol.2

No.2 (September

2009)

Metode analisis

random effect

Tobit model.

Variabel

indepnden:

Government

Ownership,

Free Cash

Flow, Firm

Size, Growth

Opportunities,

Financial

Leverage

(DER),

Business Risk,

dan

Profitability

(ROE).

Hasil penelitian

menunjukkan

Government Ownership,

Firm Size, Leverage dan

Profitabiliy memiliki

pengaruh yang signifikan

terhadap kebijakan

dividen. Sementara

variabel Free Cash Flow,

Growth

Opportunities,dan

Business Risk tidak

berpengaruh signifikan

terhadap kebijakan

dividen. Government

Ownership, Firm Size,

dan Profitability

menghasilkan hubungan

yang positif terhadap

kebijakan dividen,

sementara Leverage

menghasilkan hubungan

yang negatif.

Penulis menggunakan

proksi yang berbeda untuk

beberapa faktor yaitu

untuk profitabilitas

digambarkan dengan

ROA, pertumbuhan

perusahaan dengan Asset

Growth. Ditambahkan

dengan variabel DPR

tahun sebelumnya sebagai

variabel penelitian.

Penulis menggunakan

perusahaan yang terdafatar

di JII sebagai objek

penelitian.

11 Determinants of

the Likelihood to

Pay Dividends:

Evidence from

Saudi Arabia

oleh Al-Malkawi,

Twairesh,

Harery. Jornal

of American

Science, Vol.9

No.12 (2013).

Metode analisis

regresi Logit.

Variabel

independen:

Profitability

(ROE),

Business Risk,

Firm Size,

Leverage

(DER), Market

to Book Ratio,

Government

Ownership,

Institutional

Ownership,

Family

Ownership,

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

Government Ownership,

Institutional Ownership,

Family Ownership, Asset

Structure dan Market to

Book Ratio tidak

berpengaruh signifikan

terhadap keputusan

dividen. Sementara

variabel Firm Size,

Profitability, Businness

Risk, Leverage dan

Firm’s Age

mempengaruhi keputusan

dividen. Firm Size,

Profitability dan Firm’s

Penulis menggunakan

proksi yang berbeda untuk

beberapa faktor yaitu

untuk profitabilitas

digambarkan dengan

ROA, Ditambahkan

dengan variabel DPR

tahun sebelumnya, Asset

Growth sebagai variabel

penelitian.

Penulis menggunakan

perusahaan yang terdafatar

di JII sebagai objek

penelitian.

Page 60: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

47

Asset Structure,

dan Firm’s

Age.

Age memiliki hubungan

yang positif dengan

dividen, sementara

Business Risk dan

Leverage berkorelasi

negatif dengan keputusan

dividen.

Penelitian ini berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya, dimana

menggunakan sampel pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index

periode 2009-2014. Penulis menggunakan beberapa proksi yang berbeda

untuk setiap faktor yang mempengaruhi pembayaran dividen dari penelitian-

penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel

gabungan dari berbagai penelitian yaitu dari : Henny Ritha dan Eko

Koestiyanto (2013), berupa rasio profitabilitas (ROA). Faris Nasif Al-Shubiri

(2011), Turki SF Alzomaia dan Ahmed Al-Khadhiri (2013), Nina Indriani

(2014), Santhi Appannan dan Lee Wei Sim (2011), Duha Al-Kuwari (2009),

berupa rasio solvabilitas (DER). Siti Syamsiroh Difah (2011), Anggit Satria

Pribadi dan R.Djoko (2012), berupa rasio pertumbuhan perusahaan. Turki SF

Alzomaia dan Ahmed Al-Khadhiri (2013), Kashif Imran (2011), berupa rasio

pembayaran dividen tahun sebelumnya. Dari variabel -variabel yang dipilih

penulis, semuanya menunjukkan hasil yang signifikan terhadap rasio

pembayaran dividen pada penelitian terdahulu yang telah dijabarkan diatas.

Page 61: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

48

B. Kerangka Analisis

Gambar 2.1 Kerangka Analisis

Pasar Modal Syariah

Pemilihan Model Estimasi Data Panel

resi Linear Berganda

Variabel Dependen (Y):

DIVIDEND PAYOUT RATIO

Interpretasi

Kesimpulan dan Saran

Variabel Independen (X): ROA, DER, ASSET

GROWTH, DPR tahun sebelumnya

Pasar Modal Konvensional

Perusahaan yang Listing di JII

Common Effect Fixed Effect Random Effect

Uji Chow Uji Hausman

Model Estimasi Terpilih

Uji Asumsi Klasik

Normalitas Autokorelasi Heteroskedastisitas Multikolinearitas

Uji R2 Uji F Uji t

Bursa Efek Indonesia

Page 62: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

49

C. Hipotesis Penelitian

1. Pengujian secara simultan (Uji F) dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Ho : β1, β2, β3, β4 = 0 variabel independen ROA, DER, Asset Growth,

DPR tahun sebelumnya secara simultan tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen DPR.

b. Ha : β1, β2, β3, β4 ≠ 0 variabel independen ROA, DER, Asset Growth,

DPR tahun sebelumnya secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen DPR.

2. Pengujian secara parsial (Uji t) dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Ho : β1 = 0 variabel independen ROA secara individual tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen DPR.

Ha : β1 ≠ 0 variabel independen ROA secara individual

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen DPR.

b. Ho : β2 = 0 variabel independen DER secara individual tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen DPR.

Ha : β2 ≠ 0 variabel independen DER secara individual

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen DPR.

c. Ho : β3 = 0 variabel independen Asset Growth secara individual

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen DPR.

Ha : β3 ≠ 0 variabel independen Asset Growth secara individual

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen DPR.

Page 63: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

50

d. Ho : β4 = 0 variabel independen DPR tahun sebelumnya secara

individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen DPR.

Ha : β4 ≠ 0 variabel independen DPR tahun sebelumnya secara

individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen DPR.

Page 64: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

51

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji dan menganalisis pengaruh

variabel independen yakni ROA, DER, Asset Growth, dan DPR tahun

sebelumnya terhadap variabel dependen yakni Dividend Payout Ratio (DPR).

Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen sejenis yang

bisa dibedakan yang menjadi objek penyelidikan.41

Berdasarkan pengertian

tersebut, maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama periode 2009-2014

yang berjumlah 30 perusahaan.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi.42

Sampel dalam penelitian ini

dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu suatu sampling

dimana pemilihan elemen-elemen untuk menjadi anggota sampel berdasarkan

pada pertimbangan yang tak acak, biasanya sangat subjektif.43

Metode ini

41

J Supranto, Statistik untuk Pemimpin Berwawasan Global Edisi 2, (Jakarta: Salemba

Empat, 2007), h.50. 42

J Supranto, Statistik untuk Pemimpin Berwawasan Global Edisi 2, (Jakarta: Salemba

Empat, 2007), h.50. 43

J Supranto, Statistik untuk Pemimpin Berwawasan Global Edisi 2, (Jakarta: Salemba

Empat, 2007), h.76.

Page 65: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

52

memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa kriteria-kriteria sampel

yang disesuaikan dengan maksud penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Perusahaan yang tercatat di Jakarta Islamic Index selama periode penelitian

yaitu tahun 2009 sampai dengan 2014.

2. Perusahaan memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan yaitu laporan

keuangan tahunan untuk periode 31 Desember 2009 sampai dengan 2014.

3. Perusahaan yang konsisten membayarkan dividen selama periode penelitian.

Berdasarkan populasi pada perusahaan yang sahamnya tercatat di Jakarta

Islamic Index selama periode 2009-2014 yang berjumlah 30 perusahaan,

didapatkan sampel 10 perusahaan yang sesuai dengan kriteria-kriteria diatas.

Berikut ini adalah tabel sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan

No. Nama Perusahaan Kode Perusahaan

1 PT. Astra Agro Lestari Tbk. AALI

2 PT. Astra International Tbk. ASII

3 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. INTP

4 PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG

5 PT. Kalbe Farma Tbk. KLBF

6 PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. PTBA

7 PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. SMGR

8 PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. TLKM

9 PT. United Tractors Tbk. UNTR

10 PT. Unilever Indonesia Tbk. UNVR

(Sumber : Data sekunder yang diolah)

Page 66: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

53

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan

dengan tekhnik dokumentasi. Dokumentasi yang dilakukan adalah dengan

mengumpulkan semua data yang berkaitan dengan penelitian. Peneliti

memperoleh data-data penelitian yang bersumber dari:

1. Data Sekunder

Sumber data penelitian ini berupa data sekunder, yang merupakan data-

data yang dikumpulkan oleh peneliti dari data yang sudah dipublikasikan.

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini mencakup data laporan

keuangan tahunan perusahaan yang tercatat dalam Jakarta Islamic Index

selama periode penelitian yaitu tahun 2009 sampai dengan 2014 yang

diperoleh dari website resmi Indonesia Stock Exchange (IDX) www.idx.co.id,

dan Indonesia Capital Market Directory (ICMD).

2. Penelitian Kepustakaan

Dalam hal ini, penulis membaca dan mempelajari serta menganalisis

literature yang bersumber dari buku, jurnal, laporan penelitian, tesis, artikel

dan perangkat lain yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Hal ini

dilakukan untuk membantu penulis memecahkan masalah yang diteliti dan

hasilnya akan dijadikan sebagai bahan perbandingan terhadap informasi yang

terjadi di lapangan.

Page 67: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

54

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan regresi data panel. Data panel (pool) yakni

data yang merupakan gabungan antara data runtut waktu (time series) dengan data

silang (cross section). Data runtut waktu biasanya meliputi satu objek/ individu,

tetapi meliputi beberapa periode (bisa harian, bulanan, kuartalan, atau tahunan).

Oleh karenanya, data panel memiliki gabungan karakteristik keduanya, yaitu data

yang terdiri dari beberapa objek dan meliputi beberapa runtut waktu.

Terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan data

panel jika dibandingkan dengan data time series atau cross section. Pertama, data

panel yang merupakan gabungan dua data time series dan cross section mampu

menyediakan data lebih banyak sehingga akan menghasilkan derajat kebebasan

(degree of freedom) yang lebih besar. Kedua, menggabungkan informasi dari data

time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada

masalah penghilangan variabel (ommited-variabel).44

Keunggulan-keunggulan tersebut memiliki implikasi pada tidak harus

dilakukan pengujian asumsi klasik dalam model data panel, karena penelitian

yang menggunakan data panel memperbolehkan identifikasi parameter tertentu

tanpa perlu membuat asumsi yang ketat atau tidak mengharuskan terpenuhinya

semua asumsi klasik regresi linier seperti pada ordinary least square (OLS).45

44

Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Edisi Ketiga, (Yogyakarta:

Ekonisia, 2009) h.229 45

Shochrul R. Ajija, dkk, Cara Cerdas Menguasai Eviews, (Jakarta: Salemba Empat, 2011),

h.52.

Page 68: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

55

Dalam penelitian ini digunakan regresi data panel untuk melihat pengaruh

antara variabel independen yang terdiri dari ROA, DER, Asset Growth, DPR

tahun sebelumnya terhadap variabel dependen Dividend Payout Ratio (DPR).

Untuk membantu penelitian, penulis menggunakan software Microsoft Excel dan

Eviews 8.1 untuk pengolahan data penelitian.

Model regresi data panel penelitian ini adalah:

Keterangan:

DPR : Dividend Payout Ratio

α : Konstanta

β1 – β4 : Koefisien regresi untuk variabel independen

ROA : Return on Asset

DER : Debt to Equity Ratio

AG : Asset Growth

DPR t-1 : Dividend Payout Ratio tahun sebelumnya

1. Metode Estimasi Model Regresi Data Panel

Dalam analisis model data panel, terdapat tiga pendekatan yang digunakan

dalam mengestimasi model regresi data panel, yaitu:46

a. Common Effect Model atau Pooled Least Square (PLS)

Pooled least square model merupakan metode estimasi model regresi

data panel yang paling sederhana dengan asumsi intersep dan koefisien

46

Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Edisi Ketiga, (Yogyakarta:

Ekonisia, 2009) h.231.

DPRit = α + β1ROAit + β2DERit + β3AGit + β4DPRt-1it + 𝓔it

Page 69: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

56

regresi (slope) yang konstan antar waktu dan cross section (common

effect). Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu

maupun waktu. Diasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan sama

dalam berbagai kurun waktu. Pada dasarnya common effect model sama

seperti OLS dengan meminimumkan jumlah kuadrat, tetapi data yang

digunakan bukan data time series atau data cross section saja, melainkan

data panel yang diterapkan dalam bentuk pooled.

b. Fixed Effect Model (FEM)

Fixed effect model adalah teknik mengestimasi data panel dengan

menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan

intersep. Pengertian fixed effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep

antar perusahaan, namun intersepnya konstan antar waktu. Disamping itu,

model ini juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) konstan

antar perusahaan dan antar waktu. Salah satu cara untuk mengetahui

perbedaan adalah dengan mengasumsikan bahwa intersep adalah berbeda

antar perusahaan, sedangkan slopenya tetap sama antar perusahaan.47

Akan tetapi, kelemahan metode ini yaitu berkurangnya derajat kebebasan

(degree of freedom) yang akhirnya akan mengurangi efisiensi parameter.

47

Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Edisi Ketiga, (Yogyakarta:

Ekonisia, 2009) h.232.

Page 70: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

57

c. Random Effect Model (REM)

Random effect model merupakan metode estimasi model regresi data

panel dengan asumsi koefisien regresi (slope) konstan dan intersep

berbeda antar waktu dan antar individu (random effect). Dimasukannya

variabel dummy di dalam fixed effect model bertujuan untuk mewakili

ketidaktahuan tentang model yang sebenanrnya. Namun juga memberikan

konsekuensi berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang

akhirnya akan mengurangi efisiensi parameter. Masalah ini bisa diatasi

dengan menggunakan variabel gangguan (error terms) yang mungkin saja

akan muncul pada hubungan antar waktu dan antar perusahaan yang

dikenal dengan random effect model. Model ini akan mengestimasi data

panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu

dan antar individu.48

2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi linear berganda yang baik apabila model dapat memenuhi

kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Kriteria tersebut dapat

dicapai apabila asumsi-asumsi klasik berupa normalitas, autokorelasi,

multikolinearitas dan heteroskedastisitas terpenuhi. Model regresi linear

berganda akan dikatakan sebagai suatu model yang BLUE apabila data

berdistribusi secara normal, tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi

48

Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Edisi Ketiga, (Yogyakarta:

Ekonisia, 2009) h.235.

Page 71: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

58

multikolinearitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini penjelasan

mengenai uji asumsi klasik:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak.

Dimana dalam model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi

data normal atau mendekati normal.49

Pada software Eviews 8.1, pengujian normalitas sebuah data dilakukan

dengan Jarque Bera test. Jarque Bera test dengan membandingkan nilai

Jarque Bera (JB) yang didapat dari histogram normality test dengan nilai

Chi Square tabel. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai

berikut:

Ho: Data terdistribusi normal

Ha: Data tidak terdistribusi normal

Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai jarque bera hitung

> chi square tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti data

tidak terdisitribusi normal, tetapi jika nilai jarque bera hitung < chi square

tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti data terdistribusi

normal.

49

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.160.

Page 72: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

59

b. Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Autokorelasi muncul

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama

lain.50

Autokorelasi juga bisa diakibatkan oleh adanya bias spesifikasi,

misalnya karena dikeluarkannya variabel-variabel yang benar dari

persamaan regresi atau karena asumsi yang salah mengenai bentuk

fungsional model regresi.51

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan

autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson.

Autokorelasi dapat diukur melalui nilai Durbin-Watson dengan melihat

beberapa kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.2 Uji Autokorelasi

0 dL dU (4-dU) (4-dL)

50

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.110. 51

Gunawan Sumodiningrat, Ekonometrika Pengantar, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,

2002), h.232

Ada

autokorelasi

positif

Tidak dapat

diputuskan

Tidak ada

autokorelasi

Tidak dapat

diputuskan

Ada

autokorelasi

negatif

Page 73: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

60

1) Jika dw lebih kecil daripada dL atau lebih besar daripada (d-dL),

berarti terdapat autokorelasi.

2) Jika dw terletak antara dU dan (4-dU), berarti tidak ada autokorelasi.

3) Jika nilai dw terletak antara dL dan dU atau di antara (4-dU) dan (4-

dL), berarti tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.52

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.53

Pada software Eviews 8.1, untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinearitas dengan melihat nilai koefisien korelasi pada masing

masing variabel independen melalu uji matriks korelasi. Jika nilai

koefisien korelasi untuk masing-masing variabel independen lebih besar

dari 0,8 maka terjadi masalah multikolinearitas.54

Dalam pengujian ini

dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho: Tidak terdapat masalah multikolinearitas

Ha: Terdapat masalah multikolinearitas

Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai correlation (r) ≤

0.80, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa tidak terdapat

52

Gunawan Sumodiningrat, Ekonometrika Pengantar, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,

2002), h.248. 53

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.105. 54

Shochrul R Ajija, dkk, Cara Cerdas Menguasai Eviews, (Jakarta: Salemba Empat, 2011),

h.35.

Page 74: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

61

masalah multikolinearitas, tetapi jika nilai correlation (r) > 0.80, maka Ho

ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa terdapat masalah

multikolinearitas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.55

Dalam penelitian ini, digunakan uji Glejser untuk mendeteksi ada atau

tidaknya masalah heteroskedastisitas. Uji Glejser dilakukan dengan cara

meregresikan variabel-variabel independen terhadap nilai absolut

residualnya. Nilai absolut residual diperoleh dengan cara menghitung nilai

residual melalui penghitungan regresi antara variabel independen dengan

variabel dependen.56

Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis

sebagai berikut:

Ho: Tidak terdapat masalah heteroskedastisitas

Ha: Terdapat masalah heteroskedastisitas

55

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.139 56

R. Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasi Komputer Dengan Program IBM

SPSS Statistics 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h.256.

Page 75: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

62

Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai probability ≤ alpha

(0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa terdapat

masalah heteroskedastisitas, tetapi jika nilai probability > alpha (0.05),

maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa tidak terdapat

masalah heterokedastisitas.

3. Tahap Pemilihan Regresi Data Panel

Terdapat beberapa tahap pengujian yang dilakukan untuk memilih model

mana yang tepat digunakan untuk pengolahan data panel, antara lain:

a. Uji Chow

Uji Chow adalah pengujian untuk memilih apakah model common

effect atau fixed effect yang lebih tepat digunakan dalam regresi data

panel.57

Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho: Intersep dan koefisien slope konstan antar waktu dan individu

Ha: Intersep tidak konstan antar individu

Pada software Eviews 8.1, uji Chow dilakukan dengan melihat nilai

probability F pada hasil output. Dasar pengambilan keputusannya adalah

jika nilai probability F ≥ 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang

berarti model yang lebih tepat digunakan adalah common effect, tetapi jika

nilai probability F < 0.05, maka Ho ditolak Ha diterima, yang berarti

model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect, dan dilanjutkan

57

Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Edisi Ketiga, (Yogyakarta:

Ekonisia, 2009) h.238.

Page 76: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

63

dengan uji Hausman untuk memilih apakah menggunakan model fixed

effect atau random effect.

b. Uji Hausman

Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah model

fixed effect atau random effect yang lebih tepat digunakan dalam regresi

data panel.58

Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai

berikut:

Ho: Random effect model (REM)

Ha: Fixed effect model (FEM)

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan membandingkan nilai

chi square hitung dengan chi square tabel, jika nilai chi-square hitung >

chi-square tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti model

yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect, tetapi jika nilai chi-square

hitung < chi-square tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti

model yang lebih tepat digunakan adalah random effect.

4. Uji Signifikansi

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

58

Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Edisi Ketiga, (Yogyakarta:

Ekonisia, 2009) h.240.

Page 77: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

64

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.59

Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah

variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi dimana setiap

penambahan satu variabel independen dan jumlah pengamatan dalam

model akan meningkatkan nilai R2 meskipun variabel yang dimasukkan

tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen. Untuk mengurangi kelemahan tersebut, maka digunakan

koefisien determinasi yang telah disesuaikan yaitu adjusted R2.60

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Untuk menyimpulkan apakah model masuk dalam kategori cocok (fit)

atau tidak, kita harus membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel.

Nilai F tabel didapat dengan derajat bebas: df:α,(k-1), (n-k), dimana α

adalah tingkat signifikansi yang digunakan, k adalah jumlah variabel

59

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.97. 60

Suliyanto , Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2011), h.59

Page 78: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

65

(dependen dan independen), n adalah jumlah pengamatan (ukuran

sampel).

Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-saama terhadap variabel dependen.61

Hipotesis nol (H0) yang

hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan

nol, atau:

H0 : b1 = b2 = . . . = bk = 0

Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha)

tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau:

Ha : b1 ≠ b2 ≠ . . . ≠ bk ≠ 0

Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. 62

Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai F hitung > F tabel,

maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa variabel independen

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, tetapi

jika nilai F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang

61

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.98. 62

Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 3, (Jakarta: Erlangga,

2009), h.239-240.

Page 79: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

66

berarti bahwa variabel independen secara simultan tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.63

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh setiap variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen yaitu dengan

membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Nilai t tabel didapat

dengan derajat bebas: df: α,(n-k), dimana α adalah tingkat signifikansi

yang digunakan, k adalah jumlah variabel (dependen dan independen), n

adalah jumlah pengamatan (ukuran sampel).

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen.64

Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu

parameter (bi) sama dengan nol, atau:

H0 : bi = 0

Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha)

parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:

Ha : bi ≠ 0

63

Suliyanto , Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2011), h.61-62. 64

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.98.

Page 80: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

67

Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen. 65

Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai t hitung > t tabel,

maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa variabel independen

secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen,

tetapi jika nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang

berarti bahwa variabel independen secara individual tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.66

E. Definisi Operasional Variabel

Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi operasional variabel yang

akan digunakan dalam penelitian yang terdiri dari variabel dependen dan variabel

independen, yaitu:

1. Variabel Dependen (Y):

a. Dividend Payout Ratio (DPR)

Dividend Payout Ratio meruapakan presentase dari pendapatan yang

akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen tunai. DPR

didefinisikan sebagai rasio antara dividend per share (DPS) terhadap

earning per share (EPS). Nilai DPS didapatkan dari perbandingan antara

65

Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 3, (Jakarta: Erlangga,

2009), h.238-239. 66

Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2011), h.63.

Page 81: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

68

jumlah dividen tunai yang dibayarkan perusahaan terhadap jumlah saham

beredar. Sementara EPS merupakan perbandingan antara laba bersih yang

dihasilkan perusahaan terhadap jumlah saham beredar.

2. Variabel Independen (X):

a. Return on Asset (ROA)

Return on Asset merupakan rasio keuangan yang mencerminkan

tingkat keuntungan perusahaan atas penggunaan aset-asetnya. ROA

merupakan perbandingan antara nilai laba bersih perusahaan yag terdapat

pada laporan laba rugi terhadap nilai total aset perusahaan yang terdapat

pada neraca bagian harta.

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio merupakan rasio keuangan yang mencerminkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang

ditunjukkan oleh bagian modal yang digunakan untuk membayar hutang.

DER merupakan perbandingan antara nilai total hutang perusahaan yang

terdapat pada neraca bagian kewajiban terhadap nilai total modal yang

terdapat pada neraca bagian modal.

Page 82: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

69

c. Asset Growth

Asset Growth merupakan indikator tingkat pertumbuhan perusahaan

yang diperoleh dari pertumbuhan total asetnya. Asset Growth didapatkan

dengan membandingkan nilai total aset perusahaan saat ini dikurangi

dengan total aset perusahaan tahun lalu terhadap nilai total aset

perusahaan tahun lalu yang terdapat pada neraca bagian harta.

d. Dividend Payout Ratio tahun sebelumnya (DPR t-1)

Dividen tahun sebelumnya dapat menjadi faktor penentu pembayaran

dividen saat ini, karena pada umumnya perusahaan tidak bersedia

mengurangi jumlah dividen dari tahun lalu. Perusahaan dapat

menggunakan besarnya rasio pembayaran dividen tahun lalu untuk

mempertimbangkan besarnya pembayaran dividen tahun ini.

Page 83: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

70

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini dilakuan dengan menggunakan populasi perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) selama periode 2009 sampai dengan 2014.

Langkah awal perkembangan pasar modal syariah dimulai dengan dibentuknya JII

yang pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek

Jakarta) bekerjasama dengan PT.Danareksa Investment Management pada tanggal

3 Juli 2000 yang bertujuan membantu investor yang ingin menanamkan dananya

pada usaha yang beprinsip syariah. Jakarta Islamic Index dibentuk sebagai tolak

ukur untuk melihat kinerja suatu investasi pada saham yang berbasis syariah guna

meningkatkan kepercaaan investor untuk mengembangkan investasi berprinsip

syariah.

Di Indonesia, prinsip-prinsip penyertaan modal secara syariah tidak

diwujudkan dalam bentuk saham syariah maupun non syariah, melainkan berupa

pembentukan indeks saham yang memenuhi prinsip-prinsip Islam. Dalam hal ini,

di Bursa Efek Indonesia tedapat Jakarta Islamic Index yang merupakan kumpulan

30 saham yang memenuhi kriteria Islam.67

67

Mohamad Heykal, Tuntunan dan Aplikasi Investasi Syariah, (Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2012), h.38.

Page 84: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

71

Saham syariah yang menjadi konstituen Jakarta Islamic Index (JII) terdiri dari

30 saham yang merupakan saham-saham syariah paling likuid dan memiliki

kapitalisasi pasar yang besar. BEI melakukan review JII setiap 6 bulan, yang

disesuaikan dengan periode penerbitan DES oleh OJK. Setelah dilakukan

penyeleksian saham syariah oleh OJK yang dituangkan ke dalam DES, BEI

melakukan proses seleksi lanjutan yang didasarkan kepada kinerja

perdagangannya.68

Suatu saham dapat dikategorikan sebagai saham syariah jika saham tersebut

diterbitkan oleh perusahaan yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan

prinsip-prinsip syariah. Selain itu juga perusahaan yang rasio total hutang

berbasis bunga dibandingkan total ekuitas tidak lebih dari 45%, dan rasio total

pendapatan bunga dan total pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan total

pendapatan usaha dan total pendapatan lainnya tidak lebih dari 10%.

68

Bursa Efek Indonesia, “Indeks Saham Syariah”, artikel diakses pada 1 Juli 2015 dari

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/indekssahamsyariah.aspx.

Page 85: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

72

B. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

Pada prinsipnya model regresi yang dibangun sebaiknya tidak boleh

menyimpang dari asusmi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator).

Selanjutnya akan dilakukan uji asumsi klasik sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel berdistribusi normal atau tidak.69

Pada software Eviews 8.1,

pengujian normalitas sebuah data dilakukan dengan Jarque Bera test.

Jarque Bera test dengan membandingkan nilai Jarque Bera (JB) yang

didapat dari histogram normality test dengan nilai Chi Square tabel.

Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho: Data terdistribusi normal

Ha: Data tidak terdistribusi normal

Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai jarque bera hitung

> chi square tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti data

tidak terdisitribusi normal, tetapi jika nilai jarque bera hitung < chi square

tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti data terdistribusi

normal.

69

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.160.

Page 86: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

73

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

14

-30 -20 -10 0 10 20 30 40 50

Series: Standardized Residuals

Sample 2009 2014

Observations 60

Mean 7.34e-15

Median -1.706991

Maximum 47.98199

Minimum -25.94132

Std. Dev. 14.07977

Skewness 0.816972

Kurtosis 4.613589

Jarque-Bera 13.18361

Probability 0.001372

(Sumber: Data sekunder yang diolah)

Dari histogram diatas, menunjukkan nilai Jarque Bera sebesar

13.18361, sementara nilai Chi Square dengan melihat jumlah variabel

independen yang digunakan adalah variabel 4 dan nilai signifikansi

yang digunakan adalah 0,05 atau 5%, didapat nilai Chi Square tabel

sebesar 9.48773, yang berarti nilai Jarque Bera hitung > Chi Square

tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti data dalam

penelitian ini tidak terdisitribusi normal.

Karena dari hasil uji normalitas diatas menunjukkan bahwa data

penelitian tidak terdistribusi dengan normal, maka semua data variabel

pada penelitian ini dilakukan LOG untuk mendapatkan hasil yang

lebih baik. Berikut ini merupakan model regresi data panel yang akan

digunakan pada penelitian ini setelah semua data di LOG:

LOG DPRit = α + β1 LOGROAit + β2 LOGDERit + β3 LOGAGit

+ β4LOGDPRt-1it + 𝓔it

Page 87: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

74

Berikut ini merupakan histogram hasil uji normalitas setelah

semua data variabel pada penelitian ini dilakukan LOG:

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Setelah di LOG

0

2

4

6

8

10

-0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4

Series: Standardized Residuals

Sample 2009 2014

Observations 60

Mean 6.37e-16

Median -0.009942

Maximum 0.466753

Minimum -0.644112

Std. Dev. 0.231522

Skewness -0.601087

Kurtosis 3.419204

Jarque-Bera 4.052379

Probability 0.131837

(Sumber: Data sekunder yang diolah)

Dari histogram diatas, menunjukkan nilai Jarque Bera sebesar

4.052379, sementara nilai Chi Square dengan melihat jumlah variabel

independen yang digunakan adalah 4 dan nilai signifikansi yang

digunakan adalah 0,05 atau 5%, didapat nilai Chi Square tabel sebesar

9.48773, yang berarti nilai Jarque Bera hitung < Chi Square tabel, maka

Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti data dalam penelitian ini

terdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

Page 88: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

75

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1.70

Uji autokorelasi dapat

dilihat dari nilai Durbin-Watson (DW). Hasil output menunjukkan nilai

DW dari persamaan regresi adalah sebesar 1.985809. Berdasarkan tabel

Durbin Watson dengan n= 60 dan k= 4, maka diperoleh nilai dL= 1.4443

dan dU= 1.7274.

Tabel 4.1 Tabel Autokorelasi

0 dL dU (4-dU) (4-dL)

0 1.4443 1.7274 2.2726 2.5557

DW= 1.985809

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai DW dari model regresi

yang terdapat dalam penelitian ini berada pada daerah yang tidak ada

autokorelasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini

tidak berada dalam masalah autokorelasi.

70

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.110.

Ada

autokorelasi

positif

Tidak dapat

diputuskan

Tidak ada

autokorelasi

Tidak dapat

diputuskan

Ada

autokorelasi

negatif

Page 89: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

76

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.71

Pada

software Eviews 8.1, untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas

dengan melihat nilai koefisien korelasi pada masing masing variabel

independen melalu uji matriks korelasi. Jika nilai koefisien korelasi untuk

masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,8, maka terjadi

masalah multikolinearitas.72

Dalam pengujian ini dilakukan dengan

hipotesis sebagai berikut:

Ho: Tidak terdapat masalah multikolinearitas

Ha: Terdapat masalah multikolinearitas

Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai correlation (r) ≤

0.80, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa tidak terdapat

masalah multikolinearitas, tetapi jika nilai correlation (r) > 0.80, maka Ho

ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa terdapat masalah

multikolinearitas.

71

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.105. 72

Shochrul R Ajija, dkk, Cara Cerdas Menguasai Eviews, (Jakarta: Salemba Empat, 2011),

h.35.

Page 90: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

77

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas

LOG

ROA

LOG DER LOG Asset

Growth

LOG DPR t-1

LOG ROA 1.000000 0.013452 0.140366 0.236033

LOG DER 0.013452 1.000000 -0.088147 0.502370

LOG Asset

Growth

0.140366 -0.088147 1.000000 -0.178483

LOG DPR t-1 0.236033 0.502370 -0.178483 1.000000

(Sumber: Data sekunder yang diolah)

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai koefisien korelasi antar variabel

independen dibawah 0.80, dengan demikian data dalam penelitian ini

tidak terjadi masalah multikolinieritas. Berikut analisisnya:

1) LOGROA – LOGDER : r (0.013452) < (0.80), maka Ho diterima dan

Ha ditolak.

2) LOGROA – LOGAsset Growth : r (0.140366) < (0.80), maka Ho

diterima dan Ha ditolak.

3) LOGROA – LOGDPR t-1 : r (0.236033) < (0.80), maka Ho diterima

dan Ha ditolak.

4) LOGDER – LOGAsset Growth : r (-0.088147) < (0.80), maka Ho

diterima dan Ha ditolak.

5) LOGDER – LOGDPR t-1 : r (0.502370) < (0.80), maka Ho diterima

dan Ha ditolak.

6) LOGAsset Growth – LOGDPR t-1 : r (-0.178483) < (0.80), maka Ho

diterima dan Ha ditolak.

Page 91: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

78

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain.73

Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan

antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Dalam

pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho: Tidak terdapat masalah heteroskedastisitas

Ha: Terdapat masalah heteroskedastisitas

Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai probability ≤ alpha

(0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa terdapat

masalah heteroskedastisitas, tetapi jika nilai probability > alpha (0.05),

maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa tidak terdapat

masalah heterokedastisitas.

73

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011) , h.139.

Page 92: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

79

Tabel 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/04/15 Time: 08:37

Sample: 2009 2014

Periods included: 6

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.449712 0.187953 2.392691 0.0202

LOGX1 0.019737 0.048621 0.405942 0.6864

LOGX2 -0.043620 0.031831 -1.370363 0.1761

LOGX3 -0.017108 0.020201 -0.846880 0.4007

LOGX4 -0.029995 0.042392 -0.707558 0.4822

(Sumber: Data sekunder yang diolah)

Dari hasil output diatas, dapat dilihat bahwa probabilitas dari variabel

independen tidak signifikan yaitu diatas 0.05, dengan rincian sebagai

berikut:

1) Probability LOG ROA (0.6864) > Alpha (0.05), maka Ho diterima dan

Ha ditolak.

2) Probability LOG DER (0.1761) > Alpha (0.05), maka Ho diterima dan

Ha ditolak.

3) Probability LOG Asset Growth (0.4007) > Alpha (0.05), maka Ho

diterima dan Ha ditolak.

4) Probability LOG DPR t-1 (0.4822) > Alpha (0.05), maka Ho diterima

dan Ha ditolak.

Page 93: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

80

2. Uji Pemilihan Regresi Data Panel

a. Uji Chow

Uji Chow adalah pengujian untuk memilih apakah model common

effect atau fixed effect yang lebih tepat digunakan dalam regresi data

panel.74

Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho: Intersep dan koefisien slope konstan antar waktu dan individu

Ha: Intersep tidak konstan antar individu

Uji Chow dilakukan dengan melihat nilai probability F pada hasil

output. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai probability F ≥

0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti model yang lebih

tepat digunakan adalah common effect, tetapi jika nilai probability F <

0.05, maka Ho ditolak Ha diterima, yang berarti model yang lebih tepat

digunakan adalah fixed effect, dan dilanjutkan dengan uji Hausman untuk

memilih apakah menggunakan model fixed effect atau random effect.

Dapat dilihat hasil uji Chow dengan bantuan software Eviews 8.1 sebagai

berikut:

74

Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Edisi Ketiga, (Yogyakarta:

Ekonisia, 2009) h.238.

Page 94: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

81

Tabel 4.4 Hasil Uji Chow

(Sumber: Data sekunder yang diolah)

Hasil output diatas menunjukkan nilai Prob= 0.9221 untuk Cross

section F, nilai probability F (0.9221 ) ≥ 0.05, maka Ho diterima dan Ha

ditolak, yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah common

effect. Karena sudah jelas model yang terpilih dalam penelitian adalah

common effect, sehingga tidak perlu dilanjutkan dengan uji Hausman

untuk memilih apakah menggunakan model fixed effect atau random

effect.

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 0.412194 (9,46) 0.9221

Cross-section Chi-square 4.653576 9 0.8634

Page 95: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

82

3. Uji Signifikansi

Berdasarkan hasil uji Chow, model estimasi data panel yang terpilih

adalah common effect. Maka selanjutnya dilakukan uji signifikansi dari model

yang terpilih.

Tabel 4.5 Hasil Estimasi Common Effect Model

Dependent Variable: LOGY

Method: Panel Least Squares

Date: 09/03/15 Time: 19:39

Sample: 2009 2014

Periods included: 6

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.500349 0.316144 4.745775 0.0000

LOGX1 0.317229 0.081782 3.878946 0.0003

LOGX2 0.087224 0.053541 1.629104 0.1090

LOGX3 -0.218273 0.033980 -6.423639 0.0000

LOGX4 0.437055 0.071305 6.129360 0.0000

R-squared 0.747156 Mean dependent var 3.885259

Adjusted R-squared 0.728767 S.D. dependent var 0.460432

S.E. of regression 0.239793 Akaike info criterion 0.061577

Sum squared resid 3.162547 Schwarz criterion 0.236106

Log likelihood 3.152695 Hannan-Quinn criter. 0.129845

F-statistic 40.63130 Durbin-Watson stat 1.985809

Prob(F-statistic) 0.000000

(Sumber: Data sekunder yang diolah)

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

Page 96: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

83

variasi variabel dependen.75

Untuk mengurangi kelemahan dari hasil R2,

maka digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan yaitu

adjusted R2.

Hasil output pada tabel 4.5 menunjukkan nilai adjusted R2

pada model

regresi adalah 0.728767. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan

variabel independen yaitu ROA, DER, Asset Growth dan DPR tahun

sebelumnya dalam menjelaskan variabel dependen yaitu DPR pada

perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2009-2014

adalah sebesar 72.88%, sedangkan sisanya sebesar 22.12% dijelaskan

variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-saama terhadap variabel dependen.76

Dasar pengambilan

keputusannya adalah jika nilai F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha

diterima, yang berarti bahwa variabel independen secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika nilai F

hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa

75

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.97. 76

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.98.

Page 97: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

84

variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.77

Dari hasil output pada tabel 4.5, dapat dilihat bahwa nilai F hitung

yang didapat adalah 40.63130, sementara F tabel didapatkan dengan

perhitungan berikut:

F tabel = | α ; df = (k-1), (n-k) |

= 5% ; df = (5-1), (60-5)

= 2.539689

Didapatkan F tabel sebesar 2.539689, yang berarti nilai F hitung > F

tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil menunjukkan bahwa

variabel independen (ROA, DER, Asset Growth dan DPR tahun

sebelumnya) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index tahun 2009-2014.

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

77

Suliyanto , Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2011), h.61-62.

Page 98: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

85

dependen.78

Selain itu uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan

untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak.79

Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai t hitung > t tabel,

maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa variabel independen

secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen,

tetapi jika nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang

berarti bahwa variabel independen secara individual tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

Dengan menggunakan uji Tabel t dengan signifikansi α = 0,05 ,

didapat t tabel dengan perhitungan berikut:

t tabel = | α ; df = (n-k) |

= 5% ; df = (60-5)

= 0.05 ; df = 55

= 2.004045

Berikut ini adalah uji t dari masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen:

1) Uji t variabel Return on Asset (ROA) terhadap Dividend Payout Ratio

(DPR)

78

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.98. 79

Nachrowi Djalal dan Hardius Usman, Penggunaan Teknik Ekonometri, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2008), h.24.

Page 99: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

86

Melihat hasil output pada tabel 4.5, didapat nilai t hitung pada

variabel ROA sebesar 3.878946, yang berarti nilai t hitung (3.878946)

> t tabel (2.004045), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat

disimpulkan bahwa variabel Return on Asset secara individual

berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.

Tanda yang positif menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

searah antara variabel Return on Asset dengan Dividend Payout Ratio,

sehingga peningkatan Return on Asset menyebabkan meningkatnya

jumlah Dividend Payout Ratio.

2) Uji t variabel Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Dividend Payout

Ratio (DPR)

Melihat hasil output pada tabel 4.5, didapat nilai t hitung pada

variabel DER sebesar 1.629104, yang berarti nilai t hitung (1.629104)

< t tabel (2.004045), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat

disimpulkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio secara individual

tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.

3) Uji t variabel Asset Growth terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)

Melihat hasil output pada tabel 4.5, didapat nilai t hitung pada

variabel Asset Growth sebesar -6.423639, yang berarti nilai t hitung

(6.423639) > t tabel (2.004045), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Dapat disimpulkan bahwa variabel Asset Growth secara individual

berpengaruh signifikan negatif terhadap Dividend Payout Ratio.

Page 100: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

87

Tanda yang negatif menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

berlawanan antara variabel Asset Growth dengan Dividend Payout

Ratio, sehingga peningkatan Asset Growth menyebabkan menurunnya

jumlah Dividend Payout Ratio.

4) Uji t variabel DPR tahun sebelumnya terhadap Dividend Payout Ratio

(DPR)

Melihat hasil output pada tabel 4.5, didapat nilai t hitung pada

variabel DPR t-1 sebesar 6.129360, yang berarti nilai t hitung

(6.129360) > t tabel (2.004045), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Dapat disimpulkan bahwa variabel DPR tahun sebelumnya secara

individual berpengaruh signifikan positif terhadap Dividend Payout

Ratio.

Tanda yang positif menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

searah antara variabel DPR tahun sebelumnya dengan Dividend

Payout Ratio saat ini, sehingga besarnya pembayaran DPR tahun

sebelumnya memberikan gambaran besarnya pembayaran Dividend

Payout Ratio saat ini.

Page 101: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

88

4. Analisis Regresi

Dari hasil ouput pada tabel 4.5, didapatkan model persamaan regresi

sebagai berikut:

LOGDPR = 1.500349 + 0.317229*LOGROA + 0.087224*LOGDER -

0.218273*LOGAsset Growth + 0.437055*LOGDPR t-1

Dari model persamaan regeresi diatas, dapat dijabarkan sebagai berikut:

a) Konstanta sebesar 1.500349 menyatakan bahwa jika ROA, DER, Asset

Growth, dan DPR t-1 bernilai 0, maka nilai DPR adalah sebesar 1.500349.

b) Koefisien regresi ROA sebesar 0.317229 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 dari faktor ROA, maka jumlah Dividend Payout Ratio akan

bertambah sebesar 0.317229 dengan asumsi bahwa variabel independen

lain dari model regresi tetap.

c) Koefisien regresi Asset Growth sebesar -0.218273 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1 dari faktor Asset Growth, maka jumlah Dividend

Payout Ratio akan berkurang sebesar 0.218273 dengan asumsi bahwa

variabel independen lain dari model regresi tetap.

d) Koefisien regresi DPR t-1 sebesar 0.437055 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 dari faktor DPR t-1, maka jumlah Dividend Payout Ratio

akan bertambah sebesar 0.437055 dengan asumsi bahwa variabel

independen lain dari model regresi tetap.

Page 102: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

89

C. Interpretasi

Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Return on Asset (ROA)

Dari hasil penelitian menunjukkan Return on Asset (ROA) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Pada

variabel ini, didapatkan tanda yang positif pada koefisien regresinya. Artinya,

jika ROA suatu perusahaan meningkat, maka besarnya DPR juga akan

meningkat. Koefisien regresi ROA sebesar 0.317229 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1 dari faktor ROA, maka jumlah Dividend Payout Ratio

akan bertambah sebesar 0.317229 dengan asumsi bahwa variabel independen

lain dari model regresi tetap.

ROA memberikan indikasi tentang baik buruknya manajemen dalam

pengelolaan aktivanya untuk menghasilkan laba, sehingga besarnya ROA

dapat dijadikan indikator dari keberhasilan suatu perusahaan. Besarnya

pengembalian laba atas aktiva suatu perusahaan memiliki pengaruh yang

positif terhadap pembayaran dividen, karena dividen yang dibayarkan kepada

pemegang saham bersumber dari keuntungan yang dihasilkan dari operasi

yang dilakukan perusahaan. Perusahaan dengan keuntungan yang tinggi

melalui aset yang dimiliki, bersedia untuk membayarkan jumlah dividen yang

tinggi, oleh karena itu ROA berpengaruh positif terhadap kebijakan

pembayaran dividen.

Page 103: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

90

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang ditemukan oleh Amidu dan Abor

(2006), Imran (2011), Shubiri (2011), Al-Kuwari (2009), Al-Malkawi,

Twairesh, Harery (2013), bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan dan

positif terhadap pembayaran dividen.

2. Debt to Equity Ratio (DER)

Dari hasil penelitian menunjukkan Debt to Equity Ratio (DER) tidak

berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Rasio hutang

perusahaan seharusnya menjadi pertimbangan manajemen dalam kemampuan

membayarkan dividen kepada pemegang saham. Karena ketika proporsi

hutang yang digunakan perusahaan untuk struktur modal tinggi, maka akan

semakin tinggi pula kewajiban perusahaan. Peningkatan hutang akan

mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi pemegang

saham, karena kewajiban membayar hutang lebih diutamakan. Hasil

penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Marlina dan Danica (2009), Indriani (2014), Alzomaia dan Al-Khadiri (2013),

yang menemukan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap

Dividend Payout Ratio.

Dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa DER tidak berpengaruh

signifikan terhadap DPR, dapat dikatakan bahwa meningkatnya DER tidak

akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen

kepada pemegang saham. Peningkatan rasio hutang suatu perusahan berarti

Page 104: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

91

tidak akan megurangi pendapatan yang akan diterima pemegang saham. Hal

ini dapat terjadi mungkin karena kewajiban perusahaan melunasi hutang yang

ada tidak dibiayai dari laba perusaan, melainkan dibiayai dari sumber

eksternal yaitu modal pemegang saham. Tujuannya agar keuntungan yang

baru dihasilkan dapat digunakan untuk membayar dividen kepada pemegang

saham.

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa DER tidak berpengaruh

terhadap rasio pembayaran dividen pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Index juga terjadi pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Indriani

(2014) dengan periode penelitian tahun 2008-2012. Hal ini menandakan

bahwa data penelitian dengan objek perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Index yang mungkin telah mempengaruhi hasil variabel DER tidak

berpengaruh terhadap DPR pada penelitian ini.

3. Asset Growth

Dari hasil penelitian menunjukkan Asset Growth memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Pada variabel ini, didapatkan

tanda yang negatif pada koefisien regresinya. Artinya, jika Asset Growth suatu

perusahaan meningkat, maka besarnya DPR akan menurun. Koefisien regresi

Asset Growth sebesar -0.218273 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 dari

faktor Asset Growth, maka jumlah Dividend Payout Ratio akan berkurang

Page 105: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

92

sebesar 0.218273 dengan asumsi bahwa variabel independen lain dari model

regresi tetap.

Tingkat pertumbuhan perusahaan yang tinggi mengakibatkan besarnya

kebutuhan dana yang harus ditahan perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan

dana tersebut, maka memungkinkan perusahaan menahan keuntungan dan

tidak membayarkannya sebagai dividen. Perusahaan yang mengharapkan

pertumbuhan aset yang tinggi umumnya mempertahankan rasio pembayaran

dividen yang rendah untuk memperkuat pembiayaan internal perusahaan.

Tanda negatif dalam penelitian ini dengan alasan bahwa perusahaan dengan

pertumbuhan yang tinggi lebih menyukai untuk menginvestasikan keuntungan

perusahaan guna mengharapkan keuntungan dan kinerja yang lebih baik dari

pertumbuhan aset secara keseluruhan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang ditemukan oleh Amidu dan Abor

(2006), Alzomaia dan Al-Khadiri (2013). Ritha dan Koestiyanto (2013),

Pribadi dan Sampurno (2012), bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh

signifikan dan negatif terhadap pembayaran dividen.

4. Dividend Payout Ratio tahun sebelumnya (DPR t-1)

Dari hasil penelitian menunjukkan Dividend Payout Ratio tahun

sebelumnya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout

Ratio. Pada variabel ini, didapatkan tanda yang positif pada koefisien

regresinya. Artinya, jika Dividend Payout Ratio tahun lalu suatu perusahaan

Page 106: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

93

tinggi, maka besarnya DPR tahun ini juga akan tinggi. Koefisien regresi DPR

t-1 sebesar 0.437055 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 dari faktor DPR

t-1, maka jumlah Dividend Payout Ratio akan bertambah sebesar 0.437055

dengan asumsi bahwa variabel independen lain dari model regresi tetap.

Jumlah pembayaran dividen tahun sebelumnya memiliki pengaruh yang

positif terhadap pembayaran dividen saat ini, karena perusahaan biasanya

enggan untuk menurunkan besaran dividennya dari jumlah dividen yang

dibayarkan tahun lalu. Perusahaan biasanya menghindari ketidakpuasan

pemegang saham ketika mereka membandingkan dividen yang dibayarkan

tahun ini dengan dividen yang dibayarkan tahun lalu. Sehingga perusahaan

tidak akan meningkatkan pembayaran dividen terlalu besar kecuali

diramalkan akan meningkatnya keuntungan di masa mendatang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang ditemukan Imran (2011),

Alzomaia dan Al-Khadhiri (2013), Appannan dan Wei Sim (2011), bahwa

dividen tahun sebelumnya berpengaruh signifikan dan positif dengan

pembayaran dividen saat ini.

Page 107: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Return on Asset, Debt to

Equity Ratio, Asset Growth, dan Dividen Payout Ratio tahun sebelumnya

terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Index periode 2009-2014. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan

analisis yang telah dilakukan terhadap 10 sampel perusahaan dengan

menggunakan model regresi data panel, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian statistik uji R2, nilai koefisien determinasi

adjusted R2

yang didapat pada model regresi adalah 0.728767. Hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen yaitu ROA, DER,

Asset Growth dan DPRt-1 dalam menjelaskan variabel dependen yaitu DPR

adalah sebesar 72.88%, sedangkan sisanya sebesar 22.12% dijelaskan

variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

2. Berdasarkan hasil pengujian statistik F, variabel independen (ROA, DER,

Asset Growth dan DPRt-1) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index tahun 2009-2014.

Page 108: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

95

3. Berdasarkan hasil pengujian statistik t (secara parsial) adalah:

a. Return on Asset berpengaruh signifikan dan menghasilkan hubungan yang

positif terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index tahun 2009-2014.

b. Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend

Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index

tahun 2009-2014.

c. Asset Growth berpengaruh signifikan dan menghasilkan hubungan yang

negatif terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index tahun 2009-2014.

d. DPR tahun sebelumnya berpengaruh signifikan dan menghasilkan

hubungan yang positif terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan

yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2009-2014.

4. Dari hasil penelitian, didapatkan variabel yang berpengaruh paling besar

terhadap rasio pembayaran dividen adalah DPRt-1 dengan koefisien regresi

sebesar 0.437055, yang menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 dari faktor

DPR t-1, maka jumlah Dividend Payout Ratio akan bertambah sebesar

0.437055 dengan asumsi bahwa variabel independen lain dari model regresi

tetap.

5. Hasil variabel DER dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap

Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic

Index tahun 2009-2014. Hasil ini menunjukkan bahwa meningkatnya DER

Page 109: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

96

tidak akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayarkan

dividen kepada pemegang saham. Artinya, peningkatan rasio hutang suatu

perusahan berarti tidak akan mengurangi pendapatan yang akan diterima

pemegang saham.

6. Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan

akan membagikan dividen lebih besar ketika laba perusahaan meningkat dan

pertumbuhan perusahaan stabil, artinya ketika perusahaan memperoleh

keuntungan yang besar, sementara kebutuhan dana untuk membiayai

pertumbuhan aset rendah, maka perusahaan dapat meningkatkan pembayaran

dividen kepada pemegang saham. Dalam penelitian ini, ROA menunjukkan

hubungan yang positif, sementara Asset Growth menunjukkan hubungan yang

negatif terhadap rasio pembayaran dividen. Disamping itu, besarnya

pembayaran dividen tahun sebelumnya terbukti memiliki pengaruh yang

paling besar dan positif terhadap besarnya pembayaran dividen saaat ini, yang

berarti perusahaan enggan untuk menurunkan jumlah pembayaran dividen

dari tahun sebelumnya karena akan memberikan kesan negatif bagi pemegang

saham perusahaan.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka implikasi yang dapat diberikan melalui

hasil penelitian ini baik kepada investor maupun pihak manajemen perusahaan

adalah sebagai berikut:

Page 110: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

97

1. Investor yang mengharapkan return berupa dividen, perlu memperhatikan

besarnya pembayaran dividen tahun sebelumnya. Karena dividen tahun

sebelumnya dalam hasil penelitian ini berpengaruh paling besar dan positif

terhadap besarnya DPR. Investor dapat membandingkan nilai dividen setiap

tahunnya sebagai gambaran besarnya dividen yang akan diterima.

2. Selain itu juga terdapat variabel ROA yang menghasilkan pengaruh signifikan

dan postitif terhadap DPR. Oleh karena itu, manajemen perlu memanfaatkan

aset yang dimiliki perusahaan secara optimal untuk mendapatkan

pengembalian laba yang besar, sehingga kemampuan perusahaan membayar

dividen kepada pemegang saham meningkat.

3. Variabel asset growth menghasilkan pengaruh yang signifikan dan negatif

terhadap DPR, yang menunjukkan bahwa manajemen perusahaan juga

mempertimbangkan pertumbuhan aset perusahaan dalam menentukan

kebijakan dividen.

4. Manajemen perusahaan perlu memperhatikan return on asset dan asset

growth perusahaan dalam menetapkan kebijakan pembayaran dividen, karena

keduanya memiliki pengaruh yang bertolak belakang. Dimana apabila

manajemen memutuskan untuk menigkatkan pertumbuhan aset perusahaan,

maka akan menurunkan kemampuan perusahaan dalam pembayaran

dividennya, karena perusahaan cenderung akan menahan keuntungannya yang

akan digunakan sebagai dana untuk meningkatkan pertumbuhan. Selain itu,

Page 111: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

98

perusahaan juga harus memanfaatkan aset yang dimilikinya secara optimal

sehingga laba yang dihasilkan perusahaan juga akan meningkat.

C. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Sebelum melakukan kebijakan pembayaran dividen, perusahaan harus

mengkaji terlebih dahulu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besar

kecilnya jumlah dividen yang dibagikan, sehingga dalam pelaksanaannya

nanti akan menguntungkan kedua belah pihak baik manajemen maupun

pemegang saham. Manajemen perlu memperhatikan besarnya pembayaran

dividen tahun sebelumnya, perusahaan-perusahaan seharusnya berusaha untuk

mempertahankan aliran dividen yang stabil atau meningkatkan besaran

dividen dari yang diumumkan sebelumnya untuk menghindari ketidakpuasan

pemegang saham ketika mereka membandingkan dividen saat ini dengan

dividen yang diumumkan sebelumnya. Sehingga perusahaan dapat

menjadikan dividen tahun seblumnya sebagai patokan untuk menentukan

besarnya pembayaran dividen saat ini.

2. Investor perlu menilai profitabilitas perusahaan melalui kemampuan

perusahaan menghasilkan keuntungan dari aset yang diinvestasikan

perusahaan, karena rasio ini mengukur efektivitas perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan seluruh aktiva untuk

Page 112: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

99

operasi. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin

baik karena tingkat pengembalian investasi atas investasi perusahaan pada

aktiva semakin besar. Sehingga pemegang saham dapat memperhatikan

besarnya ROA untuk mengukur keuntungan perusahaan yang akan menjadi

dasar besarnya dividen yang dibayarkan.

3. Investor dapat memperhatikan pertumbuhan perusahaan dalam mengambil

keputusan investasinya. Karena apabila pertumbuhan aset perusahaan

meningkat, maka perusahaan cenderung untuk menahan pendapatan dan

menurunkan atau bahkan tidak membayarkan dividen.

4. Karena penurunan pembayaran dividen memberikan sinyal yang buruk,

sebaiknya perusahaan menentukan dalam jumlah yang tidak terlalu besar.

Dengan demikian memudahkan perusahaan untuk meningkatkan pembayaran

dividen ketika laba perusahaan meningkat dan tidak perlu segera menurunkan

besarnya dividen ketika laba perusahaan menurun.

5. Penelitian selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan dan menambah faktor-

faktor lain, karena pada kenyataannya masih banyak faktor yang dapat

mempengaruhi besarnya pembayaran dividen. Selain itu, faktor-faktor yang

digunakan pada penelitian ini hanya terbatas pada informasi internal masing-

masing perusahaan yang berdasarkan pada laporan keuangan. Oleh karena itu,

disarankan agar penelitian selanjutnya mengambil faktor eksternal

perusahaan, contohnya yang menyangkut kondisi makroekonomi.

Page 113: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

100

6. Diharapkan untuk memperluas penelitian dengan memperpanjang periode

pengamatan dan memperbanyak jumlah sampel perusahaan untuk penelitian

yang akan datang. Sehingga hasil yang didapatkan akan lebih

menggambarkan kondisi sesungguhnya.

7. Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian pada perusahaan

dengan mengkategorikan berdasarkan sektor-sektor usaha. Karena pada

kenyatannya setiap sektor usaha memiliki perbedaan pertimbangan yang

digunakan sebagai acuan dalam menetapkan kebijakan pembayaran dividen.

Page 114: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

101

DAFTAR PUSTAKA

Ajija, Shochrul R., dkk. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat,

2011.

Al-Kuwari, Duha. “Determinants of The Dividend Policy in Emerging Stock Ex-

changes: The Case of GCC Countries”. Global Economy and Finance

Journal, Vol.2 No.2 (September 2009) : h.38-63.

Al-Malkawi, Husam-Aldin Nizar, dkk. “Determinants of the Likelihood to Pay

Dividends: Evidence from Saudi Arabia”. Journal of American Science, Vol.9

No.12 (2013) : h.518-528.

Al-Malkawi, Husam-Aldin Nizar. “Factors Influencing Corporate Dividend Decision:

Evidence from Jordanian Panel Data”, International Journal of Business,

Vol.13 No.2 (2008) : h.177-195.

Al-Shubiri, Faris Nasif. “Determinants of Changes Dividend Behavior Policy:

Evidence from the Amman Stock Exchange”, Far Fast Journal of Psycholgy

and Business, Vol.4 No.2 (August 2011) : h.1-15.

Alzomaia, Turki dan Ahmeed Al-Kadhiri. “Determination of Dividend Policy: The

Evidence from Saudi Arabia”. Journal of Business and Social Science, Vol.4

No.1 (January 2013) : h.5-18.

Amidu, Mohammed dan Joshua Abor. “Determinants of Dividend Payout Ratios in

Ghana”. Journal of Risk Finance, Vol.7 No.2 (2006) : h.136-145.

Appannan, Santhi dan Lee Wei Sim. “A Study on Leading Determinants of Dividend

Policy in Malaysia Listed Companies for Food Industry under Consumer

Product Sector”. 2nd International Conference on Business and Economic,

(2011), h.946-976.

Arifin, Zaenal .Teori Keuangan dan Pasar Modal. Yogyakarta: Ekonisia, 2007.

Atmaja, Lukas Setia. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi

Offset, 2008.

Page 115: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

102

Darminto. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Modal dan Struktur

Kepemilikan Saham terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial,

Vol.20 No.2 (Agustus 2008) : h.87-97.

Difah, Siti Syamsiroh. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout

Ratio pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di BEI periode tahun 2004-

2009”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang,

2011.

Djalal, Nachrowi dan Hardius Usman. Penggunaan Teknik Ekonometri. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2008.

Fama, Eugene F. dan Kenneth R French. “Disappearing Dividends: Changing Firm

Characteristics or Lower Propensity to pay?”. Journal of Financial

Economics, Vol.60 No.1 (2001) : h.3-43.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.

Harjito, Agus dan Martono. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia, 2005.

Heykal, Mohamad. Tuntunan dan Aplikasi Investasi Syariah. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2012.

Imran, Kashif. “Determinants of Dividend Payout Policy: A case of Pakistan

Engineering Sector”. The Romanian Economic Journal, Year XIV No.41

(September 2011) : h.47-60.

Indriani, Nina. “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage dan Firm Size terhadap

Dividend Payout Ratio”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2014.

Karjono, Albertus. “Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Esensi, Vol.13

No.1 (2010), h.33-49.

Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 3. Jakarta:

Erlangga, 2009.

Laksono, Bagus. “Analisis Pengaruh ROA, Sales Growth, Asset Growth, Cash Flow

dan Likuiditas terhadap Dividend Payout Ratio”. Tesis S2 Program Studi

Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang, 2006.

Page 116: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

103

Margaretha, Farah. Manajemen Keuangan Investasi dan Sumber Dana Jangka

Panjang. Jakarta: Grasindo, 2005.

Marlina, Lisa dan Clara Danica. “Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity

Ratio dan Return on Asset terhadap Dividend Payout Ratio”. Jurnal

Manajemen dan Bisnis, Vol.2 No.1 (Januari 2009) : h.1-6.

Martin, John D., dkk. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi ke-5. Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada, 1995.

Refra, Erviliana dan Maria C Widiastuti. “Pengaruh Profitability, Firm Size, Tax,

Investment Opportunities, Life Cycle Stage terhadap Dividend Policy pada

Industri Manufaktur di Indonesia”. e-Journal Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Trisakti, Vol.1 No.2 (September 2014): h.84-105.

Ritha, Henny dan Eko Koestiyanto.“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend

Payout Ratio”. e-Journal Manajemen dan Bisnis, Vol.1 No.1 (Oktober 2013) :

h.1-15.

Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.

Rozeff, S.M. “Growth, Beta and Agency Cost as Determinants of Dividend Payout

Ratios”, Journal of Financial Research, Vol. 5 No.3 (1982) : h. 249-259.

Sawir, Agnes. Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2004.

Sudarmanto, R. Gunawan. Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program

IBM SPSS Statistics 19. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.

Sugiono, Arief dan Edy Untung. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan.

Jakarta: PT Grasindo, 2008.

Suharli, Michell. “Studi Empiris Mengenai Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan

Harga Saham terhadap Jumlah Dividen Tunai”. Jurnal MAKSI, Vol.6 N0.2

(Agustus 2006) : h.243-256.

Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2011.

Sumodiningrat, Gunawan. Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,

2002.

Page 117: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

104

Sundjaja, Ridwan S., dkk. Manajemen Keuangan Dua Edisi Keenam. Jakarta:

Literata Lintas Media, 2010.

Sunyoto, Danang. Analisis Laporan Keuangan untuk Bisnis. Jakarta: CAPS, 2013.

Supranto, J. Statistik untuk Pemimpin Berwawasan Global Edisi 2. Jakarta: Salemba

Empat, 2007.

Warsono. Manajemen Keuangan Perusahaan. Malang: Bayumedia Publishing, 2003.

Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Jilid 2.

Jakarta: Erlangga, 2001.

Widarjono, Agus. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Edisi Ketiga.

Yogyakarta: Ekonisia, 2009.

Bursa Efek Indonesia, “Indeks Saham Syariah”, artikel diakses pada 1 Juli 2015 dari

http://www.idx.co.id/id-

id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/indekssahamsyariah.aspx.

www.ojk.go.id

Otoritas Jasa Keuangan, “Pasar Modal Syariah”, artikel diakses pada 1 Juli 2015 dari

http://www.ojk.go.id/sharia-capital-id.

www.idx.co.id

Page 118: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

105

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data mentah variabel per perusahaan

NO. NAMA TAHUN DPR ROA DER GROWTH DPR t-1

1 AALI 2009 35.56 21.93 18.39 16.13 58.36

2 AALI 2010 51.14 22.94 18.51 16.12 35.56

3 AALI 2011 61.33 24.48 21.10 16.07 51.14

4 AALI 2012 60.09 20.29 32.61 21.71 61.33

5 AALI 2013 54.32 12.72 45.73 20.48 60.09

6 AALI 2014 38.72 14.12 56.78 24.03 54.32

7 ASII 2009 34.67 11.29 100.28 10.15 34.53

8 ASII 2010 36.64 12.73 109.85 26.89 34.67

9 ASII 2011 38.88 13.73 102.43 36.03 36.64

10 ASII 2012 42.98 12.48 102.95 18.73 38.88

11 ASII 2013 44.97 10.42 101.52 17.40 42.98

12 ASII 2014 46.13 9.37 96.16 10.00 44.97

13 INTP 2009 20.10 20.69 24.08 17.63 8.44

14 INTP 2010 25.68 21.01 17.17 15.59 20.10

15 INTP 2011 26.88 19.84 15.36 18.28 25.68

16 INTP 2012 22.64 20.93 17.18 25.36 26.88

17 INTP 2013 33.10 18.84 15.80 16.93 22.64

18 INTP 2014 62.82 18.26 16.54 8.56 33.10

19 ITMG 2009 44.45 28.00 52.20 22.42 38.37

20 ITMG 2010 125.40 18.73 51.13 -9.08 44.45

21 ITMG 2011 37.80 34.60 46.05 44.85 125.40

22 ITMG 2012 116.88 28.97 48.76 -5.53 37.80

23 ITMG 2013 116.73 16.56 44.43 -6.64 116.88

24 ITMG 2014 99.92 15.31 45.48 -1.46 116.73

25 KLBF 2009 13.67 14.33 39.24 13.65 14.37

26 KLBF 2010 19.74 18.29 23.45 8.49 13.67

27 KLBF 2011 47.25 18.41 26.99 17.66 19.74

28 KLBF 2012 55.78 18.85 27.76 13.82 47.25

29 KLBF 2013 49.48 17.41 33.12 20.14 55.78

30 KLBF 2014 38.17 17.07 26.56 9.81 49.48

31 PTBA 2009 36.94 33.77 40.21 32.30 22.26

32 PTBA 2010 61.52 23.03 35.83 7.97 36.94

Page 119: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

106

33 PTBA 2011 41.51 26.84 40.93 31.92 61.52

34 PTBA 2012 55.44 22.86 49.66 10.62 41.51

35 PTBA 2013 86.02 15.88 54.63 -8.26 55.44

36 PTBA 2014 49.74 13.63 70.83 26.85 86.02

37 SMGR 2009 48.27 25.68 25.82 22.15 35.18

38 SMGR 2010 50.36 23.35 28.51 20.17 48.27

39 SMGR 2011 37.55 20.12 34.53 26.34 50.36

40 SMGR 2012 40.11 18.54 46.32 35.18 37.55

41 SMGR 2013 41.30 17.39 41.23 15.85 40.11

42 SMGR 2014 43.54 16.24 37.25 11.44 41.30

43 TLKM 2009 56.17 11.62 122.18 6.91 75.66

44 TLKM 2010 44.57 11.56 97.58 2.25 56.17

45 TLKM 2011 57.20 15.01 68.99 3.30 44.57

46 TLKM 2012 58.46 16.49 66.28 8.07 57.20

47 TLKM 2013 64.29 15.86 65.26 14.89 58.46

48 TLKM 2014 71.94 15.22 63.59 10.12 64.29

49 UNTR 2009 30.50 15.64 75.51 6.82 28.58

50 UNTR 2010 42.09 13.04 83.88 21.70 30.50

51 UNTR 2011 28.77 12.70 68.85 56.36 42.09

52 UNTR 2012 42.82 11.44 55.73 8.31 28.77

53 UNTR 2013 45.62 8.37 60.91 14.04 42.82

54 UNTR 2014 41.23 8.03 56.29 5.11 45.62

55 UNVR 2009 80.21 40.67 101.99 15.07 83.04

56 UNVR 2010 89.88 38.93 115.00 16.25 80.21

57 UNVR 2011 108.83 39.73 184.77 20.47 89.88

58 UNVR 2012 93.97 40.38 202.01 14.34 108.83

59 UNVR 2013 94.65 40.10 213.73 11.37 93.97

60 UNVR 2014 94.00 40.18 210.53 6.99 94.65

Page 120: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

107

Lampiran 2: Output hasil pengujian data sebelum di LOG

Hasil

Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

14

-30 -20 -10 0 10 20 30 40 50

Series: Standardized Residuals

Sample 2009 2014

Observations 60

Mean 7.34e-15

Median -1.706991

Maximum 47.98199

Minimum -25.94132

Std. Dev. 14.07977

Skewness 0.816972

Kurtosis 4.613589

Jarque-Bera 13.18361

Probability 0.001372

Hasil Uji Multikolinearitas

ROA DER Asset Growth DPR t-1

ROA 1.000000 0.386073 0.114721 0.419885

DER 0.386073 1.000000 -0.054464 0.500868

Asset Growth 0.114721 -0.054464 1.000000 -0.074256

DPR t-1 0.419885 0.500868 -0.074256 1.000000

Page 121: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

108

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 07/31/15 Time: 19:18

Sample: 2009 2014

Periods included: 6

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11.22221 3.704221 3.029573 0.0037

X1 0.095414 0.163276 0.584375 0.5614

X2 0.001579 0.031095 0.050785 0.9597

X3 -0.098443 0.106836 -0.921443 0.3608

X4 -0.023574 0.056890 -0.414377 0.6802

R-squared 0.019518 Mean dependent var 10.49825

Adjusted R-squared -0.051790 S.D. dependent var 9.282172

S.E. of regression 9.519501 Akaike info criterion 7.424217

Sum squared resid 4984.149 Schwarz criterion 7.598746

Log likelihood -217.7265 Hannan-Quinn criter. 7.492485

F-statistic 0.273708 Durbin-Watson stat 1.619515

Prob(F-statistic) 0.893704

Page 122: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

109

Hasil Uji Chow

Hasil Estimasi Common Effect Model

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 2.024080 (9,46) 0.0579

Cross-section Chi-square 20.017335 9 0.0178

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 07/25/15 Time: 13:20

Sample: 2009 2014

Periods included: 6

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 30.66623 5.674439 5.404274 0.0000

X1 0.826189 0.250120 3.303169 0.0017

X2 0.046093 0.047635 0.967641 0.3375

X3 -1.124268 0.163661 -6.869511 0.0000

X4 0.420971 0.087149 4.830493 0.0000

R-squared 0.700065 Mean dependent var 53.99033

Adjusted R-squared 0.678252 S.D. dependent var 25.70882

S.E. of regression 14.58278 Akaike info criterion 8.277215

Sum squared resid 11696.16 Schwarz criterion 8.451744

Log likelihood -243.3164 Hannan-Quinn criter. 8.345483

F-statistic 32.09331 Durbin-Watson stat 2.092086

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 123: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

110

Hasil Estimasi Fixed Effect Model

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Date: 07/25/15 Time: 13:25

Sample: 2009 2014

Periods included: 6

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 72.40212 16.05396 4.509923 0.0000

X1 -0.470983 0.586250 -0.803382 0.4259

X2 -0.024441 0.102297 -0.238926 0.8122

X3 -0.794692 0.196693 -4.040268 0.0002

X4 0.098913 0.119617 0.826911 0.4126

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.785149 Mean dependent var 53.99033

Adjusted R-squared 0.724431 S.D. dependent var 25.70882

S.E. of regression 13.49577 Akaike info criterion 8.243593

Sum squared resid 8378.242 Schwarz criterion 8.732273

Log likelihood -233.3078 Hannan-Quinn criter. 8.434742

F-statistic 12.93095 Durbin-Watson stat 2.153900

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 124: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

111

Hasil Estimasi Random Effect Model

Dependent Variable: Y

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 07/25/15 Time: 13:28

Sample: 2009 2014

Periods included: 6

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 60

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficie

nt

Std. Error t-Statistic Prob.

C 30.66623 5.251462 5.839560 0.0000

X1 0.826189 0.231476 3.569222 0.0008

X2 0.046093 0.044084 1.045579 0.3003

X3 -

1.124268

0.151461 -7.422813 0.0000

X4 0.420971 0.080653 5.219563 0.0000

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.000000 0.0000

Idiosyncratic random 13.49577 1.0000

Weighted Statistics

R-squared 0.700065 Mean dependent var 53.99033

Adjusted R-squared 0.678252 S.D. dependent var 25.70882

S.E. of regression 14.58278 Sum squared resid 11696.16

F-statistic 32.09331 Durbin-Watson stat 2.092086

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.700065 Mean dependent var 53.99033

Sum squared resid 11696.16 Durbin-Watson stat 2.092086

Page 125: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

112

Lampiran 3: Output hasil pengujian data setelah di LOG

Karena data penelitian tidak terdistribusi dengan normal, maka semua data variabel

dilakukan LOG untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Hasil Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

-0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4

Series: Standardized Residuals

Sample 2009 2014

Observations 60

Mean 6.37e-16

Median -0.009942

Maximum 0.466753

Minimum -0.644112

Std. Dev. 0.231522

Skewness -0.601087

Kurtosis 3.419204

Jarque-Bera 4.052379

Probability 0.131837

Hasil Uji Multikolinearitas

LOG

ROA

LOG DER LOG Asset

Growth

LOG DPR t-1

LOG ROA 1.000000 0.013452 0.140366 0.236033

LOG DER 0.013452 1.000000 -0.088147 0.502370

LOG Asset

Growth

0.140366 -0.088147 1.000000 -0.178483

LOG DPR t-1 0.236033 0.502370 -0.178483 1.000000

Page 126: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

113

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 09/04/15 Time: 08:37

Sample: 2009 2014

Periods included: 6

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.449712 0.187953 2.392691 0.0202

LOGX1 0.019737 0.048621 0.405942 0.6864

LOGX2 -0.043620 0.031831 -1.370363 0.1761

LOGX3 -0.017108 0.020201 -0.846880 0.4007

LOGX4 -0.029995 0.042392 -0.707558 0.4822

R-squared 0.080753 Mean dependent var 0.180118

Adjusted R-squared 0.013899 S.D. dependent var 0.143562

S.E. of regression 0.142561 Akaike info criterion -0.978441

Sum squared resid 1.117797 Schwarz criterion -0.803912

Log likelihood 34.35323 Hannan-Quinn criter. -0.910173

F-statistic 1.207895 Durbin-Watson stat 1.658450

Prob(F-statistic) 0.317934

Page 127: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

114

Hasil Uji Chow

Hasil Estimasi Common Effect Model

Dependent Variable: LOGY

Method: Panel Least Squares

Date: 09/03/15 Time: 19:39

Sample: 2009 2014

Periods included: 6

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.500349 0.316144 4.745775 0.0000

LOGX1 0.317229 0.081782 3.878946 0.0003

LOGX2 0.087224 0.053541 1.629104 0.1090

LOGX3 -0.218273 0.033980 -6.423639 0.0000

LOGX4 0.437055 0.071305 6.129360 0.0000

R-squared 0.747156 Mean dependent var 3.885259

Adjusted R-squared 0.728767 S.D. dependent var 0.460432

S.E. of regression 0.239793 Akaike info criterion 0.061577

Sum squared resid 3.162547 Schwarz criterion 0.236106

Log likelihood 3.152695 Hannan-Quinn criter. 0.129845

F-statistic 40.63130 Durbin-Watson stat 1.985809

Prob(F-statistic) 0.000000

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 0.412194 (9,46) 0.9221

Cross-section Chi-square 4.653576 9 0.8634

Page 128: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

115

Hasil Estimasi Fixed Effect Model

Dependent Variable: LOGY

Method: Panel Least Squares

Date: 09/03/15 Time: 19:43

Sample: 2009 2014

Periods included: 6

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.771488 1.320039 2.099550 0.0413

LOGX1 0.205582 0.241312 0.851931 0.3987

LOGX2 -0.088043 0.167953 -0.524213 0.6026

LOGX3 -0.222329 0.052049 -4.271562 0.0001

LOGX4 0.371470 0.105730 3.513370 0.0010

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.766025 Mean dependent var 3.885259

Adjusted R-

squared

0.699902 S.D. dependent var 0.460432

S.E. of regression 0.252231 Akaike info criterion 0.284017

Sum squared resid 2.926532 Schwarz criterion 0.772698

Log likelihood 5.479483 Hannan-Quinn criter. 0.475167

F-statistic 11.58479 Durbin-Watson stat 1.922649

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 129: PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30237/1/REMBULAN... · TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

116

Hasil Estimasi Random Effect Model

Dependent Variable: LOGY

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 09/03/15 Time: 20:25

Sample: 2009 2014

Periods included: 6

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 60

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.500349 0.332541 4.511766 0.0000

LOGX1 0.317229 0.086024 3.687679 0.0005

LOGX2 0.087224 0.056318 1.548774 0.1272

LOGX3 -0.218273 0.035742 -6.106896 0.0000

LOGX4 0.437055 0.075003 5.827128 0.0000

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.000000 0.0000

Idiosyncratic random 0.252231 1.0000

Weighted Statistics

R-squared 0.747156 Mean dependent var 3.885259

Adjusted R-

squared

0.728767 S.D. dependent var 0.460432

S.E. of regression 0.239793 Sum squared resid 3.162547

F-statistic 40.63130 Durbin-Watson stat 1.985809

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.747156 Mean dependent var 3.885259

Sum squared resid 3.162547 Durbin-Watson stat 1.985809