i
PENGARUH SKARIFIKASI DAN KONSENTRASI LARUTAN
GIBBERELLIN TERHADAP VIABILITAS BENIH DAN
PERTUMBUHAN SEMAI KENARI (Canarium vulgare Leenh.)
SKRIPSI
OLEH :
PEBRI FITRIYAH NUR INDAH
201410320311036
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
ii
PENGARUH SKARIFIKASI DAN KONSENTRASI LARUTAN
GIBBERELLIN TERHADAP VIABILITAS BENIH DAN
PERTUMBUHAN SEMAI KENARI (Canarium vulgare Leenh.)
Penelitian
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar sarjana
OLEH :
PEBRI FITRIYAH NUR INDAH
201410320311036
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
iii
SKRIPSI
PENGARUH SKARIFIKASI DAN KONSENTRASI LARUTAN
GIBBERELLIN TERHADAP VIABILITAS BENIH DAN
PERTUMBUHAN SEMAI KENARI (Canarium vulgare Leenh.)
Oleh:
PEBRI FITRIYAH NUR INDAH
201410320311036
Skripsi ini telah diterima sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Kehutanan pada Program Studi Kehutanan dan telah dipertahankan dihadapan
Dewan Penguji tangggal 10 Agustus 2018
vi
PRAKATA
Dengan mengucap puji syukur atas rahmat, nikmat, karunia, kemudahan,
dan hidayah yang Allah SWT berikan akhirnya penulis menyelesaikan skripsi
dengan judul penelitian “Pengaruh Skarifikasi dan Konsentrasi Larutan
Gibberellin terhadap Viabilitas Benih dan Pertumbuhan Semai Kenari (Canarium
vulgare Leenh.)”. Sholawat serta salam tidak hentinya penulis lantunkan untuk
Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang senantiasa berdo’a untuk umat-umatnya.
Skripsi ini terdiri dari beberapa bab dimana BAB I Pendahuluan memuat
tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian, dan hipotesa. BAB II Tinjauan Pustaka yang terdiri dari deskripsi
mengenai tanaman kenari (Canarium vulgare Lennh.), perkecambahan, dormansi,
gibberellin, dan skarifikasi. BAB III Metode Penelitian yang terdiri dari tempat
dan waktu penelitian, alat dan bahan, prosedur pelaksanaan, rancangan percobaan,
denah percobaan, perawatan dan analisa data. BAB IV Hasil Penelitian dan
Pembahasan, dan BAB V Kesimpulan dan Saran.
Penulis mengakui bahwa penulisan skripsi ini banyak mengambil dari
berbagai sumber dan literatur dalam penulisan isi maupun materi yang sumbernya
penulis cantumkan, sehingga penulis menyadari dalam skripsi yang dibuat ini
banyak kekurangan yang perlu dibenahi dan berharap adanya kritikkan serta saran
bagi penulis.
Malang, September 2018
Penulis
ix
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 5
1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................................ 5
1.5 Hipotesis .......................................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 7
2.1 Gambaran Umum Kenari (Canarium vulgare Leenh.) ................................... 7
2.2 Perkecambahan ................................................................................................ 8
2.3 Dormansi ....................................................................................................... 11
2.4 Gibberellin ..................................................................................................... 15
2.5 Skarifikasi ...................................................................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 19
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................ 19
3.2 Alat dan Bahan .............................................................................................. 19
3.3 Metode Penelitian .......................................................................................... 19
3.4 Pelaksanaan Penelitian .................................................................................. 23
3.5 Parameter Pengamatan .................................................................................. 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 29
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................................. 29
x
4.1.1 Persentase Perkecambahan ................................................................ 29
4.1.2 Laju Perkecambahan .......................................................................... 30
4.1.3 Keserempakan Tumbuh ..................................................................... 32
4.1.4 Tinggi Semai...................................................................................... 34
4.1.6 Berat Basah dan Berat Kering ........................................................... 39
4.2 Pembahasan ................................................................................................... 41
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 53
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 53
5.2 Saran .............................................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
3.1.Denah Percobaan 22
4.1.Grafik Persentase Perkecambahan Benih Kenari (Canariun vulgare
Leenh.) pada Perlakuan Skarifikasi dan Konsentrasi Larutan Gibberelin. 30
4.2.Grafik Laju Perkecambahan Benih Kenari (Canarium vulgare Leenh.)
pada Perlakuan Skarifikasi dan Konsentrasi Larutan Gibberelin. 31
4.3.Grafik Keserempakan Tumbuh Benih Kenari (Canarium vulgare
Leenh.) pada Perlakuan Skarifikasi dan Konsentrasi Larutan Gibberelin. 33
4.4.Grafik Tinggi Semai Kenari (Canarium vulgare Leenh.) pada
Perlakuan Skarifikasi dan Konsentrasi Larutan Gibberelin. 35
4.5.Grafik Berat Basah Semai Kenari (Canarium vulgare Leenh.) pada
Perlakuan Skarifikasi dan Konsentrasi Larutan Gibberelin. 40
4.6.Grafik Berat Kering Semai Kenari (Canarium vulgare Leenh.) pada
Perlakuan Skarifikasi dan Konsentrasi Larutan Gibberelin 40
4.7.Keluarnya Jamur pada Perlakuan Skarifikasi dengan Cara Dikikir 45
Lampiran
1. Skarifikasi dengan Dibor 66
2. Skarifikasi dengan Dikikir 66
3. Benih Direndam 66
4. Penataan Area Penelitian 66
5. Kondisi Bibit Diarea Penelitian 1,5 Bulan 67
6. Pengukuran Diameter 67
7. Kecambah Kenari (Canarium vulgare Leenh.) Umur 13 Hari 67
8. Kecambah Kenari (Canarium vulgare Leenh.) Umur 15 Hari 67
9. Kecambah Kenari (Canarium vulgare Leenh.) Umur 20 Hari 68
10. Kecambah Kenari (Canarium vulgare Leenh.) Umur 22 Hari 68
11. Kecambah Kenari (Canarium vulgare Leenh.) Umur 34 Hari 68
12. Kecambah Kenari (Canarium vulgare Leenh.) Umur 42 Hari 68
13. Bibit Setelah Dipanen 69
14. Bibit Dioven 69
xii
15. Kecambah Kenari (Canarium vulgare Leenh.) Dibungkus Plumula 69
16. Bibit Ditimbang (Berat Basah) 69
17. Pohon Kenari (Canarium vulgare Leenh.) 70
18. Daun Kenari (Canarium vulgare Leenh.) 70
19. Biji Kenari (Canarium vulgare Leenh.) 70
xiii
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
3.1. Tabel Kombinasi Perlakuan 20
4.1. Rerata Persentase Daya Perkecambahan Benih Kenari (Canarium
vulgare Leenh.) pada Perlakuan Skarifikasi dan Konsentrasi Larutan
Gibberellin terhadap Viabilitas Benih Kenari (Canarium vulgare
Leenh) 29
4.2. Rerata Laju Kecambah pada Perlakuan Skarifikasi dan Konsentrasi
Larutan Gibberellin terhadap Viabilitas Benih Kenari (Canarium
vulgare Leenh.). 31
4.3. Rerata Keserempakan Tumbuh pada Perlakuan Skarifikasi dan
Konsentrasi Larutan Gibberellin terhadap Viabilitas Benih Kenari
(Canarium vulgare Leenh.). 33
4.4. Rerata Tinggi Semai pada Perlakuan Skarifikasi dan Konsentrasi
Larutan Gibberellin terhadap Viabilitas Benih Kenari (Canarium
vulgare Leenh.). 35
4.4. Rerata Jumlah Helai Daun pada Perlakuan Skarifikasi dan Konsentrasi
Larutan Gibberellin terhadap Viabilitas Benih Kenari (Canarium
vulgare Leenh.). 37
4.5. Rerata Berat Basah dan Berat Kering pada Perlakuan Skarifikasi dan
Konsentrasi Larutan Gibberellin terhadap Viabilitas Benih Kenari
(Canarium vulgare Leenh.). 40
Lampiran
1a. Analisis Ragam Persentase Perkecambahan Benih Kenari (Canarium
vulgare Leenh.) 60
1b. Analisis Ragam Laju Perkecambahan Benih Kenari (Canarium
vulgare Leenh.) 60
1c. Analisis Ragam Keserempakan Tumbuh Benih Kenari (Canarium
vulgare Leenh.) 61
1d. Analisis Ragam Tinggi Semai Tanaman Kenari (Canarium vulgare
xiv
Leenh.) 61
1e. Analisis Ragam Jumlah Helai Daun Minggu Ke 9 Tanaman Kenari
(Canarium vulgare Leenh.) 62
1f. Analisis Ragam Jumlah Helai Daun Minggu Ke 10 Tanaman Kenari
(Canarium vulgare Leenh.) 62
1g. Analisis Ragam Jumlah Helai Daun Minggu Ke 11 Tanaman Kenari
(Canarium vulgare Leenh.) 63
1h. Analisis Ragam Jumlah Helai Daun Minggu Ke 12 Tanaman Kenari
(Canarium vulgare Leenh.) 63
1i. Analisis Ragam Jumlah Helai Daun Minggu Ke 13 Tanaman Kenari
(Canarium vulgare Leenh.) 64
1j. Analisis Ragam Jumlah Helai Daun Minggu Ke 14 Tanaman Kenari
(Canarium vulgare Leenh.) 64
1k. Analisis Ragam Bobot Basah Semai Tanaman Kenari (Canarium
vulgare Leenh.) 65
1l. Analisis Ragam Bobot Kering Semai Tanaman Kenari (Canarium
vulgare Leenh.) 65
55
DAFTAR PUSTAKA
Alokabel dan Daga. (2017). Karakteristik Kuat Tekan Beton dengan Bahan
Tambahan Tempurung Kenari (Canarium Amboneinses Hochr) dari
Kabupaten Alor. Politeknik Negeri Kupang. Juteks Jurnal Teknik Sipil
Volume 2 No. 1.
Ashari, S. (1995). Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia. Jakarta.
Asra, R. (2014). Pengaruh Hormon Gibberellin (GA3) Terhadap Kecambahan dan
Vigoritas Calopogonium caeruleum. Biospecies, 7 (1): 29-33.
Arianto, D. (2006). Informasi Singkat Benih. Departemen Kehutanan. Jakarta.
Arianto, Basri, Z., Dan Wahyudi, I. (2018). Pengaruh Pemberian Giberelin dan
Berbagai Media Tanam Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan
Benih Pala (Myristica Fragrans Houtt). Program Studi Magister Ilmu-
Ilmu Pertanian Pascasarjana Universitas Tadulako. Palu.
Astari, R.P., Rosmayati, E.S., Bayu. 2014. Pengaruh pematahan dormansi secara
fisik dan kimia terhadap kemampuan berkecambah mucuna (Mucuna
barcteata D.C). Jurnal Online Agroekoteknologi. 2(2): 803-812.
Ayuning N.C., Sutriono, R., Aji I.M.L. (2016). Pengaruh Pengovenan dan
Perendaman Benih Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Bibit
Kemiri (Aleurites Moluccana (L.) Willd). Program Studi Kehutanan
Universitas Mataram. Mataram.
Bewley, J.D., and Black, M. (1994). Seeds. Physiology of Development and
Germination. Plenum Press, New York.
Davies, P.J. (1995). The plant hormone concept: concentration, sensitivity, and
transport. P: 13-38, In Davies, PJ. (ED) Plant hormones, physiology,
biochemistry, and molcular biology. 2 nd ED. Kluwer Acad. Publ.
Netherlands. 883 p.
Delouche, J.D. (1985). Seed Physiology. Seed Tech. Lab. Missisipp State
University. 367 p.
Dessai and Salunkhe. (1997). Seeds Handbook. Marcel Dekker Inc. New York.
627 p.
56
Dewanto, K. (2012). Zat Pengatur Tumbuh Gibberellin. Online,
http://www.kenzhi17.blogspot.co.id. Diakses tanggal 28 Semtember
2012.
Dharma, I.P.S.K., Samudin, S. dan Andrianton. (2015). Perkecambahan Benih
Pala (Myristica Fragrans Houtt.) dengan Metode Skarifikasi dan
Perendaman Zpt Alami. Journal e-J.Agrotekbis. 162:2338-3011.
Djarkasih G.S.S., S. Raharjo, Z. Noor dan S. Sudarmadji. (2007). Sifat Fisik dan
Kimia Minyak Kenari. Agritech 27 (4) : 165-175.
Dodo. (2005). Pengaruh Media Semai dalam Peningkatan Produksi Bibit Kenari.
http://elib.pdii.lipi.go.id/katalogindex.php/searchkatalog/downloadData
byld/5970/5971.pdf. (diunduh tanggal 23 April 2010).
Gomez, K. A. And Gomez, A. A. (1995). Prosedur Statistik untuk Penelitian
Pertanian.Edisi Kedua. Terjemahan E. Sjamsuddin Dan J.S.
Baharsjah.Universitas Indonesia. Jakarta.
Hartawan, R. dan Y. Nengsih. (2012). Kadar Air dan Karbohidrat Berperan
Penting dalam Mempertahankan Kualitas Benih Karet. J. Agrovigor. 5
(2): 103-112.
Iriantono,D.S., Suriarahardja, R.,H., Suhendro dan Herystiono. (1999). Percobaan
Introduksi Acacia Spp Asal Australia dan PNG Di Parung Panjang,
Bogor, Jawa Barat. Balai Teknologi Perbenihan. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan. Bogor.
Irfatongga, G. A., Purwanti, S., & Rabaniyah, R. (2013). Periode kritis kedelai
hitam (Glycine max (L.) Merill) terhadap gulma, pengaruhnya pada
hasil dan kualitas benih selama penyimpanan. Vegetalika, 1(2), 36-46.
Ismuhararoh, B. (2014). Pemecah Dormansi dan Perkecambahan Asam Kuranji
(Dialum indicum L.) Sacara Mekanis dan Kimiawi. Fakultas Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Jurnal Hutan Tropis
Volume 2 No. 2.
Iriana, N. (1997). Studi Perkecambahan Benih Mindi ( Melia azedarach L.) dalam
Hubungannya dengan Sifat Dormansi [skripsi]. Jurusan Budidaya
Pertanian. Fakultas Pertanian IPB.Bogor.
Kamil, J. (1986). Teknologi Benih. Buku. Angkasa Raya. Bandung.
57
Kinanggi, R. (2012). Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman dalam Air
Kelapa Muda Terhadap Perkecambahan Biji Kenari (Canarium indicum
L.) [Skripsi]. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Malang.
Kusumo.1984. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Penerbit CV. Yasaguna. Jakarta.
Lakitan, B. (1996). Fisiologi Pertumbuhan dan perkembangan. PT. Raja Grafindo.
Jakarta.
Leenhout, P.W. (1959). Revision of the Burseraceae of the Malaysia Area in
Woder Sense. C. Stickm. Blumea. Volume 9 (2): 275-647.
Limbono, S. (2013). Daya Anti Oksidan Ekstak Etanol Biji Kenari (Canarium
indicum L) dengan metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-picrylhydrazyl).
urnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Volume 2 N0. 2.
Lita, S. (2002). Teknologi Benih edisi revisi. Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Mailoa, M. (2015). Kajian Senyawa Bioaktif Buah Kenari Segar (Canarium
vulgare Leenh). Prosding seminar agroindustri dan lokakarya nasional
FKPT-TPI. Program studi TIP-UTM, 2-3 September 2015.
Muharni S. (2002). Pengaruh Metode Pengeringan dan Perlakuan Pematahan
Dormansi Terhadap Viabilitas Benih Kayu Afrika ( Maesopsis emenii
Engl.) [Skripsi]. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Nurshanti, D.F. (2009). Zat Pengatur Tumbuh Asam Gibberellin (GA3) dan
Pengaruh Terhadap Perkecambahan Benih Palem Raja
(Roystonearegia).Agronobis. 1 (2):71-77.
Nursyami. 2016. Teknik Skarifikasi Benih Kayu Kuku (Pericopsis Mooniana
Thw) untuk Mematahkan Dormansi Melalui Kultur Jaringan. Jurusan
Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar. Makasar.
Parimala, K., K. Subramanian, K. Mahalinga Kannan, K. Vijayalakhsmi. (2013).
Seed Storage Techniques –A Primer. PM Digital Products ‘Konar
Maligai’ Chennai.
Pramono, A.A dan Danu. (1998). Teknik Pematahan Dormansi Benih Mindi
(Melia Azedarach Linn.). Balai Teknologi Perbenihan. Bogor.
58
Prawiranata,W.S. Harran dan P. Tjondrinegoro. (1981). Dasar - Dasar Fisiologi
Tumbuhan II. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sadjad, S. (1993). Dari Benih Kepada Benih. PT Grasindo. Jakarta.
-----------. (1975). Proses Pembentukan Benih Tanaman Angiospermae. hal 12-34.
Dalam S. Sadjad (ed) Dasar-dasar Ilmu dan Teknologi Benih. IPB.
Bogor.
Schmidt,L. (2000). Pedoman penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis Dan
Subtropis. Diterjemahkan oleh Direktoral Jendral Rehabilitasi Lahan
dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan. PT Gramedia. Jakarta.
Stefferud A. (1961). Seeds. The United States Government Printing ffice. New
york.
Sitompul, S.M. dan Bambang. G. (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman.
Universitas Gadjah Mada Prees. Yogyakarta.
Suhendra, D., Nisa, T. C., & Hanafiah, D. S. (2016). Efek konsentrasi hormon
gibberellin (GA3) dan lama perendaman pada berbagai pembelahan
terhadap perkecambahan benih manggis (Garcinia mangostana L).
Pertanian Tropik, 3(3), 238-248.
Sumarsono. (2008). Analisis Kuantitatif Pertumbuhan Tanaman Kedelai
(Soybeans). Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan
Universitas Diponegoro. Semarang.
Taufiq, I.S. (2000). Tingkat Pemberian Fosfor Dalam Media Tanaman Campuran
Ampas KECAP Bagi Pertumbuhan TAnaman JAgung [skripsi]. Bogor.
Triwanto, J. (2014). Petunjuk Praktikum Silvika. Laboratorium Kehutanan,
Universitas Muhammadiyah Malang.
Villiers, T.A. (1972). Seed Dormancy. p.312-327. In T.T Kozlowski (ed.) Seed
biology, vol. II. Acad Press Inc. New York.
Widajati E. (2013). Metode Pengujian Benih ( Dasar Ilmu dan Teknologi Benih ) .
IPB Press. Bogor.
59
Yuniarti, N. (2005). Pengaruh Pematahan Dormansi Terhadap Viabilitas Benih
Kenari. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Volume 2. Suplemen No. 2.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Yogyakarta.
--------------. (2013). Peningkatan Viabilitas Benih Kayu Afrika (Maesopsis
Emenii Engl.) Dengan Berbagai Perlakuan Pendahuluan. Balai
Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman. Bogor.