PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAMIYAH
CIPUTAT
Oleh:
ATIRAH NIM: 102011023542
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1427 H/2006 M
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAMIYAH
CIPUTAT
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
ATIRAH NIM: 102011023542
Di Bawah Bimbingan
Dra. Zikri Neni Iska M.Psi NIP: 150 275 290
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1427 H/2006 M
KATA PENGANTAR
بسم االله الرحمن الرحيم
Alhamdulillah, segala puji hanya penulis limpahkan kepada Allah SWT, yang
telah memberikan nikmat begitu banyak. Senandung Iman dan Islam semoga tetap
ada dalam hati penulis, berkat kasih sayang-Nyalah sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tercurah pada suri tauladan manusia,
Muhammad SAW semoga kita semua dapat meneladani beliau hingga akhir masa,
amin.
Skripsi ini penulis ajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam.
Berbagai pihak telah banyak memberikan dorongan dan bimbingan, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini lebih optimal. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis haturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Bapak Drs. Abdul Fatah Wibisono M.A, selaku ketua jurusan
Pendidikan Agama Islam, dan Bapak Drs. Sapiuddin Sidiq M. Ag, selaku
sekertaris jurusan Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Dra. Zikri Neni Iska, M. Psi, selaku pembimbing akedemik dan pembimbing
skripsi, penulis haturkan terimakasih, karena ibu banyak sekali membantu
penulis dalam penyelesaian skripsi ini, nasehat-nasehat ibu akan penulis ingat
selalu.
3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah menanamkan berbagai ilmu yang bermanfaat
bagi penulis. Begitu pula penulis haturkan terimakasih kepada pihak
perpustakaan Tarbiyah dan Perustakaan Utama, semoga koleksi bukunya
semakin banyak dan dapat lebih bermanfaat.
4. Keluarga tercinta Ayahanda, H. M. Tasir (alm), Ibunda Hj. Zuriyyah (almh),
Doaku senantiasa menyertai umi dan abah, semoga surga dan rahmat Allah
selalu bersama kalian.
5. Kakak-kakaku tersayang (H. Basuki MS dan Hj. Yayah Muhayah), penulis
ucapkan terimakasih banyak, karena kalian sudah merawat dan mendidik
penulis hingga saat ini, dan telah begitu sabar dalam mengarungi berbagai
cobaan hidup yang menimpa. Dorongan dan doa dari kalian sangat
menentukan keberhasilan ananda dalam menjalani hidup ini. Semoga kita
tetap dapat menjadi hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersabar dan
bersyukur. Tak lupa yang tersayang kedua keponakanku Ade Kurniawan dan
Abdul Aziz Ar-Rouf, jangan pernah tinggalkan shalatnya ya.
6. Untuk sohib-sohibku tersayang di kosan bunga, Lili, Euis, Putri, Uni Iyet, Uni
Rina, Pipih, Alfi, Eva, Ina, Intan, Rohayati, Nunung, dan Eem, semoga ikatan
silaturahim senantiasa ada sampai kapanpun. Untuk teman-teman UKM
Pramuka, ‘C Mania’, Canggung 2004, begitu banyak kenangan indah bersama
kalian, Semoga persahabatan ini tetap abadi.
7. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis
ucapkan terima kasih banyak.
Akhir kata, penulis berharap kritik dan saran terhadap karya tulis ini yang jauh
dari sempurna. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi
penulis.
Jakarta, 5 November 2006
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ................................................................ 3
C. Perumusan Masalah ................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
E. Metode Penelitian .................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 8
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua ........................................... 9
1. Pengaruh Status Sosial Ekonomi ....................................... 9
2. Pengaruh Orang Tua .......................................................... 12
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Sosial Ekonomi 15
4. Prestasi Belajar................................................................... 20
B. Kerangka Berfikir .................................................................... 27
C. Pengajuan Hipotesis ................................................................. 28
BAB III PROFIL SEKOLAH
A. Sejarah Singkat SMP Islamiyah Ciputat .................................. 30
B. Visi dan Misi SMP Islamiyah Ciputat ..................................... 31
C. Prestasi yang pernah diraih ...................................................... 32
D. Keadaan Murid......................................................................... 32
E. Keadaan Guru .......................................................................... 33
F. Ekstrakulikuler ......................................................................... 36
G. Struktur Organisasi SMP Islamiyah Ciputat ............................ 37
H. Keadaan Sarana dan prasarana................................................. 38
BAB VI HASIL PENELITIAN
A. Pengumpulan Data ................................................................... 39
B. Pengolahan Data ...................................................................... 40
C. Perumusan Hipotesa................................................................. 70
D. Analisa dan Interpretasi Data ................................................... 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 76
B. Saran-saran............................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 78
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya diselenggarakan dalam rangka membebaskan
manusia dari berbagai persoalan hidup yang melingkupinya, pendidikan bagi
freire merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi manusia agar
terhindar dari berbagai bentuk penindasan, kebodohan sampai kepada
ketertinggalan, oleh karena itu manusia sebagai pusat pendidikan maka manusia
harus menjadikan pendidikan sebagai alat pembebasan untuk mengantarkan
manusia menjadi mahluk yang bermartabat.1
Sedangkan pendidikan merupakan salah satu bidang pembangunan yang
diperioritaskan pelaksanaannya, sebagai upaya mencapai salah satu tujuan
nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Posisi strategis bidang
pendidikan dalam pembangunan bangsa perlu selalu diupayakan peningkatan
kualitas dan kuantitas oleh lembaga-lembaga pendidikan yang ada. Sekolah
sebagai salah satu lembaga, yang memiliki tugas dan fungsi untuk
mengupayakan, meningkatkan dan membina potensi-potensi para siswa agar
memiliki suatu kualitas dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
1 Firdaus M. Yunus, “ Pendidikan Berbasis Realitas Sosial Paulo Freire & YB. Mangun
Wijaya, (Jogjakarta: Logung Pustaka, 2004), Cet. Ke-1, h. 1
diperlukan dalam hidup bermasyarakat. Karena itu, pendidikan merupakan
tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.2
Krisis ekonomi yang berkepanjangan, mengakibatkan semakin banyaknya
penderitaan dan kesengsaraan rakyat, hal tersebut terbukti dengan semakin
bertambahnya tingkat kemiskinan, pengangguran, hak dan perlindungan tenaga
kerja tidak terjamin, kriminalitas, anak-anak jalanan, serta semakin banyaknya
anak-anak yang putus sekolah karena terbentur ekonomi. Keadaan ekonomi
keluarga mempunyai peranan yang sangat penting terhadap perkembangan anak-
anak, bahwa dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan material yang
dihadapi anak didalam keluarganya itu lebih luas, bahkan ia mendapat
kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan
yang dapat ia kembangkan apabila adanya alat-alat. Sedangkan ekonomi orang
tua yang hidup dalam status soaial ekonomi yang serba kekurangan akan
mengalami tekanan-tekanan fundamental seperti dalam memperoleh nafkah
sehari-hari yang kurang memadai, sehingga orang tua kurang dapat mencurahkan
perhatian yang lebih mendalam terhadap pendidikan anaknya, apabila ia
disulitkan dengan kebutuhan hidup sehari-hari.3
2 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, llmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), Cet.ke-
1, h. 91 3 W.A. Garungan DIPL. PSYCH, “ Psikologi Sosial” (Bandung Eresco, 1998), Cet. Ke-2. h.
181-182
Dengan demikian anak didik yang berasal dari keluaga yang keadaan
ekonominya lemah diasumsikan sulit memperoleh prestasi belajar yang baik,
karena keterbatasan sarana penunjang dalam belajar.4
Bagi peserta didik pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang
dalam pencapaian prestasi yang memuaskan dalam pembelajaran. Namun pada
kenyataannya tampak jelas bahwa peserta didik itu memiliki perbedaan dalam hal
kemampuan intelektual, kemampuan fisik, pendekatan belajar dan yang teramat
penting latar belakang ekonomi keluarga yang terkadang amat mencolok antara
satu peserta didik dengan peserta didik yang lain. Begitupun permasalahan yang
terjadi pada anak didik di SMP Islamiyah Ciputat, keanekaragaman yang dimiliki
oleh peserta didik menjadi penentu dalam meraih prestasi belajar yang
diharapkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk
mengangkat permasalahan tersebut kedalam bentuk karya ilmiah dengan judul
"PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAMIYAH
CIPUTAT".
B. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan yang terdapat pada judul ini maka penulis
membatasainya pada:
4Ibid, h. 56
1. Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa yang dimaksud status sosial ekonomi
orang tua siswa dalam hal ini adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan
sosial ekonomi baik berupa pendapatan, kekayaan, jabatan atau kedudukan
orang tua dimasyarakat.
2. Prestasi belajar siswa, yang dimaksud adalah hasil belajar yang telah dicapai
oleh siswa selama satu semester pada seluruh bidang studi.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka perumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa di SMP Islamiyah
Ciputat?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat?
3. Bagaimana pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap prestasi
belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat?
D. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk memperoleh data tentang status sosial ekonomi orang tua siswa di SMP
Islamiyah Ciputat.
2. Mendapatkan data dan kesimpulan tentang prestasi belajar siswa di SMP
Islamiyah Ciputat
3. Untuk mengetahui apakah status sosial ekonomi orang tua berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat.
E. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Sekolah yang dijadikan tempat penelitaian adalah SMP Islamiyah
ciputat, Jl. Kihajar Dewantara No.23 Ciputat Kabupaten Tangerang Banten
15419.
2. Populasi dan Sampel
Dalam hal ini populasi penelitian adalah keseluruhan Siswa-siswi
SMP Islamiyah Ciputat. Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah
"cara mengumpulkan data dari populasi dengan mengambil sebagian saja
anggota populasi".5 Dalam pengambilan sampel ini penulis menggunakan cara
strata stratified random sampling yaitu "pengambilan sampel dengan cara
memisahkan anggota-anggota populasi dalam kelompok-kelompok yang tidak
tumpang tindih.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini diperlukan beberapa
teknik, adapun teknik teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah:
5 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV. Pustaka Setia,
2001), cet. Ke-1, h. 115
a. Observasi langsung ke lapangan dengan melakukan pengamatan dan
pencatatan, adapun objek observasi adalah: keadan lingkungan sekolah,
fasilitas belajar siswa, struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan,
dan keadaan siswa sendiri tentunya.
b. Interview atau wawancara, interview merupakan alat pengumpul
informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan yang diajukan
secara lisan. Ciri utama dalam interview ini adalah bertatap muka
langsung antara si peneliti dengan yang diteliti. Dalam hal ini penulis akan
mengadakan wawancara langsung dengan kepala sekolah SMP Islamiyah
Ciputat.
c. Angket, teknik ini dapat dipandang sebagai interview tertulis, dengan
berbagai pertanyaan untuk dijawab tertulis pula oleh responden. Dengan
teknik ini pila akan memudahkan di dalam mengambil kesimpulan
mengenai latar belakang sosial ekonomi terhadap hasil belajar siswa di
SMP Islamiyah Ciputat.
d. Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data dengan mempelajari data yang
sudah direkomendasikan oleh kepala sekolah SMP Islamiyah Ciputat.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan kedalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Tujuan analisa data dalam
penelitian ini yaitu untuk membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi
satu data yang teratur serta tersusun lebih berarti sehingga mudah dipahami
bukan hanya oleh penulis tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui
hasil penelitian ini.
Untuk mengolah data, penulis mengambil pola perhitungan statistik
dalam bentuk distribusi frekuensi. Pedoman yang penulis gunakan untuk
mencari presentasi setiap data sebagai berikut:6
Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Terlebih dahulu dicari variansi dua kelompok dengan rumus:
S2 = 2nn
n)X(X
n)X(X
21
2
222
21
212
1
−+
Σ−Σ+
Σ−Σ
b. Setelah diketahui S2, kemudian rumus uji “t” dapat dihitung
c. Selanjutnya uji “t” dilihat signifikansinya dengan jalan melihat harga
kritik atau “ Critical Value For t “ dengan tiga tahap:
1) Mengidentifikasi angka tingkat keabsahan yang sesuai, atau df
2) Menentukan harga kritik “t”, berdasarkan tabel harga kritik “t”
3) Menyatakan hasil pengujian signifikansi tersebut.
Selanjutnya, penulis mengadakan seleksi data untuk menentukan
keabsahan (validitas) data dan kemudian dilakukan pengolahan data dengan
menggunakan tabulasi, sehingga diperoleh frekuensi setiap jawaban dan
presentasi responden sesuai dengan kenyataan perhitungan kemudian menganalisa
dan menginterpretasikannya.
6 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 1986),
Cet ke- 1. h. 26I
F. Sistematika Penulisan
Karya Ilmiah ini terdiri dari lima bab, dibahas dalam beberapa sub bab.
Secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:
Bab I: Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan
sistematika penyusunan.
Bab II: Tinjuan teoritis tentang status sosial ekonomi orang tua dan prestasi
belajar, dimana didalamnya membahas tentang pengertian status sosial
ekonomi, pengertian orang tua, faktor-faktor yang mempengaruhi status
sosial ekonomi, kedudukan orang tua di masyarakat. Sedangkan
tinjauan teoritis tentang prestasi belajar membahas tentang pengertian
prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,
pengaruh latar belakang ekonomi terhadap prestasi belajar, kerangka
berfikir dan pengajuan hipotesa.
Bab III: Gambaran umum tentang profil sekolah SMP Islamiyah Ciputat, yang
terdiri dari sejarah singkat SMP Islamiyah Ciputat, letak geografis, Visi
dan Misi, prestasi yang pernah diraih, keadaan murid, keadaan guru,
ekstrakurikuler, struktur organisasi, keadaan sarana dan prasarana.
Bab IV: Merupakan hasil penelitian yang membahas tentang pengumpulan data,
pengolahan data, perumusan hipotesa, analisa dan interpretasi data.
Bab V: Merupakan penutup yang berupa kesimpulan dari hasil penelitian dari
sekaligus saran bila dianggap perlu.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
1. Pengertian Status Sosial Ekonomi
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia bahwa Status adalah keadaan,
kedudukan (orang, benda, Negara dan sebagainya).7 Adapula yang
mengartikan status adalah kedudukan seseorang dalam kelompok serta dalam
masyarakat.8 Sedangkan secara harfiah status berarti posisi atau keadaan
dalam suatu jenjang atau hirarki dalam suatu wadah sebagai simbol dari hak
dan kewajiban dan jumlah peranan yang ideal dari sesorang.9 Status selain
merupakan unsur yang baku dalam sistem berlapis-lapis, juga mempunyai arti
penting bagi sistem sosial masyarakat. Selaras dengan itu Nursal Luth dan
Daniel Fernandez “ Mengatakan bahwa yang dimaksud dengan status adalah
posisi yang diduduki seseorang dalam suatu kelompok”. Dengan demikian
status menunjukan kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat.10
7 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982),
Cet. Ke-1, h. 918 8 Mayor Polak, Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas, (Jakarta: PT. Ikhtiar Baru, 1979), Cet.
Ke-1, h. 162 9 Soedjono Soekanto, Kamus Sosiologi, (Jakarta: CV. Rajawali, 1983), Cet. Ke-1, h. 347 10 Nursal Luth dan Daniel Fernandez, Panduan Belajar Sosiologi, (Jakarta: PT. Galaxi Puspa
Mega, 1995), Cet. Ke-l, h. 141
Sementara pengertian sosial berasal dari bahasa Inggris yaitu society
asal kata socius yang berarti kawan. Selanjutnya yang dimaksud dengan sosial
adalah segala sesuatu mengenai masyarakat dan kemasyarakatan.11 Sedangkan
menurut Soedjono Soekanto, bahwa yang dimaksud dengan sosial adalah
prestise secara umum dari seseorang dalam masyarakat.12
Rauck dan Warren mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:
“Status sosial selalu mengacu kepada kedudukan khusus seseorang dalam lingkungan yang di sertainya, martabat yang diperolehnya dan hak serta tugas yang dimilikinya. Status sosial tidak hanya terbatas pada statusnya dalam kelompok sendiri dan sesungguhnya status sosialnya mungkin mempunyai pengaruh terhadap status dalam kelompok-kelompok yang berlainan”.13
Adapun istilah ekonomi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
dari kata Oikonomia, kata ini berasal dari kata Oikos dan Nomos, Oikos beraiti
rumah tangga dan Nomos berarti tata laksana atau pengaturan. jadi ekonomi
berarti pengaturan tata laksana rumah tangga, Perkataan ekonomi
mengandung arti tentang hubungan manusia dalam usahanya dalam
memenuhi kebutuhannya. 14
Ekonomi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, yaitu pengetahuan
mengenai asas-asas penghasilan (produksi), pembagian (distribusi) dan
pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti halnya keuangan,
11 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarata: Bakai Pustaka, 1982), Cet. Ke-1, h. 918
12 Soedjono Soekanto, Kamus Sosiologi, Op. Cit. h. 347 13 Joseph Raucek Dan Roland Warren, Pengantar Sosiologi, Terjemahan Sahal Simamura
,(Jakarta: Bina Aksara, 1984),Cet. Ke-1, h. 234 14 Made Suyasa, Ekonomi Dan Koperasi, ( Bandung: Ganeca Exact Bandung, 1990), Cet. Ke-
II
perindustrian, perdagangan barang-barang serta kekayaan) di lingkungan
tempat dia tinggal. Hal demikian merupakan tuntutan dasar untuk memenuhi
segala kebutuhan.15
Masih berbicara dalam masalah pengertian ekonomi, menurut Alferd
Marshall dalam bukunya yang terkenal “ Principles Of Ekonomics (1890)”
dikutif oleh Tom Sumadi mengatakan, ekonomi adalah studi tentang manusia
sebagaimana mereka hidup dan berbuat secara berfikir dalam urusan
kehidupan biasa. Selanjutnya dikatakan bahwa ekonomi mempelajari segi
tindakan yang paling erat berhubungan dengan memperoleh dan
menggunakan barang-barang yang di perlukan bagi kesejahteraan.16
Dari beberapa pengertian diatas sapat disimpulkan seperti yang telah
dikemukakan oleh Thamrin Nasution yaitu:
“ Status Sosial Ekonomi adalah suatu tingkatan yang dimiliki oleh seseorang yang didasarkan pada kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari penghasilan atau pendapatan yang diperoleh sehingga mempunyai peranan pada status sosial seseorang dalam struktur masyarakat. Penghasilan atau pekerjaan tertentu juga dapat menentukan tinggi rendahnya status seseorang.”17
Pengertian diatas diperkuat lagi oleh Maftuh dan Ruyadi dengan
bahasa yang lebih sederhana, bahwa status sosial ekonomi menurut pendapat
15 Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai
Pustaka,1982),Cet. Ke-1, h. 220 16 Tom Gunadi, Sistem Perekonomian Menurut Pancasila dan UUD 45, (Bandung: Angkasa,
1990), Cet. Ke-1. h. 111 17 Thamrin Nasution dan Muhammad Nur, Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Anak, ( Jakarta: Gunung Mulia,1986), Cet. Ke-2, h. 34
mereka adalah” status seseorang dalam masyarakat dilihat dari segi
pendapatan, kekayaan, dan jabatan”.18
Dan akhirnya penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
status sosial ekonomi adalah kondisi yang menggambarkan kedudukan
seseorang atau keluarga dalam masyarakat berdasarkan kondisi kehidupan
ekonomi atau kekayaan. Hal ini membuktikan betapa dominannya faktor
kehidupan ekonomi seseorang dalam menentukan status sosial, walaupun kita
sadari bahwa status sosial banyak dipengaruhi oleh unsur lain, seperti
pendidikan keturunan dan jabatan di mana unsur-unsur tersebut juga akan
dapat mempengaruhi kehidupan.
2. Pengertian Orang Tua
Telah disadari oleh banyak ahli pendidikan, bahwa pendidikan berawal
dan dilakukan oleh keluarga, secara sadar atau tidak sadar keluarga lebih
berperan didalamnya yaitu orang tua, yang telah merancang bentuk
pengajaran dan pendidikan untuk masa depan anak-anak mereka, mulai dari
bentuk pengenalan terhadap keluarga, benda dan dirinya, serta bentuk
pengenalan terhadap lingkungan sekitar atau sosial masyarakat. Seperti ditulis
oleh Amir Dien dalam bukunya Pengantar Ilmu Pendidikan, bahwa orang tua
18 Bunyamin Maftuh dan Yadi Ruyadi, Penuntun Belajar Sosiologi, ( Bandung: Ganeca
Exact, 1995), Cet. Ke-1, h. 34
adalah orang yang pertama dan terutama yang wajib bertanggung jawab atas
pendidikan anaknya.19
Secara defenitif orang tua dapat diartikan sebagai orang yang
melahirkan, membesarkan dan merawat atau mendidik serta membimbing
orang yang lebih muda dari padanya. Orang tua dapat diartikan pula ibu dan
ayah sebagai suami isteri yang telah melahirkan anak dan memiliki tanggung
jawab keagamaan.20
Sedangkan pendapat lain yang dikemukankan Kartini Kartolo, bahwa
yang dimaksud dengan orang tua adalah pria dan wanita yang terikat dalam
perkawinan dan siap sedia dalam memikul tanggung jawab sebagai ayah dan
ibu dari anak-anak yang dilahirkannya.21
)6: التحرم... (يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا Artinya:
Hai orang-oarang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka . . . (QS. At Tahrim)
Keluarga adalah wadah yang sangat penting diantara individu dan
masyarakat dan merupakan kelompok sosial yang pertama dimana anak-anak
menjadi anggotanya. dan orang tua sebagai pemimpin keluarga haruslah
menjadi penanggung jawab atas keselamatan dunia akhirat. Maka orang tua
wajib mendidik anak-anak mereka dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan
memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencari ilmu pengetahuan.
19 Drs. Amir Dain Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya, Usaha Nasional,
1973), h. 99 20 Syahmin Zaini, Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi, (Jakarta: Kalam Mulia, 1986), h.133 21 Kartini Kartolo, Peranan Kehiarga Memandu Anak, (Jakarta: Rajawali, 1982), h. 48
Dalam surat at-Tahrim ayat 6 Allah Swt menegaskan kepada orang tua bahwa
pendidikan keluarga harus dan merupakan kewajiban kodrati untuk
memperhatikan anak-anaknya serta mendidiknya sejak anak itu kecil, bahkan
sejak didalam kandungan.
Kembali kepada pengertian orang tua, jadi secara umum dapat
dikatakan bahwa orang tua adalah ayah dan ibu kandung, dan hal ini diperkuat
dalam al-Quran bahwa istilah orang tua menunjuk kepada ibu dan bapak,
seperti dalil-dalil berikut ini:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ )14: لقمان (فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Artinya: “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua
orang ibu bapaknya: ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan meyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kembalimu”. QS Al-luqman:14
خْطُ االلهِ فِى سُخْطِ الْوَلِدَيْنَوَسُ, رِضَا االلهِ فِى رِضَاالْوَلِدَيْنِArtinya:
“ Keridhaan Allah terletak pada keridhaan ibi-bapak dan kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan ibu- bapaknya” (HR. Ibnu Majah22)
Dari pengeritian diatas akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan orang tua adalah setiap orang yang
bertanggung jawab atas penghidupan anak-anak yang dilahirkannya, tanggung
jawab tersebut meliputi: memelihara, membiayai, membimbing dan mendidik
anak-anaknya dari semenjak mereka belum mengenal dirinya sendiri sampai
22 Syaikh Muhammad, Silsilah Hadist Shahih, (Jakarta: Pustaka Mantiq, 1997), Jilid III, h.49
mereka mampu mengenal dirinya sendiri dan lingkungannya dimana
didalamnya juga termasuk bagaimana orang tua bertanggung jawab terhadap
pendidikan yang semestinya diperoleh oleh anak untuk masa depannya.23
Jadi pada akhirnya bahwa yang dimaksud dengan status sosial
ekonomi orang tua menurut penulis adalah kedudukan orang tua dalam
masyarakat berdasarkan pada pendidikan dan pekerjaan disertai dengan
kemampuan orang tua dalam memenuhi segala kebutuhan keluarga sehari-
hari, termasuk kemampuan orang tua dalam membiayai dan menyediakan
fasilitas belajar anak sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap anak-
anaknya.
3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Status Sosial Ekonomi
a. Pendidikan
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha
manusia membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam
masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian bagaimanapun
sederhananya peradaban suatu masyarakat, didalamnya terjadi atau
berlangsung suatu proses pendidikan, karena itulah sering dinyatakan
23 S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet. Ke-2, h. 29
pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia, pendidikan pada
hakikatnya merupakan usaha manusia melestarkan hidupnya.24
Didalam Undang-undang Pendidikan Nasional atau disingkat UU
SISDIKNAS memberikan penjelasan mengenai pengertian pendidikan,
yaitu sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalia diri, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.25
Sementara Hery Noer dan Munzien memberikan pandangan yang
berbeda mengenai defenisi pendidikan yaitu, pendidikan adalah “ seni
mentransfer warisan dan ilmu membangun masa depan” dan beliau
menambahkan dari defenisi tersebut bahwa pendidikan memiliki dua
fungsi:26
1) Memilih warisan budaya yang relevan bagi perkembangan zaman,
ketika pendidikan itu berlangsung sehingga bentuk dan kepribadian
masyarakat dapat terpelihara.
2) Memperhitungkan semangat dalam melakukan perubahan dan
pembaharuan yang terus menerus, serta mempersiapkan generasi
24 Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, ( Surabaya: Usaha Nasional,1988), Cet. Ke-3, h. 2
25 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasiona, (Depertemen Pendidikan Nasional, 2003)
26 Drs. Hery Noer Aly dan Drs. H. Munzier S.M.A, Watak Pendidikan Islam, ( Jakarta: Friska Agung Insani, 2003), Cet. Ke-2, h. 24-25
sesuai dengan prinsip yang ada bukanlah tetap yang terus menerus,
melainkan perubahan yang terus menerus.
Pendidikan dapat digunakan juga untuk membantu seseorang
dalam meningkatkan taraf hidupnya ketingkat yang lebih tinggi melalui
usaha mereka sendiri. Menurut B.j Chandler dalam bukunya yang berjudul
“ Education and Teacher” yang dikutif oleh tim dosen FIP- IKIP malang
mengatakan:
“ Bahwa adanya korelasi yang signifikan anatara tingkat pendidikan
dengan tingkat keadaan ekonomi ( Standard Of Living)”.
Jadi pendidikan tidak hanya menambah pengetahuan seseorang
tetapi juga meningkatkan keahlian atau keterampilan tenaga kerja, yang
pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas. Produktivitas di satu
pihak dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dan di pihak lain dapat
meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan yang pada akhirnya dapat
menempatkan seseorang pada status sosial ekonomi pada tingkat yang
lebih tinggi dari kelompok masyarakat lainnya.
b. Pendapatan
Manusia sebagai mahluk hidup memiliki berbagai macam
kebutuhan, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan tertier, untuk
memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus melakukan suatu kegiatan
yaitu yang biasa disebut dengan bekerja, dengan bekerja sesorang akan
memperoleh penghasilan, hasil yang didapat mungkin berupa uang atau
mungkin berupa barang, pendapatan yang berupa uang akan
memperlihatkan tingkat pendapatan seseorang. Muwarti B. Raharjo
memberi batasan tentang pengertian pendapatan sebagai berikut:
“pendapatan adalah penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk melakukan suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukanya yang berfungsi sebagai jaminan kelangsungan hidup yang layak bagi kemanusian dan pembangunan, dinyatakan atau dinilai dalam entuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan Undang-undang dan peraturan dibayar atas perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja”27
Pengertian pendapatan juga dikemukakan oleh Gardner Ackley,
beliau mengatakan, pendapatan dapat diartikan sebagai jumlah
penghasilan yang diperoleh dari jasa yang disarankan pada waktu tertentu
atau yang diperoleh dari harta kekayaan.28 Pengertian ini mengandung arti
bahwa pendapatan yang diperoleh seseorang bukan saja dari hasil bekerja
melainkan juga berasal dari kekayaan seseorang, misalnya tanah, modal,
warisan, tabungan, deposito, hasil pertanian dan lain-lain.
Pendapatan dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan seseorang
untuk menghasilkan, yaitu pendapatan pokok ( rutin) dan pendapatan
sampingan. Sebagaimana dikemukakan oleh Mulyanto sumardi yang
mengatakan:
“ Dilihat dari kegiatannya, maka pendapatan dibagi menjadi dua macam, yakni pendapatan pokok atau rutin dan pendapatan sampingan. Pendapatan pokok adalah pendapatan yang diperoleh melalui pekerjaan utama yang sifatnya stabil dan menjadi sumber
27 Muarti B. Rahardjo, Wawasan Buruh Indonesii, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1986), h. 55 28 Gardener Ackley, Teori Ekonomi Makro, ( Jakarta: UT. Press, 1992), h. 94
utama keluarga. Sedangkan pendapatan sampingan adalah penghasilan yang diperoleh melalui pekerjaan tambahan diluar.”29
Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendapatan
adalah jumlah penghasilan yang diterima dari semua sumber baik dengan
memberikan suatu jasa atau melakukan suatu pekerjaan maupun tanpa
keduanya yaitu berupa kekayaan yang dimilikinya baik berupa tanah,
modal, warisan, tabungan, deposito dan lain-lain yang berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan dan dapat dijadikan sebagai jaminan kelangsungan
hidup yang layak.
c. Kedudukan Orang Tua Di masyarakat
Dalam kebudayaan masyarakat kita menjumpai berbagai
pernyataan yang menyatakan persamaan manusia. Di bidang hukum
misalnya, kita mengenal anggapan bahwa dihadapan hukum semua orang
adalah sama: pernyataan serupa kita jumpai pula dibidang agama. Dalam
adat minang kabau kita mengenal ungkapan “ Tagok sama tinggi, duduk
samo randah” yang berarti bahwa setiap orang sama. Namun dalam
kenyataan sehari-hari kita mengalami adanya ketidaksamaan dalam
hukum. Kutipan dari buku Mosca tersebut diatas Misalnya, kita melihat
bahwa dalam semua masyarakat dijumpai ketidaksamaan dibidang
kekuasaan: sebagian anggota masyarakat mempunyai kekuasaan,
sedangkan sisanya dikuasai. Kitapun mengetahui bahwa anggota
29 Mulyanto Sumardi, Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok ,(Jakarta: Rajawali, 1988), h. 94
masyarakat dibeda-bedakan berdasarkan kriteria lain berdasarkan prestise
dalam masyarakat. Perbedaan anggota masyarakat berdasarkan status yang
dimilikinya dalam sosiologi dinamakan stratifikasi sosial.30
Konsep tentang stratifikasi sosial tergantung pada cara seseorang
menentukan golongan sosial itu. Adanya golongan sosial timbul karena
adanya perbedaan status di kalangan masyarakat.
Stratifikasi sosial merupakan gejala umum yang dapat ditentukan
pada setiap masyarakat. Oleh karena itu, betapapun sederhananya maupun
kompleksnya suatu masyarakat, stratifikasi akan kita jumpai di manapun.
Pada zaman kuno dulu, Aristoteles pernah menyatakan bahwa di dalam
tiap Negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka
yang melarat dan mereka yang berada tengah-tengahnya. Secara garis
besar di dalam masyarakat terdapat tiga kelas kesosialan, yaitu terdiri dari:
kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class), kelas bawah
(lower class)
4. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
Pengertian prestasi yang paling sederhana adalah yang terdapat
dalam Kamus Besar Indonesia Populer, yaitu hasil yang telah di capai,31
ada juga yang mengartikan dengan hasil yang telah dicapai, dilakukan,
30 Kumanto Sumanto, Pengantar Sosiologi Edisi Kedua ,(Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2000), Cet. Ke-2, h. 85-86
31 Hanapi Ridwan dan Lia Mariati, Kamus Besar Indonesia Populer, ( Surabaya: Tiga Dua, 1992), Cet. Ke-2, h. 251
dikerjakan.32 Begitu pula dalam Kamus Besar Indonesia, bahwa prestasi
adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan
sebagainya)33 Sedangkan kata prestasi yang berasal dari bahasa belanda
yaitu "prestatie", kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang
berarti hasil yang telah dicapai dari yang telah ditetapkan.34 Dan menurut
pendapat Syaiful Bahri bahwa:
Hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.35
Lebih lanjut lagi, dalam bukunya yang mengutip pendapat Nasrun
Harahap tentang pengertian prestasi yaitu:
” prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.36
Perstasi merupakan hasil penilaian pendidikan atas pekembangan
dan kemajuan siswa dalam belajar. Prestasi menunjukan hasil dari
pelaksanaan kegiatan yang diikuti siswa disekolah, kegiatan belajar yang
diikuti siswa dapat diukur melalui penguasaan materi yang diajarkan guru
serta nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum. Bagaimanapun sebuah
prestasi tidak akan pernah dihasilakan oleh seseorang bila tidak melakukan
32 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, ( Jakarta: Pustaka Insani),
Cet. Ke-1, h. 323 33 Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 1995), Cet. Ke-7, h. 247 34 Sardiman A.M, Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo,
1994), Cet. Ke-5, h. 38 35 Syaful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi guru, (Surabaya: Usaha Nasional,
1994),Cet. Ke-1, h. 23 36 Ibid, h.22
kegiatan. Dalam kenyatannya untuk mendapatkan prestasi seseorang harus
melalui berbagai tantangan dan rintangan yang harus dihadapi. Hal ini
sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Djalinus Syah bahwa prestasi
merupakan hasil yang diperoleh dari hasil kerja keras yang dilakukan oleh
seseorang.37
Dari beberapa pengertian prestasi yang dikemukakan oleh para
ahli diatas telihat jelas perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai
penekanan, namun pada intinya sama yaitu hasil yang dapat diukur dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau diciptakan yang diperoleh
dengan keuletan kerja baik secara individu maupun kelompok dalam
kegiatan tertentu.
b. Pengertian Belajar
Kegiatan manusia yang tidak lepas dari zaman kezaman adalah
melaksanakan kegiatan belajar. Kegiatan ini merupakan hal yang esensial
dan dibutuhkan oleh manusia itu sendiri, sadar atau tidak sadar ini harus
dilakukan, sehingga belajar merupakan suatu kegiatan dimana dari tidak
tahu menjadi tahu atau tidak dewasa menjadi dewasa.
Menurut Drs. Moh. Uzer Usman belajar diartikan sebagai “ Proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya”.38
37 Suhainah Suparno, Membangun Kompetensi Belajar, ( Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi, Depdiknas, 2000), Cet. Ke-1, h. 2 38 Drs. Moh.Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1995), Cet. Ke-2, h.5
B.F. Skinner berpendapat: “ Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif”. 39
Reber dalam kamus susunannya yang tergolong moderen,
Dictionary of psychology membatasi belajar dengan dua macam defenisi.
Pertama belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. Kedua belajar
adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng
sebagai hasil latihan yang diperkuat.40
Hilgard dan Bower mengemukakan: “ belajar berhubungan
dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu
yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi
itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar
kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan
sesaat seseorang ( misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya).”
Lebih lanjut Suharsimi memberikan pandangannya tentang
pengertian belajar yaitu, “belajar adalah suatu proses yang terjadi karena
adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang
melakukan, dengan maksud memperoleh perubahaan dalam dirinya baik
berupa pengetahuan, keterampilan ataupun sikap.”41
39 Drs. Abdul Latif, Psikologi Pendidikan, (Cirebon: FAkultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung
Jati, 1996), Cet. Ke-1, h. 34 40 Muhibbin Syah, M.ED., Pikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, ( Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. Ke-7, h. 91 41 Suharsimi Arikunto, Menejemen Pengajaran Secara Manusia, ( Jakarta: Rineka Cipta,
1990),Cet.Ke-1, h. 2
Dari pengertian-pengertian yang telah diungkapkan oleh para ahli
diatas, maka penulis menulis adanya kesamaan mengenai pengertian
belajar, kesamaan tersebut yaitu adanya perubahan baik pada pengetahuan,
keterampilan maupun sikap yang mana perubahan itu dihasilkan sebagai
hasil dari latihan atau pengalaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah merupakan tingkah laku yang lebih baik atau sebaliknya dan
perubahan yang terjadi setelah melalui proses belajar itu terjadi berkat
latihan dan pengalaman sehingga perubahan tersebut relatif mantap.
Perubahan yang terjadi meliputi berbagai aspek kepribadian baik fisik
maupun psikis seperti perubahan pada cara berpikir, keterampilan,
kecakapan kebiasaan maupun sikap.
Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup
manusia, dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan
kualitatif individu sehingga tingkahlakunya berkembang menjadi lebih
baik. Samua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil
dari belajar. Dari pemahaman tentang pengertian prestasi dan belajar maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar siswaadalah merupakan
hasil yang dicapai dari aktivitas atau kegiatan belajar siswa.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa prestasi belajar
merupakan gambaran dari hasil belajar yang berupa kesan-kesan akibat
adanya perubahan dalam diri kegiatan belajar yang dilakukannya. Jadi
hasil prestasi belajar tersebut juga dapat dipandang sebagai perubahan
kemampuan yang telah terjadi setelah siswa belajar.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar42
Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar siswa di sekolah yang secara garis besarnya dapat dibagi dalam
dua bagian yaitu faktor Internal dan faktor eksternal siswa.
Faktor-faktor yang berasal dari luar siswa (Eksternal) terdiri dari
faktor lingkungan dan faktor instumental. Sedangakan faktor-faktor yang
berasal dari dalam diri siswa (Internal) adalah berupa faktor fisiologis dan
faktor psikologis pada diri siswa.
1) Faktor-faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:
faktor lingkungan alam/ non sosial dan faktor lingkungan sosial. Yang
termasuk lingkungan non sosial seperti: keadaan suhu, kelembaban
udara, waktu (pagi, siang, malam), tempat gedung sekolah, dan
sebagainya.
2) Faktor-faktor Instrumental
Faktor instrumental ini terdiri dari gedung/ sarana fisik kelas,
sarana/ alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum/materi
pelajaran serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan
memepengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
42 Drs. H. M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN
Fakultas Tarbiyah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. Ke-2, h,59-60
3) Faktor-faktor Kondisi Internal Siswa
Faktor kondisi siswa ini sebagaimana telah diuraikan di atas
ada dua macam yaitu kondisi fisiologis siswa dan psikologis siswa.
Faktor kondisi fisiologis terdiri dari kondisi kesehatan dan
kebugaran fisik dan kondisi panca inderanya. Adapun faktor
psikologis yang akan mempengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah
faktor minat, bakat, inteligensi, motivasi dan kemampuan-kemapuan
kognitif.
Menurut Roestiyah, membagi faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar seorang anak dengan melihat keadaan keluarga siswa,
faktor tersebut antara lain43
1) Cara orang tua mendidik
2) Suasana keluarga
3) Pengertian orang tua
4) Latar belakang kebudayaan
d. Pengaruh Latar Belakang Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar
Peranan keluarga khususnya orang tua akan sangat menentukan
besarnya pengaruh proses pendidikan anak di lingkungan keluarga, dan
pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah.
Tingkat kesadaran sebagian orang tua untuk mendoroang anaknya agar
belajar di rumah masih kurang karena faktor ekonomi mereka yang
43 Drs. Roestiyah. NK, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), Cet.
Ke-2, h. 155
rendah, bahkan banyak orang tua yang memiliki anggapan bahwa
pendidikan anaknya adalah tanggung jawab sekolah saja.
Sementara data menunjukan bahwa prestasi belajar anak di sekolah
dipengaruhi oleh banyak faktor yang biasanya dikelompokan menjadi
faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan individu anak (misalnya IQ dan
pendidikan awal anak). Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan, baik
di negara maju maupun di Negara berkembang menunjukan bahwa pada
umumnya faktor keluarga mempunyai faktor yang dominan terhadap
prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Variabel yang menentukan dalam
faktor keluarga tersebut, termasuk tingkat sosial ekonomi orang tua
(tingkat pendidikan, pekerjaan, dan jumlah penghasilan).
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor eksternal siswa yang salah
satunya adalah lingkungan keluarga dapat mempengaruhi prestasi belajar
di sekolah, karena secara psikologis seorang anak mendapat dukungan
orang tua terhadap anak pada saat belajar dirumah serta motivasi dan
penyediaan fasilitas belajar yang anak butuhkan yang dapat menunjang
segala aktivitas belajar anak di sekolah.
B. Kerangka Berfikir
Suatu keluarga mengemban peran tertentu dalam kaitannya dengan
perkembangan siswa, terutama dalam meningkatkan prestasi belajarnya, karena
prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dalam keluarga
seperti pendapatan dan tingkat pendidikan orang tua yang merupakan indikator
dari status sosial ekonomi orang tua.
Status sosial ekonomi orang tua dapat dilihat dari kemampuan orang tua
didalam memberikan jaminan kebutuhan keluarganya termasuk kebutuhan
fasilitas pendidikan kepada siswa, sedangkan prestasi belajar siswa dapat terlihat
dari minat dan motivasi siswa dalam memahami dan menjalankan proses belajar
sebagai sarana pencapaian prestasi belajar yang diinginkan, pengaruh antara
status soaial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar yang diinginkan, jadi
pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa
dapat dikatakan ada pengaruhnya sebab bagi siswa yang memiliki fasilitas belajar
yang cukup memadai maka motivasi siswa untuk belajar akan meningkat
sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang baik bagi siswa, sebaliknya
bagi siswa yang tingkat status sosial ekonominya rendah sehingga fasilitas belajar
yang dibutuhkan oleh siswa kurang memadai maka akan dapat mempengaruhi
semangat siswa tersebut dalam belajar dan hal ini tentunya akan mengakibatkan
prestasi belajar yang kurang baik, oleh karena itu status ekonomi orang tua yang
tinggi dapat pula menentukan terciptanya prestasi belajar yang baik.
C. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan yang bersifat sementara dan dibuat
berdasarkan fakta yang ada serta akan di buktikan kebenarannnya. Maka dugaan
sementara penelitian ini, berdasarkan pada teori-teori yang telah dikemukakan
adalah sebagai berikut:
Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat korelasi positif yang signifikan antara Status
sosial orang tua terhadap prestasi belajar siswa.
Hipotesis Nihil (Ho) : Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara Status
sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar
siswa.
BAB III
PROFIL SEKOLAH
A. Sejarah Singkat SMP Islamiyah Ciputat
SMP Islamiyah merupakan lembaga pendidikan yang berada dibawah
naungan sebuah Yayasan Islamiyah telah ada sejak tanggal 12 Mei 1965, namun
baru mendapatkan status hukum pada tanggal 5 Agustus tahun 1976 bertepatan
dengan tanggal 1 Ramadhan 1398 Hijriyah, berdasarkan akta No. 16 tanggal 11
Agustus 1978. Yang berdiri diatas lahan tanah seluas 1.600 M2. yang bertempat
di Jalan Ki Hajar Dewantara No. 23 Ciputat Tangerang Banten, dan sebagai
pendirinya adalah:
1. Drs. H. Zarkasih, MA : Sebagai Ketua
2. H. Abdul Munir, BA : Sebagai Wakil Ketua
3. A. Saiful Millah, BA : Sebagai Sekretaris I
4. Arifin Bin Ishak, BA : Sebagai Sekretaris II
5. M. Anwar Nur : Sebagai Bendahara I
6. Ny. Muniroh Nur : Sebagai Bendahara II
7. M. Yusuf Taujiri, : Sebagai Anggota
8. Ahmad Basyari, BA : Sebagai Anggota
9. Djajadi Adnan, BA : Sebagai Anggota
Yayasan Islamiyah pada mulanya mendirikan sekolah yang berfokus pada
pendidikan Guru Agama (PGA), namun seiring dengan perkembangan jaman dan
keadaan lingkungan Yayasan Islamiyah menyelenggarakan juga SMEA I, TK
Cendrawasih Cimanggis, yang dimulai tahun pelajaran 1980/1981.
Sejalan dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan permintaan
masyarakat semakin meningkat sehingga dalam perkembangan pendidikanpun
semakin berkembang. Mengingat perkembangan tersebut, Yayasan Islamiyah pun
berupaya untuk mengembangkan diri dengan menyelenggarakan sekolah-sekolah
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Maka, berdirilah sekolah MTs, SMP, dan Juga SMK, Madrasah Aliyah
Islamiyah. SMP Islamiyah ini dikukuhkan pada tanggal 06 Januari 1969 dengan
Nomor: 326/I.02.4/R.1983. dengan proses belajar mengajar dilaksanakan dengan
pagi dan siang.
B. Visi dan Misi SMP Islamiyah Ciputat
SMP Islamiyah mempunyai Visi : “Iman dan Taqwa merupakan
perwujudan dan landasan manusia yang bertanggung jawab, berbudi luhur dan
disiplin terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Dari visi tersebut SMP Islamiyah membuat misi-misinya yaitu:
1. Mendidik siswa menjadi manusia yang berbudi luhur, bertanggung jawab,
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Membina dan mengembangkan minat dan baakat siswa.
3. Membina dan mempersiapkan siswa yang berakhlakul Karimah
C. Prestasi yang pernah diraih
Perjalanan panjang telah dilalui, tantangan dan hambatan telah banyak
dihadapi oleh SMP Islamiyah. Dari panjangnya perjalanan tersebut tentunya
banyak hal-hal yang pernah diperoleh terutama prestasi.
Adapun prestasi yang pernah didapat diantaranya:
1. Juara I MTQ tk. Remaja tahun 1996
2. Juara I (Busana Muslim tk. Remaja)
3. Harapan I festival Band tahun 2001
4. Juara II dan PBB Dasar terbaik gerak jalan tahun 2006
Selain dari prestasi-prestasi diatas yang pernah diraih SMP Islamiyah,
masih banyak lagi prestasi yang lainnya baik yang didapat dari lomba-lomba
maupun dari festival yang pernah di ikuti di berbagai daerah. Yang dalam hal ini
tidak dapat kami cantumkan semuanya.
D. Keadaan Murid
Pasang surut dan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan merupakan
suatu variasi yang tak lepas dari pengaruh dan sangat ditentukan oleh situasi dan
kondisi yang baik dari unsur para pengelola, perkembangan penduduk,
masyarakat lingkungan dan sebagainya. Perkembangan yang dialami SMP
Islamiyah secara kuantitas berupa jumlah murid dari tahun ke tahun mengalami
kemajuan dan kemunduran. Hal ini bisa dilihat dari grafik perkembangan siswa
dari tahun ajaran 2002-2003 sampai dengan 2005-2006.
0200400600800
10001200
02/03 03/'04 04/'05 05/'06
Tahun Pelajaran
Grafik Perkembangan Siswa SMP Islamiyah Ciputat
Kelas 1Kelas 2Kelas 3Jumlah
Tabel: 1
Tabel: 2
Tahun Ajaran Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Jumlah
02/03 377 333 259 969 03/'04 362 346 297 1005 04/'05 380 360 298 1038 05/'06 307 354 337 998
1426 1393 1191 4010
E. Keadaan Guru
Suatu lembaga pendidikan bisa dikatakan sebuah organisasi yang luas,
dalam hal ini tentunya organisasi tersebut mempunyai acuan dan target yang
harus dia capai. Oleh karena hal tersebut dalam hal kemampuan guru, tentunya
tidak semuanya memiliki kemampuan yang sama, karena manusia diciptakan oleh
Tuhan dengan keunikan tersendiri.
Adapun tenaga pengajar yang tersedia di SMP Islamiyah Ciputat tahun
pelajaran 2005/2006, dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini:
Tabel 3. Guru SMP Islamiyah Ciputat tahun pelajaran 2005/2006
PENDIDIKAN TERAKHIR Nama guru
PERG. TINGGI FAK JURUSAN / PROGRAM STUDI
Guru bidang Studi
Mudalih, S.Ag. IAIN Syahid Jkt Tarbiyah Tadris / IPS IPS/Geografi Sarmuji H M, SPd.
STKIP Purnama Jkt Pendidikan IPS / Ekonomi IPS/Ekonomi
Dra. Wiwin Alawiyah IKIP M Jkt FIP Filsafat & Sosiologi Tata Boga/Kwrg Hj. Siti Choimah AR.
PGA 6 Th. Yoyakarta Agama Islam Pend. Agama
Saan Saputra, S.Pd.
STKIP Purnama Jkt
Ilmu Sosial
Adm. Perkantoran / PDU Kesenian/Sejarah
Rudinanto, S.Pd. IAIN SGD Bdg Tarbiyah
Fisika / Pendidikan Fisika Fisika
Dede Saroni, S.Ag. IAIN Syahid Jkt Tarbiyah
Tadris / Bahasa Indonesia B.Indonesia
Drs. Sukoyo IAIN Syahid Jkt Tarbiyah Tadris / Matematika Matematika Abdul Rozak, S.Ag. IAIN Syahid Jkt Tarbiyah Bahasa Arab Pend. Agama Syukriyah, S.Ag. IAIN Syahid Jkt Tarbiyah
Tadris / Bahasa Indonesia B.Indonesia
H. M. Yatim, S.Ag.
STIT MAA Ciputat Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam Ibadah
Faiz Fikri Nur, S.Ag.
STIT Al-Hikmah Jkt Tarbiyah
Pendidikan Ilmu Agama Pend. Agama
Drs. Junaidi IKIP M Jakarta FIP Teori & Sejr. Pend. / Sejarah IPS/Sejarah
Dra. Dian Rivia IAIN Syahid Jkt Tarbiyah Tadris / Bahasa Indonesia B.Indonesia
Desi Wulandari, S.Pd. IKIP M Jakarta FPMIPA Pendidikan Matematika Matematika Neneng Junarsih, BA. IAIN Syahid Jkt Tarbiyah Tadris / Bahasa Inggris B.Inggeris Ade Laily Si, SAg. IAIN SGD Bdg Ushuludin Dakwah PPkn/Kwrg Muh. Ilyas Arif, BA. IAIN Syahid Jkt Tarbiyah Tadris / Bahasa Inggris Fisika Sri Herawati, S.Pd.
IKIP Negeri Jakarta FPMIPA
Kimia / Pendidikan Kimia Biologi
Drs. M. Amin IAIN Syahid Jkt Tarbiyah Pendidikan Agama Islam Pend. Agama
Nur Endah S, S.Pd.
Univ. Muh. Surakarta FKIP Matematika Matematika
Sarmadih, S.Pd. UNINUS Bandung FKIP
Bhs. & Sastra / Bhs. Indonesia B.Indonesia
Shohril Universitas Terbuka FKIP
Pend. Jasmani & Kesehatan Penjaskes
Drs. Syamsul Hadi IKIP Madiun FPIPS
Geografi / Pend. Geografi PS.Geografi
Rita Sari Universitas Terbuka FKIP PGSD / Pendidikan SD Tata Boga
Hermawan
Drs. M. Hasyim IKIP Negeri Padang FPOK Pend. Olah Raga Penjaskes
Efrianti, SSi. Unv. Andalas Pdg FMIPA Kimia / Kimia Analis Kimia
Sumarja, SS. IAIN Syahid Jkt Adab Bahasa dan Sastra Arab Fisika Nuryasin, S.Pd. UPI Bandung FPBS B. Inggris B. Inggris
Drs. Nana Supriatna
IKIP Muhamadiyah Jkt FPBS B. Indonesia B.Indonesia
M.Taufik Sidik UIN Jkt FPBS B. Inggris B. Inggris Wiwi Tarwiyah, SE. PS/Ekonomi Lia Rosmawati, S.Pd UIN Jkt FPBS B. Inggris B.Inggeris Husen Sakilin, S.Pd Matematika Hasan Basri, SE TIK Fuad Faisal, S.Ag
STAI Yamisa Bdg Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam TIK
Drs. Sayuti PS/Sejarah Abdul Rosid SMEA Perdagangan Komputer Achmad Djuanda PGA Pend. Agama Pegawai TU Ade Jumarna SMA IPS Pegawai TU Ida Farida PGSD Akutansi Pegawai TU
F. Ekstrakurikuler
Untuk mengembangkan dan peningkatan bakat dan kemampuan siswa,
SMP Islamiyah menawarkan berbagai ekstrakurikuler yang dapat dijadikan suatu
kegiatan siswa diluar jam pelajaran, hal ini bertujuan untuk mengembangkan
bakat dan minat siswa terhadap bidang yang dikuasainya, diantaranya:
1. Paskibra
2. Pramuka
3. Rohis
4. Palang Merah Remaja (PMR)
5. Futsal
6. Voley ball
7. Sepak Bola
8. Marawis
9. Band
10. KIR (Kelompok Ilmiyah Remaja)
Kegiatan ekstra kurikuler ini dilaksanakan setiap hari minggu, dan
dilaksanakan secara bersamaan dengan unit lainnya (MTs, MA, dan SMK), hal ini
dikarenakan pada hari-hari lainnya semua lokal dipergunakan secara penuh
sehingga apabila dilaksanakan pada hari tersebut dapat mengganggu kegiatan
belajar mengajar yang sedang berlangsung.
Kepala sekolah
Mudalih, S.Ag
Wk. Kepala
Koord. TU
Dede Saroni, S.Ag
Staf. TU
Ade Jumarna Ach. Djuanda Ida Farida
PKS. Kurikulum
Sarmuji, HM, S.Pd
PKS. Kesiswaan
Dra. Wiwin A
BK/BP
Drs. Sukoyo Hj. Choimah Dede Saroni, S.Ag
Dewan Guru
Siswa
Laboratorium
Fuad Faissal, S.Ag
Perpustakaan
Siti Maimanah, S.P
PKS. Sarana & Pra PKS. Humas
G. Struktur Organisasi SMP Islamiyah
H. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di sekolah dapat mendukung kelancaran proses
pendidikan, kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki akan mempengaruhi
peningkatan mutu pendidikan di sekolah dan tentunya juga akan berpengaruh
terhadap mutu lulusannya.
Di bawah ini dapat dilihat tabel sarana dan prasarana yang ada di SMP
Islamiyah Ciputat.
Tabel: 4
No Jenis Jumlah 1 Ruang teori/ruang kelas 24 2 Laboratorum Fisika Dan Biologi 3 3 Laboratorium bahasa 1 4 Ruang Perpustakaan 1 5 Ruang Komputer 3 6 Ruang Tata Usaha 1 7 Ruang Koperasi Sekolah 1 8 Ruang Kepala Sekolah 1 9 Ruang Guru 1 10 Ruang UKS 1 11 Ruang OSIS 1 12 Kantin Sekolah 2 13 Ruang BP/BK 1 14 WC Guru dan Karyawan 3 15 Mushola 1 16 WC Siswa 6 17 Ruang Keterampilan 1 18 Brankas 2 19 Meja Guru 40 20 Kursi Guru 40 21 Televisi 4 22 VCD dan DVD Player 2 23 Organ 1 24 Sound System 1
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang pengaruh status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap
prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat, yang dilaksanakan pada tanggal 22
september sampai tanggal 29 september 2006 tlah berhasil mengumpulkan data-data
yang dibutuhkan untuk menjawab persoalan dalam skripsi ini.
Data-data dalam bab ini, akan dideskripsikan secara lengkap untuk
selanjutnya diolah dan dianalisa secara statistik serta diinperstasikan sehingga
diperoleh suatu kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini.
A. Pengumpulan Data
Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan
table-tabel. Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini hanya
mengguankan sample sebesar 25 % saja dari 280 siswa kelas I. Data-data yang
dikumpulkan dari responden sebanyak 70 anak siswa dan siswi, yang yang
diambil secara acak dari 7 kelas, yang terdiri dari kelasVIII-1 10 siswa, kelasVIII-
2 10 siswa, kelasVIII-3 10 siswa, kelasVIII-4 10 siswa, kelasVIII-5 10 siswa,
kelasVIII-6 10 siswa, kelasVIII-7 10 siswa, teknik pengambilan sample yang
digunakan yaitu random sampling ( penentuan secara acak)
B. Pengolahan Data
Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan
didalam angket diolah dalam bentuk table. Hal tersebut berguna untuk
menghitung besar presentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab
I.adapun anggota sample yang dijadikan responden dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel: 5
Daftar nilai rapot semester II responden tahun ajaran 2005/ 2006
No Nama Siswa Jenis Kelamin Indeks Prestasi Kelas 1 Agung Prasetyo Laki-laki 7,0 VIII – 1 2 Anggi Andrian. P Perempuan 6,5 VIII – 1 3 Ayang Zuhri Laki-laki 6,6 VIII – 1 4 Ayu Lestari Perempuan 7,1 VIII – 1 5 Cecep Abu Waris Laki-laki 7,3 VIII – 1 6 Reni Oktavia Perempuan 6,9 VIII – 1 7 Syifa Fauziah Perempuan 7,6 VIII – 1 8 Tri Chintya Putri Perempuan 7,0 VIII – 1 9 Yeti Fitri Yeni Perempuan 7,3 VIII – 1 10 Yoga Setiana Laki-laki 6,3 VIII – 1 11 Abdurrahman Laki-laki 6,4 VIII – 2 12 Ayu St. Komalasari Laki-laki 7,0 VIII – 2 13 Dwi Handayani Perempuan 7,2 VIII – 2 14 Maya Eva Anjari Perempuan 6,7 VIII – 2 15 M. Yusuf Laki-laki 7,0 VIII – 2 16 Nurhasana Perempuan 6,3 VIII – 2 17 Ibnu Subarkah Laki-laki 6,4 VIII – 2 18 Riki Ridwan Laki-laki 6,8 VIII – 2 19 Sri Rahmawati Perempuan 7,0 VIII – 2 20 Tio Saputra Laki-laki 7,0 VIII – 2 21 Astri Puspita Perempuan 7,1 VIII – 3
22 Bambang Laki-laki 7,0 VIII – 3 23 Erwin Laki-laki 6,5 VIII – 3 24 Fajar Ridwan Laki-laki 6,6 VIII – 3 25 Leni Perempuan 7,0 VIII – 3 26 M. Rangga. S Laki-laki 6,9 VIII – 3 27 Dindi Fitriani Perempuan 6,8 VIII – 3 28 Restu Prastio Laki-laki 7,0 VIII – 3 29 Ihfadilah Putra Laki-laki 6,5 VIII – 3 30 St. Aminah Perempuan 6,7 VIII – 3 31 Ayu Putri Perempuan 7,2 VIII – 4 32 Deny Gustiar Laki-laki 6,6 VIII – 4 33 Febria. M Laki-laki 7,0 VIII – 4 34 Jaka Fardila Laki-laki 6,9 VIII – 4 35 Dita Priana Perempuan 6,9 VIII – 4 36 Mustopa Laki-laki 7,0 VIII – 4 37 St. Azizah I.P Perempuan 7,0 VIII – 4 38 Uray Oktavia Sari Perempuan 6,3 VIII – 4 39 Zefri Romadhan Laki-laki 6,7 VIII – 4 40 Via Renata Perempuan 7,0 VIII – 4 41 Andi Kurniawan Laki-laki 6,8 VIII – 5 42 Dina Andriana Perempuan 7,0 VIII – 5 43 Ilman AW Laki-laki 6,5 VIII – 5 44 M. Yanis Laki-laki 6,8 VIII – 5 45 M. Ikbal Laki-laki 6,5 VIII – 5 46 Setiana Sundar Laki-laki 6,8 VIII – 5 47 Syarifudin Laki-laki 7,0 VIII – 5 48 Rusli. A Laki-laki 6,3 VIII – 5 49 Tri Setia Ninggsih Perempuan 6,8 VIII – 5 50 Khomala Sari Perempuan 7,0 VIII – 5 51 Annisa Nurbaiti Perempuan 7,1 VIII – 6 52 Dwi Fresti. Y Perempuan 6,5 VIII – 6 53 Enggar Laki-laki 6,8 VIII – 6 54 Eva Nur Saputri Perempuan 7,0 VIII – 6 55 Miratus Sholeha Perempuan 6,5 VIII – 6 56 Nur Latif. S Perempuan 6,8 VIII – 6 57 Jordanus Saleh Laki-laki 6,6 VIII – 6 58 Wahyu Muji. R Laki-laki 7,0 VIII – 6 59 Nopia Jamil Perempuan 7,0 VIII – 6 60 Ina Anggraini Perempuan 6,3 VIII – 6 61 A. Nurul Qomar Laki-laki 7,2 VIII – 7 62 Aip Bimantara Laki-laki 6,3 VIII – 7
63 Dewi Setiawati Perempuan 6,7 VIII – 7 64 Dewi Ratmawati Perempuan 6,0 VIII – 7 64 Elis Lestari Perempuan 6,0 VIII – 7 66 K. Vika Kartika Sari Perempuan 6,7 VIII – 7 67 Mayang Sari Perempuan 7,1 VIII – 7 68 Susi Mulyati Perempuan 6,8 VIII – 7 69 Wulandari Perempuan 6,8 VIII – 7 70 Yunita Perempuan 7,2 VIII – 7
Tabel: 6
Daftar Orang Tua Siswa yang Bermata Pencaharian Pegawai Negeri Sipil
Aspek yang dijaring Jumlah Responden Alternatif Jawaban f P
1
1. Apa latar belakang pendidikan Bapak: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP d. SD
1 0 0 0
100 % 0 % 0 %
0 % Jumlah 1 100 %
2. Apa latar belakang pendidikan Ibu: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP d. SD
0 1 0 0
0 % 100 % 0 % 0%
Jumlah 1 100 % 3. Apakah penghasilan bapak:
a. Perbulan b. Perminggu c. Perhari d. tidak menentu
1 0 0 0
100 % 0 % 0 % 0 %
Jumlah 1 100 % 4. Apakah penghasilan Ibu:
a. Perbulan b. Perminggu c. Perhari d. Tidak menentu
0 0 0 1
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 1 100%
5. Berapa penghasilan Bapak: a. 1.500.000- 2.500.000 b. 500.000 – 1.400.000 c. 400.000 – 100.000 d. Kurang dari 50.000
1 0 0 0
100 % 0 % 0 % 0%
Jumlah 1 100 % 6. Berapa penghasilan Ibu:
a. 1.500.000 – 2.500.000 b. 500.000 – 1.400.000 c. 400.000- 100.000 d. Tidak ada
0 0 0 1
0 % 0% 0 % 0 %
Jumlah 1 100 % 7. Apakah Bapak/Ibu selalu
menabung: a. Ya selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak pernah
0 1 0 0
0 % 100 % 0 % 0%
Jumlah 1 100 % 8. Apakah dari penghasilan
Bapak/Ibu sudah mencukupi a. Lebih dari cukup b. Cukup c. Pas-pasan d. Kurang
1 0 0 0
100 % 0 % 0 % 0 %
Jumlah 1 100 % 9. Didalam keluarga
pengeluaran biaya yang paling banyak untuk: a. Biaya sekolah anak b. Biaya sewa rumah c. Biaya listrik d. Biaya makan
0 0 0 1
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 1 100 % 10. Berapa jumlah anak
Bapak/ Ibu masih sekolah a. 1 orang b. 2 orang c. 3 orang d. 4 orang lebih
0 2 0 0
0 % 100 % 0 % 0 %
Jumlah 1 100 % 11. Apakah Bapak/Ibu selalu
Mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak: a. Tidak sama sekali b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu
1 0 0 0
100 % 0 % 0 % 0 %
Jumlah 1 100 % 12.Menurut Bapak/Ibu lebih
besar mana antara pendapatan dan pengeluaran: a. Lebih besar pendapatan b. Seimbang c. Tidak menentu d. Lebih besar pengeluaran
0 0 1 0
0 % 0 %
100 % 0 %
Jumlah 1 100% 13. Dimana biasanya anak
anda belajar pada waktu belajar di rumah: a. Di ruang belajar khusus b. Di dalam kamar c. Di ruang tamu d. di ruang makan
1 0 0 0
100 % 0 % 0 % 0 %
Jumlah 1 100 % 14. Apakah bapak\Ibu selalu
memenuhi semua buku-buku pelajaran yang anak anda butuhkan: a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian c. Hanya sedikit d. Tidak sama sekali
1 0 0 0
100 % 0 % 0 % 0 %
Jumlah 1 100 % 15. Apakah bapak \ibu selalu
memenuhi semua peralatan sekolah seperti: Tas, Buku tulis, Pulpen, Pensil, Penggaris, Penghapus dll… a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian c.Hanya buku tulis dan pulpen
1 0 0
100 % 0 % 0 %
d. Tidak sama sekali 0 0 %
Jumlah 1 100 % 16. Apakah bapak\ ibu selalu
memberikan uang saku (uang jajan) pada waktu anak sekolah: a. Selalu memberikan b. kadang-kadang c. Jarang sekali d. Tidak pernah
1 0 0 0
100 % 0 % 0 % 0 %
Jumlah 1 100 % 17. Berapa besar biasanya
bapak\ ibu memberikan uang saku: a. Rp. 7.500- Rp. 10.000 b. Rp. 5000- Rp. 7.500 c. Rp. 2.500- Rp. 5.000 d. Rp. 1.000- Rp. 2.500
1 0 0 0
100 % 0 % 0 % 0 %
Jumlah 1 100 % 18. Status kepemilikan rumah
Bapak/Ibu: a. Milik sendiri b. Rumah dinas c. Kontrakan d. Rumah ortu/mertua
0 1 0 0
0 % 100 % 0 % 0 %
Jumlah 1 100 % 19. Harta Bapak/Ibu selain
rumah: a. Perusahaan b. Rumah kontrakan c. Tanah d. Tidak ada
0 0 0 1
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 1 100 %
20. Kendaraan pribadi yang Bapak/Ibu miliki: a. Mobil b. Motor c. Sepeda
1 0 0
100 % 0 % 0 %
d. Tidak ada 0 0 % Jumlah 1 100 %
21. Kedudukan Bapak dimasyarakat: a. Tokoh masyarakat b. Ulama c. Guru / Ustadz d. Warga biasa
0 0 0 1
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 1 100 %
22. Kedudukan ibu di masyarakat a. Tokoh masyarakat b. Ulama c. Guru/ustadzah d. Warga biasa
0 0 0 1
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 1 100 %
Berdasarkan table ini, 100 % latar belakang pendidikan bapak menjawab
perguruan tinggi, 100 % latar belakang pendidikan ibu menjawab SMA /SLTA, 100
% dengan penghasilan bapak perbulan, 100 % ibu dengan tidak ada penghasilan, 100
% dengan gaji sebesar Rp. 1.500.000- Rp. 2.500.000,100 % tidak ada penghasilan
dari pihak ibu, 100 % orang tua siswa kadang-kadang menabung, 100 % penghasilan
orang tua siswa lebih dari cukup, 100 % pengeluaran biaya yang paling banyak untuk
biaya makan, 100 % orang tua siswa memiliki 2 orang anak saja, 100 % tidak
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak, 100 % orang tua
siswa menjawab tidak menentu antara pendapatan dan pengeluaran, 100 % anak
belajar di ruangan belajar khusus, 100 % orang tua siswa memenuhi semua buku-
buku pelajaran, 100 % orang tua siswa memenuhi semua peralatan sekolah: seperti
tas, buku tulis, pulpen, pensil, penggaris, penghapus dll, 100 % orang tua siswa selalu
memberikan uang saku atau uang jajan pada waktu anak sekolah, 100 % orang tua
siswa memberikan uang saku sebesar Rp. 7.500- 10.000, 100 % status kepemilikan
rumah orang tua adalah rumah dinas, 100 % memeiliki harta ( tanah), 100 %
mempunyai mobil, 100 % kedudukan bapak dimasyarakat hanya sebagai warga biasa,
dan 100 % kedudukan ibu dimasyarakat hanya sebagai warga biasa.
Tabel: 7
Daftar Orang Tua Siswa yang Bermata Pencaharian Pegawai Swasta
Aspek yang dijaring Jumlah Responden Alternatif Jawaban f P
27
1. Apa latar belakang pendidikan Bapak: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP d. SD
3 15 7 2
11 % 56 % 26 % 7 %
Jumlah 27 100 % 2. Apa latar belakang
pendidikan Ibu: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP d. SD
1 21 5 0
4 % 78 % 18 % 0 %
Jumlah 27 100 % 3. Apakah penghasilan bapak:
a. Perbulan b. Perminggu c. Perhari d. tidak menentu
25 0 0 2
93 % 0 % 0 % 7 %
Jumlah 27 100 % 4. Apakah penghasilan Ibu:
e. Perbulan f. Perminggu g. Perhari h. Tidak menentu
6 0 0 21
22 % 0 % 0 %
78 %
Jumlah 27 100 % 5. Berapa penghasilan Bapak:
a. 1.500.000- 2.500.000 b. 500.000– 1.400.000 c. 400.000 – 100.000 d. Kurang dari 50.000
3 21 3 0
11 % 78 % 11 % 0 %
Jumlah 27 100 % 6. Berapa penghasilan Ibu:
a. 1.500.000 – 2.500.000 b. 500.000 – 1.400.000 c. 400.000- 100.000 d. Tidak ada
0 3 9 15
0 % 11 % 33% 56 %
Jumlah 27 100 % 7. Apakah Bapak/Ibu selalu
menabung: a. Ya selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak pernah
3 12 3 9
11 % 45 % 11 % 26 %
Jumlah 27 100 % 8. Apakah dari penghasilan
Bapak/Ibu sudah mencukupi: a. Lebih dari cukup b. Cukup c. Pas-pasan d. Kurang
1 15 6 5
4 % 56 % 22 % 18 %
Jumlah 27 100 % 9. Didalam keluarga
pengeluaran biaya yang paling banyak untuk: a. Biaya sekolah anak b. Biaya sewa rumah c. Biaya listrik d. Biaya makan
5 7 3 12
18 % 26 % 11 % 45 %
Jumlah 27 100 % 10.Berapa jumlah anak
Bapak/ Ibu masih sekolah a. 1 orang b. 2 orang c. 3 orang d. 4 orang lebih
1 21 5 0
4 % 78 % 18% 0 %
Jumlah 27 100 %
11. Apakah Bapak/Ibu selalu Mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak: a. Tidak sama sekali b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu
14 11 1 1
51 % 41 % 4 % 4 %
Jumlah 27 100 % 12.Menurut Bapak/Ibu lebih
besar mana antara pendapatan dan pengeluaran: a. Lebih besar pendapatan b. Seimbang c. Tidak menentu d. Lebih besar pengeluaran
1 9 7 10
4 % 33 % 26 % 37 %
Jumlah 27 100 % 13. Dimana biasanya anak
anda belajar pada waktu belajar di rumah: a. Di ruang belajar khusus b. Di dalam kamar c. Di ruang tamu d. di ruang makan
2 12 8 5
7 % 45 % 30 % 18 %
Jumlah 27 100 % 14. Apakah bapak\Ibu selalu
memenuhi semua buku-buku pelajaran yang anak anda butuhkan: a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian c. Hanya sedikit d. Tidak sama sekali
2 12 8 5
7 % 45 % 30 % 18 %
Jumlah 27 100 % 15. Apakah bapak \ibu selalu
memenuhi semua peralatan sekolah seperti: Tas, Buku tulis, Pulpen, Pensil, Penggaris, Penghapus dll… a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian c. Hanya buku tulis dan
8 5 11
30 % 18 % 41 %
pulpen d. Tidak sama sekali
3
11 %
Jumlah 27 100 % 16. Apakah bapak\ ibu selalu
memberikan uang saku (uang jajan) pada waktu anak sekolah: a. Selalu memberikan b. kadang-kadang c. Jarang sekali d. Tidak pernah
18 7 2 0
67 % 26 % 7 % 0 %
Jumlah 27 100 % 17. Berapa besar biasanya
bapak\ ibu memberikan uang saku: a. Rp. 7.500- Rp. 10.000 b. Rp. 5000- Rp. 7.500 c. Rp. 2.500- Rp. 5.000 d. Rp. 1.000- Rp. 2.500
24 2 1 0
89 % 7 % 4 % 0 %
Jumlah 27 100 % 18.Status kepemilikan rumah
Bapak/Ibu: a. Milik sendiri b. Rumah dinas c. Kontrakan d. Rumah ortu/mertua
2 15 9 1
7 % 56 % 33 % 4 %
Jumlah 27 100 % 19.Harta Bapak/Ibu selain
rumah a. Perusahaan b. Rumah kontrakan c. Tanah d. Tidak ada
0 2 4 21
0 % 7 % 15 % 78 %
Jumlah 27 100 % 20. Kendaraan pribadi yang
Bapak/Ibu miliki a. Mobil b. Motor c. Sepeda d. Tidak ada
1 22 3 1
4 % 81 % 11 % 4 %
Jumlah 27 100 % 21. Kedudukan Bapak
dimasyarakat a. Tokoh masyarakat b. Ulama c. Guru / Ustadz d. Warga biasa
0 0 0 27
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 27 100 %
22. Kedudukan ibu di masyarakat a. Tokoh masyarakat b. Ulama c. Guru/ustadzah d. Warga biasa
0 0 0 27
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 27 100 %
Berdasarkan tabel ini, 11 % latar belakang pendidikan bapak menjawab
perguruan tinggi, 56 % SLTA/ SMA, 26 % SLTP/ SMP, 7 % SD. 4 % latar belakang
pendidikan ibu menjawab perguruan tinggi, 78 % SLTA/ SMP, 18 % SLTP/ SMP, 0
% menjawab SD. 93 % bapak dengan penghasilan perbulan. 0 % menjawab
perminggu, 0 % perhari, 7 % tidak menentu. 22 % ibu dengan penghasilan perbulan,
0 % perminggu, 0 % perhari, 78 % tidak ada. 11 % bapak dengan penghasilan sebesar
Rp. 1.500.000- Rp. 2.500.000, 78 % dengan penghasilan Rp. 500.000- Rp. 1.400.000,
11 % dengan penghasilan Rp. 400.000- Rp. 100.000, 0 % dengan penghasilan kurang
dari 50.000. 0 % tidak ada penghasilan dari pihak ibu sebesar Rp. 1.500.000- Rp
2.500.000, % dengan penghasilan Rp.5.00.000- Rp. 1.400.000, 33 % dengan
penghasilan Rp.400.000-100.00, 56 % dengan tidak ada penghasilan. 11 % orang tua
siswa selalu menabung, 45 % kadang-kadang menabung, 11 % jarang menabung, 26
% tidak pernah menabung. 4 % penghasilan orang tua siswa lebih dari cukup, 56 %
cukup, 22 % pas-pasan, 18 % kurang mencukupi. 18 % pengeluaran biaya untuk
sekolah anak, 26 % untuk biaya sewa rumah, 11 % untuk biaya listrik, 45 % untuk
biaya makan. 4 % orang tua siswa memiliki 1 orang anak yang masih sekolah, 78 % 2
orang, 18 % 3 orang, 0 % 4 orang lebih. 51 % tidak mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan sekolah anak, 41 % kadang- kadang, 4 % sering, 4 % selalu
kesulitan. 4 % orang tua siswa menjawab lebih besar pendapatan, 33 % seimbang, 26
% tidak menentu, 27 % lebih besar pengeluaran. 7 % anak belajar di ruangan belajar
khusus, 45 % di dalam kamar, 30 % di ruang tamu, 18 % di ruang makan. 30 %
orang tua siswa memenuhi semua buku-buku pelajaran, 18 % hanya sebagian, 41 %
hanya sedikit, 11 % tidak sama sekali. 67 % orang tua siswa memenuhi semua
peralatan sekolah: seperti tas, buku tulis, pulpen, pensil, penggaris, penghapus dll, 26
% hanya sebagian, 7 % hanya buku tulis dan pulpen, 0 % tidak sama sekali. 89 %
orang tua siswa selalu memberikan uang saku atau uang jajan pada waktu anak
sekolah, 7 % kadang-kadang, 4 % jarang sekali, 0 % tidak pernah memberikan. 7 %
orang tua siswa memberikan uang saku sebesar Rp. 7.500- Rp.10.000, 56 %
Rp.5000- Rp. 7500, 33 % Rp. 2500- Rp.5000, 15 % Rp. 1000- 2500. 7 % status
kepemilikan rumah orang tua adalah milik sendiri, 56 % rumah dinas, 33 % rumah
kontrakan, 15 % rumah orang tua. 0 % tidak memeiliki perusahaan, 7 % memiliki
rumah kontrakan, 15 % memiliki tanah, 78 % tidak memiliki harta selain rumah. 4 %
tidak mempunyai mobil, 81 % memiliki motor, 11 % memiliki sepeda, 4 % tidak
memiliki kendaraan. 100 % kedudukan bapak dimasyarakat hanya sebagai warga
biasa, dan 100 % kedudukan ibu dimasyarakat hanya sebagai warga biasa.
Tabel: 8
Daftar Orang Tua Siswa yang Bermata Pencaharian Wiraswasta
Aspek yang dijaring Jumlah Responden Alternatif Jawaban f P
19
1. Apa latar belakang pendidikan Bapak: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP d. SD
1 6 10 2
5 % 32 % 53 % 10 %
Jumlah 19 100% 2. Apa latar belakang
pendidikan Ibu: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP d. SD
0 4 6 9
0 % 21 % 32 % 47 %
Jumlah 19 100% 3. Apakah penghasilan bapak:
a. Perbulan b. Perminggu c. Perhari d. tidak menentu
0 3 11 5
0 % 16 % 58 % 26 %
Jumlah 19 100% 4. Apakah penghasilan Ibu:
a. Perbulan b. Perminggu c. Perhari d. Tidak menentu
0 3 6 10
0 % 16 % 32 % 52 %
Jumlah 19 100 % 5. Berapa penghasilan Bapak:
a. 1.500.000- 2.500.000 b. 500.000– 1.400.000 c. 400.000 – 100.000 d. Kurang dari 50.000
0 3 5 11
0 % 16 % 26 % 58 %
Jumlah 19 100% 6. Berapa penghasilan Ibu:
a. 1.500.000 – 2.500.000 b. 500.000 – 1.400.000 c. 400.000- 100.000 d. Tidak ada
0 1 5 13
0 % 5 % 26 % 69 %
Jumlah 19 100% 7. Apakah Bapak/Ibu selalu
menabung: a. Ya selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak pernah
2 5 4 8
11 % 26 % 21 % 42 %
Jumlah 19 100% 8. Apakah dari penghasilan
Bapak/Ibu sudah mencukupi a. Lebih dari cukup b. Cukup c. Pas-pasan d. Kurang
1 3 10 5
5 % 16 % 53 % 26 %
Jumlah 19 100% 10 Didalam keluarga
pengeluaran biaya yang paling banyak untuk: a. Biaya sekolah anak b. Biaya sewa rumah c. Biaya listrik d. Biaya makan
2 5 1 11
11 % 26 % 5 % 58 %
Jumlah 19 100% 11.Berapa jumlah anak
Bapak/ Ibu masih sekolah a. 1 orang b. 2 orang c. 3 orang d. 4 orang lebih
5 6 6 2
26 % 32 % 32 % 10 %
Jumlah 19 100% 12. Apakah Bapak/Ibu selalu
Mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak: a. Tidak sama sekali b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu
2 8 6 3
10 % 42 % 32 % 16 %
Jumlah 19 100% 13.Menurut Bapak/Ibu lebih
besar mana antara pendapatan dan pengeluaran: a. Lebih besar pendapatan b. Seimbang c. Tidak menentu d. Lebih besar pengeluaran
0 1 8 10
0 % 5 % 42 % 43 %
Jumlah 19 100% 14. Dimana biasanya anak
anda belajar pada waktu belajar di rumah: a. Di ruang belajar khusus b. Di dalam kamar c. Di ruang tamu d. di ruang makan
0 10 6 3
0 % 52 % 32 % 16 %
Jumlah 19 100% 17. Apakah bapak\Ibu selalu
memenuhi semua buku-buku pelajaran yang anak anda butuhkan: a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian c. Hanya sedikit d. Tidak sama sekali
2 10 6 1
10 % 53 % 32 % 5 %
Jumlah 19 100% 18. Apakah bapak \ibu selalu
memenuhi semua peralatan sekolah seperti: Tas, Buku tulis, Pulpen, Pensil, Penggaris, Penghapus dll… a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian c. Hanya buku tulis dan pulpend. Tidak sama sekali
8 5 6 0
42 % 26 % 32 % 0 %
Jumlah 19 100% 19. Apakah bapak\ ibu selalu
memberikan uang saku (uang jajan) pada waktu anak sekolah: a. Selalu memberikan b. kadang-kadang
10 6
52 % 32 %
c. Jarang sekali d. Tidak pernah
3 0
16 % 0 %
Jumlah 19 100% 20. Berapa besar biasanya
bapak\ ibu memberikan uang saku: a. Rp. 7.500- Rp. 10.000 b. Rp. 5000- Rp. 7.500 c. Rp. 2.500- Rp. 5.000 d. Rp. 1.000- Rp. 2.500
0 3 10 6
0 % 16 % 52 % 32 %
Jumlah 19 100% 21.Status kepemilikan rumah
Bapak/Ibu: a. Milik sendiri b. Rumah dinas c. Kontrakan d. Rumah ortu/mertua
5 0 10 4
26 % 0 % 53 % 21 %
Jumlah 19 100% 22.Harta Bapak/Ibu selain
rumah a. Perusahaan b. Rumah kontrakan c. Tanah d. Tidak ada
0 2 4 13
0 % 11 % 21 % 68 %
Jumlah 19 100% 24. Kendaraan pribadi yang
Bapak/Ibu miliki a. Mobil b. Motor c. Sepeda d. Tidak ada
0 8 5 6
0 42 26 32
Jumlah 19 100% 25. Kedudukan Bapak
dimasyarakat a. Tokoh masyarakat b. Ulama c. Guru / Ustadz d. Warga biasa
0 0 0 19
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 19 100%
26. Kedudukan ibu di masyarakat a. Tokoh masyarakat
0
0 %
b. Ulama c. Guru/ustadzah d. Warga biasa
0 0 19
0 % 0 %
100 % Jumlah 19 100%
Berdasarkan tabel ini, 5% latar belakang pendidikan bapak menjawab
perguruan tinggi, 32 % SLTA/ SMA, 53 % SLTP/ SMP, 10 % SD. 0 % latar belakang
pendidikan ibu menjawab perguruan tinggi, 21 % SLTA/ SMP, 32 % SLTP/ SMP, 47
% menjawab SD. 0 % bapak dengan penghasilan perbulan, 16 % menjawab
perminggu, 58 % perhari, 26 % tidak menentu. 0 % ibu dengan penghasilan perbulan,
16 % perminggu, 32 % perhari, 52 % tidak ada. 0 % dengan penghasilan sebesar Rp.
1.500.000- Rp. 2.500.000, 16 % dengan penghasilan Rp. 500.000- Rp. 1.400.000, 26
% dengan penghasilan Rp. 400.000- Rp. 100.000, 58 % dengan penghasilan kurang
dari 50.000. 0 % tidak ada penghasilan dari pihak ibu sebesar Rp. 1.500.000- Rp
2.500.000, 5 % dengan penghasilan Rp.5.00.000- Rp. 1.400.000, 26 % dengan
penghasilan Rp.400.000-100.00, 69 % dengan tidak ada penghasilan. 11 % selalu
menabung, 26 % kadang- kadang menabung. 21 % jarang menabung, 42 % tidak
pernah menabung. 5 % penghasilan orang tua siswa lebih dari cukup, 16 % cukup, 53
% pas-pasan, 26 % kurang mencukupi. 11 % pengeluaran biaya untuk sekolah anak,
26 % untuk biaya sewa rumah, 5 % untuk biaya listrik, 58 % untuk biaya makan. 10
% orang tua siswa memiliki 1 orang anak yang masih sekolah, 42 % 2 orang, 32 % 3
orang, 10 % 4 orang lebih. 10 % tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan sekolah anak, 42 % kadang- kadang, 32 % sering, 16 % selalu kesulitan.
0 % orang tua siswa menjawab lebih besar pendapatan, 5 % seimbang, 43 % tidak
menentu, 53 % lebih besar pengeluaran. 16 % anak belajar di ruangan belajar khusus,
52 % di dalam kamar, 32 % di ruang tamu, 18 % di ruang makan. 10 % orang tua
siswa memenuhi semua buku-buku pelajaran, 53 % hanya sebagian, 32 % hanya
sedikit, 5 % tidak sama sekali. 42 % orang tua siswa memenuhi semua peralatan
sekolah: seperti tas, buku tulis, pulpen, pensil, penggaris, penghapus dll, 26 % hanya
sebagian, 32 % hanya buku tulis dan pulpen, 0 % tidak sama sekali. 52 % orang tua
siswa selalu memberikan uang saku atau uang jajan pada waktu anak sekolah, 32 %
kadang-kadang, 16 % jarang sekali, 0 % tidak pernah memberikan. 0 % orang tua
siswa memberikan uang saku sebesar Rp. 7.500- Rp.10.000, 16 % Rp.5000- Rp.
7500, 52 % Rp. 2500- Rp.5000, 32 % Rp. 1000- 2500. 26 % status kepemilikan
rumah orang tua adalah milik sendiri, 0 % rumah dinas, 53 % rumah kontrakan, 21 %
rumah orang tua. 0 % tidak memeiliki perusahaan, 11 % memiliki rumah kontrakan,
21 % memiliki tanah, 68 % tidak memiliki harta selain rumah. 0 % tidak mempunyai
mobil, 42 % memiliki motor, 26 % memiliki sepeda, 32 % tidak memiliki kendaraan.
100 % kedudukan bapak dimasyarakat hanya sebagai warga biasa, dan 100 %
kedudukan ibu dimasyarakat hanya sebagai warga biasa.
Tabel: 9
Daftar Orang Tua Siswa yang Bermata Pencaharian Pegawai Buruh
Aspek yang dijaring Jumlah Responden Alternatif Jawaban f P
15
1. Apa latar belakang pendidikan Bapak: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP
0 0 6
0 % 0 % 40 %
d. SD 9 60 % Jumlah 15 100 %
2. Apa latar belakang pendidikan Ibu: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP d. SD
0 0 4 11
0 % 0 % 27 % 73 %
Jumlah 15 100 % 3. Apakah penghasilan bapak:
a. Perbulan b. Perminggu c. Perhari d. tidak menentu
0 2 7 6
0 % 13 % 47 % 40 %
Jumlah 15 100 % 4. Apakah penghasilan Ibu:
a. Perbulan b. Perminggu c. Perhari d. Tidak menentu
0 0 3 12
0 % 0 %
20 % 80 %
Jumlah 15 100 % 5. Berapa penghasilan Bapak:
a. 1.500.000- 2.500.000 b. 500.000– 1.400.000 c. 400.000 – 100.000 d. Kurang dari 50.000
0 0 1 14
0 % 0 % 7 % 93 %
Jumlah 15 100 % 6. Berapa penghasilan Ibu:
a. 1.500.000 – 2.500.000 b. 500.000 – 1.400.000 c. 400.000- 100.000 d. Tidak ada
0 0 0 15
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 15 100 % 7. Apakah Bapak/Ibu selalu menabung:
a. Ya selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak pernah
0 0 6 9
0 % 0 % 40 % 60 %
Jumlah 15 100 % 8. Apakah dari penghasilan Bapak/Ibu sudah
mencukupi a. Lebih dari cukup b. Cukup
0 3 2
0 % 20 % 13 %
c. Pas-pasan d. Kurang
10 67 %
Jumlah 15 100 % 9. Didalam keluarga pengeluaran biaya
yang paling banyak untuk: a. Biaya sekolah anak b. Biaya sewa rumah c. Biaya listrik d. Biaya makan
4 4 2 5
27 % 27 % 13 % 33 %
Jumlah 15 100 % 10.Berapa jumlah anak Bapak/ Ibu masih
sekolah a. 1 orang b. 2 orang c. 3 orang d. 4 orang lebih
7 7 1 0
47 % 47 % 13 % 33 %
Jumlah 15 100 % 11. Apakah Bapak/Ibu selalu
Mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak: a. Tidak sama sekali b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu
1 5 4 5
7 % 33 % 37 % 33 %
Jumlah 15 100 % 12.Menurut Bapak/Ibu lebih besar mana
antara pendapatan dan pengeluaran: a. Lebih besar pendapatan b. Seimbang c. Tidak menentu d. Lebih besar pengeluaran
0 1 4 10
0 % 7 % 27 % 66 %
Jumlah 15 100 % 13. Dimana biasanya anak anda belajar
pada waktu belajar di rumah: a. Di ruang belajar khusus b. Di dalam kamar c. Di ruang tamu d. di ruang makan
0 5 3 7
0 % 33 % 20 % 47 %
Jumlah 15 100 % 14. Apakah bapak\Ibu selalu memenuhi
semua buku-buku pelajaran yang anak anda butuhkan:
a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian c. Hanya sedikit d. Tidak sama sekali
0 3 7 5
0 % 20 % 47 % 33 %
Jumlah 15 100 % 15. Apakah bapak \ibu selalu memenuhi
semua peralatan sekolah seperti: Tas, Buku tulis, Pulpen, Pensil, Penggaris, Penghapus dll… a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian c.Hanya buku tulis dan pulpen d. Tidak sama sekali
4 6 4 1
27 % 40 % 27 % 7 %
Jumlah 15 100 % 16. Apakah bapak\ ibu selalu memberikan
uang saku (uang jajan) pada waktu anak sekolah: a. Selalu memberikan b. kadang-kadang c. Jarang sekali d. Tidak pernah
5 4 5 4
23 % 37 % 23 % 37 %
Jumlah 15 100 % 17. Berapa besar biasanya bapak\ ibu
memberikan uang saku: a. Rp. 7.500- Rp. 10.000 b. Rp. 5000- Rp. 7.500 c. Rp. 2.500- Rp. 5.000 d. Rp. 1.000- Rp. 2.500
0 0 5 10
0 % 0 % 33 % 67 %
Jumlah 15 100 % 18. Status kepemilikan rumah Bapak/Ibu:
a. Milik sendiri b. Rumah dinas c. Kontrakan d. Rumah ortu/mertua
3 0 9 3
20 % 0 % 60 % 20 %
Jumlah 15 100 % 19.Harta Bapak/Ibu selain rumah
a. Perusahaan b. Rumah kontrakan c. Tanah d. Tidak ada
0 0 0 15
0 % 0 % 0 %
100 %
Jumlah 15 100 % 20. Kendaraan pribadi yang Bapak/Ibu
miliki a. Mobil b. Motor c. Sepeda d. Tidak ada
0 3 5 7
0 % 20 % 33 % 47 %
Jumlah 15 100 % 21. Kedudukan Bapak dimasyarakat
a. Tokoh masyarakat b. Ulama c. Guru / Ustadz d. Warga biasa
0 0 0 15
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 15 100 %
22. Kedudukan ibu di masyarakat a. Tokoh masyarakat b. Ulama c. Guru/ustadzah d. Warga biasa
0 0 0 15
0 % 0 % 0 %
100% Jumlah 15 100 %
Berdasarkan tabel ini, 0 % latar belakang pendidikan bapak menjawab
perguruan tinggi, 0 % SLTA/ SMA, 6 % SLTP/ SMP, 9 % SD. 0 % latar belakang
pendidikan ibu menjawab perguruan tinggi, 0 % SLTA/ SMP, 27 % SLTP/ SMP, 73
% menjawab SD. 0 % bapak dengan penghasilan perbulan, 13 % menjawab
perminggu, 47 % perhari, 40 % tidak menentu. 0 % ibu dengan penghasilan perbulan,
0 % perminggu, 20 % perhari, 80 % tidak ada. 0 % dengan penghasilan sebesar Rp.
1.500.000- Rp. 2.500.000, 0 % dengan penghasilan Rp. 500.000- Rp. 1.400.000, 7 %
dengan penghasilan Rp. 400.000- Rp. 100.000, 93 % dengan penghasilan kurang dari
50.000. 0 % tidak ada penghasilan dari pihak ibu sebesar Rp. 1.500.000- Rp
2.500.000, 0% dengan penghasilan Rp.5.00.000- Rp. 1.400.000, 0 % dengan
penghasilan Rp.400.000-100.00, 100 % dengan tidak ada penghasilan. 0 % orang tua
siswa selalu menabung, 0 % kadang-kadang menabung, 40 % jarang menabung, 60 %
tidak pernah menabung. 0 % penghasilan orang tua siswa lebih dari cukup, 20 %
cukup, 13 % pas-pasan, 67 % kurang mencukupi. 27 % pengeluaran biaya untuk
sekolah anak, 27 % untuk biaya sewa rumah, 13 % untuk biaya listrik, 33 % untuk
biaya makan. 47 % orang tua siswa memiliki 1 orang anak yang masih sekolah, 47 %
2 orang, 13 % 3 orang, 33 % 4 orang lebih. 7 % tidak mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan sekolah anak, 33 % kadang- kadang, 37 % sering, 33 % selalu
kesulitan. 0 % orang tua siswa menjawab lebih besar pendapatan, 7 % seimbang, 27
% tidak menentu, 66 % lebih besar pengeluaran. 0 % anak belajar di ruangan belajar
khusus, 33 % di dalam kamar, 20 % di ruang tamu, 47 % di ruang makan. 0 % orang
tua siswa memenuhi semua buku-buku pelajaran, 20 % hanya sebagian, 47 % hanya
sedikit, 33 % tidak sama sekali. 27 % orang tua siswa memenuhi semua peralatan
sekolah: seperti tas, buku tulis, pulpen, pensil, penggaris, penghapus dll, 40 % hanya
sebagian, 27 % hanya buku tulis dan pulpen, 7 % tidak sama sekali. 23 % orang tua
siswa selalu memberikan uang saku atau uang jajan pada waktu anak sekolah, 37 %
kadang-kadang, 23 % jarang sekali, 37 % tidak pernah memberikan. 0 % orang tua
siswa memberikan uang saku sebesar Rp. 7.500- Rp.10.000, 0 % Rp.5000- Rp. 7500,
33 % Rp. 2500- Rp.5000, 67 % Rp. 1000- 2500. 20 % status kepemilikan rumah
orang tua adalah milik sendiri, 0 % rumah dinas, 60 % rumah kontrakan, 20 % rumah
orang tua. 0 % tidak memeiliki perusahaan, 0 % memiliki rumah kontrakan, 0 %
memiliki tanah, 100 % tidak memiliki harta selain rumah. 0 % tidak mempunyai
mobil, 20% memiliki motor, 33% memiliki sepeda, 47% tidak memiliki kendaraan.
100 % kedudukan bapak dimasyarakat hanya sebagai warga biasa, dan 100 %
kedudukan ibu dimasyarakat hanya sebagai warga biasa.
Tabel: 10
Daftar Orang Tua Siswa yang tidak bermata pencarin
Aspek yang dijaring Jumlah Responden Alternatif Jawaban f P
8
1. Apa latar belakang pendidikan Bapak: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP d. SD
0 0 2 6
0 % 0 % 25 % 75 %
Jumlah 8 100 % 2. Apa latar belakang
pendidikan Ibu: a. Perguruan Tinggi b. SMA c. SLTP d. SD
0 0 1 7
0 % 0 %
12,5 % 87,5 %
Jumlah 8 100 % 3. Apakah penghasilan bapak:
a. Perbulan b. Perminggu c. Perhari d. tidak ada
0 0 0 8
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 8 100 %
4. Apakah penghasilan Ibu: a. Perbulan b. Perminggu c. Perhari d. Tidak menentu
0 0 0 8
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 8 100 % 5. Berapa penghasilan Bapak:
a. 1.500.000- 2.500.000 0
0 %
b. 500.000– 1.400.000 c. 400.000 – 100.000 d. Kurang dari 50.000
0 2 6
0 % 25 % 75 %
Jumlah 8 100 % 6. Berapa penghasilan Ibu:
a. 1.500.000 – 2.500.000
0
0 %
b. 500.000 – 1.400.000 c. 400.000- 100.000 d. Tidak ada
0 0 8
0 % 0 %
100 % Jumlah 8 100 % 7. Apakah Bapak/Ibu selalu
menabung: a. Ya selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak pernah
0 0 0 8
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 8 100 % 8. Apakah dari penghasilan
Bapak/Ibu sudah mencukupi a. Lebih dari cukup b. Cukup c. Pas-pasan d. Kurang
0 0 0 8
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 8 100 % 9. Di dalam keluarga
pengeluaran biaya yang paling banyak untuk: a. Biaya sekolah anak b. Biaya sewa rumah c. Biaya listrik d. Biaya makan
2 2 2 2
25 % 25 % 25 % 25 %
Jumlah 8 100 % 10. Berapa jumlah anak
Bapak/ Ibu masih sekolah a. 1 orang b. 2 orang c. 3 orang d. 4 orang lebih
2 5 1 0
25 % 62,5 % 12,5 %
0 % Jumlah 8 100 % 11. Apakah Bapak/Ibu selalu
Mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan sekolah anak: a. Tidak sama sekali b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu
0 1 2 5
0 %
12,5 % 25 %
62,5 %
Jumlah 12. Menurut Bapak/Ibu lebih
besar mana antara pendapatan dan pengeluaran: a. Lebih besar pendapatan b. Seimbang c. Tidak menentu d. Lebih besar pengeluaran
0 0 0 8
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 8 100 %
13. Dimana biasanya anak anda belajar pada waktu belajar di rumah: a. Di ruang belajar khusus b. Di dalam kamar c. Di ruang tamu d. di ruang makan
0 3 2 3
0 %
37,5 % 25 %
37,5 % Jumlah 8 100 % 14. Apakah bapak\Ibu selalu
memenuhi semua buku-buku pelajaran yang anak anda butuhkan: a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian c. Hanya sedikit d. Tidak sama sekali
0 1 4 3
0 % 12,5 % 50 %
37,5 % Jumlah 8 100 % 15. Apakah bapak \ibu selalu
memenuhi semua peralatan sekolah seperti: Tas, Buku tulis, Pulpen, Pensil, Penggaris, Penghapus dll… a. Memenuhi semuanya b. Hanya sebagian c.Hanya buku tulis dan pulpen d. Tidak sama sekali
0 1 4 3
0 % 12,5 % 50 %
37,5 %
Jumlah 8 100 % 16. Apakah bapak\ ibu selalu
memberikan uang saku (uang jajan) pada waktu anak sekolah: a. Selalu memberikan b. kadang-kadang c. Jarang sekali d. Tidak pernah
1 0 0 7
12,5 % 0 % 0 %
87,5 % Jumlah 8 100 % 17. Berapa besar biasanya bpk\
ibu memberikan uang saku: a. Rp. 7.500- Rp. 10.000 b. Rp. 5000- Rp. 7.500 c. Rp. 2.500- Rp. 5.000 d. Rp. 1.000- Rp. 2.500
0 0 0 8
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 8 100 % 18. Status kepemilikan rumah
Bapak/Ibu: a. Milik sendiri b. Rumah dinas c. Kontrakan d. Rumah ortu/mertua
3 0 3 2
37,5 % 0 %
37,5 % 25 %
Jumlah 8 100 % 19. Harta Bapak/Ibu selain
rumah a. Perusahaan b. Rumah kontrakan c. Tanah d. Tidak ada
0 0 0 8
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 8 100 %
20. Kendaraan pribadi yang Bapak/Ibu miliki a. Mobil b. Motor c. Sepeda d. Tidak ada
0 1 5 2
0 % 12,5 % 62,5 % 25 %
Jumlah 8 100 % 21. Kedudukan Bapak
dimasyarakat
a. Tokoh masyarakat b. Ulama c. Guru / Ustadz d. Warga biasa
0 0 0 8
0 % 0 % 0 %
100 %
Jumlah 8 100 % 22. Kedudukan ibu di
masyarakat a. Tokoh masyarakat b. Ulama c. Guru/ustadzah d. Warga biasa
0 0 0 8
0 % 0 % 0 %
100 % Jumlah 8 100 %
Berdasarkan tabel ini, 0 % latar belakang pendidikan bapak menjawab
perguruan tinggi, 0 % SLTA/ SMA, 2 % SLTP/ SMP, 75 % SD. 0 % latar
belakang pendidikan ibu menjawab perguruan tinggi, 0 % SLTA/ SMA, 12,5 %
SLTP/ SMP, 87,5 % menjawab SD. 0 % bapak dengan penghasilan perbulan, 0 %
menjawab perminggu, 0 % perhari, 100 % tidak menentu. 0 % ibu dengan
penghasilan perbulan, 0 % perminggu, 0 % perhari, 100 % tidak ada. 0 % dengan
penghasilan sebesar Rp. 1.500.000- Rp. 2.500.000, 0 % dengan penghasilan Rp.
500.000- Rp. 1.400.000, 25 % dengan penghasilan Rp. 400.000- Rp. 100.000, 75
% dengan penghasilan kurang dari 50.000. 0 % tidak ada penghasilan dari pihak
ibu sebesar Rp. 1.500.000- Rp 2.500.000, 0% dengan penghasilan Rp.5.00.000-
Rp. 1.400.000, 0 % dengan penghasilan Rp.400.000-100.00, 100 % dengan tidak
ada penghasilan. 0 % orang tua siswa selalu menabung, 0 % kadang-kadang
menabung, 0 % jarang menabung, 100 % tidak pernah menabung. 0 %
penghasilan orang tua siswa lebih dari cukup, 0 % cukup, 0 % pas-pasan, 60 %
kurang mencukupi. 25 % pengeluaran biaya untuk sekolah anak, 25 % untuk
biaya sewa rumah, 25 % untuk biaya listrik, 25 % untuk biaya makan. 25 % orang
tua siswa memiliki 1 orang anak yang masih sekolah, 62,5 % 2 orang, 12,5 % 3
orang, 0 % 4 orang lebih. 0 % tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan sekolah anak, 12,5 % kadang- kadang, 25 % sering, 62,5 % selalu
kesulitan. 0 % orang tua siswa menjawab lebih besar pendapatan, 0 % seimbang,
0 % tidak menentu, 100 % lebih besar pengeluaran. 0 % anak belajar di ruangan
belajar khusus, 37,5 % di dalam kamar, 25 % di ruang tamu, 37,5 % di ruang
makan. 0 % orang tua siswa memenuhi semua buku-buku pelajaran, 12,5 %
hanya sebagian, 50 % hanya sedikit, 37,5 % tidak sama sekali. 0 % orang tua
siswa memenuhi semua peralatan sekolah: seperti tas, buku tulis, pulpen, pensil,
penggaris, penghapus dll, 12,5 % hanya sebagian, 50 % hanya buku tulis dan
pulpen, 37,5 % tidak sama sekali. 12,5 % orang tua siswa selalu memberikan
uang saku atau uang jajan pada waktu anak sekolah, 0 % kadang-kadang, 0 %
jarang sekali, 87,5 % tidak pernah memberikan. 0 % orang tua siswa memberikan
uang saku sebesar Rp. 7.500- Rp.10.000, 0 % Rp.5000- Rp. 7500, 0 % Rp. 2500-
Rp.5000, 100 % Rp. 1000- 2500. 37,5 % status kepemilikan rumah orang tua
adalah milik sendiri, 0 % rumah dinas, 37,5 % rumah kontrakan, 25 % rumah
orang tua. 0 % tidak memeiliki perusahaan, 0 % memiliki rumah kontrakan, 0 %
memiliki tanah, 100 % tidak memiliki harta selain rumah. 0 % tidak mempunyai
mobil, 12,5 % memiliki motor, 62,5 % memiliki sepeda, 25 % tidak memiliki
kendaraan. 100 % kedudukan bapak dimasyarakat hanya sebagai warga biasa, dan
100 % kedudukan ibu dimasyarakat hanya sebagai warga biasa.
C. Perumusan Hipotesa
Untuk menguji kebenaran penelitian ini, penulis akan mengajukan
hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho: Tidak ada pengaruh status social ekonomi orang tua siswa terhadap prestasi
belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat.
Ha: Status social ekonomi orang tua siswa mempunyai pengaruh terhadap prestasi
belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat.
D. Analisa Dan Interpretasi Data
Data yang telah dideskripsikan tersebut di atas, diolah dan dianalisa
sebagaimana uraian di bawah ini:
Tabel: 11
Daftar siswa yang termasuk status social ekonomi menengah keatas (X1)
No Nama Siswa Jenis Kelamin Indeks Prestasi 1 Agung Prasetyo Laki-laki 7,0 2 Abdurrahman Laki-laki 6,4 3 Astri Puspita Perempuan 7,1 4 Dewi Ratmawati Perempuan 6,0 5 Enggar Laki-laki 6,8 6 Deny Gustiar Laki-laki 6,6 7 Ilham A.W Laki-laki 6,5 8 Leni Perempuan 7,0 9 Mayang Sari Perempuan 7,1 10 Maya Eva Anjani Perempuan 6,7 11 Miratus Soleha Perempuan 6,5 12 Mustopa Laki-laki 7,0 13 Khomalasari Perempuan 7,0
14 Nopia Jamil Perempuan 7,0 15 M. Iqbal Laki-laki 6,5 16 Vordanus Saleh Laki-laki 6,6 17 Dindi Fitriani Perempuan 6,8 18 Deny Gustiar Laki-laki 6,6 19 Reni Oktavia Perempuan 6,9 20 Riki Ridwan Laki-laki 6,8 21 Rusli. A Laki-laki 6,3 22 Syifa Fauziah Perempuan 7,6 23 Syarifudin Laki-laki 7,0 24 Uray Oktovaia Sari Perempuan 6,3 25 Yeti Fitri Yeni Perempuan 7,3 26 Wulandari Perempuan 6,8 27 Yunita Perempuan 7,2 28 Zafri Romadhan Laki-laki 6,1
Tabel: 12
Daftar siswa yang termasuk status social ekonomi menengah ke bawah (X2)
No Nama Siswa Jenis Kelamin Indeks Prestasi 1 A. Nurul Qomar Laki-laki 7,2 2 Aip Bimantara Laki-laki 6,3 3 Andi Kurniawan Laki-laki 6,8 4 Anggi Adrian. P Perempuan 6,5 5 Ayang Zuhri Laki-laki 6,6 6 Ayu Lestari Perempuan 7,1 7 Ayu Putri Perempuan 7,2 8 Ayu St. Komalasari Perempuan 7,0 9 Bambang Laki-laki 7,0 10 Cecep Abu Waris Laki-laki 7,3 11 Dwi Handayani Perempuan 7,2 12 Deni Gustiar Laki-laki 6,6 13 Dina Andriana Perempuan 7,0 14 Dwi Fresti. Y Perempuan 6,5 15 Dewi Setiawati Perempuan 6,7 16 Erwin Laki-laki 6,6 17 Eva Nur Saputri Perempuan 7,0 18 Elis Lestari Perempuan 6,0 19 Fajar Ridwan Laki-laki 6,6 20 Febria. M Perempuan 7,0 21 Ina Anggraini Perempuan 6,3
22 Jaka Fardila Perempuan 6,9 23 Vordanus Saleh Laki-laki 6,6 24 K. Vika Kartika Sari Perempuan 6,7 25 Ibnu Subarkah Laki-laki 6,4 26 Ihfa Dila Putra Laki-laki 6,5 27 Leni Perempuan 7,0 28 M. Rangga. S Laki-laki 6,9 29 M. Yanis Laki-laki 6,8 30 Nurlatifa Sari Perempuan 6,8 31 Restu Prastio Laki-laki 7,0 32 Sri Rahmawati Perempuan 7,0 33 St. Aminah Perempuan 6,7 34 St. Azizah Ika. P Perempuan 7,0 35 Setiana Sundari Perempuan 6,8 36 Susi Mulyati Perempuan 6,8 37 Tri Chintya Putri Perempuan 7,0 38 Tio Saputra Laki-laki 7,0 39 Tri Setia Ningsih Perempuan 6,8 40 Via Renata Perempuan 7,0 41 Wahyu Nuji. R Laki-laki 7,0 42 Yoga Setiana Laki-laki 6,3
Oleh karena itu, untuk mencari nilai uji “t” dibuatkan table persiapan uji “t” sebagai berikut:
Tabel: 13 Persiapan untuk uji “t”
X1 X2 X1
2 X22
7,0 7,2 49,00 51,84 6,4 6,3 40,96 39,69 7,1 6,8 50,41 46,24 6,0 6,5 36,00 42,25 6,8 6,6 46,24 43,56 6,6 7,1 43,56 50,41 6,5 7,2 42,25 51,84 7,0 7,0 49,00 49,00 7,1 7,0 50,41 49,00 6,7 7,3 44,89 53,29 6,5 7,2 42,25 51,84 7,0 6,6 49,00 43,56
7,0 7,0 49,00 49,00 7,0 6,5 49,00 42,25 6,5 6,7 42,25 44,89 6,6 6,5 43,56 42,25 6,8 7,0 46,24 49,00 6,6 6,0 43,56 36,00 6,9 6,6 47,61 43,56 6,8 7,0 46,24 49,00 6,3 6,3 39,69 39,69 7,6 6,9 57,76 47,61 7,0 6,6 49,00 43,56 6,3 6,7 36,69 44,89 7,3 6,4 53,29 40,96 6,8 6,5 46,24 42,25 7,2 7,0 51,84 49,00 6,7 6,9 44,89 47,61
6,8 46,24 6,8 46,24 7,0 49,00 7,0 49,00 6,7 44,89 7,0 49,00 6,8 46,24 6,8 46,24 7,0 49,00 7,0 49,00 6,8 46,24 7,0 49,00 7,0 49,00 63 36,69
ΣX1 = 190,1 N1 = 28
1X = 6,78
ΣX1 = 285,4 N1 = 42
1X = 6,79
ΣX12 = 1293,84 ΣX2
2 = 1942,82
Sebagaimana disebutkan dalam Bab I, bahwa teknik analisa data yang digunakan dalam pembahasan ini adalah teknik analisa komparasional bivariat, dengan rumus uji “t” sebagai berikut:
t =
2
2
1
2
21
nS
nS
XX
−
−
Selanjutnya, untuk mencari nilai uji “t”, harus dicari variansi pada kedua
kelompok, dengan rumus:
S2 = 2nn
n)X(X
n)X(X
21
2
222
21
212
1
−+
Σ−Σ+
Σ−Σ
Oleh karena itu, di bawah ini akan dilakukan perhitungan mencari angka S2
yang telah dihasilkan pada table di atas, yaitu:
ΣX12 = 1293,84 ΣX1 = 190,1
ΣX22 = 1942,82 ΣX2 = 28,54
n1 = 28 n2 = 42
Melalui angka-angka tersebut, maka dapat dihitung antara lain:
S2 = 24228
42)4,285(82,1942
28)1,190(84,1293
22
−+
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−
= 68
36,193982,194264,129084,1293 −+−
= 097,068
46,320,3=
+
Setelah S2 diketahui, yaitu sebesar 0,097, maka rumus uji “t” sudah dapat
dihitung, yaitu sebagai berikut:
t =
2
2
1
2
21
nS
nS
XX
+
−
=
42097,0
28097,0
79,678,6
+
−
= 0023,00034,0
01,0+
−
= 075,0
01,00057,0
01,0 −=
−
= -0,13
Selanjutnya nilai uji “t” yang telah diperoleh dikonsultasikan dengan table
nilai kritik “t” atau “Crical Value for “t””, dengan terlebih dahulu mencari df nya= df
= n1 + n2 – 2 = 28 + 42 – 2 = 68. dengtan df = 68 diperoleh nilai kritik “t” pada taraf
signifikasi 5% sebesar 2,00, sedangkan pada taraf signifikasi 1% diperoleh nilai kritik
“t” sebesar 2,65. Ternyata nilai uji “t” lebih kecil dari pada nilai kritik “t” (-0,13 <
2,00 < 2,65).
Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa Alternatif (Ha) ditolak karena tidak
teruji kebenarannya, berarti: tidak ada pengaruh yang signifikan antara status sosial
dengan prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat. Dan sebaliknya Hipotesa
Nihil (Ho) diterima karena teruji kebenarannya.
BAB V
PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian mengenai pengaruh status sosial ekonomi orang
tua siswa terhadap prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat Jakarta
Selatan, maka pada bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan
saran:
1. Tingkat status sosial ekonomi orang tua siswa di SMP Islamiyah Ciputat
Jakarta Selatan, dapat dikatakan sebagian besar berstatus sosial ekonomi
menengah ke bawah.
2. Setelah penulis mempelajari data hasil prestasi belajar siswa selama satu
semester, maka penulis berkesimpulan bahwa prestasi belajar siswa di SMP
Islamiyah Ciputat tergolong sedang atau cukup.
3. Status sosial ekonomi orang tua siswa dengan prestasi belajar siswa, dapat
dikatakan tidak ada pengaruhnya, hal ini dapat terlihat dari hasil penelitian
yang penulis laksanakan, di mana tingkat status sosial ekonomi orang tua
siswa yang sebagian besar menengah ke bawah tidak berdampak pada
prestasi belajar siswa di SMP Islamiyah Ciputat.
b. Saran- saran
1. Orang tua siswa hendaknya harus lebih memberi perhatian terhadap
pendidikan anak-anak mereka, baik berupa penyedian fasilitas dan biaya
pendidikan anak serta bimbingan dan motivasi dalam belajar, sehingga anak
merasa mendapat dukungan penuh dari orang tua dan juga perlu adanya kerja
sama antara orang tua siswa dengan pihak sekolah sehingga masalah-masalah
yang dihadapi oleh guru dan orang tua siswa dalam rangka mendidik siswa
dapat diatasi bersama.
2. Kepala sekolah dan para guru hendaknya harus lebih berusaha semaksimal
mungkin untuk lebih meningkatkan prestasi belajar siswa, karena hal tersebut
sangat penting dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang
nantinya sangat diperlukan bagi masyarakat lingkungan siswa hkususnya dan
umumnya bagi kemajuan bangsa ini. Dan prestasi belajar siswa yang baik
juga akan dapat meningkatkan mutu lembaga pendidikan dimana siswa itu
belajar.
3. Status sosial ekonomi orang tua siswa sebagian besar adalah menengah
kebawah jangan menjadi kendala bagi pihak sekolah untuk lebih
meningkatkan prestasi belajar siswa-siswinya, melalui kerja keras dan
kerjasama yang baik antara kepala sekolah, guru-guru, orang tua siswa dan
pihak yayasan, maka prestasi belajar siswa yang diharapkan akan dapat
terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Ackley, Gardener, Teori Ekonomi Makro, Jakarta: UT. Press, 1992
Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur, llmu Pendidikan, Semarang: Rineka Cipta, 1991
Ahmadi, Abu, Sosiologi Pendidikan, Surabaya : Bina Ilmu 1982
Ali, Muhammad, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, Jakarta: Pustaka Insani
Aly, Hery Noer, dan Munzier S.M.A, Watak Pendidikan Islam, Jakarta: Friska Agung Insani, 2003
Arikunto, Suharsimi, Menejemen Pengajaran Secara Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 1990
B. Rahardjo, Muarti, Wawasan Buruh Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1986
Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1982
Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995
Djamarah, Syaful Bahri, Prestasi Belajar dan Kompetensi guru, Surabaya: Usaha Nasional, 1994
Garungan, W.A. DIPL. PSYCH, Psikologi Sosial, Bandung Eresco, 1998
Gunadi, Tom, Sistem Perekonomian Menurut Pancasila dan UUD 45, Bandung: Angkasa, 1990
Indrakusuma, Amir Dain, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional, 1973
Jiyono DR., dan Suparyanti. Nur, Dra., Kajian Pendidikan dan Kebudayaan “Pengembangan Peningkatan dan Pelatihan Wanita untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Anak, Jurnal Ilmiah, No. 009, Juni 1997
Kartolo, Kartini, Peranan Kehiarga Memandu Anak, Jakarta: Rajawali, 1982
Luth, Nursal dan Fernandez, Daniel, Panduan Belajar Sosiologi, Jakarta: PT. Galaxi Puspa Mega, 1995
M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001
M. Yunus, Firdaus, Pendidian Berbasis Realitas Sosia Paulo Freire & YB. Mangun Wijaya, Jogjakarta: Logung Pustaka, 2004
Maftuh, Bunyamin dan Ruyadi, Yadi, Penuntun Belajar Sosiologi, Bandung: Ganeca Exact, 1995
Muhammad, Syaikh, Silsilah Hadist Shahih, Jakarta: Pustaka Mantiq, 1997
Nasution, Prof. Drs. M.A., Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Buni Aksara, 1994
Nasution, Thamrin dan Nur, Muhammad, Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak, Jakarta: Gunung Mulia,1986
Polak, Mayor, Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas, Jakarta: PT. Ikhtiar Baru, 1979
Raucek, Joseph Dan Warren, Roland, Pengantar Sosiologi, Terjemahan Sahal Simamura , Jakarta: Bina Aksara, 1984
Ridwan, Hanapi dan Mariati, Lia, Kamus Besar Indonesia Populer, Surabaya: Tiga Dua, 1992
Rostiah. NK, Dra., Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara, 1986
Rusyan, A. Thabroni, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Karya, 1989
S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994
Sardiman A.M, Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1994
Soekanto, Soejono, Kamus Sosiologi, Jakarta CV Rajawali, 1983
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafmdo Persada 2004
Sumanto, Kumanto, Pengantar Sosiologi Edisi Kedua, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2000
Sumardi, Mulyanto, Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok , Jakarta: Rajawali, 1988
Suparno, Suhainah, Membangun Kompetensi Belajar, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Depdiknas, 2000
Suyasa, Made, Ekonomi dan Koperasi, Bandung: Ganeca Exact Bandung, 1990
Syah, Muhibbin, M.ED., Pikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002
Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, Surabaya: Usaha Nasional,1988
Umar, Musni & Dahlan, Musfihin, Terobosan Pemulihan Ekonomi Indonesia, Jakarta: Forum Kampus Kuning, 2002
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasiona, (Depertemen Pendidikan Nasional ), 2003
Usman,. Moh.Uzer Drs., Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1982
Zaini, Syahmin, Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi, Jakarta: Kalam Mulia, 1986
Nukilan label Nilai "t" Untuk Berbagai df.
Harga Kritik T Pada Taraf Signifikansi: df atau db
5% 1%
1 12,71 63,66
2 4,30 9,92
3 3,18 5,84
4 2,78 4,60
5 2,57 4,03
6 2,45 3,71
7 2,36 3,50
8 2,31 3,36
9 2,26 3,25
10 2,23 3,17
11 2,20 3,11
12 2,18 3,06
13 2,16 3,01
14 2,14 2,98
15 2,13 2,95
16 2,12 2,92
17 2,11 2,90
18 2,10 2,88
19 2,09 2,86
20 2,09 2,84
21 2,08 2,83
22 2,07 2,82
23 2,07 2,81
24 2,06 2,80
25 2,06 2,79
26 2,06 2,78
27 2,05 2,77
28 2,05 2,76
29 2,04 2,76
30 2,04 2,75
35 2,03 2,72
40 2,02 2,71
45 2,02 2,69
50 2,01 2,68
60 2,00 2,65
70 2,00 2,65
80 1,99 2,64
90 1,99 2,63
100 1,98 2,63
125 1,98 2,62
150 1,98 2,61
200 1,97 2,60
300 1,97 2,59
400 1,97 2,59
500 1,96 2,59
1000 1,96 2,58