PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS
HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN
POSTING KELAS X AKUNTANSI SMK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Elisabeth Fitriana Febru Rosari
NIM : 141334061
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS
HOTS PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN
POSTING KELAS X AKUNTANSI SMK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Elisabeth Fitriana Febru Rosari
NIM : 141334061
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Pembimbing skripsi Bapak Dr. S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si yang
senantiasa sabar membimbing, memotivasi, dan mengingatkanku dalam
mengerjakan skripsi.
2. Kedua orangtuaku tercinta, Yohanes Parna dan Emilia Hartati yang
senantiasa mendoakanku, mendampingiku, memberikan kasih sayang dan
memberikan semangat kepadaku.
3. Adikku tercinta, Hipolitus Farda Saputra yang senantiasa memberikan
dukungan dan semangat.
4. Teman spesialku, Agustinus Rudy Prasetyo yg senantiasa menyemangati,
mendukung, memotivasi, dan mendoakan.
5. Sahabat-sahabatku, Desyanwari Endrianataly, Sisillia Dewi Kwee, Agnes
Nanncy Patricia Pradana, Margarita Susilowati, dan Rosalinda Dewi
Krisnawati yang senantiasa sabar, menyemangati, memotivasi, mendoakan
dan menghiburku setiap saat.
6. Teman-temanku pendidikan akuntansi angkatan 2014 yang menjadi
keluarga dan bersinergi bersama selama 4 tahun ini.
7. Almamater kebanggaanku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
selama 4 tahun ini sudah mengajariku berbagai hal dari yang terkecil hingga
terbesar dan sudah menjadi keluarga yang selalu mendukungku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Perubahan tidak akan pernah terjadi jika kita terus menunggu waktu atau orang
yang tepat. Kita adalah perubahan itu sendiri. – Barack Obama
Agar sukses, kemauanmu untuk berhasil harus lebih besar dari ketakutanmu akan
kegagalan. – Bill Casbg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Desember 2018
Peneliti
Elisabeth Fitriana Febru Rosari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Elisabeth Fitriana Febru Rosari
Nomor Mahasiswa : 141334061
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis HOTS Pada Kompetensi Dasar
Menerapkan Posting Kelas X Akuntansi SMK”
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 18 Desember 2018
Yang menyatakan
Elisabeth Fitriana Febru Rosari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS
PADA KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN POSTING
KELAS X AKUNTANSI SMK
Elisabeth Fitriana Febru Rosari
Universitas Sanata Dharma
141334061
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan instrumen penilaian
berbasis HOTS pada kompetensi dasar menerapkan posting kelas X Akuntansi
SMK, (2) mengetahui kualitas pengembangan instrumen penilaian berbasis HOTS
pada kompetensi dasar menerapkan posting kelas X Akuntansi SMK.
Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada bulan
April – Mei 2018 dengan menggunakan delapan langkah model pengembangan
Suryabrata (2005: 68), yaitu: (1) pengembangan spesifikasi tes, (2) penulisan soal,
(3) penelaahan soal, (4) perakitan soal, (5) uji coba tes, (6) analisis butir soal, (7)
seleksi dan perakitan soal, (8) pencetakan tes. Sampel diambil sebanyak 261 peserta
didik dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan melakukan uji
coba soal. Data dianalisis menggunakan program quest.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata skor validasi uji coba soal
dari ahli bahasa sebesar 3,921 dengan katagori “Baik” dan dari ahli materi sebesar
3,750 dengan kategori “Baik”. Hasil analisis dari program quest diperoleh mean
INFIT MNSQ 0,99 dan SD 0,13. Soal yang paling sukar yaitu item nomor 21 dan
yang paling mudah item nomor 2. Berdasarkan analisis, 38 item tersebut dinyatakan
fit atau cocok dengan model Rasch dengan batas penerimaan ≥0,77 sampai ≤1,30.
Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa uji coba soal menerapkan posting
layak menjadi instrumen penilaian bagi guru dalam pembelajaran.
Kata kunci: penelitian dan pengembangan, instrumen penilaian, HOTS,
menerapkan posting, model Rasch
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF HOTS-BASED ASSESSMENT INSTRUMENTS
ON BASIC COMPETENCY IN APPLYING POSTING FOR THR TENTH
CLASS OF ACCOUNTING OF VOCATIONAL SCHOOL
Elisabeth Fitriana Febru Rosari
Sanata Dharma University
141334061
This study aims to (1) develop HOTS-based assessment instruments on the
basic competencies in applying posting for the tenth grade students of Accounting
for SMK; (2) find out the quality of the development of HOTS-based assessment
instruments on the basic competencies applying posting for the tenth grade students
of Accounting for SMK.
This research is a research and development carried out from April – May 2018
by applying the eight steps of the development model of Suryabrata (2005: 68),
those are: (1) the development of test specification, (2) writing test items, (3)
analysing test items, (4) compilating test items, (5) simulating test items, (6) the
analysing test items, (7) selecting and compilating test items, and (8) printing out
test items. Samples were 261 students taken by purposive sampling technique. Data
were collected by conducting a test of the test items. Data were analyzed by using
a quest programme.
The results of research and development show that the average of simulation
validation score from linguists expert is 3,921 it is at "good category" and from
material experts is 3,750, it is at "good category". The results of analysis of the
quest programme gained mean INFIT MNSQ 0.99 and SD 0.13. The difficult
questions are the items number 21 and the easiest is the item number 2. Based on
analysis, of 38 items are stated fit and match with Rasch model with the acceptance
limit ≥0.77 to ≤1.30. Based on the result, researcher concludes that the test
simulation applied posting is approviate to be an assessment instrument for the
teacher in the learning process.
Keywords: research and development, assessment instruments, HOTS, applying
posts, Rasch model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis HOTS pada Kompetensi Dasar
Menerapkan Posting Kelas X Akuntansi SMK”. Skripsi ini disusun dalam rangka
memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Kaguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini:
1. Tuhan Yesus Kristus sumber pengharapan dan kasih sejati
2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.
4. Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Katua
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi.
5. Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku Dosen
Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikan pelayanan prima selama perkuliahan.
7. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. yang telah berkenan menjadi ahli
bahasa.
8. Cicilia Ika Puspitasari, S.Pd. yang telah berkenan menjadi ahli materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Kepala sekolah, guru, dan peserta didik-peserta didik SMK BOPKRI 1
Yogyakarta, SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 2 Sleman, SMK YPKK 3
Sleman, SMK Putra Tama Bantul, dan SMK 17 Seyegan.
10. Kedua orang tua tercinta, Yohanes Parna dan Emilia Hartati yang senantiasa
mendoakan dan memberikan kasih sayang yang melimpah.
11. Adikku tercinta, Hipolitus Farda Saputra yang senantiasa memberikan
dukungan dan semangat.
12. Teman spesialku, Agustinus Rudy Prasetyo yg senantiasa menyemangati,
mendukung, memotivasi, dan mendoakan serta menjadi tempat berkeluh
kesah dalam segala situasi.
13. Sahabat-sahabatku, Desyanwari Endrianataly, Sisillia Dewi Kwee, Agnes
Nanncy Patricia Pradana, Margarita Susilowati, dan Rosalinda Dewi
Krisnawati yang senantiasa sabar, menyemangati, memotivasi, mendoakan
dan menghiburku setiap saat.
14. Teman satu peer group Agustinus Deyafajar Jiwantono yang senantiasa
berjuang bersama dan memberikan dorongan positif.
15. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dukungan dan semangat sehingga skripsi ini dapat
selesai dengan baik.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan. Peneliti
berharap semoga hasil karya penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v
LEMBAR PERNTAYAAN KEASLIAN KARYA .............................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 4
C. Batasan Masalah ............................................................................................ 4
D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5
G. Definisi Operasional ...................................................................................... 6
H. Spesifikasi Produk ......................................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................................... 8
A. Kurikulum ...................................................................................................... 8
1. Pengertian Kurikulum ................................................................................ 8
2. Isi Kurikulum ............................................................................................. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Perubahan Kurikulum ................................................................................ 9
4. Perbedaan Kurikulum .............................................................................. 11
5. Struktur Kurikulum .................................................................................. 12
B. Penilaian ....................................................................................................... 15
1. Pengertian Penilaian ................................................................................ 15
2. Higher Order Thinking Skill (HOTS) & Lower Order Thinking Skill
(LOTS) ..................................................................................................... 17
3. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ................................................... 18
C. Taksonomi Bloom ........................................................................................ 21
1. Taksonomi Bloom Ranah Kognitif .......................................................... 21
2. Taksonomi Bloom Revisi ........................................................................ 27
D. Reliabilitas dan Validitas .............................................................................. 34
1. Reliabilitas ............................................................................................... 34
2. Validitas ................................................................................................... 35
E. Classical Test Theory (CTT) ....................................................................... 38
F. Item Response Theory (IRT) ........................................................................ 38
1. Asumsi Teori Respon Butir ..................................................................... 39
2. Model Teori Respon Butir ....................................................................... 40
3. Parameter Teori Respon Butir ................................................................. 43
4. Fungsi Informasi Aitem dan Tes ............................................................. 44
G. Program Quest ............................................................................................. 46
H. Posting ......................................................................................................... 48
1. Pengertian Buku Besar ............................................................................. 48
2. Bentuk-bentuk Akun Buku Besar ............................................................ 48
3. Mem-posting ke Buku Besar ................................................................... 51
I. Prosedur Pengembangan Instrumen Penilaian ............................................. 52
1. Pengembangan Spesifikasi Tes ............................................................... 53
2. Penelitian Soal ......................................................................................... 53
3. Penelaahan Soal ....................................................................................... 54
4. Perakitan Soal (untuk tujuan uji coba) ..................................................... 54
5. Uji Coba Tes ............................................................................................ 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
6. Analisis Butir Soal ................................................................................... 55
7. Seleksi dan Perakitan Soal ....................................................................... 57
8. Pencetakan Tes ........................................................................................ 59
9. Administrasi Tes Bentuk Akhir ............................................................... 59
10. Penyusutan Skala dan Norma .................................................................. 59
J. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 61
K. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 66
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 68
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 68
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 68
1. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 68
2. Waktu Penelitian ...................................................................................... 69
C. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 69
1. Populasi ................................................................................................... 69
2. Sampel ..................................................................................................... 69
D. Prosedur Pengembangan .............................................................................. 70
1. Pengembangan Spesifikasi Tes ............................................................... 70
2. Penelitian Soal ......................................................................................... 70
3. Penelaahan Soal ....................................................................................... 71
4. Perakitan Soal .......................................................................................... 71
5. Uji Coba Soal ........................................................................................... 72
6. Analisis Butir Soal ................................................................................... 72
7. Seleksi dan Perakitan Soal ....................................................................... 76
8. Pencetakan Tes ........................................................................................ 76
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 76
1. Wawancara .............................................................................................. 77
2. Tes ........................................................................................................... 78
3. Angket ..................................................................................................... 79
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................... 80
A. Hasil Penelitian dan Pengembangan ........................................................... 80
1. Pengembangan Spesifikasi Tes ............................................................... 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Penelitian Soal ......................................................................................... 86
3. Penelaahan Soal ....................................................................................... 87
4. Perakitan Soal .......................................................................................... 93
5. Uji Coba Soal ........................................................................................... 94
6. Analisis Butir Soal ................................................................................... 95
7. Seleksi dan Perakitan Soal ..................................................................... 104
8. Pencetakan Tes ...................................................................................... 107
B. Pembahasan ............................................................................................... 107
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 115
A. Kesimpulan ................................................................................................ 115
B. Keterbatasan Pengembangan ..................................................................... 116
C. Saran .......................................................................................................... 116
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 118
LAMPIRAN
CUTTICULUM VITAE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
2.1. Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013 .................................................. 11
2.2. Struktur Kurikulum SMK ....................................................................... 13
2.3. Kompetensi Dasar SMK Kelas X Akuntansi .......................................... 20
2.4. Taksonomi Bloom Ranah Kognitif ......................................................... 27
2.5.Buku Besar Bentuk T (T Account) .......................................................... 48
2.6. Buku Besar Bentuk Dua Kolom (Two Coloum Account) ....................... 49
2.7. Buku Besar Bentuk Dua Kolom (Two Coloum Account) ....................... 49
2.8. Buku Besar Bentuk Tiga Kolom (Three Coloum Account) .................... 50
2.9. Buku Besar Bentuk Empat Kolom (Four Coloum Account) .................. 50
2.10. Cara Mem-posting ke Buku Besar ................................................ 52
3.1. Sampel Uji Coba ..................................................................................... 72
3.2.Kriteria Kecocokan Butir dengan Pendekatan IRT .................................. 76
3.3. Kriteria Indeks Kesukaran Item .............................................................. 76
4.1. Kisi-kisi Soal Jenis Pilihan Ganda .......................................................... 85
4.2. Rata-rata Skor dari Hasil Penilaian Ahli Bahasa .................................... 89
4.3. Rata-rata Skor dari Hasil Penilaian Ahli Materi ..................................... 92
4.4. Sampel Perbaikan Soal Hasil Validasi Ahli Bahasa ............................... 94
4.5. Sampel Perbaikan Soal Hasil Validasi Ahli Materi ................................ 94
4.6. Data Jumlah Peserta Didik pada Setiap Sekolah .................................... 94
4.7. Taraf Kesukaran Seluruh Soal .............................................................. 103
4.8. Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Peserta Didik Kelas
X ............................................................................................................. 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Perubahan dari Kerangka Berpikir Asli ke Revisi .................................. 30
2.2 Kerangka Berpikir .................................................................................. 67
4.1 Current System Settings .......................................................................... 95
4.2 Item Estimates (Thresholds) ................................................................... 96
4.3 Case Estimates ........................................................................................ 97
4.4 Item Estimates (Thresholds) ................................................................... 98
4.5 Item Fit .................................................................................................... 99
4.6 Item Estimates (Thresholds) ................................................................. 100
4.7 Item Fit .................................................................................................. 101
4.8 Item Estimates (Thresholds) ................................................................. 102
4.9 Item Analysis Results for Observed Responses ..................................... 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GRAFIK
4.1 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Ahli Bahasa ....... 88
4.2 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Ahli Materi ........ 91
4.3 Hasil Penilaian Instrumen Tes Pilihan Ganda oleh Peserta Didik Kelas X
................................................................................................................ 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Soal uji coba
Lampiran 2 Lembar jawaban
Lampiran 3 Lembar penilaian oleh ahli bahasa
Lampiran 4 Lembar penilaian oleh ahli materi
Lampiran 5 Angket respon peserta didik
Lampiran 6 Surat perizinan penelitian
Lampiran 7 Silabus
Lampiran 8 RPP pembuatan soal berbasis HOTS
Lampiran 9 Foto kegiatan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu elemen terpenting dalam
kehidupan karena sebagai wadah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Melalui pendidikan tercipta sumber daya manusia terdidik yang dapat
menghadapi perkembangan zaman yang semakin maju. Untuk kemajuan
pendidikan diperlukan banyak unsur penunjang salah satunya adalah
instrumen penilaian. Instrumen penilaian terdapat dua bagian, yaitu tes dan
nontes. Yang termasuk kelompok tes adalah tes prestasi belajar, tes
intelegensi, tes bakat, dan tes kemampuan akademik. Sedangkan yang
termasuk dalam kelompok nontes adalah skala sikap, skala penilaian,
pedoman observasi, pedoman wawancara, angket, pemeriksaan dokumen.
Pendidikan di Indonesia saat ini menerapkan kurikulum yang
terbaru yaitu kurikulum 2013 revisi. Kurikulum 2013 revisi merupakan
pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada
tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu. Dalam kurikulum 2013, aspek penilaian tidak
hanya terbatas pada penilaian pengetahuan dan keterampilan, namun juga
mempertimbangkan penilaian sikap termasuk di dalamnya nilai spiritual
dalam diri peserta didik. Untuk mencapai ketiga aspek tersebut maka dalam
prosesnya peserta didik dituntut untuk meningkatkan kompetensinya
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dengan menggunakan pendekatan Saintifik. Pendekatan Saintifik ini terdiri
dari kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Oleh karena itu,
sistem penilaian dalam Kurikulum 2013 ini adalah penilaian otentik.
Penilaian otentik bertujuan untuk menyediakan informasi yang valid
dan akurat mengenai hal yang benar-benar diketahui dan dapat dilakukan
peserta didik. Aktivitas peserta didik terdiri dari aktivitas nyata yang dapat
diamati dan aktivitas tersembunyi yang tidak dapat diamati seperti berpikir,
dan tanggapan peserta didik terhadap pengalaman tertentu. Aktivitas ini
dapat meliputi tiga aspek sebagai berikut (1) kognitif, yaitu proses
mengetahui dan berpikir, (2) afektif atau perasaan dan emosi, serta (3)
psikomotor, yaitu keterampilan. Istilah dan proses penilaian otentik ini perlu
diperkenalkan kepada guru, khususnya guru Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) agar memiliki pemahaman tentang penilaian yang berbeda, bukan
penilaian yang hanya bersifat tradisional.
Namun, kompleksitas permasalahan dalam pendidikan yang
semakin meningkat dengan kurikulum yang berubah-ubah menyebabkan
proses belajar cenderung dilakukan terlalu mekanis. Hal ini sejalan dengan
hasil wawancara terbuka dengan guru akuntansi di SMK Putra Tama Bantul
untuk menganalisis kebutuhan awal penelitian ini. Berdasarkan hasil
wawancara, guru belum mengembangkan instrumen penilaian yang
berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS). Hal ini dibuktikan dengan
Kompetensi Dasar 3.9 Menerapkan Posting masih dalam tingkat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yaitu memahami (C3). Kemampuan berpikir tingkat rendah terdiri dari
kemampuan mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3).
Sedangkan, kemampuan berpikir tingkat tinggi terdiri dari menganalisis
(C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Dalam hal ini, guru masih
mengembangkan instrumen penilaian yang berbasis Lower Order Thinking
Skill (LOTS) dan belum mengembangkan instrumen penilaian yang berbasis
Higher Order Thinking Skill (HOTS).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru dituntut untuk
membuat dan mengembangkan instrumen penilaian yang mencakup kisi-
kisi soal, analisis butir soal, pedoman penilaian, dan rubik penilaian yang
dapat melatih kemampuan peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi. Selain
itu, guru dapat membantu peserta didik mengembangkan kemampuan
HOTS dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL). Dengan model pembelajaran tersebut, peserta didik dituntut untuk
menghadapi masalah yang bersifat nyata, sehingga peserta didik harus
mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan dalam
memecahkan masalah yang timbul dari pembelajaran tersebut. Hal ini dapat
mengukur pemahaman peserta didik dalam berpikir tingkat tinggi yang
sesuai dengan standar penilaian kurikulum 2013.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, peneliti terdorong
untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Instrumen
Penilaian Berbasis HOTS pada Kompetensi Dasar Menerapkan Posting
Kelas X Akuntansi SMK”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalah pada
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengembangan instrumen penilaian berbasis HOTS pada
kompetensi dasar menerapkan posting kelas X akuntansi SMK?
2. Bagaimana kualitas instrumen penilaian berbasis HOTS pada
kompetensi dasar menerapkan posting kelas X akuntasi SMK?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah dijelaskan di atas,
penulis membatasi permasalahan yang ada, maka fokus yang akan diteliti
dalam penelitian ini adalah: pengembangan instrumen penilaian
kompetensi dasar menerapkan posting pada pembelajaran akuntansi
kelas X dengan bentuk tes pilihan ganda berbasis HOTS menggunakan
taksonomi Anderson (perbaikan taksonomi Bloom) yang terdiri atas
menganalisis, menilai, dan menciptakan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada
penelitian adalah:
1. Bagaimana mengembangkan instrumen penilaian berbasis HOTS pada
kompetensi dasar menerapkan posting kelas X akuntansi SMK?
2. Bagaimana kualitas instrumen penilaian berbasis HOTS pada
kompetensi dasar menerapkan posting kelas X akuntansi SMK?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini sebagai
berikut:
1. Mengembangkan instrumen penilaian berbasis HOTS pada kompetensi
dasar menerapkan posting kelas X akuntansi SMK.
2. Mengetahui kualitas instrumen penilaian berbasis HOTS pada
kompetensi dasar menerapkan posting kelas X akuntansi SMK.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca, baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaatnya
sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
memperluas wawasan bagi peneliti khususnya dan bagi para pendidik
umumnya mengenai instrumen penilaian menerapkan posting.
2. Manfaat praktis
Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
a. Bagi pendidik
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan memperluas kajian
tentang pengembangan instrumen penilaian yang berbasis HOTS
untuk diterapkan dalam pembelajaran akuntansi dasar, khususnya
untuk instrumen penilaian kompetensi dasar menerapkan posting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
b. Bagi peserta didik
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi sejauh mana
peserta didik dapat menyerap ilmu yang diberikan pendidik selama
pembelajaran berlangsung. Selain itu, penilaian yang dilakukan
oleh pendidik dapat dijadikan umpan balik dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
c. Bagi peneliti lain
Penelitian ini sebagai bentuk sumbangan terhadap penelitiannya
agar dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut berkaitan
dengan masalah pengembangan instrumen penilaian berbasis
HOTS.
G. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kesalahan penafsiran maka perlu
adanya penjelasan definisi operasional sebagai berikut:
1. Pengembangan adalah suatu usaha yang di lakukan secara sadar,
terencana, terarah untuk membuat atau memperbaiki sehingga
menjadi produk yang semakin bermanfaat untuk meningkatkan
kualitas.
2. Instrumen adalah alat bantu untuk mengumpulkan data atau
informasi.
3. Penilaian adalah proses penentuan, pengumpulan, serta
penggunaan informasi sebagai pertimbangan untuk mengambil
keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. HOTS adalah strategi yang menggunakan proses berpikir tingkat
tinggi yang mendorong peserta didik untuk mencari dan
mengeksplorasi informasi secara mandiri sehingga peserta didik
dapat berpikir kritis, berpikir kreatif, dan mampu memecahkan
suatu masalah.
H. Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Instrumen penilaian ini dibuat berdasarkan soal-soal yang dapat
memacu kemampuan peserta didik dalam berpikir tingkat tinggi.
2. Instrumen penilaian ini dibuat berdasarkan Kompetensi Dasar (KD)
3.9 Menerapkan Posting pada kelas X akuntansi SMK.
3. Instrumen penilaian dibuat berdasarkan Kurikulum 2013 dengan
menggunakan taksonomi Anderson (perbaikan taksonomi Bloom)
pada bagian C4, C5, dan C6 yang terdiri dari menganalisis, menilai,
dan menciptakan.
4. Instrumen penilaian ini disajikan dalam bentuk soal pilihan ganda
yang berjumlah 40 butir dengan 5 jawaban alternatif.
5. Instrumen penilaian ini dapat digunakan sebagai alat evaluasi soal
berbasis HOTS.
6. Instrumen penilaian ini memiliki durasi waktu dalam mengerjakan
soal serta terdapat petunjuk pengerjaan soal yang dapat membantu
peserta didik dalam mengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan di sana dijelaskan,
bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan Menurut Nurgiyantoro, bahwa
kurikulum, yaitu alat untuk mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.
Kurikulum dan pendidikan adalah dua hal yang sangat erat kaitannya,
tidak dapat dipisahkan satu sama yang lain. Nurgiyantoro menggaris
bawahi bahwa relasi antara pendidikan dan kurikulum adalah relasi
tujuan dan isi pendidikan. Karena ada tujuan, maka harus ada alat yang
sama untuk mencapainya, dan cara untuk menempuh adalah kurikulum.
Dari para pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa
kurikulum adalah seperangkat isi, bahan ajar, tujuan yang akan
ditempuh sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Isi Kurikulum
Isi kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak
didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan.
Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi
masing-masing bidang studi tersebut. Bidang studi itu disesuaikan
dengan jenis, jenjang, maupun jalur pendidikan yang ada. Langkah-
langkah yang perlu dilakukan sebelum menentukan isi atau content yang
dilakukan sebagai kurikulum, terlebih dahulu perencana kurikulum
harus menyeleksi isi agar menjadi lebih efektif dan efisien. Kriteria yang
dapat dijadikan pertimbangan, antara lain : 1) Kebermaknaan; 2)
Manfaat atau kegunaan; 3). Pengembangan manusia;
3. Perubahan Kurikulum
Menurut soetopo dan soemanto (1991: 38), pengertian perubahan
kurikulum agak sukar untuk dirumuskan dalam suatu devinisi. Suatu
kurikulum disebut mengalami perubahan bila terdapat adanya
perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara dua
periode tertentu, yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja.
Sedangkan menurut Nasution (2009:252), perubahan kurikulum
mengenai tujuan maupun alat-alat atau cara-cara untuk mencapai tujuan
itu . Mengubah kurikulum sering berarti turut mengubah manusia, yaitu
guru, pembina pendidikan, dan mereka-mereka yang mengasuh
pendidikan. Itu sebab perubahan kurikulum dianggap sebagai perubahan
sosial. Perubahan kurikulum juga disebut pembaharuan atau inovasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kurikulum. Adapun perubahan-perubahan yang ada dalam kurikulum
2013 dari kurikulum sebelumnya antara lain adalah :
(a) Perubahan standar kompetensi lulusan
Penyempurnaan standar kompetensi lulusan memperhatikan
pengembangan nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu
dengan fokus pada pencapaian kompetensi. Pada setiap jenjang
pendidikan, rumusan empat kompetensi inti (penghayatan dan
pengamalan agama, sikap, keterampilan, dan pengetahuan) menjadi
landasan pengembangan kompetensi dasar pada setiap kelas.
(b) Perubahan standar isi
Perubahan standar isi dari kurikulum sebelumnya yang
mengembangkan kompetensi dari mata pelajaran menjadi fokus
pada kompetensi yang dikembangkan menjadi mata pelajaran
melalui pendekatan tematik-integratif.
(c) Perubahan standar proses
Perubahan pada standar proses berarti perubahan strategi
pembelajaran. guru wajib merancang dan mengelola proses
pembelajaran aktif yang menyenangkan. Peserta didik difasilitasi
untuk mengamati, menanya, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan, dan mencipta.
(d) Perubahan standar evaluasi
Penilaian mengukur penilaian otentik yang mengukur kompetensi
sikap, keterampilan, serta pengetahuan berdasarkan hasil dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
proses. Sebelumnya ini penilaian hanya mengukur hasil
kompetensi.
4. Perbedaan Kurikulum
Kurikulum 2013 secara resmi diluncurkan tanggal 15 Juli 2013,
dan kurikulum 2013 sudah dilaksanakan di sekolah-sekolah tertentu
pada tahun pelajaran 2013/2014. Beberapa perbedaan kurikulum 2013
dan KTSP (Kurniasih & Sani, 2014).
Tabel 2.1 Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013
No. Kurikulum 2013 KTSP
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
ditentukan terlebih dahulu, melalui
Permendikbud No 54 Tahun 2013.
Setelah itu baru ditentukan Standar Isi,
yang berbentuk Kerangka Dasar
Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70
Tahun 2013
Standar Isi ditentukan terlebih dahulu
melalui Permendiknas No 22 Tahun
2006. Setelah itu ditentukan SKL
(Standar Kompetensi Lulusan)
melalui Permendiknas No 23 Tahun
2006
2. Aspek kompetensi lulusan ada
keseimbangan soft skills dan hard
skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Lebih menekan pada aspek
pengetahuan
3. Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk
kelas I-VI
Di jenjang SD Tematik Terpadu
untuk kelas I-III
4. Jumlah jam pelajaran per minggu
lebih banyak dan jumlah mata
pelajaran lebih sedikit dibandingkan
KTSP
Jumlah jam pelajaran lebih sedikit
dan jumlah mata pelajaran lebih
banyak dibanding Kurikulum 2013
5. Proses pembelajaran setiap tema di
jenjang SD dan semua mata pelajaran
di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan
dengan pendekatan ilmiah (saintific
approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta
Standar proses dalam pembelajaran
terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi
6. TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) bukan sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai media
pembelajaran
TIK sebagai mata pelajaran
7. Standar penilaian menggunakan
penilaian otentik, yaitu mengukur
semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil
Penilaiannya lebih dominan pada
aspek pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
8. Pramuka menjadi ekstrakurikuler
wajib
Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
9. Peminatan (Penjurusan) mulai kelas X
untuk jenjang SMA
Penjurusan mulai kelas XI
10. BK lebih menekankan
mengembangkan potensi peserta didik
BK lebih pada menyelesaikan
masalah peserta didik
5. Struktur Kurikulum
Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dimaksudkan untuk memberikan kemampuan bekerja sesuai dengan
keahlian tertentu. Menurut Permen No. 22 Tahun 2006, menjelaskan
bahwa Struktur kurikulum SMK dibagi menjadi komponen normatif,
adaptif, dan produktif yang ditempuh dalam periode belajar selama 3
tahun (kelas X, XI, dan XII).
Komponen normatif merupakan kompetensi yang mengarahkan
peserta didik sebagai warga masyarakat dan warga negara untuk
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Komponen normatif meliputi Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya.
Komponen adaptif merupakan kompetensi agar peserta didik dapat
beradaptasi dan mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara, budaya dan seni, ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan perkembangan dunia kerja
sesuai keahlian.
Komponen produktif merupakan kompetensi agar peserta didik
dapat melaksanakan tugas di dunia kerja sesuai dengan program keahlian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kompetensi ini merupakan standar kompetensi yang berlaku di bidang
keahlian yang ditetapkan asosiasi profesi, hasil inventarisasi dan
konsensus dunia kerja, serta pihak terkait.
SMK menerapkan Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Pembelajaran
dirancang dan dilaksanakan di sekolah dan di dunia kerja. Pelaksanaan
pembelajaran di dunia kerja berdasarkan pada kesiapan dan ketersediaan
kegiatan yang sesuai dengan kompetensi dalam kurikulum.
Berikut merupakan tabel Struktur Kurikulum SMK menurut (Dr.
Wina Sanjaya, 2006).
Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SMK
Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan
Program Keahlian: (Ditetapkan oleh Sekolah)
Program/Pendidikan dan Latihan Alokasi Waktu
I. Program Normatif 1. Pendidikan Sosial-Budaya
dan Kewarganegaraan 216
2. Pendidikan Agama 144
3. Olahraga dan Kesehatan 216
4. Bahasa Indonesia 144
II. Program Adaptif 1. Bahasa Inggris Sesuai Program
Keahlian 2. Matematika
3. Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi *) 4. Kewirausahaan **)
5. .....**)
III. Program Produktif 1. .........................***) Sesuai Program
Keahlian 2. .........................***)
3. ........................***)
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Penjelasan:
1. *) Mata pendidikan dan latihan ini ada dalam seluruh Program
Keahlian.
2. **) Program Keahlian tertentu menambah beberapa mata pendidikan
dan latihan.
3. ***) Nama mata pendidikan dan latihan Program Produktif
disesuaikan dengan karakteristik program keahlian.
4. Satu unit satuan waktu yang tercantum dalam alokasi waktu adalah
60 menit.
5. Minggu efektif belajar untuk kelas X, XI, dan XII dalam satu tahun
pelajaran (2 semester) adalah 24-40 minggu.
6. Alokasi waktu untuk SMK adalah untuk masa belajar 3 tahun.
7. Muatan lokal diadakan dan ditentukan jenisnya oleh dareah/sekolah
sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan daerah/sekolah sebagai
ekstrakurikuler.
8. Kegiatan yang mendorong/mendukung pembiasaan diatur dan
dilaksanakan oleh sekolah sebagai ekstrakurikuler.
B. Penilaian
1. Pengertian Penilaian
Penilaian adalah proses yang dilakukan guru untuk mendapatkan
informasi tentang kinerja siswa. Penilaian merupakan bagian integral
dari proses pembelajaran untuk mengumpulkan berbagai informasi
melalui berbagai teknik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pertimbangan penentuan tingkat keberhasilan proses dan hasil
pembelajaran.
Pada kegiatan penilaian, guru melakukan pengumpulan data dengan
berbagai cara pengukuran untuk memantau proses, kemajuan,
perkembangan hasil belajar peserta didiksesuai dengan potensi yang
dimiliki, pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan tercapai
melalui pembelajaran secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat
memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan
perencanaan dan proses pembelajaran untuk menilai, proses, kemajuan,
dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan deskripsi di atas, penilaian lebih ditekankan untuk
tujuan menilai proses belajar peserta didik. Penilaian dapat memberikan
umpan balik secara berkesinambungan tentang peserta didik untuk
perbaikan belajar dan pembelajaran. Penilaian lebih berpihak kepada
kepentingan peserta didik, karena hasil penilaian dapat digunakan
peserta didik untuk merefleksikan kekuatan dan kelemahan, sehingga
selanjutnya dapat memperbaiki cara belajar.
Penyempurnaan Kurikulum 2013 terus dilakukan, hingga sejak
tahun 2016 dikenal dengan nama Kurikulum Nasional. Pada Kurikulum
Nasional, Standar Penilaian pendidikan diatur dalam Permendikbud No.
23 Tahun 2016. Istilah penilaian autentik tidak lagi secara tegas
digunakan, namun mengklasifikasikan jenis penilaian berdasarkan
aspek kompetensi yang dinilai, yaitu penilian aspek sikap, pengetahuan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dan keterampilan. Teknik penilaian yang digunakan adalah disesuaikan
dengan kompetensi yang dinilai.
Penilaian sikap ditujukkan agar pendidik memperoleh informasi
deskriptif mengenai perilaku peserta didik. Pengukuran penilaian sikap
menuju pada Kompetensi Inti sikap spiritual (KI 1) dan sikap sosial (KI
2). Kompentensi sikap spiritual dan sosial dicapai peserta didik melalui
pembelajaran tidak langsung pada pembelajaran Kompetensi
Pengetahuan dan Keterampilan, yaitu misalnya melalui kegiatan
diskusi, praktikum, penyelesaian tugas proyek, dll. Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
pendidik dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Dengan demikian, kompetensi sikap menjadi bagian dari keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah yang terkait dengan proses
pembelajaran, dengan memperhatikan karakteristik pembelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik. Oleh karena itu, teknik penilaian
sikap yang digunakan dapat melalui observasi / pengamatan dan teknik
penilaian lainnya yang relevan. Adapun pelaporannya menjadi tanggung
jawab wali kelas atau guru kelas.
Penilaian pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik. Penilaian
pengetahuan merujuk pada komptensi inti pengetahuan (KI 3), yang
selanjutnya diuraikan dalam kompetensi dasar. Penilaian aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan
sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam
melakukan tugas tertentu. Penilaian keterampilan merujuk pada
kompetensi inti keterampilan (KI 3) yang selanjutnya diuraikan dalam
kompetensi dasar. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik,
produk, proyek, portofolio, dan / atau teknik lain sesuai dengan
komptensi yang dinilai.
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa standar
penilaian pada aspek kompetensi meliputi penilian aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
2. Higher Order Thinking Skill (HOTS) & Lower Order Thinking Skill
(LOTS)
Menurut Taksonomi Bloom yang telah direvisi proses kognitif
dibedakan menjadi dua, yaitu keterampilan berpikir tinggi atau sering
disebut dengan Higher Order Thinking Skill (HOTS), dan keterampilan
berpikir tingkat rendah atau Lower Order Thinking Skill (LOTS).
Kemampuan berpikir tingkat rendah melibatkan kemampuan mengingat
(C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3). Sementara dalam
kemampuan berpikir tingkat tinggi melibatkan analisis dan sintesis (C4),
mengevaluasi (C5), dan mencipta atau kreativitas (C6). (Krathworl and
Anderson, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal untuk
menilai hasil belajar dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik
menjawab soal melalui proses berpikir yang sesuai dengan kata kerja
operasional dalam taksonomi Bloom, baik pada soal pengetahuan, sikap
maupun keterampilan. Di dalam pembelajaran dinyatakan bahwa
kemampuan peserta didik bukan hanya untuk menguasai sekumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan, berarti
peserta didik harus selalu diajak untuk belajar dengan menggunakan
proses berpikir untuk menemukan konsep-konsep tersebut.
Kenyataan di lapangan, soal-soal cenderung lebih banyak menguji
aspek ingatan. Banyak buku yang menyajikan materi dengan mengajak
peserta didik belajar aktif, sajian konsep sangat sistematis, tetapi sering
diakhiri soal evaluasi yang kurang melatih keterampilan berpikir tingkat
tinggi peserta didik. Melatih peserta didik untuk terampil ini dapat
dilakukan guru dengan cara melatihkan soal-soal yang sifatnya
mengajak peserta didik berpikir dalam level analisis, evaluasi dan
mengkreasi.
3. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
a. Kompetensi Inti
Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap
tingkat kelas atau program. Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas. Permendikbud No. 130
Tahun 2017, menetapkan kompetensi inti sebagai berikut:
KI 1:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2:
Menghayati dan mengamalkan perilaku-perilaku (jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam sekitar dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3:
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja perbankan dan keuangan mikro
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI 4:
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
sederhana sesuai bidang perbankan dan keuangan mikro. Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutid dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
b. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran
minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran
pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi
inti.
Tabel 2.3 Kompetensi Dasar SMK Kelas X Akuntansi
Mata pelajaran : Akuntansi Dasar
Alokasi Waktu : 180 Jam
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
DASAR
3.1 Memahami
pengertian, tujuan,
peran akuntansi dan
pihak-pihak yang
membutuhkan
informasi akuntansi
4.1 Mengelompokkan pihak-pihak yang
membutuhkan informasi akuntansi
sesuai perannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
DASAR
3.2 Memahami jenis-
jenis profesi
akuntansi (bidang-
bidang spesialisasi
akuntansi, pentingnya
etika profesi)
4.2 Mengelompokkan profesi akuntansi
(bidang-bidang spesialisasi
akuntansi, pentingnya etika profesi)
3.3 Memahami jenis dan
bentuk badan usaha
4.3 Mengelompokkan jenis dan bentuk
badan usaha
3.4 Memahami asumsi,
prinsip-prinsip dan
konsep dasar
akutansi.
4.4 Mengelompokkan asumsi, prinsip-
prinsip dan konsep dasar akutansi.
3.5 Memahami tahapan
siklus akuntansi
4.5 Mengelompokkan tahapan siklus
akuntansi
3.6 Menerapkan
persamaan dasar
akuntansi
4.6 Membuat persamaan dasar
akuntansi
3.7 Memahami transaksi
bisnis perusahaan
baik perusahaan jasa,
dagang dan
manufacture
4.7 Mengelompokkan transaksi bisnis
perusahaan baik perusahaan jasa,
dagang dan manufacture
3.8 Menerapkan buku
jurnal, konsep debet
dan kredit, saldo
normal, sistematika
pencatatan, dan
bentuk jurnal
4.8 Melakukan pencatatan buku jurnal,
konsep debet dan kredit, saldo
normal, sistematika pencatatan, dan
bentuk jurnal
3.9 Menerapkan posting 4.9 Melakukan posting
3.10 Menganalisis
transaksi jurnal
penyesuaian
4.10 Membuat jurnal penyesuaian
3.11 Menganalisis
perkiraan untuk
menyusun laporan
keuangan
4.11 Menyusun laporan keuangan
C. Taksonomi Bloom
1. Taksonomi Bloom Ranah Kognitif
Taksonomi Bloom mengklasifikasikan perilaku menjadi enam kategori,
dari yang sederhana (mengetahui) sampai dengan yang lebih kompleks
(mengevaluasi). Ranah kognitif terdiri atas (berturut-turut dari yang
paling sederhana sampai yang paling kompleks), ialah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a. Pengetahuan (Knowledge ) / C – 1
Pengetahuan dalam pengertian ini melibatkan proses
mengingat kembali hal-hal yang spesifik dan universal, mengingat
kembali metode dan proses, atau mengingat kembali pola, struktur
atau setting. Pengetahuan dapat dibedakan menjadi tiga, yakni: (1)
pengetahuan tentang hal-hal pokok; (2) pengetahuan tentang cara
memperlakukan hal-hal pokok; dan (3) pengetahuan tentang hal
yang umum dan abstraksi. Pengetahuan tentang hal-hal pokok yaitu
mengingat kembali hal-hal yang spesifik, penekanannya pada
simbol-simbol dari acuan yang konkret. Pengetahuan tentang hal-
hal pokok dibagi menjadi dua yakni: (1) pengetahuan tentang
terminologi; dan (2) pengetahuan mengenai fakta-fakta khusus.
Pengetahuan tentang terminologi yaitu pengetahuan tentang
acuan simbol yang diterima banyak orang, misalnya kata-kata
umum beserta makna-maknanya yang lazim. Pengetahuan tentang
fakta yang spesifik yaitu pengetahuan tentang tanggal, peristiwa,
orang, tempat.
Pengetahuan tentang cara memperlakukan hal-hal pokok
yaitu pengetahuan tentang cara-cara untuk mengorganisasi,
mempelajari, menilai, dan mengkritik. Pengetahuan tentang cara
memperlakukan hal-hal pokok dibagi menjadi lima yakni: (1)
pengetahuan tentang konvensi; (2) pengetahuan tentang
kecenderungan atau urutan; (3) pengetahuan tentang klasifikasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kategori; (4) pengetahuan tentang tolok ukur; dan (5) pengetahuan
tentang metodologi. Pengetahuan tentang konvensi yaitu
pengetahuan tentang cara-cara yang khas untuk mempresentasikan
ide dan fenomena misalnya cara untuk mempresentasikan puisi,
drama, dan makalah ilmiah. Pengetahuan tentang kecenderungan
atau urutan yaitu pengetahuan tentang proses, arah, dan gerakan
suatu fenomena dalam kaitannya dengan waktu misalnya
pengetahuan tentang perkembangan kebudayaan Indonesia.
Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori yaitu
pengetahuan tentang kelas, divisi, dan susunan yang dianggap
fundamental bagi suatu bidang, tujuan, argumen, atau masalah.
Pengetahuan tentang tolak ukur (kriteria) yaitu pengetahuan tentang
kriteria-kriteria untuk menguji atau menilai fakta, prinsip, pendapat,
dan perilaku. Pengetahuan tentang metodologi yaitu pengetahuan
tentang metode-metode penelitian, teknik-teknik, dan prosedur-
prosedur yang digunakan dalam suatu bidang dan untuk menyelidiki
suatu masalah dan fenomena.
Pengetahuan tentang hal yang umum (universalitas) dan
abstraksi dalam suatu bidang yaitu pengetahuan tentang skema-
skema dan pola-pola pokok untuk mengorganisasi fenomena dan
ide. Pengetahuan tentang hal yang umum dan abstraksi dibagi
menjadi dua yakni: (1) pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi;
dan (2) pengetahuan tentang teori dan struktur. Pengetahuan tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
prinsip dan generalisasi yaitu pengetahuan tentang abstraksi-
abstraksi tertentu yang merupakan rangkuman atas hasil
pengamatan terhadap suatu fenomena.
Pengetahuan tentang teori dan struktur yaitu pengetahuan
tentang sekumpulan prinsip dan generalisasi beserta interelasi yang
membentuk suatu pandangan yang jelas, utuh, dan sistematis
mengenai sebuah fenomena, masalah, atau bidang yang kompleks.
b. Pemahaman (Comprehension) / C – 2
Pemahaman bersangkutan dengan inti dari sesuatu, ialah
suatu bentuk pengertian atau pemahaman yang menyebabkan
seseorang mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan, dan dapat
menggunakan bahan atau ide yang sedang dikomunikasikan itu
tanpa harus menghubungkannya dengan bahan lain. Pemahaman
dibedakan menjadi tiga, yakni: (1) penerjemahan (translasi) yaitu
kemampuan untuk memahami suatu ide yang dinyatakan dengan
cara lain dari pada pernyataan asli yang dikenal sebelumnya; (2)
penafsiran (interpretasi) yaitu penjelasan atau rangkuman atas suatu
komunikasi, misalnya menafsirkan berbagai data sosial yang
direkam, diubah, atau disusun dalam bentuk lain seperti grafik, tabel,
diagram; dan (3) ekstrapolasi yaitu meluaskan kecenderungan
melampaui datanya untuk mengetahui implikasi, konsekuensi,
akibat, pengaruh sesuai dengan kondisi suatu fenomena pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
awalnya, misalnya membuat pernyataan-pernyataan yang eksplisit
untuk menyikapi kesimpulan-kesimpulan dalam suatu karya sastra.
c. Penerapan (Application) / C – 3
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk
menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, prinsip di
dalam berbagai situasi. Sebagai contoh: agar teh dalam gelas cepat
mendingin, maka tutup gelas harus dibuka (bidang fisika), orang
perlu menyirami tanaman agar tidak layu (bidang biologi); dan jari
yang terlukai harus diberi obat merah (bidang kesehatan).
d. Analisis (Analysis) / C – 4
Analisis diartikan sebagai pemecahan atau pemisahan suatu
komunikasi (peristiwa, pengertian) menjadi unsur-unsur
penyusunnya, sehingga ide (pengertian, konsep) itu relatif menjadi
lebih jelas dan/atau hubungan antar ide-ide lebih eksplisit. Analisis
merupakan memecahkan suatu isi komunikasi menjadi elemen-
elemen sehingga hierarki ide-idenya menjadi jelas. Kategori analisis
dibedakan menjadi tiga, yakni: (1) analisis elemen yaitu analisis
elemen-elemen dari suatu komunikasi; (2) analisis hubungan yaitu
analisis koneksi dan interaksi antara elemen-elemen dan bagian-
bagian dari suatu komunikasi; dan (3) analisis prinsip
pengorganisasian yaitu analisis susunan dan struktur yang
membentuk suatu komunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
e. Sintesis (Synthesis) / C – 5
Sintesis adalah memadukan bagian-bagian untuk
membentuk suatu kesatuan. Sintesis bersangkutan dengan
penyusunan bagian-bagian atau unsur-unsur sehingga membentuk
suatu keseluruhan atau kesatuan yang sebelumnya tidak tampak
jelas. Kategori sintesis dibedakan menjadi tiga yakni: (1) penciptaan
komunikasi yang unik, yaitu penciptaan komunikasi yang di
dalamnya penulis atau pembicara berusaha mengemukakan ide,
perasaan, dan pengalaman kepada orang lain; (2) penciptaan rencana
yaitu penciptaan rencana kerja atau proposal operasi; dan (3)
penciptaan rangkaian hubungan abstrak yaitu membuat rangkaian
hubungan abstrak untuk mengklasifikasikan data tertentu.
f. Evaluasi (Evaluation) / C – 6
Evaluasi adalah menentukan nilai materi dan metode untuk
tujuan tertentu. Evaluasi bersangkutan dengan penentuan secara
kuantitatif atau kualitatif tentang nilai materi atau metode untuk
sesuatu maksud dengan memenuhi tolok ukur tertentu. Kategori
evaluasi dibedakan menjadi dua, yakni: (1) evaluasi berdasarkan
bukti internal yaitu evaluasi terhadap ketetapan komunikasi
berdasarkan logika, konsistensi, dan kriteria-kriteria internal lain
misalnya, menunjukkan kesalahan-kesalahan logika dalam suatu
argumen; dan (2) evaluasi berdasarkan bukti eksternal yaitu evaluasi
terhadap materi berdasarkan kriteria yang ditetapkan atau diingat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
misalnya membandingkan teori-teori, generalisasi-generalisasi, dan
fakta-fakta pokok tentang kebudayaan tertentu.
Taksonomi Bloom ranah kognitif berturut-turut dari yang
paling sederhana sampai yang paling kompleks diilustrasikan seperti
berikut ini :
Tabel 2.4 Taksonomi Bloom Ranah Kognitif
EVALUASI
SINTESIS
ANALISIS Mengkritik
PENERAPAN
Memilah
Merangkai Menilai
PEMAHAMAN Merancang Menafsirkan
Menghitung Membedakan
Mengatur
PENGETAHUAN
Membagi
Menerangkan
Membuktikan
Menjelaskan
Mengingat Melengkapi
Merangkum
Menghafal
Menyebut
2. Taksonomi Bloom Revisi
Mungkin banyak orang bertanya mengapa buku hebat Taksonomi
Bloom harus direvisi? Ada beberapa alasan mengapa Handbook
Taksonomi Bloom perlu direvisi, yakni: pertama, terdapat kebutuhan
untuk mengarahkan kembali fokus para pendidik pada handbook, bukan
sekedar sebagai dokumen sejarah, melainkan juga sebagai karya yang
dalam banyak hal telah “mendahului” zamannya (Rohwer dan Sloane,
1994). Hal tersebut mempunyai arti banyak gagasan dalam handbook
Taksonomi Bloom yang dibutuhkan oleh pendidik masa kini karena
pendidikan masih terkait dengan masalah-masalah desain pendidikan,
penerapan program yang tepat, kurikulum standar, dan asesmen
autentik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Alasan kedua adalah adanya kebutuhan untuk memadukan
pengetahuan-pengetahuan dan pemikiran-pemikiran baru dalam sebuah
kerangka kategorisasi tujuan pendidikan. Kemajuan dalam ilmu
pengetahuan ini mendukung keharusan untuk merevisi handbook
Taksonomi Bloom. Masyarakat dunia telah banyak berubah sejak tahun
1956, dan perubahan-perubahan ini mempengaruhi cara berpikir dan
praktik pendidikan.
Alasan yang ketiga adalah taksonomi merupakan sebuah kerangka
berpikir khusus yang menjadi dasar untuk mengklasifikasikan tujuan-
tujuan pendidikan. Sebuah rumusan tujuan pendidikan seharusnya
berisikan satu kata kerja dan satu kata benda. Kata kerjanya umumnya
mendeskripsikan proses kognitif yang diharapkan dan kata bendanya
mendeskripsikan pengetahuan yang diharapkan dikuasai oleh siswa.
Taksonomi Bloom hanya mempunyai satu dimensi yaitu hanya kata
benda. Menurut Tyler (1994) rumusan tujuan yang paling bermanfaat
adalah rumusan yang menunjukkan jenis perilaku yang akan diajarkan
kepada peserta didik dan isi pembelajaran yang membuat peserta didik
menunjukkan perilaku itu. Berdasarkan hal tersebut rumusan tujuan
pendidikan harus memuat dua dimensi yaitu dimensi pertama untuk
menunjukkan jenis perilaku peserta didik dengan menggunakan kata
kerja dan dimensi kedua untuk menunjukkan isi pembelajaran dengan
menggunakan kata benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Alasan keempat yaitu proporsi yang tidak sebanding dalam
penggunaan taksonomi pendidikan untuk perencanaan kurikulum dan
pembelajaran dengan penggunaan taksonomi pendidikan untuk
asesmen. Pada taksonomi Bloom lebih memfokuskan penggunakan
taksonomi pada asesmen. Alasan yang kelima adalah pada kerangka
pikir taksonomi karya Benjamin Bloom lebih menekankan enam
kategorinya (pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,
dan evaluasi) daripada sub-sub kategorinya. Taksonomi Bloom
menjabarkan enam kategori tersebut secara mendetail, namun kurang
menjabarkan pada sub kategorinya sehingga sebagian orang akan lupa
dengan sub-sub kategori taksonomi Bloom.
Alasan keenam adalah ketidakseimbangan proporsi sub kategori
dari taksonomi Bloom. Kategori pengetahuan dan komprehensi
memiliki banyak sub kategori namun empat kategori lainnya hanya
memiliki sedikit sub kategori. Alasan ketujuh adalah taksonomi Bloom
versi aslinya lebih ditujukan untuk dosen-dosen, padahal dalam dunia
pendidikan tidak hanya dosen yang berperan untuk merencanakan
kurikulum, pembelajaran, dan penilaian. Oleh sebab itu dibutuhkan
sebuah revisi taksonomi yang dapat lebih luas menjangkau seluruh
pelaku dalam dunia pendidikan. Perubahan dari kerangka pikir asli ke
revisinya diilustrasikan sebagai berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Dimensi
Dimensi
Kata Benda
Pengetahuan
Tersendiri
Pengetahuan Mengingat Kata Kerja
Pemahaman Memahami
Aplikasi Mengaplikasikan Dimensi proses
Kognitif Analisis
Menganalisis
Sintesis Mengevaluasi
Evaluasi Mencipta
Gambar 2.1 Perubahan dari Kerangka Pikir Asli ke Revisi (Anderson dan Krathwohl,
2001:268)
Berdasarkan Gambar 2.1 dapat diketahui perubahan taksonomi dari
kata benda (dalam taksonomi Bloom) menjadi kata kerja (dalam
taksonomi revisi). Perubahan ini dibuat agar sesuai dengan tujuan-
tujuan pendidikan. Tujuan-tujuan pendidikan mengindikasikan bahwa
peserta didik akan dapat melakukan sesuatu (kata kerja) dengan sesuatu
(kata benda). Kategori pengetahuan dalam Taksonomi Bloom berubah
menjadi mengingat. Bentuk kata kerja mengingat mendeskripsikan
tindakan yang tersirat dalam kategori pengetahuan aslinya; tindakan
pertama yang dilakukan oleh peserta didik dalam belajar pengetahuan
adalah mengingatnya. Kategori pemahaman menjadi memahami.
Pemahaman merupakan tingkat memahami yang paling rendah.
Pemahaman terbatas pada hanya memahami tentang apa yang sedang
dikomunikasikan tanpa menghubungkannya dengan materi lain.
Perubahan dari pemahaman menjadi memahami karena dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pemilihan nama-nama kategori, mempertimbangkan keluasan
pemakaian istilah tersebut oleh banyak guru.
Kategori aplikasi menjadi mengaplikasikan. Dalam kategori ini
hanya terjadi perubahan dari kata benda menjadi kata kerja. Kategori
analisis menjadi menganalisis. Dalam kategori ini hanya terjadi
perubahan dari kata benda menjadi kata kerja. Kategori sintesis menjadi
mencipta. Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen
menjadi sebuah kesatuan yang koheren dan fungsional yang akhirnya
dapat menghasilkan sebuah produk baru yang belum pernah ada
sebelumnya. Sintesis hanya terbatas pada memadukan elemen-elemen
dan bagian-bagian untuk membentuk satu kesatuan dengan melibatkan
proses mengolah potongan-potongan, bagian-bagian, elemen-elemen
dan mengatur serta memadukan sedemikian rupa sehingga membentuk
sebuah pola atau struktur yang sebelumnya tidak jelas. Kategori evaluasi
menjadi mengevaluasi. Dalam kategori ini hanya terjadi perubahan dari
kata benda menjadi kata kerja.
Perubahan pengetahuan dalam taksonomi Bloom menjadi dimensi
tersendiri yaitu dimensi pengetahuan dalam taksonomi revisi.
Pengetahuan tetap dipertahankan dalam taksonomi revisi namun
berubah menjadi dimensi tersendiri karena diasumsikan bahwa setiap
kategori-kategori dalam taksonomi membutuhkan pengetahuan sebagai
apa yang harus dipelajari oleh siswa. Taksonomi revisi memiliki dua
dimensi yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi kognitif proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Konsep-konsep pembelajaran yang berkembang terfokus pada
proses-proses aktif, kognitif dan konstruktif dalam pembelajaran yang
bermakna. Pembelajar diasumsikan sebagai pelaku yang aktif dalam
aktivitas belajar; mereka memilih informasi yang akan mereka pelajari,
dan mengonstruksi makna berdasarkan informasi. Ini merupakan
perubahan dari pandangan pasif tentang pembelajaran ke pandangan
kognitif dan konstruktif yang menekankan apa yang peserta didik
ketahui (pengetahuan) dan bagaimana mereka berpikir (proses kognitif)
tentang apa yang mereka ketahui ketika aktif dalam pembelajaran.
Dimensi proses kognitif berisikan enam kategori yaitu: mengingat,
memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta. Dimensi pengetahuan berisikan empat kategori yaitu faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif.
Urutan sintesis dan evaluasi ditukar. Taksonomi revisi mengubah
urutan dua kategori proses kognitif dengan menempatkan mencipta
sebagai kategori yang paling kompleks. Kategori-kategori pada
taksonomi Bloom disusun menjadi sebuah hierarki kumulatif yang
berarti penguasaan kategori yang lebih kompleks mensyaratkan
penguasaan semua kategori di bawahnya yang kurang kompleks.
Penelitian-penelitian kemudian memberikan bukti-bukti empiris bahwa
hierarki kumulatif hanya berlaku pada tiga kategori tengahnya yakni
pemahaman, aplikasi, dan analisis, tetapi tidak pada dua kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
terakhir (sintesis dan evaluasi). Penelitian membuktikan sintesis
merupakan kategori yang lebih kompleks daripada evaluasi.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa taksonomi ialah
klasifikasi atau pengelompokan benda menurut ciri-ciri tertentu.
Taksonomi dalam bidang pendidikan, digunakan untuk klasifikasi
tujuan instruksional; ada yang menamakannya tujuan pembelajaran,
tujuan penampilan, atau sasaran belajar. Taksonomi tujuan instruksional
ialah adanya hierarki yang dimulai dari tujuan instruksional pada
jenjang terendah sampai jenjang tertinggi. Dengan kata lain, tujuan pada
jenjang yang lebih tinggi tidak dapat dicapai sebelum tercapai tujuan
pada jenjang di bawahnya. Taksonomi Bloom ranah kognitif merupakan
salah satu kerangka dasar untuk pengkategorian tujuan-tujuan
pendidikan, penyusunan tes, dan kurikulum. Tingkatan taksonomi
Bloom yakni: (1) pengetahuan (knowledge); (2) pemahaman
(comprehension); (3) penerapan (application); (4) analisis (analysis); (5)
sintesis (synthesis); dan (6) evaluasi (evaluation). Tingkatan-tingkatan
dalam taksonomi tersebut telah digunakan hampir setengah abad sebagai
dasar untuk penyusunan tujuan-tujuan pendidikan, penyusunan tes dan
kurikulum.
Revisi dilakukan terhadap Taksonomi Bloom, yakni perubahan dari
kata benda (dalam Taksonomi Bloom) menjadi kata kerja (dalam
taksonomi revisi). Perubahan ini dibuat agar sesuai dengan tujuan-
tujuan pendidikan. Tujuan-tujuan pendidikan mengindikasikan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
peserta didikakan dapat melakukan sesuatu (kata kerja) dengan sesuatu
(kata benda). Revisi dilakukan oleh Kratwohl dan Anderson, taksonomi
menjadi: (1) mengingat (remember); (2) memahami (understand); (3)
mengaplikasikan (apply); (4) menganalisis (analyze); (5) mengevaluasi
(evaluate); dan (6) mencipta (create).
D. Reliabilitas dan Validitas
1. Reliabilitas
Mehrens & Lehmann (1973: 102) menyatakan bahwa reliabilitas
merupakan derajat keajegan (consistency) di antara dua buah hasil
pengukuran pada objek yang sama. Dalam kaitannya dengan dunia
pendidikan, prestasi atau kemampuan seorang peserta didikdikatakan
reliabel jika dilakukan pengukuran, hasil pengukuran akan sama
informasinya, walaupun penguji berbeda, korektornya berbeda atau
butir soal yang berbeda tetapi memiliki karakteristik yang sama.
Allen & Yen (1979: 62) menyatakan bahwa tes dikatakan reliabel
jika skor amatan mempunyai korelasi yang tinggi dengan skor yang
sebenarnya. Selanjutnya dinyatakan bahwa reliabilitas merupakan
koefisien korelasi antara dua skor amatan yang diperoleh dari hasil
pengukuran menggunakan tes yang paralel. Dengan demikian,
pengertian yang dapat diperoleh dari pernyatan tersebut adalah suatu tes
itu reliabel jika hasil pengukuran mendekati keadaan peserta tes yang
sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Dalam pendidikan, pengukuran tidak dapat langsung dilakukan pada
ciri atau karakter yang akan diukur. Ciri atau karakter ini bersifat
abstrak. Hal ini menyebabkan sulitnya memperoleh alat ukur yang stabil
untuk mengukur karakteristik seseorang (Mehrens & Lehmann, 1973:
103).
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam pembuatan alat ukur dalam
dunia pendidikan harus dilakukan secermat mungkin dan disesuaikan
dengan kaidah-kaidah yang telah ditentukan oleh ahli-ahli pengukuran
di bidang pendidikan. Untuk melihat reliabilitas suatu alat ukur, yang
berupa suatu indeks reliabilitas, dapat dilakukan penelaahan secara
statistik. Nlai ini biasa dinamakan dengan koefisien reliabilitas.
2. Validitas
Validitas suatu alat ukur adalah sejauhmana alat ukur itu mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur (Nunnally, 1978). Sementara itu,
Linn dan Gronlund (1995) menjelaskan validitas mengacu pada
kecukupan dan kelayakan interpretasi yang dibuat dari penilaian,
berkenaan dengan penggunaan khusus. Sedangkan Azwar (1995)
menjelaskan suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi
apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil
ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes
tersebut. Sisi lain yang sangat penting dalam konsep validitas adalah
kecermatan pengukuran, yakni kemampuan untuk mendeteksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
perbedaan-perbedaan kecil sekalipun yang ada pada atribut yang
diukurnya.
Dalam pengukuran terhadap atribut psikologis, validitas sangat sulit
dicapai. Hal ini dapat dipahami karena pengukuran terhadap variabel
psikologis dan sosial mengandung kesalahan yang lebih banyak
daripada pengukuran variabel yang bersifat fisik. Oleh karena sulitnya
menentukan validitas yang sebenarnya, maka yang dapat dilakukan
adalah mengestimasi validitas instrumen dengan perhitungan tertentu.
Pengukuran psikologi itu mempunyai fungsi : (1) penegakan suatu
hubungan statistik dengan variabel khusus, (2) representasi isi dari
sesuatu, dan (3) pengukuran sifat-sifat psikologis. Oleh karenanya,
validitas itu dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe, yaitu: (1) validitas
kriteria, (2) validitas isi, dan (3) validitas konstruk (Nunnally, 1978,
Allen & Yen, 1979, dan Lawrence, 1994).
Validitas berdasarkan kriteria dibedakan menjadi dua, yaitu validitas
prediktif dan validitas konkuren. Lawrence (1994) mengatakan bahwa
tes dikatakan memiliki validitas prediktif bila tes itu mampu
memprediksikan kemampuan yang akan datang. Dalam analisis
validitas prediktif, performansi yang hendak diprediksikan disebut
dengan kriteria. Besar kecilnya harga estimasi validitas prediktif suatu
instrumen digambarkan dengan keofisien korelasi antara prediktor
dengan kriteria tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Validitas isi suatu instrumen adalah sejauhmana butir-butir dalam
instrumen itu mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan
kawasan isi objek yang hendak diukur dan sejauh mana butir-butir itu
mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur (Nunnally, 1978).
Sementara itu Lawrence (1994) menjelaskan bahwa validitas isi itu
representativitas pertanyaan terhadap kemampuan khusus yang harus
diukur.
Validitas konstruk adalah validitas yang menunjukkan sejauhmana
instrumen mengungkap suatu trait atau konstruk teoretis yang hendak
diukurnya (Nunnally, 1978). Prosedur validasi konstruk diawali dari
suatu identifikasi dan batasan mengenai variabel yang hendak diukur
dan dinyatakan dalam bentuk konstruk logis berdasarkan teori mengenai
variabel tersebut. Dari teori ini ditarik suatu konskuensi praktis
mengenai hasil pengukuran pada kondisi tertentu, dan konskuensi inilah
yang akan dibuktikan secara empiris. Apabila hasilnya sesuai dengan
harapan maka instrumen itu dianggap memiliki validitas konstruk yang
baik.
Untuk tes hasil belajar, yang utama adalah validitas isi, yakni butir-
butir soal yang ditanyakan kepada peserta didik sesuai dan mewakili
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Hal ini dapat dilihat
dari sejauh mana butir-butir soal itu sesuai dengan indikator yang
merupakan penjabaran dari kompetensi dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
E. Classical Test Theory (CTT)
Pendekatan CTT adalah metode pertama yang dikembangkan
untuk pengukuran. Teori-teori CTT mendominasi pengembangan rumus
reliabilitas dan validitas yang dikenal dewasa ini (Suryabrata, 2005).
Model dari pendekatan teori tes klasik ini disebut juga sebagai
model skor murni (true score model). Pendekatan ini telah berhasil
meletakkan dasar-dasar konsep dalam analisis karakteristik psikometri
perangkat ukur psikologi (Crocker & Algina, 2005). Pendekatan CTT ini
juga telah berkontribusi dalam pengembangan pengukuran psikometri dan
pendekatan ini dianggap sebagai model yang sederhana dan kuat. Fokus
utama dari pendekatan ini adalah informasi pada level tes dan juga
menyediakan informasi mengenai aitem-aitem yang digunakan (Coaley,
2010). Selain itu, teori tes klasik ini juga praktis dan tidak memerlukan
perhitungan yang rumit (Kaplan & Saccuzo, 2005). Oleh karena itu, peneliti
mempertimbangkan menggunakan pendekatan CTT dalam proses analisis
yang akan dilakukan pada penelitian ini.
F. Item Response Theory (IRT)
Teori tes modern sering juga disebut Latent Trait Theory yaitu
performance subjek dalam suatu tes yang dapat diprediksi dari
kemampuannya yang bersifat laten. Atau lebih dikenal dengan Item
Response Theory (IRT) yaitu respon subjek terhadap item yang
menunjukkan kognitifnya. Kelebihan kinerja subjek dapat dilihat
dengan Item Characteristic Curve (ICC). Artinya semakin baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
performance subjek akan semakin banyak respon (jawaban pada item tes)
yang benar.
1. Asumsi Teori Respon Butir
Teori Respon Butir memiliki beberapa asumsi kunci, yaitu Kurva
Karakteristik Aitem (KKA), independensi lokal, dan unidimensionalitas
(Embretson, 2000).
a) Kurva Karakteristik Aitem. Bentuk KKA menunjukkan
bagaimana hubungan antara perubahan kemampuan subjek dan
perubahan responnya terhadap aitem. Pada aitem dikotomi, yaitu
sebuah respon tertentu akan dianggap benar, KKA meregresi
kemungkinan kesuksesan suatu aitem pada tingkat kemampuan
tertentu. Untuk aitem politomi, seperti skala rating, KKA
meregresi kemungkinan respon masing-masing kategori pada
tingkat kemampuan.
b) Asumsi independensi lokal. Hal ini menyangkut tentang
kecukupan model teori respon butir terhadap data. Independensi
lokal diperoleh ketika hubungan antar aitem atau antar subjek
dikarakteristikkan sepenuhnya oleh model teori respon butir.
Independensi lokal juga dapat diperoleh ketika kemungkinan
menyelesaikan suatu aitem tidak beketergantungan dengan
aitem-aitem lainnya, adanya pengontrolan terhadap parameter
subjek dan parameter aitem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
c) Unidimensionalitas. Independensi lokal juga berhubungan
dengan jumlah variabel trait yang mendasari aitem.
Independensi lokal akan menunjukkan unidimensionalitas
ketika model teori respon butir terdiri dari parameter.
subjek hanya pada satu dimensi. Namun, independensi lokal
juga bisa dicapai dengan data multidimensi jika masing-masing
dimensi memiliki parameter subjek ataupun dengan data yang
mana setiap aitem saling beketergantungan.
2. Model Teori Respon Butir
Model teori respon butir dapat dikategorikan berdasarkan
jumlah respon yang diskor, yaitu dikomotomi dan politomi. Pada
model dikotomi, respon aitem diskor ke dalam dua kelompok yang
menunjukkan sukses (1) atau gagal (2). Aitem pilihan berganda juga
termasuk ke dalam model dikotomi karena walaupun memiliki
banyak pilihan jawaban, namun jawaban tetap di skor sebagai benar
atau salah (Embretson, 2000). Pada model politomi, sebuah aitem
memiliki lebih dari dua pilihan respon jawaban. Masing-masing
respon tersebut memiliki nilai skor yang berbeda-beda pula.
Contohnya seperti aitem model Likert yang mana setiap pilihan
jawaban di skor dari rentang 1 sampai 5 (Embretson, 2000).
Teori respon butir memiliki 3 model fungsi distribusi logistik,
yaitu model logistik 1 parameter, model logistik 2 parameter, dan
model logistik 3 parameter (Naga, 1992). Perbedaan tiga model ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
terletak pada jumlah parameter yang digunakan. Model paling
sederhana dalam teori respon butir adalah model logistik 1 parameter
yang juga dikenal sebagai model Rasch. Model Rasch hanya
menggunakan parameter b atau kesulitan aitem untuk membedakan
antar aitem. Variabel independen dalam model ini adalah trait score
(Өs) dan tingkat kesulitan aitem (βi). Sedangkan variabel
dependennya adalah adalah respon dikotomi (sukses atau gagal,
benar atau salah) dari orang tertentu tentang suatu aitem. Terdapat
dua versi variabel dependen, yaitu log odds dan probability
(Embretson, 2000).
Pada log odds dalam Rasch model, odds menunjukkan rasio
jumlah benar dengan jumlah berhasil (Embretson, 2000). Rasio ini
terlihat dari perbedaan antara trait score (Өs) dengan tingkat kesulitan
aitem (βi). Sehingga rasio kemungkinan berhasil untuk subjek s pada
aitem i, yaitu Pis, terhadap kemungkinan gagal, yaitu 1- Pis,
ditunjukkan seperti di bawah ini.
In [Pis / (1 - Pis)] = Өs - βi (1) Ketika tingkat kesulitan aitem
meningkat, maka log odds akan menurun. Ketika tingkat kesulitan
aitem sama dengan trait level, log odds akan bernilai 0. Jika trait level
lebih besar daripada tingkat kesulitan aitem, maka orang tersebut
akan lebih mungkin untuk berhasil. Sebaliknya, jika tingkat kesulitan
aitem lebih besar daripada trait level, maka orang tersebut lebih
berkemungkinan untuk gagal (Embretson, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Terdapat beberapa ciri dari Rasch model seperti di bawah ini
(Embretson, 2000).
1) Estimasi trait level dapat dilakukan pada aitem manapun yang
telah diketahui tingkat kesulitan aitemnya.
2) Kedua properti aitem dan trait level berkaitan dengan perilaku
karena pada subjek dan aitem terdapat parameter-parameter
yang terpisah.
3) Trait level dan properti aitem merupakan variabel independen
yang dapat diestimasi secara terpisah.
4) Probabilitas respon akan meningkat dengan menjumlahkan nilai
konstan ada trait level atau dengan membagi kesulitan aitem
dengan nilai konstan tersebut.
Pada versi probability, variabel dependen merupakan probabilitas
subjek s untuk berhasil pada aitem i, P(Xis=1). Fungsi logistik ini
memberikan prediksi sebagai berikut (Embretson, 2000).
Ө β Ө – β (2)
Ө – β
Perbedaan versi ini dengan versi sebelumnya adalah variabel
dependen diprediksi sebagai probabilitas daripada sebagai log
odds. Versi ini juga dikenal sebagai model pengukuran 1
parameter. Salah satu kelebihan versi ini yaitu probabilitas
merupakan variabel dependen yang lebih familiar dibandingkan
rasio log odds. Dengan model ini karakter yang mempengaruhi
performansi subjek diasumsikan adalah hanya kesulitan aitem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Model logistik 2 parameter memiliki dua elemen dalam bentuk
matematikanya, yaitu parameter daya beda (a) dan parameter
kesulitan aitem (b). Sedangkan, model logistik 3 parameter
ditujukan pada aitem pilihan berganda karena adanya tambahan
parameter peluang tebakan (c). Pada penelitian ini, model yang
dipilih adalah model logistik 1 parameter untuk melihat parameter
kesulitan aitem pada subtes RA dengan alasan lebih praktis dan
lebih mudah untuk dilakukan oleh peneliti. Metode estimasi yang
akan digunakan adalah metode kemungkinan maksimum
marginal. Metode ini disarankan karena membantu mengurangi
pengaruh panjang tes maupun sampel dengan asumsi bahwa
distribusi kemampuan adalah normal.
3. Parameter Teori Respon Butir
Pada teori respon butir terdapat tiga unsur parameter yaitu
paramater aitem, parameter peserta dan parameter respon (Naga,
1992). Ketiga unsur ini berhubungan sehingga menghasilkan fungsi
atau Kurva Karakteristik Aitem. Hal ini tampak dari respon peserta
terhadap aitem yang berhubungan dengan atau dapat ditentukan oleh
ciri aitem atau ciri peserta yang bersangkutan. Dalam hubungan ini,
ciri peserta dinyatakan melalui parameter peserta (Ө), ciri aitem
dinyatakan melalui tiga parameter aitem a, b, dan c, serta ciri respon
dinyatakan dalam bentuk probabilitas jawaban benar (P(Ө)).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Parameter peserta (Ө) hanya bisa diukur melalui respon subjek
terhadap suatu aitem yang membentuk suatu kontinum. Secara
teoritis, nilai baku untuk parameter peserta membentang dari minus
tak terhingga sampai positif tidak terhingga. Namun secara praktis,
nilai baku yang dianggap berguna hanya terletak antara -4 sampai +4.
Parameter aitem a adalah parameter aitem yang berkaitan
dengan daya beda yaitu kemampuan aitem untuk mempertegas
perbedaan subjek yang mampu menjawab dengan benar dan yang
tidak. Nilai parameter aitem a bergerak daru 0 sampai dengan +2.
Kemudian, parameter aitem b adalah parameter aitem yang berkaitan
dengan kesulitan aitem yaitu sulit atau mudahnya aitem tersebut
untuk dijawab oleh subjek. Nilai parameter aitem b bergerak dari -2
sampai +2. Lalu, parameter aitem c adalah parameter yang berkaitan
dengan peluang tebakan semu subjek yakni peluang yang dapat
menyebabkan subjek secara kebetulan menjawab aitem tersebut
dengan benar. Nilai responsi atau jawaban benar dari subjek terhadap
aitem tersebut terletak di antara 0 dan 1.
4. Fungsi Informasi Aitem dan Tes
Konsep informasi psikometri merupakan ciri penting dalam teori
respon butir. Melalui hal ini sebuah item-response curve (IRC) pada
model dikotomi atau category-response curve pada model politomi
dapat diubah menjadi item information curve (IIC). IIC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
mengindikasikan jumlah informasi psikometris yang dimiliki sebuah
aitem di sepanjang kontinum latent-trait (Embretson, 2000).
Formula informasi aitem pada 1PL ditunjukkan seperti di bawah
ini.
I(Ө) = Pi(Ө)(1- Pi(Ө)) (3) Terdapat beberapa aturan dalam formula
ini, yaitu sebagai berikut.
(a) Jumlah informasi dari sebuah aitem dimaksimalkan pada
parameter kesulitan aitem, sehingga aitem yang memiliki
kesulitan yang sama dengan kemampuan subjek akan sangat
informatif.
(b) Jumlah informasi yang disediakan sebuah aitem ditentukan
dari parameter diskriminasinya. Semakin tinggi diskriminasi
aitemnya, maka semakin banyak informasi aitem yang akan
diberikan menyangkut parameter kesulitan aitem (Embretson,
2000).
Informasi tes juga merupakan hal yang penting dalam
menentukan seberapa baik sebuah tes karena berhubungan dengan
standard error of measurement subjek. Dengan mengetahui fungsi
informasi tes, peneliti dapat menentukan seberapa baik sebuah tes
dalam rentang latent trait. Perlu diketahui pula bahwa informasi tes
merupakan suatu hal yang independen pada subjek tertentu yang
mengikuti tes (Embretson, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Terdapat banyak pengunaan informasi aitem dan informasi tes
dalam teori respon butir. Pertama, informasi tes digunakan untuk
menentukan aitem mana yang akan diberikan pada subjek tertentu
ketika melakukan computerized adaptive test. Kedua, informasi tes
dapat digunakan untuk membandingkan dua pengukuran konstrak
yang sama. Terakhir, informasi aitem dapat dimanfaatkan untuk
desain tes dasar, seperti memilih aitem yang akan dimasukkan ke
dalam sebuah pengukuran (Embretson, 2000).
Perbedaan versi ini dengan versi sebelumnya adalah variabel
dependen diprediksi sebagai probabilitas daripada sebagai log odds.
Versi ini juga dikenal sebagai model pengukuran 1 parameter. Salah
satu kelebihan versi ini yaitu probabilitas merupakan variabel
dependen yang lebih familiar dibandingkan rasio log odds
(Embretson, 2000).
G. Program Quest
Analisis item menggunakan program QUEST memberikan informasi
hasil analisis item menurut teori tes klasik (classical test theory atau CTT)
dan menurut teori tes modern atau teori respons item (item response theory
atau IRT). IRT hasil program QUEST mengacu kepada model logistic satu
parameter (1-parameter logistic) atau disingkat model 1-PL. Dalam hal ini
parameter yang dimaksud adalah tingkat kesulitan item. Model ini dikenal
dengan model Rasch untuk data dengan skala dikotomus (kategori-1 bila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
memiliki skor 0 dan kategori-2 bila memiliki skor 1). Untuk data dengan
skala politomus (lebih dari dua kategori (misalnya kategori-1bila memiliki
skor 0, kategori-2 bila memiliki skor 1, kategori-3 bila memiliki skor 2, dan
dapat ditambah kategori selanjutnya sesuai dengan penambahan skor yang
dimiliki). Program QUEST dapat menganalisis data skala politomus sampai
10 kategori (kategori terendah yakni kategori-1 yakni berskor 0 karena salah
atau melewatinya, dan kategori tertinggi adalah kategori-10 yakni kategori
berskor 9 karena tidak mengerjakan akibat kehabisan waktu. Analisis item
menggunakan IRT ada yang melakukan kalibrasi berdasarkan satu
parameter yakni hanya didasaran pada tingkat kesulitan (diberi simbol β
atau b) sehingga disebut model satu paramemeter logistik tau model 1-PL
atau disebut Model Rasch (Rasch Model). Ada yang mendasarkan pada dua
parameter, yakni daya beda (diberi simbol a) dan tingkat kesulitan (b)
sehingga disebut model 2-PL. Ada pula yang mendasarkan pada tiga
parmeter, yakni daya pembeda, tingkat kesukaran, dan guessing (diberi
simbol c), sehingga disebut Model 3-PL.
Dari deskripsi diatas, maka dapat disimpulkan pada analisis butir soal
kognitif dengan program Quest menggunakan model Rasch, data yang
dimasukan berupa data dikotomi pada soal pilihan ganda. Untuk instrumen
yang jawabannya dikotomi dapat dinyatakan dengan huruf mulai dari A
sampai dengan I atau dengan angka dari 0 sampai dengan 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
H. Posting
1. Pengertian Buku Besar
Buku besar adalah kumpulan dari akun-akun yang satu sama lain
saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang sistematis.
Akun adalah suatu formulir tempat mencatat perubahan aset, liabilitas,
ekuitas, pendapatan, dan beban akibat transaksi yang terjadi di dalam
perusahaan.
2. Bentuk-Bentuk Akun Buku Besar
Bentuk-bentuk akun buku besar adalah sebagai berikut:
a. Bentuk T (T Account)
Akun bentuk T lebih banyak digunakan sebagai media
pembelajaran terutama untuk menunjukkan dengan cepat
bagaimana proses pencatatan akuntansi dan analisis akuntansi.
Akun bentuk T tidak digunakan dalam sistem akuntansi
perusahaan. Untuk mengetahui saldo, terlebih dahulu harus
menjumlahkan setiap sisinya, baik sisi debit maupun sisi kredit.
Selanjutnya, saldo ditulis di sisi yang lebih besar.
Tabel 2.5 Buku Besar Bentuk T (T Account)
Kas (dalam rupiah) No.101 1/1 Saldo 5.000,00 4/1 3.000,00
15/1 7.000,00 10/1 2.500,00
12.000,00 5.500,00
31/1 6.500,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
b. Bentuk Dua Kolom (Two Coloum Account)
Terdapat dua jenis bentuk akun dua kolom, yang pertama
merupakan modifikasi dari akun bentuk T. Bentuknya sama
dengan akun bentuk T, namun terdapat kolom tanggal, uraian,
Ref, serta debit dan kredit. Dikatakan akun dua kolom karena
memiliki kolom debit dan kolom kredit untuk mencatat besarnya
perubahan.
Tabel 2.6 Buku Besar Bentuk Dua Kolom
(Two Coloum Account)
Kas (dalam rupiah) No.101 Tanggal Uraian Ref Debit Tanggal Uraian Ref Kredit
2013 Jan.
1 Saldo v 5.000,00 2013 Jan.
4 3.000,00
15 7.000,00 10 2.500,00
31 Saldo 12.000,00 5.500,00
6.500,00
Format akun dua kolom bentuk lain adalah sebagai berikut.
Tabel 2.7 Buku Besar Bentuk Dua Kolom
(Two Coloum Account)
Tanggal Uraian Ref Debit Kredit
2013
Jan.
1 Saldo v 5.000,00 -
4 - 3.000,00
10 - 2.500,00
15 7.000,00 -
Jumlah 12.000,00 5.500,00
31 Saldo 6.500,00
Baik bentuk pertama maupun bentuk kedua, untuk mengetahui
saldo akun terlebih dahulu jumlahkan data pada sisi debit dan sisi
kredit, kemudian diselisihkan. Saldo disimpan pada sisi yang
jumlahnya lebih besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
c. Bentuk Tiga Kolom (Three Coloum Account)
Pada akun tiga kolom, saldo akun setiap saat dapat diketahui
karena memiliki kolom khusus untuk saldo. Salah satu alternatif
untuk membedakan saldo debit dan saldo kredit adalah dengan
memberi tanda kurung untuk saldo kredit. Pada contoh berikut ini
tanggal 10 Januari menunjukkan saldo kredit, maka diberi tanda
kurung (500).
Tabel 2.8 Buku Besar Bentuk Tiga Kolom
(Three Coloum Account)
Kas (dalam rupiah) No. 101
Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo
2013
Jan.
1 Saldo v - - 5.000,00
4 - 3.000,00 2.000,00
10 - 2.500,00 (500,00)
15 7.000,00 - 6.500,00
d. Bentuk Empat Kolom (Four Coloum Account)
Pada akun empat kolom siapa pun akan dengan mudah
mengetahui bahwa saldo akhir akun adalah di sisi debit atau di
sisi kredit.
Tabel 2.9 Buku Besar Bentuk Empat Kolom
(Four Coloum Account)
Kas (dalam rupiah) No. 101
Tanggal Uraian Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2103
Jan.
1 Saldo v - - 5.000,00 -
4 - 3.000,00 2.000,00 -
10 - 2.500,00 - 500,00
15 7.000,00 - 6.500,00 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
e. Mem-posting ke Buku Besar
Mem-posting adalah memindahkan data dari jurnal umum ke
dalam akun buku besar yang berseusaian. Yang dimaksud dengan
akun buku besar yang bersesuaian adalah data akun berasal dari
sisi debit jurnal, dipindahkan/ di-posting ke dalam akun buku
besar di sisi debit.
Langkah-langkah mem-posting adalah sebagai berikut.
(a) Siapkan buku besar/ akun buku besar yang bersesuaian/
dibutuhkan.
(b) Catat tanggal bulan dan tahun pada sisi yang bersesuaian.
(c) Catat jurnal pada sisi yang bersesuaian (debit/kredit), jangan
lupa tentukan saldo akun.
(d) Tuliskan asal jurnal pada kolom uraian dan halaman jurnal
pada kolom Ref.
(e) Catatlah nomor akun buku besar pada kolom Ref jurnal umum.
Perhatikan cara mem-posting berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 2.10 Cara Mem-posting Buku Besar
Jurnal Umum Hal 56
Tanggal Ref Debit Kredit
2013
Jan.
3 Kas 101 5.000,00 -
Piutang usaha 102 - 5.000,00
Kas 101 Tanggal Ref Debit Kredit Saldo
2013
Jan.
3 Jurnal Umum 56 5.000,00 - 5.000,00
Piutang Usaha 102 Tanggal Ref Debit Kredit Saldo
2013
Jan.
3 Jurnal Umum 56 - 5.000,00 5.000,00
Setelah di-posting kolom referensi jurnal umum telah diisi
dengan nomer kode akun. Hal tersebut menunjukkan bahwa ayat-ayat
jurnal telah di-posting ke akun buku besar dengan nomer kode yang
tertulis pada kolom referensi tersebut. Hal yang penting harus kita
perhatikan adalah mengisi kolom ref jurnal umum dilakukan setelah
ayat-ayat jurnal benar-benar telah dicatat dengan benar pada akun yang
bersesuaian, dan dicatat satu demi satu tidak sekaligus. Hal ini
dilakukan untuk menghindari kesalahan.
I. Prosedur Pengembangan Instrumen Penilaian
Menurut Suryabrata (2005: 68), prosedur pengembangan
memaparkan langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Pengembangan instrumen penilaian menurut Suryabrata ada sepuluh
langkah, yaitu (1) pengembangan spesifikasi tes, (2) penelitian soal, (3)
penelaahan soal, (4) perakitan soal, (5) uji coba tes, (6) analisis butir soal,
(7) seleksi dan perakitan soal, (8) pencetakan tes, (9) administrasi tes, dan
(10) penyusutan skala dan norma.
1. Pengembangan Spesifikasi Tes
Spesifikasi tes yang akan dibuat harus menyeluruh, lengkap dan
spesifik mengenai hal-hal berikut (a) wilayah yang akan dikenai
pengukuran, (b) subyek yang akan dites, (c) tujuan testing, (d) materi
tes, (e) tipe soal yang akan digunakan, (f) jumlah soal untuk keseluruhan
tes dan untuk masing-masing bagian, (g) taraf kesukaran soal dan
distribusinya, (h) kisi-kisi tes, (i) cara perakitan, dan (j) rancangan
penugasan pada peneliti soal.
2. Penelitian Soal
Penelitian soal merupakan hal yang lazim dilakukan pada tes
psikologis. Tes yang baik haruslah terdiri dari soal-soal yang ditulis
dengan baik. Menulis soal membutuhkan kemampuan-kemampuan
khusus, yang harus dikembangkan sampai pada taraf yang memadai.
Kemampuan-kemampuan khusus tersebut yaitu (1) penguasaan materi,
(2) kesadaran tentang tata nilai, (3) kemampuan membahas gagasan, (4)
teknik penelitian soal, dan (5) kesadaran akan kekuatan dan kelemahan
dalam menulis soal. Kemampuan menulis soal yang baik akan
berkembang melalui pengalaman menulis soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3. Penelaahan Soal
Setelah penelitian soal selesai, langkah selanjutnya adalah menguji
kualitas soal tersebut. Pengujian secara teoritis ini disebut juga
penelaahan soal. Untuk menelaah soal, diperlukan beberapa keahlian,
yaitu (a) keahlian dalam bidang studi yang diuji, (b) keahlian dalam
bidang pengukuran, dan (c) keahlian dalam pembahasan gagasan.
Penelaahan soal merupakan evaluasi terhadap soal-soal yang ditelaah
oleh ahli. Evaluasi tersebut dilihat dari tiga bidang, yaitu (a) segi bidang
studi yang diuji, (b) segi format dan pertimbangan teknis penelitian soal,
(c) segi penerjemahan gagasan ke dalam bahasa. Penelaahan ini
menuntut penguasaan materi bidang studi dan kejelian melihat
kesesuaian cakupan antara kumpulan soal dengan spesifikasi tes, dan
kejelasan konsep dasar.
4. Perakitan Soal (untuk Tujuan Uji Coba)
Setelah soal-soal ditelaah, selanjutnya soal-soal digolongkan ke
dalam tiga kategori, yaitu (a) soal-soal yang dianggap baik, maka soal
diterima. (b) soal-soal yang dianggap tidak baik, maka soal ditolak, dan
(c) soal-soal yang kurang baik, maka direvisi lalu dapat diterima. Soal-
soal yang langsung diterima maupun dengan revisi, merupakan
kumpulan soal yang perlu ditata dengan cara tertentu. Hasil perakitan
soal ini adalah tes yang secara teori baik dan siap diujicobakan. Hal
tersebut untuk mengetahui apakah tes yang secara teori baik juga baik
secara empiris atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
5. Uji Coba Tes
Langkah setelah perakitan soal yaitu pengumpulan data empiris
yang dilakukan melalui uji coba. Kegiatan uji coba ini bertujuan untuk
memperbaiki soal sehingga dapat disusun dalam bentuk tes.
6. Analisis Butir Soal
Untuk memberi gambaran yang lebih jelas, biasanya karakteritik
soal itu dikuantifikasikan ke dalam indeks-indeks statistik. Ada
beberapa teknis dan indeks yang digunakan, yaitu taraf kesukaran soal,
daya pembeda soal (indeks diskriminasi), dan teknik analisis
konvensional, yaitu sebagai berikut.
a) Taraf Kesukaran Soal
Taraf kesukaran soal yaitu banyaknya soal pada masing-
masing taraf kesukaran, berapa rata-rata taraf kesukaran yang
diinginkan. Taraf kesukaran disusun berdasarkan tujuan tes.
Misalnya, tes yang diujikan bertujuan untuk membedakan taraf
kemampuan peserta didik dari yang rendah sampai yang tinggi.
Oleh karena itu, sebaran taraf kesukaran soal yang disusun lebih
luas, agar peserta didik yang pandai tertantang (karena ada soal
yang sukar) dan peserta didik yang bodoh masih ada kesempatan
untuk mengerjakan (karena ada soal yang mudah).
Indeks kesukaran soal yang paling banyak digunakan adalah
taraf kesukaran p, yaitu proporsi banyaknya jawaban benar terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
semua jawaban (biasanya dalam bentuk persen). Rumus indeks
kesukaran soal yaitu sebagai berikut.
P = B / T
Keterangan :
P = Indeks kesukaran soal
B = banyaknya subjek yang menjawab benar
T = banyaknya subjek yang mengerjakan soal
Indeks kesukaran soal P ini terdapat banyak kelemahan,
yaitu (a) P sebenarnya ukuran kemudahan soal, semakin tinggi P
maka soal semakin mudah, begitu sebaliknya semakin rendah P
maka soal semakin sukar, dan (b) P tidak berhubungan secara linear
dengan skala kesukaran soal, namun P sangat berguna untuk
memperkirakan rata-rata skor tes, maka P harus dihitung.
b) Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal diukur dari kesesuaian soal dengan
keseluruhan tes untuk mengukur kemampuan peserta didik. Teknik
yang sering digunakan untuk mengukur daya pembeda yaitu
korelasi antara skor pada soal tertentu, yang merupakan data
continue benar dan salah, atau 1 dan 0. Rumus korelasi biserial yaitu
sebagai berikut.
𝑟𝑏𝑖𝑠 =𝑋𝑏 − 𝑋𝑠
𝑆𝑡𝑥𝑝(1 − 𝑝)
𝑦
atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
𝑟𝑏𝑖𝑠 =𝑋𝑏 − 𝑋𝑡
𝑆𝑡𝑥𝑝
𝑦
atau
𝑟𝑏𝑖𝑠 =𝑋𝑏 − 𝑋𝑠
𝑋𝑏𝑥√𝑝𝑞
Keterangan:
Xb = rata-rata skor kriteria subjek yang memilih jawaban benar.
Xs = rata-rata skor kriteria subjek yang memilih jawaban salah.
St = simpangan baku skor kriteria semua subjek.
P = proporsi subjek yang menjawab benar terhadap semua subjek.
y = ordinat dalam kurva normal yang membagi menjadi p dan – p.
q = 1 – p.
Bagian yang ensensial pada rumus diatas adalah perbedaan
antara kedua rata-rata dalam perbandingan dengan simpangan baku.
Semakin besar perbedaan kedua rata-rata maka semakin tinggi
korelasi biserial, berarti semakin tinggi daya pembeda soal.
7. Seleksi dan Perakitan Soal
Setelah statistik soal selesai dihitung, tahap selanjutnya adalah
seleksi soal, yaitu memilih soal-soal yang akan digunakan untuk tes
pada tahap terakhir. Menurut model klasik, pemilihan soal ini dapat
menggunakan dua parameter, yaitu taraf kesukaran (p) dan indeks
diskriminatif (𝑟𝑏𝑖𝑠). Selain dua parameter tersebut, bisa juga
menggunakan prosedur yang lain, yaitu sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
1) Penggunaan Kelompok 27% Teratas dan 27% Terbawah
Pengembangan tes menggunakan metode analisis soal, yang
didasarkan pada sebagian dari subjek uji coba. Misalnya, kelompok
atas (27% tertinggi) dan kelompok bawah (27% terendah) dan
kelompok tengah atau sedang (46%) tidak dianalisis. Dalam metode
27% teratas dan 27% terbawah, dibuat perbandingan antara
kelompok atas dan kelompok bawah dalam berbagai kemungkinan
jawaban.
2) Galat Baku Indeks Diskriminasi
Indeks diskriminasi soal dipengaruhi oleh variasi sampel.
Oleh karena itu, pengembangan tes harus mengetahui besarnya
fluktuasi agar dapat menentukan besarnya sampel yang diperlukan.
Sehingga dapat diperoleh stabilitas sampel yang berkaitan dengan
indeks diskriminasi tersebut. Rumus galat baku koefisien biserial
yaitu sebagai berikut.
𝑆𝐸𝑟𝑏𝑖𝑠 =
√𝑝(1 − 𝑝)
𝑦 − 𝑟𝑏𝑖𝑠2
√𝑁
Keterangan:
𝑆𝐸𝑟𝑏𝑖𝑠 = galat baku (standard error of measurement) 𝑟𝑏𝑖𝑠
𝑝 = proporsi jawaban benar terhadap semua jawaban.
𝑦 = ordinat yang memisahkan distribusi normal menjadi p dan 1 –p
𝑁 = besarnya sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Interpretasi galat baku pengukuran koefisien korelasi biserial
ini sama dengan interpretasi galat baku pada pengukuran yang lain.
Jadi, jika digunakan taraf alpha = 0,05, maka 𝑟𝑏𝑖𝑠 adalah 95 dari
setiap 100 kejadian.
8. Pencetakan Tes
Setelah soal diseleksi berdasarkan hasil analisis butir soal, lalu
disusun berdasarkan berbagai pertimbangan, maka pengembangan tes
secara substantive telah selesai. Yang perlu dilakukan selanjutnya
adalah mencetak tes dengan cara yang baik dan menjamin kualitasnya.
9. Administrasi Tes Bentuk Akhir
Setelah data hasil masuk, pengolahan data serta interpretasi hasil
pengolahan perlu dibakukan. Kesulitan yang sering terjadi saat
menginterpretasikan skor hasil tes yaitu beragamnya skala yang
digunakan untuk menyatakan hasil tes tersebut.
Langkah pertama untuk menerjemahkan skor yaitu
mendefinisikannya ke dalam skala tertentu, proses ini penskalaan.
Langkah kedua yaitu penyediaan norma untuk acuan interpretasi. Proses
ini disebut pernormaan tes.
10. Penyusutan Skala dan Norma
a. Penyusunan Skala
Dalam penyusunan skala terdapat beberapa metode, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1) Skala Skor Mentah
Skala skor mentah adalah skala yang tidak mempunyai makna
intern dan tidak dapat diinterpretasikan tanpa bantuan data
pendukung.
2) Skala Presentase Penguasaan
Skor yang dilaporkan dalam skala persentase penguasaan ini
merupakan pendapat absolut (tidak relatif), bahwa subjek
menguasai sekian persen dari bahan belajar yang sedang
dipersoalkan.
3) Skala Jenjang Presentil
Skala jenjang presentil adalah salah satu skala yang sangat luas
penggunaannya. Banyak hasil tes yang diselenggarakan dalam
skala besar, dilaporkan dalam skala jenjang presentil ini. Skala
jenjang presentil menunjukkan berapa persen individu-individu
dari kelompok tertentu yang mempunyai skor di bawah titik
tengah setiap skor atau interval skor.
4) Skor Baku
Dalam menghitung simpangan baku dapat menggunakan rumus
sebagai berikut.
𝑆𝑏 = 𝑆𝑏𝑧 + 𝑋𝑏
Keterangan:
𝑆𝑏 = skor baku
𝑆𝑏𝑧 = simpangan baku yang diinginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
𝑋𝑏 = rata-rata yang diinginkan
b. Penyusunan Norma
Pedoman umum dalam penyusunan norma yaitu sebagai berikut.
1) Karakteristik yang diukur oleh tes, memungkinkan penentuan
urutan pengambilan tes dari rendah ke tinggi.
2) Tes yang digunakan harus mencerminkan definisi operasional
karakteristik yang dipersoalkan.
3) Sebaran skor yang dihasilkan oleh tes, dari yang terendah
sampai ke yang tinggi, hendaknya mengevaluasi karakteristik
psikologis yang sama.
4) Kelompok yang digunakan sebagai dasar penyusunan statistik
deskriptif harus sesuai dengan tes dan tujuannya.
5) Data hendaknya tersedia untuk kelompok-kelompok yang
relevan.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa terdapat 10 langkah
pengembangan instrumen penilaian , yaitu pengembangan
spesifikasi tes, penelitian tes, penelaahan soal, perakitan soal, uji
coba tes, analisis butir soal, seleksi dan perakitan soal, pencetakan
tes, administrasi tes bentuk akhir, penyusutan skala dan norma.
J. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang pengembangan instrumen penilaian berbasis
HOTS yang peneliti kembangkan, sama halnya dengan penelitian terdahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
yang dapat menunjukkan bahwa penelitian ini masih relevan untuk
dilaksanakan.
1. Penelitian yang pertama oleh Maharani Yuniar, Cece Rakhmat, Asep
Saepulrohman (2015), dengan judul “Analisis HOTS (Higher Order
Thinking Skill) pada Soal Objektif Tes dalam Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas V SD Negeri 7 Ciamis”. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan HOTS (Higher Order
Thinking Skill) pada soal objektif tes dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) kelas X SD Negeri 7 Ciamis. Alasan
dilakukannya penelitian ini, dikarenakan masih banyaknya soal yang
dibuat oleh guru yang tidak memenuhi kriteria pembuatan soal yang
baik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti berusaha
mendeskripsikan pengembangan HOTS (Higher Order Thinking Skill)
pada soal objektif tes dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) kelas V di SD Negeri 7 Ciamis. Berdasarkan hasil analisis,
diperoleh temuan, yakni dari 20 butir soal ditemukan 14 butir soal yang
memenuhi kriteria pengembangan soal HOTS (Higher Order Thinking
Skill) dan 6 butir soal yang tidak memenuhi kriteria pengembangan
HOTS (Higher Order Thinking Skill).
2. Penelitian yang kedua oleh Kusuma Wardany (2015), dengan judul
“Penyusunan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill pada Materi
Ekosistem SMA Kelas X”. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
instrumen tes higher order thinking skill pada materi ekosistem yang
akan diujikan pada peserta didik SMA Kelas X. Berdasarkan hasil
penelitian dari penyusunan hasil instrumen tes higher order thinking
skill pada peserta didik kelas X SMA menunjukkan bahwa 45% item
dengan 9 butir soal diterima, 40% item dengan 8 butir soal direvisi, dan
15% item dengan 3 butir soal ditolak. Indikator kemampuan berpikir
tingkat tinggi yang digunakan telah memenuhi syarat sebagai indikator
yang baik untuk dikembangkan lagi dalam bentuk item tes guna menguji
kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
3. Penelitian yang ketiga oleh Martina (2018), dengan judul
“Pengembangan Instrumen Tes Higher Order Thinking Skill (HOTS)
Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Teorema
Pythagoras Kelas VIII SMP Citra Samata Kab. Gowa”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan instrumen
tes HOTS dan menghasilkan tes HOTS berbentuk uraian berdasarkan
kriteria kualitas instrumen tes. Kriteria tersebut diantaranya validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Sehingga dapat
digunakan untuk mengukur HOTS siswa kelas VIII SMP Citra Samata
Kab. Gowa pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dan
teorema pythagoras. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
pengembangan RnD (Research and Development). Prosedur
pengembangan instrumen yang digunakan yaitu pengembangan desain
penelitian formatif oleh Tessmer yang terdiri dari tahap preliminary,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
tahap self evaluation, tahap prototyping dan tahap field test. Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Citra Samata Kab.
Gowa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan lembar
validasi. Kevalidan diketahui dari hasil penilaian validator pada lembar
validasi yang menyatakan instrumen tes yang dikembangkan sudah baik
berdasarkan konten (sesuai dengan kurikulum dan materi), konstruk
(sesuai dengan karakteristik/indikator HOTS), dan bahasa (sesuai
dengan kaidah yang berlaku/EYD). Berdasarkan hasil yang diperoleh
pada tahap prototype dan field tes dihasilkan instrumen tes yang sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu valid dan reliabel serta
tingkat kesukaran tes dan daya pembeda instrumen tes secara
keseluruhan sudah baik. Instrumen tes dinyatakan valid dengan melihat
nilai validitas yang dihasilkan adalah 4,13 dengan kategori valid.
Reliabilitas instrumen tes dinyatakan reliabel berdasarkan analisis
instrumen tes yang diperoleh adalah 0,69 dengan interpretasi yang
tinggi. Pada analisis tingkat kesukaran instrumen tes dapat diketahui
bahwa tidak terdapat butir soal tes yang tidak layak yaitu memiliki
tingkat kesukaran dengan kategori mudah dan sedang. Pada analisis
daya pembeda dapat diketahui bahwa tidak ada daya pembeda yang
sangat buruk, sehingga menghasilkan instrumen tes yang baik dengan
jumlah butir tes soal uraian sebanyak 15 butir soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
4. Penelitian yang keempat oleh Desi Fitriani, Yusuf Suryana, Ghullam
Hamdu (2018), dengan judul “Pengembangan Instrumen Tes Higher
Order Thinking Skill pada Pembelajaran Tematik Berbasis Outdoor
Learning di SD”. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengembangkan
instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi beebasis outdoor
learning di sekolah dasar; 2) memvalidasi instrumen tes melalui validasi
ahli dan validitas empiris. Validasi ahli dilakukan dengan
mengkonsultasikan rancangan produk pengembangan kepada dosen
ahli. Validitas empiris dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi
product moment, sedangkan penentuan reliabilitas menggunakan
formula Alpha Cronbach. Penelitian ini menggunakan metode Design
Base Research. Pengembangan model ini terdiri dari 4 tahap yaitu 1)
identifikasi dan analisis masalah oleh peneliti dan praktisi secara
kolaboratif; 2) mengembangkan solusi yang didasarkan pada patokan
teori, design principle yang ada dan inovasi teknologi; 3) melakukan
proses berulang untuk menguji dan memperbaiki solusi secara praktis;
4) refleksi untuk menghasilkan design principle serta meningkatkan
implementasi dari solusi secara praktisi. Hasil penelitian berupa 1) 22
butir soal berpikir tingkat tinggi; 2) validasi oleh para ahli menyatakan
bahwa instrumen penilaian ini layak digunakan sebagai alat penilaian,
sedangkan dalam validasi empiris dinyatakan secara keseluruhan hasil
dari pengujian menggunakan rumus product moment butir soal telah
dinyatakan valid. Penentuan reliabilitas dengan menggunakan formula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
alpha cronbach memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,935 yang
dikategorikan reliabel tinggi. Hasil yang diperoleh secara keseluruhan
dalam penelitian pengembangan ini bahwa instrumen penilaian
kemampuan berpikir tingkat tinggi ini dikatakan valid dan reliabel
sebagai bentuk penilaian.
K. Kerangka berpikir
Keterampilan proses kognitif peserta didik dibedakan menjadi dua,
yaitu: keterampilan berpikir tingkat rendah atau Lower Order Thinking
Skills (LOTS) dan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order
Thinking Skills (HOTS). Di dalam proses kognitif LOTS peserta didik
hanya mampu mengingat, memahami serta menerapkan, namun pada proses
kognitif HOTS peserta didik mampu menganalisis dan mensintesis,
mengevaluasi serta mengkreasikan. Peserta didik yang memiliki prestasi
belajar yang baik (peserta didik kelas atas) cenderung memiliki kemampuan
berpikir tingkat tinggi dan memiliiki kemampuan menganalisis dan
mensintesis (C4), mengevaluasi (C5) serta mengkreasikan (C6). Peserta
didik yang memiliki prestasi belajar yang kurang baik (peserta didik kelas
bawah) cenderung memiliki kemampuan berpikir tingkat rendah dan
memiliiki hanya kemampuan hanya mampu mengingat (C1), memahami
(C2) serta menerapkan (C3). instrumen penilaian HOTS sebagai instrumen
Tes yang mengindikasikan keterampilan kognitif tingkat tinggi (C4, C5, dan
C6) dengan mengimplementasikan Kompetensi Dasar (KD) serta indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
yang sesuai dengan karakteristik HOTS akan diimplementasikan pada
peserta didik kelas atas yang telah memiliki keterampilan berpikir tingkat
tinggi. Adapun kerangka pikir penelitian dijelaskan pada gambar berikut :
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
KD dan Indikator HOTS TES
Keterampilan proses kognitif
LOTS HOTS
Peserta
didik kelas
bawah
Peserta
didik kelas
atas
Level kognitif tinggi (C4, C5, dan C6)
Instrument penilaian HOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu Research & Development (R&D). Penelitian
pengembangan atau Research and Development adalah penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut (Sugiyono,2012;297). Prinsip pengembangan adalah
menghasilkan produk atau menyempurnakan produk yang sudah ada.
Produk yang dihasilkan dari penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti
yaitu berupa instrumen tes. Bentuk dari instrumen tes tersebut soal tes pilihan
ganda dengan jumlah soal 40 butir dan alternatif jawaban berjumlah 5.
Instrumen tes yang akan dibuat dilaksanakan sesuai prosedur sehingga akan
diperoleh hasil akhir instrumen tes yang dapat mengukur domain kognitif
peserta didik khususnya pada mata pelajaran Akuntansi Dasar tentang
menerapkan posting.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Se-Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan
khususnya pada SMK Swasta kelas X Akuntansi di enam sekolah yaitu
sebagai berikut :
a. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta yang beralamatkan di Jl. Cik Dik Tiro No.
37, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b. SMK YPKK 1 Sleman yang beralamatkan di Jl. Sidoarum Gamping No.
2, Ambarketawang, Gamping, Sleman.
c. SMK YPKK 2 Sleman yang beralamatkan di Jl. Pemuda, Wadas,
Tridadi, Sleman.
d. SMK YPKK 3 Sleman yang beralamatkan di Jl. Ringroad Utara No. 45,
Maguwoharjo, Depok, Sleman.
e. SMK 17 Seyegan yang beralamatkan di Jl. Godean Seyegan, Mranggen,
Margodadi, Seyegan, Sleman.
f. SMK Putra Tama Bantul yang beralamatkan di Jl. Mgr. Alb.
Sugiyoprantoro No. 2, Klodran, Bantul.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan April 2018.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi popuasinya adalah peserta didik
kelas X Akuntansi dan Keuangan Lembaga SMK tahun ajaran 2017/2018.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 261 peserta didik SMK kelas
X Akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
D. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini tidak mengambil sepuluh pengembangan dari Suryabrata
(2005: 68). Prosedur pengembangan disesuaikan dengan penelitian yang
diambil untuk mengembangkan instrumen penilaian berbasis HOTS. Peneliti
mengambil delapan langkah pengembangan, yaitu (1) pengembangan
spesifikasi tes, (2) penelitian soal, (3) penelaahan soal, (4) perakitan soal, (5)
uji coba soal, (6) analisis butir soal, (7) seleksi dan perakitan soal, dan (8)
pencetakan tes.
1. Pengembangan Spesifikasi Tes
Spesifikasi tes bersifat menyeluruh, lengkap, dan spesifik menunjuk
kepada karakteristik tes yang akan disusun. Spesifikasi tes hasil belajar
mencakup beberapa hal, yaitu 1) wilayah yang akan dikenai pengukuran; 2)
subjek yang akan dites; 3) tujuan testing dan materi yang terangkum dalam
silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); 4) materi tes; 5) tipe
soal yang digunakan; 6) jumlah soal untuk keseluruhan tes dan untuk
masing-masing bagiannya; 7) taraf kesukaran soal dan distribusinya; dan 8)
kisi-kisi tes.
2. Penelitian Soal
Dalam menulis soal harus memperhatikan beberapa hal, yaitu
pemahaman terhadap materi, sistematika penilaian yang akan digunakan,
teknis penelitian soal supaya dapat mudah dipahami oleh peserta didik serta
taraf kesukaran soal. Penelitian soal ini dilakukan oleh dua orang yaitu
peneliti dan Agustinus Deyafajar Jiwantono. Penelitian soal dilakukan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Universitas Sanata Dharma. Soal yang dibuat berupa soal pilihan ganda
berjumlah 40 butir, dengan 5 pilihan jawaban. Soal ini ditujukan untuk mata
pelajaran akuntansi dasar SMK kelas X, dengan waktu pengerjaan soal 90
menit.
3. Penelaahan Soal
Penelaahan soal adalah evaluasi terhadap soal-soal yang ditelaah
oleh para ahli. Evaluasi dapat dilihat dari tiga arah, yaitu dari segi bidang
studi yang diuji, dari segi format dan pertimbangan teknis penelitian soal,
dari segi penerjemahan gagasan ke dalam bahasa. Penelaahan dari segi
bidang studi ini mengkaji kesesuaian kumpulan soal yang diuji itu dengan
spesifikasi tes. Penelaahan ini menurut penguasaan materi bidang studi serta
melihat kesesuaian cakupan antara kumpulan soal dengan spesifikasites.
Penelaahan dari segi pengukuran ini mengkaji soal-soal yang akan dibuat.
Semetara, penelaahan dari segi format mempertimbangkan teknis-teknis
dalam penelitian. Penelaahan soal akan menentukan validasi isi, dan
kualitas soal dan kualitas tes.
4. Perakitan Soal
Setelah soal ditelaah, kemudian soal tersebut digolongkan ke dalam
tiga kategori, yaitu 1) soal yang dianggap baik, maka diterima; 2) soal yang
tidak baik, maka ditolak; 3) soal yang kurang baik, maka direvisi lalu dapat
diterima. Soal-soal yang langsung diterima maupun dengan revisi,
merupakan kumpulan soal yang perlu ditata dengan cara tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
5. Uji Coba Soal
Uji coba soal dilaksanakan di enam sekolah yaitu SMK BOPKRI 1
Yogyakarta, SMK YPKK 1, SMK YPKK 2, SMK YPKK 3, SMK Putra
Tama Bantul, dan SMK 17 Seyegan.
Tabel 3.1 Sampel Uji Coba
No. Nama Sekolah Peserta Didik
1 SMK BOPKRI 1 Yogyakarta 20
2 SMK YPKK 1 20
3 SMK YPKK 2 148
4 SMK YPKK 3 24
5 SMK Putra Tama Bantul 31
6 SMK 17 Seyegan 18
Jumlah peserta didik 261
6. Analisis Butir Soal
a. Penyiapan File Perintah dan File Data
Pada penelitian ini teknik analisis data menggunakan program
QUEST dengan model 1-PL atau Model Rasch. Parameter yang diuji
ialah indeks kesukaran butir (b). Tiga kunci utama dalam menganalisis
butir dengan program QUEST, yaitu (1) file perintah ditulis dalam
program Notepad, (2) file data dari hasil jawaban ditulis dalam program
Notepad, (3) software program QUEST. Ketiga file tersebut harus
disimpan dalam satu folder. Untuk tes pilihan ganda data ditulis
menggunakan huruf, dengan langkah-langkah berikut.
File Perintah
title PRESTASI (50 ITEM PG dengan 4 Alternatif)
data_file prest.txt
codes 0ABCD9
format id 1-4 items 5-54
key BCACDDCDAECBBAECABACBCECACBDBCCBDEBECAAA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Keterangan :
1) title PRESTASI (50 ITEM PG dengan 4 alternatif) □ menunjukkan
nama identitas file
2) data_file prest.txt □ menunjukkan nama file data. Dalam hal ini
dapat pula diberi nama dengan ekstensi .dat bila komputer tidak
berisi program macromedia
3) codes 0ABCD9 □ kode bahwa data ditulis dalam bentuk A, B, C, D
dengan 0 bila dilewati dan 9 bila tidak dikerjakan (omit)
4) format id 1-4 items 5-54 □ spasi 1 sampai 4 untuk identitas testi
(dalam hal ini hanya menggunakan nomor), dan spasi 5 sampai 54
adalah untuk data sebanyak 50 item
5) key
BCACDDCDAECBBAECABACBCECACBDBCCBDEBECAA
A □ kunci jawaban
6) set width=107! page □ lebar halaman kertas
7) estimate □ diestimasi secara otomatis menurut program QUEST
8) show ! scale=all >> prestsh.out □ hasil analisis secara simultan
9) show items >> prestit.out □ hasil analisis menyajikan informasi
tentang item secara singkat (estimasi tingkat kesukaran, nilai INFIT
MNSQ, nilai INFIT t)
set width=107! Page
estimate
show >> prestsh.out
show items >> prestit.out
show cases >> prestca.out
itanal >> presttn.out
quit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
10) show cases >> prestca.out □ hasil analisis menyajikan informasi testi
(skor mentah, estimasi skor kalibrasi, nilai INFIT MNSQ, nilai
INFIT t)
11) itanal ! scale=all >> presttn.out □ hasil analisis menyajikan
informasi tentang item secara lengkap hasil analisis menurut CTT
dan IRT
12) quit □ kode perintah diakhiri
Catatan:
Dengan menuliskan angka 0 dan 9 pada code di file perintah maka testi
yang tidak mengerjakan dengan cara melompati soal yang bersangkutan
diberi skor 0, sedangkan yang tidak mengerjakan atau omit diberi skor
9. Setelah selesai simpan dengan extensi .CTL □ beri nama prest.ctl
(jangan lupa gunakan menu all file saat menyimpan supaya tidak
ganda ekstensinya).
Catatan:
Beri nama dengan nama depan yang konsisten agar tidak bermasalah
ketika diesekusi. Misalnya, dengan nama file perintah prest.ctl maka file
data diberi nama prest.txt dan hasil diawali pula dengan prest sehingga
menjadi prestsh.out kemudian prestit.out dan seterusnya contoh diatas.
File Data
1 BCACDDCDAECBBAECABACBCEADCBDBCBDEBECAAA
2 CBACDDDCBEDABCEBADCACBDEACBDECBEADCEAAB
3 BACDEADECBECADBEDACBADECBCDEABDCAECABAA
4 ACEDBEABCDAEBECADBECADEBACDEBACEABEACCA
... DST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
b. Perintah Analisis
Langkah untuk analisis sebagai berikut.
1) Klik QUEST
2) Ketik SUBMIT spasi kemudian NAMA FILE PERINTAH
LENGKAP kode exstensinya. Jika nama File perintah prest.ctl
maka perintahnya sebagai berikut:
SUBMIT PREST.CTL
atau
Submit prest.ctl
3) Kemudian tekan tombol ENTER
Jangan lupa, jarak 1 spasi antara tulisan submit dan nama file
perintah
c. Analisis Data Dikotomus
Hasil data program QUEST dianalisis menurut Item Respons Theory
(IRT). Estimasi butir dan responden dilakukan dengan prosedur PROX
(normal approximation estimation). Kecocokan antara kemampuan
responden (θ) dan indeks kesukaran butir (b) akan menghasilkan akurasi
dalam pengukuran, akurasi maksimal terjadi saat P(θ) = 0,5.
Kualitas butir ditentukan dari kecocokan butir model Rasch dan
indeks kesukaran butir. Butir yang baik harus memenuhi syarat dari IRT,
dan dianalisis kecocokannya dengan nilai INFIT Mean Square.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 3.2 Kriteria Kecocokan Butir dengan Pendekatan IRT
Kecocokan dengan model Rasch Kriteria
Infit Mean Square Outfit t
0,77 ≤ infit meansquare ≤ 1,33 t ≤ 2,0 Baik
0,77 ≤ infit meansquare ≤ 1,33 t ≤ 2,0 Cukup Baik
Infit meansquare < 0,77 atau infit meansquare > 1,33 t > 2,0 Tidak Baik
Tabel 3.3 Kriteria Indeks Kesukaran Item
Indeks Kesukaran (b) Kriteria
b > 2 Sukar
-2 ≤ b ≤ 2 Sedang
b < -2 Mudah
7. Seleksi dan Perakitan Soal
Setelah statistik soal selesai dihitung, langkah selanjutnya yaitu
melakukan pemilihan atau seleksi soal, dengan cara memilih soal-soal yang
akan disusun menjadi tes. Seleksi soal ini berdasarkan pada hasil analisis
QUEST. Tahap perakitan soal ini dilaksanakan berdasarkan komentar dan
saran dari peserta didik kelas X.
8. Pencetakan Tes
Setelah soal diseleksi, maka akan diketahui soal yang baik dan tidak
baik. Peneliti tidak memakai soal yang dianggap tidak baik. Namun, peneliti
akan memakai soal yang dianggap baik, kemudian dijadikan satu untuk
diterbitkan menjadi kumpulan soal berbasis HOTS pada mata pelajaran
Akuntansi Dasar.
E. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2005: 62). Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa
pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan data yang diperlukan dari narasumber dengan menggunakan
banyak waktu. Penggumpulan data yang dilakukan oleh peneliti sangat dalam
suatu penelitian ilmiah. Cara memperoleh data penelitian ini adalah
menggunakan wawancara, tes, dan angket.
1. Wawancara
Widoyoko (2014: 40) mengemukakan bahwa wawancara adalah
suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewawancara
(interviewer) dengan responden atau orang yang diinterviu (interviewee),
dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
Widoyoko (2014: 42) mengemukakan bahwa berdasarkan sifat
pertanyaan wawancara dapat dibedakan menjadi yaitu (1) wawancara
terstruktur (wawancara yang dilakukan dengan pedoman wawancara yang
telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data) dan
(2) wawancara tidak terstruktur atau terbuka (wawancara bebas dimana
pewawancara tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya).
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
tidak terstruktur atau terbuka. Peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara saat mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Peneliti
melakukan wawancara kepada guru kelas X Akuntansi SMK Putra Tama
Bantul. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
informasi awal yang berkaitan dengan kebutuhan penelitian dan
pengembangan.
2. Tes
Menurut Ali, Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk
mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara-cara dan aturan-aturan yang
sudah ditentukan. Tes adalah beberapa pertanyaan atau latihan serta alat
lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.
Tes berisi permasalahan untuk dipecahkan oleh peserta didik. Tes yang
akan diberikan merupakan soal-soal kemampuan berpikir tingkat tinggi
akuntansi pada peserta didik SMK atau SMA. Instrumen tes digunakan
untuk memperoleh data tentang kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta
didik. Instrumen tes terdiri dari soal-soal materi akuntansi berbentuk
pilihan ganda yang mengacu pada indikator kemampuan berpikir tingkat
tinggi.
Tes dalam penelitian ini diadakan untuk melakukan uji coba soal
berbasis HOTS tentang posting yang telah dibuat oleh peneliti. Tes tersebut
berupa soal pilihan ganda berjumlah 40 butir soal, dengan 5 alternatif
jawaban. Soal tersebut diujicobakan kepada peserta didik kelas X
Akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta, SMK YPKK 1, SMK YPKK 2,
SMK YPKK 3, SMK Putra Tama Bantul, dan SMK 17 Seyegan. Peserta
didik yang mengikuti tes berjumlah 261.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
3. Angket
Angket sebagai alat penilaian digunakan untuk mengetahui
pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan, dan lain-lain
sebagai hasil belajar peserta didik (Nana,2009). Angket atau kusioner
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal
yang ia ketahui. Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar
validasi tes dan angket respon peserta didik mengenai tes kemampuan
berpikir tingkat tinggi peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Pengembangan
1. Pengembangan Spesifikasi Tes
Spesifikasi tes dilakukan secara menyeluruh, lengkap, dan spesifik
menunjuk pada karakteristik tes yang akan disusun.
Spesifikasi tes mencakup hal-hal sebagai berikut.
a. Wilayah yang Dikenai Pengukuran
Spesifikasi untuk hal ini ditentukan berdasarkan jenis mata
pelajaran, jenjang peserta didik, dan tahun pembelajaran. Wilayah yang
dikenai pengukuran yaitu mata pelajaran Akuntansi Dasar kelas X SMK
semester genap tahun pelajaran 2017/2018.
b. Subjek yang akan Dites
Subjek yang akan dites yaitu peserta didik SMK Kelas X Akuntansi.
c. Tujuan Testing dan Materi yang Terangkum dalam Silabus dan RPP
Sekolah
Tujuan testing yaitu mengembangkan soal tes berbasis HOTS yang
dikemukakan oleh Anderson (perbaikan taksonomi Bloom) terdiri dari
C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), C6 (mencipta), serta sebagai
evaluasi penilaian hasil belajar peserta didik. Materi yang terangkum
dalam silabus dan RPP sekolah. Idealnya RPP dari guru, akan tetapi
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
karena peneliti tidak mendapatkan RPP dari guru, maka peneliti
membuat RPP sendiri terdiri atas:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan
Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 3x 45 menit (1x pertemuan) dari 20 jp
A. Kompetensi Inti
3. Menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.9. Menerapkan posting.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9.1. Memilih posting akun buku besar bentuk T yang tepat.
3.9.2. Mengidentifikasi bagian-bagian di dalam akun buku besar dua
kolom
3.9.3. Membandingkan akun buku besar dua kolom dengan akun buku
besar tiga kolom.
3.9.4. Menganalisis transaksi yang terjadi ke dalam akun buku besar dua
kolom.
3.9.5. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun
buku besar dua kolom.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
3.9.6. Membandingkan akun buku besar tiga kolom dengan akun buku
besar empat kolom.
3.9.7. Menganalisis transaksi ke dalam akun buku besar tiga kolom.
3.9.8. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun
buku besar tiga kolom.
3.9.9. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun
buku besar tiga kolom.
3.9.10. Menganalisis posting yang terjadi di dalam akun buku besar
kolom T, dua kolom, tiga kolom, dan empat kolom.
3.9.11. Memilih salah satu cara posting ke dalam akun buku besar kolom
T, dua kolom, tiga kolom, dan empat kolom.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik
mampu:
3.9.1. Memilih posting akun buku besar bentuk T yang tepat.
3.9.2. Mengidentifikasi bagian-bagian di dalam akun buku besar dua
kolom
3.9.3. Membandingkan akun buku besar dua kolom dengan akun buku
besar tiga kolom.
3.9.4. Menganalisis transaksi yang terjadi ke dalam akun buku besar dua
kolom.
3.9.5. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun buku
besar dua kolom.
3.9.6. Membandingkan akun buku besar tiga kolom dengan akun buku
besar empat kolom.
3.9.7. Menganalisis transaksi ke dalam akun buku besar tiga kolom.
3.9.8. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun buku
besar tiga kolom.
3.9.9. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun buku
besar empat kolom.
3.9.10. Menganalisis posting yang terjadi di dalam akun buku besar
kolom T, dua kolom, tiga kolom, dan empat kolom.
3.9.11. Memilih salah satu cara posting ke dalam akun buku besar kolom
T, dua kolom, tiga kolom, dan empat kolom.
E. Materi Pembelajaran
1. Akun buku besar bentuk T (T Account).
2. Akun buku besar bentuk dua kolom (Two Coloum Account).
3. Akun buku besar bentuk tiga kolom (Three Coloum Account).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
4. Akun buku besar bentuk empat kolom (Four Coloum Account).
5. Memposting ke dalam akun buku besar.
F. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan salam.
Guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu sebelum
memulai KBM.
Guru mengajak siswa untuk mengecek kebersihan
lingkungan sekolah termasuk kolong meja dan
mempersilahkan siswa untuk membuang sampah pada
tempatnya.
Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen siswa dengan
diiringi sedikit paparan tentang pentingnya disiplin dan
tanggng jawab berkaitan dengan kehadiran siswa.
Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
siswa selama proses pembelajaran.
Menjelaskan strategi pembelajaran yang digunakan.
Memberikan motivasi kepada siswa.
Memberikan Pre Tes.
15
menit
Inti 1. Pemberian rangsangan (Stimulation);
Siswa dipersilahkan oleh guru untuk membaca buku sumber
tentang buku besar.
2. Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mencatatat berbagai
permasalahan yang belum dipahami selama membaca
buku sumber berkaitan dengan buku besar.
- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menanyakan
berbagai hal yang belum dipahaminya dan guru mencatat
pertanyaan siswa di papan tulis sesuai dengan topik yang
dipelajari yaitu buku besar.
3. Pengumpulan data (Data Collection);
- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk membentuk
kelompok belajar.
- Siswa diberikan tugas oleh guru untuk mencari jawaban
/ mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan
dengan masalah yang telah teridentifikasi yaitu tentang
buku besar.
110
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
4. Pembuktian (Verification);
- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mendiskusikan
dalam kelompok jawaban yang dianggap paling benar
berkaitan dengan masalah yang teridentifikasi.
- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mengkonfirmasikan
jawabannya dalam kelompok.
5. Menarik simpulan/generalisasi (Generalization);
- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menyampaikan
jawaban dari permasalahan yang teridentifikasi berkaitan
dengan buku besar.
- Siswa bersama-sama menyusun kesimpulan tentang buku
besar dibimbing oleh guru.
Penutup Siswa dengan arahan guru kembali duduk menghadap ke
depan dan mendengarkan arahan guru.
Siswa dibantu oleh guru melakukan refleksi untuk
memperjelas hal yang masih diragukan
sehinggainformasimenjadi benar dan tidak terjadi
miskonsepsi.
Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mengerjakan soal
latihan di buku sumber sebagai penguatan hasil
pembelajaran.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap giat dalam belajar sebagai upaya dan
mempersiapkan kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.
Guru mengajak siswa untuk menutup pembelajaran dengan
bersyukur kepada Allah YME dan mengucapkan salam.
10
menit
H. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian pengetahuan : soal praktek, penugasan
2. Penilaian sikap : observasi
I. Media/Alat dan Sumber Belajar
1. Media/alat : papan tulis, laptop, LCD proyektor, dan
spidol
2. Sumber belajar : Sucipto, Toto. 2014. Pengantar Akuntansi
dan Keuangan SMK Kelas X. Jakarta: Yudhistira.
d. Materi Tes
Materi tes yang diujikan yaitu Posting.
e. Tipe Soal yang Digunakan
Tipe soal yang digunakan adalah soal pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
f. Jumlah Soal yang Digunakan dalam Tes dan Masing-Masing
Bagiannya
Jumlah soal yang digunakan dalam tes adalah 40 butir soal dan
masing-masing soal memiliki 5 jawaban alternatif.
g. Taraf Kesukaran Soal dan Distribusinya
Rentang dan distribusi kesukaran soal dipengaruhi oleh tujuan tes.
Tes yang dilakukan merupakan tes diagnosik, sehingga perlu memiliki
rentang taraf kesukaran p adalah 0,5.
h. Kisi-kisi Soal Tes
Tabel 4.1 Kisi-Kisi Soal Jenis Pilihan Ganda
Kompetensi
Dasar Materi Indikator Soal
Bentuk
Soal
Nomor
Soal
3.9
Menerapkan
Posting
1. Akun buku
besar
bentuk T (T
Account)
1. Memilih posting akun
buku besar bentuk T
yang tepat (C4).
2. Menganalisis rekening
dalam transaksi (C4)
PG
PG
1,2
11, 12
2. Akun buku
besar
bentuk dua
kolom (Two
Coloum
Account)
3. Mengidentifikasi
bagian-bagian di dalam
akun buku besar bentuk
dua kolom (C4).
4. Membandingkan akun
buku besar bentuk dua
kolom dengan akun
buku besar bentuk tiga
kolom (C5).
5. Menganalisis transaksi
yang terjadi ke dalam
akun buku besar bentuk
dua kolom (C4).
6. Menganalisis transaksi
rekening yang terdapat
di dalam akun buku
besar bentuk dua kolom
(C4).
PG
PG
PG
PG
3
4,17
7,8,15,
16
13,14
3. Akun buku
besar
bentuk tiga
7. Membandingkan akun
buku besar bentuk tiga
kolom dengan akun
PG
5,21,22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
kolom
(Three
Coloum
Account)
buku besar bentuk empat
kolom (C5).
8. Menganalisis transaksi
ke dalam akun buku
besar bentuk tiga kolom
(C4).
9. Menganalisis transaksi
rekening yang terdapat
di dalam akun buku
besar tiga kolom (C4).
PG
PG
6,9,10
18,19,
20
4. Akun buku
besar
bentuk
empat
kolom
(Four
Coloum
Account)
10. Menganalisis transaksi
rekening yang terdapat
di dalam akun buku
besar bentuk empat
kolom (C4).
PG 23,24,
25
5. Mem-
posting ke
buku besar
11. Menganalisis posting
yang terjadi di dalam
akun buku besar bentuk
T, bentuk dua kolom,
bentuk tiga kolom, dan
bentuk empat kolom
(C4).
12. Memilih salah satu cara
posting ke dalam akun
buku besar bentuk T,
bentuk dua kolom,
bentuk tiga kolom, dan
bentuk empat kolom
dengan tepat (C5).
PG
PG
26, 27,
28, 29,
30
31, 32,
33, 34,
35, 36,
37, 38,
39,40
2. Penelitian Soal
Penelitian soal merupakan langkah menciptakan atau
mengkreasikan sebuah produk. Hal penting dalam penelitian soal yang baik
yaitu menguasai mata pelajaran yang dites, memiliki kesadaran akan tata
nilai yang menjadi pedoman dalam pendidikan, memahami karakteristik
individu-individu yang dites, memiliki kemampuan dalam membahasakan
gagasan, menguasai teknik penelitian soal, dan menyadari kekuatan dan
kelemahan yang terdapat dalam penelitian soal. Penelitian soal ini
dilaksanakan oleh dua orang, yaitu peneliti dan Agustinus Deyafajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Jiwantono (2018). Tempat penelitian soal yaitu di Universitas Sanata
Dharma. Jumlah butir soal sebanyak 40 dan setiap butir soal memiliki 5
jawaban alternatif. Soal diujikan untuk peserta didik SMK kelas X
Akuntansi dalam mata pelajaran akuntansi dasar. Waktu pengerjaan soal
yaitu 90 menit.
3. Penelaahan Soal
Penelaahan soal merupakan evaluasi yang dilaksanakan berdasarkan
pendapat para ahli, terhadap soal-soal yang telah ditulis. Evaluasi dilihat
dari tiga arah, yaitu segi bidang yang diuji (ahli materi), segi format dan
pertimbangan teknis penelitian soal, serta segi penerjemahan gagasan
dalam bahasa (ahli bahasa).
a. Ahli Bahasa
Penilaian instrumen dilaksanakan oleh Bapak Apri Damai
Sagita Krissandi, S.Pd., M.Pd. selaku dosen (ahli bahasa). Produk
divalidasi sebanyak satu kali yaitu pada tanggal 20 Maret 2018.
Penilaian instrumen berdasarkan aspek konstruksi menggunakan 14
kriteria penilaian, yaitu (1) setiap soal menggunakan bahasa yang
sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, (2) menggunakan bahasa
yang komunikatif, sederhana, dan mudah dimengerti oleh peserta
didik, (3) setiap soal dan pilihan jawaban tidak mengandung kalimat
bermakna ganda, (4) setiap soal dan jawaban menggunakan kosakata
baku, (5) bahasa yang digunakan dalam petunjuk soal dirumuskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti oleh peserta didik,
(6) rumusan setiap indikator soal menggunakan kata kerja
operasional, (7) tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat
atau tabu, (8) setiap soal harus mempunyai satu jawaban benar atau
paling benar, (9) pokok soal harus dirumuskan secara tegas dan jelas,
(10) pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar, (11)
panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama, (12) pilihan
jawaban jangan mengandung pernyataan “semua pilihan jawaban di
atas salah” atau “semua pilihan jawaban di atas benar”, (13) pilihan
jawaban berbentuk waktu harus disusun berdasarkan kronologis
waktunya, dan (14) waktu yang digunakan untuk mengerjakan sesuai
dengan jumlah soal yang diberikan. Penilaian instrumen tes pilihan
ganda dari ahli bahasa dideskripsikan pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.1 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda
oleh Ahli Bahasa
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
Aspek1
Aspek2
Aspek3
Aspek4
Aspek5
Aspek6
Aspek7
Aspek8
Aspek9
Aspek10
Aspek11
Aspek12
Aspek13
Aspek14
Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7
Soal 8 Soal 9 Soal 10 Soal 11 Soal 12 Soal 13 Soal 14
Soal 15 Soal 16 Soal 17 Soal 18 Soal 19 Soal 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Berdasarkan grafik 4.1 di atas, skor yang diperoleh dari ahli bahasa
untuk soal pilihan ganda yang terdiri dari 40 butir. Berdasarkan hasil
penilaian tersebut, jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari penilaian ahli
bahasa dapat diketahui. Berikut rata-rata skor penilaian dari ahli bahasa.
Tabel 4.2 Rata-Rata Skor dari Hasil Penilaian Ahli Bahasa No.
Soal
Jumlah
Skor/aspek Skor
No.
Soal
Jumlah
Skor/aspek Skor
1 55/14 3,929 (Baik) 21 55/14 3,929 (Baik)
2 55/14 3,929 (Baik) 22 55/14 3,929 (Baik)
3 55/14 3,929 (Baik) 23 55/14 3,929 (Baik)
4 55/14 3,929 (Baik) 24 54/14 3,857 (Baik)
5 55/14 3,929 (Baik) 25 55/14 3,929 (Baik)
6 55/14 3,929 (Baik) 26 55/14 3,929 (Baik)
7 54/14 3,857 (Baik) 27 55/14 3,929 (Baik)
8 55/14 3,929 (Baik) 28 55/14 3,929 (Baik)
9 55/14 3,929 (Baik) 29 55/14 3,929 (Baik)
10 55/14 3,929 (Baik) 30 55/14 3,929 (Baik)
11 55/14 3,929 (Baik) 31 55/14 3,929 (Baik)
12 55/14 3,929 (Baik) 32 55/14 3,929 (Baik)
13 55/14 3,929 (Baik) 33 55/14 3,929 (Baik)
14 55/14 3,929 (Baik) 34 55/14 3,929 (Baik)
15 55/14 3,929 (Baik) 35 55/14 3,929 (Baik)
16 55/14 3,929 (Baik) 36 55/14 3,929 (Baik)
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
Aspek1
Aspek2
Aspek3
Aspek4
Aspek5
Aspek6
Aspek7
Aspek8
Aspek9
Aspek10
Aspek11
Aspek12
Aspek13
Aspek14
Soal 21 Soal 22 Soal 23 Soal 24 Soal 25 Soal 26 Soal 27
Soal 28 Soal 29 Soal 30 Soal 31 Soal 32 Soal 33 Soal 34
Soal 35 Soal 36 Soal 37 Soal 38 Soal 39 Soal 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
17 55/14 3,929 (Baik) 37 55/14 3,929 (Baik)
18 53/14 3,786 (Baik) 38 55/14 3,929 (Baik)
19 55/14 3,929 (Baik) 39 55/14 3,929 (Baik)
20 55/14 3,929 (Baik) 40 55/14 3,929 (Baik)
∑ / 40 =
156,857/ 40 = 3,921
Penilaian instrumen tes pilihan ganda oleh ahli bahasa
memiliki rata-rata skor 3,921. Hal tersebut menunjukkan bahwa soal
yang dihasilkan tergolong baik. Terdapat beberapa catatan yang perlu
diperhatikan dalam penelitian soal, yaitu penggunaan di-imbuhan, di-
kata depan, format penelitian titik-titik pada soal, dan penggunaan
kata yang harus dicetak miring. Instrumen penilaian yang
dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan dalam uji coba
dengan revisi sesuai saran yang telah diberikan oleh ahli bahasa.
b. Ahli Materi
Penilaian instrumen dilaksanakan oleh Ibu Cicilia Ika
Puspitasari, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Akuntansi. Produk
divalidasi sebanyak satu kali yaitu pada tanggal 19 Maret 2018.
Penilaian instrumen berdasarkan pada tiga aspek yaitu aspek materi,
aspek konstruk, aspek bahasa, serta alokasi waktu dan petunjuk
pengerjaan. Aspek materi terdiri dari (1) soal sesuai dengan materi
menerapkan posting kelas X Akuntansi SMK, dan (2) maksud soal
dirumuskan dengan singkat dan jelas.
Aspek konstruk terdiri dari (1) soal yang disajikan merupakan
soal-soal dengan tipe kemampuan berpikir tingkat tinggi, (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
permasalahan yang disajikan memiliki solusi atau strategi
penyelesaian yang mungkin lebih dari satu, dan (3) permasalahan
yang disajikan sesuai dengan level peserta didik kelas X Akuntansi
SMK.
Aspek bahasa terdiri dari (1) bahasa yang sesuai dengan EYD,
(2) kalimat soal tidak mengundang makna ganda (ambigu), (3)
kalimat soal komunikatif, mengandung bahasa yang sederhana, dan
mudah dipahami peserta didik. Sedangkan, alokasi waktu dan
petunjuk pengerjaan terdiri dari (1) alokasi waktu sesuai dengan
jumlah soal yang diberikan, dan (2) petunjuk jelas dan tidak
menimbukan makna ganda. Penilaian instrumen tes pilihan ganda dari
ahli materi dideskripsikan pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.2 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh
Ahli Materi
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8 Aspek 9 Aspek 10
Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7
Soal 8 Soal 9 Soal 10 Soal 11 Soal 12 Soal 13 Soal 14
Soal 15 Soal 16 Soal 17 Soal 18 Soal 19 Soal 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Skor yang diperoleh dari ahli materi untuk soal pilihan ganda yang
terdiri dari 40 butir (lihat grafik 4.2). Berdasarkan hasil penilaian tersebut,
jumlah rata-rata skor yang diperoleh dari penilaian ahli materi dapat
diketahui. Berikut rata-rata skor penilaian dari ahli materi.
Tabel 4.3 Rata-Rata Skor dari Hasil Penilaian Ahli Materi
No.
Soal
Jumlah
Skor/aspek Skor
No.
Soal
Jumlah
Skor/aspek Skor
1 38/10 3,8 (Baik) 21 38/10 3,8 (Baik)
2 38/10 3,8 (Baik) 22 38/10 3,8 (Baik)
3 38/10 3,8 (Baik) 23 38/10 3,8 (Baik)
4 38/10 3,8 (Baik) 24 38/10 3,8 (Baik)
5 38/10 3,8 (Baik) 25 38/10 3,8 (Baik)
6 38/10 3,8 (Baik) 26 38/10 3,8 (Baik)
7 38/10 3,8 (Baik) 27 38/10 3,8 (Baik)
8 38/10 3,8 (Baik) 28 38/10 3,8 (Baik)
9 38/10 3,8 (Baik) 29 38/10 3,8 (Baik)
10 38/10 3,8 (Baik) 30 38/10 3,8 (Baik)
11 38/10 3,8 (Baik) 31 36/10 3,6 (Baik)
12 38/10 3,8 (Baik) 32 36/10 3,6 (Baik)
13 38/10 3,8 (Baik) 33 36/10 3,6 (Baik)
14 38/10 3,8 (Baik) 34 36/10 3,6 (Baik)
15 38/10 3,8 (Baik) 35 36/10 3,6 (Baik)
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8 Aspek 9 Aspek 10
Soal 21 Soal 22 Soal 23 Soal 24 Soal 25 Soal 26 Soal 27
Soal 28 Soal 29 Soal 30 Soal 31 Soal 32 Soal 33 Soal 34
Soal 35 Soal 36 Soal 37 Soal 38 Soal 39 Soal 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
16 38/10 3,8 (Baik) 36 36/10 3,6 (Baik)
17 38/10 3,8 (Baik) 37 36/10 3,6 (Baik)
18 38/10 3,8 (Baik) 38 36/10 3,6 (Baik)
19 38/10 3,8 (Baik) 39 36/10 3,6 (Baik)
20 38/10 3,8 (Baik) 40 36/10 3,6 (Baik)
∑ / 40 =
150/ 40 = 3,75
Penilaian instrumen tes pilihan ganda oleh ahli materi memiliki rata-
rata skor 3,75. Hal tersebut menunjukkan bahwa soal yang dihasilkan
tergolong baik. Terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam
beberapa komponen soal, yaitu penelitian soal harus disesuaikan dengan
kaidah penelitian soal yang benar, dan komponen soal nomor 31-40 perlu
direvisi mengenai pertanyaan soal dan jawaban. Instrumen penilaian yang
dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan dalam uji coba dengan
revisi sesuai saran dari ahli materi.
4. Perakitan Soal
Setelah soal ditelaah, kemudian soal tersebut digolongkan ke dalam
tiga kategori, yaitu (1) soal yang dianggap baik, maka diterima, (2) soal
yang tidak baik, maka ditolak, (3) soal yang kurang baik, maka direvisi lalu
dapat diterima. Soal-soal yang langsung diterima maupun dengan revisi,
merupakan kumpulan soal yang perlu digunakan dalam uji coba soal.
Berikut sampel perbaikan salah satu soal oleh ahli bahasa dan ahli materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 4.4 Sampel Perbaikan Soal Hasil Validasi oleh Ahli Bahasa
Sebelum diperbaiki Sesudah diperbaiki
4 Perbedaan buku besar dua kolom
dengan buku besar tiga kolom
terletak pada...
a. tanggal
b. keterangan
c. saldo
d. debet
e. kredit
4 Perbedaan buku besar dua kolom
dengan buku besar tiga kolom
terletak pada ...
a. tanggal
b. keterangan
c. saldo
d. debet
e. kredit
Tabel 4.5 Sampel Perbaikan Soal Hasil Validasi oleh Ahli Materi
Sebelum diperbaiki Sesudah diperbaiki
4 Perbedaan buku besar dua kolom
dengan buku besar tiga kolom
terletak pada...
a. tanggal
b. keterangan
c. saldo
d. debet
e. kredit
4 Perbedaan buku besar dua kolom
dengan buku besar tiga kolom
terletak pada ...
A. tanggal
B. keterangan
C. saldo
D. debet
E. kredit
5. Uji Coba Soal
Uji coba soal dilaksanakan di 6 sekolah, yaitu SMK BOPKRI 1
Yogyakarta, SMK YPKK 1, SMK YPKK 2, SMK YPKK 3, SMK Putra
Tama Bantul, dan SMK 17 Seyegan.
Tabel 4.6 Data Jumlah Peserta Didik pada setiap Sekolah No. Nama Sekolah Peserta Didik
1 SMK BOPKRI 1 Yogyakarta 20
2 SMK YPKK 1 20
3 SMK YPKK 2 148
4 SMK YPKK 3 24
5 SMK Putra Tama Bantul 31
6 SMK 17 Seyegan 18
Jumlah peserta didik 261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
6. Analisis QUEST
Uji soal pengembangan produk instrumen penilaian berbasis HOTS
pada kompetensi dasar menerapkan posting kelas X Akuntansi SMK
mendapatkan hasil yang beragam. Hasil uji coba didapat dari analisis
lembar jawab peserta didik. Beberapa istilah untuk memudahkan dalam
penamaan file output, yaitu (1) file hasil data semuash.out (sh merupakan
singkatan dari show) menampilkan hasil dalam bentuk informasi secara
menyeluruh dan disertai grafik, (2) file hasil data semuait.out (it
merupakan singkatan dari item) menampilkan informasi item secara
menyeluruh, (3) file hasil data semuatn.out (tn merupakan singkatan dari
item analysis) menampilkan informasi secara detail analisis item, dan (4)
file hasil data semuaca.out (ca merupakan singkatan dari case)
menampilkan informasi case/testi/person. Berikut penyajian hasil analisis
menggunakan program QUEST.
Gambar 4.1 Current System Settings
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Arti dari gambar 4.1 yaitu data sebanyak 261 testi dengan item sebanyak
40 dan peluang sebesar 0,5 sesuai dengan prinsip Likehood Maximum. Tidak ada
case (testi), item maupun anchor yang dihapus atau tidak disertakan dalam analisis.
Anchor atau common item adalah item yang ada pada dua set yang hasilnya
dianalisis secara bersamaan dengan analisis agar memperoleh hasil estimasi
kemampuan testi dan tingkat kesulitan item (kedua pengukuran tersebut menjadi
satu skala), sehingga hasil kedua tes dapat diperbandingkan, baik dalam hal tingkat
kesulitan item, maupun kemampuan testi.
Gambar 4.2 Item Estimates (Thresholds)
Nilai reliabilitas tes (untuk Norm-Reference) berdasarkan estimasi item
Wrigh & Master (1982) disebut dengan reliabilitas sampel. Semakin tinggi nilainya
semakin meyakinkan bahwa sampel uji coba sesuai dengan item yang diujikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Semakin rendah semakin banyak sampel untuk uji coba yang tidak memberikan
informasi yang diharapkan (tidak mengerjakan, mengerjakan secara asal-asalan,
mengerjakan yang sebagian besar benar semua atau salah semua), karena sesuai
kurve logistik yang identik dengan kurve normal, maka testi yang memiliki skor
sempurna dengan testi yang memiliki skor nol tidak dimasukkan ke dalam analisis.
Dengan mean INFIT MNSQ 1,0 dan SD 0,15 artinya secara keseluruhan
item sesuai dengan model Rasch, karena ini hasil tes pilihan ganda, jadi berupa data
dengan skala dikotomus.
Gambar 4.3 Case Estimates
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Dengan mean INFIT MNSQ 0,99 dan SD 0,13 artinya secara keseluruhan
testi sesuai dengan model Rasch, karena ini hasil tes pilihan ganda, jadi berupa data
dengan skala dikotomus.
Pada hasil uji pertama terdapat dua item yang tidak sesuai dengan model
Rasch, dengan hasil sebagai berikut :
Gambar 4.4 Item Estimates (Thresholds)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Gambar 4.5 Item Fit
Pada hasil uji yang pertama terdapat dua item soal nomor 5 dan 22 keluar
dari range (lihat gambar 4.5), ini berarti tidak semua item nilai diterima sehingga
tidak semua item fit dengan model Rasch. Oleh sebab itu dilakukan uji yang kedua,
hasil uji tersebut sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Gambar 4.6 Item Estimates (Thresholds)
Gambar 4.6 diatas menunjukkan nilai threshold. Khusus skala dikotomus
sama besar dengan tingkat kesulitan item dalam pengertian sebagai difficulties
index. Berdasarkan gambar 4.6 di atas, dapat diperoleh informasi bahwa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
paling sukar item nomor 21 dan yang paling mudah item nomor 2. Setiap tanda X
mewakili 1 testi/person.
Gambar 4.7 Item Fit
Dari hasil uji yang kedua diketahui bahwa 38 item berasa di range nilai yang
diterima (lihat gambar 4.7), sehingga semua item dapat dikatakan fit atau cocok
dengan model Rasch atau model 1-PL yang memiliki batas penerimaan ≥0,77
sampai ≤1,30. Berikut hasil analisis data secara global.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Gambar 4.8 Item Estimates (Thresholds) In input Order
Data pada gambar 4.8 di atas terdiri dari SCORE dan MAXSCR (maximum
score). Total skor maksimal dari setiap item yaitu 261. Angka tersebut berasal dari
jumlah peserta didik yang mengerjakan soal. Sebagai contoh, skor yang diperoleh
untuk item nomor 1 yaitu 189 dari total skor maksimal, artinya untuk item soal
nomor 1 dapat dikerjakan oleh 189 peserta didik dari total peserta didik sebanyak
261.
Tabel 4.7 Taraf Kesukaran Seluruh Soal
No. Taraf
Kesukaran Keterangan No.
Taraf
Kesukaran Keterangan
1 -0,96 Sedang 20 2,72 Sukar
2 -1,38 Sedang 21 -0,47 Sedang
3 -0,74 Sedang 22 -0,47 Sedang
4 -0,13 Sedang 23 -0,29 Sedang
5 0,34 Sedang 24 -0,08 Sedang
6 -0,43 Sedang 25 0,70 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
7 -0,91 Sedang 26 1,53 Sedang
8 -0,45 Sedang 27 0,28 Sedang
9 0,90 Sedang 28 -0,41 Sedang
10 1,21 Sedang 29 -0,09 Sedang
11 -0,61 Sedang 30 0,51 Sedang
12 -0,37 Sedang 31 0,53 Sedang
13 -1,00 Sedang 32 0,51 Sedang
14 0,17 Sedang 33 0,36 Sedang
15 0,06 Sedang 34 0,08 Sedang
16 0,21 Sedang 35 -0,78 Sedang
17 -0,19 Sedang 36 -0,41 Sedang
18 0,32 Sedang 37 -0,49 Sedang
19 0,90 Sedang 38 -0,69 Sedang
7. Seleksi dan Perakitan Soal
Penilaian instrumen berupa angket diberikan kepada peserta didik
kelas X yang telah mengerjakan soal uji coba. Penilaian instrumen soal
dilakukan oleh 40 peserta didik. Penilaian instrumen berdasarkan pada
aspek konstruksi meliputi 8 aspek penilaian, yaitu (1) instrumen tes
kemampuan berpikir tingkat tinggi menyajikan soal sesuai dengan materi
yang telah dipelajari, (2) intrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi
menggunakan Bahasa Indonesia yang baku, komunikatif atau tidak
menimbulkan penafsiran ganda serta mudah dipahami, (3) instrumen tes
kemampuan berpikir tingkat tinggi menyajikan soal dan gambar yang
menarik, (4) petunjuk pelaksanaan instrumen tes kemampuan berpikir
tingkat tinggi jelas dan mudah dipahami, (5) instrumen tes mudah dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
kalimat pertanyaan dan pernyataannya, (6) semua butir soal yang ada pada
instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dengan mudah
dikerjakan, (7) waktu yang disediakan sesuai dengan jumlah butir soal yang
ada, dan (8) instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi membuat
peserta didik tertantang mengerjakannya. Hasil penilaian instrumen tes
pilihan ganda oleh peserta didik kelas X disajikan dalam grafik berikut.
Grafik 4.3 Hasil Penilaian Instrumen Tes
Pilihan Ganda oleh Peserta Didik Kelas X
0
1
2
3
4
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8
Peserta didik 1 Peserta didik 2 Peserta didik 3 Peserta didik 4 Peserta didik 5
Peserta didik 6 Peserta didik 7 Peserta didik 8 Peserta didik 9 Peserta didik 10
Peserta didik 11 Peserta didik 12 Peserta didik 13 Peserta didik 14 Peserta didik 15
Peserta didik 16 Peserta didik 17 Peserta didik 18 Peserta didik 19 Peserta didik 20
0
1
2
3
4
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8
Peserta didik 21 Peserta didik 22 Peserta didik 23 Peserta didik 24 Peserta didik 25
Peserta didik 26 Peserta didik 27 Peserta didik 28 Peserta didik 29 Peserta didik 30
Peserta didik 31 Peserta didik 32 Peserta didik 33 Peserta didik 34 Peserta didik 35
Peserta didik 36 Peserta didik 37 Peserta didik 38 Peserta didik 39 Peserta didik 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Skor yang diperoleh dari peserta didik untuk soal pilihan ganda yang
memiliki 8 aspek (lihat grafik 4.3). Berdasarkan hasil penilaian tersebut, jumlah
rata-rata skor yang diperoleh dari penilaian peserta didik dapat diketahui. Berikut
rata-rata skor penilaian dari peserta didik.
Tabel 4.8 Validasi Instrumen Penilaian Tes
Pilihan Ganda oleh Peserta Didik Kelas X No.
Soal
Jumlah
Skor/aspek Skor
No.
Soal
Jumlah
Skor/aspek Skor
1 27/8 3,375 (Baik) 21 30/8 3,750 (Baik)
2 25/8 3,125 (Baik) 22 29/8 3,625 (Baik)
3 26/8 3,250 (Baik) 23 25/8 3,125 (Baik)
4 24/8 3,000 (Baik) 24 25/8 3,125 (Baik)
5 25/8 3,125 (Baik) 25 30/8 3,750 (Baik)
6 23/8 2,875 (Cukup) 26 26/8 3,250 (Baik)
7 26/8 3,250 (Baik) 27 24/8 3,000 (Baik)
8 26/8 3,250 (Baik) 28 27/8 3,375 (Baik)
9 28/8 3,500 (Baik) 29 25/8 3,125 (Baik)
10 21/8 2,625 (Cukup) 30 30/8 3,750 (Baik)
11 19/8 2,375 (Cukup) 31 30/8 3,750 (Baik)
12 24/8 3,000 (Baik) 32 26/8 3,250 (Baik)
13 27/8 3,375 (Baik) 33 23/8 2,875 (Cukup)
14 30/8 3,750 (Baik) 34 26/8 3,250 (Baik)
15 25/8 3,125 (Baik) 35 25/8 3,125 (Baik)
16 28/8 3,500 (Baik) 36 25/8 3,125 (Baik)
17 26/8 3,250 (Baik) 37 28/8 3,500 (Baik)
18 24/8 3,000 (Baik) 38 26/8 3,250 (Baik)
19 23/8 2,875 (Cukup) 39 24/8 3,000 (Baik)
20 23/8 2,875 (Cukup) 40 25/8 3,125 (Baik)
∑ / 40 =
128,625/ 40 = 3,215
Perolehan skor instrumen tes pilihan ganda yang diberikan oleh
peserta didik kelas X memiliki rata-rata skor yaitu 3,215. Hal tersebut
menunjukkan bahwa soal yang dihasilkan tergolong baik. Namun, ada
beberapa yang perlu diperhatikan yaitu penyajian tabel yang kurang jelas,
soal yang terlalu panjang dan waktu untuk mengerjakan soal kurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Instrumen penilaian yang dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan
dalam pencetakan tes dengan melakukan revisi sesuai dengan saran yang
disampaikan.
8. Pencetakan Tes
Setelah menyusun dan merakit soal, maka pengembangan tes secara
substantif telah selesai. Dilihat dari segi substantif, tes harus disajikan
sebaik mungkin. Maka dilakukan pencetakan tes yang terdiri dari kisi-kisi,
soal, dan lembar jawaban. Pencetakan tes menggunakan kertas ukuran A4,
dengan huruf Times New Roman 12 pt, dan cetakan tes bolak-balik. Dilihat
dari segi manajerial, pencetakan harus menjamin kerahasiaan tes, serta
ketepatan waktu sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Segala
upaya perlu dilakukan dengan cermat agar tidak terdapat pihak lain yang
memiliki akses terhadap tes tersebut, kecuali pihak yang menurut peneliti
memang dapat mengetahui tes.
B. Pembahasan
Penelitian yang dikembangkan dilakukan dengan menggunakan
langkah-langkah pengembangan dari Suryabrata (2005: 68), yaitu (1)
pengembangan spesifikasi tes, (2) penelitian soal, (3) penelaahan soal, (4)
perakitan soal, (5) uji coba tes, (6) analisis butir soal, (7) seleksi dan
perakitan soal, (8) pencetakan tes, (9) administrasi tes, dan (10) penyusutan
skala dan norma. Dari sepuluh langkah tersebut, langkah yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
peneliti adalah langkah 1-8, sedangkan langkah 9 dan 10 tidak dilakukan
karena adanya kendala lapangan, selain itu langkah 1-8 dirasa sudah cukup
oleh peneliti. Peneliti memulai penelitian pengembangan ini dengan
melakukan wawancara terbuka kepada Ibu Cicilia Ika Puspitasari, S.Pd
selaku guru pelajaran akuntansi dasar kelas X SMK BOPKRI 1 Yogyakarta.
Selain itu, peneliti juga melakukan kajian pustaka sebagai landasan dalam
melakukan pengembangan produk.
Hasil wawancara terbuka menunjukkan bahwa guru dan peserta
didik membutuhkan tes hasil belajar berupa tes pilihan ganda yang berbasis
HOTS untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik
dan mempermudah pemahaman terhadap materi. Selain itu, guru
menyetujui instrumen penilaian yang berbasis HOTS memuat materi
pembelajaran menerapkan posting. Hal tersebut dikarenakan guru belum
membuat instrumen penilaian berbasis HOTS.
Instrumen penilaian dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013.
Peneliti mengambil salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan
kelas X SMK yaitu 3.9 menerapkan posting. Berdasarkan KD tersebut,
peneliti membuat soal yang berisi tentang posting perusahaan jasa dan
perusahaan dagang. Hal tersebut dapat menjadikan instrumen penilaian
cocok digunakan sebagai bahan evaluasi hasil belajar untuk peserta didik
kelas X SMK.
Sebelum melakukan uji coba, instrumen penilaian diberikan kepada
ahli bahasa dan guru mata pelajaran akuntansi dasar (ahli materi) untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
divalidasi. Tahap pertama produk divalidasi oleh ahli bahasa sebanyak satu
kali pada tanggal 20 Maret 2018. Hasil validasi secara keseluruhan
menunjukkan bahwa soal tersebut termasuk dalam kategori “Baik” dengan
rata-rata skor 3,921. Namun, terdapat saran perbaikan oleh ahli bahasa yaitu
penggunaan di-imbuhan dan di-kata depan, format penelitian titik-titik pada
soal, dan penggunaan kata yang harus dicetak miring. Instrumen penilaian
yang dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan dalam uji coba
dengan revisi sesuai saran yang telah diberikan oleh ahli bahasa.
Tahap kedua produk divalidasi oleh guru mata pelajaran akuntansi
(ahli materi) sebanyak satu kali pada tanggal 19 Maret 2018. Hasil validasi
secara keseluruhan menunjukkan bahwa soal tersebut termasuk dalam
kategori “Baik” dengan rata-rata skor 3,75. Namun, terdapat saran
perbaikan yang diberikan oleh ahli materi yaitu penelitian soal harus sesuai
dengan kaidah penelitian soal yang benar dan komponen soal nomor 31-40
perlu direvisi mengenai pernyataan soal dan jawaban. Instrumen penilaian
yang dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan uji coba dengan
revisi sesuai saran dari ahli materi.
Setelah dilaksanakan proses validasi dan revisi dari ahli materi dan
ahli bahasa, kemudian dilakukan pencetakan soal sebanyak 100 lembar soal
dan 300 lembar jawaban. Tahap selanjutnya, peneliti melakukan uji coba
soal di enam sekolah yaitu SMK BOPKRI 1 Yogyakarta, SMK YPKK 1,
SMK YPKK 2, SMK YPKK 3, SMK Putra Tama Bantul dan SMK 17
Seyegan. Uji coba soal di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dibantu oleh Ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Cicilia Ika Puspitasari, S.Pd. dengan peserta didik sebanyak 20 yang terdiri
dari satu kelas. Uji coba soal di SMK YPKK 1 dibantu oleh Ibu Yuri
Kertanti dengan peserta didik sebanyak 20 yang terdiri dari satu kelas. Uji
coba soal di SMK YPKK 2 dibantu oleh Ibu Sati Antini, S.Pd. dengan
peserta didik sebanyak 148 yang terdiri dari lima kelas. Uji coba soal di
SMK YPKK 3 dibantu oleh Ibu Siti Nurhayati dengan peserta didik
sebanyak 24 yang terdiri dari satu kelas. Uji coba soal di SMK Putra Tama
Bantul dibantu oleh Ibu Caecilia Kusumastuti dengan peserta didik
sebanyak 31 yang terdiri dari satu kelas. Uji coba soal di SMK 17 Seyegan
dibantu oleh Ibu Agnes Sukarnihari dengan peserta didik sebanyak 18 yang
terdiri dari satu kelas.
Jawaban yang ditulis oleh peserta didik, dimasukkan ke program
notepad dengan item nomor 001 sampai 261. Setelah dimasukkan ke dalam
program notepad, jawaban tersebut dianalisis dengan program QUEST.
Hasil analisis QUEST yaitu diperoleh mean INFIT MNSQ 1,00 dan SD
0,13. Artinya, secara keseluruhan item sesuai dengan model rasch dan
karena hasil ini tes pilihan ganda, maka berupa data skala dikotomus. Dari
40 item yang telah diujikan, 38 item dinyatakan fit atau cocok dengan model
rasch atau model 1-PL dengan batas penerimaan ≥0,77 sampai ≤1,30 dan
ada 2 item yang tidak valid yaitu item nomor 5 dan 22. Hasil perhitungan
terdapat informasi item yang paling mudah yaitu item nomor 2, item
dikatakan mudah karena semakin banyak jumlah peserta didik yang dapat
mengerjakan soal dengan benar, dan item yang paling sukar yaitu item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
nomor 21, item dikatakan sukar karena semakin sedikit jumlah peserta didik
yang dapat menjawab soal dengan benar, sedangkan 36 item tergolong
sedang, item dikatakan sedang karena beberapa peserta didik yang dapat
menjawab soal dengan benar. Menurut Arikunto (2001), soal-soal yang
terlalu mudah atau terlalu sukar tidak berarti tidak boleh digunakan. Hal ini
tergantung dari tujuan penggunaannya. Soal-soal yang sukar akan
menambah motivasi belajar bagi peserta didik dengan kemampuan tingkat
tinggi dan soal-soal yang mudah akan membangkitkan semangat belajar
bagi peserta didik dengan kemampuan tingkat rendah.
Gambar 4.9 Item Analysis Results for Observed Responses
Pada gambar 4.9 di atas, item soal nomor 21 diketahui bahwa D*
menunjukkan bahwa item soal nomor 21 kuncinya D. Tingkat kesukaran item
nomor 21 adalah 10,7% dengan 28 peserta didik yang menjawab benar dari total
261 peserta didik yang mengerjakan soal berbasis HOTS. Hal ini berarti item soal
nomor 21 dikategorikan sukar, karena kemampuan peserta didik hanya berada
direntang 0,17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Instrumen penilaian yang dikembangkan adalah penilaian berpikir tingkat
tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS). Guru dapat menggunakan
instrumen penilaian berbasis HOTS pada kompetensi dasar menerapkan posting
untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang tercermin pada tujuan
pembelajaran dalam RPP. Misalnya peserta didik tidak dapat mem-posting
transaksi yang terjadi ke akun buku besar empat kolom, maka guru dapat
mendeteksi bahwa peserta didik tersebut belum paham materi tentang mem-posting
ke akun buku besar empat kolom. Dengan demikian, guru dapat memberikan tugas
remidial tentang mem-posting ke akun buku besar kepada peserta didik tersebut.
Instrumen penilaian ini merupakan instrumen yang reliabel dan valid
sebagai pedoman evaluasi. Hal ini dikarenakan instrumen ini sesuai dengan model
Rasch. Dalam pengembangan instrumen berbasis HOTS ini menggunakan tes
pilihan ganda, sehingga berupa data dengan skala dikotomus. Hal tersebut membuat
instrumen ini sangat cocok untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
peserta didik.
Guru dapat menggunakan instrumen penilaian untuk mengukur kemampuan
berpikir tingkat tinggi peserta didik. Karena peserta didik tidak hanya dituntut untuk
mampu menghafal, tetapi peserta didik harus mampu menganalisis, mengevaluasi
dan mencipta terhadap materi menerapkan posting. Kemampuan berpikir tingkat
tinggi tersebut sebagai bekal peserta didik untuk ke jenjang selanjutnya, terlebih
untuk peserta didik SMK, mereka dipersiapkan untuk terjun ke dunia kerja setelah
menyelesaikan pendidikan mereka di tingkat SMK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Instrumen penilaian berbasis HOTS ini sangat membantu guru dalam
mengukur kemampuan peserta didik. Yaitu kemampuan untuk memecahkan
masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis (critical thinking), berpikir
kreatif (creative thinking), kemampuan berargumen (reasoning), dan kemampuan
mengambil keputusan (decision making). Dengan kemampuan berpikir tingkat
tinggi, peserta didik memiliki kreativitas tersendiri dalam menyelesaikan masalah.
Kreativitas tersebut adalah kemampuan menyelesaikan permasalahan, kemampuan
mengevaluasi strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dari berbagai
sudut pandang yang berbeda, dan menemukan model-model penyelesaian baru
yang berbeda dengan cara-cara sebelumnya.
Instrumen penilaian berbasis HOTS pada kompetensi dasar menerapkan
posting selain membantu untuk mengevaluasi dan mengukur kemampuan peserta
didik dapat juga dilatih untuk proses pembelajaran di kelas. Sehingga secara berkala
dapat dilihat peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik di kelas
tersebut. Peningkatan dapat dilihat dengan semakin banyaknya peserta didik yang
memahami materi menerapkan posting. Dengan demikian, peserta didik yang
awalnya tidak paham dapat sama dengan peserta didik lain yang telah memahami
sejak awal sehingga dalam pengelolaan kelas guru akan lebih mudah.
Instrumen penilaian ini sangat membantu guru dalam menghadapi
perkembangan dunia pendidikan saat ini yang dituntut menerapkan HOTS di
berbagai jenjang pendidikan dan berbagai mata pelajaran, mengingat saat ini masih
banyak guru yang belum menerapkan pembelajaran berbasis HOTS di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Instrumen penilaian ini dapat menjadi acuan untuk guru dijenjang pendidikan SMK,
terutama untuk mata pelajaran akuntansi dasar dengan materi “Menerapkan
Posting”. Guru dapat membantu peserta didik untuk mendalami materi menerapkan
posting berbasis HOTS dengan contoh soal yang peneliti buat. Selain itu, guru dapat
mengembangkan soal berbasis HOTS untuk pembelajaran selanjutnya dengan
acuan instrumen penilaian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Instrumen penilaian berbasis HOTS dikembangkan dengan menerapkan
model penelitian dan pengembangan menurut Suryabrata. Hasil
penerapan tersebut terdapat delapan langkah pengembangan, yaitu (1)
pengembangan spesifikasi tes dengan membuat kisi-kisi soal, (2)
penelitian soal dengan melakukan pembuatan soal sebanyak 40 butir
soal, (3) penelaahan soal dengan melakukan validasi ahli bahasa dan ahli
materi, (4) perakitan soal dengan melaksanakan perbaikan dari hasil
validasi, (5) uji coba tes dilakukan terhadap 261 peserta didik, (6)
analisis hasil penelitian menggunakan program QUEST, (7) perakitan
dan seleksi soal, dan (8) pencetakan tes dilakukan dengan mencetak
hasil produk yang telah dikembangkan dari total 10 langkah
pengembangan.
2. Kualitas instrumen penilaian berupa uji coba soal, ditentukan
berdasarkan hasil validasi penilaian dari ahli bahasa dan ahli materi.
Hasil uji coba soal dari ahli bahasa memiliki total rata-rata skor sebesar
3,921 dengan kategori “Baik” dan hasil uji coba soal dari ahli materi
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
memiliki total rata-rata skor sebesar 3,75 dengan kategori “Baik”, hasil
uji coba soal dari model Rasch dengan batas penerimaan ≥ 0,77 sampai
≤ 1,30 dikatakan fit atau cocok.
B. Keterbatasan Pengembangan
Produk yang dikembangkan memiliki beberapa keterbatasan yaitu
sebagai berikut.
1. Prosedur penelitian dan pengembangan hanya berhenti pada langkah ke
delapan, yaitu pencetakan tes dilakukan dengan mencetak hasil produk
yang telah dikembangkan. Hal ini dikarenakan kondisi lapangan tidak
memungkinkan untuk melakukan penelitian sampai langkah kesepuluh.
2. Lamanya waktu yang diberikan guru kepada peneliti hanya 45 menit,
meskipun peneliti memberikan alokasi pengerjaan soal selama 100
menit, hal ini mengakibatkan hasil yang diperoleh peserta didik kurang
maksimal.
3. Pihak sekolah ataupun guru sulit menentukan waktu penelitian, karena
adanya beberapa kegiatan di sekolah tersebut.
C. Saran
Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan soal materi
menerapkan posting, yaitu sebagai berikut.
1. Prosedur penelitian dan pengembangan menurut Suryabrata sebaiknya
dilakukan sampai langkah kesepuluh, apabila keadaan memungkinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
bagi peneliti. Hal tersebut dimaksudkan supaya produk dapat
dikembangkan dengan baik.
2. Sebaiknya waktu yang diberikan sekolah untuk peneliti melakukan uji
coba soal sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Hal
tersebut dimaksudkan supaya hasil yang diperoleh lebih maksimal dan
peserta didik tidak kekurangan waktu dalam mengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Daftar Pustaka
Ali, Hamzah. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Cet. II; Jakarta:
Rajawali Pers. h.100.
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning,
Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of
Educatioanl Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc.
Allen, M. J. & Yen, W. M. 1979. Introduction to measurement theory.
Monterey, CA: Brooks/Cole Publishing Company.
Azwar, Saifudin. 1995. Tes prestasi (fungsi dan pengembangan pengeluaran
prestasi belajar). Yogyakarta: Liberty.
Coaley, Keith., (2010). An Introduction to Psychological Assessment and
Psychometrics. London: SAGE Publications Inc.
Crocker, L & Algina, J. 2005. Introduction to Classical and Modern Test
Theory. Florida : Harcourt Brace Jovanovich College Publishers.
Embretson, S. E., & Reise, S. P. (2000). Item Response Theory for
Psychologist. NJ: Lawrence Erlbaum Associates Inc.
Kaplan, R.M dan Saccuzzo, D.P. 2005. Psychological Testing Principles,
Application and Issue. Sixth Edition. USA: Wadsworth.
Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers.
Kusaeri dan Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu. hal 17
Lawrence, M.R. 1994. Question to ask when evaluaating test. Eric digest
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Linn, R. I. dan Gronloud N. E. 1995. Measurement and Assessment in
Teaching. Prentice Hall. New Jersey.
Mehrens & Lehmann. 1973. Measurement and Evaluation in Education and
Psychologi 4 edition. Wadsworth Publishing: United States.
Margono, Drs. S. 2004. Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Mehrens, W.A. & Lehmann, I.J. 1973. Measurement and evaluation in
education and psychology. New York : Hold, Rinehart and Wiston,Inc.
Naga, Dali S. 1992. Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan.
Jakarta: Penerbit Gunadarma.
Nana, Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Cet. XIII;
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 67.
Nunnally, J.C. 1978. Psychometric theory. New York: McGraw Hill Book
Company. Inc
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajara Bahasa. Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Permendikbud No.23 tahun 2016 bab VII pasal 14
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013
Subali, Bambang dan Suyata, Pujiyati. 2011. Panduan Analisis Data
Pengukuran Pendidikan Untuk Memperoleh Bukti Empirik Kesahihan
Menggunakan Program Quest: LPPM UNY
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : Penerbit Alfabeta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Suryabrata, Sumadi. 2005. Pengembangan Alat Ukur Psikologis.
Yogyakarta: ANDI
Syaifudin Azwar. 2000. Reliabilitas dan validitas (Edisi 4). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Toto, Sucipto. 2013. Pengantar Akuntansi dan Keuangan Bidang Keahlian
Bisnis Dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira.
Tyler, R.W. 1994. Basic Principles of Curriculum and Intruction.
Chicago:University of Chicago Press.
UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1 pasal 19
Zaenal, Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. (Bandung: Remaja
Rosdakarya) hal 2.
Dr. Wina Sanjaya, M. (2006). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Group.
Kurniasih, I., & Sani, B. (2014). Implementasi Kurikulum 2013: Konsep &
Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1
(Soal uji coba)
Soal Akuntansi
Materi Menerapkan Posting
Alokasi Waktu: 90 Menit
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (X)
pada lembar jawab yang telah disediakan!
1. Perhatikanlah jurnal umum PT. Abadi berikut:
PT. Abadi
Jurnal Umum
Untuk Periode 31 Januari 2017
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2017 Jan 5
8
Peralatan Kantor
Kas
Utang Usaha
Kas
Rp500.000
Rp250.000
Rp500.000
Rp250.000
Berdasarkan data di atas, posting menggunakan akun bentuk T yang benar untuk
transaksi tanggal 5 Januari 2017 adalah ....
A. kas peralatan kantor
Rp500.000 Rp500.000
B. peralatan kantor utang usaha
Rp500.000 Rp500.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. piutang usaha peralatan kantor
Rp500.000 Rp500.000
D. peralatan kantor kas
Rp500.000 Rp500.000
E. peralatan kantor modal
Rp500.000 Rp500.000
2. Perhatikanlah jurnal umum PT. Abadi berikut:
PT. Abadi
Jurnal Umum
Untuk Periode 31 Januari 2017
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2017 Jan 5
8
Peralatan Kantor
Kas
Utang Usaha
Kas
Rp500.000
Rp250.000
Rp500.000
Rp250.000
Berdasarkan data di atas, posting menggunakan akun buku besar bentuk T
yang benar untuk transaksi tanggal 8 Januari 2017 adalah....
A. utang usaha peralatan
Rp250.000 Rp250.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. kas utang usaha
Rp250.000 Rp250.000
C. utang usaha kas
Rp250.000 Rp250.000
D. utang dagang kas
Rp520.000 Rp520.000
E. kas utang dagang
Rp520.000 Rp520.000
3. Perhatikan tabel di bawah ini:
Berdasarkan tabel di atas, apabila Perusahaan Jasa angkut “Kuat” akan
membuat akun buku besar, maka pada bagian (1) dan (4) diisi dengan ....
A. ref
B. tanggal
C. keterangan
D. saldo debet
E. saldo kredit
(1)
(2) (3) (4) (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Perbedaaan buku besar dua kolom dengan buku besar tiga kolom terletak
pada ....
A. keterangan
B. tanggal
C. saldo
D. debet
E. kredit
5. Perbedaan buku besar tiga kolom dengan buku besar empat kolom terletak
pada ....
A. pada buku besar tiga kolom tidak terdapat kolom tanggal, sedangkan
pada buku besar empat kolom terdapat kolom tanggal
B. pada buku besar tiga kolom saldo debet dan kredit dipisah, sedangkan
pada buku besar empat kolom saldo debet dan kredit dijadikan satu.
C. pada buku besar tiga kolom terdapat kolom ref, sedangkan pada buku
besar empat kolom tidak terdapat kolom ref.
D. pada buku besar tiga kolom saldo debet dan kredit dijadikan satu,
sedangkan pada buku besar empat kolom saldo debet dan kredit dipisah.
E. pada buku besar tiga kolom terdapat kolom keterangan, sedangkan pada
buku besar empat kolom tidak terdapat kolom keterangan.
6. Perusahaan jasa cuci motor “Gotong Royong” melakukan pencatatan
transaksi untuk tanggal 8 September 2015 pada jurnal umum berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2015 8 Perlengkapan Rp500.000
September Kas Rp500.000
Berdasarkan jurnal umum di atas, maka dapat disimpulkan transaksi pada
buku besar tiga kolom yang terjadi adalah ....
A. Kas (dalam rupiah) No. 111
Perlengkapan (dalam rupiah) No. 112
B. Kas (dalam rupiah) No. 111
Perlengkapan (dalam rupiah) No. 113
C. Kas (dalam rupiah) No. 111
Peralatan (dalam rupiah) No. 114
D. Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membeli Perlengkapan 50.000 (50.000)
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membeli Perlengkapan 50.000 50.000
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membeli Perlengkapan 450.000 (450.000)
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membeli Perlengkapan 450.000 450.000
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membeli Peralatan 500.000 (500.000)
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membeli Peralatan 500.000 500.000
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membeli Perlengkapan 500.000 (500.000)
September
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perlengkapan (dalam rupiah) No. 113
E. Kas (dalam rupiah) No. 111
Perlengkapan (dalam rupiah) No. 113
7. Perhatikan buku besar Laundry “Wangi Banget” di bawah ini!
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
12/9/2017 2.400.000
Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
12/9/2017 2.400.000
Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat disimpulkan
transaksi yang terjadi pada laundry “Wangi Banget” adalah ....
A. pada tanggal 12 September 2017 menerima penyelesaian jasa laundry
sebesar Rp4.200.000,-
B. pada tanggal 14 September 2017 membayar utang kepada UD sabun
wangi sebesar Rp4.200.000,-
C. pada tanggal 12 September 2017 menerima pembayaran utang dari
pelanggan sebesar Rp2.400.000,-
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membeli Perlengkapan 500.000 500.000
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 9 Membeli Perlengkapan 500.000 (500.000)
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 9 Membeli Perlengkapan 500.000 500.000
September
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. pada tanggal 14 September 2017 menerima penyelesaian jasa laundry
sebesar Rp2.400.000,-
E. pada tanggal 12 September 2017 membayar utang kepada UD sabun
wangi sebesar Rp2.400.000,-
8. Perhatikan buku besar PT Keramik Abadi di bawah:
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
16/10/2017 4.454.000
Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 411
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
16/10/2017 4.454.000
Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat disimpulkan
transaksi yang terjadi pada PT Keramik Abadi adalah ....
A. pada tanggal 18 Oktober 2017 PT Keramik Abadi menjual keramik
sebanyak 30 dus sebesar Rp4.454.000,-
B. pada tanggal 19 Oktober 2017 PT Keramik Abadi menjual keramik
sebanyak 30 dus sebesar Rp4.454.000,-
C. pada tanggal 16 Oktober 2017 PT Keramik Abadi menjual keramik
sebanyak 30 dus sebesar Rp4.454.000,- dengan syarat n/30 2/10
D. pada tanggal 16 Oktober 2017 PT Keramik Abadi menjual keramik
sebanyak 30 dus sebesar Rp4.454.000,-
E. pada tanggal 18 Oktober 2017 PT Keramik Abadi menjual keramik
sebanyak 30 dus sebesar Rp4.545.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Pada tanggal 8 Oktober 2015 Cuci Motor “Kinclong” terjadi transaksi
pembayaran listrik dan air sebesar Rp1.000.000,-. Berdasarkan transaksi
tersebut, maka posting buku besar 3 kolom yang terjadi adalah ....
A. Beban Listrik dan Air (dalam rupiah) No. 512
Kas (dalam rupiah) No. 111
B. Beban Listrik dan Air (dalam rupiah) No. 512
Kas (dalam rupiah) No. 111
C. Beban Listik dan Air (dalam rupiah) No. 512
Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112
D. Beban Listik dan Air (dalam rupiah) No. 512
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membayar beban listrik 1.000.000 1.000.000
Oktober dan air
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membayar beban listrik 1.000.000 (1.000.000)
Oktober dan air
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membayar beban listrik 100.000 100.000
Oktober dan air
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membayar beban listrik 100.000 (100.000)
Oktober dan air
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membayar beban listrik 1.000.000 1.000.000
Oktober dan air
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membayar beban listrik 1.000.000 (1.000.000)
Oktober dan air
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membayar beban listrik 500.000 500.000
Oktober dan air
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 8 Membayar beban listrik 500.000 (500.000)
Oktober dan air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Beban Listik dan Air (dalam rupiah) No. 512
Kas (dalam rupiah) No. 111
10. Pada tanggal 21 September 2015 Bengkel “Maju Jaya” terjadi transaksi
pembayaran utang sebesar Rp2.435.000,-. Berdasarkan transaksi tersebut,
maka posting buku besar tiga kolom yang terjadi adalah ....
A. Utang (dalam rupiah) No. 211
Kas (dalam rupiah) No. 111
B. Utang (dalam rupiah) No. 211
Kas (dalam rupiah) No. 111
C. Utang (dalam rupiah) No. 211
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 9 Membayar beban listrik 1.000.000 1.000.000
Oktober dan air
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 9 Membayar beban listrik 1.000.000 1.000.000
Oktober dan air
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 20 Membayar utang 2.435.000 (2.435.000)
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 20 Membayar utang 2.435.000 (2.435.000)
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 21 Membayar utang 2.430.000 (2.430.000)
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 21 Membayar utang 2.430.000 (2.430.000)
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 22 Membayar utang 2.435.000 (2.435.000)
September
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kas (dalam rupiah) No. 111
D. Utang (dalam rupiah) No. 512
Kas (dalam rupiah) No. 111
E. Utang (dalam rupiah) No. 512
Kas (dalam rupiah) No. 111
11. Perusahan Dagang “Makmur Sejahtera” menjual barang dagangan sebesar
Rp15.000.000,- dan telah dibayar sebesar Rp8.000.000,-, sisanya dibayar
bulan depan. Berdasarkan transaksi tersebut, maka rekening yang
berpengaruh pada saat posting sesuai Debet (D) dan Kredit (K) adalah ....
A. kas (K), persediaan barang dagang (D), dan utang (K)
B. kas (K) dan persediaan barang dagang (D)
C. kas (D), persediaan barang dagang (K), dan piutang (D)
D. kas (D) dan persediaan barang dagang (K)
E. kas (D), persediaan barang dagang (K), dan utang (K)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 22 Membayar utang 2.435.000 (2.345.000)
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 21 Membayar utang 2.405.000 (2.405.000)
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 21 Membayar utang 2.405.000 (2.405.000)
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 21 Membayar utang 2.435.000 (2.435.000)
September
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
2015 21 Membayar utang 2.435.000 (2.435.000)
September
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Laundry “Bersih” membeli perlengkapan sebesar Rp50.000,- dan telah
dibayar sebesar Rp28.500,-, sisanya dibayar bulan depan. Berdasarkan
transaksi tersebut, maka rekening yang berpengaruh pada saat posting
sesuai Debet (D) dan Kredit (K) adalah ....
A. perlengkapan (D) dan kas (K)
B. perlengkapan (D), utang (K), dan kas (K)
C. perlengkapan (D), piutang (K), dan kas (D)
D. peralatan (D) dan kas (K)
E. peralatan (D), utang (K), dan kas (K)
13. Perhatikan buku besar Salon “Ayu” di bawah ini!
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
5/2/2017 50.000.000
Utang Bank (dalam rupiah) No. 210
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
5/2/2017 50.000.000
Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat disimpulkan
transaksi yang terjadi pada Salon “Ayu” adalah ....
A. pada tanggal 5 Januari 2017 Salon “Ayu” meminjam uang ke bank
sebesar Rp50.000.000,-
B. pada tanggal 5 Februari 2017 Salon “Ayu” meminjam uang ke bank
sebesar Rp50.000.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. pada tanggal 5 Februari 2017 Salon “Ayu” membeli peralatan salon
sebesar Rp50.000.000,- dengan syarat n/30 2/10
D. pada tanggal 5 Januari 2017 Salon “Ayu” membeli peralatan salon
sebesar Rp50.000.000,- dengan syarat n/30 2/10
E. pada tanggal 5 Februari 2017 Salon “Ayu” mengembalikan barang yang
telah diterima dari pemasok sebesar Rp50.000.000,-
14. Perhatikan buku besar Bengkel “Kharisma Jaya” di bawah:
Prive (dalam rupiah) No. 312
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
10/2/2017 100.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
10/2/2017 100.000
Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat disimpulkan
transaksi yang terjadi pada Bengkel “Kharisma Jaya” adalah ....
A. pada tanggal 10 Februari 2017 pemilik Bengkel “Kharisma Jaya”
mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp100.000,-
B. pada tanggal 10 Februari 2017 pemilik Bengkel “Kharisma Jaya”
menyetor uang sebesar Rp100.000,-
C. pada tanggal 10 Februari 2017 membayar biaya sewa sebesar
Rp100.000,-
D. pada tanggal 10 Februari 2017 membeli peralatan bengkel sebesar
Rp100.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. pada tanggal 10 Februari 2017 pemilik Bengkel “Kharisma Jaya”
mengambil uang sebesar Rp250.000,-
15. Pada tanggal 17 Februari 2017 Laundry “A&A” terjadi transaksi
pembayaran gaji karyawan sebesar Rp2.500.000,-. Berdasarkan transaksi
tersebut, maka posting buku besar dua kolom yang terjadi adalah ....
A. Biaya Gaji (dalam rupiah) No. 511
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
16/2/2017 2.500.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
16/2/2017 2.500.000
B. Biaya Gaji (dalam rupiah) No. 511
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
17/2/2017 2.000.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
17/2/2017 2.000.000
C. Biaya Gaji (dalam rupiah) No. 511
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
17/2/2017 2.500.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
17/2/2017 2.500.000
D. Biaya Gaji (dalam rupiah) No. 511
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
18/2/2017 2.500.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
18/2/2017 2.500.000
E. Biaya Gaji (dalam rupiah) No. 511
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
17/2/2017 2.500.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
17/2/2017 2.500.000
16. Pada tanggal 23 Februari 2017 Bengkel Motor “Yamada” terjadi transaksi
pembelian perlengkapan bengkel secara kredit sebesar Rp600.000,-.
Berdasarkan transaksi tersebut, maka posting buku besar dua kolom yang
terjadi adalah ....
A. Perlengkapan Bengkel No. 113
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
24/2/2017 Rp600.000
Utang Usaha No. 211
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
24/2/2017 Rp600.000
B. Perlengkapan Bengkel No. 113
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
23/2/2017 Rp500.000
Utang Usaha No. 211
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
23/2/2017 Rp500.000
C. Perlengkapan Bengkel No. 113
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
23/2/2017 Rp600.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Utang Usaha No. 211
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
23/2/2017 Rp600.000
D. Perlengkapan Bengkel No. 113
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
25/2/2017 Rp600.000
Utang Usaha No. 211
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
25/2/2017 Rp600.000
E. Perlengkapan Bengkel No. 113
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
23/2/2017 Rp800.000
Utang Usaha No. 211
Tanggal Uraian Ref Debet Tanggal Uraian Ref Kredit
23/2/2017 Rp800.000
17. Perhatikan akun buku besar berikut:
Akun Dua Kolom
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Akun Tiga Kolom
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Berdasarkan bentuk buku besar dua kolom dan tiga kolom di atas,
perbedaaan yang terdapat dalam kedua bentuk buku besar tersebut adalah
....
A. Akun dua kolom tidak terdapat saldo dan akun tiga kolom tidak terdapat
saldo
B. Akun dua kolom terdapat tanggal dan akun tiga kolom terdapat tanggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Akun dua kolom terdapat tanggal dan akun tiga kolom tidak terdapat
tanggal
D. Akun dua kolom terdapat saldo dan akun tiga kolom tidak terdapat saldo
E. Akun dua kolom tidak terdapat saldo dan akun tiga kolom terdapat saldo
18. Perhatikan buku besar Servis Komputer “Andi” di bawah:
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
1/9/10 10.000.000 10.000.000
Modal (dalam rupiah) No. 311
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
1/9/10 10.000.000 10.000.000
Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat disimpulkan
transaksi yang terjadi pada Servis Komputer “Andi” adalah ....
A. pada 1 September 2010 Tn. Andi menginvestasikan peralatan kantor
sebesar Rp10.000.000,-
B. pada 1 September 2010 Tn. Andi menginvestasikan uang tunai ke
perusahaan sejumlah Rp10.000.000,-
C. pada 2 September 2010 Tn. Andi menginvestasikan uang tunai ke
perusahaan sejumlah Rp10.000.000,-
D. pada 2 September 2010 Tn. Andi menginvestasikan perlengkapan
kantor sebesar Rp10.000.000,-
E. pada 2 September 2010 Tn. Andi menginvestasikan uang tunai ke
perusahaan sejumlah Rp20.000.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19. Perhatikan buku besar Bengkel Mobil “Karunia” di bawah:
Kas No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
6/9/10 4.000.000 4.000.000
Pendapatan Servis No. 411
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
6/9/10 4.000.000 4.000.000
Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat disimpulkan
transaksi yang terjadi pada Bengkel Mobil “Karunia” adalah ....
A. pada 6 September 2010 diterima uang untuk pekerjaan servis mobil
sebesar Rp4.000.000,-
B. pada 6 September 2010 diterima uang muka untuk pekerjaan servis
mobil sebesar Rp4.000.000,-
C. pada 6 September 2010 dikirim faktur untuk pekerjaan servis mobil
yang telah diselesaikan sebesar Rp4.000.000,-
D. pada 6 September 2010 diterima uang muka untuk pekerjaan cat mobil
sebesar Rp3.500.000,-
E. pada 9 September 2010 diterima pembayaran untuk pekerjaan cat mobil
sebesar Rp3.500.000,-
20. Perhatikan buku besar Bengkel Mobil “Karunia” di bawah:
Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
9/9/10 1.200.000 1.200.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 411
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
9/9/10 1.200.000 1.200.000
Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat disimpulkan
transaksi yang terjadi pada Bengkel Mobil “Karunia” adalah ....
A. pada 9 September 2010 dikirim faktur penagihan atas pekerjaan cat
mobil yang telah selesai dikerjakan sebesar Rp2.500.000,-
B. pada 9 September 2010 diterima pembayaran dari UD Lancar Jaya
sebesar Rp2.220.000,- atas pekerjaan cat mobil
C. pada 9 September 2010 dikirim faktur penagihan atas pekerjaan cat
mobil yang telah selesai dikerjakan sebesar Rp2.200.000,- kepada usaha
pengangkutan abadi
D. pada 9 September 2010 diterima pembayaran dari UD Lancar Jaya
sebesar Rp2.100.000,- atas pekerjaan cat mobil
E. pada 9 September 2010 dikirim faktur penagihan atas pekerjaan servis
mobil yang telah selesai dikerjakan sebesar Rp1.200.000,- kepada usaha
pengangkutan abadi
21. Perhatikan akun buku besar berikut:
Akun Tiga Kolom
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Akun Empat Kolom
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan bentuk buku besar tiga kolom dan empat kolom di atas, jika
terjadi transaksi pada rekening kas dan terdapat saldo awal maka pernyataan
tentang saldo yang benar adalah ....
A. saldo awal kas dicatat di sisi kredit pada buku besar tiga kolom dan
empat kolom
B. kas akan bertambah di sisi debet ketika terjadi penerimaan dan saldo
akan berada di sisi kredit ketika kas yang bertambah lebih besar dari
saldo awal pada buku besar empat kolom
C. kas akan berkurang di sisi kredit ketika terjadi pengeluaran dan saldo
akan berada di sisi kredit ketika kas yang berkurang lebih kecil dari
saldo awal pada buku besar empat kolom
D. kas akan berkurang di sisi kredit ketika terjadi pengeluaran pada buku
besar tiga kolom
E. kas akan berkurang di sisi debet ketika terjadi pengeluaran pada buku
besar tiga kolom dan empat kolom
22. Perhatikan akun buku besar berikut:
Akun Tiga Kolom
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Akun Empat Kolom
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan bentuk buku besar tiga kolom dan empat kolom di atas, jika
terjadi transaksi pada rekening utang dan terdapat saldo awal maka
pernyataan tentang saldo yang benar adalah ....
A. saldo awal utang dicatat di sisi debet pada buku besar tiga kolom
B. utang akan bertambah di sisi debet ketika terjadi peminjaman dan saldo
akan berada di sisi kredit ketika utang yang bertambah lebih besar dari
saldo awal pada buku besar empat kolom
C. utang akan berkurang di sisi debet ketika terjadi pengembalian dan saldo
akan berada di sisi kredit ketika utang yang berkurang lebih kecil dari
saldo awal pada buku besar empat kolom
D. utang akan berkurang di sisi kredit ketika terjadi pengembalian pada
buku besar tiga kolom
E. utang akan bertambah di sisi debet ketika terjadi peminjaman pada buku
besar tiga kolom dan empat kolom
23. Perhatikan buku besar Salon “Belia” di bawah:
Sewa Dibayar Dimuka (dalam rupiah) No. 113
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
8/4/2015 2.000.000 2.000.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
8/4/2015 2.000.000 2.000.000
Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat disimpulkan
transaksi yang terjadi pada Salon “Belia” adalah ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. pada 8 April 2015 dibayar sewa tempat salon untuk satu tahun sebesar
Rp20.000.000,-
B. pada 8 April 2015 dibayar gaji karyawan sebesar Rp5.500.000,-
C. pada 8 April 2015 dibayar sewa kendaraan untuk 3 bulan sebesar
Rp4.500.000,-
D. pada 8 April 2015 dibayar sewa tempat salon untuk satu tahun sebesar
Rp2.500.000,-
E. pada 8 April 2015 dibayar sewa tempat salon untuk satu tahun sebesar
Rp2.000.000,-
24. Perhatikan buku besar Salon “Belia” di bawah:
Peralatan Salon No. 122
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
9/4/2015 Rp4.000.000 Rp4.000.000
Kas No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
9/4/2015 Rp2.500.000 Rp2.500.000
Utang Usaha No. 211
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
9/4/2015 Rp1.500.000 Rp1.500.000
Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat disimpulkan
transaksi yang terjadi pada Salon “Belia” adalah ....
A. pada 9 April 2015 membeli peralatan kantor secara tunai sebesar
Rp4.000.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. pada 9 April 2015 membeli peralatan salon secara kredit sebesar
Rp4.000.000,-
C. pada 9 April 2015 membeli peralatan salon dengan total harga
Rp4.000.000,- yang dibeli secara tunai Rp2.500.000,- sedang sisanya
secara kredit.
D. pada 9 April 2015 membeli peralatan salon dengan total harga
Rp4.000.000,- yang dibeli secara tunai Rp1.500.000,- sedang sisanya
secara kredit
E. pada 9 April 2015 membeli perlengkapan salon secara tunai sebesar
Rp4.000.000,-
25. Perhatikan buku besar Salon “Fiana” di bawah:
Utang Bank No. 210
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
15/4/2015 Rp200.000 Rp200.000
Kas No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
15/4/2015 Rp200.000 Rp200.000
Berdasarkan posting pada akun buku besar di atas, maka dapat disimpulkan
transaksi yang terjadi pada Salon “Fiana” adalah ....
A. pada 15 April 2015 Salon “Fiana” membayar angsuran pinjaman kepada
bank sebesar Rp200.000,-
B. pada 20 April 2015 Salon “Fiana” membayar angsuran pinjaman kepada
bank sebesar Rp200.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. pada 15 April 2015 Salon “Fiana” membayar angsuran pinjaman kepada
bank sebesar Rp2.000.000,-
D. pada 20 April 2015 Salon “Fiana” meminjam uang ke bank sebesar
Rp2.000.000,-
E. pada 15 April 2015 Salon “Fiana” meminjam uang ke bank sebesar
Rp2.000.000,-
26. Perhatikan jurnal umum sebagian Bengkel Mobil “Cahaya Maju” berikut:
Bengkel Mobil “Cahaya Maju”
Jurnal Umum (sebagian)
Untuk periode 30 April 2016
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2016
April 1
Kas 50.000.000
Modal 50.000.000
Berdasarkan jurnal umum sebagian dan informasi tanggal 1 April 2016 di
atas, analisis posting ke buku besar yang benar adalah ....
A. buku besar kas berkurang Rp50.000.000,- dan buku besar modal
bertambah Rp50.000.000,-
B. buku besar kas bertambah Rp65.000.000,- dan buku besar modal
bertambah Rp65.000.000,-
C. buku besar kas bertambah Rp50.000.000,- dan buku besar modal
bertambah Rp50.000.000,-
D. buku besar kas bertambah Rp25.000.000,- dan buku besar modal
bertambah Rp25.000.000,-
E. buku besar kas berkurang Rp25.000.000,- dan buku besar modal
berkurang Rp25.000.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27. Perhatikan jurnal umum sebagian Bengkel Motor “Cari Baru” berikut:
Bengkel Motor “Cari Baru”
Jurnal Umum (sebagian)
Untuk periode 31 Januari 2016
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2016
Januari 3
Peralatan 4.000.000
Kas 4.000.000
Informasi tambahan: saldo awal kas sebesar Rp50.000.000,- dan saldo awal
peralatan sebesar Rp2.000.000,- semua berada pada saldo normal.
Berdasarkan jurnal umum tanggal 3 Januari 2016 di atas, analisis posting ke
buku besar yang benar adalah ....
A. buku besar peralatan bertambah Rp5.000.000,- sehingga memiliki saldo
debet Rp7.000.000,- dan buku besar kas berkurang Rp5.000.000,-
sehingga memiliki saldo kredit Rp45.000.000,-
B. buku besar peralatan bertambah Rp4.000.000,- sehingga memiliki saldo
debet Rp6.000.000,- dan buku besar kas berkurang Rp4.000.000,-
sehingga memiliki saldo debet Rp46.000.000,-
C. buku besar perlengkapan bertambah Rp4.000.000,- sehingga memiliki
saldo debet Rp7.000.000,- dan buku besar kas berkurang Rp4.000.000,-
sehingga memiliki saldo debet Rp46.000.000,-
D. buku besar perlengkapan bertambah Rp5.000.000,- sehingga memiliki
saldo kredit Rp7.000.000,- dan buku besar kas berkurang Rp5.000.000,-
sehingga memiliki saldo debet Rp45.000.000,-
E. buku besar peralatan bertambah Rp4.000.000,- sehingga memiliki saldo
debet Rp6.000.000,- dan buku besar modal berkurang Rp4.000.000,-
sehingga memiliki saldo kredit Rp46.000.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28. Perhatikan jurnal umum sebagian Bengkel Sepeda “Jalan Baru” berikut:
Bengkel Sepeda “Jalan Baru”
Jurnal Umum (sebagian)
Untuk periode 31 Mei 2016
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2016
Mei 4
Perlengkapan 2.000.000
Kas 500.000
Utang Usaha 1.500.000
Berdasarkan jurnal umum tanggal 4 Mei 2016, analisis posting ke buku
besar yang benar adalah ....
A. buku besar perlengkapan bertambah Rp2.000.000,- dan buku besar
utang usaha bertambah Rp500.000,-, sedangkan buku besar kas
berkurang Rp1.500.000,-
B. buku besar kas berkurang Rp500.000,- dan buku besar utang usaha
berkurang Rp1.500.000,-, sedangkan buku besar perlengkapan
bertambah Rp2.000.000,-
C. buku besar perlengkapan bertambah Rp2.000.000,- dan buku besar
utang usaha bertambah Rp2.000.000,-
D. buku besar peralatan bertambah Rp2.000.000,- dan buku besar utang
usaha bertambah Rp1.500.000,-, sedangkan buku besar kas berkurang
sebesar Rp500.000,-
E. buku besar perlengkapan bertambah Rp2.000.000,- dan buku besar
utang usaha bertambah Rp1.500.000,- , sedangkan buku besar kas
berkurang Rp500.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29. Perhatikan jurnal umum sebagian Laundry “Kiloan” berikut:
Laundry “Kiloan”
Jurnal Umum (sebagian)
Untuk periode 30 April 2016
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2016
April 3
Piutang Usaha 6.000.000
Pendapatan Usaha 6.000.000
Informasi tambahan: saldo piutang usaha sebesar Rp12.000.000,- dan saldo
pendapatan usaha sebesar Rp5.000.000,- semua berada pada saldo normal.
Berdasarkan jurnal umum tanggal 3 April 2016 di atas, analisis posting ke
buku besar yang benar adalah ....
A. buku besar piutang usaha bertambah Rp5.000.000,- sehingga memiliki
saldo debet Rp17.000.000,- dan buku besar pendapatan usaha
bertambah Rp5.000.000,- sehingga memiliki saldo kredit
Rp11.000.000,-
B. buku besar piutang usaha bertambah Rp6.000.000,- sehingga memiliki
saldo debet Rp18.000.000,- dan buku besar pendapatan usaha
bertambah Rp6.000.000,- sehingga memiliki saldo kredit
Rp11.000.000,-
C. buku besar kas bertambah Rp6.000.000,- sehingga memiliki saldo debet
Rp18.000.000,- dan buku besar pendapatan usaha bertambah
Rp6.000.000,- sehingga memiliki saldo kredit Rp11.000.000,-
D. buku besar kas bertambah Rp5.000.000,- sehingga memiliki saldo
Rp11.000.000,- dan buku besar pendapatan usaha bertambah
Rp5.000.000,- sehingga memiliki saldo kredit Rp10.000.000,-
E. buku besar piutang usaha berkurang Rp6.000.000,- sehingga memiliki
saldo debet Rp6.000.000,-dan buku besar pendapatan usaha bertambah
Rp6.000.000,- sehingga memiliki saldo kredit Rp11.000.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30. Perhatikan jurnal umum sebagian Servis “Eksis” berikut:
Servis “Eksis”
Jurnal Umum (sebagian)
Untuk periode 30 Juni 2017
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2017
Juni 5
Kas 2.500.000
Pendapatan Usaha 2.500.000
Berdasarkan jurnal umum tanggal 5 Juni 2017, analisis Posting ke buku
besar yang benar adalah ....
A. buku besar piutang usaha bertambah Rp 2.500.000,- dan buku besar
pendapatan usaha bertambah Rp 2.500.000,-
B. buku besar piutang usaha bertambah Rp 2.000.000,- dan buku besar
pendapatan usaha bertambah Rp 2.000.000,-
C. buku besar kas bertambah Rp 2.500.000,- dan buku besar pendapatan
usaha bertambah Rp 2.500.000,-
D. buku besar kas bertambah Rp 2.000.000,- dan buku besar pendapatan
usaha bertambah Rp 2.000.000,-
E. buku besar piutang usaha berkurang Rp 2.500.000,- dan buku besar
pendapatan usaha bertambah Rp 2.500.000,-
31. Perhatikan jurnal umum sebagian Salon “Cinta” berikut:
Salon “Cinta”
Jurnal Umum (sebagian)
Untuk periode 31 Maret 2015
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2015
Maret 9
Beban Sewa 3.000.000
Kas 3.000.000
Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi
tanggal 9 Maret 2015 dengan menggunakan akun T adalah ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Beban Sewa (dalam rupiah) No. 511
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
9/3/2015 300.000 300.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
9/3/2015 300.000 300.000
B. Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
9/3/2015 3.000.000
Beban Sewa (dalam rupiah) No. 511
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
9/3/2015 3.000.000
C. beban sewa kas
Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
D. Beban Sewa (dalam rupiah) No. 511
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
9/3/2015 3.300.000 3.300.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
9/3/2015 3.300.000 3.300.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. kas beban sewa
Rp. 3.300.000 Rp. 3.300.000
32. Perhatikan jurnal umum sebagian Servis “Fresh” berikut:
Servis “Fresh”
Jurnal Umum (sebagian)
Untuk periode 30 April 2016
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2016
April 11
Utang Usaha 2.000.000
Kas 2.000.000
Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi
tanggal 11 April 2016 dengan menggunakan akun dua kolom adalah ....
A. kas utang usaha
Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000
B. Utang usaha (dalam rupiah) No. 211
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
11/4/2016 2.000.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
11/4/2016 2.000.000
C. Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
11/4/2016 2.000.000
Utang Usaha (dalam rupiah) No. 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
11/4/2016 2.000.000
D. Utang Usaha (dalam rupiah) No. 211
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
11/4/2016 2.200.000 2.200.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
11/4/2016 2.200.000 2.200.000
E. kas utang usaha
Rp. 2.200.000 Rp. 2.200.000
33. Perhatikan jurnal umum sebagian Servis “Fresh” berikut:
Servis “Fresh”
Jurnal Umum (sebagian)
Untuk periode 30 April 2016
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2016
April 12
Utang Bank 20.000.000
Kas 20.000.000
Berdasarkan data jurnal umum di atas, Posting yang benar untuk transaksi
tanggal 12 April 2016 dengan menggunakan akun empat kolom adalah ....
A. utang bank kas
Rp. 200.000 Rp. 200.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
12/4/2016 2.000.000 2.000.000
Utang Bank (dalam rupiah) No. 212
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
12/4/2016 2.000.000 2.000.000
C. Utang Bank (dalam rupiah) No. 212
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
12/4/2016 2.000.000 2.000.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
12/4/2016 2.000.000 2.000.000
D. Utang Bank (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
12/4/2016 20.000.000 20.000.000
Kas (dalam rupiah) No. 212
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
12/4/2016 20.000.000 20.000.000
E. Kas (dalam rupiah) No. 212
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
12/4/2016 20.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Utang Bank (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
12/4/2016 20.000.000
34. Perhatikan jurnal umum sebagian Salon “Trendy” berikut:
Salon “Trendy”
Jurnal Umum (sebagian)
Untuk periode 31 Mei 2015
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2015
Mei 14
Beban Listrik dan Air 2.000.000
Kas 2.000.000
Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi
tanggal 14 Mei 2015 dengan menggunakan akun tiga kolom adalah ....
A. Beban Listrik dan Air (dalam rupiah) No. 513
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
14/5/2015 200.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
14/5/2015 200.000
B. Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
14/5/2015 2.200.000 2.200.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Beban Listrik dan Air (dalam rupiah) No. 513
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
14/5/2015 2.200.000 2.200.000
C. Beban Listrik dan Air (dalam rupiah) No. 513
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
14/5/2015 2.300.000 2.300.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
14/5/2015 2.300.000 2.300.000
D. kas beban lisrik dan air
Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000
E. Beban Listrik dan Air (dalam rupiah) No. 513
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
14/5/2015 2.000.000 2.000.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
14/5/2015 2.000.000 2.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35. Perhatikan jurnal umum sebagian Salon “Trendy” berikut:
Salon “Trendy”
Jurnal Umum (sebagian)
Untuk periode 31 Mei 2015
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2015
Mei 16
Kas 1.500.000
Piutang Usaha 1.500.000
Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi
tanggal 16 Mei 2015 dengan menggunakan akun dua kolom adalah ....
A. piutang usaha kas
Rp. 500.000 Rp. 500.000
B. Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
16/5/2015 1.500.000
Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
16/5/2015 1.500.000
C. Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
16/5/2015 1.500.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
16/5/2015 1.500.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
16/5/2015 1.000.000 1.000.000
Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
16/5/2015 1.000.000 1.000.000
E. Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
16/5/2015 1.000.000 1.000.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
16/5/2015 1.000.000 1.000.000
36. Perhatikan jurnal umum sebagian Laundry “Cling” berikut:
Laundry “Cling”
Jurnal Umum (sebagian)
Untuk periode 30 Juni 2015
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2015
Juni 17
Prive 3.000.000
Kas 3.000.000
Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi
tanggal 17 Juni 2015 dengan menggunakan akun T adalah ....
A. Prive (dalam rupiah) No. 312
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
17/6/2015 300.000 300.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
17/6/2015 300.000 300.000
B. Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
17/6/2015 300.000 300.000
Prive (dalam rupiah) No. 312
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
17/6/2015 300.000 300.000
C. Prive (dalam rupiah) No. 312
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
17/6/2015 3.300.000 3.300.000
D. kas prive
Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
E. prive kas
Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
17/6/2015 3.300.000 3.300.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37. Perhatikan jurnal umum sebagian Laundry “Cling” berikut:
Laundry “Cling”
Jurnal Umum (sebagian)
Untuk periode 30 Juni 2015
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2015
Juni 20
Beban Gaji 6.000.000
Kas 6.000.000
Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi
tanggal 20 Juni 2015 dengan menggunakan akun tiga kolom adalah ....
A. Beban Gaji (dalam rupiah) No. 512
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
20/6/2015 600.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
20/6/2015 600.000
B. kas beban gaji
Rp. 6.000.000 Rp. 6.000.000
C. Beban Gaji (dalam rupiah) No. 512
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
20/6/2015 6.000.000 6.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
20/6/2015 6.000.000 6.000.000
D. Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
20/6/2015 6.000.000 6.000.000
Beban Gaji (dalam rupiah) No. 512
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
20/6/2015 6.000.000 6.000.000
E. Beban Gaji(dalam rupiah) No. 512
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
20/6/2015 6.600.000 6.600.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
38. Perhatikan jurnal umum sebagian Laundry “Cling” berikut:
Laundry “Cling”
Jurnal Umum (sebagian)
Untuk periode 30 Juni 2015
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2015
Juni 22
Kas 2.500.000
Pendapatan Usaha 2.500.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
20/6/2015 6.600.000 6.600.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi
tanggal 22 Juni 2015 dengan menggunakan akun empat kolom adalah ....
A. Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
22/6/2015 2.500.000 2.500.000
Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 411
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
22/6/2015 2.500.000 2.500.000
B. Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
22/6/2015 1.500.000 1.500.000
Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 411
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
22/6/2015 1.500.000 1.500.000
C. Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 411
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
22/6/2015 1.500.000 1.500.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
22/6/2015 1.500.000 1.500.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
22/6/2015 2.500.000
Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 411
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
22/6/2015 2.500.000
E. pendapatan usaha kas
Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
39. Perhatikan jurnal umum sebagian Servis “Abay” berikut:
Servis “Abay”
Jurnal Umum (sebagian)
Untuk periode 3l Juli 2017
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2017
Juli 23
Beban Bunga 500.000
Kas 500.000
Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi
tanggal 23 Juli 2017 dengan menggunakan akun dua kolom adalah ....
A. Beban Bunga (dalam rupiah) No. 514
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
23/7/2017 500.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
23/7/2017 500.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
23/7/2017 1.500.000
Beban Bunga (dalam rupiah) No. 514
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
23/7/2017 1.500.000
C. Beban Bunga (dalam rupiah) No. 514
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
23/7/2017 1.500.000 1.500.000
Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
23/7/2017 1.500.000 1.500.000
D. Kas (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
23/7/2017 1.000.000 1.000.000
Beban Bunga (dalam rupiah) No. 514
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
23/7/2017 1.000.000 1.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. kas biaya bunga
Rp. 500.000 Rp. 500.000
40. Perhatikan jurnal umum sebagian Servis “Abay” berikut:
Servis “Abay”
Jurnal Umum (sebagian)
Untuk periode 3l Juli 2017
(dalam rupiah)
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2017
Juli 28
Piutang Usaha 1.500.000
Pendapatan Usaha 1.500.000
Berdasarkan data jurnal umum di atas, posting yang benar untuk transaksi
tanggal 28 Juli 2017 dengan menggunakan akun T adalah ....
A. piutang usaha pendapatan usaha
Rp. 100.000 Rp. 100.000
B. Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
28/7/2017 1.500.000 1.500.000
Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
28/7/2017 1.500.000 1.500.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. piutang usaha pendapatan usaha
Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000
D. Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
28/7/2017 500.000 500.000
Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit Saldo
28/7/2017 500.000 500.000
E. Pendapatan Usaha (dalam rupiah) No. 111
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
28/7/2017 500.000
Piutang Usaha (dalam rupiah) No. 112
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Kredit
28/7/2017 500.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kunci Jawaban
1. D 11. C 21. D 31. C
2. C 12. B 22. C 32. B
3. B 13. B 23. E 33. D
4. C 14. A 24. C 34. E
5. D 15. E 25. A 35. B
6. D 16. C 26. C 36. E
7. C 17. E 27. B 37. C
8. D 18. B 28. E 38. A
9. A 19. A 29. B 39. A
10. E 20. E 30. C 40. C
Petunjuk Penskoran
1. Jika dijawab benar skor 1
2. Jika dijawab salah/ tidak menjawab skor 0
3. Jumlah skor total adalah 40
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
Skor maksimalx 100
4. Batas KKM nilai Akuntansi Dasar peserta didik kelas X adalah 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
(Lembar jawaban)
LEMBAR JAWABAN UJI COBA SOAL
HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS)
Nama Siswa : No. Siswa
Kelas :
Nama Sekolah :
1. A B C D E 21. A B C D E
2. A B C D E 22. A B C D E
3. A B C D E 23. A B C D E
4. A B C D E 24. A B C D E
5. A B C D E 25. A B C D E
6. A B C D E 26. A B C D E
7. A B C D E 27. A B C D E
8. A B C D E 28. A B C D E
9. A B C D E 29. A B C D E
10 A B C D E 30. A B C D E
11. A B C D E 31. A B C D E
12. A B C D E 32. A B C D E
13. A B C D E 33. A B C D E
14. A B C D E 34. A B C D E
15. A B C D E 35. A B C D E
16. A B C D E 36. A B C D E
17. A B C D E 37. A B C D E
18. A B C D E 38. A B C D E
19. A B C D E 39. A B C D E
20. A B C D E 40. A B C D E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
(Lembar penilaian oleh ahli bahasa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4
(Lembar penilaian oleh ahli materi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5
(Angket respon peserta didik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6
(Surat perizinan penelitian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7
(Silabus)
SILABUS
KOMPETENSI DASAR MENERAPKAN POSTING
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3.9. Menerapkan
posting
Akun buku besar
bentuk T (T Account)
Akun buku besar
bentuk dua kolom
(Two Coloum
Account)
Akun buku besar
bentuk tiga
kolom (Three
Coloum Account)
Akun buku besar
bentuk empat kolom (Four
Coloum Account)
Memposting ke
akun buku besar
Mengamati mempelajari buku teks,
bahan tayang maupun
sumber lain prosedur
posting
Menanya
Mengajukan pertanyaan
untuk mengidentifikasi
masalah prosedur posting
Mengeskplorasi
Mengumpulkan data dan
informasi
tentang prosedur posting
Asosiasi
menganalisis
dan
menyimpulkan
informasi tentang
prosedur
posting, serta
melakukan prosedur
posting
menyimpulkan
dari keseluruhan
materi
Komunikasi
Menyampaikan laporan
tentang prosedur posting
dan mempresentasikan-nya dalam bentuk tulisan
dan lisan
Tugas
Individu/kelompok
Membuat
rangkuman
Observasi
Ceklist lembar
pengamatan sikap kegiatan mandiri/
kelompo
Portofolio
Laporan tertulis individu/kelompok
Tes
Tes tertulis bentuk
uraian dan/atau
pilihan ganda
10 jp
1. Buku Pengantar
Akuntansi
dan
Keuangan,
Yudistira
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8
(RPP pembuatan soal berbasis HOTS)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan
Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 3x 45 menit (1x pertemuan) dari 20 jp
A. Kompetensi Inti
3. Menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.9. Menerapkan posting.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9.1. Memilih posting akun buku besar bentuk T yang tepat.
3.9.2. Mengidentifikasi bagian-bagian di dalam akun buku besar dua kolom
3.9.3. Membandingkan akun buku besar dua kolom dengan akun buku besar
tiga kolom.
3.9.4. Menganalisis transaksi yang terjadi ke dalam akun buku besar dua
kolom.
3.9.5. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun buku
besar dua kolom.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.9.6. Membandingkan akun buku besar tiga kolom dengan akun buku besar
empat kolom.
3.9.7. Menganalisis transaksi ke dalam akun buku besar tiga kolom.
3.9.8. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun buku
besar tiga kolom.
3.9.9. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun buku
besar tiga kolom.
3.9.10. Menganalisis posting yang terjadi di dalam akun buku besar kolom
T, dua kolom, tiga kolom, dan empat kolom.
3.9.11. Memilih salah satu cara posting ke dalam akun buku besar kolom T,
dua kolom, tiga kolom, dan empat kolom.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik
mampu:
3.9.1. Memilih posting akun buku besar bentuk T yang tepat.
3.9.2. Mengidentifikasi bagian-bagian di dalam akun buku besar dua kolom
3.9.3. Membandingkan akun buku besar dua kolom dengan akun buku besar
tiga kolom.
3.9.4. Menganalisis transaksi yang terjadi ke dalam akun buku besar dua
kolom.
3.9.5. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun buku
besar dua kolom.
3.9.6. Membandingkan akun buku besar tiga kolom dengan akun buku besar
empat kolom.
3.9.7. Menganalisis transaksi ke dalam akun buku besar tiga kolom.
3.9.8. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun buku
besar tiga kolom.
3.9.9. Menganalisis transaksi rekening yang terdapat di dalam akun buku
besar empat kolom.
3.9.10. Menganalisis posting yang terjadi di dalam akun buku besar kolom
T, dua kolom, tiga kolom, dan empat kolom.
3.9.11. Memilih salah satu cara posting ke dalam akun buku besar kolom T,
dua kolom, tiga kolom, dan empat kolom.
E. Materi Pembelajaran
1. Akun buku besar bentuk T (T Account).
2. Akun buku besar bentuk dua kolom (Two Coloum Account).
3. Akun buku besar bentuk tiga kolom (Three Coloum Account).
4. Akun buku besar bentuk empat kolom (Four Coloum Account).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Memposting ke dalam akun buku besar.
F. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan salam.
Guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu sebelum memulai
KBM.
Guru mengajak siswa untuk mengecek kebersihan lingkungan sekolah
termasuk kolong meja dan mempersilahkan siswa untuk membuang
sampah pada tempatnya.
Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen siswa dengan diiringi sedikit
paparan tentang pentingnya disiplin dan tanggng jawab berkaitan dengan
kehadiran siswa.
Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa selama
proses pembelajaran.
Menjelaskan strategi pembelajaran yang digunakan.
Memberikan motivasi kepada siswa.
Memberikan Pre Tes.
15
menit
Inti 1. Pemberian rangsangan (Stimulation);
Siswa dipersilahkan oleh guru untuk membaca buku sumber tentang buku
besar.
2. Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mencatatat berbagai
permasalahan yang belum dipahami selama membaca buku sumber
berkaitan dengan buku besar.
- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menanyakan berbagai hal yang
belum dipahaminya dan guru mencatat pertanyaan siswa di papan tulis
sesuai dengan topik yang dipelajari yaitu buku besar.
3. Pengumpulan data (Data Collection);
- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk membentuk kelompok belajar.
- Siswa diberikan tugas oleh guru untuk mencari jawaban /
mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan masalah
yang telah teridentifikasi yaitu tentang buku besar.
-
4. Pembuktian (Verification);
- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mendiskusikan dalam kelompok
jawaban yang dianggap paling benar berkaitan dengan masalah yang
teridentifikasi.
110
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mengkonfirmasikan jawabannya
dalam kelompok.
5. Menarik simpulan/generalisasi (Generalization);
- Siswa dipersilahkan oleh guru untuk menyampaikan jawaban dari
permasalahan yang teridentifikasi berkaitan dengan buku besar.
- Siswa bersama-sama menyusun kesimpulan tentang buku besar
dibimbing oleh guru.
Penutup Siswa dengan arahan guru kembali duduk menghadap ke depan dan
mendengarkan arahan guru.
Siswa dibantu oleh guru melakukan refleksi untuk memperjelas hal yang
masih diragukan sehinggainformasimenjadi benar dan tidak terjadi
miskonsepsi.
Siswa dipersilahkan oleh guru untuk mengerjakan soal latihan di buku
sumber sebagai penguatan hasil pembelajaran.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap
giat dalam belajar sebagai upaya dan mempersiapkan kegiatan
pembelajaran pertemuan berikutnya.
Guru mengajak siswa untuk menutup pembelajaran dengan bersyukur
kepada Allah YME dan mengucapkan salam.
10
menit
H. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian pengetahuan : soal praktek, penugasan
2. Penilaian sikap : observasi
I. Media/Alat dan Sumber Belajar
1. Media/alat : papan tulis, laptop, LCD proyektor, dan spidol
2. Sumber belajar : Sucipto, Toto. 2014. Pengantar Akuntansi dan
Keuangan SMK Kelas X. Jakarta: Yudhistira.
Kisi-Kisi Soal
Penilaian Pengetahuan
Kompetensi
Dasar Materi Indikator Soal
Bentuk
Soal
Nomor
Soal
3.9
Menerapkan
Posting
1. Akun buku
besar
bentuk T (T
Account)
1. Memilih posting akun
buku besar bentuk T
yang tepat (C4).
2. Menganalisis rekening
dalam transaksi (C4)
PG
PG
1,2
11, 12
2. Akun buku
besar
bentuk dua
kolom (Two
Coloum
Account)
3. Mengidentifikasi
bagian-bagian di dalam
akun buku besar bentuk
dua kolom (C4).
4. Membandingkan akun
buku besar bentuk dua
PG
PG
3
4,17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kolom dengan akun
buku besar bentuk tiga
kolom (C5).
5. Menganalisis transaksi
yang terjadi ke dalam
akun buku besar bentuk
dua kolom (C4).
6. Menganalisis transaksi
rekening yang terdapat
di dalam akun buku
besar bentuk dua kolom
(C4).
PG
PG
7,8,15,
16
13,14
3. Akun buku
besar
bentuk tiga
kolom
(Three
Coloum
Account)
7. Membandingkan akun
buku besar bentuk tiga
kolom dengan akun
buku besar bentuk empat
kolom (C5).
8. Menganalisis transaksi
ke dalam akun buku
besar bentuk tiga kolom
(C4).
9. Menganalisis transaksi
rekening yang terdapat
di dalam akun buku
besar tiga kolom (C4).
PG
PG
PG
5,21,22
6,9,10
18,19,
20
4. Akun buku
besar
bentuk
empat
kolom
(Four
Coloum
Account)
10. Menganalisis transaksi
rekening yang terdapat
di dalam akun buku
besar bentuk empat
kolom (C4).
PG 23,24,
25
5. Mem-
posting ke
buku besar
11. Menganalisis posting
yang terjadi di dalam
akun buku besar bentuk
T, bentuk dua kolom,
bentuk tiga kolom, dan
bentuk empat kolom
(C4).
12. Memilih salah satu cara
posting ke dalam akun
buku besar bentuk T,
bentuk dua kolom,
bentuk tiga kolom, dan
bentuk empat kolom
dengan tepat (C5).
PG
PG
26, 27,
28, 29,
30
31, 32,
33, 34,
35, 36,
37, 38,
39,40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9
(Foto kegiatan penelitian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI