1
Pengendalian Serangga Vektor (Dengue) di Era Big Data
Intan Ahmad Palembang, 12 Juli 2018
1
Seminar Nasional 2018, Perhimpunan Entomologi Indonesia- Palembang
2
INTERNET OF THINGS IR4.0
Sumber: insectimages.org
3
Serangga
Anthropoda lain
Invertebrata lain
Tumbuhan tidak
berbunga
Tumbuhan berbunga
Vertebrata
Organisme di Bumi
(Stork, 1988)
Manusia pertama muncul pada 1,8 juta tahun yang lalu
Serangga pertama 400 juta tahun yang lalu
Roden/tikus sekitar 66 juta tahun yang lalu
Kemunculan Organisme dan Waktu Skala Geologi
4
Serangga bertahan karena kemampuan yang luar biasa untuk beradaptasi
Hubungan Serangga dengan Manusia
Manusia mengganggu serangga?
Dari sudut pandang evolusi, serangga telah berevolusi selama 400 juta tahun, sedangkan manusia baru berada di bumi sekitar ~1,8 juta tahun.
Serangga mengganggu
manusia?
5
If all mankind were to disappear, the world would regenerate back to the rich state of equilibrium that existed ten thousand years ago. If insects were to vanish, the environment would collapse into chaos (Edward O. Wilson, Harvard University)
Urbanisasi
Lingkungan permukiman:
• Lingkungan buatan yang dikembangkan oleh manusia dari keadaan alami atau tanah pertanian.
• Lingkungan buatan manusia, menggantikan tatanan alami berciri banyaknya manusia hidup pada tempat tertentu dengan berbagai aktivitas ekonomi umumnya bukan pertanian.
Lingkungan permukiman (rumah, kota, bangunan, dsb) menyediakan habitat (tempat hidup) bagi berbagai hewan (misalnya serangga dan tikus); sebagian menjadi hama yang merugikan secara ekonomi-sosial dan sebagian berbahaya bagi kesehatan (demam berdarah, malaria, dsb).
6
Permukiman dan Hama Penyakit
7
Pengendalian Serangga Vektor
Insiden dengue tiap tahun meningkat secara signifikan. Diperkirakan 390 juta orang terkena infeksi dengue. Suatu studi menyatakan bahwa prevalensi dengue terjadi di 128 negara (dengan 3,9 milyar orang beresiko terkena virus dengue).
Penggunaan insektisida merupakan pilihan pertama dalam mengendalikan nyamuk Aedes, tetapi penyakit demam berdarah tiap tahun masih banyak menimbulkan korban (Kemenkes 2016: 201.885 penderita, 1.585 kematian)
symptomsofmalaria.com
“
8
9
Insidensi DBD/DHF per-provinsi, 2016
Jumlah Kematian
Case Fatality Rate (%)
Jawa Barat adalah yang tertinggi kedua (setelah Jatim) dalam kematian absolut, meskipun insidensi per penduduk dan CFR yang relatif lebih rendah (Labola, 2017; Infodatin, 2016)
10
Insidensi DBD/DHF di Bandung, 2016 • Temuan anekdotal bahwa di Buahbatu, insidensi DHF justru lebih tinggi terjadi di kompleks perumahan kelas menengah daripada di lingkungan tempat tinggal padat penduduk.
• Perbedaan yang terkait dengan aspek sosio-ekologis: infrastruktur, sumber air, sanitasi, pola perilaku (komunal vs individualistik), tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, dll.
Kejadian DBD tidak selalu berkorelasi dengan kepadatan penduduk
Bandung dalam Angka, 2017
11
12 Preliminary Survey di Buah Batu Bandung
Independent house (kompleks)
Cluster house (kawasan padat penduduk)
Independent house x 10 4 dengue infection cases
Cluster house x 10 0 dengue infection case
Set of Facts - Preliminary Survey di Buah Batu 13
Kolaborasi Riset (3 Tahun): Juli 2018-2021
• Institut Teknologi Bandung
• National Chung Hsing University, Taiwan
• ----------------------------------------------------
• New southbound policy on dengue fever prevention and cooperation program
• Main goal:establish a model of dengue international collaborative management to create healthy Asian humanosphere
14
Pendekatan Baru (Pengendalian Vektor DBD dengan Big Data)
Risk assessment through ovitrap surveillance
密度監測 即時性累積效應
Real time vector density monitoring
重點在有了資訊之後的環境管理!
Environmental management
incorporating with GIS
16 Ovitraps di kawasan Buah Batu Bandung
Independent house (kompleks)
Cluster house (kawasan padat penduduk)
Dengue Big Data – Terpusat di Bandung (rencana), terintegrasi dengan GIS (Sistem Informasi Geografis)
17
Central Server (Web Portal & GIS) -- Big Data
Prompt Response Action
Dinas Kesehatan JABAR Kementerian Kesehatan RI Masyarakat Pest control company
• Surveilans (Kasus & Vektor)
• Analisis
Real-time based
Risk Assessment
Kerja sama :
Pendekatan Baru (Pengendalian Vektor DBD dengan Big Data) 18
Populasi nyamuk dapat dikendalikan secara signifikan (vektor dan hama) Demam berdarah dapat dicegah Published papers and policy
• Distribusi Spasial
• Dinamika Populasi
• Indoor or outdoor abundance
Big Data evaluasi semua data yang dihasilkan
• Blood sample
• Ovitrap • Breeding
Sources
• SpesiesVektor • Ae aegypti • Ae albopictus • Jumlah telur • Virus DB
Surveilans Analisis
Evaluasi Data
Pengambilan Keputusan
Controlling
IT Support
(IOT)
Real-time control based surveillance
Dengue Big Data – Terpusat di Bandung (rencana), terintegrasi dengan GIS (Sistem Informasi Geografis)
19
• Real time vector density monitoring.
• Repository system. • Control and Environmental
management.
Kerja sama dengan:
Bandung
Terima Kasih
20