8/9/2019 Penyebab Dan Strategi Pencegahan Kebakaran Hutan Di Indonesia
1/4
Dede Sudrajattulloh
October 20th2014
Penyebab dan Strategi Pencegahan Kebakaran Hutan di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan yang luas, dengan total luas
kawasan hutan 98.5600.000 ha atau 52,4% dari total luas wilayah Indonesia (Kementrian
Kehutanan, 2012). Hal tersebut yang menjadikan hutan Indonesia juga disebut-sebut sebagai
salah satu paru-paru dunia. Memiliki hutan yang luas, banyak rakyat Indonesia yang
menggantungkan hidup dari hutan, baik itu dari hasil hutan alami (flora dan fauna) maupun
dari pembukaan lahan hutan. Namun ternyata, angka tersebut bukan merupakan luas awal dari
total luas kawasan hutan yang dimiliki Indonesia, karena sebenarnya hutan Indonesia
mengalami laju deforestansi (penebangan hutan) yang cukup tinggi, yaitu 610.375,92 ha pertahun. Hutan Indonesia juga menduduki peringkat ketiga dunia dalam hal deforestansi hutan
(WWF, 2012).
Salah satu cara deforestansi yang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia adalah dengan
cara membakar hutan. Beberapa tahun terakhir hutan di Indonesia sering mengalami kebakaran,
bahkan asapnya menyebar hingga ke Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Seperti
yang kita ketahui bersama bahwa hutan yang mengalami kebakaran tersebut merupakan hutan
yang terletak di pulau Sumatera dan pulau Kalimantan. Bahri (2002) meyatakan bahwa
kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh dua factor utama. Faktor-faktor
tersebut antara lain adalah faktor ketidaksengajaan (kelalaian) dan faktor kesengajaan. Faktor
kelalaian ini contohnya seperti kelalaian petani yang membakar sisa jerami di sawah dan
baranya terbawa angina hingga ke hutan, dan peserta perkemahan di hutan yang lupa
memadamkan bara api unggun.
Sementara faktor kesengajaan pembakaran hutan oleh masyarakat adalah untuk membuka
lahan baru yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti perumahan, pertaniana dan
industry atau pertambangan. Faktor kesengajaan ini merupakan faktor terbesar yang membuat
teradinya kebakaran hutan di Indonesia. Menurut Permana dan Kurniawan (2001), faktor
kesengajaan pembakaran hutan di salah satu kawasan hutan Indonesia yaitu hutan di pulau
Sumatera yang menjadi tren dewasa ini didominasi oleh keperluan untuk membuka lahan hutan
tanaman industri dan perkebunan kelapa sawit. Pembakaran hutan ini dilakukan oleh pihak
tertentu karena belum adanya upaya pencegahan maupun pemberian sanksi dari pemrintah
sejak tahun 1998, sehingga pembakaran hutan menjadi salah satu pilihan yang cepat dan efektif
(bagi pihak yang membakar hutan) sebagai upaya membuka lahan.
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]8/9/2019 Penyebab Dan Strategi Pencegahan Kebakaran Hutan Di Indonesia
2/4
Dede Sudrajattulloh
October 20th2014
Penyebab kebakaran hutan di atas juga terjadi karena beberapa faktor antara lain adanya
investor yang ingin membuka lahan perkebunan kelapa sawit di kawasan hutan Indonesia dank
arena kondisi ekonomi masyarakat Indonesia yang masih banyak berada pada level rendah
terutama yang hidup di daerah tepi hutan dan pedalaman. Investor dapat dengan mudahmemperkejakan masyarakat sekitar untuk membuka lahan hutan dengan membakar, dan
masyarakat mendapat imbalan atas apa yang dikerjakan. Oleh karena itu perlu upaya
pencegahan kebakaran hutan agar kebakaran hutan tidak semakin bertambah dengan
pendekatan sosial dan ekonomi oleh pemerintah kepada masyarakat sekitar agak tidak mudah
terbujuk oleh iming-iming investor yang datang.
Purnasari (2011) merumuskan strategi pencegahan kebakaran hutan melalui pendekatan
social dan ekonomi kepada masyarakat dengan bantuan dari pemerintah, adapun sumusan
tersebut adalah sebagai berikut
a) Pencegahan kekeringan lahan gambut melalui pengaturan zona dalam pemanfaatan
lahan dengan memaksimalkan sumber daya yang ada di pemerintah dan desa.
b) Mempersatukan sumber daya baik di pemerintah maupun masyarakat sekitar dalam
upaya rehabilitasi lahan
c)
Peningkatan produksi hasil bumi dan peternakan di area tempat tinggal masyarakat
demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
d) Penguatan kelembagaan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang dilakukan dengan cara
melibatkan masyarakat secara optimal dalam upaya pencegahan kebakaran hutan.
e) Mendirikan koperasi sebagai salah satu upaya minngkatkan kesejahteraan masyarakat
di sekitar area hutan.
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]8/9/2019 Penyebab Dan Strategi Pencegahan Kebakaran Hutan Di Indonesia
3/4
Dede Sudrajattulloh
October 20th2014
Referensi
Kementrian Kehhutanan. (2012) Planologi Kehutanan. Statistik Kehuhtanan Indonesia, pp 5-6.
WWF (2012) 'MyBabyTree.' Tersedia di: http://www.wwf.or.id (diakses: 16 Oktober 2014).
Bahri S. (2002) 'Kajian Penyebab Kabut Asap Kebakaran Hutan dan Lahan di Wilayah
Sumatera Bagian Utara dan Kemungkinan Mengatasinya dengan TMC.' Jurnal Sains &
Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol.3, No.2, pp99-104.
Permana, R.P. dan Kurniawan I. (2001) Akar Penyebab dan Dampak Kebakaran Hutan dan
Lahan di Sumatera Suatu Tinjauan terhadap Perubahan Penggunaan Lahan dan AktivitasPenyiapan Lahan untuk Hutan Tanaman Industri dan Perkebunan Studi Kasus: Petapahan,
Propinsi Riau: Prosiding Seminar Sehari Hasil Penelitian Kebakaran Hutan dan Lahan di
Sumatera. Bandar Lampung 1 Oktober. Bogor: ICRAF South East Asia.
Purnasari. (2007) Strategi Pencegahan kebakaran Hutan berbasis Masyarakat (Kajian Biofisik,
Ekonomi, Sosial dan Budaya Masyarakat Sekitar Kawasan Suaka Margasatwa Padang
Sugihan Di Provinsi Sumatera Selatan). Thesis Magister, Universitas Diponegoro.
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]8/9/2019 Penyebab Dan Strategi Pencegahan Kebakaran Hutan Di Indonesia
4/4
Dede Sudrajattulloh
October 20th2014
Lampiran
Tabel 1. Lampiran Kalimat Asli dari Sumber yang DiparafraseNo. Sumber Kalimat Asli Letak pada Teks
1 KementrianKehutanan
Berdasarkan hasil penafsiran citra satelit Landsat 7ETM+ tahun 2009/2010, total daratan Indonesia yangditafsir adalah sebesar 187.670.600 ha, dengan hasilsebagai berikut :- Areal berhutan: 98.56 juta ha-- Tidak ada data: 79,9 juta ha (0,04 %)
Paragraf pertamabaris ke-2
2 WWF Namun hijaunya alam Indonesia kian hari kian menyusutakibat pemanfaatan hutan tak terkendali. Laju deforestasi
hutan Indonesia mencapai 610.375,92 Ha per tahun(2011) dan tercatat sebagai tiga terbesar di dunia.
Paragraf pertamabaris ke-8
3 Bahri S. Penyebab kebakaran hutan dan lahan di Indonesia secaraumum disebabkan oleh dua faktor. Pertama, karena faktorkelalaian manusia yang sedang melaksanakanaktivitasnya di dalam hutan. Kedua, karena faktorkesengajaan, yaitu kesengajaan manusia yang membukalahan dan perkebunan dengan cara membakar.
Paragraf keduabaris ke-6
4 Permana
dan
Kurniawan
Pembukaan areal Hutan Tanaman Industri dan
Perkebunan Kelapa Sawit menjadi salah satu faktor
penyebab kebakaran di lokasi ini. Berdasarkan hasil
investigasi dan wawancara sebagian besar
perusahaan tersebut melakukan pembukaan danpenyiapan lahan dengan menggunakan api. Sebagian
besar dari mereka mengatakan bahwa sistem
pembukaan lahan dengan api tersebut dilakukan
sebelum tahun 1998
Paragraf ketiga
baris ke-5
5 Purnasari Strategi pencegahan kebakaran hutan di SM PadangSugihan dirumuskan sebagai berikut (1) memaksimalkansumberdaya yang ada di pemerintah dan desa dalamupaya mencegah kekeringan di lahan gambut melalui
pengaturan zonasi dalam pemanfaatan lahan, (2)menggabungkan sumberdaya yang ada di pemerintah dan
masyarakat dalam upaya rehabilitasi SM PadangSugihan, (3) meningkatkan kesejahteraan masyarakatmelalui peningkatan produksi karet, produksi ternakkerbau rawa dan peningkatan produksi ikan, (4)meningkatkan peranserta masyarakat dalam upaya
pencegahan kebakaran melalui penguatan kelembagaanMasyarakat Peduli Api (MPA), (5) meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui pembentukan koperasidesa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melaluipembentukan koperasi desa dan menghilangkan budayasonor melalui penerapan teknologi pertanian,perkebunan, peternakan dan perikanan ramah lingkungan
Paragraf kelimabaris ke-1
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]