1 BKPM-Indonesia/ BPPHT/Internship Task/ Peran Administrasi Publik Dalam Upaya Menarik Investor Asing Untuk Berinvestasi Di Indonesia /Isnaeni Setiawan/ Januari 2013
Peran Administrasi Publik Dalam Upaya Menarik Investor Asing
Untuk Berinvestasi Di Indonesia
Oleh : Muhammad Isnaeni Setiawan
Latar Belakang
Investasi merupakan unsur utama dalam pembangunan ekonomi suatu bangsa.
Untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang dikehendaki, maka diperlukan suatu
jumlah investasi tertentu, yang di biayai oleh tabungan nasional. Di negara berkembang
termasuk Indonesia yang pada umumnya tidak memiliki tabungan nasional yang cukup
guna membiayai pembangunan, maka diperlukan pemasukan modal dari luar.
Motif utama pemerintah mengundang masuknya modal asing ke Indonesia adalah,
keinginan untuk menggali potensi kekayaan alam dan sumberdaya manusia yang dimiliki
agar bisa memperkuat perekonomian nasional. Melalui penanaman modal asing, proses
industrialisasi diharapkan bisa berkembang bersama-sama dengan proses alih teknologi,
alih kepemilikan, perluasan kesempatan kerja yang disertai dengan peningkatan keahlian
dan ketrampilan.
Namun demikian ternyata masih banyak kendala yang dihadapi dalam penanaman
modal asing di Indonesia. Beberapa kendala yang dihadapi untuk memberdayakan
penanaman modal telah dalam Laporan buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2004-2009 antara lain:
1. Persaingan kebijakan investasi yang dilakukan oleh negara pesaing seperti China,
Vietnam, Thailand dan Malaysia.
2. Masih rendahnya kepastian hukum.
3. Lemahnya insentif investasi.
4. Kualitas SDM yang rendah dan terbatasnya infrastruktur.
5. Tidak adanya kebijakan yang jelas untuk mendorong pengalihan teknologi dari PMA.
6. Masih tingginya biaya ekonomi, karena tingginya kasus korupsi, keamanan dan
penyalah gunaan wewenang
7. Meningkatnya nilai tukar riil efektif rupiah.
8. Belum optimalnya pemberian insentif dan fasilitasi.
2 BKPM-Indonesia/ BPPHT/Internship Task/ Peran Administrasi Publik Dalam Upaya Menarik Investor Asing Untuk Berinvestasi Di Indonesia /Isnaeni Setiawan/ Januari 2013
Oleh sebab itu diperlukan peran pemerintah segabai administrator publik untuk dapat
mengatasi berbagai kendala mengenai penanaman modal asing di Indonesia. Fungsi-
fingsi administrasi perlu diterapkan untuk menciptakan administrasi publik yang efektif
dan efisien agar menunjang iklim investasi dan penanaman modal asing.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut didapatkan rumusan masalah yaitu bagaimana peran
administrasi publik dalam upaya menarik investor asing untuk berinvestasi di Indonesia?
Tinjauan Pustaka
1.
Menurut Sukirno (1996), investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau
perbelanjaan penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal
dan perlengkapanperlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi
barangbarang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Besar kecilnya
investasi dalam suatu kegiatan ekonomi ditentukan oleh tingkat suku bunga, tingkat
pendapatan, kemajuan teknologi, ramalan kondisi ekonomi ke depan, dan faktor-
faktor lainnya.
Dilihat dari sudut pandang ekonomi yang memandang investasi sebagai salah satu
faktor produksi, investasi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk membeli
saham, obligasi, atau suatu penyertaan lainnya; suatu tindakan membeli barang
modal; dan pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan pendapatan di
masa datang (Harjono, 2007).
Pengertian penanaman modal asing menurut Hulman Panjaitan dalam Harjono
(2007) adalah suatu kegiatan penanaman modal yang didalamnya terdapat unsur asing
(foreign element) yang ditentukan oleh adanya kewarganegaraan yang berbeda, asal
modal, dan sebagainya. Dalam penanaman modal asing, modal yang ditanam
merupakan modal milik asing maupun modal patungan antara modal milik asing
dengan modal dalam negeri.
3 BKPM-Indonesia/ BPPHT/Internship Task/ Peran Administrasi Publik Dalam Upaya Menarik Investor Asing Untuk Berinvestasi Di Indonesia /Isnaeni Setiawan/ Januari 2013
Menurut Sumantoro (1989), penanaman modal asing harus diarahkan menurut
bidang-bidang yang telah ditetapkan prioritasnya oleh pemerintah yaitu untuk sektor-
sektor sebagai berikut :
1. Usaha yang membutuhkan modal swasta sangat besar dan teknologi tinggi;
2. Usaha yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi;
3. Usaha pendirian industri-industri dasar;
4. Usaha yang sifatnya menciptakan lapangan pekerjaan;
5. Usaha yang menunjang peningkatan penerimaan negara;
6. Usaha yang menunjang penghematan devisa atau pengganti impor;
7. Usaha yang menunjang penyebaran pembangunan daerah.
Pada saat ini baik negara yang sedang berkembang maupun negara maju telah
menyadari dan mengusahakan hubungan kerjasama antara pemerintah dan swasta.
Hal ini ditujukan untuk meningkatkan penanaman modal dari negara maju ke negara
sedang berkembang. Bagi negara maju, motif mencari untung dari kegiatan
penanaman modal akan selalu diutamakan, sedangkan bagi negara sedang
berkembang menganggap kegiatan penanaman modal asing tersebut sebagai suatu
perluasan untuk mendapatkan perkembangan perdagangan dalam negeri.
2. Administrasi Publik
Administrasi Publik adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga
elemen penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif, dan
eksekutif serta hal- hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan publik,
tujuan negara, dan etika yang mengatur penyelenggara negara.. Ada beberapa tokoh
yang memiliki definisi tentang administrasi publik. Menurut John M. Piffner dan
Robert V. Presthus ( dalam Inu Kencana, 2006 ) mereka mendefinisikan administrasi
publik sebagai berikut:
1. Administrasi Publik meliputi implementasi kebijaksanaan pemerintah yang telah
ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik.
2. Administrasi Publik dapat didefinisikan koordinasi usaha-usaha perorangan dan
kelompok untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintah. Hal ini terutama
meliputi pekerjaan sehari-hari pemerintah.
4 BKPM-Indonesia/ BPPHT/Internship Task/ Peran Administrasi Publik Dalam Upaya Menarik Investor Asing Untuk Berinvestasi Di Indonesia /Isnaeni Setiawan/ Januari 2013
3. Secara global, administrasi publik adalah suatu proses yang bersangkutan dengan
pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah, pengarahan kecakapan,
dan teknik-teknik yang tidak terhingga jumlahnya, memberikan arah dan maksud
terhadap usaha sejumlah orang.
Felix A. Nigro dan Llyod G. Nigro ( dalam Inu Kencana, 2006 ) berpendapat
tentang administrasi publik adalah sebagai berikut :
1. (Administrasi Publik) adalah suatu kerjasama sekelompok dalam lingkungan
pemerintahan.
2. (Administrasi Publik) meliputi ketiga cabang pemerintahan : eksekutif,
legislative, dan yudikatif serta hubungan di antara mereka.
3. (Administrasi Publik) mempunyai peranan penting dalam perumusan
kebijaksanaan pemerintah, dan karenannya merupakan merupakan sebagian dari
proses politik.
4. (Administrasi Publik) sangaat erat berkaitan dengan berbagai macam kelompok
swasta dan perorangan dalam menyajikan pelayanan kepada masyarakat.
5. (Administrasi Publik) dalam beberapa hal berbeda pada penempatan pengertian
dengan administrasi perorangan.
Adapun Kajian Administrasi Publik antara lain:
1. Kebijakan Publik
2. Keuangan negara
3. Administrasi Pembangunan
4. Otonomi Daerah
5. Hubungan Eksekutif dan Legislatif
6. Etika Administrasi Publik
7. Pelayanan Publik
8. Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik
9. Organisasi dan Manajemen Publik
Pembahasan
Terciptanya iklim investasi yang baik tidak lepas dari administrasi publik. Semua
urusan penanaman modal asing bersentuhan langsung dengan administrasi yang
5 BKPM-Indonesia/ BPPHT/Internship Task/ Peran Administrasi Publik Dalam Upaya Menarik Investor Asing Untuk Berinvestasi Di Indonesia /Isnaeni Setiawan/ Januari 2013
dijalankan oleh pemerintah. Administrasi publik yang lebih dikenal di Indonesia dengan
istilah administrasi negara, adalah salah satu aspek dari kegiatan pemerintah.
Salah satu peranan administrasi publik adalah mewujudkan kebijakan-kebijakan
publik serta mewujudkan rasa aman dan kesejahteraan masyarakat, melalui kegiatan yang
bersifat rutin maupun pembangunan. Hal ini dapat diwujudkan pula melalui kegiatan
investasi dan penanaman modal asing yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Pemerintah memerlukan administrasi negara yang berdaya guna dan berhasil guna.
Peran administrasi negara atau administrasi politik merupakan proses dalam perumusan
kebijakan sebagaimana pendapat Nigro (2007:18) yaitu administrasi negara mempunyai
peran penting dalam perumusan kebijakan pemerintah dan karenanya merupakan
sebagian dari proses politik.
Tak hanya berkaitan dengan kebijakan publik, administrasi publik juga mempunyai
fungsi-fungsi yang berkaitan erat dengan pelayanan, pemberdayaan, serta pembangunan.
Peran dan fungsi administrasi publik harus diterapkan dengan baik untuk menunjang
penanaman modal asing di Indonesia. administrasi yang menunjang penanaman modal
asing di Indonesia dapat diwujudkan melalui:
1. Pelayanan publik yang efektif dan efisien
Pada dasarnya pelayanan investasi merupakan bagian dari pelayanan publik yang
sangat luas. Dalam kehidupan bernegara, pemerintah memiliki fungsi memberikan
berbagai pelayanan publik, mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan ataupun
pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang,
termasuk bidang investasi. Dalam upaya memperbaiki pelayanan publik, Pemerintah
telah mengeluarkan antara lain Inpres No. 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan
Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah Kepada Masyarakat, Keputusan
Menpan No. 63/Kep/M.Pan/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik, sampai diberlakukannya Undang-Undang No. 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik. Konsep ini lebih didasari atas banyaknya permasalahan
yang dihadapi investor yang harus berinteraksi dengan berbagai agen pemerintah
untuk memperoleh bermacam perizininan yang diperlukan, license, pembebasan.
6 BKPM-Indonesia/ BPPHT/Internship Task/ Peran Administrasi Publik Dalam Upaya Menarik Investor Asing Untuk Berinvestasi Di Indonesia /Isnaeni Setiawan/ Januari 2013
Sebagai langkah pertama, calon investor asing, misalnya, memerlukan visa untuk
menjelajahi suatu negara dan mencari daerah calon investasi. Setelah
mengembangkan proyek investasi yang menarik, perizinan investasi asing dan atau
perizininan industri umum diperlukan. Perizinan sektoral atau industri spesifik
umumnya diperlukan sebelum operasi dapat dimulai.
Perusahaan baru diperlukan untuk didaftarkan. Modal yang dibayarkan perlu
dinilai dalam sertifikasi. Otoritas perpajakan perlu mendaftarkan perusahan. Prosedur
pendaftaran dan perizinan perlu dilengkapi dengan otoritas keuangan, perbankan dan
perdagangan dalam kasus yang meliputi pertukaran asing dan transaksi ekspor/impor.
Otoritas pusat, regional dan lokal perlu memiliki akses langsung terhadap tanah dan
memberi perizinan tehadap konstruksi dan pemberlakuan fasilitas produksi. Untuk
merekrut pekerja domestik maupun asing, perizinan perlu diperoleh dari kantor
tenaga kerja dan imigrasi. Perizinan dan Pemeriksaan diperlukan dari berbagai
otoritas, termasuk lingkungan, kesehatan, keamanan dan tenaga kerja. Secara singkat,
investor harus tetap berhubungan langsung dengan berbagai macam otoritas
pemerintahan yang berbeda dan melewati prosedur administrasi mereka sebelum
operasi dapat dimulai. Penundaan dalam langkah-langkah ini dapat diartikan sebagai
tambahan biaya dan pendapatan yang hilang, dan perizinan apa pun, perizinan yang
tidak dapat dihasilkan dalam waktu singkat dapat membatalkan semua rencana
proyek.
Melihat kompleksitas proses ini, konsep OSS (One-Stop Service) sangat
menjanjikan. Ide dasarnya adalah investor hanya akan berhadapan dengan satu
entitas/lembaga untuk memperoleh semua administrasi yang diperlukan, di dalam
suatu proses yang terkoordinasi dan efektif (streamlined), dibanding harus melalui
berbagai badan pemerintah yang berbeda.
2. Regulasi penanaman modal yang jelas
Iklim investasi yang kondusif memerlukan peran serta pemerintah, tidak hanya
melalui pengendalian indikator ekonomi makro namun juga melalui peraturan
perundangan berupa insentif fiscal dan non fiscal. Salah satu peraturan yang
diterbitkan oleh pemerintah untuk menarik investasi adalah PP 52 Tahun 2011
tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal Bidang Usaha Tertentu
7 BKPM-Indonesia/ BPPHT/Internship Task/ Peran Administrasi Publik Dalam Upaya Menarik Investor Asing Untuk Berinvestasi Di Indonesia /Isnaeni Setiawan/ Januari 2013
Dan/Atau Daerah Tertentu. Melalui peraturan ini, Pemerintah memberikan insentif
fiskal berupa fasilitas pajak penghasilan badan yang meliputi: (1) Tambahan
pengurangan penghasilan neto sebesar 30% dari jumlah Penanaman Modal; (2)
penyusutan dan amortisasi yang dipercepat; (3) Pengurangan tarif Pajak Penghasilan
atas penghasilan dividen yang dibayarkan kepada subjek pajak luar negeri; (4)
Perpanjangan masa kompensasi kerugian.
Selain itu, Pemerintah juga memberikan insentif berupa tax holiday bagi industri
pionir untuk mendorong aliran investasi pada sektor-sektor prioritas. Insentif ini
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor PMK-130/PMK.011/2011.
Penerbitan peraturan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kuantitas investasi,
namun juga kualitas investasi dalam bentuk mengarahkan investasi pada sektor-sektor
prioritas yang dipandang strategis bagi penguatan struktur industri nasional.
3. Kepastian hukum para investor asing
Kepentingan para penanam modal asing perlu didukung oleh adanya ketentuan-
ketentuan dan perlakuan yang tidak diskriminatif, yang diberikan pada para
pengusaha lokal atau domestik dalam arena memperebutkan pangsa pasar. Sudah
selayaknya jika para pemilik modal asing menginginkan adanya perlindungan dan
jaminan investasi atas ancaman terjadinya resiko nasionalisasi dan eksproriasi.
Merekapun menginginkan adanya jaminan dalam hak untuk dapat mentransfer laba
maupun deviden, dan hak untuk melakukan penyelesaian hukum melalui arbitrase
internasional.
4. Infrastruktur dan fasilitas yang memadai
Berikutnya ketersediaan fasilitas prasarana industri seperti pergudangan, jalur
transportasi untuk logistik barang, pelabuhan, terminal serta hub-hub intra moda
transportasi, sumber energi, air bersih, saluran irigasi lintas-desa, lembaga-lembaga
ekonomi dan finansial pedesaan, serta pos-pos kolektor dan penyimpanan produk-
produk hasil pertanian perlu dibangun secara memadai dan berkualitas. Rentetan
investasi tersebut perlu ditrigger oleh inisiatif para gubernur dan para bupati dengan
mengundang para investor masyarakat lokal.
Dalam literatur perekonomian daerah jenis penanaman modal yang demikian
dimasukkan kedalam kelompok social overhead capital (SOC). Ketersediaan SOC
8 BKPM-Indonesia/ BPPHT/Internship Task/ Peran Administrasi Publik Dalam Upaya Menarik Investor Asing Untuk Berinvestasi Di Indonesia /Isnaeni Setiawan/ Januari 2013
akan memberikan rangsangan pada para investor di luar daerah untuk segera
berkunjung dan menetap, karena mereka akan mendapatkan apa yang dinamakan
dengan penghematan-penghematan urbanisasi (urbanization economies) dan
agglomerasi (agglomeration economies).
Kesimpulan
Penanaman modal asing dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian negara
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masih banyak kendala yang
dihadapi dalam penanaman modal di Indonesia. Oleh sebab itu diperlukan upaya-upaya
untuk menangani kendala tersebut.
Kendala-kendala tersebut dapat ditangani dengan mewujudkan administrasi publik
yang baik karena administrasi publik sangat mempengaruhi iklim investasi di Indonesia.
Peran administrasi publik sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan serta sebagai pelayan
publik yang menunjang penanaman modal asing di Indonesia antara lain dapat
diwujudkan melalui:
1. Pelayanan publik yang efektif dan efisien
2. Regulasi penanaman modal yang jelas
3. Kepastian hukum para investor asing
4. Infrastruktur dan fasilitas yang memadai
Saran
Perwujudan peran dan fungsi administrasi publik dalam menunjang penanaman
modal asing di Indonesia memerlukan loyalitas aparatur negara. Kedisiplinan dan
konsistensi aparatur negara dalam membuat regulasi maupun dalam melaksanakan
pelayanan publik sangat diperlukan. Oleh sebab itu, perlu adanya sumber daya manusia
yang berkualitas dalam birokrasi pemerintahan.
9 BKPM-Indonesia/ BPPHT/Internship Task/ Peran Administrasi Publik Dalam Upaya Menarik Investor Asing Untuk Berinvestasi Di Indonesia /Isnaeni Setiawan/ Januari 2013
Daftar Pustaka
BUKU
Harjono, D. K. 2007. Hukum Penanaman Modal. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sukirno, S. 1996. Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Sumantoro. 1989. Aspek-aspek Pengembangan Dunia Usaha Indonesia. Binacipta, Jakarta.
Syafiie, Inu kencana., 2006. Ilmu Administrasi Publik, Jakarta : Asdi Mahasatya
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Inpres No. 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur
Pemerintah Kepada Masyarakat
Keputusan Menpan No. 63/Kep/M.Pan/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
PP 52 Tahun 2011 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal Bidang
Usaha Tertentu Dan/Atau Daerah Tertentu.
Peraturan Menteri Keuangan nomor PMK-130/PMK.011/2011 tentang Insentif Tax
Holiday
Recommended