PERANAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
ADMINISTRATOR DI SEKOLAH DASAR NEGERI
BABAKAN MADANG 01 KABUPATEN BOGOR
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Akademik Program Kualifikasi S1 Kependidikan dan Mencapai Gelar
Sarjana Menejemen Pendidikan
Disusun Oleh :
Rifki Amarullah
NIM 1113018200057
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
i
ABSTRAK Rifki Amarullah (1113018200057). Peranan Kepala Sekolah Sebagai Administrator
Di Sekolah Dasar Negeri 01 Babakan Madang Kabupaten Bogor. Skripsi Program
Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatulllah Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk meneliti bagaimana peranan kepala
sekolah menjalankan fungsinya sebagai administrator. Maka yang menjadi pegangan
dalam penelitian ini adalah interpretasi penulis terhadap fungsi kepala sekolah dalam
menjalankan tugasnya sebagai administrator di Sekolah Dasar Negeri 01 Babakan
Madang. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, penulis ingin melihat bagaimana
kegiatan kepala sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai administrator dan melihat
apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam menjalankan tugasnya
tersebut. Dan instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara,
dan angket sebagai data pendukung. Sedangkan yang menjadi objek adalah kepala
sekolah dan para guru yang ada di SDN Babakan Madang 01.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah dalam menjalankan
fungsinya sebagai administrator pendidikan di SDN Babakan Madang 01 sudah berjalan
dengan cukup baik. Hal tersebut dapat terlihat dari kegiatan yang berkaitan dengan
fungsi-fungsi administrasi, diantaranya: Perencanaan; diSDN Babakan Madang 01
perencanaan program sekolah dalam cakupan waktu satu tahun untuk jangka pendek dan
empat tahun sekali untuk jangka panjang. Pengorganisasian; dilakukan dengan cara
memberikan SK terhadap guru, staf dan pegawai. Dan memberikan tugas sesuai dengan
kemampuan dan latar belakang pendidikan masing-masing. Pengkoordinasian; dilakukan
dengan cara mengadakan rapat kerja agar tidak adanya kesalahpahaman dan perselisihan.
Pengarahan; memberikan tugas kepada guru, staf dan juga karyawan untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun umum, meliputi
penataran, seminar, training dan lain sebagainya. Komunikasi; diSDN Babakan Madang
01 sudah berjalan dengan lancar, hal ini terlihat dari adanya komunikasi dua arah didalam
musyawarah, maupun komunikasi secara face to face. Pengawasan dan evaluasi; yang
dilakukan di SDN Babakan Madang 01 yaitu secara langsung berdasarkan pengamatan
kepala sekolah dan berdasarkan draf quisoner secara tidak langsung.
Dengan demikian, bahwa peranan kepala sekolah di SDN Babakan Madang 01
telah berjalan dengan cukup baik dalam menjalankan tugasnya sebagai administrator.
Kata Kunci: Peranan Kepala Sekolah Sebagai Administrator
ii
ABSTRACT
Rifki Amarullah (1113018200057). The Role of School Principals as Administrators
in Babakan Madang 01 Kabupaten Bogor Elementary School Thesis,
Undergraduate Program (S-1), Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif
Hidayatulllah State Islamic University, Jakarta.
This research is a qualitative research to examine how the role of principals
perform their functions as administrators. So the handle in this study is the author's
interpretation of the function of the principal in carrying out his duties as an administrator
at Babakan Madang 01 Elementary School. In accordance with the objectives of this
study, the author wants to see how the principal's activities in carrying out his functions
as an administrator and see what are the supporting and inhibiting factors in carrying out
their duties. And the instruments used in this study are interviews, and questionnaires as
supporting data. Whereas the object is the principal and the teachers at Babakan Madang
SDN 01.
The results showed that principals in carrying out their functions as educational
administrators at Babakan Madang 01 Elementary School had gone quite well. This can
be seen from activities related to administrative functions, including: Planning; in SDN
Babakan Madang 01 school program planning within a period of one year for the short
term and four years for the long term. Organizing; done by giving a decree to the teacher,
staff and employees. And give assignments according to their respective abilities and
educational background. Coordination; conducted by holding work meetings so that there
are no misunderstandings and disputes. Briefing; assign assignments to teachers, staff and
also employees to participate in trainings both organized by the government and the
public, including upgrading, seminars, training and so on. Communication; at SDN
Babakan Madang 01 it has run smoothly, this can be seen from the presence of two-way
communication in deliberations, as well as communication face to face. Monitoring and
evaluation; conducted at SDN Babakan Madang 01 namely directly based on the
principal's observations and indirectly based on the quisoner draft.
Thus, the role of the principal in Babakan Madang 01 SDN has run quite well
in carrying out his duties as an administrator.
Keywords: Role of Principal as Administrator
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya
kepada penulis sehingga setelah melalui proses yang cukup panjang akhirnya
skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa menjadi panutan bagi
keluarganya, sahabatnya yang setia sampai akhir zaman.
Skripsi ini merupakan kewajiban yang harus ditunaikan sebagai syarat u
tuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Manajemen
Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarief Hidayatullah
Jakarta. Penulisan skripsi ini menjadi lebih bermakna dengan adanya bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Oleh karena
itudalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Dr. Sururin M.Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Hasyim Asy‟ari, M.Pd, Ketua Parodi Manajemen Pendidikan.
3. Dr. Salman Tumanggor, M.Pd, Dosen pembimbing yang banyak membimbing
dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd, Dosen pembimbing yang banyak
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Staff program studi Manajemen Pendidikan yang telah
mendidik dan membimbing penulis dari awal perkuliahan hingga penulisan
skripsi ini selesai dengan ketulusan dan dedikasi tinggi.
6. Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah jakarta dan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah memberikan andil besar dalam menyediakan bahan pustaka
guna terselesaikannya penulisan skripsi ini.
7. Kepala sekolah SDN Babakan Madang 01, Bapak Raden Entis Sutisna M.Pd.
Wakil kepala sekolah Ibu Endang Sribudiatiningsih SPd, dan seluruh tenga
pendidik beserta staff tata usaha yang telah meluangkan waktu serta
iv
memfasilitasi penulis dalam mencari dan menghimpun data yang di perlukan
selama penulisan skripsi.
8. Teristimewa, Ayahanda Ropik Sopiyudin dan Ibunda Tugiyati tercinta, yang
selalu bekerja keras dan tidak pernah lelah untuk mendoakan, sehingga penulis
mampu menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi ini. Dan juga untuk
Kaka dan adik tercinta Eros Rosmayanti dan Fina Safa Fauziah yang selalu
mendukung dan membantu dan memberikan semangat kepada penulis.
9. Seluruh keluarga Besar Alm Abah Syarif yang telah membantu dan
mendukung baik moril maupun materil.
10. Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Galuh Jaya Ciamis
11. Seluruh Mahasiswa Manajemen pendidikan angkatan 2013, terutama
kawan seperjuangan Fahmi Maulana, Alfi Alfath, Muhammad Jauhari,
Yurisman Haidir, Muhammad Faturahman, Aef Baihaqi, Ida Maulida, Atick
Rahmawati, Yusron Fadilah, Muhammad Reza Afdi. Atas kebersamaan yang
tak akan terlupakan
12. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang
telah memberikan dukungan secara langsung maupun tidak langsung selama
penulisan skripsi.
Ciputat, 12 Juni 2019
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
UJI REFERENSI
SURAT PERNYATAAN SENDIRI
ABSTRAK ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... vii
BAB I: PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 8
C. Pembatasan Masalah ............................................................ 8
D. Perumusan Masalah.............................................................. 8
E. Tujuan Penelitian.................................................................. 9
F. Manfaat Penelitian................................................................ 9
BAB II : KAJIAN TEORI .............................................................. 10
A. Kajian tentang Administrasi Pendidikan ........................... 10
1. Pengertian Administrasi Pendidikan ............................. 10
2. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan .................... 13
3. Dasar dan Tujuan Administrasi Pendidikan .................. 17
4. Kegiatan Teknis Administrasi Pendidikan .................... 19
B. Kajian Tentang Kepala Sekolah ........................................ 20
1. Pengertian Kepala Sekolah ........................................... 20
2. Fungsi Kepala Sekolah .................................................. 24
3. Peranan Kepala Sekolah Sebagai Administrator........... 26
vi
C. Penelitian Yang Relevan .................................................... 34
D. Kerangka Berfikir .............................................................. 35
BAB III : METODOLOGI PENELITIA ...................................... 38
A. Tempat dan Waktu Penelitan........................................... 38
B. Metode Penelitian ............................................................ 38
C. Prosedur Pengumpulan Dan Pengolahan Data ................ 39
D. Memeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data ............. 43
E. Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data ............... 44
F. Analisis Data ................................................................... 46
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............ 49
A. Pembahasan ...................................................................... 49
B. Deskripsi Data (Angket) ................................................... 69
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ........................................ 87
A. Kesimpulan ........................................................................ 87
B. Saran .................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 88
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Profil SDN 01 Babakan Madang
Lampiran 2 dan 3 Angket
Lampiran 4 Skor Hasil Angket
Lampiran 5 Wawancara
Lampiran 6 Perhitungan Tabel Distribusi Hasil Angket
Lampiran 7 Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku
Lampiran 8 Struktur Organisasi Sekolah
Lampiran 9 Uji Validitas Angket
Lampiran 10 Lembar Uji Referensi
Lampiran 11 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 12 Surat Permohonan Izin Observasi
Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 14 Surat Keterangan Menyelesaikan Penelitian
Lampiran 15 Lembar Uji Referensi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan yang pesat di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
menyebabkan perubahan dan perkembangan dalam segala bidang disemua
negara, termasuk negara Indonesia. Perubahan dan perkembangan zaman
yang demikian pesat ini, menuntut manusia untuk menyesuaikan diri dengan
cara mengikuti perkembangan yang positif dan menghindari dampak
perkembangan yang negatif. Adapun langkah yang harus dilakukan adalah
dengan pendidikan.
Melalui Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah
daerah, bahwa salah satu perubahan yang mendasar dalam organisasi
pendidikan adalah sistem manajemen sentralistis menjadi sistem manajemen
desentralistis.1 Hal ini menuntut perubahan berbagai komponen dalam
organisasi pendidikan serta kepemimpinannya. Dengan arti dalam situasi
yang tidak menentu, penuh dengan tuntutan perubahan dan ketidakpastian
diperlukan keahlian manajerial yang baik dalam mengembangkan
keahliannya dalam bidang kepemimpinan.
Desentralisasi merupakan era perubahan sistem yang semula seluruh
sistem berada dipusat pemerintahan, desentralisasi ini memberikan
penyerahan urusan-urusan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk
mengelola daerahnya masing-masing. Desentralisasi juga memberikan
peluang besar kepada para pemimpin untuk mengembangkan nilai-nilai dan
sikap kepemimpinan. Berbagai macam tantangan menuntut perlunya
keteguhan sikap dan kecerdasan menangkap peluang dalam merancang masa
depan. Oleh karena itu diperlukan pemimpin profesional yang senantiasa siap
dengan berbagai perubahan dan memiliki kualitas komitmen.
1 Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), h. 74
2
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia merupakan tanggung jawab
seluruh komponen bangsa Indonesia. Dalam praktiknya masyarakat ikut
terlibat dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa tidak hanya dari segi
materi dan moril, namun telah ikut serta memberikan sumbangan yang
signifikan dalam pelaksanaan pendidikan. Sebagai negara berkembang,
Indonesia mengalami persaingan dalam berbagai bidang, terutama bidang
pendidikan. Dalam menjawab tantangan tersebut, dapat memberdayakan
sumberdaya, terutama pemperdayaan sumberdaya pada sekelompok manusia
yang mampu mengadakan perubahan dalam perkembangan masyarakat. Salah
satu cara dalam mengembangkan sumberdaya manusia adalah melalui
pendidikan. Dalam Undang-undang No 20 tahun 2003 pasal 1 ayat (1)
disebutkan bahwa, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pada umumnya salah satu tempat dijadikan dalam melaksanakan
proses pendidikan adalah sekolah. Dimana sekolah merupakan lembaga
formal yang berfungsi untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, nilai-
nilai serta sikap yang secara lengkap sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Dengan demikian sekolah merupakan wadah yang mempunyai komponen-
komponen yang saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk
kepribadian peserta didik menuju kedewasaan. Namun komponen-komponen
tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dan
kerjasama dari semua pihak yang berhubungan dengan pendidikan.
Komponen-komponen tersebut diantaranya sebagai berikut; adanya kepala
sekolah, guru-guru, tenaga kependidikan, murid dan juga para karyawan.
Komponen tersebut menjadi satu kesatuan yang mempunyai tugas dan fungsi
masing-masing untuk mencapai tujuan pendidikan.
Seperti yang diungkapkan oleh Rosady Ruslan dalam bukunya yang
berjudul menejemen publik relations dan media komunikasi bahwa
“keberhasilan sekolah sebagai akibat adanya kerjasama yang baik antara
3
komponen-komponen dalam pendidikan terutama pemimpin dan yang
dipimpin. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing- masing baik
pemimpin maupun yang dipimpin saling terkait satu sama lainnya dalam satu
kesatuan dan saling bekerjasama untuk mencapai kepentingan bersama
pula.“2
Dengan demikian diperlukan seorang pemimpin yang mampu
membimbing, mengarahkan, menggerakkan yang berpengaruh terhadap guru-
guru maupun komponen-komponen pendidikan lainnya dalam rangka
mencapai tujuan. Selain itu, faktor yang menjadikan seseorang dapat
dikatakan sebagai pemimpin diantaranya mempunyai kepribadian dan
kecakapan dalam hal membangkitkan inspirasi para bawahannya.
Oleh karena itu, seorang pemimpin disebuah sekolah disebut
dengan kepala sekolah. Di mana kepala sekolah, mampu memaknai
kepemimpinannya sebagai kemampuan mempengaruhi semua anggota
kelompok dalam sekolah agar bersedia melakukan setiap kegiatan untuk
mencapai tujuan pendidikan. selain proses kerjasama antara komponen
pendidikan, hendaknya didukung pula dengan berbagai peralatan dan
pengaturan, sehingga proses kerjasama dalam pencapaian tujuan pendidikan
dapat berjalan dengan optimal. Sebuah pengaturan tersebut, dikenal dengan
administrasi pendidikan. Di mana sebuah pengaturan merupakan usaha
pengendalian kegiatan pendidikan yang dijalankan untuk mencapai tujuan
pendidikan menjadi efektif dan efisien. Sedangkan efektifitas administrasi
pendidikan dapat diukur dari sejauh mana tujuan lembaga pendidikan
(sekolah) dapat diwujudkan, adapun efisiensi itu sendiri dapat diukur dari
seberapa banyak dana dan daya yang diserap untuk mencapai tujuan tersebut.
Maka dari itu, jika seorang kepala sekolah tidak dapat memberikan
pengaruh kepada seluruh anggota yang ada pada sekolah akan mempunyai
dampak yang negatif. Hal ini akan terlihat tidak optimalnya dalam pencapaian
tujuan yang telah ditentukan. Seperti halnya dalam membuat program sekolah
2 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.(Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2003), h. 78
4
yang meliputi pengajaran, kurangnya fasilitas yang mendukung terhadap
pengajaran, menempatkan setiap guru yang tidak sesuai dengan bidangnya,
akan menimbulkan ketidaksesuaian dalam menjalankan tugas dan fungsi dari
setiap masing-masing individu atau komponen-komponen yang ada dalam
sekolah. Oleh karena itu setiap lembaga sekolah di harapkan adanya struktur
organisasi yang jelas, supaya tidak ada ketidaksesuaian dalam menjalankan
tugas yang akan mengakibatkan kepada penurunan mutu dari pada sekolah
tersebut. Hal ini didukung pula oleh peranan seorang kepala sekolah yang
kurang intensif melakukan pengontrolan dan pengawasan terhadap kinerja
setiap guru, dan pembinaan-pembinaan mengenangi administrasi pengajaran
bagi para guru- guru disekolah. Dengan demikian seorang kepala sekolah
mempunyai peranan yang sangat penting bagi keberhasilan dalam mengelola
dan menjalankan program sekolah. Salah satunya, sebagai kepala sekolah
dapat menjalankan tugasnya sebagai administrator.
Tugas kepala sekolah sebagai administrator yaitu berhubungan
dengan kegiatan-kegiatan menyediakan, mengatur, memelihara, melengkapi
seluruh fasilitas yang bersifat material dan juga tenaga- tenaga personal
sekolah. Tugas tersebut, dapat digolongkan menjadi empat bidang antara lain
: membuat perencana, menyusun organisasi sekolah, bertindak sebagai
koordinator dan pengarah, melaksanakan pengelolaan kepegawaian.
Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang
sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat
pencatatan dan pengdokumenan seluruh program sekolah, secara spesifik,
kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum,
mengelola administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia,
mengelola administrasi sarana dan prasarana, mengelola kearsipan, dan
mengelola administrasi keuangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara
efektif agar dapat menunjang produktivitas sekolah.3
3 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Professional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), h. 115
5
Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah memerlukan teknik
administrasi atau ketatausahaan yang baik, sehingga data dan informasi yang
diperlukan untuk melaksankan pekerjaan dapat tersedia dengan baik, karena
kepala sekolah sebagai administrator, dalam perencanaannya kurang efektif
jika tidak dibantu dengan perencanaan yang tidak jelas tujuan dan arahnya.
Dikarenakan fungsi kepala sekolah sebagai administrator bahwa kepala
sekolah dapat menjalankan tugasnya untuk bertanggung jawab atas
kelancaran pelaksanaan dan pengajaran disekolah, dengan memperhatikan
unsur-unsur yang meliputi: kesiswaan, personalia, ketatausahaan, keuangan
serta mengatur hubungan antara sekolah dengan masyarakat. Tugas tersebut
harus dilakukan oleh kepala sekolah melalui pembuatan perencanaan yang
jelas, menyusun struktur organisasi sekolah, bertindak sebagai koordinator
dan pembina, mengelola kepegawaian dalam organisasi sekolah, memberikan
arahan dan bimbingan dalam bidang administrasi, menciptakan hubungan
menjalin komunikasi dengan masyarakat dan pengadakan sebuah pengawasan
terhadap seluruh bidang yang mencakup terhadap perbaikan dalam
peningkatkan mutu di sekolah.
Selain memerlukan teknik administrasi atau ketatausahaan yang
baik dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah sebagai administrator,
khususnya dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas sekolah hendaknya
dapat mengutamakan tugas, agar tugas-tugas yang diberikan kepada setiap
tenaga kependidikan dilakasanakan dengan baik. Disamping itu pula, kepala
sekolah senantiasa menjaga hubungan yang harmonis dengan para stafnya,
agar setiap tenaga kependidikan melaksanakan tugasnya dengan optimal.
Dengan demikian efektivitas kerja kepala sekolah tergantung pada tingkat
pembaruan antara gaya kepemimpinan, situasi dan kondisi yang
menyenangkan ketika para tenaga kependidikan diberi tugas dan tanggung
jawab.
Kepala Sekolah memegang peranan yang sangat penting terhadap
perkembangan sekolah. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus memiliki
jiwa kepemimpinan untuk mengatur para guru, tenaga kependidikan, dan
6
pegawai sekolah lainnya. Dalam hal ini, kepala sekolah tidak hanya mengatur
para guru saja, melainkan juga mengatur hubungan sekolah dengan
masyarakat serta bagaimana hubungan sekolah dengan para orang tua siswa.
Oleh karena itu, tercapai tidaknya sebuah tujuan sekolah bergantung kepada
kebijaksanaan yang diterapkan oleh kepala sekolah dalam menjalankan
kepeminpinannya. Begitupula dengan tercapai atau tidaknya tujuan
pendidikan, bergantung kepada keberhasilan proses pembelajaran yang
dilakukan oleh para guru.
Dengan demikian, kepala sekolah harus menjalankan fungsi dan
tugasnya sebagai administrator, karena administrasi sekolah tidak akan
berjalan dengan baik tanpa dukungan dan peran dari kepala sekolah. Maka
untuk dapat menunjang produktivitas serta mutu sebuah sekolah, kepala
sekolah harus bisa membuat perencanaan, membuat struktur organisasi
sekolah, dan membagi tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing
anggotanya sehingga bisa bekerja secara optimal.
Seperti halnya disebutkan didalam peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 13 tahun 2007 dijelaskan bahwa, Kepala Sekolah atau
Madrasah harus memiliki lima standar kompetensi yaitu kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Kepala Sekolah atau
Madrasah yang memiliki lima standar kompetensi tersebut akan mampu
secara optimal merencanakan, merancang, memprogramkan, melaksanakan
dan mengevaluasi serta mengadakan tindak lanjut untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas pengelolaan pendidikan. pengelolaan tersebut harus
dilengkapi dengan berbagai macam jenis administrasi pendidikan secara
teratur.
Akan tetapi pada kenyataan dilapangan, setelah diadakan penilaian
akreditasi sekolah dan penilaian kinerja kepala sekolah atau Madrasah.
Pemerintah memperoleh hasil penilaian sangat memprihatinkan. Khususnya
hasil penilaian administrasi Kepala sekolah atau Madrasah. Lebih dari 50%
7
Kepala Sekolah memahami dan memiliki administrasi sekolah tetapi
tergolong kurang memahami dan kurang lengkap.4
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Babakan Madang, merupakan salah
satu sekolah yang administrasi sekolahnya sudah berjalan dengan baik, hal
tersebut dapat dilihat dari data administrasi program pembelajaran yang
sedang berjalan, administrasi mengenai kesiswaan, administrasi kepegawaian
atau personalia, administrasi keuangan serta administrasi perlengkapan atau
barang yang menunjang untuk kegiatan sekolah sudah tersusun dengan rapih.
Akan tetapi peran kepala sekolah di SDN 01 Babakan Madang masih kurang
optimal, hal tersebut didapati, kepala sekolah tidak ikut serta dalam
pembuatan administrasi seperti surat-surat keluar. Begitupula kepala sekolah
terkadang didapati tidak ikut mengahadiri rapat dengan para orangtua siswa
atau kegiatan dengan lingkungan masyarakat, yang digantikan oleh wakil atau
guru yang sudah diberikan tugas pengganti. Hal ini berkaitan dengan
administrasi hubungan sekolah dengan lingkungan masyarakat atau orangtua
siswa. Ini terlihat menjadi tidak ada kerjasama diantara pihak sekolah dengan
para orangtua untuk menghadiri rapat atau menghadiri kegiatan disekolah.
Begitupula dalam hal pengontrolan mengenai administrasi personalia atau
guru, dimana ketidakhadiran kepala sekolah menjadikan kegiatan belajar
mengajar kurang terarah dan terkontrol, jika berjalanpun kegitan belajar
mengajar tersebut asal berjalan saja, mengingat bahwa setiap guru yang akan
menyampaikan materi pembelajaran terlebih daluhu membuat program
pengajaran harian untuk diteliti dan disahkan oleh kepala sekolah. Ini didapati
guru yang masih saja tidak membuat perencaan satuan pembelajaran
(SATPEL) terlebih dahulu saat ia akan mengajar, sedangkan hal tersebut
sudah menjadi tugas setiap guru membuat administrasi pengajaran. Dan bagi
sebagian guru masih ada yang hanya copy paste dari yang sudah berjalan
ditahun sebelumnya, dan kepala sekolah tidak memberikan peringatan dan
pengawasan yang ketat. Begitupula dengan kepala sekolah sendiri, dalam
4 Suhaili Muhammad Zulkarnaen, Pedoman Pembuatan Administrasi Sekolah/ Madrasah
, (Jakarta: Mini Jaya Aabadi , 2012), h. 1
8
membuat perencanaan program sekolah, masih didapati hanya membuat
ulang dari program yang sebelumnya. Dan juga mengenai administrasi
kesiswaan, untuk mengenai data siswa sudah tersusun dengan baik akan
tetapi, kepala sekolah belum mengoptimalkan pendataan dalam
pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan setiap individu. Sedangkan
mengenai administrasi keuangan sudah tercatat dengan baik, data beserta
laporan keuangannya sudah terperinci hanya saja dalam pengalokasian dana
untuk kepentingan sekolah masih belum terlaksana dengan optimal, hal ini
terjadi karena kepala sekolah tidak melakukan pengecekan kembali terhadap
administrasi keuangan sekolah. Bahkan sampai terjadi penundaan dana bagi
guru honorer. Adapun mengenai struktur organisasi sekolah sudah tersusun
dengan baik, dan kepala sekolah memberikan penempatan beserta tugas
terhadap masing masing individu, namun masih saja ada yang tidak ikut
bekerjasama atau tidak menjalankan tugasnya. Sehingga kepala sekolah
memberikan tugas tersebut kepada personil yang lain. Hal ini mengakibatkan
ketidaksesuaian antara personil dan hasil pekerjaannya.
Berdasarkan pemaparan di atas, bahwa fungsi kepala sekolah belum
optimal dalam peranannya sebagai administrator. Sehingga peneliti tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peranan Kepala Sekolah
Sebagai Administrator di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Babakan
Madang Bogor”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan di atas bahwasanya
dapat diidentifikasi beberapa masalah, diantaranya:
1. Rendahnya peran kepala sekolah sebagai administrator Pendididikan di
sekolah.
2. Kurang optimal dalam hubungan sekolah dengan lingkungan masyarakat
atau orang tua siswa.
3. Kurang optimalnya pembagian tugas dalam struktur organisasi sekolah.
4. Kurang optimal dalam pembinaan administrasi dalam pengelolaan
pengajaran bagi guru di sekolah.
9
5. Kurang efektif dalam pengontrolan dari kepala sekolah terhadap
pengolahan administrasi pendidikan di sekolah.
6. Rendahnya evaluasi terhadap administrasi keuangan disekolah.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya perluasan dan salah tafsir terhadap
penelitian ini. Maka penelitian ini di batasi pada peranan kepala sekolah sebagai
administrator di SDN 01 Babakan Madang.
D. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaiamana Peranan Kepala Sekolah di SDN 01 Babakan Madang?.
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana peranan kepala sekolah sebagai
administrator di SDN 01 Babakan Madang Bogor.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan
khazanah keilmuan, khususnya dalam bidang menejemen pendidikan. Adapun
manfaat yang diharapakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut;
1. Bagi Kepala Sekolah
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Kepala Sekolah.
2. Bagi Guru
Penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi para pendidik dalam
meningkatkan kinerja kerjanya di sekolah.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini, diharapkan akan memberikan sumbangan yang baik bagi
sekolah, dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan,
khususnya dalam peningkatan dalam administrasi sekolah.
37
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Tentang Administrasi Penddidikan
1. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata yaitu
administrasi dan pendidikan yang masing masing memiliki arti tersendiri.
Oleh karena itu untuk mengetahui pengertian administrasi pendidikan akan
terlebih dahulu diuraikan mengenai pengertian administrasi.
Kata “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata ad
dan ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to yang
berarti ke atau kepada. Dan ministrare yang sama artinya dengan kata to
serve yang berarti melayani, membantu atau mengarahkan.5
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, “administrasi adalah usaha dan
kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai
tujuan.“ 6
Menurut Handayaningrat dalam Manajemen Sekolah bahwa
“Administrasi dapat diartikan sebagai upaya pemamfaatan sumberdaya yang
dimiliki secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan bersama yang telah
ditetapkan. “7
Dan menurut Soehari Trisna, “ Administrasi adalah keseluruhan proses
penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih dengan secara
rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara
efesien.8
Sedangkan menurut Rifai dalam Satori, “Administrasi merupakan suatu
bantuan agar suatu usaha dapat berjalan dengan lancar dalam upaya untuk
5 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 1 6 Tim Reality Publisher, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Surabaya, 2008), h. 59
7 Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik, (Bandung: PT Refika Aditama,
2010), h. 13 8 H.M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 7
38
mencapai tujuan dengan tanpa menghambur-hamburkan sumber-sumber yang
tersedia. Administrasi dapat diartikan sebagai segala segala kegiatan yang
perlu dijalankan untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu yang telah
dicanangkan sebelumnya.”9
Dengan demikian, administrasi merupakan suatu kegiatan yang
berkenaan dengan penyelenggraan kebijakasanaan dalam suatu lembaga atau
tempat untuk mencapai tujuan. Yang proses kerjanya, meliputi dua oramg
atau lebih dalam pemanfaatan sarana dan prasarana untuk menunjang
pencapaian tujuan tersebut.
Dan untuk pengertian pendidikan, menurut Ngalim Purwanto dalam
buku yang berjudul Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis menyebutkan
pendidikan sebagai “segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan
anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah
kedewasaan.”10
Menurut Rosseau dalam buku Ilmu Pendidikan mengemukakan“
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-
anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa. 11
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah
usaha secara sadar oleh seseorang yang sudah berpengalaman (dewasa)
kepada seseorang yang belum tahu (anak-anak) untuk menjadi bekal di masa
yang akan datang.
Setelah diuraikan dari beberapa pengertian mengenai administrasi dan
pendidikan maka dapat dipahami pengertian administrasi pendidikan. Adapun
mengenai administrasi pendidikan ada beberapa pendapat yang menjelaskan,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Menurut Ngalim Purwanto,“Administrasi pendidikan adalah segenap
proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personel,
9 Budi Syhardiman, Studi Pengembangan Kepala Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012),
h. 175 10
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-16, h. 10 11
Abu Ahmadi dan Nur Urbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2001), Cet.
Ke-2, h. 69
39
spiritual maupun material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan
pendidikan.”12
b. Menurut Carter, Stephen G. Knezevich “administrasi pendidikan adalah
suatu proses yang berurusan dengan penciptaan, pemeliharaan, simulasi
dan penyatuan tenaga-tenaga dalam suatu lembaga pendidikan dalam
usaha merealisasikan tujuan-tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”13
c. Menurut Djam‟an Satori, “administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai
keseluruhan proses kerja sama dengan memanfaatkan semua sumber
personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien”14
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
administrasi pendidikan adalah suatu kerja sama antara dua orang atau lebih,
dalam pengelolaan sistem pendidikan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan, serta pembiayaan dengan memanfaatkan
sumber daya untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan dan pengajaran, agar
dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20
Tahun 2003, yang dimaksud dengan sumber daya pendidikan adalah segala
sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi
tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana.15
Dengan demikian, dalam setiap kegiatan administrasi terdapat beberapa
unsur yang selalu berkaitan satu sama lain, beberapa unsur pokok di dalam
administrasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Adanya sekelompok manusia ( sedikitnya dua orang)
2) Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama
3) Adanya tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan ( kegiatan kerjasama).
12
Purwanto, op. Cit., h. 3 13
Purwanto, op. Cit., h. 14
Uhar Suharputra, Administrasi Pendidikan, ( Bandung: Refika Aditama, 2010), h. 12 15
Ristekdikti, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003,
(Artikel: 2009), dari http://kelembagaan.ristekdikti.go.id, diakses 16 Maret 2018 jam 06:04 WIB.
40
4) Adanya peralatan dan perlengkapan yang diperlukan.16
Oleh karena itu, semua unsur- unsur tersebut dapat dikelola dengan
baik, Sehingga dapat berjalan secara optimal. Dan administrasi pendidikan
merupakakan rangkaian kegiatan bersama sekelompok manusia dalam
menjalankan suatu usaha, agar tujuan tertentu yang telah ditetapkan dapat
tercapai. Sedangkan administrator adalah orang yang menggerakkan dan
menjalankan kegiatan administrasi.
2. Ruang Lingkup Admintrasi Pendidikan
Dengan melihat kepada unsur –unsur administrasi, bahwa yang
mencakup dalam proses kegiatan administrasi begitu sangat luas, dan
kegiatan administrasi pendidikan meliputi kemampuan dalam mengendalikan
kegiatan operasional seperti belajar mengajar, bimbingan dan penyuluhan,
supervisi pendidikan dan lain sebagainya, sehingga secara bersama dapat
bergerak dan mengarah pada pencapaian tujuan pendidikan.
Secara garis besar, administrasi pendidikan mencakup berbagai bidang
diantaranya adalah sebagaia berikut:
a. Administrasi Murid
Administrasi murid menunjuk kepada pekerjaan-pekerjaan atau
kegiatan-kegiatan pencatatan murid, dari mulai proses penerimaan sampai
selesai mengikuti pendidikan disuatu lembaga sekolah. Kegiatan
administrasi murid meliputi:
1) Penerimaan murid baru
2) Pencatatan murid dalam buku induk
3) Bimbingan dan penyuluhan
4) Pencatatan prestasi belajar.17
b. Administrasi personil atau kepegawaian
16
Purwanto, op. Cit., h. 5 17
Purwanto, Op. Cit,.h. 11
41
Administarsi personil merupakan seluruh peroses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan dengan melakukan pembinaan secara
kontinu kepada para pegawai di sekolah, sehingga mereka dapat
membantu atau menunjang kegiatan-kegiatan sekolah khususnya Proses
Belajar Mengajar dengan efektif dan efesien demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.18
Kegiatan administrasi
personil/kepegawaian meliputi:
1) Recrutmen atau penarikan, mulai dari pengumuman dibutuhkannya
pegawai, pendaftaran, pengetesan, pengumuman diterimanya pegawai
sampai dengan pendaftaran ulang.
2) Placement attau penempatan, yaitu proses penanganan pegawai baru
yang sudah melaksanakan pendaftaran ulang untuk diberitahu pada
bagian atau seksi mana mereka ditempatkan.
3) Development atau pengembangan, yaitu untuk peningkatan mutu
pegawai baik dilakukan dengan melalui pendidikan maupun
kesempatan-kesempatan lain. Seperti dikutkan kegiatan kegiatan
pembinaan guna peningkatan kinerja.
4) Supervision and evaluation, ini merupakan aspek terakhir dalam
penanganan personal.
c. Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulum adalah administrasi yang ditunjukan untuk
keberhasilan kegiatan belajar mengajar secara optimal, dengan titik berat
pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar tersebut.
Kegiatan administrasi kurikulum meliputi: 19
1) Penyusunan kurikulum
2) Penyusunan jadwal pelajaran
3) Pembagian tugas mengajar pada guru-guru
4) Penyususnan kalender pendidikan
18
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), h. 21 19
Purwanto, op. cit. h. 11
42
d. Administrasi sarana dan prasarana
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan seluruh
proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan yaitu melakukan
pengadaan perlengkapan guna menunjang keberhasilan suatu program.
Serta mengatur pemeliharaan benda-benda tersebut, agar senantiasa dapat
siap pakai dalam proses belajar mengajar, sehingga proses tersebut
semakin efektif dan efesien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.
Kegiatan administrasi sarana dan prasarana meliputi: sebuah
perencanaan, pengadaan, pengaturan, penggunaan, pemeliharaan, serta
melakukan perbaikan dan penggantian sarana dan perlengkapan sekolah
yang sudah tidak layak pakai. dasar pengetahuan mengenai perpustakaan.
20
e. Administrasi keuangan
Keuangan merupakan masalah yang sangat penting bagi
terselenggaranya kegiatan sekolah. Pada umumnya keuangan adalah
sesuatu yang erat hubungannya dengan pembiayaan kegiatannya meliputi
tiga hal, yaitu: penyusunan anggaran (budgeting), pembukuan (acounting),
dan pemeriksaan (auditing).21
Tujuan administrasi keuangan adalah untuk mewujudkan tertibnya
administrasi keuangan sehingga penggunaan uang tersebut dapat
dipertanggung jawabkan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Dalam hal ini kepala sekolah dan guru yang ikut bertanggung jawab dalam
pembiayaan pendidikan. oleh karena itu, seorang guru dapat
merencanakan pembiayaan kegiatan belajar mengajaar dengan baik.
20
Rohiat, Manajemen Sekolah, Teori Dasar dan Praktik, (Bandung; PT. Refika
Aditama, 2010), h. 26 21
Ibid, h. 27
43
f. Administrasi tata laksana/ketatausahaan
Kegiatan tata usaha mencakup 6 pola fungsi yaitu: menghimpun,
mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan.
Sedangkan pengertian tata usaha menurut pedoman pelayanan tata usaha
untuk perguruan tinggi sebagai berikut, “Tata usaha adalah segenap
kegiatan pengelolaan surat menyurat yang dimulai dari menghimpun,
menerima, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim, dan
menyimpan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi.”22
g. Administrasi organisasi pendidikan
Adalah proses penataan yang bersangkut paut dengan organisasi
pendidikan. kegiatan-kegiatan ini meliputi: pembagian tugas dan
tanggung jawab, pendelegasian wewenang sistem pengawasan dan
sebagainya.
h. Administrasi humas pendidikan.
Humas pendidikan adalah rangkaian kegiatan organisasi/instansi
untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau
pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan
dukungan terhadap efesiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar
dan sukarela.23
Kegiatan humas pendidikan terdiri dari:
1) Humas internal, yaitu hubungan masyarakat yang dijalin oleh sekolah
dan di antara unsur-unsur yang ada di dalam sekolah. Humas ini
meliputi, humas antara kepala sekolah dengan guru-guru, kepala
sekolah dengan murid, kepala sekolah dengan pegawai tata usaha, guru-
22
H. M Daryanto, Administrasi Pendidikan, ( Jakarta; PT Rineka Cipta ,2001), h. 94. 23
Hadari Nawawi, op. cit. h.73.
44
guru dan murid, guru-guru dengan pegawai tata usaha dan murid-murid
dengan pegawai tata usaha.
2) Humas eksternal, yaitu humas yang dijalin oleh dan diantara sekolah
dengan lembaga negeri, lembaga swasta, dan perseorangan di luar
organisasi sekolah yang bersangkutan.
3. Dasar dan Tujuan Administrasi Pendidikan
a. Dasar Administrasi Pendidikan
Administrasi akan berjalan dengan baik, apabila memiliki dasar-
dasar yang tepat. Dasar disini diartikan sebagai suatu kebenaran yang
menjadi landasan dalam kehidupan masyarakat. Ada beberapa dasar yang
perlu diperhatikan, agar administrator dapat mencapai tujuan yang optimal
dalam tugasnya, yaitu:
1) Prinsip efesien
2) Prinsip pengelolaan
3) Prinsip pengutamaan tugas
4) Prinsip kepemimpinan efektif
5) Prinsip kerjasama.24
Berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai penjelasan
kelima prinsip tersebut.
1) Prinsip efesien
Administrator akan berhasil dalam tugasnya apabila dia mampu
menggunakan semua sumber, tenaga, dana, dan fasilitas yang ada
secara efesien.
2) Prinsip pengelolaan
Agar administrasi dapat berhasil dengan baik salah satnya adalah
adanya prinsip pengelolaan, yaitu adanya proses manajemen yang
jelas seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
melakukan pengontrolan.
24
H. M Daryanto, Administrasi Pendidikan, ( jakarta: PT Rineka Cipta, 2001), Cet. Ke-2,
h. 12-14
45
3) Prinsip pengutamaan tugas
Seorang administrator diharapkan dapat memprioritaskan pekerjaan
bila ia diharuskan untuk memilihnya dalam waktu yang bersamaan.
4) Prinsip kepemimpinan yang efektif
Yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan yang efektif disini adalah
kemampuan seorang administrator dalam memelihara hubungan baik
dengan bawahannya sehingga dapat memotivasi dalam bekerja.
5) Prinsip kerjasama
Dalam melakukan tugasnya seorang administrator diharapkan dapat
bekerjasama antara seluruh anggota baik secara horizontal maupun
vertikal.
Taylor berpendapat bahwa dalam menuju tingkat produktivitas
penyelenggaraan pendidikan, dapat dilakukan pengadministrasian
dengan berpegang pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Menerapkan kembali prosedur dan teknik yang dilandasi oleh
pengetahuan terorganisir.
b) Mencapai keharmonisan tindakan kelompok.
c) Mencapai suasanan kerjasama manusia, bukan individualisasi yang
semrawut.
d) Bekerja untuk memperoleh output semaksimal mungkin.
e) Mengembangkan para bawahan semaksimal mungkin sesuai dengan
segala kemampuan yang ada pada diri mereka.25
b. Tujuan Administrasi Pendidikan
25
Yusak Burhanudin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan
( jakarta: PT Bumi Aksara, 1994), Cet. Ke-1, h. 43
46
Menurut Nawawi, kegiatan administrasi pendidikan bertujuan
“untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi penyelenggaraan
kegiatan oprasional kependidikan dalam mencapai tujuan pendidikan”26
Sergiovani dan Cever (1975) menyebutkan tujuan administrasi
sebagai berikut:
1) Efektifitas produksi
2) Efesiensi
3) Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes)
4) Kepuasan kerja. 27
Dari uraian yang telah dikemukakan oleh para ahli mengenai tujuan
administrasi pendidikan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pada
umumnya, tujuan administrasi pendidikan adalah agar semua kegiatan
mendukung tercapainya tujuan pendidikan, dengan kata lain administrasi
yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan
pendidikan.
4. Kegiatan Teknis Administrasi Di Sekolah
Administrasi pendidikan seringkali diartikan secara sempit sebagai
kegiatan ketatausahaan seperti menyelenggarakan surat menyurat, mengatur
dan mencatat penerimaan, penyimpanan, mendokumentasikan, mengurus
keuangan, dan sebagainya.28
Pada umumnya pengertian tersebut kurang efektif, karena setiap aspek
kegiatan administrasi memerlukan kegiatan ketatatusahaan. Akan tetapi perlu
diperhatikan bahwa kegiatan administrasi tidak hanya diartikan sekedar
ketatausahaan, melainkan meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengarah sumber tenaga manusia dan material dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Dalam pengertian luas, administrasi mencakup kegiatan
manajemen dan ketatatusahaan. Bisa juga dikatakan bahwa tata usaha hanya
26
Hadari Nawawi, loc. cit 27
Yusak Burhanudin, op. cit, h. 21 28
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2006 ), h.
37.
47
merupakan sebagian kecil dari kegiatan administrasi dalam arti yang
sebenarnya.
Soewadji Lazaruth berpendapat bahwa kegiatan ketatausahaan
merupakan salah satu aspek kegiatan administrasi, yang berfungsi sebagai
dokumentasi dan perwujudan dari berbagai kegiatan penyelenggaraan sekolah
yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah.29
B. Tinjauan Tentang Kepala Sekolah
1. Pengertian Kepala Sekolah
Istilah “kepala sekolah” mengandung dua kata, kata tersebut adalah
„kepala‟ dan „sekolah‟. Kata kepala dapat diartikan „ketua‟ atau „pemimpin‟
dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan „sekolah‟ adalah
sebuah lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.30
Menurut Daryanto menyebutkan; “ Kepala sekolah merupakan personal
sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegitan sekolah, ia
mempunyai tanggung jawab dan wewenang yang penuh untuk
menyelengarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah
yang dipimpinnya dengan dasar pancasila.”31
Dengan demikian secara sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan
sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberikan tugas untuk
memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar,
atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan
murid yang menerima pelajaran.
Kata „memimpin‟ dari rumusan tersebut mengandung makna luas, yaitu
kemampuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah
sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
29
Soewadji Lazaruth, Kepela Sekolah dan Tanggung Jawabnya, (Yogyakarta: Kanisius,
1984), h. 12. 30
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Jakarta: Balai Pustaka, 2000), cet, ke-1. h. 651 31
H.M. Daryanto , Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001 ), h. 80
48
Dalam praktik organisasi kata memimpin, mengandung arti
menggerakkan, membimbing, melindungi, membina, memberikan teladan,
memberikan dorongan, memberikan bantuan dan sebagainya.
Kepemimpinan pendidikan dalam hal ini adalah kepala sekolah yang
berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
mendidik, membimbing, mengarahkan tetapi bukan memaksa dalam bentuk
apapun.
Maka dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
merupakan pemimpin yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
besar. Ia harus dapat menggerakkan dan mengarahkan para bawahannya,
membimbing, melindungi dengan menciptakan suasana kerja yang
menyenagkan. Membina para bawahannya agar menjadi manusia-manusia
yang berkualitas, kepala sekolah sebagai teladan harus mempunyai sifat-sifat
yang terpuji dan mampu memberikan dorongan (motivasi) terhadap
kinerjanya serta mampu memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh para
bawahannya, maka tidak semua orang dapat menjalankan amanahnya sebagai
kepala sekolah kecuali orang-orang yang telah dipilih melalui persyartan –
persyartan tertentu.32
Kepala sekolah juga dapat diartikan sebagai berikut, “Kepala sekolah
adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah.
Meskipun sebagai guru yang mendapat tugas tambahan, kepala sekolah
merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap aplikasi prinsip-
prinsip administrasi pendidikan di sekolah.
Kepala sekolah adalah sebagai orang yang mendapat tugas tambahan,
berarti tugas pokok kepala sekolah adalah guru yaitu sebagai tenaga pengajar
dan pendidik. Dengan demikian kepala sekolah pun melaksanakan atau
memberikan pengajaran atau mengajar bidang tertentu. Hal ini menandakan
bahwa kepala sekolah menduduki dua fungsi yaitu sebagai pemimpin dan
tenaga pendidik.
32
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya, (Jakarta : PT RajaGravfindo Persada, 2007). h. 89-91
49
Pada dasarnya seorang kepala sekolah adalah pemimpin yang
menggerakkan, mempengaruhi, memberi motivasi serta mengarahkan orang
dalam organisasi atau lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Oleh karena itu kepala sekolah harus mempunyai kompetensi
kompetensi tertentu yang lebih dibanding dengan guru lain. Baik dari segi
kepribadian, manajerial, sosial dan lain sebagainya. Berikut adalah standar
kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah, diantaranya: 33
a. Kualifikasi
1) Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat D-IV
kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan terakreditasi.
2) Pada waktu diangkat kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56
tahun.
3) Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun, kecuali di
taman kanak-kanak yaitu sekurang –kurangnya 3 tahun.
4) Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai sipil dan bagi
non PNS disertakan dengan pengangkatan yang dikeluarkan oleh
yayasan atau lembaga yang berwenang.
b. Kompetensi
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah,
bahwasanya nya kepala sekolah harus memiliki wawasan kedepan dan
mengetahui tindakan yang harus dilakukan, serta mengetahui bagaimana
cara yang akan ditempuh dalam melaksankan tugasnya. Oleh karena itu
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah diantaranya:
1) Kepribadian
Kepala sekolah hendaknya adalah orang yang berakhlak mulia,
memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin, memiliki keinginan
yang kuat dalam mengembangkan diri, bersikap terbuka dalam
33
Kompri, Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah, ( Yogyakarta:
Pustaka pelajar , 2015). h. 2-17
50
melaksanakan tugas pokok dan fungsi, mengendalikan diri dalam
pekerjaan sebagai kepala sekolah. Serta memiliki bakat dan minat
jabatan sebagai seorang pemimpin.
2) Menejerial
Seorang kepala sekolah mampu menyusun perencanaan sekolah
sebagai tingkatan perencanaan, mengembangkan organisasi sekolah
sesuai kebutuhan, memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan
sumber daya sekolah, mengelola perubahan dan pengembangan sekolah
menuju organisasi pembelajar yang efektif, mengelola guru dan staff,
mengelola sarana dan prasarana, mengelola hubungan sekolah dalam
pencarian ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah, mengelola
peserta didik, mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran, mengelola keuangan sekolah, mengelola ketatausahaan
sekolah, mengelola unit layanan khusus sekolah, mengelola sistem
informasi sekolah, dan memanfaatkan kemajuan teknologi serta
melakukan monitoring, evaluasi.
3) Kewirausahaan
Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan, memiliki
naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi sekolah
sebagai sumber belajar peserta didik.
4) Supervisi
Merencanakan program supervisi akademik dalam meningkatkan
profesionalisme guru.
5) Sosial
Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah,
berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, memiliki
kepekaan sosial terhadap orang lain atau kelompok.
Disamping sifat- sifat kepribadian di atas, hendaknya seoarang
kepala sekolah memiliki ilmu pengetahuan dan kecakapan yang sesuai
dengan bidangnya. Dengan demikian syarat minimal bagi seorang kepala
sekolah adalah sebagai berikut:
51
1) Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.
2) Mempunyai pengalaman bekerja yang cukup, terutama disekolah
yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya.
3) Memiliki kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifat
kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan.
4) Mempunyai keahlian dan berpengetahuan luas, terutama
mengenai bidang- bidang pengetahuan dan pekerjaan yang
diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya
5) Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan
pengembangan sekolah.34
2. Fungsi Kepala Sekolah
Fungsi kepala sekolah dapat terlihat dari seluruh aktivitas yang
dijalankan kepala sekolah dapat dilakukan dengan baik. Seperti halnya ketika
kepala sekolah melakukan mendelegasian kepada bawahanya, melakukan
bimbingan, mengarahkan, serta mempengaruhi para bahawan, yakni guru dan
para staf sekolah. Ini merupakan gambaran dari sekian banyaknya aktivitas
seorang kepala sekolah.
Kepala sekolah adalah komponen utama dalam dunia pendidikan di
sekolah, sebab kepala sekolah merupakan orang terpenting di suatu sekolah.
Bagaimanapun kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya,
akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan di
sekolah. Hal ini dikarenakan kepala sekolah bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap kelancaran pendidikan dan pengajaran di sekolah.35
Kepala sekolah merupakan orang yang paling bertanggung jawab
dalam pelaksanaan perjalan sekolah dari waktu ke waktu. Sebutan “paling
bertanggung jawab “ ini dimaksudkan untuk melegitimasi atau memandang
`34
Ngalim purwanto. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), h. 106 35
Soekarto Indra Fachrudin, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Alda,
1984), h. 52.
52
wajar jika segala sesuatunya menjadi pekerjaan atau dikerjakan oleh kepla
sekolah. Dia adalah oarang yang bertanggung jawab baik kedalam maupun ke
luar. Ke dalam “ dia bertanggung jawab untuk memberdayakan guru, staf
sekolah, tenaga teknisi, dan siswa. Ke luar “ dia bertanggung jawab kepada
pengguna sekolah dan secara kedinasan ketasanny. 36
Dalam kedudukannya, kepala sekolah mengemban tugas pokok yaitu
membina dan mengembangkan sekolahnya secara terus menerus sesuai
dengan perkembangan dan tuntutnan zaman. Kelancaran dan suksesnya
proses sebuah pendidikan dan pengajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh
kemampuan dan keterampilan tenaga kependidikan dalam mengelola atau
mengadministrasikan segala kegiatan sekolahnya. Dalam hal ini, terutama
kepala sekolah sebagai pengelola tertinggi yang bertanggung jawab langsung
untuk mengatur, mengkordinir, dan mengelola semua kegiatan yang ada di
sekolah yang dipimpinnya.
Di dalam meningkatkan mutu sekolahnya, seorang kepala sekolah dapat
memperbaiki dan mengembangkan fasilitas sekolah, misalnya; gedung,
sarana pra sarana, keuangan, sistem, pencatatan/pendataan, kesejahteraan dan
lain sebagainya yang tercakup dalam bidang administrasi pendidikan. Dalam
hai ini maka kepala sekolah berfungsi sebagai administrator pendidikan.
usaha peningkatan mutu dapat pula dilakukan dengan cara meningkatkan
mutu guru-guru dan seluruh staf sekolah, misalnya melalui rapat, diskusi,
seminar, observasi kelas, penataran, perpustakaan dan sebagainya. Kegiatan-
kegiatan yang demikian ini dapat digolongkan pada kegiatan supervisi. Oleh
karena itu dalam hal ini dapat dikatakan bahwa fungsi kepala sekolah adalah
sebagai supervisor pendidikan.37
Peningkatan mutu sekolah hanya dapat berjalan dengan baik apabila
semua guru bersikap terbuka, kreatif, dan memiliki semangat dan etos kerja
yang baik dalam melaksanakan pekerjaannya, dan semua ini dapat terjadi
36
Sudarwan Danim, Menjadi Komunitas Pembelajar, (Kepemimpinan Transformasional
dalam Komunitas Organisasi Pembelajar), ( Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 77 37
Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, ( Yogyakarta: kanisius
1984. h. 21.
53
apabila mereka berada dalam suasana yang harmonis. Suasana demikian
ditentukan oleh bentuk dan sifat kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala
sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah harus terus menerus berusaha
mengembangkan diri agar kepemimpinannya juga terus berkembang. Hal ini
merupakan kewajiban kepala sekolah dalam fungsinya sebagai pemimpin
pendidikan.
Untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan atau pengajaran
secara efektif dan efesien maka pemimpin harus melakukan fungsi
kepemimpinan diantaranya:
a. Fungsi berhubungan dengan tujuan yang dicapai
b. Fungsi yang berkaitan dengan pengarahan semua kegiatan dalam
rangka mencapai tujuan kelompok.
c. Yang berhubungan dengan penciptaan suasana kerja yang
mendukung proses kegiatan administrasi berjalan dengan lancar,
penuh semangat, sehat dan dengan kreativitas yang tinggi.38
3. Peranan Kepala Sekolah Sebagai Administrator
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, peran adalah “ perangkat
tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam
masyarakat, sedangkan peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus
dilakukan. “39
Sedangkan menurut Soerjono Soekanto mengatakan bahwa: peranan
merupakan aspek dinamis kedudukan, apabila seseorang malaksanakan
hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia
menjalankan suatu peranan. Pentingnya peranan adalah karena ia
mengatur perilaku seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada
batas- batas tertentu seperti meramalkan perbuatan-perbuatan orang
lain. Orang yang bersangkutan akan menyesuaikan perilaku sendiri
dengan perilaku orang sekelompoknya, hubungan-hubungan sosial yang
38
Burhanudin, Analisis Administrasi, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan , (
Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h. l 67. 39
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta:
Balai Pustaka, 2000), cet, ke-1. h. 751
54
ada dalam masyarakat, merupakan hubungan antara peranan individu
dalam masyarakat, peranan diatur oleh norma-norma yang berlaku.40
Seorang kepala sekolah hendaknya dapat melaksanakan peranannya
sebagai pemimpin sekolah yang telah diberi tanggung jawab. Dengan
demikian peran sangatlah penting dalam kehidupan khususnya pada zaman
sekarang ini. Hal tersebut dapat disimpulkan dari pengertian di atas bahwa
peran harus dilaksanakan oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat.
Seperti halnya peran seorang guru dalam menanggulangi ketidaktahuan
dengan memberikan pengajaran kepada siswa. Peran orangtua terhadap
pendidikan anak, peran negara terhadap rakyatnya. Begitupula peran keapala
sekolah terhadap kesejahteraan dan kemajuan lembaga yang dipimpinnya.
Oleh karena itu, peran diwujudakan oleh orang yang lebih tinggi tingkatannya
dalam suatu masyarakat atau lembaga pendidikan. yakni peranan tertinggi
disekolah dipegang oleh kepala sekolah.
Adapun yang disebut dengan administrator, dalam Kamus Besar
Indonesia adalah “Pemimpin dibidang pelaksanaan peraturan, prosedur,
kebijakan. “41
sedangkan menurut Oteng Sutisna “ Administrator adalah suatu
kedudukan administratif yang paling penting di sekolah, administrator itu
adalah kepala sekolah. 42
jadi kepala sekolah berfungsi sebagai administrator
pendidikan.
Menurut Ngalim Purwanto, kepala sekolah sebagai administrator
pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan
dan pengajaran di sekolahnya. Oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik, kepala sekolah hendaknya memahami, menguasai, dan
mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan fungsinya
sebagai administrator pendidikan.43
40
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2012), Cet, k-44, h. 268-269 41
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2000), h. 7 42
Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesi, (
Bandung: Angkasa, 1989), h. 384 43
Ngalim Purwanto, op. cit. h. 106.
55
Kepala sekolah sebagai administrator mampu mengaplikasikan fungsi-
fungsi administrasi pendidikan seperti, perencanaan pengorganisasia,
kepegawaian dan pembiayaan kedalam kegiatan-kegiatan sekolah yang
dipimpinnya.
Oleh karena itu pemimpin sekolah mempunyai peranan yang sangat
besar dalam mengembangkan mutu pendidikan disekolah. Berkembangnya
semangat kerja, kerja sama yang harmonis, minat terhadap perkembangan
mutu profesi diantara guru banyak ditentukan oleh kualitas kepemimpinan
kepala sekolah. Maka kepala sekolah memiliki posisi yang strategis untuk
menjalankan kepemimpinan yang efektif.
Kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai
administrator pendidikan menurut Ngalim Purwanto antara lain.44
a. Membuat rencana atau program tahunan
Setiap tahun, menjelang dimulainya tahun ajaran baru, kepala sekolah
hendaknya sudah menyusun rencana yang akan dilaksanakan untuk tahun
ajaran berikutnya. Perencanaan atau program tahunan mencakup bidang-
bidang seperti: program pengajaran, kesiswaan, kepegawaian, keuangan
dan sarana prasarana sekolah.
b. Menyusun organisasi sekolah
Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan perlu menyusun
organisasi sekolah yang dipimpinya, dan melaksanakan pembagian tugas
serta wewenagnya kepada guru-guru dan pegawai sekolah sesuai dengan
organisasi sekolah yang telah disusun dan disepakati bersama.
c. Bertindak sebagai kordinator dan pengarah
Dalam organisasi sekolah terdapat bermacam-macam tugas dan
pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, sehingga yang demikian
memerlukan adanya koordinasi dan pengarahan yang baik memungkinkan
semua personel bekerjasama saling membantu ke arah satu tujuan yang
telah ditetapkan.
44
Ngalim Purwanto, ibid., h. . 106-111
56
d. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian.
Pengelolaan kepegawaian mencakup kegiatan-kegiatan penerimaan
dan penempatan guru atau pegawai sekolah, mutasi atau promosi guru,
pegawai sekolah dan sebagainya.
Dalam bukunya Suryo Subroto yang berjudul Dimensi-dimensi
administrasi pendidikan di sekolah disebutkan bahwa tugas dan tanggung
jawab kepala sekolah sebagai administrator meliputi.45
1) Menguasai GBPP
2) Bersama guru menyusun program sekolah untuk satu tahun
3) Menyusun jadwal pelajaran
4) Mengkordinasi kegiatan penyusunan model satuan pelajaran
5) Mengatur pelaksanaan evaluasi belajar
6) Mencatat dan melaporkan hasil-hasil kemajuan kepada instansi atasan
7) Melaksanakan penerimaan murid baru berdasarkan ketentuan
Depdikbud
8) Mengatur proram BP
9) Meneliti dan mencatat kehadiaran murid
10) Mengatur program-program kurikuler seperti; UKS, keperamukaan,
dan lain-lain
11) Melaksanakan pembagian tugas guru
12) Mengusulkan informasi pengangkatan kenaikan tingkat dan mutasi
guru
13) Mengatur usaha-usaha kesejahteraan personil sekolah
14) Memelihara pencatatan buku sekolah
15) Merencanakan, mengembangkan dan memelihara alat
pelajaran/peraga
16) Mengatur pemeliharaan gedung dan halaman sekolah
17) Memelihara perlengkapan sekolah
18) Mengatur dan bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan
sekolah
45
Suryo Subroto, Dimensi-dimensi Administrasi...., h. 141-142.
57
19) Memelihara dan mengembangkan humas
20) Memelihara dan mengatur penyimpanan arsip kegiatan.
Dengan adanya 20 tanggung jawab kepala sekolah sebagai
administrator pendidikan maka kepala sekolah harus mempertanggung
jawabkan seluruh kegiatan yang ada di sekolah maupun luar sekolah.
Selain hal- hal tersebut diatas, berikut akan dijelaskan secara ringkas
berbagai tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah sebagai
berikut :
a. Membuat Perencanaan (planning)
Salah satu tugas utama yang menjadi tanggung jawab kepala
sekolah adalah membuat perencanaan, dalam administrasi membuat
perencanaan sangat diperlukan, perencanaan tersebut meliputi,
menyusun program tahunan, yang mencakup program pengajaran,
kesiswaan, kepegawaian, keuangan, dan penyedian fasilitas yang
diperlukan oleh sekolah.
b. Menyusun Struktur Organisasi Sekolah
Selain perencanaan organisasi yang mempunyai peranan sangat
penting dalam kegiatan administrasi, organisasi perlu disusun secara
sistematis agar kegiatan administrasi dapat berjalan dengan lancar.
Sebelum menetapkan organisasi hendaknya terlebih dahulu di bahas
dan dalam pemberian tugas sebaiknya disesuaikan dengan keahlian
yang dimiliki setiap masing masing anggotanya.
c. Bertindak Sebagai Koordinator dan Pembina
Pengkoordinasian merupakan kegiatan menghubungkan seluruh
personil yang ada dalam organisasi dengan tugas yang dilakukan
sehingga terjalin keselarasan. Dengan adanya pengorganisasian yang
baik maka persaingan yang tidak sehat antar personil sekolah dapat
dihindari.
58
d. Memgelola Kepegawaian Dalam Organisasi Sekolah
Kepala sekolah memiliki wewenang penuh dalam mengelola
kepegawaian, yang mencakup penerimaan dan penempatan pegawai,
pengangkatan pegawai dan mempromosikannya. Dalam melaksanakan
wewenangnya, kepala sekolah hendaknya bekerja sama dengan para
stafnya. Misalnya bagian tata usaha dan wakil kepala sekolah, kepala
sekolah hendaknya memperhatikan kesejahteraan pegawainya dengan
menyediakan fasilitas yang dibutuhkan agar dapat menjalankan
tugasnya dengan baik. Kepala sekolah juga diharapkan daapt
memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk dapat
meningkatkan kemampuan mereka, selain itu pula kepala sekolah
diharapkan dapat mendengarkan keluhan para bawahannya dan
mencari jalan keluar bagi hambatan yang dirasakan dalam
menjalankan tugas.
e. Memberikan Arahan dan Bimbingan
Menurut H.M Daryanto, “pengarahan adalah kegiatan
bimbingan anak buah dengan jalan memberi perintah, memberi
petunjuk, mendorong semangat kerja, menegakkan disiplin,
memberikan berbagai usaha lainnya agar mereka dalam melakukan
pekerjaan mengikuti arah yang ditetapkan dalam petunjuk, peraturan
atau pedoman yang telah di tetapkan.”46
Arahan dan bimbingan hendaknya diberikan secara teratur,
bijaksaana, baik secara langsung maupun tidak langsung. Arahan dan
bimbingan baiknya tidak diberikan terlalu sering agar sikap
kemandirian dan kepercayaan diri dapat berkembang pada setiap
individu, serta tidak menjenuhkan.
Bentuk-bentuk arahan dan bimbingan dapat disesuaikan dengan
keadaan tiap individu, dan bimbingan ini berorientasi untuk
46
H. M Daryanto, Administrasi Pendidikan, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2001) ,h. 83
59
menumbuhkan semangat kerja, dan meluruskan kegiatan- kegitan
serta menjaga ketentuan-ketentuan sekolah.
f. Menciptakan Hubungan atau Menjalin Komunikasi
Dalam melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas
menyebarkan, menyampaikan gagasan, dan suatu maksud
keseluruhan struktur organisasi adalah sesuatu yang paling penting.
“komunikasi adalah usaha untuk menyampaikan informasi, gagasan,
pendapat, usulan, atau apa saja yang mengantarkan pencapaian tujuan
organisasi melalui kelompok atau kerja sama.”47
Maka komunikasi dalam sekolah perlu diciptakan secara lebih efektif,
di mana setiap individu dapat saling menghormati, sehingga akan
terjalin hubungan dan suasana yang bersahabat.
g. Pengawasan (controling) dan Evaluator
“Pengawasan adalah tindakan atau kegiatan usaha agar
pelaksanaan pekerjaan serta hasil kerja sesuai dengan rencana,
perintah, petunjuk, atau ketentuan-ketentuan lainnya yang telah
ditetapkan”.48
Tindakan pengawasan (control) terhadap kegiatan yang
dilakukan oleh staf sekolah perlu dilaksanakan oleh kepala sekolah,
tindakan pengawasan dilaksanakan dalam rangka mengetahui apakah
suatu program kegiatan telah berjalan dengan ketentuan-ketentuan
yang telah ditetapkan. Sedangkan “Evaluasi adalah suatu proses yang
sistematika untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh
mana tujuan-tujuan pengajaran yang telah dicapai dalam arti luas
evaluasi adalah proses merncanakan, memperoleh dan menyediakan
47
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pedoman Penyelenggraan Administrasi
Pendidikan,(Jakarta : Bumi Aksara, 1991), h. 38 48
H, M, Daryanto, Op. Cit., h, 83
60
informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif
keputusan”.49
Dengan demikian bahwa kepala sekolah adalah sebagai
pemimpin administrasi pendidikan atau disebut juga administrator
pendidikan,selain berdasarkan langkah-langkah pokok dalam
menjalankan tugasnya sebagai pemimpin pendidikan kepala sekolah
juga bertanggung jawab atas yang dipimpinnya, karena bertanggung
jawab merupakan syarat utama dalam kepemimpinan tanpa memiliki
rasa tanggung jawab seorang tidak dapat menjadi pemimpin.
Para ahli pendidikan pada umumnya berpendapat bahwa jasa
administrator pendidikan pada suatu sekolah adalah faktor yang paling
berarti menentukan tingkat efektifitas program pendidikan, untuk itu
kepala sekolah harus memiliki pengetahuan dalam segala hal, dan
yang lebih utama harus menguasai atau memahami administrasi
pendidikan, karena dengan menguasai atau memahami administrasi
pendidikan ia akan mengetahui dan menyadari akan tugas-tugas,
kewenang-wenagan dan tanggung jawab yang dipikulnya serta
mengetahui bermacam-macam tugas atau pekerjaan yang dilakukan
oleh banyak orang memerlukan adanya koordinasi dari seorang
pemimpin, karena adanya koordinasi yang baik menghindarkan
kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat atau
kesimpangsiuran dalam tindakan dan koordinasi yang dilaksanakan
secara teratur dan dijalankan secara efektif akan menimbulkan
kerjasama yang teratur dan efektif pula sehingga memudahkan
pencapaian tujuan.
49
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung :
Remaja Rosda Karya, 1997), Cet. Ke-VIII, h. 3
61
C. Hasil Penelitian Yang Relevan
Skripsi yang menjadi acuan penulis sebagai contoh dan pembanding
adalah skripsi yang berjudul “Peran Manajerial kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Mutu pendidikan Di SMK Al-Hidayah Cinere”. Yang
ditulis oleh Wahyudin Mahasisiwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam
Skripsi Tersebut Penulisnya mengupas dan untuk mengetahui tentang peran
kepala sekolah sebagai manajerial dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Adapun hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa peran manajerial
kepala SMK Al-Hidayah Cinere dalam meningkatkan mutu pendidikan pada
kategori cukup baik, hal ini berdasarkan yang didapat yakni 62.55%. Artinya
kepala sekolah cukup mampu dalam menjalankan peran dan fungsinya
sebagai manajer di lembaga pendidikan SMK Al-Hidayah Cinere.50
Penelitian selanjutnya yang terdapat dalam skripsi yang ditulis oleh Sri
Prihatin Mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Judul “Kepala
Sekolah Sebagai Administrator Dan Hubungannya Dengan Peningkatan
Kinerja Guru di SMP PGRI Parung Panjang Bogor’’. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tugas kepala
sekolah sebagai administrator dalam meningkatkan kinerja guru. Yang
menyatakan hasil penelitiannya bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara tugas kepala sekolah sebagai administrator dalam meningkatkan
kinerja guru. Hal ini terlihat pada hasil penelitian r hitung sebesar 0,905
sedangkan r tabel dengan N=20 dan taraf signifikansi a+0,05 adalah 0,444
sehingga hipotesisnol (Ho) ditolak dan hipotesisi alternatif(Ha) diterima.51
50
Wahyudin, “Peran Manajerial Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Di SMK Al-Hidayah Cinere”, Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011 51
Sri Prihatin, “Kepala Sekolah Sebagai administrator dan Hubungannya Dengan
Peningkatan Kinerja Guru di SLTP PGRI Parung Bogor”, Manajemen Pendidikan Jurusan
Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2008
62
D. Kerangka Berpikir
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang melaksanakan
berbagai aktifitas diantaranya pengajaran, bimbingan, pembinaan,
pengarahan, nilai dan norma, serta keterampilan kepada peserta didik untuk
bekal yang sesuai dengan tuntutan kehidupan dimasa yang akan datang.
Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan,
sehingga menjadikan peran pelaku pendidikan seperti kepala sekolah, guru
dan staf pendidikan menjadi sangat penting pula kedudukannya dalam dunia
pendidikan dikarenakan tinggi rendahnya kualitas sebuah pendidikan dikelola
oleh mereka.
Bahwasannya Pendidikan telah menjadi kebutuhan, bagi perwujudan
peradaban dan peningkatan taraf hidup bangsa. Hal ini sangat tepat untuk
menggambarkan dari sebuah proses pendidikan yang akan selalu berkembang
dan dijalankan oleh setiap orang dalam peningkatan mutu kualitas dan
kepribadian yang mulia.
Kepala sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam
menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang akan dilaksanakan. Oleh
karena itu, kepala sekolah harus memikirkan dan membuat perencanaan
secara optimal dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan
memperbaiki kualitas para pengajarnya. Sehingga dapat meningkatkan mutu
pendidikan bagi para peserta didik.
Kepala sekolah sebagai Administrator Pendidikan mempunyai peranan
yang sangat penting bagi tercapainnya tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan
tidak akan tercapai dengan baik dan berjalan dengan lancar tanpa adanya
seorang administrator yang baik, serta adanya dukungan dan kerjasama
diatara para staf dan pegawai lainnya.
Administrator pendidikan sangat penting bagi kegiatan belajar mengajar
(KBM) dan administrasi lainnya untuk memberikan kepada peserta didik
pengetahuan dan pelajaran yang kemudian akan diterapkan dalam kehidupan
sehari hari dalam menjalankan kegiatan Belajar Mengajar di sekolah, tanpa
administrator, sebuah lembaga pendidikan tidak akan berjalan dengan baik
63
dan tidak akan sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat dan para
pendidik.
Fungsi kepala sekolah sebagai administrator diantaranya adalah
bagaimana seorang kepala sekolah dapat membuat perencanaan mengenai
program sekolah, kurikulum dan menetapkan tujuan yang akan dicapai,
membuat struktur organisasi sekolah yang dengan struktur tersebut
diharapkan masing- masing dari setiap individu daapt menjalankan tugasnya,
dan mengelola data pegawai guna mengetahui bagaimana latar belakang
setiap individu, serta seorang kepala sekolah pula dapat memberikan
bimbingan dan arahan bagi perbaikan kinerja para guru maupun pegawai
yang ada pada lembaga sekolah tersebut, dan yang paling terpenting yang
harus dilakukan adalah selalu menciptakan hubungan dan komunikasi yang
baik dengan setipa komponen- komponen yang ada disekolah, begitupula
dengan masyarakat yang ada pada lingkungan sekolah. Serta selalu
pengawsan dan evaluasi terhadap apa saja yang dilakukan. Hal tersebut, jika
dilakukan dengan secara terus menerus akan menghasilkan kualitas yang
optimal bagi sebuah lembaga sekolah, yang akan berdampak kepada peserta
didik, staf, guru, maupun pegawai sekolah serta lingkungan masyarakat yang
ada didekat lingkungan sekolah.
Dengan demikian dengan fungsi kepala sekolah sebagai administrator
pendidikan dapat memberikan dampak yang positif bagi suatu lembaga
sekolah.
Adapun kerangka berfikir digambarkan sebagai berikut:
64
Kepala Sekolah
Lingkungan
Sekolah/masyarakat
Staf / pegawai
sekolah
Peserta
didik
Fungsi Sebagai Administrator
1. Membuat perencanaan
2. Menyusun stuktur organnisasi sekolah
3. Bertindak sebagai kordinator dan pembina
4. Mengelola data pegawai
5. Memberikan arahan dan bimbingan
6. Menciptakan hubungan dan komunikasi
7. Pengawasan dan evaluasi
Kualitas Lembaga
Sekolah
Input
Proses
output
65
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
G. Tempat dan Waktu Penelitan
Penelitian ini bertempat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Babakan
Madang. Penelitian ini dilaksankan pada bulan November 2018 mengenai Peranan
Kepala Sekolah sebagai Administrator.
Tabel 1
Waktu penelitian
Kegiatan Jan April Sept Okt Nov Des
Penyerahan Proposal
Skripsi
Studi Pendahuluan
Bimbingan Skripsi
Penyusunan Angket
Penyebaran Angket
Penyelesaian Laporan
Penelitian
Penyelesaian Skripsi
H. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Survei dengan pendekatan kualitatif. “
Metode Survei merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu
sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview agar nantinya
menggambarkan sebagai aspek dari populasi.”52
Sedangkan pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang digunakan oleh
seseorang yang ingin tahu suatu masalah yang terjadi dengan cara sangat
52
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori –Aplikasi, (Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2006), h. 47
66
mendalam. Oleh sebab itu metode yang digunakan wawancara mendalam,
observasi lapangan, pengamatan, pencatatan.53
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan cara
sebagai berikut:
1. Kepustakaan (Library Research) yaitu dimaksudkan untuk mengkaji
buku- buku yang berkaitan dengan judul diatas dalam rangka
penyusunan landasan teori penelitian yang dilakukan.
2. Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang dilakukan
secara langsung ke objek penelitian dalam rangka mencari kebenaran
dari teoriyang ada. Yaitu mengambil data dengan menggunakan angket
tentang peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan.
I. Prosedur Pengumpulan Data
Keberhasilan penelitian banyak ditentukan dari bagaimana prosedur dalam
pengumpulan data dan pengolahan data yang digunakan. Karena data yang
diperlukan untuk menjawab masalah penelitian diperoleh dari prosedur dan
pengolahan data tersebut.
Maka dari itu dalam penelitian ini penulis menggunakan prosedur
pengumpulan data dengan beberapa intrumen penelitian, antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi merupakan prosedur pengumpulan data yang
mempunyai ciri yang spesifik yang tidak terbatas kepada orang, tetapi
juga obyek-obyek yang lain.
Menurut Sutrisno dalam buku Metode Penelitian Pendidikan
pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
53
Nuraida Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Ciputat: Islamic Reasech
Fublishing, 2009), Cet- 1, h. 35
67
proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah
proses- proses pengamatan dan ingtan.”54
Dalam prosedur ini yakni proses pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan langsung dan pencatatan secara
sistematisterhadap gejala-gejala yang diteliti di Sekolah Dasar Negeri
01 Babakan Madang. Penulis datang langsung ke tempat yang menjadi
objek penelitian untuk mencari data-data yang valid, serta melakukan
pengamatan mengenai keadaan sekolah, keadaan guru, perlengkapan
sekolah, struktur organisasi, data-data siswa-siswi serta data- data yang
mendukung.
2. Wawancara
Wawancara yang sering juga disebut interviewyaitu sebuah dialog
yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh
informasi dari terwawancara (interviwier).55
Prosedur pengumpulan data ini dilakukan untuk memperoleh informasi
mengenai peranankepala sekolah sebagai administrator pendidikan di
Sekolah Dasar Negri 01 Babakan Madang. Dalam hal ini penulis
mewawancarai pihak pihak terkait yang dapat memberikan informasi
diantaranya, Kepala sekolah dan wakil kepala Sekolah.
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara terhadap
subjek-subjek yang telah ditetapkan untuk memenuhi data-data yang
diperlukan. Penulis menggunakan wawancara bebas terpimpin,
dimaksudkan wawancara yang dilaksanakan dengan menggunakan
daftar pertanyaan yang sudah disiapkan oleh penulis yang diajukan
kepada responden, akan tetapi dalam penyampaian pertanyaan tersebut
tidak terlalu formal sekalipun menggunakan daftar petanyaan yang
sudah disiapkan oleh penulis.
54
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2011), Cet-13, h. 203 55
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta, PT
Rineka Cipta, 2006), Cet-13, h. 155
68
3. Angket
Angket adalah Teknik pengumpulan data melalui penyebaran
kuisioner ( daftar pertanyaan atau isian) yang diisi langsumg oleh
responden seperti yang dilakukan oleh penelitian untuk menghimpun
pendapat umum.56
Dalam prosedur pengumpulan data ini, yang digunakan dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan pada angket yang diisi oleh guru-
guru Sekolah Dasar Negri 01 Babakan Madang
Adapun angket yang digunakan sebagai instrumen, dikembangkan
berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen tentang Peranan Kepala Sekolah Sebagai
Administrator Pendidikan
N
o
Sub
Dimen
si
Indikator Nomor
Instrumen
Juml
a
h
It
e
m
Butir
P
o
s
it
if
Butir
N
eg
at
if
1 Membuat
Perenc
anaan
1. Program
pengajaran
2. Program
kesiswaan
3. Program
Keuangan
4. Program
kepegawaian
1
8
32
2
-
31,
8
56
Ibid, h. 96
69
5. Fasilitas
Sekolah
36
-
3
3
4
2 Menyusun
Strukt
ur
Organi
sasi
Sekola
h
1. Pembagian
Posisi
2. Tugas-tugas
12
13,
2
7
,
14
26,
1
9
6
3 Bertindak
Sebag
ai
Kordin
ator
1. Hubungan
kerja yang
harmonis
antara kepala
Sekolah, guru
dan para staf
di sekolah
25, 5 39
3
4 Mengelola
Data
Pegaw
ai
1. Penerimaan
pegawai baru
2. Latar belakang
pendidikan
3. Penempatan
pegawai
21
30
3, 15
37
24
9, 22
8
5 Arahan
dan
bimbin
gan
1. Memberikan
motivasi
terhadap guru
dan staf.
2. Memberikan
bimbingan
terhadap guru
dan staf
29
17
16
-
70
3. Kemampuan
memupuk
kepercayaan
untuk
bekerjasama
35
6
5
6 Komunika
si
1. Komunikasi
dua arah
antara kepala
sekolah, guru
dan staf
2. Komunikasi
dua arah
antara pihak
sekolah
dengan
lingkungan
sekitar dan
wali murid
23,
2
8
10,
3
8
20,
1
8
34
7
7 Pengawas
an dan
Evalua
si
1. Mengadakan
pengecekan
dan timbal
balik terhadap
program kerja
2. Pengadaan
rapat
7
40
11
3
Jumlah 22 18 40
Sedangkan untuk skala atau skor angket mengenai peranan kepala
sekolah Sebagai administrator pendidikan mempunyai empat alternatif
jawaban dan masing-masing diberi jawaban sebagai berikut.
Tabel 3.2
Skor item alternatif jawaban responden
71
Jawaban (Butir
Positif)
Skor Jawaban (Butir
Negatif)
Skor
Selalu (SL) 4 Selalu (SL) 1
Sering (SR) 3 Sering (SR) 2
Kadang-kadang (KD) 2 Kadang-kadang (KD) 3
Tidak Pernah (TP) 1 Tidak Pernah (TP) 4
4. Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan bagian yang mendukung dalam
proses mengungkapkan dan mendeskripsikan hasil penelitian. Dalam
dokumentasi ini peneliti mengumpulkan data-data mengenai profil
Sekolah Dasar Negri 01 Babakan Madang.
J. Pengolahan Data
Pengolahan data yaitu data yang sudah diperoleh diuraikan dengan
keterangan agar data tersebut dapat dipahami oleh penulis dan orang yang
akan mengetahui hasil penelitian ini. Untuk mengolah data hasil penelitian,
penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing
Pada tahap ini penulis mengecek kelengkapan dan kebenaran
pengisian angket agar terhindar dari kekeliruan atau kesalahan.
2. Skoring
Penulis memberikan skor terhadap butir-butir pernyataan yang
terdapat pada angket. Butir jawaban yang terdapat dalam angket ada
empat, yaitu selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah maka
skor yang diberikan penulis yaitu: 4 untuk selalu, 3 untuk sering, 2
untuk kadang-kadang, dan 1 untuk tidak pernah.
3. Tabulating dan analisis
Yaitu perhitungan terhadap data yang sudah diberikan skor.
Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan yaitu data kualitatif yang
72
kemudian diubah menjadi data kuantitatif, maka teknik yang
digunakan adalah analisis statistik, yaitu dengan menggunakan rumus
statistik (prosentase) yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil
penelitian, dengan rumus sebagai berikut:
P= F X 100%
N
Keterangan :
P : Persentase jawaban
F : Frekuensi
N : Number of cases ( Responden)
100% : Bilangan tetap
K. Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data
Dalam penelitian deskriptif kualitatif, pemeriksaan keabsahan data
dilakukan dengan teknik triangulasi. Triangulasi menurut Lexy Moleong adalah
“teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimamfaatkan sesuatu yang lain.”57
Sedangkan menurut Sugiono, triangulasi yang dilakukan biasannya berupa
triangulasi sumber, teknik pengumpulan data dan waktu.58
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga triangulasi sebagai
berikut:
57
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2014 ) Cet-32, h.330 58
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), Cet-XI, h 372
73
1. Triangulasi Sumber
Menurut Sugiyono, “triangulasi sumber dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.”59
Dalam penelitian ini triangulasi sumber dilakukan dengan
mewawancarai satu orang yang berperan sebagai kepala sekolah SDN
Babakan Madang 01, dan satu orang sebagai wakil Kepala Sekolah.
2. Triangulasi Metode Pengumpulan Data
Metode pemeriksaan keabsahan data berikutnya dilakukan dengan
cara melakukan pengecekan kepada sumber yang sama dengan teknik
berbeda.60
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa penulis menggunakan
empat metode pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu
wawancara, observasi, angket, dan dokumentasi.
Pertama-tama dilakukan pengumpulan data dengan wawancara
terhadap narasumber. Setelah itu penulis melakukan kegiatan observasi
dilapangan untuk memperoleh data pendukung dan pembanding dari
hasil wawancara yang telah dilakukan. Kemudian dilakukan
dokumentasi untuk memperkuat data yang telah diperoleh melalui
wawancara dan observasi. Dan terakhir, data diperkuat dengan hasil
penyebaran angket kepada para guru.
3. Triangulasi Waktu
Pada umumnya, data yang diperoleh seorang peneliti ketika
melakukan wawancara atau observasi di lapangan dapat berbeda
disebabkan faktor waktu. Wawancara yang dilakukan ketika siang hari
dapat menghasilkan data yang berbeda dengan data wawancara yang
dilakukan pada pagi hari.61
Triangulasi waktu dilakukan untuk
mendapatkan data pembanding yang telah komprehensif. Untuk
memperkuat data dan mendapatkan data yang lebih handal, maka
59
Ibid, h 373. 60
Ibid, h 373 61
Ibid, h 374
74
dilakukan pada observasi tiga sampai empat kali di hari dan waktu
yang berbeda
L. Analisisi Data
Analisis data menurut patton yang dikutip oleh Lexy Moleong adalah
proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori
dan satuan uraian dasar.62
Sementara itu, menurut Sugiyono, analisis data dalam
penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan , selama di
lapangan , dan setelah selesai di lapangan. Namun analisis data lebih difokuskan
selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.63
Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah model analisis
mengalir (flow model analysis) yang dikemukakan Miles dan Hubarman. Proses
analisis ini melalui empat aktifitas dalam pelaksanaannya. Empat aktifitas tersebut
ialah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan64
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data (Data Colection)
Pengumpulan data merupakan proses yang berlangsung sepanjang
penelitian, dengan menggunakan seperangkat instrumen yang telah
disiapkan, guna memperoleh informasi data melalui wawancara,
observasi, angket dan dokumentasi. Pada proses pengumpulan data,
peneliti mencatat dan mengumpulkan data apa saja yang di
anggappenting dan kredibel (dapat dipercaya). Data yang diperoleh
dikumpulkan dan belum mengalami seleksi, meskipun peneliti sudah
memulai mengira-ngira data mana yang penting dan kurang penting
(analisis selama pengumpulan data)
62
Lexy j Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya ,
2014) cet,32, h 280 63
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dab kombinasi (mix Methods),
(Bandung: Alfabeta, 2011), h 334-335 64
Ibid, h.335
75
2. Reduksi Data (Data Reduction)
Menurut sugiyono,“Inti dari reduksi data adalah menyiapkan dan
mengolah data dalam rangka menarik kesimpulan.”65
Reduksi data
merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan,
keluasan dan kedalamanwawasan yang tinggi. Karena tuhuan utama
penelitian kualitatif adalah pada temuan. Maka dalam melakukan
reduksi data, peneliti harus memperhatikan hal-hal baru yang didapat
selama proses pengumpulan data.
Reduksi data merupakan proses menyeleksi, memfokuskan,
menyederhanakan, mengabstraksikan dan mentransformasi data
mentah yang muncul dalam penelitian di lapangan. Reduksi data
merupakan bagian dari analisis data. Reduksi data haruslah tajam,
ringkas, terfokus, memilih data yang penting dan membuang data
yang tidak penting.66
Dalam penelitian ini, penulis hanya memilih
(mereduksi) data-data yang terkait dengan pelaksanaan Peranan
Kepala Sekolah Sebagai Administrator Pendidikan di SDN Babakan
Madang 01.
3. Penyajian Data (data Display)
Setelah data mengalami rduksi, maka langkah selanjutnya adalah
penyajian data. Dalam penelitan kualitatif data disajikan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan
sejenisnya.67
Fenomena sosial yang bersifat kompleks dan dinamis
terkadang menjadi penghambat dalam penyajian data. Perkembangan
data dapat terjadi setelah penelitian dilakukan, sehingga peneliti harus
terus menguji apa yang telah ditemukan dilapangan.68
65
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: alfabeta, 2010), cet. XI h.339. 66
Ibid, h. 135 67
Ibid, h. 341 68
Ibid, h. 342
76
4. Penarikan Kesimpulan (Conclusions)
Penarikan kesimpulan merupakan aktifitas analisis, dimana pada
awal pengumpulan data, seorang analisis mulai memutuskan apakah
sesuatu bermakna, atau tidak mempunyai keteraturan, atau tidak
mempunyai keteraturan, pola, penjelasan, kemungkinan konfigurasi,
hubungan sebab akibat, dan proporsi.
Dalam penyajian data harus dapat menjelaskan hasil penelitian
dengan jelas. Penyajian data harus bisa menemukan makna dari data,
disusun secara sistematis supaya diperoleh sajian singkat dan efektif,
artinya tidak ada makna ganda. Sajian data berupa kalimat-kalimat
atau paragraf-paragraf singkat agar tidak ada kerancuan.69
Dalam analisis yang dikemukakan Miles dan Hiberman, kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat sebagai pendukung . namun apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti yang valid dan tetap pada saat
peneliti kembali ke lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.70
69
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010) cet, XI, h. 30 70
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: alfabeta, 2010), cet. XI h. 345
87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari uraian hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
sebagai administrator mempunyai peranan yang sangat penting disuatu lembaga
atau disekolah. Karena administrasi sekolah tidak akan berjalan dengan baik
tanpa adanya dorongan dari kepala sekolah. secara garis besar kepala sekolah
dalam menjalankan fungsinya sebagai administrator pendidikan di SDN Babakan
Madang 01 sudah berjalan dengan cukup baik. Hal tersebut dapat terlihat dari
kegiatan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi administrasi, diantaranya:
1. Perencanaan; di SDN Babakan Madang 01 perencanaan program sekolah
dalam cakupan waktu satu tahun untuk jangka pendek dan empat tahun sekali
untuk jangka panjang.
2. Pengorganisasian; dilakukan dengan cara memberikan SK terhadap guru, staf
dan pegawai. Dan memberikan tugas sesuai dengan kemampuan dan latar
belakang pendidikan masing-masing.
3. Pengkoordinasian; dilakukan dengan cara mengadakan rapat kerja agar tidak
adanya kesalahpahaman dan perselisihan.
4. Pengarahan; memberikan tugas kepada guru, staf dan juga karyawan untuk
mengikuti pelatihan-pelatihan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah
maupun umum, meliputi penataran, seminar, training dan lain sebagainya.
5. Komunikasi; di SDN Babakan Madang 01 sudah berjalan dengan lancar, hal
ini terlihat dari adanya komunikasi dua arah didalam musyawarah, maupun
komunikasi secara face to face.
6. Pengawasan dan evaluasi; yang dilakukan di SDN Babakan Madang 01 yaitu
secara langsung berdasarkan pengamatan kepala sekolah dan berdasarkan
draf quisoner secara tidak langsung.
7. Sedangkan untuk evaluasi belum dilakukan secara kontinue
88
B. SARAN
1. Bagi kepala sekolah atau calon kepala sekolah hendaknya dapat memahami
bagaimana peran dan fungsi serta tugas kepala sekolah agar dapat menjadi
seorang pemimpin yang dapat menjalankan dan mengolah pendidikan dengan
baik sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
2. Serta seorang kepala sekolah dapat mengadakan pengawasan dan evaluasi
secara terus menerus terhadap para guru, staf maupun karyawan dalam
menjalankan tugas sehingga tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai
dengan optimal.
3. Bagi kepala sekolah dalam membuat program pengajaran hendaknya
senantiasa selalu mangadakan rapat kerja dan senantiasa diadakan
pengontrolan agar tidak terjadi adanya copy paste dari tahun sebelumnya.
4. Dalam membuat memberikan tugas hendaknya kepala sekolah dapat
konsisten dalam pembagian tugas tersebut sesuai struktur organisasi yang
telah ditetapkan.
5. Dalam memberikan arahan dan bimbingan, diharapkan kepala sekolah lebih
memperhatikan kembali untuk senantiasa mengikuti kegiatan ataupun
pelatihan.
6. Bagi kepala sekolah lebih mempererat kembali hubungan dan komunikasi
terhadap lingkungan masyarakat dilingkungan sekolah dan juga para orang
tua siswa.
7. Bagi kepala sekolah, hendaknya dapat lebih memperhatikan kembali tugas
dan fingsinya dengan selalu menjaga hubungan yang harmonis dengan setiap
komponen yang ada disekolah agar dapat berjalan bekerja sama dengan
optimal.
89
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Nur Urbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka
Cipta,2001), Cet. Ke-2
Alkaf, Nuraida Halid, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Ciputat:
Islamic Reasech Fublishing, 2009)
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010) cet, XI
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, (
Jakarta, PT Rineka Cipta, 2006)
Burhanudin, Yusak, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan
Pendidikan ( jakarta: PT Bumi Aksara, 1994),
Burhanudin, Analisis Administrasi, Manajemen dan Kepemimpinan
Pendidikan , ( Jakarta: Bumi Aksara, 1994)
Danim, Sudarwan, Menjadi Komunitas Pembelajar, (Kepemimpinan
Transformasional dalam Komunitas Organisasi Pembelajar), ( Jakarta: Remaja
Rosdakarya, 2003)
Daryanto, H. M, Administrasi Pendidikan, ( Jakarta; PT Rineka Cipta
,2001)
Daryanto, H.M., Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2000)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2000)
Fachrudin ,Soekarto Indra, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan,
(Jakarta: Alda, 1984)
Komariah, Aan dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah
Efektif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005)
Kompri, Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah, (
Yogyakarta: Pustaka pelajar , 2015)
90
Lazaruth, Soewadji, Kepela Sekolah dan Tanggung Jawabnya,
(Yogyakarta: Kanisius, 1984)
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2014 ) Cet-32
Mulyasa, E, Menjadi Kepala Sekolah Professional, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007)
Purwanto , Ngalim , Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
(Bandung : Remaja Rosda Karya, 1997), Cet. Ke-VIII
Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2009)
Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-16
Ristekdikti, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20
tahun 2003, (Artikel: 2009), dari http://kelembagaan.ristekdikti.go.id
Rohani, Ahmad dan Abu Ahmadi, Pedoman Penyelenggraan Administrasi
Pendidikan,(Jakarta : Bumi Aksara, 1991)
Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2010)
Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi.(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003)
Sagala ,Syaiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung:
Alfabeta, 2006 )
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, ( Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2012), Cet, k-44
Sri Prihatin, “Kepala Sekolah Sebagai administrator dan Hubungannya
Dengan Peningkatan Kinerja Guru di SLTP PGRI Parung Bogor”, Manajemen
Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet-XI
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan kombinasi (mix
Methods), (Bandung: Alfabeta, 2011)
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011)
91
Suharputra Uhar, Administrasi Pendidikan, ( Bandung: Refika Aditama,
2010)
Sutisna, Oteng , Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek
Profesi, ( Bandung: Angkasa, 1989)
Syhardiman , Budi, Studi Pengembangan Kepala Sekolah, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2012)
Tim Reality Publisher, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Surabaya, 2008)
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya, (Jakarta : PT RajaGravfindo Persada, 2007)
Wahyudin, “Peran Manajerial Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan Di SMK Al-Hidayah Cinere”, Manajemen Pendidikan Jurusan
Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2011
Zulkarnaen, Suhaili Muhammad, Pedoman Pembuatan Administrasi
Sekolah/ Madrasah , (Jakarta: Mini Jaya Aabadi , 2012)
Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori –Aplikasi,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006)
92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
93
Lampiran 1
Gambaran Umum SDN Babakan Madang 01
1. Sejarah Berdirinya SDN Babakan Madang 01
SDN Babakan Madang 01 merupakan salah satu sekolah negeri di
kabupaten Bogor. Terletak di jalan raya Sentul City Desa Babakan madang
Kecamatan Babakan madang Kabupaten bogor, SD Negeri 01 Babakan
madang termasuk sekolah favorit dan menjadi icon pendidikan di Kabupaten
Bogor, Khususnya di Kecamatan Babakanmadang. Ini terlihat terutama pada
saat penerimaan siswa baru. Siswa – siswa lulusan SD Negeri 01 Babakan
madang selalu menjadi pilihan utama, melebihi daya tampung yang ada.
Berbagai prestasi akademik dan non akademik sampai tingkat nasional
banyak diraih setiap tahunnya oleh siswa – siswi SD Negeri 01 Babakan
madang. Prestasi Ujian Nasional pun meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan,
kelanjutan studi di tingkat selanjutnya mencapai 100%.
Pada awal berdirinya, SD Negeri 01 Babakan madang bernama SDN
Babakan madang 03. Sekolah ini berdiri sejak tanggal 25 Juni 1952, dan
memiliki luas tanah 2000 m2 dengan SK Pendirian Sekolah Nomor
S/UPDA/1952 dan berlokasi di kecamatan Babakanmadang kabupaten bogor
provinsi jawa barat.
Tahun pelajaran 2018/2019 ini, SD Negeri 01 Babakan madang menerima
78 siswa baru dan 30 siswa pindahan dan jumlah siswa pada tahun pelajaran
2018-2019 di SD Negeri 01 Babakan madang berjumlah 521 peserta didik dan
dibagi menjadi 15 rombel dengan jumlah guru dan tenaga pendidika sebanyak
17 orang.
Sejalan dengan perkembangan jaman, SD Negeri 01 Babakan madang
menata diri menuju sekolah unggul yang berbudaya lingkungan (sekolah
Adiwiyata) dan mempromosikan kesehatan dengan melakukan kerjasama
dengan puskesmas dan lembaga kesehatan lainnya Dua hal ini sangat penting
dilakukan, mengingat pendidikan lingkungan hidup dan pendidikan kesehatan
merupakan hal mendasar. Semangat kepedulian terhadap kelestarian
94
lingkungan terus dipupuk dengan berbagai kegiatan sebagai komitmen sekolah
terhadap kelestarian sumber daya alam hayati.
Dalam upaya mewujudkan sekolah yang mempromosikan kesehatan
(Health Promoting School), SD Negeri 01 Babakanmadang. Penyediaan sarana
kesehatan dan budaya hidup bersih terus dilakukan. UKS yang representatif,
kantin sehat dengan jajanan aman, serta pengelolaan sampah dan air menjadi
fokus pengembangan.
Dibandingkan dengan tahun pertama berdiri, SD Negeri 01 Babakan
madang mengalami kemajuan yang sangat signifikan yang di mulai pada tahun
2012, SD Negeri 01 Babakanmadang mendapatkan rehab total dari bapak
presiden RI saat itu Susilo Bambang Yudhoyono, dan sekarang menjadi
sekolah unggulan di Kabupaten Bogor Khususnya di kecamatan
Babakanmadang, SD Negeri 01 Babakan madang memiliki 12 kelas dengan
521 siswa. SD Negeri 01 Babakanmadang terus berbenah dibawah
kepemimpinan kepala sekolah yang telah beberapa kali mengalami pergantian
sebagai berikut :
1. Aminta Praja
2. Muhamad Suteja
3. R. H. Muhamad Apendi
4. Hj. Mursih Sumiarsi, S.Pd.I
5. Ade Sukiman, S.Pd
6. Raden Sutisna, MM.Pd - Periode Tahun 2015 - Sekarang
2. Visi dan Misi SDN Babakan Madang 01
a. Visi
“ Unggul dalam prestasi, disiplin dalam belajar, bijak dalam bertindak,
dilandasi Iman dan taqwa
95
b. Misi
1. Bidang Akademis
a). Melaksanakan pembelajaran berdasarkan kurikulum terbaru yaitu
kurikulum 2013 (KURTILAS).
b). Menggunakan pendekatan, metodologi dan strategi pembelajaran
yang bervariasi yaitu partisipatif, aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan (PAIKEM).
c). Mengaitkan nilai-nilai Islam pada setiap mata pelajaran dan
mengaplikasikannya dalam sikap serta prilaku sehari-hari.
d). Melaksanakan evaluasi belajar secara berkala, terncana, efektif dan
efesien serta mandiri.
e). Mengusahakan tercapainya kelulusan 100% output dan outcome
yang berkualitas.
f). Memberdayakan pendidik dan tenaga pendidik yang profesional,
membiasakan 4 S (Seyum, Sapa, Sopan, dan Santun).
g). Mewujudkan lingkungan yang beriman dan bertaqwa.
2. Bidang Non Akademis
a). Menanamkan keimanan yang kokoh dan melahirkan kesadaran,
beribadah serta akhlak mulia.
b). Meningkatkan kegiatan kesiswaan yang sesuai dengan minat dan
bakat peserta didik.
c). Melaksanakan pengelolaan sekolah yang akuntabel, profesional
transparan dan demokratis.
d). Meningkatkan suasana harmonis dan kekeluargaan sesama warga
sekolah dan lingkungan masyarakat.
3. Tujuan SDN Babakan Madang 01
a). Terwujudnya pelayanan pendidikan yang berkualitas tingkat dasar kepada
masyarakat.
b). Terwujudnya dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
96
4. Keadaan personil dan siswa SDN Babakan Madang 01
a). Data Guru, Karyawan (staff), dan Petugas tahun 2017-2018
Pada SDN Babakan Madang 01 ini berjumlah 17 orang, sebanyak 4 orang
yang sudah bersetatus Pegawai Negri Sipil (PNS), dan 13 orang adalah
tenaga guru honorer. Dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 1
Kondisi guru dan staff
NO Nama Personel
(guru)
Gelar Jurusan/prodi Status
kepegawaian
Jenis
PTK
1 Ade Supamardi
Susanto
A.Ma.Pd,S.Pd. Ilmu
Pengetahuan
Sosial (IPS)
PNS Guru
Kelas
2 Cheppy
Setyanugraha
Lainnya Guru Honor
Sekolah
Guru
KelaS
3 Ema Ratnasari S.Pd.i. Pendidikan
Agama Islam
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
4 Endang
Sribudiatiningsih
A.Ma.pd, S.Pd,
M.
Ekonomi PNS Guru
Kelas
5 Eni Harnani S.Pd, M.Pd. Lainnya PNS Guru
Kelas
6 Enuh Rahmatullah S.Pd.i. Pendidikan
Agama Islam
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
7 Raden Sutisana S.Pd, M.pd. Guru Kelas
SD/MI
Guru Honor
Sekolah
Kepala
Sekolah
8 Ramdan S.Pd.i. Pendidika
Agama Islam
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
9 Ratna Wianti A.Ma.Pd,
S.Pd.
Guru Kelas
SD/MI
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
10 Robi Kuswara S.Pd. Guru Kelas
SD/MI
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
97
11 Rochmat Rahadian Lainnya Tenaga
Honor
Sekolah
Tenaga
Admini
strasi
Sekolah
12 Tb.Sultoni Aulia A.Ma.Pd,
S.Pd.i,S.
Pendidikan
Agama Islam
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
13 Yeni Hayanah A.Ma.Pd,
S.Pd.
Guru Kelas
SD/MI
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
14 Yeti Karyati A.Ma.Pd, S.Pd Ekonomi PNS Guru
Kelas
15 Iik Pionita S.Pd. Guru Kelas
SD/MI
Guru Honor
Sekolah
Guru
Kelas
16 Usup Ibrohim penjaga
17 Eni Umi Hani Kebersi
han
Tabel 2
Data siswa Tahun 2017-2018
Kelas Rombel Leki-
la
ki
Perempuan Jumlah
I 2 59 38 97
II 2 34 45 79
III 2 32 47 79
IV 2 55 39 94
V 2 44 35 79
VI 2 44 49 93
Jumlah 12 268 253 521
98
5. Keadaan Sarana dan Prasarana SDN Babakan Madang 01
Adapun sarana dan prasarana di SDN Babakan Madang 01 adalah
sebagai berikut:
Tabel 3
Kondisi Sarana dan Prasarana
No Ruang Banyaknya Luas
(m2)
Ket
1 Kepala Sekolah 1 25 Baik
2 Tata Usaha 1 15 Baik
3 Ruang Guru 1 20 Baik
4 UKS 1 5 Baik
5 Perpustakaan 1 21 Baik
6 Kelas Belajar 12 625 Baik
7 Toilet 4 25 Baik
8 Mushola 1 18 Baik
9 Ruang Rapat 1 24 Baik
10 Lapangan
upacara
1 40 Baik
6. Prestasi SDN Babakan Madang 01
a). Bidang Akademik
1). Peringkat 1 Perolehan Nilai UN SD Tertinggi Mata Pelajaran IPA se
Kecamatan Babakan Madang Tahun Pelajaran 2016-2017.
2). Peringkat 1 Perolehan Nilai tertinggi Mata Pelajaran IPA UN SDN se
kecamatan Babakan Madang Tahun Pelajaran 2017-2018.
3). Perolehan Nilai Rata-rata UN SD Tahun 2017.
4). Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Tingkat Kecamatan Babakan Madang
Tahun 2016.
5). Juara 1 lomba Pidato Bahasa Indonesia Tingkat Kecamatan Babakan
Madang 2017.
99
6). Juara 1 MTQ Putra Pentas PAI Tingkat Kecamatan Babakan Madang
2017.
7). Juara 2 MTQ Putri Pentas PAI Tingkat Kecamatan Babakan Madang
2017.
8). Juara Praktik Sholat Pentas PAI Tingkat Kecamatan Babakan Madang
2017.
9). Juara 1 Lomba PBB Regu Cut Nyak Dien SDN Babakan Madang se
Kecamatan Babakan Madang 2015.
10). Juara 3 Lomba PBB Regu Gajah Mada SDN Babakan Madang se
kecematan Babakan Madang 2015.
11). Peringkat 1 dan 2 lomba Matematika se kecamatan Babakan Madang
tahun 2016.
12). Peringkat 2 Lomba Pidato Bahasa Inggris Speech Contest se
Kecamatan Babakan Madang 2016.
13). Peringkat 3 Lomba Kaligrafi Pentas PAI se Kecamatan Babakan
Madang 2017.
14). Peringkat 2 Lomba marawis Pentas PAI se Kecamatan babakan
Madang 2017.
b). Non Akademik
1). Dokter Kecil UPTD Puskesmas Babakan Madang 2016.
2). Dokter Kecil UPTD Puskesmas Babakan Madang 2017.
3). Juara 2 Lomba lari jarak menengah 800 meter se kecamatan Babakan
Madang Tahun 2016.
4). Juara 3 Lomba Futsal Tingkat SD se Kecamatan Babakan Madang
Tahun 2018.
5). Juara 1 Lomba lompat tinggi putri Invitasi atletik se kecamatan
Babakan Madang
Tahun 2018.
6). Juara 3 Lomba lompat tinggi putra Invitasi atletik se kecamatan
Babakan Madang
Tahun 2018
100
Lampiran 2
ANGKET PENELITIAN
No. Responden :
Nama :
Tata Tertib :
1. Isilah dengan tanda ( ) pada salah satu
jawaban yang sesuai dengan hati nurani anda
seperti dibawah ini :
SL : Selalu
SR : Sering
KD : Kadang- Kadang
TP : Tidak Pernag
2. Jawablah dengan sejujur-jujurnya
3. Jawaban anda dijaga kerahasiaannya
4. Penelitian ini bermaksud untuk meneliti
mengenai “Peranan Kepala Sekolah Sebagai
Administrator Pendidikan” Atas perhatiannya
saya ucapkan terimakasih.
No Pernyataan
SL SR KD TP
1 Kepala sekolah membuat
perencanaan program
pengajaran selama satu
tahun.
2 Kepala sekolah tidak
101
menguraikan program-
program yang akan
dilakukan pada tahun ajaran
baru
3 Kepala sekolah memberikan
kesempatan untuk
mengembangkan diri
melalui pelatihan
4 Perbaikan gedung sekolah,
pengadaan fasilitas kurang
di perhatikan
5 Kepala sekolah membangun
hubungan yang harmonis
6 Kepala sekolah percaya
terhadap kemampuan dalam
menjalankan tugas.
7 Kepala sekolah memonitori
kegiatan dengan baik dan
rapih
8 Kepala sekolah membuat
perencanaan dan pendataan
kriteria untuk siswa siswi
yang akan masuk sekolah
9 Dalam penempatan posisi dan
102
pemberian tugas sudah
merasa puas dengan posisi
dan tugas yang diberikan
10 Kepala sekolah memberikan
informasi terkait dengan
tugas
11 Kepala sekolah melakukan
pengawasan dalam
pelaksanaan tugas
12 Kepala sekolah sangat menaruh
kepercayaan dalam
pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab yang telah
diberikan
13 Tugas-tugas yang diberikan
oleh kepala sekolah telah
disederhanakan sehingga
mudah dalam
pengerjaannya
14 Tidak sesuainya antara latar
belakang pendidikan,
dengan penempatan serta
tugas yang diberikan
15 Tujuan pribadi di perhatikan
oleh kepala sekolah
103
16 Kepala sekolah acuh terhadap
kesulitan yang dihadapi oleh
bapak/ibu guru serta para
staf di sekolah
17 Kepala sekolah mengadakan
pelatihan bagi
pengembangan karir guru,
staf dan pegawai disekolah
18 Miskomunikasi atau
simpangsiur hubungan kerja
antara para guru
19 Tidak ada intruksi yang jelas
terhadap tugas yang
diberikan dari kepala
sekolah
20 Terdapat ketidak setiakawanan
diantara para guru dan
pegawai
21 Kepala sekolah memberikan
peluang dalam penempatan
dan pengembangan karir
22 Tanggung jawab yang diberikan
oleh kepala sekolah terlalu
104
banyak
23 Guru dan pegawai patuh dan
loyal kepada kepala sekolah
24 Kepala sekolah memberi tugas
tidak sesuai dengan
kemampuan masing-masing
25 Kepala sekolah memberi
kesempatan untuk
mendiskusikan masalah-
masalah yang ada disekolah
dengan guru dan staf
26 Mendapat tanggapan kurang
menyenangkan dari kepala
sekolah dalam memberikan
pendapat pribadi
27 Prosedur kerja sudah dijelaskan
oleh kepala sekolah
28 Kepala sekolah memberi
kesempatan untuk
menyampaikan perasaan
dan perhatiannya
29 Mendapatkan apresiasi dari
kepala sekolah berupa
hadiah atas hasil kerja yang
105
baik
30 Dalam pemberian tugas telah
disesuaikan dengan
keterampilan setiap masing-
masing individu
31 Kepala sekolah tidak
memberikan kesempatan
untuk memberikan pendapat
dalam menentukan program
penganggaran
32 Kepala sekolah mengadakan
perencanaan dan
menetapkan anggaran dana
untuk setiap pegawai
sekolah
33 Kurang memberikan kebebasan
dalam merealisasikan ide-
ide tanpa campur tangan
kepala sekolah dalam
perencanaan keuangan
34 Kepala sekolah tidak turut aktif
dalam rapat wali murid
35 Kepala sekolah lebih
memperhatikan kerja
kelompok dari pada
kompetisi individual
106
36 Kepala sekolah memberikan
penempatan atau jabatan
sesuai dengan kemampuan
bapak ibu guru
37 Kepala sekolah memutasi tanpa
adanya alasan yang jelas
38 Kepala sekolah melakukan
berbagai upaya untuk
peningkatan sekolah
38 Sikap kepala sekolah dalam
berkomunikasi sangat
membosankan, dan tidak
jelas tujuan dan maksudnya
40 Kepala sekolah memimpin rapat
sekolah dan mengambil
keputusan-keputusan
penting untuk kemajuan
sekolah.
107
Lampiran 3
ANGKET PENELITIAN YANG SUDAH VALID
No. Responden :
Nama :
Tata Tertib :
1. Isilah dengan tanda ( ) pada salah satu
jawaban yang sesuai dengan hati nurani anda
seperti dibawah ini :
SL : Selalu
SR : Sering
KD : Kadang- Kadang
TP : Tidak Pernag
2. Jawablah dengan sejujur-jujurnya
3. Jawaban anda dijaga kerahasiaannya
4. Penelitian ini bermaksud untuk meneliti
mengenai “Peranan Kepala Sekolah Sebagai
Administrator Pendidikan” Atas perhatiannya
saya ucapkan terimakasih.
No Pernyataan
SL SR KD TP
1 Kepala sekolah membuat
perencanaan program
pengajaran selama satu
tahun.
2 Kepala sekolah tidak
menguraikan program-
program yang akan
108
dilakukan pada tahun ajaran
baru
3 Perbaikan gedung sekolah,
pengadaan fasilitas kurang
di perhatikan
4 Kepala sekolah membangun
hubungan yang harmonis
5 Kepala sekolah memonitori
kegiatan dengan baik dan
rapih
6 Kepala sekolah membuat
perencanaan dan pendataan
kriteria untuk siswa siswi
yang akan masuk sekolah
7 Dalam penempatan posisi dan
pemberian tugas sudah
merasa puas dengan posisi
dan tugas yang diberikan
8 Kepala sekolah memberikan
informasi terkait dengan
tugas
9 Kepala sekolah sangat menaruh
kepercayaan dalam
pelaksanaan tugas dan
109
tanggung jawab yang telah
diberikan
10 Tugas-tugas yang diberikan
oleh kepala sekolah telah
disederhanakan sehingga
mudah dalam
pengerjaannya
11 Kepala sekolah acuh terhadap
kesulitan yang dihadapi oleh
bapak/ibu guru serta para
staf di sekolah
12 Kepala sekolah mengadakan
pelatihan bagi
pengembangan karir guru,
staf dan pegawai disekolah
13 Miskomunikasi atau
simpangsiur hubungan kerja
antara para guru
14 Tidak ada intruksi yang jelas
terhadap tugas yang
diberikan dari kepala
sekolah
15 Kepala sekolah memberikan
peluang dalam penempatan
dan pengembangan karir
110
16 Tanggung jawab yang diberikan
oleh kepala sekolah terlalu
banyak
17 Kepala sekolah memberi tugas
tidak sesuai dengan
kemampuan masing-masing
18 Kepala sekolah memberi
kesempatan untuk
mendiskusikan masalah-
masalah yang ada disekolah
dengan guru dan staf
19 Mendapat tanggapan kurang
menyenangkan dari kepala
sekolah dalam memberikan
pendapat pribadi
20 Prosedur kerja sudah dijelaskan
oleh kepala sekolah
21 Mendapatkan apresiasi dari
kepala sekolah berupa
hadiah atas hasil kerja yang
baik
22 Dalam pemberian tugas telah
disesuaikan dengan
keterampilan setiap masing-
111
masing individu
23 Kurang memberikan kebebasan
dalam merealisasikan ide-
ide tanpa campur tangan
kepala sekolah dalam
perencanaan keuangan
24 Kepala sekolah lebih
memperhatikan kerja
kelompok dari pada
kompetisi individual
25 Kepala sekolah memberikan
penempatan atau jabatan
sesuai dengan kemampuan
bapak ibu guru
26 Kepala sekolah melakukan
berbagai upaya untuk
peningkatan sekolah
27 Sikap kepala sekolah dalam
berkomunikasi sangat
membosankan, dan tidak
jelas tujuan dan maksudnya
28 Kepala sekolah memimpin rapat
sekolah dan mengambil
keputusan-keputusan
penting untuk kemajuan
sekolah.
112
Lampiran 4
Hasil wawancara dengan kepala sekolah
Masalah : Peran Kepala Sekolah Sebagai Administrator
Interviwer : Bapak Raden Sutisna (Kepala Sekolah)
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Hari / tanggal : 07 November 2018 jam 10: 15 di ruang kepala Sekolah
1. Bagaimana Peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dalam
melaksanakan kegiatan Perencanaan program sekolah meliputi program
pengajaran, perencanaan keuangan, kesiswaan, dan pengadaan fasilitas
yang menunjang program sekolah?.
Jawab : Setiap satu tahun sekali kepala sekolah melakukan rapat kerja
untuk menetapkan program (program tahunan), yang mencakup program
kurikulum, perencanaan program pengajaran, perencanaan keuangan,
kesiswaan, program kepegawaian, keuangan dan pengadaan fasilitas yang
menunjang program sekolah.
Untuk perencanaan program pengajaran: dibuat berdasarkan musyawarah
kerja diawal tahun yang dilandasi sesuai dengan visi, misi, tujuan dan
sasaran sekolah yang akan dilakukan pada tahun berikutnya.
Dan untuk program kesiswaan: yakni bahwa setiap murid yang baru
dicatat segera dalam buku besar yang disebut dengan buku induk siswa,
buku induk merupakan kumpulan daftar nama siswa dan juga hasil belajar
siswa dari tahun ketahun, pencatatan data siswa tersebut lengkap meliputi
data dan identitas siswa yang sebagian data dapat diambil dari formulir
pendaftaran. Sedangkan untuk penempatan dan pengaturan siswa, di
sekolah SDN Babakan Madang 01 disesuaikan dengan kondisi kelas,
seperti siswa yang berprestasi tinggi dikelompokkan dengan siswa yang
rendah, dengan tujuan agar siswa yang berprestasi rendah dapat
termotivasi dengan siswa yang berprestasi tinggi. Sedangakan untuk
113
program kepegawaian: bahwa kepala sekolah melakukan perekrutan dan
penempatan guru berdasarkan musyawarah dengan para guru-guru, yang
disesuaikan dengan latar belakang pendidikan, begitupula dengan setiap
pemberian tugasnya. Akan tetapi jika kebutuhan guru tidak memadai maka
penempatannya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Sedangkan untuk kesejahteraan para guru antara lain guru berhak
mendapatkan hak cuti, mendapatkan tunjangan, mendapatkan perawatan
dan juga penghargaan bagi guru yang bresprestasi.
Dan yang menjadi sumber keuangan di SDN Babakan Madang 01 ini
dibagi menjadi tiga sumber, yaitu dari pemerintah baik pemerintah pusat
maupun daerah, yang kedua-duanya bisa bersifat umum maupun khusus
yang diperuntukkan bagi kepentingan sekolah, selain itu yang menjadi
sumber keuangan bagi sekolah di dapat dari orang tua peserta didik baik
yang mengikat maupun tidak mengikat. Dan juga dari masyarakat yang
menyumbang untuk keperluan sekolah.
Serta untuk program perlengkapan sekolah: penggunaannya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan. Begitupula dengan adanya penambahan
gedung atau renovasi gedung.
2. Bagaimana Peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dalam
melaksanakan kegiatan Pengorganisasian yang meliputi penempatan
pegawai serta pembagian tugas-tugas masing masing setiap guru?.
Jawab: Struktur organisasi sekolah di SDN 01 Babakan Madang disusun
berdasarkan musyawarah dengan para guru, staf dan juga karyawan.
Kemudian kepala sekolah memberikan dan menetapkan surat keputusan
(SK) penugasan kepada setiap guru dan tenaga kependidikan yang
disesuaikan dengan kemampuan dan juga latar belakang pendidikan
masing masing. Selain itupula yang menjadi pertimbangan dalam
pembagian tugas adalah dengan melihat kepada Daftar Urut Kepangkatan
(DUK) atau dari lamanya masa kerja dan prestasi.
114
3. Bagaimana Peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dalam
melaksanakan kegiatan Pengkoordinasian, yang melibatkan hubungan
kerja anatara kepala sekolah, guru serta staf disekolah?.
Jawab : Bahwa pengkoordinasian yang dilakukan di SDN 01 Babakan
Madang dengan melakukan rapat bulanan yang diikuti oleh semua guru,
staf dan juga karyawan. Serta melakukan diskusi yang didalamnya setiap
guru, staf maupun karyawan dapat saling mengoreksi permasalahan yang
sedang dihadapi. Hal ini menjadikan hubungan yang harmonis antara
kepala sekolah, guru dan juga staf maupun karyawan. Sehingga dapat
meminimalisir adanmya perselisihan dan kesalahpahaman.
4. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai administrator dalam mengelola
data pegawai?.
Jawab: Yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam mengelola data
pegawai adalah dengan mengadakan diskusi, serta membentuk ikatan
kekeluargaan antara kepala sekolah dan personil lainnya, memberikan
kesempatan kepada guru maupun staf dan karyawan untuk meningkatkan
kemampuannya, mengusulkan untuk kenaikan gaji atau pangkat guru,
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kemudian kepala sekolah
menetapkan surat keputusan (SK) penugasan kepada setiap guru dan
tenaga kependidikan yang disesuaikan dengan latar belakang pendidikan
dan keahliannya masing- masing.
5. Bagaimana Peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dalam
melaksanakan kegiatan Pengarahan dan pembinaan yang meliputi kegiatan
dalam peningkatan mutu guru, staf maupun para karyawan?.
Jawab: Kepala sekolah telah memberikan tugas serta memberikan
keleluasaan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan. Baik pelatihan –pelatihan yang diselenggarakan oleh
pemerintah maupun pelatihan-pelatihan umum guna meningkatkan mutu
dan kualitas para guru dan tenaga kependidikan. Pelatihan tersebut
meliputi penataran, seminar, lokakarya dan lain sebagainya. Sedangkan
115
pembinaan yang dilakukan adalah pembinaan terhadap kinerja guru, staf
maupun karyawan, pembinaan terhadap administrasi kelas dan melakukan
brefing terlebih dulu dalam pelaksanaan kegiatan apapun. Serta
memberikan reward bagi guru yang berprestasi. Ini sebagai bentuk
motivasi.
6. Bagaimana Peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dalam
berkomunikasi dengan para guru dan karyawan disekolah dalam
pelaksanaan tugas?.
Jawab: Dalam berkomunikasi dengan para guru, staf dan juga karyawan
yakni kepala sekolah senantiasa melakukan musyawarah bersama dengan
para guru, serta melakukan komunikasi secara langsung kepada personal
(face to face) yang disesuaikan dengan situasi dan kondisinya. Bentuk
komunikasi yang digunakan di SDN Babakan Madang ini antara lain
dengan kominukasi intern dan komunikasi Ekstern adalah komunikasi
antara pihak sekolah dengan lingkungan sekitar yang meliputi komunikasi
sekolah dengan orangtua siswa, dan komunikasi sekolah dengan
masyarakat, baik individu maupun lembaga. salah satu cara menciptakan
hubungan yang harmonis yakni dengan mengupayakan selalu datang lebih
awal daripada guru- guru dan selalu berdiri didepan gerbang sekolah
menyambut dan menyalami guru-guru dan murid yang datang serta
membiasakan berjabat tangan di lingkungan sekolah. Berjabat tangan ini
sudah diterapkan di sekolah setiap hari sebelum aktivitas proses belajar
mengajar. Hal ini menjalin rasa kekeluargaan antara satu dengan yang lain
dan menjadi lebih akrab. Sehingga koordinasi kedepan dapat terjalin
dengan baik pula. Dan dalam seminggu bisa 3 kali kepala sekolah masuk
ke ruang guru.
7. Bagaimana Peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dalam
melaksanakan kegiatan Pengawasan, terhadap program kerja yang
116
dilakukan oleh setiap guru, staf dan para pegawai terhadap tugas masing-
masing?.
Jawab: Kepala sekolah membuat Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dengan
bentuk draf quisoner yang diberikan kepada guru untuk diisi. Dari hasil
SKP tersebut untuk adanya penentuan pengawasan dan penilaian. :
pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung. Bentuk
pengawasan langsung yakni kepala sekolah terjun langsung melakukan
inspeksi ataw observasi, melakukan kunjungan kelas, mengadakan
pertemuan individual, rapat, dan musyawarah kerja. Sedangkan
pengawasan tidak langsung yakni kepala sekolah membuat kebijakan,
membuat peraturan, membuat instruksi, membuat ujian, program testing
dan laporan- laporan. Dan untuk evaluasi dibagi menjadi dua bagian,
evaluasi yang bersifat makro dan evaluasi bersifat mikro.
Evaluasi makro sasarannya adalah program pendidikan yang
direncanakan untuk memperbaiki bidang pendidikan. Sedangkan evaluasi
mikro sasarannya adalah program pembelajaran untuk mengetahui
pencapaian hasil belajar siswa.
8. Bagaimana Peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dalam
melaksanakan kegiatan Evaluasi terhadap program yang sudah dilakukan?.
Jawab: Dengan melakukan brefing untuk setiap kegiatan dan tugas sebagai
evaluasi kecil dan evaluasi besar secara keseluruhan pada akhir tahun.
Serta pemerikasaan terhadap administrasi dilakukan setiap tiga bulan
sekali.
9. Faktor apa saja yang menjadi pendukung bagi kepala sekolah dalam
menjalankan perannya sebagai administrator pendidikan?.
Jawab: Tentunya ada banyak faktor yang mendukung dalam menjalankan
tugas, diantaranya adanya kerjasama diantara para guru, staf maupun
karyawan. Adanya saran dan kritik dari para guru, staf maupun karyawan
serta wali murid. Adanya kesadaran diri akan kedisiplinan, Sumber Daya
117
Manusia yang memadai. Serta Program dan media sekolah yang memadai.
Juga dukungan dari masyarakat sekitar sekolah.
10. Adakah kesulitan-kesulitan yang bapak kepala sekolah temui dalam
menjalankan tugas sebagai administrator?.
Jawab: Kepala sekolah sibuk dengan kegiatan didalam maupun diluar
sekolah. Dan keterbatasan kemampuan saya pribadi dalam menjalankan
tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai administrator, namun saya sudah
berusaha untuk optimal. Serta adanya keterbatasan dana dan waktu.
118
Hasil wawancara dengan kepala sekolah
Masalah : Peran Kepala Sekolah Sebagai Administrator
Interviwer : Ibu Endang (Wakil Sekolah)
Tempat : Ruang Perpustakaan
Hari / tanggal : 12 November 2018 jam 09.30 di ruang kepala Sekolah
1. Bagaimana Peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dalam
melaksanakan kegiatan Perencanaan program sekolah meliputi program
pengajaran, perencanaan keuangan, kesiswaan, dan pengadaan fasilitas
yang menunjang program sekolah?.
Jawab : Kepala sekolah senantiasa mengadakan rapat kerja untuk
menentukan program tahunan. Meliputi program pengajaran, keuangan,
kesiswaan dan lainsebagainya. Dalam program pengajaran lebih
ditekankan bagi setiap guru membuat Rancangan Program pengajaran
(RPP). Dan untuk program kesiswaan yakni ada pramuka, karate,
karawitan dan UKS. Dengan UKS ini siswa siswi dapat belajar tentang
kesehatan, melakukan pengobatan dan pertolongan pertama bagi
kecelakaan. Serta dapat menjaga lingkungan kebersihan sekolah.
2. Bagaimana Peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dalam
melaksanakan kegiatan Pengorganisasian yang meliputi penempatan
pegawai serta pembagian tugas-tugas masing masing setiap guru?.
Jawab: Pembuatan struktur organisasi sekolah di SDN 01 Babakan
Madang, dilakukan dengan musyawarah dengan seluruh guru-guru.
Kemudian kepala sekolah memberikan dan menetapkan surat keputusan
(SK) penugasan kepada setiap guru dan tenaga kependidikan yang
disesuaikan dengan kemampuan dan juga latar belakang pendidikan
masing masing.
119
3. Bagaimana Peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dalam
melaksanakan kegiatan Pengkoordinasian, yang melibatkan hubungan
kerja anatara kepala sekolah, guru serta staf disekolah?.
Jawab : Untuk pengkoordinasian yang dilakukan di SDN 01 Babakan
Madang dengan melakukan rapat bulanan yang diikuti oleh semua guru.
Serta melakukan diskusi yang didalamnya setiap guru, staf maupun
karyawan dapat saling mengoreksi permasalahan yang sedang dihadapi.
Dan juga mengadakan brefing setiap hari dalam waktu 15-20 menit
sebelum beraktivitas.
4. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai administrator dalam mengelola
data pegawai?.
Jawab: bahwa setiap guru yang ingin masuk menjadi guru dapat membuat
lamaran dan Lamaran tersebut akan dipertimbangkan, jika lulus seleksi
maka akan diberikan surat keputusan dan penempatan kerja sesuai dengan
latar belakang pendidikannya.
5. Bagaimana Peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dalam
melaksanakan kegiatan Pengarahan dan pembinaan yang meliputi kegiatan
dalam peningkatan mutu guru, staf maupun para karyawan?.
Jawab: bahwa kepala sekolah senantiasa mendukung akan segala
pelatihan yang diadakan oleh pemerintah maupun pelatihan umum,
namun adakalanya tidak mendukung untuk mengikuti pelatihan
dikarenakan berbenturan dengan dana dan waktu yang tidak mendukung.
Dan kepala sekolah memberikan reward bagi guru yang berprestasi.
6. Bagaimana Peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dalam
berkomunikasi dengan para guru dan karyawan disekolah dalam
pelaksanaan tugas?.
Jawab: bahwa kepala sekolah senantiasa berkumunikasi secara dua arah,
dan memberikan contoh teladan yang baik bagi guru-guru. Dengan selalu
120
datang lebih awal, jika ada kendala sering infokan terlebih dulu dan
memberikan tugas pengganti. Dan sering malakukan kunjungan keruang
guru untuk berbincang- bincang.
7. Bagaimana Peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dalam
melaksanakan kegiatan Pengawasan, terhadap program kerja yang
dilakukan oleh setiap guru, staf dan para pegawai terhadap tugas masing-
masing?.
Jawab: Kepala sekolah membuat Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dengan
bentuk draf quisoner yang diberikan kepada guru untuk diisi. Dari hasil
SKP tersebut untuk adanya penentuan pengawasan dan penilaian.
8. Bagaimana Peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dalam
melaksanakan kegiatan Evaluasi terhadap program yang sudah dilakukan?.
Jawab: dalam pelaksanaan kegiatan perlu diadakan evaluasi, akan tetapi
SDN Babakan Madang 01 ini mengadakan evaluasi namun evaluasi
tersebut tidak dilakukan secara continue, dan dari hasil evaluasi tidak
diuraikan untuk peritemnya.
121
Lampiran 5
Tabel Hasil Analisis Butir Instrumen Peranan Kepala Sekolah Sebagai
Administrator N-df 19-2 = 17 dengan Taraf Signifikansi 5%, r kritisnr tabel
sebesar 0,5
\Butir
Soal
Hasil Koofiensi
Korelasi Keteangan
Butir
Soal
Hasil Koefiesensi
Korelasi Ketwrangn
1
0,520 VALID 21 0,545 VALID
2
0,585 VALID 22 0,807 VALID
3
0,170 DROP 23 0,354 DROP
4
0,568 VALID 24 0,511 VALID
5
0,586 VALID 25 0,851 VALID
6
0,041 DROP 26 0,524 VALID
7
0,543 VALID 27 0,505 VALID
8
0,680 VALID 28 0,414 DROP
9
0,579 VALID 29 0,604 VALID
10
0,605 VALID 30 0,752 VALID
11
0,164 DROP 31 0,499 DROP
12
0,573 VALID 32 0,406 DROP
13
0,654 VALID 33 0,509 VALID
14
0,160 DROP 34 0,490 DROP
15
0,056 DROP 35 0,550 VALID
16
0,517 VALID 36 0,521 VALID
17
0,521 VALID 37 0,440 DROP
18
0,750 VALID 38 0,659 VALID
19
0,622 VALID 39 0,594 VALID
20 0,454 DROP 40 0537 VALID
122
Lampiran 6
Perhitungan Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Angket
Hasil dari angket, maka didapat data sebagai berikut:
108, 113, 114, 114, 115, 116, 126, 129, 131, 133, 135, 135, 139, 144, 144, 147,
149, 152, 153.
Langkah-langkah dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Menghitung rentangan kelas (R), dengan rumus:
R = Nilai terbesar- Nilai terendah
= 153-108
= 45
2. Menghitung banyaknya kelas (K), dengan rumus:
K = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 19
= 1+3,3 ( 1,27 )
= 5,19 dibulatkan menjadi 5.
Maka banyaknya interval kelas adalah 5
3. Menghitung lebar kelas (P), dengan rumus :
P = R = 45 = 9
K 5
Maka lebar kelas intervalnya adalah 9
4. Tabel distribusi frekuensi
No Kelas
Interval
F Batas Kelas NT F.Kum F% FNT
1 108-117 6 108,5-117,5 113 6 31,57 678
2 118-127 1 118,5-127,5 123 7 36,84 123
3 128-137 5 128,5-137,5 133 13 68,42 665
4 138-147 4 138,5-147,5 143 17 89,21 573
5 148-157 3 148,5-157,5 153 19 100 459
Jumlah 19 2.497
123
Lampiran 7
Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku dari hasil angket
No X X – X
(X – X )²
1 108 -23, 42 548, 4954
2 113 -18, 42 339, 2964
3 114 -17, 42 303, 4564
4 114 -17, 42 303,4564
5 115 -16, 42 269, 6164
6 116 -15, 42 273, 7764
7 126 -5, 42 29, 3764
8 129 -2, 42 5, 8564
9 131 -0, 42 0, 1764
10 133 1, 58 2, 4964
11 135 3, 58 12, 8164
12 135 3, 58 12, 8164
13 139 7, 58 57, 4564
14 144 12, 58 158, 2564
15 144 12, 58 158, 2564
16 147 15, 58 242, 7364
17 149 17, 58 309, 0564
18 152 20, 58 423, 5364
19 153 21, 58 465, 6964
2. 494 3. 880, 63
X = sigma x = 2.494 = 131, 42
N 19
SD = ( X- X ) ² = 3.880, 63
N-1 18
= 215, 59
= 14,68
124
Untuk menentukan tinggi rendahnya rata- rata dari hasil angket dapat di
peroleh dengan cara sebagai berikut :
1. Mencari rentang nilai untuk kategori sedang : yakni rata- rata skor angket
dikurangi simpangan baku, dan rata- rata ditambah simpangan baku :
131, 42 – 14,68 = 116, 74
131, 42 + 14,68 = 146, 1
Jadi untuk kategori sedang rentang nilainya dari 116,74- 146,1
2. Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi : skor yang berada diatas
146,1 sampai skor tertinggi yaitu 153.
3. Menentukan rentang nilai rendah : menentukan skor yang berada di bawah
116,74 sampai skor terendah yang diperoleh. Yakni 108-116,74
125
Lampiran 8
126
Lampiran 9
127
Lampiran 10
128
Lampiran 11
129
Lampiran 12
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE
MASA BAKTI : 2015 - 2020
KETUA KOMITE
SEKRETARIS
BENDAHARA
ROBI KUSWARA, S.Pd
BIDANG PENJARINGAN
BIDANG KUALITAS DAN KERJASAMA
PENGEMBANGAN PEND.
BIDANG PENGELOLAAN
BIDANG PENGGALIAN
DANA MASYARAKAT
SDS
SELURUH ORANG TUA PESERTA DIDIK
130
SEKOLAH DASAR NEGERI BABAKANMADANG 01
KECAMATAN BABAKANMADANG - KABUPATEN BOGOR
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
KEPALA DESA KEPALA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH
Ir. DENI NUGRAHA
R. SUTISNA, MM.Pd
JAJA SUJATMA, SH, MM
BENDAHARA SEKRETARIS
YETI KARYATI, S.Pd, MM
ROCHMAT RAHADIAN
PENANGGUNG JAWAB
STANDAR
STANDAR KOMPETENSI
STANDAR
STANDAR
ISI LULUSAN SARPRAS PEMBIAYAAN
ENDANG SRI B. S.Pd, MM
ADE SUPARMADI S. S.Pd
ROCHMAT RAHADIAN
YETI KARYATI, S.Pd, MM
STANDAR
STANDAR TENAGA PEND.
STANDAR
STANDAR
PROSES & KEPENDIDIKAN PENGELOLAAN PENINLAIAN
RAMDAN, S.Pd.I
ROBI KUSWARA, S.Pd
RATNA WIANTI, S.Pd
Hj. ENI HARNANI, S.Pd, M.Si
GURU KELAS
GURU KELAS I
GURU KELAS II
GURU KELAS III
RATNA WIANTI, S.Pd
YETI KARYATI, S.Pd, MM
EMA RATNASARI, S.Pd.I
YENI HAYANAH, S.Pd.SD
CHEPPY SETIANUGRAHA
GURU KELAS IV GURU KELAS V GURU KELAS VI
RAMDAN, S.Pd.I
Hj. ENI HARNANI, S.Pd, M.Si
ADE SUPARMADI S. S.Pd
TB SULTONI S,.Pd.I
ENUH RAHMAT T. S.Pd.I
ENDANG SRI B. S.Pd, MM
ROBI KUSWARA, S.Pd
Kepala,
SDN Babakanmadang 01
R. SUTISNA, MM.Pd
NIP. 196601161990031004
131
Lampiran 13
No
Nama
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 1 4 4 4 2 4 4 4 3
2 4 3 3 3 2 1 3 3 2 4
3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4
4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
5 4 4 3 3 4 1 3 4 4 4
6 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
7 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4
8 4 3 3 4 2 3 3 4 2 4
9 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
12 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4
13 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
14 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4
15 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3
16 3 2 3 1 3 4 3 3 4 3
17 2 3 3 2 4 4 3 3 2 4
18 3 1 4 3 3 1 4 4 4 4
19 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4
Junlah 65 64 67 64 66 51 66 72 66 73
r hitung 0 0.6 0.2 0.6 1 -0 1 1 1 0.6
r tabel 0'5 0.5 0.5 0.5 1 1 1 1 1 0.5
VALID VALID TV VALID VALID TV VALID VALID VALID VALID
POSITIF NEGATIF NEGATIF POSITIF POSITIF POSITIF NEGATIF POSITIF
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
3 2 2 3 2 2 2 3 3 4
2 3 2 4 2 4 2 3 3 4
3 2 2 3 2 3 2 3 3 4
3 2 4 4 4 4 3 4 4 4
2 4 4 4 4 4 3 4 4 4
1 4 4 4 1 4 4 4 4 4
2 4 3 4 2 4 3 3 2 3
2 3 4 4 2 1 3 3 2 3
1 4 4 4 2 4 4 4 4 4
132
2 3 4 4 2 4 3 3 2 3
1 4 4 1 1 3 4 4 4 4
1 4 4 4 1 2 3 4 3 3
2 4 4 4 4 4 3 4 4 4
1 4 3 4 3 2 3 2 3 4
2 3 3 3 4 4 4 2 3 3
1 2 3 3 3 3 3 2 3 3
2 3 2 4 2 3 2 3 3 4
3 4 4 3 2 3 2 3 3 4
1 4 4 4 3 4 4 4 4 4
35 63 64 68 46 62 57 62 61 70
-0 1 0.7 0 0 1 0 1 1 0.4
1 1 0.5 1 1 1 1 1 1 0.5
TV VALID VALID TV TV VALID VALID VALID VALID TV
POSITIF POSITIF NEGATIF POSITIF NEGATIF NEGATIF
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
2 3 2 3 2 4 3 2 2 2
3 2 3 4 1 3 4 3 2 3
4 4 4 4 4 4 2 4 4 4
3 4 3 4 4 4 4 3 3 4
3 4 3 4 4 4 4 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 3 3 2 4 3
3 3 4 4 2 2 2 2 3 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 3 3 2 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 2 4 3 2 4 3 2 3 3
3 4 3 4 4 4 4 3 3 4
4 3 3 3 4 3 3 4 2 3
3 2 2 2 2 3 3 4 1 1
3 2 4 3 2 4 3 2 3 3
3 2 3 4 1 2 4 3 2 2
3 3 4 3 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 3 3 3
62 59 66 69 60 67 65 58 57 59
0.5 1 0.4 0.5 1 1 1 0 1 1
133
0.5 1 0.5 0.5 1 1 1 1 1 0.5
VALID VALID TV VALID VALID VALID VALID TV VALID VALID
POSITIF NEGATIF NEGATIF POSITIF NEGATIF POSITIF POSITIF POSITIF
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Jumlah
3 2 2 4 1 3 4 3 4 3 113
3 3 3 4 1 3 4 3 3 3 115
1 1 4 4 2 4 4 4 4 4 131
1 2 4 4 3 4 4 4 4 4 144
4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 144
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 153
4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 135
1 3 4 2 3 4 4 4 2 4 116
4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 152
4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 133
1 1 4 4 2 3 4 4 4 4 139
2 2 3 3 2 3 4 4 4 4 126
4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 149
2 4 3 4 2 3 4 3 3 4 129
1 1 4 4 2 4 4 4 4 4 114
2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 108
2 3 3 4 1 3 4 3 3 4 114
4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 135
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 147
51 57 64 71 40 66 75 71 67 71 2497
1 0.4 0 0.5 1 0 0 1 1 1 1 0.5 1 0.5 1 1 1 1 1 1
TV TV VALID TV VALID VALID TV VALID VALID VALID NEGATIF POSITIF POSITIF POSITIF NEGATIF POSITIF