library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i
PERANAN PASUKAN T (TJADANGAN) RONGGOLAWE
DALAM AGRESI MILITER II BELANDA 1948-1949 DI
DAERAH GERILYA GUNUNG SUMBING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh
SETYA ADI NUGRAHA
C.0510040
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ii
PERANAN PASUKAN T (TJADANGAN) RONGGOLAWE
DALAM AGRESI MILITER II BELANDA 1948-1949 DI
DAERAH GERILYA GUNUNG SUMBING
Disusun Oleh
SETYA ADI NUGRAHA
C 0510040
Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing
Pembimbing
Umi Yuliati, S.S., M.Hum.
NIP. 197707162003122002
Mengetahui,
Kepala Program Studi Ilmu Sejarah
Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S.,M.Hum.
NIP. 197306132000032002
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iii
PERANAN PASUKAN T (TJADANGAN) RONGGOLAWE
DALAM AGRESI MILITER II BELANDA 1948-1949 DI
DAERAH GERILYA GUNUNG SUMBING
Disusun Oleh:
SETYA ADI NUGRAHA
C.0510040
Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
Pada tanggal….................
Jabatan Nama Tanda Tangan
Ketua Penguji Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd
NIP. 195806011986012001 (……………………)
Sekretaris Penguji Insiwi Febriary Setiasih, S.S., M.A.
NIP. 198002272005012001 (……………………)
Penguji I Umi Yuliati, S.S., M.Hum.
NIP. 197707162003122002 (……………………)
Penguji II Dra. Isnaini W.W., M.Pd
NIP. 195905091985032001 (……………………)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret
Prof. Drs. Riyadi Santoso, M.Ed. Ph.D.
NIP. 19600328 198601 1 001
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iv
PERNYATAAN
Nama : SETYA ADI NUGRAHA
NIM : C.0510040
Menyatakan dengan ini dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul:
“PERANAN PASUKAN T (TJADANGAN) RONGGOLAWE DALAM AGRESI
MILITER II BELANDA 1948-1949 DI DAERAH GERILYA GUNUNG
SUMBING” adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan tidak
dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya dalam skripsi ini
diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang
diperoleh dari skripsi tersebut.
Surakarta, 4 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Setya Adi Nugraha
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
v
MOTTO
“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu
kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat”
(Winston Churchill)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku Bapak dan Ibu
yang selalu mendukung.
2. Adik tersayang, Inez, Lutfiana, dan
Arifah.
3. Nenekku Sri Sayekti
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “PERANAN PASUKAN T (TJADANGAN)
RONGGOLAWE DALAM AGRESI MILITER II BELANDA 1948-1949 DI
DAERAH GERILYA GUNUNG SUMBING”. Serta tidak lupa shalawat dan
salam kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi
kita semua.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat
kelulusan sarjana sastra dari Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Sebelas Maret. Penyusunan skripsi ini melalui proses yang panjang
dan didalamnya banyak ditemui hambatan namun berkat dorongan, bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tak langsung,
akhirnya skripsi ini mampu terselesaikan.
Dengan segala kerendahan, keikhlasan dan ketulusan hati, penulis
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang memfasilitasi penulis
selama perkuliahan.
2. Ibu Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S.,M.Hum. selaku Kepala Program Studi
Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang mendorong dan memudahkan penulis dalam perizinan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viii
3. Bapak Drs. Sri Agus M.Pd, selaku pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu dan pikirannya serta senantiasa memberikan kritik dan
sarannya yang membangun dalam menyelesaikan skripsi.
4. Ibu Umi Yuliati, S.S., M.Hum, selaku pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu dan memberikan masukan dalam konsultasi skripsi.
5. Bapak M. Bagus Sekar Alam, S.S., M.Si. selaku pembimbing akademik
yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi.
6. Ibu Insiwi Febriary Setiasih, S.S, M.A, yang banyak memberikan
motivasi, saran dan kritik kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Segenap staff dan dosen pengajar di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membekali
ilmu pengetahuan yang sangat banyak kepada penulis.
8. Kedua Orang Tua penulis Bapak Ibu, serta adik-adik penulis tercinta yang
senantiasa mengisi keceriaan dan cinta dalam menjalani hidup.
9. Nenek Sri Sayekti yang banyak memberikan wejangan dan petuah serta
kasih sayangnya kepada penulis. Pakde Amrih Widada beserta Budhe
Nanik dan Pakde Budi Santosa beserta Budhe Juwartinah yang selalu
memberikan dukungan dalam proses penulisan skripsi,
10. Letkol Eko Ismadi selaku Kepala Perpustakaan Pusat Angkatan Darat,
Kolonel (Purn) Sani Lupias Abdurachman, Prof. Setijadi sebagai pelaku
sejarah perjuangan Pasukan T Ronggolawe, Peltu (Purn) Abak Roflin
sebagai saksi hidup Agresi Militer II Belanda di Magelang, Serma (Purn)
Nyono, Ketua Veteran Kabupaten Wonosobo, serta tidak lupa Bapak
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
Sugiyarto dan H. Samsu Hudohardono yang merupakan mantan kepala
desa Marongsari dan Kembaran. Penulis mengucapkan banyak terima
kasih karena telah memberikan informasi dalam penulisan skripsi ini.
11. Ai, Akhir, Ana, Aprianto, Apriliandi, Basuni, Bryan, Delta, Denny, Diah,
Galih, Pradipta, Riessa, Rosita, Sayid, Yunita dan teman-teman Historia
2010 yang banyak memberikan referensi bacaan, membantu penulis
dalam mencari data untuk menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
12. A’al Dwifky, Primanda Nikko, Galih Dwi Saputra, Bayu Mahendra,
Dwiki Wirananda, Yudha Bhakti, Iskandar “Buduk”, Fendy Fawzi, Kurnia
Nur, Gilar Hargi, Dicky “didik”, Danu Putra W “danone”, Ayu Yuliana,
Inayah Hasni, Arief “cute” yang memberikan keceriaan dan dukungan tak
henti-hentinya kepada penulis.
13. Teman-teman Ikatan Muda-Mudi Mangkubumen, Laku Lampah,
Community of Megapro Motorcycle Multiform, Motorcycle Custom
Enthusiasm dan Pecinta Alam (Palasara), yang memberikan keceriaan dan
aktifitas yang menyenangkan diluar perkuliahan. Chochola, Leduboy,
Dakota yang selalu mengantar dan menemani penulis dalam masa
perkuliahan.
14. Terima kasih kepada mahasiswa Ilmu Sejarah, baik itu angkatan atas
maupun bawah dan semua pihak yang telah membantu, yang tak bisa
disebutkan satu persatu.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
Penulis sepenuhnya sadar betul bahwa dalam penelitian ini merupakan
proses belajar yang masih jauh dari sempurna. Segala kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan dan akhirnya dengan penuh rasa hormat
yang tulus, penulis mempersembahkan penelitian ini dengan segala kekurangan,
dan kelebihannya. Semoga penelitian ini bermanfaat.
Penulis
Setya Adi Nugraha
NIM. C0510040
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR ISTILAH ......................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xviii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xx
ABSTRAK ....................................................................................................... xxi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7
E. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 8
F. Metode Penelitian ................................................................................... 10
1. Heuristik ................................................................................................. 11
2. Kritik Sumber ......................................................................................... 13
3. Interpretasi .............................................................................................. 13
4. Historiografi ............................................................................................ 13
G. Sistematika Penulisan ............................................................................ 14
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xii
Halaman
BAB II. SEJARAH AWAL MULA TERBENTUKNYA PASUKAN T
RONGGOLAWE ............................................................................................. 16
A. Sekolah Pada Masa Pendudukan Jepang di Semarang ...................... 16
1.Keterlibatan Pelajar di Semarang dalam Kegiatan Semi Militer Jepang 19
2. Gasemse (Gabungan Sekolah Menengah Semarang) .................... 27
3. Pertempuran Pemuda Pelajar Semarang Dengan Jepang dan Inggris 31
B. Pelajar Semarang Tergabung Dalam Organisasi Kemiliteran ........... 38
1. Pembentukan 2 Batalyon TKR ...................................................... 38
2. Sekolah Opsir Tjadangan di Salatiga ............................................. 40
3. Panggilan Terhadap Para Pelajar SOT Dari Divisi Ronggolawe .. 43
3. Tugas Belajar di SMA Peralihan Magelang .................................. 44
BAB III. KONDISI PASUKAN T RONGGOLAWE DALAM MENGHADAPI
AGRESI MILITER BELANDA II ................................................................. 46
A. Latar Belakang Agresi Militer Belanda II ......................................... 46
B. Kondisi Pasukan T Ronggolawe di Magelang .................................. 50
1. Struktur Kemiliteran Pasukan T Ronggolawe Magelang .............. 50
2. Lambang Pasukan T Ronggolawe di Magelang ............................ 53
3. Persenjataan ................................................................................... 54
4. Pelatihan Strategi Tempur ............................................................. 56
5. Kehidupan Anggota Pasukan T Ronggolawe di Magelang .......... 59
BAB IV. PASUKAN T RONGGOLAWE DALAM MENGHADAPI AGRESI
MILITER BELANDA II .................................................................................. 61
A. Agresi Militer Belanda II di Magelang .............................................. 61
B. Aktifitas Pasukan T Ronggolawe dan Peranannya di Magelang ....... 63
1. Bergerak Meninggalkan Kota Magelang. .................................... 63
2. Menjadi Pasukan Pengamanan Staf Gubernur Militer III (Divisi
Diponegoro) .................................................................................. 66
3. Serangan Umum Kota Magelang 17 Januari 1949. ...................... 69
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
Halaman
4. Bergerak Menuju Lereng Barat Gunung Sumbing dan Berpindah
Daerah Operasi.. ............................................................................ 72
C. Gerilya Pasukan T Ronggolawe di Gunung Sumbing ...................... 74
1. Tergabung Dalam Sub Wehrkreise Sektor X ................................ 76
2. Operasi Tempur Pasukan T Ronggolawe di Sub Wehrkreise Sektor X 80
a. Penghadangan Jalan Tunggoro-Wonosobo-Banjarnegara ......... 80
b. Sapuran Dikuasai Tentara KL Belanda ..................................... 82
c. Berpindah Basis di Desa Kembaran dan Berpindah Daerah Operasi. 83
d. Pertempuran di Banaran ............................................................. 87
e. Aksi Terakhir Sebelum Gencatan Senjata ................................. 88
f. Tugas Tambahan di Sub Wehrkreis Sektor X ........................... 89
3. Peran Masyarakat Dalam Gerilya Pasukan T Ronggolawe di Gunung
Sumbing ........................................................................................ 91
a. Akomodasi Pasukan T Ronggolawe ......................................... 91
b. Masyarakat Turut Serta Dalam Operasi-Operasi Tempur ......... 96
D. Dampak Yang Ditimbulkan Dari Gerilya Pasukan T Ronggolawe di
SWKS X ........................................................................................... 98
E. Periode Setelah Cease Fire dan Pasukan T Ronggolawe Meninggalkan
Wonosobo ........................................................................................ 100
BAB V. KESIMPULAN ................................................................................. 103
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 107
LAMPIRAN ..................................................................................................... 109
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
DAFTAR ISTILAH
Anjing Nica Nama/julukan untuk Batalyon V, KNIL
Auster Jenis pesawat terbang yang digunakan untuk
meninjau
Bren carrier Kendaraan tempur yang menggunakan roda rantai
yang digunakan untuk pemasangan bren
Bren gun Seapan mesin buatan Inggris caliber 7,7mm
Buntai Istilah regu dalam bahasa Jepang
Butai Istilah batalyon dalam bahasa Jepang
Bushido Semangat ksatria Jepang. Sejenis semangat cinta
tanah air yang dianut secara fanatik oleh bangsa
Jepang, terutama militer
Cease Fire Penghentian tembak menembak, gencatan senjata
Chu Seinen Kunrensho Pusat latihan pemuda pada jaman Jepang
Chutai Istilah kompi dalam bahasa Jepang
Dancho Pimpinan atau komandan
Depot Bataljon Batalyon satuan pendidikan
Domei Kantor berita Jepang
Ehei Prajurit jaga
Front Medan pertempuran
Fukudancho Wakil pimpinan atau wakil komandan
Fuse Tiarap
Gakkutotai Barisan pelajar
Geplak Tanda bahaya terbuat dari anyaman bambu yang
berbentuk seperti kipas besar dan dipasang pada
tiang bambu yang tinggi. Digunakan di daerah
Gunung Sumbing
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xv
Granat Gombyok Granat lempar buatan secara primitive, dengan ekor
ikatan serat nanas
Gurkha Prajurit tentara Inggris yang berasal dari suku Nepal,
yang pada waktu itu berciri kepala gundul dan
menyisakan rambut yang dikucir
Gunseikan Pemerintah militer Jepang
Heiho Prajurit pembantu
Heiho Kaigun Prajurit pembantu pada angkatan laut Jepang
Hinomaru Bendera Jepang
Hizbullah Laskar Islam
Hofuku Merangkak
Ichiritsu Formasi pasukan yang bergerak satu per satu ke
belakang
Jibakutai Barisan berani mati. Dibentuk 8 Desember 1944
sebagai aspirasi keberanian Kamikaze yang
melakukan serangan bunuh diri terhadap kapal kapal
perang sekutu.
Jinchi Parit perlindungan
Kakeashi Pemanasan dengan cara berlari-lari kecil
mengelilingi lapangan
Kaderschool Sekolah militer lanjutan Belanda
Kanji Administrator
Kanonade Sasaran peluru-peluru kanon/artileri berat
Karaben Bedil
Keirei Penghormatan bila memakai pici, mengangkat
telapak tangan ke samping pelipis, bila tanpa pici
membongkokkan badan 30 derajat ke depan dengan
menggunakan pinggul sebagai poros, bila dalam
barisan menengok kekiri atau kanan secara serentak
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvi
Ken Kabupaten
Kenpeitai Polisi rahasia Tentara Jepang
Killing Ground Zona tembak/sasaran
Kimigayo Lagu kebangsaan Jepang
Kinrohoshi Kerja Bakti (paksa), Gugur Gunung
Kirikumi Serangan komando, serangan pendadakan/raid
Klembak Akar tanaman menyerupai gingseng yang dipakai
untuk ramuan rokok khas daerah Gunung Sumbing
Kochi Kota
Komon Penasihat
Kyoren Latihan dasar kemiliteran
Mitrailiur Senapan mesin
Mokuju Senapan kayu untuk latihan baris berbaris
Mokuto Mengheningkan cipta, sikap sempurna mata
dipejamkan
Naore Sebuah aba-aba agar kembali tegak seperti semula
Para Pasukan Penerjun
Saikerei Penghormatan hanya ditujukkan kepada kaisar
Jepang Tenno Heika sebagai keturunan langsung
Dewa Matahari Amaterasu Omikami. Caranya
menghadap kiblat kearah Tokyo dan
membungkukan tubuh sedalam 90 derajat
Sanyo Dewan Pertimbangan
Seinendan Barisan pemuda, anggotanya terdiri dari remaja
umur 14-20 tahun
Seinendan Jigyojo Barisan pemuda perkebunan. Anggotanya terdiri
dari buruh perkebunan
Seinendan Kojo Barisan pemuda pabrik. Anggotanya hanya terdiri
dari buruh pabrik
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvii
Seinen Kuresho Panti latihan pemuda
Sekko Pengintaian
Sendenbu Nama kantor propaganda Jepang
Sento kyoren Latihan Tempur
Shodancho Komandan seksi/peleton
Shotai Seksi/peleton
Shu Kepala daerah
Sidokan Perwira pembimbing ditempatkan di sekolah
lanjutan biasanya orang sipil yang dimiliterisir
Sin jawa gakkuto chikau Sumpah pelajar jawa baru
Stafdekking Pasukan pengawal staff
Stelling posisi gelar tempur/bersiaga
Taiso Senam pagi
Tencho Setsu Ulang tahun Kaisar Hirohito
Tenno Heika Kaisar Jepang
Tokubetshutai Polisi Jepang
Tokubetsu Si Kota Praja
Tundan Sistem pengangkutan barang dengan tenaga
manusia secara estafet
Wekker Jam meja yang dapat disetel untuk membangunkan
dari tidur
Wingate Gerakan melingkar mundur untuk menyerang balas.
Nama berasal dari Jenderal Wingate (Inggris) yang
melakukan manuver itu sewaktu perang di Birma
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xviii
DAFTAR SINGKATAN
ALRI Angkatan Laut Republik Indonesia
AMRI Angkatan Muda Republik Indonesia
CORO Corps Opleiding Reserve Officeren
CPM Corps Polisi Militer
GM III Gubernur Militer III
GPH Gusti Pangeran Haryo
KL Koninklijke Landmacht
KNIL Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger
KODM Komando Onderdistrik Militer
KRU Kesatuan Reserve Umum
KST Korps Speciale Tropen
LETDA Letnan Dua
LETTU Letnan Satu
LMD Letnan Muda
NICA Netherlands Indies Civil Administration
OVW Oorlogs Vrijwilligers
PETA Pembela Tanah Air
PKI Partai Komunis Indonesia
RAF Royal Air Force
RAPWI Relief/Recovery of Allied Prisoners of War and Internees
RERA Reorganisasi dan Rasionalisasi
SOT Sekolah Opsir Tjadangan
STC Sub Teritorial Comando
SWKS Sub Wehrkreis Sektor
TP Tentara Pelajar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. GPH Djatikusumo. ................................................................................... 41
Gambar 2. Regu 1 Pasukan T Ronggolawe Saat Clash ke II ..................................... 49
Gambar 3. Logo Pasukan T Ronggolawe .................................................................. 54
Gambar 4. Regu 2 Pasukan T Ronggolawe Saat Clash ke II ..................................... 69
Gambar 5. Regu 3 Pasukan T Ronggolawe Saat Clash ke II ..................................... 71
Gambar 6. Bekas Markas Pasukan T Ronggolawe di Desa Marongsari.................... 74
Gambar 7. Bekas Markas Pasukan T Ronggolawe di Desa Kembaran ..................... 84
Gambar 8. Pasukan T Ronggolawe yang Beroperasi di Magelang-Wonosobo ......... 86
Gambar 9. Gadis Penghubung dari Magelang. .......................................................... 94
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Surat tanda berakhirnya Sekolah Opsir Tjadangan di Salatiga……....... 112
2. Susunan tempur Marongsari................................................................... 113
3. Peta Pasukan T Ronggolawe di Magelang...... ....................................... 114
4. Peta Pasukan T Ronggolawe di Sub Wehrkreise Sektor X Wonosobo.. 115
5. Foto Pasukan T Ronggolawe bersama Liutenant de Waard, setelah
cease fire………………. ... …………………………………………… 116
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxi
ABSTRAK
Setya Adi Nugraha. C.0510040. 2017. Peranan Pasukan T (Tjadangan)
Ronggolawe Dalam Agresi Militer II Belanda 1948-1949 Di Daerah Gerilya
Gunung Sumbing. Skripsi: Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian sejarah Pasukan T Ronggolawe di daerah gerilya Gunung
Sumbing ini mempunyai tiga tujuan: pertama, untuk mengetahui latar belakang
dan sejarah terbentuknya Pasukan T- Ronggolawe, kedua, bagaimana koordinasi
Pasukan T-Ronggolawe dengan pasukan lain dalam menghadapi Agresi Militer II
Belanda di sekitar Gunung Sumbing, ketiga mengetahui strategi apa yang
diterapkan oleh pasukan T-Ronggolawe pada saat terjadinya Agresi Militer II
Belanda di wilayah Gunung Sumbing.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang dimulai dengan tahap
heuristik, yaitu pengumpulan data. Tahap selanjutnya kritik sumber, yakni untuk
mendapatkan data yang sesuai, sumber perlu dibandingkan dan dikritik (ekstern
dan intern). Selanjutnya, interpretasi yakni tahap menganalisis data yang
diperoleh sehingga memperoleh fakta-fakta yang terjadi dalam suatu peristiwa,
dan yang terakhir menuliskan laporan penelitian atau yang disebut dengan
historiografi. Sumber primer yang digunakan antara lain arsip dan wawancara.
Adapun sumber sekunder antara lain buku, artikel dan penelitian lainnya yang
setema.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pasukan T Ronggolawe adalah
salah satu bentuk perjuangan para pelajar Semarang hingga akhirnya menjadi
suatu kesatuan militer dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Agresi Militer Belanda II dan gerilya yang dilakukan oleh Pasukan T menjadi
ajang pembuktian perjuangan dalam pertempuran. Perjalanan yang unik dari latar
belakang terbentuknya pasukan di Semarang, bergabung dengan Divisi
Ronggolawe di Cepu, dan gerilya di Magelang-Wonosobo membuktikan bahwa
Pasukan T Ronggolawe adalah suatu kesatuan militer yang sanggup ditempatkan
dimanapun.
Upaya dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak
serta merta karena perjuangan para tentara, dalam hal ini masyarakat juga banyak
terlibat. Salah satunya adalah membantu gerilya para pasukan yang berperang.
Kata kunci: militer, Pasukan T Ronggolawe, gerilya
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxii
ABSTRACT
Setya Adi Nugraha. C.0510040. 2017. Peranan Pasukan T (Tjadangan)
Ronggolawe Dalam Agresi Militer II Belanda 1948-1949 Di Daerah Gerilya
Gunung Sumbing. Skripsi: Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
The history of T Ronggolawe's Troops in the Mount Sumbing guerrilla
area has three objectives: Firstly, to know the background and history of the
formation of T Ronggolawe Troops; secondly, how to coordinate the T
Ronggolawe with other troops to face of Dutch Military Aggression II around
Mount Sumbing’s areas, thirdly, to know what strategy was implemented by the T
Ronggolawe Troops at the time of the Dutch Military Aggression II in the Mount
Sumbing’s region.
This study uses a history method that began with the heuristic stage,
namely the collection of data from various sources of contemporary history which
is found in the archives and some of documents. The next stage of source
criticism, which is to obtain valid and invalid data, the source needs to be
compared and criticized (external and internal). Furthermore, the interpretation
phase of analyzing the data obtained so as to obtain the facts that occur within an
event, and the last method, wrote a research report as known as historiography.
The result of this research shows that T Ronggolawe was one of struggling
efforts of the Semarang’s student then finally forming to be a military unit to
reach the independence o Indonesia. Dutch Military Aggression II and the
guerilla were done by T Ronggolawe Troops be an evidence struggling in the war.
T Ronggolawe Troops had a unique background story before it formed in
Semarang, joined with Ronggolawe in Cepu, and guerilla in Magelang-Wonosobo
proven that T Ronggolawe Troops can be placed in any places.
The efforts to defend the independence of Indonesia not only coming from
the troops but also from the domestic people. One of them was helping the troops
to do guerilla war.
Keywords : military, T Ronggolawe Troops, guerrilla