Transcript
Page 1: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH

DALAM MEMBINA PENGAMALAN IBADAH

PEMULUNG BANTARGEBANG BEKASI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Kom.I)

Oleh

Siti Robi’atul Badriyah

NIM:106051001756

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

2010

Page 2: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL BARKAH

DALAM MEMBINA PENGAMALAN IBADAH PEMULUNG

BANTARGEBANG BEKASI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Kom.I)

Oleh

Siti Robi’atul Badriyah NIM:10605111756

Pembimbing,

Drs. Harun Asfar, MA. Nip :

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIEF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 3: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul "Peranan Pengajian Majelis Taklim Al-Barkah

dalam Membina Pengamalan Ibadah Pemulung Bantargebang Bekasi" telah

diujikan dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 23 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam

(S.Kom.I) pada Program Strata Satu (S1) pada jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

Jakarta, 23 Juni 2010

Panitia Sidang Munaqosyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota Drs. Jumroni, M.Si. Umi Musyarofah, MA. NIP : 19630515 199203 1 006 NIP : 19710816 199703 2 002

Anggota

Penguji I Penguji II Rini Laili Prihatini, M.Si. Dr. Elidar Husein, MA. NIP : 19580910 198703 2 001 NIP : 19451125 197106 2 001

Pembimbing

Drs. Harun Asfar, MA. NIP : 150 062 829

Page 4: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

ABSTRAK

Peranan Pengajian Majelis Tak’lim Al-Barkah dalam Membina Pengamalan Ibadah Pemulung Bantargebang Bekasi

Majelis taklim dalam persoalan kehidupan masyarakat dan bangsa mempunyai fungsi yang sangat signifikan, terutama bagi Ukhuwah Wathaniyah. Adapun kedudukan majelis taklim secara sosiologis bukan hanya sekedar tempat berkumpulnya kaum bapak-bapak atau kaum ibu-ibu saja, melainkan mempunyai nilai teologis yang akan memberikan pengetahuan, penghayatan dan bimbingan perilaku untuk melaksanakan nilai-nilai luhur Islam.

Penelitian ini diangkat atas dasar pemikiran yang menyatakan bahwa

adanya peranan Majelis Taklim Al-barkah, maka dapat mendorong membina pengamalan Ibadah pada pemulung dalam mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pada sisi inilah penulis mengkaji keberadaan peranan Majlis Taklim Al-Barkah di Kelurahan Bantargebang Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Majelis Taklim

Al-Barkah dalam membina pengamalan ibadah pemulung, faktor penunjang dan penghambat, serta hasil-hasil yang dicapai oleh Majelis Taklim Al-Barkah dalam membina pengamalan ibadah pemulung Bantargebang Bekasi.

Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan

deskriptif. Analisa terhadap peran pengajian Majelis Taklim Al-Barkah dalam membina pengamalan ibadah pemulung Bantargebang Bekasi, penulis mencoba memaparkan semua data yang diperoleh dari berbagai literatur, wawancara langsung, kemudian data-data yang terkumpul dianalisa berpedoman pada sumber-sumber yang tertulis.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa peranan Majelis

Taklim Al-Barkah dalam membina pengamalan ibadah benar-benar mempunyai peranan yang sangat besar, karena kegiatan Majelis Taklim Al-Barkah mampu merubah tatanan hidup bermasyarakat kepada kehidupan yang lebih baik. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan pengajian oleh Majlis Taklim Al-barkah ini bahwa dengan adanya pengajian ini disambut positif oleh masyarakat, khususnya pemulung yang mengikuti pengajian, dan hasilnya bisa dilihat dari perilaku mereka sehari-hari yang mengalami evolusi.

Page 5: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

KATA PENGANTAR

Assalaamualaikum Wr.Wb

Alhamdulilahirabbil’alamin, Selayaknya penulis panjatkan puji syukur

kehadirat Allah SWT. kepada-Nya kami memohon pertolongan dan ampunan

serta bertaubat, dan barangsiapa yang diberi petunjuk-Nya maka tidak akan ada

yang menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkannya maka tidak akan ada

yang mampu memberinya petunjuk. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah

atas utusan Allah sebagai rahmat bagi alam semesta, yaitu junjungan kita dan

sebagai suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga, sahabatnya,

dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Dengan tetesan keringat, basuhan air mata, serta segunung doa dan

harapan akhirnya penulis dapat menyelesaikan program S-1 di Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta. Dengan melewati hari-hari bahagia

namun terkadang juga penuh duka, setidaknya inilah awal untuk menelusuri jalan

hidup ke arah yang lebih baik lagi.

Berkenaan dengan terselesaikannya pembuatan skripsi ini, maka

perkenakanlah penulis untuk mengucapkan ribuan terima kasih kepada berbagai

pihak yang telah banyak membantu dan memberikan supportnya, sehingga dapat

terselesaikannya skripsi ini. Ucapan Terimakasih ini penulis haturkan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA. sebagai Rektor UIN Syarief

Hidayatullah Jakarta, para Pembantu Rektor dan Staf Rektorat yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu akan tetapi dengan tidak mengurangi rasa

hormat penulis;

Page 6: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

2. Bapak Dr. H. Murodi, MA. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

UIN Syarief Hidayatullah Jakarta;

3. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA. sebagai Ketua Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam yang telah membantu, mengarahkan, dan memotivasi penulis

dalam pengerjaan skripsi ini;

4. Ibu Dra. Umi Musyarofah, MA. selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam yang telah memberikan petunjuk, mengarahkan dan

memotivasi penulis dalam pengerjaan skripsi ini;

5. Drs. Harun Asfar, MA. pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan

kontribusi, bimbingan, arahan dan motivasi selama penulisan skripsi ini

berjalan, yang dengan ikhlas dan ketulusannya untuk dapat meluangkan waktu

dan perhatiannya untuk membimbing serta mengoreksi setiap tulisan-tulisan di

dalam skripsi ini;

6. Bapak dan ibu Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, terima kasih atas

semua ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga ilmu tersebut dapat

bermanfaat dan berguna di dalam menjalani kehidupan penulis selanjutnya;

7. Bapak KH. Nasir Thabroni selaku Ketua Majelis Taklim Al-Barkah

Bantargebang Bekasi, yang telah membantu memberikan informasi, baik

berupa buku-buku maupun data lainnya;

8. Segenap staf dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas

Dakwah dan Komunikasi yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

ini;

9. Orang tuaku tercinta, Ayahanda H. Nasir Thabroni.dan Ibunda Hj Maryam

Umroh yang selalu tidak henti-hentinya penulis mendoakan dan selalu

Page 7: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

bergelimang air mataku ketika penulis dalam kuliah. Akhirnya skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT menyayanginya dan

memberikaan kemudahan dalam menjalani seluruh aktivitasnya sehari-hari.

Amin.

10. Kepada Sahabatku teristimewa Assyiami Mustika Utami, Halimatusa’diyah,

Fitria Ramdhani, Richa Mut’mainnah, Adila, dan Abdurahman, Wawan, tak

lupa pula teman-teman KKS Cibatok 2, Ismail Marzuki, Ahmad Fauzi, Anne,

Nuri, Haikal, Rifqi, Ade, Agan, Rifa’i, Adit, Basit, Dimas, dan Fahdi yang

telah banyak membantu, membimbing dalam penulisan skripsi ini;

11. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Mahasiswa KPI

(Komunikasi Penyiaran Islam) angkatan 2006 yang tidak dapat disebutkan

satu persatu. Dan Aa-ku Sabarudin Bintang yang selalu menemani dan juga

telah banyak memberikan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya

buat penulis dan umumnya para pembaca, dan semoga Allah SWT membalas jasa

baik yang telah dberikan kepada penulis dari berbagai pihak dalam penyelesaian

skripsi ini. Semoga mendapatkan balasan yang sempurna dan berlipat ganda

hendaknya, baik di dunia maupun di akhirat. Amin.

Page 8: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN........................................................................ iii

ABSTRAK ................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 7

D. Metodolgi Penelitian ............................................................ 8

E. Tinjauan Pustaka .................................................................. 10

F. Sistematika Penulisan .......................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Peranan ................................................................................ 13

1. Pengertian Peranan ........................................................ 13

2. Tinjauan Sosiologis Tentang Peranan ........................... 15

B. Majelis Taklim ..................................................................... 16

1. Pengertian Majelis Taklim dan Ruang Lingkupnya ..... 16

2. Fungsi Majelis Taklim .................................................. 17

3. Tujuan Majelis Taklim .................................................. 18

4. Jenis Jenis Majelis Taklim ............................................ 19

5. Peranan Majelis Taklim ................................................ 21

6. Materi dan Metode Pengajaran Majelis Taklim ........... 22

Page 9: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

C. Pengertian Dakwah .............................................................. 26

D. Unsur-unsur Dakwah ........................................................... 29

1. Subyek Dakwah ............................................................ 29

2. Objek Dakwah .............................................................. 31

3. Tujuan Dakwah ............................................................. 32

4. Metode Dakwah ............................................................ 34

5. Materi Dakwah ............................................................. 36

6. Media Dakwah .............................................................. 37

E. Pengamalan Ibadah .............................................................. 38

1. Pengertian Pengamalan Ibadah ..................................... 38

2. Ruang Lingkup Pengamalan Ibadah ............................. 40

BAB III GAMBARAN UMUM MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH

A. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya ............................... 43

B. Tujuan Berdirinya Majelis Taklim Al Barkah ..................... 44

C. Struktur Organisasi Majelis Taklim Al-Barkah .................. 45

D. Program Jangka Pendek dan Program Jangka Panjang ....... 49

E. Hambatan dan Upaya Mengatasinya ................................... 50

F. Profil Pemulung di Bantargebang Bekasi ............................ 50

BAB IV ANALISA DATA

A. Kegiatan Pengajian Majelis Taklim Al-Barkah

dalam Membina Pengamalan Ibadah Pemulung

di Bantargebang Bekasi ....................................................... 56

B. Peranan Ibu-ibu Pengajian tentang Kegiatan

Majelis Taklim Al-Barkah dalam Membina

Pengamalan Ibadah Pemulung ............................................. 59

Page 10: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam

Pembinaan para Pemulung di Bantargebang Bekasi ........... 60

D. Harapan Pemulung tentang Kegiatan

Majelis Taklim Al-Barkah dalam Membina Ibadah ........... 62

E. Kesesuaian antara Kegiatan Majelis Taklim

dengan Harapan Pemulung .................................................. 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 66

B. Saran .................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua-sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah

dicantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ilmiah bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta 3 juni 2010

Page 12: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …
Page 13: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL-BARKAH

MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH Izin Depag No. : Kd.10.21./03/05/MT/25/08

No. Statistik : 10.21.03.05.25

Sekretariat : Jl. Pangkalan 1B No. 3 RT.003 RW.005 Bantargebang Bekasi, 17151 – Jawa Barat Telp. (021) 8250932-82650777

SURAT KETERANGAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

Nama : KH. Nasir Thabroni

Jabatan : Ustadz sekaligus Ketua Majelis Taklim Al-Barkah

Menyatakan dengan sebenar-benarnya,

Nama : Siti Robi'atul Badriyah

NIM : 106051001756

Fakultas : Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama tersebut di atas benar telah mengadakan wawancara di Majelis Taklim

Al-Barkah untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan dalam rangka penelitian

skripsi yang berjudul "Peranan Pengajian Majelis Taklim Al-Barkah dalam

Membina Pengamalan Ibadah Pemulung Bantargebang Bekasi".

Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Bekasi, 4 April 2010

Ketua Majelis Taklim Al-Barkah

( KH. Nasir Thabroni )

Page 14: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Orang bijak mengatakan “Janganlah kau memandang ke atas dalam hal

kekayaan, tetapi pandanglah ke atas dalam hal ilmu”. Pepatah ini sangatlah

benar adanya. Seseorang wajib memandang keilmuan orang lain yang lebih

tinggi sehingga akan menjadikan motivasi untuk meningkatkan ilmu yang

dimilikinya, karena menuntut ilmu itu tak terbatas pada waktu maupun tempat.

Untuk memperoleh ilmu perlu ada usaha. Oleh karena itu Rasulullah pernah

meminta umat Islam agar menuntut ilmu walaupun sampai ke negeri Cina.

Dengan ilmu pengetahuan seseorang bisa berkarya, berprestasi dan

menyempurnakan ibadah. Bisa disaksikan orang, banyak orang yang dapat

menguasai dunia ini adalah orang-orang yang berilmu.

Meningkatkan ilmu yang dimiliki, tidak cepat puas dalam memperoleh

ilmu, itu adalah suatu keharusan. Ada pepatah mengatakan “Di atas langit

masih ada langit” yang berarti bahwa suatu ketika seseorang merupakan orang

yang paling pandai atau paling tinggi ilmunya, tetapi di masa yang akan

datang mungkin justru dia yang paling rendah ilmunya.

Umat Islam menuntut ilmu yang selalu dibutuhkan setiap saat. Ia wajib

shalat, berarti wajib pula mengetahui ilmu mengenai shalat. Diwajibkan puasa,

zakat, haji, dan sebagainya, sehingga apa yang dilakukannya mempunyai

dasar.

1

Page 15: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

2

Ilmu dapat dipelajari secara berjenjang. Di Indonesia misalnya,

pendidikan formal dibagi kepada beberapa tingkatan dasar yang terdiri dari

SD/Ibtidaiyah dan SMP/Tsanawiyah, SMA/Aliyah, dan perguruan tinggi yaitu

Akademi/Institut/Universitas.

Mengenai qoul (perkataan) Ulama, bahwa menuntut ilmu tidak

mengenal batas usia :

)قول العلمآء(أُطْلُبُ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلىَ اللَّهْدِ Artinya : "Tuntutlah Ilmu mulai dari buaian sampai liang lahat.”

(Qoul Ulama)

Oleh karena itu, di samping pendidikan formal ada pula pendidikan

non formal, yaitu pendidikan yang bisa dilakukan di mana saja. Seperti di

perpustakaan, majlis taklim, melalui majalah, televisi, dan sebagainya.

Pendidikan non formal ini membantu sekali, salah satunya bagi kalangan ibu-

ibu sebagai seorang wanita yang telah memasuki rumah tangga. Tidak sedikit

di antara ibu-ibu yang merasa enggan untuk menuntut ilmu atau meningkatkan

ilmunya dengan aneka alasan. Seharusnya mereka sadar, justru pada masa-

masa itulah peningkatan ilmu sangat dibutuhkan, karena mereka akan

mendidik dan mengajari anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Islam adalah agama yang mempunyai dua dimensi : yaitu keyakinan

atau aqidah dan sesuatu yang diamalkan. Amal perbuatan tersebut merupakan

perpanjangan dan implementasi dari aqidah itu sendiri. Islam adalah agama

risalah untuk manusia. Umat Islam adalah pendukung amanah untuk

melaksanakan risalah selaku perseorangan maupun kolektif. Di tempat

2

Page 16: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

3

manapun ia berada, menurut kemampuan masing-masing.1 Sebagaimana

firman Allah SWT :

نِ وْنَ عَ الْمَعْرُوفِ وَيَنْهَ أْمُرُونَ بِ رِ وَيَ وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةُُ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْ الْمُنكَرِ وَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mereka adalah orang-orang yang beruntung”(QS.3:104)

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa dakwah dalam arti yang luas

adalah mengajak, baik diri sendiri maupun orang lain untuk berbuat baik

sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh Allah SWT dan

Rasulnya, serta meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah

SWT dan Rasul-Nya.

Dakwah dalam arti amar ma’ruf nahi mungkar adalah syarat mutlak

bagi kesempurnaan dan keselamatan hidup bermasyarakat. Ini adalah

kewajiban bagi pembawaan fitrah manusia sebagai social being (mahluk

sosial) dan kewajiban yang ditegakkan oleh risalah-risalah kitabullah dan

sunnah Rasul.2 Manusia pada dasarnya adalah mahkluk yang terbaik

dibanding makhluk lain.

Menurut Jamaluddin Kafie dalam bukunya Psikolgi Dakwah dijelaskan

bahwa arti bahasan dakwah itu ialah yang beraneka ragam. Banyak ahli ilmu

dakwah dalam memberikan pengertian kepada istilah tersebut, sehingga antara

definisi menurut ahli yang satu dengan yang lainnya senantiasa terdapat

perbedaan dan kesamaan.

1 M. Natsir, Fiqhudh Dakwah, (Jakarta; Media Dakwah, 1983). Cet. Ke-4, h. 110. 2 DEPAG, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta; DEPAG, 1971), h. 93.

3

Page 17: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

4

Dakwah Islamiah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW telah

berhasil membentuk masyarakat Islami. Oleh karena itu, perjalanan dakwah

yang menuju sebuah masyarakat ideal, mutlak memerlukan proses dakwah.

Hal ini disebabkan karena dakwah akan memberikan landasan filosofis serta

memberikan kerangka dinamika dan perubahan Islam dalam proses

perwujudan masyarakat adil dan makmur.3

Melaksanakan tugas dakwah Islamiah merupakan aktifitas dakwah

yang tak terpisahkan dari pembinaan dan peningkatan bagi ibadah ibu-ibu. Di

tengah kesibukan ibu-ibu bekerja dan mengurus rumah tangga pasti ada waktu

luangnya. Di waktu luang ibu-ibu, para da’i haruslah bisa memanfaatkannya

dengan sebaik-baiknya, misalnya mengumpulkan ibu-ibu dalam suatu wadah,

lembaga atau tempat, misalnya majelis taklim, sehingga akan memudahkan

para juru dakwah (ustadz atau ustadzah) untuk mempelajari ilmu ibadah, baik

yang sudah tahu ajaran Islam maupun yang belum mengetahui dan memahami

agama Islam.

Suatu perkembangan yang sangat baik, karena pada saat ini telah

banyak bermunculan majelis-majelis taklim, mulai majelis taklim anak-anak

(TPA), remaja, dan juga bapak-bapak. Hal ini berkaitan dengan timbulnya

kesadaran beragama di kalangan masyarakat, sehingga dengan demikian

tertarik dan cenderung untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan norma

dan nilai agama.4 Majelis mempunyai peranan yang sangat besar bagi seluruh

lapisan masyarakat pada umumnya dan bagi kaum ibu-ibu pada khususnya.

3 Amrullah Ahmad. (editor), Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Yogyakarta; PWP2M, 1985), h. 285. 4 KODI, Pola Pembinaan M.T. (Jakarta; KODI, 1982). Cet. Ke-2, h.2.

4

Page 18: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

5

Secara bahasa (lughowi) majelis taklim berarti tempat belajar, akan

tetapi bagi masyarakat Bekasi lebih dari itu, majelis taklim di samping sebagai

tempat belajar agama non formal juga berarti penguyuban, orientasi dan

kehidupan wawasan agama dan kemasyarakatan, bahkan majelis taklim juga

termasuk lembaga orientasi, tradisi, pembentuk solidaritas dan rekreasi sehat

mengisi waktu luang. Barangkali kedudukannya sebagai lembaga pendidikan

non formal Islam itulah yang memungkinkan adanya peranan yang cukup

variasi.

Memang secara umum, fungsi lembaga majelis taklim barulah sekitar

pemberian penyuluhan tetapi perlu dicermati bahwa majlis taklim bukan

hanya semata-mata tempat bertemu dan bercanda, tetapi juga memiliki

berbagai macam kegiatan di antaranya sebagai tempat pembinaan mempelajari

agama dan meningkatkan keagamaan, membangun persaudaraan Islam,

perubahan mutu sosial dan sebagainya. Majelis taklim juga harus mampu

menciptakan bahwa dirinya bukan hanya sebagai himpunan orang dan arisan

tetapi sebagai gerakan penyebar rahmat Allah SWT.

Seperti halnya di Majelis Taklim Al-Barkah yaitu sebagai lembaga

dakwah, yang mengemban tugas memberikan pendidikan ilmu agama non

formal. Tampaknya pengajian tidak hanya berpusat di masjid saja, tetapi juga

bagi mereka yang melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Berhubungan dengan

itu penulis berusaha mengungkap permasalahan dengan judul “Peranan

Pengajian Majelis Taklim Al-Barkah dalam Membina Pengamalan

Ibadah Pemulung Bantargebang Bekasi”

Adapun alasan penulis memilih judul ini adalah sebagai berikut :

5

Page 19: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

6

1. Majlis taklim mempunyai peranan besar dalam membina pengalaman

ibadah pemulung di masyarakat pada umumnya;

2. Setiap kaum muslimin (pemulung) mempunyai kewajiban untuk

meningkatkan pengamalan ibadah;

3. Majlis Taklim Al-Barkah mempunyai potensi yang besar dalam membina

pengamalan ibadah bagi pemulung;

4. Di samping belum adanya penelitian yang membahas dengan judul di atas

yang mengambil lokasi di Majlis Taklim Al-Barkah Kelurahan

Bantargebang Bekasi tempat tinggal penulis, sehingga dapat menghemat

waktu, tenaga maupun biaya.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Oleh karena permasalahan menyangkut majelis taklim pemulung

sangat luas maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam

"Peranan Majelis Taklim Al-Barkah dalam membina pengamalan ibadah

Pemulung" pada kegiatan majelis taklim dengan pengamalan ibadah para

pemulung .

Melihat dari pembatasan di atas, maka penulis mengambil rumusan-

rumusan sebagai berikut :

1. Bagaimana kegiatan pengajian Majelis Taklim Al-Barkah dalam membina

pengamalan ibadah bagi Pemulung?

2. Bagaimana peranan pemulung pengajian tentang kegiatan Majelis Taklim

Al-Barkah dalam membina pengamalan ibadah?

6

Page 20: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

7

3. Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan agama para

pemulung di Bantargebang Bekasi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penulis mempunyai

beberapa tujuan di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan pengajian Majlis Taklim Al-

Barkah dalam membina pengamalan ibadah bagi pemulung;

2. Untuk mengetahui bagaimana harapan pemulung tentang kegiatan

pengajian Majelis Taklim Al-Barkah dalam pengamalan ibadah

pemulung;

3. Untuk mengetahui apakah ada kesesuain antara kegiatan pengajian Majelis

Al-Barkah dengan harapan pemulung.

Selanjutnya dengan tercapainya tujuan diatas, diharapkan dari hasil

penelitian ini diperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Segi akademis

Dengan Penelitian ini berharap dapat memperkaya dari hasil

khasanah ilmiah di Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

2. Segi praktis

Mengembangkan karya ilmiah yang bermutu untuk menambah

wawasan pengetahuan tentang peranan Majelis Taklim Al-Barkah dalam

membina pengamalan ibadah.

7

Page 21: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

8

Setelah melakukan penelitian, ada beberapa manfaat yang di dapat

oleh penulis yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam

pengembangan ilmu dakwah Islam dibumi nusantara ini;

2. Menambah wawasan bagi para pembaca, tokoh dan praktisi dakwah dalam

mengembangkan ilmu dakwah;

3. Masyarakat lebih memahami betapa besar manfaatnya majelis taklim

dalam meningkatkan kualitas keagamaan bagi masyarakat pada umumnya

dan pemulung khususnya di Bantargebang Bekasi.

D. Metodolgi Penelitian

Dalam Penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode kualitatif,

dengan pendekatan deskriptif analisa terhadap peran pengajian Majelis Taklim

Al-Barkah dalam membina pengamalan ibadah pemulung Bantargebang

Bekasi. Penulis mencoba memaparkan semua data yang diperoleh dari

berbagai literatur, wawancara langsung kemudian data-data yang terkumpul

dianalisa berpedoman pada sumber-sumber yang tertulis.

1. Subjek dan objek penelitian

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah mereka yang bertugas di

Majelis Taklim Al-Barkah Bantargebang, yang terdiri dari 1 orang ketua

sekaligus ustadz di Majelis Taklim Al-Barkah dan 10 orang jamaah

pemulung pengajian Majelis Taklim Al-Barkah.

8

Page 22: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

9

Sedangkan objek penelitian ini adalah Majelis Taklim Al-Barkah

yang terletak di Jalan Pangkalan 1B RT.03 RW.05 Kelurahan

Bantargebang Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi, Kode Pos 17151.

2. Waktu penelitian

Adapun waktu yang digunakan peneliti dalam melakukan selama

3 bulan yang terhitung dari bulan Febuari-Mei 2010. Penelitian ini

dilakukan pada saat acara rutinitas pengajian. Hal ini dipilih oleh peneliti

karena dianggap lebih memfokuskan peneliti dalam melakukan penelitian

dan pengumpulan data sehingga peneliti diharapkan dapat seefisien

mungkin dalam penggarapan peneliti

3. Teknik pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data dengan cara berkomunikasi

langsung atau tidak langsung dengan mengunakan wawancara, yakni

penulis melakukan wawancara dengan informan, ketua sekaligus ustadz

dan 10 ibu-ibu pengajian Majelis Taklim Al-Barkah.

4. Sumber data

Adapun Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung berupa hasil

penemuan penelitian survey serta hasil wawancara dengan ketua

sekaligus ustadz MajelisTaklim Al-Barkah Bantargebang Bekasi

b. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber

tertulis yang terdapat dalam buku ataupun dokumentasi dan literature

lain yang berkaitan dengan penelitian tersebut.

9

Page 23: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

10

5. Teknik analisa data

Yang dimaksud dengan teknik analisis data adalah proses analisis

non statistik, yaitu mengambil keputusan atau kesimpulan-

penyerdehanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di

interpretasikan.dalam penelitian ini penulis menggunakan kesimpulan

yang benar melalui proses pengumpulan,penyusunan,penyajian dan

penganalisaan data hasil penelitian dengan berwujud kata-kata.data

dikumpulkan dengan cara observasi dan wawancara. Penulis menganalisa

data dengan menggunakan kata-kata .data dikumpulkan dengan cara

observasi dan wawancara.Penulis menganalisa data dengan menggunakan

kata-kata kedalam tulisan yang lebih luas.

E. Tinjauan Pustaka

Dari sekian banyak skripsi yang membahas tentang peranan namun

tidak satupun peneliti menemukan skripsi yang membahas "Peranan Pengajian

Majelis Taklim Al-Barkah dalam Membina Pengamalan Ibadah Pemulung

Bantargebang Bekasi "

Walaupun ada beberapa skripsi yang membahas tentang majelis taklim

tetapi peneliti tidak menemui skripsi yang membahas tentang skripsi yang

peneliti tidak menemui skripsi yang peneliti tulis.

Skripsi itu antara lain "Peranan Majelis Taklim Darul Muttaqien dalam

Meningkatkan Pengamalan Ibadah Jama'ah Kaum Ibu di Kelurahan Pondok

Kacang Timur Tangerang" oleh Suhari (2006), "Peranan Majelis Taklim

Ma'hadul Fittyah dalam Pembinaan Keagamaan Remaja" oleh Firmansyah

10

Page 24: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

11

(2002), "Peranan Majelis Taklim Hidayatul Mustaqim dalam Meningkatkan

Pengamalan Keagamaan Ibu-Ibu di Cinangka Sawangan Depok" oleh Sri

Lestari (2004)

Oleh karena itu, peneliti berusaha membandingkan karya tulis

terdahulu dengan skripsi yang peneliti kerjakan ini, dalam hal ini tentang

peranan majelis taklim.

F. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan, berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teoritis. Dalam bab ini membahas tentang sekitar

majelis taklim, yaitu berisi pengertian peranan majelis taklim,

tujuan majelis taklim, peranan majelis taklim, materi dan

metode pengajaran majelis taklim, dan pengertian pengamalan

ibadah.

Bab III : Gambaran Umum Majelis Taklim Al-Barkah, membahas

tentang gambaran umum Majelis Taklim Al-Barkah, sejarah

berdirinya , tujuan majelis taklim dan struktur organisasi, dan

program jangka panjang dan pendek, profil pemulung

Bantargebang Bekasi.

Bab IV : Hasil penelitian, membahas tentang analisa hasil penelitian

yang berisi tentang kegiatan pengajian Majelis Taklim

Al-Barkah dalam membina pengamalan ibadah bagi pemulung

11

Page 25: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

12

12

di Bantargebang Bekasi, harapan pemulung tentang kegiatan

pengajian Majelis Taklim Al-Barkah dalam membina

pengamalan ibadah, dan kesesuaian antara kegiatan pengajian

Majelis Taklim Al-Barkah dengan harapan pemulung di

Bantargebang Bekasi.

Bab V : Penutup, berisi kesimpulan dan saran-saran.

Page 26: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

13

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Peranan

1. Pengertian Peranan

Berbicara mengenai peranan, tentu tidak bisa dilepaskan dengan

status (kedudukan), walaupun keduanya berbeda, akan tetapi saling

berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, akan tetapi

kelekatannya sangat terasa sekali. Seseorang dikatakan berperan atau

memiliki peranan karena orang tersebut mempunyai status dalam

masyarakat, walaupun kedudukannya itu berbeda antara satu dengan

statusnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, peranan adalah bagian dari

tugas utama yang harus dilaksanakan1, bagian yang dimainkan seorang

pemain dan tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu

peristiwa.2

Sedangkan Grass Mascan dan A.w.Mc.Eachern sebagaimana

dikutip oleh Berry mendefinisikan peranan sebagai seperangkat harapan-

harapan yang di kenakan pada individu yang mempunyai kedudukan sosial

tertentu. Harapan tersebut masih menurut David Berry, merupakan

imbangan dari norma-norma sosial, oleh karena itu dapat dikatakan peran

itu di tentukan oleh norma-norma di dalam masyarakat, artinya seseorang

1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka 1998), h.667

2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka 1991),h.751

13

Page 27: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

14

diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat

didalam pekerjaan lainnya3

Dengan pengertian dan penjelasan tersebut di atas terlihat suatu

gambaran bahwa yang dimaksud dengan peranan merupakan kewajiban-

kewajiban dan keharusan keharusan yang di lakukan. Seseorang karena

kedudukannya di dalam status tertentu dalam suatu masyarakat atau

lingkungan dimana ia berada.

Teori peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan

berbagai teori, orientasi maupun disiplin ilmu4, dalam teorinya Biddle dan

Thomas membagi peristilahan dalam teori peristilahan dalam teori peran

dalam empat golongan yaitu istilah-istilah yang menyangkut :

a. Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi tersebut;

b. Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut;

c. Kedudukan orang-orang dalam prilaku;

d. Kaitan antara orang dan prilaku.5

Masih menurut Biddle dan Thomas, ada lima istilah tentang prilaku

dalam kaitannya dengan peran yakni :

a. Expectation (harapan);

b. Norm (norma);

c. Performance (wujud perilaku);

3 N. Grass, W.S. Massan and A.W.Mc. Eachern, Exploration Role Analisis, dalam David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1995), Cet .Ke-1,h.99-100

4 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Social (Jakarta : PT, Raja Grafindo Persada 2003), Cet ke -8 h.214

5 Ibid, h.215

14

Page 28: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

15

d. Evaluation (penilaian);6

e. Sanction (sanksi).

2. Tinjauan Sosiologis Tentang Peranan

Di atas telah disinggung bahwa ada hubungan yang erat sekali

antara peranan dengan kedudukan, seseorang mempunyai peranan dalam

lingkungan sosial dikarenakan dengan ia mempunyai status akan

kedudukan dalam lingkungan sosial (masyarakat).

Tidak dapat dipungkiri pula bahwasanya manusia adalah makhluk

sosial, yang tidak bisa melepaskan sikap ketergantungan pada makhluk

atau manusia lainnya. Maka pada posisi semacam inilah peranan sangat

menentukan kelompok sosial masyarakat tersebut, dalam artian diharapkan

masing-masing dari sosial masyarakat yang berkaitan agar menjalankan

peranannya, yaitu menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan

kedudukannya dalam masyarakat (lingkungan) dimana ia tinggal.

Di dalam peranannya sebagaimana dikatakan oleh David Berry

terdapat dua macam harapan, yaitu harapan-harapan dari masyarakat

terhadap pemegang peranan dan harapan-harapan yang dimiliki oleh

pemegang peranan terhadap masyarakat.7

Dari kutipan tersebut nyatalah bahwa ada suatu harapan dari

masyarakat terhadap individu akan suatu peran, agar dijalankan

sebagaimana mestinya, sesuai dengan kedudukannya dalam lingkungan

tersebut. Individu dituntut memegang peranan yang diberikan oleh

6 Ibid,h216. 7 N.Grass, W.S.Massan and A.W.Mc.Eachern, Op.Cit.,h,99

15

Page 29: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

16

masyarakat kepadanya, dalam hal ini, peranan dapat sebagai bagian dari

struktur masyarakat, misalnya peranan-peranan dalam pekerjaan, keluarga,

kekuasaan dan peranan-peranan lainnya yang diciptakan oleh masyarakat.

Demikian pula halnya pada majelis taklim yang memiliki tugas

untuk dapat memberikan kontribusinya yang berupa kegiatan-kegiatan

kepada masyarakat, khususnya jamaah ibu-ibu Majelis Taklim Al-Barkah,

di situ ada suatu harapan besar masyarakat khususnya jamaah ibu-ibu

Majelis Taklim Al-Barkah, dengan berbagai macam kegiatan tersebut

yang ada di Majelis Taklim Al-Barkah, Bisa dipahami dan terealisasikan

dalam pola kehidupan. Sehingga dapat meningkatkan pengamalan ibadah

jamaah ibu-ibu Majelis Taklim Al Barkah.

B. Majelis Taklim

1. Pengertian Majelis Taklim dan Ruang Lingkupnya

Dalam Kamus Munjid yang dikutip oleh Luis Ma’luf bahwa kata

Majelis berasal dari bahasa arab yang berarti ( مجلس) tempat duduk, dari

kata ( مجلس -يجلس -جلس ) jadi kata Majelisun merupakan Isim Makan

(kata keterangan tempat) dari kata Jalasa yang berarti tempat duduk yang

di dalamnya berkumpul orang-orang. Zukairini mengomentari bahwa

majelis yaitu tempat berkumpulnya sekelompok orang untuk melakukan

kegiatan, Tempat dapat berupa mesjid, rumah atau juga tempat khusus

yang dibangun untuk suatu kegiatan. Sehingga dikenal sebagai Majelis

Syuro atau Majelis Taklim dan sebagainya.

16

Page 30: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

17

Bila diperhatikan Majelis Taklim berasal dari kata-kata majelis dan

taklim. Ada beberapa arti kata majelis ini yaitu sebagai berikut :

a. Dalam Ensiklopedia Islam dikatakan bahwa Majelis adalah suatu

tempat yang didalamnya berkumpul sekelompok manusia untuk

melakukan aktivitas atau perbuatan;10

b. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Majelis adalah pertemuan dan

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul.

Dan kata (تعليم) berasal dari kata ( مَ مُ -عَلَّ ا -يُعَلِّ تَعْلِيْمً ) yang berarti

mengajarkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Taklim

adalah melatih manusia. Jadi dari beberapa pendapat tentang definisi

taklim, maka ditarik garis besarnya bahwa taklim adalah suatu bentuk aktif

yang dilakukan oleh orang yang ahli dengan memberikan atau

mengajarkan ilmu kepada orang lain. Bila kata Majelis dan Taklim

dirangkaikan menjadi satu, maka dapat diartikan dengan “Tempat

Pengajaran atau tempat memberikan dan mengajarkan ilmu agama”.

2. Fungsi Majelis Taklim

Fungsi majelis taklim menurut Prof. H. M. Arifin, M.Ed, majelis

taklim berfungsi sebagai pengokoh landasan hidup manusia Indonesia,

khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral, lahiriyah dan bathiniyah,

duniawi dan ukhrowi, secara simultan (bersamaan), sesuai tuntunan agama

10 Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam (ed) Majelis, Ensiklopedia Islam, (Jakarta : Ichtiar Baru Van Hoeve ,1994 ), h.121

17

Page 31: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

18

Islam yaitu iman dan taqwa yang melandaskan kehidupan duniawi dalam

segala bidang kegiatannya.

Menurut Nurul Huda fungsi majelis taklim sebagai lembaga

pendidikan non formal adalah :

a. Memberikan semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh

kegiatan hidup manusia dan alam semesta;

b. Memberikan inspirasi, motivasi, dan stimulasi agar potensi jamaah

dapat dikembangkan dan diaktifan secara maksimal dan optimal,

dengan pembinaan pribadi, kerja produktif, untuk kesejahteraan

bersama;

c. Memadukan segala kegiatan atau aktifitas sehingga merupakan

kesatuan yang padat dan selaras.

3. Tujuan Majelis Taklim

Mengenai hal yang menjadi tujuan majelis taklim, mungkin

rumusnya bermacam-macam. Dra. Hj. Tuti Alawiyah merumuskan bahwa

tujuan Majelis Taklim dari segi fungsi, yaitu : pertama, berfungsi sebagai

tempat belajar, maka tujuan majelis taklim adalah menambah ilmu dan

keyakinan agama yang akan mendorong pengalaman agama. kedua,

berfungsi sebagai tempat kontak sosial, maka tujuannya adalah

silaturahmi. Ketiga, berfungsi mewujudkan minat sosial, maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan

lingkungan jamaahnya.13

13 Tuti Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim, (Bandung: Mizan,1997), Cet.ke-1 h.78

18

Page 32: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

19

Sedangkan sebagaimana telah disebutkan didalam Ensiklopedi

Islam, bahwa tujuan majelis taklim adalah :

a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran beragama di kalangan

masyarakat, khususnya bagi jamaah;

b. Meningkatkan amal ibadah masyarakat;

c. Mempererat silatuhrahmi antar jamaah;

d. Membina kader di kalangan umat Islam.14

Senada dengan pendapat di atas, Manfred zimek mengatakan

bahwa tujuan dari majelis taklim adalah “Menyampaikan pengetahuan

nilai-nilai agama, maupun gambaran akhlak serta membentuk kepribadian

dan memantapkan akhlak".15 Merupakan wadah organisasi masyarakat

yang berbasis politik. Namun majelis taklim mempunyai peranan yang

sangat penting bagi kehidupan masyarakat.

4. Jenis Jenis Majelis Taklim

Jenis-jenis majelis taklim dapat dibedakan atas beberapa kriteria,

di antaranya dari segi kelompok sosial dan dasar pengikat peserta.

Ditinjau dari kelompok sosial peserta atau jamaahnya majelis

taklim terdiri atas :

a. Majelis taklim kaum bapak, pesertanya khusus bapak-bapak;

b. Majelis taklim kaum ibu-ibu, pesertanya khusus ibu-ibu;

14 Dewan Redaksi Enksiklpedia Islaam (e) Majelis, Ensiklopedia Islam, (Jakarta : Ichtiar Baru Van Haeve, 1994), h.122.

15 Manfred Zimek, Pesantren dan Perubahan Sosial, (Jakarta : LP3ES, 1986) Cet. Ke-1. H.157

19

Page 33: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

20

c. Majelis taklim remaja, pesertanya khusus para remaja baik pria

maupun wanita;

d. Majelis taklim campuran, pesertanya merupakan campuran muda-mudi

dan pria wanita.

Ditinjau dari dasar pengikat peserta majelis taklim terdiri atas :

a. Majelis taklim yang diselanggarakan oleh masjid atau musholla

tertentu. Pesertanya terdiri dari orang-orang yang berada disekitar

masjid atau mushola tersebut. Dengan demikian dasar pengikatnya

adalah masjid atau mushala.

b. Majelis Taklim yang diselanggarakan oleh Rukun Warga (RW) atau

Rukun Tetangga (RT) tertentu. Dengan demikian dasar pengikatnya

adalah persamaan administrative.

c. Majelis Taklim yang diselanggarakan oleh kantor atau instansi tertentu

dengan peserta yang terdiri dari para pegawai atau karyawan beserta

keluarganya dasar pengikatnya adalah persamaan kantor atau instansi

yang bekerja

d. Majelis Taklim yang diselanggarakan oleh organisasi atau

perkumpulan tertentu dengan peserta yang terdiri dari pada anggota

atau simpatisan dari organisasi atau perkumpulan tersebut. Jadi dasar

pengikatnya adalah keanggotaan atau rasa simpati peserta terhadap

organisasi atau perkumpulan tertentu.

20

Page 34: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

21

5. Peranan Majelis Taklim

Majelis taklim adalah lembaga Islam non formal. Dengan demikian

majelis taklim bukan lembaga pendidikan formal seperti Madrasah,

sekolah atau perguruan tinggi majelis taklim bukanlah merupakan wadah

organisasi masyarakat yang berbasis politik. Namun, majelis taklim

mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat

Peranan majelis taklim antara lain :

a. Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan

beragama dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa

kepada Allah;

b. Taman rekreasi rohaniyah, karena penyelenggaraannya bersifat santai;

c. Wadah silaturahim yang menghidupkan syi’ar Islam;16

d. Media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat Islam.

Secara strategis majelis taklim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang Islami coraknya yang berperan sentral pada pembinaan dan

peningkatan pada kualitas pada hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran

Islam. Di samping itu guna menyadarkan umat Islam.Disamping itu guna

menyadarkan umat Islam dalam rangka mengahayati dan mengamalkan

ajaran agamanya yang konteksual kepada lingkungan hidup sosial budaya

dan alam sekitar mereka, sehingga dapat menjadikan umat Islam sebagai

Ummatan Washatan yang meneladani kelompok umat lain.

16 Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, op.cit., h.120

21

Page 35: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

22

Jadi peranan secara fungsional majelis taklim adalah mengokohkan

landasan hidup manusia Indonesia pada khususnya di bidang mental

spiritual keagamaan Islam dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya

secara integral, lahiriyah dan bathaniyah, duniawiyah dan ukhrowiyah

secara bersamaan, sesuai tuntutan ajaran agama islam yaitu iman dan

takwa yang melandasi kehidupan duniawi, dalam segala bidang

kegiatannya. Fungsi demikian sesuai dengan pembangunan nasional

kita. 17

6. Materi dan Metode Pengajaran Majelis Taklim

a. Materi

Materi atau bahan adalah apa yang hendak diajarkan dalam

majelis taklim. Dengan sendirinya materi ini adalah ajaran Islam

dengan segala keluasannya. Islam memuat ajaran tentang tata hidup

yang meliputi segala aspek kehidupan, maka pengajaran Islam berarti

pengajaran tentang tata hidup yang berisi pedoman pokok yang

digunakan oleh manusia dalam menjalani kehidupannya didunia dan

untuk menyiapkan hidup yang sejahtera di akhirat nanti. Dengan

demikian materi pelajaran agama Islam luas sekali meliputi seluruh

aspek kehidupan.

Secara garis besar ada 2 kelompok pelajaran dalam majelis

taklim, yaitu kelompok pengetahuan agama dan kelompok

pengetahuan umum.

17 H.M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Islam dan Umum), (Jakarta : Bumi Aksara, 1995) Cet. Ke-1, h.120

22

Page 36: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

23

1) Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran yang masuk kelompok ini antara lain, :

a) Tauhid adalah, mengesahkan Allah dalam hal mencipta,

menguasai, mengatur, dan mengikhlaskan peribadahan hanya

kepadanya;

b) Akhlakul karimah, materi ini meliputi akhlak yang terpuji, dan

akhlak yang tercela. Akhlak terpuji antara lain ikhlas, tolong

menolong, sabar dan sebagainya. Akhlak tercela meliputi

sombong, kikir, sum’ah dan dusta, bohong dan hasud.

c) Fiqih. Adapun isi materi fiqih meliputi tentang shalat, puasa,

zakat, dan sebagainya. Di samping itu juga dibahas hal-hal

yang berkaitan dengan pengalaman sehari-hari, yang meliputi

pengertian wajib, sunah, halal, haram, makruh dan mubah.

Diharapkan setelah mempunyai pengetahuan tersebut jamaah

akan patuh dengan semua hukum yang diatur oleh ajaran Islam;

d) Tafsir, adalah ilmu yang mempelajari kandungan Al-Qur'an

berikut penjelasannya, makna dan hikmahnya;

e) Hadits adalah segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan dan

persetujuan Nabi Muhammad yang dijadikan ketetapan atau

hukum dalam agama Islam.

2) Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum, maka tema-tema yang

disampaikan hendaknya hal-hal yang langsung ada kaitannya

dengan kehidupan masyarakat. Kesemuanya itu dikaitkan dengan

23

Page 37: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

24

agama artinya dalam menyampaikan uraian-uraian tersebut

hendaknya jangan dilupakan dalil-dalil agama, baik berupa ayat-

ayat Al-Qur’an atau hadist-hadist maupun contoh dari kehidupan

Rasullah SAW.18

Menurut Tuti Alawiyah bahwa kategori pengajian itu

diklasifikasikan menjadi lima bagian :

a) Majelis taklim tidak mengajarkan secara rutin tetapi hanya

sebagai tempat berkumpul, membaca shalawat, berjamaah dan

sebulan sekali pengurus majelis taklim mengundang seorang

guru untuk berceramah, itulah isi majelis taklim.

b) Majelis taklim mengajarkan ilmu pengetahuan dan

keterampilan dasar ajaran agama seperti belajar mengaji Al-

Qur’an atau penerangan fiqih.

c) Majelis taklim mengajarkan tentang fiqih, tauhid, atau akhlak

yang diajarkan dalam pidato-pidato mubaligh yang kadang-

kadang dilengkapi dengan tanya-jawab.

d) Majelis taklim seperti butir ke-3 menggunakan kitab sebagai

pegangan, ditambah dengan pidato atau ceramah.

e) Majelis taklim dengan atau ceramah dengan pelajaran pokok

yang diberikan teks tertulis. Materi pelajaran disesuaikan

dengan situasi hangat berdasarkan ajaran Islam.19

Penambah dan pengembangan materi dapat dilakukan di Majelis

Taklim seiring dengan semakin majunya zaman dan semakin

18 Nurul Huda, op.cit., h.29-33

24

Page 38: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

25

kompleks permasalahan yang perlu penanganan yang tepat. Wujud

program yang tepat dan aktual sesuai dengan kebutuhan jamaah itu

sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar Majelis Taklim

tidak terkesan kolot dan terbelakang.

b. Metode

Metode berasal dari dua kata yaitu “Meta dan Hodos” Meta

artinya melalui dan Hodos artinya jalan, maka pengertian metode

adalah jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan.20

Metode adalah cara, dalam hal ini cara menyajikan bahan

pengajaran dalam majelis taklim untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Makin baik metode yang dipilih, makin efektif pencapaian

tujuan. Metode mengajar banyak sekali macamnya, namun bagi

majelis taklim tidak semua metode itu dapat dipakai. Ada metode

mengajar dikelas yang tidak semua metode itu dapat dipakai. Ada

metode mengajar dikelas yang tidak dapat dipakai dalam majelis

taklim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

sekolah dengan majelis taklim.21

Ada beberapa yang digunakan di Majelis Taklim, diantaranya:

1) Majelis taklim yang diselanggarakan dengan metode ceramah.

Metode ini dilakukan ini dilaksanakan dengan dua cara : pertama,

ceramah umum, dimana pengajar atau ustadz bertindak aktif

dengan memberi pelajaran atau ceramah, sedangkan peserta pasif,

20 H.M.Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,1993), Cet. Ke-2,h.10

21 Nurul Huda, Op Cit., h.10

25

Page 39: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

26

yaitu hanya mendengar atau menerima materi yang diceramahkan.

Kedua, ceramah terbatas, dimana biasanya terdapat kesempatan

untuk bertanya jawab. Jadi, baik pengajar atau ustadz maupun

peserta atau jamaah sama-sama aktif.

2) Majelis taklim yang diselenggarakan dengan metode halaqoh.

Dalam hal ini pengajar atau ustadz memberikan pelajaran biasanya

dengan memegang suatu kitab tertentu.

3) Majelis taklim yang diselenggarakan dengan metode mudzakarah

metode ini dilaksanakan dengan cara tukar menukar pendapat atau

diskusi mengenai suatu masalah pendapat atau diskusi mengenai

masalah yang disepakatyang suatu masalah yang disepakati untuk

dibahas.

4) Majelis taklim yang diselanggarakan dengan metode campuran

artinya majelis taklim menyelanggarakan kegiatan pendidikan atau

pengajian tidak dengan satu macam metode saja , melainkan

dengan berbagai metode secara berselang-seling. 22.

C. Pengertian Dakwah

Dilihat dari segi bahasa, kata dakwah berasal dari kata Arab da’wah,

merupakan bentuk mashdar dari kata kerja da’a (madhi), yad’u (mudhari),

berarti seruan, ajakan, atau panggilan. Seruan dan panggilan ini dapat

dilakukan dengan suara, kata-kata, atau perbuatan. Dikatakan, orang yang

adzan (mu’adzin) telah memanggil dan menyeru manusia untuk melaksanakan

26

Page 40: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

27

shalat. Seorang nabi, disebut da’i, orang yang mengajak manusia untuk

beriman kepada Allah dan mengesakan-Nya (tauhid).23

Sedangkan dakwah ditinjau dari segi terminology, mengandung

beberapa arti yang beraneka ragam yang merupakan pendapat dari banyak ahli

ilmu dakwah, mereka memberikan pengertian yang berbeda-beda seseuai

dengan sudut pandang masing-masing di dalam memberikan pengertian

kepada istilah tersebut, sehingga antara definisi yang satu dengan yang lainnya

senantiasa terdapat perbedaan dan kesamaan, yaitu sebagai berikut :

HSM. Nasarudin Latif mendefinisikan dakwah: "Setiap usaha aktivitas

dengan tulisan maupun lisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil

manusia lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT. Sesuai dengan garis-

garis akidah dan syariat serta akhlak Islamiyah".24

Masdar Helmy mengatakan bahwa dakwah adalah, "Mengajak dan

menggerakkan manusia agar mentaati ajaran-ajaran Allah (Islam) termasuk

amr ma’ruf nahi munkar untuk bisa memperoleh kebahagiaan di dunia dan

akhirat."

Prof. Toha Yahya omar, mendefinisikan dakwah menurut Islam ialah :

"Mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai

dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia

dan di akhirat".25

Dari definisi di atas, ada beberapa prinsip yang menjadi substansi,

sebagai berikut :

23 A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub (Jakarta : Penamadani, 2006) Cet, ke-1. h,144

24 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta, Prenada Media, 2004). Cet,ke-1.h.5 25 Ibid . h.6

27

Page 41: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

28

1. Dakwah merupakan proses penyelanggaraan suatu usaha atau aktivitas

yang dilakukan dengan sadar dan sengaja.

2. Usaha yang diselenggarakan itu adalah berupa :

a. Mengajak orang untuk beriman dan mentaati Allah SWT, atau

memeluk agama Islam;

b. Amar ma’ruf, perbaikan dan pembangunan masyarakat;

c. Nahi munkar.

3. Proses usaha penyelenggaraan tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan

tertentu, yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang diridhai oleh

Allah SWT.

Islam adalah agama dakwah, dan mempertahankan kebebasan

berdakwah itu secara konsekwen.26

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas pula dapat ditegaskan

bahwa pengertian dakwah ialah mengajak mad’u untuk melakukan kebaikan

dan menjauhi larangan sesuai dengan ajaran Islam.

26 K.H.M. Isa Anshari. Mujahid Dakwah (Bandung: CV, Di ponegoro,1995), Cet, ke-V. hal.17

28

Page 42: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

29

D. Unsur-unsur Dakwah

1. Subyek Dakwah

Berdasarkan masalah dakwah, maka tidak dapat dipisahkan dari

subjek dakwah dan objek dakwah. Karena kedua komponen ini merupakan

satu rangkaian yang tidak dapat di pisahkan dari sudut prosesnya.

Namun penulis akan menjelaskan terlebih dahulu tentang subjek

dakwah. Subjek dakwah dinamakan da’i, juru penerang, mubaligh, dan

lain sebagainya. Da’i merupakan salah satu unsur penting dalam proses

dakwah. Sebagai pelaku dan penggerak kegiatan dakwah, da’i menjadi

salah satu faktor penentu keberhasilan atau kegagalan dakwah.

Adapun pengertian da’i adalah ”orang yang menyeru, memanggil,

mengundang, atau mengajak”.27 Pada dasarnya da’i adalah penyeru ke

jalan Allah, pengibar panji-panji Islam, dan pejuang (Mujahid) yang

mengupayakan terwujudnya sistem Islam dalam realitas kehidupan umat

manusia.28 Sebagai penyeru ke jalan Allah, da’i tidak bisa tidak, harus

memiliki pemahaman yang luas mengenai Islam sehingga ia dapat

menjelaskan ajaran Islam kepada masyarakat dengan tidak bisa tidak,

harus memiliki pemahaman yang luas mengenai Islam sehingga ia dapat

menjelaskan ajaran Islam kepada masyarakat dengan baik dan benar, ia

juga harus memiliki semangat dan ghirah keislaman yang tinggi yang

menyebabkan ia setiap saat dapat menyeru manusia kepada kebaikan dan

27 A.H. Hasanudin, Retorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan. (Surabaya: Usaha Nasional , 1983). Cet, ke-1. h. 33

28 A. Ilyas Ismail. Paradigma. H. 311

29

Page 43: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

30

mencegah mereka dari kejahatan, meskipun untuk itu ia harus menghadapi

tantangan yang berat.29

Menyeru ke jalan Allah tersebut merupakan tugas dan kewajiban

setiap muslim di manapun mereka berada menurut kadar kemampuannya.

Jadi, setiap muslim adalah da’i sebagaimana Allah berfirman :

الْمَعْرُوْفِ أْمُرُوْنَ بِ ضٍ يَ آءُ بَعْ ضُهُمْ اَوْلِيَ اتِ بَعْ وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنَوْنَ االلهَ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْ مُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّآَاةَ وَيُطِيْعُ

وَرَسُوْلَهُ اُولئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ االلهُ اِنَّ االلهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

Artinya : ”Dan orang-orang yang beriman, lelaki atau perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana”. (QS. AT Taubah 9:71)

Namun, kalau kita melihat realita kehidupan, bahwa yang ditangani

manusia bukan hanya satu bidang, maka perlu pembagian tugas dan

kewajiban sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing dalam

rangka pengabdian kepada Allah untuk mendapatkan ridho-Nya.

Untuk melakukan aktivitas dakwah, seorang da’i perlu mempunyai

syarat-syarat dan kemampuan masing-masing dalam rangka pengabdian

kepada Allah untuk mendapatkan ridho-Nya.

Untuk melakukan aktivitas dakwah, seorang da’i perlu mempunyai

syarat-syarat dan kemampuan tertentu agar bisa berdakwah dengan hasil

yang baik dan sampai pada tujuannya. Persyaratan dan kemampuan yang

perlu dimiliki oleh da’i secara umum bisa mencontoh kepada Rasullulah

29 Ibid

30

Page 44: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

31

SAW. Karena ”Kehidupan Rasululoh SAW. Merupakan uswah bagi

umatnya, maka tentunya hal ini pun berlaku dalam dakwah Islam.30

Adapun syarat-syarat dan kemampuan secara teoritis yang harus di

miliki da’i yaitu :

a. Kemampuan berkomunikasi;

b. Kemampuan menguasai diri;

c. Kemampuan pengetahuan psikologis;

d. Kemampuan pengetahuan pendidikan;

e. Kemampuan pengetahuan dibidang umum;

f. Kemampuan dibidang Al-Qur’an;

g. Kemampuan membaca Al-Qur’an dengan fasih;

h. Kemampuan pengetahuan di bidang hadist;

i. Kemamampuan di bidang agama secara umum31.

Demikian syarat-syarat yang harus dimiliki oleh para da’i sehingga

dalam melaksanakan aktivitas dakwahnya dapat tepat sasaran.

2. Objek Dakwah

Oleh karena sasaran dakwah ini bermacam-macam, baik dari segi

usia, psikologi serta yang lebih penting dari segi tingkat pengetahuan sang

mad’u yang sangat mempengaruhi dalam menangkap isi pesan yang

disampaikan oleh da’i tersebut. Maka hendaklah seorang da’i harus

mampu menguasai siapa yang akan menjadi sasaran dakwahnya dari segi

30 H. Nawawie Rambe. Sejarah Dakwah Islam. (Jakarta : Widjaya, 1985). Cet, ke-3. h.10

31 Slamet Muhaemin Abda. Prinsip-Prinsip Metodelogi Dakwah (Surabaya : Usaha Nasional, 1994) Cet. ke-1, h. 69-77

31

Page 45: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

32

aspek kehidupannya secara utuh dari keseluruhan, baik sebagai makhluk

pribadi, makhluk sebagai makhluk lainnya.

”Sesungguhnya seorang da’i membutuhkan pemahaman yang

benar terhadap dakwah, metode yang baik dalam menyampaikannya dan

sungguh-sungguh dalam mentarbiyah para pengikutnya. Kegagalan salah

satu dari ketiga hal tersebut akan mendatangkan bahaya besar bagi amal

Islami secara keseluruhan”. Oleh karena itu, seorang da’i harus mendekati

mad’u benar-benar dimulai dari titik taraf pemahaman mad’u, bukan dari

titik pemahaman sang da’i.

Kita melihat dewasa ini ada sebagian dari saudara kita yang

muklisin, tetapi sering kali kurang memperhatikan prinsip ini, seluruh

perhatiannya dicurahkan untuk meluruskan aqidah umat dengan cara yang

membuat kebanyakan manusia lari dari padanya. Mereka berbicara kepada

seseorang tanpa membedakan antara orang yang berpendidikan dengan

orang yang tidak sekolah dan lain sebagainya.

3. Tujuan Dakwah

Pada dasarnya dakwah dimaksudkan untuk mewujudkan

kesejahteraan dan kebahagiaan (sa’adah) bagi umat manusia baik dalam

kehidupan mereka didunia maupun di akhirat kelak.

Suatu kegiatan tidak akan bermakna apabila tidak ada arah tujuan

yang jelas. Maka tujuan dari dakwah adalah mengubah pandangan hidup

seseorang, dari perubahan pandangan hidup ini akan berubah pola pikir

dan pola sikap, Allah SWT berfirman :

يَآاَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا اسْتَجِيْبُوْا االلهَ وَالرَّسُوْلَ اِذْدَعَاآُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْ

32

Page 46: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

33

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, perkenankanlah seruan dari

Allah dan seruan dari Rosul, apabila Rasul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kamu”. (Q.S.Al Anfal : 24)

Adapun yang dimaksud dengan tujuan dakwah adalah

sebagaimana yang dirumuskan oleh Abu A’la Maududi bahwa yang ingin

dicapai melalui dakwah Islam adalah, "menghidupkan manusia baik daya

observasinya, daya rasa, dan daya cipta, serta menghidupkan dhamir hati

nurani dan basyirah".

M. Syafa’at Habib merinci tujuan dakwah Islamiyah itu sebagai

usaha untuk :

a. Membentuk masyarakat yang konstruktif menurut ajaran Islam;

b. Mengadakan koreksi terhadap situasi atau tindakan yang menyimpang

dari ajaran agama;

c. Menembus hati nurani seseorang sebagai sarana untuk membentuk

masyarakat yang diridhai Allah;

d. Menjadikan manusia dari segala bentuk frustasi, kejahilan dan

kebekuan pikiran.32

Berdasarkan pendapat di atas jelaslah yang menjadi tujuan dakwah

dalam berbagai bentuknya tidaklah lain dari suatu usaha yang dilakukan

menciptakan pribadi muslim yang mampu serta bertanggung jawab

melaksanakan ajaran islam. Baik pribadi muslim itu telah mampu

32Abu A’la Maududi, Petunjuk Untuk Juru Dakwah (Terj), Media Dakwah, (Jakarta 1982), h.4

33

Page 47: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

34

melaksanakan ajaran Islam maka yang diharapkan adalah sejahtera lahir

dan batin serta mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Demikian tujuan dakwah Islam yang pada intinya adalah merubah

sikap dan prilaku seseorang atau kelompok supaya kembali pada pola

dasarnya, bahwa manusia pada dasarnya hidup di dunia ini agar mengabdi

kepada Allah SWT.

4. Metode Dakwah

Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan, yaitu

”meta”(melalui) dan ”hodos” (jalan, cara). Dengan demikian kita dapat

artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk

mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain mengatakan bahwa metode

berasal dari bahasa Jerman methodika artinya ajaran tentang metode. Arti

secara bebas metode adalah cara yang telah diatur dan melalui proses

pemikiran untuk mencapai suatu maksud.

Dari pengertian di atas dapat diambil pengertian bahwa, metode

dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da’i

(komunikator) kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar

hikmah dan kasih sayang.33

Sumber-sumber pokok metode dakwah yang dijadikan pedoman

para da’i antara lain : Al-Qur’an, As-Sunnah, Sirah (sejarah),

Salafusshaleh dari kalangan sahabat, tabi’in dan ahli ilmu serta iman.

33 Said Bin Ali Al-Qohthani. Dakwah Islam Dakwah Bijak ( Jakarta : Gema Insani Press, 1994). Cet ke-1.h 101

34

Page 48: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

35

Metode dakwah yang bijak umumnya didasarkan pada hal-hal

berikut :

a. Memeriksa dan mendiagnosis pasien (kalau da’i diumpamakan dokter)

Seorang dokter ahli berpengalaman sebelum mengobati ia

akan melakukan pemeriksaan dan mengetahui penyakitnya terlebih

dahulu. Setelah itu, melakukan pengobatannya berdasarkan penyakit

tersebut. Seorang da’i adalah dokter rohani. Penyakit rohani antara

lain kufur dan maksiat. Dalam hal ini, seorang dai harus memberikan

obat yang sesuai dengan penyakit yang di derita pasien. Obat kufur

adalah iman kepada Allah dan ajaran yang di bawa Rasullulah SAW,

sedangkan obat maksiat adalah bertaubat kepada Allah dan

memperbanyak taat. Bagi Allah setiap penyakit ada obatnya.

b. Menghilangkan syubhat

Tujuan dari menghilangkan syubhat ini adalah agar audiens

tidak sempat sempat melihat penyakit apalagi merasakan. Tidak

diragukan lagi bahwa syubhat bisa melahirkan keraguan (syak) pada

kejujuran seorang da’i dan hakikat ajakannya.

c. Memberikan semangat kepada audiens agar selalu menggunakan

”obat” dan menerima yang hak.

d. Membimbing audiens dengan al qu’ran, as sunnah, dan sirah kaum

salafus shaleh

e. Menyampaikan cara-cara di atas dengan bijak. Yakni melalui nasihat

dan diskusi yang baik atau (kalau memang di perlukan) dengan

35

Page 49: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

36

kekuatan. Namun cara terakhir ini khusus bagi mereka yang

menentang Islam dan zhalim.34

Adapun tindakan-tindakan dakwah yang telah dirumuskan akan

efektif bilamana dilaksanakan dengan mempergunakan cara-cara yang

tepat, cara-cara ini dirumuskan dalam surat An- Nahl ayat 125 :

اُدْعُ اِلىَ سَبِيْلِ رَبِّكَ بِاالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ نَاَحْسَ

Artinya : "Serulah (ajaklah) manusia kepada jalan Allah dengan cara bijaksa dan nasehat yang baik, dan bertukar pikiranlah, (bantahlah) dengan cara yang lebih baik”.

(Q.S. An-Nahl :125)

Dari ayat di atas dapat kita ringkas bahwa menurut ayat di atas

metode dakwah itu meliputi tiga bagian yaitu :

a. Hikmah (bijaksana);

b. Mau’izhoh hasanah (nasihat yang baik);

c. Mujadalah bilati hiya ahsan (bertukar pikiran).

5. Materi Dakwah

Materi dakwah adalah hal-hal yang akan disampaikan kepada

obyek dakwah Materi dakwah secara prinsipil berpangkat pada al qur’an

dan Sunah Rasul. 35Kedua materi itu dinamakan materi primer. Sedangkan

materi sekundernya adalah sebagaimana diungkapkan oleh A. H.

Hasanudin sebagai berikut: ”materi dakwah kalau dianggap perlu bisa

ditambah dengan hasil ijtihad para ulama, atau sarjana muslim yang

34 Ibid h.101-102 35 Ibid.h. 13

36

Page 50: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

37

terpercaya dan kuat”. 36Selain itu materi dakwah primer dan sekunder juga

bisa diambil dari berbagai sumber lain seperti, buku-buku agama atau

umum, media informasi, pengalaman dan sebagainya.

Materi dakwah menurut Muhammad Natsir dalam bukunya

"Fiqhud Dakwah" dibagi dalam tiga pokok, yaitu :

a. Menyempurnakan hubungan manusia dengan khaliqnya;

b. Menyempurnakan hubungan dengan makhluk-makhluk Allah lainnya;

c. Mengadakan keseimbangan antara keduanya dan mengaktifkan kedua-

duanya sejalan dan berjalin.

Sedangkan menurut Asmuni Syukir, materi dakwah dapat

diklasifikasikan menjadi tiga pokok, yaitu:

a. Masalah keimanan (aqidah);

b. Masalah keislaman (syari’ah);

c. Masalah budi pekerti (akhlaquk karimah)36.

6. Media Dakwah

Istilah Media dilihat dari asal katanya berasal dari bahasa latin,

yaitu”median”yang berarti perantara. Kata media merupakan jamak dari

kata median itu sendiri. Dari arti semantiknya media berarti segala sesuatu

yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu.37.

Dengan Demikian Media dakwah dapat di artikan dengan sesuatu yang

dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang

36 M..Natsir, Fiqhud Dakwah, ( Jakarta: Yayasan Cipta Selecta,2000) cet ke-11, h. 36

36 Asmuni Syukur, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam 37 Ibid, h.163

37

Page 51: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

38

ditentukan. Media dakwah tersebut dapat berupa barang, orang, tempat,

kondisi tertentu dan sebagainya.

Dalam Usaha menyampaikan ajaran islam media menjadi peran

yang sangat penting, karena media menjadi urat nadi kegiatan dakwah.

Selain itu, media juga dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Media lisan;

b. Media tulisan;

c. Media elektronik.

Media atau sarana adalah hal yang mengantarkan manusia kepada

sesuatu. Adapun sarana dakwah adalah yang membantu mubaligh untuk

menyampaikan pesan ajaran Islam. Untuk itu mubaligh harus memilih

media yang sesuai dengan kondisi dan situasi pelaksanaan dakwah.

E. Pengamalan Ibadah

1. Pengertian Pengamalan Ibadah

Pengamalan berasal dari kata "amal" yang berarti perbuatan yang

baik. Kata "amal" itu sendiri mendapatkan awalan “Peng” dan akhiran

“an” menjadi pengamalan yang berarti hal, cara, hasil, atau proses kerja

mengamalkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses, cara,

perbuatan, mengamalkan, melaksanakan dan pelaksanaan, penerapan.38

Sedangkan Ibadah secara bahasa (terminology) berarti

merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut Istilah (terminology),

38 Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 2001), edisi 111 h.34

38

Page 52: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

39

ibadah adalah kepatuhan atau ketundukan pada Dzat yang memiliki

puncak keagungan yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Ibadah mencakup segala

bentuk perbuatan dan perkataan yang dilakukan pada setiap mukmin

muslim dengan tujuan untuk mencari keridhaan Allah SWT.

Selain definisi di atas, Ibadah juga mempunyai beberapa definisi

antara lain :

a. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya

melalui lisan para rasul-Nya;

b. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza Wa Jalla yaitu

tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah

(kecintaan) yang paling tinggi;

c. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan

diridhai Allah Azza Wa Jalla, baik berupa ucapan atau pun perbuatan,

yang dzahir maupun yang bathin.39

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa pengamalan ibadah

adalah proses dari suatu prilaku dalam mengamalkan perbuatan-perbuatan

yang sesuai dengan ajaran Islam sebagai bukti ketaatan kepada Allah

SWT, yang disadari dengan mengerjakan perintahnya dan menjauhi

larangannya.

39 H. Baihaqi A.K. Fiqih Ibadah ( Bandung : Mas Bandung, 1996),cet-ke1,h.31

39

Page 53: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

40

2. Ruang Lingkup Pengamalan Ibadah

Ibadah pada dasarnya mencakup seluruh aspek kehidupan

manusia sebagaimana yang di syariatkan dalam Islam. Itulah yang kita

amalkan dalam hidup kita sehari-hari asalkan tidak bertentangan dengan

Al-Qur’an dan Sunnah Allah SWT, menginginkan segala yang kita

lakukan dalam hidup menjadi ibadah, yaitu cara kita berpakaian, cara kita

mengatur rumah tangga, bentuk perjuangan kita, pergaulan kita,

percakapan dan perbincangan kita, semuanya menjadi ibadah, sekalipun

kita berdiam diri juga dapat berbentuk ibadah.

Di samping itu aspek-aspek lain seperti pendidikan dan pelajaran,

perekonomian dan cara-cara menjalankan ekonomi, soal-soal kenegaraan

dan hubungan antar bangsa pun, semua itu mesti menjadi ibadah kita

kepada Allah SWT. Itulah yang dikatakan ibadah dalam seluruh aspek

kehidupan kita baik yang lahir maupun batin.

Menurut Abdul Rahman Ritonga dalam bukunya "Fiqih Ibadah",

ditinjau dari segi bentuknya, Ibadah di bagi menjadi dua macam yaitu :40

a. Ibadah "khashshah" adalah ibadah yang ketentuan dan cara

pelaksanaannya secara khusus ditetapkan oleh Nash Al-Qur’an dan

Hadist, seperti shalat, zakat, puasa, dan haji.

b. Ibadah "Ammah" adalah semua perbuatan yang dilakukan dengan niat

baik dan semata-mata karena Allah SWT. seperti makan dan minum,

40 A. Rahman Ritonga, M.A, Fiqh Ibadah, ( Jakarta : Gaya Media Pratama: 2002), Cet ke2, h.62

40

Page 54: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

41

amar ma’ruf-nahi munkar, berlaku adil, berbuat baik kepada orang dan

sebagainya.

Sedangkan menurut Al-Habsy dan Muhammad Baqir, ibadah

menurut bentuk dan pengamalannya terdiri dari :41

c. Ibadah yang terdiri atas perbuatan atau ucapan lidah seperti berdzikir,

bertasbih, bertauhid, bertahlil, bersholawat, dan sebagainya;

d. Ibadah yang terinci perkataan dan perbuatan, seperti shalat, zakat,

puasa dan haji;

e. Ibadah yang ditentukan teknik pelaksanaannya seperti menolong

orang lain, berjihad membela diri, mendirikan madrasah atau yayasan,

mesjid, rumah sakit dan sebagainya;

f. Ibadah yang bentuk pelaksanaanya menahan diri seperti puasa, ihram

dan I’tikaf;

g. Ibadah yang bentuknya mengugurkan hak seperti menggugurkan hak

seperti membebaskan seorang dari kewajiban membayar hutang,

memaafkan kesalahan dan sebagainya.

Ibadah dalam Islam adalah bentuk perbuatan tertentu yang telah

digariskan dalam Islam sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada

Allah SWT, bentuk peribadatan tersebut telah ditentukan waktunya,

pelaksanaannya, dan tata caranya. Yang dimaksud ibadah-ibadah tersebut

adalah shalat, zakat, puasa dan haji.

Sebagaimana muslim pada umumnya, pemulung juga mempunyai

kewajiban yang sama dalam pelaksanaan ibadah tersebut, tidak ada

perbedaannya dalam pelaksanaannya maupun tata caranya. Maka dari itu

41 Al Habsy dan Muhammad Baqir, Fiqh Praktis Menurut Al-Qur’an, As sunnah dan Pendapat Ulama (Bandung: Mizan, 1999), Cet, ke 4, h.27

41

Page 55: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

42

42

peneliti dalam melakukan penelitian ini memfokuskan diri pada

pengamalan ibadah dan aktifitas dakwah lainnya yang dilakukan oleh

Majelis Taklim Al-Barkah Bantargebang Bekasi.

Page 56: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

43

BAB III

GAMBARAN UMUM MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH

A. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya

Segala sesuatu yang hidup di dunia ini, apakah itu makhluk yang

bernyawa maupun mahkluk yang tidak bernyawa, pasti mempunyai latar

belakang atau sejarahnya masing-masing. Begitu juga dengan berdirinya

Majelis Taklim Al-Barkah ini yang mempunyai sejarah yang tidak kalah

menarik dengan sejarah kelahiran yang lain.

Majelis Taklim Al-Barkah tidak didirikan di atas keserba-adaan dan

bukan bertahta di atas singgasana serba berkecukupan, melainkan ia lahir dan

berkembang berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa serta adanya bimbingan

dan dukungan sepenuhnya dari para dermawan yang tulus dan ikhlas

mengorbankan sebagian hartanya dan menyumbangkan pikiran serta

tenagannya dengan niat ibadah.

Beberapa tahun yang silam, tepatnya pada tahun 1985 terdapatlah

suatu kisah tentang masyarakat Bantargebang Bekasi, di mana masyarakat ini

tingkat keagamaannya masih sangat rendah sekali. Mereka belum mengetahui

bagaimana caranya shalat, bagaimana rukun-rukunnya puasa, bagaimana cara

membaca Al-Qur’an dan lain-lain, khususnya kaum ibu rumah tangga, di

mana hari-harinya banyak disibukkan dengan pekerjaan rumah tangga,

mengurus anak dan suami, sehingga hampir tidak ada waktu untuk belajar

agama dan seluk beluknya.

43

Page 57: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

44

Menyadari akan kekurangan ini, maka akhirnya muncullah ide yang

sangat bagus dari seorang KH. Nasir Thabroni, untuk mendirikan suatu

lembaga pendidikan keagamaan yang biasa disebut dengan Majelis Taklim

dengan nama Majelis Taklim Al-Barkah. Majelis Taklim Al-Barkah ini berdiri

pada tahun 1982-1985 dengan pendirinya Almarhum H. Thabroni1. Modal

awalnya uang pribadi yang dibantu swadaya masyarakat Bantargebang dan

sekitarnya. Majelis Taklim ini oleh warga Bantargebang Bekasi digunakan

untuk menunaikan ibadah shalat lima waktu dan tempat ini pula oleh para

pemulung warga Bantargebang digunakan untuk menimba ilmu agama.2

B. Tujuan Berdirinya Majelis Taklim Al Barkah

Majelis Taklim Al Barkah didirikan dengan tujuan berbuat sesuatu

demi orang lain yaitu :

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat kepada Allah SWT;

2. Masyarakat menjadi tahu tentang perkembangan agama Islam;

3. Terciptanya kerukunan antar warga3;

4. Masyarakat dapat mencari ilmu pengetahuan di Majelis Taklim Al-

Barkah;

1 KH. Nasir Thabroni, Ketua Majelis Taklim Al-Barkah, Wawancara Pribadi, Bekasi, Senin 8 Maret 2010.

2 KH. Nasir Thabroni, Ketua Majelis Taklim Al-Barkah, Wawancara Pribadi, Bekasi, Senin 8 Maret 2010.

3 KH. Nasir Thabroni, Ketua Majelis Taklim Al-Barkah, Wawancara Pribadi, Bekasi, Senin 8 Maret 2010.

44

Page 58: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

45

5. Membekali Pemulung dengan pengetahuan umum dan agama sehingga

dapat diharapkan dan digunakan kepentingan dunia dan akhirat dalam

hidup mereka menjadi serasi dan seimbang;

6. Mempererat silatuhrahmi.

Dengan terbentuknya rumusan tujuan-tujuan di atas, Majelis Taklim

Al-Barkah berharap di dalam Perjalanannya (memberi pengajaran-pengajaran

agama kepada masyarakat) menjadi yakin, mantap dan terarah.

Hal ini sejalan dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang artinya :

"Barangsiapa yang menghendaki dunia maka ia harus menguasai ilmunya, dan

barangsiapa yang menghendaki akhirat maka ia harus menguasai ilmunya dan

barangsiapa yang menghendaki keduanya, maka harus pula menguasai ilmu-

ilmunya.”

C. Struktur Organisasi Majelis Taklim Al-Barkah

Suatu Organisasi seperti Majelis Taklim Al-Barkah tidak akan berjalan

dengan baik, tanpa adanya orang-orang yang mengurusi ataupun bertanggung

jawab di majelis taklim tersebut, maka harus dibuat suatu struktur

kepengurusan atau struktur organisasi.

Soetmina mengatakan bahwa “Struktur organisasi adalah suatu

kerangka yang menunjukkan semua tugas kerja untuk mencapai tujuan

organisasi, hubungan antara fungsi-fungsi tersebut serta wewenang dan

45

Page 59: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

46

tanggung jawab setiap anggota organisasi yang melakukan tiap-tiap tugas

kerja tersebut.”4

Berangkat dari tulisan di atas, maka dapat dipahami bahwa struktur

organisasi dapat dilakukan sebagai kerangka kerjasama di mana orang-orang

akan bertindak, menyusun tenaga kerja dan tugas-tugas serta menyusun

bagian-bagian sedemikian rupa dengan penuh rasa tanggung jawab, sehingga

dalam sistem organisasi terwujud apa yang dicita-citakan.

Yang dimaksud dengan kerangka yaitu ruang lingkup, jalur

koordinasi, kegiatan dan fungsi-fungsi yang dijalankan oleh masing-masing

bagian yang ada dalam struktur organisasi yang bersangkutan. Untuk

mencapai misi yang diemban oleh pengurus Majelis Taklim Al-Barkah,

seperti yang dituturkan oleh ketua pengajian yaitu Bapak KH. Nasir Thabroni,

maka disusunlah sebuah struktur organisasi sebagai berikut :

1. Ketua Majelis Taklim

Jabatan ini dipegang oleh KH. Nasir Thabroni. Pada umumnya

tugas seorang ketua atau pemimpin sama halnya Majelis Taklim Al-

Barkah adalah mengusahakan agar yang dipimpinnya dapat merealisasikan

tujuannya dengan sebaik-baiknya dalam kerjasama yang produktif.

Seorang Ketua Majelis Taklim harus bisa mengintegrasikan pandangan-

pandangan anggota kelompok majelis taklim, baik mengenai situasi di

dalam maupun di luar kelompok yang bersangkutan. Selain itu, harus bisa

mengawasi tingkah laku anggotanya berdasarkan rumusan bersama yang

4 Soetmina, Perpustakaan, Kepustakaan dan Pustakawan, (Yogyakarta : Kanisius, 1992), Cet. Ke-I, h. 57.

46

Page 60: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

47

telah ia rumuskan itu dan harus menyadari dan merasakan kebutuhan-

kebutuhan, keinginan-keinginan dan cita-cita anggota serta mewakilinya

ke dalam maupun ke luar anggotanya.

2. Wakil Ketua

Jabatan Wakil Ketua ini dipegang oleh Ibu Hj. Maryam Umroh.

Tugas seorang wakil ketua adalah bertanggung jawab membantu apa yang

menjadi tugas dari ketua majelis taklim. Jabatan ini sama beratnya dengan

jabatan ketua majlis taklim, karena di sini juga diperlukan tenaga ekstra

dalam membantu apa yang diperintahkan oleh seorang ketua serta menjadi

penyalur aspirasi dari anggota kepada ketuanya.

3. Sekretaris

Jabatan Sekretaris ini dipegang oleh ibu Euis Fatimah. Sekretaris

bertugas mencatat siapa saja yang menabung, mencatat siapa saja yang

menyumbang untuk anak yatim dan sebagainya. Jabatan ini diperlukan

suatu ketelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam pembukuannya dan

catatannya.

4. Bendahara

Jabatan Bendahara ini dipegang oleh Ibu Hj. Aswasih. Ia bertugas

memegang keuangan yang ada di Majelis Taklim A-Barkah. Sifat yang

sangat jujur diperlukan dalam tugas ini, karena banyak orang yang terjerat

dosa karena korupsi dengan ekonomi. Di sinilah saatnya ia berusaha keras

untuk mengamalkan apa yang diajarkan oleh ustadz tentang amanah dan

kejujuran.

47

Page 61: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

48

Selain jabatan-jabatan di atas, dalam tugasnya mereka juga dibantu

oleh seksi-seksi di antaranya sebagai berikut :

1. Seksi Dakwah

Jabatan Seksi Dakwah ini dipegang oleh Ibu Neneng Asti bertugas

memimpin wiridan dan pembacaan Surah Yasin dan mencari guru

pengajar atau ustadz/ustadzah dari luar. Maka dia juga harus membagi

waktu antara ustadz/ustdzah yang akan mengajar agar tidak bentrok.

Seorang Seksi Dakwah juga siap mengaji atau memimpin jalannya

pengajian apabila sang Ustadz/Ustadzah tidak hadir.

2. Seksi Perlengkapan

Jabatan Seksi Perlengkapan ini dipegang oleh Ibu Fitria Husni

Thamrin. Dalam hal ini ia bertugas melayani atau melengkapi segala

kebutuhan di majelis taklim. Adapun hal-hal yang dilakukannya selama ini

adalah membeli Al-Qur’an untuk majelis taklim, menyediakan minum

untuk ibu-ibu pengajian dan masih banyak lagi.

3. Seksi Informasi

Jabatan Seksi Informasi ini dipegang oleh Ibu Neneng. Seksi

informasi ini bertugas memberi informasi apapun tentang kegiatan-

kegiatan yang akan dilakukan majelis taklim dan menyampaikan informasi

dari luar, misalnya mengumumkan tentang adanya perayaan hari besar

agama Islam, memberi informasi tentang undangan pengajian dari luar

untuk para ibu-ibu pengajian dan lain-lain.5

5 KH. Nasir Thabroni, Ketua Majelis Taklim Al-Barkah, Wawancara Pribadi, Bekasi, Senin 8 Maret 2010.

48

Page 62: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

49

Jabatan–jabatan yang diberikan di atas bagi ibu-ibu bukan

merupakan anugerah, akan tetapi jabatan tersebut merupakan beban

tanggung jawab yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Mengenai

tugas-tugasnya memang terasa berat, namun demi kelancaran jalannya

majelis taklim dalam mengemban amanah amar ma’ruf nahi munkar,

mereka harus tetap istiqomah dalam memegang amanah.

D. Program Jangka Pendek dan Program Jangka Panjang

Program adalah suatu deretan kegiatan yang digambarkan untuk

melaksanakan rencana kegiatan atau kebijakan (policies) dalam mencapai

tujuan (objective). Suatu program menentukan kegiatan-kegiatan secara

bertahap atau suatu rentetan kegiatan, yang menjadi tuntunan dalam

pelaksanaan suatu kebijakan.

Adapun program jangka pendek dan program jangka panjang Majelis

Taklim Al-Barkah yaitu :

1. Mengadakan perayaan hari-hari besar Islam;

2. Mengadakan tabungan;

3. Mengadakan pengajian mingguan;

4. Menyelenggarakan manasik haji;

5. Pengelolaan zakat;

6. Mengadakan shalat sunnah tasbih;

7. Meningkatkan sarana dan prasarana;

8. Membuat taman bermain sederhana untuk para jama’ah yang membawa

anak kecil.

49

Page 63: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

50

E. Hambatan dan Upaya Mengatasinya

Mulus, lancar dan sukses merupakan sesuatu yang sangat diharapkan

setiap kali kita melakukan suatu kegiatan. Tetapi hambatan-hambatan dalam

menggerakkan sesuatu itu tidak bisa dipungkiri. Artinya, setiap kegiatan yang

dilakukan tidak selamanya berjalan seperti apa yang diharapkan, seperti

peranan Majelis Taklim Al-Barkah dalam membina pengamalan ibadah

pemulung di Bantargebang Bekasi.

Adapun yang menjadi faktor penghambat :

1. Adanya modernisasi dan perkembangan teknologi.

Menonton televisi, mendengarkan radio ataupun pergi ke mall

walaupun hanya sekedar melihat-lihat saja, itu lebih menarik bagi sebagian

pemulung daripada menghadiri pengajian di majelis taklim yang menurut

mereka membosankan, mengantuk atau tidak asyik. Mereka lebih memilih

sinetron-sinetron, kuis-kuis, acara musik ataupun gosip-gosip tentang artis

daripada mendengarkan ceramah seorang ustadz ataupun berdzikir.

2. Adanya image bahwa pengajian itu kuno

Selain modernisasi dan perkembangan teknologi sebagai salah satu

hambatan dalam perkembangan Majelis Taklim Al-Barkah, ada pula

hambatan lain yaitu adanya pendapat atau kesan bagi sebagian masyarakat

bahwa menghadiri pengajian itu adalah aktivitas jaman dahulu alias kuno.

Menurut mereka, Pengajian sudah tidak pantas lagi berada pada jaman

modern ini. Mereka merasa enggan atau malu jika harus menghadiri

pengajian, memakai kerudung, memakai pakaian tertutup atau harus

50

Page 64: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

51

berkumpul dalam satu wadah dengan ibu-ibu yang usianya jauh lebih tua

dari mereka atau lazim disebut nenek-nenek.

3. Kurangnya dukungan dari suami

Ada sebagian suami yang tidak atau kurang mendukung istri

mereka untuk mengikuti pengajian, karena mereka mengganggap istri

ditakdirkan hanya untuk menjaga atau mengurus rumah dan anak-anak.

Mereka tidak mengijinkan istrinya untuk beraktivitas di luar rumah karena

tidak dapat lagi mengurus rumah dan anak-anak.

4. Perbedaan pendapat karena perbedaan usia.

Seringkali dalam satu perencanaan kegiatan terdapat perbedaan

pendapat atau keinginan dikarenakan perbedaan usia. Dalam

merencanakan suatu kegiatan, para ibu muda biasanya memiliki

pembaharuan dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Mereka ingin

melaksanakan kegiatan dengan menambah unsur modernisasi tanpa

meninggalkan tradisi, sementara ibu-ibu yang usianya jauh lebih tua tidak

mau mencampur modernisasi, mereka tetap berpegang pada tradisi saja.

5. Faktor mencari nafkah

Tidak bisa menghadiri pengajian karena bersamaan waktunya

dengan jam kerja sebagian pemulung yang terpaksa bekerja mencari

nafkah untuk membantu suami ataupun karena sudah tidak memiliki

suami sehingga pagi hari mereka harus berangkat bekerja dan tidak bisa

menghadiri pengajian. Ada pula beberapa ibu yang memang berkarir

sesuai profesinya masing-masing sesuai keinginan sendiri.

Adapun upaya untuk mengatasinya yaitu :

51

Page 65: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

52

1. Membuat program kegiatan dengan memadukan unsur modern dan

tradisional yang mengubah image bahwa pengajian membuat mengantuk,

membosankan dan tidak menarik;

2. Menyelanggarakan pengajian pada komposisi waktu yang tepat, yaitu

memulai pengajian tidak terlalu pagi dan berakhir tidak terlalu siang,

sehingga cukup waktu bagi ibu-ibu untuk mengurus dan merapihkan

rumah tangga mereka;

3. Lebih giat lagi berdakwah dan meyakinkan masyarakat untuk

menyeimbangkan kehidupan duniawi dengan ukhrowi dan tidak lebih

mementingkan kepentingan duniawi daripada kepentingan ukhrowi.

F. Profil Pemulung Di Bantargebang Bekasi

Kota Bekasi terkenal dengan kesemrawutan lalu lintas dan kemacetan

yang terjadi setiap hari, juga padatnya lahan perumahan dan pertokoan.

Bantargebang yang bermasalah sebagai TPA Sampah warga DKI Jakarta,

padahal Bantargebang bisa dibilang menjadi urat nadi perekonomian kota.

Kota Bekasi menjadi kota yang supersibuk, karena selain harus melayani

warga dari daerah sendiri, juga dari wilayah-wilayah yang mengelilinginya

seperti DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bekasi.

Luas wilayah Kecamatan Bantargebang Bekasi adalah adalah

4.478.803 Ha yang terdiri dari lahan perumahan dan permukiman 1.640.899

Ha, lahan sawah seluas 1.206.036 Ha, pertanian darat 1.336.735 Ha, dan

penggunaan lain-lain seluas 295.131 Ha. Dari delapan desa yang ada di tiga

52

Page 66: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

53

kecamatan diperuntukkan sebagai lokasi pemusnahan akhir sampah seluas 108

Ha, yaitu Desa Ciketingudik, Desa Cikiwul, dan Desa Sumurbatu.

Berdasarkan fungsinya, Desa Bantargebang diperuntukkan untuk jalur

industri ringan, Desa Padurenan, Desa Mustikajaya dan Desa Mustikasari

diperuntukkan sebagai jalur perumahan dan Desa Sumurbatu untuk area

holtikurtura. Penggunaan lahan terbesar di Kecamatan Bantargebang adalah

lahan pemukiman mencapai 52,60%, sebanyak 30% lahan pertanian darat dan

11,60% lahan sawah telah dijadikan lahan perumahan untuk menampung para

pendatang, karena Kota Bekasi merupakan daerah penyangga bagi Provinsi

DKI Jakarta.

Kecamatan Bantargebang merupakan salah satu kecamatan yang

berada di wilayah Kota Bekasi. Kecamatan ini berdiri pada tahun 1981 dan

merupakan pemekaran dari Kecamatan Setu. Kecamatan Bantargebang secara

geografis terletak antara 107021'-107010 Bujur Timur dan 6017'-6027 Lintang

Selatan dengan batas-batas sebagai berikut :

1. Sebelah utara berbatasan dengan daerah Tambun;

2. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bogor;

3. Sebelah timur berbatasan dengan daerah Setu;

4. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor.

Daerah Bantargebang dan sekitarnya dilalui oleh jalur utama Jalan

Raya Bekasi-Bogor dan sekaligus daerah industri, permukiman, dan pertanian.

Setiap harinya ada sekitar 700 truk yang membuang sampah sekitar 5.000 ton

sampah DKI Jakarta dalam lima zona seluas 110 hektar di TPA yang sekarang

berganti nama menjadi TPST. Ada sekitar lima ribu pemulung setiap hari dan

53

Page 67: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

54

sekitar 80 pengepul di sekitar TPA. Bila kita ingin masuk ke dalam kawasan

TPA dari Jalan Raya Bekasi, sepanjang jalan yang kita temukan rumah-rumah

pengepul sampah saja dan tanah kosong yang tidak dipergunakan atau

terbengkalai. Tetapi kalau kita melihat dari atas tumpukan sampah yang

berada persis di depan pemberhentian truk-truk sampah yang akan ditimbang,

maka kita dapat melihat ada sebuah pemukiman yang berada sangat dekat

dengan TPA Bantargebang. Menurut pengelola TPA, itu adalah pemukiman

para pemulung yang bermatapencaharian di tempat pengelolaan sampah

tersebut. Kebanyakan mereka adalah warga pendatang yang mengadu nasib

atau peruntungannya di dalam mencari nafkah untuk biaya hidup. Usia

merekapun bervariasi dari mulai anak remaja sampai yang sudah lanjut Usia

kebanyakan dari mereka berusia antara 30-40 tahun sebagaimana yang

tercantum tabel berikut :

Jenis kelamin Usia Jumlah

15-20 tahun 18 21-30 tahun 21 31-40 tahun 36

Laki-laki

41-60 tahun 9 15-20 tahun 14 21-30 tahun 19 31-40 tahun 28

Perempuan

41-60 tahun 5 Jumlah 150

Latar belakang pendidikan merekapun bermacam-macam sebagian

kecil yang duduk di bangku sekolah itu juga hanya sampai SLTP saja.

Disamping itu juga ada dari mereka yang memang mengajarkan ilmu agama

melalui Pengajian-pengajian walaupun Cuma sebagaian kecil padahal minat

54

Page 68: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

55

55

anak-anak untuk belajar sangat tinggi. Tetapi karena perekonomin yang sulit

para orang tua mereka pun tidak mampu menyekolahkan ini menjadi salah

satu faktor penyebab latarbelakang pendidikan pemulung sangatlah rendah,

karena penghasilan mereka hanya 15 ribu- 20 ribu perhari, kebanyakan dari

mereka hidupnya terbelakang tapi ada sebagaian kecil pemulung yang bisa

sukses seperti contohnya menjadi bos rongsokan dan omset jutaan

perbulannya

Letak pengelolaan sendiri memang kalau dilihat dari arah Jalan Raya

Bekasi agak jauh dari pemukiman warga, akan tetapi kalau kita lihat dari

dalam pengelolaannya sendiri masih banyak rumah-rumah penduduk yang

bermukim di daerah sekitar pengelolaan sampah terpadu Bantargebang. Hal

itu disebabkan semakin banyaknya kebutuhan akan lahan untuk pembuangan

sampah dari wilayah Jakarta khususnya. Pada saat ini hanya ada sebuah

fasilitas pengolahan kompos di TPA Bantargebang, namun nantinya, akan

dibangun empat buah fasilitas lain yang akan melengkapi fasilitas yang

terdapat di TPA Bantargebang Bekasi yaitu tempat pemilahan sampah, daur

ulang, pengolahan sampah organik, dan pembangkit listrik tenaga sampah.

Investasi seluruhnya sekitar 700 miliar dan ditargetkan dua tahun

pelaksanaannya akan selesai bila tidak terjadi halangan ataupun masalah yang

dapat mengakibatkan terhambatnya pembangunan fasilitas-fasilitas tersebut.

Page 69: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

56

BAB IV

ANALISA DATA

A. Kegiatan Pengajian Majelis Taklim Al-Barkah dalam Membina

Pengamalan Ibadah Pemulung di Bantargebang Bekasi

Dari hasil observasi dan wawancara, penulis menemukan data-data

sebagai berikut tentang kegiatan yang ada di Majelis Taklim. Kegiatan

tersebut dilakukan setiap seminggu sekali yaitu setiap hari minggu pukul

06.00-08.00. Kegiatan ini berdurasi dua jam pertemuan. Pelaksanaan kegiatan

ini bertempat di dalam dan di luar ruangan atau majelis taklim. Kegiatan ini

yang dilaksanakan di dalam yaitu berupa bimbingan shalat, ceramah agama,

peringatan hari-hari besar Islam dan sholat sunnat tasbih berjamaah.

Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan di luar ruangan yaitu manasik haji.

Menurut KH. Nasir Thabroni, semua kegiatan sudah diprogramkan di

Majelis Taklim Al Barkah ini, kecuali bimbingan latihan manasik haji, karena

kegiatan ini termasuk kegiatan yang masih baru di kalangan jama’ah Majelis

Taklim Al-Barkah. Dan menurut beliau juga, bahwasanya yang mengikuti

kegiatan-kegiatan tersebut ialah para jama’ah Majelis Taklim Al-Barkah

kecuali kegiatan perayaan hari-hari besar Islam.1

1. Bimbingan Shalat

Kegiatan bimbingan shalat ini hampir sama dengan kegiatan-

kegiatan bimbingan shalat di majelis taklim lainnya, yang pada intinya

1 KH. Nasir Thabroni, Ketua Majelis Taklim Al-Barkah, Wawancara Pribadi, Bekasi, Senin 4 April 2010.

56

Page 70: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

57

membimbing pemulung dalam melaksanakan tuntunan shalat yang lebih

baik lagi dalam bentuk teori atau praktek. Kegiatan ini dilaksanakan di

dalam Majelis Taklim Al-Barkah, dengan diikuti oleh semua jamaah.

Kegiatan bimbingan shalat ini dipimpin dan dibimbing langsung oleh

KH. Nasir Thabroni.

Adapun bentuk pelaksanaannya yaitu KH Nasir Thabroni

membacakan bacaan-bacaan shalat dan juga mempraktekkan gerakan-

gerakan shalat, kemudian menunjuk salah satu jamaah untuk maju ke

depan dan mempraktekkan bacaan dan gerakan yang tadi telah di

contohkan oleh Pak Kyai. karena keterbatasan waktu dan jumlah jamaah

yang banyak, maka dalam satu kali pertemuan hanya beberapa jamaah saja

yang maju ke depan. Kegiatan bimbingan shalat ini juga mempraktekkan

tata cara ibadah shalat sunnah yang lain beserta bacaannya.

2. Ceramah Agama

Kegiatan ini di dalam majelis taklim dengan diikuti oleh semua

jamaah pemulung. Pelaksanaannya ketika pengajian berlangsung, dan

yang memberikan ceramah agama ini biasanya KH. Nasir Thabroni dan

sesekali waktu mengundang penceramah dari luar untuk mengisi ceramah

agama ini. Materi yang disajikan bermacam-macam tergantung dari

penceramah itu sendiri. Biasanya materi yang sering dibawakan berupa

Tafsir, Aqidah atau Fiqh. Ceramah agama ini bersifat satu arah, yaitu

jamaah hanya menjadi mustami’ atau pendengar saja, tanpa ada tanya-

jawab. Padahal, bentuk komunikasi yang paling baik yang terdapat pada

ceramah agama yaitu bersifat dua arah, yaitu ada tanya jawabnya. Jadi ada

57

Page 71: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

58

feed back-nya atau umpan balik yang diberikan oleh ustadz dan ditanggapi

oleh jamaah. Sehingga tidak terkesan monoton dan membosankan.

3. Shalat Tasbih Berjamaah

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh jamaah. Waktu pelaksanaannya

hanya sebulan sekali, dan bertempat di dalam majelis taklim. Kegiatan ini

juga diisi dengan dzikir dan doa bersama oleh KH. Nasir Thabroni

sebagaimana shalat berjamaah lainnya. Hanya perbedaannya terdapat

dalam jumlah raka’at dan bacaan- bacaan shalatnya.

4. Peringatan Hari- Hari Besar Islam

Kegiatan ini dilakukan selain ajang silatuhrahmi, juga sebagai

manifestasi umat kepada Islam itu sendiri. Hari-hari besar Islam itu terjadi

dan berputar pada tiap tahun. Adapun hari-hari besar Islam yang pernah

diperingati oleh para jamaah di Majelis Taklim Al Barkah diantaranya :

Peringatan Hari Raya Idul Fitri, Peringatan Hari Raya yang jatuh pada

tanggal 1 syawal, Peringatan Maulid Nabi yang jatuh pada tanggal 12

Robiul Awal, Peringatan Isra Mi’raj yang jatuh pada tanggal 27 Rajab,

Peringatan Hari Qurban yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijah, Peringatan

Hari Raya Anak Yatim (Idul Aitam) yang jatuh pada tanggal 10

Muharram.

5. Manasik Haji

Kegiatan ini merupakan kegiatan baru yang menjadi program dari

kegiatan–kegiatan Majelis Taklim Al-Barkah yang sudah ada. Bentuk

kegiatan ini pun hampir sama dengan kegiatan manasik haji yang sudah

ada di Taman Kanak-Kanak (TK), hanya saja dalam kegiatan yang

58

Page 72: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

59

diadakan di Majelis Taklim Al-Barkah ini ada sedikit perbedaan.

Diantaranya yaitu, semua peserta manasik haji ini diikuti oleh jamaah

Majelis Taklim Al-Barkah. Sedangkan di TK, pesertanya adalah murid TK

itu sendiri yang pastinya masih anak-.anak. Dalam pelaksanaannya,

kegiatan manasik haji ini sangat banyak peminatnya. Hal ini dikarenakan

selain kegiatan ini masih terbilang baru, juga banyak yang berharap

kegiatan ini merupakan doa juga bagi yang belum menunaikannya dengan

berharap semoga bisa dipanggil ke tanah suci. Tujuan lainnya ialah

sebagai latihan bagi para jamaah (baik dari dalam maupun dari luar)

sebelum berangkat ke tanah suci. Kegiatan manasik haji ini dibimbing

oleh ustadz yang berasal dari luar daerah.

B. Peranan Ibu-ibu Pengajian tentang Kegiatan Majelis Taklim Al-Barkah

dalam Membina Pengamalan Ibadah Pemulung

Peranan ini begitu memberikan dampak positif dalam peningkatan

pemahaman dan pengamalan ibadah para pemulung. Ibu-ibu pengajian adalah

orang yang paling dekat interaksinya dengan para pemulung. Hal ini membuat

semangat dan minat para pemulung semakin kuat untuk mempelajari ilmu

agama, merasa nyaman dan tidak dianggap sebelah mata dalam berinteraksi

dengan kaum ibu, karena status sosial menjadi sama, dan tidak dibeda-

bedakan. Tali silatuhrahmi di antara merekapun menjadi kuat.

Kaum ibu juga memiliki peranan penting dalam hal membantu

menyediakan alat-alat media pendukung yang belum ada bagi para pemulung

59

Page 73: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

60

yang memang kekurangan seperti halnya ibu-ibu pengajian menyediakan

kitab-kitab, konsumsi, memberikan santunan dan sebagainya.

Bagi para ibu pengajian yang memang lebih memahami dan

menguasai ilmu agama, mereka dengan sukarela membagi ilmunya dengan

para pemulung tanpa mengharapkan imbalan apapun kecuali ridho Allah

SWT. Seperti halnya melatih para pemulung dalam berpidato secara baik dan

berisi, membantu para pemulung dalam melakukan tata cara sholat yang baik

dan benar.

Kaum ibu pun selalu memberikan kesempatan bagi para pemulung

untuk bisa mengeluarkan kemampuan mereka dalam hal berpidato dengan

dijadikannya MC dalam suatu acara peringatan hari besar Islam. Ada juga

yang menjadi qori atau qoriah bagi pemulung yang memang memiliki bakat

tersebut. Peranan ibu-ibu pengajian dalam membina pengamalan dan

memperluas pengetahuan para pemulung intinya mencakup dua faktor yaitu

faktor keilmuan dan faktor sosial (interaksi dan meningkatkan minat

pendukung).

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pembinaan para Pemulung di

Bantargebang Bekasi.

Dalam membina para pemulung, Majelis Taklim Al-Barkah

menemukan faktor, baik pendukung maupun penghambat seperti diutarakan

sebagai berikut :

60

Page 74: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

61

1. Faktor Psikologis

a. Minat sebagian besar pemulung untuk mengikuti pengajian dan

mendalami ilmu agama;

b. Keseriusan sebagian besar pemulung dalam mengamalkan ilmu yang

mereka dapat dari pengajian. Dalam kehidupan sehari-hari, ini terlihat

dari cara tutur sapa dan cara berpakaian yang lebih sopan dari

sebelumnya.

2. Faktor Media dan Sarana

a. Kitab taklim yang dibagikan kepada setiap jamaah (pemulung) dalam

pengajian;

b. Musholla yang digunakan untuk mempraktekkan sholat baik sendiri

ataupun berjamaah;

c. Tempat wudhu yang memadai;

d. Adanya papan tulis dan sekali-kali menggunakan video untuk

memperjelas suatu materi agar lebih mudah dipahami.

3. Faktor sosial

Ini terjadi karena beberapa hal :

a. Interaksi antara para pemulung dan kaum ibu jamaah pengajian yang

menguatkan tali silatuhrahmi;

b. Saling bertukar pikiran (musyawarah) memberikan pengetahuan

mereka yang belum begitu memahami antara para pemulung dengan

ibu-ibu jamaah yang lebih memahami;

c. Tidak adanya diskriminasi antara pemulung dengan ibu-ibu jamaah

pengajian dalam hal status sosial.

61

Page 75: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

62

D. Harapan Pemulung tentang Kegiatan Majelis Taklim Al-Barkah dalam

Membina Ibadah

Pada prakteknya, keberadaan dan kegiatan pengajian Majelis Taklim

Al-Barkah tentu harus memiliki makna dan harapan-harapan pemulung sesuai

dengan program-program yang telah dibuat oleh Majelis Taklim Al-Barkah itu

sendiri, karena hal itu merupakan salah satu tanda di dalam majelis taklim

yang mana merupakan adanya sebuah demokrasi dan musyawarah yang

sangat baik di dalamnya. Sepertinya halnya kegiatan Muhasabah, yang

berisikan pemberian tausyiah, shalat tahajud berjamaah dan melakukan dzikir

serta muhasabah bersama-sama. Harapan yang ingin dicapai dari kegiatan ini

adalah untuk mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT.2 Kemudian

bimbingan shalat yang dilakukan di Majelis Taklim Al-Barkah dibimbing

oleh KH. Nasir Thabroni, merupakan kegiatan yang sangat banyak

memberikan harapan bagi para pemulung untuk meningkatkan pengamalan

ibadahnya, terutama yang paling penting adalah shalat. Kegiatan bimbingan

ini pun mendapat respon yang sangat baik dari pemulung, karena sangat

penting dalam membantu pemulung yang belum mengerti dan memahami

bagaimana pelaksanaan shalat yang baik.

Berdasarkan hasil lapangan, didapatkan tigapuluh persen harapan

pemulung adalah untuk mendapatkan pahala dan keridhoan dari Allah SWT.,

dimana mereka sudah tentu bergaya hidup sebagai seorang pemulung dengan

etika dan nilai-nilai Islam yang akan mendorong kepada keluarga tersebut

2 Ibu Maya, Atem, Abdul (Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah), Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010

62

Page 76: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

63

menjadi keluarga yang Islami. Harapan berikutnya yang didapatkan sebanyak

tigapuluh persen pemulung berharap, bahwa pengajian di Majelis Taklim

Al-Barkah untuk membina ketaqwaan kepada Allah SWT3, duapuluh persen

untuk perbaikan beribadah dan duapuluh persen lagi untuk pemahaman dan

pendalaman ilmu pengetahuan agama4.

Jika semua harapan-harapan ini tercapai, maka terjadi korelasi positif,

dimana dengan pengetahuan agama yang bertambah dan semakin mendalam

akan mendorong muslimat tersebut lebih semangat dan lebih baik dalam

beribadah5, mengamalkan perintah Allah dengan sungguh-sungguh, sehingga

menjadikan muslimat bertaqwa dan mendapat ridha Allah SWT.

Tabel 1 Harapan Responden Mengikuti Pengajian

Harapan Responden

Pahala dan Keridhoan Allah SWT

Meningkatkan Ketaqwaan

Kepada Allah SWT

Perbaikan Beribadah

Pemahaman dan

Pendalaman Agama

∑ % ∑ % ∑ % ∑ % N= 10

3 30% 3 30% 2 20% 2 20%

E. Kesesuaian antara Kegiatan Majelis Taklim dengan Harapan Pemulung

Kesesuaian suatu kegiatan majelis taklim sangat tergantung bagaimana

korelasi antara program yang ditawarkan atau dikelola dengan pelaksanaannya

jika terjadi kesesuaian antara dua faktor tersebut barulah terjadi bagaimana

3 Ibu Fitria, Bedah, Wahyuni, (Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah), Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010

4 Ibu Sukaesih, Kiki (Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah), Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010

5 Ibu Camhay, Titi (Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah), Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010

63

Page 77: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

64

hubungannya dengan harapan pemulung 6majelis taklim itu sendiri. Hasil

lapangan 70% kegiatan majelis taklim sesuai dengan harapan pemulung, 30%

menyatakan belum sepenuhnya sesuai7, dan 0% yang menyatakan tidak

sesuai.

Tabel 2 Kegiatan Majelis Taklim sesuai dengan Keinginan Responden

Materi dan Kegiatan Majelis Taklim sesuai dengan Keinginan Responden Sesuai Belum Sepenuhnya sesuai Tidak Sesuai

∑ % ∑ % ∑ % N= 10

7 70% 3 30% - -

Kesesuaian antara kegiatan dan harapan pemulung dicerminkan juga

dari bagaimana keberhasilan majelis taklim menarik jamaahnya. Kegiatan

majelis taklim dapat dikatakan sesuai harapan juga dapat dilihat dari sisi

jumlah jamaah yang mengikuti pengajian. Sementara di sisi lain kesesuaian

juga dapat dilihat bagaimana pemulung mau menjalankan hasil bimbingan

majelis taklim dalam pengamalan hidup sehari-hari dalam menjalankan

ibadahnya.

Berdasarkan hasil survey (tabel 2) pemulung menyatakan 100%

kegiatan majelis taklim dalam membina pengamalan pemulung di

Bantargebang Bekasi.

6 Ibu Ade, Midah, dkk (Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah), Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010

7 Ibu Euis, Neng (Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah), Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010

64

Page 78: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

65

Tabel 3 Tingkat Keberhasilan Majelis Taklim dalam rangka Membina Ibadah

Pemulung

Tingkat Keberhasilan Sesuai Kurang Berhasil Tidak Sesuai

∑ % ∑ % ∑ % N= 10

7 70% 3 30% - -

Berdasarkan hasil lapangan dapat dikatakan bahwa Majelis Taklim Al-

Barkah ini sudah berperan dalam membina pengamalan pemulung. Hal ini

terlihat dari kesesuaian antara kegiatan Majelis Taklim Al-Barkah dengan

harapan pemulung.

Dari hasil penelitian di lapangan diketahui ada beberapa saran yang

akan disampaikan oleh pemulung untuk memenuhi antara kesesuaian kegiatan

majelis taklim dengan harapan pemulung sebanyak 60% meminta menambah

materi dan kegiatan, terutama yang berhubungan dengan ibadah-ibadah utama,

seperti bimbingan shalat yang lebih terpadu, tadarus Al-Qur'an dan kajian-

kajian Al-Qur’an 10% menyarankan perbaikan sistem dan pola kegiatan, 20%

rotasi penceramah dengan cara menambah guru atau pembimbing atau

memanggil ustadz dari luar. Sementara itu, 10 persen meminta menambah

frekuensi waktu pengajian dari 2 minggu sekali menjadi 2 kali seminggu.

Tabel 4 Tingkat Keberhasilan Majelis Taklim dalam rangka

Membina Ibadah Pemulung

Tingkat Keberhasilan Sesuai Kurang Berhasil Tidak Sesuai

∑ % ∑ % ∑ % N= 10

7 70% 3 30% - -

65

Page 79: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

66

66

Page 80: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menulis

skripsi dengan judul skripsi “Peranan Pengajian Majelis Taklim Al-Barkah

dalam Membina Pengamalan Ibadah Pemulung Bantargebang Bekasi" penulis

mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan yang diadakan di Majelis Taklim Al-Barkah diantaranya berupa

muhasabah, bimbingan shalat, ceramah agama, shalat sunnat tasbih, dan

peringatan hari-hari besar Islam.

2. Peranan ibu–ibu pengajian dalam membina pengamalan dan pengetahuan

para pemulung mencakup dua faktor yaitu faktor sosial (interaksi dan

meningkatkan minat pemulung)

3. Faktor–faktor pendukung dan pembinaan agama para pemulung mencakup

3 faktor yaitu :

a. Faktor Psikologis

1) Minat sebagian besar pemulung untuk mengikuti pengajian dan

mendalami ilmu agama;

2) Keseriusan sebagian besar pemulung dalam mengamalkan ilmu

yang mereka dapat dari pengajian. Dalam kehidupan sehari-hari,

ini terlihat dari cara tutur sapa dan cara berpakaian yang lebih

sopan dari sebelumnya.

66

Page 81: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

67

b. Faktor Media dan Sarana

1) Kitab taklim yang dibagikan kepada setiap jamaah (pemulung)

dalam pengajian;

2) Musholla yang digunakan untuk mempraktekkan sholat baik

sendiri ataupun berjamaah;

3) Tempat wudhu yang memadai;

4) Adanya papan tulis dan sekali-kali menggunakan video untuk

memperjelas suatu materi agar lebih mudah dipahami.

c. Faktor sosial

Ini terjadi karena beberapa hal :

1) Interaksi antara para pemulung dan kaum ibu jamaah pengajian

yang menguatkan tali silatuhrahmi;

2) Saling bertukar pikiran (musyawarah) memberikan pengetahuan

mereka yang belum begitu memahami antara para pemulung

dengan ibu-ibu jamaah yang lebih memahami;

3) Tidak adanya diskriminasi antara pemulung dengan ibu-ibu jamaah

pengajian dalam hal status sosial.

4. Faktor penghambat dalam pembinaan agama para pemulung mencakup 2

faktor yaitu : faktor lokasi/tempat dan faktor kurangnya pengajar.

5. Harapan pemulung tentang kegiatan pengajian Majelis Taklim Al-Barkah

dalam membina ibadah pertama, untuk mendapatkan pahala dan keridoan

dari Allah SWT, dan ketiga untuk perbaikan dalam beribadah.

67

Page 82: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

68

68

B. Saran

1. Agar para pemulung tidak merasa jenuh dengan kegiatan yang diadakan

selama ini, alangkah baiknya jika ditambah kegiatan, misalnya kegiatan

keterampilan.

2. Kepada pengurus Majelis Taklim Al-Barkah maupun kepada anggotanya,

tetaplah semngat dan selalu membina dan mengembangkan Membina dan

mengembangkan majelis taklim agar terus maju.

3. Bagi pengurus Majelis Taklim Al-Barkah hendaknya terus meningkatkan

kegiatan-kegiatan keagamaan baik yang berupa pengajian maupun yang

lainnya.

4. Harus berani mendatangkan mubaligh dari luar daerah, dalam upaya

membangkitkan semangat jamaah pengajian, sehingga tidak jenuh dengan

mubaligh yang itu-itu saja.

5. Menyediakan mobil jemputan khusus bagi para pemulung yang notabene

kekurangan ekonomi.

6. Menyediakan guru pengembang bakat para pemulung dalam seni Islam

seperti marawis dan sebagainya.

Page 83: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, H.M. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Anksara,1993. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta : Balai Pustaka, 1991 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta : Balai Pustaka, 1998 Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1998 Huda, Nurul. Pedoman Majelis Taklim. Jakarta: KODI DKI Jakarta, 1990 Ilyas, Anton dan Anwar Ilyas, Modern Dictionary. Darul Jail, 1982 Kalali, M. As’ad. Kamus Arab Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang,1987 “ Majelis,” dalam Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam. Ed. Ensiklopedi islam

Jakarta: Ichtiar Baru Van Haeve,1994. N. Grass, W.S. Massan and A.W.Mc. Eachern, Exploration Role Analisis, dalam

David Berry, Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), Cet .Ke-1,h.99-100

Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Social. Jakarta : PT, Raja

Grafindo Persada 2003, Cet ke -8 h.214. Alawiyah Tutty, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim,(Bandung:

Mizan,1997), Cet.ke-1 h.78. A,K, H. Baihaqi “ Fiqh Ibadah “ (Bandung : Mas Bandung ,1996),cet ke h,31 Dewan Redaksi Enksiklpedia Islam, ed, Majelis, Ensiklopedia Islam,.(Jakarta :

Ichtiar Baru Van Haeve, 1994),h.122. Manfred Zimek, Pesantren dan Perubahan Sosial, (Jakarta: LP3ES, 1986) Cet.

Ke-1. H.157. H. M. Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Islam dan Umum) Jakarta : Bumi

Aksara,1995)Cet, ke-1h.120. Ismail, A.Ilyas.Paradigma Dakwah Sayyid Quthub. (Jakarta: Penamadani, 2006).

Cet, ke-1. Kafie, Jamaludin.Psikologi Dakwah (Surabaya: Indah Surabaya,1993).Cet,ke 1.

Page 84: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

Rambe, Nawawie. Sejarah Dakwah Islam. (Jakarta : Widjaya, 1985). Cet ke-3 Muhaemin Abda, Slamet. Prinsip-prinsip Metodelogi Dakwah (Surabaya: Usaha

Nasional,1994).Cet,ke-1. Habib, M. Syafaat. Pedoman Dakwah, (Jakarta: Wijaya, 1982). Syukir, Asumsi, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. (Surabaya: Al Ikhlas,

1983). Cet ,ke-1

Page 85: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …
Page 86: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …
Page 87: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

1

HASIL WAWANCARA

Wawancara : Pribadi

Hari/ Tanggal : Minggu, 21 Maret 2010

Jabatan : Ketua Majelis Taklim Al Barkah

Pertanyaan : Bagaimana sejarah berdirinya Majelis Taklim Al Barkah ?

Jawaban : Majelis Taklim Al Barkah Ini didirikan oleh Al Marhum

H.Thabroni pada tahun 1982 . Didirikannya Majelis

Taklim Al Barkah ini, karena pada waktu itu

masyarakat yang ada didesa bantargebang tingkat

keagamaannya masih sangat rendah sekali , dimana mereka

belum begitu banyak tahu bagaimana caranya shalat,

bagaimana rukun-rukun , puasa dan cara membaca Al

Qur’an dan lain-lain. Dimana hari-hari mereka banyak

disibukkan oleh pekerjaan. Melihat keadaan yang seperti itu

akhirnya bpk H.Thabroni ayahanda dari KH. Nasir

Thabroni mewakafkan atau memberikan sebidang tanahnya

yaitu 500 meter. Diatas tanah tersebut dibangunlah sebuah

Mushalla yang bernama Mushola AL Barkah . Mushola ini

oleh warga Bantargebang Bekasi digunakan untuk mengaji

dan mencari ilmu.

Page 88: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

2

Pertanyaan :Apa yang menjadi tujuan utama didirikannya Majelis Taklim

Al Barkah Ini ?

Jawaban :Menumbuhkan Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, agar

ketaqwaan yang dimiliki masyarakat lebih meningkat dari

sebelumnya . masyarakat juga dapat mencari ilmu

pengetahuan disini, sehingga ilmu pengetahuan agama

masyarakat bias bertumbuh dan masyarakat jadi tahu tentang

perkembangan agama serta tercipatanya kerukunan antara

warga.

Pertanyaan : Bagaimana Struktur Kepengurusan Majelis Taklim Al

Barkah ?

Jawaban :Sebagaimana kita ketahui.bahwa dalam suatu lembaga itu

tidak terlepas dengan yang namanya struktur organisasi,

dimana struktur organisasi itu adanya ketua, Wakil, Sekretaris,

Bendahara dan seterusnya. Adapun Ketua Majelis Taklim Al

Barkah ini yaitu sendiri, wakil ketua Hj Maryam Umroh ,

sekretaris

Pertanyaan : Apa program Jangka Panjang dan Jangka Pendek?

Jawaban :Program jangka panjang dan jangka pendek di Majelis

Taklim Al Barkah ini diantaranya adalah

Page 89: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

3

Pertama : Mengadakan perayaan hari-hari besar islam

Kedua : Mengadakan tabungan sosial

Ketiga : Mengadakan pengajian rutin mingguan

Keempat : Membentuk Tim Qosidah

Kelima : Meningkatkan sarana prasarana

Keenam : Menyelanggarakan Manasik Haji.

Ketujuh : Membuat Taman Kanak-Kanak Bagi Ibu-Ibu yang membawa

anak kecil.

Page 90: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

4

HASIL WAWANCARA

Hari / Tgl : Jum’at 25,Maret 2010

Interview : KH. Nasir Thabroni

Jabatan : Ketua Majelis Taklim Al Barkah

Tempat : Majelis Taklim Al Barkah Bantargebang Bekasi.

Pertanyaan : Upaya apa saja yang dilakukan Majelis Taklim AL Barkah

dalam rangka membina ibadah Jama’ah disini?

Jawaban : Dalam rangka membina ibadah jama’ah pemulung kami

mengadakan kegiatan-kegiatan.

Pertanyaan : Kegiatan apa saja yang dilakukan di pengajian ini dalam

membina ibadah jama’ah ?

Jawaban : Kegiatan-kegiatan yang kami lakukan di Majelis Taklim ini

pertama Muhasabah, kedua mengadakan bimbingan shalat-

shalat , ketiga ceramah agama, keempat mengadakan shalat

sunnat tasbih bersama, dan yang kelima yaitu memperingati

hari-hari besar Islam .

Page 91: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

5

Pertanyaan : Adakah kegiatan-kegiatan selain pengajian rutin yang di

adakan disini, sebagai upaya membina jama’ah ?

Jawaban : Tentu ada , disini juga kita Menyelanggarakan bimbingan

latihan manasik haji.

Pertanyaan : Sudah berapa lama bimbingan latihan manasik haji ini di

lakukan ?

Jawaban : yaa…baru-baru ini aja.

Pertanyaan : Mengapa bimbingan latihan manasik haji ini dilakukan?

Jawaban : Bimbingan latihan manasik haji ini dilakukan agar para

jama’ah yang nanti ada nasib pergi haji mereka sedikit

mengetahui tata cara pelaksanaannya.

Pertanyaan : Apakah itu karena keinginan mereka?

Jawaban : Iya karena ada sebagian jama’ah mengusulkannya

Pertanyaan : Selama ini apakah jama’ah antusias mengikutinya ?

Jawaban : Apabila kita melihat dari jumlah banyaknya jama’ah yang

mengikuti latihan manasik haji , saya rasa mereka

berantusias sekali.

Page 92: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

6

Pertanyaan : Apa kendala atau hambatan selama kegiatan latihan manasik

haji ini di lakukan ?

Jawaban : Al hamdulilah selama kami melakukan latihan manasik haji

Ini tidak kendala yang kami ketahui.

Pertanyaan : Mengapa kegiatan- kegiatan tersebut dilakukan tujuannya

Apa ?

Jawaban : Dilakukannya kegiatan tersebut untuk membantu jama’ah

Yang belum mengerti atau memahami tata cara pelaksanaan

Ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tujuannya

Yaitu untuk dapat meningkatkan keimanan serta ketaqwaan

Jamaah dan mempercepat tali silaturrahmi.

Pertanyaan : Apakah itu semua dilakukan atas keinginan jamaah atau

Memang rencana dari ustadz sendiri.

Jawaban : kegiatan yang ada di majelis taklim ini,memang sudah

Direncanakan atau di programkan,terkecuali latihan

Bimbingan manasik haji.

Pertanyaan : Bagaimana kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan?

Page 93: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

7

Jawaban : Dari lama kegiatan yang ada,masing-masing kegiatan

Dilakukan setiap satu minggu sekali.

Pertanyaan : Berapa lama pak kyai kegiatan tersebut dilakukan?

Jawaban : Kegiatan tersebut dilakukan sekitar kurang lebih dua

Jam dalam satu kali pertemuan

Pertanyaan : Dimana dilakukannya kegiatan-kegiatan yang ada di

Majelis Taklim Al Barkah ini Pak Kyai.

Jawaban : Kita Mengadakan kegiatan-kegiatan ini di dalam dan di

Luar yaitu seperti muhasabah , biasanya kita melakukan

Itu di Mesjid-mesjid tertentu

Pertanyaan : Siapakah yang mengikuti kegiatan tersebut ustadz dapat

Bisa menilai ibadah jama’ah jadi meningkat?

Jawaban : Apabila dilihat dari kerajinan atau kerutinan pemulung

Dalam mengikuti pengajian dan kegiatan yang ada di

Majelis Taklim ini, ibadah pemulung alhamdulilah sudah

Lebih bagus dari yang sebelumnya.

Page 94: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

8

Hari/ Tgl : Minggu 4 April 2010

Interview : Ibu Maya (45Thn)

Tempat TPST Bantargebang

Pertanyaan : Apa perbedaan yang Ibu rasakan setelah adanya

Pengajian?

Jawaban : lebih sedikit memahami Ilmu agama dari pada

Sebelumnya

Pertanyaan : Apakah Ibu rutin mengikuti pengajian ini?

Jawaban : Al Hamdulilah selama ini saya rutin mengikuti pengajian

Saya selalu berusaha menyempatkan diri walau sesibuk

Apapun dirumah

Pertanyaan : Apa tujuan ibu mengikuti pengajian ?

Jawaban : Ingin lebih mendekatkan diri pada allah SWT dan pengen

Belajar Al Qur’an lebih baik lagi terus buat nambah

Persaudaraan ama tetangga.

Pertanyaan : Menurut Ibu apakah kegiatan Majelis Taklim Al Barkah

Disini sesuai dengan keinginan ibu?

Jawaban : Semoga Kegiatan di Majelis Taklim ini banyak

Page 95: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

9

Mengundang kaum ibu-ibu lain agar ikut bergabung.

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan di majelis

Taklim dalam rangka membina ibadah telah cukup

Berhasil ?

Jawaban : Al Hamdulialah selama saya ngikutin pengajian ini

Di majelis Taklim Al Barkah ini ibadah saya jadi

Meningkat dan yang ngaji juga yang dulu jumlahnya sedikit

Sekarang sudah cukup banyak.

Pertanyaan : Apakah kegiatan tersebut keinginan ibu?

Jawaban : iya,

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan ini di

Majelis Taklim Al Barkah dalam membina Ibadah?

Jawaban : Harapan saya tuh klo saya ngikutin pengajian ini saya bias

Dapet nasehat dari guru-guru ngaji, shalat saya bisa bagus

Lagi , ya….buat nambahin amal ibadah nanti di akhirat.

Pertanyaan : Apa saran Ibu terhadap Kegiatan Ini?

Jawaban : Supaya Majelis Taklim Ini lebih baik ditingkatkan

Page 96: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

10

Bagi kegiatan yang belajar membaca al qur’an dan

Menulis iqranya.

Page 97: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

11

Hari/ Tgl : Senin 5 April 2010

Interview : Ibu Atem (30 Thn)

Tempat TPST Bantargebang

Pertanyaan : Apa perbedaan yang Ibu rasakan setelah adanya

Pengajian?

Jawaban : Tali Silatuhrahmi lebih erat, Karena setelah adanya

Pengajian kami sering berkumpul bersama

Pertanyaan : Apakah Ibu rutin mengikuti pengajian ?

Jawaban : iya karena disini pengajiannya seminggu sekali

Pertanyaan : Apa tujuan ibu mengikuti pengajian disini?

Jawaban : Saya ingin mencari tahu apa yang belum saya ketahui dan

Memperdalam apa yang sudah sedikit saya ketahui.

Pertanyaan : Menurut ibu apakah kegiatan Majelis Taklim disini sesuai

Dengan keinginan ibu?

Jawaban : iya, Majelis Taklim ini merupakan keinginan saya

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan di majelis

Taklim dalam rangka membina ibadah telah cukup

Berhasil?

Page 98: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

12

Jawaban : iya sudah ada kemajuan untuk kaum ibu yang dulu

Tidak mengenal huruf iqra sekarang sudah cukup tau.

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan di Majelis Taklim

Dalam membina ibadah?

Jawaban : iya karena semenjak di adakannya Majelis Taklim ini,

Banyak ibu-ibu yang sekarang bisa membaca dan menulis

Iqra termasuk saya.

Pertanyaan : Memang apa harapan ibu dengan adanya kegiatan Majelis

Taklim yang membina ibadah

Jawaban : Saya sih lebih menaruh harapan pada “ bimbingan shalat”

Agar lebih mendetail lagi mulai dari persiapan-persiapan

Sebelum shalat , pelaksanaan maupun hal-hal yang baik di

Lakukan setelah melakukan shalat.

Pertanyaan : Apa saran dari ibu terhadap keinginan ibu?

Jawaban : Kalau bisa Majelis Taklim Al Barkah Ini di renovasi

Dan supaya tempatnya semakin luas, karena jama’ahnya

Semakin hari semakin bertambah.

Page 99: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

13

Hari/Tgl : Selasa 6 April 2011

Interview : Ibu abdul (46 Thn)

Tempat : TPST Bantargebang

Pertanyaan : Apa perbedaan yang Ibu rasakan setelah adanya

Pengajian?

Jawaban :Hidup kami lebih teratur setelah ikut mengaji

Pertanyaan : Apakah Ibu rutin mengikuti pengajian?

Jawaban :Ya, Karena Majelis Taklim Al Barkah diadakannya setiap

Hari minggu dari jam 06.00-08.00 pagi

Pertanyaan : Apa tujuan ibu mengikuti pengajian ?

Jawaban : Niat ingin pinter membaca al qur’an dan lebih

Mengetahui cara-cara ibadah yang benar, klo kita

Dah tau caranya ibadah yang kita jalanin setiap hari

Bakal diterima Allah Swt.

Pertanyaan : Menurut ibu, apakah kegiatan Majelis Taklim disini sesuai

Dengan keinginan ibu?

Jawaban : Menurut saya sangat sesuai dengan keinginan saya.

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan di Majelis

Page 100: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

14

Taklim dalam membina Ibadah?

Jawaban : Semoga ibu-ibu Majelis Taklim Al Barkah mendapatkan

Ilmu yang bermanfaat dari hasil berkumpul dan mengaji

Di Majelis Taklim ini

Pertanyaan : Apakah kegiatan tersebut merupakan keinginan ibu?

Jawaban : iya karena ditempat ini saya belajar agama, dan yang

Paling utama untuk mencapai ibadahnya yang diterima

Allah Swt kita harus benar-benar memperdalam ilmunya.

Pertanyaan : Apakah kegiatan yang selama ini di lakukan oleh Majelis

Taklim dalam rangka membina ibadah telah cukup

Berhasil?

Jawaban : dikatakan berhasil atau tidaknya itu relatif, semua

Tergantung penerapan jama’ahnya masing-masing

Setelah mendapatkan bimbingan tersebut,kalau

Saya pribadi alhamdulilah merasakan hal yang positif.

Pertanyaan : Apa saran dari ibu terhadap kegiatan ini?

Jawaban : seperti yang sudah saya katakana tadi saya ingin

Shalat tidak hanya pelaksanaan shalat saja tetapi

Page 101: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

15

Juga persiapan-persiapan sebelum dan pelaksanaanya

sesudahnya

Page 102: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

16

Hari /Tgl : Rabu 7 April 2010

Interview : Ibu Fitria (35)

Tempat : TPST Bantargebang Bekasi

Pertanyaan : Apa perbedaan yang Ibu rasakan setelah adanya

Pengajian?

Jawaban : Kami tidak lagi minder karena setelah mengaji kami jadi

Tau bahwa kedudukan manusia sama di mata Allah SWT.

Pertanyaan : Apakah Ibu rutin mengikuti pengajian?

Jawaban : Ingin belajar mengaji

Pertanyaan : Apa tujuan ibu mengikuti pengajian ?

Jawaban :Sebagian besar dari kegiatan Majelis Taklim disini sesuai

Dengan keinginan saya

Pertanyaan : Menurut ibu, apakah kegiatan Majelis Taklim disini sesuai

Dengan keinginan ibu?

Jawaban :iya sesuai

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan di Majelis

Taklim dalam membina Ibadah?

Page 103: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

17

Jawaban : saya sih lebih menaruh harapan pada “ bimbingan shalat”

Agar lebih mendatail lagi mulai dari persiapan-persiapan

Sebelum shalat , pelaksanaan maupun hal-hal yang baik

Di lakukan setelah melakukan shalat.

Pertanyaan : Apakah kegiatan tersebut merupakan keinginan ibu?

Jawaban : iya, rutin

Pertanyaan : Apakah kegiatan yang selama ini di lakukan oleh Majelis

Taklim dalam rangka membina ibadah telah cukup

Berhasil?

Jawaban :Berhasil

Pertanyaan : Apa saran dari ibu terhadap kegiatan ini?

Jawaban : kegiatan –kegiatan di Majelis Taklim Al Barkah ini yang

Dulu sempet tertunda semoga selanjutnya bisa di

Kembangkan lagi.

Page 104: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

18

Hari /Tgl : Kamis 8 April 2010

Interview : Ibu Bedah (32 Thn ) Salah Satu guru di Majelis Taklim Al Barkah

Tempat : TPST Bantargebang Bekasi

Pertanyaan : Apa perbedaan yang Ibu rasakan setelah adanya

Pengajian?

Jawaban : Kami lebih menjaga kebersihan meskipun kami tinggal dilingkungan yang

Kotor, karena agama menganjurkan untuk bersih.

Pertanyaan  : Apakah Ibu rutin mengikuti pengajian? 

Jawaban : iya rutin

Pertanyaan : Apa tujuan ibu mengikuti pengajian ?

Jawaban : Mengajarkan ngaji kepada kaum ibu

Pertanyaan : Menurut ibu, apakah kegiatan Majelis Taklim disini sesuai

Dengan keinginan ibu?

Jawaban :iya sangat sesuai

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan di Majelis

Taklim dalam membina Ibadah?

Jawaban :Supaya ibu-ibu Majelis Taklim AlBarkah Ini mendapatkan

Page 105: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

19

Ilmu yang sesuai dengan ajaran agama islam

Pertanyaan : Apakah kegiatan tersebut merupakan keinginan ibu?

Jawaban : iya

Pertanyaan : Apakah kegiatan yang selama ini di lakukan oleh Majelis

Taklim dalam rangka membina ibadah telah cukup

Berhasil?

Jawaban : Alhamdulilah berhasil soalnya setelah adanya Majelis

Taklim al Barkah ini kegiatan keagamaan jadi lebih hidup

Misalnya dengan adanya shalat sunnat tasbih berjama’ah .

Pertanyaan : Apa saran dari ibu terhadap kegiatan ini?

Jawaban : saran ibu kegiatan ini sudah cukup bagus hanya saja saran

Perlu ditambah pembimbing atau guru lagi sehingga tidak

Membuat jenuh.

Page 106: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

20

Hari /Tgl : Minggu 11April 2010

Interview : Ibu Wahyuni ( 46 Tahun )Salah Satu guru di Majelis Taklim Al Barkah

Tempat : TPST Bantargebang Bekasi

Pertanyaan : Apa perbedaan yang Ibu rasakan setelah adanya

Pengajian?

Jawaban : Setelah kami ikut mengaji saya jadi tau bagaimana mendidik

Putra – Putri kami dengan baik.

Pertanyaan : Apakah Ibu rutin mengikuti pengajian?

Jawaban : Al Hamdulilah Ibu rutin mengikuti pengajian di Majelis Taklim Al Barkah

Klo ibu lagi sakit atau berhalangan.

Pertanyaan : Apa tujuan ibu mengikuti pengajian ?

Jawaban : Tujuannya pengen belajar shalat supaya bisa tau hukum

Dalam ibadah yang ibu lakukan, kadang-kadangkan orang

Ngelaksanain ibadah enggak tau hukumnya, dengan

Adanya ceramah agamakan kita jadi tau hukum-hukumnya.

Pertanyaan : Menurut ibu, apakah kegiatan Majelis Taklim disini sesuai

Dengan keinginan ibu?

Jawaban : menurut ibu dah sesuai

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan di Majelis

Page 107: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

21

Taklim dalam membina Ibadah?

Jawaban : Harapan ibu cuma satu keridhaan Allah dan pahala Allah.

Pertanyaan : Apakah kegiatan tersebut merupakan keinginan ibu?

Jawaban : semua keinginan di Majelis Taklim emang udah ditentuin

Sama gurunya,karena kegiatan,e sesuai ya ibu ikutin karena

Itu kan buat kebaikan semua.

Pertanyaan : Apakah kegiatan yang selama ini di lakukan oleh Majelis

Taklim dalam rangka membina ibadah telah cukup

Berhasil?

Jawaban : Alhamdulilah menurut ibu cukup berhasil, dikarenakan

Buat apa kita capek-capek datang nuntut ilmu klo kagak

Diamalkan tar kita malah jadi dosa lagi.

Pertanyaan : Apa saran dari ibu terhadap kegiatan ini?

Jawaban : Muda dan tua itu dipisah karenakan yang muda mah

Mudah dan menangkap penjelasan guru sedangkan saya

Yang udah tuakan agak lambat menagkap penjelasan guru,

Saya juga pengen shalat sunnat tasbih itu dilaksanakan

Seminggu sekali.

Page 108: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

22

Pertanyaan : Apa perbedaan yang Ibu rasakan setelah adanya

Pengajian?

Jawaban : Setelah kami ikut mengaji saya jadi tau bagaimana mendidik

Putra – Putri kami dengan baik.

Pertanyaan : Apakah Ibu rutin mengikuti pengajian?

Jawaban : Al Hamdulilah Ibu rutin mengikuti pengajian di Majelis Taklim Al Barkah

Klo ibu lagi sakit atau berhalangan.

Pertanyaan : Apa tujuan ibu mengikuti pengajian ?

Jawaban : Tujuannya pengen belajar shalat supaya bisa tau hukum

Dalam ibadah yang ibu lakukan, kadang-kadangkan orang

Ngelaksanain ibadah enggak tau hukumnya, dengan

Adanya ceramah agamakan kita jadi tau hukum-hukumnya.

Pertanyaan : Menurut ibu, apakah kegiatan Majelis Taklim disini sesuai

Dengan keinginan ibu?

Jawaban : menurut ibu dah sesuai

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan di Majelis

Taklim dalam membina Ibadah?

Jawaban : Harapan ibu cuma satu keridhaan Allah dan pahala Allah.

Page 109: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

23

Pertanyaan : Apakah kegiatan tersebut merupakan keinginan ibu?

Jawaban : semua keinginan di Majelis Taklim emang udah ditentuin

Sama gurunya,karena kegiatan,e sesuai ya ibu ikutin karena

Itu kan buat kebaikan semua.

Pertanyaan : Apakah kegiatan yang selama ini di lakukan oleh Majelis

Taklim dalam rangka membina ibadah telah cukup

Berhasil?

Jawaban : Alhamdulilah menurut ibu cukup berhasil, dikarenakan

Buat apa kita capek-capek datang nuntut ilmu klo kagak

Diamalkan tar kita malah jadi dosa lagi.

Pertanyaan : Apa saran dari ibu terhadap kegiatan ini?

Jawaban : Muda dan tua itu dipisah karenakan yang muda mah

Mudah dan menangkap penjelasan guru sedangkan saya

Yang udah tuakan agak lambat menagkap penjelasan guru,

Saya juga pengen shalat sunnat tasbih itu dilaksanakan

Seminggu sekali.

Page 110: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

24

Hari /Tgl : Minggu 11April 2010

Interview : Ibu Sukaesih (25Tahun )Salah Satu guru di Majelis Taklim Al Barkah

Tempat : TPST Bantargebang Bekasi

Pertanyaan : Apa perbedaan yang Ibu rasakan setelah adanya

Pengajian?

Jawaban : Setelah kami ikut mengaji saya jadi tau bagaimana mendidik

Putra – Putri kami dengan baik.

Pertanyaan : Apakah Ibu rutin mengikuti pengajian?

Jawaban : Al Hamdulilah Ibu rutin mengikuti pengajian di Majelis Taklim Al Barkah

Klo ibu lagi sakit atau berhalangan.

Pertanyaan : Apa tujuan ibu mengikuti pengajian ?

Jawaban : Tujuannya pengen belajar shalat supaya bisa tau hukum

Dalam ibadah yang ibu lakukan, kadang-kadangkan orang

Ngelaksanain ibadah enggak tau hukumnya, dengan

Adanya ceramah agamakan kita jadi tau hukum-hukumnya.

Pertanyaan : Menurut ibu, apakah kegiatan Majelis Taklim disini sesuai

Dengan keinginan ibu?

Page 111: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

25

Jawaban : menurut ibu dah sesuai

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan di Majelis

Taklim dalam membina Ibadah?

Jawaban : Harapan ibu cuma satu keridhaan Allah dan pahala Allah.

Pertanyaan : Apakah kegiatan tersebut merupakan keinginan ibu?

Jawaban : semua keinginan di Majelis Taklim emang udah ditentuin

Sama gurunya,karena kegiatan,e sesuai ya ibu ikutin karena

Itu kan buat kebaikan semua.

Pertanyaan : Apakah kegiatan yang selama ini di lakukan oleh Majelis

Taklim dalam rangka membina ibadah telah cukup

Berhasil?

Jawaban : Alhamdulilah menurut ibu cukup berhasil, dikarenakan

Buat apa kita capek-capek datang nuntut ilmu klo kagak

Diamalkan tar kita malah jadi dosa lagi.

Pertanyaan : Apa saran dari ibu terhadap kegiatan ini?

Jawaban : Muda dan tua itu dipisah karenakan yang muda mah

Mudah dan menangkap penjelasan guru sedangkan saya

Yang udah tuakan agak lambat menagkap penjelasan guru,

Page 112: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

26

Saya juga pengen shalat sunnat tasbih itu dilaksanakan

Seminggu sekali.

Hari /Tgl : Selasa 13 April 2010

Interview : Ibu kiki (28 Tahun )Salah Satu guru di Majelis Taklim Al Barkah

Tempat : TPST Bantargebang Bekasi

Pertanyaan : Apa perbedaan yang Ibu rasakan setelah adanya

Pengajian?

Jawaban : ketentraman hati kami dapatkan setelah mengikuti pengajian meskipun pun

Hidup dilingkungan tebilang keras

Pertanyaan : Apakah Ibu rutin mengikuti pengajian?

Jawaban : ya

Pertanyaan : Apa tujuan ibu mengikuti pengajian ?

Jawaban : kalo buat saya sendiri tujuan saya ngaji di Majelis Taklim

Al Barkah ini pengen ibadah saya lebih baik lagi .

Pertanyaan : Menurut ibu, apakah kegiatan Majelis Taklim disini sesuai

Dengan keinginan ibu?

Jawaban : iya. Kalo tidak sesuai saya ga bakalan ngaji di Majelis

Taklim Al Barkah .

Page 113: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

27

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan di Majelis

Taklim dalam membina Ibadah?

Jawaban : harapan saya ngikutin di Majelis Taklim Al Barkah ini

Bisa dapet nasehat dari guru-guru ngaji saya bisa lebih

Bagus buat nambah amal buat nanti di akhirat.

Pertanyaan : Apakah kegiatan tersebut merupakan keinginan ibu?

Jawaban : klo semua kegiatan di pengajian ini udah, emang rencana

Ketua pengajian Majelis Taklim klo saya tinggal ikutin aja.

Pertanyaan : Apakah kegiatan yang selama ini di lakukan oleh Majelis

Taklim dalam rangka membina ibadah telah cukup

Berhasil?

Jawaban : Al Hamdulilah selama saya ngikutin pengajian di Majelis

Taklim Al Barkah ini ibadah saya meningkat

Pertanyaan : Apa saran dari ibu terhadap kegiatan ini?

Jawaban : Saran saya pengen klo waktu pengajiannya di tambah jadi

Seminggu dua kali.

Page 114: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

28

Hari : Rabu 13 April 2010

Interview : Ibu Camhay (28 Thn)

Tempat : TPST Bantargebang Bekasi

Pertanyaan : Apa perbedaan yang Ibu rasakan setelah adanya

Pengajian?

Jawaban :

Pertanyaan : Apakah Ibu rutin mengikuti pengajian?

Jawaban : Alhamdulilah, selama tidak ada halangan saya rutin mengikuti pengajian disini.

Pertanyaan : Apa tujuan ibu mengikuti pengajian ?

Jawaban : tujuannya tidak lain untuk menuntut ilmu dan juga

menggugurkan kewajiban serta mengharap ridho allah

Pertanyaan : Menurut ibu, apakah kegiatan Majelis Taklim disini sesuai

Dengan keinginan ibu?

Jawaban : melihat dari banyaknya kegiatan-kegiatan yang ada di

majelis taklim ini sangat sesuai.

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan di Majelis

Page 115: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

29

Taklim dalam membina Ibadah?

Jawaban : dengan adanya kegiatan-kegiatandi majelis taklim ini saya

sangat berharap agar saya bisa menjadi orang yang bertaqwa dan menjadi

lebih semangat lagi beribadah.

Pertanyaan : Apakah kegiatan tersebut merupakan keinginan ibu?

Jawaban : tidak semua keinginan saya,karena ada beberapa yang

sudah ada dan dilaksanakan sebelum mengaji disini

Pertanyaan : Apakah kegiatan yang selama ini di lakukan oleh Majelis

Taklim dalam rangka membina ibadah telah cukup

Berhasil?

Jawaban : menurut saya pribadi berhasi, karena saya melihat para

ibu-ibu jama’ah sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini.dan jumlah

jama’ahnya sangat banyak dari hari-kehari

Pertanyaan : Apa saran dari ibu terhadap kegiatan ini?

Jawaban : saran saya kegiatan majelis taklim ini harus dipertahankan

jangan sampai ada yang hilang kalau perlu ditambah lagi, misalnya tadarus

al qur’an atau mengkaji kitab-kitab gundul.

Page 116: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

30

Hari /Tgl : Minggu 11April 2010

Interview : Ibu Titi( 46 Tahun )Salah Satu guru di Majelis Taklim Al Barkah

Tempat : TPST Bantargebang Bekasi

Pertanyaan : Apa perbedaan yang Ibu rasakan setelah adanya

Pengajian?

Jawaban :

Pertanyaan : Apakah Ibu rutin mengikuti pengajian?

Jawaban : kadang-kadang

Pertanyaan : Apa tujuan ibu mengikuti pengajian ?

Jawaban : untuk menambah pengetahuan agama dan mengisi waktu luang dengan mengikuti pengajian ini sehingga tidak terbuang sia-sia

Pertanyaan : Menurut ibu, apakah kegiatan Majelis Taklim disini sesuai

Dengan keinginan ibu?

Jawaban :alhamdulilah sesuai

Pertanyaan : Apakah kegiatan tersebut merupakan keinginan ibu?

Page 117: PERANAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM AL-BARKAH DALAM …

31

Jawaban iya karena bagaimanapun juga ibadah merupakan

kewajiban kita kepada allah yang harus dijalankan sehingga kita perlu

memperdalam ilmunya.

Pertanyaan : Apakah kegiatan yang selama ini di lakukan oleh Majelis

Taklim dalam rangka membina ibadah telah cukup

Berhasil?

Jawaban : bila saya lihat jama’ahnya yang semakin hari semakin

banyak sih saya rasa cukup berhasil.

Pertanyaan : Apa saran dari ibu terhadap kegiatan ini?

Jawaban : menurut saya ,kegiatan yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan ibadah adalah ceramah, agama dan bimbingan shalat,

karena melalui ceramah agama para jama’ah diberi ilmu-ilmu mengenai

bagaimana tata cara ibadahdan lain lain. Kemudian setelah diberi teori-

teorinya perlu diadakan bimbingan shalatnya sehingga para jama’ahnya

tidak hanya bisa teori tetapi juga mampu mempraktekkannya dengan benar

sesuai syariat islam.


Recommended