PERANCANGAN MEDIA INTERAKTIF DAN GAME
UNTUK KOMPETENSI MENGELOMPOKKAN
DI PAUD
Oleh : Muhammad Ta’yinul Karim
ABSTRAK
Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan
anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun
berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di
lingkungannya sebagai stimulans terhadap perkembangan kepribadian,
psikomotor, kognitif maupun sosialnya. Pendidikan anak pada usia dini tentunya
tidak lepas dari suatu media. Media itu yang nanti akan menjadi salah satu sarana
bagi anak dalam belajar mengenal dan membedakan warna, mengenal bentuk
geometri dan mengenal bentuk tiga dimensi yang sekarang ini masih banyak
dilakukan dengan menggunakan media berbentuk fisik yakni benda. Sesuai
dengan pengaruh perkembangan teknologi informasi, maka akan dikembangkan
media mengelompokkan melalui media interaktif dan game.
Salah satu media pembelajaran yang dapat membantu dalam penyampaian
materi adalah media interaktif yang disertai dengan game edukasi. Media ini
berguna untuk memperkenalkan perangkat teknologi informasi dan komunikasi
kepada siswa. Selain itu dapat mengejar ketertinggalan siswa tentang IPTEK
dalam pendidikan. Model perancangan media interaktif ini menggunakan model
prosedural. Produk yang dihasilkan adalah berupa CD Interaktif yang disertai
game edukasi dan buku belajar dengan gambar sebagai pelengkap media interaktif
ini.
Berdasarkan hasil perancangan ini, disarankan bagi para orang tua dan
guru untuk mengenalkan media komunikasi ini pada anak-anaknya karena produk
ini memiliki kelebihan sebagai media belajar yang mudah dan menarik minat anak
untuk belajar. Diharapkan media ini juga secara khusus dapat membantu anak
untuk belajar mengenal dan membedakan warna, mengenal bentuk geometri,
mengenal bentuk tiga dimensi serta mengelompokkannya.
Kata Kunci: pendidikan anak usia dini, media interaktif, game, mengelompokkan
Pendahuluan
Anak merupakan anugerah terindah yang harus dijaga dan dididik agar menjadi
pribadi yang membanggakan serta berguna bagi orang lain. Pada dasarnya setiap
anak memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang ada
dalam dirinya termasuk dalam bidang pendidikan.
(http://www.paud.depdiknas.go.id/index.php/menu-utama/artikel/42-pendidikan-
anak-usia-dini-penting).
Pendidikan Anak Usia Dini secara umum mengembangkan berbagai
kompetensi anak sejak dini antara lain diukur dengan beberapa ukuran berikut:
perkembangan fisik motorik, perkembangan kognitif, perkembangan moral &
sosial, emosional, dan komunikasi sebagai persiapan untuk hidup. Pengambangan
kemampuan anak tidak terlepas dari peran serta pengajar sebagai fasilitator dalam
pelaksanaan pendidikan untuk anak usia dini. Hal ini bertujuan untuk memberikan
kemudahan kepada anak agar dapat mempelajari berbagai hal yang ada di
lingkungannya dengan lebih optimal.
Pengoptimalan suatu materi terutama dalam aspek kognitif khususnya
pada indikator aspek mengelompokkan pada umumnya membutuhkan suatu
media. Sebagian di antaranya adalah kompetensi mengenal dan membedakan
warna, membedakan bentuk geometri dan membedakan bentuk tiga dimensi.
Sekarang ini media pembelajaran yang digunakan masih berupa benda. Sesuai
dengan perkembangan teknologi dan informasi maka dirancanglah sebuah media
pembelajaran yang modern.
Salah satu media pembelajaran modern yang dapat membantu dalam
penyampaian materi mengenal dan membedakan warna, mengenal bentuk
geometri dan mengenal bentuk tiga dimensi adalah media interaktif yang disertai
dengan game edukasi.
Berangkat dari hal tersebut media interaktif dalam kelas dikembangkan
atas dasar asumsi bahwa proses komunikasi di dalam pembelajaran akan lebih
bermakna (menarik minat siswa dan memberikan kemudahan untuk memahami
materi karena penyajiannya yang interaktif), jika memanfaatkan berbagai media
sebagai sarana penunjang kegiatan pembelajaran. Dari segi pengertian,
multimedia interaktif dapat diartikan sebagai kombinasi berbagai unsur media
yang terdiri dari teks, grafis, foto, video, dan suara yang disajikan secara
interaktif dalam media pembelajaran.
Perancangan Media Interaktif
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1139), ”perancangan adalah
proses, perbuatan merancang.” Jika dikaitkan dengan pendahuluan, perancangan
yang dimaksud adalah proses membuat media interaktif dan game ini untuk
kompetensi mengenal dan membedakan warna, membedakan bentuk geometri dan
membedakan bentuk tiga dimensi bagi Pendidikan Anak Usia Dini.
Media interaktif adalah suatu media yang dilengkapi dengan alat
pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat
memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Karakteristik terpenting
kelompok media interaktif adalah bahwa siswa tidak hanya memperhatikan media
atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti
pembelajaran. Sedikitnya ada tiga macam interaksi. Interaksi yang pertama ialah
yang menunjukkan siswa berinteraksi dengan sebuah program, misalnya siswa
diminta mengisi blangko pada bahan belajar terprogram. Bentuk interaksi yang
kedua ialah siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya mesin pembelajaran,
simulator, laboratorium bahasa, komputer, atau kombinasi diantaranya yang
berbentuk video interaktif. Bentuk interaksi ketiga ialah mengatur interaksi antara
siswa secara teratur tapi tidak terprogram; sebagai contoh dapat dilihat pada
berbagai permainan pendidikan atau simulasi yang melibatkan siswa dalam
kegiatan atau masalah, yang mengharuskan mereka untuk membalas serangan
lawan atau kerja sama dengan teman seregu dalam memecahkan masalah. Dalam
hal ini siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang timbul karena
tidak ada batasan yang kaku mengenai jawaban yang benar. Jadi permainan
pendidikan dan simulasi yang berorientasikan pada masalah memiliki potensi
untuk memberikan pengalaman belajar yang merangsang minat dan realistis. Oleh
karena itu, guru menganggapnya sebagai sumber terbaik dalam urusan media
komunikasi.
(Samsudin, 2008: http://semangatbelajar.com/peran-multimedia-interaktif-mmi-
dalam-pembelajaran/)
PAUD
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 1 butir 14, PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Metode Perancangan
Dalam media interaktif ini tentunya tidak lepas dari suatu proses yaitu pra
produksi, produksi dan yang terakhir pasca produksi, dengan demikian model
perancangan ini menggunakan model prosedural. “Model prosedural merupakan
model yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus
diikuti untuk menghasilkan produk” (UM, 2010:46). Hal ini bisa digambarkan
dalam diagram berikut :
Gambar: Model prosedural dalam perancangan
Dari diagram di atas maka dijelaskan proses awal atau pra produksi dari
perancangan ini adalah diawali dengan menentukan latar belakang. Kemudian
setelah latar belakang didapat maka langkah selanjutnya adalah menentukan
tujuan. Setelah latar belakang dan tujuan didapat, maka kegiatan selanjutnya
adalah melakukan pengumpulan data. Data-data yang dibutuhkan dalam proses
pengumpulan data yaitu materi pokok kompetensi mengelompokkan. Pengertian
warna, pengertian bentuk geometri dan pengertian bentuk tiga dimensi serta sajian
materi yang dibutuhkan. Selanjutnya dalam proses pra produksi adalah di
konsepnya desain untuk komponen utama. Konsep desain ditentukan adalah
pembuatan diagram alir untuk media interaktif, desain layout, karakter dan juga
konsep skenario pada game.
Proses produksi mengacu pada pembuatan komponen utama yaitu media
interaktif yang disertai game, kemasan, penggaris, buku cover CD, dan label.
Latar Belakang
Tujuan
Pengumpulan Data
Konsep Desain
Pembuatan Komponen
Utama
Produk Terpilih
Pra Produksi dan
Studi Pendahuluan
Proses Kreatif
Produksi
Proses pembuatan ini dimulai dari perancangan
(backsound), dan game
terhadap media interaktif dan
perancangan dan pembuatan kemasan dan pengemasan dari komponen
utama yang dibuat.
Konsep Rancangan
Software yang digunakan untuk mendesain ilustrasi dan juga objek yang
lain yaitu dengan menggunakan
digunakan untuk merancang media interaktif dan juga untuk menganimasikan
elemen desain tertentu dalam
Warna yang digunakan adalah
Menggunakan jenis huruf/
dengan karakter anak-anak.
yang di sebut dalam script gotoAndStop
Konsep rancangan ini dapat dilihat pada
Proses pembuatan ini dimulai dari perancangan background, tombol suara latar
game. Langkah terakhir adalah melakukan pemrograman
terhadap media interaktif dan game. Proses terakhir yaitu penyelesaian dengan
perancangan dan pembuatan kemasan dan pengemasan dari komponen-
yang digunakan untuk mendesain ilustrasi dan juga objek yang
lain yaitu dengan menggunakan software Adobe Flash CS3. Software
digunakan untuk merancang media interaktif dan juga untuk menganimasikan
dalam media. Media interaktif berdimensi 800 x 600
Warna yang digunakan adalah full colour agar visualisasi lebih menarik.
jenis huruf/ font Kristen ITC, dan Comic Sans MS yang disesuaikan
anak. Teknik link menggunakan frame by frame
script gotoAndStop dan gotoAndPlay.
rancangan ini dapat dilihat pada diagram di bawah ini :
Gambar. Diagram media interaktif
, tombol suara latar
. Langkah terakhir adalah melakukan pemrograman
penyelesaian dengan
-komponen
yang digunakan untuk mendesain ilustrasi dan juga objek yang
yang juga
digunakan untuk merancang media interaktif dan juga untuk menganimasikan
Media interaktif berdimensi 800 x 600 pixel.
agar visualisasi lebih menarik.
yang disesuaikan
atau biasa
Dalam diagram media interaktif ini dijelaskan terdapat beberapa halaman utama
yaitu pendahuluan, materi warna, materi bentuk geometri, materi bentuk tiga
dimensi dan game/ permainan.
Pada halaman pendahuluan adalah berisikan tentang pentingnya
pendidikan anak usia dini. Pengertian pendidikan anak pada usia dini ini ditujukan
akan peningkatan mutu dan kualitas anak sejak dalam usia dini. Halaman warna
disini anak diajarkan pengertian warna, belajar mengenal warna dan pada poin
terakhir adalah evaluasi. Yaitu anak akan memilih warna yang sama dengan
gambar yang ditunjukkan. Halaman mengenal bentuk geometri disini sama
dengan halaman mengenal warna, yakni anak akan diberikan pengertian bentuk
geometri, belajar bentuk geometri dan memilih bentuk geometri yang sama
dengan gambar. Halaman mengenal bentuk tiga dimensi juga sama yakni
berisikan pengertian bentuk tiga dimensi, belajar bentuk tiga dimensi dan juga
memilih bentuk tiga dimensi yang sama dengan gambar.
Yang terakhir dalam media interaktif ini adalah permainan. Permainan di
sini berjenis background scrolling dengan konsep sebagai berikut :
• Sinopsis
Suatu hari Adi disuruh ibu gurunya untuk menemukan bentuk-bentuk
geometri dan bentuk-bentuk tiga dimensi. Setelah pulang dari sekolahnya
Adi bergegas menuju ke taman untuk menemukan bentuk-bentuk yang
disuruh pak gurunya tadi.
• Skenario
Di suatu taman Adi harus menemukan bentuk-bentuk geometri dan
bentuk-bentuk tiga dimensi. Di taman terdapat 5 bentuk geometri dan 5
bentuk tiga dimensi. Setiap mendapatkannya Adi mendapatkan nilai 100.
Di taman juga terdapat 9 bunga berduri dan 2 lubang yang penuh dengan
duri. Setiap menyentuh bunga dan lubang berduri itu tenaga Adi berkurang
1. Pada game ini diberi 3 nyawa + tiga tenaga. Jika ketiga tenaga habis
maka nyawa akan berkurang dan permainan kembali ke posisi awal.
Setelah nyawa dan tenaga habis maka permainan kalah. Permainan
menang jika berhasil mengambil bentuk yang terdapat paling kanan.
Konsep Kreatif
Komponen yang terdapat pada media interaktif ini terdapat yaitu
background, karakter, button dan sound. Background yang digunakan dalam
media interaktif ini berupa background vektor berkonsep sebuah padang rumput
hijau yang berbukit dengan langit biru, kemudian awan putih yang ada di langit,
serta matahari yang bersinar mempunyai mata yang disesuaikan dengan karakter
anak. Kemudian karakter yang dibuat yaitu ibu guru dan seorang anak yang duduk
di pendidikan anak usia dini. Button/ tombol yang digunakan adalah berupa
graphic button dan animation button. Terdapat jenis sound yang ada di dalam
media interaktif ini yaitu backsound dan narasi. Backsound yang dipakai adalah
instrumen lagu Naruto yang berjudul Konohamarus Theme. Penggunaan
backsound ini supaya suasana belajar tidak bosan. Kemudian pengisi suara dari
narasi adalah Ninis Wahyu dengan melakukan dubbing / rekaman dan pengeditan
suara dengan menggunakan software Cool Edit Pro.
Gambar. Media interaktif
Produk Pendukung
Produk pendukung yang ada dalam sebuah paket media interaktif ini antara lain
adalah buku mari belajar, penggaris mari belajar, cover cd, label cd dan kemasan.
Buku mari belajar terdiri dari 2 buku yaitu buku mari belajar pegangan anak ini
adalah pembelajaran secara manual/non interaktif dan buku petunjuk penggunaan
media interaktif. Kemudian penggaris belajar ini merupakan pelengkap dari
kemasan. Selain anak bisa belajar dengan menggunakan media interaktif, anak
juga bisa memanfaatkan penggaris ini sebagai sarana belajar/ menggambar
membuat bentuk geometri dan tiga dimensi. Cover cd adalah produk sebagai alat
penanda tempat cd. Label cd digunakan sebagai pelabelan cd yang terdapat dalam
paket media interaktif dan berfungsi sebagai penanda. Kemudian semua produk
yaitu media interaktif dan juga produk pendukung dijadikan satu dalam sebuah
kemasan. Semua yang berkaitan dengan produk pendukung ini seluruh desainnya
disesuaikan dengan desain media interaktif.
Gambar. Buku mari belajar
Gambar. Label CD
Gambar. Cover CD Gambar. Penggaris mari belajar
Gambar 2.36 Kemasan
Penutup
Perancangan ini menghasilan CD interaktif, buku mari belajar, penggaris
mari belajar. CD Interaktif Pembelajaran ini berisikan materi kompetensi
mengelompokkan yaitu mengenal dan membedakan warna, mengenal bentuk
geometri, dan mengenal bentuk tiga dimensi. Selain itu media interaktif ini
disisipkan sebuah game edukasi. Media interaktif ini berformat exe, berdimensi
800 x 600 pixel. Dalam sebuah kemasan Media interaktif ini disertakan dua buku
yaitu buku mari belajar dan buku petunjuk penggunaan media interaktif dan
penggaris mari belajar sebagai pendukung.
Daftar Rujukan
Adiwimarta, Sunaryo. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Depdiknas. 2005. Bekal Mendidik Anak Usia Dini. Tulungagung.
Depdiknas. 2008. Peningkatan Mutu Pendidian Melalui Magang. Tulungagung.
Indrawati, Lilik. 2009. Nirmana. Malang : Jurusan Seni Desain Fakultas Sastra
Universitas Negeri Malang.
Samsudin, A. 2008. Peran Multimedia Interktif Dalam Pembelajaran. [online].
Tersedia: http://semangatbelajar.com/peran-multimedia-interaktif-mmi-
dalam-pembelajaran/ [18 Maret 2011]
Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. Multimedia Interaktif Dengan Flash. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta :
Hikayat Publishing.
Universitas Negeri Malang. 2010. Penulisan Karya Ilmiah Edisi Kelima. Malang:
UM Press