1
PERANCANGAN PROTIPE KONTROL PENARIK JARING IKAN OTOMATIS
Samuel Newer Nagasaki Siregar 1, Rozeff Pramana, 2, Eko Prayetno3
Email [email protected] 1, [email protected] 2,[email protected]
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Nelayan tradisional di Tanjungpinang yang menggunakan jaring sebagai alat penangkap ikan
tidak dapat mengetahui seberapa banyak ikan yang sudah berhasil terjaring, Nelayan selalu
menunggu jaring mereka ketika sudah ditebar bahkan ada Nelayan yang menyalakan mesin
dengan waktu yang cukup lama untuk berkeliling di dekat jaring agar dapat menangkap ikan.
Belum ada perangkat yang dapat memberikan informasi real time jumlah tangkapan ikan ketika
jaring ditebar dan menarik jaring ikan secara otomatis ketika jumlah muatan ikan jaring
mencukupi untuk ditarik.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada
nelayan terkait hasil tangkap ikan, ketika jaring telah ditebar dan dapat menarik dan
menggulung jaring ikan secara otomatis setalah jaring ikan mendapatkan muatan dengan
jumlah beban lebih dari 5000 gram. Perangkat prototipe ini menggunakan sensor load cell dan
sensor hall effect. Hasil pembacaan sensor akan diproses menggunakan Arduino Uno kemudian
akan diproses dan ditampilkan pada LCD , LED, dan motor DC sebagai output. Jika jumlah
beban telah mencapai lebih dari 5.000 gram maka LED sebagai indikator menyala dan motor
DC akan aktif kemudian motor DC akan menarik dan menggulung jaring ikan secara otomatis.
Hasil pengujian secara keseluruhan memiliki error pada perangkat dengan presentase rata-rata
error sebesar 1, 705% .
Kata Kunci : Jaring Ikan Otomatis, Sensor Load Cell, Arduino Uno, Nelayan Tradisional.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah laut yang sangat luas, sekitar 2/3 wilayah
negara ini berupa lautan. Indonesia juga memiliki hak atas pengelolahan Sumber Daya Alam
(SDA) yang dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya (KKP, 2017).
Kepuluan Riau menduduki posisi ke 8 sebagai jumlah rumah tangga usaha penangkapan ikan
di Indonesia. Nelayan yang berada di Tanjungpinang berjumlah 1.128 dan 507 diantaranya
menggunakan jaring sebagai alat tangkap (BPS Kepri, 2015).
Menurut wawancara yang dilakukan kepada nelayan tradisional ketika nelayan sedang bekerja
menangkap ikan menggunakan jaring terdapat beberapa permasalahan yang dapat dilihat oleh
peneliti yaitu tidak efesien dalam bekerja karena keitka nelayan menebarkan jaring, nelayan
harus menyalakan mesin penggerak kapal untuk berputar dalam waktu tertentu sehingga
membuat bahan bakar terbuang dan tidak tahu berapa jumlah ikan yang telah ditangkap.
2
Penelitian ini bertujuan untuk merancang prototipe perangkat monitoring jaring ikan yang
dapat menginformasikan kapasitas ikan pada jaring dalam satuan gram sehingga memudahkan
nelayan untuk memantau tangkapan ikan pada jaring yang telah ditebar ke Laut dari atas kapal
dan merancang perangkat prototipe penarik jaring ikan otomatis sehingga memudahkan
nelayan untuk menarik jaring ikan.
BAHAN DAN METODE
Perangkat prototipe kontrol penarik jaring ikan otomatis membutuhkan bahan agar menjadi
sebuah perangkat. Adapun perangkat yang dibutuhkan sebagai berikut :
1. Microcontroller dan Arduino Uno
Microcontroller adalah sebuah chip microprocesesor yang berfungsi sebagai pengontrol
rangkaian elektronika dan dapat menyimpan program yang telah diprogramkan.
Microcontroller terdiri dari CPU, memori, I/O dan unit pendukung yang lain.
Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source.
Arduino Uno menggunakan microcontroller Atmega328. Arduino Uno memiliki 14 pin digital,
6 input analog, , sebuah konektor USB , sebuah konektor tegangan, sebuah 16 MHz osilator
kristal, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol reset. Gambar 1 merupakan bentuk fisik
Arduino Uno (Djuandi, F, 2011).
Gambar 1. Arduino Uno
2. Sensor Load Cell
Sensor load cell adalah transduser yang mampu mengkonversikan berat atau gaya menjadi
sinyal elektrik melalui perubahan resistansi yang terjadi pada strain gauge. Load cell terdiri
dari empat susun strain gauge dalam konfigurasi jembatan wheatstone. Selama proses
penimbangan akan mengakibatkan reaksi terhadap elemen logam pada load cell yang
mengakibatkan gaya secara elastis. Gaya yang ditimbulkan oleh regangan ini dikonversikan
kedalam sinyal elektrik oleh strain gauge (pengukur regangan) yang terpasang pada load cell
(Alexander, R F, 2013).
Gambar 2. Sensor Load Cell
3
3. Modul HX711
HX711 adalah modul timbangan, yang memiliki prinsip kerja mengkonversi perubahan yang
terukur dalam perubahan resistansi dan mengkonversinya ke dalam besaran tegangan melalui
rangkaian yang ada. Modul HX711 melakukan komunikasi dengan komputer
atau mikrokontroler melalui TTL232. Struktur yang sederhana, mudah dalam penggunaan,
hasil yang stabil dan reliable, memiliki sensitivitas tinggi, dan mampu mengukur perubahan
dengan cepat (Alexander, R F, 2013).
Gambar 3. Modul HX711
4. Sensor Hall Effect Tipe AH276
Sensor Efect-Hall dirancang untuk mendeteksi objek magnetis dengan perubahan posisinya.
Perubahan medan magnet yang terus menerus menyebabkan timbulnya pulsa yang kemudian
dapat ditentukan frekuensinya, sensor jenis ini biasa digunakan sebagai pengukur kecepatan
(Aprizal, dkk. 2016). Sensor hall effect digunakan untuk mendeteksi kedekatan (proximity)
suatu objek magnetis menggunakan suatu jarak.
Gambar 4. Sensor Hall Effect
5. LCD (Liquid Crystal Display)
LCD merupakan alat untuk menampilkan karakter data dari sebuah alat masukan seperti
microcontroller. Pada penelitian ini akan di bahas tipe 16 x 2. LCD (liquid Crystal Display)
merupakan suatu perangkat elektronika yang telah terkonfigurasi dengan kristal cair dalam
gelas plastik atau kaca sehingga mampu memberikan tampilan berupa titik, garis, simbol,
huruf, angka ataupun gambar. LCD terbagi menjadi dua macam berdasarkan bentuk
tampilannya, yaitu Text-LCD dan Grapic-LCD. Berupa huruf atau angka, sedangkan bentuk
tampilan pada Graphic-LCD berupa titik, dan garis LCD setiap karakter ditampilkan dalam
matriks 5x7 pixel. Gambar 10 merupakan LCD 2x16 yang berguna untuk menampilkan
pembacaan sensor arus dan tegangan yang sudah di olah di mikrokontroler dan kemudian
ditampilkan ke LCD untuk menjadi interface hasil pembacaan sensor (Fitriandi, A, dkk., 2016).
4
Gambar 5. LCD
6. Jaring Ikan
Jaring penangkap ikan adalah untaian benang tipis yang dianyam membentuk jaring dan
digunakan untuk menangkap ikan. Jaring saat ini terbuat dari serat sintetik seperti nilon, ada
juga yang terbuat dari wool dan sutra meski kini sudah jarang (Pattipeilohy, J. J, 2013).
Gambar 6. Jaring Ikan
7. Motor DC
Motor DC atau motor arus searah adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah
menjadi energi mekanik berupa gerak putaran.
Berdasarkan fisiknya motor arus searah secara umum terdiri dari bagian diam (stator) dan
bagian yang berputar (rotor). Pada bagian diam (stator) merupakan tempat letak kumparan
medan magnet yang berfungsi untuk menghasilkan fluks magnet sedangkan yang berputar
(rotor) ditempati oleh rangkaian jangkar seperti kumparan jangkar, komutator, dan sikat
(Abidin, Z, M, 2015).
Gambar 7. Motor DC
5
8. Driver Motor L298N
IC yang digunakan pada perancangan ini yaitu IC L298N merupakan sebuah IC tipe H-bridge
yang mampu mengendalikan beban-beban induktif seperti relay, solenoid, motor DC dan
motor stepper. Pada IC L298N terdiri dari transistor-transistor logik (TTL) dengan gerbang
NAND yang berfungsi untuk memudahkan dalam menentukkan arah putaran suatu motor DC
maupun motor stepper.
Gambar 8. Moddul L298N
9. Baterai
Baterai merupakan perangkat yang mengandung sel listrik untuk menyimpan energi yang dapat
dikonversi menjadi daya. Baterai menghasilkan listrik melalui proses kimia. Baterai adalah
sebuah sel listrik dimana berlangsungnya proses elektrokimia yang reversible (dapat
berkebalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Reaksi elektrokimia reversibel adalah proses
berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan) dan
sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia (proses pengisian) dengan cara proses
regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam
arah polaritas yang berlawanan didalam sel (Jauharah, W. D, 2013).
Baterai yang digunakan pada peneliti mempunyai tegangan 12 V DC.
Gambar 9. Baterai
Perancangan jaring ikan pintar ini terdiri dari beberapa perangkat utama yaitu perangkat sensor
berat/load cell, sensor hall effect sebagai masukan data, perangkat pengolah data yaitu Arduino
Uno, dan monitoring layar LCD 16 X 2 dan indikator.
6
Gambar 10. Blok Diagram Perancangan Sistem
Ada tiga bagian utama dalam perancangan tersebut, yaitu : bagian input, bagian proses, dan
bagian output.
Gambar 11. Instalasi Perangkat
Bagian input terdiri dari dua sensor, yaitu sensor hall effect dan sensor load cell. Sensor hall
effect berfungsi untuk mengukur kecepatan arus laut dengan keluaran berupa sinyal digital dan
tegangan 5 V. Sensor load cell berfungsi untuk mengukur beban yang diperoleh dari jaring,
namun output sensor load cell.
Bagian proses terdiri dari Arduino Uno yang akan berperan sebagai kontrol. Input yang
diperoleh dari kedua sensor akan diproses dengan perintah yang telah diberikan melalui
applikasi Arduino Uno dengan keluaran sinyal digital.
Bagian output adalah bagian yang akan menampilkan hasil dari perintah yang telah diberikan
melalui Arduino Uno. Bagian output pada perancangan ini terdiri dari indikator berupa LED 5
V, LCD 16 x 2, dan Modul L298N. Modul L298N berfungsi sebagai pengontrol motor DC.
Ketiga bagian utama tersebut membutuhkan sumber tegangan untuk menjalankan perangkat
dengan menggunakan baterai 12 V DC untuk menjalankan perangkat.
7
Ketika beban 0<5000 gram maka perangkatmasih mengulang program yang berada di Arduino
Uno, namun jika beban >5000 gram maka output akan bekerja, LED menyal dan motor DC
menyala menarik jaring.
Gambar 12. Flowchart Sistem Kerja Perangkat
HASIL
Peneliti melakukan pengujian secara bertahap hingga keseluruhan perangkat. Setiap pengujian
yang dilakukan mendapatkan nilai yang dijabarkan melalui tabel. Adapun pengujian yang
dilakukan sebagai berikut :
1. Pengujian Load Cell
Pengujian sensor load cell ini dilakukan dengan melihat perubahan jumlah beban objek dalam
satuan gram di LCD. Sensor load cell membutuhkan ADC jenis HX711 yang berfungsi untuk
mengubah sinyal analog dari sensor load cell menjadi digital menuju Arduino Uno.
Peneliti membuat variabel beban tersebut berdasarkan variabel uji coba. Peneliti menggunakan
variabel dengan beban 1000 gram sebanyak lima buah bertujuan untuk memudahkan membaca
pada timbangan jarum dan untuk melihat ketelitian pembacaan sensor load cell. Peneliti juga
menggunakan dua buah timbangan konvesional untuk data pembanding. Gambar 13
menunjukan pengujian beban menggunakan perangkat. Beban terbaca 1046 gram.
Gambar 13. Pengujian Beban Dengan Timbangan Konvesional
8
Gambar 14. Pengujian Sensor Load Cell Dengan Beban
Tabel 1. Hasil Pengujian Sensor Load Cell
Tabel 1 merupakan hasil pengujian sensor load cell dengan beberapa beban.
2. Pengujian Sensor Hall Effect
Pengujian sensor hall effect dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan cara memberikan
tegangan input yang sesuai dengan tegangan referensi yang dibutuhkan oleh sensor hall effect
lalu didekatkan dengan magnet yang sesuai dengan arah kutub pada hall effect kemudian
dilakukan pengukuran pada kaki output (signal).
Gambar 15. Pengujian Sensor Hall Effect
Tabel 2. Hasil Pengujian Sensor Hall Effect
Tabel 2 merupakan hasil pengujian sensor hall effect.
9
3. Pengujian Motor DC
Pengujian motor DC ini menggunakan motor DC yang memiliki torsi 10800 gram. Peneliti
melaukukan pengujian ini untuk mengetahui apakah motor DC berfungsi atau tidak. Peneliti
menguji motor DC ini dengan menghubungkan kutub -kutub motor DC dan kutub -kutub
baterai. Motor DC ini dapat berputar dan dapat menarik jaring ikan. Peneliti mengukur
tegangan yang keluar dari driver L298N ketika beban berada di bawah 5000 gram dan diatas
5000 gram. Hasil pengujian peneliti mendapatkan nilai tegangan dibawah 5000 gram adalah 0
V sedangkan diatas 5000 gram sebesar 11,9 V.
Gambar 16. Pengujian Motor DC
PEMBAHASAN
Load cell diberi beban 1000 gram, 2000 gram, 3000 gram, 4000 gram dan 5000 gram sebagai
peenganti ikan di jaring. Beban 1000 gram di darat jika diukur menggunakan perangkat dalam
keadaan kapal tidak bergerak dan kecepatan arus laut tidak ada mempunyai berat sebesar 2286
gram ditampilkan di LCD dengan status di LCD“LOADING” yang berarti yaitu beban masih
belum bisa diangkat menuju kapal, jika beban terbaca pada Arduino Uno dan ditampilkan di
LCD lebih dari 5000 gram dalam keadaan diam ataupun bergerak maka status di LCD menjadi
“TARIK!” yang berarti yaitu motor DC akan menarik jaring menuju permukaan laut dan
menggulung jaring.
Proses pembacaan beban pada sensor load cell tidak sama dengan nilai total beban yang
diberikan, nilai yang terbaca hanya mendekati nilai beban yang diberikan karena memiliki nilai
error yang kecil yaitu 1,705 % dalam keadaan beban diukur di Darat, namun jika dibulatkan
bilangan sampai kedua bilangan beban tersebut maka hasil bilangan nilai beban sama. Hal ini
disebabkan karena sensor load cell membaca dengan ketelitian yang baik dan telah
diprogramkan sampai empat bilangan yang akan ditampilkan dengan satuan gram. Beban yang
diberikan dalam keadaan kering ditimbang menggunakan timbangan konvesional dan dilihat
dengan mata secara langsung juga mempunyai ketelitian yang besar seperti pergaris ketelitian
40 gram dan 1000 gram.
10
Tabel 3. Presentase Error
Pembacaan sensor load cell juga berbeda ketika beban dengan keadaan di Darat dan di Laut
seperti yang tertea pada tabel 4. Perbedaan beban di Laut sekitar dua lipat dari Darat, hal ini
disebabkan karena total beban ketika dalam keadaan di Darat hanya dapat pengaruh gaya
gravitasi bumi sebesar 9,8 m/s2 sedangkan di Laut beban mendapat pengaruh yang banyak
seperti gaya gravitasi bumi, tekanan laut, gelombang laut dan air yang telah meresap melalui
celah kecil di jaring.
Tabel 4. Pengujian Beban di Darat dan di Laut
Pengaruh kecepatan arus laut dan kecepatan kapal sangat memengaruhi beban seperti pada
tabel 5 hal ini disebabkan juga karena total beban ketika dalam keadaan di Darat hanya dapat
pengaruh gaya gravitasi bumi sebesar 9,8 m/s2 sedangkan di Laut beban mendapat pengaruh
yang banyak seperti gaya gravitasi bumi, tekanan laut, gelombang laut dan dan air yang telah
meresap melalui celah kecil di jaring dangaya gesek fluida air laut. Namun lebih besar karena
pengaruh dari luar lebih besar ketika kapal bergerak.
Tabel 5. Pengaruh Keceoatan Arus Terhadap Beban
11
Tabel 6. Pengaruh Kecepatan Kapal Terhadap Beban
Tabel 6 merupakan hasil pengukuruan pengaruh kecepatan kapal terhadap beban dengan satuan
Km/h di atas kapal.
KESIMPULAN
1) Perangkat ini dapat menginformasikan kapasitas ikan di jaring pada tampilan di LCD
dalam satuan gram ketika kapal diam maupun bergerak.
2) Perangkat ini dapat menarik jaring ikan dengan menggunakan motor DC jika beban telah
melewati beban yang telah ditetapkan yaitu diatasr 5000 gram.
3) Perangkat prototipe kontrol penarik jaring ikan otomatis ini dapat dirancang berbasis
Arduino Uno dengan sensor load cell, LED sebagai indikator dan LCD sebagai tampilan.`
4) Arduino Uno dapat digunakan untuk mengkontrol sensor load cell, sensor hall effect, LCD,
LED, dan motor servo DC sehingga sistem dapat bekerja sesuai dengan perancangan.
5) Hasil pembacaan sensor load cell mempunyai ketelitian yang akurat. Peneliti
menggunakan ketelitian empat bilangan dalam satuan gram dan akan ditampilkan status
ke LCD.
6) Kecepatan arus laut dapat diukur dengan sensor hall effect.
7) Sensor load cell akan mulai membaca beban ketika sensor dalam keadaan menyala.
8) Setiap benda yang mempunyai beban akan mengalami perubahan beban pada benda
tersebut jika mendapatkan pengaruh dari luar.
Saran yang diberikan untuk pengembangan perangkat protipe kontrol penarik jaring ikan
otomatis ini agar penelitian yang akan datang mendapatkan hasil yang maksimal adalah :
1) Menggunakan timbangan digital sebagai kalibrasi.
2) Beban yang digunakan diharapkan bisa real dengan ikan pada penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, M Z (2015). “Pembuatan Prototipe Bagan Penangkap Ikan Otomatis
Menggunakan Sensor Sonar”. Skripsi. Universitas Negeri Lampung, Bandar Lampung.
Alexander, R F. (2013). “ Aplikasi Sensor Load Cell Pada Alat Pengering Herbal”
Alivian, R (2014) ” Prototipe Penimbang Gula Otomatis Menggunakan Sensor Berat
Berbasis ATmega16”.
Apriawan, D Y. dan Rakhmawati L (2018). “ Alat Ukur Panjang Dan Berat Badan
Balita Untuk Menentukan Kategori Status Gizi Berbasis Arduino Uno” Universitas
Negeri Surabaya
Arduino (2017). Liquid Crystal Display
http://arduino.cc/en/Reference/LiquidCrystalDisplay (06 April 2017)
12
Arduino (2017). Main Board Arduino Uno.
http://arduino.cc/en/MainBoardArduinoUno (06 April 2017)
Ambrawati, R. “Membangun Kelautan Untuk Mengembalikan Kejayaan Sebagai
Negara Maritim “.http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/ver2/news/read/115/membangun-
kelautan-untuk-mengembalikan-kejayaan-sebagai-negara- maritim.html (06 April
2017)
Aprizal dan Pramana R. (2015). “Rancang Bangun Sistem Monitoring Kecepatan Arus Laut
Dan Arah Arus Laut Untuk Sistem Kepelabuhanan”, Universitas Maritim Raja
Ali Haji, Tanjungpinang.
Bimantara R. (2016). “Rancang Bangun Sistem Backup Power Dan Manometer Digital
Kompresor Udara Portable Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535“, Politeknik Negeri
Sriwijaya.
BPS Kepuluan Riau, Potret Potensi Kelautan Dan Perikanan Provinsi Kepuluan Riau 2015.
(02 Agusutus 2017)
Dofir, A., Gumala, G. D. A, dan Nanda, R. D. (2016) “D’lefti (Life Fishing
Instrument): Model Alat Penangkapan Ikan Masa Depan (Implementasi
Permen No 2/PERMEN-KP/2015 Tentang Penggunaan Alat Tangkap Ikan Ramah
Lingkungan) dengan Meminimalisir Hasil Sampingan (Bycatch) Ikan Hiu
(Carcharhinus sp.) di Nusantara Indonesia”. Universitas Brawijaya.
Djuandi, F. (2011). “Pengenalan Arduino” : Toko Buku.
Fitriandi, A, dkk (2016) “Rancang Bangun Alat Monitoring Arus dan Tegangan Berbasis
Mikrokontroler dengan SMS Gateway, Vol 10, No.2,UniversitasLampung.
Guntur, Fuad, dan Faqih, A. R. (2013) “Gaya Extra Bouyancy Dan Bukaan Mata Jaring
Sebagai Indikator Efektifitas Dan Selektifitas Alat Tangkap Purse Seine Di Perairan
Sampang Madura”. Jurnal Kelautan, Vol 6 (2), 5 halaman ISSN: 1907-
9931,Universitas Brawijaya.
Handoko, C R. dkk (2017). “Perangkat Informasi Kecepatan Angin Berbasis Motor DC
Dan Jaringan Internet of Things” Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Indo-Ware (2017). Belajar Sensor Hall Effect http://indo-ware.com (07 April 2017)
Kusriyanto, M dan Saputra A. (2016). “Rancang Bangun Timbangan Digital
Terintegrasi Informasi BMI Dengan Keluaran Suara Berbasisi Arduino Mega
2560” Universitas Islam Indonesia.
L298N (2017). Motor Driver http://www.instructables.com/id/Control-DC- and-
stepper- motors-with-L298N-Dual-Moto/ (07 April 2017)
LoadCell (2017). https://github.com/sparkfun/HX711-Load-Cell-Amplifier (07 April
2017)
Load-cell (2017). Load-Cell Teohry. http://load-cell.com. (07 April 2017)
Malangelectronic (2017). Motor DC 12 V Torsi 10 Kg. (08 April 2017)
http://malangelectronic.com (07 Mei 2017)
Maradong, David S. “Potensi Besar Perikanan Tangkap Indonesia”. (06April 2017)
Martasuganda (2004). “Jaring Insang (Gillnet) Departemen PSP FPIK. IPB Bogor.
Moon, JR dkk (2011).”Mechanical Scale And Load Cell Underwater Weighing: A
Comprasion Of Simulation Measurements And The Reliability Of Methods”
Motor DC ( 2017). Motor DC 295RPM. http://malangelectronic.com/motor- dc-12v-
295rpm/ (07 April 2017)
Pramana, R dan Irawan, H (2016). “Sistem Kamera Pengamat Bawah Laut” Universitas
Maritim Raja Ali Haji
Prima B dkk (2013). “Perancangan Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Sensor PIR
(Passive Infra Red) Berbasis Mikrokontroler” Universitas Maritim Raja Ali Haji
13
Pattipeilohy, J. J. (2013). “Sistem Penangkapan Ikan Tradisional Masyarakat Nelayan Di
Pulau Saparua” : Jurnal Penelitian, Vol 7 (5), 49 halaman.
Rahayuningtyas, A. (2009). Pembuatan Sistem Pengendalian 4 Motor DC Penggerak 4 Roda
Secara Independent Berbasis Mikrokontoler AT89C2051, Jurnal Fisika Himpunan
Fisika Indonesia, Jawa Barat, Vol.9,No.2.
Setiawan, A. H (2016). “ Monitoring Ketidakseimbangan Beban Tiga Fasa
Menggunakan Mikrokontroller Dan Sms” Unversitas Lampung.
Simanjuntak, A. P dan Pramana R. (2013). “ Pengontrolan Suhu Air Pada Kolam
Pendederan Dan Pembenihan Ikan Nila Berbasis Arduini” Universitas Maritim
Raja Ali Haji, Tanjungpinang.
Tingkat Kebutuhan Lulusan Untuk Pengelolaan Sumberdaya Alam Di Provi nsi
Kepulauan_Riau https://www.academia.edu/8319448/Kemaritiman
Tingkat_Kebutuhan_Lulusan_Untuk_Pengelolaan_Sumberdaya_Alam_Di
_Provinsi_Kepulauan_Riau (06 April 2017)
Angin A Z P dkk (2014) “Perancangan Perangkat Pendeteksi Ketinggina Air Bak Pmbenihan
Ikan Nila Berbasis Mikrokontroler Dan Web” Universitas Maritim Raja Ali Haji
Astari dkk (2013). “Kran Wudhu’ Berbasis Arduino Atmega328” Universitas Maritim Raja
Ali Haji