EDIB MUSLIM, KADIV HUMAS DAN PROMOSI KP3EIDISAMPAIKAN PADA WORKSHOP WORKSHOP “PENINGKATAN KONTRIBUSI IPTEK DALAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA” JAKARTA, 10 MEI 2012
“saat dunia tiada lagi sama”
PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011-2025
KOMITE PERCEPATAN DAN PERLUASAN
PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
2011-2025
INDONESIA 2025berawal dari akhir
2
1
RUANG REPUBLIK INDONESIA DAN DUNIA“lebih dari sekedar negara besar”
3
No
rt-sou
th1
90
0 K
M
GMT + 7 GMT + 8 GMT + 9
east-west 5200 KM
Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. “.. menyatakan kepada dunia bahwa laut sekitar, di
antara dan di dalam kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah NKRI.”
INDONESIA BANGSA BESARDari Sriwijaja, Amukti Palapa sampai Wawasan Nusantara
• Baik Sriwijaya dan Majapahit membangun diri sebagai kekuatan maritim yang kuat. Mengelola sumber daya budaya, pertanian, pendidikan dan teknologi dengan orientasi kelautan.
• Mereka membangun kemampuan trade projection capability, dan mampu melindungi kepentingan ekonomi di wilayah Asia Tenggara saat itu.
• Founding Fathers Bangsa Indonesia senantiasa mengedepankan PARADIGMA pembangunan ekonomi berbasis kedaulatan maritim.
4
National Positioning statement
VISI dan Misi 2025
5
“melalui negara Indonesia yang maju, kekuatan12 besar dunia di tahun 2025, pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan”
“Indonesia sebagai basis ketahanan pangan dunia, pusat pengolahan produk pertanian, perkebunan, perikanan, dan sumber daya mineral serta pusat mobilitas logistik global.”
“Smart, Focus, Measureable and Sustainable”
... pertumbuhan tinggi, inklusif,
berkeadilan dan berkelanjutan, ... kesejahteraan dirasakan di semua daerah ...oleh seluruh masyarakat
... dilakukan dengan pendekatan “breakthrough” dan “Business As Not Usual”. ... melalui langkah-langkah cerdas, fokus, dan terukur ...
menjadi big player ekonomi global.... sebagai 12 negara besar di dunia pada tahun 2025.
PDRB PER CAPITA DALAM KORIDOR
GINI RATIO DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)
ASSET DAN AKSES MANAJEMENSERTA RESOURCES ACCOUNTING
POSISI RI DALAM TATA EKONOMI DUNIA
6
MEMBANGUN PERTUMBUHAN BERKUALITAS
INDIKATOR UTAMA
1.7 billion
1.6 billion
POSITIONING INDONESIA 2025
East Asia
South Asia
“Indonesia sebagai basis ketahanan pangan dunia, pusat pengolahan produk pertanian, perkebunan, perikanan, dan sumber daya mineralserta pusat mobilitas logistik global.”
7
240 mio
2010PDB ~ US$ 700 Milyar
Pendapatan/kap US$ 3,005Terbesar ke-17 besar dunia
2014PDB: US$ ~ 1,2 triliun
Pendapatan/kap:US$ ~ 4.800
ekonomi 14 besar dunia
2025PDB: US$ 3,8 – 4,5 Trilyun
Pendapatan/kap:13.000 – 16.100 US$
(high income country)terbesar ke-12 dunia
“... menjadi negara maju ...kekuatan 12 besar dunia di
tahun 2025 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi ,
inklusif dan berkelanjutan”
SETTING THE BENCHMARK ...
RPJMN 2010-2014
Pertumbuhan Ekonomi
Rata-rata 6,3 – 6,8 persen per tahun
Pre 2014 tumbuh 7 persen, thn 2014 berkisar 7- 7,7 persen.
Inflasi Rata-rata 4 - 6 persen pertahun
Tingkat Pengangguran 5 – 6 persen pada akhir tahun 2014
Tingkat Kemiskinan 8 – 10 persen pada akhir tahun 2014
8
KORIDOR EKONOMIPENDUDUK 2010
(sensus)PDRB 2010
(US$ BILLION)PER CAPITA
RE RATA 2010 (US$)
PENDUDUK 2014 (EST)
PDRB 2014 KORIDOR
US$ Biillion
PENDUDUK 2025 (EST)
PDRB 2025KORIDOR
US$ Billion
SUMATERA 58,045,693 137,85 2,375 64,031,524 301,07 78,454,303 1,168,97
JAWA 125,919,112 319,80 2,540 133,055,542 625,63 148,994,554 2,220,02
KALIMANTAN 13,772,543. 52,10 3,783 15,275,872 71,83 18,964,085.29 282,56
SULAWESI 17,359,498 17,33 998 18,697,312 87,91 21,716,845 323,58
BALI-NUSA TENGGARA 13,067,599 14,88 1,139 14,025,040 65,95 17,061,701 254,22
PAPUA-KEP. MALUKU 6,179,734 5,36 866 7,257,545 34,13 11,443,989 170,52
PERSIAPAN AKSELERASI KEBERLANJUTAN
... Inklusif !!Produk Domestik Koridor Bruto bukan PDB Nasional
$ 4,800(2014)
Simulasi:
$ 14,900
9
INDIKATOR INCOME PER KAPITA MASYARAKAT DALAM KORIDOR(P3EI SIMULATION)
• MAKSIMALISASI PENGELOLAAN ASET PADA WILAYAH
• MAKSIMALISASI PEMANFAATAN AKSES PADA WILAYAH
• EKOSISTEMIK, MENSEKSAMAI DAYA DUKUNG EKOLOGI
• MENGHINDARI ROI MARGINAL (pertumbuhan berkualitas tidak dapat diraih sendiri-sendiri -sektoral maupun administrasi kewilayahan semata)
• MELALUI MANAJEMEN ASSET DAN AKSES YANG CERDAS, FOKUS DAN TERUKUR
• BERBASIS SDM BERKUALITAS DAN IPTEK
3 + 3 > 6
10
business as not usual
RESOURCES ACCOUNTINGTENTANG KEMAMPUAN MANAJEMEN ASSET DAN AKSES NASIONAL
11
2
Asset sumber daya energy relatif berlimpah, memerlukan engineering akses wilayah bagi percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi
KEY SUCCESS FACTORS: AKSES TERHADAP ENERGY (PRIMER DAN SEKUNDER)
• Kapasitas terpasang (2011) 35.000 MW
• Konsumsi Listrik per kapita (2010) ~ 714,5 kWh
• konsumsi per kapita Indonesia (EST 2025) 2.500 kWh
280 juta jiwa * 2.500 kWh = 700 TWH (tera watt hour) ~ 100.000 MW
• SAMPAI 2025 perlu dibangun tidak kurang 4.000 MW /tahun.
Natural Resouces
Accounting
Catatan:
Amanat UU 4/2009
tentang Minerba
setelah 2014 tidak lagi
diperbolehkan ekspor
dalam bentuk bahan
baku diolah
13
ASIA SELATAN, TIMUR TENGAH, AFRIKA, EUROPE. KONSENTRASI
KONSUMEN 2,7 MILYAR
DAYA DUKUNG EKOLOGI DAN PASAR INDONESIA
14
ASIA TIMUR KONSENTRASI KONSUMEN 1,8 MILYARMENGEJAR AIR DAN PANGAN. Asia Tengah, sebagian
Asia Selatan, Timur Tengah, Sahara Afrika dan sebagian Asia Timur daratan (FAO-2008).
Perubahan ikim, pergeseran demografis global, posisigeografis dan geoekologis membentuk leverage ekonomi Indonesia di pasar dunia. Menjadi faktorpenting dalam menentukan arah pengembanganekonomi Indonesia ke masa depan.
LIHAT, INTER-GOVERNMENTAL PANEL ON CLIMATE CHANGE REPORT 2007, CHAPTER 11 AND SUMMARY FOR POLICY MAKER
“LARGE MARINE ECOSYSTEM”
LME-39 – 800 RB TONLME-38 – 2.2 JT TONSUMBER UNEP 2007
DENGAN AKSES TERHADAP 5 LARGE MARINE ECOSYSTEMS, INDUSTRI PERIKANAN TANGKAP NASIONAL MAMPU MENJADI “BOOSTER” ATAS PDB INDONESIA
DENGAN TOTAL12-13 JUTA TON
(MSY)
Saat ini baru bisa4,7 juta Ton
Potensi PDB80 – 120 bill US$
(bila diolah)
15
LME-34 – 2.7 JT TON LME 37 – 1 JT TONLME 36 – 6 JT TON
THE WORLD KNOWS: RESOURCES FOOTPRINT
Rubber
AKTIVITAS EKONOMI UTAMA DALAM KORIDOR
Sumatera
Java
Kalimantan
Sulawesi
Bali - NT
Papua – Kep Maluku
Islands
Palm Oil
Textiles
Coal Shipping Steel
FoodBeverage
TransportEquipm.
ICTDefenseEquipm.
ShippingMetropJakarta
Area
SundaStrait Area
Palm Oil Timber Oil & Gas Steel Bauxite Coal
Foodcrops Cocoa Fisheries Nickel Oil & Gas
TourismAnimal
HusbandryFisheries
Foodcrops Fisheries Copper Nickel Oil & Gas
16
KAPAL DAN
PERKAPALAN
PENGOLAHAN
HASIL LAUT
SARANA DAN PRASARANA
PELABUHAN
ALAT ANGKUTPETROKIMIA
INDUSTRI LAINNYA FERROUS METAL/
BAJA
NON FERROUS METAL/
ALUMINIUM
MESIN PERALATAN
PABRIK
PERALATAN ELEKTRONIKA
DAN KOMPONEN
17
TEMA PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI Berdasarkan Keunggulan Asset dan Akses Strategis Wilayah
KoridorSumatera
Koridor Kalimantan
Koridor Sulawesi
Koridor JawaKoridor Bali - Nusa
Tenggara
Koridor Papua –Kep. Maluku
"Pendorong Industri dan Jasa Nasional" ''Pintu Gerbang
Pariwisata dan PendukungPangan Nasional''
''Pusat Produksi danPengolahan Hasil
Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan serta Pertambangan Nikel
Nasional''
"Sentra Produksidan PengolahanHasil Bumi dan
Lumbung EnergiNasional"
"Pusat Produksi danPengolahan Hasil
Tambang & Lumbung Energi
Nasional"
“Pusat Pengembangan
Pangan, Perikanan, Energi dan
Pertambangan Nasional”
18
DESAIN
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN
PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI)
THINKING OUT OF THE BOX !!
3
P3EI DILANDASI SEMANGAT BUSINESS AS NOT USUAL (1)
Di dalam proses penyusunan MP3EI dan pelaksanaannya
mengedepankan terobosan strategi dan kebijakan:
Thinking out of the box !! membutuhkan
perubahan mindset.
Mengedepankan pendekatan solusi mencapai tujuan
pembangunan, bukan berkutat pada pendekatan masalah
yang dihadapi.
Menghasilkan strategi dan kebijakan pembangunan
bernilai transformatif struktural, bukan incremental.
PENDEKATAN
MASALAH
PENDEKATAN SOLUSI
MENCAPAI TUJUAN
20
Business as Usual
waktu
Peningkatan Value Added
Memfasilitasi percepatan investasi swasta sesuai kebutuhannya
Mendorong InovasiMengintegrasikan pendekatan sektoral dan Regional
Pemerintah berfungsi sebagai regulator,
fasilitator dan katalisator
DI DALAM PROSES PENYUSUNAN:
MP3EI menitikberatkan pada transformasi
ekonomi dengan pendekatan:
P3EI DILANDASI SEMANGAT BUSINESS AS NOT USUAL (2)
21
PENGEMBANGAN ASSET DAN AKSES WILAYAH
MELALUI 6 KORIDOR EKONOMI
4
6 KORIDOR EKONOMI INDONESIA
1
2 5
3 4
6
KE Sumatera
KE Bali – Nusa Tenggara
KE Kalimantan
KE Papua – Maluku
KE Sulawesi
KE Jawa
23
K TanjungBitung
CILAMAYA
TL. LEMBAR
MAKASAR
Jalur Laut Nasional Primer
ALKI-I
ALKI-IIALKI-III
ALKI-III B ALKI-III C
Pelabuhan Hub Global
Pelabuhan Primer
Jalur Laut Nasional Sekunder
SLOC MALACA
Sea Line Of Communication (SLOC) and ALKI
MAIN INT. AIRPORT
Jalur Utama Darat (Jalan dan / atau KA)
PENETAPAN KONSEP GERBANG PELABUHAN DAN BANDAR UDARA
INTERNASIONAL DI MASA DEPAN (2/2)
24
MP3EI MENATA BACKBONE LOGISTIK NASIONAL MELALUI PINTU-PINTU
GERBANG BERDAYA SAING GLOBAL
Rubber estate nodes
Palm oil estate nodes
Proposed locations of SEZ
Industrial Area/Cluster
Coal mining nodes
Domestic ship route network
Railway network
Main trunk to outside corridor
RESOURCES ACCOUNTING KORIDOR EKONOMI SUMATRA
25
South Sumatra Prov.:
• Own 183 TCF CBM (40% national reserve)
• Own 52 bill tons of coal reserve (50% national reserve)
Sunda Strait National Strategic Area
Rubber and Palm oil industry cluster, SEZ
Palm oil industry cluster, SEZ
Oil & Gas, Coal Gasification Cluster, SEZ
Medan Metropolitan
FTZ, collaborating with Singapore: mainly
shipyards, electronics, light manuf. clusters
KORIDOR EKONOMI
PDRB 2010 KORIDOR
(US$ BILLION)
PER CAPITA RE RATA 2010 (US$)
PDRB 2014 KORIDORUS$ 4700
(US BILLION)
PDRB 2025KORIDOR
US$ 14900(US$ BILLION)
SUMATERA 137,85 2,375 301,07 1,168,97 GLOBAL HUB PORT
DAN AIRPORT INTERNASIONAL AKAN
MENJADI FAKTOR EKSPONENSIAL ATAS
PDRB KORIDOR DAN PDB NASIONAL
Food industry complexes
Largest shipyard in Indonesia
Petrochem Clusters
JakartaMetropolitan
Food industry nodes
Textile indutry nodes
Proposed location of SEZ
Industrial areal/cluster
Domestic ship route network
Main trunk to outside corridor
Transport tool & machinery industry nodes
RESOURCES ACCOUNTING KORIDOR EKONOMI JAWA
Steel & Petrochem
clusters
SurabayaMetropolitan
26
KORIDOR EKONOMI
PDRB 2010 KORIDOR
(US$ BILLION)
PER CAPITA RE RATA 2010
(US$)
PDRB 2014 KORIDORUS$ 4700
(US BILLION)
PDRB 2025KORIDOR
US$ 14900(US$ BILLION)
JAWA 319,80 2,540 625,63 2,220,02
ASPEK DAYA DUKUNG EKOLOGI MENGEDEPAN
BERORIENTASI PENINGKATAN EKUITAS EKONOMI
UNHAMPERED: FUTURE LAND SUBSIDENCE JAKARTA
PERIOD 2010-2030
When deep groundwater abstraction
continues at current rate, Jakarta will sink
5-6 meters till 2100
When deep groundwater is stopped in
2020, Jakarta sinking can be limited to 1.5
- 2 meters
RESOURCES ACCOUNTING KORIDOR EKONOMI KALIMANTAN
Oil & Gas based Industry clusters
Palm oil nodes
Coal mining nodes
Proposed location for SEZ
Industrial area/cluster
Domestic ship route network
Forestry node
Oil and Gas node
Fishery node
Future Coal Gasification
clusters
Aluminum industry cluster
Steel industry Cluster
28
KORIDOR EKONOMI
PDRB 2010 KORIDOR
(US$ BILLION)
PER CAPITA RE RATA 2010 (US$)
PDRB 2014 KORIDORUS$ 4700
(US BILLION)
PDRB 2025KORIDOR
US$ 14900(US$ BILLION)
KALIMANTAN 52,10 3,783 71,83 282,56
RESOURCES ACCOUNTING KORIDOR EKONOMI SULAWESI
MakassarMetropolitan
Nickel industrial complex
LNG based indust. complex
KORIDOR EKONOMI PDRB 2010 KORIDORIN US$ BILLION
PER CAPITA RE RATA 2010 (US$)
PDRB 2014 KORIDORUS$ 4700
IN US BILLION
PDRB 2025 KORIDORUS$ 14900 PER CAP
IN US$ BILLION
SULAWESI 17,33 998 87,91 323,58 GLOBAL HUB PORT
MENJADI FAKTOR EKSPONENSIAL PEMBENTUKAN DAN DINAMIKA
TRANSAKSI TERUTAMA DI KAWASAN TIMUR INDONESIA
PALU-PARIGI ECONOMIC CHANNEL
AKTIFASI AIRPORT HASANUDDIN SEBAGAI MAIN INTERNASIONAL -
FAKTOR EKSPONENSIAL TRANSAKSI DI TIMUR INDONESIA
JALUR PALU PARIGI AKAN MENJADI FAKTOR EFISENSI YANG EXPONENTIAL LOGISTIK-DISTRIBUSI INTER KORIDOR
LME 37 DAN LME 38AKTIFITAS EKONOMI DENGAN NILAI TAMBAH DAN RANTAI NILAI TINGGI
WILAYAH PERTUMBUHAN EKONOMI KE DEPAN SANGAT TINGGI
LME 38 PELUANG < 1 JUTA TON MSY
LME 37 PELUANG > 300 RIBU TON MSY
RESOURCES ACCOUNTING KORIDOR EKONOMI BALI – NUSA TENGGARA
0,5 – 1 hour flight
Komodo dragon island
Teluk Lembar Port
Kelimutu Volcano WondersMt. BromoMt. Bromo
OCEAN FISHERY
Comodo’s Island 30
KORIDOR EKONOMI
PDRB 2010 KORIDOR
(US$ BILLION)
PER CAPITA RE RATA 2010 (US$)
PDRB 2014 KORIDORUS$ 4700
(US BILLION)
PDRB 2025KORIDOR
US$ 14900(US$ BILLION)
BALI-NUSA TENGGARA 14,88 1,139 65,95 254,22
PETERNAKAN + ON SITE MEAT PROCESSING
MENINGKATKAT PDRB WILAYAH
TELUK LEMBAR
ROTE ISLAND
RESOURCES ACCOUNTING KORIDOR EKONOMI PAPUA – MALUKU ISLANDS
Oil & Gas, Gold mining clusters
Large-scale Food crops and Energy
Estate, SEZ
Fisheries Cluster and Marine
Tourism spoke
Hydropower potentials ~ 10 – 15
GW
Raja AmpatDiving Spot
Future Nickel indust.complex
31
LME 38 PELUANG < 1 JUTA TON MSY
KORIDOR EKONOMI
PDRB 2010 KORIDOR
(US$ BILLION)
PER CAPITA RE RATA 2010 (US$)
PDRB 2014 KORIDORUS$ 4700
(US BILLION)
PDRB 2025KORIDOR
US$ 14900(US$ BILLION)
PAPUA-KEP. MALUKU 5,36 866 34,13 170,52
JAKARTA, 10 MEI 2012
EDIB MUSLIM, KADIV HUMAS DAN PROMOSI KP3EIDISAMPAIKAN PADA WORKSHOP “PENINGKATAN KONTRIBUSI IPTEK DALAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA”
KOMITE PERCEPATAN DAN PERLUASAN
PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011-2025
“BACKBONE LOGISTIK NASIONAL 2025 AND BEYOND”
PLATFORM NASIONALBAGI PEMBANGUNAN PELABUHAN HUB INTERNASIONAL INDONESIA
33
5
MP3EI MEMBANGUN KONEKTIVITAS BERMODALKAN HASIL PERJUANGAN INDONESIA MENJADI NEGARA KEPULAUAN
• WAWASAN NUSANTARA, DEKLARASI DJUANDA, 13 DESEMBER 1957.
• UU NOMOR 4 PRP. TAHUN 1960 TENTANG PERAIRAN INDONESIA
• UU NOMOR 17 TAHUN 1985 TENTANG PENGESAHAN UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA.
• UU REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6, 8 AGUSTUS 1996 TENTANG PERAIRAN INDONESIA.
• PP NOMOR 61 TAHUN 1998 TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA DI LAUT NATUNA
• PP NOMOR 37 TAHUN 2002 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN KAPAL DAN PESAWAT UDARA ASING DALAM MELAKSANAKAN HAK LINTAS ALUR LAUT KEPULAUAN MELALUI ALUR LAUT KEPULAUAN YANG DITETAPKAN.
34
A R C H I P E L A G I C S TAT E
MP3EI MEMBANGUN KONEKTIVITAS BERMODALKAN HASIL PERJUANGAN INDONESIA MENJADI NEGARA KEPULAUAN
• UU NO 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA
• UU NO 27 TAHUN 1997 TENTANG MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
• INSTRUKSI PRESIDEN (INPRES) NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMBERDAYAAN INDUSTRI PELAYARAN
• UU 17/2007, TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL
• UU 26/2007, TENTANG PENATAAN RUANG
• UU NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN
• PP NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PP NOMOR 38 TAHUN 2002 TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA.
• PERPRES NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA TAHUN 2010-2014
35
A R C H I P E L A G I C S TAT E
MEMBANGUN KONEKTIVITAS NASIONAL: UNTUK MENDORONG PERTUMBUHAN TINGGI YANG INKLUSIF
ELEMEN UTAMA
Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan utama untuk memaksimalkan pertumbuhan berdasarkan prinsip keterpaduan, bukan keseragaman.
Memperluas pertumbuhan dengan menghubungkan daerah tertinggal dengan pusat pertumbuhan melalui inter-modal supply chain systems.
Menghubungkan daerah terpencil dengan infrastruktur & pelayanan dasar dalam menyebarkan manfaat pembangunan secara luas. (pertumbuhan yang inklusif)
Integrasi ekonomi untuk
penyebaran manfaat dan
standar hidupBERKUALITAS
“…… Locally integrated and globally connected”
36
PENETAPAN GERBANG PELABUHAN DAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI MASA DEPAN (1/2)
Latar Belakang
• Lemahnya sistem logistiknasional, terutama yang terkaitdengan pola logistik ekspor impor
– Pelabuhan Batam yang belum berfungsi secaraoptimal
– Dari 25 pelabuhan utamanasional, tidak satu pun mempunyai kemampuansebagai global hub port
• Pelabuhan Laut Tanjung Priokdan Tanjung Perak serta Bandar Udara Soekarno-Hatta sudahmengalami over-capacity
Tujuan Pencapaian
• Menurunkan beban logistik yang selama ini terpusat di Pulau Jawa (inner island)
– Mendistribusikan secaramerata ke pusat-pusat hub internasional
• Mempercepat pemerataan (perluasan pembangunan ekonomi)
• Penerapan asas cabotagedengan lebih optimal
• Pemanfaatan ekonomis SelatMalaka & tiga Arus LautKepulauan Indonesia secara lebihoptimal
Konsep & Lokasi global hub di Barat & Timur Indonesia
• Penetapan dua pelabuhan hub
internasional sebagai pintu gerbang laut,
satu di bagian barat Indonesia, satu di
bagian Timur Indonesia
• Penetapan dua bandar udara hub
internasional sebagai pintu gerbang
udara satu di bagian barat Indonesia,
satu di bagian Timur Indonesia
–Kuala Namu di bagian Barat
Indonesia, Hasanuddin di Bagian Timur
Indonesia
37
MENUJU DOKTRIN YANG TERAP WAWASAN NUSANTARA
INOVASI LOGISTIK
MP3EI MENYESUAIKAN PINTU GERBANG EKONOMI [LAUT DAN UDARA ] DENGAN DINAMIKA EKONOMI POLITIK DUNIA > MEMPERKUAT KEDAULATAN DAN KEMANDIRIAN
JAKARTASURABAYA
DENPASAR
JAVA DIRECT ...LALU LINTAS IMPOR LANGSUNG KE PUSAT EKONOMI NASIONAL. DAN ...BERGANTUNG KRONIS PADA TRANSHIPMENT PORT DAN AIRPORT NEGARA TETANGGA [LOST US$ 14-17 BILLION PER TAHUN 2010]
38
KUALA NAMU
HASANUDIN
MAIN GLOBAL HUB PORT MAIN INTERNATIONAL AIRPORT
east-west 5200 KM
No
rt-sou
th1
90
0 K
M
GMT + 7 GMT + 8 GMT + 9
39
Backbone Logistic Masa Depan
WAWASAN NUSANTARA
Global Hub Port Front Line West KUALA TANJUNG
Global Hub Port Front Line East BITUNG
Menerapkan penuh doktrin strategis wawasan nusantara.
Menseksamai dinamika strategis dunia
NAD
Pekanbaru
Jambi
Palembang
Lampung
Pontianak
Manado
Gorontalo
Manokwari
Jayapura
Serang
Mamuju
Pusat EkonomiPusat Ekonomi Mega
Merauke
Kupang
SamarindaTernate
Wamena
Sorong
Ambon
MARITIME READY INFRASTRUCTURERIBUAN KILOMETER JALUR LAUT “BEBAS HAMBATAN” TELAH TERSEDIA
Future Global Hub KUALA TANJUNG
Future Global Hub BITUNG
MataramSurabayaJakarta
Future Global Hub KUALA NAMU
Future Global Hub HASANUDINMakassarSemarang
Palangkaraya
Denpasar
Banjarmasin Kendari
Batam
Jalur laut / Free Toll Road, puluhan ribu Km telah tersedia
Jalur darat
40
Batas wilayah Antara Pusat Kota Via Jarak Antar Kota Waktu tempuh Keterangan
Utara Palu-Manado Darat 948 km 12;45 menit Kondisi Baik
Palu Gorontalo Darat 604 km 08;09 Kondisi baik
Timur Palu – pelabuhan Parigi- Ternate Laut 1.175 km 14;20 Belum ada
Pelabuhan Parigi - Ambon Laut 1.368 km 16;45 Belum ada
Selatan Palu- Kendari Darat 921 km 12;40 +200 km rusak berat
Palu-Mamuju Darat 408 km 05;43 Kondisi Baik
Palu - Makassar Darat 848 km/912 km 11;33/12;15 2 alternatif
Barat ASDP Taipa (Palu)– Kariago (Balikpapan) Laut 420 km 06;00 Sudah Ada
Konsep Membangun Link Indonesia Timur (dari konektivitas MP3EI)
POSITIONING PEMBANGUNAN PELABUHAN HUB INTERNASIONAL INDONESIA
42
6
POSITIONING GLOBAL HUB PORT
KUALA TANJUNG
43
03º 22' 22" LU
099° 28' 08" BT
WILAYAH STRATEGIS KORIDOR SUMATERAGLOBAL MAGNITUDE
Kuala Tanjung menjadi pintu gerbang ekonomi Indonesia yang didukung oleh kekuatan ekonomi Koridor Sumatera.
44
SELAT MALAKA: MODALITAS STRATEGIS
45
Lalu lintas perdagangan global (seaborne) yang melalui selat Malaka menjadi sumber transaksi tersendiri bagi Kuala Tanjung dan Koridor Sumatera
MODALITAS STRATEGIS
PELABUHAN BELAWAN PUSAT INDUSTRI PERKAPALAN MASA DEPAN
KERETA API TRANS SUMATERA
AIRPORT INT. KUALANAMU (2013)
PELABUHAN HUB KUALA TANJUNG
TRANS SUMATERA- JLR TIMUR
47
DAYA DUKUNG NERACA AIR POSITIVE
1. Danau Toba2. Wilayah Sungai (WS) Toba-Asahan – MPP-BWSS3. Wilayah Sungai (WS) Bah Bolon4. Wilayah Sungai (WS) Barumun-Kualuh,5. Wilayah Sungai (WS) Belawan-Ular–Padang
(MPP-BWSS)6. Wilayah Sungai (WS) Wampu Besitang.
>17%NATIONAL TOTAL WATER
RESERVE
AIR DAN ENERGY: KEBERADAAN NERACA SUMBER DAYA INTI YANG SANGAT KUAT
DAYA DUKUNG ENERGI LISTRIK: POSITIVE
Energi dan Cadangan Energi Sumatera UtaraMenjadi modalitas untuk mengembangkan KTIHP dan berkontribusi pada Clean Development Mechanism
48
ANOMALI MUSIM KERING
1990-2003 DIBANDINGKAN 1961-1990
DAYA DUKUNG CLIMATE: JAUH LEBIH BAIK DARI PULAU
JAWA
Menseksamai daya dukung ekologi Pulau Jawa
, kontribusi Jawa terhadap GDP nasional
kemasa depan secara alamiah cenderung
bergeser ke luar Jawa, terutama ke wilayah
Sumut.
Dibandingkan dengan Pulau Jawa, wilayah
Sumatera Bagian Utara lebih mampu mendukung
kehadiran World Class Industri Manufaktur
secara berkelanjutan.
SUMBER: 2003. Model Prediksi Anomali Iklim untuk Mengurangi
Resiko Pertanian. s.l. : Agro-Climate Research Agency, 2003. Lihat
juga The IPCC Assessment (IPPC 2007) tentang skenario Climate
Change untuk Indonesia sampai tahun 2100
PERBANDINGAN ANOMALI MUSIM HUJAN
1990-2003 DENGAN 1961-1990
ASSET: OLEOCHEMICAL DERIVATIVES
49
> US$ 30 billion (2025)
KUALA TANJUNG INTERNATIONAL HUB PORT
BENEFITS OF THE PORT
Direct access ke Selat Malaka . Geo posisi dan aset memberdayakan ekonomi nasional.
Melayani Ekspor dan Impor Nasional ke dan dari: Eropa , TimurTengah , Afrika, Asia Selatan dan Asia Timur. Melayani PelabuhanFeeder di Tanah Air.
Memperoleh manfaat besar dari asset terbangun (port, energi, infrastruktur).
Modalitas fisik dan ekologiimudah dikembangkan menjadipelabuhan hub internasional.
Modalitas strategis dan lokomotif daya saing ekonomi nasional.
Cut off ketergantungan kronis transhipment dan feeder logistik ekonomi negara tetangga.
Memperbaiki posisi/leverage diplomasi indonesia dengan negaratetangga di semua lini.
50
PELABUHAN HUB INTERNASIONAL KUALA TANJUNGRENCANA PENGEMBANGAN
51
Terminal Curah Cair
Kapasitas Maksimal 2,4 Juta Ton
Dermaga 200 m
Trestle 2800 m
Kedalaman Kolam Pelabuhan -13 m LWS
Kapasitas Tangki Timbun 60,000 ton
Loading point 5 unit
Terminal Multi Purpose
Kapasitas Maksimal 2 Juta ton
Dermaga 300 m
Gudang @ 4000 m2 2 Unit
Konveyor
Pengadaan Suprastruktur
Pengembangan Jk. Pendek dan Menengah
POSITIONING GLOBAL HUB PORT
BITUNG
52
THE WORLD KNOWS: RESOURCES FOOTPRINT
53
4
6
1
3
52
Footprint integritas daya dukung sosial,
ekonomi dan ekologi marked di wilayah
timur Indonesia,
Perhatian dunia mengarah ke Resources di
timur Indonesia,
Pertumbuhan di wilayah timur Indonesia
cenderung bertumbuh lebih tinggi
dibandingkan wilayah barat Indonesia,
Daya dukung ekologi Jawa membatasi
dinamika ekonomi.
Dinamika logistik di timur Indonesia
diharapkan bertumbuh eksponensial
WILAYAH STRATEGIS KORIDOR SULAWESIGLOBAL MAGNITUDE
Sulawesi bagian utara memiliki hampir semua aset dan akses menjadikan diri sebagai sentra pertumbuhan global. Termasuk memanfaatkan leveragenya terhadap kerangka kerjasama ekonomi BIMP EAGA
54
KAWASAN EKONOMI
PROXY GLOBAL HUB PORT BITUNG
• Enabler Nasional, Bitung dan Lembeh Selatan Kawasan ekonomi Perdagangan, Logistik, dan Kepelabuhanan Internasional.
• Enabler Koridor, Kema-pesisir selatan Minahasa > Kawasan ekonomi perkapalan dan perikanan.
• Pesisir selatan dari Bolang Mongondow Selatan-Minahasa, pengembangan industri manufaktur dan prosessing perikanan.
• Bitung - Kema - Airmadidi, kelompok lokasi industri jasa kepelabuhanan.
• Enabler regional, Pesisir Utara (Pasific Front) dibangun dalam bentuk pengembangan jasa perdagangan dan pariwisata (+ .... m ASL)
55
INTER KORIDOR LOGISTIK PALU-PARIGI
FAKTOR PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL
PALU-PARIGI
Pengelolaan jalur transportasi antara Selat Makasar (Palu) dan Teluk Tomini (Parigi) menjadi kunci dinamisasi transaksi ekonomi intra dan inter koridor. Transaksi logistik yang tercipta antara KE Kalimantan dan KE Papua Kepulauan Maluku membangun manfaat pertumbuhan bagi KE Sulawesi
PALU PARIGI HIGHWAY
56
SEBAGAI WORLD CLASS HUB PORT
• Berkembangnya pelabuhan Bitung sebagai pelabuhan hub kelas dunia
• 4.5 juta TEUs
6 KE Indonesia, Sarawak, Phillipine, Papua New Guinea, Oceania. Shanghai, Okinawa, Yokohama, Inchon, Hongkong, Manila, Davao, Osaka and etcTELAH TERINKORPORASI DALAM SISLOGNAS DAN RIPN 57
BITUNG INTERNATIONAL HUB PORT
STRATEGIC BENEFIT: KONSTRUKSI NKRI
58
• MEMPERKUAT NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
• MENINGKATKAN INTEGRITAS DAN SOLIDITAS POLITIK, EKONOMI DAN PERTAHANAN NASIONAL
STRATEGIS VITAL BAGI KEUTUHAN DAN KEDAULATAN NKRI
3) Kawasan Perbatasan Darat dgn Malaysia (Kalbar dan Kaltim)
4) Kawasan Perbatasan Laut dgn Malaysia dan Filipina (Kaltim, Sulteng, dan
Sulut), termasuk 18 Pulau Kecil Terluar
5) Kawasan Perbatasan Laut dgn Palau (Maluku Utara, Papua Barat, Papua),
termasuk 8 Pulau Kecil Terluar
Sisi Pulau Sulawesi Sisi Pulau LembehAsumsi: Diurnal dan Semi diurnal Selat Lembeh arus dari utara Asumsi: Diurnal dan Semi diurnal Selat Lembeh arus dari utara
Kecamatan Maesa, Kecamatan Madidir, Kecamatan Girian,
Kecamatan Matuari
Kecamatan Lembeh Selatan
Kecamatan Air Tembaga dikembangkan sebagai Kawasan dengan
aktifitas minimal ekstraktif, emisi, sedimentasi dan polutan
loading.
Kecamatan Lembeh Utara bagian dalam dikembangkan sebagai
kawasan dengan aktifitas minimal ekstraktif, emisi, sedimentasi
dan polutan loading.
Batas Wilayah Kota
Batas Kecamatan
PETA ALUR PELAYARAN PELABUHAN BITUNG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA
BITUNG TAHUN 2010 - 2030
PEMERINTAH KOTA BITUNG
SKALA 1 : 50.000
U
4
Kilometer
2012
Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Skala 1 : 50.000
Keterangan
755000750000745000740000735000730000725000
755000750000745000740000735000730000725000
1550
0016
0000
1650
0017
0000
1750
00
1550
0016
0000
1650
0017
0000
1750
00
S. Kayuwale Kecil
S. Makapok
S. Taslam
S. Mangarer
S. Waruk
S. Ruper
S. Potai
S. Tuna
S. Aretes
S. Ramowangko
S. Tendeki
S. Sagerat
S. Girian
S. Danowudu
S. Air prang
Tanjung Merah
Manembonembo
Manembo
nembo
Tengah
Sagerat
Sagerat
Weru Satu
Manembo
nembo
Atas
Sagerat
Weru Dua
Tendeki
Komersot
Tewaan
Kerondoran
Apela
Satu
Apela
Dua
Pinokalan
Dua Sudara
Pinasungkulan
Batu Putih Atas
Batu Putih Bawah
Batu Angus
Kasawari
Makawidey
Tandu Rusa
Pinangunian
Aer Tembaga Dua
Aer Tembaga
Satu
Winenet
DuaPateten
DuaPateten
Satu
BitungTimur
WinenetSatu
KakenturanDua
Kake
ntur
anSa
tu
KakenturanDua
Bitung
Tengah
BitungBarat Satu
BitungBarat Dua
Pakadoodan
MadidirWeru
MadidirUre
MadidirUnet
Paceda
Paceda
Wangurer Utara
WangurerBarat
WangurerTimur
GirianPermai
GirianAtas
Girian
Bawah
GirianWeruDua
GirianWeru
Satu
Wangurer
Girian
Indah
Danowudu
Paudean
Batu Lubang
Papusungan
Pasir Panjang
Doorbolaang
Kelapa Dua
Pancuran
Mawali
Batu Kota
Pintu Kota
Gunung Woka
Kareko
Posokan
Binuang Moto
Lirang
Nusu
Batas Kelurahan
Sungai
KE - KEMA
KE - K
LABAT
KE - PINENEK
KE - MANADO
TERMINAL
TANGKOKO
TERMINAL
WINENET
PELABUHAN
PENUMPANG
PELABUHAN
KONTAINER
PELABUHAN
PENYEBERANGAN
(FERRY)
Jalan
Alur Pelayaran
Kolam Putar Diameter 350 M
1. Reserved Area seluas 240 Ha
2. Dengerous Cargoes seluas 110 Ha
3. Quarantine seluas 120 Ha
4. Reserved Area seluas 130 Ha
5. Dead Ship seluas 110 Ha
6. Tankers Anchorage seluas 115 Ha
7. Intership Cargo Transhipment seluas
241 Ha
8. Liquid Bulk Anchorage seluas 198 Ha
9. General dan Bulk Cargoes seluas 217 Ha
10. Containers Ships Anchorage seluas
280 Ha
11. Vishery Mother Vessel seluas 57 Ha
12. Anchorage Area Of Small Ships,
Repaired Ship and Government
Ship seluas 40 Ha
1 2
7
8
9
10
3
4
5
6
11
10
59
RENCANA TATA RUANG DAN LOKUS PELABUHAN HUB INTERNASIONAL BITUNG
JAKARTA, JANUARY 2012
KOMITE PERCEPATAN DAN PERLUASAN
PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011-2025
GMT+8“demi masa”FOR STRONGER AND COMPETITIVE INDONESIA
MASUKAN DAN USULAN SEKRETARIAT KP3EI BAGI KOMITE PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
EDIB MUSLIM, KADIV HUMAS DAN PROMOSI KP3EIDISAMPAIKAN PADA WORKSHOP WORKSHOP “PENINGKATAN KONTRIBUSI IPTEK DALAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA”
JAKARTA, 10 MEI 2012
KOMITE PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA – KP3EI
7PENGELOLAAN WAKTU NASIONAL SAAT INI
“BACA LAH”
61
62
Keppres No. 41 tahun 1987
INDONESIA GMT+9
POPULASI 18 JUTA JIWA
PDRB US$ 5,5 BILLION
KEPRES RI NO. 41/1987
INDONESIA GMT+8
POPULASI 27 JUTA JIWA
PDRB US$ 70 BILLION
INDONESIA GMT+7
POPULASI 190 JUTA JIWA
PDRB US$ 490 BILLION
63
KOMITE PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA – KP3EI
Kedaulatan, Daya Saing Bangsa dan Kemakmuran
“Demi masa”
64
PENGANTAR: UNIFYING INDONESIA’S TIME ZONE
• GMT, standar waktu internasional sejak 1675. Greenwich di London, sebagai titik 0. Belahan bumi barat Greenwich dengan GMT -1 sampai -12, dan belahan bumi timur Greenwich dengan waktu +1 sampai +12.
• Dalam perkembangannya tidak semua negara menerapkan aturan Fleming secara utuh. Penetapan waktu suatu negara ternyata tidak hanya didasarkan pada geografis, tetapi juga pada pertimbangan kepentingan sosial-politis, militer, ekologi dan bahkan bisnis dari masing-masing nation-state.
• Menseksamai dinamika sosial, ekonomi, politik dan ekologi dunia saat ini dan ke masa depan, konsep paper ini mengusulkan pengelolaan kembali wilayah waktu nasional.
• Terutama dalam kerangka Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia – P3EI, diyakini unifikasi wilayah waktu nasional menjadi GMT+8 mampu segera memberikan daya angkat dan daya dorong bagi daya saing sosial-politik, ekonomi dan ekologi nasional.
Pembagian wilayah waktu Indonesia saat ini memerlukan pengaturan kembali, untuk mampu menjaga soliditas NKRI, membangun daya saing ekonomi nasional serta internasional bangsa Indonesia, saat ini dan kedepan
GMT+8
65
ZONA WAKTU BERDIMENSI DAYA SAING STRATEGIS GLOBAL
POLITIK WAKTU NEGARA BANGSA
• Menghadapi krisis saat ini, NAFTA (Canada, Amerika Serikat dan Mexico) mempersiapkan diri untuk 1 zona waktu.
• China, dengan bentang 65 o bujur, seharusnya terbagi empat waktu. Sejak 1949 menerapkan waktu tunggal, yaitu GMT+8, dimana pun di China.
• Korea Selatan (di zona GMT+8), memakai GMT+9, untuk kepentingan bisnis maupun militer.
• India telah memutuskan menjadi 1 (satu) zona waktu.
• Singapura (zona GMT+7), sejak 1982 menerapkan zona +8 untuk kepentingan bisnis dan pertahanan)
• Samoa dan Tuvalu per 1 Jabuari 2012 mengubah waktunya 24 jam, meloncat ke zona waktu “Timur” (lebih dahulu satu hari satu malam).
• Russia tengah melangkah untuk menerapkan 4 Time Zone (dari 9 saat ini).
• Brazil may have only one time zone in the near future. Brazil calls for a unified time zone. Brazil currently has three time zones . Sebelum 2008 Brazil 4 zona waktu.
66
RECENT NEWS ON SAMOA “TIME ZONE CHANGE”JUMP 24 HOURS AHEAD
Samoa is skipping Friday and going straight to Saturday as it shifts its time zone forward by 24 hours in a bid to move into line with Australia and New Zealand.
Samoa is currently the last country to see the sun go down each day, but the change in the international dateline will make it the first to see the sun rise.
"In doing business with New Zealand and Australia, we're losing out on two working days a week," the prime minister said.
The switch is made Samoa will be one hour ahead of Wellington and three ahead of Sydney. The switch will reverse a decision made 120 years ago to move to the east of the international dateline.
67
PENGATURAN ZONA WAKTU
Bukan Hal Baru Bagi Indonesia
• Sejak 1908, dengan berbagai latar
belakang dan pertimbangan, wilayah
Kepulauan Indonesia telah mengenal
setidaknya 9 kebijakan pengaturan
zona waktu.
• 5 (lima) diantaranya terjadi sebelum
17 Agustus 1945 (1908, 1918, 1924,
1932, dan 1942)
• Pada periode 1945-2011, tercatat 4
(empat) kebijakan zona waktu (1947*,
1950, 1963, dan 1986)
68
1908 1918 1924 1932 1942Gouvernments Besluits, Januari 1908
Berlaku 1 Mei 1908. Waktu Jawa Tengah ditentukan sebagai waktu mintakad (GMT+7:12).
Gouvernments Besluits, Februari 1918.
Menentukan Padang -39 menit dari Waktu Jawa Tengah. Balikpapan dipergunakan +8:20 lebih dahulu dari GMT
Hoofden van Gewestelijk Bestuur in de Buitengewesten (penguasa daerah),
Pada 1 Januari 1924, Waktu Jawa Tengah diubah menjadi GMT+7:20.
Karesidenan Bali dan Lombok menggunakan Waktu Jawa Tengah + 22 menit.
Makassar, Waktu Jawa Tengah + 38 menit.
Tapanuli, Waktu Jawa Tengah - 45 menit
Padang, Waktu Jawa Tengah -7 menit tujuh menit
Bij Gouvernment Besluit van 27 Juli 1932 No. 26 Staatsblad No. 412.
kepulauan Indonesia dibagi menjadi 6 (enam) zona waktu dengan selisih 30 menit
Mintakad berubah selama pendudukan Jepang.
Demi efektivitas operasi militer dan upaya “menjepangkan” wilayah koloni, waktu Indonesia ditentukan mengikuti waktu Tokyo (GMT+9).
Waktu Jawa dimajukan 1:30 (GMT+7:30) dari waktu tolok saat itu.
KEBIJAKAN ZONA WAKTU DI KEPULAUAN INDONESIA
Kronologis Historis (Pre 1945)
69
1947 1950 1963 1987 2012Menyusul pergolakan dibanyak daerah Pemerintah kolonial Belanda mengubah waktu Mintakad Indonesia pada 10 Desember 1947, Indonesia dibagi tiga: +7 (bujur tolok 105°), +8 (120°), dan +9 (135°).
Usai penyerahan kedaulatan, pada 1 Mei 1950 Presiden Republik Indonesia memberlakukan waktu mintakad yang sesuai dengan keputusan Gubernur Jenderal tertanggal 27 Juli 1932 sebelumnya (enam zona waktu).
Sementara Belanda di Papua mencuri waktu 30 menit (GMT+9:30) untuk Papua Barat > Padahal, Gubernur Jenderal Belanda terdahulu menetapkan +9.
Setelah Irian Barat berhasil direbut kembali.
Keputusan Presiden RI Nomor 243 tahun 1963 membagi Indonesia tiga zona waktu, sama dengan waktu mintakad pada 10 Desember 1947.
Pertama kali dalam sejarah pembagian zona waktu Indonesia, ekonomi (Pariwisata) mulai diperhitungkan.
Wisatawan yang datang ke Bali berhitung soal waktu.
Perbedaan waktu dua jam menyebabkan para wisatawan Jepang dan Australia –cenderung lebih cepat meninggalkan Bali agar dapat tiba tidak terlalu larut malam di negara mereka.
Keputusan Presiden RI Nomor 41/1987 yang mengubah sedikit garis zona waktu Bali ke Waktu Indonesia Tengah.
Dalam rangka P3EIdan meningkatkan daya saing social, ekonomi dan ekologi bangsa Indonesia, melalui Perpres RI No. .... Tahun 2012, Indonesia menggunakan satu tolok waktu untuk seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. GMT + 8
(DIHARAPKAN DAPAT DDIBERLAKUKAN SEJAK 17 AGUSTUS 2012)
KEBIJAKAN ZONA WAKTU DI KEPULAUAN INDONESIA
Kronologis Historis (Post 1945)
70
KEBIJAKAN ZONA WAKTU DAN IBADAH
KEPRES RI NO. 243/1963 KEPRES RI NO. 41/1987
Perubahan pembagian wilayah waktu tidak mengganggu
pelaksanaan ibadah, khususnya bagi umat Islam. Karena
penetapan waktu Sholat berpedoman pada bayang-bayang matahari.
71
KOMITE PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA – KP3EI
NATIONAL BENEFITS OUT OF A UNIFIED TIME ZONES
Kedaulatan, Daya Saing Bangsa dan Pengentasan Kemiskinan
72
TIGA WILAYAH WAKTU DAN KINERJA BIROKRASI NASIONAL
0700 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
WI TIMUR GMT + 9 120 menit REST 60 menit
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
WI TENGAH GMT + 8 REST
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
WI BARAT GMT + 7 REST
Waktu efektif birokrasi Indonesia di semua daerah waktu untuk dapat melakukan koordinasi secara penuh pada waktu bersamaan hanya 180 menit dari total 480 menit yang tersedia
Unifikasi wilayah waktu nasional diharapkan mampu efektif mendorong peningkatan kinerja birokrasi dari Sabang sampai Merauke.
Lebih dari itu memberikan “daya peluk” dan nilai tambah koordinasi, komunikasi dan implementasi kebijakan bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bagi masyarakat di kawasan timur Indonesia.
73
AKSES TRANSAKSI BURSA NASIONAL MASIH TERKONSENTRASI DI “BARAT”
Konektifitas transaksi BEJ masih dimanfaatkan sebagian dari bangsa Indonesia. BEJ masih berpeluang untuk dimanfaatkan menjadi instrumen pemersatu ekonomi bangsa.
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
WI TIMUR GMT + 9 30 menitREST
30 menit
11 12 13 14 15 16 17 18 19
WI TENGAH GMT + 8 90 menitREST
90 menit
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
WI BARAT GMT + 7 930REST
1330
Waktu efektif WIT untuk mengikuti transaksi Bursa Efek Jakarta adalah 60 menit (2 x 30 menit) dan WITENG 180 menit (2 x 1,5 jam)
74
KONEKTIVITAS TRANSAKSI NASIONAL
Kondisi diatas perlu dipulihkan guna meningkatkan mobilitas transaksi pasar domestik (intra dan interkoridor). Hal mana bermuara pada semakin elastisnya daya saing ekonomi nasional terhadap fluiditas ekonomi global.
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
WI TIMUR GMT + 9 REST
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
WI TENGAH GMT + 8 REST
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
WI BARAT GMT + 7 REST
Apabila jam transaksi perdagangan umum di Jakarta dimulai pk 09.00, dan berakhir pk. 17.00 maka waktu efektif berdagang antara dunia usaha di WIT dengan WIB adalah 240 menit atau 4 jam.
Dunia usaha WIT akan cenderung "mencari" dunia usaha yang "buka" lebih dahulu, seperti Singapura, Malaysia, Phillipine, Australia.
DERMAGA MIANGAS75
KEPUTUSAN STRATEGIS NASIONAL: HASIL SIDANG KABINET
Unifikasi membangun “bonus” waktu bagi masyarakat di kawasan timur Indonesia untuk mengambil manfaat maksimal dari setiap keputusan Pemerintah Pusat, termasuk hasil-hasil sidang kabinet.
NEXT DAY 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
WI TIMUR GMT + 9 REST
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
WI TENGAH GMT + 8 REST
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
WI BARAT GMT + 7 REST
Apabila rapat kabinet selesai jam 16 WIB, maka dapat dipastikan hasil rapat kabinet akan diterima oleh WIT, malam hari atau esok harinya
76
NATIONAL COMMAND, CONTROL, COORDINATION, COMMUNICATION
AND INTELLIGENT C4I
Penetapan GMT+8 sebagai waktu tunggal wilayah nasional memperkuat kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di semua lini EKOPOLEKSOSBUD HANKAM
NEXT DAY 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
WI TIMUR GMT + 9
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
WI TENGAH GMT + 8
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
WI BARAT GMT + 7
Apabila terjadi ancaman terhadap keamanan dan pertahanan kedaulatan RI di wilayah timur Indonesia di malam hari, maka early warning akan berpotensi direspon terlambat oleh Pusat Komando Nasional
77
78
SATU EKONOMI
GMT + 8satu nusa...satu bangsa ... satu bahasa ... satu waktu
“Wawasan Nusantara”
BILA GMT+8 TERAP ATAS SELURUH WILAYAH INDONESIAMendorong percepatan dan perluasan kesejahteraan
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
WAKTU INDONESIA GMT + 8FULL TIME DINAMIKA AKTIVITAS EKONOMI
240 JUTA JIWA
Indonesia, Bangsa yang Merubah Wajah Dunia
79
KALKULASI MANFAATsosial-politik
DINAMIKA SOSIAL-POLITIKPERKIRAAN BESARAN MANFAAT
(KUALITATIF DAN KUANTITATIF)
Soliditas Negara Kesatuan Republik Indonesia, terutama dari sisi meingkatnya kuantitas waktu “perhatian” sosial-politik dan ekonomi Pemerintah yang berkedudukan di wilayah barat Indonesia terhadap masyarakat di kawasan timur Indonesia.
Nuansa dan dinamika ekonomi Indonesia akan lebih mendalam bagi masyarakat di wilayah perbatasan, terutama di wilayah timur Indonesia.
Absolut Nominal
Early warning window. Satu zona waktu mempercepat arus informasi dan waktu tanggap (response time) terhadap aktifitas yang membahayakan negara. Disparitas inteligent dan informasi di bidang pertahanan dan keamanan dapat ditiadakan.
Absolut Nominal
Akselerasi dan Perluasan SDM dan IPTEK Nasional. Melalui pemanfaatan Information, Communication Technology, Dengan jendela satu waktu dapat dimanfaatkan sebagai aset sekaligus akses bagi program pendidikan, pelatihan dan diseminasi teknologi tanpa terhalang gap waktu. Termasuk di dalamnya siaran televisi, internet, pemanfaatan broadband network tidak lagi menghadapi gap “waktu”. Kebijakan tarif telekomunikasi juga lebih membangun manfaat bagi masyarakat.
NA-Ordinal
Boosting National Bureaucracy Performance. Kinerja Birokrasi Nasional, Satu Waktu meningkatkan “value of bureaucracy reformation” dengan meningkatnya ruang koordinasi, komunikasi, dan produktifitas kinerja birokrasi dari Sabang sampai Merauke.
NA- Ordinal
80
KALKULASI MANFAAT ekonomi
DINAMIKA EKONOMIPERKIRAAN BESARAN MANFAAT(KUALITATIF DAN KUANTITATIF)
Transaction Window Opportunity. Dengan samanya ruang waktu, maka sekitar 50 juta masyarakat di kawasan Tengah dan Timur Indonesia meperoleh ruang waktu transaksi yang lebih banyak untuk bertransaksi dengan masyarakat di kawasan Barat Indonesia.
NA-Ordinal
Transaction Orientation to Domestic. Secara gradual orientasi transaksi yang selama ini memanfaatkan pasar/supply dari negara tetangga, akan dapat dipulihkan memanfaatkan pasar/supply domestik.
NA-Ordinal
Expanding Transaction BEJ. Transaksi harian BEJ akan meningkat seiring dengan meningkatnya volume dan jumlah transaksi harian di Bursa Efek Jakarta, seiring dengan (1) Beralihnya orientasi transaksi yang sebelumnya ke bursa Filipina, Australia dan Singapura ke BEJ. (2) Tumbuhnya usaha sekuritas (pialang) di wilayah Indonesia Timur.(3) Meningkatnya keunggulan BEJ atas bursa-bursa efek di Asia (TSE, SSE, KLSE, SGX, KOSPI, HKSEX, dll).
Dengan asumsi manfaat konservatif 15 persen saja dari nilai transaksi harian saat ini, maka setiap tahun Rp. 60 Trilliun terbangun transaksi tambahan.
Improving Business Performance. Satu waktu memberi pengaruh besar terhadap kinerja perusahaan-perusahaan/dunia usaha di Indonesia, terutama bagi dunia usaha yang memiliki wilayah operasi di Indonesia Timur (cabang maupun kantor pusat). Kinerja meningkat melalui “hadirnya” waktu bisnis yang selama ini sia-sia karena perbedaan waktu.
Minimal 600 jam bisnis time dapat disecure oleh setiap unit usaha di tanah air atau minimal 12000 jam secara berkelanjutan
Improving national logistic value. Satu Waktu akan meningkatkan performa bisnis jasa logistik nasional di semua lini logistik. Dunia penerbangan khusunya diperkirakan menarik manfaat pertumbuhan yang cukup tinggi, melalui flight time arrangement, produktifitas pesawat, efisiensi crew overnight, peningkatan volume konsumenpenerbangan.
Selama ini jadwal rute penerbangan dari WIB ke WIT memaksa pesawat mengangkasa dini hari. Pesawat dan awaknya harus overnight, utilisasi pesawat tidak maksimal.
81
KALKULASI MANFAATekonomi
DINAMIKA EKONOMIPERKIRAAN BESARAN MANFAAT(KUALITATIF DAN KUANTITATIF)
Establishing Indonesia as Primary World Maritime Power. Mendorong perwujudan kemampuan Maritim Nasional. Seiring dengan meningkatnya kemampuan logistik, maka kemampuan cabotage nasional juga meningkat.
Border Economic Optimazion. Dengan satu waktu memberikan kesempatan ekonomi kawasan perbatasan untuk menarik lebih banyak transaksi dari negara tetangga. Dengan samanya jam operasi transportasi, turis negara tetangga yang berlibur ke wilayah Indonesia, akan cenderung menambah night staynya di hotel-hotel di Batam.
NA-Ordinal
Dynamic Business Information. Karena tak ada lagi time lag pada informasi, nilai tukar uang di pasar modal pun diharapkan akan lebih stabil dan bergairah.
NA-Ordinal
Improving National Banking Efficiency. Satu Waktu meningkatkan efisiensi transaksi perbankan dan membuat jasa perbankan semakin berkembang dengan beroperasinya pasar pada satu mode waktu. Termasuk disini pengelolaan, pengawasan dan pencatatan transaksi. Cara transaksi seperti cek, giro, RTGS (real-time gross system) yang memerlukan konfirmasi akan ditangani lebih efektif dan efisien.
NA-Ordinal
Increasing Industrial dan Employment Opportunity. Satu Waktu akan meningkatkan akses masyarakat terhadap penciptaan aktifitas ekonomi wilayah dan lapangan kerja yang diperlukan, baik di kawasan barat Indonesia dan terutama di kawasan timur Indonesia.
NA-Ordinal
Peningkatan Produk Domestik Bruto dan PDB Nasional. Secara agregat, manfaat diatas meningkatkan PDRB Daerah dan PDB Nasional.
Pada 1-2 tahun pertama diperkirakan akan sangat konstruktif terhadap pembentukan dan peningkatan PDB dan PDRB
82
KALKULASI MANFAATekologi
DINAMIKA EKOLOGIPERKIRAAN BESARAN MANFAAT(KUALITATIF DAN KUANTITATIF)
Tahun 2001 di Surabaya, PT. PLN (Persero) mulai mempresentasikan hasil kajiannya tentang korelasi antara aktivitas kehidupan masyarakat dan konsumsi energi listrik. Program efisiensi energi listrik untuk mengantisipasi krisis bahan bakar minyak, menurut peneliti PLN, akan berdampak besar apabila WIB diubah mengikuti WITa. Pandangan ini berbeda dari kelompok kerja ACT dari Indonesia yang merekomendasikan GMT+7 (WIB) sebagai waktu bersama.Sistem kelistrikan nasional masih didominasi oleh Jamali (Jawa-Madura-Bali). Data Juni 2004 menunjukkan, 68% pelanggan dan 80% kontribusi pendapatan PLN berasal dari Jamali.
NA-Ordinal
Pemakaian energi listrik pada waktu beban puncak (18:00-21:00) akan berkurang jika pelanggan lebih cepat berhenti beraktivitas dan istirahat. Dengan mengubah WIB mengikuti WITa (19:00-22:00), rentang waktu beban puncak secara tak langsung berkurang karena masyarakat lebih cepat tidur. Beban penggunaan listrik di pagi hari (waktu baru 05:00-06:00) juga berkurang, karena pelanggan terbesar PLN dari golongan tarif R-1 ini lebih cepat bangun untuk beraktivitas di luar rumah.
NA-Ordinal
Studi tadi sejalan dengan Daylight Saving Time (DST) atau acuan waktu yang diterapkan di 95 negara empat musim. DST membuat “matahari tenggelam satu jam terlambat.” Dengan menggeser pengukur waktu mundur satu jam di musim panas, dapat dihemat konsumsi listrik yang cukup besar. Di California, AS, pengurangan konsumsi energi 1% setara 600 ribu barel minyak. Di Selandia Baru, bisa mencapai 3,5%.
83
REKOMENDASI
• Indikasikan terbangunnya manfaat pembangunan sosial-politik, ekonomi dan ekologi yang signifikan apabila Indonesia menerapkan pengelolaan satu waktu bagi wilayah nasional.
• Soliditas Negara Kesatuan Republik Indonesia, terutama dari sisi meingkatnya kualitas waktu “perhatian” sosial-politik dan ekonomi Pemerintah Pusat yang berkedudukan di wilayah barat Indonesia terhadap masyarakat di kawasan timur Indonesia.
• Dibandingkan dengan GMT+7 dan GMT+8, penerapan GMT + 8, akan lebih membangun manfaat bagi proses dan keberlanjutan pembangunan nasional.
• Penerapan GMT+8 juga bernilai tambah bagi daya saing internasional Indonesia di berbagai bidang, lini dan wilayah, terutama dan khususnya bagi wilayah dan masyarakat di Indonesia timur.
84
85
K E K UATA N E KO N O M I M A R I T I M B E R S K A L A
D U N I A
SATU NUSA... SATU BANGSA ... SATU BAHASA ...SATU WILAYAH RUANG DAN WAKTU.
GMT+8 diharapkan menjadi booster terbangunnya kemampuan logistik maritim Indonesia yang berdaya saing
global. Baik terhadap hinterland ekonomi nasional maupun hinterland negara tetangga
KUALA TANJUNGGLOBAL HUB PORT
BITUNGGLOBAL HUB PORT
“DEMI MASA” TERIMA KASIH
DARI KAMI GENERASI KEDEPAN INDONESIA
86