i
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER KILOGRAM KUE
KERING MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA
AZZAHRA CAKE
TUGAS AKHIR
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK
MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
OLEH :
REKA YUNITA A03150041
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN AKUNTANSI
2018
ii
PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
JUDUL : PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK
PER KILOGRAM KUE KERING MENGGUNAKAN
METODE HARGA POKOK PROSES PADA AZZAHRA CAKE
NAMA : REKA YUNITA
NIM : A03150041
Banjarmasin, Juli 2018
Pembimbing I Pembimbing II
Widya Ais Sahla, SE, M.Sc, Ak Rusman Irwansyah, SE, MM
NIP 19880228 201404 2 002 NIP 19720303 201409 1 002
Ketua Jurusan Akuntansi
Andriani, SE,M.M, M.Sc
NIP 19790702 200112 2 002
iii
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Dengan ini dinyatakan laporan Tugas Akhir dengan data sebagai berikut :
Nama : REKA YUNITA
NIM : A03150041
Program Studi : D3 Akuntansi
Judul : PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER
KILOGRAM KUE KERING MENGGUNAKAN METODE
HARGA POKOK PROSES PADA AZZAHRA CAKE
Telah diujikan dan dinyatakan lulus dengan predikat :
Banjarmasin, Agustus 2018
Ketua Penguji Anggota Penguji
Hj. Nurul Mukhlisah,SE., MM. Nailiya Nikmah, S.Pd, M.Pd
NIP. 197501212001122001 NIP. 198012092005012002
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Reka Yunita
NIM : A03150041
Tempat dan Tanggal Lahir : Amuntai, 04 September 1997
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jalan Martapura Lama km 7,100. Komplek
Graha Sejahtera Blok D, No 7, RT 7b
Nama Orang Tua (Ayah) : H. Midhan
(Ibu) : Hj. Nurhidawati
Riwayat Pendidikan : TK Darul Mualafin
SD Negeri Murung Sari 4 Amuntai
MTs Negeri Amuntai
SMA Negeri 4 Banjarmasin
Praktir Kerja Lapangan Kantor Wilayah
Direktorat Jendral Perbendaharaan
Kalimantan Selatan.
v
MOTTO
vi
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
tugas akhir ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala kutipan dan
bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaiman mestinya.
Tugas akhir ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh siapapun
juga, tugas akhir ini merupakan hasil tulisan saya yang dapat saya
pertanggungjawabkan otentikasinya atau bukan hasil dari aktivitas plagiat. Saya juga
menyatakan bahwa objek dan data yang saya ambil dalam penelitian ini bukan
merupakan objek dan data fiktif. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya ini
tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi hukum dari ketidakbenaran
pernyataan tersebut. Saya bersedia dicabut titel akademik serta hak yang melekat
padanya oleh Politeknik Negeri Banjarmasin, apabila saya terbukti melanggar
pernyataan yang telah saya sampaikan diatas.
Banjarmasin, Juli 2018
Reka Yunita
NIM A03150041
vii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
meanganugerahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini tepat pada waktunya dengan Judul “Perhitungan Harga Pokok Produk
Per Kilogram Kue Kering Menggunakan Metode Harga Pokok Proses Pada Azzahra
Cake”. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Pada Jurusan
Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna, karena penulis
masih memiliki kekurangan dan kelemahan dalam penyajian materi dan pembahasan
yang di miliki oleh penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya krtik dan
saran yang bersifat membangun untuk kesempurnan Tugas Akhir ini
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis telah banyak mendapat bantuan
berupa bimbingan serta arahan moril dan materil dari berbagai pihak sehingga penulis
bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. Oleh karena itu dengan tulus
dan rendah hati penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebaesar-besarnya
kepada :
1. Bapak H. Edi Yohanes ST, MT Selaku Direktur Politenik Negeri Banjarmasin
2. Ibu Andriani, SE, M.M., M.Sc Selaku Ketua Jurusan Politeknik Negeri
Banjarmasin.
viii
3. Ibu Hj. Nurul Mukhlisah, SE, MM selaku Ketua Program Studi Akuntansi.
4. Ibu Widya Ais Sahla, SE, M.Sc, Ak Selaku Dosen Pembimbing I dan dosen
wali akuntansi b angkatan 2015. Terimakasih atas bimbingan, masukan,
pengarahan dan perbaikan-perbaikan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Rusman Irwansyah SE, MM Selaku Dosen Pembimbing II, yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan pengarahan dalam hal
penulisan mulai awal proses penyusunan Tugas Akhir ini hingga selesai.
6. Ibu Hj. Hapsah Selaku pemilik Azzahra Cake dan seluruh karyawan Azzahra
Cake atas ketersediaannya memberikan ijin dan data-data yang dibutuhkan
penulis.
7. Dosen-dosen pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin yang
telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga penulis
mempunyai kemampuan untuk menyelesainkan Tugas Akhir ini.
8. Seluruh Staff Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin yang telah
membantu penulis selama menimba ilmu di Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin.
9. Kedua Orang Tua dan Kakak yang sangat penulis sayangi. Terimakasih selalu
mendukung dan memberikan doa kepada saya setiap harinya.
10. Grup 5 Serangkai, Dhea Ayu Anwari, Nurul Latifah, Nur Safitri, dan Pahriah.
Terimakasih telah menjadi sahabat yang selalu membantu, mendukung dan
memberi hiburan satu sama lain.
ix
11. Seluruh Teman-teman Akuntansi B angkatan 2015. Terimakasih telah
memberikan keceriaan selama masa-masa perkuliahan.
12. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Tugas Akhir
ini.
Akhir kata penulis berdoa semoga apa yang telah mereka berikan
mendapatkan rahmat dan ridho dari Allah SWT. Penulis berharap semoga Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi perusaahan
serta menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca dan penulis.
Banjarmasin, Juli 2018
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................ Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ............................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ................................................................ iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iv
MOTTO ............................................................................................................................. v
SURAT PERNYATAAN ................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN .......................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvi
ABSTRAK ..................................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
B. Permasalahan........................................................................................................... 3
C. Batasan Masalah...................................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 3
E. Kegunaan Penelitian................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 5
A. Landasan Teori...................................................................................................... 5
1. Pengertian Biaya ................................................................................................. 5
2. Pengertian Akuntansi Biaya ................................................................................ 5
3. Tujuan Akuntansi Biaya ...................................................................................... 7
4. Cara Penggolongan Biaya ................................................................................... 9
5. Metode Penentuan Biaya Produksi.................................................................... 13
6. Depresiasi .......................................................................................................... 16
7. Metode Harga Pokok Produksi ......................................................................... 19
B. PENELITIAN TERDAHULU ............................ Error! Bookmark not defined.
xi
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 29
A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel................................... 29
B. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 29
C. Jenis dan Sumber Data .......................................................................................... 30
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 30
E. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 33
A. Hasil Penelitian .................................................................................................... 33
1. Sejarah singkat perusahaan ............................................................................... 33
2. Struktur Organisasi Perusahaan......................................................................... 33
3. Bahan-bahan dan peralatan yang di gunakan .................................................... 38
4. Proses Produksi ................................................................................................. 39
5. Hasil produksi dan pemasaran ........................................................................... 41
6. Perhitungan Biaya Menurut Perusahaan ........................................................... 42
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................................ 51
1. Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis ................................................. 51
2. Penentuan Biaya Produksi Yang Disarankan Penulis ....................................... 55
3. Perhitungan Harga Pokok Per kilogram kue kering .......................................... 95
4. Perhitungan Harga Pokok Produk Yang Disarankan Penulis. .......................... 97
5. Perhitungan Harga Pokok Produk Per kilogram ............................................. 107
6. Jurnal Yang Disarankan Penulis...................................................................... 110
7. Laporan Biaya Produksi .................................................................................. 116
8. Perbandingan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan
menurut penulis ....................................................................................................... 119
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 124
A. Simpulan ............................................................................................................ 124
B. Saran .................................................................................................................. 125
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Kos Produksi Menurut Metode Full Costing ............................................... 14
Tabel 2 : Kos Produksi Menurut Metode Full Costing ............................................... 16
Tabel 3 : Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Satuan ........................................... 22
Tabel 4 : Laporan Biaya Produksi Bulan Januari 20X1 .............................................. 23
Tabel 5 : Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................................... 26
Tabel 6 : Hasil Produksi Kue Kering Periode Desember 2017 ................................... 42
Tabel 7 : Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Nastar Nenas ....................... 43
Tabel 8 : Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Lidah Kucing....................... 44
Tabel 9 : Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Semprit Mawar .................... 46
Tabel 10 : Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Kacang Amor .................... 47
Tabel 11 : Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Putri Salju .......................... 48
Tabel 12 : Rangkuman Biaya Produksi Bulan Desember 2017 .................................. 50
Tabel 13 : Penggolongan Biaya Kue Nastar Nenas Yang Disarankan Penulis .......... 51
Tabel 14 : Penggolongan Biaya Kue Lidah Kucing Yang Disarankan Penulis ......... 52
Tabel 15 : Penggolongan Biaya Kue Semprit Mawar Yang Disarankan Penulis ....... 53
Tabel 16 : Penggolongan Biaya Kue Kacang Amor Yang Disarankan Penulis ......... 53
Tabel 17 : Penggolongan Biaya Kue Putri Salju Yang Disarankan Penulis ............... 54
Tabel 18 : Biaya Bahan Baku Nastar Nenas Yang Disarankan Penulis ..................... 55
Tabel 19 : Biaya Bahan Penolong Nastar Nenas Yang Disarankan Penulis ............... 55
Tabel 20 : Daftar Aktiva Tetap Azzahra Cake ............................................................ 56
Tabel 21 : Perhitungan Penyusutan Yang Dibebankan
Pada Kue Kering Nastar Nenas ................................................................. 61
Tabel 22 : Biaya Bahan Baku Lidah Kucing Yang Disarankan Penulis ..................... 61
Tabel 23 : Biaya Bahan Penolong Lidah Kucing Yang Disarankan Penulis .............. 62
Tabel 24 : Daftar Aktiva Tetap Azzahra Cake ........................................................... 63
Tabel 25 : Perhitungan Penyusutan Yang Dibebankan
Pada Kue Kering Lidah Kucing ................................................................. 68
Tabel 26 : Biaya Bahan Baku Semprit Mawar Yang Disarankan Penulis .................. 68
Tabel 27 : Biaya Bahan Penolong Semprit Mawar Yang Disarankan Penulis ........... 69
Tabel 28 : Daftar Aktiva Tetap Azzahra Cake ............................................................ 70
Tabel 29 : Perhitungan Penyusutan Yang Dibebankan
Pada Kue Kering Semprit Mawar ............................................................. 75
Tabel 30 : Biaya Bahan Baku Kacang Amor Yang Disarankan Penulis .................... 75
Tabel 31 : Biaya Bahan Penolong Kacang Amor Yang Disarankan Penulis .............. 76
Tabel 32 : Daftar Aktiva Tetap Azzahra Cake ............................................................ 76
Tabel 33 : Perhitungan Penyusutan Yang Dibebankan
xiii
Pada Kue Kering Kacang Amor ................................................................. 81
Tabel 34 : Biaya Bahan Baku Putri Salju Yang Disarankan Penulis .......................... 81
Tabel 35 : Biaya Bahan Penolong Putri Salju Yang Disarankan Penulis ................... 82
Tabel 36 : Daftar Aktiva Tetap Azzahra Cake ............................................................ 82
Tabel 37 : Perhitungan Penyusutan Yang Dibebankan
Pada Kue Kering Putri Salju ..................................................................... 87
Tabel 38 : Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering
Nastar Nenas Yang Disarankan Penulis ..................................................... 88
Tabel 39 : Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering
Lidah Kucing Yang Disarankan Penulis ................................................... 89
Tabel 40 : Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering
Semprit Mawar Yang Disarankan Penulis ................................................ 91
Tabel 41 : Perhitungan Biaya Bahan Baku Kue Kering
Kacang Amor Yang Disarankan Penulis .................................................. 92
Tabel 42 : Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering
Putri Salju Yang Disarankan Penulis ........................................................ 94
Tabel 43 : Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram
Kue Kering Nastar Nenas ....................................................................... 107
Tabel 44 : Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram
Kue Kering Lidah Kucing ....................................................................... 108
Tabel 45 : Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram
Kue Kering Semprit Mawar .................................................................... 108
Tabel 46 : Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram
Kue Kering Kacang Amor ...................................................................... 109
Tabel 47 : Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram
Kue Kering Putri Salju ............................................................................ 109
Tabel 48 : Laporan Biaya Produksi Kue Kering Nastar Nenas
Bulan Desember 2017 .............................................................................. 116
Tabel 49 : Laporan Biaya Produksi Kue Kering Lidah Kucing
Bulan Desember 2017 ............................................................................. 117
Tabel 50 : Laporan Biaya Produksi Kue Kering Semprit Mawar
Bulan Desember 2017 .............................................................................. 117
Tabel 51 : Laporan Biaya Produksi Kue Kering Kacang Amor
Bulan Desember 2017 ............................................................................. 118
Tabel 52 : Laporan Biaya Produksi Kue Kering Putri Salju
Bulan Desember 2017 .............................................................................. 119
Tabel 53 : Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram
Kue Kering Nastar Nenas Menurut Penulis dan Perusahaan ................... 120
Tabel 54 : Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram
xiv
Kue Kering Lidah Kucing Menurut Penulis dan Perusahaan ................... 120
Tabel 55 : Perbandingan Perhitungan Harga Pokok
Per Kilogram Kue Kering Semprit Mawar Menurut
Penulis dan Perusahaan ........................................................................... 121
Tabel 56 : Perbandingan Perhitungan Harga Pokok
Per Kilogram Kue Kering Kacang Amor
Menurut Penulis dan Perusahaan ............................................................. 121
Tabel 57 : Perbandingan Perhitungan Harga Pokok
Per Kilogram Kue Kering Putri Salju
Yang Disarankan Penulis ......................................................................... 122
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 : Struktur Organisasi Azzahra Cake .......................................................................... 36
Bagan 2 : Proses Produksi ....................................................................................................... 41
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Balasan Ijin Penelitian Azzahra Cake
2. Denah Perusahaan
3. Foto dan Kegiatan Perusahaan
4. Surat Keterangan Tempat Usaha
5. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing I)
6. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing II)
7. Lembar Saran Ketua Penguji Proposal Tugas Akhir
8. Lembar Saran Anggota Penguji Tugas Akhir
xvii
ABSTRAK
Reka Yunita / A03150041 / 2018 / PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK
PER KILOGRAM KUE KERING MENGGUNAKAN METODE HARGA
POKOK PROSES PADA AZZAHRA CAKE / Akuntansi Biaya / Metode Harga
Pokok Proses / Azzahra Cake
Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok produk
per kilogram kue kering menggunakan metode harga pokok proses pada Azzahra Cake
yang sesuai konsep akuntansi biaya.
Kerangka pemikiran (teroritis) penelitian ini adalah penentuan harga pokok
produk per kilogram dengan menggunakan metode harga pokok proses yang sesuai
dengan karakteristik perusahaan. Penentuan harga pokok produk Azzahra Cake masih
belum sesuai konsep akuntansi biaya, karena perusahaan memasukkan unsur biaya
bahan penolong ke biaya bahan baku dan perusahaan masih belum menghitung biaya
overhead pabrik seperti menghitung biaya penyusutan aktiva tetap dan belum
menggolongkan biaya listrik dan air ke dalam biaya overhead pabrik.
Dari hasil penelitian ini bahwa terdapat perbedaan perhitungan harga pokok
produk per kilogram menurut Azzahra Cake dengan penulis yang dimana perhitungan
perusahaan lebih kecil dari perhitungan penulis. Perhitungan produksi kue kering
nastar nenas per kilogram menurut perusahaan Rp 46.669 sedangkan menurut penulis
Rp 48.155, kue kering lidah kucing per kilogram menurut perusahaan Rp 35.462
sedangkan menurut penulis Rp 37.118, kue kering semprit mawar per kilogram
menurut perusahaan Rp 32.652 sedangkan menurut penulis Rp 34.137, kue kering
kacang amor per kilogram menurut perusahaan Rp 32.717 sedangkan menurut penulis
Rp 34.203, dan kue kering putri salju per kilogram menurut perusahaan Rp 33.220
sedangkan menurut penulis Rp 34.706.
Kata kunci : Harga Pokok Proses, Kue Nastar Nenas, Kue Lidah Kucing, Kue
Semprit Mawar, Kue Kacang Amor, dan Kue Putri Salju, Azzahra Cake.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu
perekonomian yang berpengaruh baik dalam perekonomian negara. Hal ini
dikarenakan bahwa kebanyakan pengusaha kecil dan menengah mulai dari industri
keluarga dan rumahan. Usaha kecil menengah juga berpengaruh untuk tenaga kerja
yang tidak memiliki pekerjaan sehingga dapat mengurangi pengangguran yang ada.
Tujuan dibentuknya suatu usaha adalah pasti pencapaian laba yang maksimal dan
pengeluaran biaya yang minimal. Oleh karena itu perlu adanya kebijakan yang
ditetapkan, kebijakan ini dapat berupa penetapan harga pokok produksi dan
penentuan harga jual.
Harga Pokok produksi dapat membantu perusahaan maupun UKM dalam
menetapkan harga jual. Ketepatan dalam menetapkan perhitungan harga pokok
produksi mutlak dibutuhkan karena apabila terjadi kesalahan dalam perhitungan
akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan Usaha Kecil Menengah (UKM),
oleh karena itu perhitungan harga pokok produksi harus dilakukan secara tepat.
Perhitungan harga pokok yang tidak sesuai dengan konsep akuntansi biaya akan
mengakibatkan kurang tepatnya pencatatan harga pokok produksi yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah karena tidak ada pencatatan biaya yang dikeluarkan
2
secara terperinci. Harga pokok produksi digunakan sebagai dasar untuk mengetahui
tingkat efisiensi dan efektifitas biaya dalam memproduksi suatu produk.
Azzahra Cake adalah suatu usaha yang bergerak dalam pembuatan pesanan
dan proses seperti kue pengantin, kue ulang tahun dan kue kering yang berlokasi di
Jalan Bumi Mas Raya Banjarmasin. Pada aktivitas usaha pembuatan kue tersebut
tentu banyak biaya yang terjadi di dalamnya. Biaya produksi menurut konsep
akuntansi biaya yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik, perhitungan menurut Azzahra Cake terdiri dari biaya bahan baku,
dan biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lain. Azzahra Cake belum memasukkan
biaya overhead pabrik kedalam proses produksinya seperti menghitung penyusutan
aktiva tetap, dan Azzahra Cake belum menggolongkan biaya bahan baku dan biaya
bahan penolong dengan tepat. Seharusnya Azzahra Cake memperhitungkan biaya
produksi harus mengalokasikan biaya overhead pabrik , karena biaya overhead
pabrik akan berpengaruh terhadap penentuan harga jual produk dan berakibat pada
tingkat perolehan laba.
Dari uraian di atas penulis ingin mengetahui penggolongan biaya dan
penentuan harga pokok produk per kilogram untuk setiap proses. Untuk
mengetahui hal tersebut dalam praktik, maka penulis melakukan penelitian tentang
“Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram Kue Kering Menggunakan
Metode Harga Pokok Proses Pada Azzahra Cake”.
3
3
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan dalam penelitian pada
Azzahra Cake adalah bagaimana perhitungan harga pokok produk per kilogram
kue kering menggunakan metode harga pokok proses pada azzahra cake?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas dan guna menghindari masalah yang
menyimpang dari luang lingkup penelitian serta pokok masalah yang menjadi
bahasan, maka penulis memberi batasan masalah perhitungan harga pokok produk
menggunakan harga pokok proses pada beberapa produk yaitu Nastar Nenas, Lidah
Kucing, Semprit Mawar, Kacang Amor, dan Putri Salju.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perhitungan harga pokok
produk per kilogram kue kering menggunakan metode harga pokok proses pada
azzahra cake.
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan, khususnya tentang
tentang menentukan harga pokok produk dengan menggunakan metode “Harga
Pokok Proses”
4
4
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan sebagai
pertimbangan bagi perusahaan atau UKM mengenai perhitungan dan
menentukan harga pokok produksi serta harga jual yang tepat agar memperoleh
laba sesuai keinginan perusahaan atau UKM.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Biaya
Biaya adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk
memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang , atau
mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi. Firdaus Ahmad Dunia,
dan Wasilah Abdulah, (2012:22)
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan
uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu. Mulyadi (2016:8).
Ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut diatas:
a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi,
b. Diukur dalam satuan uang
c. Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi
d. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
2. Pengertian Akuntansi Biaya
Informasi biaya merupakan dari informasi keuangan. Informasi biaya ini
sangat diperlukan perusahaan terutama untuk mengambil keputusan. Sebelum
membahas apa yang dimaksud akuntansi biaya itu sendiri,ada baiknya kita
mengetahuan apa yang dimaksud dengan akuntansi itu sendiri.
6
6
Akuntansi adalah suatu proses untuk mentransformasi input menjadi
output. Inputnya adalah data akuntansi, sedangkan outputnya adalah informasi
akuntansi. Riwayadi (2014:24)
Akuntansi adalah bahasa bisnis karena akuntansi menyediakan infornasi
keuangan dan non keuangan kepada manajer perusahaan, pemilik perusahaan,
investor, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan perusahaan
(stakeholder). Catur Sasongko (2016:2)
Accounting Principle Board (APB) Statement (1970) menyebutkan bahwa
akuntansi adalah suatu kegiatan jasa dimana fungsinya adalah memberikan
informasi kualitatif, umumnya dalam ukuran uang, yang dimaksud untuk
digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi suatu entitas. Primatua sirait
(2014:2)
L.M Samryan (2012:4) juga didefinisikan secara umum akuntansi sebagai
suatu proses identifikasi, pengukuran, dan pengomunikasian informasi
ekonomi yang menghasilkan informasi yang berguna bagi pembuatan
kebijakan dan keputusan oleh pemakainya.
Mulyadi (2016:1) : “Akuntansi biaya merupakan bagian dari dua tipe
akuntansi: akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Oleh karena itu,
sebelum membahas akuntansi biaya, perlu diketahui lebih dahulu perbedaan
karakteristik dua tipe pokok akuntansi tersebut.
7
7
Pengertian akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan dan penyajian biaya, pembuatan dan penjualan produk atau jasa,
dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Objek kegiatan
akuntansi biaya adalah biaya. Proses akutansi biaya dapat ditunjukan pula
untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam perusahaan. Dalam hal ini
akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen.
Dengan demikian akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan.
Mulyadi, (2016:7)
Proses akuntansi biaya dapat ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam perusahaan. Dalam hal ini baiaya harus memperhatikan
karakteristik akuntansi manajajemen. Dengan demikian akuntansi baiaya
meruapakan bagian dari akuntansi manajemen. Mulyadi (2016:7)
3. Tujuan Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya mempunyai 3 tujuan pokok : penentuan kos produksi,
pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan khusus. Untuk memenuhi
tujuan penentuan kos produk, akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan
meringkas biaya-biaya pembuatan produk dan penyerahan jasa. Biaya yang
dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang telah terjadi dimasa yang lalu
atau historis. Umumnya akuntansi biaya untuk menentukan kos produk ini
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan. Oleh karena itu,
untuk melayani kebutuhan pihak luar tersebut, akuntansi biaya untuk
8
8
menentukan kos produk tunduk pada prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.
Disamping itu, penentuaan kos produk untuk memenuhi kebutuhan tersebut
dilayani oleh akuntansi manajemen yang tidak selalu terikat dengan prinsip
akuntansi yang lazim. Lihat misalnya metode variable costing untuk
menentukan kos produk dan penyajian informasi biaya untuk memenuhi
kebutuhan manajemen dalam perencanaan dan pengambilan keputusan jangka
pendek. Mulyadi, (2016:7).
Riwayadi (2014:24) : “Pada prinsipnya, akuntansi adalah suatu proses
untuk mentransformasi input menjadi output. Inputnya adalah data akuntansi,
sedangkan ouputnya adalah informasi akuntansi.
Riwayadi (2014:25) : “Akuntansi merupakan bagian dari akuntansi,
akuntasi biaya juga merupakan suatu proses untuk mentransformasi input
menjadi output. Namun input yang digunakan lebih spesifik, yaitu data biaya,
dan output nya juga lebih spesifik, yaitu informasi biaya. Dengan demikian,
akuntansi biaya dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengedentifikasian,
pendefinisian, pengukuran, pelaporan, dan analisis berbagai unsur biaya
langsung dan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan proses
menghasilkan dan memasarkan produk. Berdasarkan definisi tersebut, jelaskan
bahwa input akuntansi biaya adalah data biaya yang dapat diklasifikasikan
sebagai biaya langsung dan biaya tidak langsung.
9
9
4. Cara Penggolongan Biaya
“Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara.
Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak
dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal
konsep: “different costs for different puposes”. Mulyadi (2016:13).
Mulyadi menyatakan bahwa biaya dapat digolongkan menurut sifatnya:
a. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran
“Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran
merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek
pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang
berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”. Mulyadi
(2016:13).
b. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan
“Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu
fungsi produk, fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum. Oleh
karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan
menjadi tiga kelompok:
1). Biaya produksi
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
Menurut objek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini
10
10
dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Contohnya adalah
biaya bahan depresiasi mesin dan ekuipmen biaya bahan baku, baik
yang langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan
proses produk.
2). Biaya pemasaran
Merupakan biaya-biaya yang menjadi untuk melaksanakan
kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya
promosi, biaya angkut dari gudang perusahaan ke gudang pembeli.
3). Biaya administrasi dan umum
Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan
produksi dan pemasaran produk. Contohnya biaya ini adalah biaya
gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia dan bagian
hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya
photocopy. Mulyadi (2016:14).
a. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
Suatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam
hubungannya dengan suatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokan
menjadi dua golongan:
11
11
1) Biaya langsung
Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadi, yang
penyebab satu-satunya adalah karena adanya suatu yang dibiayai. Jika
suatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak
akan terjadi. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung.
2) Biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya
disebabkan oleh suatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam
hubungannya dengan produk tersebut dengan istilah biaya produksi
tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs).
Dalam hubungannya dengan departemen, biaya tidak langsung adalah
biaya yang terjadi di suatu departemen, tetapi manfaatnya dinikmati
oleh lebih dari satu departemen. Mulyadi (2016:15).
b. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas
Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat
digolongkan menjadi :
1) Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya
adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
12
12
2) Biaya Semivariabel
Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. biaya semivariabel mengandung
unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel
3) Biaya Semifixed
Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume
produksi tertentu.
4) Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalm kisar
volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gajih direktur
produksi. Ony Widilestariningtyas (2012:14-15)
c. Atas dasar jangka waktu manfaatnya
Biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1) Pengeluaran modal (capital expenditures)
Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih
dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu
tahun kalender). Pengeluaran modal pada saat terjadinya dibebankan
sebagai kos aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang
menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi, atau
dideplesi. Contoh pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk
13
13
pembelian aktiva tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap,
untuk promosi besar-besaran, dan pengeluaran untuk riset dan
pengembangan suatu produk.
2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures)
Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai
manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada
saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya
dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran
biaya tersebut. Contohnya biaya iklan, biaya telex, dan biaya tenaga
kerja. Ony Widilestariningtyas (2012:15)
5. Metode Penentuan Biaya Produksi
Menurut Mulyadi metode penentuan biaya produksi dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Full Costing
Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam kos produksi
yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Dengan
demikian kos produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya
produksi berikut ini:
14
14
Tabel 1
Kos Produksi Menurut Metode Full Costing
Biaya Bahan Baku xxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Biaya Overhead Pabrik Variabel xxx
Biaya Overhead Pabrik Tetap xxx
Kos Produksi xxx
Sumber :Mualyadi (2016:17-18)
Kos produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari
unsur kos produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik variabel, dan biaya veriabel tetap) ditambah dengan biaya
nonproduksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum). Mulyadi
(2016:17-18).
1) Biaya bahan baku adalah biaya perolehan semua bahan yang pada
akhirmya akan menjadi bagian dari objek biaya (barang dalam proses
dan kemudian barang jadi) dan yang dapat ditelusuri ke objek biaya
dengan cara yang ekonomis. Sofia Prima Dewi (2014:21).
2) Biaya tenaga kerja langsung atau upah langsung adalah biaya yang
dibayarkan kepada tenaga kerja langsung. Istilah tenaga kerja langsung
digunakan untuk menunjuk tenaga kerja (buruh) yang terlibat secara
15
15
langsung dalm proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi.
Sofia Prima Dewi (2014:21)
3) Biaya overhead pabrik (biaya produksi tidak langsung) adalah seluruh
biaya manufaktur yang terkait dengan objek biaya namun tidak dapat
ditelusuri ke objek biaya (barang dalam proses dan kemudian barang
jadi) dengan cara yang ekonomin.contohnya biaya overhead pabrik
antara lain: biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan penolong,
biaya reparasi dan pemeliharaan mesin pabrik, biaya pemeliharaan
gedung pabrik, biaya penyusutan mesin pabrik. Sofia Prima Dewi
(2014:21).
4) Biaya overhead pabrik dapat dibagi menjadi tiga golongan: Biaya
overhead pabrik tetap dalah biaya overhead pabrik yang tidak berubah
dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Biaya overhead pabrik
variabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya overhead pabrik semivariabel adalah
biaya overhead pabrik yang berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Mulyadi (2016:195)
b. Variabel costing
Variabel costing merupakan penentuan kos produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi berperilaku variabel kedalam kos
produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
16
16
dan biaya overhead pabrik. Dengan demikian kos produksi menurut
metode variabel costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:
Tabel 2
Kos Produksi Menurut Variable Costing
Biaya Bahan Baku xx
Biaya Tenaga Kerja Langsung xx
Biaya Overhead Pabrik Variabel xx
Kos Produksi xx
Sumber: Mulyadi (2015:18-19)
Kos produksi yang dihitung dengan pendekatan variabel costing
terdiri dari unsur kos variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik variabel dan biaya administrasi
dan umum variable) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap,biaya
pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap).
6. Depresiasi
Depresiasi adalah suatu metode untuk mengalokasikan harga perolehan
aktiva ke periode-periode akuntansi. Istilah depresiasi digunakan untuk
menunjukkan alokasi harga perolehan aktiva tetap berwujud yang dapat diganti,
seperti gedung, mesin, alat-alat dan lain-lain.
Alokasi harga perolehan aktiva tetap berwujud yang tidak dapat diganti
seperti sumber-sumber alam (wasting assets) disebut deplesi. Sedangkan
17
17
alokasi harg aperoleha aktiva tetap tidak berwujud disebut amortisasi. Zaki
Baridwan (2013:306)
Menurut Zaki Baridwan tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan beban depresiasi setiap periode, yaitu:
a. Harga perolehan (Cost) yaitu uang yang dikeluarkan atau utang yang
timbul dan biaya biaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aktiva
dan menempatkannya agar dapat digunakan.
b. Nilai sisa suatu aktiva yang didepresiasi adalah jumlah yang diterima bila
aktiva itu dijual, ditukarkan atau cara-cara lain ketika aktiva tersebut sudah
tidak dapat digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi
pada saat menjual/menukarkannya.
c. Taksiran umur kegunaan. Taksiran umur kegunaan (masa manfaat) suatu
aktiva dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijakan-kebijakan
yang dianut dalam reparasi. Taksiran umur ini bisa dinyatakan dalam
satuan periode waktu.
Perhitungan yang digunakan untuk menghitung metode ini menurut
adalah sebagai berikut. Zaki Baridwan (2013:306-310):
1) Metode Garis Lurus (Staright-line method)
Metode ini adalah metode depresiasi yang paling sederhana dan
banyak digunakan. Dalam cara ini beban depresiasi tiap periode
jumlahnya sama (kecuali kalau ada penyesuaian)
18
18
2) Metode Jam Jasa
Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa aktiva (terutama
mesin-mesin) akan lebih cepat rusak bila digunakan sepenuhnya (part
time). Dalam cara ini beban depresiasi periodik besarnya akan sangat
tergantung pada jam jasa yang terpakai (digunakan).
3) Metode Hasil Produksi (Productive Output Method)
Dalam metode ini umut kegunaan aktiva ditaksir dalam satuan
jumlah unit hasil produksi. Beban depresiasi dihitung dengan dasar
satuan hasil produksi, sehingga depresiasi tiap periode akan
berfluktuasi dalam hasil produksi. Dasar teori yang dipakai adalah
bahwa suatu aktiva itu dimiliki untuk menghasilkan produk, sehingga
depresiasi juga didasarkan pada jumlah produk yang dapat dihasilkan.
Harga perolehan – Nilai residu
Depresiasi = ......................(1)
Taksiran umur kegunaan
Harga perolehan – Nilai residu
Depresiasi = .............(2)
Taksiran jam jasa
Harga perolehan – Nilai residu
Depresiasi = …….. (3)
Takiran hasil produksi (set)
19
19
7. Metode Harga Pokok Produksi
Dalam kebanyakan perusahaan manufaktur, biaya produksi di
pertanggungjawabkan menggunakan salah satu dari dua jenis sistem akumulasi
biaya. Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan baku, tenaga
kerja dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. Pusat biaya umumnya
adalah departemen, tetapi dapat juga pusat pemrosesan dalam satu departemen.
Karena itu metode pengumpulan biaya produksi terbagi menajdi 2 yaitu :
(Firdaus Ahmad Dunia, Wasillah Abdullah: 2012)
Menurut Mulyadi (2016:63) “Metode pengumpulan biaya produksi
yang digunakan oleh perusahaan yang mnegolah produknya secara massa”.
a. Metode Harga Pokok Proses
Menurut Mulyadi (2016:63) “merupakan metode pengumpulan biaya
produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mnegolah produknya
secara massa”. karakteristik produksinya adalah sebagai berikut:
1) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar
2) Produk yang dihasilkan dari bulan kebulan adalah sama
3) Kegiatan produksi dimulai dengan terbitnya perintah produksi yang
berisi rencana produksi standar untuk jangka waktu tertentu. Mulyadi
(2016:63)
20
20
b. Metode harga pokok pesanan
Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah
bahan baku menjadi produk jadi berdasarkan pesanan dari luar atau dari
dalam perusahaan. Karakteristik usaha perusahaan tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus. Jika
pesanan yang satu selesai dikerjkan, proses produksi dihentikan, dan
dimulai dengan pesanan berikutnya.
2) Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh
pemesan. Dengan demikian pesanan yang satu dapat berbeda
dengan pesanan yang lain.
3) Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk
memenuhi persediaan di gudang.
Karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan
pesanan tersebut di atas berpengaruh terhadap pengumpulan biaya
produksinya.
Metode pengumpulan biaya produksi dengan metode harga harga
pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan yang produksinya
berdasarkan pesanan memiliki karakteristik sebagai berikut:
21
21
1) Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan
spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga
pokok produksinya secara individual.
2) Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya
dengan produk menjadi dua kelompok berikut ini: biaya produksi
langsung dan biaya produksi tidak langsung.
3) Biaya produksinya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung
disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.
4) Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok
produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya
terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam
harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.
Harga pokok produksi per unit pada saat ada pesanan selesai
diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang
dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. (Mulyadi, 2016:38)
22
22
Perbedaan Metode Harga Pokok proses dan metode harga pokok
pesanan. Perbedaan di antara dua metode pengumpulan biaya produksi
tersebut terletak pada: Ony Widilestariningtyas dkk, 2012:
1. Pengumpulan biaya produksi
2. Perhitungan harga pokok produksi per satuan
3. Penggolongan biaya produksi
4. Unsur biaya yang dikelompokan dalam biaya overhead pabrik.
Tabel 3
Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Satuan
Unsur
Biaya Produksi
Total
Biaya
Unit
Ekuivalen
Biaya produksi
per Satuan
(1) (2) (3) (2) : (3)
Bahan Baku Rp. Xxx Xxx Rp. xxx
Bahan Penolong Rp. Xxx Xxx Rp. xxx
Tenaga Kerja Rp. Xxx Xxx Rp. xxx
Overhead pabrik Rp. Xxx Xxx Rp. xxx
Total Rp. Xxx Xxx Rp. xxx
Sumber : Mulyadi (2015:70)
23
23
Tabel 4
Laporan Biaya Produksi Bulan Januari 20X1
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses xxx kg
Produk jadi yang ditransfer kegudang xxx kg
Produk dalam proses akhir xxx kg
Jumlah Produk yang dihasilkan xxx kg
Biaya yang Dibebankan dalam bulan Januari 20X1
Total Per Kg
Biaya bahan baku Rp. xxx Rp.xxx
Biaya bahan penolong Rp.xxx Rp.xxx
Biaya tenaga kerja Rp.xxx Rp.xxx
Biaya overhead pabrik Rp.xxx Rp.xxx
Jumlah Rp.xxx Rp.xxx
Perhitungan Biaya :
Harga pokok produk jadi yang ditransfres kegudang
xxx kg @ Rp. xxx Rp.xxx
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :
Biaya bahan baku Rp.xxx
Biaya bahan penolong Rp.xxx
Biaya tenaga kerja Rp.xxx
Biaya overhead pabrik Rp.xxx
Rp.xxx
Jumlah biaya produksi yang dibebankan dalam bulan januari Rp.xxx
Sumber: Mulyadi (2016:71)
Berdasarkan informasi yang disajikan dalam laporan biaya
produksi, biaya produksi yang terjadi dalm bulan januari 20X1, dicatat
dengan jurnal sebagai berikut :
24
24
a. Jurnal untuk mencata biaya bahan baku :
Barang dalam proses - Biaya bahan baku Rp.xxx
Persediaan bahan baku Rp.xxx
b. Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong
Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp.xxx
Persediaan bahan penolong Rp.xxx
c. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja
Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp.xxx
Gaji dan upah Rp.xxx
d. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik
Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp.xxx
Berbagai rekening yang dikredit Rp.xxx
e. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer
kegudang
Persediaan produk jadi Rp.xxx
Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp.xxx
Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp.xxx
Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp.xxx
Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp.xxx
25
25
f. Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses
yang belum selesai diolah pada akhir bulan januari 20X1
Persediaan produk dalam proses Rp.xxx
Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp.xxx
Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp.xxx
Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp.xxx
Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp.xxx
26
26
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 5
Hasil Penelitian Terdahulu
Identifikasi
Penelitian
MAULINA FIRDAYATI
A03140041 Jurusan
Akuntansi
Politeknik Negeri
Banjarmasin
Raden Satrio Arif
Wibowo A03120051
Jurusan Akuntansi
Politekni Negeri
Banjarmasin 2015
Reka Yunita
A03150041 Jurusan
Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin
Judul Perhitungan Harga
Pokok Produk Per
Bungkus Roti
Dengan
Menggunakan
Metode Harga
Pokok Proses Pada
Ivanna Bakery
Banjarmasin
Penentuan Harga Pokok
Produksi dengan
menggunakan metode
harga pokok proses pada
Toko Kue Kalimantan
Bread di Banjarmasin
Penentuan Harga
Pokok Produk Per
Kilogram Kue Kering
Menggunakan Metode
Harga Pokok Proses
Pada Azzahra Cake
Institusi/Per
usahaan
yang diteliti
Ivanna Bakery
Banjarmasin
Toko Kue Kalimantan
Bread di Banjrmasin
Azzahra Cake
Permasalah
an
Ivanna Bakery
Banjarmasin tidak
menggolongkan
biaya-biaya
produksi sesuai
penggolongan
akuntansi biaya.
Pembebanan biaya
produksi
mengakibatkan
perusahaan tidak
dapat menentukan
harga pokok
produk secara tepat
yang akan
berpengaruh
kepada harga jual
Toko Kue Kalimantan
Bread di Banjarmasin
tidak melakukan
pemisahan biaya-biaya
produksi yang
dikeluarkan, biaya
tersebut digabungkan
dan dihitung sebagai
biaya produksi pada
periode tersebut, yang
diproduksi bolu gulung,
cupcake, dan muffin
Bagaimana
perhitungan harga
pokok produk per
kilogram kue kering
menggunakan metode
harga pokok proses
pada Azzahra cake
Banmenurut konsep
akuntansi biaya ?
27
27
dan laba yang ingin
dicapai perusahaan
Tujuan
penelitian
Untuk mengetahui
bagaimana
perhitungan harga pokok
produk per
bungkus roti pada
Ivanna Bakery
Banjarmasin
dengan
menggunakan
metode harga
pokok proses
Untuk mengetahui
perhitungan harga pokok
produk roti manis
kosong pada Roti Oval
Bakery sesuai konsep
akuntansi biaya
a. Untuk mengetahui
penggolongan biaya
Azzahra Cake sesuai
dengan konsep
akuntansi biaya
b. Untuk mengetahui
perhitungan harga
pokok produk per
kilogram kue kering
pada Azzahra Cake
dengan metode harga
pokok proses
Metode
Penelitian
Metode Harga
Pokok dengan
Metode Harga
Pokok Proses
Jenis Penelitian:
Studi Kasus
Metode Harga
Pokok dengan
Metode Harga
Pokok Proses
Jenis Penelitian:
Studi Kasus
Metode yang
digunakan adalah
metode harga pokok
proses
28
28
Hasil
Penelitian
Perhitungan harga
pokok produksi
menggunakan
metode full costing
lebih
mengguntungkan
daripada metode
perusahaan karena
laba yang
dihasilkan lebih
tinggi dengan biaya
produksi yang lebih
rendah.
Toko kue
Kalimantan Bread
Banjarmasin masih
salah melakukan
perhitungan harga
pokok produksinya,
karena masih salah
dalam melakukan
penggolongan
biaya produksi
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah :
1. Harga pokok produksi adalah (Cost of Goods Manufaktured) adalah total
produksi biaya barang-barang yang telah selesai dikerjakan dan ditransfer
ke dalam persediaan barang jadi sekama sebuah periode. Cecily A. Raiborn
(2014:56)
2. Metode harga pokok proses menurut Mulyadi merupakan pengumpulan
biaya yang digunakan pada saat perusahaan yang mengolah produknya
secara massa. Mulyadi (2016:63)
Metode harga pokok proses menurut Azzahra Cake adalah pembuatan
per kilogram Kue Nastar Nenas, Kue Lidah Kucing, kue Semprit
Mawar,Kue Kacang Amor dan Kue Putri Salju. Pengumpulan biaya
produksi yang digunakan pada Azzahra Cake menghasilkan produk Kue
secara massa.
B. Jenis Penelitian
Penelitian yang di lakukan oleh penulis merupakan studi kasus terhadap
perhitungan harga pokok produk per kilogram Nastar Nenas, Lidah Kucing,
Semprit Mawar, Kacang Amor, dan Putri Salju dengan metode harga pokok
proses pada Azzahra Cake.
30
30
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data yang dikumpulkan adalah :
a. Data kuantitatif pada umumnya berupa angka yang bisa dihitung atau
diukur secara langsung. Data tersebut berupa data-data yang menyangkut
transaksi biaya produksi seperti data bahan baku, tenaga kerja dan biaya
overhead pabrik serta aktiva tetap dan data penjualan yang diperoleh dari
perusahaan.
b. Data kualitatif merupakan data yang di ukur secara tidak langsung.
Misalnya sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, surat izin
usaha-usaha industri, visi dan misi perusahaan dan lain-lain.
2. Sumber data yang digunakan adalah data primer. Data primer adalah data
yang penulis dapat langsung dari Azzahra Cake, berupa hasil wawancara
langsung dengan pemilik/pemimpin dari perusahaan Azzahra Cake mengenai
sejarah perusahaan dan struktur organisasi diperusahaan tersebut.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengamatan (Observasi)
Penulis mengamati langsung ke objek penelitian terhadap data harga
pokok produk di Azzahra Cake sehingga penulis dapat menemukan
permasalahan yang menjadi pusat pehatian penulis dalam mengerjakan
penelitian ini.
31
31
2. Wawancara (Interview)
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang lengkap
dengan cara tanya jawab secara lisan dengan pemilik yang berhubungan
dengan sejarah berdirinya perusahaana, kegiatan operasi perusahaan,
perhitungan biaya produksi seperti bahan baku, tenaga kerja langsung,
biaya overhead pabrik dan lainnya.
3. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan melalui studi pustaka dengan cara
memanfaatkan sumber bacaan yang berhubungan dengan objek untuk
memperoleh kesimpulan para ahli dengan menempatkan kesimpulan
tersebut untuk merumuskan suatu pendapat baru yang lebih menekankan
untuk memperkuat uraian.
32
32
E. Teknik Analisa Data
Adapun tahapan-tahapan yang penulis lakukan dalam melakukan
penelitian ini adalah:
1. Melakukan pendataan biaya produk pada Azzahra Cake.
2. Mengelompokan biaya produksi sesuai dengan penggolongan yang
seharusnya menurut teori akuntansi biaya
3. Melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap
4. Melakukan perhitungan harga pokok per kilogram sesuai dengan metode
perhitungan harga pokok proses
5. Mencatat jurnal yang diperlukan
6. Membuat kesimpulan dan saran yang ditentukan pada Azzahra Cake.
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah singkat perusahaan
Azzahra Cake adalah usaha yang didirikan oleh HJ. Hapsah yang
merupakan sebuah perusaahan manufaktur yang bergerak di bidang
pembuatan kue yang beralamatkan Jalan Bumi Mas Raya RT 01/001 Kel.
Pemurus Baru Banjarmasin. Berbagai macam kue yang di produksi seperti
macam-macam kue pengantin, kue ulang tahun mapun kue kering.
Dengan berjalannya usaha ini dan banyaknya proses maupun pesanan
setiap harinya dari konsumen, maka pemilik perusahaan melakukan
pengukuhan usaha itu dengan mendaftar izin usaha perdagangan (SIUP)
dengan nomor induk : 583-2474/SKTU-VIII/BP2TPM/2012. Hal ini
dilakukan agar usaha yang dijalankan lebih dipercaya oleh orang-orang dan
selalu memberikan kualitas kue yang baik dan enak setiap proses dan
pesanannya.
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan yang digunakan berdasar struktur. Dari definisi
tersebut, menekankan adanya hubungan-hubungan antara manusia dalam
34
sebuah organisasi dengan tujuan agar dapat bekerja sama secara efisien kearah
sasaran organisasi yang bersangkutan.
Setelah adanya suatu organisasi maka yang diperlukan adalah struktur
organisasi perusahaan, struktur organisasi pada umumnya dapat digolongkan
ke dalam tiga macam yaitu :
a. Sistem organisasi baris
Sistem organisasi garis kekuasaan mengalir secara langsung dari atas
yaitu pimpinan dan kemudian terus mengalir kekaryawan-karyawan yang
berada dibawahnya. Sistem ini menganut ketentuan dalam pimpinan dan
perintah, sehingga disiplin kerja lebih terjamin.
b. Sistem organisasi fungsional
Dalam organisasi fungsional, masing-masing manajer adalah
seorang spesialis atau ahli dan masing-masing karyawan atau
bawahan/pekerja mempunyai beberapa pimpinan, manajer mempunyai
kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi yang sudah menjadi tanggung
jawab, jadi bentuk organisasi ini lebih menekankan pada pembagian
fungsi.
Kebalikan dari organisasi fungsional yaitu masing-masing fungsi
dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat
keserasian antara tugas dan keahliannya dan tugas para manajer menjadi
lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi.
35
c. Sistem organisasi garis dan staf
Organisasi garis dan staf ini merupakan kombinasi yang diambil dan
keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan
spesialiasi dalam perusahaan, kesatuan dalam pimpinan yang merupakan
salah satu kebaikan dari sistem organisasi garis dan adanya kebaikan
sistem fungsional. Sistem garis dan staf ini lebih baik dipakai untuk
perusahaan yang berskala besar.
Struktur organisasi yang ada pada Azzahra Cake adalah organisasi
garis lurus karena kekuasaan mengalir secara langsung dari atas yaitu
pimpinan dan kemudian terus mengalir ke karyawan yang berada di
bawahnya. Dengan diterapkannya struktur organsisasi garis lurus ini maka
akan terciptanya kesatuan dalam perintah, lebih cepat terlaksana dan
memudahkan pimpinan dalam melakukan pengawasan.
Adapun struktur organisasi Azzahra Cake dapat dilihat pada bagan
sebagai berikut :
36
Bagan 1
Struktur Organisasi
Azzahra Cake
Sumber : Azzahra Cake diolah kembali oleh penulis
Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing fungsi pada jabatan yang
ada didalam struktur organisasi Azzahra Cake adalah sebagai berikut:
a. Pemimpin
Pimpinan yaitu orang yang bertanggung jawab secara keseluruhan
mengenai operasional perusahaan. Pimpinan mempunyai hak, wewenang
dan tugas dalam menetapkan kebijakan mengenai bahan baku yang
diperlukan, mengawasi dan mengkoordinir semua sebagian yang ada di
dalamnya termasuk menerima tenaga kerja baru yang diperlukan, dan
PIMPINAN
HJ. Hapsah
BAGIAN
PERCETAKAN ADONAN1. Halimah
2. Dita Safitri
BAGIAN PEMANGGANGAN (OVEN)
1. Umar
2. Novia Sari
BAGIAN
PENGANGKUTAN
Nazaruddin
BAGIAN
PRODUKSI
Muslahati
37
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perusahaan baik didalam maupun
diluar perusahaan.
b. Bagian produksi
Tugas bagian produksi adalah mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan dalam proses produksi agar setiap proses produksi terjamin
kelancarannya. Pada bagian produksi ini terdiri dari beberapa sub bagian
yaitu bagian oven, bagian pencetakan, bagian pembungkusan, bagian
pengantaran.
1) Yang dilakukan oleh bagian Pencetakan Adonan adalah hal pertama
yang harus dilakukan untuk membuat sebuah kue kering yaitu dengan
mengadon adonan kemudian mencetaknya ke dalam sebuah cetakan.
2) Bagian pemanggangan (Oven).
Bagian ini adalah tahap kedua setelah adonan kue sudah siap didalam
cetakan, lalu tugas bagian ini adalah untuk memanggang kue kedalam
oven. Bagian ini adalah bagian yang sudah hampir selesai.
3) Bagian Pengangkutan.
Bagian ini adalah untuk mengantar kue ke toko-toko atau langsung
kerumah pembeli jika mereka meminta untuk di antar langsung.
38
1. Bahan-bahan dan peralatan yang di gunakan
Sebelum menggunakan urutan proses produksi penulis terlebih
dahulu menguraikan bahan baku dan peralatan yang digunakan yaitu :
a. Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan produk Azzahra Cake
Banjarmasin adalah :
1) Tepung
Tepung adalah bahan dasar untuk pembuatan kue baik kue
pengantin, kue ulang tahun mapun kue kering
2) Gula
Gula adalah bahan untuk dicampurkan dengan adonan kue, agar
kue terasa manis.
3) Mentega, Mentega adalah untuk melembutkan kue
4) Telur
5) Wisman/Holman Wisman atau mentega adalah bahan untuk
6) VX (Pengembang)
VX adalah bahan lain yang berfungsi untuk melembutkan adonan
dan sekaligus mengembangkan
7) TBM
TBM memiliki fungsi untuk cake emulsifier atau sebagai penstabil
adonan ketika adonan dikocok sehingga kue yang dihasilkan
menjadi lembut.
39
b. Mesin dan peralatan yang digunakan pada proses produksi yaitu:
1) Mixer
Mixer dipergunakan untuk mengaduk adonan sebelum
menjadi kue atau roti.
2) Loyang
Alat ini digunakan untuk menyimpan atau membentuk suatu
adonan kue sebelum dipanggang atau dikukus sehingga sesuai
dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan.
3) Baskom
Baksom digunakan untuk menguleni adonan yang akan
diolah agar adonan tercampur rata.
4) Spatula
Spatula digunakan untuk menguleni adonan yang keras dan
juga kental agar lebih mudah mengaduknya seperti brownies dan
lainnya.
5) Oven
Oven digunakan untuk memanggang kue/roti
2. Proses Produksi
a. Pengadonan Bahan Baku
Tahapan ini dimulai dengan pengumpulan bahan yang diperlukan
seperti, tepung terigu, tepung maizena, gula, mentega, telur serta
40
bahan-bahan lain yang dicampur dan diaduk menggunakan mixer
dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentukan untuk berbagai
macam kue.
b. Tahap Pencetakan
Setelah sudah berbentuk adonan lalu adonan kue di cetak ke
tempat cetakan kue kering. Bila adonan lunak, maka pencetakan
dilakukan dengan cara di semprit. Bila adonan kalis, maka pencetakan
kue keringnya menggunakan cara dicetak dengan cetakan kue.
c. Tahapan Pemanggangan (Oven)
Setelah adonan selesai di cetak dan dimasukkan kedalam loyang
masing-masing lalu di lanjutkan dengan tahap pemanggangan. Semua
adonan yang sudah di cetak dimasukkan ke dalam oven.
Pemanggangan kue kering hendaknya dilakukan dengan suhu yang
tidak terlalu tinggi supaya cukup lama dan kuenya menjadi renyah.
d. Tahapan Pembungkusan
Setelah kue kering matang, tahap selanjutnya yaitu di kemas
menggunakan plastik kemasan atau dimasukkan ke dalam toples. Dan
siap di jual serta di antar ke tempat pelanggan.
41
Bagan 2
Tahapan proses produksi Azzahra Cake
Sumber: Azzahra Cake
3. Hasil produksi dan pemasaran
Cara pemasaran atau penjualan kue kering yang dilakukan Azzahra
Cake ada 2 yaitu:
a. Secara langsung
Pelanggan dapat melakukan pembelian langsung ke tempat
produksi kue kering dengan datang langsung ke tempat Azzahra Cake
tanpa melalui perantara.
Pengadonan bahan baku
Pencetakan
Pemanggangan
(Oven)
Pembungkusan
42
b. Membeli/memesan langsung dengan pemilik
Pelanggan dapat melakukan pembelian dengan memesan
langsung kue kering ke Azzahra Cake dengan cara menelepon atau
datang ke toko Azzahra Cake.
Adapun hasil produksi kue kering Azzahra Cake dapat dilihat
dari tabel berikut:
Tabel 6
Hasil Produksi Kue Kering
Periode Desember 2017
Azzahra Cake
Jenis Produk
Harga Kue Per
Kue Kering
Produk Kue
Kering Per
hari
Produksi
Kue Kering
Per bulan
Hasil Produksi Persentase
Kue Nastar Nenas Rp 100.000 4 Kg 124 Kg Rp 12.400.000 20%
Kue Semprit
Mawar
Rp 70.000 4 Kg 124 Kg Rp 8.680.000 20%
Kue Lidah
Kucing
Rp 70.000 4 Kg 124 Kg Rp 8.680.000 20%
Kue Kacang
Amor
Rp 70.000 4 Kg 124 Kg Rp 8.680.000 20%
Kue Putri Salju Rp 70.000 4 Kg 124 Kg Rp 8.680.000 20%
Jumlah Rp 380.000 20 Kg 620 Kg Rp 47.120.000 100%
Sumber : Azzahra Cake diolah kembali oleh penulis
43
4. Perhitungan Biaya Menurut Perusahaan
Azzahra Cake dalam memperhitungkan harga pokok produksi Kue
Nastar Nenas yang dihasilkan selama bulan Desember 2017 adalah
sebagai berikut:
a. Biaya Bahan Baku Kue Nastar Nanas
Tabel 7
Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Nastar Nenas
1 8 butir telur 31 x Rp 11.500 Rp 356.500
2 200g gula halus 31 x Rp 3.000 Rp 93.000
3 1 Kg mentega 31 x Rp 50.000 Rp 1.550.000
4 100g wysman 31 x Rp 24.000 Rp 744.000
5 2 Kg tepung 31 x Rp 15.000 Rp 465.000
6 8sdm maizena 31 x Rp 3.600 Rp 111.600
7 500g selai nenas 31 x Rp 16.000 Rp 496.000
8 250g susu bubuk 31 x Rp 12.500 Rp 387.500
9 Plastik Kemasan 31 x Rp 680 Rp 21.080
TOTAL Rp 4.224.680
b. Biaya Tenaga Kerja
1) Bagian Pencetakan Adonan:
2 x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000
2) Bagian Pemanggangan (Oven)
2 x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000
3) Bagian Pengangkutan
1 x Rp1.550.000 x 20% = Rp 310.000
Total Biaya Tenaga Kerja = Rp 1.510.000
44
c. Biaya Lain-lain
1) Biaya Listrik/bulan = Rp 850.000
2) Biaya Air/bulan = Rp 250.000
Total Biaya Kue Nastar Nanas = Rp 1.100.000
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐾𝑢𝑒 𝑁𝑎𝑠𝑡𝑎𝑟 𝑁𝑎𝑛𝑎𝑠
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑠𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 =
𝑅𝑝1.100.000
21
= Rp 52.380
Azzahra Cake dalam memperhitungkan harga pokok produksi Kue
Lidah Kucing yang dihasilkan selama bulan Desember 2017 adalah
sebagai berikut:
a. Biaya Bahan Baku Kue Lidah Kucing
Tabel 8
Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Lidah Kucing
9 butir telur 31 x Rp 13.000 Rp 403.000
2 Kg Mentega 31 x Rp 33.000 Rp 1.023.000
1400grm Gula Halus 31 x Rp 27.000 Rp 837.000
2 Kg Tepung Terigu 31 x Rp 18.000 Rp 558.000
4grm Baking Soda 31 x Rp 450 Rp 13.950
Plastik Kemasan 31 x Rp 680 Rp 21.080
Total Rp 2.834.950
b. Biaya Tenaga Kerja
1) Bagian Pencetakan Adonan:
2 x Rp1.500.000 x 20% = Rp600.000
45
2) Bagian Pemanggangan (Oven)
2 x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000
3) Bagian Pengangkutan
1 x Rp1.550.000 x 20% = Rp 310.000
Total Biaya Tenaga Kerja = Rp 1.510.000
c. Biaya Lain-lain
1) Biaya Listrik/bulan = Rp 850.000
2) Biaya Air/bulan = Rp 250.000
Total Biaya Lain-lain Lidah Kucing = Rp 1.100.000
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐿𝑎𝑖𝑛−𝑙𝑎𝑖𝑛 𝐿𝑖𝑑𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑐𝑖𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑠𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 =
𝑅𝑝1.100.000
21
= Rp 52.380
Azzahra Cake dalam memperhitungkan harga pokok produksi
Kue Semprit Mawar yang dihasilkan selama bulan Desember 2017
adalah sebagai berikut:
46
a. Biaya Bahan Baku Kue Semprit Mawar
Tabel 9 Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Semprit Mawar
1 Kg Tepung Terigu 31 x Rp 9.000 Rp 279.000
400grm Tepung Maizena 31 x Rp 10.000 Rp 310.000
8grm Perisa Vanilla 31 x Rp 2.600 Rp 80.600
13 butir telur 31 x Rp 18.687 Rp 579.297
1200grm Gula Halus 31 x Rp 21.600 Rp 669.600
420grm Choco chips 31 x Rp 17.640 Rp 546.840
Plastik Kemasan 31 x Rp 680 Rp 21.080
Total Rp 2.486.417
b. Biaya Tenaga Kerja
1) Bagian Pencetakan Adonan:
2 x Rp 1.500.000 x 20% = Rp 600.000
2) Bagian Pemanggangan (Oven)
2 x Rp 1.500.000 x 20% = Rp 600.000
3) Bagian Pengangkutan
1 x Rp 1.550.000 x 20% = Rp 310.000
Total Biaya Tenaga Kerja = Rp 1.510.000
c. Biaya Lain-lain
1) Biaya Listrik/bulan = Rp 850.000
2) Biaya Air/bulan = Rp 250.000
47
Total Biaya Lain-lain Semprit Mawar = Rp 1.100.000
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐿𝑎𝑖𝑛−𝑙𝑎𝑖𝑛 𝑆𝑒𝑚𝑝𝑟𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑤𝑎𝑟
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑠𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 =
𝑅𝑝1.100.000
21
= Rp 52.380
Azzahra Cake dalam memperhitungkan harga pokok produksi
Kue Kacang Amor yang dihasilkan selama bulan Desember 2017
adalah sebagai berikut:
a. Biaya Bahan Baku Kue Kacang Amor
Tabel 10 Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Kacang Amor
1 Kg Kacang Tanah 31 x Rp 16.000 Rp 496.000
12 butir telur 31 x Rp 17.250 Rp 534.750
2 Kg Tepung Terigu 31 x Rp 18.000 Rp 558.000
500grm Tepung Maizena 31 x Rp 12.500 Rp 387.500
1ltr Minyak Goreng 31 x Rp 16.000 Rp 496.000
8grm Garam 31 x Rp 40 Rp 1.240
Plastik Kemasan 31 x Rp 680 Rp 21.080
Total Rp 2.494.570
b. Biaya Tenaga Kerja
1) Bagian Pencetakan Adonan:
2x Rp 1.500.000 x 20% = Rp 600.000
2) Bagian Pemanggangan (Oven)
2x Rp 1.500.000 x 20% = Rp 600.000
3) Bagian Pengangkutan
1x Rp 1.550.000 x 20% = Rp 310.000
Total Biaya Tenaga Kerja = Rp 1.510.000
48
c. Biaya Lain-lain
1) Biaya Listrik/bulan = Rp 850.000
2) Biaya Air/bulan = Rp 250.000
Total Biaya Lain-lain Kacang Amor = Rp 1.100.000
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐿𝑎𝑖𝑛−𝑙𝑎𝑖𝑛 𝐾𝑎𝑐𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑚𝑜𝑟
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑠𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 =
𝑅𝑝1.100.000
21
= Rp 52.380
Azzahra Cake dalam memperhitungkan harga pokok produksi
Kue Kacang Amor yang dihasilkan selama bulan Desember 2017
adalah sebagai berikut:
a. Biaya Bahan Baku Kue Putri Salju
Tabel 11
Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Putri Salju
b. Biaya Tenaga Kerja
1) Bagian Pencetakan Adonan:
2x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000
2) Bagian Pemanggangan (Oven)
2x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000
2 Kg Tepung terigu 31 x Rp 18.000 Rp 558.000
1,5 Kg Mentega 31 x Rp 33.000 Rp 1.023.000
60grm Susu bubuk 31 x Rp 6.000 Rp 186.000
100grm Gula halus 31 x Rp 1.800 Rp 55.800
16 butir Telur 31 x Rp 23.000 Rp 713.000
Plastik kemasan 31 x Rp 680 Rp 21.080
Total Rp 2.556.880
49
3) Bagian Pengangkutan
1x Rp1.550.000 x 20% = Rp 310.000
Total Biaya Tenaga Kerja = Rp 1.510.000
c. Biaya Lain-lain
1) Biaya Listrik/bulan = Rp 850.000
2) Biaya Air/bulan = Rp 250.000
Total Biaya Lain-lain Putri Salju = Rp 1.100.000
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐿𝑎𝑖𝑛−𝑙𝑎𝑖𝑛 𝑃𝑢𝑡𝑟𝑖 𝑆𝑎𝑙𝑗𝑢
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑠𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 =
𝑅𝑝1.100.000
21
= Rp 52.380
50
Tabel 12 Rangkuman Biaya Produksi Bulan Desember 2017
Azzahra Cake
No Jenis Kue Kering Bahan Baku Tenaga Kerja Lain-lain Total Jumlah
Produk
HP Per
Kilogram
1 Kue Nastar Nenas Rp 4.224.680 Rp 1.510.000 Rp 52.380 Rp 5.787.060 124 Kg Rp 46.669
2 Kue Lidah Kucing Rp 2.834.950 Rp 1.510.000 Rp 52.381 Rp 4.397.331 124 Kg Rp 35.462
3 Semprit Mawar Rp 2.486.417 Rp 1.510.000 Rp 52.381 Rp 4.048.798 12 Kg Rp 32.652
4 Kacang Amor Rp 2.494.570 Rp 1.510.000 Rp 52.381 Rp 4.056.951 124 Kg Rp 32.717
5 Putri Salju Rp 2.556.880 Rp 1.510.000 Rp 52.381 Rp 4.119.261 124 Kg Rp 33.220
Sumber : Diolah oleh Penulis
51
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis
Sebagaimana telah diuraikan, penggolongan biaya yang dilakukan
perusahaan masih kurang tepat karena tidak sesuai dengan konsep
akuntansi biaya, yang mana perusahaan tidak menggolongan biaya
overhead pabrik , tidak menghitung penyusutan aktiva tetap, sehingga hal
tersebut akan berpengaruh pada harga jual, sehubungan dengan hal tersebut
penulis tertarik untuk memperhitungkan harga pokok produk per Kilogram
Kue kering pada Azzahra Cake. Berikut ini langkah-langkah untuk
menentukan biaya produksi yang disarankan penulis berdasarkan teori yang
adanya perubahan dalam biaya produksi yang disarankan penulis
berdasarkan teori yang adanya perubahan dalam biaya yang dapat dilihat
sabagai berikut:
Tabel 13
Pengolongan Biaya Kue Nastar Nenas
Azzahra Cake
(Yang Disarankan Penulis)
No Biaya Keterangan
1 Biaya Bahan Baku Telur
Gula Halus
Mentega
Wysman
Tepung Terigu
52
Tepung Maizena
Susu Bubuk
Selai Nenas
2 Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan
3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagian Pencetakan Adonan
Bagian Pemanggangan (Oven)
4 Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik
Biaya Air
Penyusutan Aktiva Tetap
Sumber : Diolah Oleh Penulis
Tabel 14 Penggolongan Biaya Kue Lidah Kucing
Azzahra Cake
(Yang Disarankan Penulis)
No Biaya Keterangan
1 Biaya Bahan Baku Telur
Mentega
Gula
Tepung Terigu
Baking Soda
2 Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan
3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagian Pencetakan Adonan
Bagian Pemanggangan (Oven)
4 Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik
Biaya Air
Penyusutan Aktiva Tetap
Sumber : Diolah Oleh Penulis
53
Tabel 15
Penggolongan Biaya Kue Semprit Mawar
Azzahra Cake
(Yang Disarankan Penulis)
No Biaya Keterangan
1 Biaya Bahan Baku Tepung Terigu
Tepung Maizena
Telur
Gula Halus
Choco Chips
Perisa Vanilla
2 Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan
3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagian Pencetakan Adonan
Bagian Pemanggangan (Oven)
4 Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik
Biaya Air
Penyusutan Aktiva Tetap
Sumber : Diolah Oleh Penulis
Tabel 16
Penggolongan Biaya Kue Kacang Amor
Azzahra Cake
(Yang Disarankan Penulis)
No Biaya Keterangan
1 Biaya Bahan Baku Kacang Tanah
Telur
Tepung Terigu
Tepung Maizena
Minyak Goreng
54
Garam
2 Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan
3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagian Pencetakan Adonan
Bagian Pemanggangan (Oven)
4 Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik
Biaya Air
Penyusutan Aktiva Tetap
Tabel 17 Penggolongan Biaya Kue Putri Salju
Azzahra Cake
(Yang disarankan Penulis)
No Biaya Keterangan
1 Biaya Bahan Baku Tepung Terigu
Mentega
Susu Bubuk
Telur
Gula Halus
2 Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan
3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagian Pencetakan Adonan
Bagian Pemanggangan (Oven)
4 Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik
Biaya Air
Penyusutan Aktiva Tetap
Sumber : Diolah Oleh Penulis
55
2. Penentuan Biaya Produksi yang disarankan penulis
a. Kue Nastar Nenas
1) Biaya Bahan Baku Kue Nastar Nenas
Tabel 18 Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Nastar Nenas
(Yang Disarankan Penulis)
1 Telur 31 x Rp 13.500 Rp 356.500
2 Gula Halus 31 x Rp 3.000 Rp 93.000
3 Mentega 31 x Rp 50.000 Rp 1.550.000
4 Wysman 31 x Rp 24.000 Rp 744.000
5 Tepung Terigu 31 x Rp 15.000 Rp 465.000
6 Tepung Maizena 31 x Rp 3.600 Rp 111.600
7 Susu Bubuk 31 x Rp 12.500 Rp 387.500
8 Selai Nenas 31 x Rp 16.000 Rp 496.000
Total Rp 4.203.600
Sumber : Diolah Oleh Penulis
2) Biaya bahan baku penolong Nastar Nenas
Tabel 19
Biaya Bahan Penolong Dalam Proses Pembuatan Nastar Nenas
(Yang Disarankan Penulis)
Plastik kemasan 31x Rp 680 Rp 21.080
Total Biaya Bahan Penolong Rp 21.080
Sumber : Diolah Oleh Penulis
56
3) Biaya Tenaga Kerja Langsung
a) Bagian Pencetakan adonan
2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000
b) Bagian Pemanggangan (Oven)
2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000
Total BTLK = Rp 1.200.000
4) Biaya Overhead Pabrik
Tabel 20
Daftar Aktiva Tetap
Azzahra Cake
Keterangan Jumlah
(Unit)
Tahun
Perolehan
Masa
Manfaat
(Tahun)
HargaPerolehan
Per unit
Nilai/Harga
perolehan
Nilai
Residu
Bangunan 1 2007 20
Rp 700.000.000 Rp 700.000.000 Rp 400.000.000
Mixer 3 2012 5
Rp 5.000.000 Rp 15.000.000 Rp 5.500.000
Oven
Sedang 1
2012 5
Rp 3.000.000
Rp 3.000.000 Rp 750.0000
Oven Besar 1 2012 5
Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 2.000.000
Loyang
50x60 4
2016 2
Rp 45.000
Rp 180.000 -
Cetakan 8 2017 1
Rp 3.000 Rp 24.000 -
Baskom 5 2017 1
Rp 7.000 Rp 35.000 -
Spatula 3 2017 1
Rp 33.000 Rp 99.000 -
Sumber: Diolah Oleh Penulis
Berikut Perhitungan Biaya Overhead Pabrik:
1) Biaya Listrik = Rp850.000/bulan x 20% = Rp 170.000
57
2) Biaya Air = Rp250.000/bulan x 20% = Rp 50.000
Total Biaya Lain-lain = Rp 220.000
3) Penyusutan Aktiva Tetap
a) Bangunan
Penyusutan Pertahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝700.000.000−𝑅𝑝400.000.000
20 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 15.000.000
Penyusutan Perbulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝15.000.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 1.250.000
b) Mixer
Penyusutan Pertahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝15.000.000−𝑅𝑝5.500.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 1.900.000
Penyusutan Perbulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝1.900.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 158.333
58
c) Oven Sedang
Penyusutan Pertahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝3.000.000−𝑅𝑝750.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 450.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝450.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 37.500
d) Oven Besar
Penyusutan Pertahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝12.000.000−𝑅𝑝2.000.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 2.000.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝2.000.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 166.666
59
e) Loyang 50x60
Penyusutan Pertahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝180.000−𝑅𝑝0
2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 90.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝90.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 7.500
f) Cetakan
Penyusutan Pertahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝24.000−𝑅𝑝0
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 24.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝24.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 2.000
60
g) Baskom
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝35.000−𝑅𝑝0
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 35.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝35.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 2.916
h) Spatula
Penyusutan Pertahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝99.000−𝑅𝑝0
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 99.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝24.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 8.250
61
Tabel 21
Perhitungan penyusutan yang dibebankan pada Kue Kering Nastar Nenas
Azzahra Cake
Nama Aset Per Tahun Per Bulan Penyusutan
Bangunan Rp 15.000.000 Rp 1.250.000 Rp 250.000
Mixer Rp 1.900.000 Rp 158.333 Rp 31.666
Oven Sedang Rp 450.000 Rp 37.500 Rp 7.500
Oven Besar Rp 2.000.000 Rp 166.666 Rp 33.333
Loyang 50x60 Rp 90.000 Rp 7.500 Rp 1.500
Cetakan Rp 24.000 Rp 2.000 Rp 400
Baskom Rp 35.000 Rp 2.916 Rp 583
Spatula Rp 99.000 Rp 8.250 Rp 1.650
Total Rp 6.248.000 Rp 520.666 Rp 326.632
Sumber : Diolah Oleh Penulis
b. Kue Lidah Kucing
1) Biaya Bahan Baku Kue Lidah Kucing
Tabel 22
Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Lidah Kucing
(Yang Disarankan Penulis)
9 butir Telur 31 x Rp 13.000 Rp 403.000
2 Kg Mentega 31 x Rp 33.000 Rp 1.023.000
1400grm Gula halus 31 x Rp 27.000 Rp 837.000
2 Kg Tepung terigu 31 x Rp 18.000 Rp 558.000
4 grm Baking Soda 31 x Rp 450 Rp 13.950
Total Rp 2.821.000
Sumber : Diolah Oleh Penulis
62
2) Biaya Bahan Penolong Kue Lidah Kucing
Tabel 23
Biaya Bahan Penolong Dalam Proses Pembuatan Lidah Kucing
(Yang disarankan Penulis)
Plastik kemasan 31 x Rp 680 Rp 21.080
Total Rp 21.080
Sumber : Diolah Oleh Penulis
3) Biaya Tenaga Kerja Langsung
a) Bagian Pencetakan adonan
2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000
b) Bagian Pemanggangan (Oven)
2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000
Total BTLK = Rp 1.200.000
4) Biaya Overhead Pabrik
63
Tabel 24
Daftar Aktiva Tetap
Azzahra Cake
Keterangan Jumlah
(Unit)
Tahun
Perolehan
Masa
Manfaat
(Tahun)
HargaPerolehan
Per unit
Nilai/Harga
perolehan
Nilai
Residu
Bangunan 1 2007 20
Rp 700.000.000 Rp 700.000.000 Rp 400.000.000
Mixer 3 2012 5
Rp 5.000.000 Rp 15.000.000 Rp 5.500.000
Oven
Sedang 1
2012 5
Rp 3.000.000
Rp 3.000.000 Rp 750.0000
Oven Besar 1 2012 5
Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 2.000.000
Loyang
50x60 4
2016 2
Rp 45.000
Rp 180.000 -
Cetakan 8 2017 1
Rp 3.000 Rp 24.000 -
Baskom 5 2017 1
Rp 7.000 Rp 35.000 -
Spatula 3 2017 1
Rp 33.000 Rp 99.000 -
Sumber : Diolah Oleh Penulis
Berikut Perhitungan Biaya Overhead Pabrik:
1) Biaya Listrik = Rp850.000/bulan x 20% = Rp170.000
2) Biaya Air = Rp250.000/bulan x 20% = Rp50.000
Total Biaya Lain-lain = Rp220.000
3) Penyusutan Aktiva Tetap
a) Bangunan
Penyusutan Pertahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
64
= 𝑅𝑝700.000.000−𝑅𝑝400.000.000
20 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp15.000.000
Penyusutan Perbulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝15.000.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp1.250.000
b) Mixer
Penyusutan Pertahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝15.000.000−𝑅𝑝5.500.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp1.900.000
Penyusutan Perbulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝1.900.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 158.333
c) Oven Sedang
Penyusutan Pertahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝3.000.000−𝑅𝑝750.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 450.000
65
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝450.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 37.500
d) Oven Besar
Penyusutan Pertahn = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝12.000.000−𝑅𝑝2.000.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp2.000.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝2.000.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 166.666
e) Loyang 50x60
Penyusutan Pertahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝180.000−𝑅𝑝0
2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 90.000
66
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝90.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 7.500
f) Cetakan
Penyusutan Pertahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝24.000−𝑅𝑝0
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 24.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝24.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 2.000
g) Baskom
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝35.000−𝑅𝑝0
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 35.000
67
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝35.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 2.916
h) Spatula
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝99.000−𝑅𝑝0
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 99.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝24.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 8.250
68
Tabel 25
Perhitungan penyusutan yang dibebankan pada Kue Kering Lidah Kucing
Azzahra Cake
Nama Aset Per Tahun Per Bulan Penyusutan
Bangunan Rp 15.000.000 Rp 1.250.000 Rp 250.000
Mixer Rp 1.900.000 Rp 158.333 Rp 31.666
Oven Sedang Rp 450.000 Rp 37.500 Rp 7.500
Oven Besar Rp 2.000.000 Rp 166.666 Rp 33.333
Loyang 50x60 Rp 90.000 Rp 7.500 Rp 1.500
Cetakan Rp 24.000 Rp 2.000 Rp 400
Baskom Rp 35.000 Rp 2.916 Rp 583
Spatula Rp 99.000 Rp 8.250 Rp 1.650
Total Rp 6.248.000 Rp 520.666 Rp 326.632
Sumber : Diolah Oleh Penulis
c. Kue Semprit Mawar
1) Biaya Bahan Baku Kue Semprit Mawar
Tabel 26 Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Semprit Mawar
(Yang Disarankan Penulis)
1 Kg Tepung 31 x Rp9.000 Rp 279.000
400grm Maizena 31 x Rp10.000 Rp 310.000
13 butir Telur 31 x Rp18.687 Rp 579.297
1200grm Gula halus 31 x Rp21.600 Rp 669.600
420grm Choco chips 31 x Rp17.640 Rp 546.840
8grm Perisa Vanilla 31 x Rp2.600 Rp 80.600
Total Rp 2.465.337
Sumber : Diolah Oleh Penulis
69
2) Biaya Bahan Penolong Kue Semprit Mawar
Tabel 27 Biaya Bahan Penolong Dalam Proses Pembuatan Semprit Mawar
(Yang Disarankan Penulis)
Plastik Kemasan 31 x Rp680 Rp 21.080
Total Rp 21.080
Sumber : Diolah Oleh Penulis
3) Biaya Tenaga Kerja Langsung
a) Bagian Pencetakan adonan
2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000
b) Bagian Pemanggangan (Oven)
2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000
Total BTLK = Rp 1.200.000
4) Biaya Overhead Pabrik
70
Tabel 28 Daftar Aktiva Tetap
Azzahra Cake
Keterangan Jumlah
(Unit)
Tahun
Perolehan
Masa
Manfaat
(Tahun)
HargaPerolehan
Per unit
Nilai/Harga
perolehan
Nilai
Residu
Bangunan 1 2007 20
Rp 700.000.000 Rp 700.000.000 Rp 400.000.000
Mixer 3 2012 5
Rp 5.000.000 Rp 15.000.000 Rp 5.500.000
Oven
Sedang 1
2012 5
Rp 3.000.000
Rp 3.000.000 Rp 750.0000
Oven Besar 1 2012 5
Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 2.000.000
Loyang
50x60 4
2016 2
Rp 45.000
Rp 180.000 -
Cetakan 8 2017 1
Rp 3.000 Rp 24.000 -
Baskom 5 2017 1
Rp 7.000 Rp 35.000 -
Spatula 3 2017 1
Rp 33.000 Rp 99.000 -
Sumber : Diolah Oleh Penulis
Berikut Perhitungan Biaya Overhead Pabrik:
1) Biaya Listrik = Rp850.000/bulan x 20% = Rp 170.000
2) Biaya Air = Rp250.000/bulan x 20% = Rp 50.000
Total Biaya Lain-lain = Rp 220.000
3) Penyusutan Aktiva Tetap
a) Bangunan
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
71
= 𝑅𝑝700.000.000−𝑅𝑝400.000.000
20 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 15.000.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝15.000.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 1.250.000
b) Mixer
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝15.000.000−𝑅𝑝5.500.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 1.900.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝1.900.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 158.333
c) Oven Sedang
Penyusutan Pertahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝3.000.000−𝑅𝑝750.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 450.000
72
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝450.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 37.500
d) Oven Besar
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝12.000.000−𝑅𝑝2.000.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 2.000.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝2.000.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 166.666
e) Loyang 50x60
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝180.000−𝑅𝑝0
2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 90.000
73
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝90.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 7.500
f) Cetakan
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝24.000−𝑅𝑝0
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp24.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝24.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 2.000
g) Baskom
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝35.000−𝑅𝑝0
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 35.000
74
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝35.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 2.916
h) Spatula
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝99.000−𝑅𝑝0
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 99.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝24.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 8.250
75
Tabel 29 Perhitungan penyusutan yang dibebankan pada Kue Kering Semprit Mawar
Azzahra Cake
Nama Aset Per Tahun Per Bulan Penyusutan
Bangunan Rp 15.000.000 Rp. 1.250.000 Rp 250.000
Mixer Rp 1.900.000 Rp 158.333 Rp 31.666
Oven Sedang Rp 450.000 Rp 37.500 Rp 7.500
Oven Besar Rp 2.000.000 Rp 166.666 Rp 33.333
Loyang 50x60 Rp 90.000 Rp 7.500 Rp 1.500
Cetakan Rp 24.000 Rp 2.000 Rp 400
Baskom Rp 35.000 Rp 2.916 Rp 583
Spatula Rp 99.000 Rp 8.250 Rp 1.650
Total Rp 6.248.000 Rp 520.666 Rp 326.632
Sumber : Diolah Oleh Penulis
d. Kue Kacang Amor
1) Biaya Bahan Baku Kue Kacang Amor
Tabel 30 Biaya Bahan Baku DalamProses Pembuatan Kacang Amor
1 Kg Kacang Tanah 31 x Rp16.000 Rp 496.000
12 butir Telur 31 x Rp17.250 Rp 534.750
2 Kg Tepung Terigu 31 x Rp18.000 Rp 558.000
500grm Maizena 31 x Rp12.500 Rp 387.500
1ltr Minyak Goreng 31 x Rp16.000 Rp 496.000
8grm Garam 31 x Rp40 Rp 1.240
Total
Rp 2.472.250
Sumber : Diolah Oleh Penulis
76
2) Biaya Bahan Penolong Kue Kacang Amor
Tabel 31
Biaya Bahan Penolong Dalam Proses Pembuatan Kacang Amor
Plastik Kemasan 31 x Rp 680 Rp 21.080
Total
Rp 21.080
Sumber : Diolah Oleh Penulis
3) Biaya Tenaga Kerja Langsung
a) Bagian Pencetakan adonan
2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000
b) Bagian Pemanggangan (Oven)
2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000
Total BTLK = Rp 1.200.000
4) Biaya Overhead Pabrik
Tabel 32 Daftar Aktiva Tetap
Azzahra Cake
Keterangan Jumlah
(Unit)
Tahun
Perolehan
Masa
Manfaat
(Tahun)
HargaPerolehan
Per unit
Nilai/Harga
perolehan
Nilai
Residu
Bangunan 1 2007 20
Rp 700.000.000 Rp 700.000.000 Rp 400.000.000
Mixer 3 2012 5
Rp 5.000.000 Rp 15.000.000 Rp 5.500.000
Oven
Sedang 1
2012 5
Rp 3.000.000
Rp 3.000.000 Rp 750.0000
Oven Besar 1 2012 5
Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 2.000.000
Loyang
50x60 4
2016 2
Rp 45.000
Rp 180.000 -
77
Cetakan 8 2017 1
Rp 3.000 Rp 24.000 -
Baskom 5 2017 1
Rp 7.000 Rp 35.000 -
Spatula 3 2017 1
Rp 33. 000 Rp 99.000 -
Sumber : Diolah Oleh Penulis
Berikut Perhitungan Biaya Overhead Pabrik
1) Biaya Listrik = Rp850.000/bulan x 20% = Rp 170.000
2) Biaya Air = Rp250.000/bulan x 20% = Rp 50.000
Total Biaya Lain-lain = Rp 220.000
3) Penyusutan Aktiva Tetap
a) Bangunan
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝700.000.000−𝑅𝑝400.000.000
20 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 15.000.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝15.000.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 1.250.000
b) Mixer
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝15.000.000−𝑅𝑝5.500.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 1.900.000
78
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝1.900.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 158.333
c) Oven Sedang
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝3.000.000−𝑅𝑝750.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 450.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝450.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 37.500
d) Oven Besar
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝12.000.000−𝑅𝑝2.000.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 2.000.000
79
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝2.000.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 166.666
e) Loyang 50x60
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝180.000−𝑅𝑝0
2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 90.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝90.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 7.500
f) Cetakan
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝24.000−𝑅𝑝0
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 24.000
80
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝24.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 2.000
g) Baskom
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝35.000−𝑅𝑝0
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 35.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝35.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 2.916
h) Spatula
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝99.000−𝑅𝑝0
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 99.000
81
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝24.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 8.250
Tabel 33 Perhitungan penyusutan yang dibebankan pada Kue Kacang Amor
Azzahra Cake
Nama Aset Per Tahun Per Bulan Penyusutan
Bangunan Rp 15.000.000 Rp 1.250.000 Rp 250.000
Mixer Rp 1.900.000 Rp 158.333 Rp 31.666
Oven Sedang Rp 450.000 Rp 37.500 Rp 7.500
Oven Besar Rp 2.000.000 Rp 166.666 Rp 33.333
Loyang 50x60 Rp 90.000 Rp 7.500 Rp 1.500
Cetakan Rp 24.000 Rp 2.000 Rp 400
Baskom Rp 35.000 Rp 2.916 Rp 583
Spatula Rp 99.000 Rp 8.250 Rp 1.650
Total Rp 6.248.000 Rp 520.666 Rp 326.632
Sumber : Diolah Oleh Penulis
e. Kue Putri Salju
1) Biaya Bahan Baku Kue Putri Salju
Tabel 34
Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Putri Salju
2kg tepung 31 x Rp 18.000 Rp 58.000
1.5kg mentega 31 x Rp 33.000 Rp 1.023.000
60grm susu bubuk 31 x Rp 6.000 Rp 186.000
16btr kuning telur 31 x Rp 23.000 Rp 713.000
100grm gula halus 31 x Rp 1.800 Rp 55.800
Total Rp 2.535.800
Sumber : Diolah Oleh Penulis
82
2) Biaya Bahan Penolong Kue Putri Salju
Tabel 35 Biaya Bahan Penolong Dalam Proses Pembuatan Putri Salju
Plastik kemasan 31 x Rp680 Rp 21.080
Total Rp 21.080
Sumber : Diolah Oleh Penulis
3) Biaya Tenaga Kerja Langsung
a) Bagian Pencetakan adonan
2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000
b) Bagian Pemanggangan (Oven)
2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000
Total BTLK = Rp 1.200.000
4) Biaya Overhead Pabrik
Tabel 36 Daftar Aktiva Tetap
Azzahra Cake
Keterangan Jumlah
(Unit)
Tahun
Perolehan
Masa
Manfaat
(Tahun)
HargaPerolehan
Per unit
Nilai/Harga
perolehan
Nilai
Residu
Bangunan 1 2007 20
Rp 700.000.000 Rp 700.000.000 Rp 400.000.000
Mixer 3 2012 5
Rp 5.000.000 Rp 15.000.000 Rp 5.500.000
Oven
Sedang 1
2012 5
Rp 3.000.000
Rp 3.000.000 Rp 750.0000
Oven Besar 1 2012 5
Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 2.000.000
Loyang
50x60 4
2016 2
Rp 45.000
Rp 180.000 -
Cetakan 8 2017 1
Rp 3.000 Rp 24.000 -
83
Baskom 5 2017 1
Rp 7.000 Rp 35.000 -
Spatula 3 2017 1
Rp 33.000 Rp 99.000 -
Sumber : Diolah Oleh Penulis
Berikut Perhitungan Biaya Overhead Pabrik
1) Biaya Listrik = Rp850.000/bulan x 20% = Rp 170.000
2) Biaya Air = Rp250.000/bulan x 20% = Rp 50.000
Total Biaya Lain-lain = Rp 220.000
3) Penyusutan Aktiva Tetap
a) Bangunan
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝700.000.000−𝑅𝑝400.000.000
20 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 15.000.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝15.000.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 1.250.000
b) Mixer
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝15.000.000−𝑅𝑝5.500.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 1.900.000
84
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝1.900.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 158.333
c) Oven Sedang
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝3.000.000−𝑅𝑝750.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 450.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝450.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 37.500
d) Oven Besar
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝12.000.000−𝑅𝑝2.000.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 2.000.000
85
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝2.000.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 166.666
e) Loyang 50x60
Penyusutan Pertahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝180.000−𝑅𝑝0
2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 90.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝90.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 7.500
f) Cetakan
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝24.000−𝑅𝑝0
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 24.000
86
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝24.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 2.000
g) Baskom
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝35.000−𝑅𝑝0
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 35.000
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝35.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 2.916
h) Spatula
Penyusutan Per tahun = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
= 𝑅𝑝99.000−𝑅𝑝0
1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= Rp 99.000
87
Penyusutan Per bulan = 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= 𝑅𝑝24.000−𝑅𝑝0
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp 8.250
Tabel 37 Perhitungan penyusutan yang dibebankan pada Kue Putri Salju
Azzahra Cake
Sumber : Diolah Oleh Penulis
Nama Aset Per Tahun Per Bulan Penyusutan
Bangunan Rp15.000.000 Rp.1.250.000 Rp250.000
Mixer Rp1.900.000 Rp158.333 Rp31.666
Oven Sedang Rp450.000 Rp37.500 Rp7.500
Oven Besar Rp2.000.000 Rp166.666 Rp33.333
Loyang 50x60 Rp90.000 Rp7.500 Rp1.500
Cetakan Rp24.000 Rp2.000 Rp400
Baskom Rp35.000 Rp2.916 Rp583
Spatula Rp99.000 Rp8.250 Rp1.650
Total Rp6.248.000 Rp520.666 Rp326.632
88
Tabel 38
Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering Nastar Nenas
(Yang Disarankan Penulis)
Periode Desember 2017
Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total
Biaya Bahan Baku Telur Rp 356.500
Gula Halus Rp 93.000
Mentega Rp 1.550.000
Wysman Rp 744.000
Tepung Rp 465.000
Maizena Rp 111.600
Selai Nenas Rp 496.000
Susu Bubuk Rp 387.5000
Jumlah Biaya Bahan Baku
Rp 4.203.600
Biaya Bahan Penolong Plastik kemasan Rp 21.080
Jumlah biaya bahan penolong
Rp 21.080
Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagian Percetakan
adonan Rp 600.000
Bagian Pemanggangan
(Oven) Rp 600.000
Jumlah Biaya Tenaga Kerja
Langsung
Rp 1.200.000
Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik Rp 170.000
Biaya Air Rp 50.000
Penyusutan Aktiva
Tetap Rp 326.632
Jumlah Biaya overhead pabrik
Rp 546.632
Total Biaya Produksi
Rp 5.971.312
Sumber : Diolah Oleh Penulis
89
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi Kue kering
Nastar Nenas pada satu periode (satu bulan) yaitu bulan Desember 2017
adalah sebagai berikut:
1) Biaya bahan baku Rp 4.203.600
2) Biaya penolong Rp 21.080
3) Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000
4) Biaya overhead pabrik Rp 546.632 +
Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 5.971.312
Tabel 39 Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering Lidah Kucing
(Yang Disarankan Penulis)
Periode Desember 2017
Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total
Biaya Bahan Baku Telur Rp 403.000
Mentega Rp 1.023.000
Gula Rp 837.000
Tepung terigu Rp 558.000
Baking Soda Rp 13.950
Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 2.834.950
Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan Rp 21.080
Jumlah biaya bahan
penolong Rp 21.080
Biaya Tenaga Kerja
Langsung
Bagian pencetakan
adonan Rp 600.000
Bagian
Pemanggangan
(Oven) Rp 600.000
90
Jumlah Biaya Tenaga
Kerja Langsung Rp 1.200.000
Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik Rp 170.000
Biaya Air Rp 50.000
Penyusutan Aktiva
Tetap Rp 326.632
Jumlah Biaya overhead
pabrik Rp 546.632
Total Biaya Produksi Rp 4.602.662
Sumber : Diolah Oleh Penulis
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi Kue kering
Lidah Kucing pada satu periode (satu bulan) yaitu bulan Desember 2017
adalah sebagai berikut:
1) Biaya bahan baku Rp 2.834.950
2) Biaya penolong Rp 21.080
3) Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000
4) Biaya overhead pabrik Rp 546.632 +
Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 4.602.662
91
Tabel 40 Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering Semprit Mawar
(Yang Disarankan Penulis)
Periode Desember 2017
Sumber : Diolah Oleh Penulis
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi Kue kering
Semprit Mawar pada satu periode (satu bulan) yaitu bulan Desember 2017
adalah sebagai berikut:
Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total
Biaya Bahan Baku Tepung terigu Rp 279.000
Maizena Rp 310.000
Telur Rp 579.297
Gula halus Rp 669.600
Choco chips Rp 546.840
Perisa vanilla Rp 80.600
Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 2.465.337
Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan Rp 21.080
Jumlah biaya bahan penolong Rp 21.080
Biaya Tenaga Kerja
Langsung
Bagian pencetakan
adonan Rp 600.000
Bagian
Pemanggangan
(Oven)
Rp 600.000
Jumlah Biaya Tenaga Kerja
Langsung Rp 1.200.000
Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik Rp 170.000
Biaya Air Rp 50.000
Penyusutan Aktiva ttp Rp 326.632
Jumlah Biaya overhead
pabrik Rp 546.632
Total Biaya Produksi Rp 4.233.049
92
1) Biaya bahan baku Rp 2.465.337
2) Biaya penolong Rp 21.080
3) Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000
4) Biaya overhead pabrik Rp 546.632 +
Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 4.233.049
Tabel 41 Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering Kacang Amor
(Yang Disarankan Penulis)
Periode Desember 2017
Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total
Biaya Bahan Baku Kacang Tanah Rp 496.000
Telur Rp 534.750
Tepung Terigu Rp 558.000
Maizena Rp 387.500
Minyak Goreng Rp 496.000
Garam Rp 1.240
Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 2.473.490
Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan Rp 21.080
Jumlah biaya bahan penolong Rp 21.080
Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagian pencetakan
adonan Rp 600.000
Bagian Pemanggangan
(Oven) Rp 600.000
Jumlah Biaya Tenaga Kerja
Langsung Rp 1.200.000
Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik Rp 170.000
Biaya Air Rp 50.000
Penyusutan Aktiva ttp Rp 326.632
Jumlah Biaya overhead pabrik Rp 546.632
Total Biaya Produksi Rp 4.241.202
Sumber : Diolah Oleh Penulis
93
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi Kue kering
Kacang Amor pada satu periode (satu bulan) yaitu bulan Desember 2017
adalah sebagai berikut:
1) Biaya bahan baku Rp 2.473.490
2) Biaya penolong Rp 21.080
3) Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000
4) Biaya overhead pabrik Rp 546.632 +
Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 4.241.202
94
Tabel 42 Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering Putri Salju
(Yang Disarankan Penulis)
Periode Desember 2017
Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total
Biaya Bahan Baku Tepung Terigu Rp 558.000
Mentega Rp 1.023.000
Gula Halus Rp 55.800
Susu Bubuk Rp 186.000
Telur Rp 713.000
Jumlah Biaya Bahan Baku
Rp 2.535.800
Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan Rp 21.080
Jumlah biaya bahan penolong Rp 21.080
Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagian pencetakan
adonan Rp 600.000
Bagian
Pemanggangan
(Oven) Rp 600.000
Jumlah Biaya Tenaga Kerja
Langsung Rp 1.200.000
Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik Rp 170.000
Biaya Air Rp 50.000
Penyusutan Aktiva
ttp Rp 326.632
Jumlah Biaya overhead pabrik Rp 546.632
Total Biaya Produksi Rp 4.303.512
Sumber : Diolah Oleh Penulis
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi Kue kering
95
Putri Salju pada satu periode (satu bulan) yaitu bulan Desember 2017
adalah sebagai berikut:
1) Biaya bahan baku Rp 2.535.800
2) Biaya penolong Rp 21.080
3) Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000
4) Biaya overhead pabrik Rp 546.632 +
Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 4.303.512
3. Perhitungan harga pokok Per kilogram kue kering
Perusahaan menghitung harga pokok produk per kilogram Kue Kering
Nastar Nenas berdasarkan total biaya produksi dan jumlah produk per
kilogram, sehingga dapat diperoleh harga pokok per kilogram nastar nenas
sebagai berikut:
Harga pokok produk per kilogram nastar nenas = Rp 5.971.312
124kg
= Rp 48.155
Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per kilogram
Nastar Nenas pada Azzahra Cake adalah Rp 48.155
96
Perusahaan menghitung harga pokok produk per kilogram Kue Kering
Lidah Kucing berdasarkan total biaya produksi dan jumlah produk per
kilogram, sehingga dapat diperoleh harga pokok per kilogram lidah kucing
sebagai berikut:
Harga pokok produk per kilogram lidah kucing = Rp 4.602.662
124kg
= Rp 37.118
Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per kilogram
Lidah Kucing pada Azzahra Cake adalah Rp 37.118
Perusahaan menghitung harga pokok produk per kilogram Kue Kering
Semprit Mawar berdasarkan total biaya produksi dan jumlah produk per
kilogram, sehingga dapat diperoleh harga pokok per kilogram semprit
mawar sebagai berikut:
Harga pokok produk per kilogram semprit mawar = Rp 4.233.049
124kg
= Rp 34.137
Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per kilogram
Semprit Mawar pada Azzahra Cake adalah Rp 34.137
Perusahaan menghitung harga pokok produk per kilogram Kue Kering
Kacang Amor berdasarkan total biaya produksi dan jumlah produk per
97
kilogram, sehingga dapat diperoleh harga pokok per kilogram kacang amor
sebagai berikut:
Harga pokok produk per kilogram kacang amor = Rp 4.241.202
124kg
= Rp 34.203
Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per kilogram
Kacang Amor pada Azzahra Cake adalah Rp 34.203
Perusahaan menghitung harga pokok produk per kilogram Kue Kering
Putri Salju berdasarkan total biaya produksi dan jumlah produk per
kilogram, sehingga dapat diperoleh harga pokok per kilogram putri salju
sebagai berikut:
Harga pokok produk per kilogram putri salju = Rp 4.303.512
124kg
= Rp 34.706
Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per kilogram
Putri Salju pada Azzahra Cake adalah Rp 34.706
4. Perhitungan harga pokok produk yang seharusnya dilakukan perusahaan
berdasarkan konsep akuntansi biaya.
Untuk menghitung biaya per kilogram yang dikeluarkan Azzahra Cake
perlu dihitung unit ekuivalen untuk periode Bulan Desember 2017 dengan
perhitungan sebagai berikut:
98
a. Biaya Bahan Baku
1) Biaya bahan baku Nastar Nenas yang dikeluarkan pada bulan
Desember dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%.
Hal ini berarti bahwa biaya bahan baku sebesar Rp 4.203.600
tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi
sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan dalam proses.
Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku Nastar
Nenas adalah 124 Kg + (0 x 100%) = 124 Kg.
2) Biaya bahan baku Lidah Kucing yang dikeluarkan pada bulan
Desember dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%.
Hal ini berarti bahwa biaya bahan baku sebesar Rp 2.834.950
tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi
sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan dalam proses.
Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku Lidah
Kucing adalah 124kg + (0 x 100%) = 124 Kg.
3) Biaya bahan baku Semprit Mawar yang dikeluarkan pada
bulan Desember dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan
tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian
100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan baku sebesar
99
Rp 2.465.337 tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan
baku Semprit Mawar adalah 124kg + (0 x 100%) = 124 Kg.
4) Biaya bahan baku Kacang Amor yang dikeluarkan pada bulan
Desember dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%.
Hal ini berarti bahwa biaya bahan baku sebesar Rp 2.473.490
tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi
sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan dalam proses.
Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku Kacang
Amor adalah 124kg + (0 x 100%) = 124 Kg.
5) Biaya bahan baku Putr i Sal ju yang dikeluarkan pada bulan
Desember dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%.
Hal ini berarti bahwa biaya bahan baku sebesar Rp 2.480.000
tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi
sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan dalam proses.
Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku Putri Salju
adalah 124kg + (0 x 100%) = 124 Kg.
b. Biaya Bahan Penolong
100
1) Biaya bahan penolong Kue Kering Nastar Nenas yang
dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 21.080
tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen
biaya bahan penolong Kue Kering Nastar Nenas adalah 124 Kg
+ (0 x 100%) = 124 Kg.
2) Biaya bahan penolong Kue Kering Lidah Kucing yang
dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 21.080
tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen
biaya bahan penolong Kue Kering Lidah Kucing adalah 124
Kg + (0 x 100%) = 124 Kg.
3) Biaya bahan penolong Kue Kering Semprit Mawar yang
101
dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 21.080
tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen
biaya bahan penolong Kue Kering Semprit Mawar adalah 124
Kg + (0 x 100%) = 124 Kg.
4) Biaya bahan penolong Kue Kering Kacang Amor yang
dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 21.080
tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen
biaya bahan penolong Kue Kering Kacang Amor adalah 124
Kg + (0 x 100%) = 124 Kg.
5) Biaya bahan penolong Kue Kering Putri Salju yang
dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 21.080
102
tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen
biaya bahan penolong Kue Kering Putri Salju adalah 124 Kg +
(0 x 100%) = 124 Kg.
c. Biaya Tenaga Kerja
1) Biaya tenaga kerja Kue Kering Nastar Nanas yang
dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 1.200.000
tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen
biaya tenaga kerja Kue Kering Nastar Nanas adalah 124 Kg +
(0 x 100%) = 124 Kg.
2) Biaya tenaga kerja Kue Kering Lidah Kucing yang
dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 1.200.000
103
tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen
biaya tenaga kerja Kue Kering Lidah Kucing adalah 124 Kg +
(0 x 100%) = 124 Kg.
3) Biaya tenaga kerja Kue Kering Semprit Mawar yang
dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 1.200.000
tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen
biaya tenaga kerja Kue Kering Semprit Mawar adalah 124 Kg
+ (0 x 100%) = 124 Kg.
4) Biaya tenaga kerja Kue Kering Kacang Amor yang
dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 1.200.000
tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
104
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen
biaya tenaga kerja Kue Kering Kacang Amor adalah 124 Kg +
(0 x 100%) = 124 Kg.
5) Biaya tenaga kerja Kue Kering Putri Salju yang dikeluarkan
dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 1.200.000 tersebut
dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen
biaya tenaga kerja Kue Kering Putri Salju adalah 124 Kg + (0
x 100%) = 124 Kg.
d. Biaya Overhead Pabrik
1) Biaya overhead pabrik Kue Kering Nastar Nanas yang
dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 546.632
105
tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
overhead pabrik tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya
overhead pabrik Kue Kering Nastar Nanas adalah 124 Kg + (0
x 100%) = 124 Kg.
2) Biaya overhead pabrik Kue Kering Lidah Kucing yang
dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 546.632
tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
overhead pabrik tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya
overhead pabrik Kue Kering Lidah Kucing adalah 124 Kg + (0
x 100%) = 124 Kg.
3) Biaya overhead pabrik Kue Kering Semprit Mawar yang
dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 546.632
tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
106
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
overhead pabrik tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya
overhead pabrik Kue Kering Semprit Mawar adalah 124 Kg +
(0 x 100%) = 124 Kg.
4) Biaya overhead pabrik Kue Kering Kacang Amor yang
dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 546.632
tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
overhead pabrik tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya
overhead pabrik Kue Kering Kacang adalah 124 Kg + (0 x
100%) = 124 Kg.
5) Biaya overhead pabrik Kue Kering Putri Salju yang
dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 546.632
tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada
persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya
107
bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya
overhead pabrik tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan
produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan
produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya
overhead pabrik Kue Kering Putri Salju adalah 124 Kg + (0 x
100%) = 124 Kg.
5. Perhitungan Harga Pokok Produk Per kilogram
Tabel 43 Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram
Kue Kering Nastar Nenas
Sumber: Diolah Oleh Penulis
Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp 5.971.312 unit
ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 124 Kg dan total
biaya produksi per Kilogram Kue Kering Nastar Nanas adalah Rp 48.155.
Elemen biaya produksi Biaya produksi Unit ekuivalen (per
Kilogram)
Biaya produksi per
Kilogram Kue
Biaya bahan baku Rp 4.203.600 124 Rp 33.900
Biaya Penolong Rp 21.080 124 Rp 170
Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000 124 Rp 9.667
Biaya overhead pabrik Rp 546.632 124 Rp 4.408
Total Rp 5.971.312 124 Rp 48.155
108
Tabel 44 Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram
Kue Kering Lidah kucing
Elemen Biaya Produksi
Unit ekuivalen
(Per Kilogram)
Biaya produksi Per
Kilogram Kue
Biaya Bahan Baku Rp 2.834.950 124 Rp 22.862
Biaya Bahan Penolong Rp 21.080 124 Rp 170
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.200.000 124 Rp 9.677
Biaya Overhead Pabrik Rp 546.632 124 Rp 4.408
Total Rp 4.602.662 496 Rp 37.118
Sumber: Diolah Oleh Penulis
Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp 4.602.662 unit
ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 124 Kg dan total
biaya produksi per Kilogram Kue Kering Lidah Kucing adalah Rp 37.118.
Tabel 45
Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram
Kue Kering Semprit Mawar
Elemen Biaya Produksi Unit ekuivalen
(Per Kilogram)
Biaya produksi Per
Kilogram Kue
Biaya Bahan Baku Rp 2.465.337 124 Rp 19.882
Biaya Bahan Penolong Rp 21.080 124 Rp 170
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.200.000 124 Rp 9.677
Biaya Overhead Pabrik Rp 546.632 124 Rp 4.408
Total Rp 4.233.049 496 Rp 34.137
Sumber: Diolah Oleh Penulis
Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp 4.233.049 unit
ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 124 Kg dan total
biaya produksi per Kilogram Kue Kering Semprit Mawar Rp 34.137.
109
Tabel 46
Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram
Kue Kering Kacang Amor
Elemen Biaya Produksi Unit ekuivalen
(Per Kilogram)
Biaya produksi Per
Kilogram Kue
Biaya Bahan Baku Rp 2.473.490 124 Rp 19.947
Biaya Bahan Penolong Rp 21.080 124 Rp 170
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.200.000 124 Rp 9.677
Biaya Overhead Pabrik Rp 546.632 124 Rp 4.408
Total Rp 4.241.202 496 Rp 34.203
Sumber: Diolah Oleh Penulis
Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp 4.241.202 unit
ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 124 Kg dan total
biaya produksi per Kilogram Kue Kering Kacang Amor adalah Rp 34.203.
Tabel 47
Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram
Kue Kering Putri Salju
Elemen Biaya Produksi Unit ekuivalen
(Per Kilogram)
Biaya produksi Per
Kilogram Kue
Biaya Bahan Baku Rp 2.535.800 124 Rp 20.450
Biaya Bahan
Penolong Rp 21.080 124 Rp 170
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.200.000 124 Rp 9.677
Biaya Overhead
Pabrik Rp 546.632 124 Rp 4.408
Total Rp 4.303.512 496 Rp 34.706
Sumber: Dioleh Oleh Penulis
Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp 4.303.512 unit
ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 124 Kg dan total
biaya produksi per Kilogram Kue Kering Kacang Amor adalah Rp 34.706.
110
6. Untuk menentukan harga pokok produk pada bulan Desember 2017 maka
perlu juga diketahui beberapa jurnal
Biaya produksi Kue Kering Nastar Nenas yang terjadi dalam bulan
Desember 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku
BDP – biaya bahan baku Rp 4.203.600
Persediaan bahan baku Rp 4.203.600
b. Jurnal untuk mencatat biaya penolong
BDP – biaya penolong Rp 21.080
Persediaan bahan penolng Rp 21.080
c. Jurnal tenaga kerja langsung
BDP – biaya tenaga kerja Rp 1.200.000
Gaji dan upah Rp 1.200.000
d. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik
BDP – biaya overhead pabrik Rp 546.632
Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 546.632
111
e. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke
gudang
BDP- Biaya bahan baku Rp 4.203.600
BDP- Biaya penolong Rp 21.080
BDP- Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 546.632
Persediaan produk jadi Rp 5.971.312
Biaya produksi Kue Kering Lidah Kucing yang terjadi dalam bulan
Desember 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku
BDP – biaya bahan baku Rp 2.834.950
Persediaan bahan baku Rp 2.834.950
b. Jurnal untuk mencatat biaya penolong
BDP – biaya penolong Rp 21.080
Persediaan bahan penolng Rp 21.080
c. Jurnal tenaga kerja langsung
BDP – biaya tenaga kerja Rp 1.200.000
Gaji dan upah Rp 1.200.000
d. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik
BDP – biaya overhead pabrik Rp 546.632
Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 546.632
112
e. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke
gudang
BDP- Biaya bahan baku Rp 2.834.950
BDP- Biaya penolong Rp 21.080
BDP- Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 546.632
Persediaan produk jadi Rp 4.602.662
Biaya produksi Kue Kering Semprit Mawar yang terjadi dalam bulan
Desember 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku
BDP – biaya bahan baku Rp 2.465.337
Persediaan bahan baku Rp 2.465.337
b. Jurnal untuk mencatat biaya penolong
BDP – biaya penolong Rp 21.080
Persediaan bahan penolng Rp 21.080
c. Jurnal tenaga kerja langsung
BDP – biaya tenaga kerja Rp 1.200.000
Gaji dan upah Rp 1.200.000
d. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik
BDP – biaya overhead pabrik Rp 546.632
Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 546.632
113
e. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke
gudang
BDP- Biaya bahan baku Rp 2.465.337
BDP- Biaya penolong Rp 21.080
BDP- Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 546.632
Persediaan produk jadi Rp 4.233.049
Biaya produksi Kue Kering Kacang Amor yang terjadi dalam bulan
Desember 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku
BDP – biaya bahan baku Rp 2.473.490
Persediaan bahan baku Rp 2.473.490
b. Jurnal untuk mencatat biaya penolong
BDP – biaya penolong Rp 21.080
Persediaan bahan penolng Rp 21.080
c. Jurnal tenaga kerja langsung
BDP – biaya tenaga kerja Rp 1.200.000
Gaji dan upah Rp 1.200.000
d. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik
BDP – biaya overhead pabrik Rp 546.632
Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 546.632
114
e. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke
gudang
BDP- Biaya bahan baku Rp 2.473.490
BDP- Biaya penolong Rp 21.080
BDP- Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 546.632
Persediaan produk jadi Rp 4.241.202
Biaya produksi Kue Kering Putri Salju yang terjadi dalam bulan
Desember 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku
BDP – biaya bahan baku Rp 2.535.800
Persediaan bahan baku Rp 2.535.800
b. Jurnal untuk mencatat biaya penolong
BDP – biaya penolong Rp 21.080
Persediaan bahan penolng Rp 21.080
c. Jurnal tenaga kerja langsung
BDP – biaya tenaga kerja Rp 1.200.000
Gaji dan upah Rp 1.200.000
d. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik
BDP – biaya overhead pabrik Rp 546.632
Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 546.632
115
e. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke
gudang
BDP- Biaya bahan baku Rp 2.535.800
BDP- Biaya penolong Rp 21.080
BDP- Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000
BDP- Biaya overhead pabrik Rp 546.632
Persediaan produk jadi Rp 4.303.512
116
7. Laporan Biaya Produksi
Berikut laporan biaya produksi yang disarankan penulis untuk
perusahaan berdasarkan perhitungan harga pokok produksi dengan konsep
akuntansi biaya:
Tabel 48
Azzahra Cake
Laporan Biaya Produksi Kue Kering Nastar Nenas
Bulan Desember 2017
Data Produksi:
Dimasukan dalam proses 124 Kg
Produk jadi yang ditransfer ke 0 Kg
gudang
Produk dalam proses akhir 0 Kg
Jumlah produk yang dihasilkan 124 Kg
Biaya yang dibebankan dalam
bulan Januari 2017:
Total Per Kilogram
Biaya bahan baku Rp 4.203.600 Rp 33.900
Biaya penolong Rp 21.080 Rp 170 Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.200.000 Rp 9.677
Biaya overhead pabrik Rp 546.632 Rp 4.408
Rp 5.971.312 Rp 48.155
Perhitungan biaya:
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang
124 Kg x Rp 48.155 = Rp 5.971.312
Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 5.971.312
Sumber: Diolah oleh penulis
117
Tabel 49
Azzahra Cake
Laporan Biaya Produksi Kue Kering Lidah Kucing
Bulan Desember 2017
Data Produksi:
Dimasukan dalam proses 124 Kg
Produk jadi yang ditransfer ke 0 Kg
gudang
Produk dalam proses akhir 0 Kg
Jumlah produk yang dihasilkan 124 Kg
Biaya yang dibebankan dalam
bulan Januari 2017:
Total Per Kilogram
Biaya bahan baku Rp 2.834.950 Rp 22.862
Biaya penolong Rp 21.080 Rp 170
Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.200.000 Rp 9.677
Biaya overhead pabrik Rp 546.632 Rp 4.408
Rp 4.602.662 Rp Rp 37.118
Perhitungan biaya:
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang
124 Kg x Rp 37.118 = Rp 4.602.662
Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 4.602.662
Sumber: Diolah oleh penulis
Tabel 50
Azzahra Cake
Laporan Biaya Produksi Kue Kering Semprit Mawar
Bulan Desember 2017
Data Produksi:
Dimasukan dalam proses 124 Kg
Produk jadi yang ditransfer ke 0 Kg
gudang
Produk dalam proses akhir 0 Kg
Jumlah produk yang dihasilkan 124 Kg
Biaya yang dibebankan dalam
bulan Januari 2017:
Total Per Kilogram
Biaya bahan baku Rp 2.465.337 Rp 19.882
Biaya penolong Rp 21.080 Rp 170 Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.200.000 Rp 9.677
118
Biaya overhead pabrik Rp 546.632 Rp 4.408
Rp 4.233.049 Rp 34.137
Perhitungan biaya:
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang
124 Kg x Rp 34.137 = Rp 4.233.049
Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 4.233.049
Sumber: Diolah Oleh Penulis
Tabel 51
Azzahra Cake
Laporan Biaya Produksi Kue Kering Kacang Amor
Bulan Desember 2017
Data Produksi:
Dimasukan dalam proses 124 Kg
Produk jadi yang ditransfer ke 0 Kg
gudang
Produk dalam proses akhir 0 Kg
Jumlah produk yang dihasilkan 124 Kg
Biaya yang dibebankan dalam
bulan Januari 2017:
Total Per Kilogram
Biaya bahan baku Rp 2.473.490 Rp 19.947
Biaya penolong Rp 21.080 Rp 170 Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.200.000 Rp 9.677
Biaya overhead pabrik Rp 546.632 Rp 4.408
Rp 4.241.202 Rp 34.203
Perhitungan biaya:
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang
124 Kg x Rp 34.203 = Rp 4.241.202
Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 4.241.202
Sumber: Diolah Oleh Penulis
119
Tabel 52
Azzahra Cake
Laporan Biaya Produksi Kue Kering Putri Salju
Bulan Desember 2017
Data Produksi:
Dimasukan dalam proses 124 Kg
Produk jadi yang ditransfer ke 0 Kg
gudang
Produk dalam proses akhir 0 Kg
Jumlah produk yang dihasilkan 124 Kg
Biaya yang dibebankan dalam
bulan Januari 2017:
Total Per Kilogram
Biaya bahan baku Rp 2.821.000 Rp 22.750
Biaya penolong Rp 35.030 Rp 283
Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.200.000 Rp 9.677
Biaya overhead pabrik Rp 546.632 Rp 4.408
Rp 4.602.662 Rp Rp 37.118
Perhitungan biaya:
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang
124 Kg x Rp 37.118 = Rp 4.602.662
Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 4.602.662
Sumber: Diolah Oleh Penulis
8. Perbandingan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan
menurut penulis
Setelah diteliti dan dibandingkan, terdapat perbedaan jumlah harga
pokok produk antara perhitungan yang dilakukan oleh Azzahra Cake
dengan perhitungan penulis (berdasarkan konsep akuntansi biaya),
perbedaan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:
120
Tabel 53
Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram Kue Kering Nastar
Nenas Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis
Keterangan Menurut Perusahaan Menurut Penulis
Biaya Bahan Baku Rp 4.224.680 Rp 4.203.600
Biaya Bahan Penolong Rp - Rp 21.080
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.510.000 Rp 1.200.000
Biaya Lain-lain Rp 52.380 Rp -
Biaya Overhead Pabrik Rp - Rp 546.632
Jumlah biaya produksi Rp 5.787.060 Rp 5.971.312
Harga pokok produksi Rp 46.669 Rp 48.155
Sumber : Diolah Oleh Penulis
Tabel 54
Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram Kue Kering Lidah
Kucing Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis
Keterangan Menurut Perusahaan Menurut Penulis
Biaya Bahan Baku Rp 2.834.950 Rp 2.821.000
Biaya Bahan Penolong Rp - Rp 21.080
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.510.000 Rp 1.200.000
Biaya Lain-lain Rp 52.380 Rp -
Biaya Overhead Pabrik Rp - Rp 546.632
Jumlah biaya produksi Rp 4.397.330 Rp 4.602.662
Harga pokok produksi Rp 35.462 Rp 37.118
Sumber : Diolah Oleh Penulis
121
Tabel 55
Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram Kue Semprit
Mawar Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis
Keterangan Menurut Perusahaan Menurut Penulis
Biaya Bahan Baku Rp 2.486.417 Rp 2.465.337
Biaya Bahan Penolong Rp - Rp 21.080
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.510.000 Rp 1.200.000
Biaya Lain-lain Rp 52.380 Rp -
Biaya Overhead Pabrik Rp - Rp 546.632
Jumlah biaya produksi Rp 4.048.797 Rp 4.233.049
Harga pokok produksi Rp 32.652 Rp 34.137
Sumber : Diolah Oleh Penulis
Tabel 56
Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram Kue Kacang Amor
Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis
Keterangan Menurut Perusahaan Menurut Penulis
Biaya Bahan Baku Rp 2.473.490 Rp 2.472.250
Biaya Bahan Penolong Rp - Rp 21.080
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.510.000 Rp 1.200.000
Biaya Lain-lain Rp 52.380 Rp -
Biaya Overhead Pabrik Rp - Rp 546.632
Jumlah biaya produksi Rp 4.056.950 Rp 4.241.202
Harga pokok produksi Rp 32.717 Rp 34.203
Sumber : Dibuat Oleh Penulis
122
Tabel 57 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram Kue Putri Salju
Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis
Keterangan Menurut Perusahaan Menurut Penulis
Biaya Bahan Baku Rp 2.556.880 Rp 2.535.800
Biaya Bahan Penolong Rp - Rp 21.080
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.510.000 Rp 1.200.000
Biaya Lain-lain Rp 52.380 Rp -
Biaya Overhead Pabrik Rp - Rp 546.632
Jumlah biaya produksi Rp 4.119.260 Rp 4.303.512
Harga pokok produksi Rp 33.220 Rp 34.706
Sumber : Diolah Oleh Penulis
Dari tabel di atas terdapat perbedaan dimana perhitungan harga pokok
produk per kilogram Kue Kering Nastar Nenas, Kue Kering Lidah Kucing, Kue
Kering Semprit Mawar, Kue Kering Kacang Amor, dan Kue Kering Putri Salju
menurut perusahaan lebih kecil dibandingkan perhitungan yang dilakukan
penulis. yaitu dimana perhitungan harga pokok produksi yang disarankan
penulis dan perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan produksi kue kering nastar nenas per kilogram menurut
perusahaan Rp 46.669 sedangkan menurut penulis Rp 48.155
2. Perhitungan produksi kue kering lidah kucing per kilogram menurut
perusahaan Rp 35.462 sedangkan menurut penulis Rp 37.118
123
3. Perhitungan produksi kue kering semprit mawar per kilogram menurut
perusahaan Rp 32.652 sedangkan menurut penulis Rp 34.137
4. Perhitungan produksi kue kering kacang amor per kilogram menurut
perusahaan Rp 32.717 sedangkan menurut penulis Rp 34.203
5. Perhitungan produksi kue kering putri salju per kilogram menurut
perusahaan Rp 33.220 sedangkan menurut penulis Rp 34.706
Perbedaan hal perhitungan terjadi karena perusahaan masih salah
dalam melakukan penggolongan biaya produksi, karena perusahaan tidak
menggolongkan biaya overhead pabrik dengan tepat, perusahaan tidak
melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap yang seharusnya dimasukkan
dalam biaya overhead pabrik dan perusahaan memasukkan biaya bahan
penolong ke dalam biaya bahan baku.
Dengan demikian maka dapat diketahui selisih perhitungan harga
pokok produk menurut Azzahra Cake Banjarmasin dengan penulis pada:
1. Kue Kering Nastar Nenas Rp 1.486 (lebih kecil menurut perusahaan)
2. Kue Kering Lidah Kucing Rp 1.656 (lebih kecil menurut perusahaan)
3. Kue Kering Semprit Mawar Rp 1.485 (lebih kecil menurut perusahaan)
4. Kue Kering Kacang Amor Rp 1.479 (lebih kecil menurut perusahaan)
5. Kue Kering Putri Salju Rp 1.486 (lebih kecil menurut perusahaan)
124
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah dilakukan penelitian berkenaan dengan perhitungan harga pokok
produksi kue kering nastar nenas, kue kering lidah kucing, kue kering semprit
mawar, kue kering kacang amor, dan kue kering putri salju dengan
menggunakan metode harga proses, telah diketahui bahwa penulis mencoba
mengambil dari semua hal yang telah dibahas dan dari hasil penelitian tersebut,
maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Azzahra Cake adalah suatu usaha yang bergerak dalam pembuatan pesanan
kue pengantin, kue ulang tahun dan kue kering yang berlokasi di jalan Bumi
Mas Raya Banjarmasin.
2. Azzahra Cake masih kurang tepat dalam melakukan perhitungan harga
pokok produk per kilogram, karena tidak menggolongkan biaya yang sesuai
dengan konsep akuntansi biaya seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik.
3. Penggolongan Biaya produksi menurut Azzahra Cake adalah biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lain.
4. Azzahra Cake tidak menggolongkan biaya overhead pabrik seperti tidak
melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap, padahal aktiva tetap
125
termasuk dalam biaya overhead pabrik. Azzahra Cake juga menggolongkan
biaya bahan penolong ke biaya bahan baku dan masih belum
mengalokasikan biaya-biaya yang perlu dialokasikan seperti biaya-biaya
tenaga kerja dan biaya bahan baku langsung.
5. Terdapat perbedaan perhitungan harga pokok produksi menurut Azzahra
Cake dan penulis. Perhitungan produksi kue kering nastar nenas per
kilogram menurut perusahaan Rp 46.669 sedangkan menurut penulis
Rp 48.155, kue kering lidah kucing per kilogram menurut perusahaan
Rp 35.462 sedangkan menurut penulis Rp 37.118, kue kering semprit
mawar per kilogram menurut perusahaan Rp 32.652 sedangkan menurut
penulis Rp 34.137, kue kering kacang amor per kilogram menurut
perusahaan Rp 32.717 sedangkan menurut penulis Rp 34.203, dan kue
kering putri salju per kilogram menurut perusahaan Rp 33.220 sedangkan
menurut penulis Rp 34.706.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang dapat
penulis berikan dengan harapan dapat dijadikan pertimbangan dalam proses
pengambilan keputusan yang mungkin bisa diterapkan Azzahra Cake dimasa
yang akan datang, semoga dapat berguna bagi perusahaan agar perusahaan
lebih maju dan berkembang. Adapun saran tersebut sebagai berikut:
126
1. Azzahra Cake sebaiknya melakukan penggolongan biaya sesuai dengan konsep
akuntansi biaya, seperti penggolongan mana yang termasuk biaya bahan baku
dan mana yang masuk biaya bahan penolong. Karena penggolongan biaya
sangat berpengaruh dalam perhitungan harga pokok produksi yang lebih baik.
2. Azzahra Cake sebaiknya memasukkan biaya overhead pabrik, melakukan
perhitungan penyusutan aktiva tetap dan memisahkan mana biaya tenaga kerja
langsung dan yang tidak langsung sesuai dengan konsep akuntansi biaya.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. (2013). Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Cetakan kelima.
Yogyakarta: BFEE.
Dewi, Sofia Prima dan Septian Bayu Kristanto. 2014. Akuntansi Biaya. Edisi 2.
Bogor: IN MEDIA.
Dunia, Ahmad Firdaus, dan Wasilah Abdullah. 2012. Akuntansi Biaya Edisi.
Jakarta: Salemba Empat
L.M Samryan, 2012. Akuntansi manajemen. Edisi pertama. Cetakan pertama.
Jakarta Riefmanto
Mulyadi., 2015. AKuntansi biaya. Edisi kelima. Cetakan ketiga belas. Yogyakarta
UPP.STIM YKPN
Mulyadi, 2016. Akuntansi biaya. Edisi kelima. Cetakan keempat belas. Yogyakarta
UPP.STIM YKPN
Raiborn, Cecily A dan Michael R. Kinney. 2014. Akuntansi Biaya Dasar dan
Perkembangan. Edisi 7. Jakarta. Salemba Empat.
Riwayadi. 2014. Akuntansi Biaya Pendekatan Tradisional Dan Kontemporer.
Jakarta: Salemba Empat.
Sasongko, Catur dkk. 2016. Akuntansi Suatu Pengantar-Berbasis PSAK Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat.
Sirait, Pirmatua. 2014. Pelaporan dan Laporan Keuangan. Yogyakarta:
GRAHA ILMU.
Widilestainingtyas. Only, Dony Waluya Firdaus, Sri Dewi Anggadini. 2012.
Akuntansi Biaya. GRAHA ILMU Sugiyono, 2013.
AZZAHRA CAKE BANJARMASIN Jalan Bumi Mas Raya Rt 01/001, Pemurus Baru
TELP (0511) 7565060
BANJARMASIN (70236) KALIMANTAN SELATAN
Nomor : Banjarmasin, 25 November 2017
Lampiran : -
Perihal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.
Ketua Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin
Di –
Tempat
Hormat Saya,
Dengan Adanya surat saudara tanggal 24 November 2017 yang diberikan
dari ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin, tentang perihal
tersebut di atas untuk menyelesaikan tugas akhir. Kami sebagai pemimpin
Azzahra Cake menyetujui dan bersedia memberikan izin kepada mahasiswa
bersangkutan REKA YUNITA NIM A03150041 Jurusan Akuntansi untuk
melaksanakan penelitian dan pencarian data serta informasi yang dibutuhkan
untuk penyusutan tugas akhir.
Demikian surat pemberitahuan ini saya sampaikan, saya ucapkan terima kasih.
Pimpinan Azzahra Cake
Hj. Hapsah
Nama Instansi : Azzahra Cake
Alamat : Jalan Bumi Mas Raya RT 0.1/001 Kel. Pemurus Baru Banjarmasin
Koordinat : -3.3412542,114.6114765,21
A. Denah Perusahaan
B. Foto dan Kegiatan di Perusahaan