PERILAKU
ORGANISASI
Presented by :
M Anang Firmansyah
ASAS-ASAS
PERILAKU ORGANISASI
MEMAHAMI PERILAKU ORGANISASI
: Telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang-orang
bertindak di dalam organisasi
Unsur pokok dalam Organisasi :
- Orang
- Struktur
- Teknologi
- Lingkungan
Hakekat Manusia :
-Perbedaan Individu
-Orang seutuhnya
-Perilaku yang termotivasi
-Nilai Orang (martabat manusia)
HAKEKAT ORGANISASI :
1.Sistem Sosial
2.Kepentingan Bersama
PENDEKATAN PERILAKU ORGANISASI :1.Pendekatan Antardisiplin, perpaduan banyak disiplin
2.Pendekatan Sumber Daya Manusia (Suportif), dukungan
pertumbuhan atau perkembangan pegawai untuk mencapai keefektifan
3.Pendekatan Kontingensi, peluang adanya perilaku yang berbeda-beda
yang diperlukan oleh berbagai lingkungan yang berlainan untuk mencapai
keefektifan
4.Pendekatan Produktivitas, rasio yang membandingkan berberbagai unit
keluaran dengan unit masukan
5.Pendekatan Sistem, interaksi semua bagian organisasi dalam hubungan
yang rumit
IKLIM DAN MODEL PERILAKU ORGANISASI
Iklim Organisasi : lingkungan manusia dimana para pegawai organisasi
melakukan pekerjaan mereka
Unsur – unsur Iklim yang menyenangkan:
-Kualitas kepemimpinan
-Kadar kepercayaan
-Komunikasi keatas dan kebawah
-Perasaan melakukan pekerjaan yang bermanfaat
-Tanggung Jawab
-Imbalan yang adil
-Tekanan pekerjaan yang nalar
-Pengendalian, Struktur, dan birokrasi yang nalar
-Keterlibatan pegawai, keikutsertaan
MODEL PERILAKU ORGANISASI
AUTOKRATIS KUSTODIAL SUPORTIF KOLEGIAL
1.Dasar Kekuasaan Sumberdaya Kepemimpinan Kemitraan
Model ekonomi
2.Orientasi Wewenang Uang Dukungan Kerja tim
Manajemen
3.Orientasi Kepatuhan Rasa aman & Prestasi kerja Tanggung
Pegawai maslahat Jawab
4.Dampak Bergantung Bergantung Keikutsertaan Disiplin diri
Psikologis pada bos pada organisasi
Bagi pegawai
5.Kebutuhan Nafkah Rasa aman Status dan Perwujutan
Pegawai hidup Pengakuan diri
6.Hasil Minimum Kerjasama Penyadaran Antusiasme
Prestasi moderat
SISTEM SOSIAL (Budaya, Peran, Status)
Sistem Sosial : Seperangkat hubungan manusia yang
rumit yang berinteraksi dalam banyak cara.Dimana
sebuah sistem dikatakan dalam keseimbangan sosial
apabila terdapat suatu dinamika yang
menyeimbangkan semua bagiannya yang saling
tergantung dan memberikan perubahan yang
fungsional / menguntungkan bagi sistem
SISTEM SOSIAL
PERANBUDAYA STATUS
Perubahan
Budaya
Etika Kerja
Tanggungjawab-
Sosial
Sosialisasi
Persepsi Peran
Konflik Peran
Peran ganda
Hubungan Status
Simbol Status
Sumber Status
Pentingnya Status
Keseimbangan Sosial
Tindakan fungsionalitas
Perjanjian psikologis &
ekonomi
Keadilan
PEGAWAI
MAJIKAN
Perjanjian
Psikologis
Perjanjian
Ekonomi
Pegawai:
Apabila harapan terpenuhi:
-Kepuasan kerja tinggi
-Prestasi tinggi
-Tetap bertahan dalam organisasi
Bila harapan tidak terpenuhi :
-Kepuasan Kerja rendah
-Prestasi Rendah
-Pengunduran diri
Majikan
Apabila harapan terpenuhi:
-Pegawai dipertahankan
-Kemungkinan Promosi
Apabila harapan tidak terpenuhi:
-Tindakan Perbaikan /Disiplin
-Kemungkinan pemberhentian
PERJANJIAN PSIKOLOGIS DAN EKONOMI
MOTIVASI DAN
SISTEM IMBALAN
DORONGAN UTAMA MOTIVASI
Kebutuhan
manusia
Model Dua Faktor
Model Herzberg
Hirarki
kebutuhan
Maslow
Modifikasi
Perilaku
Jenis-
Kebutuhan
Keragaman-
kebutuhan
Kebutuhan
Tingkat tinggi
Kebutuhan
Tingkat rendah
Hirarki
Kebutuhan
Faktor intrinsik
Dan ektrinsik
Perbandingan-
Model Herzberg &
Model Maslow
Kritik terhadap
Modifikasi
Perilaku
Penerapan-
Modifikasi-
perilaku
MOTIVASI PEGAWAI
MENAFSIRKAN
MODEL
MOTIVASI
Mikoromotivasi
Makromotivasi
POLA
MOTIVASI
Motivasi-
Prestasi
Motivasi-
Afiliasi
Motivasi
Kompetensi
Motivasi-
Kekuasaan
MODEL
HARAPAN
Valensi
Harapan
Instrumenta-
litas
Penerapan
Model-
Harapan
Penilaian
terhadap-
model -
harapan
PROSES
ATRIBUSI
Penafsiran
penyebab
perilaku
diri sendiri
dan
perilaku
orang lain
KEPUASAN KERJA
HAKEKAT
KEPUASAN
KERJA
*Pentingnya-
Kepuasan-
Kerja
*Profil karyawan
yang puas
PENELELAAHAN
KEPUASAN
KERJA
*Survey kepuasan-
Manajer
•Manfaat kepuasan
kerja
*Membuat survey
kepuasan
MENGGUNAKAN
INFORMASI
SURVEY
*Umpan balik-
Survey
*Tindak lanjut
Administratif
Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai
tentang
Menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka
Pentingnya kepuasan Kerja :
-Tingkat Kepuasan Kerja
-Kepuasan Kerja dan Prestasi
-Pergantian Pegawai (Turnover)
-Kemangkiran (absences)
-Pencurian
Profil Karyawan yang puas :
-Usia
-Tingkat pekerjan
-Ukuran Organisasi
MANFAAT KEPUASAN KERJA
-Kepuasan kerja umum
-Komunikasi
-Membaiknya Sikap
-Kebutuhan Pelatihan
-Maslahat bagi serikat pekerja
-Perencanaan dan Pemantauan Perubahan
SURVEY KEPUASAN KERJA MANAGER DAN
PEGAWAI-Menghimpun perasaan pegawai tentang pekerjaan dan
lingkungan kerja mereka
-Mendiagnosa ketidakpuasan di alangan manajer dan
pegawai
-Untuk mengambil langkah-langkah perbaikan
JENIS PERTANYAAN SURVEY
(1). SURVEY OBJEKTIF’
pegawai hanya tinggal memilih dan menandai
jawaban yang paling mewakili perasaan mereka
sendiri, dengan
jawaban ‘benar atau salah’;setuju atau tidak setuju’
(2). SURVEY DESKRIPTIF,
memberikan keleluasaan bagi pegawai untuk
menjawabnya dengan kata-kata mereka sendiri
Desain survey
1.Keterandalan (reliability) kemampuan instrumen untuk
menghasilkan konsistenitas
2.Kesahihan (validity) mengukur sesuatu yang memang
harus diukur
MENILAI PRESTASI
IMBALAN PENAKSIRAN
PRESTASI
SISTEM
INSENTIF
EKONOMI
INSENTIF
UPAH
BAGI LABA
& PRODUKSI
PROGRAM
BAYARAN
LENGKAP
SISTEM PENILAIAN PRESTASI
-Adanya keharusan organisasi
-Berdasarkan kriteria yang ditetapkan dengan baik dan
obyektif
-Berdasarkan analisis pekerjaan yang seksama
-Hanya menggunakan kriteria yang berkaitan dengan
pekerjaan
-Cukup didukung oleh telaah keterandalan dan kesahihannya
-Dilakukan oleh penilai yang terlatih dan cakap
-Diterapkan secara obyektif di seluruh organisasi
-Dapat dibuktikan tidak diskriminatif seperti yang ditegaskan
oleh undang-undang
KEPEMIMPINAN & PERUBAHAN ORGANISASI
KEPEMIMPINAN : PROSES MENDORONG ORANG DAN
MEMBANTU ORANG LAIN UNTUK BEKERJA DENGAN ANTUSIAS MENCAPAI TUJUAN.
KETRAMPILAN YANG DIMILIKI PEMIMPIN
* Ketrampilan teknis (technical skill)
* Ketrampilan manusia (human skill)
* Ketrampilan Konsep (conceptual skill)
MODEL KEPEMIMPINAN JALUR-TUJUAN
( Path-goal leadership oleh Robert House)
Identifikasi
Kebutuhan
pegawai
Penetapan
Tujuan yang
tepat
Mengaitkan
Imbalan dg
tujuan
Memperjelas jalur
Pencapaian
tujuan
Pegawai merasa puas dan
termotivasi, ada penerimaan
terhadap pemimpin
Timbul prestasi
Yang efektif
Pegawai dan perusahaan
Mencapai tujuan
Dengan lebih baik
KUASA DAN POLITIK
Kuasa : kemampuan mempengaruhi orang lain dan peristiwa
Politik : cara pemimpin memperoleh dan menggunakan
kuasa
Jenis-jenis kuasa :
-Kuasa Pribadi (personal power)
-Kuasa Legitimasi (legtimatr power/position
power/official power)
-Kuasa Ahli (expert power)
-Kuasa Politik (politic power)
GAYA KEPEMIMPINAN
Teori X dan Teori Y( teori Douglas McGregor)
Teori X : Pada dasarnya orang tidak suka bekerja dan malah menghindarinya
Kurang bertanggung jawab, kurang berambisi, lebih mementingkanrasa aman
Harus dipaksa, dikendalikan, dan diancam dengan hukuman untukmau bekerja
Dengan Asumsi ini peran manajer adalah memaksa danmengendalikan pegawai
Teori Y :
Bekerja pada hakekatnya sama dengan bermain
Pada dasarnya orang tidak berpembawaan malas
Mengendalikan diri sendiri untuk mencapai tujuan
Orang yang memiliki potensi, memiliki imajinasi ,
kepandaian, kreativitas yang dapat diterapkan
dalam bekerja
Dalam asumsi ini peran manajer adalah :
Mengembangkan potensi pegawai
Membantu menyalurkan potensi
(1) Kepemimpinan positif ( positive leadership) ,pendekatan dengan menekankan imbalan ekonomik:- pendidikan pegawai yang lebih baik- tuntutan untuk mandiri- memotivasi dan memuaskan pegawai
(2) Kepemimpinan Negatif (negative leadership), pendekatan dengan penekanan hukuman ;- merasa lebih unggul dari yang dipimpin- mengancam dengan hukuman- menegur dihadapan umum- peng-rumahan tanpa bayaran
(3)Peminpin yang outokratik, - memusatkan kekuasaan dan
- pengambilan keputusan bagi diri sendiri
- Kelebihan : - memuaskan pemimpin,
pengambilan keputusan dengan
cepat, pendayagunaan pegawai
yang kuang kompeten, memberi
imbalan
- Kelemahan : orang-orang tidak menyukai
khususnya pada saat
menimbulkan rasa takut dan
keputusasaan
(4)Pemimpin yang partisipatif,- mendesentralisasi wewenang, , keputusan
- berdasarkan konsultatif, mendorong karyawan
untuk mengemkakan gagasan dan
mengajukan saran.
(5)Pemimpin yang bebas kendali,- Menghindari kuasa dan tanggung jawab
- mengabaikan kelompok, dan kelompok
mengambil inisiatif
- Melatih dan memotivasi bagi diri Sendiri
(6)Kepemimpinan konsiderasi dikenal
dengan orientasi pegawai ;
- meningkatkan prestasi dan kepuasan kerja
karyawan
- memperhatikan kebutuhan manusiawi
karyawan
- membina kerja team
- membantu karyawan untuk
memecahkan masalah
(7)Kepemimpinan Struktur, dikenal
dengan orientasi tugas;
- membuat orang sibuk
- memdesak mereka untuk berproduksi
(8)Kepemimpinan kontingensi( situasional), gaya kepemimpinan yang sesuai
bergantung pada situasi dimana pemimpin bekerja
(menguntungkan atau tidak menguntungkan, atau
diantara keduanya)
Menurut Fidler ,Keefektifan Pemimpin ditentukan
oleh interaksi antara Orientasi Pegawai dengan tiga
variabel tambahan yang berkaitan dengan pengikut,
tugas dan organisasi, yaitu :
(1)Hubungan pemimpin – anggota (leader
member relation), ditentukan oleh :
pengakuan pemimpin oleh pengikut, misal
- friksi kelompok dengan pemimpin
- penolakan pemimpin
- keengganan melakukan perintah dan hubungannya
rendah
(2)Struktur tugas (task structure); mencerminkan kadar
diperlikannya cara spesifik untuk melaksanakan
pekerjaan
(3)Kuasa posisi pemimpin (leader position power);
menggambarkan kuasa organisasi yang melekat
pada posisi yang diduduki pemimpin, misal
:mengangkat dan memberhentikan , simbol status,
kenaikan gaji, promosi pegawai.
PARTISIPASI PEGAWAI• Partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-
orang dalam dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan berbagi tanggungjawab pencapaian tujuannya
• Hakekat partisipasi pegawai :
- Keterlibatan mental dan emosional
- Motivasi untuk berkontribusi
- Tunjang terima tanggung jawab
- Penerapan yang luas
- Proses berbagi wewenang
- Meningkatnya kuasa dan pengaruh
PRASYARAT PARTISIPASI
1. WAKTU YANG CUKUP UNTUK BERPARTISIPASI
2. MASlAHATNYA LEBIH BESAR DARI KERUGIANNYA
3. RELEVAN DENGAN KEPENTINGAN PEGAWAI
4. KEMAMPUAN PEGAWAI MEMADAI UNTUK
MENANGANI BIDANG GARAPAN PARTISIPASI
5. TIDAK TIMBUL PERASAAN TERANCAM BAGI
KEDUABELAH PIHAK
6. MASIH DALAM BIDANG KELELUASAAN PEKERJAAN
PROGRAM PARTISIPATIF
Manajemen Panitia Panitia Program
Konsultif Kerja Manajemen Pemilikan
Madya Pegawai
Manajemen Program Kodeterminasi
Demokratik Pengajuan
Saran
(1) MANAJEMEN KONSULTIF (Consultive Management)
Victor Vroom, mengklasifikasi menjadi ;
- pentingnya kualitas keputusan
- tunjang terima pegawai
- penentuan waktu
- faktor biaya
- sumber data yang relevan
- kadar struktur masalah
- motivasi bawahan
- manajer dapat menerima gagasan pegawai
(2) MANAJEMEN DEMOKRATIK (Democratic Management)
- melakukan diskusi kelompok
- memanfaatkan gagasan dan pengaruh kelompok
sepenunya
- sesuai digunakan pada organisasi sosial
- diterapkan pada situasi hirarkis yang berorientasi
tugas
(3) PANITIA KERJA (Work Committees); kelompok karyawan dan manajer yang
diorganisasikan untuk membahas dan
memecahkan berbagai masalahpekerjaan
- panitia karyawan-pemimpin
- satuan tugas peningkatan kerja
- panitia keselamatan kerja
- memberikan manfaat yang luas dengan
melibatkan seluruh pegawai
- gugus kualitas (quality circles);
kelompok sukarela yang dilatih dalam teknik
dan statistik dan ketrampilan pemecahan
masalah dan melakukan pertemuan secara
berkala, yang memberikan solusi
(4) PROGRAM PENGAJUAN SARAN
(Suggestion Programs);
program formal yang mendorong pegawai
secara individu untuk peningkatan kerja ;
- dilakukan secara tertulis
- kurang memberikan manfaat
- tidak menimbulkan motivasi
- kurang berfungsi karena lambannya
tanggapan saran/dukungan
(5) PANITIA MANAJEMEN MADYA (Middle-
managemen Committees) /Manajemen rangkap
(multiple management)
; mekanisme kelompok untuk meningkatkan
partisipasi para manajer di bawah pimpinan teras
- pengembangan ketrampilan eksekutif di
kalangan para manajer madya
- melatih dalam jabatan teras
- membuka peningkaan kreatifitas
- membantu pimpinan untuk memperoleh
gagasan baru
- memperluas pengalaman
(6) KODETERMINASI (Codetermination)
- mendorong kerjasama antara pimpinan dan
karyawan
- menyingkirkan sikap yang tradisional
- kelemahannya : lemahnya kemampuan
pemimpin untuk mengelola, tugas administrasi
yang berlebihan, pemborosan waktu
(7) PROGRAM PEMILIKAN PEGAWAI
- Pegawai menyediakan modal untuk membeli
kendali atas bidang usaha yang ada
- kurangnya peluang kerja ditempat lain
- perekonomian lokal yang kurang baik
- jaminan pekerjaan bagi pegawai
PERUBAHAN ORGANISASI
DAN MANAJEMEN STRESS
KEKUATAN CONTOH
Keadaan angkatan kerja
Teknologi
Guncangan Ekonomi
Persaingan
Tren Sosial
Perpolitikan dunia
*Keragaman kultur yang lebih besarPopulasi yang lebih tuaBanyak karyawan baru dengan ketrampilan yang belum memadai
*Komputer yang lebih cepat, lebih murah dan lebihmudah dibawakemanapunPengaksesan musik secara on-linePenterjemahan kode genetika manusia
* Kebangkitan dan kejatuhan saham dot- comRuntuhnya pasar saham 2000-02Tingkat suku bunga yang sangat rendah
*Pesaing GlobalMerger dan konsolidasiPertumbuhan e-Commerce
*Ruang bincang-bincang di internetMeningkatnya diskon dan peritel big box
*Perang Isak –ASPembukaan pasar di CinaPerang melawan terorisme
KEKUATAN-KEKUATAN PENDORONG PERUBAHAN
MENGELOLA PERUBAHANSifat perubahan Kerja
• Organisasi secara keseluruhan cenderung
berpengaruh oleh perubahan yang
terjadi pada salah satu bagiannya
• Perubahan merupakan masalah manusia
dan juga masalah teknis
• Tujuan Pimpinan dalam aspek manusia
berkenaan dengan perubahan adalah
memperbaiki dan menjaga
keseimbangan kelompok dan
menyesuaikan pribadi yang terganggu
oleh perubahan
TANGGAPAN TERHADAP PERUBAHAN
PERUBAHAN TANGGAPAN
SITUASI SOSIAL
DI TEMPAT KERJA
RIWAYAT
PRIBADI
SIKAP/SENTIMEN
PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN
(1) Logis , berdasarkan alasan yang nalar dan
ilmiah :
- waktu yang diperlukan untuk
menyesuaikan diri
- upaya ekstra untuk belajar kembali
- situasi yang kurang diinginkan
- kerugian ekonomi yang ditimbulkan
- kelayakan teknis
(2) Psikologis, berdasarkan emosi,
sentimen dan sikap
- khawatir akan sesuatu yang tidak
diketahui
- rendahnya toleransi terhadap
perubahan
- tidak menyukai pimpinan atau
agen perubahan yang lain
- kurangnya kepercayaan terhadap
orang lain
- kebutuhan akan rasa aman,
menginginkan status quo
(3) Sosiologis, berdasarkan kepentingan dan
nilai kelompok
- Persengkokolan politis
- Bertentangan dengan nilai kelompok
- pandangan yang picik
- kepentingan pribadi
- keinginan untuk mempertahankan
persahabatan yang terjalin sekarang
SUMBER SUMBER INDIVIDUAL
-Kebiasaan-Rasa Aman-Faktor-faktor Ekonomi-Takut pada hal yang belum diketahui-Pemrosesan informasi yang selektif
SUMBER-SUMBER ORGANISASIONAL
-Inersia StrukturalFokus perubahan yang terbatasInersia KelompokAncaman terhadap keahlianAncaman terhadap relasi kuasa yang sudah mapanAncaman terhadap Pengalokasian sumberdaya yang sudahmapan
SUMBER RESISTENSI TERHADAP PENOLAKAN
MEMBANGUN DUKUNGAN /MENGATASI RESISTENSI TERHADAP PERUBAHAN
1.Membangun dukungan dan komimen
2. Negoisasi
3.Partisipasi
4.Imbalan bersama
5.Rasa aman
6,Pendidikan dan Komunikasi
7.Bekerjasama dengan serikat pekerja
8.Manipulasi dan Kooptasi
9.Memilih orang yang menerima Perubahan
10.Koersi, penerapan ancaman atau paksaan
langsung kepada orang yang menentang
MENERAPKAN PERUBAHAN DENGAN BERHASIL
PEMIMPIN sebagai AGEN PERUBAHAN
(Change Agent) yang memprakarsai perubahan
dan membantu keberhasilan penerapannya dan
PEGAWAI yang membuat hampir semua
perubahan menjadi berhasil, dukungan pegawai
merupakan aspek utama dalam proses perubahan
PENDEKATAN UNTUK MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI
a. Model Tiga Tahap dari Kurt Lewin :
b. Delapan tahap dari Kotller
c. Riset Tindakan
d. Pengembangan Organisasi
a.MODEL TIGA TAHAP DARI KURT LEWIN
(1) Pencairan (unfreezing), gagasan dan
praktek lama perlu disingkirkan agar
gagasan dan praktek baru dapat dipelajari
(2) Pengubahan (changing), langkah-langkah
mempelajari gagasan dan praktek baru agar
pegawai dapat berpikir dan berprestasi
dengan gagasan dan praktek baru
(3)Pembekuan Kembali (refreezing), hal-hal
yang sudah dipelajari dipadukan dalam
praktek yang sesungguhnya, praktek yang
berhasil menjadi tujuan akhir langkah ini.
b. Rencana delapan tahap dari Kotller untuk menerapkan Perubahan:
-Membangun sense of urgency dengan menciptakan alasan
kuatyang mendukung perubahan
-Membentuk koalisai untuk mendukung perubahan
-Menciptakan visi baru untuk mengarahkan perubahan
dan strategi
-Mengkomunikasikan visi pada semua anggota organisasi
-memberdayakan orang lain untuk bertindak sesuai visi
-Merencanakan, menciptakan , merayakan kemenangan
jangka pendek menuju visi yang baru
-Mengkonsolidasikan perbaikan, meninjau perubahan
untuk program baru
-Menjalankan perubahan dengan menunjukkan perilaku
baru dan keberhasilan organisasi
c. TINDAKAN RISET (action research)Mengacu pada suatu proses perubahan yang didasarkan pada pengumpulan data secara sistematisdan selanjutnya pemilihan sebuah tindakanberdasrkan informasi data yang sudah dianalisis
Meliputi 5 tahap :1.Diagnosis2.Analisis3.Umpan balik4.Tindakan5.Evaluasi
d.PENGEMBANGAN ORGANISASI (ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT –OD)
: sekumpulan intervensi perubahan rencana yang
dikembangkan berdasarkan berbagai nilai humanis-
demokratis yang berupaya meningktkan keefektifan
organisasi dan kesejahteraan karyawan
Nilai-nilai yang didasarka pada OD:
1.Penghormatan terhadap manusia
2.Kepercayaan dan dukungan
3.Penyeimbangan Kekuasaan
4.Konfrontasi
5.Partisipasi
STRES KERJA DAN PENGELOLAANNYA
Stres (stress), suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, keinginan yang tidak pasti dan penting
Stres tantangan : stres yang menyertai tantangan di tempat kerja (memiliki banyak proyek, tugas,dan tanggungjawab)
Stres Hambatan: stres yang menghalangi seseorang mencapai tujuan (birokrasi, politik, kantor,kebingungan terkait dengan tanggungjawab)
SUMBER-SUMBER POTENSIAL KONSEKUENSI
1.Faktor Lingkungan:-ketidakpastian ekonomi-ketidakpastian politik-perubahan teknologi
2.Faktor Organisasional :-Tuntutan tugas-tuntutan peran-Tuntutan antarpersonal
3.Faktor Personal :- Persoalan Keluarga- Persoalan Ekonomi- Kepribadian
1.Gejala gejala Psikologis- Sakit kepala- Tekanan darah tinggi- Sakit jantung
2. Gejala gejala Pskologis- Kecemasan- depresi- Menurunnya tingkat kepuasan kerja
3.Gejala gejala perilaku- Produktivitas- Kemangkiran- Perputaran karyawan
-
SUMBER SUMBER POTENSI STRES
MENGELOLA STRESS
a. PENDEKATAN INDIVIDUAL
- Penerapan teknik Manajemen waktu- Penambahan waktu Olah Raga- pelatihan relaksasi- perluasan jaringan dukungan sosial
b. PENDEKATAN ORGANISASIONAL
- seleksi personal dan penempatan kerja- pelatihan-penetapan tujuan yang realistis-pendesainan ulang pekerjaan- meningkatkan keterlibatan karyawan- perbaikan dalam komunikasi organisasi- penawaran cuti panjang- program-program kesejahteraan