i
PERSEPSI PEGAWAI PAJAK DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL (Studi Kasus Pada KPP Madya Semarang)
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Rudy Yulianto
NIM 7250407092
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang
panitia ujian skripsi pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 8 Agustus 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Tarsis Tarmudji, MM Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si NIP.19491121197603 1 002 NIP.19791208200604 2 002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi
Drs. Fachrurrozie, M.Si NIP. 19620623198901 1 001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 6 September 2011
Penguji
Drs. Sukirman, M.Si. NIP. 196706111991031003 Anggota I Anggota II
Drs. Tarsis Tarmudji, MM Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si NIP.19491121197603 1 002 NIP.19791208200604 2 002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono, M.Si NIP.196603081989011001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar- benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik dengan sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, 26 agustus 2011
Rudy Yulianto
NIM. 7250407092
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“ Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, Dan Kami telah
menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan
Kami tinggikan bagimu sebutan (nama) mu. Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari urusan satu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya
kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap ” (Q.S Alam Nasyrah :6-7)
Persembahan:
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Ibu dan Bapak yang kasih sayang dan
doa’nya bagai air zam-zam yang tak
pernah berhenti memancar.
2. Adik-adik tersayang.
3. Adek Nina yang selalu memberi
semangat ketika lelah menghinggapi.
4. Almamater.
5. Kawan-kawan Akuntansi angkatan
2007.
vi
PRAKATA
Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“PERSEPSI PEGAWAI PAJAK TERHADAP PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI PADA KINERJA INDIVIDUAL (STUDI KASUS PADA KPP
MADYA SEMARANG)” guna memenuhi syarat menyelesaikan program S-1 pada
program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.
Selama proses penelitian sampai disusunnya skripsi ini tentu tidak
lepas dari peranan banyak pihak yang secara langsung atau tidak langsung telah
membimbing, membantu dan memberikan semangat kepada penulis. Oleh
karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang.
3. Drs. Fachrurrozie, M.Si, Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang.
4. Drs. Tarsis Tarmudji, M.M., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana dari awal sampai akhir
penyusunan skripsi ini.
5. Rediana Setiyani, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sabar dan bijaksana dari awal
vii
sampai akhir penyusunan skripsi ini.
6. Drs. Sukirman, M.Si., Dosen Penguji yang memberikan kritik dan saran
dalam penelitian ini.
7. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Jawa Tengah I yang telah
memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di Kantor
Pelayanan Pajak Madya Semarang.
8. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Madya Semarang dan para pegawai yang
telah membantu dan meluangkan waktunya dalam pelaksanaan
penelitian ini.
9. Bapak/ Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan bekal ilmu kepada penulis.
10. Serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
Allah SWT memberikan balasan terhadap segala budi baik yang telah diberikan
kepada penulis.
Semarang, Agustus 2011
Penulis
viii
SARI
Yulianto, Rudy. 2011. “Persepsi Pegawai Pajak dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual (Studi Kasus Pada Kpp Madya Semarang)”. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.. Pembimbing I Drs.Tarsis Tarmudji, M.M .Pembimbing II Rediana Setyani,S.Pd. M.Si. Kata Kunci : Kinerja Individual, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Faktor Sosial,
Affect, Komplektisitas, Kesesuaian Tugas, Konsekuensi Jangka Panjang, Kondisi yang Memfasilitasi.
Adanya kesenjangan hasil dari beberapa penelitian yang berbeda tentang
faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi yang mempengaruhi kinerja individual secara parsial serta masih jarangnya penelitian dilakukan pada instansi pelayanan publik, mendorong peneliti untuk meneliti kembali pengaruh faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pada pajak KPP Madya Semarang. Adapun permasalahan dalam penelitian ini apakah faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi teknologi berpengaruh terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang baik secara simultan maupun secara parsial?
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pajak di KPP Madya Semarang berjumlah 99 pegawai. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 47 pegawai. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Variabel penelitian yang dikaji yaitu kinerja individual, pemanfaatan teknologi informasi yang dipengaruhi oleh faktor sosial, affect, komplektisitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, dan kondisi yang memfasilitasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey dengan cara menyebarkan kuesioner. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi positif dan signifikan terhadap kinerja individual secara simultan. Secara parsial pengaruh faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif signifikan sedangkan pengaruh kompleksitas menunjukan adanya pengaruh negatif namun tidak signifikan hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas terhadap kinerja individual.
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan: (1) KPP Madya Semarang sebaiknya memberi motivasi serta dukungan kepada pegawai dalam pemanfaatan teknologi informasi guna menyelesaikan berbagai kegiatan dan tugas agar dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga kinerja individu pegawai tinggi, (2) Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas sampel penelitian dengan tidak hanya pada instansi pubik, melainkan pada perusahaan-perusahaan baik di sektor publik maupun di sektor lainnya, dan (3) Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel-variabel lain yang belum diteliti pada penelitian ini.
ix
ABSTRACT Yulianto, Rudy. 2011. “Perseption of Tax Employee to Use Technology of Information on Individual Performance In KPP Madya Semarang”. Final Project. Accounting Departement. Faculty of Economics. State University of Semarang. Advisor Drs.Tarsis Tarmudji, M.M., Co.Advisor. Rediana Setyani,S.Pd., M.Si. Kata Kunci: Individual Performance, TI Usage, Social Factors, Affect,
Complexity, Task-Technolofy Alignment, Long Term Consequences, Fasilitating Conditions.
Adanya kesenjangan hasil dari beberapa penelitian yang berbeda tentang
faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi yang mempengaruhi kinerja individual secara parsial serta masih jarangnya penelitian dilakukan pada instansi pelayanan publik, mendorong peneliti untuk meneliti kembali pengaruh faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pada pajak KPP Madya Semarang. Adapun permasalahan dalam penelitian ini apakah faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi teknologi berpengaruh terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang baik secara simultan maupun secara parsial?
The population are all of tax employee in KPP Madya Semarang counted
86 employee and the sample are 47 employee by purposive sampling. Individual performance, social factors, affect, complexity, task-technolofy alignment, long term consequences, and fasilitating conditions as the variable. Survey method is used to data collected by questionnaire. Data analysis was using deskriptif analysis and multiple regression analysis.
The results show that social factors, affect, complexity, task-technology alignment, long term consequences and fasilitating conditions are positively and significant influence individual performance. And social factors, affect, task-technology alignment, long term consequences and fasilitating conditions are positively and significant influence individual performance, while complexity is negatively and insignificant infleunce individual performance.
Suggestions from the results are: (1) KPP Madya Semarang would to given motivation and support to employee in TI usage for finishing all of their work because it could be fast, precise, and accurate to be done their work so that individual performance of employee has advance, (2) To next project would be
(2) Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas sampel penelitian dengan tidak hanya pada instansi pubik, melainkan pada perusahaan-perusahaan baik di sektor publik maupun di sektor lainnya, dan (3) Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel-variabel lain yang belum diteliti pada penelitian ini.
x
DAFTAR ISI
...... Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ............................................ iii
HALAMAN PERNYATAAAN .................................................................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... v
PRAKATA .................................................................................................. vi
SARI ............................................................................................................ viii
ABSTRAK .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 8
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 10
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 11
xi
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 12
2.1 Teori Dasar Pemanfaatan Teknologi Informasi .................................. 12
2.1.1 Theory of Reasoned Action ....................................................... 12
2.1.2 Theory of Attitude and Behavior ............................................... 15
2.2 Technology Acceptance Model (TAM) .............................................. 15
2.3 Persepsi ............................................................................................. 17
2.4 Kinerja Individual ............................................................................. 19
2.5 Model Hubungan Teknologi dan Kinerja ........................................... 20
2.5.1 Penelitian Berfokus Pemanfaatan Teknologi ............................. 21
2.5.2 Penelitian Berfokus Kesesuaian Tugas – Teknologi .................. 21
2.6 Sistem Informasi Akuntansi............................................................... 22
2.7 Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak ......................................... 27
2.8 Pemanfaatan Teknologi Informasi ..................................................... 28
2.9 Indikator yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi ..... 30
2.9.1 Faktor Sosial ............................................................................. 31
2.9.2 Affect (Perasaan Individu) ......................................................... 32
2.9.3 Komplektisitas .......................................................................... 32
2.9.4 Keseuaian Tugas ....................................................................... 33
2.9.5 Konsekuansi Jangka Panjang .................................................... 33
2.9.6 Kondisi yang Memfasilitasi ...................................................... 34
2.10 Kerangka Berpikir ........................................................................... 34
2.11 Hipotesis ......................................................................................... 39
xii
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 41
3.1 Populasi dan Sampel ......................................................................... 41
3.2 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 42
3.3 Definisi Operasional Variabel............................................................ 42
3.3.1 Variabel Dependen ................................................................... 42
3.3.2 Variabel Independen ................................................................. 43
3.3.2.1 Faktor Sosial ................................................................. 43
3.3.2.2.Affect ............................................................................ 44
3.3.2.3 Komplektisitas .............................................................. 44
3.3.2.4 Kesesuaian Tugas .......................................................... 44
3.3.2.5 Konsekuensi Jangka Panjang ......................................... 45
3.3.2.6 Kondisi yang Memfasilitasi ........................................... 45
3.4. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...................................................... 46
3.4.1 Uji Validitas ............................................................................. 46
3.4.2 Uji Reliabilitas ......................................................................... 47
3.5 Metode Analisis Data ........................................................................ 48
3.5.1 Analisis Deskriptif .................................................................... 48
3.5.2 Analisis Regresi Berganda ........................................................ 54
3.5.2.1 Uji Prasyarat Analisis ......................................................... 54
3.5.2.1.1 Uji Normalitas ............................................................ 54
3.5.2.1.2 Uji Linieritas .............................................................. 55
3.5.2.1.3 Uji Multikolinieritas ................................................... 55
3.5.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas ............................................... 55
xiii
3.5.2.2 Model Analisis Regresi Berganda ....................................... 56
3.5.2.3 Uji Hipotesis ....................................................................... 57
3.5.2.3.1 Uji Statistik F ............................................................. 57
3.5.2.3.2 Uji Satistik t ............................................................... 57
3.5.2.3.3 Koefisien Determinasi (R2)......................................... 58
3.5.2.3.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) .............................. ̀ 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 60
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 60
4.1.1 Deskripsi objek Penelitian .............................................................. 60
4.1.2 Analisis Deskriptif .................................................................... 63
4.1.2.1 Analisis Deskriptif Kinerja Individual ........................... 63
4.1.2.2 Analisis Deskriptif Faktor Sosial ................................... 64
4.1.2.3 Analisis Deskriptif Affect .............................................. 65
4.1.2.4 Analisis Deskriptif Kompleksitas .................................. 66
4.1.2.5 Analisis Deskriptif Kesesuaian Tugas ........................... 67
4.1.2.6 Analisis Deskriptif Konsekuensi Jangka Panjang .......... 68
4.1.2.7 Analisis Deskriptif Kondisi yang Memfasilitasi ............. 69
4.1.3 Analisis Regresi Berganda ........................................................ 70
4.1.3.1 Uji Prasyarat Analisis .................................................... 70
1) Uji Normalitas .......................................................... 70
2) Uji Linieritas ............................................................. 71
3) Uji Multikolinieritas.................................................. 75
xiv
4) Uji Heteroskedastisitas .............................................. 76
4.1.3.2 Model Analisis Regresi Berganda ................................. 77
4.1.3.3 Uji Hipotesis ................................................................. 78
4.1.3.3.1 Uji Statistik F ................................................. 78
4.1.3.3.2 Uji Statistik t................................................... 79
4.1.3.3.3 Koefisien Determinasi (R2) ............................. 81
4.1.3.3.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) ................... 82
4.2 Pembahasan ...................................................................................... 85
4.2.1 Pengaruh Pemanfaatan Teknolgi Informasi terhadap Kinerja
Individual ................................................................................. 85
4.2.2 Pengaruh Faktor Sosial dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi
terhadap Kinerja Individual....................................................... 89
4.2.3 Pengaruh Affect dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi
terhadap Kinerja Individual....................................................... 90
4.2.4 Pengaruh Komplektisitas dalam Pemanfaatan Teknologi
Informasi terhadap Kinerja Individual ....................................... 91
4.2.5 Pengaruh Kesesuaian Tugas dalam Pemanfaatan Teknologi
Informasi terhadap Kinerja Individual ....................................... 93
4.2.6 Pengaruh Konsekuensi Jangka Panjang dalam Pemanfaatan
Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual ...................... 94
4.2.7 Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi dalam Pemanfaatan
Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual ...................... 95
xv
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 97
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 97
5.2 Saran ................................................................................................. 98
5.3 Keterbatasan ...................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 100
LAMPIRAN ................................................................................................ 103
xvi
DAFTAR GAMBAR
...... Halaman
Gambar 2.1 Theory of Reasoned Action Model.............................................. 14
Gambar 2.2 Model Hubungan dan Kinerja yang Berfokus pada Pemanfaatan
Teknologi Informasi ................................................................. 21
Gambar 2.3 Model Hubungan dan Kinerja yang Berfokus pada Kesesuaian
Kerja ........................................................................................ 22
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ..................................................................... 39
Gambar 4.1 Grafik Histogram ....................................................................... 64
Gambar 4.2 Normal Probability Plot............................................................. 65
Gambar 4.3 Pola Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas.................................... 68
xvii
DAFTAR TABEL
...... Halaman
Tabel 3.1 Prosedur Pemilihan Sampel ........................................................... 41
Tabel 3.2 Tabel Deskriptif Frekuensi Kinerja Individual ............................... 49
Tabel 3.3 Tabel Deskriptif Frekuensi Faktor Sosial ....................................... 49
Tabel 3.4 Tabel Deskriptif Frekuensi Affect .................................................. 50
Tabel 3.5 Tabel Deskriptif Frekuensi Kompleksitas ...................................... 51
Tabel 3.6 Tabel Deskriptif Frekuensi Kesesuaian Tugas ............................... 52
Tabel 3.7 Tabel Deskriptif Frekuensi Konsekuensi Jangka Panjang............... 53
Tabel 3.8 Tabel Deskriptif Frekuensi Kondisi yang Memfasilitasi ................. 54
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner .................................................. 61
Tabel 4.2 Profil Responden ........................................................................... 62
Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Kinerja Individual .................................. 63
Tabel 4.4 Tabel Deskriptif Frekuensi Kinerja Individual ............................... 64
Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif Faktor Sosial .......................................... 64
Tabel 4.6 Tabel Deskriptif Frekuensi Faktor Sosial ....................................... 65
Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Affect ...................................................... 65
Tabel 4.8 Tabel Deskriptif Frekuensi Affect ................................................. 66
Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Kompleksitas ......................................... 66
Tabel 4.10 Tabel Deskriptif Frekuensi Kompleksitas .................................... 67
Tabel 4.11 Hasil Analisis Deskriptif Kesesuaian Tugas ................................. 67
Tabel 4.12 Tabel Deskriptif Frekuensi Kesesuaian Tugas.............................. 68
xviii
Tabel 4.13 Hasil Analisis Deskriptif Konsekuensi Jangka Panjang ................ 68
Tabel 4.14 Tabel Deskriptif Frekuensi Konsekuensi Jangka Panjang............. 69
Tabel 4.15 Hasil Analisis Deskriptif Kondisi yang Memfasilitasi .................. 69
Tabel 4.16 Tabel Deskriptif Frekuensi Kondisi yang Memfasilitasi ............... 70
Tabel 4.17 Hasil Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov ................................ 71
Tabel 4.18 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Faktor Sosial ........... 72
Tabel 4.19 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Affect ....................... 72
Tabel 4.20 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Kompleksitas ........... 73
Tabel 4.21 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Kesesuaian Tugas .... 73
Tabel 4.22 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Konsekuansi
Jangka Panjang ............................................................................ 74
Tabel 4.23 Hasil Tes for Linearity Kinerja Individual * Kondisi yang
Memfasilitasi ............................................................................... 74
Tabel 4.24 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................... 75
Tabel 4.25Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) ................................... 76
Tabel 4.26 Hasil Analisis Regresi Berganda .................................................. 77
Tabel 4.27 Hasil Uji Statistik F (Anova) ....................................................... 79
Tabel 4.28 Hasil Uji Statistik t ...................................................................... 80
Tabel 4.29 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis .................................................... 81
Tabel 4.30 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) ................................... 82
Tabel 4.31 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Parsial (r2) ........................ 83
xix
DAFTAR LAMPIRAN
...... Halaman
Lampiran 1 Keusioner Penelitian .................................................................. 104
Lampiran 2 Uji Validitas ............................................................................... 110
Lampiran 3 Uji Reliabilitas ........................................................................... 117
Lampiran 4 Profil Responden ........................................................................ 124
Lampiran 5 Tabulasi Data ............................................................................. 127
Lampiran 6 Tabel Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ...... 142
Lampiran 7 Grafik dan Tabel Hasil Uji Normalitas ....................................... 146
Lampiran 8 Tabel Hasil Uji Linieritas ........................................................... 148
Lampiran 9 Tabel Hasil Uji Multikolinieritas ................................................ 154
Lampiran 10 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................... 155
Lampiran 11 Tabel Hasil Analisis Regresi Berganda ..................................... 157
Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 163
Lampiran 13 Surat Jawaban atas Ijin Penelitian ............................................. 164
Lampiran 14 Surat Pernyataan Penelitian ...................................................... 165
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas
maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun
kelompok (http://cokroaminoto.wordpress.com/). Kinerja organisasi merupakan
hasil interaksi yang kompleks dan agregasi kinerja sejumlah individu dalam
organisasi. Menurut Rue dan Syars (dalam Jumaili, 2005), kinerja adalah tingkat
pencapaian hasil atau “the degree of accomplishement”. Atau dengan kata lain,
kinerja merupakan tingkat pencapaian (Yeremies dalam Jumaili, 2005).
Penilaian kinerja merupakan faktor utama dalam mengembangkan suatu
organisasi secara efektif dan efisien karena adanya kebijakan atau program yang
lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi (Astuti, 2008).
Penilaian kinerja berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas tertentu, apakah
berhasil atau gagal sesuatu yang dicapai oleh pekerja. Pencapaian ini juga perlu
dikaitkan dengan perilaku dari pekerja selama proses penilaian. Kinerja yang
semakin tinggi melibatkan kombinasi dan peningkatan efisiensi, peningkatan
efektifitas, peningkatan produktivitas dan peningkatan kualitas. Kinerja yang lebih
baik akan tercapai jika individu dapat memenuhi kebutuhan individual dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugas (Goodhue dan Thompson, 1995).
Kinerja individu dapat dilihat dari hasil kerja yang dicapai individu
tersebut dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya atas dasar
2
kecakapan, pengalaman, serta keterampilan yang digunakan oleh individu dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. Pencapaian kinerja juga berkaitan dengan
kesesuaian antara sistem informasi yang diterapkan dengan tugas, kebutuhan dan
kemampuan individu dalam organisasi tersebut. Tugas, kebutuhan dan
kemampuan individu hendaknya dipertimbangkan dalam menerapkan suatu sistem
informasi dalam organisasi (Astuti, 2008).
Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi,
kualitas manajemen, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah serta
keunggulan kompetitif yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis (Kadir,
2003). Dengan kata lain, sistem informasi diadakan untuk menunjang aktivitas
usaha pada semua tingkatan organisasi. Penggunaan sistem informasi
mencangkup sampai ketingkat operasional untuk meningkatkan kualitas
produktivitas operasi. Oleh karena itu, sistem informasi harus dapat diterima dan
digunakan oleh seluruh karyawan dalam organisasi sehingga investasi yang besar
untuk pengadaan sistem informasi akan diimbangi pula dengan produktivitas yang
besar pula (Amalia, 2010).
Penelitian Goodhue dan Thompson (1995) menyatakan bahwa pencapaian
kinerja individual dinyatakan berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-
tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Karakteristik
individual akan mengukur kemampuan masing-masing individu pada teknologi
yang diterapkan oleh perusahaan atau organisasi, sehingga akan berkaitan dengan
keahlian dan kemampuan individu dalam menggunakan teknologi dan
kemampuan teknologi dalam membantu individu menyelesaikan tugas.
3
Perkembangan teknologi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan
berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga
akhirnya akan meningkatkan produktivitas (Astuti, 2008).
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi informasi sudah
menjadi pilihan utama untuk menciptakan sistem informasi dalam suatu organisasi
yang tangguh dan mampu melahirkan keunggulan kompetitif di tengah persaingan
yang semakin ketat. Peranan teknologi informasi dalam berbagai aspek kegiatan
bisnis dapat dipahami karena sebagai sebuah teknologi yang menitikberatkan pada
pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, teknologi informasi
dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan cepat, tepat, relevan
dan akurat. Penyelesaian suatu pekerjaan akan lebih cepat dan menghasilkan
output yang relevan dan akurat terutama dalam hal pemrosesan dan pengolahan
data yang berhubungan dengan kegiatan organisasi (Wilkinson dan Cerullo dalam
Amalia, 2010).
Perkembangan teknologi harus diikuti dengan keinginan masyarakat untuk
meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi tersebut. Teknologi
tidak dapat dimanfaatkan dengan baik jika para pengguna teknologi memiliki
kemampuan terbatas dalam menggunakan teknologi tersebut (Astuti, 2008).
Menurut Lucas and Spitler (1997), agar teknologi dapat dimanfaatkan secara
efektif sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja, maka anggota
dalam organisasi harus dapat menggunakan teknologi tersebut dengan baik. Oleh
karena itu, sangat penting bagi anggota organisasi untuk mengerti dan
memprediksi kegunaan sistem tersebut.
4
Salah satu aspek penting untuk memahami pemanfaatan teknologi
informasi adalah dengan mengerti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pemanfaatan teknologi informasi tersebut. Al-Khaidi at al. (dalam Amalia, 2010)
melakukan penelitian terhadap pengaruh dari sikap terhadap pemanfaatan
teknologi informasi di Saudi Arabia dengan mengadopsi teori dari Triandis. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dipengaruhi
oleh sikap individual, karakteristik orang seperti pengalaman dalam menggunakan
teknologi informasi, kondisi yang memfasilitasi seperti PC access dan faktor-
faktor sosial.
Penelitian tentang indikator dalam pemanfaatan teknologi informasi
terhadap kinerja individual telah banyak dilakukan di Indonesia. Tjhai (2003)
meneliti faktor-faktor dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja
akuntan publik termasuk dalam big five di Indonesia. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara faktor
sosial dengan kinerja individual, sedangkan affect memiliki hubungan positif dan
tidak signifikan dengan kinerja individual. Hasil penelitiannya juga menunjukkan
hubungan yang negatif dan signifikan antara konsekuensi jangka panjang dengan
kinerja individual. Sebaliknya, kompleksitas, kesesuaian tugas, dan kondisi yang
memfasilitasi mempunyai hubungan negatif dan tidak signifikan dengan kinerja
individual.
Sunarta (2005) meneliti tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan teknologi informasi dan pengaruh pemanfaatan teknologi informasi
terhadap kinerja individual pengguna teknologi informasi di lingkungan Dinas
5
Pendapatan tingkat I dan II Propinsi Bali. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa faktor sosial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja
individual, affect berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja individual,
kompleksitas berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pemanfaatan kinerja
individual, kesesuaian tugas berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja
individual, konsekuensi jangka panjang berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap kinerja individual, kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kinerja individual. Sedangkan secara simultan faktor-faktor
dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja invidual.
Thompson dalam Handayani (2007) menyatakan terdapat hubungan yang
positif antara faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang
dalam penggunaan sistem informasi terhadap kinerja individual serta terdapat
hubungan negatif antara kompleksitas dalam penggunaan sistem informasi dan
kinerja individual. Hasil penelitian ini juga menunjukkan hubungan yang negatif
dan lemah antara kondisi yang memfasilitasi pemakai dalam penggunaan sistem
informasi. Siregar dan Suryanawa (2008) yang melakukan penelitian di KPP
Pratama Denpasar Barat menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan
pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual. Sedangkan secara
parsial menyatakan bahwa kesesuaian tugas dan konsekuensi jangka panjang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Faktor sosial,
affect dan kompleksitas berpengaruh positif namun tidak signifikan serta kondisi
yang menfasilitasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan.
6
Amalia (2010) dalam penelitiannya menguji faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi, khususnya melalui penggunaan
kinerja individual yang diadopsi dari penelitian Astuti (2008) pada KPP Pratama
Tegal. Dimana hasil penelitian Amalia (2010) menunjukkan adanya hubungan
yang positif namun tidak signifikan antara faktor sosial, perasaan pengguna
(affect), konsekuensi jangka panjang dan kesesuaian tugas dalam pemanfaatan
teknologi informasi terhadap kinerja individual sedangkan kondisi yang
memfasilitasi berpengaruh positif signifikan serta hubungan yang negatif
signifikan antara kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap
kinerja individual.
Perkembangan teknologi informasi dalam bidang akuntansi telah banyak
membantu dalam meningkatkan sistem informasi akuntansi. Dengan
meningkatnya teknologi komputer, telah banyak mengubah pemrosesan data
akuntansi secara manual menjadi secara otomatis. Otomatisasi atau sistem
informasi yang berdasarkan komputer dapat melakukan berbagai fungsi secara
tepat dan cepat (Daljono, 1999).
Statement of Financial Accounting Concept No. 2, Financial Accounting
Standard Board mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Standar
akuntansi keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan utama akuntansi
adalah untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan. American
Institute of Certified Publics Accountants (AICPA) telah membuat sertifikat baru
yaitu Certified Information Technology Profesional (CITP). CITP yang
mendokumentasikan keahlian sistem para akuntan yaitu akuntan yang memiliki
7
pengetahuan luas di bidang teknologi dan akuntan yang memahami bagaimana
teknologi informasi dapat digunakan dalam berbagai organisasi. Hal ini
mencerminkan pengakuan AICPA atas pentingnya teknologi atau sistem
informasi dan hubungannya dengan akuntansi (Amalia, 2010). Oleh karena itu,
peneliti dalam penelitian ini mengambil objek penelitian para pegawai atau
karyawan yang bekerja di bidang akuntansi yang bekerja dengan memanfaatkan
teknologi informasi dalam melaksanakan tugasnya.
Oganisasi pelayanan publik sebagai fokus dalam ilmu administrasi negara
yang selalu mengaitkan segala sumber daya yang cukup penting adalah informasi.
Maka diperlukan penggunaan teknologi informasi yang baik di dalam perusahaan
publik. Kecenderungan pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan
pemerintahan (e-goverment) melalui berbagai situs pemerintah daerah yang
cenderung hanya berfokus pada promosi berbagai potensi daerah guna menarik
berbagai investor, melupakan berbagai upaya transparansi dan pelayanan online
bagi masyarakat (http://forumsejawat.wordpress.com/). Disamping itu, konten
dari situs tersebut sangat jarang sekali untuk di update mengenai info dan kegiatan
terbaru. Hal ini dapat disebabkan pengelolaan yang kurang optimal, serta belum
terintegrasinya berbagai situs lembaga yang ada di daerah tersebut ke dalam situs
utama (pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/ kota). Sehingga,
informasi tidak dapat tertata dan kurang menyeluruh mengenai perkembangan
yang ada dalam pengelolaan pemerintahan di daerah tersebut
(http://forumsejawat.wordpress.com/).
8
Perbedaan hasil pada penelitian-penelitian di atas serta masih jarangnya
penelitian pada perusahaan yang melakukan pelayanan publik, mendorong peneliti
untuk menguji kembali pengaruh faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi
terhadap kinerja individual. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi yang
mengambil starting point penelitian yang telah dilakukan oleh Amalia (2010)
dimana penelitiannya menggunakan enam faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan teknologi informasi, yaitu faktor sosial (social norm), perasaan
pengguna (affect), kompleksitas (complexity), kesesuaian tugas (job fit),
konsekuensi jangka panjang (long–term consequences) dan kondisi yang
memfasilitasi (facilitating condition). Adanya perbedaan hasil penelitian yang
memfokuskan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang dilakukan oleh Siregar
dan Suryanawa (2008) pada KPP Pratama Denpasar Barat serta Amalia (2010)
pada KPP Pratama Tegal mendorong peneliti untuk meneliti kembali faktor-faktor
pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pada Kantor
Pelayanan Pajak Madya Semarang. Oleh karena itu, Peneliti ingin mengadakan
penelitian lebih lanjut dengan judul “Persepsi Pegawai Pajak Dalam
Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual (Studi Kasus
pada KPP Madya Semarang)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang penulis kemukakan di atas, rumusan masalah
yang akan dibahas sehubungan dengan persepsi pegawai pajak Kantor Pelayanan
9
Pajak (KPP) Madya Semarang dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap
kinerja individual adalah sebagai berikut:
1. Apakah faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi
jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi
informasi teknologi berpengaruh positif terhadap kinerja individual pegawai di
KPP Madya Semarang secara simultan?
2. Apakah terdapat pengaruh positif faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara
parsial?
3. Apakah terdapat pengaruh positif affect dalam pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara
parsial?
4. Apakah terdapat pengaruh negatif kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara
parsial?
5. Apakah terdapat pengaruh positif kesesuaian tugas dalam pemanfaatan
teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya
Semarang secara parsial?
6. Apakah terdapat pengaruh positif konsekuensi jangka panjang dalam
pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP
Madya Semarang secara parsial?
10
7. Apakah terdapat pengaruh positif kondisi yang memfasilitasi penggunaan
Personal Computer dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja
individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan judul dan rumusan masalah yang penulis kemukakan, maka
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian
tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi dalam
pemanfaatan teknologi informasi teknologi terhadap kinerja individual
pegawai di KPP Madya Semarang secara simultan.
2. Untuk mengetahui pengaruh faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara
parsial.
3. Untuk mengetahui pengaruh affect dalam pemanfaatan teknologi informasi
terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial.
4. Untuk mengetahui pengaruh kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara
parsial.
5. Untuk mengetahui pengaruh kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara
parsial.
11
6. Untuk mengetahui pengaruh konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan
teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya
Semarang secara parsial.
7. Untuk mengetahui pengaruh kondisi yang memfasilitasi penggunaan Personal
Computer dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual
pegawai di KPP Madya Semarang secara parsial.
1.4 Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu
manfaat teoritis maupun manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan bukti empiris mengenai
bagaimana pengaruh faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas,
konsenkuensi jangka panjang, dan kondisi yang memfasilitasi dalam
pemanfaatan teknologi informasi oleh pegawai pajak terhadap kinerja
individual.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi sebagai bahan
masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak Madya di Kota Semarang dalam rangka
meningkatkan kinerja individu secara maksimal melalui penggunaan teknologi
informasi.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar Pemanfaatan Teknologi Informasi
Teknologi dipandang sebagai suatu alat yang digunakan oleh individu
dalam menyelesaikan tugasnya. Teknologi dalam konteks sistem informasi
menunjukkan sistem komputer (perangkat keras, perangkat lunak, dan data) dan
dukungan bagi pemakai (training dan bantuan) yang disediakan untuk membantu
pemakai dalam menjalankan tugas-tugasnya (Amalia, 2010). Teori yang
mendasari pemanfaatan teknologi informasi yaitu Theory of Reasoned Action
(TRA) yang dikembangkan oleh Ajzen dan Fishbein (1975) dan Theory of
Atitudes and Behaviour yang dikembangkan oleh Triandis (1980) (Sunarta, 2005).
2.1.1 Theory of Reasoned Action (TRA)
Theory of Reasoned Action atau teori tindakan beralasan dikembangkan
oleh Ajzen dan Fishbein (1975). Teori ini mengasumsikan bahwa setiap individu
terbiasa berpikir rasional dan sistematik dalam menggunakan ketersediaan
informasi yang ada pada mereka. Masyarakat menganggap bahwa implikasi dari
apa yang mereka lakukan sebelum mereka putuskan dipengaruhi oleh perilaku
(http://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_reasoned_action). TRA menjelaskan
bahwa minat dari seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
perilaku. Di mana minat yang menentukan suatu tindakan atau perilaku seseorang
(Amalia, 2010).
13
Berasal dari pengaturan psikologi sosial, TRA terbagi dalam tiga
komponen yaitu niat perilaku, sikap dan norma subyektif. TRA menunjukkan
bahwa niat perilaku seseorang tergantung pada sikap seseorang tentang perilaku
dan norma subyektif. Jika seseorang berniat untuk melakukan perilaku maka
kemungkinan bahwa orang tersebut akan melakukannya
(http://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_reasoned_action). Secara bertahap,
perilaku diasumsikan oleh minat yang dijelaskan dalam bentuk sikap terhadap
perilaku itu sendiri dan norma-sorma subjektif. Kemudian pertimbangan subjektif
membentuk kepercayaan-kepercayaan tentang konsekuen suatu perilaku terhadap
ekspektasi-ekspetasi normatif dari orang-orang yang relevan. Dengan demikian,
perilaku seseorang dapat dijelaskan dengan mempertimbangkan kepercayaan-
kepercayaannya (Amalia, 2010).
Miller dalam Amalia (2010) mendefinisikan masing-masing dari tiga
komponen teori ini sebagai berikut:
1. Sikap merupakan jumlah dari keyakinan tentang perilaku tertentu tertimbang
oleh evaluasi dari kepercayaan.
2. Norma subyektif merupakan melihat pengaruh dari orang-orang di lingkungan
sosial dan keyakinan orang dengan menghitung pentingnya pendapat mereka
akan pengaruhi perilaku tersebut.
3. Perilaku niat merupakan fungsi dari kedua sikap terhadap perilaku dan norma
subyektif terhadap perilaku, yang telah ditemukan untuk memprediksi perilaku
aktual.
14
TRA dapat bekerja dengan baik apabila dalam penerapannya individu
mempunyai pilihan atau kendali terhadap perilakunya (volitional control). Jika
perilaku tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh individu karena adanya
intervensi dari kondisi lingkungan kerja walaupun individu sangat termotivasi
oleh sikap dan norma subjektif, individu secara aktual tidak dapat melaksanakan
perilakunya tersebut (Amalia, 2010). Menurut Ajzen dan Fishbein (1975), TRA
dinyatakan sebagai perilaku seseorang dipengaruhi oleh kendali dari seseorang itu
sendiri untuk berperilaku secara objektif, seperti halnya minat dan tindakan
individu yang dipengaruhi dari perilaku individu itu sendiri
(http://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_reasoned_action).
Sikap dan perilaku manusia mengalami perkembangan dalam suatu
organisasi. Beberapa sikap dan perilaku yang relevan dengan study of accountant
diantaranya adalah kepuasan kerja, komitmen terhadap organisasi dan profesional,
turnover, berbagi peran serta ketidakhadiran (Ivan dan Imam Ghozali dalam
Amalia, 2010).
Gambar 2.1. Theory of Reasoned Action Model
Sumber: Ajzen dan Fishbein dalam Amalia (2010)
Attitude toward Behavior
Behavioral Intention Behavior
Subjective Norm
15
2.1.2 Theory of Attitude and Behavior
Teori sikap dan perilaku atau theory of attitudes and behavior
dikembangkan oleh Triandis (1980) menyatakan bahwa perilaku ditentukan oleh
apa yang ingin mereka lakukan (sikap), apa yang mereka pikirkan akan mereka
lakukan (aturan-aturan sosial), apa yang mereka biasa lakukan (kebiasaan) dan
konsekuensi perilaku dari yang mereka pikirkan (Sunarta, 2005). Sikap
merupakan sebuah tiang bangunan yang mewakili suatu gambaran individu
mengenai suka atau tidak suka terhadap sesuatu (Amalia, 2010).
Triandis (1980) menyajikan suatu model perilaku interpersonal yang lebih
komprehensif dengan menyatakan perasaan individu, faktor sosial dan
konsekuensi yang dirasakan seseorang akan mempengaruhi tujuan perilaku dan
sebaliknya. Perilaku dapat tejadi jika situsasinya (misalnya, kondisi yang
memfasilitasi) memungkinkan. Jadi, jika seseorang bermaksud untuk
menggunakan personal computer, kemudian dia mempunyai kemudahan atau
mempunyai kesempatan untuk memperoleh dan menggunakannya, maka
seseorang tersebut baru bisa merasakan manfaatnya (Sunarta, 2005).
2.2 Technology Acceptance Model (TAM)
Model penerimaan teknologi atau yang disebut Theory Acceptance Model
(TAM) adalah salah satu teori pemanfaatan teknologi informasi yang sangat
berpengaruh dan umum digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual
terhadap pemanfaatan sistem informasi. TAM diperkenalkan oleh Fred D. Davis
pada tahun 1989 sebagai adaptasi dan perkembangan dari Technology of
16
Reasoned Action (TRA). TAM merupakan sebuah model teori sistem informasi
yang menjelaskan bagaiman pengguna datang untuk menerima dan menggunakan
teknologi. Model ini menunjukkan bahwa ketika pengguna disajikan dengan
teknologi baru, terdapat sejumlah faktor akan mempengaruhi keputusan mereka
tentang bagaimana dan kapan mereka akan menggunakan teknologi tersebut
(http://en.wikipedia.org/wiki/Technology_acceptance_model).
Menurut Mazhar (dalam Amalia, 2010), TAM menunjukkan manfaat atau
kegunaan dan kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap niat individu dalam
menggunakan teknologi informasi, secara determinant attitudional, yang
diterapkan pada berbagai konteks penerimaan teknologi berupa komputer
dipisahkan masing-masing menjadi perilaku pemakaian (usage) dengan dua
perangkat variabel yaitu persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi
kemudahan penggunaan (perceived ease of use).
TAM merupakan pengembangan dari TRA yang menitikberatkan bahwa
penggunaan komputer ditentukan oleh tujuan perilaku yang ditinjau secara
bersama-sama ditentukan oleh sikap individu terhadap penggunaan sistem dan
perasaan kegunaan (http://en.wikipedia.org/wiki/Technology_acceptance_model).
Hubungan antara penggunaan sistem dan tujuan perilaku yang digambarkan dalam
TAM secara tidak langsung menunjukkan bentuk-bentuk tujuan individu untuk
melakukan tindakan yang positif. Hubungan antara perasaan kegunaan dan tujuan
perilaku ini didasarkan pada ide bahwa dalam penyusunan organisasi, di mana
orang-orang yang membentuk tujuan-tujuan terhadap perilakunya diyakini akan
meningkatkan kinerjanya (Sunarta, 2005).
17
2.3 Persepsi
Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan
menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka dalam memberikan arti
terhadap lingkungan di sekitar mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan
pada persepsi mereka tentang kenyataan (Robbins, 2008:175). Di mana teori yang
menjelaskan tentang teori persepsi yaitu teori hubungan. Teori hubungan adalah
usaha ketika individu-individu mengamati perilaku untuk menentukan suatu hal
disebabkan oleh faktor internal atau eksternal (http://www.wikipedia.com/).
Manusia sebagai makhluk sosial juga sekaligus makhluk individual,
sehingga terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya.
Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang
senang akan suatu objek atau tidak. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu
menanggapi objek tersebut dengan persepsinya. Pada kenyataannya sebagian
besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh persepsinya
(http://www.infoskripsi.com/Article/ Pengertian-Persepsi.html).
Thoha berpendapat bahwa persepsi pada umumnya terjadi karena dua
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam
diri individu, misalnya sikap, kebiasaan, dan kemauan. Sedangkan faktor eksternal
adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi stimulus itu
sendiri, baik sosial maupun fisik (dalam http://www.infoskripsi.com/Article/
Pengertian-Persepsi.html).
Persepsi individu juga dipengaruhi oleh faktor fungsional dan struktural.
Faktor fungsional ialah faktor-faktor yang bersifat personal. Misalnya kebutuhan
18
individu, usia, pengalaman masa lalu, kepribadian, jenis kelamin, dan hal-hal lain
yang bersifat subjektif. Faktor struktural adalah faktor di luar individu, misalnya
lingkungan, budaya, dan norma sosial sangat berpengaruh terhadap seseorang
dalam mempersepsikan sesuatu (http://www.infoskripsi.com/Article/ Pengertian-
Persepsi.html).
Pada hakekatnya sikap adalah merupakan suatu interaksi dari berbagai
komponen, dimana komponen-komponen tersebut menurut Allport (dalam Mar'at,
1991) ada tiga yaitu:
1. Komponen kognitif
Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang
dimiliki seseorang tentang objek. Berdasarkan pengetahuan tersebut kemudian
akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang objek tersebut.
2. Komponen Afektif
Afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang seseorang. Jadi
sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau
sistem nilai yang dimiliki seorang itu sendiri.
3. Komponen Konatif
Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan
dengan objek tersebut.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi mengandung
komponen kognitif, komponen afektif, dan juga komponen konatif, yang
merupakan kesediaan untuk bertindak atau berperilaku. Sikap seseorang pada
suatu objek merupakan manifestasi dari kontelasi ketiga komponen tersebut yang
19
saling berinteraksi untuk memahami, merasakan dan berperilaku terhadap objek
tersebut. Ketiga komponen itu saling berinterelasi dan konsisten satu dengan
lainnya. Jadi, secara internal terdapat pengorganisasian diantara ketiga komponen
tersebut (http://www.infoskripsi.com/Article/ Pengertian-Persepsi.html).
2.4 Kinerja Individual
Kinerja (performance) didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan
seseorang di dalam melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaannya (Sunarta,
2005). Penilaian kinerja berhubungan dengan keberhasilan atau gagalnya
penyelesaian tugas-tugas tertentu yang dicapai seseorang. Pencapaian ini juga
perlu dikaitkan dengan perilaku dari pekerja selama proses penilaian. Kinerja
yang semakin tinggi melibatkan kombinasi baik dari peningkatan efisiensi,
efektifitas, produktivitas maupun peningkatan kualitas. Kinerja yang lebih baik
akan tercapai apabila individu dapat memenuhi kebutuhan individual dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugas (Goodhue dan Thompson, 1995).
Kinerja individu merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan
dikonfirmasikan kepada pihak yang berkepentingan untuk mengetahui tingkat
pencapaian tujuan suatu organisasi. Kinerja individu dapat menunjukkan dampak
positif ataupun dampak negatif dari suatu kebijakan operasional suatu organisasi
(Astuti, 2008).
Sugeng dan Indriantoro (1998) mendefinisikan dampak kinerja sebagai
pencapaian serangkaian tugas oleh individu. Penelitian yang sama dilakukan oleh
Goodhue dan Thompson (1995) yang menyatakan bahwa kinerja yang tinggi
20
mengandung arti terjadinya peningkatan efisiensi, efektivitas atau kualitas yang
tinggi. Tingkat kesesuaian tugas-teknologi yang tinggi akan dapat meningkatkan
dampak kinerja pemakai teknologi tanpa memperhatikan situasi pemanfaatan
teknologi (sukarela atau terpaksa). Pada suatu tingkat pemanfaatan tertentu yang
lebih besar dari nol, suatu teknologi yang memiliki tingkat kesesuaian tugas-
teknologi yang tinggi lebih dapat memenuhi kebutuhan tugas individu sehingga
mengakibatkan kinerja yang lebih baik karena adanya teknologi tersebut. Dengan
demikian kinerja individu merupakan fungsi dari pemanfaatan teknologi dan
kesesuaian tugas-teknologi (Amalia, 2010).
Penilaian kinerja seharusnya berdasarkan pada tugas-tugas tertentu yang
dapat atau gagal dicapai oleh pekerja, dan apabila cocok, maka perlu dilakukan
identifikasi perilaku pekerja dalam melakukan pekerjaan selama periode
penilaian. Untuk dapat meningkatkan kinerja ke tingkat yang lebih tinggi maka
aktivitas kerja harus dapat diidentifikasikan dan dianalisis (Amalia, 2010).
Goodhue dan Thompson (1995) menyatakan bahwa ukuran variabel dampak
kinerja dinyatakan dalam 2 (dua) elemen: (1) Persepsi dampak dari sistem dan
pelayanan komputer terhadap keefektivan dan produktivitas; (2) Persepsi dampak
dari sistem pelayanan komputer terhadap kinerja mereka.
2.5 Model Hubungan Teknologi dan Kinerja
Penelitian tentang hubungan antara teknologi informasi dengan kinerja
individual telah mendapat perhatian, di mana dalam beberapa penelitian tersebut
dapat digolongkan menjadi dua aliran, yaitu: 1) Aliran yang memfokuskan pada
pemanfaatan teknologi; 2) Aliran yang memfokuskan pada kesesuaian tugas-
21
teknologi. Berikut ini uraian dari masing-masing aliran penelitian diatas (Amalia,
2010):
2.5.1 Penelitian Berfokus Pemanfaatan Teknologi
Penelitian yang memfokuskan pada pemanfaatan teknologi lebih banyak
menggunakan variabel sikap dan keyakinan pemakai sistem (user) untuk
memprediksi pemanfaatan sistem informasi (Thompson, et al. dalam Amalia,
2010). Namun penelitian tersebut memiliki kelemahan (Goodhue dan Thompson
,1995) yaitu: (1) Pemanfaatan teknologi informasi tidak selalu bersifat sukarela.
Biasanya lebih difokuskan untuk berfungsinya rancangan sistem informasi untuk
melaksanakan suatu pekerjaan dibandingkan dengan kualitas yang dihasilkan; (2)
Semakin tinggi pemanfaatan sistem informasi tidak secara otomatis berpengaruh
positif terhadap peningkatan kinerja.
Gambar 2.2 Model Hubungan dan Kinerja yang Berfokus pada
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Sumber: Goodhue dan Thompson (1995).
2.5.2 Penelitian berfokus Kesesuaian Tugas-Teknologi
Goodhue dan Thompson (1995) berargumentasi bahwa dampak kinerja
dihasilkan karena kecocokan antara tugas dan teknologi yang digunakan, yakni
apabila teknologi menyediakan sarana dan dukungan yang cocok dengan yang
Karakteristik Teknologi
Yang Mempengaruhi Pemanfaatan: -Keyakinan -Perasaan
Pemanfaatan Dampak Kinerja
22
diperlukan dalam menyelesaikan tugasnya. Dalam hal ini penelitian akan lebih
bermanfaat jika dikombinasikan dengan faktor-faktor yang berkaitan dengan
pemafaatan teknologi dan dampaknya terhadap kinerja.
Gambar 2.3 Model Hubungan dan Kinerja yang Berfokus pada
Kesesuaian Kerja
Sumber: Goodhue dan Thompson (1995).
2.6 Sistem Informasi Akuntansi
Sistem merupakan satu kesatuan kelompok yang mengintegrasikan bagian-
bagiannya yang berfungsi untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Sedangkan
informasi merupakan data-data yang diproses diolah sehingga mempunyai makna
bagi pemakainya (Wilkinson dalam Amalia, 2010). Menurut Hall (2001:5) sistem
merupakan serangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berhubungan atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan yang sama.
Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia
dan peralatan, yang diatur sedemikian rupa untuk mengubah data menjadi
informasi. Informasi yang dihasilkan melalui sistem informasi akuntansi
Karakteristik Tugas
Kecocokan Tugas-Teknologi
Karakteristik Teknologi
Dampak Kinerja
23
kemudian dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai
pengambil keputusan dalam suatu organisasi. Sistem informasi akuntansi dapat
diterapkan secara manual maupun secara komputerisasi (Bodnar dan Hopwood,
2006:1). Faktor desain sistem yang mencerminkan adanya pemisahan tanggung
jawab fungsional yang tepat, sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang
baik sangat dipengaruhi keberhasilan pelaksanaan sistem informasi akuntansi
yang telah dirancang (Amalia, 2010).
Sistem informasi akuntansi digunakan dalam suatu organisasi untuk
mengidentifikasi, menganalisa, menyimpan, merangkum, dan menyampaikan
informasi ekonomi yang relevan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik
pihak eksternal maupun pihak internal organisasi. Sistem informasi akuntansi
yang diterapkan dalam suatu organisasi harus disesuaikan dengan kebutuhan
organisasi tersebut. Di mana sistem informasi akuntansi akan lebih mudah
diterapkan dengan adanya teknologi informasi (Astuti, 2008).
Bodnar dalam Siregar (2008) mendefinisikan sistem informasi akuntansi
sebagai kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk
mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada
beragam pengambilan keputusan. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat diambil
pengertian dari sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling
berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan
pengawasan dalam organisasi (Siregar dan Suryanawa, 2008).
24
Sistem informasi tidak terbatas pada pembelajaran teori dan praktik saja,
namun secara umum dapat dibagi menjadi pendekatan teknis, pendekatan
perilaku, dan pendekatan gabungan dari keduanya (Laudon dalam Amalia, 2010).
Pendekatan teknis pada sistem informasi menekankan pada model normatif yang
bersifat matematis untuk mempelajarai sistem informasi, juga kecakapan
teknologi secara fisik dan formal dari suatu sistem. Pendekatan perilaku
diperlukan karena masalah-masalah perilaku seperti penggunaan sistem,
implementasi sistem dan rancangan kreatif. Beberapa ahli sosiologi memfokuskan
pada pengaruh sistem informasi pada kelompok, organisasi dan masyarakat.
Sedangkan dalam ilmu psikologi berkaitan dengan respon individu terhadap
sistem informasi dan model cognitive serta perilaku manusia. Dalam pendekatan
perilaku tidak dapat mengabaikan teknologi, karena teknologi sistem informasi
sering merupakan pendorong (stimulus) bagi munculnya masalah perilaku
(Amalia, 2010).
Berdasarkan hal tersebut yang dikemukakan di atas maka diperlukan
adanya pendekatan gabungan dengan menggunakan dua pendekatan sekaligus.
Pendekatan gabungan yang biasa disebut dengan pendekatan sosioteknis yang
merupakan gabungan antara pendekatan teknis dan pendekatan perilaku. Hal ini
terjadi karena tidak ada satu pendekatan pun yang dapat mengungkapkan realitas
sistem informasi secara sempurna (Amalia, 2010). Ada empat peranan penting
sistem informasi dalam perusahaan secara umum (Alter dalam Kadir, 2003:8),
yaitu:
a. Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas.
25
b. Mengaitkan perencanaan, pengerjaan dan pengendalian dalam sebuah
subsistem.
c. Mengkoordinasikan subsistem-subsistem.
d. Mengintegrasikan subsistem-subsistem.
Wilkinson dalam Astuti (2008) menyatakan peranan teknologi informasi
bagi akuntan dalam menerapkan sistem informasi akuntansi, meliputi:
a. Teknologi informasi membantu akuntan untuk menyelesaikan kewajiban
mereka dengan lebih cepat, akurat, dan konsisten.
b. Beberapa teknologi informasi terbaru dapat membantu pengembangan dan
pengintregasian file akuntansi, mengevaluasi pengawasan intern dalam sistem
informasi akuntansi dan variasi aplikasi paket software.
c. Jaringan komputer menyalurkan data dan informasi, sehingga merupakan
bagian integral dari sistem informasi akuntansi.
d. Jaringan komputer tertentu akan dikembangkan sehingga akan membantu
pemakai dengan variasi informasi keuangan
Sebuah proyek pengembangan analisis sistem biasanya terdiri dari tiga
fase yaitu analisis sistem, desain sistem dan implementasi sistem. Analisis sistem
melibatkan penyusunan solusi dan evaluasi solusi untuk menyelesaikan masalah
sistem. Analisis sistem menekankan tujuan sistem secara keseluruhan. Dasar dari
analisis ini adalah timbal balik antartujuan sistem (Amalia, 2010). Tujuan umum
analisis sistem secara ringkas (Bodnar dan Hopwood, 2006:21) adalah sebagai
berikut:
a. Untuk meningkatkan kualitas informasi.
26
b. Untuk meningkatkan pengendalian internal.
c. Untuk meminimalkan biaya, jika memungkinkan.
Perkembangan sistem informasi dalam perusahaan, namun di sisi lain
dapat menimbulkan beberapa permasalahan bagi pihak perusahaan, yaitu antara
lain (Maharsi, 2000):
a. Untuk menerapkan sistem informasi dalam perusahaan memerlukan biaya
yang besar.
b. Pengembangan sistem informasi tidak hanya memerlukan pengetahuan
kemampuan teknis pada bidang pekerjaan tertentu saja tetapi pengetahuan
tentang sistem informasi juga harus dikembangkan.
c. Sistem informasi yang diterapkan tersebut harus acceptable, artinya dapat
diterima oleh semua orang yang akan menggunakannya.
d. Perkembangan sistem informasi juga memungkinkan hilangnya kesempatan
kerja khususnya bagi karyawan tingkat bawah, karena sistem informasi dapat
mengambil pekerjaan mereka.
e. Dengan semakin canggihnya sistem informasi akan memungkinkan
munculnya kejahatan-kejahatan sistem informasi.
Untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul tersebut, maka diupayakan
beberapa tindakan. Masalah resistance to change harus dihilangkan karena hal ini
dapat melibatkan menurunnya produktivitas, meningkatkan angka absensi dan
mengurangi motivasi atau pemogokan kerja (Maharsi, 2000). Selain itu perlu
memberikan kesadaran dan motivasi pada karyawan bahwa penggunaan sistem
27
informasi dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang dan menunjukkan
kelemahan sistem lama (Amalia, 2010).
2.7 Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak
Pengembangan teknologi informasi Ditjen Pajak dimulai pada awal tahun
90-an, yaitu dengan penerapan NPCS yang berfungsi untuk mengawasi dan
mengevaluasi pembayaran pajak. Pada awal tahun 1994, mulai diperkenalkan
Sistem Informasi Perpajakan (SIP) untuk menggantikan NPCS yang berfungsi
sebagai sarana pengawasan SPT sekaligus untuk mengawasi dan mengevaluasi
pembayaran pajak, serta berperan sebagai sarana pendukung pengambilan
keputusan. Sejak tahun 2004, DJP menerapkan aplikasi baru yang dinamakan
Oracle, yaitu Relation Database Management System (RDBMS) untuk mengelola
informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Server oracle
menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya dalam hal
sebagai berikut: (Azan Fajri dalam Amalia, 2010).
a. Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar).
b. Menangani management space dan basis data yang besar.
c. Mendukung akses data secara simultan.
d. Performa pemrosesan transaksi yang tinggi.
e. Menjamin ketersedian yang terkontrol.
f. Lingkungan yang tereplikasi.
Penyedia layanan business process outsorcing (BPO) juga menghantarkan
melalui BPO yang oracle initiative. Sementara penyedia layanan BPO menikmati
28
biaya lebih rendah dari total kepemilikan dan meningkatkan fleksibilitas
pemasangan melalui standar berbasis teknologi oracle yang canggih pada mereka.
Organisasi bisnis end-user dapat memiliki sistem dan beroperasi lebih cepat dan
mulus serta meningkatkan daya kerja ke sistem terbaru (Amalia, 2010).
Menurut Nigel dalam Amalia (2010) program Oracle (yang mencangkup
perangkat lunak dan dokumentasi) mengandung informasi milik perusahaan yang
diberikan berdasarkan perjanjian lisensi yang berisi pembatasan pada penggunaan
dan pengungkapan serta mencakup hak cipta, paten dan lainnya. Data dari kantor
pelayanan pajak berasal langsung dari pusat Dirjen Pajak sehingga setiap kantor
pajak dapat melaksanakan tugasnya dengan efektif dan efisien.
2.8 Pemanfaatan Teknologi Informasi
Davis (dalam www.jstor.org) menyatakan bahwa pemanfaatan dapat
diartikan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan
suatu sistem tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut.
Sedangkan pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan
oleh pengguna teknologi informasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya
(Thompson et al. dalam Sunarta, 2005).
Pemanfaatan teknologi oleh Goodhue dan Thompson (1995) didefinisikan
sebagai perilaku menggunakan teknologi dalam menyelesaikan tugas,
pemanfaatan teknologi informasi merupakan keputusan individu untuk
menggunakan atau tidak menggunakan teknologi yang bersangkutan dengan
29
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mendorong atau tidaknya individu
memanfaatkan teknologi.
Penggunakan komputer untuk memproses data transaksi memiliki fungsi
sistem informasi pada setiap organisasi. Fungsi sistem informasi bertanggung
jawab atas pemrosesan data yang merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi
yang paling mendasar di setiap organisasi. Fungsi sistem informasi dalam
organisasi telah mengalami evolusi yang diawali dengan struktur organisasi yang
sederhana, yang hanya melibatkan beberapa orang hingga fungsi tersebut
berkembang menjadi struktur yang kompleks yang melibatkan beberapa spesialis
(Bodnar dan Hopwood, 2006:11).
Struktur departemen sistem informasi yang paling lazim adalah fungsi,
yaitu pemberian wewenang dan tanggung jawab berdasarkan area keahlian teknis
setiap staf. Semakin besar departemen sistem informasi, maka setiap fungsi dalam
departemen tersebut akan cenderung semakin spesial (Bodnar dan Hopwood,
2006:12). Departemen sistem informasi dibagi menjadi lima fungsi utama yaitu:
a. Fungsi analisis, bertugas mengidentifikasi masalah dan proyek untuk
mendesain sistem yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.
b. Fungsi pemrograman, bertanggung jawab untuk mendesain, membuat kode,
menguji, dan men-debug program komputer yang diperlukan untuk
mengimplementasikan sistem yang telah dirancang oleh analis.
c. Fungsi operasi, bertanggung jawab menyiapkan data, mengoperasikan
peralatan, dan memelihara sistem.
30
d. Fungsi technical support, bertanggung jawab dengan sistem operasi,
perangkat lunak, desain database, pengolahan data, dan teknologi komunikasi.
e. Fungsi user support, bertugas melayani pengguna, serupa dengan fungsi
technical support yang bertugas yang melayani personel di departemen sistem
informasi.
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan
sebagaimana penggunaan sistem informasi dapat mendukung dalam
melaksanakan tugas individu, di mana pengukurannya berdasarkan intensitas
pemanfaatan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan
(Thompson et al. dalam Sunarta, 2005). Pemahaman, sikap yang positif dan
dukungan yang baik terhadap teknologi informasi juga sangat penting bagi
akuntan dalam pengolahan data khususnya data keuangan (Amalia, 2010).
Investasi yang besar dalam hal teknologi informasi tidak akan bermanfaat
apabila teknologi tersebut tidak dapat diterima oleh anggota organisasi. Lucas and
Spitter (1997) mengemukakan bahwa penting bagi tiap-tiap anggota untuk
mengerti dan memprediksi kegunaan sistem agar teknologi informasi dapat
dimanfaatkan secara efektif sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
kinerjanya.
2.9 Indikator yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Investasi perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi seringkali
jumlahnya besar dan beresiko. Dalam pembuatan keputusan yang lebih informatif,
maka pengembangan sistem perlu diimbangi dengan pemahaman yang lebih baik
31
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi
tersebut (Jackson et al. dalam Amalia, 2010).
Pemanfaatan teknologi juga berhubungan dengan perilaku menggunakan
teknologi tersebut guna menyelesaikan tugas. Teori sikap dan perilaku (theory of
attitudes and behaviour) dari Triandis (1980) menyatakan bahwa pemanfaatan
teknologi informasi (komputer) oleh pekerja akan dipengaruhi oleh faktor sosial
dan perasaan individual (affect) terhadap penggunaan komputer, kebiasaan (habit)
sehubungan dengan penggunaan komputer, konsekuensi individual yang
diharapkan (consequencies) dari penggunaan komputer dan kondisi yang
memfasilitasi (facilitation conditions) dalam lingkungan yang kondusif dalam
penggunaan komputer (Amalia, 2010).
Menurut model yang dikembangkan Thompson et al. dengan mengadopsi
sebagian teori yang diusulkan oleh Triandis (1980). Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi adalah sebagai berikut (Amalia,
2010):
2.8.1 Faktor sosial
Faktor sosial diartikan sebagai tingkat dimana seorang individu
menganggap bahwa orang lain dapat menyakinkan dirinya sendiri untuk
menggunakan teknologi informasi. Faktor sosial ditunjukkan dari besarnya
dukungan rekan kerja, atasan, dan organisasi. Menurut Triandis (1980) faktor
sosial memiliki hubungan positif dengan pemanfaatan teknologi informasi. Teori
tersebut didukung oleh penelitian Thompson dalam Handayani (2007) dan
penelitian Tjhai (2003) yang menyatakan bahwa faktor sosial berpengaruh positif
32
sifnifikan terhadap pemanfaatan teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa individu
akan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi jika mendapat dukungan
dari individu lainnya (Amalia, 2010).
2.8.2 Affect (perasaan individu)
Affect (perasaan individu) dapat diartikan bagaimana perasaan individu,
apakah senang dalam melakukan pekerjaannya dengan menggunakan teknologi
informasi atau tidak. Penelitian Thompson dalam Handayani (2007) dan Agus
dalam Amalia (2010) membuktikan bahwa perasaan individu berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi sistem informasi. Hal ini berarti
jika individu senang melakukan pekerjaan dengan menggunakan teknologi
informasi, maka individu tersebut akan meningkatkan pemanfaatan teknologi
informasi (Amalia, 2010).
2.8.3 Kompleksitas
Kompleksitas didefinisikan sebagai tingkat inovasi yang dipersepsikan
sesuatu yang relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan. Penelitian yang
dilakukan Tjhai (2003) menyatakan bahwa semakin kompleks inovasi yang
dilakukan semakin rendah tingkat penerimaan. Jika konteks penerimaan atas
inovasi menunjukkan tingkat pemanfaatan teknologi informasi, maka hasil
tersebut menyimpulkan bahwa kompleksitas mempunyai hubungan yang negatif
dengan pemanfaatan teknologi informasi. Penelitian ini didukung oleh penelitian
Thompson et al. dan Agus dalam Astuti (2008) yang memperoleh hasil bahwa
kompleksitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pemanfaatan teknologi
33
informasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kompleks teknologi informasi
maka semakin rendah tingkat pemanfaatan teknologi informasi (Amalia, 2010).
2.8.4 Kesesuaian Tugas
Kesesuaian tugas dengan teknologi secara lebih spesifik menunjukkan
hubungan pemanfaatan teknologi informasi dengan kebutuhan guna
menyelesaikan tugas. Tugas diartikan sebagai segala tindakan yang dilakukan
oleh individu-individu dalam memproses input menjadi output. Karakteristik
tugas mencerminkan sifat dan jenis tugas yang memerlukan bantuan teknologi.
Thompson et. al. dalam Astuti (2008) serta Siregar dan Suryanawa (2008)
memperoleh hubungan yang positif dan signifikan antara kesesuaian tugas dengan
pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini menunjukkan bahwa individu akan
meningkatkan pemafaatan teknologi informasi yang diterapkan sesuai dengan
tugas mereka (Amalia, 2010).
2.8.5 Konsekuensi jangka panjang
Konsekuensi jangka panjang diukur dari output yang dihasilkan apakah
mempunyai keuntungan pada masa yang akan datang, seperti peningkatan karier
dan peningkatan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting.
Untuk beberapa individu, motivasi untuk menggunakan teknologi informasi tidak
hanya dapat dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan saat ini namun juga
dengan rencana mereka pada masa yang akan datang. Siregar dan Suryanawa
(2008) serta Astuti (2008) menemukan pengaruh positif signifikan antara
konsekuensi jangka panjang dengan pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini
menunjukkan bahwa individu akan meningkatkan pemanfaatan teknologi
informasi jika output yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi informasi dapat
34
memberikan keuntungan pada masa yang akan datang seperti peningkatan karier
dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting (Amalia, 2010).
2.8.6 Kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi
Triandis (1980) menyatakan bahwa kondisi yang memfasilitasi
pemanfaatan teknologi informasi meliputi faktor objektifitas yang ada di
lingkungan kerja yang mendukung pemakai dalam melakukan suatu pekerjaan.
Dalam konteks pemanfaatan teknologi informasi, kondisi yang memfasilitasi
merupakan faktor penunjang individu dalam memanfaatkan teknologi. Penelitian
yang dilakukan Astuti (2008) yang didukung oleh penelitian Amalia (2010)
menyatakan bahwa kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini membuktikan bahwa kondisi
yang mendukung merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan
teknologi informasi (Amalia, 2010).
2.10 Kerangka Berpikir
Mangkunegara dalam Astuti (2008), kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pencapaian
kinerja yang tinggi akan memberikan kepuasan bagi individu sehingga individu
tersebut dapat termotivasi untuk selalu berusaha mencapai kinerja yang tinggi
dalam melaksanakan pekerjaannya.
Penilaian kinerja berhubungan dengan keberhasilan atau tidaknya
pencapaian serangkaian tugas oleh individual baik dalam perilaku maupun hasil
35
kerja individu. Dimana kinerja dapat tercapai jika individu dapat memenuhi
kebutuhan individual dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya.
Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dan peningkatan efisiensi,
peningkatan efektifitas, peningkatan produktivitas dan peningkatan kualitas
(Goodhue dan Thompson, 1995).
Pencapaian hasil kerja secara individu tersebut dilihat dari pencapaian
pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan kepada pekerja atas dasar penggunaan
kecakapan, pengalaman, serta ketrampilan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Pencapaian kinerja juga berkaitan dengan kesesuaian antara sistem informasi yang
diterapkan dengan tugas, kebutuhan dan kemampuan individu dalam organisasi
tersebut. Penerapan suatu sistem informasi dalam organisasi hendaknya didukung
oleh tugas, kebutuhan dan kemampuan individu (Astuti, 2008).
Penelitian Goodhue dan Thompson (1995), pencapaian serangkaian tugas-
tugas individu yang didukung dengan teknologi informasi yang ada dapat
mencapai keberhasilan suatu kinerja. Karakteristik individual akan mengukur
keahlian dan kemampuan masing-masing individu pada penggunaan teknologi
oleh individu yang diterapkan oleh perusahaan atau organisasi dalam
menyelesaikan tugas. Perkembangan teknologi diharapkan akan dapat
meningkatkan produktivitas, hal ini dikarenakan berkaitan dengan meningkatnya
pula suatu kinerja dan kemungkinan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan
cepat, tepat dan akurat dengan adanya teknologi tersebut (Astuti, 2008).
Teknologi dapat dimanfaatkan dengan baik jika para pengguna teknologi
memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi tersebut sehingga
36
perkembangan teknologi harus diikuti dengan keinginan masyarakat untuk
meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi tersebut (Astuti,
2008). Menurut Lucas & Spitler (1997), anggota harus dapat menggunakan
teknologi tersebut secara efektif agar dapat memberikan kontribusi terhadap
kinerja. Oleh karena itu sangat penting bagi anggota organisasi untuk mengerti
dan memprediksi kegunaan sistem dari teknologi tersebut.
Sunarta (2005) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja invidual. Hasil penelitian yang
sama menguji pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja
individual juga dilakukan oleh Jumaili (2005), Sunarta (2005), Siregar dan
Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) yang menyatakan bahwa pemanfaatan
teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi merupakan salah satu
aspek penting untuk memahami pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja
individual.
Faktor pertama adalah faktor sosial bagaimana setiap individu dalam
lingkungan kerja tersebut dapat memperhatikan penggunaan komputer personal
sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan Diana (2001), Tjhai (2003) dan Thompson dalam
Handayani (2007) yang menyatakan bahwa faktor sosial berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja individual. Penelitian berbeda dilakukan oleh Astuti
(2008), Siregar dan Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) yang menyatakan
37
bahwa faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap kinerja individual.
Faktor kedua yaitu perasaan individu (affect) sehubungan dengan
komputer, bagaimana tanggapan individu dalam dalam melaksanakan tugasnya
sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Siregar dan Suryanawa
(2008) serta Amalia (2010) menyatakan bahwa affect dalam pemanfaatan
teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Namun hasil
berbeda ditunjukkan melalui penelitian Sunarta (2005) yang menyatakan bahwa
affect berpengaruh negatif terhadap kinerja individual.
Faktor ketiga yaitu kompleksitas, yaitu tingkat kesulitan dalam
menggunakan komputer yang dapat mempengaruhi pemanfaatan teknologi
informasi. semakin kompleks inovasi yang diperoleh maka semakin sulit pegawai
untuk menggunakan teknologi informasi sehingga berpengaruh negatif terhadap
kinerja individual. Sunarta (2005) dan Amalia (2010) menyatakan bahwa
kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh negatif
terhadap kinerja individual. Penelitian berbeda dilakukan oleh Siregar dan
Suryanawa (2008) dengan hasil yang berbeda, di mana kompleksitas berpengaruh
positif terhadap kinerja individual.
Faktor keempat yaitu kesesuaian tugas dalam penggunaan teknologi
informasi. Kesesuaian tugas meliputi karakteristik tugas yang mencerminkan sifat
dan jenis tugas yang memberikan bantuan terhadap tugas yang diberikan sehingga
berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Meskipun penelitian yang
dilakukan oleh Sunarta (2005) dan Tjhai (2003) menyatakan bahwa kesesuaian
38
tugas berpengaruh positif terhadap kinerja individual namun penelitian yang
dilakukan oleh Siregar dan Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) menyatakan
bahwa kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh
positif terhadap kinerja individual.
Faktor kelima yaitu konsekuensi jangka panjang, dimana motivasi untuk
menggunakan teknologi informasi dapat dihubungkan dengan rencana pada masa
yang akan datang dan tidak hanya kebutuhan saat ini sehingga berpengaruh positif
terhadap kinerja pegawai. Sunarta (2005), Siregar dan Suryanawa (2008) serta
Amalia (2010) menyatakan bahwa konsekuensi jangka panjang dalam
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individual.
Namun demikian penelitian Tjhai (2003) menyatakan bahwa konsekuansi jangka
panjang berpengaruh negatif terhadap kinerja individual.
Faktor keenam yaitu kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi
informasi, bagaimana lingkungan kerja secara objektif memberikan dorongan
dalam peningkatan pemanfaatan teknologi informasi sehingga berpengaruh positif
terhadap kinerja pegawai. Sunarta (2005) dan Amalia (2010) menyatakan bahwa
kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif
terhadap kinerja individual. Penelitian dengan hasil berbeda dilakukan oleh
Thompson dalam Handayani (2007), Siregar dan Suryanawa (2008) dan Tjhai
(2003) yang menyatakan bahwa kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan
teknologi informasi berpengaruh negatif terhadap kinerja individual.
Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin menguji kembali pengaruh relatif
dari masing-masing faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi
39
Pemanfaatan Teknologi Informasi
terhadap kinerja individual yang dapat digambarkan dalam kerangka berpikir
sebagai berikut:
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir
2.11 Hipotesis
Rumusan hipotesis yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut:
H1:Terdapat faktor sosial, affect, komplesitas, kesesuaian tugas, konsekuensi
jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi
informasi pengaruh positif terhadap kinerja individual pegawai KPP Madya
Semarang secara simultan.
Faktor Sosial (X1)
Affect (X2)
Kompleksitas (X3)
Kesesuaian Tugas (X4)
Konsekuansi Jangka Panjang (X5)
Kondisi yang Memfasilitasi (X6)
Kinerja Individual (Y)
40
H2:Terdapat pengaruh positif antara faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara
parsial.
H3:Terdapat pengaruh positif antara affect dalam pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara
parsial.
H4:Terdapat pengaruh negatif antara kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya Semarang secara
parsial.
H5:Terdapat pengaruh positif antara kesesuaian tugas dalam pemanfaatan
teknologi informasi terhadap kinerja individual pegawai di KPP Madya
Semarang secara parsial.
H6:Terdapat pengaruh positif antara konsekuensi jangka panjang dalam
pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual Pegawai di KPP
Madya Semarang secara parsial.
H7:Terdapat pengaruh positif antara kondisi yang memfasilitasi penggunaan
Personal Computer dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja
individual pegawai di KPP Madya Semarang.
41
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang
bekerja di Kantor Pelayanan Pajak Madya Semarang yang berjumlah 99 pegawai.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling, dimana sampel penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria
tertentu yang dikehendaki peneliti dan kemudian dipilih berdasarkan beberapa
pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian sebagai berikut:
a. Karyawan yang bekerja sebagai pegawai tetap lebih dari satu tahun di KPP
Madya Semarang;
b. Karyawan yang bekerja di bidang akuntansi;
c. Karyawan dalam melaksanakan tugasnya terikat dengan penggunaan teknologi
informasi.
Proses pemilihan sampel ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Prosedur Pemilihan Sampel Kriteria Jumlah Pegawai
1. Karyawan yang bekerja sebagai pegawai tetap lebih dari satu tahun
99
2. Tidak bekerja di bidang akuntansi 31 3. Bekerja tidak dengan menggunakan
teknologi informasi 4
4. Ketidakhadiran saat penelitian 8 Sampel akhir 56
Sumber : Data Setelah diolah
Sampel dalam penelitian ini sejumlah 56 orang yang terdiri dari 27 pegawai
yang bekerja di bidang fungsional dan 29 pegawai di bidang pengawasan dan
konsultasi.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode survey. Metode survey yang digunakan adalah dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada responden dalam bentuk daftar pertanyaan yang disusun secara
tertulis. Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data yang berupa jawaban dari
responden. Data kuesioner terdiri dari:
a. Karakteristik responden yaitu jenis kelamin, umur, jabatan, pendidikan
terakhir dan lama bekerja.
b. Tanggapan responden tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan
teknologi informasi terhadap kinerja individual.
Kuesioner yang diberikan sebanyak 56 keusioner sesuai dengan jumlah
sampel pegawai pajak yang bekerja di bidang akuntansi dan menggunakan sistem
informasi dengan diberikan jangka waktu pengembalian 1 minggu terhitung sejak
kuesioner yang diterima oleh responden.
3.3 Definisi Operasional Variabel
3.3.1 Variabel Dependen
Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah kinerja individual.
Kinerja individual merupakan pencapaian serangkaian tugas oleh pemakai
teknologi informasi. Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dari
peningkatan efisiensi, efektifitas, produktivitas, dan kualitas. Peningkatan efisiensi
dalam penelitian diukur dengan penghematan yang diperoleh pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan, semisal hemat waktu, hemat tenaga, dan sebagainya.
Efektivitas dalam penelitian ini diukur dengan tepat guna antara teknologi yang
dipakai dengan tugas yang harus diselesaikan pegawai. Produktivitas dalam
penelitian ini diukur dengan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan teknologi informasi. Sedangkan
kualitas dalam penelitian ini diukur dengan seberapa baik output yang dihasilkan
pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan teknologi
informasi.
Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 item pertanyaan serta dinilai
dengan skala likert 5 poin dengan cara mengukur bagaimana teknologi informasi
dapat meningkatkan kinerja karyawan di Kantor Pelayanan Pajak Madya
Semarang.
3.3.2 Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Variabel-variabel tersebut
adalah sebagai berikut:
3.3.2.1 Faktor Sosial
Faktor sosial (X1) adalah dukungan seseorang atau kelompok kepada
orang lain untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam melaksanakan
pekerjaan. Faktor sosial ditunjukkan dari besarnya dukungan kerja, atasan, dan
organisasi atas pemanfaatan teknologi informasi dalam melaksanakan pekerjaan.
Variabel ini diukur dengan menggunakan 6 item pertanyaan, instrumen ini dinilai
dengan menggunakan skala likert 5 poin dengan cara mengukur kondisi
lingkungan tempat kerja, dukungan atasan dan organisasi atas pemanfaatan
teknologi informasi dalam melaksanan pekerjaannya.
3.3.2.2 Affect
Affect (X2) merupakan perasaan individu apakah menyenangkan atau tidak
menyenangkan dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan teknologi
informasi. variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan serta dinilai
dengan skala likert 5 poin dengan cara mengukur sikap individu terhadap
penggunaan teknologi informasi.
3.3.2.3 Kompleksitas
Kompleksitas (X3) adalah tingkat inovasi terhadap perkembangan
teknologi informasi yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif sulit untuk
dimengerti dan digunakan sehingga individu menjadi lebih lama dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 item
pertanyaan serta dinilai dengan skala likert 5 poin dengan cara mengukur
bagaimana tingkat kerumitan komputer berpengaruh terhadap sikap pengguna
komputer seperti banyaknya data yang digunakan, istilah dalam komputer yang
tidak dimengerti dan lain sebagainya.
3.3.2.4 Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas (X4) adalah kecocokan antara teknologi informasi yang
diterapkan dengan karakteristik tugas. Karakteristik tugas mencerminkan sifat dan
jenis tugas yang memerlukan bantuan teknologi. Pemanfaatan teknologi oleh
pemakainya diharapkan dapat mendukung tugas-tugas yang dilakukan. Variabel
ini diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan dengan skala likert 5 poin
dengan cara mengukur apakah tingkat kesesuaian karyawan dengan komputer
dapat membantu atau tidak dalam melakukan tugas.
3.3.2.5 Konsekuansi Jangka Panjang
Konsekuensi jangka panjang (X5) adalah manfaat dari penerapan
teknologi informasi pada masa depan, seperti peningkatan karier dan kesempatan
untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting. Variabel ini diukur dengan
menggunakan 6 item pertanyaan serta dinilai dengan skala likert 5 poin dengan
cara mengukur manfaat teknologi komputer dimasa yang akan datang kualitas dari
suatu pekerjaan dan keefektifitasan penggunaan sistem informasi bagi perusahaan.
3.3.2.6 Kondisi yang Memfasilitasi
Kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi (X6) adalah
faktor yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi sehingga
memudahkan pemakai dalam melaksanakan suatu pekerjaan, seperti tersedianya
fasilitas koneksi anak komputer, tersedianya buku panduan tentang pengaplikasian
program, dan tersedianya bantuan bila ditemukan kesulitan yang berhubungan
dengan hardware. Variabel ini menggunakan 4 item pertanyaan serta dinilai
dengan skala likert 5 poin dengan cara mengukur bantuan apa saja yang dapat
mendukung dalam penggunaan sistem informasi.
Penentuan skor untuk masing-masing variabel menggunakan skala interval
yang diukur dengan model skala likert adalah sebagai berikut:
Pernyataan skor
SS = Sangat Setuju 5 S = Setuju 4 N = Netral 3 TS = Tidak Setuju 2 STS = Sangat Tidak Setuju 1
3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Meskipun instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel-
variabel yang diteliti dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitas oleh
peneliti terdahulu, namun pengujian validitas dan reliabilitas instrumen tersebut
masih perlu dilakukan karena penelitian ini diterapkan pada unit analisis yang
berbeda, sehingga mungkin dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
3.4.1 Uji Validitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat validitas
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengujian validitas dilakukan dengan melihat Pearson Correlation dengan
menunjukkan pearson correlation di atas 0,30 dan melakukan korelasi antara skor
butir pertanyaan dengan total skor konstuk atau variabel dengan kriteria sebagai
berikut: (Ghozali, 2005)
a. Jika korelasi antara skor masing-masing item pertanyaan terhadap skor total
signifikan (p < 0,05) maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan “valid”.
b. Jika korelasi antara skor masing-masing item pertanyaan terhadap skor total
tidak signifikan (p > 0,05) maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan “tidak
valid”.
Berdasarkan hasil uji instrumen dengan jumlah 36 butir pertanyaan yang
telah dilakukan kepada 25 responden uji coba yaitu mahasiswa akuntansi
Universitas Negeri Semarang dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 butir tes yang
tidak valid yaitu butir pertanyaan kedua (P2) pada kesesuaian tugas dan butir
pertanyaan pertama (P1) pada kinerja Individual. Butir- butir tersebut tidak valid
karena mempunyai probabilitas > 0,05 sedangkan butir- butir yang lainnya
dikatakan valid karena butir- butir tersebut mempunyai probabilitas < 0,05.
Selanjutnya butir-butir tes yang tidak valid dieliminasi dari instrumen tes dan
tidak digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini sedangkan butir-
butir tes yang valid digunakan untuk pengambilan data penelitian.
3.4.2 Uji Reliabilitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana responden dalam
memberikan jawaban secara konsisten atas pertanyaan-pertanyaan yang
disampaikan. Untuk mengetahui reliable atau tidaknya suatu variabel dilakukan
uji statistik dengan melihat nilai Cronbach Alpha. Kriteria yang dapat digunakan
adalah sebagai berikut: (Ghozali, 2005)
a. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka pertanyaan-pertanyaan untuk
mengukur variabel-variabel yang diamati “reliabel”.
b. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 maka pertanyaan-pertanyaan untuk
mengukur variabel-variabel yang diamati “tidak reliabel”.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan bantuan SPSS, dapat
disimpulkan bahwa butir- butir tes dapat dikatakan reliable karena nilai Cronbach
Alpha > 0,60 setelah membuang butir tes yang tidak valid terlebih dahulu.
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum
(Ghozali,2006). Dengan analisis deskriptif ini bisa diketahui deskripsi dari
masing-masing variable secara individu.
Adapun untuk mengetahui kategori dari masing-masing variabel maka
hasil dari tabulasi data yang diperoleh digolongkan kemudian dimasukkan ke
tabel deskriptif frekuensi. Adapun tabel deskriptif frekuensi untuk masing-masing
variabel, sebagai berikut:
a. Tabel deskriptif frekuensi kinerja individual
Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk kinerja individual adalah
sebagai berikut:
1) Menetapkan nilai tertinggi = 20
2) Menetapkan nilai terendah = 4
3) Menetapkan jangkauan nilai = 4 sampai dengan 20 = 17 bilangan
4) Menetapkan kelas interval (k) = 5
5) Panjang interval kelas (i) 17 : 5 = 3,4 = 4 (pembulatan ke atas)
Oleh karena k.i = 5.4 = 20 padahal terdapat 17 bilangan, maka 3 bilangan
yang lebih ditambahkan ke sisi bawah maupun sisi atas. Di mana kelas
pertama dimulai dari bilangan 3 (penambahan ke bawah 1 bilangan; 3) dan
kelas terakhir sampai dengan 22 (penambahan ke atas 2 bilangan; 21 dan
22).
Tabel 3.2 Tabel Deskriptif Frekuensi Kinerja Individual
No Interval Kelas
Interval Nilai Kinerja Individual Kategori
1 19 - 22 19 - 22 Sangat Tinggi 2 15 -18 15 -18 Tinggi 3 11 - 14 11 - 14 Cukup 4 7 - 10 7 - 10 Rendah 5 3 - 6 3 - 6 Sangat Rendah
Sumber : Data Setelah diolah, 2011
b. Tabel deskriptif frekuensi faktor sosial
Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk faktor sosial adalah
sebagai berikut:
1) Menetapkan nilai tertinggi = 30
2) Menetapkan nilai terendah = 6
3) Menetapkan jangkauan nilai = 6 sampai dengan 30 = 25 bilangan
4) Menetapkan kelas interval (k) = 5
5) Panjang interval kelas (i) 25 : 5 = 5
Tabel 3.3 Tabel Deskriptif Frekuensi Faktor Sosial
No Interval Kelas
Interval Nilai Faktor Sosial Kategori
1 26 - 30 26 - 30 Sangat Tinggi 2 21 - 25 21 - 25 Tinggi 3 16 - 20 16 - 20 Cukup 4 11 -15 11 -15 Rendah 5 6 -10 6 -10 Sangat Rendah
Sumber : Data Setelah diolah, 2011
c. Tabel deskriptif frekuensi affect
Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk affect adalah sebagai
berikut:
1) Menetapkan nilai tertinggi = 25
2) Menetapkan nilai terendah = 5
3) Menetapkan jangkauan nilai = 5 sampai dengan 25 = 21 bilangan
4) Menetapkan kelas interval (k) = 5
5) Panjang interval kelas (i) 21 : 5 = 4,2 = 5 (pembulatan ke atas)
Oleh karena k.i = 5.5 = 25 padahal terdapat 21 bilangan, maka 4 bilangan
yang lebih ditambahkan ke sisi bawah maupun sisi atas. Di mana kelas
pertama dimulai dari bilangan 3 (penambahan ke bawah 1 bilangan; 3 dan
4) dan kelas terakhir sampai dengan 27 (penambahan ke atas 2 bilangan;
26 dan 27).
Tabel 3.4 Tabel Deskriptif Frekuensi Affect
No Interval Kelas Interval Nilai Affect Kategori
1 23 - 27 23 - 27 Sangat Tinggi 2 18 - 22 18 - 22 Tinggi 3 13 - 17 13 - 17 Cukup 4 8 - 12 8 - 12 Rendah 5 3 - 7 3 - 7 Sangat Rendah
Sumber : Data Setelah diolah, 2011
d. Tabel deskriptif frekuensi kompleksitas
Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk kompleksitas adalah
sebagai berikut:
1) Menetapkan nilai tertinggi = 20
2) Menetapkan nilai terendah = 4
3) Menetapkan jangkauan nilai = 4 sampai dengan 20 = 17 bilangan
4) Menetapkan kelas interval (k) = 5
5) Panjang interval kelas (i) 17 : 5 = 3,4 = 4 (pembulatan ke atas)
Oleh karena k.i = 5.4 = 20 padahal terdapat 17 bilangan, maka 3 bilangan
yang lebih ditambahkan ke sisi bawah maupun sisi atas. Di mana kelas
pertama dimulai dari bilangan 3 (penambahan ke bawah 1 bilangan; 3) dan
kelas terakhir sampai dengan 22 (penambahan ke atas 2 bilangan; 21 dan
22).
Tabel 3.5 Tabel Deskriptif Frekuensi Kompleksitas
No Interval Kelas
Interval Nilai Kompleksitas Kategori
1 19 - 22 19 - 22 Sangat Tinggi 2 15 -18 15 -18 Tinggi 3 11 - 14 11 - 14 Cukup 4 7 - 10 7 - 10 Rendah 5 3 - 6 3 - 6 Sangat Rendah
Sumber : Data Setelah diolah, 2011
e. Tabel deskriptif frekuensi kesesuaian tugas
Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk kesesuaian tugas adalah
sebagai berikut:
1) Menetapkan nilai tertinggi = 25
2) Menetapkan nilai terendah = 5
3) Menetapkan jangkauan nilai = 5 sampai dengan 25 = 21 bilangan
4) Menetapkan kelas interval (k) = 5
5) Panjang interval kelas (i) 21 : 5 = 4,2 = 5 (pembulatan ke atas)
Oleh karena k.i = 5.5 = 25 padahal terdapat 21 bilangan, maka 4 bilangan
yang lebih ditambahkan ke sisi bawah maupun sisi atas. Di mana kelas
pertama dimulai dari bilangan 3 (penambahan ke bawah 1 bilangan; 3 dan
4) dan kelas terakhir sampai dengan 27 (penambahan ke atas 2 bilangan;
26 dan 27).
Tabel 3.6 Tabel Deskriptif Frekuensi Kesesuaian Tugas
No Interval Kelas
Interval Nilai Kesesuaian Tugas Kategori
1 23 - 27 23 - 27 Sangat Tinggi 2 18 - 22 18 - 22 Tinggi 3 13 - 17 13 - 17 Cukup 4 8 - 12 8 - 12 Rendah 5 3 - 7 3 - 7 Sangat Rendah
Sumber : Data Setelah diolah, 2011
f. Tabel deskriptif frekuensi konsekuensi jangka panjang
Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk konsekuensi jangka
panjang adalah sebagai berikut:
1) Menetapkan nilai tertinggi = 30
2) Menetapkan nilai terendah = 6
3) Menetapkan jangkauan nilai = 6 sampai dengan 30 = 25 bilangan
4) Menetapkan kelas interval (k) = 5
5) Panjang interval kelas (i) 25 : 5 = 5
Tabel 3.7 Tabel Deskriptif Frekuensi Konsekuensi Jangka Panjang
No Interval Kelas
Interval Nilai Konsekuensi Jangka
Panjang Kategori
1 26 - 30 26 - 30 Sangat Tinggi 2 21 - 25 21 - 25 Tinggi 3 16 - 20 16 - 20 Cukup 4 11 -15 11 -15 Rendah 5 6 -10 6 -10 Sangat Rendah
Sumber : Data Setelah diolah, 2011
g. Tabel deskriptif frekuensi kondisi yang memfasilitasi
Cara menyusun tabel distribusi frekuensi untuk kondisi yang memfasilitasi
adalah sebagai berikut:
1) Menetapkan nilai tertinggi = 20
2) Menetapkan nilai terendah = 4
3) Menetapkan jangkauan nilai = 4 sampai dengan 20 = 17 bilangan
4) Menetapkan kelas interval (k) = 5
5) Panjang interval kelas (i) 17 : 5 = 3,4 = 4 (pembulatan ke atas)
Oleh karena k.i = 5.4 = 20 padahal terdapat 17 bilangan, maka 3 bilangan
yang lebih ditambahkan ke sisi bawah maupun sisi atas. Di mana kelas
pertama dimulai dari bilangan 3 (penambahan ke bawah 1 bilangan; 3) dan
kelas terakhir sampai dengan 22 (penambahan ke atas 2 bilangan; 21 dan
22).
Tabel 3.8 Tabel Deskriptif Frekuensi Kondisi yang Memfasilitasi
No Interval Kelas
Interval Nilai Kondisi yang Memfasilitasi Kategori
1 19 - 22 19 - 22 Sangat Tinggi 2 15 -18 15 -18 Tinggi 3 11 - 14 11 - 14 Cukup 4 7 - 10 7 - 10 Rendah 5 3 - 6 3 - 6 Sangat Rendah
Sumber : Data Setelah diolah, 2011
3.5.2 Analisis Regresi Berganda
3.5.2.1 Uji Prasyarat Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
regresi berganda. Dalam melakukan analisi regresi berganda, terlebih dahulu
dilakukan pengujian prasyarat yang meliputi uji normalitas, uji linieritas, uji
multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas, agar memenuhi sifat estimasi regresi
bersifat BLUES (Best Linear Unbiased Estimator).
3.5.2.1.1 Uji Normalitas
Ghozali (2005) menyebutkan bahwa uji normalitas adalah untuk menguji
apakah dalam model regresi variabel independen dan dependen memiliki
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memilki distribusi
normal atau mendekati normal. Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan uji
One Sample Kolmogorof-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar
0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05
atau 5% (Priyatno,2008:28).
3.5.2.1.2 Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian pada SPSS dengan
menggunakan Test For Linieritas pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel
dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi (liniarity) kurang
dari 0,05 (Priyatno, 2008:36).
3.5.2.1.3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-varabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel-variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2005). Untuk menditeksi gejala
multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat besaran VIF (Variance Inflation
Factor) dan Toleransi. Pedoman suatu model regresi yang bebas dari
Multikolinieritas adalah:
a. Mempunyai nilai VIF di sekitar angka kurang dari 10.
b. Mempunyai angka Toleransi lebih besar dari 0,10.
3.5.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan lain. Apabila variance
dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastik
sedangkan jika berbeda disebut heteroskedastik (Ghozali, 2005). Model regresi
yang baik adalah yang homoskedastik atau tidak terjadi heteroskedastik.
Heteroskedastik terjadi apabila ada kesamaan deviasi standar nilai variabel
dependen pada variabel independen. Hal ini kan mengakibatkan variance
koefisien regresi menjadi minimum dan melebihi convidence interval, sehingga
hasil uji statistik tidak valid. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedasitas, yaitu dengan melakukan Uji Glejser. Analisis Uji Glejser dilihat
dari nilai t statistik dari seluruh variabel penjelas atau independen tidak ada yang
signifikan secara statistik, maka model tersebut tidak mengalami masalah
heterokedastisitas (Setyadarma, 2010).
3.5.2.2 Model Analisis Regresi Berganda
Model analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda
untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel
independen (X). Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh
antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X), baik secara
simultan maupun secara parsial.
Spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y1= α+ β1 X1 + β2X2 - β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + ε
dimana:
Y1 = Kinerja individual
X1 = Faktor sosial
X2 = Affect
X3 = Kompleksitas
X4 = Kesesuaian tugas
X5 = Konsekuensi jangka panjang
X6 = Kondisi yang memfasilitasi
ε = Error
3.5.2.3 Uji Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur
dari goodness of fitnya (Ghozali, 2005). Dalam pengujian hipotesis ini dapat
dilakukan dengan cara:
3.5.2.3.1 Uji Statistik F
Uji signifikansi simultan (uji statistik F) pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terikat. Jika p < 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
hubungan variabel atau hipotesis diterima dan apabila p > 0,05 maka hipotesis
ditolak (Ghozali, 2005).
Apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh
probabilitas (P Value) < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan),
sebaliknya apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh
probabilitas (P Value) > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan).
3.5.2.3.2 Uji Statistik t
Uji signifikan parameter individual (uji statistik t) pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini
bisa dilakukan dengan melihat p-value dari masing-masing variabel. Apabila
pvalue < 5% maka hipotesis diterima dan apabila pvalue > 5% maka hipotesis
ditolak (Ghozali, 2005).
3.5.2.3.3 Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisienan determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai R² yang kecil berarti
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Jika nilai R² sama dengan satu, maka pendekatan tersebut
terdapat kecocokan sempurna dan jika R² sama dengan nol, maka tidak ada
kecocokan pendekatan (Ghozali, 2005).
Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaian, nilai ini
selalu lebih kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki nilai negatif
(Priyatno, 2008:81). Menurut Santoso (dalam Priyatno, 2008) bahwa unutk regresi
dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R Square sebagai
koefisien determinasi.
3.5.2.3.4 Koefisien determinasi parsial (r2)
Koefisien determinasi parsial adalah koefisien untuk mengetahui besarnya
kontribusi yang diberikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat
secara terpisah (parsial). Hasil perhitungan r2 digunakan untuk mengukur
seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam
model yang digunakan mampu menjelaskan variasi-variabel dependen secara
terpisah (parsial). Apabila nilai r2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan
semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen
terhadap variabel dependen secara terpisah (parsial) dan sebaliknya, apabila r2
mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi variabel independen dalam
menerangkan variabel dependen secara terpisah (parsial). Dalam penelitian ini,
peneliti mencari nilai r2 menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS
(Priyatno, 2009).
60
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini digunakan untuk mengungkap tentang persepsi pegawai
pajak terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada kinerja individual . Data
penelitian diambil dengan metode survey yaitu menyebarkan kuesioner kepada
responden dalam bentuk daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis. Kuesioner
ini bertujuan untuk memperoleh data yang berupa jawaban dari responden.
Keusioner ini kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis
regresi linear berganda.
Kuesioner yang dibagikan disertai surat ijin penelitian dari Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang dan Surat Pernyataan Kantor Wilayah DJP
Jawa Tengah I. Pembagian kuesioner tersebut dimulai pada tanggal 18 Juli 2011
dan diambil kembali tanggal 27 Juli 2011.
Jumlah keusioner yang disebarkan sebanyak 56 kuesioner sedangkan yang
kembali sebanyak 47 keusioner dan yang tidak kembali sebanyak 9 kuesioner. Hal
ini disebabkan kesibukan pegawai KPP Madya Semarang sehingga tidak semua
pegawai tidak sempat untuk mengisi kuesioner pada saat survei dilakukan.
Dengan demikian tingkat pengembalian (respon rate) dari kuesioner yang disebar
sebesar 83,93%. Menurut Uma Sekaran (2006) jumlah minimum sampel adalah
30, maka sampel dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria sampel minimum
61
dan bisa digeneralisasikan. Ringkasan pengiriman dan pengembalian kuesioner
ditunjukkan pada Tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1. Tingkat Pengembalian Keusioner Keterangan Jumlah Data Jumlah Kuesioner yang dikirim 56 Jumlah Kuesioner yang tidak kembali 9 Jumlah kuesioner yang kembali 47 Jumlah kuesioner yang tidak dapat digunakan - Jumlah kuesioner yang dapat digunakan 47 Tingkat pengembalian (respon rate): 47/56x100% 83,93% Tingkat pengembalian yang digunakan: 47/56x100% 83,93%
Sumber: data diolah, 2011
Berdasarkan data kuesioner yang telah dikumpulkan maka dapat dilihat
profil responden pewagai KPP Madya Semarang berdasarkan jenis kelamin, umur,
jabatan, pendidikan terakhir dan lama bekerja pada Tabel 4.2 sebagai berikut:
62
Tabel 4.2 Profil Responden
Keterangan Jumlah Prosentase Jenis Kelamin -Pria 34 72,34% -Wanita 13 27,64% Umur 21-30 tahun 10 21,28% 30-40 tahun 27 57,45% 41-50 ahun 9 19,15% >50 tahun 1 2,13% Jabatan Kasubbag 3 6,38% Account representative 22 46,81% Pelaksana 8 17,02% Fungsional 14 29,79% Pendidikan terakhir D3 12 25,53% S1 27 57,45% S2 8 17,02% Lama bekerja 1-5 tahun 9 19,25% 6-10 tahun 9 19,25% >10 tahun 29 61,70%
Sumber: data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa gambaran umum profil
responden sebagian besar dalam penelitian ini adalah laki-laki sebanyak 34 orang
(72,34%) dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 13 orang
(27,64%). Ini berarti bahwa pegawai laki-laki pada Kantor Pelayanan Pajak lebih
dibutuhkan. Proporsi responden terbesar bekisar pada kelompok umur 30-40
tahun yaitu sebesar 27 orang (57,45%), sedangkan responden terkecil pada kisaran
lebih dari 50 tahun sebanyak 1 orang (2,13%). Hal ini berarti pegawai KPP Madya
Semarang banyak berada di usia yang produktif. Jabatan Responden sebagian
besar adalah Account Representatif dengan jumlah 22 orang (46,81%). Selain itu,
dijelaskan bahwa tingkat pendidikan responden yang terbanyak adalah pada
63
tingkat S1 yaitu sebanyak 27 orang (57,45%). Hal ini menunjukkan tingkat
pendidikan para pegawai KPP Madya Semarang termasuk dalam kategori yang
tinggi. Responden yang lama bekerja lebih dari 10 tahun merupakan responden
yang terbesar yaitu sebanyak 29 orang (61,70%). Hal ini berarti bahwa kinerja
karyawan pada KPP Madya Semarang cukup baik karena loyalitas karyawan pada
perusahaan tersebut.
4.1.2 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel-variabel
yang diukur dalam penelitian meliputi kinerja individual dan faktor-faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi antara lain: (1) Faktor Sosial, (2)
Affect, (3) Kompleksitas, (4) Kesesuaian Tugas, (5) Konsekuansi Jangka Panjang,
dan (6) Kondisi yang Memfasilitasi. Secara berurutan berikut ini akan dipaparkan
hasil analisis data baik analisis deskriptif maupun analisis inferensial.
4.1.2.1 Analisis Deskriptif Kinerja Individual
Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Kinerja Individual Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Kinerja_individual 47 12 20 16,11 2,267 Valid N (listwise) 47
Sumber: data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa kinerja individual dengan
jumlah data (N) sebanyak 47 rmemiliki nilai rata-rata sebesar 16,11 dengan nilai
minimal 12 dan maksimal 20, sedangkan standar deviasi 2,267. Hal ini
menunjukan bahwa bahwa kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang
yang dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori
64
yang tinggi karena berada dalam interval 15-18. Adapun data secara terperinci
yang mendeskripsikan kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang yang
didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.4 sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Tabel Deskriptif Frekuensi Kinerja Individual
No Interval Kelas
Interval Nilai Kinerja
Individual
Frekuensi Distribusi
Persentase Frekuensi Distribusi
Kategori
1 19 - 22 19 - 22 8 17,02 Sangat Tinggi 2 15 -18 15 -18 25 53,19 Tinggi 3 11 - 14 11 - 14 14 29,79 Cukup 4 7 - 10 7 - 10 0 0 Rendah 5 3 - 6 3 - 6 0 0 Sangat Rendah
Sumber : Data Setelah diolah, 2011
4.1.2.2 Analisis Deskriptif Faktor Sosial
Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif Faktor Sosial Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Faktor_Sosial 47 20 30 25,38 2,392 Valid N (listwise) 47
Sumber: data diolah, 2011
Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa faktor sosial dengan dengan jumlah
data (N) sebanyak 47 mempunyai nilai rata-rata sebesar 25,38 dengan nilai
minimal 20 dan maksimal 30, sedangkan standar deviasi sebesar 2,392. Hal ini
menunjukan bahwa faktor sosial pegawai KPP Madya Semarang dalam
pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori yang tinggi karena berada
dalam interval 21-25. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan faktor
sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.6 sebagai
berikut:
65
Tabel 4.6 Tabel Deskriptif Frekuensi Faktor Sosial
No Interval Kelas
Interval Nilai Faktor Sosial
Frekuensi Distribusi
Persentase Frekuensi Distribusi
Kategori
1 26 - 30 26 - 30 21 44,68 Sangat Tinggi 2 21 - 25 21 - 25 26 55,32 Tinggi 3 16 - 20 16 - 20 0 0 Cukup 4 11 -15 11 -15 0 0 Rendah 5 6 -10 6 -10 0 0 Sangat Rendah
Sumber : Data Setelah diolah, 2011
4.1.2.3 Analisis Deskriptif Affect
Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Affect
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Affect 47 12 25 19,40 2,879 Valid N (listwise) 47
Sumber: data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa perasaan individu atau affect
dengan jumlah data (N) sebanyak 47 memiliki nilai rata-rata 19,40 dengan nilai
minimal 12 dan maksimal 25, sedangkan standar deviasi sebesar 2,879. Hal ini
menunjukan bahwa bahwa affect pegawai KPP Madya Semarang dalam
pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori yang tinggi karena berada
dalam interval 18-22. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan faktor
affect dalam pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.8 sebagai
berikut:
66
Tabel 4.8 Tabel Deskriptif Frekuensi Affect
No Interval Kelas
Interval Nilai Affect
Frekuensi Distribusi
Persentase Frekuensi Distribusi
Kategori
1 23 - 27 23 - 27 6 12,77 Sangat Tinggi 2 18 - 22 18 - 22 29 61,70 Tinggi 3 13 - 17 13 - 17 11 23,40 Cukup 4 8 - 12 8 - 12 1 2,13 Rendah 5 3 - 7 3 - 7 0 0 Sangat Rendah
Sumber : Data Setelah diolah, 2011
4.1.2.4 Analisis Deskriptif Kompleksitas
Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Kompleksitas
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Kompleksitas 47 4 16 9,32 2,563 Valid N (listwise) 47
Sumber: data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa kompleksitas dengan jumlah
data (N) sebanyak 47 memiliki nilai rata-rata sebesar 9,32 dengan nilai minimal 4
dan maksimal 16, sedangkan standar deviasi sebesar 2,563. Hal ini menunjukan
bahwa kompleksitas pegawai KPP Madya Semarang dalam pemanfaatan
teknologi informasi masuk dalam kategori rendah karena berada dalam interval 7-
10. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan faktor kompleksitas
dalam pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.10 sebagai
berikut:
67
Tabel 4.10 Tabel Deskriptif Frekuensi Kompleksitas
No Interval Kelas
Interval Nilai Kompleksitas
Frekuensi Distribusi
Persentase Frekuensi Distribusi
Kategori
1 19 - 22 19 - 22 0 0 Sangat Tinggi 2 15 -18 15 -18 2 4,26 Tinggi 3 11 - 14 11 - 14 12 25,53 Cukup 4 7 - 10 7 - 10 29 61,70 Rendah 5 3 - 6 3 - 6 4 8,51 Sangat Rendah
Sumber : Data Setelah diolah, 2011
4.1.2.5 Analisis Deskriptif Kesesuaian Tugas
Tabel 4.11 Hasil Analisis Deskriptif Kesesuaian Tugas
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Kesesuaian_Tugas 47 14 24 19,21 2,264 Valid N (listwise) 47
Sumber: data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan bahwa kesesuaian tugas dengan
jumlah data (N) sebanyak 47 memiliki nilai rata-rata sebesar 19,21 dengan nilai
minimal 14 dan maksimal 24, sedangkan standar deviasi sebesar 2,264. Hal ini
menunjukan bahwa bahwa kesesuaian tugas dan teknologi yang dipakai oleh
pegawai KPP Madya Semarang masuk dalam kategori yang tinggi karena berada
dalam interval 18-22. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan faktor
kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi disajikan dalam Tabel
4.12 sebagai berikut:
68
Tabel 4.12 Tabel Deskriptif Frekuensi Kesesuaian Tugas
No Interval Kelas
Interval Nilai Kesesuaian Tugas
Frekuensi Distribusi
Persentase Frekuensi Distribusi
Kategori
1 23 - 27 23 - 27 3 6,38 Sangat Tinggi 2 18 - 22 18 - 22 33 70,21 Tinggi 3 13 - 17 13 - 17 11 23,41 Cukup 4 8 - 12 8 - 12 0 0 Rendah 5 3 - 7 3 - 7 0 0 Sangat Rendah
Sumber : Data Setelah diolah, 2011
4.1.2.6 Analisis Deskriptif Konsekuensi Jangka Panjang
Tabel 4.13 Hasil Analisis Deskriptif Konsekuensi Jangka Panjang
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Konsekuensi_Jk_Panjang 47 18 30 23,91 2,984 Valid N (listwise) 47
Sumber: data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.13 menunjukkan bahwa konsekuensi jangka panjang
dengan jumlah data (N) sebanyak 47 memiliki nilai rata-rata sebesar 23,91 dengan
nilai minimal 18 dan maksimal 30, sedangkan standar deviasi 2,984. Hal ini
menunjukan bahwa konsekuensi jangka panjang yang diperoleh pegawai KPP
Madya Semarang dari pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori
yang tinggi karena berada dalam interval 21-25. Adapun data secara terperinci
yang mendeskripsikan faktor konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan
teknologi informasi disajikan dalam Tabel 4.14 sebagai berikut:
69
Tabel 4.14 Tabel Deskriptif Frekuensi Konsekuensi Jangka Panjang
No Interval Kelas
Interval Nilai Konsekuensi
Jangka Panjang
Frekuensi Distribusi
Persentase Frekuensi Distribusi
Kategori
1 26 - 30 26 - 30 13 27,66 Sangat Tinggi 2 21 - 25 21 - 25 30 63,83 Tinggi 3 16 - 20 16 - 20 4 8,51 Cukup 4 11 -15 11 -15 0 0 Rendah 5 6 -10 6 -10 0 0 Sangat Rendah Sumber : Data Setelah diolah, 2011
4.1.2.7 Analisis Deskriptif Kondisi yang Memfasilitasi
Tabel 4.15 Hasil Analisis Deskriptif Kondisi yang Memfasilitasi
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Kondisi_yg_Memfasilitasi 47 11 20 15,09 2,125 Valid N (listwise) 47
Sumber: data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa kondisi yang memfasilitasi
dengan jumlah data (N) sebanyak 47 memiliki nilai rata-rata sebesar 15,09 dengan
nilai minimal 11 dan maksimal 20, sedangkan standar deviasi 2,125. Hal ini
menunjukan bahwa kondisi yang memfasilitasi pegawai KPP Madya Semarang
dalam pemanfaatan teknologi informasi masuk dalam kategori yang tinggi karena
berada dalam interval 15-18. Adapun data secara terperinci yang mendeskripsikan
faktor kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi
disajikan dalam Tabel 4.16 sebagai berikut:
70
Tabel 4.16 Tabel Deskriptif Frekuensi Kondisi yang Memfasilitasi
No Interval Kelas
Interval Nilai Kondisi yang Memfasilitasi
Frekuensi Distribusi
Persentase Frekuensi Distribusi
Kategori
1 19 - 22 19 - 22 3 6,38 Sangat Tinggi 2 15 -18 15 -18 26 55,32 Tinggi 3 11 - 14 11 - 14 18 38,30 Cukup 4 7 - 10 7 - 10 0 0 Rendah 5 3 - 6 3 - 6 0 0 Sangat Rendah
Sumber : Data Setelah diolah, 2011
4.1.3 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi dilakukan untuk membuat model matematika yang dapat
menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis
regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier dua atau
lebih variabel independent (X1, X2, …,Xn) dengan variabel dependen (Y).
4.1.3.1 Uji Prasyarat Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
regresi berganda. Dalam melakukan analisi regresi berganda, terlebih dahulu
dilakukan pengujian asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas dan uji autokorelasi) agar memenuhi sifat estimasi regresi
bersifat BLUES (Best Linear Unbiased Estimator).
4.1.3.1.1. Uji Normalitas
Ghozali (2005) menyebutkan bahwa uji normalitas adalah untuk menguji
apakah dalam model regresi variabel independen dan dependen memiliki
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memilki distribusi
normal atau mendekati normal. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan
71
dengan uji One Sample Kolmogorof-Smirnov dengan menggunakan taraf
signifikansi sebesar 0,05.
Tabel 4.17 Uji One Sample Kolmogorof-Smirnov Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig. Faktor Sosial ,123 47 ,074 ,972 47 ,316 Affect ,104 47 ,200(*) ,979 47 ,564 Kompleksitas ,120 47 ,086 ,963 47 ,136 Kesesuaian Tugas ,122 47 ,076 ,978 47 ,517 Konsekuensi Jangka Panjang ,127 47 ,056 ,974 47 ,369
Kondisi yang Memfasilitasi ,101 47 ,200(*) ,975 47 ,406 Kinerja Individual ,098 47 ,200(*) ,960 47 ,110
* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction Sumber: data diolah, 2011
Pada Tabel 4.17 uji One Sample Kolmogorof-Smirnov menunjukkan
bahwa nilai signifikansi dari faktor sosial sebesar 0,074; affect sebesar 0,200;
kompleksitas sebesar 0,086; kesesuaian tugas sebesar 0,076; konsekuensi jangka
panjang 0,56; kondisi yang memfasilitasi 0,200 dan kinerja individual 0,200,
karena masing-masing variabel lebih besar dari 5% atau 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa data dari masing-masing variabel berdistribusi normal.
4.1.3.1.2 Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian pada SPSS dengan
menggunakan Test For Linieritas pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel
dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi (liniarity) kurang
dari 0,05 (Priyatno, 2008:36).
72
Tabel 4.18 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * Faktor_Sosial
ANOVA Table Kinerja_individual * Faktor_Sosial Between Groups Within Groups Total
(Combined) Linearity Deviation
from Linearity Sum of Squares 53,923 32,229 21,694 182,545 236,468
df 10 1 9 36 46 Mean Square 5,392 32,229 2,410 5,071
F 1,063 6,356 ,475 Sig. ,414 ,016 ,881
Sumber: data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada
Linearity sebesar 0,016 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
antara variabel faktor sosial dan kinerja individual terdapat hubungan yang linear.
Tabel 4.19 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * Affect
ANOVA Table Kinerja_individual * Affect Between Groups Within Groups Total
(Combined) Linearity Deviation
from Linearity Sum of Squares 122,206 94,650 27,556 114,262 236,468
df 12 1 11 34 46 Mean Square 10,184 94,650 2,505 3,361
F 3,030 28,164 ,745 Sig. ,005 ,000 ,689
Sumber: data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada
Linearity sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
antara variabel affect dan kinerja individual terdapat hubungan yang linear.
73
Tabel 4.20 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * Kompleksitas
ANOVA Table Kinerja_individual * Kompleksitas Between Groups Within Groups Total
(Combined) Linearity Deviation
from Linearity Sum of Squares 83,440 39,744 43,695 153,029 236,468
df 10 1 9 36 46 Mean Square 8,344 39,744 4,855 4,251
F 1,963 9,350 1,142 Sig. ,068 ,004 ,360
Sumber: data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada
Linearity sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
antara variabel kompleksitas dan kinerja individual terdapat hubungan yang
linear.
Tabel 4.21 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * Kesesuaian Tugas
ANOVA Table Kinerja_individual * Kesesuaian_Tugas Between Groups Within Groups Total
(Combined) Linearity Deviation
from Linearity Sum of Squares 129,801 69,392 60,409 106,667 236,468
df 10 1 9 36 46 Mean Square 12,980 69,392 6,712 2,963
F 4,381 23,420 2,265 Sig. ,000 ,000 ,040
Sumber: data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.21 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada
Linearity sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
74
antara variabel kesesuaian tugas dan kinerja individual terdapat hubungan yang
linear.
Tabel 4.22 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * konsekuansi Jangka Panjang
ANOVA Table Kinerja_individual * Konsekuensi_Jk_Panjang Between Groups Within Groups Total
(Combined) Linearity Deviation
from Linearity Sum of Squares 58,786 31,961 26,825 177,682 236,468
df 12 1 11 34 46 Mean Square 4,899 31,961 2,439 5,226
F ,937 6,116 ,467 Sig. ,523 ,019 ,911
Sumber: data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.22 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada
Linearity sebesar 0,019 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
antara variabel konsekuensi jangka panjang dan kinerja individual terdapat
hubungan yang linear.
Tabel 4.23 Hasil Tes for Linearity Kinerja_individual * Kondisi yang Memfasilitasi
ANOVA Table Kinerja_individual * Kondisi_yg_Memfasilitasi Between Groups Within Groups Total
(Combined) Linearity Deviation
from Linearity Sum of Squares 57,262 23,310 33,951 179,206 236,468
df 9 1 8 37 46 Mean Square 6,362 23,310 4,244 4,843
F 1,314 4,813 ,876 Sig. ,263 ,035 ,545
Sumber: data diolah, 2011
75
Berdasarkan Tabel 4.23 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada
Linearity sebesar 0,035 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
antara variabel kondisi yang memfasilitasi dan kinerja individual terdapat
hubungan yang linear.
4.1.3.1.3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk
menditeksi gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat besaran VIF
(Variance Inflation Factor) dan Toleransi. Pedoman suatu model regresi yang
bebas dari Multikolinearitas adalah:
a. Mempunyai nilai VIF di sekitar angka kurang dari 10.
b. Mempunyai angka Toleransi lebih besar dari 0,10.
Tabel 4.24 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients(a)
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant) Faktor_Sosial ,958 1,043 Affect ,761 1,314 Kompleksitas ,807 1,239 Kesesuaian_Tugas ,645 1,552 Konsekuensi_Jk_Panjang ,819 1,221 Kondisi_yg_Memfasilitasi ,899 1,113
a Dependent Variable: Kinerja_individual Sumber: Data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.24 terlihat bahwa pada kolom VIF diketahui bahwa
nilai Variance Inflation Factor (VIF) keenam variabel yaitu faktor sosial sebesar
76
1,043; affect sebesar 1,314; kompleksitas sebesar 1,239; kesesuaian tugas sebesar
1,552; konsekuensi jangka panjang 1,221 dan kondisi yang memfasilitasi 1,113
lebih kecil dari 10, maka dapat diambil kesimpulan bahwa antar variabel
independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas.
4.1.3.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan lain. Apabila variance
dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastik
sedangkan jika berbeda disebut heteroskedastik (Ghozali, 2005). Model regresi
yang baik adalah yang homokedastik atau tidak terjadi heteroskedastik. Untuk
mengetahui gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Uji
Glejser. Analisis Uji Glejser dilihat dari nilai t statistik dari seluruh variabel
penjelas atau independen tidak ada yang signifikan secara statistik, maka model
tersebut tidak mengalami masalah heterokedastisitas (Setyadarma, 2010).
Tabel 4.25 Uji Glejser Coefficients(a)
Model t Sig. 1 (Constant) 2,187 ,035 Faktor_Sosial -1,316 ,196 Affect -,264 ,793 Kompleksitas -,427 ,672 Kesesuaian_Tugas -1,549 ,129 Konsekuensi_Jk_Panjang -,333 ,741 Kondisi_yg_Memfasilitasi ,288 ,775
a Dependent Variable: abresid Sumber: Data diolah, 2011
77
Berdasarkan Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa nilai t-statistik dari seluruh
variabel independen tidak ada yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa
model ini tidak mengalami masalah heterokedastisitas.
4.1.3.2 Model Analisis Regresi Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda untuk mengetahui
hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X). Selain
itu juga untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel
dependen (Y) dengan variabel independen (X), baik secara simultan maupun
secara parsial. Adapun persamaan regresi pada penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 4.26 berikut:
Tabel 4.26 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) -12,502 3,231 -3,870 ,000 Faktor_Sosial ,247 ,069 ,260 3,596 ,001 Affect ,372 ,064 ,472 5,813 ,000 Kompleksitas -,101 ,070 -,114 -1,447 ,156 Kesesuaian_Tugas ,237 ,088 ,236 2,681 ,011 Konsekuensi_Jk_Panjang ,296 ,059 ,389 4,978 ,000 Kondisi_yg_Memfasilitasi ,295 ,080 ,277 3,706 ,001
a Dependent Variable: Kinerja_individual Sumber: Data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.26 di atas pada kolom Unstandardized Coefisients
dapat dirumuskan persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
Y1= α+ β1 X1 + β2X2+ β3X3+ β4X4 + β5X5 + β6X6 + ε
Y1= -12,502+ 0,247 X1 + 0,372X2 – 0,101X3 + 0,237X4 + 0,296X5 + 0,295X6 + ε
78
Keterangan:
Y1 = Kinerja individual
X1 = Faktor sosial
X2 = Affect
X3 = Kompleksitas
X4 = Kesesuaian tugas
X5 = Konsekuensi jangka panjang
X6 = Kondisi yang memfasilitasi
ε = Error
4.1.3.3 Uji Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur
dari goodness of fitnya (Ghozali, 2005). Dalam pengujian hipotesis ini dapat
dilakukan dengan cara:
4.1.3.3.1 Uji Statistik F
Uji signifikansi simultan (uji statistik F) pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terikat (Ghozali, 2005).
Apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh
probabilitas (P Value) < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan),
sebaliknya apabila diperoleh probabilitas (P Value) > 0,05 maka dapat dikatakan
79
bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen secara
bersama-sama (simultan).
Tabel 4.27 Hasil Uji Statistik F ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean
Square F Sig. 1 Regression 189,045 6 31,508 26,576 ,000(a) Residual 47,423 40 1,186 Total 236,468 46
a Predictors: (Constant), Kondisi_yg_Memfasilitasi, Faktor_Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi_Jk_Panjang, Kesesuaian_Tugas b Dependent Variable: Kinerja_individual Sumber: Data diolah, 2011 Berdasarkan Tabel 4.27 pada kolom sig. terlihat bahwa nilai signifikansi 0,000,
karena model mempunyai nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi yang dipengaruhi oleh
faktor sosial (X1), affect (X2), kompleksitas (X3), kesesuaian tugas (X4),
konsekuensi jangka panjang (X5) dan kondisi yang memfasilitasi (X6)
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja individual (Y).
4.1.3.3.2 Uji Statistik t
Uji signifikan parameter individual (uji statistik t) pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini
bisa dilakukan dengan melihat p-value dari masing-masing variabel. (Ghozali,
2005).
Apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan komputer SPSS diperoleh
nilai probabilitas (P Value) < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel
independen berpengaruh terhadap variabel independen secara terpisah (parsial).
80
Sebaliknya apabila diperoleh nilai probabilitas (P Value) > 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
independen secara terpisah (parsial).
Tabel 4.28 Hasil Uji Statistik t Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations
B Std.
Error Beta Zero-order Partial Part
1 (Constant) -12,502 3,231 -3,870 ,000 Faktor_Sosial ,247 ,069 ,260 3,596 ,001 ,369 ,494 ,255 Affect ,372 ,064 ,472 5,813 ,000 ,633 ,677 ,412 Kompleksitas -,101 ,070 -,114 -1,447 ,156 -,410 -,223 -,102 Kesesuaian_Tugas ,237 ,088 ,236 2,681 ,011 ,542 ,390 ,190 Konsekuensi_Jk_Panjang ,296 ,059 ,389 4,978 ,000 ,368 ,619 ,353 Kondisi_yg_Memfasilitasi ,295 ,080 ,277 3,706 ,001 ,314 ,506 ,262
a Dependent Variable: Kinerja_individual Sumber: Data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.28 di atas dalam kolom Sig. terlihat bahwa faktor
sosial mempunyai nilai probabilitas 0,001; affect 0,000; kompleksitas 0,156;
kesesuaian tugas 0,011; konsekuensi jangka panjang 0,000 sedangkan kondisi
yang memfasilitasi mempunyai nilai probabilitas 0,001. Apabila dari hasil
perhitungan dengan bantuan komputer SPSS diperoleh nilai probabilitas (P
Value) < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel X1, X2,.., Xn berpengaruh
terhadap Y secara terpisah (parsial). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
faktor sosial (X1), affect (X2), kesesuaian tugas (X4), konsekuensi jangka panjang
(X5) dan kondisi yang memfasilitasi (X6) berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap kinerja individual (Y), sedangkan kompleksitas (X3) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja individual (Y) secara terpisah (parsial) karena
hanya kompleksitas yang mempunyai nilai signifikansi lebih dari 0,05.
81
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas dapat diketahui kesimpulan
penerimaan atau penolakan hipotesis sebagai berikut:
Tabel 4.29 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Hasil Uji H1 Terdapat pengaruh positif antara pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kinerja individual Diterima
H2 Terdapat pengaruh positif antara faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual
Diterima
H3 Terdapat pengaruh positif antara affect dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual
Diterima
H4 Terdapat pengaruh negatif antara kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual
Ditolak
H5 Terdapat pengaruh positif antara kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual
Diterima
H6 Terdapat pengaruh positif antara konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual
Diterima
H7 Terdapat pengaruh positif antara kondisi yang memfasilitasi penggunaan Personal Computer dalam pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual
Diterima
4.1.3.3.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,
2005). Nilai koefisienan determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai R² yang
kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Jika nilai R² sama dengan satu, maka
82
pendekatan tersebut terdapat kecocokan sempurna dan jika R² sama dengan nol,
maka tidak ada kecocokan pendekatan.
Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaian, nilai ini
selalu lebih kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki nilai negatif
(Priyatno, 2008:81). Menurut Santoso (dalam Priyatno, 2008) bahwa unutk regresi
dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R Square sebagai
koefisien determinasi.
Tabel 4.30 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) Model Summary(b)
Model R R
Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,894(a) ,799 ,769 1,089 a Predictors: (Constant), Kondisi_yg_Memfasilitasi, Faktor_Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi_Jk_Panjang, Kesesuaian_Tugas b Dependent Variable: Kinerja_individual Sumber: data diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.30 di atas dapat diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar
0,769 atau 76,9 %. Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh
variabel independen (faktor sosial, affect, kompleksitas, kesesuaian tugas,
konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi) terhadap variabel
dependen (kinerja individual) sebesar 76,9% sedangkan sisanya sebesar 23,1 %
dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model
penelitian ini.
4.1.3.3.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Koefisien determinasi parsial adalah koefisien untuk mengetahui
besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikat secara terpisah (parsial). Hasil perhitungan r2 digunakan untuk
83
mengukur seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan
dalam model yang digunakan mampu menjelaskan variasi-variabel dependen
secara terpisah. Apabila nilai r2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin
kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel
terikat secara terpisah dan sebaliknya, apabila r2 mendekati 0 (nol) maka semakin
lemah variasi variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat secara terpisah.
Dalam penelitian ini, peneliti mencari nilai r2 menggunakan bantuan komputer
dengan program SPSS. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS
didapatkan hasil yang disajikan dalam tabel 4.31. sebagai berikut :
Tabel 4.31 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Parsial Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations
B Std.
Error Beta Zero-order Partial Part
1 (Constant) -12,502 3,231 -3,870 ,000 Faktor_Sosial ,247 ,069 ,260 3,596 ,001 ,369 ,494 ,255 Affect ,372 ,064 ,472 5,813 ,000 ,633 ,677 ,412 Kompleksitas -,101 ,070 -,114 -1,447 ,156 -,410 -,223 -,102 Kesesuaian_Tugas ,237 ,088 ,236 2,681 ,011 ,542 ,390 ,190 Konsekuensi_Jk_Panjang
,296 ,059 ,389 4,978 ,000 ,368 ,619 ,353
Kondisi_yg_Memfasilitasi ,295 ,080 ,277 3,706 ,001 ,314 ,506 ,262 a Dependent Variable: Kinerja_individual Sumber: Data diolah, 2011
Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS yang tersaji pada tabel 4.31
dalam baris partial diperoleh nilai r untuk faktor soial sebesar 0,494; affect
sebesar 0,633; kompleksitas sebesar -0,410; kesesuaian tugas sebesar 0,542;
konsekuensi jangka panjang 0,619 dan nilai r untuk kondisi yang memfasilitasi
sebesar 0,506. Dengan menguadratkan nilai masing-masing r maka dapat
84
diketahui besarnya kontribusi masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen secara terpisah.
Jadi berdasarkan nilai r masing-masing untuk variabel faktor sosial, affect,
kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang
memfasilitasi dapat diketahui kontribusi dari masing-masing variabel dalam
pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual secara terpisah.
Besarnya kontribusi variabel faktor sosial terhadap kinerja individual sebesar
(0,494) 2 = 0,24 atau 24% hal ini berarti persentase sumbangan pengaruh variabel
faktor sosial terhadap variabel kinerja individual sebesar 24%. Sedangkan sisanya
sebesar 76% dengan perhitungan 100% - 24% = 76% dipengaruhi atau dijelaskan
oleh variabel lain. Besarnya kontribusi variabel affect terhadap kinerja individual
sebesar (0,633) 2 = 0,40 atau 40% hal ini berarti persentase sumbangan pengaruh
variabel affect terhadap variabel kinerja individual sebesar 40%. Sedangkan
sisanya sebesar 60% dengan perhitungan 100% - 40% = 60 % dipengaruhi atau
dijelaskan oleh variabel lain. Besarnya kontribusi variabel kompleksitas terhadap
kinerja individual sebesar (0,410) 2 = 0,17 atau 17% hal ini berarti persentase
sumbangan pengaruh variabel kompleksitas terhadap variabel kinerja individual
sebesar 17%. Sedangkan sisanya sebesar 83% dengan perhitungan 100% - 17% =
83% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain. Besarnya kontribusi variabel
kesesuaian tugas terhadap kinerja individual sebesar (0,542) 2 = 0,29 atau 29% hal
ini berarti persentase sumbangan pengaruh variabel kesesuaian tugas terhadap
variabel kinerja individual sebesar 29%. Sedangkan sisanya sebesar 71% dengan
perhitungan 100% - 29% = 71 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain.
85
Besarnya kontribusi variabel konsekuensi jangka panjang terhadap kinerja
individual sebesar (0,619) 2 = 0,38 atau 38% hal ini berarti persentase sumbangan
pengaruh variabel konsekuensi jangka panjang terhadap variabel kinerja
individual sebesar 38%. Sedangkan sisanya sebesar 62% dengan perhitungan
100% - 38% = 62% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain. Sedangkan
besarnya kontribusi variabel kondisi yang memfasilitasi terhadap kinerja
individual sebesar (0,506) 2 = 0,26 atau 26% hal ini berarti persentase sumbangan
pengaruh variabel kondisi yang memfasilitai terhadap variabel kinerja individual
sebesar 26%. Sedangkan sisanya sebesar 74% dengan perhitungan 100%-26% =
74% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja
Individual
Hasil analisis regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan
program SPSS menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi mempunyai
pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja individual pegawai dengan
kontribusi sebesar 76,9 %. Pemanfaatan teknologi informasi mempunyai pengaruh
positif yang signifikan terhadap kinerja individual pegawai, hal ini bermakna
bahwa semakin baik pemanfaatan teknologi informasi maka kinerja individual
pegawai akan semakin tinggi. Sedangkan besarnya pengaruh pemanfaatan
teknologi informasi adalah sebesar 76,9% hal ini mempunyai makna bahwa tinggi
rendahnya kinerja individual pegawai dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi
86
informasi sebesar 76,9% sedangkan sisanya sebesar 23,1% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil analisis regresi berganda tersebut sejalan dengan teori yang
dikemukakan Fred D. Davis (1989) yaitu teori Technology Acceptance Model
(TAM) yang menyatakan bahwa penggunaan sistem teknologi informasi sangat
berpengaruh terhadap penerimaan individu akan teknologi tersebut. TAM
menghubungkan penggunaan sistem dan tujuan perilaku yang menunjukkan
bahwa secara tidak langsung bentuk-bentuk tujuan individu tersebut untuk
melakukan tindakan yang positif yang diyakini akan meningkatkan kinerja
individu (Sunarta, 2005).
Hasil dari analisis deskriptif dari masing-masing variabel adalah sebagai
berikut: kinerja individual pegawai KPP Madya Semarang khususnya pekerjaan
yang memanfaatkan teknologi informasi berada dalam kategori sangat tinggi.
Hasil analisis deskriptif secara lebih rinci menunjukan bahwa terdapat 17%
kinerja individual pegawai dalam kategori sangat tinggi, 53% dalam kategori
tinggi dan sisanya 30% masuk kategori cukup.
Hasil analisis deskriptif untuk faktor sosial menunjukkan bahwa secara
umum faktor sosial pemanfaatan teknologi informasi oleh pegawai tinggi. Hal ini
berarti adanya dukungan yang tinggi dari organisasi, atasan maupun rekan kerja
dalam menunjang pemanfaatan teknologi informasi oleh pegawai. Hasil analisis
deskriptif secara lebih rinci menunjukan bahwa terdapat 45% faktor sosial dalam
kategori sangat tinggi dan 55% dalam kategori tinggi.
87
Hasil analisis deskriptif untuk affect menunjukkan bahwa secara umum
pegawai merasa senang dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan
teknologi informasi. Hal ini dapat dilihat tingkat affect yang tinggi. Hasil analisis
deskriptif secara lebih rinci menunjukan bahwa terdapat 34% affect pegawai
dalam kategori sangat tinggi, 53% dalam kategori tinggi, 11% dalam kategori
cukup dan sisanya 2% dalam kategori rendah.
Hasil analisis deskriptif untuk kompleksitas menunjukkan bahwa secara
umum kompleksitas dari penggunaan teknologi informasi 4% dalam kategori
tinggi, 25% dalam kategori cukup, 61% dalam kategori rendah dan 8% dalam
kategori sangat rendah. Hal ini menunjukkan tingkat kesulitan dari adanya inovasi
dari sebuah teknologi informasi tidak menghambat pegawai dalam penerimaan
maupun penggunaan teknologi informasi.
Hasil analisis deskriptif untuk kesesuaian tugas menunjukkan bahwa
secara umum teknologi informasi yang digunakan pegawai telah sesuai dengan
kebutuhan guna mengerjakan tugas mereka. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis
deskriptif dari kesesuaian tugas yang menunjukkan bahwa kesesuain tugas dengan
teknologi informasi yang digunakan pegawai 30% dalam kategori sangat tinggi,
57% dalam kategori tinggi dan 13% dalam kategori cukup.
Hasil analisis deskriptif untuk konsekuensi jangka panjang menunjukkan
bahwa secara umum pegawai mendapat keuntungan pada masa yang akan datang
dari output yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini
ditunjukkan dari hasil deskriptif konsekuensi jangka panjang 28% dalam kategori
sangat tinggi, 64% dalam kategori tinggi dan 8% dalam kategori cukup.
88
Hasil analisis deskriptif untuk kondisi yang memfasilitasi menunjukkan
bahwa 7% dalam kategori sangat tinggi, 55% dalam kategori tinggi dan sisana
38% dalam kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi
informasi oleh pegawai sangat didukung oleh kondisi yang memfasilitasinya,
terlihat dari tingginya dukungan fasilitas dalam penggunaan teknologi informasi.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas dapat dilihat bahwa kinerja
individual yang tinggi dapat tercapai apabila faktor sosial, affect, kesesuaian
tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi dalam kategori
tinggi, sedangkan kompleksitas dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan
bahwa kinerja individual yang tinggi dapat dicapai ketika faktor sosial, affect,
kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi
pemanfaatan teknologi informasi dalam kategori tinggi sedangkan kompleksitas
dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam kategori rendah.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa faktor sosial, affect, kesesuaian tugas,
konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif
terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada kinerja individual pegawai
sedangkan kompleksitas berpengaruh negatif terhadap pemanfaatan teknologi
informasi pada kinerja individual. Hasil penelitian ini sejalan dengan model yang
dikembangkan Thompson et al. yang mengadopsi sebagian teori Triandis. Di
mana faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan
kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif terhadap pemanfaatan teknologi
informasi pada kinerja individual pegawai sedangkan kompleksitas berpengaruh
negatif terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada kinerja individual.
89
Hasil analisis yang menunjukan adanya pengaruh positif yang signifikan
antara faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual
secara simultan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Thjai (2003),
Jumaili (2005), Siregar dan Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) yang
menyatakan bahwa faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja individual.
4.2.2 Pengaruh Faktor Sosial dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi
terhadap Kinerja Individual
Hasil analisis regresi menunjukan faktor sosial berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja individual. Besarnya pengaruh faktor sosial terhadap
kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r
sebesar 0,494 dan r2 sebesar 0,244. Hal ini menunjukkan pengaruh faktor sosial
terhadap kinerja individual adalah sebesar 0,244 atau 24,4%. Hal ini bermakna
bahwa semakin tinggi faktor sosial antar pegawai dalam pemanfaatan teknologi
informasi maka akan semakin tinggi pula kinerja individual pegawai, jadi antara
faktor sosial dan kinerja individual mempunyai hubungan linear yang positif,
sedangkan besarnya kontribusi yang mempengaruhi tinggi rendahnya faktor sosial
dalam pemanfaatan teknologi inrformasi terhadap kinerja individual pegawai
adalah sebesar 24,4% . Dengan kata lain, kinerja individual pegawai yang belum
optimal dikarenakan faktor sosial yang mendukung pemanfaatan teknologi
informasi masih kurang atau rendah. Oleh karena itu, diharapkan KPP Madya
Semarang dapat menjaga hubungan sosial yang baik antar pegawai serta
90
dukungan dari instansi atau organisasi dalam pemanfaatan teknologi informasi
sehingga kinerja individual dari masing-masing pegawai dapat meningkat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan theory of attitude and behaviour yang
dikembangkan oleh Triandis (1980) yang menyatakan bahwa pemanfaatan
personal computer oleh pekerja akan dipengaruhi oleh faktor sosial dalam tempat
kerja yang memperhatikan penggunaan komputer personal. Di mana faktor sosial
mempunyai hubungan yang positif dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Thompson
dalam Handayani (2007) yang menemukan hubungan yang positif dan signifikan
antara faktor-faktor sosial pemakai sistem, dimana faktor-faktor sosial
ditunjukkan dari besarnya dukungan teman sekerja, manajer senior, pimpinan dan
organisasi. Hal ini didukung oleh penelitian Thjai (2003) yang menyatakan bahwa
faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi memiliki hubungan positif
dan signifikan terhadap kinerja individual.
4.2.3 Pengaruh Affect dalam Pemanfaatan teknologi Informasi Terhadap
Kinerja Individual
Hasil analisis regresi menunjukan bahwa affect dalam pemanfaatan
teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
individual. Hal ini berarti faktor affect berpengaruh positif pada kinerja individual
KPP Madya Semarang. Adapun besarnya pengaruh affect terhadap kinerja
individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r sebesar 0,677
91
dan r2 sebesar 0,458. Hal ini menunjukkan pengaruh affect cukup besar terhadap
kinerja individual yaitu sebesar 0,458 atau 45,8%.
Hasil tersebut sesuai dengan theory of attitude and behaviour yang
dikembangkan oleh Triandis (1980) yang menyatakan bahwa jika individu senang
melakukan pekerjaan dengan menggunakan teknologi informasi, maka individu
tersebut akan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi sehingga kinerja
dalam perusahaan juga meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Thjai (2003) dan Thompson dalam Handayani (2007) yang
menyatakan bahwa affect dalam pemanfaatan teknologi informasi memiliki
hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja individual.
Hasil analisis regresi menunjukan bahwa affect dalam pemanfaatan
teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
individual. Dengan demikian, diharapkan para pegawai KPP Madya Semarang
memotivasi para pegawai agar selalu merasa senang dalam melaksanakan tugas-
tugasnya dengan pemanfaatan teknologi informasi guna meningkatkan kinerja
individual pegawai.
4.2.4 Pengaruh Kompleksitas dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi
terhadap Kinerja Individual
Berdasarkan hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kompleksitas
dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap kinerja individual. Adapun besarnya pengaruh kompleksitas terhadap
kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r
92
sebesar -0,223 dan r2 sebesar 0,0497. Hal ini menunjukkan pengaruh kompleksitas
sangat kecil terhadap kinerja individual yaitu sebesar 0,049 atau 4,97%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa adanya
kesulitan dan hambatan dalam penggunaan teknologi informasi tidak
mempengaruhi penerimaan teknologi oleh pegawai KPP Madya Semarang
sehingga kompleksitas teknologi informasi tidak menyebabkan kinerja inidividual
pegawai rendah. Jadi semakin kompleks teknologi informasi tidak menyebabkan
semakin rendah tingkat pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja
individual. Hasil tersebut bertentangan dengan theory of attitude and behaviour
yang dikembangkan oleh Triandis (1980) yang menyatakan bahwa semakin
kompleks teknologi informasi maka semakin rendah tingkat pemanfaatan
teknologi informasi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Thjai (2003), Sunarta (2005) serta Siregar dan Suryanawa (2008) yang
menemukan hubungan negatif tidak signifikan antara kompleksitas berpengaruh
terhadap pemanfaatan teknologi informasi.
Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kompleksitas dalam
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap kinerja individual. Dengan demikian, KPP Madya Semarang diharapkan
memberikan dukungan kepada para pegawai agar tidak merasakan kerumitan
dalam pemanfaatan teknologi informasi oleh pegawai sehingga kinerja individual
pegawai tinggi.
93
4.2.5 Pengaruh Kesesuaian Tugas dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi
terhadap Kinerja Individual
Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kesesuaian tugas dalam
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja individual. Adapun besarnya pengaruh kesesuaian tugas dan teknologi
informasi terhadap kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial
dengan nilai r sebesar 0,390 dan r2 sebesar 0,152. Hal ini menunjukkan pengaruh
kompleksitas sangat kecil terhadap kinerja individual yaitu sebesar 0,390 atau
15,2%.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa individu akan meningkatkan
pemanfaatan teknologi informasi jika teknologi informasi yang diterapkan sesuai
dengan tugas mereka. Dengan bantuan data dari sistem informasi maka
pengolahan data dapat terbantu.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Goodhue dan Thompson (1995)
yang menyatakan bahwa dampak kinerja dihasilkan dari kecocokan antara tugas
dan teknologi, yaitu apabila teknologi menyediakan sarana dan dukungan yang
diperlukan cocok dengan tugas yang didukungnya. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Thompson dalam Handayani (2007), Siregar
dan Suryanawa (2008) serta Amalia (2010) yang menyatakan bahwas kesesuaian
tugas berpangaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual.
Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kesesuaian tugas dalam
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja individual. Dengan demikian, KPP Madya diharapkan dapat memberikan
94
sarana teknologi pendukung yang tepat dan cocok untuk digunakan
menyelesaikan tugas pegawai agar kinerja pegawai tinggi.
4.2.6 Pengaruh Konsekuensi Jangka Panjang dalam Pemanfaatan Teknologi
Informasi terhadap Kinerja Individual
Berdasarkan hasil regresi berganda menunjukkan bahwa konsekuensi
jangka panjang dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja individual. Adapun besarnya pengaruh konsekuensi
jangka panjang yang didapat dari pemanfaatan teknologi informasi terhadap
kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r
sebesar 0,619 dan r2 sebesar 0,383. Hal ini menunjukkan pengaruh konsekuensi
jangka panjang yang didapat oleh pegawai dari pemanfaatan terhadap kinerja
individual yaitu sebesar 0,619 atau 38,3%.
Hal ini menunjukkan bahwa individu akan meningkatkan pemanfaatan
teknologi informasi jika output yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi
informasi dapat memberi keuntungan pada masa yang akan datang seperti
peningkatan karier dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih
penting. Hasil penelitian ini sesuai dengan dengan theory of attitude and
behaviour yang dikembangkan oleh Triandis (1980) yang menyatakan bahwa
konsekuensi yang dirasakan mempengaruhi tujuan perilaku dalam penggunaan
teknologi informasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Thompson dalam Handayani (2007) serta Siregar dan Suryanawa (2008) yang
95
menghasilkan konsekuensi jangka panjang berpangaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja individual.
Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa konsekuensi jangka panjang
dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja individual. Dengan demikian, diharapkan KPP Madya Semarang
dapat memberikan motivasi kepada pegawai untuk menggunakan teknologi
informasi dapat memberikan keuntungan pada masa yang akan datang dan tidak
hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini, sehingga kinerja individual pegawai
tinggi.
4.2.7 Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi Penggunaan Personal Computer
dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual
Berdasarkan hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kondisi yang
memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja individual. Adapun besarnya pengaruh konsekuensi
jangka panjang yang didapat dari pemanfaatan teknologi informasi terhadap
kinerja individual dapat dilihat dari Tabel 4.31 kolom partial dengan nilai r
sebesar 0,506 dan r2 sebesar 0,256. Hal ini menunjukkan pengaruh konsekuensi
jangka panjang yang didapat oleh pegawai dari pemanfaatan terhadap kinerja
individual yaitu sebesar 0,256 atau 25,6%.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kondisi yang memfasilitasi
pemanfaatan teknologi informasi meliputi faktor objektif yang ada di lingkungan
kerja yang memudahkan pemakai dalam melakukan suatu pekerjaan sehingga
meningkatkan kinerja individual. Hal ini sesuai dengan theory of attitude and
96
behaviour yang dikembangkan oleh Triandis (1980) yang menyatakan bahwa
apabila kondisi dalam lingkungan kerja menunjang maka kinerja karyawan akan
ikut meningkat begitu juga sebaliknya. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Amalia (2010) yang menghasilkan kondisi yang
memfasilitasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual.
Berdasarkan hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kondisi yang
memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja individual, diharapkan KPP Madya Semarang
menunjang fasilitas-fasilitas yang memudahkan pegawai dalam melaksanakan
pekerjaan khususnya apabila terjadi kesulitan oleh pegawai dalam pemanfaatan
teknologi informasi sehingga kinerja individu tinggi.
97
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor pemanfaatan teknologi informasi secara simultan mempunyai
pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja individual pegawai KPP
Madya Semarang.
2. Faktor sosial dalam pemanfaatan teknologi informasi secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pegawai KPP
Madya Semarang.
3. Faktor affect dalam pemanfaatan teknlogi informasi secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pegawai KPP
Madya Semarang.
4. Faktor kompleksitas dalam pemanfaatan teknologi informasi secara parsial
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja individual pegawai
KPP Madya Semarang
5. Faktor kesesuaian tugas dalam pemanfaatan teknologi informasi secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual pegawai KPP
Madya Semarang.
98
6. Faktor konsekuensi jangka panjang dalam pemanfaatan teknologi informasi
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual
pegawai KPP Madya Semarang.
7. Faktor kondisi yang memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi informasi
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual
pegawai KPP Madya Semarang.
5.2 Saran
Saran yang peneliti dapat sampaikan berdasarkan hasil penelitian ini guna
penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. KPP Madya Semarang sebaiknya memberi motivasi serta dukungan kepada
pegawai dalam pemanfaatan teknologi informasi guna menyelesaikan berbagai
kegiatan dan tugas agar dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat
sehingga kinerja individu pegawai tinggi.
2. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas sampel penelitian dengan tidak
hanya pada instansi pubik, melainkan pada perusahaan-perusahaan baik di
sektor publik maupun di sektor lainnya.
3. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel-variabel lain yang
belum diteliti pada penelitian ini.
99
5.3 Keterbatasan
1. Penelitian ini hanya menguji kembali 6 (enam) variabel independen dan 1
(satu) variabel dependen tanpa menambah variabel baru.
2. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling,
sehingga generalisasi tida sepeneuhnya dapat dihandalkan karena ruang
lingkup kurang luas.
3. Instrumen penelitian yang tidak valid kemudian di delete mengurangi
pengukuran indikator tiap-tiap variabel, sehingga tidak dapat mewakili semua
indikator yang ditetapkan pada penelitian ini.
4. Metode survey melaui kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data
pada penelitian ini memiliki kelemahan, seperti ketidakseriusan responden
dalam menjawab pertanyaan dan tidak adanya kontrol.
100
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Soraya. 2010. Persepsi Pegawai Pajak terhadap Pemanfatan teknologi
Informasi pada Kinerja Individual (Studi Kasus pada KPP Pratama Tegal. Universitas Diponegoro.
Ariyanto, Dodik. Pengaruh Efektivitas Penggunaan Dan Kepercayaan
Teknologi Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individual. Universitas Udayana.
Astuti, Malidah Tri. 2008. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
Terhadap Kinerja Individu (Penelitian pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Malang). Skripsi Universitas Brawijaya.
Bodnar, George H dan William S. Hoopwood (amir Abadi Jusuf dan Rudi M.
Tambunan, Penerjemah). 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Daljono. 1999. Pengaruh Teknologi Yang Diterapkan Pada Sistem Informasi
Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan, MEB. Vol. XI No. 1-2 Davis Fred D. 1989. Perceived usefulness, Perceived Ease of Use Acceptance of
Informastion Technology. http://www.jstor.org/ (Diakses 15 Juni 2011) Fishbein, M. dan Azen, I. 1975. Belief, Attitude, Intention and Behavior: An
Introduction to Theory and Research, Addison – Wesely, Boston MA. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPPS,
Edisi 3, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi SPSS. Penerbit: Lembaga Penerbit Universitas
Diponegoro. Goodhue, D.I dan Thompson. R. L. 1995. Task –Technology and Individual
Performance. Mis Quarterly, Juni 213-236. Hall, A James. 2001. Accounting Information System.Thomson Learning South
Western College Publishing, Edisi Indonesia. Penerbit salemba Empat, Jakarta.
Handayani, Rini. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar, 26-28 Juli 2007.
101
http://cokroaminoto.wordpress.com/2007/06/12/faktor-faktor-yang mempengaruhi-kinerja-individu-respon-untuk-zaenul/ (Diakses 15 Juni 2011)
http://en.wikipedia.org/wiki/Technology_acceptance_model (Diakses 30 Juli
2011) http://en.wikipedia.org/wiki/Theory_of_reasoned_action (Diakses 30 Juli 2011) http://forumsejawat.wordpress.com/ (Diakses 28 Juli 2011) http://www.infoskripsi.com/Article/Pengertian-Persepsi.html (Diakses 30 Juli 2011) http://www.masbow.com/2009/08/apa-itu-persepsi.html (Diakses 30 Juli 2011) http://www.wikipedia.com/ (Diakses 17 Juni 2011) Jumaili, Salman. 2005. Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru
dalam Evaluasi Kinerja Individual. Kumpulan Materi Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo, 15-16 September 2005.
Kadir Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit ANDI, Yogyakarta. Lestari, Baiq A. H, S.E., M.Si., AK dan Zulaikha, Dra, M.Si., AKT. 2007.
Pengaruh Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan dengan Knowledge Management Capability sebagai Variabel Intervening (Kajian Empiris pada Perusahaan Perbankan di Jawa Tengah). Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar, 26-28 Juli 2007.
Listyan, Dony. 2008. Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi baru
dalam Evaluasi Kinerja Individual. Universitas Islam Indonesia. Lucas, Henry C, dan Spitler, V.K., 1999.Tecnology Use and Performance: A
Field study of Broken Workstasions. Decision sciences. Maharsi, Sri. 2000. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi terhadap
Bidang Akuntansi Manajemen. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2 No.2, September 2000. Universitas Kristen Petra.
Mar’at, 1992. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia
Indonesia. Papamikrouli, Lauzia. 2008. Triandis’ Theory of Interpersonal Behaviour. PDF
102
Priyatno, Dwi.2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta : Mediakom. Robbins, S.P. 2008. Perilaku Organisasi, Konsep Kontraversi, Aplikasi. Jakarta:
Buku Pustaka. Sari, Maria M. Ratna. 2009. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan
Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individual pada Pasar Swalayan di Kota Denpasar. Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 4 No.1 Januari 2009. Universitas Udayana.
Sakaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Salemba Empat,
Jakarta. Siregar, A. H. dan Suryanawa, I Ketut. 2008. Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat. Universitas Udayana.
Sugeng dan Indriantoro, Nur. 1998. Peran Faktor Kecocokan Tugas-Teknologi
Dalam Memperoleh Pengaruh Positif Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 13, No.3, 37-56
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sunarta, I Nyoman. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual. Tesis UNDIP
Tjhai fung Jing. 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Teknologi Informasi terhadap Kinerja Akuntan Publik. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. 5(1):1-26.
104
KUESIONER
PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI PADA KINERJA INDIVIDUAL KPP MADYA SEMARANG
Responden Yth.
Pertanyaan dibawah ini adalah suatu survei yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual.
• Dimohon untuk membaca pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan
lengkap. Apabila terdapat salah satu nomor yang tidak dapat diisi maka
kuesioner dianggap tidak berlaku.
• Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting
adalah memilih jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda.
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Jenis kelamin : Pria / Wanita
Umur : ....................... tahun
Jabatan : ............................................
Pendidikan Terakhir : .............................................
Lama Bekerja : ....................... tahun
Apakah anda menggunakan komputer dalam bekerja? Ya/Tidak
Jika Ya, maka kami mohon untuk mengisi pertanyaan selanjutnya.
Jika Tidak, mohon untuk berhenti sampai disini.
105
Berilah tanda silang pada jawaban yang paling sesuai dengan pilihan yang
dibawah ini, jika ada kesalahan dalam menjawab maka coret mendatar tanda
silang, kemudian berikan tanda silang pada jawaban yang sesuai, seperti contoh
berikut :
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setujua (SS)
Hormat saya,
Rudy Yulianto
Universitas Negeri Semarang
106
Faktor Sosial No Pertanyaan STS TS N S SS 1 Rekan kerja saya menggunakan komputer dalam
melaksanakan tugas/pekerjaan harian (teknologi
informasi yang dimaksud terdiri dari hardware,
software, data & fasilitas pendukung) 2 Rekan kerja saya membantu saya dalam
penggunaan teknologi informasi 3 Pimpinan kantor di tempat saya bekerja, ikut
membantu pengenalan teknologi informasi 4 Atasan saya, mendukung penggunaan komputer
untuk pekerjaan saya 5 Organisasi di tempat saya bekerja, menggunakan
teknologi informasi dalam pelaksanaan tugasnya
6 Secara umum, organisasi di tempat saya bekerja,
memberikan dukungan terhadap penggunaan
teknologi informasi
107
Faktor Affect No Pertanyaan STS TS N S SS 1 Saya senang bekerja dengan menggunakan
komputer 2 Saya akan mencari aspek-aspek pekerjaan yang
membutuhkan penggunaan teknologi informasi 3 Setelah mulai bekerja dengan teknologi informasi,
sulit bagi saya untuk berhenti 4 Saya tidak pernah frustasi menggunakan teknologi
informasi 5 Saya tidak pernah bosan bila bekerja dengan
menggunakan teknologi informasi Komplektisitas No Pertanyaan STS TS N S SS 1 Bekerja dengan komputer rumit, sehingga sulit
untuk mengerti cara menggunakannya 2 Untuk memasukkan data, banyak menyita waktu
dengan menggunakan komputer 3 Banyak istilah yang saya belum mengerti dalam
menggunakan komputer 4 Saya memerlukan waktu yang lama untuk
mempelajari bagaimana menggunakan komputer
108
Kesesuaian Tugas Teknologi No Pertanyaan STS TS N S SS 1 Saya dapat mengetahui dengan mudah data yang
dibutuhkan, dari database yang tersedia 2 Dari data sistem komputer yang digunakan, saya
dapat memperoleh data yang mutakhir (akrual)
untuk memenuhi kebutuhan saya 3 Departemen mengolah data pada tingkat kerincian
yang memadai sesuai dengan yang saya butuhkan
dalam tugas-tugas saya 4 Elemen data yang berhubungan dengan pekerjaan
saya, mudah untuk dimengerti 5 Komputer yang saya gunakan bebas dari
kemacetan Kondisi yang Memfasilitasi
No Pertanyaan STS TS N S SS 1 Tersedia panduan bagi saya dalam memilih
software dan hardware 2 Tersedia bantuan bagi saya, bila ditemukan
kesulitan yang berhubungan dengan software 3 Tersedia panduan yang berhubungan dengan
software yang saya gunakan 4 Tersedia bantuan bagi saya, bila ditemukan
kesulitan yang berhubungan dengan hardware
109
Kinerja Individual No Pertanyaan STS TS N S SS 1 Pelayanan departemen sistem informasi bagian
EDP (Electronic Data Processing) merupakan
bantuan yang penting serta sangat berharga
bagi pelaksanaan kinerja tugas saya 2 Produktivitas saya akan meningkat dengan
menggunakan teknologi informasi guna
melaksanakan tugas-tugas saya setiap hari
3 Pemanfaatan teknologi informasi akan dapat
menghemat waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan rutin saya
4 Manfaat yang diperoleh dengan penggunaan
teknologi informasi lebih banyak daripada
kerugian yang ditimbulkannya
110
Lampiran 2 ANALISIS VALIDITAS
a. Faktor Sosial
Correlations P1 P2 P3 P4 P5 P6 TOTAL P1 Pearson Correlation
1 ,301 ,230 ,433(*) ,289 ,491(**) ,588(**)
Sig. (1-tailed) . ,072 ,135 ,015 ,081 ,006 ,001 N 25 25 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation ,301 1 ,568(**) ,704(**) ,808(**) ,319 ,820(**) Sig. (1-tailed) ,072 . ,002 ,000 ,000 ,060 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,230 ,568(**) 1 ,517(**) ,358(*) ,579(**) ,763(**) Sig. (1-tailed) ,135 ,002 . ,004 ,039 ,001 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,433(*) ,704(**) ,517(**) 1 ,500(**) ,660(**) ,853(**) Sig. (1-tailed) ,015 ,000 ,004 . ,005 ,000 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P5 Pearson Correlation ,289 ,808(**) ,358(*) ,500(**) 1 ,170 ,681(**) Sig. (1-tailed) ,081 ,000 ,039 ,005 . ,208 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P6 Pearson Correlation ,491(**) ,319 ,579(**) ,660(**) ,170 1 ,743(**) Sig. (1-tailed) ,006 ,060 ,001 ,000 ,208 . ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,588(**) ,820(**) ,763(**) ,853(**) ,681(**) ,743(**) 1 Sig. (1-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 . N 25 25 25 25 25 25 25
* Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
111
b. Affect
Correlations P1 P2 P3 P4 P5 TOTAL P1 Pearson Correlation 1 ,543(**) ,447(*) ,017 ,237 ,565(**) Sig. (1-tailed) . ,003 ,013 ,468 ,127 ,002 N 25 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation ,543(**) 1 ,676(**) ,346(*) ,344(*) ,785(**) Sig. (1-tailed) ,003 . ,000 ,045 ,046 ,000 N 25 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,447(*) ,676(**) 1 ,248 ,283 ,753(**) Sig. (1-tailed) ,013 ,000 . ,116 ,085 ,000 N 25 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,017 ,346(*) ,248 1 ,600(**) ,672(**) Sig. (1-tailed) ,468 ,045 ,116 . ,001 ,000 N 25 25 25 25 25 25 P5 Pearson Correlation ,237 ,344(*) ,283 ,600(**) 1 ,738(**) Sig. (1-tailed) ,127 ,046 ,085 ,001 . ,000 N 25 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,565(**) ,785(**) ,753(**) ,672(**) ,738(**) 1 Sig. (1-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 . N 25 25 25 25 25 25
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
112
c. Komplektisitas
Correlations P1 P2 P3 P4 TOTAL P1 Pearson Correlation 1 ,423(*) ,651(**) ,747(**) ,898(**) Sig. (1-tailed) . ,018 ,000 ,000 ,000 N 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation ,423(*) 1 ,286 ,501(**) ,620(**) Sig. (1-tailed) ,018 . ,083 ,005 ,000 N 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,651(**) ,286 1 ,508(**) ,810(**) Sig. (1-tailed) ,000 ,083 . ,005 ,000 N 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,747(**) ,501(**) ,508(**) 1 ,854(**) Sig. (1-tailed) ,000 ,005 ,005 . ,000 N 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,898(**) ,620(**) ,810(**) ,854(**) 1 Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 . N 25 25 25 25 25
* Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
113
d. Kesesuaian Tugas
Correlations P1 P2 P3 P4 P5 P6 TOTAL P1 Pearson Correlation 1 ,000 ,567(**) ,544(**) ,708(**) ,535(**) ,787(**) Sig. (1-tailed) . ,500 ,002 ,002 ,000 ,003 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation ,000 1 -,143 ,120 -,218 -,068 ,178 Sig. (1-tailed) ,500 . ,247 ,283 ,148 ,374 ,197 N 25 25 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,567(**) -,143 1 ,380(*) ,715(**) ,827(**) ,869(**) Sig. (1-tailed) ,002 ,247 . ,030 ,000 ,000 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,544(**) ,120 ,380(*) 1 ,232 ,359(*) ,604(**) Sig. (1-tailed) ,002 ,283 ,030 . ,132 ,039 ,001 N 25 25 25 25 25 25 25 P5 Pearson Correlation ,708(**) -,218 ,715(**) ,232 1 ,498(**) ,709(**) Sig. (1-tailed) ,000 ,148 ,000 ,132 . ,006 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P6 Pearson Correlation ,535(**) -,068 ,827(**) ,359(*) ,498(**) 1 ,838(**) Sig. (1-tailed) ,003 ,374 ,000 ,039 ,006 . ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,787(**) ,178 ,869(**) ,604(**) ,709(**) ,838(**) 1 Sig. (1-tailed) ,000 ,197 ,000 ,001 ,000 ,000 . N 25 25 25 25 25 25 25
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
114
e. Konsekuensi Jangka Panjang
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 TOTAL P1 Pearson Correlation 1 ,607(**) ,362(*) ,489(**) ,539(**) ,594(**) ,801(**) Sig. (1-tailed) . ,001 ,038 ,007 ,003 ,001 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation ,607(**) 1 ,384(*) ,196 ,398(*) ,549(**) ,720(**) Sig. (1-tailed) ,001 . ,029 ,174 ,024 ,002 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,362(*) ,384(*) 1 ,536(**) ,319 ,365(*) ,657(**) Sig. (1-tailed) ,038 ,029 . ,003 ,060 ,037 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,489(**) ,196 ,536(**) 1 ,208 ,470(**) ,605(**) Sig. (1-tailed) ,007 ,174 ,003 . ,159 ,009 ,001 N 25 25 25 25 25 25 25 P5 Pearson Correlation ,539(**) ,398(*) ,319 ,208 1 ,630(**) ,749(**) Sig. (1-tailed) ,003 ,024 ,060 ,159 . ,000 ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 P6 Pearson Correlation ,594(**) ,549(**) ,365(*) ,470(**) ,630(**) 1 ,842(**) Sig. (1-tailed) ,001 ,002 ,037 ,009 ,000 . ,000 N 25 25 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,801(**) ,720(**) ,657(**) ,605(**) ,749(**) ,842(**) 1 Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 . N 25 25 25 25 25 25 25
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
115
f. Kondisi yang Memfasilitasi
Correlations P1 P2 P3 P4 TOTAL P1 Pearson Correlation 1 ,570(**) ,607(**) ,303 ,779(**) Sig. (1-tailed) . ,001 ,001 ,070 ,000 N 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation ,570(**) 1 ,522(**) ,716(**) ,866(**) Sig. (1-tailed) ,001 . ,004 ,000 ,000 N 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,607(**) ,522(**) 1 ,585(**) ,830(**) Sig. (1-tailed) ,001 ,004 . ,001 ,000 N 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,303 ,716(**) ,585(**) 1 ,780(**) Sig. (1-tailed) ,070 ,000 ,001 . ,000 N 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,779(**) ,866(**) ,830(**) ,780(**) 1 Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 . N 25 25 25 25 25
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
116
g. Kinerja Individual
Correlations P1 P2 P3 P4 P5 TOTAL P1 Pearson Correlation 1 -,104 ,096 ,023 -,189 ,323 Sig. (1-tailed) . ,310 ,324 ,456 ,183 ,057 N 25 25 25 25 25 25 P2 Pearson Correlation -,104 1 ,347(*) ,282 ,962(**) ,712(**) Sig. (1-tailed) ,310 . ,045 ,086 ,000 ,000 N 25 25 25 25 25 25 P3 Pearson Correlation ,096 ,347(*) 1 ,967(**) ,303 ,819(**) Sig. (1-tailed) ,324 ,045 . ,000 ,071 ,000 N 25 25 25 25 25 25 P4 Pearson Correlation ,023 ,282 ,967(**) 1 ,309 ,775(**) Sig. (1-tailed) ,456 ,086 ,000 . ,067 ,000 N 25 25 25 25 25 25 P5 Pearson Correlation -,189 ,962(**) ,303 ,309 1 ,675(**) Sig. (1-tailed) ,183 ,000 ,071 ,067 . ,000 N 25 25 25 25 25 25 TOTAL Pearson Correlation ,323 ,712(**) ,819(**) ,775(**) ,675(**) 1 Sig. (1-tailed) ,057 ,000 ,000 ,000 ,000 . N 25 25 25 25 25 25
* Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
117
Lampiran 3 ANALISIS RELIABILITAS
a. Faktor Sosial
Case Processing Summary N %
Cases Valid 25 100,0
Excluded(a) 0 ,0
Total 25 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,834 6
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
P1 20,9200 5,910 ,446 ,835
P2 20,7600 5,107 ,731 ,784
P3 21,0400 4,790 ,607 ,811
P4 20,5200 4,927 ,774 ,774
P5 20,7200 5,460 ,537 ,820
P6 20,6400 4,990 ,592 ,812
118
a. Affect
Case Processing Summary N %
Cases Valid 25 100,0
Excluded(a) 0 ,0
Total 25 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,733 5
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
P1 14,1600 6,140 ,396 ,723
P2 14,8000 5,333 ,673 ,641
P3 15,4800 4,593 ,532 ,675
P4 15,4400 5,173 ,440 ,710
P5 15,1600 4,723 ,517 ,681
119
b. Komplektisitas
Case Processing Summary N %
Cases Valid 25 100,0
Excluded(a) 0 ,0
Total 25 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,809 4
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
P1 7,7200 3,293 ,789 ,674
P2 7,6800 4,977 ,455 ,833
P3 7,0800 3,410 ,595 ,790
P4 7,5200 3,677 ,727 ,713
120
c. Kesesuaian Tugas
Case Processing Summary N %
Cases Valid 25 100,0
Excluded(a) 0 ,0
Total 25 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,844 5
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
P1 14,4000 5,000 ,708 ,808
P2 14,6800 3,560 ,837 ,755
P3 14,5600 5,590 ,433 ,861
P4 14,4800 4,927 ,671 ,812
P5 14,6800 3,643 ,730 ,799
121
d. Konsekuensi Jangka Panjang
Case Processing Summary N %
Cases Valid 25 100,0
Excluded(a) 0 ,0
Total 25 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,821 6
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
P1 19,2000 6,417 ,712 ,771
P2 19,5200 6,427 ,582 ,793
P3 19,6800 6,643 ,495 ,811
P4 19,2400 7,357 ,489 ,813
P5 19,6400 5,823 ,579 ,799
P6 19,7200 5,460 ,728 ,758
122
e. Kondisi yang Memfasilitasi
Case Processing Summary N %
Cases Valid 25 100,0
Excluded(a) 0 ,0
Total 25 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,829 4
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
P1 11,2000 3,250 ,586 ,817
P2 11,0000 2,917 ,731 ,747
P3 10,7600 3,190 ,686 ,770
P4 10,7200 3,543 ,634 ,796
123
f. Kinerja Individual
Case Processing Summary N %
Cases Valid 25 100,0
Excluded(a) 0 ,0
Total 25 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,817 4
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
P1 11,5600 3,507 ,623 ,777
P2 11,7600 3,273 ,667 ,756
P3 11,7200 3,377 ,641 ,769
P4 11,5200 3,593 ,622 ,778
124
PROFIL RESPONDEN
NO JENIS
KELAMIN UMUR JABATAN
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA
BEKERJA
1 Pria 33 Account
Representative S1 11
2 Pria 36 Fungsional S1 13
3 Pria 31 Fungsional S1 9
4 Pria 41 Fungsional S2 20
5 Pria 52 Kasubbag S1 20
6 Pria 35
Account
Representative S1 12
7 Pria 40
Account
Representative S1 12
8 Pria 25 Pelaksana D3 2
9 Wanita 34
Account
Representative S2 4
10 Wanita 32
Account
Representative S2 12
11 Pria 35
Account
Representative S1 15
12 Pria 37
Account
Representative S1 15
13 Pria 33
Account
Representative S2 11
14 Pria 25 Pelaksana D3 2
15 Pria 27 Pelaksana D3 3
16 Wanita 35
Account
Representative D3 14
17 Pria 38
Account
Representative S1 16
125
NO JENIS
KELAMIN UMUR JABATAN
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA
BEKERJA
18 Pria 26 Pelaksana S1 2
19 Wanita 41 Fungsional S1 19
20 Pria 33 Fungsional S1 13
21 Pria 30
Account
Representative S1 10
22 Pria 45 Fungsional S2 23
23 Pria 31
Account
Representative D3 8
24 Pria 48 Kasubbag S1 25
25 Wanita 43
Account
Representative S2 19
26 Pria 33 Fungsional S1 7
27 Wanita 42
Account
Representative S1 17
28 Pria 32 Fungsional S1 11
29 Pria 29 Fungsional D3 6
30 Wanita 39
Account
Representative S2 15
31 Wanita 32 Fungsional S1 7
32 Pria 42
Account
Representative S1 16
33 Pria 25 Pelaksana D3 2
34 Pria 49 Kasubbag S1 24
35 Pria 36
Account
Representative S1 13
36 Wanita 35
Account
Representative S1 9
126
NO JENIS
KELAMIN UMUR JABATAN
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA
BEKERJA
37 Wanita 34 Fungsional S1 6
38 Wanita 29 Pelaksana D3 5
39 Pria 25 Pelaksana D3 2
40 Pria 37
Account
Representative S1 15
41 Pria 31 Fungsional D3 8
42 Wanita 34 Fungsional S1 12
43 Pria 28 Pelaksana D3 5
44 Wanita 41
Account
Representative S2 19
45 Pria 36
Account
Representative S1 14
46 Pria 38
Account
Representative S1 15
47 Pria 32 Fungsional D3 8
128
1. Faktor Sosial
P1 P2 P3 P4 P5 P6 X1
4 5 4 5 5 4 27
4 4 3 4 4 4 23
4 4 4 4 4 4 24
4 4 3 4 5 4 24
3 4 4 4 3 4 22
4 4 4 4 4 4 24
4 5 5 5 4 5 28
4 4 3 4 4 4 23
3 4 3 3 4 5 22
4 4 4 4 4 4 24
4 3 4 5 3 4 23
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 5 4 25
4 4 3 3 3 4 21
4 5 5 5 5 5 29
3 4 4 5 4 5 25
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 5 4 5 26
4 4 4 5 4 5 26
4 5 5 5 5 5 29
4 3 4 3 4 4 22
5 4 4 5 4 5 27
4 3 3 3 3 4 20
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 5 4 4 25
5 5 5 5 4 5 29
5 4 4 5 5 5 28
4 4 4 4 4 4 24
129
P1 P2 P3 P4 P5 P6 X1
5 4 4 4 4 4 25
4 4 4 4 5 5 26
5 4 4 4 5 5 27
5 4 4 5 5 4 27
4 4 4 4 5 5 26
4 4 3 4 5 4 24
5 4 4 5 5 5 28
5 5 5 5 5 5 30
4 5 3 4 4 5 25
4 4 4 4 4 5 25
5 3 4 5 5 5 27
5 5 4 5 4 5 28
5 5 5 4 5 5 29
4 4 4 4 4 4 24
5 4 5 4 4 4 26
5 5 5 5 5 5 30
5 4 4 4 4 5 26
4 4 3 3 4 5 23
4 3 4 4 5 5 25
130
2. Affect
P1 P2 P3 P4 P5 X2
5 4 4 2 2 17
4 4 3 4 4 19
5 4 3 4 4 20
4 4 3 3 4 18
5 4 3 3 5 20
5 4 4 3 3 19
5 4 3 3 5 20
5 5 4 3 4 21
5 4 4 3 3 19
5 4 4 3 3 19
5 4 4 2 4 19
5 4 3 3 2 17
5 4 4 4 4 21
5 5 5 5 5 25
4 4 4 4 4 20
5 4 2 4 4 19
4 3 3 4 4 18
3 3 2 2 2 12
5 3 2 2 3 15
4 3 2 4 4 17
4 4 2 4 3 17
5 5 3 3 3 19
5 5 5 5 5 25
4 4 4 3 3 18
4 3 2 3 3 15
5 5 4 4 4 22
4 4 3 4 5 20
5 4 4 4 4 21
131
P1 P2 P3 P4 P5 X2
5 5 5 4 5 24
5 5 2 4 4 20
4 4 4 4 4 20
5 4 4 4 4 21
5 4 3 5 5 22
5 4 3 4 5 21
4 4 2 2 2 14
4 3 3 4 4 18
5 5 4 5 5 24
5 4 2 4 4 19
4 4 3 3 3 17
4 4 3 3 3 17
5 4 4 4 5 22
5 4 4 4 4 21
4 3 3 3 3 16
5 5 4 5 5 24
4 3 4 2 2 15
5 5 4 4 4 22
5 5 3 5 5 23
132
3. Komplektisitas
P1 P2 P3 P4 X3
2 2 3 4 11
2 3 3 3 11
2 2 4 2 10
2 2 3 2 9
2 2 1 2 7
2 2 3 3 10
2 2 1 2 7
2 2 3 2 9
3 3 3 3 12
2 3 2 3 10
3 3 3 2 11
2 2 3 2 9
2 2 2 2 8
1 1 2 1 5
1 1 1 1 4
2 2 2 3 9
2 3 3 3 11
4 3 5 4 16
3 3 3 3 12
2 2 2 1 7
3 2 3 2 10
2 2 2 3 9
2 3 4 2 11
2 4 4 4 14
5 2 5 4 16
2 2 2 2 8
2 2 2 1 7
2 2 2 2 8
133
P1 P2 P3 P4 X3
1 2 2 1 6
2 2 2 3 9
2 2 3 2 9
2 3 2 2 9
2 2 3 2 9
1 2 3 2 8
3 2 4 4 13
2 2 2 1 7
2 1 1 1 5
2 2 2 2 8
3 3 3 3 12
2 2 4 3 11
1 2 1 1 5
2 2 3 2 9
2 2 4 2 10
1 2 2 2 7
1 2 3 4 10
4 2 3 2 11
2 2 3 1 8
134
4. Kesesuaian Tugas
P1 P2 P3 P4 P5 X4
4 5 4 5 4 22
3 4 3 4 3 17
4 3 4 3 4 18
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 3 19
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 3 19
4 4 4 4 4 20
3 3 3 3 4 16
4 3 4 3 3 17
4 4 4 4 4 20
4 5 4 5 4 22
4 4 4 4 5 21
5 5 4 5 5 24
4 4 5 5 4 22
4 4 3 4 4 19
4 4 4 4 4 20
3 2 4 3 4 16
4 2 3 4 2 15
4 4 5 4 4 21
4 5 4 4 5 22
4 4 4 4 5 21
4 4 3 4 4 19
4 3 4 4 3 18
3 2 4 4 3 16
4 3 2 2 4 15
3 4 4 4 4 19
3 4 5 5 4 21
135
P1 P2 P3 P4 P5 X4
5 4 5 5 4 23
5 5 5 4 4 23
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 2 18
4 4 4 5 3 20
5 5 4 4 3 21
4 2 2 4 2 14
3 4 4 4 2 17
5 4 4 4 4 21
4 4 4 4 3 19
4 3 3 3 4 17
3 4 4 4 2 17
4 4 4 4 3 19
4 4 4 4 3 19
3 4 4 4 3 18
5 4 4 4 2 19
4 3 3 4 4 18
4 4 4 4 4 20
5 4 4 5 3 21
136
5. Konsekuensi Jangka Panjang
P1 P2 P3 P4 P5 P6 X5
4 3 4 4 3 3 21
5 4 4 5 5 5 28
4 4 4 4 4 4 24
5 4 5 5 3 3 25
5 5 4 4 4 4 26
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 5 25
4 4 4 4 4 4 24
5 5 4 4 4 4 26
5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 4 3 23
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 3 4 4 23
4 4 3 3 4 3 21
5 4 4 5 5 5 28
4 2 3 4 3 3 19
4 4 4 4 3 4 23
4 4 4 4 4 3 23
4 3 3 4 5 3 22
4 5 4 4 4 4 25
4 4 4 5 3 4 24
4 4 3 4 4 4 23
3 3 3 4 2 3 18
4 4 2 4 2 3 19
4 4 3 4 3 3 21
5 5 5 5 5 4 29
4 5 5 5 4 4 27
4 4 4 5 4 4 25
137
P1 P2 P3 P4 P5 P6 X5
5 5 4 4 3 3 24
4 4 4 4 3 3 22
4 4 4 4 4 4 24
5 1 4 4 3 3 20
4 4 4 4 4 3 23
4 3 3 4 4 3 21
4 4 5 3 2 2 20
5 5 5 5 4 4 28
4 4 4 4 4 3 23
5 3 4 4 3 3 22
5 4 4 4 5 4 26
4 2 2 4 4 4 20
5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 4 4 24
5 5 5 5 5 4 29
5 5 5 5 5 2 27
5 5 4 4 4 5 27
4 3 4 4 4 3 22
4 4 4 4 4 2 22
138
6. Kondisi yang Memfasilitasi
P1 P2 P3 P4 X6
3 2 4 4 13
4 4 4 4 16
3 4 4 4 15
4 4 4 4 16
4 4 5 4 17
4 4 4 4 16
4 5 4 5 18
3 4 4 4 15
3 3 4 4 14
3 3 3 3 12
3 3 4 4 14
3 3 4 4 14
4 4 4 4 16
5 5 5 5 20
4 4 5 4 17
5 5 5 4 19
4 2 4 2 12
2 3 3 3 11
3 4 3 4 14
3 4 4 4 15
4 5 5 5 19
3 3 3 4 13
3 3 3 4 13
4 3 3 3 13
4 4 4 4 16
2 3 3 4 12
2 5 4 5 16
2 4 4 4 14
139
P1 P2 P3 P4 X6
2 5 2 5 14
4 4 4 4 16
3 4 4 4 15
4 5 4 5 18
3 4 3 3 13
3 4 4 4 15
3 5 4 5 17
4 3 3 4 14
3 5 4 5 17
3 4 3 5 15
2 4 2 3 11
5 5 3 4 17
3 4 4 4 15
4 4 4 3 15
3 3 3 3 12
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
3 4 4 4 15
4 5 4 5 18
140
7. Kinerja Individual
P1 P2 P3 P4 Y
4 3 3 4 14
3 4 4 4 15
4 3 4 4 15
4 4 4 5 17
5 4 5 5 19
4 4 4 4 16
5 4 5 5 19
4 4 4 4 16
5 3 2 3 13
4 4 4 4 16
3 4 5 3 15
4 4 4 4 16
5 4 4 5 18
5 5 5 5 20
5 5 5 5 20
4 4 4 4 16
3 4 4 3 14
4 2 2 4 12
3 3 3 4 13
5 4 4 5 18
4 3 4 4 15
5 3 3 5 16
4 3 3 4 14
3 3 3 3 12
3 3 3 3 12
4 4 5 4 17
5 4 4 5 18
4 4 5 5 18
141
P1 P2 P3 P4 Y
5 5 4 5 19
4 4 4 5 17
4 4 4 4 16
4 5 4 4 17
4 4 4 4 16
5 4 4 4 17
3 2 3 5 13
4 4 5 5 18
5 5 5 5 20
5 4 4 4 17
4 3 3 3 13
4 3 3 4 14
5 5 5 5 20
4 4 4 4 16
3 4 4 4 15
4 5 5 5 19
4 3 4 4 15
3 4 4 3 14
5 4 4 4 17
142
Lampiran 6 Analisis Deskriptif Tabel Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Faktor Sosial 47 20,00 30,00 25,3830 2,39159
Affect 47 12,00 25,00 19,4043 2,87916
Kompleksitas 47 4,00 16,00 9,3191 2,56317
Kesesuaian Tugas 47 14,00 24,00 19,2128 2,26443
Konsekuensi
Jangka Panjang 47 18,00 30,00 23,9149 2,98423
Kondisi yang
Memfasilitasi 47 11,00 20,00 15,0851 2,12470
Kinerja Individual 47 12,00 20,00 16,1064 2,26729
Valid N (listwise) 47
Descriptive Statistics
Faktor
Sosial Affect Kompleksitas
Kesesuaian
Tugas
Konsekuensi
Jangka
Panjang
Kondisi yang
Memfasilitasi
Kinerja
Individual
N Statistic 47 47 47 47 47 47 47
Range Statistic 10,00 13,00 12,00 10,00 12,00 9,00 8,00
Sum Statistic 1193,0
0 912,00 438,00 903,00 1124,00 709,00 757,00
Mean Std. Error ,34885 ,41997 ,37388 ,33030 ,43530 ,30992 ,33072
Variance Statistic 5,720 8,290 6,570 5,128 8,906 4,514 5,141
Skewness Statistic ,071 -,162 ,469 -,205 ,235 ,111 -,021
Std. Error ,347 ,347 ,347 ,347 ,347 ,347 ,347
Kurtosis Statistic -,493 ,047 ,768 -,313 -,487 -,329 -,768
Std. Error ,681 ,681 ,681 ,681 ,681 ,681 ,681
Sumber: data diolah, 2011
143
Tabel Analisis Deskriptif Frekuensi
Kinerja Individual
No Interval
Kelas
Interval Nilai
Kinerja
Individual
Frekuensi
Distribusi
Persentase
Frekuensi
Distribusi
Kategori
1 19 - 22 19 - 22 8 17,02 Sangat Tinggi
2 15 -18 15 -18 25 53,19 Tinggi
3 11 - 14 11 - 14 14 29,79 Cukup
4 7 - 10 7 - 10 0 0 Rendah
5 3 - 6 3 - 6 0 0 Sangat Rendah
Faktor Sosial
No Interval
Kelas
Interval Nilai
Faktor Sosial
Frekuensi
Distribusi
Persentase
Frekuensi
Distribusi
Kategori
1 26 - 30 26 - 30 21 44,68 Sangat Tinggi
2 21 - 25 21 - 25 26 55,32 Tinggi
3 16 - 20 16 - 20 0 0 Cukup
4 11 -15 11 -15 0 0 Rendah
5 6 -10 6 -10 0 0 Sangat Rendah
144
Affect
No Interval
Kelas
Interval
Nilai
Affect
Frekuensi
Distribusi
Persentase
Frekuensi
Distribusi
Kategori
1 23 - 27 23 - 27 6 12,77 Sangat Tinggi
2 18 - 22 18 - 22 29 61,70 Tinggi
3 13 - 17 13 - 17 11 23,40 Cukup
4 8 - 12 8 - 12 1 2,13 Rendah
5 3 - 7 3 - 7 0 0 Sangat Rendah
Kompleksitas
No Interval
Kelas
Interval Nilai
Kompleksitas
Frekuensi
Distribusi
Persentase
Frekuensi
Distribusi
Kategori
1 19 - 22 19 - 22 0 0 Sangat Tinggi
2 15 -18 15 -18 2 4,26 Tinggi
3 11 - 14 11 - 14 12 25,53 Cukup
4 7 - 10 7 - 10 29 61,70 Rendah
5 3 - 6 3 - 6 4 8,51 Sangat Rendah
Kesesuaian Tugas
No Interval
Kelas
Interval Nilai
Kesesuaian Tugas
Frekuensi
Distribusi
Persentase
Frekuensi
Distribusi
Kategori
1 23 - 27 23 - 27 3 6,38 Sangat Tinggi
2 18 - 22 18 - 22 33 70,21 Tinggi
3 13 - 17 13 - 17 11 23,41 Cukup
4 8 - 12 8 - 12 0 0 Rendah
5 3 - 7 3 - 7 0 0 Sangat Rendah
145
Konsekuensi Jangka Panjang
No Interval
Kelas
Interval Nilai
Konsekuensi
Jangka Panjang
Frekuensi
Distribusi
Persentase
Frekuensi
Distribusi
Kategori
1 26 - 30 26 - 30 13 27,66 Sangat Tinggi
2 21 - 25 21 - 25 30 63,83 Tinggi
3 16 - 20 16 - 20 4 8,51 Cukup
4 11 -15 11 -15 0 0 Rendah
5 6 -10 6 -10 0 0 Sangat Rendah
Kondisi yang Memfasilitasi
No Interval
Kelas
Interval Nilai Kondisi
yang Memfasilitasi
Frekuensi
Distribusi
Persentase
Frekuensi
Distribusi
Kategori
1 19 - 22 19 - 22 3 6,38 Sangat Tinggi
2 15 -18 15 -18 26 55,32 Tinggi
3 11 - 14 11 - 14 18 38,30 Cukup
4 7 - 10 7 - 10 0 0 Rendah
5 3 - 6 3 - 6 0 0 Sangat Rendah
146
Lampiran 7 UJI NORMALITAS
-2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Residual
0
2
4
6
8
Freq
uenc
y
Mean = 1.84E-15Std. Dev. = 0.933N = 47
Dependent Variable: VAR00007
Histogram
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
Dependent Variable: VAR00007
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
147
Tabel Uji Kolmogorov-Smirnov Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Faktor_Sosial ,123 47 ,074 ,972 47 ,316 Affect ,104 47 ,200(*) ,979 47 ,564 Kompleksitas ,124 47 ,068 ,959 47 ,098 Kesesuaian_Tugas ,122 47 ,076 ,978 47 ,517 Konsekuensi_Jk_Panjang ,127 47 ,056 ,974 47 ,369
Kondisi_yg_Memfasilitasi ,101 47 ,200(*) ,975 47 ,406
Kinerja_individual ,098 47 ,200(*) ,960 47 ,110 * This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction Sumber: Data diolah, 2011
148
Lampiran 8 Uji Linieritas Kinerja_individual * Faktor_Sosial Report Kinerja_individual
Faktor_Sosial Mean N Std.
Deviation 20 14,00 1 . 21 13,00 1 . 22 14,33 3 1,155 23 15,50 4 1,000 24 16,40 10 1,838 25 15,29 7 2,628 26 16,50 6 1,378 27 16,80 5 2,387 28 17,00 4 2,160 29 16,25 4 4,349 30 19,00 2 1,414 Total 16,11 47 2,267
ANOVA Table Kinerja_individual * Faktor_Sosial
Between Groups Within Groups Total
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
Sum of Squares 53,923 32,229 21,694 182,545 236,468
df 10 1 9 36 46 Mean Square 5,392 32,229 2,410 5,071
F 1,063 6,356 ,475 Sig. ,414 ,016 ,881
Measures of Association
R R Squared Eta
Eta Squared
Kinerja_individual * Faktor_Sosial
,369 ,136 ,478 ,228
149
Kinerja_individual * Affect Report Kinerja_individual
Affect Mean N Std.
Deviation 12 12,00 1 . 14 13,00 1 . 15 13,33 3 1,528 16 15,00 1 . 17 15,00 6 1,789 18 15,25 4 2,754 19 15,50 8 1,195 20 17,71 7 1,799 21 17,00 6 ,894 22 16,75 4 2,500 23 17,00 1 . 24 19,33 3 ,577 25 17,00 2 4,243 Total 16,11 47 2,267
ANOVA Table Kinerja_individual * Affect
Between Groups Within Groups Total
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
Sum of Squares 122,206 94,650 27,556 114,26
2 236,468
df 12 1 11 34 46 Mean Square 10,184 94,650 2,505 3,361
F 3,030 28,164 ,745 Sig. ,005 ,000 ,689
Measures of Association
R R Squared Eta
Eta Squared
Kinerja_individual * Affect ,633 ,400 ,719 ,517
150
Kinerja_individual * Kompleksitas Report Kinerja_individual
Kompleksitas Mean N Std.
Deviation 4 20,00 1 . 5 20,00 3 ,000 7 16,43 7 2,149 8 15,83 6 2,483 9 15,30 10 2,058 10 16,50 6 2,074 11 15,43 7 1,718 12 15,67 3 1,528 13 17,00 1 . 14 14,00 1 . 16 14,50 2 3,536 Total 16,11 47 2,267
ANOVA Table Kinerja_individual * Kompleksitas
Between Groups Within Groups Total
(Combined) Linearity
Deviation from Linearity
Sum of Squares 83,440 39,744 43,695 153,029 236,468
df 10 1 9 36 46 Mean Square 8,344 39,744 4,855 4,251
F 1,963 9,350 1,142 Sig. ,068 ,004 ,360
Measures of Association
R R Squared Eta
Eta Squared
Kinerja_individual * Kompleksitas -,410 ,168 ,594 ,353
151
Kinerja_individual * Kesesuaian_Tugas Report Kinerja_individual
Kesesuaian_Tugas Mean N Std.
Deviation 14 13,00 1 . 15 15,00 2 2,828 16 12,33 3 ,577 17 15,20 5 1,924 18 14,80 5 1,789 19 17,56 9 1,944 20 15,50 8 1,069 21 17,71 7 1,254 22 16,25 4 2,630 23 18,00 2 1,414 24 20,00 1 . Total 16,11 47 2,267
ANOVA Table Kinerja_individual * Kesesuaian_Tugas
Between Groups Within Groups Total
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
Sum of Squares 129,801 69,392 60,409 106,667 236,46
8 df 10 1 9 36 46 Mean Square 12,980 69,392 6,712 2,963
F 4,381 23,420 2,265 Sig. ,000 ,000 ,040
Measures of Association
R R Squared Eta
Eta Squared
Kinerja_individual * Kesesuaian_Tugas ,542 ,293 ,741 ,549
152
Kinerja_individual * Konsekuensi_Jk_Panjang Report Kinerja_individual
Konsekuensi_Jk_Panjang Mean N Std.
Deviation 18 14,00 1 . 19 14,00 2 2,828 20 14,67 3 2,082 21 15,75 4 3,500 22 15,60 5 1,949 23 15,86 7 2,610 24 16,13 8 1,246 25 18,00 4 ,816 26 15,00 3 3,464 27 17,33 3 2,082 28 17,67 3 2,517 29 16,00 2 1,414 30 18,00 2 2,828 Total 16,11 47 2,267
ANOVA Table
Kinerja_individual * Konsekuensi_Jk_Panjang
Between Groups Within Groups Total
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
Sum of Squares 58,786 31,961 26,825 177,682 236,468
df 12 1 11 34 46 Mean Square 4,899 31,961 2,439 5,226
F ,937 6,116 ,467 Sig. ,523 ,019 ,911
Measures of Association
R R Squared Eta
Eta Squared
Kinerja_individual * Konsekuensi_Jk_Panjang ,368 ,135 ,499 ,249
153
Kinerja_individual * Kondisi_yg_Memfasilitasi Report Kinerja_individual Kondisi_yg_Memfasilitasi Mean N
Std. Deviation
11 12,50 2 ,707 12 15,50 4 1,291 13 14,40 5 1,673 14 16,29 7 2,563 15 16,56 9 1,740 16 16,89 9 2,522 17 17,20 5 3,421 18 16,67 3 ,577 19 15,50 2 ,707 20 16,00 1 . Total 16,11 47 2,267
ANOVA Table Kinerja_individual * Kondisi_yg_Memfasilitasi
Between Groups Within Groups Total
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
Sum of Squares 57,262 23,310 33,951 179,206 236,468
df 9 1 8 37 46 Mean Square 6,362 23,310 4,244 4,843
F 1,314 4,813 ,876 Sig. ,263 ,035 ,545
Measures of Association
R R Squared Eta
Eta Squared
Kinerja_individual * Kondisi_yg_Memfasilitasi ,314 ,099 ,492 ,242
154
Lampiran 9 Uji Multikolinieritas
Coefficients(a)
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -12,502 3,231 -3,870 ,000 Faktor_Sosial ,247 ,069 ,260 3,596 ,001 ,958 1,043 Affect ,372 ,064 ,472 5,813 ,000 ,761 1,314 Kompleksitas -,101 ,070 -,114 -1,447 ,156 ,807 1,239 Kesesuaian_Tugas ,237 ,088 ,236 2,681 ,011 ,645 1,552 Konsekuensi_Jk
Panjang ,296 ,059 ,389 4,978 ,000 ,819 1,221
Kondisi_yg_ Memfasilitasi ,295 ,080 ,277 3,706 ,001 ,899 1,113
a Dependent Variable: Kinerja_individual
155
Lampiran 10 Uji Heteroskedastisitas Tabel Hasil Uji Glejser
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered Variables Removed Method
1
Kondisi_yg_Memfasilitasi, Faktor_Sosial, Affect,
Kompleksitas, Konsekuensi_Jk_Panjang,
Kesesuaian_Tugas(a)
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: abresid
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,362(a) ,131 ,001 ,61439 a Predictors: (Constant), Kondisi_yg_Memfasilitasi, Faktor_Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi_Jk_Panjang, Kesesuaian_Tugas b Dependent Variable: abresid
ANOVA(b)
Model Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
1 Regression 2,283 6 ,381 1,008 ,434(a) Residual 15,099 40 ,377 Total 17,382 46
a Predictors: (Constant), Kondisi_yg_Memfasilitasi, Faktor_Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi_Jk_Panjang, Kesesuaian_Tugas b Dependent Variable: abresid
156
Coefficients(a)
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) 3,987 1,823 2,187 ,035 Faktor_Sosial -,051 ,039 -,198 -1,316 ,196 Affect -,010 ,036 -,045 -,264 ,793 Kompleksitas -,017 ,039 -,070 -,427 ,672 Kesesuaian_Tugas -,077 ,050 -,284 -1,549 ,129 Konsekuensi_Jk_
Panjang -,011 ,034 -,054 -,333 ,741
Kondisi_yg_ Memfasilitasi ,013 ,045 ,045 ,288 ,775
a Dependent Variable: abresid Residuals Statistics(a)
Minimum Maximum Mean Std.
Deviation N Predicted Value ,2755 1,5334 ,7995 ,22280 47 Residual -,85930 1,08099 ,00000 ,57292 47 Std. Predicted Value -2,352 3,294 ,000 1,000 47 Std. Residual -1,399 1,759 ,000 ,933 47
a Dependent Variable: abresid
-2 -1 0 1 2
Regression Studentized Residual
-4
-2
0
2
4
Regr
essi
on S
tand
ardi
zed
Pred
icte
d Va
lue
Dependent Variable: Kinerja_individual
Scatterplot
157
Lampiran 11 Analisis Regresi Berganda Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Kinerja Individual 16,1064 2,26729 47 Faktor Sosial 25,3830 2,39159 47 Affect 19,4043 2,87916 47 Kompleksitas 9,3191 2,56317 47 Kesesuaian Tugas 19,2128 2,26443 47 Konsekuensi Jangka Panjang 23,9149 2,98423 47
Kondisi yang Memfasilitai 15,0851 2,12470 47
158
Correlations
Kinerja Individual
Faktor Sosial Affect Kompleksitas
Kesesuaian Tugas
Konsekuensi Jangka Panjang
Kondisi yang Memfasilitasi
Pearson Correlation
Kinerja Individual 1,000 ,369 ,633 -,410 ,542 ,368 ,314
Faktor Sosial ,369 1,000 ,034 -,152 ,105 ,136 -,007 Affect ,633 ,034 1,000 -,133 ,483 -,009 ,094 Kompleksitas -,410 -,152 -,133 1,000 -,263 -,300 -,053 Kesesuaian
Tugas ,542 ,105 ,483 -,263 1,000 -,142 ,272
Konsekuensi Jangka Panjang
,368 ,136 -,009 -,300 -,142 1,000 -,194
Kondisi yang Memfasilitasi ,314 -,007 ,094 -,053 ,272 -,194 1,000
159
Kinerja Individual
Faktor Sosial Affect Kompleksitas
Kesesuaian Tugas
Konsekuensi Jangka Panjang
Kondisi yang Memfasilitasi
Sig. (1-tailed)
Kinerja Individual . ,005 ,000 ,002 ,000 ,006 ,016
Faktor Sosial ,005 . ,411 ,155 ,241 ,182 ,483 Affect ,000 ,411 . ,187 ,000 ,477 ,265 Kompleksitas ,002 ,155 ,187 . ,037 ,020 ,362 Kesesuaian
Tugas ,000 ,241 ,000 ,037 . ,170 ,032
Konsekuensi Jangka Panjang
,006 ,182 ,477 ,020 ,170 . ,095
Kondisi yang Memfasilitasi ,016 ,483 ,265 ,362 ,032 ,095
160
Kinerja Individual
Faktor Sosial Affect Kompleksitas
Kesesuaian Tugas
Konsekuensi Jangka Panjang
Kondisi yang Memfasilitasi
N Kinerja Individual 47 47 47 47 47 47 47
Faktor Sosial 47 47 47 47 47 47 47 Affect 47 47 47 47 47 47 47 Kompleksitas 47 47 47 47 47 47 47 Kesesuaian
Tugas 47 47 47 47 47 47 47
Konsekuensi Jangka Panjang
47 47 47 47 47 47 47
Kondisi yang Memfasilitasi 47 47 47 47 47 47 47
161
Variables Entered/Removed(b) Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Kondisi yang Memfasilitasi, Faktor
Sosial, Affect, Kompleksitas,
Konsekuensi Jangka Panjang, Kesesuaian
Tugas(a)
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Kinerja Individual
Model Summary(b)
Model R R
Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Change Statistics
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
1 ,894(a) ,799 ,769 1,08884 ,799 26,576 6 40 ,000 a Predictors: (Constant), Kondisi yang Memfasilitasi, Faktor Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi Jangka Panjang, Kesesuaian Tugas b Dependent Variable: Kinerja Individual
ANOVA(b)
Model Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
1 Regression 189,045 6 31,508 26,576 ,000(a) Residual 47,423 40 1,186 Total 236,468 46
a Predictors: (Constant), Kondisi yang Memfasilitai, Faktor Sosial, Affect, Kompleksitas, Konsekuensi Jangka Panjang, Kesesuaian Tugas b Dependent Variable: Kinerja Individual
162
Coefficients(a)
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
95% Confidence Interval for B Correlations
B Std. Error Beta Lower Bound
Upper Bound
Zero-order Partial Part
1 (Constant) -12,502 3,231 -3,870 ,000 -19,032 -5,972 Faktor Sosial ,247 ,069 ,260 3,596 ,001 ,108 ,385 ,369 ,494 ,255 Affect ,372 ,064 ,472 5,813 ,000 ,242 ,501 ,633 ,677 ,412 Kompleksitas -,101 ,070 -,114 -1,447 ,156 -,242 ,040 -,410 -,223 -,102 Kesesuaian
Tugas ,237 ,088 ,236 2,681 ,011 ,058 ,415 ,542 ,390 ,190
Konsekuensi Jangka Panjang ,296 ,059 ,389 4,978 ,000 ,176 ,416 ,368 ,619 ,353
Kondisi yang Memfasilitasi ,295 ,080 ,277 3,706 ,001 ,134 ,456 ,314 ,506 ,262
a Dependent Variable: Kinerja Individual