Transcript
Page 1: PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN … · Contoh soal: A membeli 80% saham B pada 1 Januari 2009 senilai 192,000. B membeli 70% saham C pada 1 Januari 2010

PERTEMUAN 15 & 16

KONSOLIDASI – PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN SALING MEMILIKI

SAHAM

PENDAHULUAN

Sebelumnya telah membahas situasi kepemilikan saham di mana investor atau

perusahaan induk seceara langsung memiliki beberapa atau semua saham berhak suara

(voting stock) investee. Metode akuntansi ekuitas sangat cocok untuk situasi tersebut dan

dalam kasus dimana investor memiliki secara tidak langsung 20% atau lebih saham berhak

suara investee. Konsolidasi harus dilakukan jikan suatu perusahaan, baik secara langsung

maupun tidak langsung, memiliki mayoritas saham berhak suara yang beredar perusahaan

lain.

saya akan membahas akuntansi perusahaan induk dan prosedur konsolidasi

untuk situasi "Kepemilikan Tidak Langsung”. Disini akan membahas kompleksitas tambahan

yang timbul jika perusahaan afiliasi memiliki saham berhak suara satu sama lain. Struktur

afiliasi jenis ini dibahas dengan judul “Mutual Holding”. Pembahasan mengenai hubungan

mutual holding akan ditempatkan setelah pembahasan tentangkepemilikan tidak langsung

jenis di mana perusahaan afiliasi secara tidak langsung memiliki perusahaannya sendiri.

Walaupun prosedur konsolidasi untuk kepemilikan tidak langsung dan mutual

holding lebih kompleks dibandingkan kepemilikan langsung, tujuan utama konsolidasi tetap

sama. Sebagian besar masalah yang dihadapi berkaitan dengan pengukuran laba yang

direalisasi oleh entitas yang terpisah perusahaan dan pengalokasiannya di

antara kepemilikanminoritas dan mayoritas.

TUJUAN PERKULIAHAN :

Membuat laporan konsolidasi apabila perusahaaan induk mengendalikan melalui

kepemilikan tidak langsung

Menerapkan prosedur konsolidasi atas kepemilikan tidak langsung pada kasus mutual

holding

Page 2: PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN … · Contoh soal: A membeli 80% saham B pada 1 Januari 2009 senilai 192,000. B membeli 70% saham C pada 1 Januari 2010

Mempelajari cara memodifikasi akuntansi untuk kepemilikan tidak langsung dan mutual

holding apabila perusahaan induk menggunakan metode biaya untuk memperhitungkan

investasinya

A. Pemilikan Tidak Langsung

Yang dimaksud dengan Pemilikan tidak langsung adalah investasi yang

memungkinkan investor untuk mengendalikan atau mempengaruhi secara signifikan

perusahaan lain tidak melalui kepemilikan saham langsung, melainkan melalui anak

perusahaannya. Struktur indirect holding terdiri dari dua macam yaitu struktur induk-anak-

cucu (Induk-Anak-Cucu) dan struktur afiliasi terkoneksi (Afilitas Terikat).

STRUKTUR AFILIASI

PepsiCo’s mendirikan Pepsi Bottling Group (PBG). Catatan 8 atas laporan tahunan

PepsiCo’s tahun 2003, memberikan informasi tambahan mengenai status kepemilikan PBG,

serta PepsiAmericas, yaitu perusahaan afiliasi pembotolan utama lainnya :

Selain sekitar 41% saham biasa yang beredar PBG yang telahdimiliki pada akhir tahun

2003, kami juga memiliki 100% saham biasa kelas B PBG dan hamper sekitar 7% ekuitas

Bottling Group, LLC, yaitu perusahaan anak utama PBG yang sedang beroperasi. Hal ini

memberikan kepemilikan ekonomi sekitar 45% operasi gabungan PBG. … Pada akhir 2003,

kami memiliki hampir sekitar 40% Pepsi Americas.

Juga mengindikasikan bahwa laporan keuangan konsolidasi PepsiCo mencerminkan

pendapatan bersih dari transaksi pihak terkait dengan perusahaan afiliasi pembotolan tersebut

sejumlah $3,699 miliar selama tahun 2003.

Laporan tahunan SBC Communications tahun 2003 mengikhtisarkan beberapa

investasinya dalam perusahaan afiliasi sebagai berikut :

Kerumitan potensial atas struktur afiliasi perusahaan tidak hanya terbatas pada satu

imajinasi saja. Karena itu, jenis umum struktur afiliasi tidak sulit untuk diidentifikasi. Peraga

mengilustrasikan jenis struktur afiliasi yang paling mendasar.

Meskipun peraga 9-1 mengilustrasikan struktur afiliasi bagi perusaahan induk dan

perusahaan anak, diagram tersebut juga dapat diterapkan pada perusahaan investor dan

investee yang terkait melaluikepemilikan langsung atau tidak langsung sebesar 20% atau

lebih saaham berhak suara perusahaan investee. Direct holding (kepemilikan langsung)

Page 3: PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN … · Contoh soal: A membeli 80% saham B pada 1 Januari 2009 senilai 192,000. B membeli 70% saham C pada 1 Januari 2010

berasal dari investasi langsung dalam saham berhak suara dari satu atau lebih investee.

Sedangkan indirect holding (kepemilikan tidak langsung) adalah investasi yang

memungkinkan investor mengendalikan atau mempengaruhi secara signifikan keputusan

investee yang tidak dimiliki secara langsung melalui investee yang dimiliki secara langsung.

Ada dua jenis struktur kepemilikan tidak langsung yang diilustrasikan pada peraga hubungan

ayah-anak-cucu (father-son-grandson relationship) dan hubungan afiliasi terkait (connecting

affiliates relationship).

Dalam diagram ayah-anak-cucu, perusahaan induk secara langsung memiliki

80% kepemilikan dalam Perusahaan anak A dan secara tidak langsung memiliki

56% kepemilikan (80% × 70%) dalam perusahaan anak B. Pemegang saham minioritas

memiliki 44% lainnya dalam Perusahaan Anak B 30% yang dimiliki langsung oleh

pemegang minioritas saham Perusahaan Anak B ditambah 14% yang dimiliki oleh 20%

pemegang minioritas saham Perusahaan Anak A (20% × 70%). Perusahaan induk memiliki

secara tidak langsung 56% saham Perusahaan Anak B, Sehingga konsolidasi dengan

Perusahaan ank B dapat dilakukan. Akan tetapi bukankepemilikan langsung atau tidak

langsung perusahaan induk yang menentukan apakah sebuah afiliasi harus dikonsilidasikan

atau tidak. Keputusan untuk mengkonsolidasi didasarkan pada apakah mayoritas saham

perusahaan afiliasi berada dalam struktur afiliasi, sehingga memberikan perusahaan induk

kemampuan untuk mengendalikan operasi perusahaan afiliasi.

Jika Perusahaan Anak A dalam diagram ayah-anak-cucu pada Peraga 9-1 memiliki

60% saham Perusahaan Anak B, kepemilikan tidak langsung perusahaan induk atas saham

perusahaan Anak B hanya 48% (80% × 60%), dan kepemilikan pemegang saham minoritas

akan menjadi 52% [40% + (20% × 60%)]. Konsolidasi dengan Perusahaan Anak B masih

tetap diperbolehkan, karena 60% saham Perusahaan Anak B berada dalam struktur afiliasi.

Dalam ilustrasi mengenai afiliasi terkait, perusahaan induk memiliki 20% saham

Perusahaan Anak B secara langsung dan 32% (80% × 40%) secara tidak langsung, sehingga

total kepemilikan langsung dan tidak langsung mencapai 52%. Sementara, 48% saham

Perusahaan Anak B lainnya dimiliki oleh pemegang saham minoritas Perusahaan Anak B

sebesar 40% dan 8% (20% × 40%) secara tidak langsung oleh pemegang saham minoritas

Perusahaan Anak A.

Page 4: PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN … · Contoh soal: A membeli 80% saham B pada 1 Januari 2009 senilai 192,000. B membeli 70% saham C pada 1 Januari 2010

1. INDIRECT HOLDING BERSTRUKTUR INDUK-ANAK-CUCU.

Contoh soal:

A membeli 80% saham B pada 1 Januari 2009 senilai 192,000. B membeli 70% saham C

pada 1 Januari 2010 senilai Rp105,000. Tidak ada kelebihan harga atas nilai buku saham

yang diperoleh.

Laporan keuangan, jurnal eliminasi, dan kertas kerja konsolidasi ketiga perusahaan tahun

2010 tampak sbb :

a. Investasi di B Rp8,000

Saldo Laba A Rp8,000

(untuk mencatat kenaikan ekuitas B)

Ekuitas B awal 2009 100/80 X 192,000 = 240,000

Ekuitas B awal 2010 200,000 + 50,000 = 250,000

Kenaikan 10,000 x 80% = Rp8,000

b. Pendapatan dividen Rp38,000

Dividen Rp38,000

(untuk mengeliminasi Pendapatan dividen 24,000 + 14,000)

a. Beban Minoritas C Rp12,000

Dividen Rp 6,000

MINORITAS C akhir Rp 6,000

(untuk mencatat Beban Minoritas C 30% x Rp40,000)

b. Modal Saham – C Rp100,000

Saldo Laba – C, awal Rp 50,000

Investasi di C Rp105,000

MINORITAS C awal Rp 45,000

(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investasi di C dengan ekuitas C)

c. Beban Minoritas B Rp15,600

Dividen Rp 6,000

MINORITAS B akhir Rp 9,600

Page 5: PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN … · Contoh soal: A membeli 80% saham B pada 1 Januari 2009 senilai 192,000. B membeli 70% saham C pada 1 Januari 2010

{untuk mencatat Beban Minoritas B 20% x (Rp64,000 - Rp14,000) + (20% x 70% x

Rp40,000)}

MINORITAS B berhak atas Laba Bersih B (20% x Rp50,000) tetapi tidak berhak atas

Pendapatan dividennya yang diperoleh dari C, karena MINORITAS B akan mendapat income

tidak langsung atas Laba Bersih C yaitu 20% x 70% x Rp40,000. Bila Pendapatan dividen

dimasukkan, maka terjadi tumpang tindih perhitungan hak MINORITAS.

d. Modal Saham –B Rp 200,000

Saldo Laba ditahan – B, awal Rp 50,000

Investasi di B Rp 250,000

MINORITAS B awal Rp 50,000

(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investasi di C dengan ekuitas CKertas kerja

konsolidasi (dalam ribuan)

Page 6: PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN … · Contoh soal: A membeli 80% saham B pada 1 Januari 2009 senilai 192,000. B membeli 70% saham C pada 1 Januari 2010

2. Indirect holding berstruktur Afiliasi Terikat

Contoh soal :

P membeli 70% saham S pada 2 Januari 2009 senilai Rp175,000. Saat itu

stockholders’ equity S terdiri dari Modal Saham Rp200,000 dan Saldo Laba Rp40,000. Nilai

Wajar dan Nilai Buku Aset Bersih S sama. Selisih biaya dengan Nilai Wajar dialokasikan ke

goodwill. P membeli 60% saham T pada 2 Januari 2008 senilai Rp96,000. Saat itu

stockholders’ equity T terdiri dari Modal Saham Rp100,000 dan Saldo Laba Rp50,000. Nilai

Wajar dan Nilai Buku Aset Bersih T sama. Selisih biaya dengan Nilai Wajar dialokasikan ke

goodwill.S membeli 20% saham T pada 2 Januari 2005 Rp20,000. Saat itu stockholders’

equity S terdiri dari Modal Saham Rp100,000 dan belum mempunyai Saldo Laba. Nilai

Wajar dan Nilai Buku Aset Bersih S sama.

Untuk tahun 2010, income tersendiri dan dividen masing-masing perusahaan adalah

sbb:

Di dalam income P termasuk unrealized gain Rp10,000 yang berasal dari penjualan tanah ke

S pada tahun 2010. Di dalam income S termasuk unrealized gain Rp5,000 yang berasal dari

penjualan inventory sebesar Rp15,000 ke P pada tahun 2010.

Penjelasan jurnal eliminasi, laporan keuangan, dan kertas kerja konsolidasi ketiga perusahaan

tahun 2010 tampak sbb:

Penjelasan jurnal eliminasi:

a. Investasi di T – 20% Rp16,000

Saldo Laba S,awal Rp16,000

(untuk mencatat kenaikan ekuitas T dari tanggal pembelian investasi sampai dengan awal

2010)

Ekuitas T awal 2005 100/20 X 20,000 = 100,000; Ekuitas T awal 2010 100,000 + 80,000 =

180,000; Kenaikan (180,000 – 100,000) x 20% = Rp16,000

b. Investasi di T – 60% Rp18,000

Saldo Laba P, awal Rp18,000

Page 7: PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN … · Contoh soal: A membeli 80% saham B pada 1 Januari 2009 senilai 192,000. B membeli 70% saham C pada 1 Januari 2010

(untuk mencatat kenaikan ekuitas T dari tanggal pembelian investasi sampai dengan awal

2010)

Ekuitas T awal 2008 100,000 + 50,000 = 150,000

Ekuitas T awal 2010 100,000 + 80,000 = 180,000

Kenaikan 30,000 x 60% = Rp18,000

c. Saldo Laba P, awal Rp4,200

Investasi di S – 70% Rp4,200

(untuk mencatat penurunan ekuitas S dari tanggal pembelian investasi sampai dengan awal

2010)

Ekuitas S awal 2009 200,000 + 40,000 = 240,000;

Ekuitas S awal 2010 200,000 + 34,000 = 234,000;

Penurunan (240,000 – 234,000) x 70% = Rp4,200

d. Penjualan Rp15,000

Harga Pokok Penjualan Rp15,000

(untuk mengeliminasi transaksi penjualan antar induk - anak)

e. Harga Pokok Penjualan Rp5,000

Persediaan Rp5,000

(untuk mengeliminasi keuntungan yang belum direalisasi di dalam persediaan akhir)

f. Sewa Tanah Rp10,000

Aktiva Tetap Rp10,000

(untuk mengeliminasi keuntungan yang belum direalisasi dari penjualan aktiva tetap antar

perusahaan)

g. Pendapatan dividen Rp8,000

Dividen - T Rp8,000

(untuk mengeliminasi Pendapatan dividen 6,000 + 2,000)

h. Beban Minoritas T Rp4,000

Dividen Rp 2,000

MINORITAS T akhir Rp 2,000

(untuk mencatat Beban Minoritas C 20% x Rp20,000)

Page 8: PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN … · Contoh soal: A membeli 80% saham B pada 1 Januari 2009 senilai 192,000. B membeli 70% saham C pada 1 Januari 2010

i. Modal Saham – T Rp100,000

Saldo Laba – T, awal Rp 80,000

Goodwill Rp 10,000

Investasi di T-60% Rp114,000

Investasi di T-20% Rp 36,000*

MINORITAS T awal Rp 40,000**

(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investasi di T dengan ekuitas T dan untuk

memunculkan goodwill)

*Investasi di T yang 20% (S membeli 20% saham T) tidak ada goodwillnya sehingga hanya

dihitung 20% x 180,000 = 36,000.

**MINORITAS T awal adalah (20% x 180,000) + alokasi goodwill 40% x Rp10,000 =

Rp40,000.

j. Pendapatan dividen Rp14,000

Dividen - S Rp14,000

(untuk mengeliminasi Pendapatan dividen)

k. Beban Minoritas S Rp10,200

Dividen Rp6,000

MINORITAS S akhir Rp 4,200

[untuk mencatat Beban MinoritasS {30% x (Rp35,000 – 5,000) + (30% x 20% x

Rp20,000)}]

Di samping hak atas Laba Bersih B sebesar 30% x (Rp35,000 - 5,000 keuntungan yang

belum direalisasi inventory upstream Penjualan), MINORITAS S juga punya hak atas Laba

Bersih T secara tidak langsung yaitu 30% x 20% x Rp20,000

l. Modal Saham – S Rp 200,000

Saldo Laba – S, awal Rp 34,000

Goodwill Rp 10,000

Investasi di S Rp 170,800

MINORITAS S awal Rp 73,200

(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investasi di C dengan ekuitas C)

Page 9: PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN … · Contoh soal: A membeli 80% saham B pada 1 Januari 2009 senilai 192,000. B membeli 70% saham C pada 1 Januari 2010
Page 10: PERTEMUAN 15 & 16 KONSOLIDASI PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN … · Contoh soal: A membeli 80% saham B pada 1 Januari 2009 senilai 192,000. B membeli 70% saham C pada 1 Januari 2010

B. Mutual holding

Mutual holding adalah kepemilikan saham oleh perusahaan yang berafiliasi terdiri dari dua

bentuk yaitu :

Saham induk dimiliki oleh anak perusahaanSaham induk yang dimiliki oleh anak

perusahaan tidak termasuk ke dalam saham yang beredar. Oleh karena itu di dalam

laporan keuangan konsolidasi, saham tersebut akan dilaporkan sebagai saham treasuri

dan akan dikurangkan dari stockholders’ equity konsolidasi pada nilai costnya.

Saham anak dimiliki oleh anak perusahaan yang lainnyaUntuk saham anak yang

dimiliki oleh anak perusahaan yang lainnya, tidak akan diperlakukansebagai treasury

stock. Investasi tersebut akan dieliminasi bersamaan dengan eliminasi

ekuitasperusahaan yang sahamnya dimiliki

Adadua metode akuntansi yang diterima umum untuk perusahaan induk yang sahamnya

dimiliki oleh perusahaan anak – pendekatan saham treasuri(traesuri stock approach) dan

pendekatan konvensional. Pendekatan saham treasuri mempertimbangkan saham perusahaan

induk yang dimiliki oleh perusahaan anak tetap menggunakan dasar biaya dan dikurangkan

dari ekuitas pemegang saham dalam neraca konsolidasi. Sedangkan pendekatan

konvensional mempertimbangkan investasi perusahaan anak dalam saham perusahaan induk

atas dasar ekuitas dan mengeliminasi akun investasi perusahaan dapat diterima,tetapi tidak

menghasilkan laporan keuangan konsilidasi yang sama. Secara khusus jumlah laba ditahan

konsolidasi dan hak minoritas biasanya berbeda menurut kedua metode tersebut.

a) PENDEKATAN SAHAM TREASURI

1. Saham induk dimiliki oleh anak perusahaan

Dari sudut pandang konsolidasi, saham induk yang dimiliki oleh anak perusahaan tidak

termasuk ke dalam saham yang beredar. Oleh karena itu di dalam laporan keuangan

konsolidasi, saham tersebut akan dilaporkan sebagai saham treasuri dan akan dikurangkan

dari stockholders’ equity konsolidasi pada nilai biayanya.

1) Konsolidasi tahun perolehan - tanpa pembagian dividen

Asumsi bahwa pace corporation memperoleh 90% kepemilikan dalam Salt Corporation

seharga $270.000 pada tanggal 1 januari 2006, ketika modal saham salt adalah $200.000 dan

laba ditahan sebesar $100.000. selain itu, salt corporation juga membeli 10% kepemilikan

dalam pace corporation pada tanggal januari 2006 seharga $200.000. neraca saldo kedua


Recommended