Slide - 1
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PERTEMUAN TIGA PIHAK PENYUSUNAN RKP 2018 BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA
Jakarta, 21 April 2017
Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D
Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan PerdesaanKementerian PPN/Bappenas
2POTRET KEBENCANAAN DI INDONESIA
Berdasarkan hasil Indeks Risiko
Bencana Indonesia (IRBI) tahun
2013 yang diterbitkan oleh BNPB,
dari jumlah 497 kabupaten/kota,
terdapat 388 kabupaten/kota
dengan risiko tinggi, sedangkan
109 kabupaten/kota dengan risiko
sedang
Ada 12 jenis ancaman bencana di
Indonesia. Lebih dari 50% bencana
disebabkan kelalaian dan
keserakahan manusia.
Tidak ada Kab/Kota yang bebas
dari ancaman bencana
Lebih dari 204 juta penduduk
tinggal di daerah rawan bencana
ISU PENANGGULAN BENCANA DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH 3
ISU PERMASALAHAN WILAYAH PULAU SUMATERA
• Belum tuntasnya rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana massif: Erupsi Gunung Sinabung, GempaAceh, dan Kepulauan Mentawaiterkait pemilihan lahan relokasi yang sesuai dan pendataan
• Adanya DAS Kritis yang menyebabkanbanjir dan longsor
• Adanya Kebakaran hutan dan lahan Provinsi Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan Lampung
• Belum optimalnya kapasitaspemerintah daerah dalam manajemenlogistik dan peralatan
• Terbatrnya aksesibilitas• Kurangnya kesadaran dan
pengetahuan masyarakat mengenaibencana
• Belum optimalnya penyebaraninformasi peringatan dini bencana
ISU PERMASALAHAN WILAYAH PULAU JAWA -BALI
• Tingginya tingkat kerawanan bencanahidrometeorologi yang sangat tinggi
• Banyaknya DAS Kristis• Belum Tuntasnya rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Bencana massive: Banjir bandang Kabupaten Garut terkaitpendataan
• Kurangnya kesadaran dan pengetahuanmasyarakat mengenai bencana
• Belum optimalnya penyebaran informasiperingatan dini bencana
ISU PERMASALAHAN WILAYAH PULAU KALIMANTAN
• Tingginya tingkat kerawanan bencana banjir dan kebakaran hutan dan lahan
• Terbatrnya aksesibilitas• Kurangnya kapasitas pemerintah daerah terkait
penanggulangann bencana• Kurangnya kesadaran dan pengetahuan
masyarakat mengenai bencana• Adanya DAS Kritis Kapuas, Mahakam, dan
Barito penyebab utama banjir
ISU PERMASALAHAN WILAYAH PULAU NUSA TENGGARA• Tingginya tingkat kerawanan bencana hidrometeorologi kekeringan, banjir, dan tanah longsor• Adanya DAS kritis Dodokan dan Moyosari di NTB dan DAS Benain Aisessa di NTT• Terbatasnya aksesibilitas• Kurangnya kapasitas pemerintah daerah terkait penanggulangann bencana• Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai bencana• Belum optimalnya penyebaran informasi peringatan dini bencana• Belum Tuntasnya rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah pasca bencana alam gempa bumi
di Lombok Utara, Lombok Timur, letusan gunung api Rokatenda di Kabupaten Sikka dan wilayah pasca bencana banjir bandang Bima
ISU PERMASALAHAN WILAYAH PULAU SULAWESI• Belum tuntasnya Rehabilitasi dan Rekonstruksi banjir bandang
Manado terkait pemilihan lahan relokasi yang sesuai dan pendataan
• Tingginya tingkat kerawanan bencana banjir dan longsor• Adanya wilayah rawan bencana gempa bumi pada kawasan
pusat pertumbuhan di Provinsi Sulawesi Tengah• Terbatasnya aksesibilitas ke daerah rawan bencana• Kurangnya kapasitas pemerintah daerah terkait penanggulangann
bencana• Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai bencana• Adanya DAS Kritis Mamasa, Tondano, Limboto, Tempe
ISU PERMASALAHAN WILAYAH PULAU MALUKU
• Terbatasnya aksesibilitas daerah• Minimnya kapasitas pemerintah
daerah terkait penanggulanganbencana
• Kurangnya kesadaran danpengetahuan masyarakat mengenaibencana
• Belum optimalnya penyebaraninformasi peringatan dini bencana
• Terbatasnya kondisi sosial ekonomimasyarakat
ISU PERMASALAHAN WILAYAH PULAU PAPUA
• Terbatasnya aksesibilitas daerah• Minimnya kapasitas pemerintah
daerah terkait penanggulanganbencana
• Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenaibencana
• Belum optimalnya penyebaraninformasi peringatan dini bencana
• Terbatasnya kondisi sosial ekonomimasyarakat
REPUBLIK INDONESIA
4
1. Pendekatan yang ideal dalam mengurangi risiko dan kerentanan, mencegahdan mengatasi bencana adalah sebagai berikut: (1) Pendekatan BerbasisKomunitas; (2) Pendekatan berbasis kawasan atau wilayah; (3)Pendekatan peningkatan kapasitas dan kompetensi aparat danmasyarakat; dan (4) Perluasan kerjasama dan kemitraan (jejaring)antarpelaku baik daerah, nasional maupun internasional.
2. Pemetaan permasalahan terkait pelaksanaan mitigasi bencana di daerahtertinggal khususnya pada jenis bencana sering terjadi (banjir, longsor,puting beliung)
3. Langkah dan upaya pengurangan risiko, pencegahan dan penangananbencana perlu dilakukan dengan SISTEMATIK, TERUKUR, TERENCANAdan BERKELANJUTAN;
4. Penguatan manajemen data dan informasi bencana untuk mendukungpenyusunan perencanaan kebijakan penanggulangan bencana pengenalansiklus dan pola akan meningkatkan kualitas perencanaan penangananbencana hidrometeorologi.
TINDAK LANJUT
REPUBLIK INDONESIA
5
5. Manajemen komunikasi yang optimal dalam membangun kerjasama,
kemitraan, kolaborasi dan koordinasi baik internal maupun eksternal
(K/L, Pemerintah Daerah, LSM, Perguruan Tinggi, dan Negara/Lembaga
Donor)
6. Meningkatkan akses masyarakat pada daerah terpencil, terluar,
tertinggal, dan wilayah pesisir yang rawan bencana hidrometeorologi
dan perubahan iklim bencana terhadap layanan publik informasi kebencanaan.
7. Konsep strategi pencapaian target dan indikator mitigasi bencana
8. Kesepakatan pembagian peran dan lokasi dalam penanganan mitigasibencana.
TINDAK LANJUT
REPUBLIK INDONESIA
PAGU ANGGARAN
6
1. Rancangan Pagu Indikatif per K/L telah disepakati, namun SuratBersama Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangantentang Pagu Indikatif 2018 belum dapat ditetapkan
2. Sambil menunggu SB ditetapkan dan menjaga agenda RKPselanjutnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas telah menyampaikanIndikasi Proyek Prioritas Rancangan Awal RKP tahun 2018
Per Kementerian/Lembaga kepada K/L (penugasan)
Per daerah kepada pemerintah provinsi
3. Bappenas melakukan finalisasi program dan kegiatan sesuaidengan prioritas pembangunan khususnya mendukungpencapaian tujuan dan sasaran RPJMN 2015-2019.
4. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2018harus benar-benar siap, terukur dan berkualitas.
REPUBLIK INDONESIA
RANGKAIAN PELAKSANAAN FORUM PENYUSUNAN RKP 2018
PEMBAHASAN:
1. Kementerian PPN/Bappenas menyampaikan Arah kebijakan dan sasaran RKP 2018, PN, PP, KP, dan KebijakanPresiden dalam sektor terkait, kepada Kementerian/Lembaga.
2. Melakukan pembahasan terkait Kegiatan Prioritas, Proyek Prioritas Nasional, proyek K/L yang mendukung,serta program, kegiatan, output dan indikator K/L termasuk target, lokasi dan alokasi.
OUTPUT : Daftar usulan proyek K/L yang mendukung Prioritas nasional
BILATERAL MEETING
19 Januari 2017
PEMBAHASAN: 1.Memastikan bahwa pemerintah daerah memahami penjabaran sasaran Prioritas Nasional RKP 2018 di masing-
masing daerah.2.Melakukan pengendalian perencanaan (dan pelaksanaan) Prioritas Nasional di daerah dengan memastikan
kesiapan daerah terhadap penjabaran sasaran agenda Prioritas Nasional RKP 2018.
RAKORTEK K/L-PEMDA
KBI: 21 Feb 2017KTI: 28 Feb 2017
PEMBAHASAN: 1. Menyampaikan rancangan awal RKP 20182. Menyampaikan indikasi Proyek Prioritas Nasional dan Proyek K/L per provinsi
RAKORBANGPUS11 April 2017
Slide - 7
PEMBAHASAN:
1. Mengintegrasikan berbagai upaya K/L ke dalam satu tujuan (goal) yang jelas dan terukur.
2. Menyepakati Proyek Prioritas K/L pasca Multilateral Meeting
MULTILATERAL MEETING
17-20 April 2017
PEMBAHASAN: 1. Menyepakati distribusi indikasi alokasi per program2. Menyepakati Proyek Prioritas K/L pasca Multilateral Meeting
PRA TRILATERAL MEETING
21 April 2017
Slide - 8
Kebijakan dan Pendekatan Penyusunan RKP 2018
1. Pendekatan Penyusunan RKP 2018 dilakukan dengan
Perkuatan Pelaksanaan Kebijakan Money Follow
Program.
2. Penguatan tsb dilaksanakan dengan Pendekatan
Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial dengan
memperhatikan pada:
• Perkuatan perencanaan dan penganggaran untuk
RKP 2018
• Pengendalian perencanaan
• Perkuatan perencanaan berbasis kewilayahan
• Perkuatan integrasi sumber pendanaan.
Tematik: Penekanan atau fokus perencanaan. Sampai
dengan Program Prioritas
Holistik: pendekatan menyeluruh dan komprehensif
(hulu hilir)
Integratif: integrasi dalam siapa berbuat apa, dan
integrasi sumber pendanaan
Spasial: Keterkaitan fungsi lokasi dari berbagai kegiatan yang terintegrasi
TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2018 :“Memacu Investasi dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”
Slide - 9
PRIORITAS NASIONAL
• Program pembangunan nasional untuk pencapaian sasaran RPJMN 2015 – 2019 dan sesuai Tema Pembangunan RKP 2018
• 10 Prioritas Nasional dan 30 Program Prioritas
• Direncanakan hingga tingkat proyek (“satuan 3”) dengan lokasinya (Provinsi/Kabupaten/Kota) sehingga dapat dikendalikan
• Revisi proyek prioritas harus mendapat persetujuan Bappenas dan KemKeu
• Contoh : Pembangunan KEK Sorong:
− Proyek Peningkatan Struktur Jalan Lingkar Sorong - Pelabuhan Arar (KemPUPERA)
− Proyek Pembangunan Dermaga Penyeberangan Kota Sorong (KemHub)
PRIORITAS BIDANG
• Program/Kegiatan untuk pencapaian sasaran RPJMN 2015 – 2019
• Direncanakan dan dikendalikan pada tingkat kegiatan/output
• Contoh : Preservasi jalan, pemberian Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), Mitigasi perubahan iklim
PRIORITAS PEMBANGUNAN DALAM RKP 2018
Slide - 10
Output
OutputReguler*
PENGENDALIAN PROYEK PRIORITASRKP 2018 Renja KL & ADIK RKA-KL
Kegiatan
Program
RKA KL
Output*
KL
Sub-Output
Komponen
KegiatanKL
Program
Integrasi Renja KL & ADIK
OutputPrioritas
K/L
Sub-Output
Komponen
KP
PP
RKP
Sasaran
PN
Proyek Prioritas Nas
Proyek Prioritas KL
Indikator
ProgramKL Program
Diperlukan peningkatan kualitas dan keterkaitan bentuk “Proyek Kl / Komponen” yang menjawab pencapaian sasaran pembangunan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran
Slide - 11
11
AGENDA
Penyampaian:• Rancangan Awal RKP• Alokasi pada Prioritas• Daftar Proyek
Prioritas K/L
Rakorbangpus MUSRENBANGNAS
11 April 26 Apr - 9 Mei 21 April13 April 17 April12 April
Trilateral Meeting 13 -21 April 2017
Multilateral Meeting 11-13 Apr Bilateral Meeting 17-21 Apr
Keluaran 1. Kesepakatan Program, Kegiatan Prioritas,
Proyek Prioritas yang dituangkan dalam Form A/B/C/D/E)
2. Catatan pembahasan lainnya (antara lain anggaran pendidikan dan anggaran kesehatan)
Sinkronisasi kebijakan dan alokasiterkait Prioritas Nasional
Sinkronisasi kebijakan dan alokasi terkait Prioritas Nasional
PEMBICARAAN PENDAHULUAN
20 Mei
Penyampaian Permen PPN Rancangan RKP ke
DPR
Sinkronisasi Pusat -Daerah
Slide - 12
LINGKUP TRILATERAL MEETING
• CAKUPAN pembahasan antara lain :
− Program, kegiatan prioritas dan Proyek Prioritas
− Memastikan kesiapan pelaksanaan proyek prioritas
− Identifikasi kebutuhan tambahan (proyek skala prioritas pertama) dan kebutuhanmendesak sebagai pertimbangan di pagu anggaran
• KORIDOR terkait Pagu:
− Pagu indikatif merupakan batas yang tidak dapat dilampaui dan dapat berkurangberdasarkan hasil kesepakatan
− Pemutakhiran pagu program, pagu dan keluaran kegiatan serta proyek prioritasdimungkinkan dengan mempertimbangkan pencapaian sasaran pembangunanserta kesiapan pelaksanaan.
− Pergeseran pagu antar sumber pendanaan tidak dapat dilakukan (misal: rupiahmurni ke PHLN atau sebaliknya, PNBP ke rupiah murni atau sebaliknya).
Slide - 13
1. KESEPAKATAN dituangkan dalam bentuk lampiran SB Pagu Indikatif K/L :
• Form A (Rincian program berdasarkan sumber pendanaan)
• Form B (Rincian kegiatan dan output prioritas)
• Form C (Rincian proyek prioritas)
2. CATATAN PEMBAHASAN LAINNYA (tambahan usulan proyek prioritasBNPB yang mendukung Prioritas Nasional)
HASIL PEMBAHASAN PERTEMUAN TIGA PIHAK
Hasil pembahasan menjadi bahan finalisasi SB Pagu Indikatif K/L 2018
Slide - 14
Form A : Rincian program berdasarkan sumber pendanaan
RANCANGAN PAGU INDIKATIF KEGIATAN NON OPERASIONAL BNPB TAHUN 2018
(EXERCISE BAPPENAS 20 APRIL 2017)
Lampiran-A
RANCANGAN PAGU INDIKATIF KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2018
(JUTA RUPIAH)
KL KODE NAMA PROGRAMSUMBER PENDANAAN
Rupiah Pendamping PLN PDN HLN PNBP BLU SBSN JUMLAH
103 103.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BNPB 140.801,2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 140.801,2
103 103.03 Program Pengawasan dan PeningkatanAkuntabilitas Aparatur BNPB 13.070 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13.070
103 103.06 Program Penanggulangan Bencana 467.221,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 467.221,3
JUMLAH 621.092,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 621.092,5
Slide - 15
LAMPIRAN RANCANGAN PAGU INDIKATIF BNPB(JUTA RUPIAH)…1
Form C :Rincian proyek prioritas nasional
KEDEPUTIAN / UNIT / KEGIATAN
RANCANGAN PAGU
INDIKATIF 2018
PAGU PRIORITAS
TAHUN 2018 (LAMPIRAN C)
KETERANGAN PRIORITAS NASIONAL
Alokasi Form C Pasca BM -MM Alokasi Form C (Awal)
Proyek KL Alokasi Target Proyek KL Alokasi Target Status
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis Lainnya 140.801,2
Pusdiklat PB 13.250
Gladi dan Simulasi PB
3.2504 Kab/Kota
3.200,0 4 Sepakat
Gladi Penanggulangan Bencana
10.0001 Kegiatan
10.000,0 1 Sepakat
Program Pengawasan dan peningkatan Akuntabilitas 13.070
Slide - 16
KEDEPUTIAN / UNIT / KEGIATAN
RANCANGAN PAGU
INDIKATIF 2018
PAGU PRIORITAS
TAHUN 2018 (LAMPIRAN
C)
KETERANGAN PRIORITAS NASIONAL
Alokasi Form C Pasca BM -MM Alokasi Form C (Awal)
Proyek KL Alokasi Target Proyek KL Alokasi Target Status
Program Penanggulangan Bencana467.221,3
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
a. Direktorat Kesiapsiagaan 35.600
Pembuatan RambuEvakuasi, PapanPeringatan Dan Informasi Bencana
2.400 10 Lokasi 2.400,0 3 Sepakat
Penyediaan Jalur Evakuasi Bencana
2.400 4 lokasi 2.400,0 4 Sepakat
Pengembangan Sistem Peringatan Dini
23.90053 lokasi (kab/kota)
18.000,0 40Perubahan Alokasi dan target
Penyusunan Rencana Kontijensi Kesiapsiagaan di daerah
6.90017 Kabupaten/kota
6.900,0 23
Alokasi dantarget akandiverifikasilebih lanjut
LAMPIRAN RANCANGAN PAGU INDIKATIF BNPB(JUTA RUPIAH)…2
Form C :Rincian proyek prioritas nasional
Slide - 17
KEDEPUTIAN / UNIT / KEGIATAN
RANCANGAN PAGU
INDIKATIF 2018
PAGU PRIORITAS
TAHUN 2018 (LAMPIRAN C)
KETERANGAN PRIORITAS NASIONAL
Alokasi Form C Pasca BM -MM Alokasi Form C (Awal)
Proyek KL Alokasi TargetProyek
KLAlokasi Target Status
Program Penanggulangan Bencana467.221,3
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
b.Direktorat Pengurangan Risiko Bencana
26.950
Penyusunan RencanaPenanggulanganBencana
11.200 32 Lokasi 7.595,0 31Perubahan Alokasi dan target
Penyusunan kajian dan peta risiko kabupaten/kota
15.750 42 kajian 30.360,0 87Perubahan Alokasi dan target
c.Direktorat Pemberdayaan Masyarakat
53.000Pembentukan Program Desa Tangguh Bencana
53.000 272 Desa 53.000,0 272 Sepakat
LAMPIRAN RANCANGAN PAGU INDIKATIF BNPB(JUTA RUPIAH)…3
Form C :Rincian proyek prioritas nasional
Slide - 18
KEDEPUTIAN / UNIT / KEGIATAN
RANCANGAN PAGU
INDIKATIF 2018
PAGU PRIORITAS
TAHUN 2018 (LAMPIRAN C)
KETERANGAN PRIORITAS NASIONAL
Alokasi Form C Pasca BM -MM Alokasi Form C (Awal)
Proyek KL Alokasi TargetProyek
KLAlokasi Target Status
Program Penanggulangan Bencana467.221,3
Deputi Bidang Penanganan darurat
a. Direktorat Tanggap Darurat9.300
PeningkatanKapasitas TRC Daerah
9.300 300 orang 9.336,0 300 Sepakat
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
a. Direktorat Penilaian Kerusakan
Fasilitasi RencanaAksi Rehabilitasi danRekonstruksi Pascabencana
Usulan Baru
b.Direktorat Pemulihan dan Peningkatan Fisik
6.500
Fasilitasi Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bidang Fisik
6.500 12 lokasi Sepakat
LAMPIRAN SB PAGU INDIKATIF BNPB(JUTA RUPIAH)…4
Form C :Rincian proyek prioritas nasional
Slide - 19
KEDEPUTIAN / UNIT / KEGIATAN
RANCANGAN PAGU
INDIKATIF 2018
PAGU PRIORITAS
TAHUN 2018 (LAMPIRAN C)
KETERANGAN PRIORITAS NASIONAL
Alokasi Form C Pasca BM -MM Alokasi Form C (Awal)
Proyek KL Alokasi TargetProyek
KLAlokasi Target Status
Program Penanggulangan Bencana467.221,3
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
c.Direktorat Pemulihan dan Peningkatan Sosial
63.000
Pendampingan dan pemulihan ekonomi masyarakat di daerah pascabencana
41.000 11 lokasi 31.000,0 11Perubahan Alokasi dan target
Pendampingan dan pemulihan sosial masyarakat di daerah pascabencana
22.000 11 lokasi Usulan Baru
LAMPIRAN RANCANGAN PAGU INDIKATIF BNPB(JUTA RUPIAH)…5
Form C :Rincian proyek prioritas nasional
Slide - 20
KEDEPUTIAN / UNIT / KEGIATAN RANCANGAN
PAGU INDIKATIF 2018
PAGU PRIORITAS
TAHUN 2018 (LAMPIRAN C)
KETERANGAN PRIORITAS NASIONAL
Alokasi Form C Pasca BM -MM Alokasi Form C (Awal)
Proyek KL Alokasi TargetProyek
KLAlokasi Target Status
Program Penanggulangan Bencana467.221,3
Deputi Bidang Logistik dan Peralatan
a. Direktorat Logistik51.000
PengadaanLogistikKebencanaan
51.00011 Paket/136 kab/kotaprioritas
40.349,5 18Perubahan Alokasi dan target
b. Direktorat Peralatan
Pengadaan Peralatan Kebencanaan
Usulan Baru
Pusdatinhumas
9.500
Peningkatan layanan data dan informasi kebencanaan di Pusat Pengendali Operasi di daerah
9.500 8 Lokasi 9.532,9 11Akan diverifikasilebih lanjut
LAMPIRAN RANCANGAN PAGU INDIKATIF BNPB(JUTA RUPIAH)…6
Form C :Rincian proyek prioritas nasional
Slide - 21
KEDEPUTIAN / UNIT / KEGIATAN RANCANGAN
PAGU INDIKATIF 2018
PAGU PRIORITAS
TAHUN 2018 (LAMPIRAN C)
KETERANGAN PRIORITAS NASIONAL
Alokasi Form C Pasca BM -MM Alokasi Form C (Awal)
Proyek KL Alokasi Target Proyek KL Alokasi Target Status
Program Penanggulangan Bencana 467.221,3
Pembentukan Kota TangguhBencana
6.300,0 18Dihapus dari Prioritas Nasional
Peningkatan kapasitas TRC di Pusat
1.011,0 125Dihapus dari Prioritas Nasional
Pengembangan Sistem Analisa dan Penyebaran Informasi Situasi Siaga Bencana
7.480,0 1Dihapus dari Prioritas Nasional
Distribusi LogistikKebencanaan
11.568,4 136Dihapus dari Prioritas Nasional
Pendampingan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Perumahan dan Lingkungan di daerah pasca bencana
6.500,0 6Dihapus dari Prioritas Nasional
Pelatihan relawan penanggulangan bencana
5.100,01020 (17 kab/kota)
Dihapus dari Prioritas Nasional
TOTAL 621.092,5 268.100 268.100 262.032,8
LAMPIRAN RANCANGAN PAGU INDIKATIF BNPB(JUTA RUPIAH)…7
Form C :Rincian proyek prioritas nasional
Slide - 22
• Penajaman Alokasi, Target, dan Lokasi Kegiatan Prioritas Nasional yang dituangkan dalam catatan trilateral meeting sebagai berikut:
Diskusi
CATATAN HASIL PERTEMUAN TIGA PIHAK RENJA K/L
Rancangan Pagu Indikatif Kegiatan Prioritas Nasional
(Lampiran C-Pasca Multilateral Meeting)
KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB)
Kode Proyek KL
TargetAlokasi (Juta
Rupiah)Lokasi
Catatan Tindak Lanjut yang
disepakatiUsulan 2018
Usulan 2018 BNPBKementerian
PPN/BappenasKementerian
Keuangan
103.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BNPB 13.250,0
103.01.3878 Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana 13.250,0
103.01.3878.005
Gladi Penanggulangan Bencana 1 Lokasi 10.000,0 Pusat
103.01.3878.007
Gladi dan Simulasi PB di Kabupaten/Kota
4 Kab/Kota 3.250,0 Kab. Lombok Tengah, Kab. Samosir, Kab. Toba Samosir, Kab. Magelang (untuk mendukung KP Pariwisata)
23
PERSIAPAN PELAKSANAAN MUSRENBANGNAS 2017
REPUBLIK INDONESIA
AGENDA RANGKAIAN MUSRENBANGNAS 2017
24
11 April
Rakorbangpus
26 April
Pembukaan Musrenbangnas
27-28 April 2-3 Mei 4-5 Mei 8-9 Mei
Pembahasan Desk per Prioritas Nasional
Forum Pembahasan bagi Provinsi:• Maluku• Maluku Utara• Papua• Papua Barat
Forum Pembahasan bagi Provinsi:• Kaltara• Kaltim• Sulut• Gorontalo• Sulteng• Sulbar• Sulsel• Sultra• NTB• NTT
Forum Pembahasan bagi Provinsi:• Aceh• Sumut• Riau• Sumbar• Kepri• Jambi• Bengkulu• Kep. Babel• Sumsel• Lampung
Forum Pembahasan bagi Provinsi:• Banten• Jabar• DKI Jakarta• DI Yogyakarta• Jateng• Jatim• Bali• Kalbar• Kalteng• Kalsel
12-21 April(6 hari kerja)
• Multilateral Meeting (dilaksanakan oleh masing-masing penanggungjawab PN)
• Bilateral Meeting(dilaksanakan oleh masing-masing direktorat sektor Bappenas)
Pembahasan Desk Papua
REPUBLIK INDONESIA
Kementerian PPN/BappenasDirektur Penanggung Jawab
PNDirektorat Sektor Bappenas
PEMBAHASAN DESK PER PRIORITAS NASIONAL
Kementerian/LembagaKepala Biro Perencanaan K/L
Pemerintah DaerahKepala Bappeda Provinsi
PESERTA
WAKTU DAN TEMPATWaktu Pelaksanaan8 (delapan) hari kerjaKamis tanggal 27 April 2017 sampai dengan hari Selasatanggal 9 Mei 2017
4
Tempat PelaksanaanHotel Bidakara
KONSEP MEKANISME PENYELENGGARAAN
• Pembahasan akan dilakukan dalam bentuk forum multilateral
antara penanggung jawab PN, K/L, dan Bappeda Provinsi.• Teknis pelaksanaan:
• Setiap provinsi diberikan waktu pembahasan selama 1,5 jam
untuk masing-masing PN.• Masing-masing provinsi membahas 5 PN dalam 1 hari.• Untuk PN besar (Pro-KL yang dibahas banyak) dipecah kedalam
beberapa desk pada satu ruangan. • Khusus untuk Papua dan Papua Barat terdapat sesi
pembahasan desk Papua.
• Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, DJA dan DJPK Kemenkeu dapat turut hadir dalam setiap desk pembahasan.
REPUBLIK INDONESIA
SUBSTANSI PEMBAHASAN PER DESK
Pembahasan yang akan dilakukan dibagi per Prioritas Nasional dengan mempertimbangkan jumlah Program Prioritas sampai dengan Proyek K/L. PN dengan jumlah PP dan Pro K/L banyak dapat dipecah kedalam beberapa desk.
Substansi yang dibahas adalah hal-hal yang masih dispute (residu) dari hasil pembahasan secara virtual dalam aplikasi e-planning
Inti pembahasan dalam desk yaitu Program Prioritas PN yang ada dalam e-planning yang ada dilaksanakan di daerah (top-down)
Selain itu, pembahasan secara cepat terkait meliputi :• Usulan dari SIMU yang dibiayai oleh APBN yang mendukung PN• Usulan dari Daerah yang dibiayai oleh APBD yang mendukung PN• Usulan dari Daerah yang dibiayai oleh Pihak Lain (Swasta, BUMN, KPBU dll) yang mendukung PN• Usulan dari Daerah ke K/L yang dibiayai oleh DAK (menunggu arahan Rapim)
Kesepakatan akan dituangkan kedalam berita acara kesepakatan yang ditandangani oleh K/L, Bappeda Provinsi dan Penanggungjawab Program Prioritas
1
2
3
4
5
26
REPUBLIK INDONESIA
PEMBAHASAN DESK PER PRIORITAS NASIONAL
27
KODE PN
PRIORITAS NASIONAL JUMLAH DESK
1 PENDIDIKAN 1 desk
2 KESEHATAN 2 desk
3 PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 1 desk
4 PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA 1 desk
5 KETAHANAN ENERGI 1 desk
6 KETAHANAN PANGAN 2 desk
7 PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 desk
8 INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN 1 desk
9 PEMBANGUNAN WILAYAH 3 desk
10 POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN DAN KEAMANAN 1 desk
JUMLAH DESK 14 desk
Pembagian Desk per Prioritas Nasional
• Kebutuhan Pembahas dari Kementerian/Lembaga adalah 2 orang di setiap Desk terkait (Pemetaan lihat Lampiran).
• Biro Perencanaan dapat mengirimkan Pejabat/Staf dari unit Eselon I/II yang dapat mengambil keputusan (sebagai Pembahas) di setiap desk tersebut (Pemetaan Program K/L terkait di setiap desk sesuai dengan Lampiran Surat Undangan acara ini).
• Setiap Pejabat yang menjadi Pembahas diharapkan diberikan Surat Tugas untuk pembahasan tersebut serta memberikan nomor kontak (handphone) ke Panitia.
• Surat Tugas paling lambatdiserahkan kepada Panitia padahari Jumat, 21 April 2017 melaluiemail [email protected]
REPUBLIK INDONESIA
• Dalam 2 hari terdapat 10provinsi dengan pembagianprovinsi di wilayah paling timurIndonesia berada di haripertama pembahasan, sertawilayah Jawa, Bali dan sebagianKalimantan di hari terakhir.
• Khusus untuk Papua dan PapuaBarat terdapat pembahasandesk Papua yang direncanakanakan dilaksanakan setelahpembukaan Musrenbangnas
• Skema jadwal pembahasan tiapharinya terlampir
PEMBAHASAN DESK PER PRIORITAS NASIONAL
Pembagian Provinsi untuk Pembahasan Desk
Musrenbangnas Tahun 2017
No Hari Tanggal Provinsi
1Kamis dan
Jum’at
27 dan 28 April 2017
(4 provinsi)
Maluku Papua
Maluku Utara Papua Barat
2Selasa dan
Rabu2 dan 3 Mei 2017
(10 provinsi)
Kalimantan Utara Sulawesi BaratKalimantan Timur Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara Sulawesi TenggaraGorontalo NTB
Sulawesi Tengah NTT
3Kamis dan
Jum’at4 dan 5 Mei 2017
(10 provinsi)
Aceh JambiSumatera Utara Bengkulu
RiauKep. Bangka
BelitungSumatera Barat Sumatera SelatanKepulauan Riau Lampung
4Senin dan
Selasa8 dan 9 Mei 2016
(10 provinsi)
Banten Jawa TimurJawa Barat BaliDKI Jakarta Kalimantan Barat
DI Yogyakarta Kalimantan TengahJawa Tengah Kalimantan Selatan
28
REPUBLIK INDONESIA
PERAN BNPB
29
• Melakukan PENAJAMAN program dan kegiatan terutama volume, pagu dan lokasi dengan indikator yang benar-benar terukur, nyata dan dapat dicapai;
• Memastikan KESIAPAN pelaksanaan program dan kegiatan dengan melakukan langkah sebagai berikut:
• Rapat koordinasi dengan Kementerian/Lembaga untuk mendapat dukungan pelaksanaan program dan kegiatan pencapaian tujuan dan sasaran;
• Rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mendapat dukungan lokasi program dan kegiatan terutama kesiapan lahan, kesesuaian RTRW, kesiapan lembaga dan sumberdaya manusia, serta kesiapan masyarakat;
• Mengikuti pelaksanaan MUSRENBANGNAS secara aktif dalam setiap program dan kegiatan sesuai dengan prioritas pembangunan yang relevan.
Slide - 30
Terima Kasih