I. PENDAHULUAN
I.1.Latar BelakangPencapaian gizi seimbang masih merupakan masalah yang cukup berat.
Pada hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan
terbatasnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada .
Makanan yang baik dan aman bagi kesehatan salah satu syaratnya adalah
memenuhi standar kesehatan, yaitu menggunakan bahan tambahan makanan
yang tidak melebihi ambang batas yang telah ditentukan dan bahkan disarankan
untuk tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan tambahan. Bahan
tambahan makanan adalah bahan kimia yang sengaja ditambahkan ke dalam
makanan atau bukan merupakan bahan baku yang berfungsi menambah cita
rasa, warna, tekstur serta memperpanjang umur kualitas makanan.
Gaya hidup masyarakat dunia (baik di negara industri maupun negara
berkembang) berubah karena tuntutan globalisasi yang menuntut orang untuk
bergerak lebih cepat, membuat orang lebih menyenangi gaya hidup yang serba
instan. Perilaku makan termasuk dalam gaya hidup yang mulai berubah. WHO
menjelaskan bahwa di antara sejumlah perilaku yang tidak sehat, pola makan
merupakan salah satu faktor utama tingginya angka kematian yang diakibatkan
oleh kanker dan jantung koroner.
Data tentang obesitas atau anak-anak yang mengalami malnutrisi akan dapat
terus bertambah. Oleh sebab itu perlu adanya promosi kesehatan berkaitan
dengan perilaku makan sehat. Teori Sosial Kognitif dapat menjadi dasar promosi
kesehatan (Sharma, 2011). Teori ini menjelaskan bahwa pengetahuan yang
dimiliki dapat membentuk keyakinan tentang outcome dan self-efficacy belief.
Keyakinan tersebut akan membentuk intention atau niat seseorang untuk
berperilaku dan pada akhirnya berperilaku (Bandura, 1986)
I.2.Tujuan a. Tujuan Umum
Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca mengetahui dan
memahami tentang peran makanan sebagai sarana promosi kesehatan
pada masyarakat.
b. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan tentang peran pemerintah dalam penyediaan/ ketahanan
pangan
2. Menjelaskan tentang pengertian nutrisi dan gizi
3. Menjelaskan tentang hubungan makanan dan kesehatan
4. Menjelaskan tentang distribusi makanan dan gizi
5. Menjelaskan tentang sumber makanan
6. Menjelaskan tentang pengukuran status gizi masyarakat
7. Menjelaskan tentang status gizi kurang dan gizi lebih masyarakat
8. Menjelaskan tentang penanganan pada penderita gizi kurang dan lebih
II. TEORI DAN KONSEP
II.1. Pengertian Gizi dan NutrisiIstilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan
atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas
bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh
serta untuk menghasilkan tenaga. (Djoko Pekik Irianto, 2006:2).
I Dewa Nyoman Suparisa dkk (2002: 17-18) Menjelaskan bahwa gizi
adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses degesti, absorpsi, transportasi. Penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-
organ serta menghasilkan energi.
Menurut Sunita Almatsier (2009: 8) zat-zat gizi yang dapat memberikan
energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein, oksidasi zat-zat gizi ini
menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan atau
aktivitas. Ketiga zat gizi termasuk zat organik yang mengandung karbon yang
dapat dibakar, jumlah zat gizi yang paling banyak terdapat dalam pangan dan
disebut juga zat pembakar.
II.2. Hubungan Makanan dan Kesehatan1. Makanan Bergizi
Di dalam tubuh, zat makanan mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Fungsi
makanan bagi tubuh digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1) Penghasil energi
Zat makanan berfungsi sebagai penyedia energi. Contohnya :
karbohidrat, lemak, dan protein. Zat makanan yang cepat diubah menjadi
energi adalah karbohidrat.
2) Zat makanan pembangun
Zat makanan berfungsi sebagai pembentuk jaringan tubuh.Bahan
yang termasuk zat pembangun adalah protein, mineral, dan air.
3) Zat pengatur
Zat makanan berfungsi sebagai pengatur terjadinya proses-proses
di dalam tubuh.Zat makanan yang termasuk zat pengatur adalah
vitamin.Jenis makanan yang berbeda mengandung jumlah energi yang
berbeda.Energi diukur dengan kilokalori atau disingkat kkal. Kebutuhan
makanan setiap orang juga berbeda-beda tergantung usia, aktivitas, dan
kondisi tertentu. Jadi, makanan yang masuk kedalam tubuh haruslah
sesuai dengan usia, aktivitas, dan kondisi tertentu atau dinamakan
makanan seimbang.
Makanan yang kita makan harus mengandung zat-zat yang diperlukan
tubuh. zat-zat yang diperlukan tubuh adalah sebagai berikut.
Karbohidrat (zat hidrat arang)
Kabrohidrat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber tenaga (penghasil
kalori), mempertahankan suhu tubuh, dan sebagai makanan
cadangan.Makanan yang merupakan sumber karbohidrat adalah beras,
jagung, gandum, singkong, kentang, ubi, sagu, dan roti.
Karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula yang
tersusun dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Di dalam
tubuh karbohidrat akan dibakar untuk menghasilkan tenaga atau panas. Satu
gram karbohidrat akan menghasilkan empat kalori. Menurut besarnya molekul
karbohidrat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu
molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang
tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta
bercabang-cabang. Kerbohidrat merupakan bahan makanan penting dan
merupakan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan.
Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada mahluk
hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pectin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh
menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin
sebagai bahan bakar.glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir
dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh
tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk
menjalankan sel-sel tubuh. Hidrat arang atau karbohidrat disebut juga zat pati
atau zat tepung atau zat gula yang tersusun dari unsur karbon (C). Hidrogen
(H), dan oksigen (O). Di dalam tubuh hidrat arang akan dibakar untuk
menghasilkan tenaga atau panas. Satu gram hidrat arang akan menghasilkan
empat kalori. Menurut besarnya molekul hidrat arang dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu : monosakarida, disakarida, dan polisakarida (Rizqie Aulia,
2001: 6).
Menurut Sunita Almatsier (2009: 42) fungsi dari karbohidrat antara lain:
1) Sebagai sumber energi, satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori.
2) Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya pada monosakarida pada
disakarida.
3) Penghemat protein, jika karbohidrat makanan tidak tercukupi maka protein
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mengalahkan
fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
4) Pengatur metabolisme lemak, karbohidrat akan mencegah terjadinya oksidasi
lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton
berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidro-butirat. Bahan-bahan
ini dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urine dengan mengikat basa
berupa ion natrium. Hal ini dapat menyebabkan ketidak seimbangan natrium
dan dehidrasi, serta PH cairan tubuh menurun.
5) Membantu pengeluaran faeses dengan cara mengatur peristaltik usus dan
memberi bentuk pada faeses.
Menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 9) dalam tubuh manusia karbohidrat
bermanfaat untuk berbagai keperluan, antara lain :
1) Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak : 1 gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori.
2) Pembentuk cadangan sumber energi: kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan
disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan sumber energi yang
sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
3) Memberi rasa kenyang: karbohidrat mempunyai volume yang besar dengan
adanya selulosa sehingga memberikan rasa kenyang.
Bahan makanan sumber karbohidrat berasal dari makanan pokok seperti
biji-bijian (beras, jagung, sagu) dan umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar
dan kacang-kacangan). Sebagai makanan pokok, karbohidrat nmengandung zat
pati dan gula yang mampu menghasilkan energi untuk berbagai aktivitas, setiap
pembakaran satu gram karbohidrat mampu menghasilkan empat kalori. Dari
keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa karbohidrat adalah zat tepung
yang merupakan makanan pokok yang menghasilkan tenaga dengan satuan
kalori. Satu gram karbohidrat dapat menghasilkan empat kalori. Sumber tenaga
ini dibutuhkan untuk bekerja, bernafas dan lain-lain. Karbohidrat terutama
terdapat pada tumbuh-tumbuhan, seperti beras, jagung, kentang, gandum dan
ubi-ubian.
Protein
Tubuh memerlukan protein untuk menghasilkan kalori.satu gram protein
mengandung kira-kira 4,1 kalori. Protein juga dapat menyeimbangkan cairan
dalam tubuh, membentuk sel baru untuk mengganti jaringan yang rusak, dan
mempertinggi daya tahan tubuh terhadap bibit penyakit.
Makanan yang mengandung protein dapat diperoleh dari tumbuhan dan
hewan.Protein yang berasal dari tunbuhan disebut protein nabati, sedangkan
protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani. Sumber protein
hewani yaitu daging, telur, ikan, udang, dan susu. Sumber protein nabati yaitu
tempe, tahu, dan kacang-kacang (misalnya kapri, buncis, kacang hijau, dan
kacang tanah).
Diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan semua jaringan di dalam
tubuh termasuk darah, enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku. Protein
pembentukan hormon untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan yang aus,
perkembangan seks dan metabolisme. Disamping itu, protein berguna untuk
melindungi supaya keseimbangan asam dan basa di dalam darah dan jaringan
terpelihara, selain itu juga mengatur keseimbangan air di dalam tubuh. Selain
fungsi tersebut, menurut Joko Pekik (2006: 15) protein juga berfungsi sebagai:
1. Membangun sel tubuh
2. Mengganti sel tubuh
3. Membuat air susu, enzim dan hormon
4. Membuat protein darah
5. Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh
6. Pemberi kalori
Protein terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen,oksigen, dan nitrogen,
selain itu unsur sulfur dan fosfor juga ada. Semua unsur tersebut diperoleh
melalui tumbuh-tumbuhan (protein, nabati) seperti kacang-kacangan terutama
kedelai dan kacang hijau serta hasil olahannya (tempe dan tahu), dan melalui
hewan (protein hewani), seperti daging, susu, telur, ikan. Apabila tubuh
kekurangan protein, maka serangan penyakit busung lapar akan selalu terjadi.
Busung lapar adalah tingkat terakhir dari kelaparan, terutama akibat kekurangan
protein dalam waktu lama (Sjahmen Moehji: 17).
Menurut Sunita Almatsier (2009: 96-97) fungsi protein yaitu:
1) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan dan sel-sel tubuh.
2) Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, hormon-hormon seperti tiroid,
insulin, dan epinerfin adalah protein, demikian pula berbagai enzim.
3) Mengatur keseimbangan air, cairan-cairan tubuh terdapat dalam tiga
kompartemen: intraseluler (di dalam sel), ekstraseluler/ interselular (di luar
sel), intravaskular (di dalam pembuluh darah).
4) Memelihara netralitas tubuh, protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu
bereaksi dengan asam basa untuk pH pada taraf konstan.
5) Pembentukan anti bodi, kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi
bergantung pada kemampuan tubuh memproduksi anti bodi.
6) Mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke
jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel.
7) Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat karena
menghasilkan 4 kalori/g protein.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa protein adalah merupakan
senyawa kimia yang mengandung unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang
juga mengandung unsur P dan S. Berdasarkan sumber atau asalnya, protein
dibedakan atas protein nabati (tumbuhan), misalnya kacang-kacangan, tahu,
tempe, kacang kedelai dan gandum, protein hewani seperti daging, telur, susu,
keju, ikan dan lain-lain. 1 gram protein menghasilkan 4 kalori.
Lemak
Didalam tubuh kita, lemak berfungsi untuk melarutkan vitamin (A,D,E,K),
pelindung tubuh dari kedinginan dan luka, bantalan tubuh, (pelindung alat
tubuh yang vital seperti jantung), menghluskan kulit, sebagai makana
cadangan, dan penghasil kalori. Satu gram lemak menghasilkan 9,3 gram
kalori.
Sumber lamak ada dua yaitu tumbuhan dan hewan.Lemak yang berasal
dari tumbuhan disebut lemak nabati.Lemak yang berasal dari hewan disebut
lemak hewani.Makanan sumber lemak nabati terdapat pada kacang tanah,
alpukat, minyak kelpa sawit dan kemiri. Makanan sumber lamak hewani
terdapat pada daging yang berlemak (gajih) keju, susu, mentega, dan minyak
ikan.
Molekul lemak terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O)
seperti halnya karbohidrat. Fungsi utama lemak adalah memberikan tenaga
kepada tubuh. Satu gram lemak dapat dibakar untuk menghasilkan sembilan
kalori yang diperlukan tubuh. Disamping fungsinya sebagai sumber tenaga,
lemak juga merupakan bahan pelarut dari beberapa vitamin yaitu vitamin: A,
D, E, dan K. Bahan-bahan makanan yang mengandung lemak banyak akan
memberi rasa kenyang yang lama, selain itu lemak memberi rasa gurih pada
makanan. Menurut sumbernya lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
lemak nabati dan lemak hewani.
Menurut Sunita almatsier (2009: 52) klasifikasi lipid menurut fungsi
biologisnya di dalam tubuh yaitu:
(1) Lemak simpanan yang terutama terdiri atas trigliserida yang disimpan di
dalam depot-depot di dalam jaringan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Lemak
merupakan simpanan sumber zat gizi esensial. Komposisi asam lemak
trigliserida simpanan lemak ini bergantung pada susunan lemak.
(2)Lemak struktural yang terutama terdiri atas fosfolipida dan kolestrol. Di dalam
jaringan lunak lemak struktural ini, sesudah protein merupakan ikatan
struktural paling penting di dalam tubuh. Di dalam otak lemak-lemak struktural
terdapat dalam konsentrasi tinggi.
Fungsi lemak menurut Sunita Almatsier (2009: 60) antara lain:
1) Lemak meupakan sumber energi paling padat yang menghasilkan 9 kalori
untuk setiap gram, yaitu 2,5 kali besar energi yang dihasilkan oleh karbohidrat
dan protein dalam jumlah yang sama.
2) Lemak merupakan sumber asam lemak esensial, asam linoleat, dan linolinat.
3) Alat angkut vitamin larut lemak yaitu membantu transportasi dan absorpsi
vitamin larut lemak A, D, E, dan K.
4) Menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak
digunakan sebagai sumber energi.
5) Memberi rasa kenyang dan kelezatan, lemak memperlambat sekresi asam
lambung, dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak
memberi rasa kenyang lebih lama. Disamping itu lemak memberi tekstur yang
disukai dan memberi kelezatan khusus pada makanan.
6) Sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
7) Memelihara suhu tubuh, lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan
mencegah kehilangan panas secara cepat, dengan demikian lemak berfungsi
juga dalam memelihara suhu tubuh.
8) Pelindung organ tubuh, lapisan lemak yang menyelubungi organ tubuh seperti
jantung, hati, dan ginjal membantu menahan organ tersebut tetap di tempatnya
dan melindungi terhadap benturan dan bahaya lain.
Konsumsi lemak sebanyak 15-30 % kebutuhan energi total dianggap baik
untuk kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam lemak esensial
dan untuk membantu penyerapan vitamin larut lemak. Di antara lemak yang
dikonsumsi sehari-hari dianjurkan paling banyak 10% dari kebutuhan energi
total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7% dari lemak tidak jenuh ganda.
Konsumsi kolestrol yang dianjurkan adalah <300 mg sehari.
Menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 12) dalam tubuh lemak bermanfaat
untuk:
1) Sebagai sumber energi, 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori.
2) Melarutkam vitamin sehingga dapat diserap oleh usus.
3) Memperlama rasa kenyang.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa lemak adalah merupakan
senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O. Banyak terdapat dalam
lauk pauk (daging berlemak) dan minyak (minyak goreng). Satu gram lemak
mengandung sembilan kalori dalam tubuh.
Mineral
Mineral merupakan zat pengatur tubuh .Berdasarkan zat yang diperlukan
oleh tubuh, mineral dikelompokkan menjadi dua yaitu, unsure yang dibutuhkan
dalam jumlah banyak dan unsure yang dibutuhkan dalam jumlah yang
sedikit.Unsur yang dibutuhkan dalam umlah banyak misalnya natrium, kalium,
kalsium, fosfor, magnesium, klor dan belerang.Unsur yang dibutuhkan dala
jumlah yang sedikit misalnya mangan, yodium, flour, dan kobalt.Berikut ini
merupakan beberapa sumber bahan makanan yang mengandung mineral dan
kegunaannya.
NO NAMA MINERAL FUNGSI CONTOH
MAKANAN
1. Kalsium Menjaga kesehatan tulang
dan gigi
Susu, keju, brokoli,
kacang polong, dan
sayuran berdaun
hijau
2. Selenium Membantu melindungi sel
melawan kerusakan oksidatif
karenanya membantu
mencegah penuaan,
Menjaga kesehatan kulit dan
rambut
Biji-bijian dan ikan
3. Kromium Mengontrol gula darah,
Membantu melawan
aterosklerosis
Merica hitam, roti
gandum, hati sapi,
dan keju
4. Magnesium Membantu penyerapan zat
gizi,
Membantu mengatasi
sindrom pra menstruasi
Kacang-kacangan,
udang, kacang
kedelai, gandum,
dan sayuran
berdaun hijau
5. Zat besi Membawa oksigen dalam
darah,
Membantu kerja otot dan
syaraf
Sayuran hijau
(bayam, kangkung)
6. Zinc Untuk pertumbuhan tubuh,
Kesuburan dan sistem
kekebalan tubuh
Jahe, daging
merah, hati sapi,
kuning telur,
kacang, dan susu
rendah lemak
7. Fosfor Pertumbuhan sel-sel dalam Ikan, kacang-
tubuh kacangan, susu,
dan keju
8. Fluor Pembentukan tulang dan
gigi,
Mencegah kerusakan gigi
Susu, ikan laut,
otak, dan kuning
telur
9. Yodium Mencegah penyakit gondok Garam dan
tumbuhan yang
ditaman di sekitar
pantai
Menurut Risqie Auliana (2001: 29) mineral merupakan senyawa organik
yang mempunyai peranan penting dalam tubuh. Unsur-unsur mineral adalah
karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N), selain itu mineral juga
mempunyai unsur kimia lainnya, yaitu kalsium (Ca), Klorida (CO), besi (Fe),
magnesium (Mg), fosfor (P), kalium (K), natrium (Na), sulfur (S). Tubuh manusia
tidak dapat mensintesa mineral, sehingga harus memperoleh dari makanan.
Mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit. Mineral merupakan zat penting
untuk kesehatan tubuh, karena semua jaringan dan air di dalam tubuh
mengandung mineral. Demikian mineral merupakan komponen penting dari
tulang, gigi, otot, jaringan, darah dan saraf. Mineral penting dalam pemeliharaan
dan pengendaliaan semua proses faal di dalam tubuh, mengeraskan tulang,
membantu kesehatan jantung, otak dan saraf. Mineral juga membantu
keseimbangan air dan keadaan darah agar jangan terlalu asam atau terlalu basa
selain itu mineral juga membantu dalam pembuatan anti bodi, yaitu sel-sel yang
berfungsi membunuh kuman.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa mineral adalah
merupakan senyawa organik yang mempunyai peranan penting dalam tubuh.
Mineral dibutuhkan tubuh sebagai zat pembangun dan zat pelindung. Banyak
terdapat dalam lauk pauk atau sayuran, misalnya Fe (zat besi) terdapat dalam
bayam, kangkung, dan katuk, telur dan sayuran hijau lainnya.
Vitamin
Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk
metabolisme tubuh manusia.Vitamin tidak dapat di produksi oleh tubuh
manusia, tetapi diperoleh dari makanan sehari – hari.Fungsi khusus vitamin
adalah sebagai elemen pembantu dalam reaksi enzimatik.
Setiap orang membutuhkan jumlah dan jenis vitamin yang berbeda – beda.
Anak – anak, orang tua, orang yang menderita penyakit, atau wanita hamil
membutuhkan jumlah yang lebih tinggi dari beberapa vitamin dalam makanan
meraka sehari – hari.
Vitamin dibedakan menjadi dua jenis : Vitamin yang dapat larut dalam lemak
(A, D, E, K), dan vitamin yang larut dalam air (B dan C). Jika konsumsi vitamin
yang larut dalam lemak berlebih, kelebihannya dapat disimpan dalam tubuh,
sedangkan untuk vitamin yang larut dalam air akan dikeluarkan bersama air
seni. Hal inilah yang membuat vitamin yang larut dalm lemak terkadang
menyebabkan keracunan.Sebaliknya gejala kekurangan vitamin atau
avitaminosis lebih sering terjadi pada vitamin yang larut dalam air.
Vitamin adalah senyawa organik yang terdapat dalam jumlah yang sangat
sedikit di dalam makanan dan sangat penting peranannya dalam reaksi
metabolisme. Menurut Sunita Almatsier (2009: 151) vitamin adalah zat-zat
organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada
umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan
dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam
tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena
penyimpanan dan pengolahan. Fungsi utama vitamin adalah mengatur proses
metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Menurut sifatnya vitamin
digolongkan menjadi dua, yaitu vitamin larut dalam lemak vitamin A, D, E, dan
K, dan vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C.
Menurut Sunita almatsier (2009: 152) beberapa sifat-sifat umum vitamin
larut dalam lemak dan vitamin dalam air, sebagai berikut:
Tabel 1. Sifat-sifat umum vitamin larut dalam lemak dan vitamin larut dalam air
.
VITAMIN LARUT LEMAK VITAMIN LARUT AIR
Larut dalam lemak dan pelarut lemak Larut dalam air
Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan
disimpan dalam tubuh
Simpanan sebagai
kelebihan kebutuhan sangat
sedikit
Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui
empedu
Dikeluarkan melalui urine
Gejala defisiensi berkembang lambat
Gejala defisiensi sering
terjadi
dengan cepat
Tidak selalu perlu ada dalam makanan
sehari-hari
Harus selalu ada dalam
makanan
sehari-hari
Mempunyai prekursor atau provitaminUmumnya tidak mempunyai
precursor
Hanya mengandung unsur-unsur C, H,
dan O
Selain C, H, dan O
mengandung N, kadang-
kadang S dan Co
Diabsorpsi melalui sistem limfeDiabsorpsi melalui vena
porta
Hanya dibutuhkan oleh organisme
kompleks
Dibutuhkan oleh organism
sederhana dan kompleks
Beberapa jenis sifat toksik pada jumlah
relatif rendah (6-10 x KGA)
Bersifat toksik hanya pada
dosis tinggi/megadosis (>10
x KGA)
Menurut Djoko Pekik (2006: 16) vitamin digolongkan menjadi dua
kelompok, yaitu:
1) Vitamin larut dalam air
Vitamin yang termasuk kelompok larut dalam air adalah vitamin B dan vitamin
C, jenis vitamin ini tidak dapat disimpan dalam tubuh, kelebihan vitamin ini
akan dibuang lewat urine, sehingga definisi vitamin B dan vitamin C lebih
mudah terjadi.
2) Vitamin larut dalam lemak
Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin A, D, E dan K.
Jenis vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh dengan jumlah cukup besar,
terutama dalam hati.
Sedangkan menurut Rizqie Auliana (2001: 20) vitamin dapat
diklasifikasikan ke dalam dua golongan besar, yaitu:
a) Vitamin larut lemak
Kelompok vitamin larut lemak adalah A, D, E, K. Kelompok vitamin ini bersifat
larut lemak dan minyak, tetapi tidak larut air. Vitamin larut lemak biasanya
dapat tersimpan efektif dalam sel-sel tubuh.
b) Vitamin larut air
Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin B dan C. Vitamin
ini bersifat larut air, tetapi tidak larut lemak. Vitamin larut air yang di dalam
tubuh biasanya relatif sedikit. Jika terlalu banyak akan dikeluarkan melalui air
seni. Dengan demikian selalu dibutuhkan jumlah vitamin larut air yang cukup.
Artinya kebutuhan untuk setiap harinya harus dicukupi hari itu pula.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya vitamin tidak dibuat sendiri oleh
tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan. Vitamin B dan C yang larut
dalam air tidak dapat disimpan dalam jumlah besar dalam tubuh, sehingga
perlu pasokan teratur dari makanan dan kelebihannya akan dibuang melalui
air seni. Vitamin A, D, E, K larut dalam lemak dan kelebihannya disimpan oleh
tubuh, sehingga tidak perlu pasokan setiap hari dari makanan.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa vitamin adalah
merupakan suatu senyawa organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah
yang sedikit. Namun, bila kebutuhan vitamin di dalam tubuh tidak terpenuhi
akan mengakibatkan terganggunya proses dalam tubuh sehingga tubuh
mudah sakit. Kekurangan vitamin di dalam tubuh disebut avitaminosis.
NO NAMA VITAMIN FUNGSI CONTOH
MAKANAN
1. Vitamin A Meningkatkan daya tahan
tubuh,
Menjaga kesehatan mata,
Menjaga kesehatan kulit
Susu, mentega,
minyak ikan,
kuning telur,
wortel, tomat,
dan pepaya
2. Vitamin B1 Membantu pencernaan
makanan,
Mencegah penyakit beri-beri,
Meningkatkan nafsu makan
Daging, hati,
telur, susu,
beras merah,
bekatul, dan
kacang hijau
3. Vitamin B2 Memproduksi energi yang
tersedia dari makanan,
Pertumbuhan pada anak-
anak,
Memperbaiki dan
memelihara jaringan tubuh,
Membantu menata kembali
keasaman tubuh
Daging, hati,
ginjal, jantung,
dan susu
4. Vitamin B3 Mengkompromikan asam
nikotin dan nikotinamida,
Membantu menyeimbangkan
kandungan gula darah dan
menurunkan tingkat
kolesterol
Tomat, kacang
tanah, dan
alpukat
5. Vitamin B5 Membuat energi dari lemak
dan karbohidrat yang
tersedia,
Memproduksi hormon steroid
dan asam lemak,
Memelihara kesehatan kulit
dan rambut
Tomat,
strawberry, dan
alpukat
6. Vitamin B6 Membuat protein,
Membantu keseimbangan
hormon seks,
Anti depresi dan diuretic
alami,
Membantu mengendalikan
Pisang, biji,
kacang-
kacangan, dan
alpukat
Air
Tubuh memerlukan air untuk melarutkn dan mengangkut zat-zat makanan
serta menjaga keseimbangan suhu tubuh.Air yang diperlukan tubuh diperoleh
langsung dari air yang kita minum.Air juga dapat diperoleh dari bahan
makanan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
Jumlah air yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung dari usia, jenis kelamin,
keadaan kesehatan, dan kegiatan fisik yang dilakukan. Secara umum kita
memerlukan paling sedikit satu setengah liter air per hari, karena setiap hari
sebanyak itulah kita kehilangan air. Air yang hilang tersebut, kita keluarkan
dalam bentuk air seni dan setengah liter dalam bentuk keringat atau uap air
yang keluar saat proses pernapasan.
Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia, kurang
lebih 60-70 % berat badan orang dewasa berupa air, sehingga air sangat
diperlukan oleh tubuh. Air berfungsi sebagai zat pembangun yang merupakan
bagian dari jaringan tubuh dan sebagai zat pengatur yang berperan sebagai
pelarut hasil-hasil pencernaan. Dengan adanya air pula sisa-sisa pencemaran
dapat dikeluarkan dari tubuh, baik melalui paru-paru, kulit, ginjal maupun usus.
Air juga berfungsi sebagai pengatur panas tubuh dengan jalan mengalirkan
semua panas yang dihasilkan ke seluruh tubuh.
Menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 21) sebagai komponen terbesar, air
memiliki manfaat yang sangat penting, yaitu:
1) Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang sisa-sisa metabolisme,
hormon ke organ sasaran (target organ).
2) Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktifitas fisik.
3) Mempertahankan keseimbangan volume darah.
Selanjutnya Sunita almatsier (2009: 220) air merupakan bagian utama
tubuh, yaitu 55-66 % dari berat badan orang dewasa atau 70 % dari bagian
tubuh tanpa lemak (lean body mass). Adapun fungsi air tersebut adalah sebagai
pelarut dan alat angkut, katalisator, pelumas, fasilitator pertumbuhan, pengatur
suhu dan peredam benturan. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa
air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan
fungsinya tidak dapat tergantikan oleh senyawa lain. Fungsi air adalah
pembentuk cairan tubuh, alat pengangkut unsur-unsur gizi, pengatur panas
tubuh dan pengangkut sisa oksidasi dari dalam tubuh.
2. Membuat Menu Makanan Bergizi Seimbang
Menu makanan bergizi seimbang disajikan dalam menu grafik tumpeng
seperti gambar di bawah ini :
3. Mengelola Bahan Makanan
Makanan yang baik adalah makanan yang mudah dicerna, aman, lezat,
menarik, dan nilai gizinya tidak mulai berubah. Agar menjadi makanan yang
baik, bahan makanan harus diolah dengan cara yang benar. Seperti halnya
mengelola sayuran hijau. Jika kita merebus sayuran hijau dalam panci tertutup,
sayuran akan kehilangan warna hijaunya. Jika kita merebus sayuran hijau
dengan panci terbuka, sayuran akan kehilangan nilai gizinya (vitamin). Namun
sayuran hijau yang dikukus tidak akan kehilangan warna maupun zat gizinya.
Disebabkan karena sayuran tidak menerima kontak langsung dengan asam
dalam air.Asam menyebabkan sayuran hijau kehilangan warna hijaunya
maupun kehilangan zat gizinya. Itu adalah contoh kecil cara pengelolaan
makanan supaya kandungan gizi nya tidaklah hilang.
II.3. Distribusi Makanan dan GiziDistribusi pangan merupakan salah satu subsistem ketahanan pangan
yang peranannya sangat strategis, apabila tidak dapat terselenggara secara
baik dan lancar, bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat tidak akan
terpenuhi.
Distribusi pangan ini diharapkan dapat terlaksana secara efektif, efisien
dan merata di setiap lokasi berlangsungnya transaksi bahan pangan
kebutuhan masyarakat. Gangguan distribusi pangan ini berdampak terhadap
kelangkaan bahan pangan dan kenaikan harga pangan serta berpengaruh
terhadap rendahnya akses pangan masyarakat karena daya beli bahan
pangan menjadi menurun. BULOG masih merupakan salah satu institusi
terpenting dalam menjamin ketahanan pangan di Indonesia. Perubahan
status hukum BULOG pada tahun 2003 dari Badan menjadi Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) telah memperluas lingkup BULOG untuk melakukan
aktivitas komersil sebagai bagian dari peran pentingnya dalam pelayanan jasa
publik. Tugas BULOG termasuk menjaga stok ketahanan pangan nasional,
pendukung publik dalam menjaga harga-harga komoditas pertanian,
menyediakan pangan dalam keadaan darurat, dan melaksanakan program
subsidi beras RASKIN bagi masyarakat miskin.
a. Pengadaan Gabah dan Beras DN Memperkuat Pilar Ketersediaan
Konsep pengadaan gabah dan beras dalam negeri dilakukan pemerintah
sebagai intervensi dari sisi produsen pada saat suplai melimpah karena
panen raya. Untuk melindungi petani dari tingkat harga yang rendah karena
kurang kuatnya nilai tawar petani saat panen, pemerintah menggunakan
instrumen HPP - sebelumnya Harga Dasar (HD). Dengan instrumen HPP ini,
diharapkan pasar akan menjadikan HPP sebagai patokan dalam membeli
gabah dan beras petani sehingga petani menjadi terlindungi.
b. RASKIN Untuk Memperkuat Pilar Keterjangkauan (Accessibilty)
Beras pengadaan dalam negeri diantaranya disalurkan kepada Rumah
Tangga Miskin (RTM) yang menjadi sasaran dalam program penanggulangan
kemiskinan. Dengan nama program RASKIN (Beras untuk Rumah Tangga
Miskin) diharapkan setiap Rumah Tangga Sasaran (RTS) mampu
memperoleh ketahanan pangannya tidak lagi dengan membeli beras di
pasar, sehingga hal ini akan mengurangi permintaan beras ke pasar. Dari sisi
RTM, RASKIN telah membuka akses secara ekonomi dan fisik terhadap
pangan, sehingga dapat melindungi rumah tangga rawan pangan dari
malnutrition terutama energi dan protein. Hal ini sangat penting bagi negara
berkembang seperti Indonesia yang menghadapi permasalahan dominannya
yaitu masyarakat yang kekurangan energi dan protein. Kekurangan tersebut
dapat berakibat buruk terhadap kecerdasan anak-anak, rendahnya
produktivitas SDM, dan kematian sebagai akibat penyakit infeksi karena
lemahnya daya tahan tubuh.
c. Cadangan Beras Pemerintah Memperkuat Pilar Stabilitas
CBP diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan rumah tangga
dalam situasi darurat, seperti bencana alam (banjir/kekeringan, serangan
hama/ penyakit, gunung meletus, dan sebagainya) dan bencana yang dibuat
oleh manusia (konflik sosial) serta kondisi rawan daya beli akibat gejolak
harga. Di Indonesia, pemerintah memiliki stok untuk keperluan darurat dan
stabilisasi harga yang disebut CBP, dikelola oleh Perum BULOG dan menjadi
bagian dari stok operasional Perum BULOG yang tersebar di seluruh
Indonesia.
II.4. Sumber Bahan Makanan
Tubuh membutuhkan pangan untuk mempertahankan hidup. Kehidupan tidak
mungkin berlangsung tanpa tersedianya bahan makanan yang dibutuhkan, oleh
karena itu untuk mempertahankan hidup kita harus makan secukupnya. Menurut
Damin sumardjo, 2008 bahan makanan yang kita butuhkan sehari-hari dibedakan
atas:
a) Makronutrien, yaitu bahan makanan yang dibutuhkan dalam jumlah cukup
banyak setiap hari. Karbohidrat, lemak, dan protein termasuk makronutrien.
Karbohidrat
Merupakan bahan makanan sumber energi kimiawi utama untuk
manusia yang menyediakan 50 sampai 70 persen total kalori yang
dibutuhkan. Bahan pangan yang mengandung zat tepung atau karbohidrat
biasanya berupa bahan makanan pokok, diantaranya:
a. Sereal
Beras
Secara umum, beras adalah gabah yang bagian kulitnya telah
dibuang dengan cara digiling sehingga yang tertinggal hanya
bulir gabahnya. Bulir gabah yang telah melalui penggilingan
tersebut adalah endosperm yang merupakan bagian utama butir
beras. Kandungan dalam endosperm adalah protein yang cukup
banyak, selulosa, mineral, dan vitamin.
Beras merah
Beras merah lebih sehat karena umumnya ditumbuk atau pecah
kulit, sehingga kulit ari yang lazim disebut bekatul yang kaya
serat dan minyak alami itu masih menempel.Lemak yang
terkandung pada kulit ari adalah lemak esensial, yang penting
bagi perkembangan otak. Kandungan serat alaminya juga
memberi efek kenyang serta membersihkan saluran
pencernaan.
Jagung
Sorgum
Gandum
b. ubi-ubian
ubi kayu
ubi jalar
kentang
talas
singkong
Satu hal yang perlu diwaspadai pada pengolahan singkong
adalah kandungan asam sianida (HCN) yang bersifat racun. Ada
empat golongan singkong berdasarkan kadar HCN-nya:
golongan yang tidak beracun (sekitar 50 mg HCN per kg umbi
segar), golongan beracun sedikit (50-80 mg HCN per kg umbi
segar, golongan beracun (80-100 mg HCN per kg umbi segar),
dan golongan sangat beracun (lebih dari 100 mg HCN per kg
umbi segar).
c. Karbohidrat juga terdapat pada tepung (misalnya tepung terigu)
d. batang (tebu, sagu)
e. buah-buahan (sukun, pisang, alpukat)
f. minyak (margarine, minyak kelapa, kemiri).
Karbohidrat dalam bahan pangan sebagai sumber tenaga dapat
dicerna biasanya berupa zat pati atau berbagai jenis gula (sukrosa,
fruktosa, laktosa). Untuk pektin dan hemiselulosa tidak dapat dicerna
meskipun tersedia dalam jumlah banyak. Karbohidrat dalam bahan
pangan untuk dapat digunakan dalam tubuh manusia harus dihidrolisa
oleh alat pencernaan, dari bentuk polimetrik menjadi monometrik. Glukosa
merupakan monometrik yang utama dari karbohidrat dan dapat digunakan
secara langsung sebagai sumber energi dalam seluruh bagian tubuh.
Kelebihan glukosa dalam tubuh jika tidak digunakan akan diubah menjadi
glikogen yang disimpan dalam hati dan jaringan otot atau menjadi lemak
yang disimpan dalam jaringan adipose.
Protein
Protein adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino, tersusun
atas atom-atom C, H, O dan N. Bahan pangan sumber protein adalah
bangan pangan yang mengandung banyak protein yang berfungsi sebagai
zat pembangun tubuh (pembentuk sel dan perbaikkan sel rusak). Bahan
pangan sumber protein digolongkan menjadi dua, yaitu yang dihasilkan
oleh tanaman (protein nabati) dan yang dihasilkan oleh hewan (protein
hewani). Protein hewani bisa dihasilkan oleh ikan dan daging hewan.
Protein nabati banyak terkandung pada jenis tumbuhan kacang-kacangan
misal kedelai (35%), kacang tanah (25%), kacang merah (23%) dan
kacang hijau (22%) beserta bahan olahannya seperti tempe, tahu dan
oncom. Protein hewani dapat dihasilkan dari daging tenak besar (sapi,
kerbau), unggas (ayam, puyuh, bebek) dan ternak kecil (domba, kambing).
Protein hewani juga bisa dihasilkan dari ikan laut seperti udang (21%) dan
bandeng (20%), juga dari ikan air tawar seperti ikan mas (16%) dan belut
(14%). Juga dapat dihasilkan dari produksi ternak yang lain seperti susu
dan telur.
Bahan pangan sumber protein di dalam tubuh manusia akan
dipecah di dalam saluran pencernaan menjadi peptida-peptida sederhana
dan akhirnya menjadi asam amino yang akan diserap oleh dinding usus
dan masuk ke dalam pembuluh darah. Pada tubuh manusia akan terjadi
siklus protein dimana asam amino akan disintesis menjadi protein baru
yang akan menggantikan protein yang lama yang berguna sebagai
pengatur, pembangun dan bahan bakar tubuh.
Lemak
Lemak tersusun dari asam lemak dengan alkohol organik yang disebut
gliserol atau gliserin.
Sumber lemak
1. Lemak hewani
Keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, telur
2. Lemak nabati
Kelapa, kemiri, kacang-kacangan, alpukat
b) Mikronutrien, yaitu zat-zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah sangat
kecil. Vitamin, mineral, dan air termasuk mikronutrien.
Vitamin
Vitamin diperlukan untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang
normal. Vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang
cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang
dikonsumsi. Dalam bahan pangan vitamin terdapat dalam jumlah yang
kecil dalam bentuk yang berbeda-beda, baik berbentuk prekusor atau
provitamin yang akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin aktif dan vitamin
yang tidak aktif.
Vitamin A
Sumber makanan yang mengandung vitamin A antara lain seperti:
pepaya, tomat, wortel.
Vitamin B1
Sumber makanan yang mengandung vitamin B1 antara lain seperti:
beras merah, daging, susu, hati, kacang hijau.
Vitamin B2
Sumber makanan yang mengandung vitamin B2 antara lain seperti:
susu, mentega, ragi, keju.
Vitamin B3
Sumber makanan yang mengandung vitamin B3 yaitu ikan, hati,
telur, dan sayur-sayuran.
Vitamin B5
Sumber makanan yang mengandung vitamin B5 antara lain seperti:
buah-buahan, hati, dan ragi.
Vitamin C
Sumber makanan yang mengandung vitamin C yaitu sayur-sayuran
dan buah (seperti jeruk, tomat, pepaya, cabai)
Vitamin D
Sumber makanan yang mengandung vitamin D yaitu minyak ikan,
kuning telur, mentega, ikan, dan susu.
Vitamin E
Sumber makanan yang mengandung vitamin D adalah kacang
hijau, kedelai (biji-bijian, terutama yang sedang berkecambah),
telur, susu.
Vitamin K
Sumber makanan yang mengandung vitamin K yaitu sayuran hijau,
susu, kuning telur, kedelai, kacang hijau, bayam, kangkung.
Mineral adalah zat organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil
untuk membantu reaksi fungsional tubuh, misalnya untuk memelihara
keteraturan metabolisme.
Jenis-jenis mineral yaitu kalsium, fosfor, flour, yodium, zat besi, dan
tembaga.
Kalsium
Sumber bahan makanan: kacang-kacangan, biji-bijian, susu, keju.
Fosfor
Sumber bahan makanan: ikan, susu, kacang-kacangan, keju
Flour
Sumber bahan makanan: kuning telur, susu, ikan laut
Yodium
Sumber bahan makanan: garam beryodium, ikan laut, sayuran hijau
Zat Besi
Sumber bahan makanan: bayam, kangkung, hati, susu, telur
Mineral Tembaga
Sumber bahan makanan: kacang-kacangan, kerang, hati
Air
Air merupakan komponen terbesar dari struktur tubuh manusia
kurang lebih 60-70% berat badan orang dewasa berupa air, sehingga
air sangat diperlukan oleh tubuh terutama bagi yang melakukan
olahraga atau aktivitas berat. Semua bahan pangan mempunyai
kandungan air yang berbeda-beda, baik bahan pangan hewani dan
nabati. Bahan makanan baik yang berupa sayur- sayuran, buah-
buahan, daging maupun susu telah dapat memenuhi kebutuhan air
dalam tubuh manusia. Buah apel mempunyai kadar air 80%, nanas,
87%, tomat 95%, kol 92%, kacang hijau 90%, susu sapi 88%, daging
sapi 66%, ikan teri kering 38%, susu bubuk 14%, tepung terigu 12%
dan semangka 97% . Air selain didapatkan dari bahan pangan dan air
minum juga bisa diperoleh dari hasil proses oksidasi bahan pangan
dari dalam sel atau yang disebut air metabolik atau air oksidasi. Air
metabolik kira-kira berjumlah 15% dari total air yang didapat dari
konsumsi makanan dan minuman.
II.5. Pengukuran Status Gizi MasyarakatIndeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupupakan alat
atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa,
khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.
Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi,
sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit
degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal
memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih
panjang.
Pedoman ini bertujuan memberikan penjelasan tentang cara-cara yang
dianjurkan untuk mencapai berat badan normal berdasarkan IMT dengan
penerapan hidangan sehari-hari yang lebih seimbang dan cara lain yang
sehat.
Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan timbangan
berat badan dan pengukur tinggi badan.
1. IMT Sebagai Alat Pemantau Berat Badan
Dengan IMT akan diketahui apakah berat badan seseorang dinyatakan
normal, kurus atau gemuk. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa
berumur > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu
hamil, dan olahragawan.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
Berat Badan (Kg)
IMT= -------------------------------------------------------
Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)
Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO, yang
membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Disebutkan bahwa
batas ambang normal untuk laki-laki adalah: 20,1–25,0; dan untuk perempuan
adalah : 18,7-23,8. Untuk kepentingan pemantauan dan tingkat defesiensi kalori
ataupun tingkat kegemukan, lebih lanjut FAO/WHO menyarankan menggunakan
satu batas ambang antara laki-laki dan perempuan. Ketentuan yang digunakan
adalah menggunakan ambang batas laki-laki untuk kategori kurus tingkat berat
dan menggunakan ambang batas pada perempuan untuk kategorigemuk tingkat
berat. Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan
pengalam klinis dan hasil penelitian dibeberapa negara berkembang. Pada
akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai
berikut:
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
Kekurangan berat badan tingkat
ringan
17,0 – 18,4
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0
Jika seseorang termasuk kategori :
1. IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan
berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.
2. IMT 17,0 – 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan
kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK ringan.
Contoh cara menghitung IMT:
Eko dengan tinggi badan 148 cm, mempunyai berat badan 38 kg.
38
-------------------- = 17,3
(1,48 X 1,48) m
Status gizi Eko adalah kurus tingkat ringan. Eko dianjurkan menaikkan berat
badan sampai menjadi normal antara 41- 54 kg dengan IMT 18,5 – 25,0.
3. IMT 18,5 – 25,0 : keadaan orang tersebut termasuk kategori normal.
4. IMT 25,1 – 27,0 : keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan
kelebihan berat badan tingkat ringan.
5. IMT > 27,0 : keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan
berat badan tingkat berat
Contoh cara menghitung :
Opong dengan tinggi badan 159 cm, mempunyai berat badan 70 kg. Maka
IMT Opong adalah :
70 70
-------------------- = -------- = 27,7
(1,59 X 1,59) m 2,53
Berarti status gizi Opong adalah gemuk tingkat berat, dan Opong dianjurkan
menurunkan berat badannya sampai menjadi 47- 63 kg agar mencapai berat badan
normal (dengan IMT 18,5 – 25,0).
2. Mengetahui Kebutuhan Energi Seseorang
Agar manusia dapat tetap hidup dan bekerja seperti biasanya maka
memerlukan energi yang biasa diukur dengan satuan kalori. Meskipun kita tidur
dan tidak bekerja, energi tetap dibutuhkan untuk denyut jantung dan fungsi tubuh
lainnya. Energi dapat diibaratkan sebagai bensin yang diperlukan oleh kenderaan
agar dapat tetap berjalan.
Jumlah kebutuhan energi seseorang pada dasarnya berbeda tergantung
pada umur, jenis kelamin, berat badan, dan aktifitas seseorang. Sebagai contoh,
seseorang laki-laki dewasa (20 – 59 tahun) dengan barat badan 62 kg, tinggi 165
cm dan aktifitas sedang membutuhkan energi kurang lebih 3000 kilo kalori,
sedangkan bila wanita dewasa berat 54 kg tinggi 156 cm dengan aktifitas sedang
membutuhkan 2250 kilo kalori. Apabila orang yang sama dengan aktifitas lebih
berat, maka kebutuhan bagi laki-laki sebesar 3600 kilo kalori dan wanita 2600
kilo kalori.
Contoh Menu Dengan Energi 2500 Kilo Kalori, 2000 Kilo Kalori Dan 1700
Kilo Kalori
Waktu Jenis Hidangan
Ukuran Rumah Tangga Untuk
2500
kilokalori
2000
kilokalori
1700
kilokalori
Pagi Nasi 2 sendok
nasi
2 sendok
nasi
1
sendok
nasi
Daging bumbu semur 1 potong 1 potong ½
potong
Tumis kacang panjang + tauge ½
mangkok
½
mangkok
½
mangkok
Teh manis 1 gelas 1 gelas 1 gelas
10.00 Bubur kacang hijau 1 gelas 1 gelas 1 gelas
Siang Nasi 3 sendok
nasi
2 sendok
nasi
1½
sendok
nasi
Ikan goring 1 potong 1 potong 1 potong
Tempe bacem 2 potong 1 potong 1 potong
Lalap ½
mangkok
½
mangkok
½
mangkok
Sayur asem 1 mangkok 1
mangkok
1
mangkok
Sambal tomat 1 sendok
makan
1 sendok
makan
1
sendok
makan
Nenas 1 potong 1 potong 1 potong
16.00 Buah - - 1 potong
Malam Nasi 3 sendok
makan
2 sendok
makan
1½
sendok
makan
Pepes ayam 1 potong 1 potong 1 potong
Tahu balado 1 potong 1 potong 1 potong
Sayur bening bayam + jagung
muda
1 mangkok 1
mangkok
1
angkok
Pepaya 1 potong 1 potong 1 potong
Keterangan : untuk ukuran rumah tangga nasi digunakan sendok nasi
(centong), bukan sendok makan.
II.6. Status Gizi Kurang dan Gizi Lebih MasyarakatDalam menentukan klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku yang
sering disebut reference (Ibnu Fajar et al, 2002:73). Berdasarkan Semi Loka
Antopometri, Ciloto, 1991 telah direkomendasikan penggunaan baku rujukan
World Health Organization – National Centre for Health Service (WHONCHS)
(Gizi Indonesia, Vol. XV No 2 tahun 1999). Berdasarkan baku WHONCHS
status gizi dibagi menjadi empat, yaitu:
a. Gizi lebih
Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi
energi dan pengeluaran energi. Asupan energi yang berlebihan secara
kronis akan menimbulkan kenaikan berat badan, berat badan lebih
(overweight) dan obesitas. Makanan dengan kepadatan energi yang tinggi
(banyak mengandung lemak atau gula yang ditambahkan dan kurang
mengandung serat) turut menyebabkan sebagian besar keseimbangan
energi yang positif ini.
Selanjutnya penurunan pengeluaran energi akan meningkatkan
keseimbangan energi yang positif (Gibney, 2008:3). Peningkatan
pendapatan pada kelompok masyarakat tertentu, terutama di perkotaan
menyebabkan perubahan dalam gaya hidup, terutama pola makan. Pola
makan berubah ke pola makan baru yang rendah karbohidat, rendah serat
kasar, dan tinggi lemak sehingga menjadikan mutu makanan ke arah tidak
seimbang. Dampak masalah gizi lebih tampak dengan semakin
meningkatnya penyakit degeneratif, seperti jantung koroner, diabetes
mellitus (DM), hipertensi, dan penyakit hati (Supriasa, 2002:12).
Penanggulangan masalah gizi lebih adalah dengan menyeimbangkan
masukan dan keluaran energi melalui pengurangan makan dan
penambahan latihan fisik. Penyeimbangan masukan energy dilakukan
dengan membatasi konsumsi karbohidrat dan lemak serta menghindari
konsumsi alkohol (Almatsier, 2001:312).
b. Gizi Baik
Gizi baik adalah gizi yang seimbang. Gizi seimbang adalah makanan
yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan
memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan
dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002). Sekjen Perhimpunan Dokter Gizi
Medik Indonesia (PDGMI) Dr. dr. Saptawati Bardosono (2009) memberikan
10 tanda umum gizi baik, yaitu:
1. Bertambah umur, bertambah padat, bertambah tinggi. Tubuh dengan
asupan gizi baik akan mempunyai tulang dan otot yang sehat dan kuat
karena konsumsi protein dan kalsiumnya cukup. Jika kebutuhan protein
dan kalsium terpenuhi maka massa tubuh akan bertambah dan tubuh
akan bertambah tinggi.
2. Postur tubuh tegap dan otot padat. Tubuh yang memiliki massa otot
yang padat dan tegap berarti tidak kekurangan protein dan kalsium.
Mengonsumsi susu dapat membantu mencapai postur ideal.
3. Rambut berkilau dan kuat. Protein dari daging, ayam, ikan dan
kacang-kacangan dapat membuat rambut menjadi lebih sehat dan
kuat.
4. Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat. Kulit dan kuku bersih
menandakan asupan vitamin A, C, E dan mineral terpenuhi.
5. Wajah ceria, mata bening dan bibir segar. Mata yang sehat dan bening
didapat dari konsumsi vitamin A dan C seperti tomat dan wortel. Bibir
segar didapat dari vitamin B, C dan E seperti yang terdapat dalam
wortel, kentang, udang, mangga, jeruk.
6. Gigi bersih dan gusi merah muda. Gigi dan gusi sehat dibutuhkan untuk
membantu menceerna makanan dengan baik. Untuk itu, asupan
kalsium dan vitamin B pun diperlukan.
7. Nafsu makan baik dan buang air besar teratur. Nafsu makan baik dilihat
dari intensitas anak makan, idealnya yaitu 3 kali sehari. Buang air besar
pun harusnya setiap hari agar sisa makanan dalam usus besat tidak
menjadi racun bagi tubuh yang dapat mengganggu nafsu makan.
8. Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur.
9. Penuh perhatian dan bereaksi aktif
10.Tidur nyenyak
c. Gizi kurang
Menurut Moehji, S (2003:15) Gizi kurang adalah kekurangan
bahan-bahan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak dan vitamin yang
dibutuhkan oleh tubuh. Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) pada
tahun 1999, telah merumuskan faktor yang menyebabkan gizi kurang
seperti pada bagan di bawah ini.
Gambar 3. Faktor Penyebab Gizi Kurang (Sumber: Persagi, 1999. Visi dan Misi
Gizi dalam Mencapai Indonesia Sehat Tahun 2010, Jakarta)
Empat masalah gizi kurang yang mendominasi di Indonesia, yaitu (Almatsier,
2001:307):
1. Kurang Energi Protein (KEP)
Kurang Energi Protein (KEP) disebabkan oleh kekurangan makan
sumber energi secara umum dan kekurangan sumber protein. Pada anak-
anak, KEP dapat menghambat pertumbuhan, rentan terhadap penyakit
terutama penyakit infeksi dan mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan.
Pada orang dewasa, KEP bisa menurunkan produktivitas kerja dan derajat
kesehatan sehingga rentan terhadap penyakit. Kemiskinan merupakan salah
satu factor yang mempengaruhi terjadinya KEP, namun selain kemiskinan
faktor lain yang berpengaruh adalah kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang makanan pendamping serta tentang pemeliharaan lingkungan yang
sehat (Almatsier, 2001:307).
2. Anemia Gizi Besi (AGB)
Masalah anemia gizi di Indonesia terutama yang berkaitan dengan
kekurangan zat besi (AGB). Penyebab masalah AGB adalah kurangnya daya
beli masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sumber zat besi, terutama
dengan ketersediaan biologik tinggi (asal hewan), dan pada perempuan
ditambah dengan kehilangan darah melalui haid atau persalinan. AGB
menyebabkan penurunan kemampuan fisik dan produktivitas kerja,
penurunan kemampuan berpikir dan penurunan antibodi sehingga mudah
terserang infeksi.
Penanggulangannya dilakukan melalui pemberian tablet atau sirup besi
kepada kelompok sasaran.
3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
Kekurangan iodium umumnya banyak ditemukan di daerah
pegunungan dimana tanah kurang mengandung iodium. GAKI menyebabkan
pembesaran kelenjar gondok (tiroid). Pada anak-anak menyebabkan
hambatan dalam pertumbuhan jasmani, maupun mental. Ini menampakkan
diri berupa keadaan tubuh yang cebol, dungu, terbelakang atau bodoh.
Penanggulangan masalah GAKI secara khusus dilakukan melalui pemberian
kapsul minyak beriodium/iodized oil capsule kepada semua wanita usia subur
anak sekolah di daerah endemik. Secara umum pencegahan GAKI dilakukan
melalui iodisasi garam dapur.
4. Kurang Vitamin A (KVA)
KVA merupakan suatu ganguan yang disebabkan karena kurangnya
asupan vitamin A dalam tubuh. KVA dapat mengakibatkan kebutaan,
mengurangi daya tahan tubuh sehingga mudah terserang infeksi, yang sering
menyebabkan kematian khususnya pada anak-anak. Selain itu KVA dapat
menurunkan epitelisme sel-sel kulit . Faktor yang menyebabkan timbulnya
KVA adalah kemiskinan dan minim pengetahuan akan gizi.
Gizi kurang dan buruk merupakan masalah yang perlu penanganan
serius.Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah antara lain melalui
revitalisasi Posyandu dalam meningkatkan cakupan penimbangan balita,
penyuluhan dan pendampingan, pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI) atau Pemberian Makanan Tambahan (PMT), peningkatan akses dan
mutu pelayanan gizi melalui tata laksana gizi buruk di Puskesmas Perawatan
dan Rumah Sakit, penanggulangan penyakit menular dan pemberdayaan
masyarakat melalui Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi).
d. Gizi buruk
Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan karena
kekurangan asupan energi dan protein juga mikronutrien dalam jangka
waktu lama. Anak disebut gizi buruk apabila berat badan dibanding umur
tidak sesuai (selama 3 bulan berturut-turut tidak naik) dan tidak disertai
tanda-tanda bahaya. Dampak gizi buruk pada anak terutama balita:
1. Pertumbuhan badan dan perkembangan mental anak sampai dewasa
terhambat.
2. Mudah terkena penyakit ispa, diare, dan yang lebih sering terjadi.
3. Bisa menyebabkan kematian bila tidak dirawat secara intensif.
Pengkajian Status Gizi
Pengkajian status gizi adalah proses yang digunakan untuk menentukan status
gizi pasien, mengidentifikasi gizi (kurang atau lebih) untuk menentukan rencana diet
dan menu makanan yang harus diberikan kepada pesien atau klien. Pengkajian
status gizi dimaksudkan untuk mengetahui apa yang mampu dilakukan oleh pasien
dan kesediaan melakukannya. Pengkajianya yaitu berupa wawancara dengan
kuisioner kemudian dicatat pada rekam medis yang dapat digunakan sebagai
perencanaan untuk tata laksana pengobatan pasien.
Pengkajian status gizi dapat dilakukan dengan cara :
1. Anamnesis, Pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboraturium, pengukuran
antropometri.
a. Anamnesis
Identitas (nama, umur, agama, etnis, pendidikan, jenis kelamin, alamat,
pekerjaan dan penghasilan).
Orang terdekat yang dapat dihubungi (keluarga/pengasuh).
Keluhan dan riwayat penyakit :
o Penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, obensitas,
osteoporosis, empedu, jantung, hati dan kanker.
o Penyakit saluran pencernaan seperti gastritis, colitis.
o Penyakit infeksi/kronis seperti TBC, diare, radang paru.
o Dimensia/pikun
Riwayat asupan makanan misalnya kecenderungan tidak nafsu makan
atau makan berlebihan seperti pada pasien diabetes.
Riwayat pengobatan dan penggunaan obat yang berhubungan dengan
asupan makanan dan zat gizi.
Riwayat operasi yang mengganggu.
Riwayat penyakit keluarga.
Pekerjaan/aktivitas sehari-hari.
Kebiasaan lain yang mengganggu asupan makanan seperti perokok berat,
pecandu alkohol, ketergantungan obat pelangsing, ngemil.
b. Pemeriksaan fisik
Dilakukan untuk menentukan hubungan sebab akibat antara status gizi dan
kondisi kesehatan serta menentukan terapi obat dan diet, pemeriksaan fisik
meliputi :
Tanda-tanda klinis gizi kurang/buruk atau gizi lebih.
Gejala Status Gizi Kurang antara lain :
a. Protein kalori malnutrisi (Kwashiorkor dan marasmus)
b. Anemia
c. Hipovitaminosis A dan Xerophathalmia
d. Endimik Golter
Gejala kekurangan gizi yang meliputi dewasa dan anak-anak antara lain :
1) Gejala kekurangan gizi pada dewasa
Gejala yang paling umum adalah terkenal berat badan. Sebagai
contoh, orang-orang yang telah kehilangan lebih dari 10% dari berat
badan mereka dalam tiga bulan dan tidak diet bisa kekurangan gizi.Ini
biasanya diukur menggunakan body mass index atau BMI. Ini dihitung
oleh berat dalam kilogram dibagi dengan ketinggian di meter persegi.
BMI sehat untuk orang dewasa biasanya terletak antara 18,5 dan
24,9.Orang-orang dengan BMI antara 17 dan 18,5 bisa agak kurang
gizi, orang-orang dengan BMIs antara 16 dan 18 bisa cukup gizi dan
orang-orang dengan BMI kurang dari 16 bisa mengalami kekurangan
gizi.
Gejala kekurangan gizi pada dewasa:
- Kelemahan otot dan kelelahan. Otot-otot tubuh muncul untuk
membuang-buang jauh dan dapat dibiarkan tanpa cukup kekuatan
untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari.
- Banyak orang mengeluh kelelahan sepanjang hari dan kurangnya
energi. Ini juga mungkin karena anemia disebabkan oleh
kekurangan gizi.
- Peningkatan kerentanan terhadap infeksi.
- Tertunda dan berkepanjangan penyembuhan luka-luka yang
bahkan kecil dan luka.
- Lekas marah dan pusing
- Kulit dan rambut menjadi kering. Kulit mungkin tampak kering, dan
keripik dan rambut dapat mengubah kering, tak bernyawa,
membosankan dan muncul seperti jerami. Kuku mungkin muncul
rapuh dan mudah patah.
- Beberapa pasien menderita diare yang terus-menerus atau jangka
panjang sembelit.
- Haid mungkin tidak teratur atau berhenti sepenuhnya dalam gizi
perempuan.
- Depresi umum dalam gizi buruk. Ini bisa menjadi penyebab
maupun akibat dari kekurangan gizi.
2) Gejala kekurangan gizi pada anak
Gejala dari kekurangan gizi anak-anak termasuk:
- Pertumbuhan kegagalan. Ini dapat dinyatakan sebagai kegagalan
untuk tumbuh pada tingkat diharapkan normal dalam hal berat,
tinggi atau keduanya
- Lekas marah, kelesuan dan berlebihan menangis bersama dengan
perubahan perilaku seperti kecemasan, perhatian defisit umum
pada anak-anak dengan kekurangan gizi.
- Kulit menjadi kering dan keripik dan rambut dapat mengubah
kering, membosankan dan jerami seperti dalam penampilan.
Selain itu, mungkin ada rambut rontok juga.
- Otot pemborosan dan kurangnya kekuatan dalam otot. Anggota
badan mungkin tampak tongkat seperti.
- Bengkak perut dan kaki. Perut bengkak karena kurangnya
kekuatan otot-otot perut. Hal ini menyebabkan isi perut menonjol
keluar membuat perut bengkak. Kaki bengkak karena edema. Hal
ini disebabkan karena kurangnya nutrisi penting. Gejala ini dua
terlihat pada anak-anak dengan parah kekurangan gizi.
- Ada klasik dua jenis malnutrisi energi protein (PEM) pada anak-
anak. Ini adalah Marasmus dan Kwashorkor.
- Marasmus mungkin ada jelas berat badan dengan membuang-
buang otot. Ada sedikit atau tidak ada lemak di bawah kulit.
Lipatan kulit tipis dan wajah muncul mencubit seperti orang tua
atau monyet. Rambut jarang atau rapuh.
- Dalam Kwashirkor anak adalah antara 1 dan 2 dengan rambut
yang berubah warna menjadi merah lesu, abu-abu atau simbol.
Wajah muncul bulat dengan perut bengkak dan kaki. Kulit kering
dan gelap dengan perpecahan atau stretch mark seperti garis-
garis di mana membentang.
- Dalam gizi dwarfisme pasien muncul kerdil dalam pertumbuhan.
Gizi kurang (sangat kurus, pucat dan bengkak)
Gizi lebih (gemuk/sangat gemuk)
Sistem kardiovaskuler
Sistem pernafasan
Sistem gastrointestinal
Sistem metabolik/endokrin
Sistem neurologik/psikiatrik
c. Pengukuran antropometri
Digunakan untuk mendeteksi kekurangan gizi dan kelebihan gizi pada orang
dewasa (usia 18 tahun keatas untuk melihat penyakit tertentu).
Penentuan BB ideal dengan menggunakan Rumus Brocca
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100) atau 0,9 x (TB – 100).
Batas ambang yang diperbolehkan adalah ± 10%, bila > 10% sudah
kegemukan dan bila > 20% terjadi obensitas.
Penentuan IMT
Diterapkan pada keadaan khusus (penyakit lainnya) seperti oedem, asite,
hepatomegali.
Rumus IMT = Berat badan (Kg)
(Tinggi badan)2
Menghitung tinggi lutut
Digunakan untuk pasien yang tidak dapat berdiri dan pada manula yang
bongkok.
Rumus
TB (laki-laki) = 59,01 + (2,08 x TL)
TB (wanita) = 75,0 + (1,91 x TL)
Rasio lingkar pinggang dan pinggul
Memberikan gambaran tentang pemeriksaan penyakit yang berhubungan
dengan distribusi lemak tubuh yang berhubungan dengan penyakit
kardiovaskuler.
Rasio lingkar pinggang dan pinggul wanita 0,8 – 0,9 dan laki-laki 1.
d. Pengukuran laboraturium
Pemeriksaan spesimen yang di uji secara laboratoris yang dilakukan pada
berbagai macam jaringan tubuh seperti darah, urin, tinja, hati dan otot.
Penggunaan :
Digunakan untuk suatu peringatan bahwa akan terjadi keadaan malnutrisi
yang lebih parah lagi. Pemeriksaan darah (kolesterol total, HDL, LDL, gula
darah, ureum, creatinin). Urine (glukosa, kadar gula, albumin). Feses .
e. Pengkajian asupan makanan perhari
Untuk menghitung konsumsi makanan dapat dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif. Metode kulitatif dilakukan untuk mengetahui pola makan dan
metode kuantitatif untuk mengetahui jumlah asupan makanan perhari.
Metode yang digunakan : food recall, food record, food weighing.
Metode kualitatif dengan menanyakan frekuensi makan dan riwayat pola
makan.
Dalam pengkajian makanan ada 3 tingkat kegiatan adalah :
Penghitungan asupan makanan
Penghitungan asupan zat gizi
Membandingkan asupan dengan kebutuhan gizi
Untuk mengkaji asupan makanan diperlukan data informasi penunjang antara
lain :
Status sosial ekonomi
o Penghasilan yang cukup untuk membeli makanan.
o Latar belakang pendidikan, budaya, etnis dan agama yang
mempengaruhi pola makan, pantangan (tabu) terhadap makanan
tertentu.
Cara mempersiapkan makanan
o Masalah dalam berbelanja atau mempersiapkan makanan.
o Penggunaan makanan yang sesuai.
Pekerjaan dan aktifitas pasien
o Pekerjaan : jenis, jumlah jam kerja per minggu dan aktifitas.
o Olah raga : jenis dan frekuensi.
o Hambatan dalam melakukan aktifitas.
Kondisi pasien
o Apakah ada perubahan nafsu makan dan fungsi pengecapan serta
penciuman, sejak kapan.?
o Alergi atau intoleransi pada makanan tertentu.
o Kesehatan gigi dan mulut
o Masalah gatroeintestinal
o Penyakit yang diderita
o Pengobatan
o Riwayat berat badan dan perubahanya
2. Melihat aspek budaya, etnis dan sosial ekonomi untuk mendapatkan tingkat
kepatuhan yang tinggi.
3. Mengidentifikasi masalah gizi dan informasi yang salah yang diterima pasien dari
berbagai sumber.
Indikator status giziMenurut Gibson (1990) , untuk pengukuran status gizi dengan indikator berat
badan menurut umur (BB/U) merupakan salah satu indeks antropometri yang
memberikan gambaran massa tubuh seseorang. Massa tubuh sangat sensitif
terhadap perubahan yan mendadak seperti terkena penyakit infeksi, menurunnya
nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi.
Indikator berat badan sering digunakan untuk menentukan status gizi karena
caranya mudah, sehingga dapat dikerjakan oleh orang tua atau anak, tidak harus
oleh tenaga kesehatan. Pengukuran berat badan yang dilakukan berulang-ulang
dapat menggambarkan pertumbuhan anak. Alat yang digunakan tidak selalu mudah
karena harus memenuhi syarat, kokoh, kuat murah mudah dibawa.
Sedangkan Depkes RI (2002) mengatakan bahwa dalam keadaan normal dan
keadaan kesehatan baik, keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi
terjamin maka berat badan berkembang mengikuti bertambahnya umur. Dalam
keadaan abnormal ada dua kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu
berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Berdasarkan
karakteristik berat badan ini menurut umur dapat digunakan sebagai salah satu cara
untuk mengukur status gizi saat ini.
Selain BB/U ada indikator status gizi yang juga sering digunakan, yaitu indikator
berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB) (Soekirman, 2000).
Indikator BB/TB (wasting status) adalah merupakan indikator yang terbaik
digunakan untuk menggambarkan status gizi saat kini jika umur yang akurat sulit
diperoleh dan lebih sensitif serta spesifik sebagai indikator defisit massa tubuh yang
dapat terjadi dalam waktu singkat atau dalam periode waktu yang cukup lama
sebagai akibat kekurangan makan atau terserang penyakit infeksi.
Pemantauan status giziTerdapat metode pemantauan status gizi, diantaranya dmenggunakan
antropometri. Menurut Jahari (2004), antropometri gizi berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai
tingkat umur dan tingkat gizi. Ukuran tubuh seperti berat badan, tinggi badan,
lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit. Sementara Soekirman (2000),
mengatakan bahwa interpretasi dari keadaan gizi anak dengan indikator BB/U, TB/U
dan BB/TB yang digunakan pada survei khusus, akan menjadikan kesimpulan bisa
lebih tajam.
Beberapa indikator status gizi sebagai hasil kesimpulan dari penilaian status gizi
tersebut dikategorian sebagai berikut :
1. Jika BB/U dan TB/U rendah sedangkan BB/TB normal ; kesimpulannya keadaan
gizi anak saat ini baik, tetapi anak tersebut mengalami masalah kronis, karena
berat badan anak proporsional dengan tinggi badan.
2. BB/U normal ; TB/U rendah; BB/TB lebih ; kesimpulannya anak mengalami
masalah gizi kronis dan pada saat ini menderita kegemukan (Overweight) karena
berat badan lebih dari proporsional terhadap tinggi badan
3. BB/U , TB/U dan BB/TB rendah ; anak mengalami kurang gizi berat dan kronis.
Artinya pada saat ini keadaan gizi anak tidak baik dan riwayat masa lalunya juga
tidak baik
4. BB/U, TB/U dan BB/TB normal ; kesimpulannya keadaan gizi anak baik pada
saat ini dan masa lalu
5. BB/U rendah; TB/U normal; BB/TB rendah ; kesimpulannya anak mengalami
kurang gizi yang berat (kurus), keadaan gizi anak secara umum baik tetapi berat
badannya kurang proporsional terhadap Tinggi badannya karena tubuh anak
jangkung
Untuk pemantauan status gizi standar penentuan yang digunakan adalah
baku antropometri menurut standar World Health Organization-National Center
for Health Statistics.
II.7. Peran Pemerintah Dalam Penyediaan/Ketahanan PanganPangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus
dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu
hak asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945 maupun
dalam Deklarasi Roma (1996). Pertimbangan tersebut mendasari terbitnya
UU No. 7/1996 tentang Pangan. Sebagai kebutuhan dasar dan salah satu hak
asasi manusia, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi
kehidupan suatu bangsa.
Pengertian ketahanan pangan, tidak lepas dari UU No. 18/2012 tentang
Pangan. Disebutkan dalam UU tersebut bahwa Ketahanan Pangan
adalah "kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik
jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau
serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat,
untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan". Tiga pilar
dalam ketahanan pangan yang terdapat dalam definisi tersebut adalah
ketersediaan (availability), keterjangkauan (accessibility) baik secara fisik
maupun ekonomi, dan stabilitas (stability) yang harus tersedia dan terjangkau
setiap saat dan setiap tempat. Apabila ketiga pilar ketahanan pangan
terpenuhi, maka masyarakat atau rumah tangga tersebut mampu memenuhi
ketahanan pangannya masing-masing.
Ketiga pilar ketahanan pangan tersebut harus dapat terwujud secara
bersama-sama dan seimbang. Pilar ketersediaan dapat dipenuhi baik dari
hasil produksi dalam negeri maupun dari luar negeri. Pilar keterjangkauan
dapat dilihat dari keberadaan pangan yang secara fisik berada di dekat
konsumen dengan kemampuan ekonomi konsumen untuk dapat membelinya
(memperolehnya). Sedangkan pilar stabilitas dapat dilihat dari kontinyuitas
pasokan dan stabilitas harga yang dapat diharapkan rumah tangga setiap
saat dan di setiap tempat.
Kebijakan Pemerintah Dalam Mencapai Ketahanan Pangan Dengan Target Swasembada Beras
Ketahanan pangan merupakan prioritas nasional dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap II 2010-2014. Adapun
kebijakan Kementerian Pertanian tahun 2010-2014 berkaitan dengan pembangunan
ketahanan pangan yaitu :
1. Melanjutkan dan memantapkan kegiatan tahun sebelumnya yang terbukti sangat
baik kinerja dan hasilnya, antara lain bantuan benih/bibit unggul, subsidi pupuk,
alsintan, Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT);
2. Melanjutkan dan memperkuat kegiatan yang berorientasi
pemberdayaan masyarakat seperti Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan
(PUAP), Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3), Sarjana
Membangun Desa (SMD) dan Penggerak Membangun Desa (PMD), dan
rekrutmen tenaga pendamping lapang guna mempercepat pertumbuhan industri
pertanian di perdesaan;
3. Pemantapan swasembada beras melalui peningkatan produksi yang
berkelanjutan;
4. Pencapaian swasembada kedelai, daging sapi, dan gula industri;
5. Peningkatan produksi susu segar, buah lokal, dan produk-produk substitusi
komoditas impor;
6. Peningkatan kualitas dan kuantitas public goods melalui perbaikan dan
pengembangan infrastruktur pertanian seperti irigasi, embung, jalan desa, dan
jalan usahatani;
7. Jaminan penguasaan lahan produktif;
8. Pembangunan sentra-sentra pupuk organik berbasis kelompok tani;
9. Penguatan kelembagaan perbenihan dan perbibitan nasional;
10.Pemberdayaan masyarakat petani miskin melalui bantuan sarana, pelatihan, dan
pendampingan;
11.Penguatan akses petani terhadap iptek, pasar, dan permodalan bunga rendah;
12.Mendorong minat investasi pertanian dan kemitraan usaha melalui promosi yang
intensif dan dukungan iklim usaha yang kondusif;
13.Pembangunan kawasan komoditas unggulan terpadu secara vertikal dan/atau
horizontal dengan konsolidasi usahatani produktif berbasis lembaga ekonomi
masyarakat yang berdaya saing tinggi di pasar lokal maupun internasional;
14.Pengembangan bio-energi berbasis bahan baku lokal terbarukan untuk
memenuhi kebutuhan energi masyarakat khususnya di perdesaan dan
mensubstitusi BBM;
15.Pengembangan diversifikasi pangan dan pembangunan lumbung pangan
masyarakat untuk mengatasi rawan pangan dan stabilisasi harga di sentra
produksi;
16.Peningkatan keseimbangan ekosistem dan pengendalian hama penyakit
tumbuhan dan hewan secara terpadu;
17.Penguatan sistem perkarantinaan pertanian;
18.Penelitian dan pengembangan berbasis sumberdaya spesifik lokasi (kearifan
lokal) dan sesuai agro-ekosistem setempat dengan teknologi unggul yang
berorientasi kebutuhan petani;
19.Pengembangan industri hilir pertanian di perdesaan yang berbasis kelompok tani
untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian, membuka
lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan keseimbangan
ekonomi desa-kota;
20.Berperan aktif dalam melahirkan kebijakan makro yang berpihak kepada petani
seperti perlindungan tarif dan non tarif perdagangan internasional, penetapan
Harga Pembelian Pemerintah (HPP), dan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk
bersubsidi;
21.Peningkatan promosi citra petani dan pertanian guna menumbuhkan minat
generasi muda menjadi wirausahawan agribisnis;
22.Peningkatan dan penerapan manajemen pembangunan pertanian yang
akuntabel dan good governance.
Ketahanan pangan nasional selama ini dicapai melalui kebijaksanaan
swasembada pangan dan stabilitas harga. Oleh sebab itu pemantapan
swasembada beras merupakan salah satu fokus dalan terwujudnya ketahanan
pangan. Hal ini dalam rangka mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan dari Kementrian
Pertanian yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
15/Permentan/Rc.110/1/2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian
2010-2014.
III. PENUTUP
3.1. Simpulan
Berdasarkan hasil diskusi mengenai makanan sebagai sarana promosi
kesehatan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Gizi adalah proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi,
penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh
serta untuk menghasilkan tenaga.
2. Fungsi makanan bagi tubuh digolongkan menjadi tiga, yaitu penghasil
energi, zat makanan pembangun dan zat pengatur.
3. Menurut Damin sumardjo, 2008 bahan makanan yang kita butuhkan sehari-
hari dibedakan atas:
Makronutrien, yaitu bahan makanan yang dibutuhkan dalam jumlah
cukup banyak setiap hari seperti: Karbohidrat, lemak, dan protein.
Mikronutrien, yaitu zat-zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah
sangat kecil seperti: Vitamin, mineral, dan air.
3.2. Saran
a. Bagi Tenaga Kesehatan
Pihak-pihak terkait diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan
petugas kesehatan terkait dengan upaya untuk meningkatan prosentase
pengetahuan masayarakat tentang pentingnya gizi seimbang dengan cara
melakukan kunjungan rumah, melakukan penyuluhan terhadap
masyarakat secara berkala.
b. Bagi masyarakat
Sebaiknya masyarakat melakukan peningkatan pengetahuan
tentang pentingnya gizi seimbang. Agar dapat menurunkan angka
kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh masalah gizi.
REFERENSI
Almatsier,S. 2004. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Bandura, A. 1997. Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W.H. Freeman &
Co.
Badan Perencanaan Dan Pembangunan Nasional (Bappenas). 2011. Penjelasan
Tentang Ketahanan Pangan. www.bappenas.go.id diakses pada tanggal 07
Oktober 2015 pukul 17.05
Budianto, Agus Krisno. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang. Universitas
Muhammadiyah Malang Press
Depkes RI. 2002. Pemantauan pertumbuhan balita. Jakarta : Direktorat Jenderal bina
kesehatan masyarakat
Depkes RI. 2003. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Saki. Jakarta.
Gibney, J., M., et al. 2008.Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
L Sigit.2012.Bab II Kajian Pustaka (online) eprints.uny.ac.id/8842/2/bab2%20-
09604227098.pdf diakses tanggal 6 Okt 2015 pukul 14.30
Moehyi, S.1992. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga. PT Bhratara
Niaga Media: Jakarta.
Persagi, 1999. Visi dan Misi Gizi dalam Mencapai Indonesia Sehat Tahun 2010, Jakarta
Sumardjo, Damin.2008.Pengantar kimia: buku panduan kuliah mahasiswa kedokteran
dan program strata I fakultas bioeksakta. Jakarta: EGC
WHO. 2012. UNICEF-WHO-The World Bank joint child malnutrition estimates.