USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
POTENSI BUNGA KARAMUNTING (Melastoma malabathricum L.)
TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN TRIGLISERIDA
PADA TIKUS PUTIH JANTAN HIPERLIPIDEMIA YANG DIINDUKSI
PROPILTIOURASIL
BIDANG KEGIATAN:
PKM P
Diusulkan oleh:
M. Iqbal Arief I1A009090 Angkatan 2009
Riky Novriansyah W I1A009066 Angkatan 2009
Indra Tjeng Budianto I1A009078 Angkatan 2009
Muhammad Bimo Harmaji I1A010013 Angkatan 2010
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2011
2
i
1. Judul Kegiatan : Potensi bunga karamunting (Melastoma malabathricum L.) terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida pada tikus putih jantan hiperlipidemia yang diinduksi propeltiourasil
2. Bidang Kegiatan : PKM Penelitian3. Bidang Ilmu : Kesehatan4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : M.Iqbal Ariefb. NIM : I1A009090c. Jurusan : Pendidikan Dokterd. Universitas : Universitas Lambung Mangkurate. Alamat Rumah dan No Telp/Hp : Komplek pratama III, Rw 02, Rt 07. No
05 sei. Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 085753578647
f. Alamat email : [email protected]. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Dr.Alfi Yasmina, M.Kesb. NIP : 19741004 199802 2 001c. Alamat Rumah dan No Telp/HP : Jl. Pulau laut Rt 10, no 09, Kalimantan
Selatan7. Biaya Kegiatan Total
a. Sumber Dikti : Rp. 9.722.000,00b. Sumber Lain : -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Banjarbaru, 05 Oktober 2011MenyetujuiKepala Prodi Pendidikan DokterFakultas Kedokteran UNLAM Ketua Pelaksana Kegiatan
(dr. Didik Dwi Sanyoto, M.Kes, M.Med.Ed) M.Iqbal ariefNIP. 19720307 199702 1 002 NIM. I1A007073
Pembantu Rektor IIIUniversitas Lambung Mangkurat Dosen Pendamping
(Prof.Dr.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi) dr. Alfi Yasmina, M.kes
NIP. 19590409 198103 1 002 NIP. 19741004 199802 2 001
ii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
A. JUDUL............................................................................................................1
B. LATAR BELAKANG MASALAH...............................................................1
C. PERUMUSAN MASALAH...........................................................................2
D. TUJUAN.........................................................................................................2
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN................................................................2
F. KEGUNAAN..................................................................................................3
G. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................3
H. METODE PENELITIAN...............................................................................7
I. JADWAL KEGIATAN................................................................................12
J. RANCANGAN BIAYA...............................................................................13
K. DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14
L. LAMPIRAN..................................................................................................16
iii
1
A. JUDUL
Potensi bunga karamunting (Melastoma malabathricum L.) terhadap kadar
kolesterol total dan trigliserida pada tikus putih jantan hiperlipidemia yang diinduksi
propiltiourasil
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Hiperlipidemia adalah suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya
kadar lemak dalam darah. Komponen lemak plasma yang paling banyak dalam
darah adalah kolesterol total (kolesterol bebas dan ester kolesterol) dan
trigliserida. Ketika salah satu atau lebih dari lemak tersebut meningkat, maka
kondisi tersebut dikatakan hiperlipidemia (Kaplan, 1984).
Peningkatan kadar lemak yang tinggi ini disebabkan oleh faktor-faktor
risiko yang meliputi : adanya gangguan pada metabolisme lemak, merokok,
diabetes melitus, kegemukan, kurangnya aktivitas fisik, dan stres (Wijaya, 1993).
Akumulasi kolesterol dan lemak lainnya pada dinding arteri menyebabkan
aterosklerosis, yang mendasari penyebab penyakit pada jantung, seperti penyakit
jantung koroner (PJK) dan stroke (Solomon, 1987).
Hiperlipidemia menyebabkan sekitar 18 % penyakit serebrovaskular dan
sekitar 56 % penyakit jantung iskemik di seluruh dunia (Hutter, 2004). Penyakit
kardiovaskuler merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian
di dunia terutama di negara-negara berkembang. Data menunjukkan terdapat
sekitar 9 juta orang meninggal tiap tahunnya akibat penyakit kardiovaskuler dan
diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat mencapai 19 juta pada tahun 2020 (
Goldstein, 1973 ).
Di negara berkembang dari tahun 1990 sampai 2020, diperkirakan angka
kematian akibat PJK akan meningkat 137% pada laki-laki dan 120% pada wanita,
sedangkan di negara maju perkiraan peningkatannya lebih rendah yaitu 48% pada
laki-laki dan 29% pada wanita ( Irawan, 2007 ).Temuan tersebut membuktikan
bahwa hiperlipidemia merupakan masalah kesehatan yang serius dan dibutuhkan
penanganan yang tepat bagi penderitanya.
2
Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional telah diterima secara luas
oleh masyarakat hampir di seluruh negara di dunia. Alasan inilah yang
menyebabkan meningkatnya ketertarikan penggunaan bahan tradisional dari
tumbuhan untuk menangani hiperlipidemia. Salah satu tanaman tradisional yang
banyak di temukan di hutan Kalimantan Selatan adalah karamunting (Melastoma
malabathricum L.).Tanaman ini banyak mengandung anti oksidan, salah satunya
adalah flavonoid,saponin, dan tannin. Flavonoid yang diidentifikasi ada pada
bunga karamunting adalah quercetin ( Pratiwi, 2010 ).
Pada penelitian yang dilakukan pada tahun 1996 di Finlandia
menyebutkan bahwa flavonoid dapat menurunkan angka kejadian penyakit
kardiovaskular (Knekt, 1996 ). Flavonoid meningkatkan aktivitas lipoprotein
lipase sehingga berpengaruh terhadap kadar kolesterol (Sudheesh, 1997 ).
Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai efek ekstrak etanol
bunga karamunting (Melastoma malabathricum L.). terhadap kolesterol total dan
trigliserida dalam darah tikus jantan yang diinduksi propiltiourasil.
C. PERUMUSAN MASALAH
Hiperlipidemia (Hyperlipoproteinemia adalah tingginya kadar lemak
(kolesterol, trigliserida maupun keduanya) dalam darah. Kadar lemak yang
abnormal dalam sirkulasi darah (terutama kolesterol) bisa menyebabkan masalah
jangka panjang. Resiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit arteri koroner atau
penyakit arteri karotis. Diperlukan unsur kimia seperti flavonoid untuk
meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase sehingga berpengaruh terhadap
penururnan kadar kolesterol total dan trigliserida serum seperti yang terdapat
dalam bunga karamunting. Untuk itu diperlukan penelitian mengenai potensi
bunga karamunting terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida.
D. TUJUAN
Untuk mengetahui potensi ekstrak etanol bunga karamunting sebagai salah
satu alternatif pengobatan hiperlipidemia.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
3
Luaran kegiatan yang diharapkan pada penelitian ini adalah untuk
memberikan nilai tambah manfaat bunga karamunting yang berada di Kalimantan
Selatan, sebagai salah satu bahan alam yang mampu menurunkan kadar kolesterol
total dan trigliserida. Nilai tambah peran bunga karamunting tersebut akan
dipublikasikan melalui jurnal ataupun ditindaklanjuti sebagai potensi yang layak
dipatenkan.
F. KEGUNAAN
Apabila pada hasil penelitian ini terbukti bermanfaat, maka bunga
karamunting dapat berpotensi sebagai obat antihiperlipidemia. Ada dua aspek
yang dapat dipetik, yakni aspek ekonomis dan aspek kesehatan. Aspek ekonomis,
meliputi peningkatan produksi, penambahan lapangan pekerjaan dan pemakaian
bunga karamunting dengan produk yang diusulkan, berupa pil obat bunga
karamunting ataupun minuman hangat dari ekstrak etanol bunga karamunting
yang telah diramu sedemikian rupa. Aspek kesehatan meliputi peningkatan
kesehatan masyarakat Kalimantan Selatan terutama masyarakat yang memiliki
faktor resiko tinggi mengalami penyakit jantung koroner dan stroke .
G. TINJAUAN PUSTAKA
Hiperlipidemia
Hiperlipidemia (Hyperlipoproteinemia adalah tingginya kadar lemak
(kolesterol, trigliserida maupun keduanya) dalam darah. Lemak mengikat dirinya
pada protein tertentu sehingga bisa mengikuti aliran darah; gabungan antara
lemak dan protein ini disebut lipoprotein (Kaplan, 1984).
Lipoprotein dapat dibagi menjadi lima kelompok yaitu, kilomikron,
VLDL (very low density lipoproteins), IDL (intermediate density lipoprotein),
LDL (low density lipoproteins), dan HDL (high density lipoproteins)(Koolman,
1994).
Kolesterol HDL mempunyai peranan yang penting pada keadaan
hiperlipidemia. Beberapa studi epidemologis menunjukkan adanya hubungan erat
antara penurunan kadar kolesterol HDL dengan risiko PJK. Setiap peningkatan 1
mg/dL kadar kolesterol HDL menurunkan risiko PJK 2% pada laki-laki dan 3%
4
pada perempuan dan hal tersebut tidak dipengaruhi oleh kolesterol LDL (Kostner,
2002 ).
Pada laki-laki usia pertengahan (45 s.d 65 tahun) dengan tingkat serum
kolesterol yang tinggi (kolesterol : > 240 mg/dL dan LDL kolesterol : > 160
mg/dL) risiko terjadinya PJK akan meningkat(Supriono,2008).
Tanaman Karamunting
Taksonomi Tanaman
Taksonomi dari tanaman karamunting adalah (Chong, 2004)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Melastomataceae
Genus : Melastoma
Spesies : Melastoma malabathricum L.
Sinonim
Tanaman karamunting (Melastoma malabathricum) memiliki sinonim
antara lain M. affine, M. candidum, M. septemnervium, M. polyanthum, Yeh mu
tan (cina), Singapore rhododendron. Nama simplisia daun yaitu Melastoma
folium dan simplisia akar yaitu Melastoma radix (Dalimartha,1999).
Morfologi dan Sifat
Karamunting merupakan salah satu spesies dari familia Melastomataceae.
Tanaman ini tumbuh liar dan dapat ditemukan hingga ketinggian 1.650 di atas
permukaan laut (dpl), perdu, tegak, tinggi 0,5-4 m, banyak cabang, bersisik dan
berambut. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan dan bersilang. Helai daun
berbentuk bundar telur, ujung lancip, pangkal membulat, tepi rata, panjang 2-20
cm, lebar 0,75-8,5 cm, berwarna hijau (Dalimartha,1999).
Tanaman karamunting berkembang biak dengan biji. Perbungaan
majemuk keluar di ujung cabang berupa malai rata dengan jumlah bunga tiap
malai 4-18, mahkota 5, dan berwarna ungu kemerahan, seperti pada Gambar 2.1
(Dalimartha,1999).
5
Gambar 2.1 Tanaman karamunting (Hsuan,1990)
Kandungan
Kandungan kimia yang terdapat di karamunting adalah saponin, tanin, dan
flavonoid. Saponin merupakan glikosida yang memiliki sifat berasa pahit, berbusa
dalam air, sifat detergen yang baik, beracun pada hewan berdarah dingin dan tidak
beracun pada hewan berdarah panas. (Santosa, 2005, Devi,2002).
Hasil ekstraksi metanol 90% dari bunga karamunting menunjukkan
kandungan senyawa kimia yang terdapat di bunga karamunting ialah kaempferol
3-0-(2",6"-di-O-E-p-coumaroyl)-β-D-galactopyranoside, kaempferol 3-0-β-D-
galactopyranoside, kaempferol 3-0-α-L rhamnopyranoside, kaempferol 3-O-β-D-
g1ucopyranoside, kaempferol, dan quercetin (Susanti, 2007).
Flavonoid memiliki efek protektif untuk melawan penyakit kronis karena
memiliki peranan dalam melawan radikal bebas. Dalam kasus penyakit
kardiovaskuler, flavonoid mengurangi oksidasi LDL yang memiliki peranan
penting dalam proses arterogenesis. Penelitian lain menyebutkan bahwa flavonoid
juga terbukti mengurangi kadar kolesterol darah pada mancit yang mengalami
hiperlipidemia. Flavonoid mengurangi sintesis kolesterol dengan cara
menghambat aktivitas enzim acyl CoA cholesterol acylTransferase (ASAT) pada
sel HepG2 (Metwally,2009).
Penelitian epidemiologi juga telah meneliti hubungan antara flavonoid
dalam makanan sehari hari dengan penyakit kardiovaskuler. Pengonsumsian
flavonoid sering dihubungkan dengan tingkat penyakit jantung, stroke, dan
kematian yang rendah. Metaanalisis dari tujuh penelitian prospektif dari flavonoid
dalam hubunganya dengan penyakit kardiovaskuler menemukan bahwa
pengonsumsian flavonoid secara optimal dapat mengurangi tingkat kefatalan
penyakit kardiovaskuler sebesar 20% dibandingkan dengan pengonsumsian
flavonoid yang rendah (Hodgson,2008).
6
Quercetin adalah senyawa campuran polofenol flavonoid, berperan
sebagai antioksidan yang kuat dan musuh dari radikal bebas dan mampu
berinteraksi dengan beberapa enzim kunci. Quercetin terbukti sebagai inhibitor
enzim xantin oksidase dan lipooksigenase yang efektif, dimana enzyme ini
diketahui terlibat dalam proses inflamasi, arterosklerosis, kanker, dan
penuaan(Shin,2010).
Salah satu metabolit quarcetin, Q3GA, menunjukan aktivitas antioksidan
yang berpengaruh dan dapat mencegah oksidasi LDL oleh ion Cu2+. Penelitian
juga telah menyatakan lebih dari 80% metabolit quercetin yang terdapat dalam
fragmen yang mengandung serum albumin dan albumin terikat Q3GA,
mempunyai efek antioksidan melawan oksidasi LDL (Terao,2008).
Saponin dapat berkombinasi dengan asam empedu dan kolesterol ( dari
makanan ) membentuk “micelle” yang juga tidak dapat diserap oleh usus
(Muchtadi,2005). Sedangkan tannin di dalam tubuh akan berikatan dengan protein
tubuh dan akan melapisi dinding usus, sehingga penyerapan lemak terhambat.
Selain itu juga tannin melindungi usus terhadap asam lemak tak jenuh. Proses
perlindungan yang dilakukan tannin berupa pemadatan lapisan lender saluran
pencernaan sehingga menghambat penyerapan zat zat makanan ( termasuk lemak
dan kolesterol ) oleh saluran pencernaan (Murray, 2003).
Simvastatin
Simvastatin merupakan senyawa yang diisolasi dari jamur Penicillium
citrinum, senyawa ini memiliki struktur yang mirip dengan HMG-CoA reduktase.
Simvastatin akan menghambat HMG-CoA reduktase mengubah asetil-CoA
menjadi asam mevalonat (Witztum,1996). Simvastatin jelas menginduksi suatu
peningkatan reseptor LDL dengan afinitas tinggi. Efek tersebut meningkatkan
kecepatan ekstraksi LDL oleh hati, sehingga mengurangi simpanan LDL plasma
(Katzung, 2002).
7
Simvastatin merupakan prodrug dalam bentuk lakton yang harus
dihidrolisis terlebih dulu menjadi bentuk aktifnya yaitu asam β-hidroksi di hati,
lebih dari 95% hasil hidrolisisnya akan berikatan dengan protein plasma.
Konsentrasi obat bebas di dalam sirkulasi sistemik sangat rendah yaitu kurang
dari 5%, dan memiliki waktu paruh 2 jam. awal pemberian obat adalah sebesar 5-
10 mg/hari, dengan dosis maksimal 40 mg/hari (Witztum, 1996).
Propiltiourasil
Propiltiourasil adalah obat antitiroid golongan tionamida. Propiltiourasil
menghambat proses inkorporasi yodium pada residu tirosil dari tiroglobulin, dan
juga menghambat penggabungan residu dari yodotirosil ini untuk membentuk
yodotironin. Kerjanya dengan menghambat enzim peroksidase sehingga oksidasi
ion yodida dan gugus yodotirosil terganggu. Propiltiourasil juga menghambat
deyodinisasi tiroksin menjadi triyodotironin di jaringan perifer. Sehingga
menebabkan penurunan hormon tiroid. Penurunan sekresi tiroid sangat
meningkatkan konsentrasi kolesterol , fosfolipid dan trigliserida plasma dan
hampir selalu menyebabkan pengendapan lemak didalam hati. Sangat
meningkatnya jumlah lipid dalam sirkulasi darah pada orang hipotiroidisme yang
lama sering kali dihubungkan dengan timbulnya aterosklerosis yang berat
( Ganiswara,2008)
H. METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah ekstrak etanol bunga
karamunting dengan dosis 0,1mg/gBB, 1mg/gBB, 10mg/gBB, dan 100mg/gBB.
2. Variabel terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah kadar kolesterol total dan
trigliserida dalam darah tikus.
3. Variabel pengganggu
a. Umur, dikendalikan dengan memilih tikus sekitar 2-3 bulan
b. Berat badan, dikendalikan dengan memilih tikus dengan berat badan 150-250 gr.
8
c. Jenis kelamin, dikendalikan dengan memilih tikus jantan.
d. Suhu ruangan, dikendalikan dengan menempatkan bahan penelitian pada
ruangan yang sama pada setiap kelompok perlakuan.
e. Faktor fisik dan psikologis bahan penelitian, dikendalikan dengan memberikan
perlakuan yang sama pada semua bahan penelitian dan melakukan adaptasi
tikus terhadap lingkungan selama 1 minggu.
Model yang Digunakan
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus jantan yang
diberikan berbagai perlakuan dengan larutan aquadest ( kontrol - ), simvastatin
0,0065 mg/gBB ( kontrol + ) serta pemberian propiltiourasil 0,01% dan ekstrak
etanol bunga karamunting dengan dosis 0,1mg/gBB, 1mg/gBB, 10mg/gBB, dan
100mg/gBB.
Bahan dan Alat
Bahan penelitian yang digunakan adalah tikus jantan dengan berat badan
150-250 gram dengan rentang usia 2-3 bulan, bunga karamunting, etanol, Kit
pereaksi untuk penetapan kadar kolesterol (Enzymatic colorimetric test for
determination of cholesterol : Metode CHODPAP), kit pereaksi untuk penetapan
kadar trigliserida (Enzymatic colorimetric test for determination of triglycerides :
Metode GPO-PAP), Na2EDTA 0,05 M, propiltiourasil (PTU) 0,01%, dan CMC
Na 0,5%, makanan mancit.
Peralatan yang digunakan terdiri dari : Blender, maserator, evaporator,
timbangan analitik Sartorius, timbangan gram kasar, sonde oral, sentrifugator,
pipet mikro, lampu duduk, fotometer Clinicon 4010,spuit, kandang mancit, dan
alat-alat yang umum digunakan di Laboratorium Farmakologi-Klinik dan
Laboratorium Farmakognosi- Fitokimia.
Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah studi eksperimental dengan
Posttest-Only with Control Group Design dengan menggunakan 5 kelompok
perlakuan. Penelitian ini dibedakan menjadi 2 tahap, yakni tahap persiapan dan
tahap penelitian. Tahap persiapan terdiri dari pemilihan hewan coba dan
aklimatisasi serta pembuatan ekstrak etanol bunga karamunting. Tahap penelitian,
9
terdiri dari pemeriksaan reaksi identifikasi kimia ekstrak etanol bunga
karamunting (flavonoid dan tanin) dan pengujian efek bunga karamunting
(Melastoma malabathricum L.) terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida.
Pembuatan Ekstrak Bunga Karamunting
Bunga karamunting dikeringkan dengan cara diangin-anginkan atau dijemur
dibawah sinar matahari secara tidak langsung (menggunakan penutup kain hitam)
kemudian diblender sampai halus. Pada penelitian ini, metode ekstraksi yang
digunakan ialah maserasi. Sebanyak 100 g sampel serbuk dimasukkan dalam alat
maserasi. Kemudian larutan penyari (etanol) dituangkan secara perlahan-lahan ke
dalam alat maserasi yang berisi sampel. Sambil diaduk-aduk hingga merata.
Larutan penyari dituangkan hingga 1 cm di atas permukaan sampel. Setiap 1x24
jam filtrat disaring dan pelarut diganti dengan yang baru sambil sekali-kali
diaduk. Penggantian pelarut dilakukan hingga cairan berwarna bening. Setelah itu
ekstrak dikumpulkan dan diuapkan dengan menggunakan rotary evaporator pada
tekanan rendah dengan temperatur 40 C sampai didapatkan ekstrak etanol yang⁰
kental.
1. Pemeriksaan ekstrak bebas etanol
Ekstrak etanol bunga karamunting yang kental dipanaskan pada suhu 60 oC.
Timbang berulang-ulang sampai didapatkan bobot yang tetap.
2. Pembuatan larutan CMC-Na 0,5%
CMC-Na sebanyak 0,5 g dilarutkan dengan aquades panas sedikit demi
sedikit sampai semua CMC-Na larut. Sisa aquades ditambahkan sampai
didapatkan volume larutan CMC-Na sebanyak 100 ml.
3. Pembuatan suspensi ekstrak
Pembuatan suspensi untuk mempermudah dalam pemberian pada hewan uji.
Pembuatan suspensi yaitu ekstrak etanol dicampur dengan suspending agent,
yaitu CMC-Na.
Tahap Penelitian
A. Metode reaksi identifikasi kimia ekstrak bunga karamunting
1. Reaksi identifikasi terhadap flavonoid
Ekstrak setara dengan 10 g bahan panaskan di atas penangas air sampai
10
kering. Ekstraksi berulang-ulang dengan petroleum eter/n-heksan sampai cairan
tidak berwarna. Residu ditambahkan 20 ml etanol 80%. Saring filtat dibagi 2 (A,B)
A : blanko, B : + 0,5 ml HCl pekat
Amati perubahan warna, panaskan diatas penangas air selama 15 menit.
Hasil positif bila perlahan-lahan terjadi warna merah terang/violet .
2. Reaksi identifikasi terhadap tanin
Sebanyak 5 ml larutan filtrat dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi ditambahkan
FeCl3 1 %. Hasil positif ditunjukkan dengan perubahan warna menjadi hijau
kehitaman..
Percobaan antihiperlipidemia
Pengujian dilakukan pada 6 kelompok tikus putih jantan yang sehat dan
beraktivitas normal. Pengelompokan tersebut dipilih secara acak dan masing-
masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus.
1. Kelompok I : Kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan aquadest
2. Kelompol II : Kelompok kontrol positif yang hanya diberikan
penginduksi propiltiourasil 0,01% dan simvastatin 0,0065 mg/gBB
3. Kelompok III : Kelompok uji yang diberikan penginduksi propiltiourasil
0,01% kemudian diberikan suspensi ekstrak dosis 0,1mg/gBB satu jam
setelah pemberian penginduksi.
4. Kelompok IV : Kelompok uji yang diberikan penginduksi propiltiourasil
0,01% kemudian diberikan suspensi ekstrak dosis 1mg/gBB satu jam
setelah pemberian penginduksi.
5. Kelompok V : Kelompok uji yang diberikan penginduksi propiltiourasil
0,01% kemudian diberikan suspensi ekstrak dosis 10mg/gBB satu jam
setelah pemberian penginduksi
6. Kelompok VI : Kelompok uji yang diberikan penginduksi propiltiourasil
0,01% kemudian diberikan suspensi ekstrak dosis 100mg/gBB satu jam
setelah pemberian penginduksi
Sebelum percobaan, tikus dipuasakan terlebih dahulu terhadap makanan
selama 18 jam, tetapi diperbolehkan untuk diberi minum. Pemberian
propiltiourasil pada kelompok I, II, III,IV, V, dan VI diberikan setiap hari pada
11
waktu yang relatif sama, dimulai dari hari pertama hingga hari ke
delapan.Pemberian simvastatin dosis 0,0065 mg/gBB pada kelompok II dan
pemberian suspense ekstrak pada kelompok III ,IV, V, dan VI diberikan satu jam
setelah pemberian penginduksi. Selama percobaan, tikus diberikan makanan dan
minuman seperti biasa, kecuali ketika akan dilakukan pengukuran kadar
kolesterol dan trigliserida pada darah tikus, terlebih dahulu tikus dipuasakan
selama 18 jam sebelum pengambilan darah. Pengukuran tersebut dilakukan pada
hari ke-8 dalam percobaan.
Pengambilan darah tikus dilakukan dengan cara punktur kardiak yang diuraikan sebagai berikut :
a. Pegang kulit tengkuk mancit diatas bahu sehingga kepalanya berada di atas dan kedua kakinya berada di bawah.
b. Gunakan spuit 1 ml dengan besar jarum 22.c. Tusukan jarum sejauh 5mm dari tengah dinding thorax melalui dagunya,
dengan kedalaman 5 – 10mm, pegang spuit 25 – 30 derajat dari dadad. Jika darah tidak muncul dengan segera, tarik 0,5 cc udara untuk
membentuk ruang vakum dalam spuit. Tarik spuit tanpa mengeluarkannya dari dalam kulit dan coba sudut atau arah yang berbeda ssecara perlahan. Ketika darah muncul di ujung spuit, tahan dan tarik kembali ujung spuit sampai darah yang diperlukan tercukupi jumlahnya.
e. Darah dalam tabung dikocok pelan-pelan dan dimasukkan ke dalam sentrifugator dan disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 12.000 ppm untuk memisahkan serum dari bagian darah lainnya. Selanjutnya serum darah yang dipisahkan digunakan untuk pengukuran kadar kolesterol total dan trigliserida. Pengukuran kadar kolesterol total dan trigliserida dilakukan pada plasma darah tikus menggunakan kit pereaksi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan untuk penetapan kadar kolesterol total dan trigliserida secara fotometri dengan alat fotometer Clinicon 4010. Penetapan kadar kolesterol total dilakukan dengan menggunakan metode CHOD-PAP dan penetapan kadar trigliserida dilakukan menggunakan metode GPO-PAP.
Analisis DataData kadar kolesterol total dan trigliserida dievaluasi secara statistik
dengan melakukan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji homogenitas varians
Levene’s test. Selanjutnya, jika terdistribusi normal dan homogen maka dilakukan
analisis parametrik secara One-way Anova dengan tingkat kepercayaan 95% (α =
12
0,05). Jika tidak terdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan upaya
transformasi data. Jika tetap tidak terdistribusi normal dan homogen, maka
alternatif yang dipilih adalah uji Kruskal-Wallis. Jika terdapat perbedaan
bermakna antar perlakuan, maka dilakukan uji Post-hoc untuk mengetahui
kelompok yang terdapat perbedaan bermakna. Jika uji Anova yang digunakan,
maka uji Post-hoc yang dipilih ialah Tukey HSD. Jika uji Kruskal-Wallis yang
digunakan, maka uji Post-hoc yang dipilih ialah Mann-Whitney.
Cara Penafsiran dan Penyimpulan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisa data, dilakukan penafsiran terhadap potensi
ekstrak etanol bunga karamunting terhadap kolesterol total dan trigliserida pada
tiap dosis perlakuan dengan membandingkannya dengan kelompok yang
diberikan aquadest (kontrol -) dan kelompok yang diberikan propiltiourasil
0,01%, dan simvastatis 0,0065 mg/gBB (kontrol +). Kesimpulan hasil penelitian
diperoleh dari hasil penafsiran hasil penelitian yang berupa potensi ekstrak etanol
bunga karamunting terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida.
I. JADWAL KEGIATAN
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Program Penelitian Potensi bunga karamunting
(Melastoma malabathricum L.) terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida paa
tikus putih jantan hiperlipidemia yang diinduksi propeltiourasil
Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
Determinasi Bunga Karamunting
Pengumpulan bunga karamunting
Pembuatan ekstrak
Pemilihan hewan coba dan
aklimatisasi
Penelitian
Pengolahan data
Pembuatan laporan
13
J. RANCANGAN BIAYA
Rancangan Biaya Penelitian ini adalah:
1. Bahan habis pakai
Bunga karamunting : Rp. 300.000,00
Pembuatan ekstrak:
a. Etanol PA 3 L : Rp 600.000,00
b. Sewa Rotary evaporator dan waterbath : Rp. 300.000,00
Spuit 1 cc 24 buah @ Rp. 2000,- : Rp. 48.000,00
dan 3 cc 48buah @ Rp. 3000,- : Rp. 144.000,00
FeCl3 dan HCl : Rp. 200.000,00
2. Tikus 30 ekor @Rp. 45.000,- : Rp. 1.350.000,00
3. Kandang tikus dan tempat minum 6 @ Rp.80.000,- : Rp. 540.000,00
4. Pemeliharaan tikus 20 hari @ Rp 30.000,- : Rp. 600.000,00
5. Sewa laboratorium 20 hari @ Rp. 150.000,- : Rp. 3.000.000,00
6. Pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida
24 tikus @ 60.000 Rp. 1.440.000,00
7. Sewa peralatan selama perlakuan : Rp. 600.000,00
8. Pembuatan Laporan & dokumentasi : Rp. 300.000,00
9. Transportasi : Rp. 300.000,00
TOTAL Rp. 9.722.000,00
14
K. DAFTAR PUSTAKA
1. Chong WK, Lim BP, Ali DMH.2004. Phytochemical and Biological Study Of Melastoma Malabathricum L. A Local Plant Used In Traditional Medicine. MIDAS Bulletin 32-8.
2. Dalimartha, Setiawan.1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Jakarta: Trubus Agriwidya.
3. Devi BP, Boominathan R, Mandal SC.2002. Evaluation of anti-diarrheal activity of Cleome viscosa L. extract in rats. Phytomedicine 9(8): 739.
4. Ganiswara, sulistia, et al.2008. Farmakologi dan Terapi, Jakarta : FK UI.
5. Goldstein, Joseph L, William R Hazzard, Helmut G Schrott, Edwin L Bierman, Arno G Motulsky.1973. Hyperlipidemia in Coronary Heart Disease. J Clin Invest. 52(7): 1533-43.
6. Hodgson, Jonathan M.2008.Tea flavonoids and cardiovascular disease.Asia Pac J Clin Nutr.17:288-290
7. Hsuan K.1990. The concise flora of Singapore. Singapore: Singapore University Press.
8. Hutter, Carolyn M, Mellisa A Austin, Steve E Humphries.2004.Familial Hypercholesterolemia, Peripheral Arterial Disease and Stroke: a Huge Minireview. American Journal of Epidemiology 160(5): 430-435.
9. Irawan B. Upaya Menurunkan Angka Kematian Akibat Jantung Koroner [homepage on the Internet]. 2007. [cited 2010 Jan 19]. Available from: http://www.ugm.ac.id
10. Kaplan L A, Amadeo J.1984, Clinical Chemistry : Theory, Analysis, and Correlation. Missouri : Mosby Company.Hlm 580.
11. Katzung Bertram G, Susan B Masters, Anthony J Trevor. 2002.Basic & Clinical Pharmacology, Eleventh Edition. USA : McGraw-Hill Companies.
12. Knekt P, Jarvinen R, Reunanen A, Maatela J.1996. Flavonoid intake and Coronary Mortality in Finland: a Cohort Study. BMJ 312:478-481.
13. Koolman Jan, Klaus Heinrich Rohm, and Jurgen Wirth. 1994. Color Atlas of Biochemistry. Germany : Georg Thieme Verlag.
14. Kostner K Beyond.2002. LDL-Cholesterol: New Treatments Raising HDL-Cholesterol or Enhancing Reverse Cholesterol Transport. Austrian Journal of Cardiology 9 (7-8):328-331
15. Metwally M A A, A M El Gellal, and S M El Sawaisi.2009.Effects of Silymarin on Lipid Metabolism in Rats.World Applied Sciences Journal.6: 1634-1637
15
16. Muchtadi D.2005.Serat Makanan Fungsi Penting yang Hampir Dilupakan. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakulatas Teknologi Pertanian: IPB.
17. Murray R K, Granner D K, Mayes P A, Rodwell V W.2003.Biokimia Harper,Edisi 25.Jakarta: EGC
18. Pratiwi, Ayu C.2010. Potensi Bunga Karamunting (Melastoma malabathricum L.) terhadap Diare Pada Mencit Jantan (Mus musculus) yang Diinduksi Minyak Jarak (Oleum ricini). Banjarbaru : FK UNLAM .
19. Santosa CM, Hertiani T.2005. Kandungan senyawa kimia dan efek ekstrak air Daun Bangun-bangun (Coleus amboinicus, L.) pada aktivitas fagositosis netrofil tikus putih. Majalah Farmasi Indonesia 16(3): 141-8.
20. Shin H S,J H Yoo,T S Min,K-Y Lee and C Y Choi.2010.The Effects of Quercetin on Physiological Characteristics and Oxidative Stress Resistance in Olive Flounder, Paralichthys olivaceus.Asian-Aust. J. Anim. Sci. 23:588-597
21. Solomon S. 1987. Introduction to General, Organic, and Biological Chemistry. USA: McGraw-Hill Inc. Hlm 822.
22. Sudheesh S, G Pressankumar, S Vijayakumar and N R Vijayalashmi. 1997. Hypolipidemic Effect of Flavonoids from Solanum Melongena. Plant Foods for Human Nutrition 51: 321-30.
23. Supriono, Mamat.2008. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap Kejadian penyakit jantung koroner pada kelompok Usia kurang dari 45 tahun. Semarang : Universitas Diponegoro.Hlm 26.
24. Susanti D. Antioxidant and cytotoxic flavonoids from the flowers of Melastoma malabathricum L. Food Chemistry 2007; 103: 710-16.
25. Terao J, Yoshichika Kawai and Kaeko Murota.2008.Vegetable flavonoids and cardiovascular disease.Asia Pac J Clin Nutr.17:291-293
26. Wijaya A. 1993. Patogenesis Hiperlipidemia. Jakarta: Prodia Diagnostic Educational Services. Hlm 1.
27. Witztum JL, Steinberg D.1996. Role of oxidized low density lipoprotein in atherogenesis. J Clin Invest. 88:1785–1792
16
LAMPIRAN
1. Biodata Ketua dan Anggota KelompokKetua Kelompok
a. Nama : M. Iqbal Arief b. NIM : I1A009090c. Fakultas/Program Studi : Kedokteran / Pendidikan Dokterd. Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurate. Tempat, Tanggal Lahir : Kandangan, 20 Januari 1992f. Agama : Islamg. Alamat : Komplek pratama III, Rw 02, Rt 07. No 05
sei. Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan h. No. Telpon/HP : 085753578647i. Email : [email protected]. Waktu untuk kegiatan PKM : 13 Jam/minggu
Anggota Kelompok
a. Nama : Riky Novriansyah Wb. NIM : I1A009066c. Fakultas/Program Studi : Kedokteran / Pendidikan Dokterd. Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurate. Tempat, Tanggal Lahir : Palangka Raya,29 November 1991f. Agama : Islamg. Alamat : jl.purnama 12 D Banjarbaru Kal-selh. No. Telpon/HP : 085252766796i. Email : [email protected]. Waktu untuk kegiatan PKM : 13 Jam/minggu
Anggota Kelompok
a. Nama : Indra Tjeng Budiantob. NIM : I1A009078c. Fakultas/Program Studi : Kedokteran / Pendidikan Dokterd. Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurate. Tempat, Tanggal Lahir : Banjarmasin, 31 januari 1992f. Agama : Kristeng. Alamat : Jl. Sukarelawan No. 90, Banjarmasin, Kal-Selh. No. Telpon/HP : 087815170189i. Email : [email protected]. Waktu untuk kegiatan PKM : 13 Jam/minggu
17
Anggota Kelompok
a. Nama : Muhammad Bimo Harmajib. NIM : I1A010013c. Fakultas/Program Studi : Kedokteran / Pendidikan Dokterd. Perguruan Tinggi : Universitas Lambung Mangkurate. Tempat, Tanggal Lahir : Banjarmasin, 10 Mei 1993f. Agama : Islamg. Alamat : Jl.Flamboyan 2 No.16,Banjarmasin, Kal-Selh. No. Telpon/HP : 087814315534i. Email : [email protected]. Waktu untuk kegiatan PKM : 13 Jam/minggu
2. Dosen Pembimbing
a. Nama : Dr.Alfi Yasmina, M.Kesb. NIP : 19741004 199802 2 001c. Tempat, Tanggal Lahir :d. Agama : Islame. Alamat : Jl. Pulau laut Rt 10, no 09, Kalimantan Selatanf. No. Telpon/HP : 081348035751g. Email : [email protected]. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 Jam/minggu
Banjarbaru, 05 Oktober 2011Hormat kami,
M.Iqbal Arief Riky Novriansyah W NIM. I1A009090 NIM. I1A009066
Indra Tjeng B. M. Bimo Harmaji NIM.I1A009078 NIM.I1A010013
Mengetahui,Dosen Pembimbing
Dr.Alfi Yasmina, M.Kes NIP. 19741004 199802 2 001