PMK-97/PMK.04/2020 Sebagai Salah Satu UpayaPercepatan NLE
Djanurindro WibowoKasubdit Impor-Direktorat Teknis
Kepabeanan
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
Jakarta, 14 Agustus 2020
01National Logistic Ecosystem (NLE)
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
LOGISTIK INDONESIA TIDAK EFISIEN
Sumber: katadata 2019
Biaya logistic di Indonesia tertinggi dibanding 5 negara ASEAN lainnya, 24% PDB setara dengan Rp. 3.560 Trilyun
Variable Perijinan ClearanceEkspor 61 Jam 56 JamImpor 106 Jam 99 Jam
Menilai peningkatan efisiensi waktu dan biaya
Tidak terdapat peningkatan efisiensi waktudan biaya yang signifikan dalam dua tahunterakhir
TAB 2019 TAB 2020
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
LOGISTICS PERFORMANCE INDEX (LPI)NEGARA-NEGARA ASEAN 2014-2018
2018 2016 2014
Peningkatan biaya logistik (2013-2016)
BIAYA LOGISTIK
LATAR BELAKANG
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
Biaya transportasi merupakan komponenterbesar, dan transportasi yang tidak reliable membuat biaya inventori ikut meninggi
AMANAT PENGEMBANGAN NLE (INPRES 5 TAHUN 2020)
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
NLE adalah ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintasbarang dan dokumen baik internasional maupun domestik yangberorientasi pada kerjasama antar instansi pemerintah dan swasta,melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi danduplikasi, serta didukung oleh sistem teknologi informasi yang mencakupseluruh proses logistik terkait dan menghubungkan sistem-sistem logistikyang telah ada
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
Sumber: TIM NLE
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
Sumber: TIM NLE
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
Sumber: TIM NLE
UPDATE PERCEPATAN NLE– SSM dan Join Inspection DJBC-Karantina
SSM DAN JOIN INSPECTION DJBC -
KARANTINA:
• Flow process dan sistem yang
dikembangkan telah siap untuk digunakan
• Piloting di laksanakan Bulan Juni 2020 di
Belawa, Tg. Emas dan Tg Perak sesuai ND
Dirjen nomor 428/BC/2020 Tgl 10 Juni
2020
• Pengoperasian TPFT di Tg. Emas dalam
rangka percepatan Joint Inspection
• Desember 2020: Piloting Tanjung Priok
NO KANTOR SEBELUM SESUDAH EFISIENSI
1 KPPBC Belawan 2.8 - 3.8 Hari 1.8 Hari 1 - 2 Hari
2 KPPBC Tanjung Emas 3.7 - 4.3 Hari 1.9 Hari 1.8 - 2.5 Hari
3 KPPBC Tanjung Perak 1.7 - 3.7 Hari 1.04 - 1.6 Hari 0.66 - 2.1 hari
NO KANTOR SEBELUM SESUDAH EFISIENSI
1 KPPBC Belawan 2.457.000 772.400 IDR1.684.600
2 KPPBC Tanjung Emas 3.096.000 1.548.000 IDR1.548.000
3 KPPBC Tanjung Perak 4.874.458 2.111.000 IDR2.763.458
BIAYA
WAKTU
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
EFISIENSI BIAYA – SSM dan Join Inspection DJBC-Karantina (2019)
Tumbuhan (KT2-KT9)
KPPBC TMP BELAWAN KPPBC TMP TANJUNG EMAS KPPBC TMP TANJUNG PERAK
JUMLAH KONTAINER 5721 3016 23442
JUMLAH PIB 2980 1033 8037
Efisiensi Per Container 1.684.600 1.548.000 2.763.458
Total Efisiensi 9.637.596.600 4.668.768.000 64.780.982.436
Hewan (KH14-KH5)
KPPBC TMP BELAWAN KPPBC TMP TANJUNG EMAS KPPBC TMP TANJUNG PERAK
JUMLAH KONTAINER 566 144 1586
JUMLAH PIB 159 80 412
Efisiensi Per Container 1.684.600 1.548.000 2.763.458
Total Efisiensi 953.483.600 222.912.000 4.382.844.388
Ikan ( KID-7)
KPPBC TMP BELAWAN KPPBC TMP TANJUNG EMAS KPPBC TMP TANJUNG PERAK
JUMLAH KONTAINER 168 97 530JUMLAH PIB 168 95 523
Efisiensi Per Container 1.684.600 1.548.000 2.763.458
Total Efisiensi 283.012.800 150.156.000 1.464.632.740
Total Container Efisiensi per Container Total Efisiensi
a b a x b
KPPBC TMP BELAWAN 6455 1.684.600 10.874.093.000
KPPBC TMP TANJUNG EMAS 3257 1.548.000 5.041.836.000
KPPBC TMP TANJUNG PERAK 25558 2.763.458 70.628.459.564
Grand Total 35270 86.544.388.564
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
UPDATE D/O Online – Simulasi Efisiensi Waktu dan Biaya
Simulasi Pegurusan Sebelum D/O Online Simulasi Pegurusan Sebelum D/O Online
Kegiatan Waktu (Jam) Biaya Kegiatan Waktu (Jam) Biaya
Biaya D/O 0 Rp150.000 Biaya D/O 0 Rp150.000
Persiapan Dokumen 1 Rp300.000 Persiapan Dokumen 0
Job Assingment 1 Job Assingment 0,5
Perjalanan ke SL Office 2 Rp50.000 Perjalanan ke SL Office 0
Antrian 4 Antrian 0
Konfirmasi Pembayaran 0,5 Konfirmasi Pembayaran 0
Cetak D/O 0,5 Cetak D/O 0,5 Rp15.000
Perjalanan ke Office PPJK 2 Rp50.000 Perjalanan ke Office PPJK 0
Total 11 Rp550.000 Total 1 Rp165.000
10 Rp385.000
Efisiensi 91% 70%
Efisiensi Biaya D/O Online Tahun 2019
Jumlah PIB Efisiensi Total
1.450.553 Rp385.000 Rp558.462.905.000
Tanjung Priok
Jumlah PIB Efisiensi Total
667.530 Rp385.000 Rp256.999.050.000
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
Peraturan Untuk Mendukung Percepatan NLE
NO RPMK PROGRESS
1. Perubahan PMK-158/2017: Manifes PMK-97/PMK.04/2020
2.Penggantian PMK-88/2007: Pembongkaran Dan Penimbunan
Barang ImporSudah TTD Menteri Keuangan,
proses pengundangan dalam BN.3. Penggantian PMK-23/2015: Kawasan Pabean Dan TPS
4. Perubahan PMK-224/2015: Larangan Dan Pembatasan Harmonisasi di Kemenkumham
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
02PMK-97/PMK.04/2020 SebagaiSalah Satu Upaya Percepatan NLE
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
PMK-97/PMK.04/2020
“Dalam rangka meningkatkan kinerja sistem logistiknasional, memperbaiki iklim investasi, dan
meningkatkan daya saing perekonomian nasional, diperlukan penyelarasan ketentuan mengenai
manifes kedatangan dan keberangkatan saranapengangkut dengan penerapan
National Logistic Ecosystem (NLE)”
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
Latar Belakang:
Diantara Pasal 3 dan Pasal 4
disisipkan 1 (satu) pasal yakni Pasal
3A
PERUBAHAN
1Pasal 3A
(1) Pengangkut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)
wajib:
a. Menghubungkan sistemnya dengan Ekosistem Logistik
Nasional (National Logistic Ecosystem/NLE); dan
b. Menyediakan pelayanan pengiriman pesanan secara
elektronik (Delivery Order online).
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan
dalam jangka waktu paling lama 90 (Sembilan puluh) hari
sejak Ekosistem Logistik Nasional (National Logistik
Ecosystem /NLE) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a dan/atau pelayanan pengiriman pesanan secara elektronik
(Delivery Order online) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b diberlakukan.
Di antara Pasal 25 dan Pasal 26 disisipkan 1 (satu) pasal, yakniPasal 25A
2
Dalam hal Pengangkut tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3A, penyampaian
pemberitahuan RKSP, Inward Manifest, dan Outward
Manifest tidak dilayani sampai dengan Pengangkut
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3A.
Pasal 25A
PERUBAHAN
Ketentuan ayat (2) Pasal 26 diubah, sehingga Pasal 26 berbunyisebagai berikut :3
Pasal 26
(1) Pengangkut yang:
a. Tidak menyampaikan pemberitahuan RKSP,
pemberitahuan Inward Manifest, dan/atau
pemberitahuan Outward Manifest; atau
b. Menyampaikan pemberitahuan RKSP,
pemberitahuan Inward Manifest, dan/atau
pemberitahuan Outward Manifest, melewati
waktu yang ditetapkan dalam Undang-Undang
Kepabeanan,
Dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-Undang
Kepabeanan.
(2) Pengangkut yang tidak memenuhi ketentuan
penyerahan pemberitahuan Inward Manifest
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
dikenakan sanksi sesuai dengan undang-undang
Kepabeanan.
Pasal 26
(1) Pengangkut yang:
a. Tidak menyampaikan pemberitahuan RKSP,
pemberitahuan Inward Manifest, dan/atau
pemberitahuan Outward Manifest; atau
b. Menyampaikan pemberitahuan RKSP,
pemberitahuan Inward Manifest, dan/atau
pemberitahuan Outward Manifest, melewati
waktu yang ditetapkan dalam Undang-Undang
Kepabeanan,
Dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-Undang
Kepabeanan.
(2) Pengangkut dikenakan sanksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dalam hal tidak
memenuhi ketentuan penyerahan pemberitahuan
Inward Manifest sebagaimana dalam Pasal 9 ayat
(1)
PERUBAHAN
4Menambahkan 1 (satu) bagiandalam BAB VI, yakniBagian·Keenam yang berbunyisebagai berikut:
NPWP
kewajiban untuk mencantumkanNomor Pokok Wajib Pajakpenerima barang (consignee)dalam pemberitahuan RKSP danpemberitahuan Inward Manifestatau mencantumkan Nomor PokokWajib Pajak pengirim barang(shipper) dalam pemberitahuanOutward Manifest .
Pasal II
Peraturan Menteri ini mulai berlaku setelah30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
diundangkan.
ditetapkan secarabertahap olehDirektur Jenderal
Diatur lebih lanjut dalam Perdirjen
Dalam hal penerima (consignee) atau pengirim (shipper) tidak diwajibkan
mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak, Pengangkut dapat mencantumkan
nomor identitas lain berupa:
a. nomor identitas kependudukan, untuk penerima (consignee) atau
pengirim (shipper) yang merupakan warga negara Indonesia;
b. nomor paspor, untuk penerima (consignee) atau pengirim (shipper)
yang bukan merupakan warga negara Indonesia; atau
c. nomor dan/atau kode lainnya, untuk penerima (consignee) atau
pengirim (shipper) yang tidak termasuk dalam huruf a atau huruf b.
PENGEMBANGAN PELABUHAN
II. RPMK PEMBONGKARAN PENIMBUNAN BARANG IMPOR
Simplifikasi proses perizinan
bongkar/timbun di Luar Kawasan:
o Melalui SKP
o Penelitian Lapangan secara selektif
o Pengajuan 1 berkas (bongkar dan
timbun)
o Izin periodik
Izin Periodik
o Barang milik AEO/MITA
o Frekuensi Tinggi dan Sifat
barang khusus
o Frekuensi Tinggi dan tidak ada
Kawasan Pabean/TPS
Perluasan Trucklossing
(Bongkar langsung ke truk tanpa
dilakukan penimbunan di TPS):
o Barang impor dengan karakteristik tertentu
o telah mendapat persetujuan pengeluaran barang
Pengawasan secara selektif
berdasarkan manrisk:
o Jenis Komoditi
o Frekuensi
o Kepatuhan Pengangkut/
TPS/Importir
Perluasan Izin Bongkar/
Timbun di Luar Kawasan:
o Tidak ada Kawasan Pabean
o Tidak ada TPS
o MITA/AEO
SIMPLIFIKASI PROSES BISNIS MENGHILANGKAN
DUPLIKASI/REPETISI KEGIATAN
Menghilangkan kewajiban penyampaian laporan
bongkar oleh Pengangkut
Data dalam manifes BC 1.1 dianggap sebagai laporan bongkar
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
Penggantian PMK-88/2007
III. RPMK – Kawasan Pabean dan TPS
Mendukung perbaikan sistem logistik melalui National Logistic Ecosystem1
Penyediaan sistem dan sarpras
oleh Pengusaha TPS:
o Sistem Penyerahan Petikemas
secara elektronik (SP2 Online)
Mandatory
TPS Online dan Autogate :
o Sistem TPS Online, paling lama
31 Desember 2021
o Autogate, paling lama 31
Desember 2022
Reward Pengusaha TPS:
o Kepada Pengusaha TPS yang
memiliki kerjasama pengangkutan
barang impor/ekspor dengan
pengusaha transportasi (trucking)
o Perpanjangan masa berlaku SKEP
TPS s.d. dicabut
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
Penggantian PMK-23/2015
REVISI PMK 224 TAHUN 2015TENTANG PENGAWASAN TERHADAP IMPOR/EKSPOR BARANG LARTAS DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
Ketentuan koordinasi instansi teknis (K/L) dengan BC dalam penyusunanperaturan lartas
Otomasi proses secara sistem untuk proses : ► Penyampaian► Penelitian► Pencantuman
► Perubahan► Permintaan penjelasan (dikembalikan ke K/L)
Pencantuman ketentuan umum di bidang impor dan ekspor sesuai UU Perdagangan dan tanggung jawab importir
Mekanisme penghapusan lartas dari instansi teknis (K/L) langsung keINSW
4
3
2
1
IV. RPMK LARTAS
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI
Penggantian PMK-224/2015
TERIMA KASIH