LAPORAN KASUSPRE-EKLAMPSIA BERAT
Pembimbing:dr. Muslich Perangin-angin Sp.OG
Oleh: Yuki Retno
Preeklamsi patologi kehamilan yang ditandai dengan hipertensi, edema dan proteinuria yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu sampai segera setelah persalinan.
Definisi
Survey Demografi dari Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2005 angka kematian ibu Preeklamsi 20 – 30% setelah perdarahan dan infeksi
Data IBI eklamsi 25% setelah perdarahan Preeklamsi >> Primigravida 26%
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGIPeran Prostasiklin dan Tromboksan
Peran Faktor ImunologisDisfungsi dan Aktivasi dari Endotel
PATOFISIOLOGIIskemia Plasenta
Iskemik Plasenta
Kegagalan Remodelling a. spiralis a. Spiralis kaku dan keras
a. Spiralis tidak distensi dan vasodilatasi
vasokonstriksi
↓ aliran darah uteroplasenta
hpoksia
Iskemik plasenta
Gawatjanin dan pertumbuhan janin terhambat
GAMBARAN KLINIK
Hipertensi tanpa gejala yang ditemukan selama ANC
Edema merata
Berat badan meningkat mendadak
Gejala neurologis: edema papil
Peteki & memar koagulopati
PEMERIKSAAN FISIK
Dikatan PEB jika ditemukan 1 atau >> gejala di bawah ini:
1. TD sistolik ≥160 mmHg atau diastolic ≥110 mmHg, atau kenaikan sistolik >30 mmHg dan diastolic >15 mmHg.
2. Proteinuria ≥5 gram atau ≥3+ 3. Oliguria <400cc/24 jam4. Sakit kepala hebat dan gangguan penglihatan.5. Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan
abdomen.6. Edema paru dan sianosis.7. Adanya HELLP sindrom8. Pertumbuhan janin terhambat.
DIAGNOSIS
Laboratorium
•Evaluasi Hematologik•Pemeriksaan fungsi hati•Pemeriksaan fungsi ginjal
Foto thorax USG•Untuk melihat perkembangan fetus
Pemeriksaan Penunjang
Pertimbangkan rawat inap TD sistolik≥160 mmHg, diastolik ≥100 mmHg, Proteinuria ≥+
Awasi TD, edema, refleks+/- klonus, volume urin
Larutan MgSo4 40% 6 gram bolus Iv dilanjutkan 2 gram/jam drip
PENATALAKSANAAN
Kehamilan harus segera diakhiri bersamaan dengan pemberian pengobatan medicinal.
Indikasinya:1. Kehamilan >37 minggu2. Ada tanda eklamsi mengancam3. Kegagalan terapi pada perawatan
konservatif dalam waktu setelah 6 jam pengobatan gejala menetap atau meningkat
4. Adanya tanda gawat janin5. Adanya tanda pertumbuhan janin terganggu6. Sindrom HELLP
Penatalaksanaan Aktif
Kehamilan dapat dipertahankan bersamaan dengan pemberian pengobatan medicinal:
Indikasi:1. Kehamilan preterm<37 minggu2. Pengobatan medicinal sama dengan
pengelolaan aktif bila dalam 3 hari TD tidak terkontrol, obat antihipertensi dapat diganti dengan golongan alfa metil dopa 3x250 mg
3. Pemberian MgSO4 selama 24 jam
Pengelolaan Konservatif
PEB
KOMPLIKASI
Pemeriksaan antenatal yg teratur dan bermutu secara teliti, mengenal tanda-tanda sedini mungkin (preeklamsi ringan)
Harus selalu waspada tehadap kemungkinan terjadinya preeklamsi jika terdapat faktor-faktor predisposisi.
Penerangan tentang manfaat istirahat dan diet. Mencari pada tiap pemeriksaan tanda-tanda
preeklamsi dan mengobatinya segera apabila ditemukan.
Mengakhiri ekehamilan sedapat-dapatnya pada kehamilan >37 minggu apabila setelah dirawat tanda-tanda preeklamsi tidak juga dapat dihilangkan.
PENCEGAHAN
Prognosis buruk kematian pada ibu 9,8-20,5% dimana terjadi perdarahan otak, dekompensasi kordis, oedem paru, gagal ginjal.
Pada bayi 42,2-48,9% janin prematur dan hipoksia intra uterin
PROGNOSIS
LAPORAN KASUS
Identitas pasienNama : Ny. DUmur : 27 tahunAlamat : Jl. Tanah 600Agama : IslamSuku : JawaPekerjaan : IRTPendidikan : S1No RM : 21/41/13Tanggalmasuk: 28-04-2014Pukul : 15.00 WIB
Nama suami : Tn. HUmur : 30 tahunAgama : IslamSuku : JawaPekerjaan :
WiraswastaPendidikan : S1Alamat : Jl. Tanah 600
STATUS ORANG SAKIT
Ny. S, 27 tahun, G1P0A0, istri dari Tn S, 30 tahun datang ke RS Haji Medan pada tanggal 28-04-2014 pukul 15.00 wib dengan:
KU : Mules-mules mau melahirkan
Telaah :Hal ini dialami pasien sejak tanggal 28-04-2014 pukul 15.00 WIB mules teratur dan terus – menerus. Riwayat keluar lendir darah dari kemaluan (+) sejak pukul 14.00 WIB, warna merah kecoklatan, banyaknya 1x ganti pembalut, riwayat keluar air dari kemaluan (-) os juga mengetahui tekanan darah tinggi sejak kehamilan bulan ke 8, riwayat darah tinggi sebelumnya (-), riwayat nyeri kepala (-), riwayat penglihatan kabur (-) riwayat oyong-oyong (-), riwayat nyeri ulu hati (-), BAK (+)N, BAB (+)N.
RPT/RPO : -/-Menarche : 14 tahunLama haid : 5-7 hariDisminore : (-) Riwayat KB : (-)HPHT : 22 - 07 - 2013TTP : 29 - 04 - 2014ANC : ke Bidan 3x, dr. SpOG 1x
Status presentSens :CM Anemis :(-/-)TD :160/90mmHg Ikterik : (-/-)HR :122 x/I Dyspnoe : (+)RR : 32 x/I Sianosis : (-)T : 360 C Oedem : (+/+)TB : 165 cmBB : 120 kg
Riwayat Penyakit Dahulu R. Hipertensi : Disangkal R. DM : Disangkal R. Asma : Disangkal R. Operasi : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga R. Hipertensi : Disangkal R. DM : Disangkal R. Asma : Disangkal
Riwayat Obstetri HPHT : 22 – 07 - 2013 TTP : 29 – 04 - 2014 ANC : Dr. SpOG 1x
Bidan 3xRiwayat Persalinan
1. Hamil ini
Status GeneralisataMata : anemis -/-, ikterus -/-Leher : KGB tidak teraba, TVJ tidak ↑Thorax : Cor : Bunyi jantung normal, reguler, bunyi
tambahan (-)Pulmo : Suara pernapasan vesikuler, suara tambahan (-)Abdomen : distensi (-), Peristaltik (+) Normal, hepar tidak
teraba, lien tidak terabaEkstremitas: akral hangat (+), edema (+/+)
Status Obstetri
Abdomen : membesar, asimetrisPalpasi
-Leopold I : 3 jari dibawah proc. Xypoideus (39 cm)-Leopold II : Kiri teraba bagian kecil, kanan teraba
punggung, teregang kekanan-Leopold III : Teraba bulat keras, melenting, bagian
bawah kepala-Leopold IV : Divergen, 4/5
Gerak janin : (+)HIS : 2x20 tiap 10 menitDJJ : 144 x/i, regulerEBW : 2800-3000gr Inspeculo : tidak dilakukan pemeriksaanVT : Cervix sacral 1cm, effacement 50%, sel ket
(+), kepala HIST : Lendir darah (+), air ketuban (-)
Darah rutin Nilai Nilai Rujukan Satuan
HbHt
Hitung eritrositHitung leukosit
Trombosit
10,54,1
17,30030,3
351.000
12-16g/dl3,9-5,6 10*5/µl
4.000-11.000 /µl36-47 %
150.000-450.000/µl
Hasil laboratorium tanggal 12-04-2014Hematologi
Glukosa Darah Sewaktu 117 mg/dL < 140Protein urin ++
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSA
PEB + PG+ KDR (ATERM)+ PK + AH + Inpartu
RENCANA OPERASISC a/I PEB (tanggal 28 April 2014, pukul
16.00)
Laporan SC a/I PEB Tgl 28-04-2014 Pukul 16.00 Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter
terpasang dengan baik. Dilakukan tindakan aseptik dengan larutan betadin dan
alkohol 70% pada dinding abdomen lalu ditutup dengan doek steril kecuali lapangan operasi.
Dibawah spinal anastesi dilakukan insisi pfannenstiel mulai dari kutis, subkutis, hingga tampak fascia.
Dengan menyisipkan pinset anatomis dibawahnya, fascia digunting kekanan dan kekiri, otot dikuakkan secara tumpul.
Peritonium dijepit dengan klem, diangkat lalu digunting keatas dan kebawah kemudian dipasang hack blast.
Tampak uterus gravidarum, identifikasi SBR Lalu plica vesico uterina digunting kekiri dan kekanan dan
disisihkan kearah blast secukupnya. Selanjutnya dinding uterus diinsisi secara konkaf sampai
menembus subendometrium. Kemudian endometrium ditembus secara tumpul dan diperlebar sesuai arah sayatan. Selaput ketuban dipecahkan, air ketuban jernih.
Dengan meluksir kepala, lahir bayi laki-laki, BB 2900 gr, PB 49 cm, anus (+).apgar score 9-10.
Tali pusat diklem pada 2 tempat dan digunting diantaranya.
Plasenta dilahirkan dengan traksi pada tali pusat dan penekanan pada fundus, kesan lengkap.
Kedua sudut kiri dan kanan tepi luka insisi dijepit dengan oval klem
Kavum uteri dibersihkan dari sisa sisa selaput ketuban dengan kassa steril terbuka sampai tidak ada sisa selaput atau plasenta yang tertinggal. Kesan :bersih.
Dilakukan penjahitan hemostasis figure of eight pada kedua ujung robekan uterus dengan vicryl no. 1, dinding uterus dijahit lapis demi lapis jelujur terkunci . Evaluasi perdarahan terkontrol. Reperitonealisasi dengan plain catgut no.1.0
Klem peritonium dipasang, lalu kavum abdomen dibersihkan dari bekuan darah dan cairan ketuban. Kesan : bersih
Evaluasi tuba dan ovarium kanan kiri. kesan : normal. Lalu peritoneum dijahit dengan plain catgut no.00.
kemudian dilakukan jahitan aproksimasi otot dinding abdomen dengan plain cat gut no.00 secara simple
Kedua ujung fascia dijepit dengan kocher, lalu dijahit secara jelujur dengan vycril no. 1.
Subkutis dijahit secara simple dengan plain cat gut no.00
Kutis dijahit secara subkutikuler dengan vycril 3/0. Luka operasi ditutup dengan sufiatulle dan kasa steril. Liang vagina dibersihkan dari sisa sisa darah dengan
kapas sublimat hingga bersih. Keadaan umum ibu post operasi : stabil
Instruksi : Awasi vital sign, kontraksi dan tanda – tanda perdarahan
Terapi : Inj. MgSO4 20% (20cc) 4gr Bolus perlahan IVFD RL + MgSO4 40% (30cc) 12gr 14gtt / i IVFD RL + Oksitosin 10-10-5-5 20gtt/menit
Inj. Ceftriaxon 1gr/8jamInj. Ketorolac 30 mg/8jamInj. Methylergometrin 0,2 mg/12jaInj. As. Traneksamat 500mg/8jamInj. Ranitidin 50 mg/12 jam
FOLLOW UP POST SCJAM TD HR RR TFU P/V Kontrak
siUrin (via kateter)
18.00 160/80 122 x/i 32 x/i SDP (-) Lemah 50cc
18.15 160/80 122 x/i 32 x/i SDP (-) Lemah 50cc
18.30 160/80 122 x/i 32 x/i SDP (-) Lemah 50cc
18.45 150/80 1 18x/i 30 x/i SDP (-) Lemah 100cc
19.00 150/80 118 x/i 30 x/i SDP (-) Lemah 100cc
19.15 150/80 118x/i 30 x/i SDP (-) Lemah 100cc
FOLLOW UP 28 April 2014 dilanjutkan diruang ICUJAM TD HR RR TFU P/V Kontraksi Urin (via kateter)19.30 150/80 102 x/i 30 x/i SDP (-) Lemah 100cc19.45 150/80 102 x/i 30 x/i SDP (-) Lemah 100cc
20.00 140/70 102 x/i 30 x/i SDP (-) Lemah 150cc
20.15 140/70 100x/i 28 x/i SDP (-) Lemah 150cc
20.30 140/70 100 x/i 28 x/i SDP (-) Lemah 150cc
20.45 140/70 100x/i 28 x/i SDP (-) Lemah 150cc
21.00 140/70 100x/i 28 x/i SDP (-) Lemah 200cc
21.15 140/70 100 x/i 28 x/i SDP (-) Lemah 200cc
21.30 140/70 100x/i 28 x/i SDP (-) Lemah 200cc
21.45 140/70 100x/i 28 x/i SDP (-) Lemah 200cc
22.00 140/70 102 x/i 28 x/i SDP (-) Lemah 200cc
22.15 140/70 102x/i 28 x/i SDP (-) Lemah 250cc
22.30 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 250cc
22.45 140/70 100 x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 250cc
23.00 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 250cc
23.15 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 250cc
23.30 140/70 100 x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 250cc
23.45 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 250cc
FOLLOW UP 29 April 2014 dilanjutkan diruang ICUJAM TD HR RR TFU P/V Kontraksi Urin (via kateter)
24.00 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 300cc24.15 140/70 100 x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 300cc24.30 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 300cc24.45 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 300cc01.00 140/70 100 x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 350cc01.15 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 350cc01.30 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 400cc01.45 140/70 100 x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 400cc02.00 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 400cc02.15 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 400cc02.30 140/70 100 x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 400cc02.45 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 450cc03.00 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 450cc03.15 140/70 100 x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 450cc03.30 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 450cc03.45 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 450cc04.00 140/70 100 x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 450cc04.15 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 450cc04.30 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 450cc04.45 140/70 100 x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 450cc05.00 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 450cc05.15 140/70 100x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 450cc05.30 140/70 100 x/i 26 x/i SDP (-) Lemah 500cc
05.45 140/70 100x/i 26 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 500cc06.00 160/100 122 x/i 32 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 500cc06.15 160/100 122x/i 32 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 500cc06.30 160/100 122x/i 32 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 500cc06.45 160/100 122 x/i 32 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 550cc07.00 160/100 122x/i 32 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 550cc07.15 160/100 122x/i 32 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 550cc07.30 160/100 122 x/i 32 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 550cc07.45 160/100 122x/i 32 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 550cc08.00 160/100 122 x/i 32 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 550cc08.15 160/100 122x/i 32 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 600cc08.30 160/100 122x/i 32 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 600cc08.45 160/100 122 x/i 32 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 600cc09.00 160/100 122x/i 32 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 600cc09.15 150/90 120x/i 30 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 600cc09.30 150/90 120 x/i 30 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 650cc09.45 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 650cc10.00 150/90 120 x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 650cc10.15 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 650cc10.30 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 650cc10.45 150/90 120 x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 650cc11.00 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 700cc11.15 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 700cc11.30 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 700cc11.45 150/90 120 x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 700cc
12.00 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 700cc
12.15 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 700cc
12.30 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 700cc
12.45 150/90 120 x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 700cc
13.00 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 750cc
13.15 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 750cc
13.30 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 750cc
13.45 150/90 120 x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 750cc
14.00 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 750cc
14.15 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 750cc
14.30 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 750cc
14.45 150/90 120 x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 800cc
15.00 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 800cc
15.15 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 800cc
15.30 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 800cc
16.00 150/90 120 x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 800cc
16.15 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 800cc
16.30 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 850cc
16.45 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 850cc
17.00 150/90 120 x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 850cc
17.15 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 850cc
17.30 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 850cc
17.45 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 850cc
18.00 150/90 120 x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 850cc
18.15 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 900cc
18.30 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 900cc
18.45 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 900cc
19.00 150/90 120 x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 900cc
19.15 150/90 120x/i 28 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 900cc
19.30 140/90 108x/i 26 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 950cc
19.45 140/90 108x/i 26 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 950cc
20.00 140/90 108 x/i 26 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 950cc
20.15 140/90 108x/i 26 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 950cc
20.30 140/90 108x/i 26 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 9500cc
20.45 140/90 108x/i 26 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 1000cc
21.00 130/80 108 x/i 24 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 1000cc
23.00 130/80 108x/i 24 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 1000cc
S : sesakO : Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/- TD : 160/100 mmHg Ikterik : -/- HR : 122x/menit Dyspnoe : + RR : 32x/menit Sianosis : - T : 36,8ºC Oedem : +/+SL : Abd : Soepel, peristaltik (+) P/V : Lochia rubra (+) TFU : 1 jari di bawah pusat, kontraksi lemah L/O : Tertutup perban, kesan kering BAK : (+) via kateter/ jam, warna : Jernih BAB : (-) Flatus : (+) ASI : -/-Diagnosa : Post SC a/i PEB+ NH1 Terapi : IVFD RL + MgSo4 40% 30 cc 14gtt/menit IVFD RL + pxytocin 10-10-10 20gtt/menit Inj. Ceftriaxon 1gr/8jam Inj. Ketorolac 30mg/8jam Nifedipine 3x10mg Diet MII
Follow up 29 April 2014 pukul 06.00
FOLLOW UP 30 April 2014 dilanjutkan diruang ICUJAM TD HR RR TFU P/V Kontraksi Urin (via kateter)
01.00 130/80 108 x/i 24 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 100cc
03.00 130/80 108x/i 24 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 300cc
05.00 130/80 108 x/i 24 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 500cc
07.00 130/80 108x/i 24 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 700cc
09.00 130/80 108x/i 24 x/i 1 jari DBP (-) Lemah 900cc
S : sesakO : Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/- TD : 130/80 mmHg Ikterik : -/- HR : 108x/menit Dyspnoe : - RR : 24x/menit Sianosis : - T : 36,8ºC Oedem : +/+SL : Abd : Soepel, peristaltik (+) P/V : Lochia rubra (+) TFU : 1 jari di bawah pusat, kontraksi lemah L/O : Tertutup perban, kesan kering BAK : 30cc via kateter/ jam, warna : Jernih BAB : (-) Flatus : (+) ASI : -/- Diagnosa : Post SC a/i PEB+ NH2 Terapi : IVFD RL + MgSo4 40% 30 cc 14gtt/menit IVFD RL + pxytocin 10-10-10 20gtt/menit Inj. Ceftriaxon 1gr/8jam Inj. Ketorolac 30mg/8jam Nifedipine 3x10mg Diet MII Rencana : Aff Kateter Aff Infus
Follow up 30 April 2014 pukul 06.00
S :Nyeri luka operasiO : Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/- TD : 110/60 mmHg Ikterik : -/- HR : 84x/menit Dyspnoe : - RR : 20x/menit Sianosis : - T : 36,8ºC Oedem : -SL : Abd : Soepel, peristaltik (+) P/V : Lochia rubra (+) TFU : 2 jari di bawah pusat, Kontraksi Baik L/O : Tertutup perban, kesan kering BAK : (+) BAB : (-) Flatus : (+) ASI : -/- Diagnosa : Post SC a/i PEB + NH3 Terapi : cefadroxil 2x500mg Asam Mefenamat 3x500mg Grahabion 2x1
Follow up 01 Mei 2014 pukul 06.00
S :-O : Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/- TD : 110/60 mmHg Ikterik : -/- HR : 84x/menit Dyspnoe : - RR : 20x/menit Sianosis : - T : 36,8ºC Oedem : -SL: Abd : Soepel, peristaltik (+) P/V : Lochia rubra (+) TFU : 2 jari di bawah pusat, Kontraksi Baik L/O : Tertutup perban, kesan kering BAK : (+) BAB : (-) Flatus : (+) ASI : -/-Diagnosa : Post SC a/i PEB + NH4Terapi : cefadroxil 2x500mg Asam Mefenamat 3x500mg Grahabion 2x1Rencana: Pasien Berobat Jalan
Follow up 02 Mei 2014 pukul 06.00
Ilmu Kebidanan, editor Prof.dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOg, edisi Ketiga cetakan
Kelima,Yayaan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 1999 Gabbe : Obstretics – Normal and Problem Pregnancies,4th ed.,Copyright
© 2002 ChurchilLivingstone, Inc. Prof.Dr.Rustam Mochtar, MPH, Sinopsis Obstretis, edisi 2 jilid 1, Editor Dr.
Delfi Lutan,SpOG Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke tiga Jilid Pertama , Editor Arif Mansjoer
, Kuspuji Triyanti, Rakhmi Savitri , Wahyu Ika Wardani , Wiwiek Setiowulan. Curren Obstretric & Gynecologic Diagnosis & Tretment, Ninth edition :
Alan H.DeCherneyand Lauren Nathan , 2003 by The McGraw-Hill Companies, Inc.
Prawiroharjo S 2012 Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka . Depkes RI. Jakarta.
Wiliam H. Clewel. Hypertensive Emergenciesin pregnancy dalam Obstetric intensive care.WB Saunders Company. Pensylvania. Hal:63-75, 1997.
DAFTAR PUSTAKA
TERIMA KASIH