SISTEM PRODUKSI PEMBENIHAN IKAN NILA SRIKANDI
DI BALAI PENELITIAN PEMULIAAN SUKAMANDI, SUBANG JAWA BARAT
RETNO DWI YANTI1005600321
FALKULTAS PERIKANAN
JULI 2013
Pendahuluan • Ikan nila pertama kali dibawa dari
Taiwan ke Bogor yakni di Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969.
• Ikan nila disebarkan ke berbagai daerah perikanan.
• Ikan nila srikandi merupakan hasil dari hibbridisasi antara spesies ikan nila nirwana betina dengan ikan nila aureus jantan .
• Ikan nila nirwana mempunyai keunggulan dapat tumbuh cepat di perairan tawar ( Judantari, 2007 ) sedangkan ikan nila aureus mempunyai keunggulan berupa daya toleransi yang tinggi di perairan payau (Fishbase, 2012).
Klasifikasi Ikan Nila Srikandi• Taksonomi Ikan Nila Srikandi:• Fillum : Chordata• Sub filum : Vertebrata• Kelas : Pisces • Sub kelas : Teleostei• Ordo : Percomorphi• Sub ordo : Perchoidae• Family : Chiclidae• Genus : Oreochromis• Spesies : Oreochromis aureus x niloticus
Ciri – Ciri Induk Ikan Nila Srikandi
• Ikan nila Srikandi dibentuk dari 2 strain unggul yaitu ikan nila biru dan ikan nila nirwana.
• Ciri – ciri induk ikan nila Nirwana• Mata berwarna kuning• Dibagian bawah sirip punggung berwarna
kuning• Garis di bagian badan tidak lengkap
Ciri – Ciri Induk Ikan Aerochromis Aureus
• Mata berwarna biru• Dibagian bawah sirip punggung
berwarna biru• Garis dibagian badan lengkap
Persiapan Pembenihan• Alat dan Bahan• Persiapan kolam• Pemberokan• Seleksi induk• Pemijahan• Pemberian pakan• Penetasan telur• Pemanenan Larva• Pemeliharaan larva
Alat dan Bahan
Ember , Seser ,Jaring, aerasi• Kolam ukuran 10 x 2,5 m• Timbangan digital merk KERN
dengan ketilitian 0,2g. • Water Quality Checker.• Ruang inkubasi• Akuarium
Persiapan Kolam • Persiapan kolam dilakukan untuk menyiapkan
kolam pemeliharaan agar mendapatkan lingkungan yang optimal sehingga ikan dapat hidup dan tumbuh maksimal.
• Kolam produksi yang digunakan ada dua yaitu kolam induk dan kolam pemijahan.
• Kolam yang digunakan adalah kolam permanen dengan ukuran 10x2,5 m dan tinggi air hingga kedalaman 70 – 80 cm
Seleksi Induk• Sebelum induk ikan ditebar kedalam kolam,
maka perlu dilakukan aklimatisasi sehingga adanya penyesuaian antara suhu air dalam wadah pengangkutan dengan kolam.
• Induk ikan nila yang akan ditebar terlebih dahulu diseleksi berdasarkan morfologi dan jenis kelaminnya.
• Induk yang dipilh rata- rata beratnya 500gr
Pemberokan • Setelah kegiatan seleksi , induk ikan nila jantan
20 ekor dan betina 64 ekor, diletakan pada kolam yang berbeda supaya tidak terjadi pemijahan liar.
• Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari dan di tambahkan vitamin C dan E
• Pengukuran kualitas air dilakukan pada awal pemberokan selama 1 hari 3 kali.
Hasil pengukuran kualitas air pada kolam induk jantan
parameter Waktu pengukuran
Pagi
Siang Sore
Ph 7,25 7,36 7,31
Suhu 29,9 31 31,4
DO 0,93 1,47 1,72
Turbiditas 0,04 0,04 0,04
Konduktivitas 58 55 51
hasil pengukuran kualitas air pada kolam induk betina
parameter Waktu pengukuran
Pagi Siang Malam
Ph 7,08 7,41 7,54
Suhu 30,1 31,2 31,5
DO 1,73 2,84 1,80
Konduktivitas 0,04 0,03 0,04
turbiditas 49 55 38
Pemijahan • Pemijahan induk ikan nila dilakukan dengan rasio 1 : 3.• Pemijahan ikan nila terjadi pada saat ikan nila sudah
mendapatkan pasangannya.• Ikan nila jantan akan membuat sarang kemudian ikan
betina akan mendekati ikan jantan• Setelah terjadi pemijahan ikan nila akan
mengeluarkan telur kemudian ikan jantan sperma sehingga terjadi fertilisasi.
• Ikan nila kemudian akan mengulum telur didalam mulut selama 10 sampai menjadi larva.
• Pengukuran kualitas air dilakukan pada saat awal pemijahan.
Hasil Pengukuran Kualitas Air Parameter waktu pengukuran
Pagi Siang Sore
Ph 6,79 7,41 7,76
Suhu 30 31,2 31,6
DO 0,93 2,84 2,87
Konduktivitas 0,04 0,04 0,04
Turbiditas 48 55 52
Pemberian pakan• Selama pemberokan dan pemijahan, indukan
diberi pakan berupa pellet dengan merek dagang HI – PRO – VITE 781.
• Pemberian pakan dilakukan secara teratur dengan frekuensi 2 – 3 kali sehari yaitu pada pukul 08.00 WIB, pukul 12.00 WIB, dan pukul 16.00 WIB.
• Pemberian pakan dilakukan secara adlibitum
Penetasan Telur• Pemanenan telur dilakukan pada pagi hari
dengan cara menggiring induk betina ketepian kemudian ambil telur ikan nila kemudian hitung dengan hand canter.
• Induk di ambil 6 indukan dengan jumlah telur masing – massing 3129, 2605, 2089, 3902, 1905, dan 1260 butir.
• Masukan telur ikan nila pada corong penetasan
• Atur sirkulasinya selalu berputar supaya telur tidak mati
Pemanenan Larva• Larva dipanen setelah 4 hari, larva yang
dipanen hitung menggunakan hand counter.
• Hatching rate yang tertinggi sebesar 84,31% dan yang terendah berjumlah10%
Pemeliharaan Larva• Akuarium dicuci, dikeringkan kemudian di isi air
sebanyak 60 L, setelah itu di beri MB dan diamkan selam 24 jam.
• Kepadatan yang digunakan 5 ekor/L dan masing – masing akuarium dmasukan 300 ekor larva ikan nila.
• Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari berupa pakan pelet PSP
• Pengukuran kualitas air dilakukan pada awal pemeliharaan
• Dilakukan pengambilan sampel larva ikan nila pada masing – masing akuarium.
Hasil sampling rata – rata ikan nila pada awal penebaran
Kode akuarium Panjang rata- rata (cm) Bobot rata –rat (gr)
A1 1,8 0,07
A2 1,23 0,05
B1 1,25 0,03
B2 1,29 0,03
C1 1,29 0,03
C2 1,14 0,03
Hasil sampling rata – rata ikan nila pada hari ke-7 penebaran
Kode akuarium Panjang rata-rata (cm) Bobot rata- rata ( gr)
A1 1,69 0,07
A2 1,71 0,07
B1 1,6 0,09
B2 2 0,07
C1 2 0,06
C2 2 0,09
Hasil pengukuran kualitas airKolam ph suhu DO turbinitas konduktivitas
1 8,11 29,2 2,33 2 0,6
2 8,15 29,7 3,11 2 0,5
3 8,20 29,5 3,27 2 0,05
4 8,09 29,4 3,23 2 0,06
5 8,17 29 3,36 1 0,08
6 8,14 29,3 3,36 2 0,04
PEMBAHASAN
PEMELIHARAAN INDUK
• Kualitas induk yang baik dapat dilihat dari postur tubuhnya, tidak cacat dan luka di tubuhnya, serta gerakan ikan lincah.
• Pada kolam ini harus dipantau terus kualitas air dan sirkulasi air yang digunakan agar pada saat proses pemberokan dan pemijahan dapat sesuai dengan yang dibutuhkan ikan.
Seleksi Induk
• Pada saat seleksi induk harus dilakukan secara cepat dan hati – hati .
• Persiapan yang dilakukan harus maksimal agar nantinya tidak membuat ikan menjadi stres saat di seleksi dan sebaiknya pada saat seleksi dilakukan pada pagi hari.
• Ikan yang diambil harus yang matang gonad dan tidak terkena penyakit
Pemijahan • Pemijahan pada ikan nila srikandi dilakukan
secara massal.• Pemijahan terjadi pada saat matahari
terbenam ketika itu induk ikan nila akan menemukan pasangannya dan melakukan pemijahan.
• Induk ikan nila yang berat tubuhnya 500 gr rata –rata bisa menghasilkan telur sebanyak 3000 – 4000 butir.
• Pemberian pakan dilakukan secara ad libitum.
Penetasan Telur• Telur yang berada di ruang inkubasi akan menetas
setelah 3-5 hari• hatching rate)yang tertinggi mencapai 86% dan yang
terendah 10%
• Hatching rate rendah diakibatkan karena pada saat pemanenan telur masih banyak yang putih, larva yang mati akibat kekurangan volume air, dan sirkulasi kurang optimum.
• Sirkulasi yang bagus yaitu gerakan air didalam corong selalu berputar dan suhu pada bak penetasan telur harus selalu optimal sesuai yang dibutuhkan ikan.
Pemeliharaan Larva• Pada pengamatan magang yang di lakukan
didapatkan sampling rata – rata yang paling rendah disebabkan karena sebagian larva masih mempunyai kantung telur sebagai cadangan makanan sehingga ketika kantung telurnya habis, larva tersebut jika diberi pakan pelet masih belum dapat mencerna dengan baik .
• Pada sampling rata- rata tertinggi disebabkan karena larva ikan nila srikandi mempunyai nafsu makan yang tinggi dan daya cerna yang baik
Kualitas Air• Pergantian air dilakukan tergantung dari kebutuhan.
• Jumlah air yang diganti sebanyak 50 – 70 % dengan cara menyipon (mengeluarkan air secara selektif dengan selang) sambil membuang kotoran yang mengendap pada dasar bak pemeliharaan larva.
• untuk menambah oksigen terlarut dalam bak pemeliharaan larva, air dalam bak pemeliharaan diberikan aerasi secara terus menerus.
MATUR SUWUN SANGET GEH