RESUME
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Tugas UAS
OLEH :
SEPTYANI TARANTINA
2012620147
D-IV BIDAN PENDIDIK
UNIVERSITAS TRIBHUANA TUNGGADEWI
MALANG
2013
TEORI BELAJAR
MENGAJARDefinisi Mengajar
Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses
hubungan timbal balik antara guru dengan siswa yang
sama – sama aktif melakukan kegiatan, dimana guru
bertujuan membantu dan memudahkan siswa untuk
melakukan kegiatan belajar atau lebih kearah proses
menyampaikan materi.
Hasil belajar adalah bagian dari prestasi belajar,
dan salah satu kegunaan dari prestasi belajar adalah
umpan balik bagi guru dalam mengajar. Bila guru dapat
mengetahui sejauh mana keberhasilan proses
pembelajaran yang telah dia lakukan maka guru akan
bisa memperbaiki kekurangan dari proses pembelajaran
yang akan datang.
Dalam ranah kognitif, hasil belajar
tersusun dalam enam tingkatan yaitu:
Pengetahuan atau ingatan
Pemahaman
Penerapan
Sintesis
Analisis
Evaluasi
Adapun ranah psikomotorik terdiri dari dari
lima tingkatan yaitu:
Peniruan (menirukan gerak)
Penggunaan (menggunakan konsep
untuk melakukan gerak)
Ketepatan (melakukan gerak dengan
benar)
Perangkaian (melakukan beberapa
gerakan sekaligus dengan benar)
Naturalisasi (melakukan gerak secara
wajar)
Sedangkan ranah afektif terdiri dari lima
tingkatan, yaitu:
Pengenalan (ingin menerima, sadar akan
adanya sesuatu)
Merespon (aktif berpartisipasi)
Penghargaan (menerima nilai – nilai,
setia pada nilia – nilai tertentu)
Pengorganisasian (menghubung-
hubungkan nilai – nilai tertentu)
Pengamalan (menjadikan nilai – nilai
sebagai bagian dari pola hidup)
Teori belajar dibagi
menjadi 3 yaitu:1. Behaviourisme
2. Kognitivisme
3. Konstruktivisme
4. Teori Belajar Sosial
PENDIDIKAN ORANG
DEWASA
Pendidikan orang dewasa adalah apayang dipelajari pelajar, bukan apa yangdiajarkan pengajar. Artinya, hasil akhir yangdinilai adalah apa yang diperoleh orangdewasa dan pertemuanpendidikan/pelatihan, bukan apa yangdilalukukan pengajar, pelatih ataupenceramah dalam pertemuannya
Ada beberapa prinsip
pendidikan orang dewasa
yang perlu diperhatikan,
antara lain: Orang dewasa mempunyai konsep
diri
Orang dewasa kaya akan
pengalaman
Orang dewasa memiliki masa
kesiapan untuk belajar
Orang dewasa berpandangan untuk
segera mempraktekkan hasil
belajarnya
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
ORANG DEWASA
1. Orang Dewasa Telah Memiliki Lebih
Banyak Pengalaman Hidup
2. Orang Dewasa Memiliki Motivasi yang
Tinggi Untuk Belajar
3. Orang Dewasa Telah Memiliki Banyak
Peran dan Tanggung Jawab
4. Kurang Percaya Pada Kemampuan Diri
untuk Belajar Kembali
5. Orang Dewasa Lebih Beragam dari Pada
Pemuda
6. Makna Belajar Bagi Orang Dewasa
7. Konsep Diri
METODE PENDIDIKAN ORANG
DEWASA
1. Metode Ceramah (Preaching Method)
2. Metode demontrasi ( Demonstration
method )
3. Metode diskusi ( Discussion method )
4. Metode latihan keterampilan ( Drill
method )
5. Metode percobaan ( Experimental
method )
6. Metode pemecahan masalah ( Problem
solving method )
METODE INTERAKSI
PEMBELAJARAN UMUM
Metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran
Macam – Macam Metode
Interaksi Pembelajaran
Umum
1. Metode Ceramah
2. Metode Tanya Jawab
3. Metode Diskusi
4. Pemberian Tugas Belajar dan
Resitasi
5. Metode Karyawisata
6. Metode Pembelajaran
Brainstorming
7. Metode Role Playing
PENGELOLAAN
KELAS
DefinisiPengelolaan kelas lebih berkaitan dengan
upaya-upaya untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar (pembinaan rapport,
penghentian perilaku peserta didik yang
menyelewengkan perhatian kelas, pemberian
ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik
secara tepat waktu, penetapan norma kelompok
yang produktif), didalamnya mencakup
pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas.
PERANAN GURU DALAM PROSES
BELAJAR MENGAJAR
a. guru sebagai demonstrator
b. guru sebagai pengelola kelas
c. guru sebagai mediator dan fasilitator dan
d. guru sebagai valuator.
MASALAH PENGELOLAAN KELAS DAN
CARA MENGHADAPI MASALAH
PENGELOLAAN KELAS
Ada empat Masalah Individual, yaitu:
Attention getting behaviors (pola perilaku
mencari perhatian).
Power seeking behaviors (pola perilaku
menunjukkan kekuatan)
Revenge seeking behaviors (pola perilaku
menunjukkan balas dendam)
Helplessness (peragaan ketidakmampuan)
Sedangkan Masalah Kelompok, dikenal adanya tujuh masalah kelompok dalam kaitannya dengan pengelolaan kelas:Kekurang-kompakan
Kekurang-mampuan mengikuti peraturan kelompok
Reaksi negatif terhadap sesama anggota kelompok
Penerimaan kelas (kelompok) atau tingkah laku yang menyimpang
Kegiatan anggota atau kelompok yang menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan, berhenti melakukan kegiatan atau hanya meniru-niru kegiatan orang (anggota) lainnya saja
Ketiadaan semangat, tidak mau bekerja, dan tingkah laku agresif atau protes
Ketidakmampuan menyesuaikan diri terhadap
PENDEKATAN (TEKNIK) DALAM
PENGELOLAAN KELAS:
1. Behavior-Modification Approach
(Behaviorism Approach)
2. Socio-Emotional Climate Approach
(Humanistic Approach)
3. Group Process Approach
RANCANGAN
PEMBELAJARAN PRAKTEK
Secara garis besar desain pembelajaran terdiri dari lima langkah penting, yaitu:
1. Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar siswa.
2. Merancang spesifikasi proses pembelajaran yang efektif dan efesien serta sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan belajar siswa.
3. Mengembangkan bahan-bahan untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
4. Implementasi desain pembelajaran.
5. Implementasi evaluasi formaif dan sumatif terhadap program pembelajaran
Secara garis besar desain
pembelajaran terdiri dari lima
langkah penting, yaitu:1. Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar
siswa.
2. Merancang spesifikasi proses pembelajaran
yang efektif dan efesien serta sesuai dengan
lingkungan dan kebutuhan belajar siswa.
3. Mengembangkan bahan-bahan untuk digunakan
dalam kegiatan pembelajaran.
4. Implementasi desain pembelajaran.
5. Implementasi evaluasi formaif dan sumatif
terhadap program pembelajaran
PenyusunanTerdapat lima variable pembelajaran yang utama,
yakni:
a. Tujuan Pembelajaran
b. Isi Ajaran
c. Rancangan Pembelajaran
d. Cara Mengajar
e. Evaluasi Hasil Belajar
Strategi BelajarProfesi Guru
Tugas guru sebagai profesi meliputi
mendidik, mengajar dan melatih. Peranan
dan kompetensi guru dalam proses belajar
mengajar meliputi banyak hal antara lain guru
sebagai pengajar, pemimpin kelas,
pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan,
ekspeditor, perencana, supervisor, motifator
dan konselor.
Strategi Belajar
Strategi diartikan sebagai pola-pola umum
kegiatan guru-anak didik dalam perwujudan
kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan
tertentu.
4 Strategi dasar dalam proses belajar-mengajar,
yaitu :
1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi
dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan
kepribadian anak didik sebagaimana yang
diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar
berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup
masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan
Konsep Belajar
1. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai
2. Bahan pelajaran
3. Kegiatan belajar mengajar
4. Metode
Pembuatan Dan
Penggunaan Media Dan
Alat Pengajaran
Media PembelajaranDefinisi
Media pembelajaran adalah suatu yang
dapat diinderai, khususnya penglihatan dan
pendengaran baik yang terdapat di dalam
maupun di luar kelas, yang digunakan
sebagai alat bantu penghubung (medium
komunikasi) dalam proses interaksi belajar-
mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil
belajar siswa.
Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
1. Efektivitas Media Pembelajaran
2. Taraf Berpikir Siswa
3. Interaktivitas Media Pembelajaran
4. Ketersediaan Media Pembelajaran
5. Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran
6. Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran
7. Alokasi Waktu
8. Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran
9. Keamanan Penggunaan Media
Microteaching
Microteaching berarti suatu kegiatan
mengajar yang dilakukan dengan cara
menyederhanakan atau segalanya dikecilkan.
Maka, dengan memperkecil jumlah siswa,
waktu, bahan mengajar dan membatasi
keterampilan mengajar tertentu, akan dapat
diidentifikasi berbagai keunggulan dan
kelemahan pada diri calon guru secara
akurat.
Tujuan umum pengajaran mikro
(micro teaching) adalah untuk
memberikan kesempatan kepada
mahasiswa (calon guru atau dosen
untuk berlatih mempraktikan beberapa
keterampilan dasar mengajar di depan
teman-temannya dalam suasana yang
Constructive, supportive,
dan bersahabat.
Adapun tujuan khusus pengajaran mikro (micro-
teaching) antara lain Sebagai berikut :
Mahasiswa terampil untuk membuat persiapan
mengajar,
Membentuk sikap profesional sebagai calon
guru/dosen,
Berlatih menjadi guru yang bertanggung jawab dan
berpegang kepada Etika keguruan,
Dapat menjelaskan pengertian micro teaching,
Dapat berbicara di depan kelas secara runtut dan
runut sehingga Mudah dipahami oleh audience atau
peserta didik,
Terampil membuka dan menutup pelajaran,
Dapat bertanya secara benar,
Dapat memotivasi belajar siswa/peserta didik,
Dapat membuat variasi dalam mengajar,
Ciri-Ciri Dan Karakteristik
Microteaching
Karakteristik yang khas dalam pengajaran
mikro (micro-teaching) adalah komponen –
komponen dalam pengajaran yang di-mikrokan
atau di-sederhana-kan. Dalam pengajaran
sesungguhnya (real teaching) lingkup
pembelajaran biasa tidak dibatasi, tetapi di
micro-teaching terbatas pada satu kompetensi
dasar atau satu hasil belajar dan satu materi
pokok bahasan tertentu.
Program
Pengajaran Program Pengajaran adalah perangkat kegiatan belajar
mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan
yang kita sebut dengan tujuan instruksional.
Fungsi Program Pengajaran
Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang dilakukan
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan
wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam
kegiatan pembelajaran
Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru
maupun murid
Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses
pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui
ketepatan dan kelambanan kerja
Untuk bahan penyusunan data agar terjadi
Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI)
Definisi
PPSI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang progresif bagi individu dalam belajar.
Komponen-komponen yang terdapat dalam PSSI adalah sebagai berikut:
Pedoman perumusan tujuan
Pedoman prosedur pengembangan alat penilaian
Pedoman proses kegiatan belajar siswa
Pedoman program kegiatan guru
Pedoman pelaksanaan program
Pedoman perbaikan atau revisi
Model-model Pengembangan Sistem
Instruksional
1. Model Pengembangan Instruksional Briggs
2. Model Bela H. Banathy
3. Model PPSI
4. Model Kemp
5. Model Pengembangan Gerlach dan Ely
6. Model IDI (Instructional Development
Institute)
Pelaksanaan Program
Pengajaran
Hal Yang Harus Dipahami Guru Sebelum Program
Pengajaran :
Siapkan bahan pengajaran
Buatlah bahan yang sistematis.
Temukanlah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah
penjelasan fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sulit
dimengerti oleh siswa.
Koneksikan/hubungkan hal yang diajarkan dengan
kenyataan sehari-hari yang dialami siswa.
Gunakan sebanyak mungkin sumber referensi berupa
buku-buku atau bahan-bahan yang sesuai,
Belajar sedikit tetapi mendalam jauh lebih baik daripada
belajar banyak tetapi tahu sedikit
Persiapan yang mantap, membuat guru percaya diri dan
penguasaan materi tidak diragukan lagi.
Tindakan pelaksanaan
pengajaran Permulaan pengajaran
Perkembangan pengajaran
Komunikasi
Kualitas pembelajaran
Penutup
Pencapaian hasil pembelajaran
Evaluasi Dalam Pengajaran Perumusan tujuan evaluasi
Penetapan aspek-aspek yang akan diukur
Menetapkan metode dan bentuk tes
Merencanakan waktu evaluasi
Melakukan uji coba atau tes
CARA BELAJAR SISWA
AKTIF (CBSA) Definisi
CBSA adalah pendekatan pengajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif
terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional
dengan harapan siswa memperoleh pengalaman
belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif,
afektif, maupun psikomotor.
Indikator CBSA
1.Indikator CBSA akan dilihat dari 5 komponen yaitu
:
2.Aktivitas belajar anak didik
3.Aktivitas Guru Mengajar
4.Program Belajar
5.Suasana Belajar
Prinsip-prinsip CBSAPrinsip –prinsip CBSA secara umum :
Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus
mempelajari sendiri tidak ada seorangpun
dapat melakukan kegiatan belajar tesebut.
Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya
sendiri dan untuk tiap kelompok umum terdapat
variasi kecepatan belajar).
Seorang murid belajar lebih banyak bila pada setiap
langkah segare diberikan penguatan (reinforcement)
Penguasaan secara penuh dari setiap langkah
memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih
berarti.
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
belajar menururt irama, cara dan kemampuannya.