PRARANCANGAN PABRIK
BAHAN BAKAR PADAT DARI LIMBAH PADAT
KELAPA SAWIT KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN
(Tugas Khusus Perancangan Reaktor Karbonisasi (R-201))
(Skripsi)
Oleh :
ALIP TANIA PUTRI
(1215041005)
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
MANUFACTURE OF SOLID FUEL FROM PALM OIL SOLID WASTE
CAPACITY 25.000 TONS/YEAR
(Design of Carbonization Reactor (R-201))
Oleh
ALIP TANIA PUTRI
Solid Fuel plant with raw materials Palm Kernel Oil, Empty Fruit Bunch
and Molasses will be build in Simpang Pematang village, Mesuji, Lampung.
Establishment of this plant in Simpang Pematang village due to raw material
resources, transportation, labors and also environmental condition.
This plant will produce 25.000 tons/year, with time of operation 24
hours/day, and 330 days on a year. The raw material which use are Palm Kernel
Oil 5.128,64 kg/hour, Empty Fruit Bunch 8.449,39 kg/hour and molasses 290,40
kg/hour.
This plant has utility units which the function are for water supply, steam,
power generation, air supply, and fuel supply. The bussines entity of this plant is
limited liability company (PT) and using line and staff structure with 163 labors.
From financial annalyze:
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 92.088.247.673
Working Capital Investment (WCI) = Rp 4.846.749.878
Total Capital Investment (TCI) = Rp 96.934.997.551
Break Even Point (BEP) = 42,94 %
Shut Down Point (SDP) = 27,2 %
Pay Out Time before taxes (POT)b = 2,6 tahun
Pay Out Time after taxes (POT)a = 3,1 tahun
Return on Investment before taxes (ROI)b = 27,92 %
Return on Investment after taxes (ROI)a = 21,63 %
Discounted Cash Flow (DCF) = 30,01 %
Consider the summary above, it is proper establishment of Solid Fuel plant
from palm oil solid waste is studied further, because the plant is profitable and has
good prospects.
ABSTRAK
PRARANCANGAN PABRIK BAHAN BAKAR PADAT DARI LIMBAH
PADAT KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN
(Perancangan Reaktor Karbonisasi (R-201))
Oleh
ALIP TANIA PUTRI
Pabrik Bahan Bakar Padat dari Limbah Padat Kelapa Sawit, akan didirikan
di Desa Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, Lampung. Pabrik ini berdiri
dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang
memadai, tenaga kerja yang mudah didapatkan dan kondisi lingkungan.
Pabrik direncanakan memproduksi Bahan Bakar Padat sebanyak 25.000
ton/tahun, dengan waktu operasi 24 jam/hari, 330 hari/tahun. Bahan baku yang
digunakan adalah Limbah Padat kelapa sawit berupa Cangkang Sawit sebanyak
5.128,64 kg/jam, Tandan Kosong Kelapa Sawit sebanyak 8.449,39 kg/jam dan
Molasses sebanyak 290,40 kg/jam.
Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik Bahan Bakar Padat berupa
pengadaan air, steam, listrik, udara instrumen, dan kebutuhan bahan bakar.
Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur
organisasi line dan staff dengan jumlah karyawan sebanyak 163 orang.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 92.088.247.673
Working Capital Investment (WCI) = Rp 4.846.749.878
Total Capital Investment (TCI) = Rp 96.934.997.551
Break Even Point (BEP) = 42,94 %
Shut Down Point (SDP) = 27,2 %
Pay Out Time before taxes (POT)b = 2,6 tahun
Pay Out Time after taxes (POT)a = 3,1 tahun
Return on Investment before taxes (ROI)b = 27,92 %
Return on Investment after taxes (ROI)a = 21,63 %
Discounted Cash Flow (DCF) = 30,01 %
Mempertimbangkan paparan di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik
Bahan Bakar Padat dari Limbah Padat Kelapa Sawit ini dikaji lebih lanjut, karena
merupakan pabrik yang menguntungkan dan mempunyai masa depan yang baik.
PRARANCANGAN PABRIK
BAHAN BAKAR PADAT DARI LIMBAH PADAT
KELAPA SAWIT KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN
(Tugas Khusus Perancangan Reaktor Karbonisasi (R-201))
Oleh :
ALIP TANIA PUTRI
(1215041005)
(Skripsi)
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Tekinik
Pada
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 31
Agustus 1994, sebagai putri ketiga dari tiga bersaudara,
dari pasangan Bapak Basuki dan Ibu Puji Astuti.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar
Negri 02 Pringsewu tahun 2006, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Muhammadiyah Negeri 01 Pringsewu pada tahun 2009, dan Sekolah Menengah
Atas Negeri 02 Pringsewu pada tahun 2012.
Pada tahun 2012, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui Penerimaan Mahasiswa Jalur
Tertulis (SNMPTN) 2012. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi
Sekretaris Departemen Biro Usaha Mandiri dalam Kegiatan Mahasiswa Forum
Silahturahi dan Studi Islam Fakultas Teknik Universitras Lampung periode 2013-
2014 dan Sekretaris Departemen Edukasi Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia
Universitas Lampung Periode 2014–2015. Pada periode yang sama, penulis juga
menjadi Sekertaris Departemen Musholah dan Kesekretariatan dalam Kegiatan
Mahasiswa Forum Silahturahi dan Studi Islam Fakultas Teknik Universitras
Lampung. Penulis juga menjadi asisten dosen Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Lampung pada tahun 2014-2016 dengan asistensi sebagai
berikut :
1. Praktikum Kimia Terapan (PTK612103) pada Tahun Ajaran 2014/2015
2. Praktikum Kimia Terapan (PTK612103) pada Tahun Ajaran 2015/2016
3. Praktikum Instruksional II (PTK612307) pada Tahun Ajaran 2015/2016
Pada tahun 2014 penulis, berhasil memenangkan juara 3 dalam lomba mahasiswa
Nasional dengan tema “Waste Water Treatment” yang diadakan oleh Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon. Pada tahun 2015, penulis mengikuti rangkaian
kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Persisir Barat, Lampung selama 40 hari. Pada
tahun yang sama, penulis melakukan Kerja Praktek di P.T. Polychem Indonesia
Tbk, Departemen Etieln Oksida-Etilen Glikol, Plant II Cilegon, Merak-Banten
dengan Tugas Khusus “Evaluasi Performa Kerja Unit Reactor Gas Cooler E-
112”.
Pada tahun 2016, penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Penambahan Logam Mg2+
pada Zeolit Alam Lampung sebagai Media Imobilisasi
Terhadap Produksi Biogas dari Palm Oil Mill Effluent (POME)”. Selama enam
bulan di Laboratorium Kimia Terapan, Teknik Kimia Universitras Lampung. Pada
tahun 2017, penulis menjadi Pemakalah pada THE 15TH
Internatonal Conference
Quality in Resarch (QIR) 2017 dengan judul “Utilization of Lampung Natural
Zeolite as Immobilization Media on Biogas Production from Palm Oil Mill
Effluent (POME)”. Selama tiga hari di Bali.
viii
Ya Allah...
Seperak ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku
Hanya mengetahui sebagian kecil dari yang Engkau miliki
Sebagaimana firman-Mu
“Seandainya air laut menjadi tinta untuk menuliskan perkataan
Tuhan-Ku niscaya keringlah laut sebelum habis perkataan, Walaupun
kami datangkan tinta sebanyak itu sebagai tambahannya.”
(QS Al-Kahfi: 109)
Kali ini telah kutemukan apa yang dahulu aku dambakan yang ku
tempuh dengan penuh kayakinan yang membara
Dimana harapan-harapan yang pernah ku ukir hingga berjalannya
waktu, tentang hari-hari panjang tuk menggapai jati diri
Semua tertata rapi diingatanku...
Dengan ridha Allah SWT...
Sebuah Karya kecilku....
Dengan segenap hati kupersembahkan tugas akhir ini kepada:
Orang tuaku sebagai tanda baktiku, terima kasih atas segalanya,
doa, kasih sayang, pengorbanan, dan keikhlasannya.
Ini hanyalah setitik balasan yang tidak bisa dibandingkan dengan
berjuta-juta pengorbanan dan kasih sayang
yang tidak pernah berakhir.
Kakak-kakak ku atas segalanya, kasih sayang dan doa.
Guru-guruku sebagai tanda hormatku,
terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.
Kepada Almamaterku tercinta,
semoga kelak berguna dikemudian hari.
SANWACANA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Mahakuasa dan Maha
Penyayang, atas segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga tugas akhir ini
dengan judul “Prarancangan Pabrik Bahan Bakar Padat dari Limbah Padat Kelapa
Sawit Kapasitas Dua Puluh Lima Ribu Ton Pertahun” dapat diselesaikan dengan
baik.
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh derajat kesarjanaan (S-1) di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lampung. Serta dengan menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman, juga untuk melakukan rancangan terpadu dengan penerapan ilmu
yang telah dipelajari.
Penulis berharap tugas akhir ini dapat mewakili semua hal yang diperoleh selama
perancangan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pelaksanaan maupun
penulisan tugas akhir ini, tidak terlepas atas bantuan dan dukungan berbagai
pihak. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ir. Azhar, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung dan
selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan pengarahan, masukan,
bimbingan, kritik dan saran selama penyelesaian tugas akhir. Semoga ilmu
bermanfaat yang diberikan dapat berguna dikemudian hari.
2. Panca Nugrahini F., S.T. selaku Dosen Pembimbing II, atas semua ilmu,
saran, masukan dan pengertiannya dalam penyelesaian tugas akhir.
3. Taharuddin, S.T., M.Sc. dan Yuli Darni, S.T., M.T, selaku Dosen Penguji
yang telah memberikan saran dan kritik, juga selaku dosen atas semua ilmu
yang telah penulis dapatkan.
4. Seluruh Dosen Teknik Kimia Universitas Lampung, atas semua ilmu dan
bekal masa depan yang akan selalu bermanfaat.
5. Keluargaku tercinta, Bapak Basuki dan Ibu Puji Astuti, atas pengorbanan,
doa, cinta dan kasih sayang yang selalu mengiringi disetiap langkahku. Kakak
ku Novi Ari Yani atas kasih sayang, doa, dukungan, kepercayaan, ketulusan,
bantuan dan semangat. Semoga Allah yang Mahakuasa dan Maha Penyayang
memberikan perlindungan dan Karunia-Nya.
6. Sahabat terbaikku Ayu Fatimah A, Alfi Rosa A, dan Ambar Rulli S untuk
motivasi, doa, dan segala semangatnya. Terutama ketika awal – awal skripsi
dan ketika saya jenuh. Semoga kita selalu bersama dan kelak menjadi orang
yang sukses. Teman-teman SMA Negeri 2 Pringsewu, Alan Budi S, Fauziyah
Wulandari, Jefri Afansyah.
7. Patner terbaik: Teti Selfiana yang selalu sabar dan setia dalam segala hal.
8. Buat teman-teman terkasih dan tersayang Angkatan 2012 yang telah membatu
dan memberikan doa dan semangatnya, Nur, Erfina, Fakih, Amel, Dita,
Chandra, Saka, Agus, Ari, Alex, Azel, Debby, Devi, Derti, Ria, Elliza, Senja,
Finka, Ferra, Fahmi, Jennifer, Garnis, Desfa, Ulfah, Ulfa, Tari, Rico, Rio, Bio,
Reni, Yuli, Tiwi, Yolan, Lina, Septi, Zulfah, Verra, Yasin, Yusuf.
9. Adik-adik dan kakak-kakak tingkat di Jurusan Teknik Kimia, yang banyak
memberikan bahagia, tawa dan cerita selama berada di kampus.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka terhadap penulis dan semoga
skripsi ini berguna.
Bandar Lampung, Desember 2018
Penulis,
Alip Tania Putri
PRARANCANGAN PABRIK
BAHAN BAKAR PADAT DARI LIMBAH PADAT
KELAPA SAWIT KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN
(Tugas Khusus Perancangan Reaktor Karbonisasi (R-201))
(Skripsi)
Oleh :
ALIP TANIA PUTRI
(1215041005)
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xxvi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Kegunaan Produk .................................................................................... 4
C. Kelebihan Bahan Bakar Padat ................................................................. 4
D. Ketersediaan Bahan Baku ....................................................................... 6
E. Lokasi Pabrik .......................................................................................... 9
F. Analisis Pasar ........................................................................................ 12
II. PEMILIHAN DAN DESKRIPSI PROSES
A. Pemilihan Proses Berdasarkan Bahan Baku ......................................... 21
B. Perhitungan Ekonomi Kasar Berdasarkan Bahan Baku ........................ 24
C. Uraian Proses ....................................................................................... 40
III. SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK
A. Bahan Baku .......................................................................................... 43
B. Produk .................................................................................................. 45
xvi
IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI
A. Neraca Massa ....................................................................................... 46
B. Neraca Panas ........................................................................................ 61
V. SPESIFIKASI PERALATAN
A. Alat Proses .......................................................................................... 66
B. Alat Utilitas .......................................................................................... 90
VI. UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
A. Unit Penyedia Air ................................................................................ 133
B. Unit Penyedian Steam ......................................................................... 147
C. Unit Penyediaan Udara Instrumen ....................................................... 148
D. Unit Penyedia Hot Gas ......................................................................... 148
E. Unit Pembangkit dan Pendistribusian Listrik ...................................... 149
F. Unit Pengadaan Bahan Bakar............................................................... 150
G. Laboratorium ........................................................................................ 150
H. Pengelolahan Limbah ........................................................................... 154
I. Instruemntasi dan Pengelolahan Limbah ............................................. 155
VII. Tata Letak Pabrik
A. Lokasi Pabrik ...................................................................................... 158
B. Tata Letak Pabrik ................................................................................ 162
C. Tata Letak Peralatan ............................................................................ 165
xvii
VIII. Sistem Manajemen dan Operasi Perusahaan
A. Bentuk Perusahaan .............................................................................. 170
B. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................... 173
C. Tugas dan Wewenang ......................................................................... 176
D. Pembagian Jam Kerja Karyawan ......................................................... 180
E. Penggolongan Karyawan dan Jumlah Karyawan ................................. 183
F. Status Karyawan dan Sistem Penggajian ............................................ 189
G. Kesejahteraan Karyawan ...................................................................... 190
H. Manajemen Produksi ............................................................................ 194
IX. Investasi dan Evaluasi Ekonomi
A. Investasi ............................................................................................... 198
B. Evaluasi Ekonomi ............................................................................... 202
C. Discounted Cash Flow (DCF) .............................................................. 206
D. Penentuan Tingkat Resiko Pabrik ........................................................ 208
X. Simpulan dan Saran
A. Simpulan ............................................................................................. 210
B. Saran .................................................................................................... 211
Daftar Pustaka
Lampiran A (Perhitungan Neraca Massa)
Lampiran B (Perhitungan Neraca Energi)
Lampiran C (Perhitungan Spesifikasi Peralatan Proses)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Perbandingan Bahan Bakar Padat ........................................................... 5
1.2. Data limbah padat kelapa sawit dalan Ton produksi dan luas lahan ........ 6
1.3. Data Produksi dan Luas lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten
Mesuji Lampung .................................................................................... 7
1.4. Data Ketersediaan Limbah Padat Kelapa Sawit di Kabupaten Mesuji
Lampung ................................................................................................ 8
1.5. Total Bahan Baku .................................................................................. 8
1.6. Wialayah Potensi Pengembangan Komoditi Kelapa Sawit di Provinsi
Lampung ................................................................................................ 10
1.7. Data Kebutuhan Bahan Bakar Padat ....................................................... 12
1.8. Jumlah Kebutuhan Bahan Bakar Padat ................................................... 14
1.9. Jumlah Produksi dalam Negeri Bahan Bakar Padat ................................ 15
1.10. Jumlah Produksi Bahan Bakar Padat ...................................................... 16
1.11. Data Ekspor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada tahun 2010- 2015 ...... 17
1.12. Data Impor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada tahun 2010-2015 ......... 18
2.1. Mol Bahan Baku dan Produk Pada Proses .............................................. 25
2.2. Harga Bahan Baku dan Produk Pada Proses ........................................... 25
2.3. Stoikiometri Proses Karbonisasi ............................................................. 26
xx
2.4. Nilai Entalpi (ΔH°f) dan ΔGof ................................................................ 31
2.5. Konstanta Kapasitas Panas Masing-Masing Komponen pada Proses
Pirolisis .................................................................................................. 32
2.6. Kapasitas Panas Padatan dengan Metode Godman ................................. 33
2.7. Kapasitas Panas untuk Proses Fast Pirolisis ........................................... 33
2.8. Kapasitas Panas untuk Proses Medium Pirolisis ..................................... 34
2.9. Kapasitas Panas untuk Proses Slow Pirolisis .......................................... 35
2.10. Perbandingan Proses .............................................................................. 38
2.11. Perekat Organik pada Bahan Bakar Padat ............................................... 39
3.1. Spesifikasi TKKS................................................................................... 43
3.2. Spesifikasi CKS ..................................................................................... 44
3.3. Spesifikasi Perekat ................................................................................. 45
3.4. Standar Bahan Bakar Padat .................................................................... 45
4.1. Neraca Massa di Hammer Mill (HM-101) .............................................. 47
4.2. Neraca Massa di Belt Conveyor (BC-101) .............................................. 47
4.3. Neraca Massa di Bucket Conveyor (B-101) ............................................ 48
4.4. Neraca Massa di Silo CKS (SC-101) ...................................................... 48
4.5. Neraca Massa di Break Cutter (BC-101) ................................................ 49
4.6. Neraca Massa di Belt Conveyor (BC-101) .............................................. 49
4.7. Neraca Massa di Press (EP-101) ............................................................ 50
4.8. Neraca Massa di Belt Conveyor (BC-101) .............................................. 50
4.9. Neraca Massa di Rotary Dryer (EP-101) ................................................ 51
4.10. Neraca Massa di Belt Conveyor (BC-101) .............................................. 51
4.11. Neraca Massa di Bucket Conveyor (B-101) ............................................ 52
xxi
4.12. Neraca Massa di Hopper (HP-101) ......................................................... 52
4.13. Neraca Massa di Reaktor (R-201) .......................................................... 53
4.14. Neraca Massa di Cooler (CS-201) .......................................................... 54
4.15. Neraca Massa di Scrap Conveyor (SC-201) ............................................ 54
4.16. Neraca Massa di Mixing (M-201) ........................................................... 55
4.17. Neraca Massa di Screw Conveyor (SC-301) ........................................... 56
4.18. Neraca Massa di Briqqute Machine (BM-301) ....................................... 57
4.19. Neraca Massa di Belt Conveyor (BC-301) .............................................. 58
4.20. Neraca Massa di Tunel Dryer (TD-301) ................................................. 59
4.21. Neraca Massa di Belt Conveyor (BC-301) .............................................. 60
4.22. Neraca Massa di Packaging Machine (L-301) ........................................ 60
4.23. Neraca Panas di Rotary Dryer (RD-101) ................................................ 60
4.24. Neraca Panas di Reaktor (RE-201) ......................................................... 61
4.25. Neraca Panas di Cooler (CR-201) .......................................................... 62
4.26. Neraca Panas di Mixing (M-201) ............................................................ 63
4.27. Neraca Panas di Tunel Dryer (TD-301) .................................................. 64
5.1. Spesifikasi Stockpile .............................................................................. 66
5.2. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ....................................................... 67
5.3. Spesifikasi Hammer Mill (HM-101) ....................................................... 67
5.4. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ....................................................... 68
5.5. Spesifikasi Bucket Elevator (BE-101) .................................................... 69
5.6. Spesifikasi Silo (S-101) .......................................................................... 69
5.7. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ....................................................... 70
5.8. Spesifikasi Bucket Elevator (BE-101) .................................................... 71
xxii
5.9. Spesifikasi Stockpile TKKS .................................................................... 71
5.10. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ....................................................... 72
5.11. Spesifikasi Break Cutter (BC-101) ........................................................ 72
5.12. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ...................................................... 73
5.13. Spesifikasi Press (P-101) ...................................................................... 73
5.14. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ...................................................... 74
5.15. Spesifikasi Rotary Dryer (RD-101) ....................................................... 74
5.16. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ...................................................... 75
5.17. Spesifikasi Bucket Elevator (BE-101) ................................................... 76
5.18. Spesifikasi Reaktor (R-201) .................................................................. 77
5.19. Spesifikasi Cooler (SC-201) .................................................................. 78
5.20. Spesifikasi Scrap Conveyor (BC-201) ................................................... 79
5.21. Spesifikasi Bucket Elevator (BE-201) ................................................... 79
5.22. Spesifikasi Molases Tank (ST – 201) .................................................... 80
5.23. Spesifikasi Pump (P-201) ...................................................................... 81
5.24. Spesifikasi Mixing (M-201) ................................................................... 82
5.25. Spesifikasi Briquette Machine (BM-301) .............................................. 83
5.26. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-301) ...................................................... 84
5.27. Spesifikasi Tunnel Dryer (TD-301) ....................................................... 85
5.28. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) ...................................................... 86
5.29. Spesifikasi Packer Machine (L-101) ..................................................... 86
5.30. Spesifikasi Cyclone (CY – 101)............................................................. 87
5.31. Spesifikasi Air Heater (HE-101) ........................................................... 88
xxiii
5.32. Spesifikasi Air Heater (HE-301) ........................................................... 89
5.33. Spesifikasi Blower (BL-101) ................................................................. 89
5.34. Spesifikasi Blower (BL-301) ................................................................. 90
5.35. Spesifikasi Bak sedimentasi (BS – 401) ................................................ 90
5.36. Spesifikasi Tangki Alum (ST – 401) ..................................................... 91
5.37. Spesifikasi Tangki Soda Kaustik (ST – 402) ................................................. 92
5.38. Spesifikasi Tangki Kaporit (ST – 403) ................................................. 93
5.39. Spesifikasi Clarifier (CL – 401) ........................................................... 94
5.40. Spesifikasi Sand Filter (SF-401) ........................................................... 95
5.41. Spesifikasi Tangki Air Filter (ST – 404) ................................................ 96
5.42. Spesifikasi Tangki H2SO4 (ST-405) ....................................................... 97
5.43. Spesifikasi Tangki Dispersant (ST-406) ................................................ 98
5.44. Spesifikasi Tangki Inhibitor (ST-407) ................................................... 99
5.45. Spesifikasi Cooling Tower (CT – 401) ................................................ 100
5.46. Spesifikasi Cation Exchanger (CE-401) .............................................. 101
5.47. Spesifikasi Anion Exchanger (AE – 401) ............................................ 102
5.48. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Demin (ST – 408) ..................... 103
5.49. Spesifikasi Tangki Hidrazin (ST-501) ................................................. 104
5.50. Spesifikasi Deaerator (DA – 501) ....................................................... 105
5.51. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-401) ................................................... 106
5.52. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-402) ................................................... 107
5.53. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-403) .................................................. 108
5.54. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-404) ................................................... 109
5.55. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-405) ................................................... 110
xxiv
5.56. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-406) ................................................... 111
5.57. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-407) ................................................... 112
5.58. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-408) ................................................... 113
5.59. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-409) ................................................... 114
5.60. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-410) ................................................... 115
5.61. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-411) ................................................... 116
5.62. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-412) ................................................... 117
5.63. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-413) ................................................... 118
5.64. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-414) ................................................... 119
5.65. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-415) ................................................... 120
5.66. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-416) ................................................... 121
5.67. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-417) ................................................... 122
5.68. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-501) .................................................... 123
5.69. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-502) ................................................... 124
5.70. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-503) ................................................... 125
5.71. Spesifikasi Boiler (BO-501) ................................................................ 126
5.72. Steam Blower (BS– 501) ...................................................................... 127
5.73. Spesifikasi Air Compressor (AC-601) ................................................. 127
5.74. Spesifikasi Air Dryer (AD-601) .......................................................... 128
5.75. Spesifikasi Air Blower 601 (BL – 601) ................................................ 129
5.76. Spesifikasi Air Blower 602 (BL – 602) ................................................ 129
5.77. Spesifikasi Air Blower 603 (BL – 603) ................................................ 130
5.78. Spesifikasi Air Blower 604 (BL – 604) ................................................ 130
5.79. Spesifikasi Generator Set (GS-701) .................................................... 131
xxv
5.80. Spesifikasi Burner (B-801) .................................................................. 131
5.81. Spesifikasi Cyclon (CY-801) ............................................................... 132
6.1. Kebutuhan Air Umum ............................................................................ 134
6.2. Kebutuhan Air Untuk Pembangkit Steam (Boiler Feed Water) ............... 136
6.3. Kebutuhan Air Untuk Cooling Tower ..................................................... 136
6.4. Tingkatan Kebutuhan Informasi dan Sistem Pengendalian ..................... 156
6.5. Pengendalian Variabel Utama Proses ..................................................... 157
7.1. Wilayah Potensi Pengembangan Komoditi Kelapa Sawit di Prov.insi
Lampung ............................................................................................... 159
7.2 Perincian Luas Area Pabrik Bahan Bakar Padat ...................................... 162
8.1. Jadwal Pembagian Jam Kerja Karyawan Shift ........................................ 182
8.2. Jumlah Karyawan .................................................................................. 183
8.3. Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat Proses ..................................... 185
8.4. Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat Utilitas .................................... 186
8.5. Perincian Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan .................................. 187
9.1. Fixed Capital Investment ....................................................................... 199
9.2. Manufacturing Cost ............................................................................... 201
9.3. General Expenses ................................................................................... 202
9.4. Hasil Uji Kelayakan Ekonomi ................................................................. 208
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Lokasi Pabrik Google-Maps, 2016. ............................................ 9
Gambar 1.2. Grafik data kebutuhan bahan bakar padat di Provinsi Lampung
dari tahun 2010-2015. ........................................................... 13
Gambar 1.3. Grafik data produksi dalam negeri bahan bakar padat di dari
tahun 2012-2015 .................................................................... 15
Gambar 1.4. Grafik data Ekspor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada Tahun
2010-2015 .............................................................................. 17
Gambar 1.5. Grafik data Impor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada Tahun
2010-2015 .............................................................................. 18
Gambar 7.1 Peta Lokasi Pabrik Bahan Bakar Padat ................................... 158
Gambar 7.2 Tata Letak Pabrik Bahan Bakar Padat ..................................... 165
Gambar 7.3 Tata Letak Peralatan Pabrik Bahan Bakar Padat ...................... 168
Gambar 9.1. Kurva Break Even Point (BEP) .............................................. 202
Gambar 9.2. Kurva Shut Down Point. ........................................................ 204
Gambar 9.3. Kurva Cummulative Cash Flow metode DCF ......................... 205
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang diharapkan mampu bersaing
dengan negara-negara industri di dunia. Peningkatan yang sangat pesat baik
secara kualitas maupun kuantitas juga terjadi dalam sektor industri. Dan
adanya peningkatan ini berkaitan dengan pendirian pabrik yang mana dapat
meningkatkan produksi dalam negeri, dan menyeimbangkan struktur ekonomi.
Namun, disisi lain ketersediaan bahan bakar fosil sebagai pemasok utama
sumber energi nasional semakin mahal dan terbatas hal ini akan
mempengaruhi ketahanan energi nasional yang akan berdampak pada berbagai
bidang salah satunya adalah perkembangan di sektor industri.
Untuk menjaga ketahanan energi nasional perlu dipikirkan pengembangan
bahan bakar alternatif yang murah, mudah dalam pengadaan, serta dapat
diproduksi secara masal. Terdapat beberapa jenis bahan bakar alternatif salah
satunya adalah Bahan Bakar Padat atau dalam hal ini Biobriket. Biobriket
terbuat dari sisa-sisa bahan organik yang telah mengalami pengkarbonan dan
pemampatan dengan daya tekan tertentu. Bahan bakar briket memiliki
beberapa keuntungan jika di bandingan dengan bahan bakar fosil, yang mana
bahan bakar biobriket diperoleh dari biomassa sedangkan bahan bakar fosil
2
diperoleh dari sumber yang tidak dapat diperbaharui. Biomassa sebagai bahan
baku pembuatan bahan bakar padat dapat berasal dari berbagai sumber
diantaranya tanaman perkebunan atau limbah pertanian, peternakan, hutan dan
bahkan dapat berasal dari sampah. Ketersediaan biomassa yang melimpah
menjadikananya sebagai sumber energi yang ramah lingkungan karena berasal
dari bahan organik non fosil. Karena itu pengembangan energi alternatif yang
berasal dari biomassa tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan.
Di Indonesia sendiri bahan baku Bahan Bakar Padat sangat melimpah dan
mudah didapatkan salah satunya adalah biomassa yang berasal dari
perkebunan dan industri kelapa sawit. Kelapa sawit (Elaeis guenensis jacq)
adalah jenis tumbuhan industri penghasil minyak goreng, minyak industri,
maupun bahan bakar (biodiesel), yang mana sangat banyak ditanam di
Indonesia terutama di pulau Sumatera, Kalimantan, Riau dan Papua. Menurut
Biro Pusat Statistika (BPS) diperoleh data bahwa luas lahan perkebunan
kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2014 adalah 10.465.02 ha dengan total
produksi sebesar 29.344.48 ton. Lampung sebagai sektor pendirian pabrik
bahan bakar padat merupakan salah satu provinsi yang memiliki kawasan
perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan 158.05 ha dengan total
produksinya sebesar 447.98 ton. Diperkirakan jumlah nya akan terus
meningkat melihat banyaknya kawasan hutan dan areal perkebunana lain yang
dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.
Sejalan dengan semakin meningkatnya produksi kelapa sawit dari tahun ke
tahun, akan terjadi pula peningkatan volume limbahnya. Yakni salah satunya
3
berupa limbah padat. Umumnya limbah padat industri kelapa sawit
mengandung bahan organik yang tinggi sehingga berdampak pada
pencemaran lingkungan. Penanganan limbah secara tidak tepat akan
mencemari lingkungan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengolah dan
meningkatkan nilai ekonomi limbah kelapa sawit. Limbah kelapa sawit adalah
sisa-sisa hasil tanaman kelapa sawit yang tidak termasuk dalam produk utama
pengolahan kelapa sawit baik berupa limbah padat maupun limbah cair.
Limbah padat kelapa sawit dapat berupa tandan kosong, cangkang, batang
sawit, pelepah dan fiber (sabut). Diketahui untuk 1 ton produksi minyak
kelapa sawit akan mampu menghasilkan limbah berupa tandan kosong kelapa
sawit sebanyak 23% atau 230 kg, limbah cangkang (shell) sebanyak 6,5% atau
65 kg, wet decanter solid (lumpur sawit) 4 % atau 40 kg, serabut (fiber) 13%
atau 130 kg serta limbah cair sebanyak 50% (Haryanti, dkk : 2014).
Sedangkan limbah padat dari peremajaan tanaman sawit dihasilkan limbah
batang sawit 78,48 ton/ha tanaman dan pelepah 14,47 ton/ha tanaman.
Produk Bahan Bakar Padat atau biobriket yang berasal dari limbah padat
industri kelapa sawit memiliki prospek yang dapat diandalkan, karena
pemanfaatan limbah padat kelapa sawit menjadi Bahan Bakar Padat sangat
menguntukan bagi pemilik industri kelapa sawit, limbah padat yang ada akan
dapat ditangani secara optimal dan mencagah dari terjadinya pencemaran
lingkungan. Berdasarkan pada kegunaan bahan bakar padat (bioberiket) yang
luas dan ketersedian bahan baku yang tinggi di Indonesia. Maka selain dapat
mengurangi limbah padat yang ada, pendirian pabrik ini akan memberikan
dampak positif dalam segala bidang, antara lain dibukanya lapangan kerja
4
baru, sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi tingkat
pengangguran di Indonesia terumtama di Kabupaten Mesuji, Lampung sebagai
tempat pendirian pabrik. Disamping itu pendirian pabrik ini diharapkan
mampu mencegah terjadinya krisi energi nasional.
B. Kegunaan Produk
Kegunaan bahan bakar padat atau biobriket antara lain:
1. Bahan bakar untuk keperluan industri, seperti industri pupuk, semen,
pembangkit listri Tarahan, industri Krakatau stell dan lain-lain.
2. Digunakan sebagai bahan bakar baik untuk keperluan rumah tangga
maupun usaha di bidang kuliner, dan peternakan.
C. Kelebihan Bahan Bakar Padat
Bahan bakar padat berasal dari biomassa Tandan Kosong Kelapa Sawit
(TKKS) dan Cangkang Sawit (CKS) memiliki beberapa kelebihan jika
dibandingkan dengan bahan bakar padat yang berasal dari batu bara,
diantarnya:
1. Menyediakan sumber bahan bakar murah dan ramah lingkungan. Bahan
bakar padat yang berasal dari biomassa di jual dengan harga Rp 7.500,-/Kg
dan bahan bakar padat yang beras dari batu bara dijual dengan harga Rp.
7.700,-/Kg.
2. Menyediakan sarana yang baik dalam mengkonversi limbah pertanian
menjadi benda yang memiliki nilai ekonomi.
3. Proses ini membantu dalam memecahkan masalah penumpukan limbah
biomassa.
5
Dan berikut ini adalah data perbandingan kualitas bahan bakar padat biomassa
dengan bahan bakar padat batu bara, yang di tampilkan pada Tabel 1.1..
Tabel 1.1. Perbandingan Bahan Bakar Padat
Karakteristik Arang Sawit Arang Batu Bara
Ukuran Partikel 2 – 8 mm 1 – 15 mm
Kandungan Air 1% - 2% 5% - 8%
Abu
Limbah abu
5% - 8%
Bukan Limbah B3
12% - 14%
Limbah B3
Zat Terbang 7% - 16% 2% - 6%
Karbon Tetap 70% -85% 80% - 85%
Nilai Kalori 72.000 – 76.000 kcal/kg 65.000 – 68.000 kcal/kg
Sulfur (S)
Fosfor (P)
0,10%
0,02%
0,60%
0,05%
Sumber: Arganda Mulia, 2010.
Limbah B3 pada arang batu bara merupakan abu flay ash hasil pembakaran
batu bara yang mana mengandung senyawa arsenic, berilium, boron, cadium,
juga mengandung dioksin dan senyawa PAH (polycyclic aromatic
hydrocarbon) yang mana jika tertiup angin debunya dan terhirup akan
menyebabkan infeksi pernapasan (PP No. 85 tahun 1999).
6
D. Ketersedian Bahan Baku
Bahan baku pembuatan bahan bakar padat adalah Tandan Kosong Kelapa
Sawit (TKKS) dan Cangkang Sawit (CKS), yang mana ketersediaan sangat
melimbah di Indonesia salah satunya adalah di Kabupaten Mesuji Provinsi
Lampung. Berikut ini adalah data ketersediaan bahan baku limbah padat
kelapa sawit di Kabupaten Mesuji Lampung.
Untuk 1 Ton produksi kelapa sawit dan luas lahan perkebunan kelapa sawit
akan dihasilkan limbah padat sebesar:
Tabel 1.2. Data limbah padat kelapa sawit dalan Ton produksi dan luas lahan
Bahan Baku Limbah Limbah Kandungan Air
/Ton Produksi (%) /ha Lahan (%)
Batang Sawit - 78,48 -
Pelepah - 14,47 -
Pangkasan - 10,4 -
Tandan Kosong Kelapa Sawit 23 - 67
Cangkang 6,5 - 12
Serabut 13 - 37
Sumber : Direktorat Pengelolahan Hasil Pertanian, 2016.
Tabel 1.3. dan Tabel 1.4. adalah data yang digunakan untuk menentukan
jumlah ketersedian bahan baku, bahan bakar padat dari kelapa sawit.
7
Tabel 1.3. Data Produksi dan Luas lahan Perkebunan Kelapa Sawit di
Kabupaten Mesuji Lampung
Kecamatan
Swadaya Perusahaan Milik Swasta
Luas Areal
(ha)
Produksi
(Ton) Perusahaan
Luas
Areal (ha)
Produksi
(Ton)
Wayserdang 6.888 297 PT BNIL 3.864,80 92.755,2
Simpang
Pematang 3.805 8.5 PT SIP 5.205,88 133.79,116
Panca Jaya 1.546,2 5 3.448 PT BS MI 2.212,28 39.821,04
Tanjung Raya 3.631 3.679
Mesuji 537 456
Mesuji Timur
Rawajitu Utara 1.175 7.8
Total 21.663,25 321.222,16
11.282.96 132.576, 24
Sumber : Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mesuji, 2016.
Berdasarkan data pada Tabel 1.3. maka ketersediaan limbah padat kelapa
sawit di Kabupaten Mesuji pada tahun 2016 dapat di lihat pada Tabel 1.4..
Ketersediaan limbah padat ini di perkirakan terus meningkat seiring dengan
berkembangnya industri kelapa sawit yang ada.
8
Tabel 1.4. Data Ketersediaan Limbah Padat Kelapa Sawit di Kabupaten
Mesuji Lampung
Bahan Baku Limbah/Ton
Produksi (%)
Limbah/ ha
Lahan
Swadaya
(Ton)
Perusahaan
Milik Swasta
(Ton)
Total
Batang Sawit
78,48 1.700.131,86 88.548.670,08 90.248.801,94
Pelepah
14,47 313.467,2275 16.326.443,12 16.639.910,35
Pangkasan
10,4 225.297,8 11.734.278,4 11.959.576,2
Tandan Kosong Kelapa Sawit 23
73.881,0968 30.492,5352 104.373,632
Cangkang 6,5
30.879,4404 18.617,4556 49.496,896
Serabut 13
41.758,8808 17.234,9112 58.993,792
Sehingga total bahan baku dari limbah padat kelapa sawit yakni Tandan
Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Cangkang Sawit (CKS) berdasarkan data
di atas seperti yang terlihat pada Tabel 1.4.. Dimana jumlah CKS yang
tersedia telah dikurangi sebanyak 25% dari kegunaannya sebagai bahan bakar
boiler di industri sawit itu sendiri dan data pada Tabel 1.5. adalah data bahan
baku pada kondisi kering.
Tabel 1.5. Total Bahan Baku
Bahan Baku % Ketersediaan Bahan Jumlah Bahan Total
TKKS 35 104.373,632 36.530,77
CKS 63 49.496,896 31.183,044
Total Bahan Baku 67.713,816
9
E. Lokasi Pabrik
Lokasi geografis dari suatu pabrik akan mempengaruhi kegiatan pabrik
tersebut, baik terhadap proses produksinya maupun distribusi produknya.
Sehingga, perkembangan dan kelangsungan hidup pabrik tersebut akan
terpengaruh juga. Secara singkat dapat dikatakan bahwa orientasi dalam
menentukan lokasi pabrik yaitu untuk mendapatkan keuntungan seoptimal
mungkin. Banyak faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam
menentukan lokasi suatu pabrik.
Gambar 1.1. Lokasi Pabrik Google-Maps, 2016.
Pabrik bahan bakar padat atau Biobriket ini direncanakan akan didirikan di
Desa Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, Lampung. Daerah ini merupakan
daerah yang dekat dengan sumber bahan baku. Oleh karena itu, daerah ini
merupakan tempat yang strategis untuk dijadikan sebagai lokasi pendirian
pabrik Bahan Bakara Padat.
Lokasi Pabrik
10
Lokasi ini dipilih dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1. Ketersedian Bahan Baku
Lokasi pabrik sebaiknya dekat dengan penyediaan bahan baku, untuk
menghemat biaya transportasi. Bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan bahan bakar padat adalah TKKS dan CKS yang di peroleh dari
perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Mesuji, Lampung.
Selain itu berdasarkan data BPS Provinsi Lampung tahun 2016, daerah
dengan potensi tertinggi pengembangan perkebunan kelapa sawit di
Lampung adalah Kabupaten Mesuji yang dapat dilihat pada Table 1.6..
Tabel 1.6. Wialayah Potensi Pengembangan Komoditi Kelapa Sawit di
Provinsi Lampung
Nama Daerah Luas Lahan (ha)
Kabupaten Lampung Barat 2.007
Kabupaten Lampung Selatan 4.169
Kabupaten Lampung Tengah 11.714
Kabupaten Lampung Timur 2.805
Kabupaten Lampung Utara 8.571
Kabupaten Mesuji 22.231
Kabupaten Pesawaran 511
Kabupaten Pringsewu 1.005
Kabupaten Tanggamus 174
Kabupaten Tulang Bawang 10.018
Kabupaten Tulang Bawang Barat 5.612
Kabupaten Way Kanan 14.872
Kota Bandar Lampung 30
Kota Metro 3
Sumber : Lampung Dalam Angka BPS Provinsi Lampung, 2016.
11
2. Transportasi mudah dan lancer
Dekat dengan jalan raya lintas timur sumatera sehingga memudahkan
dalam proses pemasaran dan mobilitas pabrik.
3. Utilitas cukup tersedia
Utilitas seperti kebutuhan air dipasok dari Sungai Mesuji. Sementara itu,
untuk kebutuhan listrik diperoleh dari sumber pembangkit listrik PLN
maupun swasta.
4. Tenaga kerja mudah diperoleh
Tenaga kerja termasuk hal yang sangat menunjang dalam operasional
pabrik, tenaga kerja untuk pabrik ini dapat direkrut dari masyarakat sekitar
pabrik dan tenaga ahli yang berasal dari daerah sekitar pabrik dan luar
daerah. Tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang produktif dari
berbagai tingkatan baik yang terdidik maupun yang belum terdidik.
5. Keadaan lingkungan masyarakat yang mudah beradaptasi
Di Kabupaten Mesuji sudah berdiri beberapa pabrik sehingga, pendirian
pabrik di kawasan ini tidak akan menimbulkan masalah lingkungan dan
adaptasi masyarakat yang tinggal di dekat lokasi pabrik tersebut.
12
F. Analisis Pasar
Berikut ini adalah data peluang kapasitas produksi bahan bakar padat yang
mana digunakan untuk kebutuhan industri. Seperti yang terdapat pada data di
bawah ini:
1. Data Kebutuhan Bahan Bakar Padat
Tabel 1.7. Jumlah Kebutuhan Bahan Bakar Padat
Tahun PLTU Tarahan PT. Krakatau Steel PT. Pupuk
Sriwijaya
PT. Semen
Baturaja
PT. Indah Kiat
Pulp and Paper
2010 274.131,5 911.297,3 531.310,2 239.191,5 528.410,9
2011 315.093,7 922.365,7 562.233 298.169,4 562.139,3
2012 362.176,7 933.568,5 594.955,6 371.689,7 598.020,5
2013 416.295 944.907,4 629.582,6 463.337,9 636.192
2014 478.500 956.384 666.225 577.584 676.800
2015 550. 000 968.000 705.000 720.000 720.000
Tabel 1.7.1. Data Kebutuhan Bahan Bakar Padat
Tahun
PT
indocement
PT Semen
Indonesia
PT Petrokimia
gresik
PT Cemindo
Gemilang
PT Semen
padang
2010 288000 720000 2592000 108000 -
2011 344966.4 863064 2734560 129362.4 760000
2012 356234.4 1034555 2884961 154950.3 910328
2013 426697.5 1240121 3043634 185599.4 1090391
2014 511098.3 1486533 3211033 222311 1306070
2015 576000 1781907 3387640 266284.1 1564411
13
Dari data pada tabel 1.7., dan tabel 1.7.1. kemudian dibuat kurva dan
dilakukan regresi untuk memprediksi jumlah kebutuhan Bahan Bakar
Padat pada tahun 2022.
Gambar 1.2. Grafik data kebutuhan bahan bakar padat dari tahun 2010-
2015.
Dengan melakukan regresi pada setiap kurva dari Gambar 1.2. maka
didapatkan persamaan garis sesuai dengan trendlinenya. Setelah itu,
dengan menggunakan persamaan tersebut dapat diketahui jumlah
kebutuhan Bahan Bakar Padat pada tahun 2022. Sebagai contoh pada unit
PLTU Tarahan yang ada di Lampung. Didapatkan persamaan garis linier =
54962x + 206998 dengan R² = 0,9898 kemudian dari persamaan tersebut
dimasukkan nilai x = 13, artinya tahun 2022 berada pada tahun ke 13.
Sehingga didapatkan jumlah kebutuhan bahan bakar padat di PLTU
0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
3000000
3500000
4000000
0 2 4 6 8
Ju
mla
h (
To
n)
Tahun Ke-
Kebutuhan Bahan Bakar Padat
PLTU Tarahan
PT Krakatau Steel
PT PUSRI
PT semen Baturaja
PT indah Kiat Pulp and
paper
PT indocement
PT Semen Indonesia
PT Petrokimia gresik
14
Tarahan pada tahun 2022 adalah sebesar 921.504 Ton. Untuk data lengkap
terkait dengan total kebutuhan bahan bakar padat pada tahun 2022 di
tampilkan pada tabel 1.8..
Tabel 1.8. Jumlah Kebutuhan Bahan Bakar Padat
Perusahaan Produksi
PLTU Tarahan 921.504
PT. Krakatau Steel 1.047.150
PT. Pupuk Sriwijaya 944.687
PT. Semen Baturaja 1.349.917
PT. Indah Kiat Pulp and Paper 984.008
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 962.428
PT. Semen Indonesia Persero Tbk 3.192.328
PT Petrokimia Gresik 4.067.481
PT Cemindo Gemilang 476.575
PT Semen Padang 2.930.342
Total 16.876.420
Sehingga total kebutuhan Bahan Bakar Padat di Indonesia pada tahun
2022 sebesar 16.876.420 Ton.
2. Data produksi dalam negeri bahan bakar padat
Untuk memperkirakan jumlah produksi dalam negeri dari Bahan Bakar
Padat di tahun 2022, kami mencari data perusahaan di Indonesia yang
memproduksi produk serupa, yakni seperti yang terdapat pada Tabel 1.9.
dan produksi produk serupa di Provinsi Lampung pada Tabel 1.10..
15
Tabel 1.9. Data Produksi dalam Negeri Bahan Bakar Padat
Tahun PT Bukit Asam PT Saraswanti Anugerah
Makmur
PT Briket
Sulawesi Tengah
PT Alus
Ensomeku
2012 1025000 - - -
2013 1100000 160000 - 1800
2014 1177000 200000 24000 3600
2015 1500000 440000 27000 5000
Dari data pada Tabel 1.9., kemudian dibuat kurva dan dilakukan regresi
untuk memprediksi jumlah produksi Bahan Bakar Padat pada tahun 2022.
Gambar 1.3. Grafik data produksi dalam negeri bahan bakar padat di dari
tahun 2012-2015.
Dengan melakukan regresi pada setiap kurva dari gambar 1.3. maka
didapatkan persamaan garis sesuai dengan trendlinenya. Setelah itu,
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
1400000
1600000
0 1 2 3 4 5
Ka
pa
sita
s P
rod
uk
si (
To
n)
Tahun Ke-
PT Bukit Asam
PT. Saraswanti Anugerah Makmur
Briket Sulawesi Tengah
PT Alus Ensomeku
16
dengan menggunakan persamaan tersebut dapat diketahui jumlah produksi
dalam negeri Bahan Bakar Padat pada tahun 2022. Sebagai contoh pada PT
Bukit Adam yang ada di Lampung. Didapatkan persamaan garis linier =
62.000x2 - 159.800x +1.000.000 dengan R² = 0,9773 kemudian dari
persamaan tersebut dimasukkan nilai x = 10, artinya tahun 2022 berada
pada tahun ke 10. Sehingga didapatkan jumlah produksi bahan bakar padat
di PT Bukit Adam pada tahun 2022 adalah sebesar 5.602.000 Ton. Untuk
data lengkap terkait dengan total produksi dalam negeri bahan bakar padat
pada tahun 2022 di tampilkan pada Tabel 1.10..
Tabel 1.10. Jumlah Produksi Bahan Bakar Padat
Perusahaan Produksi (Ton)
PT Bukit Asam 5.602.000
PT Saraswati Anugerah 6.080.000
PT Briket Sulawesi Tengah 45.000
PT Alus Ensomeku 5.000
Total 11.732.000
Jadi total produksi dalam negeri bahan bakar padat di Indonesia adalah
sebesar 11.732.000 Ton.
3. Data Kebutuhan Ekspor dan Impor Bahan Bakar Padat
Kebutuhan Bahan Bakar Padat di Indonesia dilihat dari data ekspor dan
impor yang didapat dari Badan Pusat Statistik Perdagangan Luar Negeri
Indonesia. Data ekspor Bahan Bakar Padat dapat dilihat pada Tabel 1.11.,
17
dan data Impor Bahan Bakar Padat (Biobriket) di beberapa negara pada
Table 1.12.
Tabel 1.11. Data Ekspor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada tahun 2010-
2015
Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2010-2014
Gambar 1.3. Grafik data Ekspor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada
Tahun 2010-2015.
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
160000
180000
0 1 2 3 4 5 6
Ju
mla
h (
To
n)
Tahun Ke-
Ekspor Bahan Bakara Padat
Tahun X Jumlah (Ton/Tahun)
2010 1 71.255.09
2011 2 109.489,7
2012 3 133.144,5
2013 4 135.485,4
2014 5 157.557,6
2015 6 157.656.1
18
Dari table 1.10. didapakan persamaan grafik y = -452,08x2 + 22.573x +
53911 dengan R2
= 0.965, sehingga pada tahun 2022 kebutuhan ekspor
Bahan Bakar Padat (Biobriket) mencapai 281.325,3 Ton/Tahun.
Tabel 1.12. Data Impor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada tahun 2010-
2015
Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2010-2015
Gambar 1.4. Grafik data Impor Bahan Bakar Padat (Biobriket) pada
Tahun 2010-2015.
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
0 1 2 3 4 5 6 7
Ju
mla
h (
To
n)
Tahun Ke
Impor Bahan Bakar Padat
Tahun X Jumlah (Ton/Tahun)
2010 1 1.418,383
2011 2 2.609,725
2012 3 2.865,406
2013 4 2.895,534
2014 5 3.260,279
2015 6 4.678,999
19
Dari Table 1.11. didapakan persamaan grafik y = -92,928x3 – 925,48x
2 +
3131,3x – 862,59 dengan R2 = 0,996, sehingga pada tahun 2022 kebutuhan
ekspor Bahan Bakar Padat (Biobriket) mencapai 116.576 Ton/Tahun.
4. Analisis Peluang dan Pasar
Kapasitas berdirinya suatu pabrik dapat dilihat dari besarnya produksi dan
kebutuhan akan produk yang dipasarkan. Dimana untuk mengetahuinya
dilakukan dengan cara mengurangi jumlah produk yang dibutuhkan untuk
konsumsi terhadap jumlah produksi.
PKPP = JK + IMP - EKS –PDN
PKPP = Peluang Kapasitas Pendirian Pabrik Pada Tahun Pendirian (Ton).
JK = Jumlah Kebutuhan Produk Pada Tahun Pendirian (Ton).
EKS = Jumlah Ekspor Produk Pada Tahun Pendirian (Ton).
IMP = Jumlah Impor Produk Pada Tahun Pendirian (Ton).
PDN = Jumlah Produksi Dalam Negeri Produk Pada Tahun Pendirian
(Ton).
Berdasarkan data-data yang telah didapatkan maka Peluang Kapasitas
Pendirian Pabrik Bahan Bakar Padat di Indonesia pada tahun 2022 adalah
PKPP = 16.876.420 + 116.576 -281.325,3 -11.732.000
PKPP = 979.671 Ton
Berdasarkan pertimbangan akan ketersediaan bahan baku di daerah
pendirian dan adanya kompotitor maka kapasitas Pabrik Bahan Bakar
20
Padat yang akan di dirikan di Desa Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji
Lampung adalah sebesar 25.000 Ton/Tahun.
X. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis ekonomi yang telah dilakukan terhadap
Prarancangan Pabrik Bahan Bakar Padat dari Limbah Padat Kelapa Sawit
dengan kapasitas 25.000 ton/tahun dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 27,92% dan sesudah
pajak sebesar 21,63%.
2. Pay Out Time (POT) sesudah pajak 3,1 tahun.
3. Break Even Point (BEP) sebesar 42,94% dan Shut Down Point (SDP)
sebesar 25,2%, yakni batasan kapasitas produksi sehingga pabrik harus
berhenti berproduksi karena merugi.
4. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 30,01%, lebih besar dari suku bunga
bank saat ini, sehingga investor akan lebih memilih untuk menanamkan
modalnya ke pabrik ini daripada ke bank.
211
B. Saran
Berdasarkan pertimbangan hasil analisis ekonomi di atas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa Prarancangan Pabrik Bahan Bakar Padat dari Limbah
Padat Kelapa Sawit dengan kapasitas 25.000 ton/tahun layak untuk dikaji
lebih lanjut dari segi proses maupun ekonominya.
DAFTAR PUSTAKA
Arganda Mulia, 2010. Energi Alternatif Biomassa. Indonesia
Brownell, L.E., Young, E.H. 1959. Process Equipment Design Vessel Design.
Michigan.
Coulson, J.M., and Richardson, J.F. 1989. An Introduction to Chemical
Engineering. Allyn and Bacon Inc. Massachusets.
Direktoran Pengelolahan Hasil Pertanian. 2016.
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mesuji. 2016.
Fogler, A.H., Scott. 1999. Elements of Chemical Reaction Engineering. Prentice
Hall International Inc. New Jersey.
Geankoplis, C.J. 2003. Transport Processes and Unit Operations, 4nd
ed.
Prentice-Hall International. Tokyo.
Haryanti, dkk. 2014. Pemerosesan Kelapa Sawit. Jakarta
Himmeblau, David. 1996. Basic Principles and Calculation in Chemical
Engineering. Prentice Hall Inc. New Jersey.
Judd, Barry Thomas. 1985. European Patent Application. European Patent Office.
London.
Kern, D.Q. 1950. Process Heat Transfer. McGraw Hill International Book
Company. Singapura.
Kirk, R.E., Othmer, V.R. 1999. Encyclopedia of Chemical Technology. John
Wiley & Sons Inc. New York.
KLH Jepang, Indonesia. 2013. Panduan Penanganan Air Limbah di Pabrik PKS.
Indonesia.
Perry, R.H., Green, D. 1997. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 7th
ed.
McGraw Hill Companies Inc. USA.
Peters, M.S., Timmerhaus, K.D., West, R.E. 2003. Plant Design and Economics
for Chemical Engineers, 5th
ed. Mc-Graw Hill. New York.
Smith, J.M., Van Ness, H.C., Abbott, M.M. 2001. Introduction to Chemical
Engineering Thermodynamics, 6th
ed. McGraw-Hill Book Company, Inc.
New York.
Ullrich, G.D. 1984. A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics. John Wiley & Sons. New York.
Walas, S.M. 1988. Chemical Process Equipment, 3rd
ed. Butterworths series in
chemical engineering. USA
Yaws, C.L. 1999. Chemical Properties Handbook. McGraw Hill Companies Inc.
USA
www.bps.go.id, Data Import Briqqute 04 November 2016.
www.che.com, CE indeks, 15 Agustus 2016.
www.icis.com, Harga Bahan Kimia, 05 November 2016.
www.osha.gov, Harga bahan kimia, 05 November 2016.
www.pln.co.id, Tarif listrik, 05 November 2016.
www.alibaba.com, Harga bahan kimia, 05 November 2016.
www.matche.com, Harga peralatan industri kimia, 11 Oktober 2017.
Recommended